Spo RM Rs. KH

July 22, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Spo RM Rs. KH...

Description

 

  PEMINJAMAN BERKAS REKAM MEDIS UNTUK KEPENTINGAN PIHAK LUAR RUMAH SAKIT

RUMAH SAKIT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

KASIH HERLINA 

Disahkan, STANDAR

Direktur RS. Kasih Herlina

PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Peminjaman berkas rekam medis untuk kepentingan pihak luar RS Kasih Herlina adalah proses / tata cara peminjaman dimana berkas rekam medis dipinjam melalui tata cara atau sesuai dengan aturan yang  berlaku untuk kepentingan pihak pihak luar RS Kasih Herlina.

TUJUAN

1.  Untuk menjaga kerahasiaan dan keamanan berkas rekam medis dari

 pihak luar yang tidak bertanggung bertanggung jawab. 2.  Untuk memudahkan petugas rekam medis dalam mengontrol

keberadaan berkas selama dipinjam oleh pihak luar. KEBIJAKAN

1.  Terjaminnya kerahasiaan dan keamanannya. 2.  Ada sistem dalam proses peminjaman. 3.  Ada alat bantu dalam peminjaman (tracer). 4.  Ada petugas pencatat.

PROSEDUR

1.  Petugas menerima tracer (alat bantu peminjaman) dari petugas yang

mengajukan

permohonan

peminjaman

file

didasarkan

pada

 permintaan pihak luar RS Kasih Herlina (Kepolisian/ Pengadilan). 2.  Petugas melakukan pencarian berkas di rak penyimpanan sesuai

dengan nomor rekam medis, nama pasien dan peminjam seperti tertera di tracer. 3.  Petugas meletakkan tracer tersebut diposisi dimana berkas rekam

medis tersebut akan dipinjam.

 

  PEMINJAMAN BERKAS REKAM MEDIS UNTUK KEPENTINGAN PIHAK LUAR RUMAH SAKIT No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman 2/2

KASIH HERLINA  4.  Petugas

mencatat berkas rekam medis tersebut pada buku

 peminjaman dengan mencatat: tanggal peminjaman,nomor rekam medis, nama pasien,nama peminjam dan tujuan peminjaman. 5.  Petugas menyerahkan file tersebut kepada bagian yang meminjam

 berkas tersebut. UNIT TERKAIT

1.  Direktur 2.  Rekam Medik

 

  PENANGANAN DUPLIKASI BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/3

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA  Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG

PENGERTIAN

Suatu keadaan dimana seorang pasien memiliki dua nomor rekam medis yang berbeda atau satu nomor rekam medis dimiliki oleh dua orang pasien.

TUJUAN

1.  Mencegah terjadinya pertukaran atau hilangnya data pasien. 2.  Untuk mempermudahkan dalam penyimpanan dan pengambilan

rekam medis. KEBIJAKAN

1.  Buku Register. 2.  Berkas rekam medis. 3.  Formulir pencatatan duplikasi berkas rekam medis.

PROSEDUR

I.  RAWAT JALAN

a.  1 (satu) pasien memiliki 2 (dua) Nomor Rekam Medis yang

 berbeda. 1.  Periksa di buku register dengan melihat kedua nomor RM pasien

tersebut untuk mengetahui apakah ada pasien lain yang menggunakan nomor RM tersebut. 2.  Jika ada maka nomor RM pada RM rawat jalan pasien yang

sudah dipergunakan oleh pasien lain dihapus dan diberikan nomor RM baru kepada pasien tersebut dan data selama berobat tetap dicantumkan, sedangkan jika tidak ada pasien lain yang menggunakannya maka periksa kedua RM rawat jalan pasien tersebut diperiksa apakah ada riwayat rawat inap atau tindakan one day care (ODC). 3.  Jika dari salah satu nomor tersebut ada riwayat rawat inap atau

tindakan one day care (ODC), maka yang dipergunakan adalah

 

  PENANGANAN DUPLIKASI BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

RUMAH SAKIT

2/2

KASIH HERLINA 

nomor RM yang ada riwayat rawat inap atau tindakan one day care (ODC). Sedangkan jika tidak ada, yang dipergunakan adalah nomor RM dengan kunjungan pertama kali ke rumah sakit. 4.  Data nomor RM pasien pada rawat jalan yang dihapus dijadikan

satu dengan nomor RM yang dipergunakan.  b.  2 (dua) pasien memiliki 1 (satu) Nomor Rekam Medis. 1.  Periksa kembali di buku register dengan melihat nama pasien

untuk mengetahui nomor RM pasien yang benar, jika ada  pergunakan nomor RM sesuai dengan nomor RM masingmasing pasien yang sudah tercatat pada buku register, jika tidak  periksa kedua RM rawat jalan tersebut, apakah ada riwayat rawat inap / tindakan one day care (ODC). 2.  Jika ada maka pemilik nomor RM adalah pasien yang ada

riwayat rawat inap / tindakan one day care (ODC). ( ODC). 3.  Jika pemilik nomor RM yang dirubah tidak ada pada saat itu,

 pada RM rawat jalan diberi catatan kecil bahwa No. RM pasien harus dirubah pada saat pasien berkunjung untuk diberi nomor  baru.  I.  RAWAT INAP

Apabila 2 (dua) pasien memiliki Rekam Medis Rawat Inap dengan nomor yang sama. 1.  Periksa kembali di buku register dengan melihat nama pasien,

untuk mengetahui nomor RM pasien yang benar. 2.  Jika ada pergunakan nomor RM sesuai dengan nomor RM masing-

masing pasien yang tercatat pada buku register dan jika tidak ada  periksa kedua RM rawat inap tersebut, dengan melihat jumlah

 

  PENANGANAN DUPLIKASI BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman 3/3

KASIH HERLINA 

kunjungan terbanyak serta diagnosa yang memungkinkan pasien sering dirawat. 3.  Pemilik nomor RM adalah pasien yang memiliki salah satu / kedua

kriteria tersebut diatas dan apabila pasien yang memiliki nomor RM yang harus dirubah tidak ada pada saat itu, pada RM rawat inap diberi catatan kecil bahwa nomor RM pasien harus dirubah pada saat kunjungan selanjutnya. 4.  Jika tidak ada pasien dengan kriteria tersebut diatas, maka pasien

yang berkunjung pada saat itu diberi nomor baru dengan menyertakan berkas RM yang lama. UNIT TERKAIT

Petugas Pendaftaran Pasien.

 

  KLASIFIKASI PENYAKIT / KODING RAWAT INAP No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA  Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Klasifikasi penyakit / coding rawat inap adalah kegiatan pemberian kode  penyakit dan tindakan berdasarkan diagnosa yang ditulis oleh dokter dengan menggunakan pendoman ICD-X setelah pasien pulang rawat inap.

TUJUAN

1.  Sebagai dasar pembuatan laporan baik intern maupun extern. 2.  Memudahkan dalam proses pencarian data penyakit.

KEBIJAKAN

1.  Ada sistim klasifikasi penyakit. 2.  Adanya buku ICD-X. 3.  Register. 4.  Ada petugas koding.

PROSEDUR

1.  Petugas menyiapkan buku ICD-X sebagai sumber data. 2.  Petugas menerima berkas rekam medis dari petugas penataan / assembling. 3.  Petugas membaca diagnosa dan tindakan medis yang ditulis oleh dokter yang merawat (rawat inap). 4.  Petugas coding menulis kode penyakit pada rekam medis pasien dengan mencari pada buku ICD-X. 5.  Apabila diagnosa penyakit tidak terbaca / kurang jelas, petugas coding dapat menanyakan langsung pada dokter yang bersangkutan. 6.  Setelah selesai proses klasifikasi, berkas rekam medis diserahkan ke  petugas penataan / assembling.

UNIT TERKAIT

Unit Rawat Inap, Unit Rekam Medis

 

  KLASIFIKASI PENYAKIT / KODING RAWAT JALAN No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA  Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Klasifikasi penyakit / coding rawat jalan adalah kegiatan kegiatan pemberian kode kode  penyakit dan tindakan berdasarkan diagnosa yang ditulis oleh dokter dengan menggunakan pendoman ICD-X setelah pasien menjalani  pengobatan rawat jalan dipoliklinik / IGD.

TUJUAN

1.  Sebagai dasar pembuatan laporan baik intern maupun extern. 2.  Memudahkan dalam proses pencarian data penyakit.

KEBIJAKAN

1.  Ada sistim klasifikasi penyakit. 2.  Adanya buku ICD-X. 3.  Ada komputer dengan program koding. 4.  Ada petugas koding.

PROSEDUR

1.  Setelah berkas rekam medis pasien ditulis dengan jelas oleh dokter yang memeriksa,petugas rekam medis langsung mencatat data sesuai  pada masing-masing poliklinik. Petugas RM mengkoding pada data RM pasien, sesuai dengan diagnosa yang ditulis oleh dokter. 2.  Apabila diagnosa penyakit tidak terbaca / kurang jelas, maka perawat dapat menanyakan secara langsung pada dokter yang memeriksa. 3.  Bila diagnosa yang ditulis oleh dokter belum tercatat, maka perawat menghubungi

petugas

rekam

medis

(petugas

koding)

untuk

mencarinya di buku ICD-X dan mencatatnya pada data RM pasien. 4.  Setelah berkas rekam medis selesai di koding, perawat menyerahkan  berkas rekam medis ke bagian rekam medis. UNIT TERKAIT

Unit Rawat Jalan, Unit Rekam Medis

 

 

PENCATATAN DIAGNOSA PASIEN RAWAT JALAN  No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman

00

1/1

KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG(K)

PENGERTIAN

Mencatat semua hasil pemeriksaan yang telah dilakukan terhadap pasien dalam rekam medis pasien dan register register kunjungan poliklinik. poliklinik.

TUJUAN

1.  Untuk mengetahui jumlah kunjungan kasus tertentu. 2.  Sebagai bahan pelaporan. 3.  Agar diagnosa jelas dan dapat di baca.

KEBIJAKAN

Berkas rekam medis pasien diisi dengan jelas dan mudah dibaca oleh dokter yang memeriksa.

PROSEDUR

1.  Setelah pasien selesai diperiksa oleh dokter ditulis hasil pemeriksaan / diagnosa yang didapatkan didapatkan pada rekam medis rawat jalan pasien. 2.  Penulisan pada rekam medis rawat jalan pasien dilakukan oleh dokter yang memeriksa, sedangkan untuk register kunjungan dicatat oleh  perawat jaga. 3.  Penginputan hasil pemeriksaan / diagnosa harus sesuai dengan yang tertulis pada rekam medis rawat jalan pasien.

UNIT TERKAIT

Poli umum dan Poli spesialis.

 

  PENDISTRIBUSIAN PENDISTRIBUSI AN BERKAS REKAM MEDIS RAWAT JALAN No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pendistribusian berkas rekam medis rawat jalan adalah proses / tata cara  pengiriman

berkas

rekam

medis

yang

dilakukan

oleh

bagian

 pendistribusian dari bagian rekam medis ke poliklinik. TUJUAN

Untuk mengantar berkas rekam medis sesuai dengan tujuan baik ke  poliklinik maupun IGD.

KEBIJAKAN

1.  Ada berkas rekam medis. 2.  Ada tracer rawat jalan. 3.  Ada petugas distribusi

PROSEDUR

1.  Perawat

jaga

menerima

berkas

rekam

medis

dari

bagian

 penyimpanan. 2.  Petugas meneliti tracer rawat jalan untuk mengetahui tujuan berkas tersebut. 3.  Petugas menyortir berkas tersebut berdasarkan tujuannya. 4.  Petugas penyimpanan mencatat pada buku ekspedisi rawat jalan. 5.  Perawat jaga langsung membawa berkas tersebut ke masing-masing  poliklinik spesialis maupun poliklinik umum. 6.  Perawat jaga menerima berkas kembali dari perawat poliklinik maupun IGD setelah pasien selesai diperiksa. 7.  Perawat jaga langsung menyerahkan berkas tersebut ke bagian  penyimpanan. UNIT TERKAIT

Poliklinik Umum, IGD, Poliklinik Spesialis

 

  PERMINTAAN RESUME MEDIS

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA  Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Permintaan resume medis adalah kegiatan penyelesaian resume medis yang dilakukan atas permintaan pasien kepada petugas rekam medis untuk keperluan tertentu.

TUJUAN KEBIJAKAN

Untuk membantu pasien mendapatkan resume medis dari dokter. 1.  Formulir resume medis yang dibuat oleh rumah sakit / asuransi /  perusahaan penjamin. 2.  Petugas yang menangani resume medis.

PROSEDUR

1.  Petugas menerima permintaan pengisian / penyelesaian resume medis dari pasien / keluarga pasien. 2.  Petugas meneliti formulir tersebut sekaligus menanyakan kartu  berobat RS Kasih Herlina. 3.  Petugas menyiapkan trecer untuk melakukan peminjaman berkas rekam medis dari bagian penyimpanan. 4.  Petugas menerima berkas dari bagian penyimpanan dan melampirkan formulir permintaan resume pada berkas rekam medis pasien yang  bersangkutan. 5.  Apabila permintaan pengisian resume berasal dari pihak asuransi /  perusahaan penjamin dan pasien kerja sama maka petugas akan meminta surat kuasa dari pasien yang bersangkutan. 6.  Petugas meminta pengisian kepada dokter yang bersangkutan dengan terlebih dahulu melakukan cek jadwal praktek dokter yang akan diminta pengisian resume tersebut.

UNIT TERKAIT

Dokter, Perawat Ruang Perawatan, Poliklinik, Asuransi / Perusahaan Penjamin.

 

 

ASSEMBLING ATAU PENATAAN BERKAS REKAM MEDIS  No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman

00

1/4

KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Assembling / penataan berkas rekam medis adalah suatu proses  penyusunan lembar –  lembar –  lembar  lembar rekam medis baik rawat jalan maupun rawat inap untuk keperluan penataan hasil pengobatan, tindakan, dan  pemeriksaan penunjang terhadap pasien teratur secara kronologis dan sesuai dengan kebutuhan medis.

TUJUAN

1.  Untuk memudahkan dan mempercepat proses pencatatan tindakan medis / pengobatan. 2.  Untuk kelancaran sistim pengolahan data rekam medis.

KEBIJAKAN

1.  Ada lembaran –  lembaran –  lembaran  lembaran rekam medis. 2.  Ada berkas rekam medis. 3.  Ada berkas pemeriksaan penunjang 4.  Ada petugas assembling.

PROSEDUR

1.  Petugas mempepsiapkan alat perakitan :  

Perforator / pelubang kertas.

 

Gunting.

 

Spidol.

 

Stepler.

 

Map Rekam Medis.

 

Formulir rekam medis.

2.  Menyusun Berkas Rekam Medis Kasus Anak : a. 

Ringkasan Masuk Dan Keluar.

 b. 

Surat Keterangan Kematian.

c. 

Resume Medis.

d. 

Surat Pengantar Dokter (Formulir Pengantar Rawat Inap).

 

 

ASSEMBLING ATAU PENATAAN BERKAS REKAM MEDIS  No. Dokumen

No. Revisi

RUMAH SAKIT

Halaman 2/2

KASIH HERLINA  e. 

Blangko Konsultasi / Jawaban.

f. 

Blangko Instruksi Dokter.

g. 

Formulir Grafik Observasi Pasien.

h. 

Formulir Obat dan Diet Pasien.

i. 

 Neraca Cairan.

 j. 

Rekam Asuhan Keperawatan.

k. 

Rencana Asuhan Keperawatan.

l. 

Implementasi dan Evaluasi Askep.

m.  n. 

Resume Keperawatan. Formulir Perpindahan Pasien.

o. 

Hasil Pemeriksaan Penunjang.

 p. 

Formulir Booking Rawat Inap.

3.  Menyusun Berkas Rekam Medis Kasus (Pasien) Kebidanan : a. 

Ringkasan Masuk Dan Keluar.

 b. 

Surat Keterangan Kematian.

c. 

Resume Medis.

d. 

Surat Pengantar Dokter (Formulir Pengantar Rawat Inap).

e.  f. 

Blangko Konsultasi / Jawaban. Blangko Instruksi Kebidanan.

g. 

Blangko Instruksi Dokter.

h. 

Informed Concent.

i. 

Formulir booking rawat inap

 j. 

Laporan Operasi.

k. 

Catatan Anastesi.

l. 

Formulir Grafik Observasi Pasien.

m. 

Formulir Obat dan Diet Pasien.

n.  o. 

Partograf.  Neraca Cairan.

 

 

ASSEMBLING ATAU PENATAAN BERKAS REKAM MEDIS  No. Dokumen

No. Revisi

RUMAH SAKIT

Halaman 3/3

KASIH HERLINA   p. 

Anamnesa Perawatan.

q. 

Rekam Asuhan Keperawatan/Kebidanan.

r. 

Catatan Perkembangan Tindakan Dan Evaluasi Perawatan.

s. 

Rekam Asuhan Keperawatan.  Keperawatan. 

t. 

Rencana Asuhan Keperawatan.

u. 

Implementasi dan Evaluasi Askep.

v. 

Resume Keperawatan.

w. 

Formulir Perpindahan Pasien.

Hasil Pemerikasaan Penunjang. 4.  Menyusun Berkas Rekam Medis Kasus Bayi Lahir : x. 

a. 

Ringkasan Masuk Dan Keluar.

 b. 

Surat Keterangan Kematian.

c. 

Resume Medis.

d. 

Formulir Identifikasi Bayi.

e. 

Blangko Instruksi Dokter.

f. 

Informed Concent.

g. 

Formulir Grafik Observasi Pasien.

h.  i. 

Formulir Obat dan Diet Pasien..  Neraca Cairan.

 j. 

Cairan Masuk Bayi BBLR.

k. 

Rekam Asuhan Keperawatan.

l. 

Rencana Asuhan Keperawatan.

m. 

Implementasi dan Evaluasi Askep.

n. 

Catatan Perkembangan Tindakan Dan Evaluasi Perawatan.

o. 

Resume Keperawatan.

 p. 

Hasil Pemereksaan Penunjang

 

 

ASSEMBLING ATAU PENATAAN BERKAS REKAM MEDIS  No. Dokumen

No. Revisi

RUMAH SAKIT

Halaman 4/4

KASIH HERLINA 

5.  Menyusun Berkas Rekam Medis Pasien ODC (One Day Care) : a. 

Rekam Medis Rawat Jalan.

 b. 

Rekam Medis UGD.

c. 

Resume Medis

d. 

Surat Pengantar Dokter.

e. 

Blangko Instruksi Dokter.

f. 

 Neraca Cairan.

g. 

Informed Consent.

h.  i. 

Laporan Operasi. Catatan Anastesi.

 j. 

Hasil Pemeriksaan Penunjang.

6.  Menyusun formulir rekam medis rawat jalan :

UNIT TERKAIT

a. 

Formulir Rawat Jalan.

 b. 

Formulir Konsultasi dan Jawaban Konsultasi.

c. 

Hasil pemeriksaan penunjang.

Unit Rekam Medis

 

 

PENGGANTIAN MAP RM YANG RUSAK

RUMAH SAKIT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

KASIH HERLINA 

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Penggantian map berkas rekam medis yang rusak adalah kegiatan menukar map berkas rekam medis yang sobek / rusak sehingga terlihat kurang baik untuk diganti dengan yang baru dengan nomor rekam medis yang sama.

TUJUAN

Untuk

menghilangkan

citra

kurang

baik

dari

pasien

terhadap

 pemeliharan file rekam medis di bagian Rekam Medis RSB Harapan Bunda. KEBIJAKAN

1.  Map untuk berkas rekam medis yang baru / masih bagus. 2.  Map berkas yang rusak. 3.  Petugas yang trampil.

PROSEDUR

1.  Petugas penyimpanan berkas rekam medis memisahkan berkas be rkas yang rusak sebelum berkas rekam medis tersebut dilakukan proses  penyimpanan. 2.  Petugas assembling menyiapkan map baru untuk pengganti. 3.  Petugas menuliskan nomor rekam medis dan nama pasien pada map  berkas yang baru sementara map yang rusak dihancurkan untuk selanjutnya dibuang. 4.  Petugas mengganti map yang lama dengan yang baru dengan mengupayakan tidak ada berkas / catatan medis yang tertinggal. 5.  Petugas memeriksa kembali map tersebut untuk memastikan bahwa  berkas rekam medis siap dilakukan proses penyimpanan di di rak.

UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis

 

 

PENGEMBALIAN PENGEMBA LIAN FILE REKAM MEDIS RAWAT INAP No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA 

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pengembalian file rekam medis rawat inap adalah proses / tata cara  pengembalian file rawat inap dari ruang perawatan ke rekam medis dengan jangka waktu pengembalian maksimal 2 x 24 jam.

TUJUAN

1.  Untuk mencegah kerusakan dan hilangnya file rekam medis tersebut. 2.  Untuk memudahkan dalam proses klaisfikasi penyakit. 3.  Untuk memudahkan pengunaan file rekam redis dikemudian hari oleh pasien yang bersangkutan.

KEBIJAKAN

1.  File rekam medis rawat inap. 2.  Petugas rekam medis. 3.  Buku ekspedisi sebagai pencatat pengembalian file.

PROSEDUR

1.  Petugas rekam medis menerima file rekam medis rawat inap dari  petugas administrasi ruang perawatan. 2.  Petugas rekam medis meneliti dan memeriksa kelengkapan file tersebut. 3.  Bila kelengkapan file tersebut tidak ada masalah maka petugas menandatangani buku ekspedisi sebagai bukti pengembalian file. 4.   Namun apabila ada file rekam medis yang belum lengkap, maka file dikembalikan

kembali

kepada

administrasi

ruangan

dilengkapi oleh dokter yang merawat, sebagai contoh :

UNIT TERKAIT

 

Tanda tangan informed concent

 

Pengisian Resume Medis

 

Dll

Ruang Perawatan, Dokter Merawat.

untuk

 

 

PEMBERIAN NOMOR URUT KEMATIAN

RUMAH SAKIT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

KASIH HERLINA 

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG

PENGERTIAN

Pemberian nomor urut kematian adalah kegiatan untuk pencatatan nomor urut surat kematian pasien yang meninggal di RS Kasih Herlina.

TUJUAN

Untuk tertib pencatatan nomor urut kematian di Rekam Medis RS Kasih Herlina.

KEBIJAKAN

1.  Laporan kematian pasien dari unit perawatan / IGD. 2.  Buku registrasi kematian. 3.  ATK yang memadai. 4.  Petugas yang trampil.

PROSEDUR

1.  Petugas menerima laporan kematian dari unit perawatan / IGD untuk meminta nomor urut kematian. 2.  Petugas menyiapkan ATK dan buku registrasi kematian. 3.  Petugas menanyakan :  

 Nomor Urut.

 

 Nomor Surat Kematian.

 

 Nomor Rekam Medis

 

 Nama Pasien.

 

Jenis Kelamin.

 

Tanggal Masuk Rumah Sakit.

 

Tanggal dan Jam Meninggal Rumah Sakit.

 

Diagnosa.

 

Dokter Yang Merawat.

 

Keterangan (Tempat Meninggal).

 

 

PEMBERIAN NOMOR URUT KEMATIAN

RUMAH SAKIT

No. Dokumen

KASIH HERLINA PROSEDUR

No. Revisi

Halaman

00

2/2

4.  Petugas mencatat semua data pada buku registrasi kematian secara urut. 5.  Apabila ada permintaan

otopsi dari keluarga pasien

yang

meninggal,maka pihak rumah sakit menyarankan keluarga pasien untuk melapor ke kepolisian. UNIT TERKAIT

Ruang Perawatan, IGD.

 

 

TATA CARA PENGISIAN FORMULIR REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Merupakan tata cara yang mengatur tentang pengisian / penulisan setiap lembaran rekam medis pasien baik rekam medis rawat inap maupun rekam medis rawat jalan.

TUJUAN

1.  Untuk menjamin kontinuitas pelayanan medis dengan kualitas yang tinggi. 2.  Memberikan jaminan kepada pasien untuk mendapatkan pelayanan yang profesional. 3.  Menunjang

tertib

administrasi

dalam

rangka

meningkatkan

 pelayanan kesehatan di rumah sakit. KEBIJAKAN

1.  Rekam medis harus segera dilengkapi setelah pasien mendapatkan  pelayanan baik rawat inap maupun rawat jalan. 2.  Setiap tindakan konsultasi ataupun pemeriksaan yang dilakukan kepada pasien, selambat-lambat dalam waktu 1 x 24 jam harus sudah ditulis dalam lembaran rekam medis.

PROSEDUR

Informasi yang terkandung dalam lembaran rekam medis terdiri dari informasi mengenai identitas pasien, diagnosa, tindakan yang diberikan, dokter yang menangani dan tanggal kunjungan/ tanggal diberikan  pelayanan. Rekam Medis Rawat Jalan 1.   Nomor RM ditulis di pojok kanan atas dengan jelas dan dapat

dibaca. 2.  Penulisan Nama : sesuai dengan sistim penamaan. 3.  Alamat ditulis dengan lengkap kalau perlu lengkap dengan nomor

telepon.

 

 

TATA CARA PENGISIAN FORMULIR REKAM MEDIS  No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

2/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA PROSEDUR

4.  Perubahan alamat perlu dicatat apabila pasien tersebut pindah

alamat. 5.  Keikutsertaan pasien dalam IKS (Fee For Service) harus dicatat. 6.  Tanggal kunjungan pasien harus dilengkapi dengan jam dan cara

kunjungan, termasuk dikirim oleh dokter siapa atau instansi kesehatan lainnya. 7.  Diagnosa dan tindakan yang diberikan harus ditulis dengan jelas,

lengkap dan mudah dibaca. Rekam Medis Rawat Inap 1.  Data identitas pasien harus ditulis dengan lengkap pada setiap

lembaran rekam medis pasien. 2.   Nomor rekam medis harus ditulis pada setiap lembaran rekam

medis pasien sesuai dengan SPO Sistim Penomoran. 3.  Semua hasil pemeriksaan harus ditulis dengan jelas dan lengkap. 4.  Tanggal dan jam tindakan/kunjungan harus dicatat dengan jelas. 5.  Setiap tindakan yang dilakukan kepada pasien baik oleh dokter

maupun perawat atau tenaga medis lainnya harus menulis nama dan tandatangan. Apabila ada perbaikan atau kesalahan penulisan, dokter dapat memperbaikinya pada saat itu juga dengan mencoret menggunakan satu garis serta dibubuhi tandatangan. UNIT TERKAIT

Merupakan tata cara yang mengatur tentang pengisian / penulisan setiap lembaran rekam medis pasien baik rekam medis rawat inap maupun rekam medis rawat jalan.

 

 

TATA CARA PENGISIAN RESUME MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Resume medis merupakan kesimpulan perkembangan penyakit pasien mulai dari mendapatkan perawatan sampai pasien tersebut pulang atau meninggal.

TUJUAN

Terciptanya pelayanan yang efektif, efisien dan tertib.

KEBIJAKAN

Resume medis pasien harus diisi dengan jelas dan mudah dibaca oleh dokter (dokter utama) yang merawat setelah pasien diijinkan pulang dari rumah sakit.

PROSEDUR

1.  Setelah pasien dinyatakan boleh pulang maka dokter utama yang merawat wajib segera mengisi resume medis. 2.  Pengisian resume medis tidak boleh lebih dari 7 (tujuh) hari. 3.  Kepala ruangan wajib memonitor pengisisan resume medis dan setiap saat agar mengingatkan ke dokter yang merawat. 4.  Bila dokter yang merawat tidak mengisi resume medis, maka dipersilakan menugaskan dokter jaga untuk menulis resume medis tetapi dokter yang merawat tetap menanda tangani dan bertanggung  jawab. 5.  Dokter jaga menullis resume medis tersebut agar mengisi di formulir cek list pasien ruangan bahwa yang bersangkutan telah menulis resume medis.

UNIT TERKAIT

Dokter umum, Dokter Gigi, Dokter Spesialis

 

 

PENOMORAN PADA BERKAS REKAM MEDIS  No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman

00

1/1

KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pemberian nomor nomor rekam medis adalah proses / tata cara pemberian nomor rekam medis pada pasien baru yang akan mendapatkan pelayanan rawat jalan maupun rawat inap secara urut.

TUJUAN

Untuk mempermudah dalam proses pengambilan dan penyimpanan, apabila berkas rekam medis tersebut dipergunakan kembali baik untuk kepentingan administrasi, hukum, keuangan, riset, pendidikan dan lainlain.

KEBIJAKAN

1.  Setiap pasien baru yang akan berobat di RS Kasih Herlina.

S ystem. 2.  Sistem penomoran yang digunakan adalah Unit Numbering System. 3.  Ada berkas rekam medis dan alat tulis / spidol.

PROSEDUR

1.  Petugas menyiapkan berkas rekam medis baru, formulir rekam

medis dan nomor rekam medis baru. 2.  Petugas melakukan penyusunan secara urut dari nomor 00 s/d 99

dengan jumlah 100 berkas. 3.  Petugas menulis nomor rekam medis pada berkas sesuai dengan

sistem penomoran yang berlaku di Rekam Medis RS Kasih Herlina. UNIT TERKAIT

Petugas Pendaftaran.

 

 

KARTU INDEKS UTAMA PASIEN No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Kartu Indeks Utama Pasien (KIUP) adalah data identitas diri seluruh  pasien yang pernah datang berobat ke RS yang di input di komputer  pada master data pasien RS Kasih Herlina.

TUJUAN

Untuk memudahkan pencarian data pasien apabila pasien tidak membawa kartu berobat atau hilang

di komputer komputer pada master data

 pasien RS Kasih Herlina. KEBIJAKAN

1.  Hasil print out dari master data pasien RS Kasih Herlina. 2.  Bantex sebagai tempat penyimpanan hasil print out untuk keamanan, kerapihan dan kerahasiaan data.

PROSEDUR

1.  Petugas menginput data pasien kedalam master data pasien pada komputer /dicatat pada buku register dengan program khusus yang telah tersedia. 2.  Petugas meneliti dan memeriksa kelengkapan data yang ada, meliputi :  

 Nomor rekam medis (auto number).

 

 Nama pasien.

 

Suku

 

Alamat pasien.

 

Tanggal lahir.

 

Umur.

 

 Nomor telepon pasien.

 

Pekerjaan pasien.

 

Agama.

 

Jenis kelamin

 

 

PENOMORAN PADA BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman

00

2/2

KASIH HERLINA  

Tipe pasien.

 

 Nama penanggung jawab.

 

Hubungan dengan pasien.

 

Alamat penanggung jawab.

   

 Nomor telepon penaggung penaggung jawab. Pekerjaan penanggung jawab.

3.  Petugas melakukan print out untuk data tersebut setiap ada pasien mendaftar baru untuk disimpan pada bantex yang telah disiapkan untuk kemudian disimpan dengan baik. Data lama tersebut dapat diambil pada saat diperlukan dengan menghubungi bagian Rekam Medis. UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis

 

 

SISTIM PENAMAAN BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Sistim penamaan adalan sebuah kegiatan pemberian nama pada bagian muka berkas rekam medis dengan menggunakan aturan-aturan tertentu.

TUJUAN

1.  Untuk memudahkan petugas dalam mengambil berkas rekam medis ditempat penyimpanan. .  Untuk membedakan pasien yang satu dengan yang lainnya.

KEBIJAKAN

1.  Sistim penamaan menggunakan aturan DepKes. .  Ditulis dengan huruf capital. .  Dicantumkannya titel / gelar / nama suci. .  Ada berkas rekam medis. 5.  Ada Petugas penulisan.

PROSEDUR

1.  Petugas menerima berkas rekam medis dari petugas pendaftaran. .  Petugas melakuan penulisan nama sesuai dengan aturan yang berlaku :   Nama  Nama

orang Indonesia, yang mempunyai nama keluarga di indeks

menurut kata akhir (nama keluarga) sebagai kata pengenal diikuti tanda koma baru kemudian nama sendiri : Jo  J oha hana na Abra Abram m menja njad di

 Ab  A br am, J oha hana na.  Nama   Nama

wanita, nama wanita yang menggunakan nama ayahnya

diindeks dengan nama ayahnya : H enny P Puspo usponegoro negoro m me enja nj adi

P usp uspo one negor goro o, H enny .  Nama   Nama

wanita yang sudah bersuami diindeks dengan nama suaminya

: Nia H He end ndii menjad njadii H end ndii , N i a.   Nama  Nama

bayi, bila terjadi seorang bayi yang baru lahir hingga saat

 pulang belum mempunyai mempunyai nama, maka penulisannya nama  ibu

diikuti tulisan By, contoh : B ayi I bu Ti Titti n me menjad njadii Ti T i tin ((B B y).

 

 

SISTIM PENAMAAN BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

2/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA  

 Nama orang Eropa, nama keluarga orang eropa terletak dibagian akhir nama tersebut, contoh : Robert   kennedy

menj nja adi K enned nnedy, y, R ob obe er t .  

 Nama orang Arab, contoh : M  Muh uha amad B in Sue Sueb b menja njad di Sue Sueb b

 Muha  M uham mmad B i n.  

 Nama orang Jepang dan Thailand, contoh : Sa  Sab buro K abayash shii

menj nja adi kaba baya yashi shi,, Sabur buro o d dan an C Char haro oom R Ra atar tar ana anatsin tsin menj nja adi R ata tarr anat natsi sin, n, Char C haro oom.  

 Nama orang China, Korea dan Vietnam, nama keluarga terletak dibagian depan, sehingga cara penulisannya (keturunan, she) tidak mengalami perubahan, contoh : Tan Po Guan menjadi

T an P Po o G uan uan.  

 Nama-nama orang suci dan haji menjadi bagian dari nama contoh :  Sa  Sant nta a Cla Claus us m me enja njad di Cla Claus us,, Sa Sant nta ad da an H aji Am Amir ir

mahmud hmud m me enj njad adii A mi r M ahm hmud, ud, H .  

Gelar  –   gelar, gelar bangsawan adalah merupakan bagian dari nama diindeks seperti nama suci, baptis atau haji, contoh : R A

K ar ti ni m me enjadi njadi K ar ti ni, R A .  

Gelar kesarjanaan, seperti DR, Dr, SH bukan merupakan dari nama, dalam mengindeks gelar-gelar kesarjanaan tersebut ditempatkan dibelakang nama, contoh : Suki  Sukirr no B etty, SH . 

 

Pangkat dan jabatan tidak termasuk gelar jika hal tersebut  benar diperlukan dapat diindeks sebagai berikut : K apte apten n

 Sam  Sa muel uel Suti Suti kno menja njad di Sut Sutii kno Sa Sam mue uell (K apten) .  

Petugas

menyerahkan

ke

bagian

penyimpanan

Sistim

 penamaan adalan sebuah kegiatan pemberian nama pada bagian muka berkas rekam medis dengan menggunakan aturan-aturan tertentu UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis

 

 

MENJAGA KERAHASIAAN BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Menjaga kerahasiaan rekam medis adalah sebuah proses untuk menjamin kerahasiaan berkas rekam medis pasien agar tidak diketahui dan tidak disalah gunakan oleh pihak yang tidak berkepentingan.

TUJUAN

Untuk menjamin kerahasiaan informasi medis pasien yang tertera di dalam berkas, sehingga tidak diketahui dan tidak disalah gunakan oleh  pihak yang tidak berkepentingan. berkepentingan.

KEBIJAKAN

1.  Ruang penyimpanan yang memadai. 2.  Petugas yang terampil.

PROSEDUR

1.  Tidak diperkenankan masuk keruang penyimpanan rekam medis kecuali petugas rekam medis yang sedang bertugas dan petugas RS yang berkepentingan dengan unit rekam medis. 2.  Dilarang mengambil berkas rekam medis, kecuali oleh petugas rekam medis yang sedang bertugas. 3.  Tidak diperkenankan mengutip sebagian atau seluruh isi rekam medis, kecuali mendapatkan rekomendasi dari Direktur Utama RS Kasih Herlina. 4.  Untuk kepentingan pasien yang berobat, agar mengikuti prosedur yang berlaku di RS Kasih Herlina.

UNIT TERKAIT

Direktur , Semua Karayawan Rumah Sakit.

 

 

BERKAS REKAM MEDIS NON AKTIF No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Rekam medik non aktif adalah dokumen rekam medik pasien rawat  jalan maupun rawat inap yang sudah tidak digunakan lagi terhitung setelah 5 tahun terakhir pasien tersebut tidak berobat kembali ke RS Kasih Herlina.

TUJUAN

Untuk mengurangi keterbatasan ruang penyimpanan rekam medis yang aktif.

KEBIJAKAN

1.  Buku Pedoman Pelaksanaan Rekam Medis Depkes RI. 2.  Adanya simbul kunjungan pada map berkas rekam medis. 3.  Ada alat bantu penunjuk berkas (tracer). 4.  Petugas yang terampil.

PROSEDUR

1.  Petugas rekam medis menyisihkan rekam medis pasien yang sudah tidak digunakan lagi terhitung setelah 5 tahun terakhir pasien tersebut tidak berobat kembali sesuai dengan pertambahan rekam medis yang baru. 2.  Ditempat pengambilan rekam medis non aktif yang sudah disisihkan diletakkan tanda keluar (tracer). 3.  Berkas rekam medis non aktif disimpan di ruangan khusus untuk  penyimpanan berkas rekam medis non aktif di edung perkantoran RS Kasih Herlina.

UNIT TERKAIT

Direktur RS Kasih Herlina.

 

 

PENGHAPUSAN PENGHAPU SAN BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Penghapusan berkas rekam medis adalah suatu kegiatan pengurangan  berkas rekam medis pasien dari rak penyimpanan pen yimpanan berkas yang non aktif cara memilah berkas yang tidak beleh dimusnahkan dengan berkas yang  boleh dimusnahkan sesuai dengan tahun kunjungan terakhir.

TUJUAN

1.  Mengurangi jumlah berkas rekam medis yang semakin bertambah. 2.  Menyiapkan fasilitas yang cukup untuk tersedianya tempat  penyimpanan berkas rekam medis yang baru. 3.  Tetap menjaga kwalitas pelayanan dengan mempercepat penyiapan  berkas rekam medis jika sewaktu - waktu diperlukan. 4.  Menyelamatkan berkas yang sangat penting serta mengurangi yang tidak berguna.

KEBIJAKAN

1.  Map untuk berkas rekam medis yang baru / masih bagus. 2.  Map berkas yang rusak. 3.  Petugas yang trampil.

PROSEDUR

1.  Bentuk tim pemusnahan berkas rekam medis pasien non aktif dengan surat keputusan Direktur RS dengan sekurang - kurangnya 7 orang terdiri dari :  

Bagian Rekam Medis.

 

Dokter.

 

Komite Medik.

 

Unit pelayanan lain.

2.  Petuga Rekam Rekam Medis membuat surat berita acara kepada Direktur RS dan Direktur Jenderal Pelayanan Medik Departemen Kesehatan RI.

 

 

PENGHAPUSAN PENGHAPU SAN BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

2/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

3.  Berita acara pelaksanaan pemusnahan dikirim kepada pemilik RS dan kepada Dir.Jen.Yan.Med Dep.Kes RI. 4.  Berkas Rekam Medis yang non aktif selama 5 tahun diseleksi menjadi 2 kelompok yaitu Berkas Rekam Medis Umum dan Berkas Rekam Medis dengan diagnosa kanker dan psikiatri. 5.  Petugas menuliskan nomor rekam medis dan nama pasien, diagnosa akhir, tahun terakhir dilayani pada buku khusus pencatatan berkas yang akan dihapus. 6.  Petugas melakukan penghapusan dengan cara di hancurkan dengan mesin penghancur kertas. 7.  Membuat berita acara penghapusan berkas rekam medis rangkap 5 (lima) setelah ditandatangani oleh semua anggota diserahkan kebagian rekam medis, kemudian berita acara tersebut akan diserahkan kepada Pemilik RS / Direktur dan Dirjen YanMed Dep Kes RI, Panitia Rekam Medis, Komite Rekam Medis dan Arsip. Formulir penghapusan berkas rekam medis harus diisi menurut kebutuhan informasi. UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis, Direktur, Komite Medis

 

 

PEMINJAMAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Peminjaman file rekam medis pasien rawat inap adalah proses / tata cara  pengambilan file Rekam Medis untuk keperluan pasien yang akan mendapatkan pelayanan rawat jalan dan rawat inap di RS Kasih Herlina.

TUJUAN

Agar dokter yang merawat dapat mengetahui riwayat penyakit dari  pasien yang bersangkutan yang terdapat pada berkas rekam medis.

KEBIJAKAN

1.  Ada permintaan dari pasien (melalui pendaftaran). 2.  Ada sistem peminjaman oleh pasien. 3.  Ada alat bantu peminjaman (tracer). .  Ada petugas.

PROSEDUR

1.  Petugas melakukan pencarian berkas di rak penyimpanan sesuai

dengan Nomor Rekam Medis, Nama Pasien dan Tujuan Perawatan (Ruangan). 2.  Petugas meletakkan tracer pada tempat dimana berkas Rekam Medis

tersebut akan dipinjam. 3.  Petugas mencatat berkas Rekam Medis tersebut pada buku ekspedisi

 berkas Rekam medis yang keluar, meliputi : Nomor Rekam medis,  Nama pasien dan Tujuan Perawatan (Ruangan). .  Petugas menyerahkan berkas rekam medis tersebut kebagian distribusi

 berkas untuk selanjutnya diserahkan pada bagian admission (rawat inap) / pengantar pasien. UNIT TERKAIT

Filling

 

 

MONITORING DAN EVALUASI REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA 

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Monitoring dan evaluasi adalah kegiatan pengawasan dari mutu  pelayanan

yang

dilakukan

guna

mengumpulkan

berbagai

 permasalahan yang akan dirumuskan dalam kegiatan evaluasi sebagai rekomendasi

untuk

melakukan

rencana

tindak

lanjut

untuk

 pemecahan masalahnya. TUJUAN

1.  Untuk mengetahui apakah kegiatan pelayanan yang dilakukan sudah memenuhi standar yang sudah ditetapkan oleh Unit Rekam Medis. 2.  Untuk mengumpulkan berbagai data atau indikasi masalahmasalah yang mungkin timbul selama kegiatan pelayanan. 3.  Untuk mencari sumber permasalahan yang terjadi untuk dilakukan penyelesaian sesegera mungkin.

KEBIJAKAN

1.  Buku pedoman penyelenggaraan unit rekam medis. 2.  Buku SOP unit rekam medis. 3.  Panitia rekam medis. 4.  Kegiatan pertemuan secara rutin.

PROSEDUR

1.  Kepala Rekam Medis menerima adanya keluhan / permasalah dalam kegiatan pelayanan rekam medis. 2.  Kepala

Rekam

Medis

mencatat

(mendokumentasikan)

 permasalah-permasalah tersebut untuk dilakukan perumusan masalah. 3.  Kepala Rekam Medis membagi permasalahan yang ada (dapat diatasi dengan rapat pertemuan Unit Rekam Medis yang diadakan tiap bulannya).

 

 

MONITORING DAN EVALUASI REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

2/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

4.  Apabila masalah yang ada dapat dibawa pada rapat bulanan Unit Rekam Medis, maka Kepala Rekam Medis menyiapkan perumusan masalah untuk dibawa pada rapat bulanan Unit Rekam Medis) → setiap minggu kedua bulan berjalan (rapat diadakan untuk evaluasi dan pembahasan permasalahan). 5.  Apabila masalah yang ada harus dibawa kepada Direktur, maka Kepala Rekam Medis merencanakan adanya Rapat dengan Direktur. 6.  Rapat diadakan untuk membahas permasalah yang ada yang membutuhkan saran (diskusi) untuk menyiapkan rencana tindak lanjutnya. 7.  Kepala Rekam Medis membawa hasil notulen rapat dengan Komite Rekam Medis (rekomendasi) ke Unit Rekam Medis untuk dilakukan  perencanaan untuk mengatasi permasalah yang ada agar tidak  berlarut-larut. 8.  Kepala Rekam Medis melakukan kordinasi dengan staf dan  pelaksana Unit Rekam Medis untuk melaksanakan apa yang menjadi hasil rapat dengan Komite Rekam Medis. 9.  Kepala Rekam Medis mengadakan evaluasi dari pelaksanaan untuk melihat hasil yang telah dicapai apakah sudah berhasil mengatasi  permasalahan atau tidak. 10. Apabila hasil tersebut sudah sesuai dengan apa yang telah direkomendasikan,

maka

Kepala

Rekam

Medis

melakukan

koordinasi dengan staf dan pelaksana agar mempertahankan sekaligus meningkatkan apa yang sudah dicapai. 11. Apabila hasil rekomendasi yang sudah dilaksanakan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka Kepala Rekam Medis kembali mengadakan rapat dengan Direktur untuk meninjau kembali hasil rekomendasi dengan melihat permasalahan kembali ke awal mempertahankan sekaligus meningkatkan apa yang sudah dicapai.

 

 

PENGHAPUSAN PENGHAPU SAN BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

3/3

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

12. Apabila hasil rekomendasi yang sudah dilaksanakan tidak sesuai dengan yang diharapkan, maka Kepala Sub Bidang Rekam Medis kembali mengadakan rapat dengan Komite Rekam Medis untuk meninjau kembali hasil rekomendasi dengan melihat permasalahan kembali ke awal. UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis, Direktur

 

 

PEMBUATAN SENSUS HARIAN RAWAT INAP No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pembuatan sensus harian rawat inap adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan setiap hari untuk kepentingan pembuatan laporan.

TUJUAN

Untuk pembuatan laporan intern maupun extern periode harian / bulanan / triwulan dan tahunan.

KEBIJAKAN

1.  Laporan dari perawat ruang rawat setiap hari. 2.  Formulir sensus harian rawat inap. 3.  ATK yang memadai dan kalkulator. 4.  Petugas sensus harian yang trampil.

PROSEDUR

1.  Petugas menerima laporan dari perawat ruangan setiap pagi dengan  periode sensus adalah jam 00.00 s/d 24.00. 24.00. 2.  Petugas memindahkan data sensus tersebut ke formulir sensus yang tersedia di rekam medis. 3.  Petugas menjumlah hasil sensus tiap ruang perawatan tersebut sesuai prosentase jumlah TT yang tersedia untuk data perhitungan BOR. 4.  Petugas memfoto copy formulir sensus yang telah terisi jumlah kunjungan pasien per ruang perawatan. 5.  Petugas memberikan hasil foto copy tersebut ke Direktur, Kabid. Pelayanan Medis, Marketing dan Ka. Ruang Perawatan. 6.  Menyerahkan formulir sensus harian rawat inap kepada bagian statistik.

UNIT TERKAIT

Direktur RS, Kabid Pelayanan Medis, Marketing, Ka. Ruangan.

 

 

PERMINTAAN VISUM ET REPERTUM No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Permintaan visum et repertum adalah kegiatan permintaan visum dari  pihak kepolisian untuk kepentingan kepentingan hukum.

TUJUAN KEBIJAKAN

Untuk membantu pihak kepolisian dalam penyidikan kasus. 1.  Surat permintaan visum dari pihak kepolisian. 2.  Formulir visum yang tersedia. 3.  Petugas yang trampil. 4.  Komputer dan printer yang siap pakai. 5.  Buku khusus permintaan visum dengan nomor visum yang  berurutan.

PROSEDUR

1.  Petugas rekam medis menerima formulir permintaan penyelesaian visum dari pihak kepolisian. 2.  Petugas menyiapkan alat penunjang peminjaman file (tracer) dan mengisikan tanggal peminjaman, nomor rekam medis, nama pasien dan peminjam. 3.  Petugas menyerahkan tracer tersebut kepada bagian penyimpanan  berkas rekam medis. 4.  Petugas menerima berkas rekam medis tersebut dari bagian  penyimpanan untuk diteliti kesesuaian data pasien yang diminta dengan nomor rekam medis yang diminta. 5.  Petugas mengisi visum tersebut sesuai dengan data yang ada di  berkas rekam medis dengan mengetik di komputer komputer dan mencatat.

 

 

PERMINTAAN VISUM ET REPERTUM

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

2/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

 jam kejadian, tanggal kejadian, nama pasien, usia, agama, kewarganegaraan, alamat, nama dari petugas kepolisian yang meminta visum dan nama dan tanda tangan dokter yang memeriksa 6.  Petugas menyerahkan formulir yang sudah diisi data identitas  pasien kepada dokter yang memeriksa. 7.  Petugas rekam medis menghubungi pihak kepolisian yang meminta visum. 8.  Petugas menyerahkan kembali visum tersebut kepada petugas kepolisian dengan disertai buku ekspedisi permintaan visum. UNIT TERKAIT

Dokter, Pihak Kepolisian.

 

 

PEMELIHARAAN BERKAS REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Menjaga keutuhan berkas rekam medis dengan cara memberikan kapur  barus pada masing-masing rak penyimpanan berkas.

TUJUAN

Untuk menghindari kerusakan berkas rekam medis.

 

KEBIJAKAN

1. Ada petugas kontrol. 2.  Kapur barus.

PROSEDUR

1.  Petugas rekam medis mengecek kapur barus pada masing-masing rak penyimpanan berkas rekam medis setiap 2 (dua) bulan sekali. 2.  Apabila ada kapur barus yang habis pada rak penyimpanan, petugas rekam medis segera menambahkan secukupnya. 3.  Petugas rekam medis menjaga kebersihan dan kelembaban ruangan  penyimpanan berkas rekam medis. 4.  Suhu AC di ruang penyimpanan berkas rekam medis harus tetap terjaga (AC tidak boleh dimatikan). 5.  Ruang penyimpanan berkas rekam  penerangan yang baik.

UNIT TERKAIT

Ruang Filling

medis

harus

memiliki

 

 

MENCARI BERKAS REKAM MEDIS YANG TIDAK DIKETEMUKAN DI RAK PENYIMPANAN  RUMAH SAKIT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

KASIH HERLINA 

Disahkan, STANDAR

Direktur RS. Kasih Herlina

PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Mencari berkas rekam medis yang hilang / tidak diketemukan di rak  penyimpanan adalah kegiatan pencarian dimana berkas rekam medis yang tidak berada pada rak penyimpanan sesuai dengan posisi sebenarnya.

TUJUAN

Untuk menemukan kembali berkas yang hilang / tidak berada pada rak  penyimpanan.

KEBIJAKAN

1.  Ada petugas. 2.  Ada komputer.

PROSEDUR

1.  Petugas pencarian mengambil tracer yang berada pada posisi berkas rekam medis yang hendak dicari / hilang / tidak berada pada tempatnya. 2.  Petugas melakukan pengecekkan dengan buku ekspedisi yang menunjukkan

tujuan

terakhir

dari

berkas

tersebut

sebelum

dinyatakan hilang / tidak berada pada tempatnya. 3.  Petugas juga melihat dan meneliti pada buku peminjaman. 4.  Petugas memberitahukan kepada bagian pendistribusian dimana  posisi terakhir berkas yang dimaksud. 5.  Bagian

pendistribusian

melaporkan

kembali

kepada

bagian

 penyimpanan apabila berkas yang dimaksud sudah dinyatakan kembali pada bagian penyimpanan. 6.  Petugas penyimpanan melakukan “penyisiran” secara teliti pada rak  penyimpanan dengan melihat 2 (dua) nomor terakhir berkas rekam medis dengan teliti, hal ini dapat dikarekanan :

 

 

MENCARI BERKAS REKAM MEDIS YANG TIDAK DIKETEMUKAN DI RAK PENYIMPANAN  RUMAH SAKIT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

2/2

KASIH HERLINA  

Salah tempat penyimpanan (rak).

 

Salah penyortiran

 

Terselip pada rak

7.  Apabila ternyata tidak dapat ditemukan juga, maka petugas menulis sebuah memo yang ditujukan kepada penanggung jawab rak untuk dicari kembali lebih teliti. UNIT TERKAIT

Ruang Filling

 

 

PEMINJAMAN BERKAS REKAM MEDIS UNTUK RISET, RESUME, DAN VISUM No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman

00

1/1

KASIH HERLINA STANDAR

Disahkan,

PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015

Direktur RS. Kasih Herlina

dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K) PENGERTIAN

Peminjaman berkas Rekam Medis untuk Riset / Resume / Visum adalah suatu proses dimana berkas Rekam Medis dipinjam melalui tata cara / aturan yang ditentukan atau sesuai dengan peraturan yang berlaku guna kepentingan Riset / Resume / Visum.

TUJUAN

1.  Untuk menjaga keamanan dan kerahasiaan isi Rekam Medis. 2.  Untuk

memudahkan petugas Rekam Medis dalam mengontrol

keberadaan berkas Rekam Medis. KEBIJAKAN

1.  Terjaminnya kerahasiaan dan keamanannya. 2.  Ada sistem dalam proses peminjaman. 3.  Ada alat bantu dalam peminjaman (tracer). .  Ada petugas pencatat. 5.  Berkas tidak dapat dibawa keluar RS Kasih Herlina

PROSEDUR

1.  Petugas menerima tracer (alat bantu peminjaman) berwarna kuning

dari petugas yang mengajukan permohonan peminjaman file. 2.  Petugas melakukan pencarian berkas di rak penyimpanan sesuai

dengan nomor rekam medis, nama pasien dan peminjam seperti tertera di tracer. 3.  Petugas meletakkan tracer tersebut diposisi dimana berkas rekam

medis tersebut akan dipinjam. .  Petugas mencatat berkas rekam medis tersebut pada buku peminjaman

dengan mencatat : Nomor Rekam Medis, Nama Pasien dan Nama Peminjam/Tujuan 5.  Petugas menyerahkan berkas tersebut kepada bagian yang meminjam

 berkas tersebut UNIT TERKAIT

Rekam Medis

 

 

PENCARIAN FILE REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina STABDAR

Tanggal Terbit

PROSEDUR

16-04-2015

OPERASIONAL  PENGERTIAN

dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

Pencarian file rekam medis adalah suatu proses dimana file rekam medis yang telah disusun di rak penyimpanan dicari kembali apabila dibutuhkan.

TUJUAN

Untuk mengambil file rekam medis yang tersimpan di rak penyimpanan apabila berkas tersebut dibutuhkan.

KEBIJAKAN

1.  Ada Rak Penyimpanan File. 2.  Ada Petugas. 3.  Ada Trecer. 4.  Ada Komputer. 5.  Ada Register.

PROSEDUR

1.  Petugas mengambil slip yang tercetak (hasil print out dari bagian  pendaftaran) / mengambil tracer peminjanan dari bagian distribusi /  pendaftaran. 2.  Petugas melihat nomor rekam medis yang tertera pada slip / tracer tersebut. 3.  Petugas menulis tanggal, nomor rekam medis dan tujuan pada tracer untuk diletakkan pada posisi file yang akan diambil di rak  penyimpanan. 4.  Petugas melihat 2 angka terkahir pada nomor rekam medis yang dimaksud untuk menentukan posisi penyimpanan file pada rak  penyimpanan. 5.  Petugas mengambil file sesuai nomor rekam medis di rak  penyimpanan, apabila posisi file pada rak berada diatas maka  petugas menggunakan tangga tangga sebagai penunjang pencarian.

 

 

PENCARIAN FILE REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

2/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

6.  Setelah file diambil dari rak, petugas menuliskan nomor urut keluar  pada file dan menuliskannya di buku ekspedisi. ekspedisi. 7.  Petugas meletakkan slip berwarna didalam file tersebut untuk selanjutnya diserahkan pada bagian distribusi. UNIT TERKAIT

Poliklinik, IGD

 

 

PENCARIAN BRM YANG TIDAK SAMPAI KE POLIKLINIK YANG DITUJU No. Dokumen

No. Revisi 00

Halaman 1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL 

PENGERTIAN

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina Tanggal Terbit 16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K) Pencarian file rekam medis yang tidak sampai ke poliklinik yang dituju adalah kegiatan yang dilakukan oleh bagian distribusi yang mendapatkan laporan dari perawat poliklinik bahwa file rekam medis  pasien tertentu tidak ada.

TUJUAN

Untuk menemukan kembali file rekam medis akibat kesalahan  pendistribusian / atau kesalahan registasi.

KEBIJAKAN

1.  Ada laporan dari perawat poli. .  Ada laporan / complain dari pasien.

PROSEDUR

1.  Petugas distribusi menerima laporan dari perawat poli / pasien mengenai katidakberadaan file rekam medis. .  Petugas melakukan pengecekan di buku register untuk mengetahui apakah pasien tersebut sudah melakukan pendaftaran. .  Apabila belum ada registrasinya tercatat di buku register, maka pasien langsung diregistrasi. .  Apabila registrasi pasien sudah ada, maka petugas distribusi melakukan koordinasi ke bagian penyimpanan file untuk mengecek kembali di rak penyimpanan / dibuku ekspedisi rawat jalan. 5.  Apabila file dipastikan sudah keluar dari rak penyimpanan, maka  petugas distribusi melakukan pencarian ke poliklinik-poliklinik yang ada. .  Apabila ternyata file masih belum dapat ditemukan, maka untuk mempercepat pelayanan maka digunakan file rekam medis sementara. 7.  Petugas akan menggabungkan file sementara tersebut apabila file telah ditemukan. Poliklinik, IGD.

UNIT TERKAIT

 

 

PENGGANTIAN PENGGANTIA N MAP BERKAS REKAM MEDIS YANG RUSAK No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Penggantian map berkas rekam medis yang rusak adalah kegiatan menukar map berkas rekam medis yang sobek / rusak sehingga terlihat kurang baik untuk diganti dengan yang baru dengan nomor rekam medis yang sama.

TUJUAN

Untuk

menghilangkan

citra

kurang

baik

dari

pasien

terhadap

 pemeliharan file rekam medis di bagian Rekam Medis RS Kasih Herlina. KEBIJAKAN

1.  Map untuk berkas rekam medis yang baru / masih bagus. 2.  Map berkas yang rusak. 3.  Petugas yang trampil.

PROSEDUR

1.  Petugas penyimpanan berkas rekam medis memisahkan berkas yang rusak sebelum berkas rekam medis tersebut dilakukan proses  penyimpanan. 2.  Petugas assembling menyiapkan map baru untuk pengganti. 3.  Petugas menuliskan nomor rekam medis dan nama pasien pada map  berkas yang baru sementara map yang rusak dihancurkan untuk selanjutnya dibuang. 4.  Petugas mengganti map yang lama dengan yang baru dengan mengupayakan tidak ada berkas / catatan medis yang tertinggal. 5.  Petugas memeriksa kembali map tersebut untuk memastikan bahwa  berkas rekam medis siap dilakukan proses penyimpanan di rak. rak.

UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis

 

 

PERMINTAAN MAP BERKAS REKAM MEDIS BARU No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Permintaan map berkas rekam medis baru adalah kegiatan untuk menyiapkan stok map berkas rekam medis baru untuk kepentingan  pendaftaran pasien baru dengan mengajukan permintaan penambahan stok map berkas rekam medis.

TUJUAN

Untuk menghindari kekosongan stok map berkas rekam medis baru untuk kepentingan pendaftaran paien baru.

KEBIJAKAN

1.  Laporan stok map berkas rekam medsi baru untuk pengajuan

 permintaan. 2.  Map berkas rekam medis yang siap di bagian pengadaan barang. 3.  Petugas yang mengurus permintaan. 4.  Buku stok sebagai indikator pengajuan permintaan.

PROSEDUR

1.  Petugas memeriksa dan menghitung stok map berkas rekam medis

yang masih tersisa. 2.  Petugas membuat surat permintaan untuk penambahan stok map

 berkas rekam medis baru yang ditandatangai oleh petugas rekam medis. 3.  Petugas membawa surat permintaan ke bagian pengadaan barang

untuk diperiksa dan disetujui. 4.  Petugas menerima kembali surat persetujuan pengambilan map

 berkas rekam medis baru. 5.  Petugas mengambil map berkas rekam medis tersebut dan dibawa

ke ruang rekam medis. ses uai 6.  Petugas memeriksa dan merapikan map berkas rekam medis sesuai

 

 

PERMINTAAN MAP BERKAS REKAM MEDIS BARU No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman

00

2/2

KASIH HERLINA

nomor rekam medis secara berurutan dengan pembagian 100 map  berkas rekam medis baru. 7.  Petugas menyimpan map berkas rekam medis tersebut pada tempat

 penyimpanan yang telah tersedia. UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis

 

 

PENDAFTARAN PENDAFTARA N PASIEN RAWAT JALAN PER TELEPON (RESERVASI)  No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Penerimaan pasien rawat jalan melalui telepon adalah proses / tata cara  pendaftaran pasien yang sudah tedaftar / memiliki kartu berobat RS Kasih Herlina yang menggunakan fasilitas telekomunikasi (telepon/Hp).

TUJUAN

Untuk membantu / mempermudah pasien lama yang sudah memiliki kartu berobat RS Kasih Herlina dalam melakukan pendaftaran berobat dengan mempergunakan fasilitas telekomunikasi.

KEBIJAKAN

1.  Tempat pendaftaran dan perlengkapan yang siap pakai. 2.  Petugas pendaftaran. 3.  Telepon. 4.  Buku register untuk data registrasi pasien.

PROSEDUR

1.  Pastikan buku register dan telepon dalam keadaan siap pakai. 2.  Petugas menerima telepon untuk pendaftaran pasien dengan menyebutkan nama rumah sakit, salam, nama petugas dan menawarkan bantuan. 3.  Petugas menanyakan tujuan berobat ke dokter siapa. 4.  Petugas melakukan cek untuk memastikan jam praktek dan jadwal  praktek dokter dan apabila terdapat pemberitahuan bahwa dokter yang dimaksud penelepon tidak dapat praktek maka petugas memberitahukannya apakah ada dokter pengganti / tidak. 5.  Untuk pasien baru petugas meminta data pasien untuk dicatat di  buku register, sedangkan untuk pasien lama petugas menanyakan nomor kartu berobat (nomor RM) dari RS Kasih Herlina. 6.  Setelah

data

pasien

diregistrasi,

petugas

menginformasikan

mengenai nomor antrian sesuai dengan poliklinik yang dituju oleh

 

 

PENDAFTARAN PENDAFTARA N PASIEN RAWAT JALAN PER TELEPON (RESERVASI) No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman

00

2/2

KASIH HERLINA

 pasien. 7.  Setelah proses registrasi selesai petugas menyampaikan rasa terima kasih kepada pasien atas registrasinya registrasin ya dan mengucapkan salam. Jangan menutup telepon sebelum penelpon / pasien menutup teleponnya duluan. UNIT TERKAIT

Poliklinik Umum dan Poliklinik Spesialis.

 

 

SERAH TERIMA DINAS JAGA PETUGAS REKAM MEDIS  No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA 

Disahkan, STANDAR

Direktur RS. Kasih Herlina

PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Serah terima dinas jaga adalah serah terima tugas yang dilakukan oleh para petugas di bagian rekam medis pada saat pergantian shift kerja.

TUJUAN

Untuk peralihan tugas / wewenang antar shift (dinas jaga) agar tidak mengganggu pelayanan di Rekam Medis RS Kasih Herlina.

KEBIJAKAN

1.  Jadwal dinas jaga yang sudah tersusun rapi dan jelas. jelas . 2.  Petugas Rekam Medis 3.  Waktu dinas terdiri dari :   Petugas Penyimpanan

  Siang : 14.00 –  14.00 –  21.00  21.00 Wit



  Petugas

pendaftaran dengan 2 shift.

  Pagi : 08.00 –  08.00 –  15.00  15.00 Wit



  Sore : 14.00 –  14.00 –  21.00  21.00 Wit



PROSEDUR

1.  Petugas yang akan menggantikan dinas jaga datang sepuluh menit sebelum waktu pergantian dinas. 2.  Petugas yang akan digantikan memeriksa pekerjaan yang akan ditinggalkan untuk mengadakan koordinasi dengan petugas yang akan

menggantikan

apabila

ada

pekerjaan

yang

belum

terselesaikan. 3.  Petugas yang akan menggantikan memeriksa serah terima tugas/pekerjaan yang belum terselesaikan dari petugas yang akan digantikan.

 

 

SERAH TERIMA DINAS JAGA PETUGAS REKAM MEDIS No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman

00

2/2

KASIH HERLINA

4.  Petugas yang akan menggantikan memeriksa kelengkapan alat-alat kerja yang akan dipergunakan sebelum petugas yang akan digantikan pulang. 5.  Petugas yang akan menggantikan memulai pekerjaan tepat pada saat  jam kerja dimulai. UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis

 

 

TATA CARA PENCARIAN KODE PENYAKIT

RUMAH SAKIT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Tata cara pencarian klasifikasi penyakit adalah proses kegiatan  pencarian kode penyakit dengan menggunakan panduan buku ICD X untuk selanjutnya disimpan pada program komputer khusus koding.

TUJUAN

Untuk mencari klasifikasi penyakit yang belum ada / belum pernah di simpan di master data klasifikasi.

KEBIJAKAN

1.  Ada buku ICD X. 2.  Ada Daftar Tabulasi Dasar (DTD).

PROSEDUR

1.  Petugas mencari pada buku indeks ICD X untuk mencari klasifikasi  penyakit yang diinginkan. diinginkan. 2.  Pencarian didasarkan pada diagnosa yang ditulis dokter pada berkas rekam medis. 3.  Petugas memulai pencarian didasarkan pada alphabet pertama dari diagnosa : contoh Dyspepsia (huruf D pada ICD X), Hypertensi (huruf H pada ICD X). 4.  Petugas

kemudian

mencari

DTD

klasifikasi

penyakit

yang

ditemukan pada formulir RL. 5.  Setelah klasifikasi (ICD) dan DTD ditemukan maka petugas memberi kode pada data rekam medis pasien. UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis

 

 

PEMBUATAN SURAT KETERANGAN LAHIR

RUMAH SAKIT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/2

KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pembuatan surat keterangan lahir adalah kegiatan pengisian data bayi  baru lahir berbentuk sertifikat di RS Kasih Herlina.

TUJUAN

Untuk membantu pasien yang menjalani rawat bersalin di Rumah Sakit untuk lampiran pengurusan akte kelahiran.

KEBIJAKAN

1.  Laporan adanya bayi baru lahir dari ruang bersalin. 2.  Formulir pengisian untuk pembuatan sertifikat kelahiran. 3.  Komputer dan printer dalam keadaan siap pakai. 4.  Petugas pengisian yang trampil.

PROSEDUR

1.  Petugas menerima data kelahiran dari bidan di ruang bersalin. 2.  Petugas mengetik data kelahiran pasien di komputer sesuai

dengan format yang telah disediakan, seperti : a.  Nomor urut surat kelahiran.  b.  Hari, tanggal dan jam kelahiran. c.  Jenis kelamin bayi. d.  Berat dan panjang badan bayi. e.  Anak kelahiran ke. f.   Nama ibu bayi. g.  Alamat rumah. h.  Tanggal dibuat surat kelahiran. i.  Tanda tangan dan nama dokter yang menolong persalinan. 3.  Setelah diprint, petugas membawa ke ruang perawatan dan

menyerahkan kepada perawat jaga. 4.  Setelah ditanda tangani oleh dokter yang menolong, surat

keterangan lahir akan diberikan kepada ibu bayi (pasien) pada

 

 

PEMBUATAN SURAT KETERANGAN LAHIR No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

2/2

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

saat pasien diijinkan pulang dan yang diisi oleh dokter diarsipkan dalam  berkas ibu bayi. UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis, Ruang Bersalin, Ruang Perawatan.

 

 

PEMILAHAN BERKAS REKAM MEDIS PASIEN PULANG RAWAT INAP

RUMAH SAKIT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

KASIH HERLINA 

Disahkan, STANDAR

Direktur RS. Kasih Herlina

PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pemilahan berkas rekam medis pasien pulang rawat inap adalah suatu  proses penyusunan lembar rekam medis pasien pulang rawat inap sehingga tahap demi tahap hasil pengobatan, tindakan dan pemeriksaan  penunjang terhadap pasien teratur secara kronologis dan sesuai dengan kebutuhan medis untuk bahan penelitian, pendidikan dan pengobatan selanjutnya.

TUJUAN

1.  Untuk memudahkan penggunaan berkas tersebut dikemudian hari. 2.  Untuk kelancaran sistem pengolahan data rekam medis.

KEBIJAKAN

1.  Ada berkas rekam medis pasien pulang rawat inap lengkap. 2.  Ada petugas pemilahan. 3.  Ada perlengkapan. 4.  Berkas rekam medis untuk pasien rawat inap 2 x 24 jam harus kembali ke bagian rekam medis.

PROSEDUR

1.  Petugas pemilahan menerima berkas rekam medis pasien pulang rawat inap dari bagian keperawatan. 2.  Petugas

meneliti

kelengkapan

berkas.Petugas

memilah

dan

memindahkan isi berkas rawat inap tersebut dari folder rawat inap ke file rekam medis untuk disimpan di rak penyimpanan. 3.  Petugas kemudian menyerahkan berkas tersebut ke petugas yang khusus melengkapi data pasien kedalam register data pasien RS Kasih Herlina. UNIT TERKAIT

Ruang Rawat Inap.

 

 

PEMBUATAN SENSUS HARIAN RAWAT JALAN No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pembuatan sensus harian rawat jalan adalah kegiatan pengumpulan data yang dilakukan setiap hari untuk kepentingan pembuatan laporan. la poran.

TUJUAN

Untuk pembuatan laporan intern maupun extern periode harian ha rian / bulanan / triwulan.

KEBIJAKAN

1.  Laporan dari perawat tiap poliklinik setiap hari. 2.  Formulir sensus harian rawat jalan. 3.  Alat tulis, komputer yang memadai dan kalkulator. 4.  Petugas sensus harian yang trampil.

PROSEDUR

1.  Petugas menerima laporan dari perawat poliklinik selesai praktek dokter yang bersangkutan. 2.  Petugas memindahkan data sensus tersebut ke formulir sensus yang tersedia di rekam medis. 3.  Petugas menjumlah hasil sensus di setiap poli. 4.  Petugas memfoto copy formulir sensus yang telah terisi jumlah kunjungan pasien perpoliklinik. 5.  Petugas memberikan hasil foto copy tersebut ke Direktur. Petugas merekap data jumlah kunjungan tersebut per dokter dalam formulir rekap bulanan.

UNIT TERKAIT

Rekam Medis, IGD, URJ

 

 

PEMBUATAN LAPORAN MORBIDITAS PASIEN No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, STANDAR

Direktur RS. Kasih Herlina

PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pembuatan laporan

morbiditas pasien adalah kegiatan pembuatan

laporan yang didasarkan pada data klasifikasi penyakit / koding. TUJUAN

Untuk mengetahui jumlah pasien berdasarkan penyakit yang dideritanya  pada periode tertentu.

KEBIJAKAN

1.  Diagnosa penyakit. 2.  Komputer dengan program khusus. 3.  ATK yang memadai. 4.  Daftar Tabulasi Dasar ( DTD ). 5.  Petugas pembuat laporan yang terlatih dan trampil.

PROSEDUR

1.  Petugas merekapitulasi data dari hasil klasifikasi penyakit / coding harian yang dilakukan oleh petugas koding setiap hari. 2.  Petugas melakukan print out hasil rekapitulasi yang sudah tersedia  pada program komputer tersebut. 3.  Petugas memindahkan data-data yang ada ke formulir DTD yang tersedia dari DepKes , meliputi : umur, jenis kelamin, kasus baru dan lama, jumlah pasien keluar hidup dan jumlah pasien keluar meninggal. 4.  Petugas meminta tanda tangan Direktur Rumah Sakit untuk  pengesahan surat pengantar laporan. 5.  Petugas mengirim formulir tersebut ke pihak yang berkepentingan.

UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis

 

 

PEMBUATAN LAPORAN KEGIATAN PELAYANAN RUMAH SAKIT No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA 

Disahkan, STANDAR

Direktur RS. Kasih Herlina

PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pembuatan laporan kegiatan rumah sakit adalah kegiatan pembuatan laporan kegiatan rumah sakit selama periode setiap tahun.

TUJUAN

Untuk mengetahui jumlah pasien rawat jalan maupun rawat inap, jumlah  pasien yang menggunakan jaminan, pasien berobat ke IGD, pasien yang menjalani pemeriksan laboratorium, pengadaan obat dan pelayanan resep, jumlah pasien perinatologi dan pembedahan.

KEBIJAKAN

1.  Laporan dari unit pelayanan dan penunjang medis. 2.  Komputer dan printer yang siap pakai. 3.  Alat tulis yang memadai serta kalkulator. 4.  Petugas yang trampil.

PROSEDUR

1.  Petugas menerima laporan dari seluruh unit yang ada di RS Kasih Herlina. 2.  Petugas membuat rekapitulasi seluruh laporan yang ada ke dalam laporan kegiatan kegiatan Rumah Sakit Sakit per tahunnya. tahunnya. 3.  Petugas mengiput data - data yang telah dijumlah tersebut dalam komputer. 4.  Petugas melakukan print out hasilnya. 5.  Petugas meminta tanda tangan Direktur Rumah Sakit untuk  pengesahaan surat pengantar laporan. 6.  Petugas mengirim laporan ke pihak yang berkepentingan.

UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis

 

 

PEMBUATAN LAPORAN DATA MORBIDITAS/MORTALITAS PASIEN RAWAT INAP RUMAH SAKIT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

KASIH HERLINA 

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pembuatan laporan data individual morbiditas pasien rawat inap adalah kegiatan pembuatan laporan individu morbiditas per tahun untuk pasien yang menjalani rawat inap di RS Kasih Herlina.

TUJUAN

Untuk mengambil sample data pasien rawat inap, seperti pasien kebidanan, umum dan perinatologi.

KEBIJAKAN

1.  Formulir RL 4A dan RL 4B. 2.  Alat tulis yang memadai. 3.  Komputer dan printer yang siap pakai. 4.  Berkas rekam medis.

PROSEDUR

1.  Petugas meminjam berkas rekam medis dari bagian penyimpanan dengan prosedur peminjaman yang berlaku. 2.  Petugas mengetik data-data pasien pada formulir RL yang tersedia, diantaranya : tanggal masuk, tanggal pembedahan, tanggal  pembedahan, ruang rawat, kelas rawat, nama pasien, tanggal lahir, alamat pasien, pekerjaan pasien, status perkawinan, dll. 3.  Petugas memintakan tanda tangan dari dokter yang merawat. 4.  Petugas meminta tanda tangan Direktur Rumah Sakit untuk  pengesahan surat pengantar laporan. 5.  Petugas mengirimkan laporan kepada yang berkepentingan.

UNIT TERKAIT

Unit Rekam Medis

 

 

PEMBERIAN INFORMED CONCENT No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pemberian informed concent adalah penandatangan surat persetujuan /penolakan rencana tindakan medis yang akan dilakukan kepada pasien yang mengandung resiko.

TUJUAN

1.  Untuk mencegah terjadinya salah pengertian antara dokter dan pasien. .  Untuk memberikan perlindungan hukum bagi pelayan dan penerima layanan. .  Untuk

memberikan

penjelasan

pasien

tentang

resiko

yang

kemungkinan terjadi karena perawatan / tindakan medis yang diterimanya. KEBIJAKAN

Formulir informed concent yang harus ditanda tangani kedua belah  pihak dan saksi.

PROSEDUR

1.  Dokter yang akan melakukan tindakan menjelaskan tentang resiko dari rencana tindakan yang akan dilakukan kepada pasien / keluarga pasien. .  Petugas menyiapkan formulir-formulir informed concent yang terdiri dari : a.  Surat Persetujuan Tindakan Medik.  b.  Surat Persetujuan Tindakan Bedah. c.  Surat Penolakan. .  Setelah

dipahami

dan

disetujui

maka

pasien

/

keluarga

menandatangani formulir informed concent yang tersedia. .  Kemudian ditandatangi oleh Dokter, saksi dari pasien dan perawat. 5.  Formulir tersebut kemudian diletakkan pada berkas rekam medis. UNIT TERKAIT

Doktter yang merawat

 

 

PELEPASAN INFORMASI REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Pemberian informasi rekam medis adalah penyampaian suatu informasi yang menyangkut pasien yang menjalani pengobatan di RS Kasih Herlina dengan aturan yang berlaku.

TUJUAN

Untuk memudahkan pasien / keluarga pasien / rumah sakit lain / asuransi /  perusahaan penjamin mengetahui data pasien yang bersangkutan dengan memenuhi ketentuan / aturan yang berlaku.

KEBIJAKAN

1.  Berkas rekam medis dari pasien yang bersangkutan. 2.  Petugas yang berwenang menyampaikan informasi dengan ketentuan yang berlaku. 3.  Pihak pemohon informasi dengan terlebih dahulu memenuhi aturan yang berlaku di RS Kasih Herlina. 4.  Dokter tidak dapat memberikan informasi kepada perusahaan / asuransi tanpa persetujuan pasien.

PROSEDUR

1.  Petugas menerima permohonan permintaan informasi. 2.  Petugas meminta surat kuasa apabila ternyata bukan pasien yang  bersangkutan yang memohon informasi tersebut. 3.  Petugas menanyakan kartu berobat pasien untuk proses peminjaman status dari bagian penyimpanan. 4.  Petugas mengisi tracer sebagai alat penunjang proses peminjaman, meliputi : tanggal peminjaman, nomor rekam medis, nama pasien dan  peminjam. 5.  Petugas memberikan informasi yang diminta pasien dengan tetap mengikuti aturan yang berlaku.

UNIT TERKAIT

Dokter yang merawat, Unit Rekam Medis.

 

 

ORIENTASI KARYAWAN BARU DI UNIT REKAM MEDIS No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

1/1

RUMAH SAKIT KASIH HERLINA 

Disahkan, STANDAR

Tanggal Terbit

PROSEDUR

16-04-2015

OPERASIONAL  PENGERTIAN

Direktur RS. Kasih Herlina

dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

Orientasi karyawan baru rekam medis adalah proses kegiatan bagi karyawan baru rekam medis guna pengenalan sekaligus pemahaman lingkungan kerja di Rekam Medis RS Kasih Herlina.

TUJUAN

Agar karyawan baru mampu beradaptasi dengan lingkungan kerja yang  baru sebagai dasar sebelum menjalani pekerjaan baru yang akan dibebankan.

KEBIJAKAN

Orientasi wajib diikuti dan dilaksanakan oleh tiap karyawan baru di Rekam Medis RS Kasih Herlina.

PROSEDUR

1.  Bagian Kepegawaian memberitahukan bagian Rekam Medis bahwa

akan ada karyawan baru. 2.  Bagian Rekam Medis menyiapkan program orientasi bagi karyawan

 baru. 3.  Petugas Rekam Medis menjelaskan jenis pekerjaan dan tata tertib

dimasing-masing bagian. 4.  Petugas Rekam Medis membuat jadwal orientasi bagi karyawan

 baru tersebut setelah diberikan penjelasan mengenai jenis pekerjaan dan tata tertib. 5.  Petugas Rekam Medis mengawasi proses orientasi karyawan baru. 6.  Petugas Rekam Medis mengadakan evaluasi bagi penempatan

karyawan baru tersebut sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan dari karyawan baru tersebut. 7.  Petugas Rekam Medis menempatkan karyawan baru tersebut ke

 bagian yang telah ditentukannya. ditentukannya. UNIT TERKAIT

Bagian Personalia, Unit Rekam Medis

 

 

ADMINISTRASI REKAM MEDIS

RUMAH SAKIT

No. Dokumen

No. Revisi

Halaman

00

2/2

KASIH HERLINA 

Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

Administrasi rekam medis adalah pelaksanaan kegiatan administrasi dilingkungan rekam medis yang meliputi kegiatan tata usaha bagi staf rekam medis, surat menyurat serta pelayanan informasi data.

TUJUAN

1.  Tercapainya tertib administrasi di lingkungan rekam medis. 2.  Memudahkan

pengawasan

terhadapa

staf

dan

pelaksana

dilingkungan rekam medis. 3.  Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan data. 4.  Adanya hubungan kerja rekam medis dengan unit lain. KEBIJAKAN

1.  Sistim administrasi rekam medis yang baik. 2.  Pimpinan, staf dan pelaksana sebagai pengelola administasi rekam medis.

PROSEDUR

1.  Melaksanakan tata usaha yang meliputi :  

Mengarsip / menfilekan data seluruh petugas rekam medis.

 

Mengurus permohonan cuti dan tidak hadir dari para petugas rekam medis.

 

Membuat daftar lembur dan pengurusannya kepada bagian  personalia.

 

Membuat jadwal kerja dan orientasi karyawan baru.

2.  Melaksanakan kegiatan surat menyurat :  

Membuat surat yang diperlukan ke unit lain di lingkungan RS Kasih Herlina.

 

Surat diluar lingkungan Rumah Sakit dibuat / dikirim oleh  bagian sekretariat.

 

Surat masuk dan keluar diarsipkan dan dimasukan ke dalam

 

 

ADMINISTRASI REKAM MEDIS

RUMAH SAKIT

No. Dokumen

KASIH HERLINA  

No. Revisi

Halaman

00

2/2

map yang telah disediakan.

3.  Melaksanakan kegiatan pelayanan informasi :  

Melayani kebutuhan data yang dimiliki rekam medis.

 

Melayani kebutuhan foto copy data pasien yang boleh diambil dari berkas rekam medis pasien.

 

Melayani peminjaman berkas untuk kebutuhan riset medis dan hukum.

 

Peminjaman dilakukan dengan mengisi formulir peminjaman yang ditanda tangani Petugas Bidang Rekam Medis RS Kasih Herlina dan berkas rekam medis tidak dibawa keluar Rumah Sakit.

UNIT TERKAIT

Semua Unit RS.

 

 

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN No. Dokumen RUMAH SAKIT

No. Revisi

Halaman

00

1/2

KASIH HERLINA Disahkan, Direktur RS. Kasih Herlina

STANDAR PROSEDUR

Tanggal Terbit

OPERASIONAL 

16-04-2015 dr. Leonard Pardede, Sp.OG (K)

PENGERTIAN

1.  Pasien Baru adalah pasien yang datang pertama kalinya ke rumah sakit untuk keperluan berobat. 2.  Pasien Lama adalah pasien yang sudah pernah berkunjung sebagai  pasien.

TUJUAN

1.  Untuk pasien baru memperoleh nomor pasien berikut nomor rekam medisnya sebagai kartu pengenal untuk memudahkan pengambilan  berkas rekam medis. 2.  Untuk pasien lama yang sudah memiliki kartu berobat akan memudahkan pengambilan berkas rekam medis.

KEBIJAKAN

Setiap pasien yang yang berkunjung harus mendaftarkan diri ke receptionis .

PROSEDUR

A.  Pasien Baru. 1.  Pasien

masuk

melalui

receptionis,petugas

receptionis

menyiapkan KIUP dan kartu berobat untuk kelengkapan identitas pasien 2.  KIUP yang sudah lengkap diserahkan ke petugas RM untuk dibuatkan berkas rekam medisnya 3.  Setelah berkas RM sudah siap maka KIUP disimpan di lemari  penyimpanan di ruang RM 4.  Petugas RM mendistribusikan berkas RM ke ruang pengobatan (poli klinik) diserahkan kepada asisten dokter. 5.  Setelah pasien diperiksa oleh dokter maka pasien kembali ke ruang receptionis untuk melakukan pembayaran. 6.  Setelah administrasi diselesaikan, petugas receptionis Pasien lama

 

 

PROSEDUR PENERIMAAN PASIEN

RUMAH SAKIT

No. Dokumen

KASIH HERLINA

No. Revisi

Halaman

00

2/2

memberikan kartu berobat kepada pasien sambil menjelaskan agar kartu berobat dibawa kembali pada kunjungan berikutnya. B.  Pasiesn Lama 1.  Pasien datang langsung menuju ke bagian receptionis dan menyerahkan kartu berobat. 2.  Petugas rekam medis mencari berkas rekam medis pasien di rak  penyimpanan ruang rekam medis,setelah berkas RM ditemukan maka kartu berobat dikembalikan kepada pasien. 3.  Bila kartu berobat tidak dibawa,maka petugas rekam medis mencari data pasien pada KIUP. 4.  Setelah

berkas

RM

ditemukan,petugas

rekam

medis

mendistribusikan berkas RM tersebut ke unit yang dituju dengan memberikan kepada asisten dokter. 5.  Setelah pemeriksaan selesai,pasien kembali ke bagian receptionis untuk menyelesaikan administrasi. UNIT TERKAIT

Tempat penerimaan pasien (TPP)

 

 

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF