Spo Kriteria Pasien Masuk Icu
December 11, 2017 | Author: Uleng Utari | Category: N/A
Short Description
Standar prosedur operasional icu...
Description
KRITERIA PASIEN MASUK ICU No. Dokumen: Tgl. Terbit :
PROSEDUR
Revisi :
Halaman : 1 of 2
Ditetapkan oleh : Direktur RSUD. Haji Makassar, Drg. Hj. Nurhasnah Palinrungi, M. Kes PANGKAT : Pembina TK. I NIP : 19550915 198410 2001
TETAP PENGERTIAN
Kriteria dan prioritas masuk ICU pasien medical dan pasca bedah / surgical. TUJUAN 1. Bagi rumah sakit : pemanfaatan tempat tidur yang optimal melalui prosedur dengan tata cara yang telah ditetapkan 2. Bagi pasien : pasien yang indikasi rawat ICU mendapat pelayanan yang optimal KEBIJAKAN 1. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 1778 / Menkes / SK / XII / 2010 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Intensive Care Unit Di RS 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 519 / Menkes/Per/III/2011 Tentang Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Anestesiologi Dan Terapi Intensif Di Rumah Sakit PROSEDUR
Kriteria masuk berdasarkan prioritas : Pada prinsipnya panduan untuk memasukkan pasien medical adalah memberikan prioritas pada pasien yang akan memperoleh manfaat dari intervensi dan support di ICU. Dapat digolongkan menjadi : Prioritas 1 : Kelompok ini merupakan pasien sakit kritis, tidak stabil yang memerlukan terapi intensif dan tertitrasi, seperti :dukungan/bantuan ventilasi dan alat bantu supportif organ/system yang lain, infus obat-obat vasoaktif
kontinyu, obat anti aritmia kontinyu, pengobatan kontinyu tertitrasi, dan lain-lainnya.
KRITERIA PASIEN MASUK ICU No. Dokumen:
PROSEDUR
Revisi :
Halaman : 2 of 2
Contoh pasien kelompok ini antara lain, pasien sepsis berat, gangguan keseimbangan asam basa dan elektrolit yang mengancam nyawa. Institusi setempat dapat membuat kriteria spesifik untuk masuk ICU, seperti derajat
hipoksemia,
hipotensi
dibawah
tekanan darah tertentu. Terapi pada pasien prioritas 1 (satu) umumnya tidak mempunyai batas. Prioritas 2 : Pasien
ini
memerlukan
pelayanan
pemantauan canggih di ICU, sebab sangat berisiko bila tidak mendapatkan terapi intensif segera,
misalnya
pemantauan
intensif
menggunakan pulmonary arterial catheter. Contoh pasien seperti ini antara lain mereka yang menderita penyakit dasar jantung-paru, gagal ginjal akut dan berat atau yang telah mengalami pembedahan major. Terapi pada pasien prioritas 2 tidak mempunyai batas, karena kondisi mediknya senantiasa berubah. Prioritas 3 : Pasien golongan ini adalah pasien sakit kritis, yang
tidak
stabil
status
kesehatan
sebelumnya, penyakit yang mendasarinya, atau penyakit akutnya, secara sendirian atau
kombinasi. Kemungkinan sembuh dan/atau manfaat terapi di ICU pada golongan ini sangat kecil. Contoh pasien ini antara lain pasien dengan keganasan metastatic disertai penyulit
infeksi,
pericardial
tamponade,
sumbatan jalan napas, atau pasien penyakit jantung,
penyakit
paru
terminal
disertai
komplikasi penyakit akut berat. Pengelolaan pada
pasien
golongan
ini
hanya
untuk
mengatasi kegawatan akutnya saja, dan usaha
terapi
mungkin
tidak
sampai
melakukan intubasi atau resusitasi jantung paru.
KRITERIA PASIEN MASUK ICU No. Dokumen:
PROSEDUR
Revisi :
Halaman : 2 of 2
Pengecualian : Dengan pertimbangan luar biasa, dan atas persetujuan Kepala ICU, indikasi masuk pada beberapa golongan pasien bias dikecualikan, dengan catatan bahwa pasien-pasien golongan demikian sewaktu-waktu harus bisa dikeluarkan dari ICU agar fasilitas ICU yang terbatas tersebut dapat digunakan untuk pasien prioritas 1, 2, 3 (satu, dua, tiga). Pasien yang tergolong demikian antara lain : 1. Pasien yang memenuhi kriteria masuk tetapi menolak terapi tunjangan hidup yang agresif dan hanya demi “perawatan yang aman” saja. Ini tidak menyingkirkan pasien dengan perintah “DNR (Do Not Resusitate)”. Sebenarnya pasien-pasien ini mungkin mendapat manfaat dari tunjangan canggih yang tersedia di ICU untuk
meningkatkan kemungkinan survivalnya. 2. Pasien dalam keadaan vegetative permanen. 3. Pasien yang telah dipastikan mengalami mati batang otak. Pasienpasien seperti itu dapat dimasukkan ke ICU untuk menunjang fungsi organ hanya untuk kepentingan donor organ. Kriteria masuk berdasarkan system organ A. Penilaian Sistem Kardiovaskuler 1. Infark miokard akut (dengan atau tanpa elevasi ST) 2. Sindrom coroner akut tanpa perbaikan nyeri iskemik 3. Aritmia yang mengancam nyawa 4. Infus kontinyu obat anti-aritmik, yang diberikan
atau
membutuhkan penyesuaian dosis lebih dari satu kali tiap 8 jam. 5. Infus kontinyu obat vasoaktif, yang diberikan atau membutuhkan penyesuaian dosis lebih dari sekali tiap 8 jam dan berhubungan dengan masalah jantung.
KRITERIA PASIEN MASUK No. Dokumen:
PROSEDUR
Revisi :
Halaman : 2 of 2
6. Pompa balon intra aorta atau alat bantu ventilasi mekanik yang lain. 7. Pemantauan kateter arteri pulmonal atau tekanan vena sentral yang terkait dengan masalah jantung. 8. Efusi pericardial dengan tamponade 9. Pemantauan saturasi vena sentral atau campuran. 10. Gagal jantung kronis dekompensata yang membutuhkan pemantauan invasive. B. Penilaian Sistem Respirasi 1. Laju pernapasan >24 atau 0,50 atau peningkatan kebutuhan FiO2 lebih dari 4-8 jam PaCO2 > 60 mmHg dan pH < 7,1 Pertimbangan bahwa intubasi endotrakeal dibutuhkan dalam 4-8
jam 6. Membutuhkan pembersihan jalan napas (pulmonary toilet) tiap 2 jam atau lebih.
7. Ventilasi atau oksigenasi yang bergantung pada ventilator mekanik 8. Obstruksi jalan napas akut atau yang baru terjadi atau gangguan reflex perlindungan jalan napas akut. C. Penilaian Sistem Gastrointestinal 1. Perdarahan akut saluran cerna atas atau bawah yang menyebabkan hipotensi ortostatik atau kehilangan darah > 2 unit PRBC
KRITERIA PASIEN MASUK No. Dokumen: 2. 3. 4. 5.
PROSEDUR
Revisi :
Halaman : 2 of 2
Disfungsi hati yang menyebabkan ensefalopati akut Obstruksi intestinal akut karena gangguan motilitas akut Tanda klinis peritonitis Abdomen yang tegang dengan pertimbangan adanya hipertensi abdomen. D. Penilaian Sistem Renal 1. Glukosa serum < 60 or > 300 mg/dL dan tidak stabil 2. Produksi urin
View more...
Comments