Tinea Barbae No. Dokumen : C/VII/SOP/PU/I/16 No. Revisi :0 Tanggal Terbit : 2 Januari 2016 Halaman :1/2
PUSKESMAS RAJABASA INDAH 1. PENGERTIAN 2. TUJUAN
dr. Rita Agustina NIP.197408012002122003
Tinea barbae adalah infeksi jamur pada kulit dagu dan folikel rambut di dagu. Prosedur ini dibuat dimaksudkan agar petugas kesehatan di puskesmas RBI dapat melakukan penanganan penderita dengan Tinea barbae dengan baik dan benar
3. KEBIJAKAN
Langkah- langkah Penanganan Tinea barbae wajib sesuai dengan langkah- langkah SPO ini.
4. REFERENSI
Permenkes No V tahun 2014
5. PROSEDUR 6. LANGKAHLANGKAH
Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan) Penatalaksanaan 1. Hygiene diri harus terjaga, dan pemakaian handuk/pakaian secara bersamaan harus dihindari. 2. Untuk lesi terbatas, diberikan pengobatan topikal, yaitu dengan: 3. Antifungal topikal seperti krim klotrimazol, mikonazol, atau terbinafin, yang diberikan hingga lesi hilang dan dilanjutkan 1-2 minggu kemudian untuk mencegah rekurensi. 4. Untuk penyakit yang tersebar luas atau resisten terhadap terapi topikal, dilakukan pengobatan sistemik dengan: Griseofulvin dapat diberikan dengan dosis 0,5-1 g untuk orang dewasa dan 0,25 – 0,5 g untuk anak-anak sehari atau 10-25 mg/kgBB/hari, terbagi dalam 2 dosis. Golongan azol, seperti: Ketokonazol: 200 mg/hari, Itrakonazol: 100 mg/hari, atau Terbinafin: 250 mg/hari Pengobatan diberikan selama 10-14 hari pada pagi hari setelah makan. Konseling dan Edukasi Edukasi mengenai penyebab dan cara penularan penyakit. Edukasi pasien dan keluarga juga untuk menjaga hygienetubuh, namun penyakit ini bukan merupakan penyakit yang berbahaya. Kriteria rujukan Pasien dirujuk apabila: 1. Penyakit tidak sembuh dalam 10-14 hari setelah terapi. 2. Terdapat imunodefisiensi. 3. Terdapat penyakit penyerta yang menggunakan multifarmaka.
7. BAGAN ALIR 8. HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN 9. UNIT TERKAIT
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.