SPO Bidan Hal 66-166

July 13, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download SPO Bidan Hal 66-166...

Description

 

Kehamilan kembar 

  umah Sakit Dr. Sobirin

No. DOKUMEN

Standar Prosedur Operasional

!an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

(SPO Harun# De&inisi Prinsip dasar

Dia "nosi s

  N$P% Kehamilan den"an dua 'anin atau lebih. aktor )an" mempen"aruhi kehamilan kembar adalah ras# herediter# umur dan paritas ( untuk kehamilan den"an * ovum . aktor akt or )an" berperan berperan pada kehamilan kehamilan mono+i"ot mono+i"ot adalah adalah &aktor pen"hambat pen"hambat pada masa pertumbuhan dini konsepsi. ,n a m ne s a  % $bu merasakan perut lebih besar dari laman)a amenorhoe.



   

Pemeriksaan &isik % &isik  % !in""i &undus uteri lebih dari usia kehamilan 0an)ak ba"ian ke/il 'anin )an" teraba !eraba 1 ba"ian besar 'anin !eraba * ballotment !erden"ar * D22 )an" letakn)a ber'auhan den"an perbedaan D22 minimal 34 den)ut permenit Pemeriksaan penun'an" % penun'an"  % US- ( dapat membuat dia"nose pada trimester pertama  Ront"en &oto abdomen Mulai kehamilan *5 min""u ,N6 tiap * min""u dan 17 min""u ,N6 tiap min""u. $stirahat barin" dian'urkan lebih ban)ak. Usia kehamilan 8 14 min""u# dilaran" ber'alan 'auh dan koitus untuk men/e"ah partus prematurus Preparat e untuk men/e"ah anemia. Kala $ sama den"an kehamilan tun""al ( bila anak $ letak meman'an" . Setiap ba)i $ lahir lakukan pemeriksaan luar dan 9i untuk men"etahui letak dan keadaan 'anin kedua.

    





Mana'emen

-erak anak dirasakan lebih ban)ak. Ria)at keluar"a kembar. Uterus bertumbuh lebih /epat dari biasan)a pada pemeriksaan berulan". Pertambahan berat badan ibu )an" men/olok )an" tidak disebabkan oleh edema atau obesitas.







 



 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Kehamilan kembar  No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Mana'emen

Pro"nosis

N$P%

S6 dilakukan bila %   ,nak pertama pertama letak lintan"  Prolaps tali pusat  Plasenta previa Pada kehamilan kembar morbiditas dan mortalitas men"alami penin"katan dibandin" kehamilan den"a 3 'anin. 

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Prolapsus tali pusat No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

  N$P% Keadaan dimana tali pusat berada disampin" atau meleati ba"ian terendah 'anin lahir setelah ketuban pe/ah. Pada presentasi kepala# prolapsus uteri lebih berbaha)a bai 'anin !er'adi "an""uan adaptasi ba"ian baah 'anin terhadap pan""ul# sehin""a pintu atas pan""ultidakk tertutup oleh ba"ian baah 'anin tersebut pan""ultida Serin" ditemukan pada partus prematurus# letak lintan" dan letak sun"san" Pada periksa dalam % adan)a tali pusat menumbun" atau tali pusat terdepan# pada 





Dia"nosis





Mana'emen

   

Pro"nosis

 

umumn)a diketahui setelah ketuban pe/ah. Periksa dalam a'ib dilakukan pada ketuban den"an ba"ian terbaah 'anin belum masuk. Seksio sesrea se"era pada 'anin hidup Resusitasi 'anin terhadap kemun"kinan hipoksia 'anin Reposisi tali pusat# pada posisi ibu ditidurkan dalam posisi trendelenber" trendelenber" Partus perva"inan pada 'anin mati. Untuk ibu baik Untuk 'anin dubia

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Sun"san" No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

  N$P% 2anin den"an presentsi bokon"# bokon" kaki atau kaki. *: ; pada kehamilan *< min""u d'umpai sun"san" namun han)a 1=: ; )an" tetap sun"san" hin""a kehamilan aterm Setiap kelainan presentasi /ari pen)ebabn)a den"an melakukan pemeriksaan &isik maupun ultrasono"ra&i 2ika tidak di'umpai pen)ebab di&initi& sun"san" dan telah dilakukan in&ormkonsen ke pasien maka dapat di/oba versi luar pada kehamilan 17 min""u ( men/e"ah komplikasi preterm 



Mana'emen



dan den"an keberhasilan 54=74 ; Pada primi"ravida )an" tidak dapat diversi luar metode kelahiran terpilih adalah seksio sesarea ( *0  Pada multi"ravida ter"antun" kopetensi penolon" Pemantauan 'alann)a persalinan den"an parto"ra&# 'ika melambat>distosia sebaikn)a dilakukan pen"akhiran per abdominam 0er"antun" kondisi ibu dan 'anin serta pertolon"an persalinan



 

Pro"nosis

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Polihidramnion No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

  N$P% Suatu kondisi kehamilan dimana volume /airan amnion lebih dari *444 ml. Pen)ebab utama adalah adan)a de&ek pada sirkulasi /airan amnion &etomaternal !erdapat de&ek pada plasenta# terutama bila plasenta besar dan edema Ketidakmampuan 'anin untuk menelan /airan# bila terdapat anomal) "astrointestinal dimana /airan tidak dapat masuk kedalam traktus intestinal# atau kerusakan otak dimana ter'adi "an""uan men)erap /airan pada s)stem absorpsi &eto=maternal. Keadaan dimana reaksi miometrium lebih relaks dan berkuran"n)a 









!ekanan /airan amnion )an" disebabkan berkuran"n)a tension otot uterus  ,nense&alus harus di/uri"ai  ,nense&alus di/uri"ai pada hidrose&alus hidrose&alus a/tor predisposisi menin"katn)a menin"katn)a /airan amnion adalah diabetes mellitus# preeklampsi# preeklampsi# eristoblastosis# ple/enta/horioadenoma# dan kehamilan "emeli mono+i"ot. Kematian plrinatal /ukup tin""i (:4; karena hubun"an den"an prematuritas dan kelainan /on"enital US- untuk mendeteksi adan)a abnormalitas 'anin ( *4=54; 0ila keadaan pasien sesak dapat dilakukan abdominal parasintesis# tidak lebih dari :44 //>hari a/tor predisposisi )an" ada harus diterapi seperti diabetes# pree/lampsia# pree/lampsia# eritroblastosis dan lain=lain.  ,dan)a polihidramnion polihidramnion )an" )an" disertai adan)a adan)a kelainan kelainan /on"enital /on"enital harus se"era se"era diterminasi  



Dia"nosis Mana'emen









  

Pro"nosis

 

den"an /ara konservati&. Men/e"ah komplikasi )an" mun"kin ditemukan seperti solusio plasenta# dis&un"si uterus# perdarahan postpartum. 0ila 'anin normal dapat lahir spontan  ,mniotomi se/ara se/ara perlahan=lahan perlahan=lahan merupakan merupakan metode metode e&ekti& untuk induksi induksi persalinan persalinan Penilaian se/ara seksama terhadap 'anin# plasenta dan tali pusat untuk men)in"kirkan adan)a anomali Untuk ibu baik Untuk 'anin# ter"antun" pada kelainan /on"enital )an" ada serta onset hidramnion# makin dini makin buruk pro"nosis.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Oli"ohidramnion No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

 

  



Dapat men)ebabkan hipoplasi pulmoner# karena kompresi akibat tidak ada /airan# ter'adi inhalasi /airan )an" men"hambat pertumbuhan paru=paru dan ter'adi de&ek paru intrinsik. Serin" ditemukan 'anin den"an presentasi bokon"# den"an posisi &leksi ekstrim dan rapat. Serin" men)ebabkan persalinan prematur  Ultrasono"ra&i Ultrasono" ra&i % Oli"ohidramnion Oli"ohidramnion berat bila indeks /airan amnion ? : /m 2ika tanpa kelainan /on"enital ma)or dapat di/oba amnio in&use pada umumn)a persalinan tidak berbeda bila 'anin dalam keadaan normal Seksio sesarea atas indikasi obstetri/ atau deselerasi berulan" setelah amnioin&usi Resusitasi 'antun" pulmoner untuk kemun"kinan hipoplasia paru 0ila terdapat kelainan /on"enital upa)akan lahir perva"inam Untuk ibu baik Untuk ba)i buruk 



Dia"nosis Mana'emen









Pro"nosis

  N$P% Suatu kondisi kehamilan dimana volum /airan amnion dibaah normal. Ke'adian oli"ohidramnion oli"ohidramnion lebih dini berakibat lebih berat terhadap 'anin. ,dhesi antara amnion dan 'anin men)ebabkan pertumbuhan 'anin ter'adi dan abnormalitas /ukup serius. 0ila diketahui pada kehamilan muda# e&ek terhadap 'anin lebih disebabkan  ,kibat e&ek penekana penekanann seperti de&ormitas de&ormitas 'anin dan amputasi amputasi ekstremitas. ekstremitas. 0erhubun"an 0erhubun "an den"an adan)a abnormalitas traktus "enitourinaria# seperti a"enesis "in'al# obstruksi traktus urinarius. $nsu&isiensi plasenta dapat merupakan &a/tor predisposisi.

 

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Emboli paru No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi



Prinsip dasar



  

un"si paru=paru menurun -e'ala klinik )an" timbul san"at ter"antun" pada luasn)a daerah )an" men"alami is/haemia# bila sumbatan luas ( 74; dari pembuluh darah paru  akan men)ebabkan dilatasi ventrikel kanan disertai den"an pelebaran vena dan penin"katan /entral venous pressure )an" akan men)ebabkan penurunan venous return sehin""a men)ebabkan penurunan /ardia/ out put se/ara mendadak )an" akan menimbulkan shok dan arrest  'antun". -e'ala klinik Penderita umumn)a men"eluh sesak napas# n)eri dada# sedan"kan "e'ala lainn)a san"at ter"antun" pada luasn)a 'arin"an )an" terkena pen"aruh obstruksi tersebut. -e'ala lain diantaran)a "elisah# pin"san# kolaps kardiovaskular. -e'ala klinik % !a/h)pnea# takikardia# hipotensi# sinkop# sianosis. Pada keadaan lan'ut ter'adi arrest  'antun". Pada pemeriksaan paru=paru tidak terden"ar suara pernapasan. Di&erensial Dia"nosis  ,spirasi paru=paru# paru=paru# pneumonia# pneumonia# atelektasis# atelektasis# asthma# e&&use e&&use pleura# in&ark in&ark miokard# "a"al "a"al  'antun"# edema edema pulmonum# pulmonum# pneumo thoraks. thoraks. !erapi suporti&   Pernapasan % pemberian oksi"en# kateter diberikan melalui nasal# atau melalui mask bila perlu oksi"en diberikan den"an tekanan  Sirkulasi % pemberian /airan parenteral ( de@trose :;  den"an perlahan=lahan. 0ila ter'adi shok maka dapat diberikan dopamine# isoproterenol diberikan untuk menin"katkan /ardia/ output.  Sedasi )an" mempun)ai e&ek anal"esi dapat diberikan misaln)a morphine.



Dia"nosis









Mana'emen

  N$P% Emboli paru adalah keadaan tersumbatn)a arteri atau salah satu /aban" arteri di paru oleh thrombus# udara atau /airan amnion. Sumbatan arteri diparu akan men)ebabkan penurunan aliran darah pada ba"ian distal sumbatan. Sumbatan ini akan men)ebabkan beberapa kelainan antara lain % penurunan sirkulasi melalui paru=paru sehin""a aliran darah kesisi kiri 'antun". Sumbatan tersebut men)ebabkan penin"katan tekanan pulmonal !imbuln)a is/haemia )an" dapat berlan'ut men'adi nekrosis



 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Emboli paru No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Mana'emen



Emboli darah



Emboli amnion

/ai ran



N$P%

Pen/e"ahan emboli berulan"  Untuk men/e"ah berulan"n)a emboli# dapat diberikan heparin intravena# bila perlu heparin diberikan se/ara in&use.   ,ntikoa"u  ,ntikoa"ulan lan oral dapat diberikan diberikan bila emboli emboli telah dapat dapat diatasi Emboli udara 'aran" ter'adi# keadaan emboli udara dapat ter'adi misaln)a pada persalinan proses persalinan ini disertai den"an masukn)a udara kedalam sinus dari tempat implantasi plasenta. Emboli air ketuban 'aran" ter'adi# umumn)a bersi&at &atal# serin" merupakan komplikasi persalinan.

 

Hidrose&alus ( 0elum terisi 

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Pertumbuhan 'anin terlambat No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

  

Dia"nosis

  

Mana'emen





 

Pro"nosis

 

  N$P% 0ila di'umpai biometri/ lin"kar perut 'anin kuran" dari persentil 34 Pertumbuhan Pertumbuh an 'anin terlambat dapat disebabkan &a/tor "enitik hipoksia dan malnutrisi 'anin Pada pertumbuhan 'anin terlambat ter'adi brain sparrin" e&&e/t Pemeriksaan Ultrasono"ra&i# D2P ( 'ika memun"kinkan . 6ermati kelainan kon"inetal Penetapan usia "estasi dan kematan"an paru. Pada kasus preterm den"an pertumbuhan 'anin terhambat lakukan pematan"an paru dan asupan nutrisi tin""i kalori mudah /erna# dan ban)ak istirahat. Pada kehamilan 1: min""u tanpa melihat pertumbuhan 'anin dapat dilakukan pen"akhiran kehamilan. 2ika terdapat oli"ohidramnion berat disarankan untuk per abdominam# Pada kehamilan aterm ter"antun" kondisi 'anin 'ika memun"kinkan dapat di/oba lahir perva"inam $bu umumn)a baik 2anin ber"antun" keadaann)a

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Persalinan pre=term No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi

 

Prinsip dasar







Dia"nosis







  

Mana'emen



  N$P% Persalinan preterm ialah proses kelahiran pada ibu den"an usia "estasi ?1A min""u Seban)ak :; kehamilan akan berakhir den"an preterm Persalinan preterm mempun)ai ban)ak pen)ebab# namun in&eksi korioamnionitis kini men'adi dominan. $n&eksi ini mempun)ai potensi untuk /idera pada ba)i baru lahir. Semakin muda kehamilan semakin buruk pro"nosisn)a. Upa)a tokolisis han)alah upa)a penundaan sementara la"i pematan"an paru. 0ila in&eksi telah n)ata sebaikn)a persalinan preterm dibiarkan berlan"sun". berlan"sun". Selain itu tokolisis tidak dibenarkan pada usia kehamilan 81: min""u# kelainan baaan 'anin# dan pree/lampsia. Penin"katan 33=78B33 p">mi merupakan resiko ter'adin)a reaksi radan" ( in&lammator) response  den"an akibat periventri/ular leu/omala/ia ( P9C . Pemberian kortikosteroid kortikosteroid lebih dari * hari dan berulan"=ulan" dapat member risiko pertumbuhan ba)i terlambat. Kontraksi> his )an" re"ular pada kehamilan ?1A min""u merupakan "e'ala pertama# pastikan den"an pemeriksaan inspekulo adan)a pembukaan dan /ervi/itis. Pen"obatan terhadap /ervititis dan va"initis perlu dilakukan den"an metronida+ole *@:44 m". Pemberian de@amethasone 3* m">hari menun'ukan penurunan risiko P9C. -e'ala in&eksi intrauterine ialah % takikardia 'anin# "erakan 'anin lemah# oli"ohidramnion# pireksia ibu# /airan amnion berbau Seba"ai upa)a pen/e"ahan ada baikn)a pemeriksaan dalam dilakukan Untuk deteksi va"initis dan /ervi/itis. Kelainan /ervi@ ( inkompetensi inkompetensi  Merupakan indikasi untuk serklase. Pemeriksaan klinik dan US- ( tebal /ervi@ ?3.: /m  merupakan risiko tsb. Setelah pemberian in&ormed /onsent )an" baik# /ara persalinan dan kemampuan klinik meraat preterm harus dipertimban"kan. 0ila kehamilan 81: min""u dan presentasi kepala# maka persalinan perva"inam merupakan pilihan. Namun bila kehamilan 1*=1: min""u maka pertimban"an seksio sesarea men'adi pilihan. Men'adi kesulitan pilihan bila ba)i den"an berat lahir san"at rendah karena resiko kematian tin""i ( :4;. 0ila tidak ditemukan in&eksi# maka upa)a tokolisis dapat dilakukan.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Persalinan pre=term No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Mana'emen



N$P%

Obat )an" dian'urkan %  Ni&edipine 34 m"# diulan" tiap 14 menit# maksimum 54 m">7 'am. Umumn)a han)a diperlukan *4 m"# dan dosis peraatan 1 @ 34 m".  0=mimetik % terbutalin atau salbutamol.  Pemberian kortikosteroid diperlukan untuk pen"amatan paru % betamethsone 3* m">hari# untuk * hari sa'a. 0ila tidak ada betamethasone dapat diberikan de@amethasone.  Persiapan untuk peraatan ba)i ke/il perlu dibahas den"an dokter anak# untuk kemun"kinan peraatan intensi&. 0ila tern)ata ba)i tidak mempun)ai kesulitan ( minum#napas# tanpa /a/at  maka peraatan /ara kan"uru sa'a# dapat diberikan a"ar lama peraatan dirumah sakit dapat dikuran"i

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Kehamilan Post=Date No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi

 



Prinsip dasar







Mana'emen

  

  N$P% Kehamilan 5* min""u len"kap atau *5 hari dari haid terakhir ( *k" diberikan se/ara lambat dalam :=34 menit. 

San"at bervariasi ter"antun" dera'at hipoksia dan keberhasilan keberhasilan resusitasi.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

 ,suhan ni&as No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

!an""al !erbit Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

    

Dia"nosis

    

Mana'emen



  N$P% Peraatan dan penatalaksanaan setelah persalinan Kelainan )an" berhubun"an den"an in&eksi Kelainan )an" berhubun"an den"an perdarahan Kelainan )an" berhubun"an den"an trombosit Kelainan )an" berhubun"an den"an pa)udara dan men)usui  ,namnesis  ,namnes is > MMP$ tes Pemeriksaann &isik Pemeriksaa US- dan Dopleer  6!=s/an ( khusus tersan"ka sindroma Sheehan pada HPP berat  Caboratorium  Mensuport involusi sempurna  Mensuport ,S$ eksklusi&   Mensuport s)stem kardio vaskuler -$!# traktus urinarius kembali ke N  Mensuport estetik perempuan  Keaspadaan post partum blus Keluhan )an" berhubun"an den"an in&eksi   ,ntibiotik  Peraatan luka terin&eksi  Drainase Caparotomi Peraatan intensi& pada keadaan lan'ut ( sepsis  Kelainan )an" berhubun"an den"an perdarahan  Preparat er"ometrin > oksitosin kuretase  Caparotomi   ,ntibiotik Kelainan )an" berhubun"an den"an tromboemboli  Obat antikoa"ulan   ,ntibiotik   ,mbulasi dini dini  





 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Perdarahan ni&as No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

!an""al !erbit Direktur#

Harun# De&inisi

 

Prinsip dasar



 

Dia"nosis

  

Mana'emen

     

Pro"nosis



  N$P% Perdarahan )an" ter'adi setelah kelahiran Perdarahan ni&as dini % perdarahan )an" ter'adi dalam *5 'am pertama setelah persalinan. Dan perdarahan ni&as lan'ut % perdarahan )an" ter'adi setelah *5 'am persalinan Pen)ebab serin" perdarahan ni&as dini adalah perdarahan pada implantasi plasenta# perlukaan 'alur lahir# dan "an""uan &a/tor pembekuan darah. Pen)ebab perdarahan ni&as lan'ut % sub involusi# retensi plasenta > seba"ian plasenta Subinvolusi uterus dapat disebabkan % endometritis sisa plasenta# kelainan pada uterus seperti mioma atau anomal) struktur pembuluh darah uterus ( ,.9 mal&ormasi   ,namnesis Pemeriksaan &isik % perdarahan perva"inam lebih dari :44 ml setelah *5 'am kelahiran Pemeriksaann penun'an" % laboratorium ( darah tepi # USPemeriksaa Perbaiki keadaan umum pasien# antibioti/ Pemberian preparat er"ometrin > oksitoksin Kompresi bimanual ( pada atonia uteri  Eksplorasi dan reparasi perlukan 'alan lahir  Kuretase laparotomi ter"antun"# 'umlah perdarahan dan pen)ebab

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Ultrasono"ra&i dalam obstetri/ dan "inekolo"i No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

!an""al !erbit Direktur#

Harun# Prinsip dasar



 









Dia"nosis

  N$P% Pemeriksaan US- obstetri/ sebaikn)a dilakukan den"an peralatan US- real=time G dapat men""unakan /ara transabdominal dan>atau transva"inal. rekuensi "elomban" ultra soni/ )an" di"unakan pada transduser ( probe  sebaikn)a disesuaikan den"an keperluan. Pemeriksaan US- terhadap 'anin han)a dilakukan bilamana ada alasan medik )an" 'elas. $n&ormasi dia"nosti/ )an" diperlukan sebaikn)a diperoleh melalui# pernapasan ultrasoni/ )an" serendah mun"kin. Pemeriksaan den"an US- real=time diperlukan untuk menentukan adan)a tanda kehidupan pada 'anin# seperti aktivitas 'antun" dan "erakan 'anin. Pilihan atas &rekuensi transduser )an" di"unakan didasarkan atas suatu pertimban"an akan kedalaman penetrasi "elomban" ultra sonik dan resolusi )an" diin"inkan. Pada transduser abdominal# &rekuensi 1=: Mh+ memberikan kedalaman penetrasi dan resolusi )an" /ukup memadai pada seba"ian besar pasien. Pada pasien )an" "emuk dapat di"unakan transduser den"an &rekuensi )an" lebih rendah a"ar diperoleh kedalaman penetrasi )an" men/ukupi. Pemeriksaan transva"inal biasan)a dilakukan den"an men""unakan &rekuens :=A#: MH+. Dokumentasi %   ,"ar dapat memberikan memberikan pela)anan pela)anan )an" )an" bermutu kepada kepada pasien# pasien# maka setiap setiap pemeriksaan US- harus disertai den"an dokumentasi )an" memadai.  Dokumentasi tersebut sebaikn)a merupakan bentuk rekaman permanen ( /etakan# &oto

video# dsb temuan . Men"enai "ambaran US-# men/akup parameter=parameter dan hasil=hasil anatomi. Pada dokumentasi "ambaran US- sebaikn)aukuran di/antumkan tan""al pemeriksaan# pemeriksaan# identitas pasien# dan 'ika ada# di/antumkan orientasi dari "ambaran US-.  Caporan hasil pemeriksaan US- sebaikn)a dimasukan kedalam /atatan medik pasien#  Pen)impanan hasil pemeriksaan US- harus konsisten den"an keperluan klinik dan berkaitan den"an kebutuhan &asilitas pela)anan kesehatan setempat )an" berlaku. !rimester $ % Pemeriksaan US- pada kehamilan trimester $ dapat dilakukan den"an /ara transabdominal# transva"inal# atau keduan)a.. 

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Ultrasono"ra&i dalam obstetri/ dan "inekolo"i No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

!an""al !erbit Direktur#

Harun# Dia"nosis











  N$P% 2ika den"an pemeriksaan trans=abdominal tidak berhasil mendapatkan in&ormasi dia"nosti/# maka 'ika mun"kin pemeriksaan dilan'utkan den"an /ara transva"inal.  transva"inal.  be"itu pula# 'ika pemeriksaan transva"inal tidak dapat men'an"kau seluruh daerah )an" diperlukan untuk dia"nosis# maka pemeriksaan harus dilan'utkan den"an /ara transabdominal. Evaluasi uterus dan adneksa untuk melihat adan)a kantun" "estasi. 2ika terlihat kantun" "estasi# maka lokasin)a harus di/atat. Pen/atatan 'u"a dilakukan terhadap ada=tidakn)a mudi"ah# dan 6RC ( /ron=rump len"th . 6RC merupakan indi/ator )an" lebih akuratdari diameter kantun" "estasi untuk menentukan usia "estasi. 2ika mudi"ah tidak terdeteksi# evaluasi ada=n)a )olk sa/ didalam kantun" "estasi. Dalam keadaan demikian# penentuan usia "estasi didasarkan atas ukuran diameter rata=rata kantun" "estasi# atau mor&olo"i dan sis dari kantun" "estasi. -ambaran de&initive kantun" "estasi didasarkan terlihatn)a )olk sa/ dan mudi"ah. 2ika struktur embrionik tersebut tersebut tidak terlihat# maka dia"nosis de&initive de&initive## kantun" "estasi harus dilakukan hati=hati. Pada kehamilan ektopik# kadan"=kadan" terlihat /airan )an" terkumpul didalam kavum uteri dan memberikan "ambaran kantun" "estasi palsu ( pseudo"estational sa/ . Pada akhir trimester $# diameter bipa rietal dan ukuran=ukran 'anin lain)a dapat di"unak di"unakan an untuk menentukan usia "estasi.

  

 



 ,da=tidakn  ,da=tidakn)a )a akti&itas 'antun" 'antun" mudi"ah 'anin harus dilaporkan. dilaporkan. Dia"nosis aktivitas 'antun" han)a bias ditentukan den"an US- realtime Den"an pemeriksaan transva"inal# den)ut 'antun" harus bias dilihat bila 6RC sudah men/apai : mm atau lebih. 2ika terlihat mudi"ah kuran" dari : mm )an" belum menun'ukan aktivitas 'antun"# harus dilakukan &ollo=up untuk men"evaluasi tanda kehidupan. 2umlah 'anin harus di/atat. Kehamilan multiple dilaporkan han)a atas dasar 'umlah mudi"ah )an" lebih dari 3. Kadan"=kadan" pada aal masa kehamilan terlihat struktur men)erupai kantun" )an"  'umlahn)a lebih lebih dari 3 dan se/ara keliru dian""ap seba"ai seba"ai kehamilan kehamilan multiple# pada pada hal sebenarn)a berasal dari &usi selaput amnion dan korion )an" tidak sempurna# atau perdarahan subkorionik. Evaluasi uterus# struktur adneksa # dan kavum Dou"lasi.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Ultrasono"ra&i dalam obstetri/ dan "inekolo"i No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Dia"nosis





  N$P% Pemeriksaan ini ber"una untuk memperoleh temuan tambahan )an" mempun)ai arti klinis pentin. 2ika terlihat suatu mioma uteri atau massa di adneksa# maka lokasi dan ukurann)a harus di/atat. Kavum dou"lasi harus dievaluasi untuk melihat ada=tidakn)a /airan. 2ika terlihat /airan di daerah kavum dou"lasi# /ari kemun"kinan adan)a /airan ditempat lain# seperti di daerah abdomen dan ron""a subhepatik. Kadan"=kadan" sulit membedakan kehamilan normal dan kehamilan abnormal dan kehamilan ektopik. Pada keadaan ini pemeriksaan kadar hormone ( misaln)a H6-  di dalam serum ibu serta hubun"ann)a den"an "ambaran US- bias membantu dia"nosis.

!rimester $$ dan $$$ % !rimester Kehidupann 'anin# 'umlah# presentasi# dan aktivitas 'anin harus di/atat. Kehidupa  ,dan)a &rekuensi &rekuensi dan irama irama 'antun" )an" )an" abnormal abnormal harus dilaporkan. dilaporkan. Pada kehamilan multiple peru dilaporkan in&ormasi tambahan men"enai 'umlah kantun" "estasi# 'umlah plasenta# ada=tidakn)a ada=tidakn)a sekat pemisah# "eni=talia 'anin ( 'ika terlihat # perbandin"an ukuran=ukuran 'anin# dan perbandin"an volume /airan amnion pada masin"= masin" kantun" amnon. Prakiraan volume /airan amnion ( normal# ban)ak# sedikit  harus dilaporkan. 9ariasi &isiolo"ik volume /airan amnion harus dipertimban"kan di dalam penilaian volume 





 











/airan pada usia kehamilan tertentu. den"an ostium uteri internum harus di/atat. Cokasi amnion plasenta# "ambaran dan hubun"ann)a !ali pusat 'u"a harus diperiksa. Cokasi plasenta pada kehamilan muda serin" kali berbeda den"an lokasi pada saat persalinan Kandun" kemih )an" terlampau penuh atau kontraksi se"men baah uterus dapat memberikan "ambaran )an" salah dari plasenta previa. Pemeriksaan transabdominal# transperineal# atau transva"inal dapat membantu dalam men"identiikasi ostium uteri internum dan hubun"ann)a den"an letak plasenta. Penentuan usia "estasi harus harus dilakukan pada saat pemeriksaan US- pertama kali# den"an men""unakan kombinasi ukuran kepala seperti D0P atau lin"kar kepala# dan ukuran ekstremitas seperti pan'an" &emur.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Ultrasono"ra&i dalam obstetri/ dan "inekolo"i No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

!an""al !erbit Direktur#

Harun# Dia"nosis











 









 

  N$P% Pen"ukuran Pen"uku ran pada kehamila trimester $$$ tidak akurat untuk menentukan usia "estasi. 2ika sebelumn)a sudah dilakukan 3 @ atau lebih pemeriksaan US-# maka usia "estasi pada pemeriksaan sekaran" harus didasarkan atas hasil pemeriksaan 6RC# D0P# lin"kar kepala# dan > atau pan'an" &emur )an" palin" aal dilakukan sebelumn)a# oleh karena hasiln)a akan lebih akurat. Den"an demikian usia "estasi sekaran" B usia "estasi pada pemeriksaan pertama F interval aktu ( min""u  sampai pemeriksaan sekaran". Pen"ukuran ba"ian=ba"ian struktur tubuh 'anin )an" abnormal ( seperti kepala pada 'anin hidrose&alus atau ekstremitas pada 'anin den"an d)splasia skeletal  tidak boleh untuk perhitun"an usia kehamilan. Standard pen"ukuran D0P dilakukan pada bidan" aksial kepala melalui thalamus ( transthalamik . 2ika bentuk kepala doli/ose&alus atau brakhise&alus# pen"ukuran D0P akan tidak akurat. 0entuk kepala demikian dapat diketahui melalui pen"ukuran indeks se&alik# )aitu rasio D0P den"an diameter &rontooksipital. Pada keadaan tersebut ukuran kepala )an" di"unakan sebaikn)a adalah lin"kar kepala. Pen"ukuran lin"kar kepala dilakukan pada bidan" )an" sama seperti pada pen"ukuran D0P. Pen"ukuran dilakukan melalui permukaan luar tulan" kepala. Pan'an" &emur harus diukur dan di/atat se/ara rutin setelah kehamilan 35 min""u. Seperti haln)a ukuran kepala# pan'an" &emur 'u"a mempun)ai variasi biolo"i/ tertentu pada kehamilan lan'ut.harus ditentukan pada akhir trimester $$ dan trimester $$$# dan Prakiraan berat 'anin memerlukan pen"ukuran lin"kar abdomen. Pen"ukuran lin"kar abdomen dilakukan melalui bidan" transversal abdomen pada daerah pertemuan vena porta kiri dan kanan. Pen"ukuran lin"kar abdomen diperlukan untuk memprakirakan berat 'anin# dan untuk mendeteksi pertumbuhan 'anin terhambat dan makrosomia. 2ika sebelumn)a sudah dilakukan pen"ukuran biometri 'anin# maka prakiraan la'u pertumbuhan 'anin harus ditentukan. Evaluasi uterus ( termasuk serviks  dan struktur adneksa harus dilakukan. Pemeriksaan ini ber"una untuk memperoleh temuan tambahan )an" mempun)ai arti klinis pentin". 2ika terlihat suatu mioma uteri atau massa adneksa# /atat lokasi dan ukurann)a. Ovarium ibu serin" kali tidak bias ditemukan dalam pemeriksaan

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Ultrasono"ra&i dalam obstetri/ dan "inekolo"i No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

!an""al !erbit Direktur#

Harun# Dia"nosis











$ndikasi



  N$P% US- pada trimester $$ dan $$$. Pemeriksanaan Pemeriksanaan transva"inal atau transperineal ber"una untuk men"evaluasi serviks# bila pada /ara pemeriksaan transabdominal letak kepala 'anin men"halan"i pemeriksaan serviks. Meskipun tidak perlu dibatasi# pemeriksaan US- palin" tidak harus meliputi penilaian anatomi 'anin seperti % ventrikel serebri# &ossa posterior ( termasuk hemis&er serebri dan sisterna ma"na # &our=/hamber vie 'antun" ( termasuk posisin)a di dalam toraks # spina# lambun"# "in'al# kandun" kemih# insersi tali pusat 'anin dan keutuhan dindin" depan abdomen. 2ika posisi 'anin memun"kinkan# lakukan 'u"a pemeriksaan terhadap ba"ian= ba"ian 'anin lainn)a. Dalam praktekn)a tidak semua kelainan s)stem or"an tersebut diatas dapat dideteksi melalui pemeriksaan US-. Pemeriksaan tersebut diatas dian'urkan seba"ai standard minimal untuk mempela'ari anatomi 'anin. kadan"=kadan" beberapa ba"ian struktur 'anin tidak bias dilihat#karena posisi 'anin# volume /airan amnion )an" berkuran"# dan hanbitus tubuh ibu akan membatasii pemeriksaan US-. 2ika hal itu ter'adi# maka struktur 'anin )an" tidak bisa membatas terlihat den"an baikharus di/antumkan didalam laporan pemeriksaan US-. Pemeriksaan )an" lebih seksama harus dilakukan terhadap suatu or"an )an" didu"a mempun)a kelainan. Meskipun pemeriksaan US- dipandan" seba"ai prosedur )an" aman# namun pemeriksaan tersebut tidak boleh dilakukan didasariindkasi oleh indikasi medik US)an" 'elas. Di $ndonesia belum ada kesempatan dalam tanpa menentukan pemeriksaan obstetri/.

$ndikasi pemeriksaan pemeriksaan US- dibidan" obstetri % Prakiraan usia "estasi den"an pemeriksaan US- untuk memastikan saat )an" tepat melakukan tindakan seksio sesarea elekti&# induksi partus# atau terminasi kehamilan elekti&.



 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Ultrasono"ra&i dalam obstetri/ dan "inekolo"i No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# $ndikasi



 

             

   

    

  N$P% Evaluasi pertumbuhan 'anin pada pasien )an" men"alami insu&isiensi utero=plasenta ( seperti pada pree/lampsia pree/lampsia berat# hipertensi kronik# pen)akit "in'al kronik# atau diabetes mellitus berat # atau komplikasi kehamilan lainn)a )an" men)ebabkan malnutrisi 'anin ( pertumbuhan 'anin terhambat# makrosomia . Kehamilan )an" men"alami perdarahan perva"inam )an" tidak diketahui sebabn)a. Penentuan presentasi 'anin# 'ika ba"ian terendah 'anin pada masa persalinan tidak dapat dipastikan. Suspek kehamilan multiple Untuk membantu tindakan amniosentesis atau biops) villi khorionik. !erdapat perbedaan antara besar uterus dan usia kehamilan se/ara klinis. Suspek kehamilan mola  ,dan)a massa massa pelvi/ )an" )an" terdeteksi terdeteksi se/ara klinis. klinis. Untuk membantu tindakan pen"ikatan serviks ( /ervi/al /er/la"e  Suspek kehamilan ektopik Untuk membantu prosedur khusus dalam kehamilan dan persalinan Mempela'ari perkemban"an &olikel pada ovarium Suspek kematian 'anin Suspek kelainan uterus Untuk menentukan letak $UD Pemeriksaan pro&il bioso&ik 'anin ( setelah kehamilan *< min""u  Men"aasi tindakan intrapartum ( misaln)a versi=ekstraksi 'anin kedua pada "emellus# plasenta manual . Suspek polihidramnion atau oli"oidramnion. Suspek so&usio plasenta Untuk membantu tindakan versi luar pada 'anin sun"san" Prakiraan berat 'anin dan>atau presentasi 'anin pada ketuban pe/ah atau persalinan prematur. 2ika terdapat kadar al&a=&etoprotein )an" abnormal didalam serum ibu. ollo=up kelainan 'anin )an" sudah diketahui sebelumn)a Ria)at kelainan /on"enital pada kehamilan sebelumn)a. Pemeriksaan serial pertumbuhan 'anin pada kehamilan multiple Prakiraan usia "estasi pada pasien )an" terlambat melakukan pemeriksaan antenatal.

 

SEKS$ $$.-$NEKOCO-$

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Hiperemesis dalam kehamilan No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

!an""al !erbit Direktur#

Harun# De&inisi



Prinsip dasar







Dia"nosis

  



Mana'emen



       

  N$P% Muntah berlebihan dalam kehamilan )an" men)ebabkan ter'adin)a %  Ketonuria  Penurunan berat badan 8:; Muntah dan enek adalah ba"ian dari adaptasi>reaksi &isiolo"i kehamilan akibat adan)a pen"aruh hormone seperti % Pro"esteron# h6- dll Hiperemesis dapat merupakan "e'al pen)akit=pen)akit %  Mola hidatidosa  Hipertiroid  De&isiensi vitamin 0 kompleks  Stress berat Setiap liter /airan lambun" )an" dimuntahkan men"andun" 54 me Kalium.  ,namnesis Pemeriksaann &isik Pemeriksaa Caboratorium %  Urinalisa len"kap  -ula darah  Elektrolit  un"si hati  un"si "in'al US- % menilai dan memastikan kehamilan.  ,tasi dehidrasi dehidrasi dan ketosis ketosis %  0erikan in&use D@ 34; F 0 kompleks $9  Can'utkan den"an in&use )an" mempun)ai komposisi kalori dan elektrolit )an" memadai seperti % KaEN M" 1# !ri&u/hsin dll.  ,tasi de&isit asam asam amino  ,tasi de&isit elektrolit elektrolit 0alans /aian ketat sehin""a tidak di'umpai la"i ketosis dan de&isit elektrolit 0erikan obat anti muntah % met/hlorpropamid# lar"a/til anti H!1 0erikan support psikolo"is 2ika di'umpai keadaan patolo"is % atasi 2ika kehamilann)a patolo"is ( missal % Mola Hidatidosa  lakukan evakuasi. Nutrisi oral diberikan pertahap danmasih 'enis dapat )an" diberikan sesuai apa dikehendaki pasien per ( prinsip utama adalah pasien makan  den"an porsi)an" serin"an mun"kin

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Hiperemesis dalam kehamilan No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

!an""al !erbit Direktur#

Harun#  

Mana'emen 



Pro"nosis



N$P% Dan baru ditin"katkan bila pasien lebih se"ar>baik. Perhatikan pemasan"an kateter in&use untuk serin" diberikan salep heparin karena /airan in&use )an" dberikan relative pekat. $n&use dilepas bila kondisi pasien lebih se"ar dan dapat makan den"an porsi a'ar ( lebih baik la"i bila telah dibuktikan hasil laboratorium telah normal  dan obat peroral telah diberikan beberapa saat sebelum in&use dilepas. Umumn)a baik# namun dapat men'adi &atal bila ter'adi deplesi elektrolit dan ketoasidosis )an" tidak dikoreksi den"an /epat dan tepat.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

 ,bortus No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

!an""al !erbit Direktur#

Harun# De&inisi



  N$P%  ,bortus  istilah )an" )an" diberikan diberikan untuk semua semua kehamilan )an" )an" berakhir berakhir sebelum periode periode viabilitas 'anin# )aitu )an" berakhir sebelum berat 'anin :44 "ram. 0ila berat badan tidak diketahui# maka perkiraan lama kehamilan kuran" dari *4 min""u len"kap ( 31 hari # dihitun" dari hari pertama haid terakhir normal )an" dapat dipakai.  ,bortus iminens iminens  keadaan dimana dimana perdarahan perdarahan berasal berasal dari intrauteri )an" )an" timbul sebelum sebelum umur kehamilan len"kap *4 min""u den"an atau tanpa kolik uterus# tanpa pen"eluaran hasil konsepsi da tanpa dilatasi serviks.  ,bortus insipiens insipiens  keadaan# keadaan# perdarahan dari intrauteri )an" )an" ter'adi den"an den"an dilatasi serviks serviks kontinu dan pro"esi&# tetapi tanpa pen"eluaran hasil konsepsi sebelum umur kehamilan len"kap *4 min""u.  ,bortus inkompletus inkompletus  keluarn)a keluarn)a seba"ian# seba"ian# tetapi tidak seluruh seluruh hasil konsepsi konsepsi sebelum sebelum umur kehamilan len"kap *4 min""u.  ,bortus kompletus kompletus  keluarn)a keluarn)a seluruh hasil hasil konsepsi sebelum sebelum umur umur kehamilan len"kap len"kap *4 min""u.  ,bortus spontan spontan  pen"eluaran pen"eluaran hasil konsepsi konsepsi tidak disen"a'a disen"a'a sebelum sebelum umur kehamilan kehamilan len"kap *4 min""u.  ,bortus diinduksi diinduksi  pen"hentian pen"hentian kehamilan kehamilan sen"a'a den"an den"an /ara apa apa sa'a sebelum sebelum umur kehamilan len"kap *4 min""u. Dapat bersi&at terapi atau non terapi  ,bortus terapeutik terapeutik  pen"hentian pen"hentian kehamilan sebelum umur umur len"kap *4 min""u karena karena indikasi )an" diakui se/ara medis# dan dapt diterima se/ara hokum.  ,bortus habitualis habitualis  ter'adi 1 atau lebih lebih abortus spontan spontan berturut=turut. berturut=turut.  ,bortus terin&eksi terin&eksi = abortus )an" )an" disertai in&eksi in&eksi or"an "enitalia  ,bortus septi/  abortus abortus )an" terin&eksi den"an den"an pen)ebaran pen)ebaran mikroo"anisme mikroo"anisme dan produkn)a produkn)a kedalam sirkulasi sistemik ibu.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

 ,bortus No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

!an""al !erbit Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar



 

Dia"nosis

  

Mana'emen













  N$P% Missed abortion = abortus )an" embrio atau 'aninn)a 'aninn)a menin""al dalam uterus seb sebelum elum umur kehamilan *4 min""u# tetapi hasil konsepsi tertahan dalam uterus selama < min""u atau lebih. Kira=kira 3*=3:; dari seluruh kehamilan berakhir spontan sebelum umur kehamilan *4 min""u. Sehin""a tidak mun"kin men"etahui pada permulaann)a# apakah abortus imiens akan berlan'ut ke abortus insipiens# inkompletus atau kompletus. 74; pen)ebab adalah "enetik US- dapat menentukan den)ut 'antun" 'anin (8: mm dan membantu menentukan kelainan or"ani/ ( anense&alus# N! 81mm #  # dan kemun"kinan kemun"kinan nir=mudi"ah>bli"hted ovum.  ,namnesis  ria)at haid# "e'ala "e'ala hamil# perdarahan perdarahan perva"inam# perva"inam# n)eri abdomen. abdomen. Pemeriksaan &isik  umum# abdomen# pelvis. !es tambahan  tes H6-# US-# tes koa"ulasi. Pada keadaan iminens# tirah barin" tidak memberikan hasil lebih baik ( $, # namun dian'urkan untuk membatasi aktivitas. Upa)akan untuk meminimalkan kemun"kinan rasan"an prosta"landin. !idak dian'urkan terapi den"an hormone Estro"en dan pro"esterone. Dapat diindikasikan sieklase serviks pada trimester kedua untuk pasien den"an inkompetensia serviks. Perdarahan subkhorionik den"an 'anin normal# seba"ian besar akan berakhir den"an kehamilan normal. Sebalikn)a pada nir=mudi"ah dian'urkan untuk dievakuasi den"an obat misoprostol atau aspirasi. Pada keadaan insipiens# umun)a harus diraat. Karena tidak ada kemun"kinan kelan"sun"an hidup ba"i 'anin# maka dapat diberikan. Misoprostol untuk men"eluarkan konsepsi# anal"etik mun"kin diberikan. Demikian pula setelah 'anin lahir# kuretase mun"kin diperlukan. Pada keadaan inkompletus# apabila ba"ian hasil konsepsi telah keluar atau perdarahan men'adi berlebih# maka evakuasi hasil konsepsi se"era diindikasikan untuk meminimalkan perdarahan dan resiko terin&eksi pelvis. Sebaikn)a evakuasi dilakukan den"an aspirasi vakum# karena tidak memerlukan anestesi Missed abortion sebaikn)a diraat dirumah sakit karena memerlukan kuretase dan ada kemun"kinan perdarahan ban)ak serta risiko tran&usi.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin

 ,bortus No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

Standar Prosedur (SPO Operasional

!an""al !erbit

Direktur#

Harun# Mana'emen



  N$P% Prinsip umu terapi abortus septi/ adalah %  $n&eksi harus dikendalikan den"an antibioti/ )an" tepat  9olume intravaskuler e&ekti& harus dipertahankan untuk memberikan per&usi 'arin"an )an" adekuat.  Hasil konsepsi dalam uterus harus dievaluaasi# bila perlu diperlukan laparotomi eksplorasi# eksplorasi# sampai pen"an"katan rahim.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin

Kehamilan Ektopik No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

Standar Prosedur (SPO Operasional

!an""al !erbit

Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

Dia"nosis

  N$P% Kehamilan ektopik adalah kehamilan den"an "estasi diluar kavum uteri. Kehamilan ektopik merupakan istilah )an" lebih luas daripada kehamilan ekstrauteri G karena istilah ini 'u"a men/akupkehamilan dipars interstisialis tuba# kehamilan di kornu# dan kehamilan di serviks. Pada anita dalam masa reproduksi den"an "an""uan atau keterlambatan haid )an" disertai den"an n)eri perut ba"ian baah# perlu dipikirkan kehamilan ektopik ter"an""u. -ambaran klinik kehamilan ektopik )an" ter"an""u amat bera"am. Sekitar 34=* ; pasien )an" pernah men"alami kehamilan ektopik# mempun)ai kemun"kinan untuk ter'adi la"i. Kira4kira seperti"a sampai separuh dari pasien den"an kehamilan ektopik mempun)a ria)at in&eksi pelvis sebelumn)a.  ,namnesis  n)eri abdomen# abdomen# perdarahan perdarahan perva"inam# perva"inam# terlambat haid. Pemeriksaan &isik  umum# abdomen# pelvis. Kehamilan ektopik belum ter"an""u dapat ditentukan den"an US- % akan tampak kanton" "estasi bahkan 'aninn)a. !es tambahan  tes H6-# US-# kuldosentesis# kuretase endometrium# laparoskopi# kolpotomi>kolposkopi. Prinsip=prinsip umum penatalaksanaan % Raat inap se"era Operasi se"era setelah dia"nosis dibuat Pen""antian darah seba"ai indikasi untuk hipovolemik>anemia. 





 



Mana'emen

  



Pada kehamilan ektopik belum ter"an""u# bila kanton" "estasi tak lebih dari 1 /m# dapat dipertimban"kan terapi den"an M!I :4 m">min""u. Jan" dapat diulan" 3 min""u kemudian bila 'anin masih hidup. Pasien dapat berobat 'alan seteah medapat in&ormasi baha keberhasilann terapi medikamentosa keberhasila medikamentosa han)a abdomen akut pasien harus se"era dilaparatomi

 

!umorr 2inak -inekolo"ik !umo Mioma Uteri   umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi



Prinsip dasar









Dia"nosis

 

Mana'emen

   

Pro"nosis



  N$P% !umor 'inak otot polos uterus )an" dilipat oleh psendo /apsul# )an" berasal dari sel otot polos )an" imatur  Merupakan tumor terban)ak diuterus. Prevalensin)a men/apai *4; populasi anita 814 thn dan 1:=54; pada anita 8:4 thn. 0erhubun"an den"an estro"en ( 'aran" di'umpai sebelum menar/he# tidak tumbuh la"i setelah menopause atau kastrasi membesar selama kehamilan atau resapar estro"en ekso"en# serin" di'umpai pada tumor )an" menimbulkan estro"en# dapat di'umpai bersamaan den"an h)perplasia endometrium. Cokasi terban)ak pada intramural ( men)ebabkan uterus berben'ol=ben'ol . Mioma sub mukosum 'aran" ( :=34;  tetapi se/ara klinik san"at pentin" karena hampir selalu menimbulkann s)ptom>"e'ala. Mioma subserosum menimbulka subserosum dapat timbul retro peritoneal> intrali"amenter. Dapat men"alami perubahan seperti "edenerasi "edenerasi hialin ( terserin" # de"enerasi de"enerasi kistik# in&eksi# klasi&ikasi dan de"eneras de"enerasii mali"na. Pemeriksan &isik ( va"inal &on/her   Pemeriksaan USKonservati& ( miomektomi  Histerektomi Pen"amatan sa'a Pemilihan /ara mana'emen ter"antun" pada keadaan %  -e'ala )an" timbul  0esar dan lokasi mioma umur pasien  un"si reproduksi Umumn)a baik# bervariasi ter"antun" besar dan lokasi mioma

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Kista ovarium No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

  N$P% Pembesaran ovarium )an" bersi&at &un"sional atau dis&un"sional# berupa kistik# padat atau /ampuran kistik padat dan dapat bersi&at neoplastik maupun non neoplastik $nsidenn)a A; dari populasi anita kista pasti pe/ah Sesak napas# oedena tun"kai ( pada tumor )an" san"at besar  

  

Dia"nosis

    



Pemeriksaa % Pemeriksaan &isik>re/to va"inal ton/her ( RU!  Pemeriksaan USCaparoskopi Perlu ditentukan apakah merupakan kista &un"sional atau bukan Perlu ditentukan apakah termasuk "olon"an neoplastik atau non neoplastik Pen"an"katan kista>ovarium ter"antun" 'enis kista dan besar kista Pen"an"katan kista dapat dilakukan den"an laparoskopi atau laparotomi   

Mana'emen









 

SEKS$ $$$.ENDOK $NOCO-$

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

-an""uan Haid No. DOKUMEN

No. Revisi

!an""al !erbit

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi





  N$P% -an""uan haid ( haid abnormal  #dan perdarahan )an" men)erupai haid pada interval siklus haid normal ( *3=1: hari . 0entuk %    itmus abnormal seperti %  Polimenore Polimenoreaa  haid terlalu serin"# interval ?*3 hari  Oli"omenor Oli"omenorea ea  haid terlalu 'aran" interval 813 hari   ,menorea  tidak haid  Perdarahan tidak teratur# interval datan"n)a haid tidak tentu  Perdarahan perten"ahan siklus dalam bentuk spottin"       

2umlah dan ban)akn)a darah ( darah  ( normal "anti pembalut * @ >hari. Hipermenorea  darah haid terlalu ban)ak# "anti pembalut lebih 7@>hari dimana seluruh pembalut basah seluruhn)a Hipomenorea Hipomeno rea  darah haid terlalu sedikit #"anti pembalut ?pembalut>hari Spottin" Caman)a perdarahan perdarahan ( normal *=: hari  Menora"ia  laman)a lebih dari 7 hari 0rakhimenorea  laman)a ?*hari

Perdarahan sebelum dan sesudah haid  Premenstrual spottin" dan postmenstrual spottin" Pen)ebab % -an""uan haid dapat disebabkan oleh kelainan or"ani/ maupun bukan kelainan or"ani/ ( &un"sional .  !idak ditemukan kelainan or"ani/  disebut seba"ai perdarahan uterus dis&un"sional ( PUD .  PUD pada usia reproduksi  PUD pada usia perimenars  PUD pada usia perimenopause 



 

 ,da kelainuteri# kelainan an or"ani/ Hipoplasi mioma submukosum# endometriosis# polip serviks#adenoma endometrium #

 

adneksitis# 6a endomentrium# adneksitis# endomentrium# hipertensi# vitium kordis# trombositopenia# terapi sulih hormone ( !SH # kontrasepsi hormonal# non hormonal# &a/tor pembekuan darah.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

-an""uan Haid No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Dia"nosis









N$P%

 ,namnesis Usia menars# komsumsi obat# /ekaman# ria)at !06. Pemeriksaann &isik dan "inekolo"ik Pemeriksaa !in""i badan# berat badan# seks sekunder# pembesaran hati# kelen'ar "etah benin"# limpa. Caboratorium Darah peri&er len"kap# kimia darah# !1# !5# !SH# hemostasis. US-# MR$# Caparoskopi ( * )an" terakhir merupakan pemeriksaan tambahan 

 

,menorea Se/ara umum dibedakan amenorea &isiolo"ik # seperti prabupertas# hamil# laktasi# pas/amenopause# dan amenorea patolo"ik# )aitu amenorea primer dan sekunder. 0erikutn)a akan dibahas han)a amenorea patolo"ik.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

 ,menorea Primer  No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Pen"ertian









Dia"nosis







Mana'emen



N$P%

 ,menorea primer primer dapat disebabkan disebabkan karena karena kelainan hormonal ( san"at san"at 'aran" . Perlu Perlu dilakukan analisa hormonal SH# CH# E* dan prolaktin. Seoran" anita )an" telah men/apai usia 35 tahun# pertumbuhan seksual sekunder belum tampak# haid belum belum mun/ul# atau telah men/apai usia 37 tahun# telah tampak pertumbuhan seksual sekunder# namun haid belum 'u"a mun/ul.  ,namnesis maupun pemeriksaan pemeriksaan &isik dan dan "inekolo"ik "inekolo"ik sama haln)a haln)a seperti pada pada amenorea sekunder. Namun pada amenorea primer harus dilakukan pemeriksaan sito"enetik ( kariotip . Pada anita 'enis kariotip II# maka penan"anann)a mirip den"an penan"anan anita den"n amenorea sekunder# namun terdapat 'u"a anita den"an kariotip II# tetapi penan"anann)a tidak seperti penan"anann amenorea sekunder # )aitu anita den"an aplasia uterus dan va"ina ( sindrom Ma)er=Kustner=9rokitansk) Ma)er=Kustner=9rokitansk)  dan sindroma &eminisasi testikuler ( andro"en insensitivit) . Kelainan anatomi/  ,plasia uterus uterus dan va"ina ( sindrom Ma)er=Kustner=9r Ma)er=Kustner=9rokitansk) okitansk)  Kelainan ini ter'adi akibat tidak terbentuk kanalisasi alat "enital. $ntroitus normal# tetapi tidak terbentuk va"ina. Pada pemeriksaan re/tal# teraba uterus )an" han)a berbentuk "aris. Perlu  'u"a dilakukan dilakukan pemeriksaan pemeriksaan US- perabdominal perabdominal > re/tal re/tal atau laparoskopi laparoskopi dia"nosis. dia"nosis. -ambaran klinis Pertumbuhan pa)udara# pulva# rambut ketiak dan pertumbuhan alat=alat tubuh lainn)a berada dalam batas normal. ,nalisa kromosom 57 II. Pemeriksaan suhu 0asal 0adan ( S00  bisa&ik #dan hal ini menandakan menandakan &un"si ovarium balk. Hampir pada setiap * anita den"an kelainan ini ditemukan anomal) pada "in'al dan ureter# sehin""a perlu dilakukan p)elo"ram. Di&erensial dia"nosis Sindroma &eminisasi testikuler  9a"inoplasti# konselin"# tidak bisa hamil dan va"ina akan dibuat saat menikah

 

( va"inopla va"inoplasti sti .

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Sindroma ,dreno"enital ( ,-S  No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Pen"ertian





Dia"nosis





  

Mana'emen

 





  N$P% 0entuk ini adalah bentuk )an" palin" serin" dari herma&roditismus &eminismus# )an" di akibatkan oleh kerusakan pada s)stem en+im suprarenal# sehin""a ter'adi kekuran"an produksi kortisol.  ,kibt tidak ada ada kortisol# ter'adi pen"eluaran pen"eluaran ,6!H berlebihan berlebihan dan dan selan'utn)a selan'utn)a ,6!H ,6!H akan meransan" suprarenal se/ara berlebihan. Kelen'ar suprarenal men'adi besar ( h)perplasia # dan terbentuklah pre/ursor )an" berlebihan. Prekursor=prekursor ini akan diubah men'adi andro"en# pre"nandiol dan pre"nantiol. Pen"aruh andro"en )an" berlebihan# berupa virilisasi# atau hirsitisme pada tubuh dan dampak dari rendahn)a hormone mineralokortikoid. 0eratn)a virilisasi san"at ter"antun" pada usia berapa kelainan ini mun/ul. ,kibat pen"aruh anaboli/ dari andro"en ter'adi penutupan )an" lebih /epat dari tulan" epi&isis# sehin""a anita tersebut kelihatan lebih ke/il dari teman=temann)a. teman=temann)a. Pada ba)i ditemukan pembesaran klitoris. Pada anita )an" lebih deasa ter'adi amenorea# klitoris membesar# atro&i pa)udara# dan perubahan suara. Pemeriksan "inekolo"ik diperlukan untuk membedakan 'enis='enis ,-S . Pemeriksaan kromosom didapatka kariotip II# 0arr bod) F. Pemeriksaan urine didapatkan 3A=ketosteroid )an" menin"kat Konselin" Pen"obatan harus dimulai sedini mun"kin. Diberikan kortikosteroid 'an"ka pan'an"# sehin""a ter'adi penekanan sintesis andro"en. Perlu diketahui baha pen)ebab kelainan ini adalah kerusakan pada sistim en+im )an" tidak mun"kin dapat diperbaki. 0ila produksi "onadotropin suatu saat kelak normal# maka bisa sa'a anita ini mendapat siklus haid normal# bahkan dapat men'adi hamil ( tipe / .  ,ndai kata pen"obatan pen"obatan tidak tidak berhasil# harus harus dipikirkan adan)a tumor tumor di suprarenal suprarenal dan ovarium )an" berhasil men"hasilkan andro"en. Penan"anann)a adalah den"an men"an"kat tumor tersebut.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

anita den"an kariotip IJ No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Pen"ertian







Dia"nosis

       

Mana'emen

 





  N$P% Sindroma &eminisasi testikuler ( andro"en insensitivit) # atau disebut 'u"a psedoherma= phrodtismus mas/ulinus. Kelainan /on"enital ini disebabkan kuran"n)a 'umlah reseptor andro"en didalm sitoplasma.  ,kibatn)a testesteron testesteron tidak dapat masuk masuk kedalam sel# sel# sehin""a testesteron testesteron tidak dapat diakti&kan men'adi dihidrotestesteron. dihidrotestesteron. Padahal )an" bisa beker'a pada tar"et or"an adalah dihidostestesteron dihidostes testeron ini. Kelen'ar kelamin adalah testis )an" relative normal den"an sel=sel sertoli dan sel=sel la)di"# tetapi tanpa spermato"enesis ( a+oospermia . !estis 'u"a memproduksi estro"en# sehin""a anita ini sama seperti anita normal# bahkan tampak lebih /anti #/o/ok untuk pramu"ari. anita den"an penampilan normal# /antik# datan" den"an keluhan tidak pernah haid. Pa)udara normal Rambut ketiak# dan pubis tidak ada > san"at sedikit ( hairless omen  9a"ina tidak ada# atau 'ika ada terlihat pendek# namun introitus va"ina normal  ,plasia uteri Pemeriksaan kromosom# ditemukan barr bod) ne"ative# kariotip IJ Kadar testosterone serum tin""i Kadan" ditemukan testis intraabdominal# in"uinal# atau labial. Konselin" Karena nita ini sudah merasakan dirin)a seba"ai anita#maka tidak perlu dilakukan tindakan apapun. 0ila ditemukan testis intraabdominal perlu tindakan pen"an"katan testis# karena seban)ak 34 ; dari kasus den"an testis intraabdominal men'adi "anas. Pen"an"katan testis sebaikn)a dilakukan# bila pertumbuhan prepubertas telah selesai. Setelah dilakukan pen"an"katan testis# perlu se"era diberikan pen"obatan substitusi den"an estro"en.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Hipo > ,"enesis -onad No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Pen"ertian



  N$P% Di'umpai "onad )an" rudimenter ( tanpa &olikel # -onad han)a terdiri dari stroma ovarium dan sel=sel hilus sa'a# sehin""a tidak mampu memproduksi ekstro"en ekstro"en.. Or"an "enitalia interna dan eksterna tidak terbentuk. ,da 1 bentuk dari a"enesis "onad #)aitu %  Ulri/h=!urner sindrom# a"enesis "onad den"an tubuh ke/il# anomal) pada ba"ian tubuh tertentu.   ,"enesis "onad murni# pertumbuhan pertumbuhan tubuh tubuh tidak ter"an""u# ter"an""u# tidak ditemukan ditemukan anomal). anomal).   ,tipikal !urner !urner sindrom sindrom ( serin" den"an den"an virilisasi 

Ulri/h=!urner sindrom Pen"ertian % 2enis palin" ban)ak ditemukan.  ,nalisa kromosom kromosom didapatkan didapatkan kariotip 5: 5: I4. Kadan"=kadan" Kadan"=kadan" 'u"a 'u"a bentuk mosai/ mosai/ 5:>IO= 57>II# atau bentuk mosai/ komplek ( 5:>IO=57>II5A>III . Selain kelainan dalam 'umlah kromosom#ditemukan 'u"a kelainan morpolo"k dari I=kromosom# seba"ai pen)ebab dari a"enesis "onad. Perubahan mor&olo"ik ini dapat men)ebabkan anomal) )an" san"at berat.  ,kibat tidak ada ada hormone estro"en# estro"en# maka alat "enitalia anita anita tidak terbentuk# terbentuk# atau hipoplasi. anita tersebut telihat pendek# leher pendek den"an batas baah rambut pendek  



( pteri"ium kolliRambut # torakpubis )an"dan menon'ol# val"us kadan"=kadan" kadan"=kada n" di dapat temukan osteoporosis. ketiak /ubitas san"at sedikit. ,nomali lain )an" ditemukan adalah# anak lidah )an" tertarik ke dalam# spina bi&ida# aortaismusstenosa# aortaismusstenosa# naevus pikmentosus# "aris tan"an lurus. ,"enesis "onad murni ( se)er=sindrom  Pen"ertian % Pada pemeriksaan kromosom didapatkan kariotip normal ( 57>II> atau 57>IJGbarr bod) F. Pen)ebab tidak adan)a &olikel hin""a kini tidak dketahui. !idak ditemukan anomalia maupun "an""uan pertumbuhan. Keluhan )an" mun/ul disebabkan karena tidak adan)a estro"en. Uterus dan pa)udara hipoplasia. 







 ,tipikal !urner !urner sindrom sindrom Pen"ertian %

 



 ,nalisa kromosom kromosom didapatkan didapatkan mosai/ ( IO>IJ IO>IJ## IO>I) IO>I) . Sel=sel hilus memproduksi memproduksi ando"en# sehin""a tampak "ambaran virilisasi.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Hipo > ,"enesis -onad No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Dia "nosi s

H i p o > ," e n e s i s - o n a d Pada anita deasa terlihat pendek. Men"eluh tidak pernah haid# tampak beberapa anomal) pada tubuh. Pemeriksaan hormone didapatkan SH dan CH serum )an" tin""i Pada ba)i anita )an" baru lahir terlihat edema pada kaki dan len"an. Dia"nosa pasti adalah analisa kromosom. ,nomali ,nomali ekstra"enital tidak be"itu spesi&ik# karena anomalia tersebut 'u"a di'umpai pada trisomi 3A>3IJ kadan" dapat terbentuk seminoma dan -onadoblastoma. Kedua tumor ini berpotensi men'adi "anas Substitusi hormonal 'an"ka pan'an" den"an estro"en# minimal sampai usia 5: tahun.  ,ndaikata ter'adi ter'adi haid# maka perlu tambahkan tambahkan pro"esterone. pro"esterone.



  

Mana'emen

N$P%



 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

 ,menorea Sekunder  No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Prinsip dasar







  N$P% anita usia reproduksi )an" pernah men"alami haid# namun haidn)a berhenti untuk sedikitn)a 1 bulan berturut=turut.  ,menorea patolo"ik patolo"ik sebenarn)a sebenarn)a bukan bukan merupakan merupakan "ambaran klinis dari suatu kumpulan pen)akit# melainkan harus dilihat seba"ai suatu s)mptom suatu pen)akit# )an" harus mendapat perhatian serius. Pen)ebab tidak mun/uln)a haid dapat disebabkan oleh or"an )an" bertan""un" 'aab terhadap proses ter'adin)a siklus haid# dan proses pen"eluaran darah haid. Or"an=or"an tersebut adalah (3 hipotalamushipo&isis. ,mnenorea )an" ter'adi adalah amenorea sentral ( amenorea hipotalamik# amenorea hipo&isis # (* ovarium ( amenorea ovarium # (1 uterus ( amenorea uteriner .

 

,menorea Sentral  ,menorea Hipotalamik   umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Prinsip dasar

 

  N$P% !er'adi "an""uan or"ani/ maupun &un"sional pada hipotalamik. Pen)ebab %  Or"anik %





Mana'emen

  



Kranio&arin"eal $n&eksi % menin"oense&alitis menin"oense&alitis Kelainan baaan % sindroma ol&akto"enital. un"sional % Palin" serin" ditemukan "an""uan psikis. !er'adi "an""uan pen"eluaran -n=RH# sehin""a pen"eluaran hormone "onadotropin berkuran". Serin" di'umpai pada pen"un"si# anita dalam pen'ara# perasaan takut>"elisah # stress. Menolak untuk makan ( "an""uan makan  diet berlebihan# )an" dkenal den"an anoreksia nervosa. Hal ini dapat men)ebabkan "an""uan psikis# neurotis# dan "an""uan pada or"an=or"an tertentu# sehin""a dapat ter'adi kerusakan or"an ( atro&i . 0entuk "an""uan makan lain adalah bulemia. Obat=obatan % Penotia+in## /imetidine# domperidon# meto/lopromide H6C. Men"hambat prolaktin inhibitin" Penotia+in &a/tor# sehin""a ter'adi hiperprolaktin den"an atau tanpa "alaktorea. Pen)ebab or"ani/ ditan"ani sesuai den"an pen)ebab or"ani/ tersebut. Pen)ebab &un"sional. Konsultasi# atau konselin". Psikoterapi# ataupun pen""una obat=obatan psiko&armaka han)a pada keadaan )an" berat sa'a# seperti pada anoreksia nervosa dan bulemia. Pentin" diketahui# baha obat=obatan psiko&armaka dapat menin"katkan prolaktin. ,"ar tetap merasa seba"ai seoran" anita# dapat diberikan estro"en dan pro"esterone siklik. Kekuran"ann -n=RH. Diberikan -n=RH pulsati& ( bila mun"kin  atau pemberian SH=CH dari Kekuran"a luar.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

 ,menorea Hipo&isis No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Prinsip dasar





N$P%

Pen)ebab % !erban)ak adalah kelainan or"ani/# seperti Sheehan sindrom. Sheehan sindrom ter'adi akibat iskemik>nekrotik adennohipo&isis adennohipo&isis postpartum ( thrombosis vena hipo&isis .  ,denohipo&isis  ,denohipo& isis san"at sensiti& sensiti& den"an kehamilan. -e'ala % 0iasan)a baru mun/ul# bila L dari adenohipo&isis rusak# dan biasan)a hampir semua hormone )an" diproduksi oleh adenohipo&isis ter"an""u# sehin""a ter'adi % amenorea lemah otot# hipotermi# berkuran"n)a produksi air susu# tidak ada rambut pubis>ketiak# "an"uan libido# "e'ala hipoteroid.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

!umor !um or Hipo&isis No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Prinsip dasar



Mana'emen

 

  N$P% 0eberapa tumor hipo&isis dapat men)ebabkan amenorea akibat tekanan masa tersubut terhadap hipo&isis# ataupun "an""uan dalam produksi hormone. Kranioparin"eoma merupakan tumor )an" tidak memproduksi hormone. ,denoma eosino&il# memproduksi hormone somatotropin. Prapubertas ter'adi penutupan tulan" lebih aal# sedan"kan setelah pubertas ter'adi akrome"ali. ,denoma baso&il men)ebabkan morbus 6ushin" Substitusi hormone )an" kuran" ( SH%CH  atau pemberian steroid seks se/ara siklik. Pen"an"katan tumor.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Sindroma ,mnenorea -alaktorea No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Prinsip dasar









Dia"nosis





  N$P% Hampir *4; anita den"an amenorea sekunder di'umpai hiperplolaktinemia. Pen"eluaran prolaktin dihambat oleh prola/tin" inhibitin" &a/tor ( P$ # )an" identis den"an dopamin. Hiperprolaktin ter'adi# bila P$ tidak ber&un"si# seperti pada %  -an""uan di hipotalamus# dimana sekresi P$ berkuran"  Ker'a P$ dihambat oleh obat=obat tertentu# sperti % penotia+ine# penotia+ine# transuilai+er# psiko&armaka dan estro"en# domperidon dan simetidin.  Kerusakan pada sistim vena portal hipo&isis.  Prolaktinom Prolaktinoma# a# hipertiroid# akrome"ali. Hiperprolaktin dapat men)ebabkan %  Sekresi SH dan CH berkuran"  Sensitivitas ovarium terhadap SH dan CH berkuran" memi/u produksi air susu.  Memi/u sintesis andro"en di suprarenal.  Hiperprolaktinemia dan hipreandro"enemia dapat men)ebabkan Osteoporosis Simptom %  Pada umumn)a ter'adi amenorea den"an atau tanpa "alaktorea  Pemantan Pemantan"an "an &olikel ter"an""u# dan ovulasi tidak ter'adi. Produksi estro"en berkuran". Kesemua ini akan men"akibatkan in&ertilitas. 0ila seoran" anita men"eluh sakit kepala# disertai den"an amenorea# serta "an""uan pen"lihatan# maka harus dipikirkan adan)a prolaktinoma. Di'umpai kadar prolaktin )an" tin""i didalam kadar didalam serum ( normal :  *: n">ml . Pemeriksaan Pemeriksaan darah sebaikn)a dilakukan dilakukan antara 'am ' am ml# perlu dipikirkan adan)a prolaktinoma. Sehin""a dian'urkan untuk pemeriksaan kampimetri# dan &oto selatursika. Untuk melihat mikroprolaktinoma# dian'urkan pen""unaan 6! s/an# atau MR$. Untuk men"etahui apakah hiperprolektinomia tersebut disebabkan oleh prolaktinoma# atau oleh pen)ebab lain# dapat dilakukan u'i provokasi atau untuk men"etahui apakah operasi prolaktinoma berhasil atau tidak. Kadan" 6! den"an s/an pun mikroadenoma tidak dapat ditemukan. 0erikut ini beberapa u'i provokasi % ( pilih satu  U'i den"an !SH ( berikan terapi sulih hormone  !SH diberikan intravena den"an dosis antara 344=:44 u". 3:=*: menit kemudian ter'adi penin"katan penin"ka tan prolaktin serum. Pada anita )an" tidak menderita prolaktinoma ter'adi penin"katan penin"ka tan prolaktin serum. Pada anita )an" tidak menderita prolaktinoma ter'adi penin"katan prolaktin 5 =35 kali har"a normal# sedan"kan anita den"an prolaktinoma pembersihan !SH tidak di'umpai perubahan kadar Prolaktin serum.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Sindroma ,mnenorea -alaktorea No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun#   N$P% U'i den"an 6imetidine ( !aamet  6imetidine adalah histamine=reseptor anta"onis. Pemberian *44 m" intravena ter'adi penin"katan prolaktin serum dan men/apai ma@simum 3:=*4 menit setelah suntikan. Pada penderita prolaktinoma# u'i ini tidak menin"katkan prolaktin serum.

Dia"nosis

U'i den"an Domperidon ( Motilliuml  Pemberian 34 m" intravena menin"katkan kadar prolaktin serum hari# sedan"kan kadarmual# prolaktin 8:4 n">ml #diperlukan dosisbromikriptin * @ *#: m">hari. sampin" )an" serin" adalah sertaserum hipotensi ( pusin" . ,pakah dosis )an" diberikan telah e&ekti&# san"at ter"antun" dari kadar prolaktin serum. Setiap selesai satu bulan pen"obatan# kadar prolaktin serum harus diperiksa. 2an"an sampai kadar prolaktin berada dibaah nilai normal# karena dapat men""an""u &un"si korpus luteum. 0ila anita tersebut hamil# pemberian bromokriptin harus dihentikan (terato"enik # dan perlu dilakukan kampimetri se/ara teratur. Hormon estro"en )an" tin""i dalam kehamilan dapat men)ebabkan prolaktinoma membesar# sehin""a belu meren/anakan kehamilan# perlu dipikirkan untuk pen"an"katan tumor terlebih dahulu. anita harus men"ikuti kontrasepsi ( pro"esto"en sa'a $UD . !idak semua anita den"an hiperprolaktinemia di'umpai "alaktorea. Pemberian bromokriptin pada anita den"an "aiaktorea tanpa hiperprolaktinemia tidak memberikan e&ek apapun.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

 ,menorea Ovarium No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Pen"ertian





 

Mana'emen





  N$P% * ovarium tidak terbentuk# atau hipoplasi# seperti pada sindroma turner# atau kedua ovarium masih ada# namun tidak ditemukan &olikel ( menopause prekok atau &olikel tersedia# namun resisten terhadap "onadotropin "onadotropin ( sindroma ovarium resisten "onadotropin . Pasien umumn)a in&ertile# dan meskipun masih ada &olikel# tetap tidak ada reaksi terhadap pemberian "onadotropin. -ambaran sek sekunder kuran" terbentuk Untuk membedakan menopause prekok dan sindrom ovarium resisten# perlu dilakukan biops) ovarium. Hasil P, % menopause prekok tidak ditemukan &olikel. Sindrom ovarium resisten masih ditemukan &olikel. Untuk menekan sekresi SH dan dapat diberikan estro"en dan pro"esterone #atau estro"en sa'a se/ara siklik. Selan itu untuk menekan sekresi SH dan CH )an" berlebihan dapat 'u"a diberikan -n=RH analo" selama 7 bulan. Pada menopause prekok maupun sindrom ovarium resisten "onadotropin# "onadotrop in# steroid seks diberikan sampai ter'adi haid. Kemun"kinan ter'adi hamil san"at ke/il.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

!umor !um or Ovarium No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun# Pen"ertian





  N$P% !umor ovarium )an" tidak memproduksi hormone. !umor 'enis ini merusak seluruh 'arin"an ovarium. !umor ovarium )an" memproduksi hormone %  !umor )an" men"hasilkan andro"en . ,ndro"en )an" tin""i akan menekan sekresi "onadotropin. "onadotro pin. Selai itu ditemukan % hirsutimes# hipertropi klitoris# perubahan sura# akne dan seborrhea.  !umor )an" memproduksi estro"en. Sebenarn)a 'aran" ditemukan amenorea. Palin" serin" ter'adi perdarahan )an" meman'an"# akibat h)perplasia endometrium. Pen)ebab ter'adi amenorea belum 'elas.

!a !abel3. bel3. !umor Ovarium )an" memproduksi andro"en dan Estro"en 2enis tumor  ,rrhennoblastoma  ,rrhennobla stoma -ranovulasi sel tumor Cipoid sel tumor !umor sel hilus !umor sisa sel

2enis hormon ,ndro"en ,ndro"en ,ndro"en ,ndro"en ,ndro"en

Usia *4=54 14=A4 *:=1: 54 33=54

Ke"anasan 344; 344; 'aran" 'aran" 344;

0ilateral 'aran" 34=3:; 'aran" 'aran" 'aran"

dis"erminoma -onadoblastoma -onulosa sel tumor

,ndro"en ,ndro"en estro"en

1=54 34=14

344; 344; *:;

3:; 1:=54;

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

 ,menorea Uteriner  No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Prinsip dasar

Mana'emen

  N$P%  ,ndaikata telah telah dberikan stimulasi stimulasi den"an den"an steroid seks ( estro"en dan pro"esterone pro"esterone  tetap sa'a tidak ter'adi perdarahan# maka perlu dipikirkan %   ,plasia uteri. uteri. Uterus dan endometrium endometrium tidak ada. ada. ( amenorea uteriner uteriner primer   Kerusakan pada endometrium akibat perlen"ketan ( sindrom ,sherman # atau adan)a in&eksi berat ( !06  disebut seba"ai amenorea uteriner sekunder.  Endometrium ada dan normal# tetapi tidak bereaksi sama sekali terhadap hormon.  ,menorea  0erikut ini akan dibahas se/ara men)eluruh tentan" pemeriksaan dan penan"anan amenorea. Khusus men"enai beberapa kelainan )an" men)ebabkan amenorea primer maupun sekunder akan dibahas pada bab tersendiri.  ,namnesis Usia menars. -an""uan psikis# aktivitas &isik berlebihan#menderita pen)akit DM# pen)akit lever atau ria)at pen)akit lever# "an""uan tiroid ( ria)at operasi # penambahan atau pen"uran"an berat badan# sedan" atau ria)at pen""unaan obat psiko&rmaka# obat=obat penurunan>penambahan berat badan# obat tradisional# &rekuensi seksual. Pemeriksaann &isik Pemeriksaa 0erat badan# tin""i badan# pertumbuhan pa)udara# pertumbuhan rambut pubis dan ketiak# perut membesar# akne# seborrhoe# pembesaran klitoris# de&ormitas torak. 







Pemeriksaan "inekolo"ik % sin"kirkan kehamilan#pemeriksaan "enitalia interna > eksterna. U'i Pro"esteron U'i pro"esteron Positi& 0a"i anita )an" belum men"inkan anak# /ukup diberikan P dari hari ke 37 sampai hari ke *: siklus haid. Pen"obatan Pen"obatan berlan"sun" selama 1 siklus bertuut=turut. Setelah itu dilihat# apakah siklus haid men'adi normal kembali# atau tidak. Kalau masih belum ter'adi 'u"a siklus haid normal# maka pen"obatan dilan'utkan la"i# sampai ter'adi siklus haid )an" normal la"i. 



 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

 ,menorea Uteriner  No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Mana'emen



  N$P% Perlu diin"at #baha akibat pen"aruh E )an" terus menerus dapat men)ebabkan h)perplasia endometrii# dan resiko terkena kanker endometrium lebih besar. Pemberian P pada anita ini sekali"us men/e"ah kanker endometrium. Masalah akan mun/ul# bila anita tersebut telah mendapat siklus haid normal# namun belum in"in pun)a anak. Untuk itu # dian'urkan pen""unaan kontrasepsi# seperti $UD# atau )an" palin" sederhana adalah pemberian pi& kontrasepsi kombinasi dosis rendah.

U'i pro"esterone ne"ative anita den"an u'i P ne"ative# dilakukan u'i estro"en dan pro"esterone ( u'i EFP  diberikan estro"en selama *3 hari# dan dari ke 3* sampai hari ke *3 diberikan pro"esterone :=34 m">hari. 2enis estro"en seperti etinilestradiol (:4 u" # estro"en valerianat ( * m" # atau estro"en kon)u"asi ( 4#7*: m" . Palin" sederhana adalah pemberian pil kontrasepsi kombinasi . U'i EFP dikatakan positi& #bila * atau 1 hari kemudian ter'adi perdarahan ( bervariasi # dan bila tidak ter'adi perdarahan# U'i EFP dikatakan ne"ative# )an" artin)a ada "an""uan di uterus ( asherman sindrom # atau atresia "enitalia distal. U'i CH=RH dikatakan F# bila di'umpai kadar SH dan CH )an" normal# ataupun tin""i# disni dapat disimpulkan adan)a "an""uan di hipotalamus# sedan"kan bila tidak di'umpai penin"katan #berarti ada kelainan di hipo&isis. 



Mana'emen amenorea dada anita den"an U'i P ne"ative dan U'i E=P positi& Pada anita den"an hiperprolaktin# ditan"ani den"an pemberian bromokriptin. Pada normoprolaktin /ukup pemberian estro"en siklik# meskipun /ara ini tidak men"obati pen)ebab dari amenorea tersebut. 0ila didu"a kelainan di hipo&isis# maka untuk memi/u ovarium dapat diberikan hM-Fh6-# sedan"kan kelainan di hipotalamus dapat diberikan CH= RH. 

Mana'emen amenorea dada anita den"an U'i P EFP ne"ative Pemeriksaan SH# CH# PRC serum dan bila normal# maka dia"nosisn)a adalah normo"onadotrop amenorea# den"an pen)ebabn)a de&ek endometrium ( aplasia uteri# sindroma asherman# !06 . 

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Perdarahan Uterus Dis&un"sional ( PUD  No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi

Prinsip dasar



Paud pada posisi ,novulasi 

 

Dia"nosis Mana'emen

  N$P% Perdarahan )an" semata=mata disebabkan oleh "an""uan &un"sional poros hipotalamus# hipo&isis dan ovarium.

 













Perdarahan den"an perdarahan interval abnormal# den"an intensitas peroarahan# normal# ban)ak# atau sedikit. 0isa amenorea sampai ke polimenorea# atau hipomenorea sampai hipermenorea. !idak ter'ad ovulasi dan tidak ada pembentukan korpus luteum. Pen)akit belum diketahui se/ara pasti. ,nalisa hormonal umumn)a normal. Didu"a ter'ad "an""uan sentral ( disre"ulasi # akibat "an""uan psikis. Suhu basal badan# sitolo"i va"ina# serum pro"esterone ( bila mun"kin . !u'uann)a adalah men"hentikan perdarahan akutG dilan'utkan den"an pen"aturan siklus haid# sampai ter'adi ovulasi spontan# dan sampai pers)aratan untuk induksi ovulasi ter/apai. Perdarahan akut Hb?K . Pada anita )an" menolak dilakukan D>K# dapat dilakukan US- endometrium# dan bila ketebalan endometrium 85= 7mm# menandakan adan)a h)perplasia# tetap diperlukan DK. Ketebalan endometrium ?3#: /m# dapat diberikan E dan P untuk pen"aturan sikus dan di/oba den"an pemberian MP, 1 @ 34 m"# selama 1 bulan# atau pemberian depo MP, setiap bulan# selama 7 bulan berturut=turut atau pemberian -n=RH analo" 7 bulan. !i"a sampai 7 bulan setelah pen"obatan# dilakukan D>K ulan". D>K ulan" dilakukan setelah pasien mendapat haid normal. ,pabila tidak ditemukan h)perplasia la"i# /ukup pemberian MP, 1 @34 m"# * @>min""u. !idak sembuh #atau mun/ul perdarahan la"i# sebaikn)a dian'urkan untuk histerektomi. 0ila tidak ada respon den"an pen"obatan hormonal# pemberian pen"hambat en+im (aromatase inhibitor . ,romatase men"hambat men"hambat perubahan andro"en men'adi esteron ( E$  Hasil D>K hiperplasi atipik# sebaikn)a histerektomi. ,pabila pasien menolak histerektomi# dapat diberikan pro"esterone ( MP,# depo MP, atau -n=RH analo" 7 bulan # atau pen"hambat en+im dan diperlukan obsservasi ketat# dan D>K perlu diulan". 0ila hasil D>K tidak ditemukan h)perplasia# maka dilakukan pen"aturan siklus # den"an E dan P# seperti pada PUD usia reproduksi.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Perdarahan Uterus Dis&un"sional ( PUD  No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#  

De&inisi

N$P%

metrora"ia 

Perdarahan tak teratur# kadan" ter'adi diperten"ahan siklus#serin" ditemukan pada usia menopause. Pen)ebab %  Palin" serin" adalah kelainan or"anik  Pen)ebab or"ani/= karsinoma karpus uteri# mioma subriukosum# polip# dan karsinoma serviks. Pen"obatann)a adalah operati&.  Pen)ebab endokrinolo"ik san"at 'aran". Di'umpai pada usia perimenars# reproduksi# dan perimepause. Mana'emen seperti pada PUD usia perienars# reproduksi dan permenopause.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Dismenorea No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Etiolo"i

Pato&isiol"i

 





-e'ala klinik

   



  N$P% Kata dismenore berasal dari bahasa )unani# diartikan haid )an" disertai n)eri. Masih belum diketahui den"an pasti tetapi beberapa &a/tor risiko )an" didu"a ikut berperan antara lain %  a/tor usia B8 ban)ak pada usia muda ?*4 tahun  Status so/ial  Peker'aan B8 peker'a pabrik dan an"katan bersen'ata anita  Paritas B8 nulipara lebih serin"  Depresi atau ansietas B8 menurunkan amban" n)eri  a/tor konstitusional B8 da)a tan""ap )an" berlebihan terhadap rasa n)eri Dismenore Primer   a/tor hormonal  Hiperakti&itas uterus dan berkuran"n)a aliran darah uterus  a/tor konstitusi  a/tor obstruksi kanalis servikalis  a/tor prosta"landin prosta"landin  a/tor psikis Dismenore sekunder % pen)ebab serin" merupakan kelainan or"anik diantaran)a %  Himen imper&orate# Septum va"ina transversum# transversum# stenosis serviks# sinekia intrauterine# polip endometrium# uterus miomatosus# pen)akit radan" pelvi/ kronik# adenomiosis uterus# kelainan bentuk# endometriosis pelvis# adan)a ,KDR. N)eri di"aris ten"ah abdomen baah tepat diatas sim&isis pubis 0ersi&at intermiten# spasmodi/# ta'am# ber"elomban". ber"elomban". Men)ebar kepun""un" baah men"ikuti kontraksi uterus seperti pada proses persalinan. Dapat men'alar dari paha menu'u lutut disertai mual# muntah# sakit kepala dan mudah tersin""un". Perbedaan "e'ala dismenore primer dan dismenore sekunder dapat di lihat di lampiran.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin

Dismenorea No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

Standar Prosedur Operasional (SPO

!an""al !erbit

Direktur#

Harun#   Penatalaksanaa n

N$P%

Konsep Dia"nosis Dismenore Hard den"an N)eri -e'ala Khas Dismenoreal

Kelainan Or"anik "enitik $nterna isik -inekolo"ik

 

Normal

 

Endoskopi pelvis ( HD dan CD 

 

Normal

Patolo"i

Patolo"i

Diamenorea sekuder 

           

Evaluasi $$ )a % P 834 m">ml ( Ea>P8 4#43 !idak (   = $n&eksi Subklinis % = Ne"ati& Diamenorea Primer  = Positi& ( patolo"i  U'i estro"en  N)eri tetap================== Psiko"enik Psiko"enik  N)eri Hilan"================= Nonpsiko"enik Nonpsiko"enik   penatalaksanaan Se/ara "aris besar penan"anann)a dapat dibedakan men'adi % 3. Psikoterap rapi *. Pe Pemb mber eria iann medi medika kame ment ntos osaa  Kontraseps Kontrasepsii oral  Kalsium anta"onis  !erapi !erapi hormonal 

Pro"esterone 1. Penat Penatal alaks aksana anaan an opera operati& ti&

 

Han)a pada kasus )an" tidak men"alami perbaikan den"an pen"obatan  Dilatasi kanalis servikalis  Reseksi sara& presakral ( presakral neurektomi   Caparas/opi/ uterine nerve ablation ( luna   Histerektomi

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Sindroma ovarium polikistik ( SOPK  No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi

  

Prinsip dasar

     

Dia"nosis







 





  N$P% -PK merupakan kumpulan "e'ala# bukan merupakan suatu pen)akit Pen)ebab pasti belom diketahui Perlu dibedakan antara ovarium polikistik ( OPK  #tanpa sindrom dan sindrom ovarium polikistik ( SOPK  SOPK berkatan den"an anovulasi kronik -an""uan hormonal merupakan pen)ebab terban)ak Pemeriksaan hormone sesuai den"an keluhan )an" dimiliki pasien Setiap anita "emuk perlu dipkirkan adan)a resistensi insulin SOPK merukapan &a/tor risiko kanker pa)udara# endometrium Pen)akit 'antun" koroner   ,menorea# oli"omenorea# oli"omenorea# in&ertilitas# in&ertilitas# adipositas# adipositas# hirsutismus# ( petumbuhan petumbuhan rambut rambut berlebihan dimuka# di atas bibir# di dada# linea alba # akne# seborrhoe# pembesaran klitoris# pen"e/ilan pa)udara US- dan laparoskopi adalah alat utama untuk dia"nosis. Den"an US- hampir :; dia"nosis dapat dibuat. !erlihat "ambaran seperti roda pedati# atau &olikel=&olikel ke/il berdiameter A=34 mm. baik US- atau laparoskopi kedua# atau salah satu ovarium pasti membesar. anita SOPK menun'ukan kadar SH# PRC# dan E normal# sedan"kan CH sedikit menin""i ( CH>SH81 . CH )an" tin""i ini akan menin"katkan sintesis ! di ovarium dan membuat stroma ovarium menebal ( hipertikosis  . Kadar ! )an" tin""i membuat &olikel atresi. CH men"hambat en+im aromatase 0ila ditemukan hirsutismus# hirsutismus# perlu diperiksa testosterone# testosterone# dan umumn)a kadar kadar ! tin""i. Untuk men"etahui apakah hirsutimus tersebut berasal dari ovarium atau kelen'ar supraret# perlu diperiksa DHE,S. Kadar ! )an" tin""i selalu berasal dari ovarium ( 83#: n">ml # sedan"kan kadar DHE,S )an" tin"" selalu berasal dari suprarenal suprarenal ( 8 :=A n" >ml . $ndikasi pemeriksaan ! atau DHE,S dapat dilihat dari rin"an beratn)a pertumbuhan rambut.

 

0ila pertumbuhan rambut )an" terlihat han)a sedikit sa'a# maka kemun"kinan besar pen)ebab tin""in)a andro"en serum adalah akibat "an""uan pada ovarium# berupa anovulasi kronik# sedan"kan bila terlihat pertumbuhan rambut )an" men/olok# maka penin"katan andro"en kemun"kinan besar berasal dari kelen'ar suprarenal# berupa h)perplasia# atau tumor.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Sindroma ovarium polikistik ( SOPK  No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Mana'emen

 

Mana'emen

N$P%

DK Sesuai hasil P ,

P e n " o b a t a n p a d a . a n i ta ta ) a n " b e l o m in in " i n m e m p n ) a i a n a k 







Dapat diberikan pil kontrasepsi )an" men"andun" estro"en=pro"esteron sintetik. Pil kontrasepsi menekan &un"si ovarium# sehin""a produksi testosterone testoster one menurun. Pada anita den"an hirsutismus lebih e&ekti& pemberian anti ando"ren# ando"ren# seperti siprosteronasetat ( SP, . SP, men"hambat ker'a andro"en lan"un" pada tar"et or"an.Q Pro"nosis den"an pen"obatan den"an SP, san"at ber"antun" dari %  anita den"an kadar ! )an" tin""i mempun)ai respon )an" baik  0ila hirsutismus sudah berlan"sun" lama# pro"nosis 'elek  anita muda keberhasilann)a lebih baik  Rambut>bulu didaerah dada dan perut memiliki respon baik SP, diberikan3=* tahun. 0ila ten)ata hirsutismus tetap 'u"a tidak hilan" #maka perlu dipikirkan adan)a kelainan /on"enital adrenal. D$ dian'urkan untuk pemeriksaan hormone 3A al&a hidroksipro"esteron. Kadar )an" tin""i# menun'ukan adan)a de&isiensi en+im *3 hidroksilase. Deasa ini mulai men""unakan -n=RH analo" ( a"onis atau anta"onis  untuk menekan &un"si ovarium.

Pen"obatan pada anita )an" in"in anak Diberikan pemi/u ovulasi# seperti klomi&en sitrat atau "onadotropin )an" men"andun" SH>CH atau CH sa'a. Klomi&en sitrat menin"katkan aromatisasi ! men'adi estradiol ( E* # dan E* ini menekan sekresi CH. -onadotropin men"embalikan keseimban"an SH>CH. Hati=hati ter'adi hiperstimulasi ovarium. 0ila belum 'u"a berhasil mendapatkan anak# maka diberikan pil kontrasepsi# atau -n=RH analo" ( a"onis>anta"onis  sampai nisbah CH>SH 3# dan baru kemudian diberikan induksi ovulasi. Deasa ini tindakan pembedahan reseksi ba'i tidak dilakukan la"i. Den"an berkemban"n)a laparoskopi# dapat dilakukan dirilin" pada ovarium. !u'uann)a untuk men"eluarkan /airan 



 

&olikel )an" ban)ak men"andun" !. 'umlah luban" lebih kuran" 34 buah.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

$nduksi Ovulasi No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi





Prinsip dasar

 



  N$P% Merupakan tindakan pen"obatan terapi )an" dilakukan untuk meransan" perkemban"an &olokel dan ter'adi ovulasi ( dilepaskann)a sel "amet>ovum  pada setiap siklus pada seoran" anita )an" tidak men"alami ovulasi se/ara teratur atau tidak men"alami ovulasi sama sekali. Pen"ertiann)a lebih luas dari sebelumn)a# meliputi berba"ai a"ent )an" dapat di"unakan untuk men"embalikan siklus ovulasi atau dapat menstimulasi perkemban"an &olikel ovarium dan ovulasi se/ara lan"sun". $nsidensi in&ertilitas karena "an""uan ovulasi akibat &a/tor endokrinol"is % *4=17 ; Untuk ter'adin)a ovulasi normal dibutuhkan SH dan CH )an" dapat mempen"aruhi sintesis estro"en dan pro"esterone S)arat induksi ovulasi %   ,novulasi akibat akibat kelainan endokrinolo"is endokrinolo"is  S)arat ovulasi % kadar SH 8 CH B8 &olikel dapat tumbuh

 Kadar SH# CH# E* dan prolaktin normal olikel )an" dapat berevolusi 'ika men/apat diameter 8 37mm ( *4 mm  !idak semua kasus anovulasi dapat diobati den"an obat pemi/u ovulasi 0ertu'uan untuk mendapatkan 3 sel telur> memperoleh sel telur seban)ak=ban)akn)a untuk $9. Perlu diperhatikan reseptivitas reseptivitas endometrium# dibutuhkan dibutuhkan proto/ol luteal support support )an" lebih menin"katkan an"ka keberhasilan implantasi.  ,. Kasus )an )an"" /ukup baik untuk pi/u ovulasi ovulasi H)po"onadotrophi/ H)po"onadotroph i/ h)po"onadism akibat %  Kelebihan ( 0M$ 8 14  atau kekuran"an berat badan ( 0M$ ? *4 B8 induksi akan e&ekti& bila 0M$ *ml dapat men)ebabkan "an""uan &un"si ovarium berupa de&ek &ase luteal Dosis % * @ *#: m">hari# dosis dinaikan sampai kadar prolaktin darah normal kembali Keberhasilan ovulasi men/apai 74=A4; ( bahkan setelah satu tahun men/apai haid tidak teratur  Setiap amenorea# sin"kirkan kemun"kinan kehamilan  ,namnesis  had tidak teratur# teratur# atau tidak haid sama sama sekali# bila tern)ata tern)ata keluhan keluhan sudah ada# sebelum anita memasuki usia menopause #maka perlu dipikirkan pen)ebab lain. Keluhan klimakterik %  9asomotorik  "e'olak panas# berdebar#sakit kepala# kerin"at ban)ak ( malam   Psikolo"ik  perasaan takut# "elisah# mudah tersin""un"# lekas marah# tidak konsentrasi# perubahan prilaku# depresi# "an""uan libido  Uro"enital  n)eri san""ama# va"ina kerin"# keputihan # in&eksi# perdarahan pa/a san""am# in&eksi saluran kemih# "atal pada va"ina  Kulit  kerin"# menipis# "atal# keriput# kukuh rapuh arna kunin"  !ulan"  n)eri tulan" dan otot  Rambut  menipis# hirsutismus  

Metabolism  koleterol HDC turun# CDC naik. Namun terdapat anitatin""i# )an" tidak ada keluhan# tetapi 'an"ka pan'an" terkena

 

Caboratorium





osteoporosis# pen)akit 'antun" koroner# aterosklerosis# strok# demensia# kanker usus besar.  ,pabila tersedia tersedia &asilitas laboratorium# laboratorium# lakukan lakukan analisis hormonal. hormonal. Pra dan perimenopaus perimenopause= e= periksa SH# CH# dan E* pada hari ke1 siklus haid. Kadar hormone tersebut san"at bervariasi Pas/a menopause# atau menopause prekok  periksa SH dan E* sa'a. 0iasan)a kadar SH814m $U>ml# dan kadar E*?:4 p">ml. ikhal ini khas untuk klimakterium # atau pas/a menopause.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Menopause No. DOKUMEN

No. Revisi Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

  Caboratorium

Halaman

N$P%

Harun#

0eberapa /atatan  % % = Kadan"=k Kadan"=kadan adan"" pada pada aal aal klimateri klimaterium um di'ump di'umpai ai SH SH tin""i. tin""i. Dan Dan E 'u"a 'u"a tin"" tin""i.kel i.keluhan uhan vasomototrik ban)ak di'umpai pada E tin""i. Pen"obatann)a 'an"an di berikan E# tetapi /ukup P sa'a. 0isa 'u"a di'umpai SH dan E normal# namun anita ada keluhan. Pada keadaan seperti ini dian'urkan pemeriksaan !1# !5# dan !SH karena bak hiper maupun hipertiroid menimbulkan menimbulkan keluhan mirip den"an klimakterik. klimakterik. 0ila tern)ata pemeriksaa normal# normal# maka kemun"kinan besar adan)a &luktuasi E dalam darah. = Pada anita anita )an" men"" men""unak unakan an psiko&a psiko&armak rmakaa kronis# kronis# perlu perlu diperik diperiksa sa PRC darah. darah. Kadar Kadar PRC 8 :4 n">ml# perlu dipikirkan adan)a mikro atau makroadenoma hipo&isis. Pemeriksaan den"an Densitometer  

Han)a dilakukan pada anita den"an risiko adan)a osteoporosis# seperti menopause dii# pas/a menopause# terlambat datan"n)a menars# kurus#kuran" olah ra"a# imobilisasi# merokok# ban)akminum ban)akminum kopi dan al/ohol# diit rendah kalsium#n)eri tulan"# kortikosteroid  'an""a pan'an"# pan'an"# dan hipertiroid. hipertiroid. Hasil ensitometer berupa !=S/ore dan  s/or adalah skor )an" mem&alitasi klasi&ikasi anita ke dalam risiko untuk berkemban" men'adi osteo&orosis# sedan"kan=skor adalah skor )an" di"unakan untuk memperkirakan risisko &raktur di masa )an" akan datan". =skor  menentukan pebedaan niai simpan" baku ( SD  anita dibandin"kan anita sesuai )an" sama tanpa osteoporosis. !=s/ore =3 ( =3?!# masa tulan" normal. !?=*#: dan telah ter'adi &raktur# artin)a osteoporosis osteoporosis berat. Nilai =s/ore ?=3# berarti anita tersebut memiliki risiko terkena osteoporosis. Prinsip dasar % anita den"an uterus# E selau di kombinasikan den"an P ( pro"esto"en  anita tanpa uterus /ukup diberikan E sa'a. E diberikan kontin)us ( tanpa istirahat  anita perimenopause )an" masih men"in"inkan haid# !SH diberikan seuensiat. P



Mana'emen

  

 

diberikan 3*=35 hari. anita pas/a menopause )an" masih in"in haid# !SH diberikan sekuensial. anita pas/a menopause )an" tidak in"inkan haid# !SH diberikan se/ara kontin)us Jan" lebih diutamakan E dan P alamiah Mulailah den"an E dan P dosis rendah  E dapat dikombinasikan den"an andro"en ( DHE,S  pada anita den"an "an""uan libido. Pada anita den"an risiko atau den"an kanker pa)udara diberikan SERM ( Raloksi&en .

     

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Menopause No. DOKUMEN

No. Revisi Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

  Mana'emen

Halaman

N$P%

Harun#

Pen"obatan den"an !SH 0ila telah dian""ap perlu pemberian !SH# maka 'elaskan kepada anita tesebut ke"unaan !SH# seperti men"hilan"kan keluhan klimaterik# dan dapat men/e"ah "i"i rontok. Kepada anita )an" tidak ada keluhan# !SH diberikan untuk pen/e"ahan. 2elaskan# baha !SH harus di"unakan 'an"ka pan'an" )aitu :=34 tahun# bahkan untuk sisa hidup anita. Perlu diteran"kan tentan" e&ek sampin" !SH# seperti perdarahan# "emuk# risiko kanker pa)udara. Sebelum dibrikan !SH lakukan anamnesis tentan" obat )an" sedan" di"unakan merokok# minum kopi# al/ohol# dan /ola/ola# pola hidup ( li&est)ele  apakah pernah atau sedan" men""unakan kontrasepsi hormonal# berapa lama# lama 'enisn)a. ,pakah sedan" menderita DM# dan men""unakan pen"obatan atau tidak. ,pakah dikeluar"a ada )an" menderita kanker pa)udara. ,pakah ,pakah se'ak ke/il telah menderita hiperiipidemia ( heriditer # apakah telah di histerektomi. Pemeriksaan &isik dan "inekolo"ik  tekanan darah# berat badan# tin""i badan# palpasi pa)udara# dan kelen'ar tiroid. Pemeriksaan "enitalia eksterna dan interna dan bila perlu lakukan pap smir dan US- sebelumn)a. Mamo"ra&i harus dilakukan Caboratorium# kimia darah# han)a bila ada indikasi# seperti pen)akit lever# atau "in'al  ,pabila anita anita tersebut memenuhi memenuhi pers)aratan pers)aratan untuk men""unaka men""unakann !SH# maka maka perlu diketahui kontraindikasi pemberian !SH ( HR!  antara lain %  Sedan">du"aan hamil  Kanker pa)udara# atau ria)at kanker pa)udara  Kanker endometrium ( ke/uali sudah histerektomi   Perdarahan perva"inam )an" belum 'elas pen)ebabn)a 





 



 

Kerusakan hati berat Por&iria

 

!romboemboli>tromboplibitis !romboemboli>trombop libitis akti&   Hiperlipidemia heriditer   Menin"ioma ( terutama untuk pro"esteron  anita setu'u untuk men""unakan !SH %  anita menopause den"an uterus# atau tanpa uterus  anita perimenopause 



  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Menopause No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Mana'emen

  N$P% kontrol selama pen""unan !SH ( HR!  Setelah satu bulan % anita diminta datan" % di ukur tekanan darah# berat badan. Di tan)akan tentan" keluhan# apakah hilan">tidak. E&ek sampin" !SH. Keluhan vasomotorik umumn)a hilan" setelah satu bulan !SH# sedan"kan keluha=keluhan lain# baru akan hilan" setelah 7 bulan !SH. 0ila keluhan vasomotorik tidak hilan" %   ,pakah anita anita men""unakan men""unakan obat )an" )an" men""an""u men""an""u metabolism metabolism E# seperti tetrasiklin# tetrasiklin# amoksisilin# kloram&enikol# tuberkulosta tuberkulostatika. tika.  -an"uan resobrsi ( diare   Dosis E rendah % naikan dosis E  Setiap menaikan dosis E# dapat disertai den"an e&ek sampin" % n)eri pa)udara# sakit 







kepala# perdarahan# keputihan# berat badan bertambah. 0ila keluhan> e&ek sampin" tidak ada# !SH di teruskan seperti pemula.  anita diminta datan" 1 bulan la"i Setiap 1 bulan % diukur tekanan darah# berat badan. Ditan)akan tentan" keluhan dan e&ek sampin".  anita diminta datan" rutin setiap 7 bulan. Di ukur tekanan darah# berat badan# keluhan# e&ek sampin" !SH. Pemeriksaan "inekolo"ik ( pap smir . Pemeriksaan kimia darah han)a atas indikasi. Ria)at kanker pa)udara di keluar"a % mamo"ra&i atau US- pa)udara setiap tahun#pada )an" tidak ada# /ukup * tahun > sekali.



Perlukah analisa hormonal untuk memonitor pen"obatan % !idak perlu# /ukup dilihat dan dipantau dari keluhan pasien sa'a. Namun apabila belum memberikan hasil )an" /ukup memuaskan# seperti pada "an""uan resorpsi# perlu mempertimban"kan untuk memeriksa kadar serum hormone tersebut. Jan" 



 

diperiksa han)a 3A beta estradiol# sedan"kan 'enis estro"en lain seperti estro"en kon)u"asi#i# estriol# atau mikorni+ed estro"en tidak dapat di/a/ah oleh alat pen/a/ah# perlu kon)u"as  'u"a di in"at# baha baha kadar E dalam dalam darah setiap setiap individu san"at san"at &luktuati&. &luktuati&. Untuk memeriksa memeriksa estro"en 'enis ini diperlukan spe/ial K$!. Darah diambil *=: 'am setelah pemberian se/ara oral. 0ila d'i'umpai kadar E *44 p">ml dan keluha tetap ada# berarti dosis E berlebihan# sedan"kan bila dosis E?:4 p">ml dan keluhan belum hilan"# berate dosis E rendah# dan disni ter'adi "an""uan pada resorbsi dan metabolism E.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Menopause No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Mana'emen

N$P%

2enis sediaan hormonal dan dosis Estro"en alamiah % 3A beta estradiol ( 3=* m">hari # estradiol valerat ( 3=* m">hari # estropipate ( 4#7*:=3.*: m">hari # estro"en euin kon)u"asi ( 4#1 m"= 4#7*: m">hari # estriol ( 5=< m"hari . Pro"esto"en alamiah % Medroksi pro"esterone asetat. 6ara seuensial dosisn)a adalah 34 m">hari# /ara kontin)us dosisn)a dosisn)a : m">hari . Siproteronasetat /ara seuensial seuensial dan konti)us dosisn)a3 m" >hari. Didro"esteron# Didro"esteron# /ar seuensial 34 m">hari# konti)us : m" > had. 6ara pemberian % Jan" utama adalah pemberian se/ara oral !ransdernal berupa plester ( ko)ok # atau krim )an" dioles ditan"an % di berikan pada 



 

 

anita den"an % pen)akit hati# batu empedu# darah tin""i# ken/in" manis 9a"ina krem % han)a pada pen"obatan lo/al va"ina $mpan atau suntikan san"at 'aran" di"unakan . Pada anita )an" masih memiliki uterus mudah ter'adi perdarahan ( hipermenorea .

E&ek sampin" dan penan"ann)a % N)eri pa)udara  akibat dosis E > dosis P tin""i. !urunkan terlebih dahulu dosis E. bila masih tetap n)eri #maka turunkan dosis P. masih 'u"a n)eri# tetapi tidak men""a"n"u# !SH diteruskan. !idak ada perubahan# "anti den"an sistim transdermal. !idak berhasil 'u"a# stop pemberian !SH. Untuk pen/e"ahan osteoporosis diberikan /al/ium dan vitamin D1# untuk n)eri sen""ama# diberikan va"ina krem. Penin"katan berat badan = hali ini membuat kepatuhan anita untuk men""unakan !SH men'adi rendah. E men)ebabkan rehidrasi /airan di 'arin"an kulit# sehin""a kulit tidak keriput. Penin"katan berat han)a berlaku sementara. P dapat memi/u pusat makan di hipotalamus# turunkan dosis P. perlu di'elaskan# baha bukan !SH )an" membuat "emuk# 



 

 

melainkan pola hidup )an" berubah. Setelah keluhan hilan"# umumn)a anita mulai senan" makan# kuran" olahra"a dan lain=lain. Keputihan dan sakit kepala % disebabkan dosis E tin""i# turunkan dosis E# naikan dosis P. Perdarahan  hal ini 'u"a membuat kepatuhan anita men'adi rendah. Pada pemberian seuensial selalu ter'adi perdarahan lu/ut# dan ini hal normal. Namun pada hari ke < atau ke 34 pen"ambilan E>P ter'adi perdarahan# maka diatasi den"an penambahan dosis P. bila perdarahan dosis lu/ut ter'adi ban)ak ( hipermenorea # dan meman'an"# hal ini disebabkan dosis E tin""i# dosis P rendah. Diatasi den"an menurunkan dosis E rendah dan menaikan dosis P# dan bila 'u"a tidak berhasil# maka dipikirkan adan)a kelainan or"ani/ uterus#

umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Menopause No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Mana'emen 





  N$P% Sehin""a perlu dilakukan DK. selan'utn)a 'an"an diberikan !SH seuensial la"i dan di"anti den"an !SH konti)us. Setiap pemberian se/ara seuensial seharusn)a ter'adi perdarahan lu/ut# dan bila tidak ter'adi# maka kemun"kinan kemun"kinan dosis E rendah# sehin""a tidak mampu men/e"ah osteoporosis# pen)akit 'antun" koroner# dan men"hilan"kan keluhan klimaterik. Untuk itu perlu diberikan !SH den"an dosis E tin""i. Pada pemberian se/ara konti)us dapat ter'adi perdarahan ber/ak# terutama pada 7 bulan pertama pen""unaan pertama !SH. Hal ini masih dian""ap normal# namun bila setelah 7 bulan masih ter'adi perdarahan ber/ak# maka hal tersebut dikarenakan dosis E tin""i. Den"an menurunkan dosis E# dan menaikan dosis P #masalah ini biasan)a sudah dapat diatasi. Kalau tern)ata masih ter'adi perdarahan# bahkan abnormal# maka DK. Hasil P, h)perplasia "landularis sistika# atau adenomatosa diatasi terlebih dahulu den"an pemberian P siklik selama 7 bulan# den"an dosis 1@34 m". setelah itu dilakukan DK ulan"# dan bila sembuh# dapat dila'utkan la"i den"an !SH. !idak 'u"a sembuh# lebih baik dian'urkan untuk histerektomi. Pada h)perplasia atipik sebaikn)a lan"sun" dian'urkan histerektomi.

 ,pabila tidak tersedia tersedia peralatan peralatan laboratorium# laboratorium# perhatikan % Usia #amenorea 87 bulan# keluhan anita Setiap keluhan )an" pertama kali mun/ul pada saat menopause# kemun"kinan besar karena kekuran"an E.  ,pabila perlu# konsultasi konsultasi ke ba"ian lan# seperti seperti interna# ortopedi# ortopedi# Neurolo"i.  



 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Osteoporosis No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Dia"nosis



       





    

Mana'emen





 

  N$P% Pen"eroposan tulan"# tulan" me'adi tipis# rapuh dan keropos# serta mudah patah  ,namnesis &a/tor &a/tor risiko % Pas/amenopause# menopause prekok Pen"uran"an tin""i badan 85/m Postur tubuh men"e/il Keluar"a ada osteoporosis Merokok# Nullipara Kuran" ber"erak# kuran" paparan Pen"obatan den"an heparin dan kortikosteroid 'an"ka pan'an"# diuretika# kemoterapi# anta/id# ka&ein berlebihan DM tipe $# hipertiroid# hiperparatiroid primer# pen"obatan den"an tiroksin# obat tidur (barbiturat. Minuma beralkohol ( 5 "elas>hari . Densitometer# ultrasonometri ( lihat menopause  US- transdermal ( pen"ukuran ketebalan kulit  6!=s/an Ront"en Caboratorium darah ( 6=terminal telopeptid# N terminal telopeptid  berman&aat han)a untuk penilaian hasil pen"obatan# bukan untuk u'i sarin". Han)a pemeriksaan san"at mahal. Pada anita )an" tidak ada keluhan# !SH untuk pen/e"ahan# dan !SH merupakan pilihan utama. E&ek pen"e/ahan baru terlihat 8 tahun Olahra"a teratur  Pada anita keluhan n)eri tulan"# hilan"kan n)eri tulan" dahulu# setelah itu berikan !SH.

 

   

 

Pro"nosis



Pada anita )an" tidak boleh diberikan !SH# berikan alendronat > bi&os&onat  ,lendronat>bi&os&onat  ,lendronat>b i&os&onat bukan bukan di"unakan untuk men/e"ah men/e"ah osteoporosis osteoporosis Setiap pemberian ,lendronat>bi&os&onat ,lendronat>bi&os&onat harus selalu dikombinasikan kalsium 3444 m">hari Kalsium sa'a tidak berman&aat untuk pen/e"ahan osteoporosis# ke/uali dikombinasikan den"an !SH. SERM ( raloksi&en  san"at e&ekti& men/e"ah osteoporosis. Paparan matahari )an" /ukup Pemberian !SH dapat menurunkan ke'adian patah tulan" hin""a :4=A4;.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Hirsutisme No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi







Pen)ebab obat Pen)ebab hirsutismus





  N$P%  ,dalah tumbuhn)a tumbuhn)a bulu )an" )an" berlebihan berlebihan pada daerah daerah tertentu# seperti seperti diatas bibir# bibir# da"u# torak# linea alba# dan ba"ian dalam paha Disebabkan andro"en )an" berlebihan. Hirsutisme dapat berdiri# atau bersamaan den"an akne# seborrhea# alopesia# "an""uan haid# in&ertilitas# dan "ambaran virilisasi. Pen)ebab % dermatomiositis# !06 paru# Epilepsi# Spina 0i&ida# poliom)elitis# ,noreksia nervosa# epidermolisis bulosa# !risomie# Hipotiroid# por&iria. Dipenilhidantoin# Dipenilhidan toin# streptomisin# penisillinamin# penisillinamin# diaksoksid# diaksoksid# menoksidil# menoksidil# kortison# hekso&lu= robensen# siklos&oren Produksi andro"en berlebihan oleh ovarium dan suprarenal



Kadar testosterone bebas dalam serum tin""i. 0erkuran"n)a pen"eluaran testosterone melalui ken/in" oleh "in'al Penin"katan perubahan testosterone ter'adi# dehidrotestosteron dikulit# &olikel=&olikel rambut Pemberian andro"en dari luar  Sensitivitas or"an=or"an tertentu terhadap andro"en menin"kat De&inisi % Di&erensiasi primer atau sekunder "enitalia eksterna anita dan bentuk tubuh kea rah "enitalia atau bentuk tubuh laki=laki (maskulinis ( maskulinisasi. asi. Hirsutismus dapat men'adi ba"ian dari "e'ala virilisasi. 



 

9irilisasi

Hipertrikosis

-ambaran virilisasi % Hipertropi klitoris# penotipe laki=laki# perubahan suara# dan hipotropi pa)udara. -ambaran andro"enisasi% andro"enisa si% Hirsutismus# seborrhoe# akne dan alope+ia# atro&i>hipotropi pa)udara# uterus# dan "enitalia eksterna dan amenorea. De&inisi %

 

Pertumbuhan rambut )an" berlebihan pada daerah tertentu )an" disebabkan oleh pen)akit tertentu# dimana andro"en tidak berperan. 0erbeda den"an hirsutismus# pada hipertrikosis rambut dimuka dan "enitalia tidak men"alami perubaha perubahann !er'adi akibat adan)a pen)akit tertentu>akibat e&ek sampin" suatu obat pada tubuh anita tertentu. ,ndro"en sama sekali tidak pun)a peranan. Pen)ebab hipertrikosi# adalah Sbb%





  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

-an""uan pubertas No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   De&inisi

Pubertas Prekoks 



Klasi&ikasi

 

Etiolo"i

N$P%



Mun/ul)a telar/e# puber atau menar/he sebalum usia < tahun. 0ila pen)ebabn)a "onad maka disebut seba"ai % pubertas prekok isoseksual# dan bila pen)ebabn)a ,-S /on"enital# maka disebut seba"ai heteroseksual pubertas prekok.  ,dalah suatu suatu keadaan ditemukan ditemukan tanda=tanda tanda=tanda pubertas pubertas pada usia usia kuran" dari dari < tahun pada anita ( *#: SD dari usia pubertas normal . Pubertas prekok ter"antun" -nRH (pubertas prekok sentral>sebenarn)a  Pubertas prekok tak ter"antun" -nRH ( pubertas prekok peri&er>pseud peri&er>pseudo o Pubertas prekok sentral % indiopatik dan "an""uan SSP ( tumor# in&eksi 



Pubertas peri&er % tumorin". ovarium# testikuler# sindroma M/6une=albri"ht# M/6une=albri"ht# ,drenal &emini+in"#prekok adrenal mas/ulini+in". mas/ulini+ Produksi "onadotropin ektopik Pubertas prekok len"kap % -ambaran seksual mun/ul lebih aal# tetapi sesuai urutann)a. Setelah aaln)a tulan" epipis tumbuh san"at /epat# kemudian berhenti tiba=tiba. Poros hipotalamus=hipo&isis hipotalamus=hipo&isis normal. ,nak anita ini bisa men"alami ovulasi# bahkan dapat men'adi hamil. Pubertas prekok 'enis ini k">00# sub/utan# atau intramuskuler# diberikan setiap *3 hari# den"an lama pemberian 3#:  1#7 tahun. !idak ditemukan penurunan masa tulan" akibat pen"unaan -n=RH analo".

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

-an""uan pubertas No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   De&inisi

Pubertas tarda 





Dia"nosis

  



Mana'emen Pen)ebab

N$P%

 



0ila anita tersebut telah men/apai 3< tahun# namun belum 'u"a mendapat haid# maka perlu mendapat perhatian khusus.pertumbuhan terlambat. Umumn)a ter'adi "an""uan didaerah hipotalamus# atau adan)a pen)akit sistemik# kuran" "i+i# atau "an""uan &un"si endokrin )an" lain.  ,dalah suatu suatu keadaan tidak tidak ditemukan tanda=tanda pubertas pada pada usia 31 tahun tahun pada anita. Pemeriksaan radiolo"i/ ( ront"en  tulan" meta karpal Kelainan endokrinolo"is pemeriksaan sama den"an penan"anan amenorea. Kalau pemeriksaan kromosom den"an u'i CH=RH normal# maka perlu dipikirkan adan)a hiptiroid dan de&isiensi hormone pertumbuhan ( S!H  Untuk hipotorid perlu dilakukan u'i !RH dan untuk de&isiensi hormone pertumbuhan perlu dilakukan u'i den"an ar"inin atau insulin ( perlu ker'a sama den"an pen)akit pen)akit dalam  Sesuai pen)ebabn)a pen)ebabn)a perlu ker'a sama multi disiplin. Umum %  6onstitutional dela) o& "roth and pubert)  Malabsorbsi ( /elia/ disease# in&lammator) boel s)ndrome   0erat badan rendah ( diet ketat>anore@ia nervosa# over@/er/ise   Pen)aki kronis lain Ke"a"alan "onadal  Sindroma turner# dis"enesis "onadal  Post mali"nansi 



Pol)"landular autoimmune s)ndromes De&isiensi "onadotropin "onadotropin

 

Hipo"onadotropik hipo"onadodisme /on"enital  Cesi hipothalamik>p hipothalamik>pituitar) ituitar)  haemo/hromatosis evaluasi terhadap ria)at pen)akit % pen)akit kronis# pen)akit dan pen"obatan )an" pernah terdapat# sensasi pen/iuman# ria)at keluar"a den"an keterlambatan pubertas atau in&ertilitas 

Dia"nosis





pemeriksaann klinis % proporsi tubuh# perkemban"an pemeriksaa perkemban"an pa)udara dan alat "enital# pemeriksaan pemeriksaan neurolo"is dan kemun"kinan bentuk klinis dari sindroma turner# tahapan pubertas menurut tanner.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

-an""uan pubertas No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Dia"nosis

   

Komplikasi

    

Penatalaksanaa n



    

N$P%

tes provokasi de"an -nRH 6! S/an atau MR$ Kadar SH  ,nalisis kromosom kromosom Masalah psiko=seksual !erhambatn)a perkemban"an or"an seksual sekunder  Kuran" per/a)a diri Depresi !in"kah laku diluar kebiasaan dirumah dan sekolah. Prinsip Koreksi%pen)ebab utama !erapi seks steroid !erapi substitusi Sindroma turner % terapi kombinas kombinasii hormone pertumbuhan dan steroid anaboli/ dosis rendah !erapi psikolo"is.

 

!elah laboratorium !elah ( belum terisi 

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

!erapi sulih Hormon No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

   

menurunkan &ibrino"en dan &a/tor 9$$ menurunkan v# menurunkan pen"hambat s)stem koa"ulasi % antitrombin dan &ibrinolisis. !SH )an" men""unakan transdernal ten)ata tak ban)ak mempen"aruhi s)stem koa"ulasi . !SH masih memberikan keuntun"an terhadap penurunan risiko osteoporosis dan kanker usus berdasarkan surve) H$# namun terbukti menin"katkan risiko strok# 'antun" koronerm dan kanker pa)udara. !SH dapat diberikan hin""a : tahun. Risiko kanker pa)udara menin"kat setelah : tahun. SERM ( raloksi&en  merupakan !SH pada anita den"an resiko kanker pa)udara pen""unaan SERM men)ebabkan va"in kerin". -an""uan tidur# "e'olak panas ( hot &lushes  dan menin"katkan risiko 9!E. Pasien )an" memerlukan !SH harus san"at selekti&# dan diberikan pen'elasan keru"ian men"enai 9!E. Mereka )an" mempun)ai ria)at keluar"a den"an stroke# pen)akit 'antun" dan thrombosis# kiran)a san"at tidak la)ak dan mempun)ai risiko besar. !SH saat ini mempun)ai dera'at rekomendasi berdasarkan pen"alaman dan pendapat Penapisan terhadap thrombo&ila tidak ada buktin)a# namun ria)at keluar"a merupakan 





Dia"nosis Mana'emen

  N$P% !erapi sulih hormone diberikan kepada anita )an" kekuran"an estro"en Pemberian estro"en mempun)ai man&aat dalam men"uran"i "e'al vasomotor. Dipihak lain terapi sulih hormone mempun)ai risiko tromboemboli Risiko relative 9!E ialah 1.7  risiko absolut ialah 1*>344 ribu dibandin"kan den"an >344 ribu pada non=pemakai. (3 beberapa penelitian seperti di in""ris %oleh "eneral pra/ti/e Resear/h menemukan OR B *.3 terhadap non=pemakai sekalipun dalam 7 bulan pertama. (*. !SH men)ebabkan perubahan sistim homeostati/ oleh estro"en dan pro"estin s)stem homeostati/ berubah pada menopause# menopause# dimana &a/tor 9$$# 9$$$ dan &ibrino"en menin"kat# sementara pen"hambat koa"ulasi 'u"a menin"kat % antritombin dan protein 6. !SH





 

 

kontrainndikasi. Men"in"at transdermal mempun)ai risiko ke/il# !SH sebaikn)a men""unakan /ara tersebut Ke'adia kanker pa)udara antara )an" men""unakan !SH den"an )an" tidak men""unakan se/ara statisti/ tidak berbeda bermakna.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

$n&ertilitas No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

  N$P% Pasan"an suami=istri pada usia reproduksi# melakukan kohabitasi seba"ai mana la)akn)a ( *=1 kali semin""u # tanpa men""unakan kontrasepsi# tidak hamil selama * tahun masa usaha untuk men'adi hamil Suami=istri merupakan satu kesatuan biolo"i/ Kehendak untuk mendapatkan anak merupakan kehendak bersama a/tor pen)ebab biasan)a % suami 54; #istri 54;# suami dan istri *4;. !idak ada 'aminan baha pemeriksaan dan pen"obatan selalu berhasil Pemeriksaann dasar ber"antun" dari &asilitas )an" dimiliki Pemeriksaa Meru'uk pasien ketempat )an" mempun)ai &asilitas )an" lebih baik atau men"hentikan pemeriksaan atau pen"obatan# apabila * tahun palina" lama 1 tahun pen"obatan tidak membuahkan hasil kehamilan Pen)ebab utama % analisis mani )an" buruk# hormonal termasuk endometriosis# in&eksim den"an se"ala dampakn)a# seperti oklusi tuba dan perlekatan "enitalia interna Pen"obatan dilaksanakan berdasarkan &a/tor pen)ebab Pro"nosis ber"antun" &a/tor pen)ebab# lama kain# dan lama usaha untuk mendapatkan kehamilan. Suami %  ,namnesis seperti seperti la+imn)a#termasuk la+imn)a#termasuk ria)at ria)at pen)akit pen)akit dan seksual seksual Pemeriksaann 'asmani# termasuk "enetalia eksterna Pemeriksaa Pemeriksaaan laboratorium dasar# darah dan urine  ,nalisis mani mani Pemeriksaaan hormonal bila mun"kin Sedapat mun"kin mendapat ker'asama den"an ahli androlo"i atau urolo"i $steri % 

 

 







 

Dia"nosis





   

 

 

   

 ,namnesis seperti seperti la+imn)a# la+imn)a# termasuk ria)at ria)at pen)akit pen)akit dan seksual seksual Pemerisaan 'asmani# pa)udara# pa)udara# ( kolostrum# "alaktorea# "alaktorea# ben'olan # dan "enitalia seba"aimana la+imn)a Pemeriksaaan laboratorium dasar# darah dan urine# bila mun"kin hormone prolaktin Pemeriksaan suhu basal badan ( S00  selama 1 bulan berturut=turut 0iops) endimetrium pada haid hari ke *4=*5# bila mun"kin Pemeriksaan hormone reproduksi #bila mun"kin.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

$n&ertilitas No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Dia"nosis

  

Mana'emen

  



  N$P% Pemeriksaann ultrasono"ra&i Pemeriksaa ultrasono"ra&i daerah pelvis Pemeriksaann histerosalpin"o"ra&i Pemeriksaa histerosalpin"o"ra&i Pemeriksaan histero=laparoskopi dia"nosti/# )an" dilan'utkan den"an histerolaparoskopi= operati&# bila mun"kin 0er"antun" &a/tor pen)ebab Pen"obatan bertu'uan untuk menin"katan &un"si reproduksi 6ara pen"obatan % konselin" ke'iaan# pemberian antibiotika# inseminasi mani ( suami  den"an berba"ai modi&ikasi# kuretase# iduksi ovulasi# induksi spermato"enesis# spermato"enesi s# koreksi de&ek anatomi# dan &isiolo"i dari or"an "enitalia ( al % miometomi# kistektomi# salpin"o# pelviolisis  dan pen"obatan pada endometriosis. $nvitro &ertilisasi dan embr)o khusus trans&erseperti ( $9=EA  den"an berba"ai modi&ikasi# apabila usaha diatas tidak men"ahasilkan kehamilan.

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Endometriosis No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi

 





Dia"nosis

  N$P% 2arin"an )an" mempun)ai endometrium ektopik Cokasi lesi endometrium % sekita pelvi/# li"amentum latum# li"sakrouterina# tuba &allopi# uterus# ovarium# usus# kandun" kemih# dindin" va"ina# otak# paru=paru# "in'al dan mata Didaerah rektova"inal merupakan 'arin"an adenomiotik# buka berasal dari lesi endometrium )an" berada diperitonem# termasuk lesi ekstra peritoneal Pen)ebab %  Pen)ebab pasti belum diketahui  Namun dalam satu hal para ali sepakat baha pertumbuhan endometriosis san"at dipen"aruhi oleh hormone  steroid# terutama estro"en.

-e'ala % N)eri pelvi/ hebat pada saat haid. Datan"n)a men'elan" haid dan men/apai pun/akn)a hari 3 dan * haid.N)eri pelvi/ kronik baik siklik# maupun asiklik hampir A4=verilisasi# pertumbuhan pa)udara# pertumbuhan rambut pubis dan ketiak. 

 

Pemeriksaan "inekolo"ik % $nspekulo % lihat apakah ada lesi endometriosis di porsio# dan bila perlu kolposkopi# 'u"a lesi di &orniks posterior# va"ina Perabaan uterus % du"aan mioma uteri ( tidak n)ei  du"aan adenomiosis ( n)eri . ,pakah satu atau kedua ovarium membesar dan n)eri pada penekanan. ,pakah terdapat n)eri tekan daerah /avum dou"lasi dan li"amentum sakro uterine. Pada "an""uan endometriosis harus selalu dilakukan /olok re/tal untuk meraba adan)a lesi endometriosis di /avum dou"lasi dan li"sakrouterina.Jan" terpetin" adalah untuk mne"tahui adan)a lesi rektova"inal. 





  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Endometriosis No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Dia"nosis Mana'emen

N$P%

Pemeriksaan tambahan % = Ultrasono"ra&i = Caparoskopi Endometriosis minimal rin"an #akti&  Eliminasi lesi den"an koa"ulasi kauter bipolar# atau vaporarisasi den"an laser. Namun lesi )an" terletak dibaah vital# atau tidak dapat melakukan koa"ulasi se/ara maksimal perlu dilan'utkan den"an pen"obatan hormonal. Perlu dibedakan antara lesi akti& dan non akti&.Cesi akti& biasan)a pu/at# &ibroti/ abu=abu. Se/ara P, % akti& ban)ak kelen'ar# non akti& ban)ak stroma. Han)a endometriosis akti& )an" memiliki respon terbaik den"an pen"obatan hormonal. 0ila lesi telah dapat dieliminasi semua# maka apakah perlu dila'utkan la"i den"an hormonal# masih ter'adi silna" terdapat. Seba"ian ahli memberikan pro"esterone seperti MP, 1 @ 34 m">hari atau dana+ol 1 @ *44 m">hari # selama 7 bulan. Pada anita in"in anak dapat dilan'utkan lan"un" penan"anan in&ertilitas ( tanpa perlu pen"obatan den"an pro"esteron . 





Endomtriosis minimal rin"an # nonakti&  Kauterisasi lesi atau vaporisasi den"an laser# dan bila setelah tindakan anita men"eluh n)eri kembali# perlu diberikan anal"etika>antiprosta"land anal"etika>antiprosta"landin. in. Pro"esteron 'u"a memiliki anti prosta "landin # namun harus diberikan dosis tin""i ( *@ :4 m"  selama 7 bulan. Pada anita )an" in"in anak dilan'utkan ba" den"an penan"an penan"anan an in&ertilitas. 

Endometriosis minima minimal l rin"an# kombinasi akti& dan nonendometriosis akti&  Pen"obatann)a diperlakukan seperti pen"obatan akti&  

 

Endometriosis sedan"=berat akti&  Pada saat laparoskopi# dilakukan inspirasi kista atau lesi endometriosis dan biops) dinsin" kista ( terutama pada anita in&ertilitas # kemudia tindakan dihentikan. 0erikan pen"obat pen"obatan an hormonal 7 bulan. !u'uan n)a untuk men"uran"i proses im&lamasi dan proses vaskularisasi pada ovarium# sehin""a kista tidak mudah pe/ah# mudah men"upasn)a# 'umlah perdarahan sedikit# kerusakan pada 'arin"an ovarium men'adi minimal. 2enis sedian hormonal )an" 

dipilah adalah -nRH analo">dana+ol lama pemberian 7 bulan. Setelah hormonal selesai# baru dilakukan tindakan pembedahan. Setelah tindakan pembedahan# dilan'utkan la"i den"an terapi hormonal seperti semula. ,tau# pada saat laparoskopi lan"sun" dilakukan pen"an"katan kista dan baru kemudian diberikan terapi hormonal bulan.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Endometriosis No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Mana'emen





  N$P% 0ila dilakkan US- dan di)akini adan)a Kista /oklat pada anta in&ertilitas dilakkan terlebih dahulu penobotan hormonal 7 bulan dan baru kemudian 7 bulan la"i Pada anita )an" tidak men"in"inkan anak dapat lan"sun" dilakukan tindakan operati&# dan setelah itu dilan'utkan terapi hormonal. Pada anita )an" in"in anak ditan"ani den"an /ara sesuai

Endometriosis sedan" berat# nonakti&  !indakan operati& se"era# kau terisasi>vaporisasi# kistektomi# dilan'utkan dn"an pemberian anal"etik# atau pro"esterone pro"esterone 

Endometriosis tersembun)i  Kadan"=kadan" pada laparoskopi tidak terlihat lesi endrometriosis# namun anita men"eluh haid )an" hebat. Sebenarn)a lesi tersebut ada# tetapi tidak terlihat oleh operator#karena operator# karena lesi tersebut in&iltrasi ke 'arin"an melebihi 34 mm. saat laparoskopi# semprotkan /airan /airan metilen blue ke peritoneum# li"amentum li"amentum sekrouterina# dind dindin" in" visika# kemudian /airan tersebut dihisap. Cesi endometriosis akan terlihat bintik=bintik biru. Semua lesi dikauter > vaporisasi. Setelah itu terapi hormonal 7 bulan ( pro"esterone# aau -n=RH analo"  Pada anita usia muda )an" terbaik tetap dilakukan laparoskopi# namun kadan"=kadan" dapat diberikan pil kontrasepsi kombinasi atau tablet pro"esterone pada anita muda )an" tidak mau dilakukan laparoskopi. Cesi rektova"inal % berikan terapi den"an -n=RH analo" 7 bulan# dan baru kemudian dilakukan tindakan operati& ( laparoskopi Operati& . 





 

Prinsip dasar pen""unaan -n=RH analo" Pada endometriosis berat den"an in&ertilitas sebaikn)a -n=RH analo" diberikan 7 bulan Selama -n=Rh selalu diberikan Vaddba/k therap)W den"an estro"enFpro"esto"en Pemberian -n=RH a"onis ter'adi perdarahan(&lareupbebe perdarahan(&lareupbeberapa rapa hari setelah suntikan pertama Pemberian -n=RH a"onis# dapat ter'adi amenorea setelah suntikan terakhir. 







  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Endometriosis No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

!an""al !erbit

Harun#   Prinsip dasar

,denomiosis 

  

Dia"nosis Mana'emen Pro"nosis

N$P%

 



Cesi endometriosis )an" berada dalam miometrium# men)ebabkan n)eri haid dan in&ertilitas (seperti pada endomtriosis  Rekurensi tin""i Respon)a tidak baik den"an pemberian -n=RH analo" anamsesis US- # laparoskopi# MR$ Reseksi adenomiosis adenomiosis #atau aromatase inhibitor selama 7 bulan Kuran" memuaskan

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Kontrasepsi No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi Prinsip dasar

 

  N$P%  ,lat untuk men/e"ah men/e"ah ter'adin)a ter'adin)a kehamilan#bak kehamilan#bak bersi&at bersi&at sementara maupun maupun permanen permanen Kontrasepsi )an" ideal mempun)ai s)ara )akni %  Dapat diper/a)a  !idak menimbulkan e&ek )an" men""a"n""u kesehatan  Da)a ker'an)a dapat diatur sesuai kebutuhan  !idak menimbulkan "an""uan seaktu melakukan sen""ama  !idak memerlukan motivasi terus=menerus  Mudah pelaksanaann)a  Mudah har"an)a 







Dapat diterima pen""unaann)a oleh pasan"ann)a Konselin" merupakan ba"ian )an" pentin" dalam pela)anan beren/ana. Melalui konselin" pemberi la)anan membantu klien memilih /ara K0 )an" /o/ok dan membantun)a untuk terus menerus men""unakan /ara tersebut den"an benar. Perlu dilakukan seleksi klien sebelum pemberian suatu metoa kontrasepsi modern ( misaln)a kontrasepsi oral# suntik# > ,KDR  Perlu diterapkan prinsip=prosedur pen/e"ahan in&eksi )an" benar pada pala)anan kontrasepsi.

Metoda kontrasepsi Kontrasepsi alamiah Disebut 'u"a metoda pantan" berkala  suatu metoda )an" meren/anakan dan men/e"ah kehamilan melalui pen"amatan tanda=tanda dan "e'ala alamiah )an" timbul pada &ase &ertile dan in&ertile dari sikulus menstruasi# den"an men"hindari men"hindari sen""ama selama &ase &ertile bila kehamilan hendak dihindari. Metoda tersebut men/akup metoda lender serviks# suhu tubuh 

 

basal# simto=termal# dan metoda ritme. Kontrasepsi masa laktasi Caktasi akan men)ebabkan anovulasi dan amenorea. alaupun amenorea laktasi dapat ber&un"si seba"ai kontrasepsi# tetapi tidak dapat diandalkan seba"ai salah satu metoda kontrasepsi. Metoda kontrasepsi )an" dian'urkan pada masa laktasi harus memenuhi 

s)arat % !idak mempen"aruhi produksi ,S$  !idak mempen"aruhi kesehatan anak  Da)a "unan)a tidak dipen"aruhi ukuran rahim. 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Kontrasepsi No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Kontrasepsi barier Kontrasepsi oral

  N$P% Jan" umum dipakai saat ini adalah kondom# dia&ra"ma# dan spermisida. Jan" umum dipakai saat ini adalah pil kombinasi# mini pil# dan pil pas/a sen""ama. Kandun"an estro"en dalam pil biasan)a men"hambat ovulasi dan menekan perkemban"an ovum )an" dibuahi. Mun"kin 'u"a dapat men"hambat implantasi# sedan"kan komponen pro"estin akan men"entalkan lender serviks sehin""a akan men/e"ah sperma masuk. Hormone ini 'u"a men/e"ah konsepsi den"an /ara memperlambat transportasi ovum disampin" men"hambat ovulasi. ,lat kontrasepsi dalam rahim ( ,KD  Deasa ini ,KDR )an" bersedia berupa % inert# men"andun" temba"a# dan men"andun" hormone steroid. 6ara ker'a ,KDR terutama men/e"ah ter'adin)a pembuahan den"an /ara memblok bersatun)a ovum den"an sperma# men"uran"i 'umlah sperma )an" men/apai tuba# dan men"inakti&kan men"inakti&k an sperma. Hormone pro"estin )an" diberikan akan men)ebabkan masa ovulasi meman'an" dan men"antalkan lender serviks. Melalui tabun" silastik# +at kontrasepsi dilepaskan kedalam tubuh dalam takaran )an" relative rendah se/ara berkesinambun"an. Cokasi pemasan"an umumn)a pada len"an atas melalui suatu tindakan operasi ke/il. Merupakan metoda )an" permanen# ter"olon" aman dan relative bebas e&ek sampin". 



Kontrasepsi suntik Kontrasepsi susuk Kontrasepsi mantap







Dilakukan den"an /ara membuat oklusi pada vas de&erens pria atau tuba &alloppii anita.

 

Deteksi dini kanker "inekolo"i ( belum terisi 

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Endoskopi dalam -inekolo"i No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Prinsip dasar



  



Mana'emen



  N$P% Merupaka suatu akses masuk ke suatu ron""a ( histeroskopi dan laparoskopi # 'ad bukan suatu teknik operasi baru Dapat di"unakan untuk tindakan dia"nosti/# maupun operati&  Men"unakan media distensi untuk men"elembun"kan ron""a tersebut. Sehin""a suatu laparoskopi operati& han)a merupakan suatu askes masuk alat )an" minimal ke ron""a peritoneum melalui beberapa tusukan trokar# tetap operasi dapat masksimal dan ra/likal. Hampir semua 'enis operasi "inekolo"i dapat diker'akan melalui laparaskopi# termasuk histerektomi radikaG Diperlukan pelatihan untuk mendapatkan keterampilan )an" berserti&ikasi# men"in"at sebenarn)a operator han)a beker'a men""unakan * dimensi.

 

$n&eksi traktus eproduksi# termasuk !uberKulosis ( belum !erisi 

 

Seksi $9. U O-$NEKOCO-$ O-$NEKO CO-$

 

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Prolapsus "enital No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi



Prinsip dasar



  N$P% !urunann)a alat "enital akibatn)a hilan"n)a penun'an" anatomi dia&ra"ma pelvis dan atau va"ina 0erba"ai &a/tor risiko seperti % usia lan'ut# de&esiensi estro"en# trauma persalinan# "eneti/ dan penin"katan tekanan intra abdomen kronik merupakan &a/tor predisposisi dalam hal hilan"n)a penun'an" anatomi dari dia&ra"ma pelvis # dan atau va"ina# han)a prolaps "enital )an" men)ebabkan simpton sub'ekti& seharun)a dipertimban"kan untuk diobati# dan dikenal den"an berba"ai kondisi seperti % Sistokel# Rektokel# Enterokel# Prolaps uterus# prolaps va"inal. Klari&ikasi %



Stadium $ % didalam va"ina den"an maneuver 9asalva Stadium $$ % di introitus va"ina den"an maneuver 9asalva  Stadium $$$ % diluar introitus den"an maneuver 9asalva Pasien=pasien den"an prolaps "enital serin"kali menderita sindroma saluran kemih ke baah selain rasa malu. Sindroma salurn" kemih 'u"a dapat merupakan konsekuensi dari suatu perbaikan va"ina Pemeriksaan sebelum operasi %  Urin sisa  Men"evaluasi masalah dalam pen"oson"an kandun" kemih  !es !es provokasi  Men"evaluasi stress inkontinensia serta men"observasi meatus eksterna# sementara pasien batuk den"an kondisi kandun" kemih penuh  !es !es pen""ant pen""antii %  Men"evaluasi stress inkontinensia laten serta men"observasi meatus eksternal den"an prolaps )an" direduksi den"an suatu spe/ulum atau pesarium# sementara pasien tersebut

 

Dia"nosis





 

 

batuk den"an kondisi kandun" kemih penuh. Seoran" pasien dapat membiarkan pesarium ditempat selama 3 min""u atau lebih #a"ar memun"kinkan pasien men"alami stress inkontiness potensial )an" merupakan konsekuensi dari repair va"ina !ekanan Uretra % Uretra pressure pro&ile sebaikn)a dibuat dalam kasus inkontinensia. !ekanan penutupan )an" san"at lambat (?*4 /m H*4  dapat pun)a arti pentin" dalam memutuskan atas prosedur bedah.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

Prolapsus "enital No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Dia"nosis Mana'emen





 

  N$P% $n&ormasi pasien men"enai hasil )an" diharapkan dan kemun"kinan risiko prosedur ini. Masalah saluran kemih baah khususn)a stress inkontinensia pas/a operasi# disparenia adalah risiko )an" palin" pentin". Seluruh anita pas/amenopause den"an prolaps "enital sebaikn)a mendapat pen"obatan estro"en selama < min""u va"itories estro"en dapat merupakan metode pen"obatan )an" /ukup memadai untuk prolapsed stadium $. estro"en lo/al dapat berman&aat karena berkuran"n)a berkuran"n )a relative dari estro"en Prolaps )an" ter'adi setelah persalinan tidak membutuhkan pembedahan karena biasan)a pulih selama bulan=bulan pertama setelah persalinan bahkan tanpa pen"obatan Pesarium dapat di"unakan bila perlu Pada kasus=kasus )an" serin" ter'adi# pembedahan merupakan pilihan pen"obatan# tetapi sebaikn)a ditunda sekuran"=kuran"n)a 3 tahun. Jan" san"at pentin" pada kasus ini adalah menekankan &a/tor resiko stress in/ontinensia dan dispareunia.

Pesarium % Ukuran pearium harus besar. ,pabila terlalu ke/il# alat ini dapat lepas. ,pabila terlalu besar alat ini dapat erosi ollo up 7 bulan atau timbul masalah. Pesarium sebaikn)a dilepaskan dan dibersihkan dan dindin" va"ina diperiksa bila ter'adi erosi.dalam kasus erosi pasien tidak memper"unakan pesarium dan diobati den"an estro"en selama * min""u. 

 

Pembedahan % 0ertu'uan untuk memperbaiki anatomi dan men"embalikan &un"si. Han)a kerusakan )an" 

 



 

 

ada sebaikn)a diperbaiki karena prosedur untuk men/e"ah ter'adin)a prolaps dikemudian hari baru dapat men)ebabkan stress=inkontinensia Prolaps "enital sebaikn)a diperbaiki menurut prinsip=prinsip berikut ini %

2enis Sistokel>rektokel Sistokel>rekto kel dan prolaps Prolasp uteri )an" berat

tindakan Uterii prosedur Man/hester  Histerktomi va"ina ( &iksasi sakrospinosus bila memun"kinkan  ,mputasi serviks serviks Kolpora&i anterior 

Elon"ation serviks Sistokel %

 Re  Rektokel % Enterokel 0adan perin/al semit Prolaps va"ina Prolaps uteri total

Kolpora&i posterior   Operasi untuk enterokel Kolpoperineoro&i iksasisa krospinosus atau kolpokieisis Prosedur le&ortQs









  umah Sakit Dr. Sobirin

Prolapsus "enital No. DOKUMEN

No. Revisi

Halaman Ditetapkan

Standar Prosedur (SPO Operasional

!an""al !erbit

Direktur#

Harun# Mana'emen





  N$P%  Prolaps "enital tanpa stress inkontinensia atau stress inkontinensia laten % de&ek harus diperbaiki Prolaps "enital dan stress inkontinensia )an" mani&est atau laten. Produser inkontinens sebaikn)a dilakukan pada aktu )an" sama ketika perbaikan "enital ( prosedur 0ur/h atau prosedur slin" .

ollo up pas/a operasi % !idak mempun)ai &isik dan hubun"an intim selama 7 min""u pertama. Ku'un"an pas/a operasi 1 bulan setelah pembedahan 



 





Pro"nosis



 ,'ukan pertan)aan pertan)aan men"enai men"enai in/ontinen/e# in/ontinen/e# kesulitan kesulitan berkemih# aki&itas aki&itas seksual#dan seksual#dan disparenia Stress=inkontinensia seharusn)a dievaluasi se/ara ob'ekti&  San"at ber"antun" kepada ketepatan dia"nosis dan pemilihan 'enis operasi serta pen"alaman operator.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

$nkontinenisa urin No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# De&inisi



Prinsip dasar

 



Dia"nosis



  N$P% Keluarn)a urin )an" tidak terkontrol dimana se/aa ob'ekti& dapat terlihat dan merupakan masalah so/ial atau hi"ienis !ekanan kandun" kemih menin"kat meleati tekanan leher kandun" kemih dan uretra Sistim persara&an parasimpatik dan stimulasi koloner"ik menetukan kontraksi otot detrusor kandun" kemih dan relaksasi leher kandun" kemih Klari&ikasi %  -enuine stress in/ontin/e adalah % keluarn)a urin )an" tidak terkontrol ter'adi bila tanpa suatu kontraksi detrusor# tekanan intravesikal melebihi rekaman retheral maksimum  Ur"e in/otin/e  keluarn)a urin )an" tidak kontrol terkait den"an hasrat berkemih )an" kuat.  Ustable detrusor  suatu destrusor destrusor )an" terlihat se/ara ob'ekt ob'ekti&i& berkontraksi# se/ara spontan>den"an provokasi# selama tahap pen"sihan sementara pasien men/oba men"hambat proses mi/turition tersebut. !idak terdapat bukti adan)a "an""uan neurolo"is  Mi@ed in/ontinen/e % merupakan "enuine stress in/ontinen/e maupun ur"e in/ontin/e  Detrusor h)perrenen/e % ide&inisikan seba"ai akti&itas )an" berlebihan karena "an""uan mekanisme kontrol s)ara&.   Over&lo in/ontinen/e % urin tak terkontrol )an" terkait pen"elembun"an )an" berlebihan dari kandun" kemih  $atro"enis in/ontinen/e % urin )an" tak terkontrol disebabkan pen"obatan medis.  Detrusor sphin/ter d)ss)ner"ia % kontraksi detrusor )an" ter'adi bersamaan den"an ke"a"alan openin"  membukan)a leher kandun" kemih )an" terlihat se/ara ob'ekti& ( bladderne/k Pasien membuat /atatan harian kemih.

 



2umlah urin )an" keluar dalam ukuran "ram di/atat den"an memper"unakan sebuah stress tett.

  umah Sakit Dr. Sobirin Standar Prosedur Operasional (SPO

$nkontinenisa urin No. DOKUMEN !an""al !erbit

No. Revisi

Halaman Ditetapkan Direktur#

Harun# Dia"nosis





Mana'emen



  N$P% 0ila terlihat ur"e atau mi@ed in/ontinen/e berdasarkan anamnesis# maka stationar) atau ambulator) /)stourethrometr) dimasukan dalam pemeriksaan )an" dilakukan untuk "uine stress in/ontinen/e. 6)stourethrometr) seharusn)a dilakukan den"an provokasi# semetara pasien beridri. $nsiden keluarn)a keluarn)a urine seharusn)a seharusn)a di/atat di"ra&ik.apabila di"ra&ik.apabila stationar) 6)stourethrometr) tidak mendeteksi mekanisme keluarn)a urin maka per/atatan ambulatoar seharusn)a dilakukan. Pasien=pasien Pasien=pasi en den"an kondisi normal dan sistokel dapat men'adi inkontimen setelah melakukan operasi va"ina. Pasien=pasien pas/a menopause seharusn)a mendapatkan estro"en )an" diberikan baik den"an aplikasi oral maupun lo/al.

-enuine stress in/ontinen/e dan mi@ed in/ontinen/e Catihan otot=otot pelvi/ &loor )an" diaasi oleh dokter ahli &isio terapi )an" kompeten. Pen"obatan dena"n men""unakan va"inal /ones# balls# atau va"inal tampon (kuran" dokumentasi den"an baik . Ele/trostimulation Ele/trostimulat ion % durasi )an" pan'an" ( 7=< 'am ( atau makasimal ( *4 menit  1=7 bulan ( *:=:4 H+  Retropubi/ slin" operations. Pasien=pasien pada aktu sebelumn)a men"alami operasi untuk stress in/ontinen/e )an" dideritan)a dan pasien=pasien den"an penurunan /losure pressure ( kuran" dari *4 /m H*4 # menurut pen"alaman menderita poor pro"nosis dalam kasus reoperasi.operasi ini sebaikn)a tidak dilakukan oleh operator )an" kuran" 







berpen"alaman karena suatu over/orre/tion dapat memberikan pasien suatu masalah )an" berat berkenaan den"an residual urinem urinar) tra/t in&e/tion dan motor ur"e in/ontinen/e . slin" sur"er) sebaikn)a dilakukan oleh se'umlah dokter den"an tin"kat

 



kemampuan tin""i dan mahir.  ,rti&i/ial sphin/ter sphin/ter ( urolo"i 

Pasien=pasien den"an aenuine stress in/ontinen/e dan /)sto/ele Operasi retropubi/ /olposuspension dan va"inal /)sto/ele pada suatu lan"kap. $n/ontinen/e /ure setelah Kell) suture buruk Motor u"e in/ontinen/e dan mi@ed in/ontinen/e Ele/trostimulation maksimal *4 menit minimum sekali semin""u dan sekuran"=kuran"n)a 34 kali ( :=34 H+  Emeproniumbromide *44=
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF