spi-imm

July 12, 2018 | Author: Andri Praja Satria | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

IMM...

Description

PANDUAN SI STEM PERK PERKADER ADERAN AN I KATAN MAHAS MAHASII SWA MU MUHAM HAMMA MADI DIY YAH ( SPI

I MM)

DEWAN PIMPINAN DAERAH IKATAN IKATAN M AHASISWA AHASISWA MUHAMMADIYAH JAWA TENGAH

Sekretariat: Jl. Singosari 33 Semarang T (024) 8314823 F (024) 8417060 2009

BA B I POLA DASAR STRATEGI PERKADERAN

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

A. PENDAHULUAN PENDAHULUAN

Dalam rangka membentuk satu kesatuan gerakan, arah serta wawasan kekaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah, diperlukan sebuah rumusan dasar mengenai pokok-pokok arah kekaderan dalam IMM yang akan menjadi pedoman pelaksanaan dan sekaligus landasan konseptual strategi kekaderan IMM. Rumusan dasar yang dimaksud memuat petunjuk-petunjuk pokok dan strategis berkenaan dengan sistem perkaderan IMM mengenai latar belakang, tujuan, arah, sasaran, landasan, kurikulum, metode, komponen serta pengorganisasian perkaderan di lingkungan IMM. Dari seluruh rumusan tersebut dapat dipahami kerangka ideologis yang terbangun dalam jati diri kader IMM serta profil kader yang diharapkannya, sebagai salah satu Organisasi Otonom Muhammadiyah dan bagian dari gerakan kepemudaan nasional dalam perannya sebagai caracter builder generasi muda, terutama m ahasiswa. Pola dasar strategi perkaderan disusun sebagai upaya optimalisasi proses kekaderan IMM serta pedoman baku dalam pelaksanaan perkaderan IMM di setiap setiap komponen dan secara nasional serta  jenjang.  jenjang. B. LATAR BELAKANG

Muhammadiyah sering disebut sebagai gerakan pembaharuan. Pilihan gerakan pada bidang dakwah Islam amar ma'ruf nahi munkar sejak awal pendiriannya merupakan fenomena baru dalam lingkup pergerakan Islam di negeri ini. Guna mencapai cita-cita gerakan yang telah dirintis dan dikembangkannya, Muhammadiyah harus memiliki kekuatan pendukung, penggerak dan pelangsung gerakan, bahkan bila mungkin menyempumak annya. Kekuatan ini akan menjadi basis pendukung yang pada saatnya akan tampil menjadi kekuatan inti gerakan. Dengan demikian Muhammadiyah membutuhkan kaderkader untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Ada tiga jalur proses kaderisasi yang ditempuh Muhammadiyah dalam rangka mengusahakan lahirnya kader-kader yang diharapkan, yaitu : (1) jalur pendidikan formal, melalui lembaga-lembaga formal yang dimiliki Muhammadiyah, (2) Jalur informal, berupa penanaman misi di lingkungan keluarga, dan sosialisasi di tengah-tengah masyarakat, (3) Jalur Program khusus Badan Pendidikan Kader dan Organisasi-organisasi Otonom. Ketiga jalur ini diharapkan bisa menjadi "pemasok" kader -kader yang akan melestarikan melestarikan khittah gerakannya. Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) merupakan bagian dari organisasi otonom Muhammadiyah dengan basis anggota yang relatif homogen : Mahasiswa. Sebagai wahana kaderisasi, IMM diharapkan dapat menghasilkan komunitas kader-kader yang memiliki kualitas intelektual, kapasitas moral dan peran sosial yang memadai. Untuk mencapai kualifikasi kekaderan seperti demikian, IMM dituntut untuk menyelenggarakan program perkaderan dengan strategi perencanaan yang serius dan kerangka kerja yang jelas. Dengan demikian, kurikulum dan metode menjadi acuan utama guna pencapaian hasil yang optimal. Sehingga dari proses kaderisasi yang dikembangkan IMM dapat cita -cita Muhammadiyah. lahir kader-kader yang rnemahami benar m isi dan cita C. ARAH DAN TUJUAN PERKADERAN

Sebagai salah satu bagian dari gerakan kader dalam Muhammadiyah orientasi kekaderan IMM diarahkan pada terbentuknya kader yang siap berkembang sesuai dengan spesifikasi profesi yang ditekuninya, kritis, logis, trampil dan progresif. Kualitas kader yang demikian ditransformasikan dalam tiga lahan aktualitas, yakni : persyarikatan, ummat dan bangsa. Secara substansial, arah perkaderan IMM adalah penciptaan sumber daya manusia yang memiliki kapasitas akademik yang memadai sesuai dengan perkembangan dan kebutuhan zaman,

2

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

yang berakhlak karimah dengan proyeksi sikap individual yang mandiri, bertanggung jawab dan memiliki komitmen dan kompetensi perjuangan dakwah Islam amar ma’ruf nahi munkar. Sebagai sebuah proses organisasional, perkaderan IMM diarahkan pada upaya transformasi ideologis dalam bentuk pembinaan dan pengembangan kader, baik kerangka ideologis maupun teknis manajerial. Dalam tahapan yang lebih praktis, akumulasi proses perkaderan diarahkan dalam rangka transformasi dan regenerasi kepemimpinan IM M di setiap level kepemimpinan. D. SASARAN DAN TARGET PERKADERAN

Sesuai dengan masing-masing komponen dan jenjang, sasaran perkaderan IMM adalah mahasiswa, anggota, calon pimpinan, pimpinan dan calon instruktur. Target perkaderan diproyeksikan untuk terbentuknya sumber daya kader struktural dan fungsional yang profesional. Target perkaderan utama adalah terinternalisasikannya nilai-nilai perjuangan, visi dan misi IMM dan sekaligus terciptanya kader pimpinan yang memiliki kompetensi dan wawasan yang sesuai dengan level/tingkatan kepemimpinan masing-masing. Sementara target perkaderan khusus diproyeksikan pada terbentuknva pengelola perkaderan (instruktur) yang profesional. Sedangkan target perkaderan pendukung adalah meningkatnya kualitas sumber daya kader menurut minat, bakat, profesi, ketrampilan dan keahlian pada bidang tertent u. E. LANDASAN PERKADERAN 1. Landasan Nilai/Etik :

Adalah landasan yang mengatur secara normatif dan mendasar seluruh pelaksanaan kegiatan perkaderan IMM, yaitu: A1-Qur'an dan As-Sunnah yang secara operasional dijabarkan dalam Khittah Perjuangan Muhammadiyah dan Matan Keyakinan dan Cita-Cita Hidup Muhammadiyah. 2. Landasan Hukum : 1. Pancasila 2. UUD 1945 3. UU No 8 th 1985 tentang keormasan. 3. Landasan Formal Organisasi :

1. Keputusan PP M uhammadiyah tentang Qaidah Ortom 2. Keputusan Muktamar IX IMM di Medan 3. Program Kerja DPP  IM M Bidang Kader. F. KURIKULUM PERKADERAN

Materi perkaderan IMM dikembangkan dalam lima kelompok materi, masing - masing: 1. Materi Pokok Ideologi 2. Materi Pokok Keorganisasian/Kepemimpinan 3. Materi Pokok W awasan 4. Materi Pokok Terapan 5. Materi Supleme n Dari kelima kelompok itu dikembangkan silabi untuk masing-masing komponen dan jenjang yang dibangun dengan pendekatan Muatan N asional dan M uatan Lokal yang dikemas secara ideal dan dinamis. G. PRINSIP METODE PERKADERAN

Dalam rangka menciptakan proses perkaderan seperti yang diharapkan, ketetapan metode merupakan aspek yang tidak bisa diabaikan. Meskipun tidak berdiri sendiri, metode turut menentukan proses. M etode perkaderan IM M dibangun dan dikembangkan atas dasar prinsip - prinsip : 1. Internalisasi Ideologi 2. Orientasi visi dan misi 3. Pengembangan wawasan, minat dan bakat. 4. Aplikasi nilai/etik 3

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

5. Proses akhlak al- Karimah Keberhasilan suatu metode yang dipakai dipengaruhi antara lain faktor materi, narasumber dan media yang digunakan. Efektifitas suatu metode bukan hanya tergantung pada metode itu sendiri, melainkan ditunjang dan membutuhkan daya dukung faktor lain. Pada dasarnya metode perkaderan bersifat fleksibel, tergantung situasi dan kondisi setempat, sepanjang memenuhi standar mutu yang diharapkan.

H. KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN Komponen dan jenjang perkaderan dalam IMM terbagi sebagai berikut :

1. Komponen Pra Perkaderan Yaitu suatu komponen awal yang berfungsi untuk mengenalkan dan memasyarakatkan IMM sekaligus sebagai wahana rekruitmen anggota serta sebagai persiapan untuk memasuki perkaderan Darul Arqam Dasar (DAD). Komponen pra perkaderan ini selanjutnya disebut

M asa Ta'aruf yang disingkat Masta. 2. Komponen P erkaderan Utama Yaitu komponen utama yang bersifat wajib dan merupakan komponen pokok perkaderan IMM. Komponen ini bersifat mengikat dan secara struktural menjadi prasyarat tertentu. Secara berjenjang, perkaderan utama terdiri dari tingkatan -tingkatan sebagai berikut: a. Darul Arqam Dasar (DAD ) b. Darul Arqam M adya (DA M ) dan c. Darul Arqam Paripurna ( DAP) 3. Komponen Perkaderan Khusus Yaitu komponen perkaderan yang ditujukan dalam rangka mendukung komponen utama dengan pendekatan khusus. Komponen ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kemampuan, ketrampilan dan kecakapan khusus. Komponen perkaderan kh usus terdiri dari : a. Latihan Instruktur Dasar (LID) b. Latihan Instruktur Madya (LIM) c. Latihan Instruktur Paripurna (LIP) 4. Komponen Perkaderan Pendukung Yaitu komponen perkaderan yang dilaksanakan untuk meningkatkan potensi kader sesuai dengan minat, bakat, ketrampilan, keahlian dan kemampuan dalam rangka mendukung keberhasilan proses kaderisasi ikatan. Komponen perkaderan pendukung dilaksanakan secara

integral dengan pelaksanakan aktivitas dan program organisasi itu sendiri. Kom ponen perkaderan pendukung terdi ri dari : a. Perkaderan Pendukung Pokok Adalah perkaderan yang dilaksanakan secara sistematik yang diatur, dikembangkan dan ditetapkan oleh masing-masing bidang. Sebagai contoh : Pelatihan Jurnalistik, Pelatihan Kewirausahaan, Pelatihan Penelitian dan penulisan karya Ilmiah, pendidikan wanita dan lain -lain. b. Perkaderan pendukung tambahan Adalah semua bentuk dan proses kaderisasi yang tidak diatur secara khusus (terbuka dan bebas). Sebagai contoh adalah kelompok studi, penokohan kader, forum kajian dan lainla in. I. SIFAT PERKADERAN IMM 1. 2. 3. 4. 5.

Sifat perkaderan yang dilaksanakan IM M diproyeksikan masing - masing dalam rangka : Pengembangan Karir Kepemimpinan Pengembangan Keinstrukturan Pengembangan Wawasan Pengembangan Ketrampilan Pengembangan P rofesi

J. PENGORGANISASIAN KEGIATAN

Dalam rangka optimalisasi proses perkaderan guna terciptanya eks trainer dengan kualifikasi yang diharapkan, perlu didukung dengan sistem manajemen perkaderan yang tepat. 4

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Sistem manajemen dimaksud dalam rangka mengatur pelaksanaan jalinan program perkaderan, sinkronisasi, legalitas pelaksanaan, pengawasan dan pertanggungjawaban masing-masing level kepemimpinan. Pengorganisasian perkaderan IM M terbagi sebagai berikut : 1. Tanggung jawab jalur perkaderan utama a. Darul Arqam Dasar (DAD) oleh Pimpinan Komisariat b. Darul Arqam Madya (DA M) oleh Pimpinan Cabang c. Darul Arqam Paripurna (DAP) oleh Dewan Pimpinan Daerah. 2. Tanggung jawab jalur perkaderan khusus a. Latihan Instruktur Dasar (LID) oleh Pimpinan Cabang b. Latihan Instruktur Madya (LIM) oleh Dewan Pimpinan Daerah c. Latihan Instruktur Paripurna (LIP) oleh Dewan Pimpinan Pusat 3. Tanggung jawab jalur Perkaderan P endukung Diserahkan kepada masing-masing struktur kepemimpinan atau bidang yang melaksanakannya, baik secara mandiri atau proyek bersama berdasarkan atas asas mashlahat, manfaat bersama, strategis dan tidak mengorbankan prinsip gerakan. Perkaderan pendukung (sesuai hasil Lokakarya Nasional dan Tanwir) terbagi dua yaitu perkaderan pendukung pokok dan perkaderan pendukung tambahan. Perbedaan yang mendasar dari dua hat itu adalah perkaderan pendukung pokok memiliki silabi (guide line), akan tetapi untuk perkaderan pendukung tambahan hanya mencantumkan nama kegiatannya akan tetapi bentuk dan guide linenya disesuaikan dengan kondisi masing - masing level institusi. Setiap pelaksanaan perkaderan secara struktural dilaporkan kepada pimpinan di atasnya. Operasionalisasi pelaksanaan bisa didelegasikan kepada panitia yang dibentuk tersendiri dibawah pengawasan pimpinan yang bertanggung jawab. K. SISTEM EVALUASI DAN TIND AK LANJUT Setiap komponen dan jenjang disertai dengan evaluasi dan tindak lanjut. Evaluasi perkaderan dilaksanakan dalam dua bidang. 1. Evaluasi Program : Yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebagai upaya introspeksi pencapaian tujuan perkaderan, baik menyangkut tujuan instruksional maupun target kurikuler. Guna memastikan ukuran pencapaian maka diperlukan instrumen standar mengenai aspek yang diukur. Standarisasi instrumen- instrumen keberhasilan perkaderan menjadi tanggung jawab program. 2. Evaluasi pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilaksanakan sebagai upaya introspeksi menyangkut manajemen perangkat keras, baik berupa fasilitas, maupuan sumberdaya manusia yang terlibat dalam proses perkaderan. 3. Tidak lanjut Yaitu upaya yang dilakukan dalam rangka meningkatkan kualitas perkaderan dan melestarikan hubungan silaturrahim dengan ekstrainer. Tindak lanjut bisa dilaksanakan secara variatif sesuai dengan kebutuhan, misalnya penugasan, penggarapan program, transformasi kader dan lain - lain. L. PENUTUP

Sebagai pedoman pokok, rumusan pedoman perkaderan ini hanya berisi masalah bersifat garis besar yang akan menjadi pedoman umum secara nasional. Dalam rangka operasional dan teknis, masing-masing struktur pimpinan IMM hendaknya mengantisipasi problematika internal dan kebutuhan lokalnya. Dengan demikian, sistem perkaderan ini bisa diberlakukan secara dinamis. Aspek- aspek lain yang berkembang akan ditetapkan kemudian.

5

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

BAB II PEDOMAN PENYELENGGARAAN PERKADERAN IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

A. PENDAHULUAN

Setiap institusi perkaderan dalam melakukan proses perkaderannya secara sistematis senantiasa berorientasi kepada kualitas output yang ideal. Dalam rangka itu maka berbagai konsep disiapkan guna menunjang pencapaian hasil yang diharapkan. Sistem yang dirumuskan secara konseptual tidak akan mencapai sasaran tanpa sistemsistem penyelenggara yang terencana, terarah, terorganisir, berdaya guna (efisien) dan berhasil guna (efektif). Untuk itu, diperlukan sebuah rumusan pedoman penyelenggaraan IMM secara nasional. Rumusan pedoman penyelenggaraan perkaderan ini merupakan seperangkat konsep aplikatif yang disiapkan sebagai guidance operasional perkaderan. Konsep-konsep itu kemudian diturunkan secara teknis dalam masing-masing komponen dan jenjang yang operasionalnya di lapangan disesuaikan dengan situasi dan kondisi setempat. Pedoman penyelenggara perkaderan IMM merupakan rumusan yang menyangkut : 1. Tujuan Penyelenggaraan 2. Pengorganisasian : Organisasi dan Tugas 3. Langkah Penyelenggaraan 4. Evaluasi 5. Sarana, prasarana dan dana. B. TUJUAN PENYELEN GGARAAN

Dalam rangka mencapai tujuan pada umumnya, maka perlu dipahami tujuan penyelenggaraan perkaderan yang dilaksanakan di lingkungan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM). Dengan memahami tujuan penyelenggaraan perkaderan, diharapkan setiap pimpinan peny elenggara perkaderan dapat memahami, memperoleh pegangan, memiliki kemampuan dan ketrampilan rnemadai dalam berbagai lingkup dan tahapannya. Perlu dipahami bahwa tujuan diselenggarakannya perkaderan di lingkungan IMM adalah sebagai berikut : 1. Terlaksananya perkaderan secara terorganisir, terencana, terprogram, berkesinambungan, efektif dan efisien. 2. Perkaderan yang dilaksanakan dapat dinilai tingkat keberhasilannya. 3. Perkaderan dapat didukung dengan fasilitas sarana dan prasarana yang memadai. 4.  Komponen dan jenjang perkaderan yang dilaksanakan dapat mencapai tujuan khusus masing- masing. C. PENGORGANISASIAN

Pengorganisasian perkaderan Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah tersusun hirarkis sebagai berikut : 1. Penanggung jawab : Yaitu struktur pimpinan Ikatan yang bertanggung jawab langsung secara keseluruhan terhadap penyelenggaraan perkaderan. Penanggung jawab program diserahkan kepada pimpinan Ikatan sesuai dengan jenis, komponen dan jenjangnya. 2. Tim Instruktur Yaitu tim yang bertugas memandu dan memegang kendali orientasi, materi dan kualitas acara perkaderan sebagai proses melahirkan eks trainer yang ideal. Tim instruktur adalah kelompok instruktur yang dari segi keinstrukturan dan perkaderan memenuhi persyaratan sebagai pengelola dengan tugas khusus disamping tugas umum . Tim Instruktur terdiri dari : 2.1. Master Of Training Yaitu seseorang yang mendapat tugas memimpin dan secara umum bertanggung jawab atas pelaksanaan keinstrukturan. 2.2. Imam Training 6

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Yaitu seseorang yang mendapat tugas memandu keinstrukturan dalam aspek pelaksanaan syariat Islam dan akhlaq karimah. 2.3. Anggota tim instruktur Yaitu sekelompok orang yang secara bersama-sama menjalankan tugas keinstrukturan dan masing-masing bertanggung jawab terhadap aspek-aspek tertentu dari materi perkaderan, hal mana menurut spesifikasinya tersebut ia mengarahkan kepada tujuan

yang diharapkan. 3. Nara S umber Nara sumber dalam kegiatan perkaderan IMM adalah para ahli yang kompeten dalam bidangbidang yang disajikan dalam proses perkaderan. Diharapkan nara sumber yang dilibatkan dalam perkaderan IMM adalah mereka yang memiliki komitmen perjuangan Islam yang jelas, menguasai materi, bisa dijadikan contoh,

berpengalaman dan sesuai dengan kepentingan perkaderan. 4. Panitia Pelaksana Panitia pelaksana dalam perkaderan IMM adalah tim petugas bersifat teknis yang bertugas menjadi penanggung jawab pelaksana perkaderan sesuai kepentingan teknis. D. PENYELENGGARAAN

Yang dimaksud dengan penyelenggaraan perkaderan adalah menyangkut perencanaan, pelaksanaan dan tindak lanjut. Perencanaan berupa serangkaian proses pra pelaksanaan perkaderan dan merupakan tahap persiapan. Dalam setiap level kepemimpinan IMM perkaderan harus direncanakan secara menyeluruh baik jangka pendek maupun jangka panjang. Pelaksanaan adalah merupakan tahap pokok proses perkaderan, penyerapan kurikulum, yang tercermin di acara. Dalarn tahap ini tim instruktur bertugas menyusun dan melaksanakan rangkaian acara berupa : 1. Pembukaan 2. Pelaksanaan kurikulum 3. Pengenalan awal 4. Pengarahan umum dan dialog. 5. Penerapan kurikulum, pengelolaan kelas, pengembangan peserta 6. Pelaksanaan tugas dan wewenang instruktur. 7. Pengembangan kegiatan, keaktifan dan partisipasi peserta. 8. Evaluasi akhir. 9. Penutupan. Tindak lanjut (follow up) adalah serangkaian kegiatan yang dilaksanakan sebagai tindakan pasca perkaderan dalam rangka menciptakan kondisi yang mengikat peserta dan mendukung optimalisasi tujuan perkaderan. Tindak lanjut penyelenggaraan perkaderan dapat b erupa : 1. Laporan penyelenggaraan secara menyeluruh. 2. Pelulusan peserta dan penyerahan syahadah 3. Pemantauan ekstrainer : aktivitas & prestasi 4. Pendataan ekstrainer & potensinya. 5. Pengembangan kegiatan E. EVALUASI

Guna mengukur tingkat keberhasilan acara, sesuai pelaksanaan pengkaderan harus diikuti dengan evaluasi dalam rangka melakukan introspeksi atas acara terse but. K ategori evaluasi penyelenggaraan menyangkut 2 hal : 1. Penyajian materi Yaitu evaluasi yang menyangkut teknis penyampaian materi, suasana belajar. 2. Pengelolaan Yaitu evaluasi yang menyangkut aktifitas peran setiap bagian yang terlibat dalam proses pelaksanaan perkaderan. Guna mengukur tingkat akurasi evaluasi hendaknya ditetapkan diktum- diktum pointers instrumen evaluasi. 7

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

F. SARANA, PRASARANA DAN DANA

Dalam operasionalisasinya, kegiatan perkaderan tidak bisa dilepaskan dari faktor pendukung berupa sarana, prasarana dan dana. Kelengkapan tersebut sangat penting dan turut menentukan kualitas proses dan hasil sebuah perkaderan. Oleh karena itu setiap perkaderan hendaknya memperhatikan betul- betul aspek -aspek sarana, prasarana dan dana ini. Pada prinsipnya sarana, prasarana dan dana yang digunakan dalam kegiatan perkaderan harus memperhatikan asas hemat, manfaat dan tidak berlebihan (mubazir). Sarana penyelenggaraan perkaderan antara lain berupa administrasi, alat kegiatan belajar mengajar, alat transportasi , konsumsi dan lain - lain. Prasarananya antara lain berupa gedung, ruangan untuk belajar, ibadah, tidur, makan, mandi/WC, olah raga, evaluasi, sidang, kantor/sekretariat dan lain - lain. Dana penyelenggaraan perkaderan diharapkan berasal dari dana mandiri (SWP-SWO), kerjasama, bantuan kas PTM, Muhammadiyah dan amal usahanya, Pemerintah, serta pihak lain yang halal dan tidak mengikat.

G. PENUTUP

D emikian pedoman penyelenggaraan perkaderan Ikatan M ahasiswa M uhammadiyah sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan perkaderan. Diharapkan dengan pedoman ini pelaksanaan perkaderan bisa dilakukan secara terpadu, terarah, efektif dan efesien. Demikian keberhasilan penyelenggaraan pedoman ini dapat dijadikan sebagai acuan. Namun demikian, faktor manusia sebagai subjek pelaku sangat menentukan keberhasilan, kedisiplinan dan keaktifan penyelenggaraan dan pengelolaannya. Antara keduanya harus terjadi sinkronisasi yang serasi.

8

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

BAB III KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN

IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH

I. PENGERTIAN Komponen perkaderan di lingkungan IMM adalah seperangkat kelembagaan perkaderan yang menjadi ciri khas dan terprogram, baik utama, khusus maupun pendukung. Sedangkan  jenjang perkaderan adalah stratifikasi pentahapan perkaderan menurut tingkat kualifikasi peserta dan level kepemimpinan penyelengga. II. KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN UTAMA 1. DARUL ARQAM 1.1. UMUM a. Pengertian Darul Arqam adalah bagian utama sistem perkaderan IMM yang diselenggarakan dalam kesatuan waktu tertentu dan berjenjang. Nama Darul Arqam asalnya berarti rumah Arqam, dinisbatkan kepada pemilik Arqam Ibn Abil Arqam yang digunakan oleh Rasulullah SAW. Sebagai tempat perkaderan Islam di masa-masa pertama. Dari Darul Arqam itulah lahir tokohtokoh Islam generasi pertama seperti Abu Bakar, Ali Ibnu Thalib, Aisyah, dan lainlain. b. Jenjang Darul Arqam memiliki tiga jenjang, yaitu : 1. Darul Arqam Dasar (DAD ) 2. Darul Arqam Madya (DA M ) 3. Darul Arqam Paripurna (DAP) c. Tujuan Perkaderan Darul Arqam ditujukan dalam rangka membentuk karakter dan meningkatkan mutu kader sehingga tercapai kualifikasi Profil Kader Ikatan dengan wawasan tertentu sesuai dengan jenjang stratifikasinya.

1.2. Darul Arqam Dasar a. Pengertian Yaitu perkaderan utama tingkat pertama dari tiga tingkat perkaderan, dan merupakan prasyarat bagi calon pimpin an IMM tingkat Komisariat. b. Peserta Prasyarat peserta 1. M emenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelengara. 2. Karakteristik Umum Peserta a. Sudah mengenal IMM b. Berada dalam tahap usia dewasa awal. c. Jenjang pendidikan tinggi relatif masih rendah. d. Sifat, persepsi, motivasi masih beragam. Jumlah peserta Darul Arqam Dasar hendaknya dibatasi sedemikian rupa agar tidak terlalu banyak. Rasio peserta dengan instruktur diharapkan 1 : 5. c. Penanggung jawab Darul Arqam Dasar dilaksanakan di bawah tanggung jawab Pimpinan Komisariat IMM. d. Pelaksana Panitia pelaksana Darul Arqam Dasar adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan Komisariat IM M . e. Instruktur Instruktur DAD adalah tim instruktur yang ditetapkan oleh PC IMM dan terdiri dari sekurang-kurangnya : 1. 1 (satu) orang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 (lima) orang anggota Instruktur 9

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

f. Tujuan Membentuk karakter dan kepribadian serta mutu anggota hingga mencapai kualifikasi kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat komisariat dan cabang serta internalisasi dasar-das ar Islam dan meletakkan dasar pemahaman intelektualitas.

g. Target 1. Intemalisasi nilai - nilai ideologis 2. M enumbuhkan wacana intelektual 3. Terbentuknya kader yang siap menjadi pimpinan di tingkat Komisariat dan Cabang. h. Kurikulum Lihat pada tabel kurikulum dan silab i. i. Sifat

Darul Arqam Dasar dilaksanakan dengan pendekatan persuasif edukatif.  j. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Praktek 4. Penugasan 5. Terapi P sikologis k. Waktu Darul Arqam Dasar diselenggarakan dalam satuan waktu 4 (empat) hari 4 (empat) malam atau 96 jam. A lokasi waktu 9 6 jam dibagi dalam : 1.a. Materi wajib 1 : 15 x 1,5 jam 1.b. Materi suplemen dan muatan lokal : 8 x 1,5 jam 1.c. Paket 1.d. Istirahat l. Evaluasi

= 22,5 jam = 12 jam =20,5 jam = 61 jam

Aspek yang dinilai 1) Pengam atan saat berlangsungnya kegiatan, menyangkut : 1.a. Tertib Ibadah 1.b. Patisipasi kehadiran 1.c. S ikap (akhlaq al karimah)

2) Penilaian aktifitas, menyangkut 2.1. Tingkat keseriusan 2.2. Daya tangkap dan daya tanggap. 2.3. Ketrampilan. 1. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama PK IMM sebagai penanggung jawab perkaderan 2. Evaluasi Pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh Pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional.

1.3. Darul Arqam Madya (DAM) a. Pengertian Yaitu perkaderan utama tingkat kedua dari tiga tingkat perkaderan, dan merupakan prasyarat bagi calon pimpinan IM M tingkat Cabang. b. Peserta Prasyarat Peserta 1. Telah lulus Darul Arqam Dasar (DAD) 2. M endapat mandat dari pimpinannya. 3. M emenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara. Karakteristik umum peserta : 1. Sudah mengenal IMM dan Muhammadiyah lebih jauh. 2. Jenjang Pendidikan tinggi relatif telah cukup. 3. Telah memiliki persepsi dan motivasi sendiri. 10

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

c. d.

e.

f.

g.

h.

i.  j.

k.

l.

Jumlah peserta Darul Arqam Madya hendaknya dibatasi sedemikian rupa agar tidak terlalu banyak tetapi dapat mengakomodir potensi Pimpinan Komisariat yang ada di wilayah PC penyelenggara. Rasio peserta dengan instruktur diharapkan 1 : 7 Penanggung jawab Darul A rqam M adya dilaksanakan dibawah tanggung jaw ab Pimpinan Cabang IMM . Pelaksana Panitia pelaksana Darul Arqam Madya adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan Cabang IMM. Instruktur Instruktur DAM adalah Tim Instruktur yang dibentuk oleh DPD IMM dan terdiri dari sekurang-kurangnya : 1. 1 (satu) orang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 orang anggota instruktur Tujuan Membentuk karakter dan kepribadian serta mutu anggota hingga mencapai kualifikasi kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat daerah. Target 1. Terbentuknya visi intelektual kader. 2. Terbentuknya kader yang siap menjadi P impinan tingkat Cabang & daerah. Kurikulum Lihat pada tabel kurikulum dan silabi Sifat Darul A rqam M adya dilaksanakan dengan pendekatan edukatif andragogik. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Praktek 4. Penugasan 5. Tes Waktu Daru l Arqam Madya diselenggarakan dalam satuan waktu 5 (lima) hari 5 (lima) malam atau 120 jam. Alokasi waktu 120 jam dibagi dalam : 1. Materi Wajib 15 x 1,5 jam : 52,5 jam 2. Materi suplemen dan muatan lokal 8 x 1,5 jam : 16,5 jam 3. Paket : 24,5 jam 4. Istirahat : 58 jam Evaluasi 1.  Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama PC IMM sebagai penanggung jawab perkaderan. 2. Evaluasi Pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh Pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional.

1.4. Darul Arqam Paripurna (DAP) a. Pengertian Yaitu perkaderan utama tingkat ketiga dari tiga tingkatan perkaderan, dan merupakan prasy arat bagi calon pimpinan IMM tingkat pusat . b. Peserta

Prasyarat peserta : 1. Telah lulus Darul Arqam Madya (DAM) 2. M endapat mandat dari pimpinannya 3. M emenuhi ketentuan yang telah ditetapkan oleh penyelenggara.

11

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Karakteristik umum peserta : 1. M emiliki motivasi dan bakat kepemimpinan yang kuat. 2. Memiliki wawasan ke - Islaman dan keM uhammadiyahan yang luas. 3. Peka dan tanggap terhadap perkembangan politik dan kemasyarakatan. Peserta Darul Arqam Paripurna (DAP) diharapkan dapat mengakomodir potensi seluruh DP D , baik skala nasional maupun regional. Rasio peserta deng an instruktur diharapkan 1 : 10.

c. Penanggung jawab Darul Arqam Paripurna berada dalam tanggung iawab Dewan Pimpinan Daerah IMM. DPD IMIM dapat melaksanakan Darul Arqam Paripurna tingkat nasional maupun regional. d. Pelaksana Panitia pelaksana Darul Arqam Paripurna adalah panitia yang dibentuk oleh Dewan Pimpinan Daerah IMM . e. Instruktur Instruktur Darul Arqam Paripurna adalah tim instruktur yang ditetapkan oleh DPP IMM dan terdiri dari sekurang - kurangnya : 1. 1 (satu) orang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 (lima) orang anggota instruktur. Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur DAP adalah minimal telah lulus latihan Instruktur III dan atau pernah menjadi Pimpinan DPP IMM. f. Tujuan

g.

h.

i.  j.

k.

Meningkatkan mute anggota IMM hingga mencapai kualifikasi kader IMM yang mempunyai wawasan tingkat nasional. Spesifikasi orientasi DAP adalah pada penguatan wawasan kepemimpinan. Target 1. Terbentuknya kemampuan peran sosial kemasyarakatan. 2. Terbentuknya kader yang siap menjadi Pimpinan tingkat Nasional. Kurikulum Lihat pada tabel dan silabi. Sifat Darul Arqam Paripurna dilaksanakan dengan pendekatan liberatif emansipatoris. Metode 1. Ceramah 2. D iskusi /seminar 3. Praktek 4. Problem solving 5. Studi Kasus 6. Observasi 7. Penugasan 8. Dialektika Forum 9. Tes Waktu Darul Arqam Paripurna diselenggarakan dalam satuan waktu 7 (tujuh) hari 7 malam atau

168 jam. Alokasi waktu 120 jam dibagi dalam : 1. Materi wajib 15 x 1,5 jam : 39 jam 2. Materi suplemen dan muatan lokal 8 x 1,5 jam : 36 jam 3. Paket : 25,5 jam 4. Istirahat : 87 jam l. Evaluasi 1. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama DPD IMM sebagai

penanggung jawab perkaderan. 2. Evaluasi Pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan kepada aspek esensi dan teknis operasional. 12

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

III. KOMPONEN DAN JENJANG PERKADERAN KHUSUS 1. LATIHAN INSTRUKTUR (LI)

1.1. Umum a. Pengertian Latihan Instruktur adalah perkaderan khusus yang menjadi fasilitas didik resmi dan

disusun secara berjenjang seba gai upaya untuk meningkatkan kualifikasi kader secara bertahap agar memperoleh kompetensi dalam m engelolah perkaderen Ikatan. b. Dasar P emikiran IMM sebagai organisasi kader memerlukan kader-kader yang mempunyai kualifikasi tertentu untuk mengelola lembaga-le mbaga perkaderan yang dilaksanakan Ikatan sesuai dengan jenjang kompetensinya. c. Jenjang Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang memiliki kelayakan untuk mengelola perkaderan di masing-masing level kepemimpinan sesuai dengan jenjang kompetensinya. 1.2. Jenjang Latihan Instruktur (LI) 1.2.1. Latihan Instruktur Dasar (LID)

a. Pengertian Latihan Instruktur Dasar (LID) adalah kegiatan perkaderan khusus yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga instruktur tingkat Cabang, yang memiliki kewenangan mengelola perkaderan utama dalam lingkup wilayah kepemimpinan Pimpinan Komisariat. b. Tujuan Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang mempunyai kualifikasi dan

kompetensi menjadi pemandu Masta, dan perkaderan di tingkat Kom isariat. c. Peserta Peserta adalah anggota dan pimpinan IMM yang telah memenuhi syarat. Syarat peserta LI Dasar, yaitu : 1. Telah lulus Darul Arqam Dasar (DAD) 2. Mendapat mandat dari pimpinannya. 3. Lulus T es.

d. Penangung jawab

Penganggung jawab program adalah P impinan Cabang IM M . e. Pelaksana Pelaksana program adalah panitia yang dibentuk oleh Pimpinan Cabang IMM. f. Instruktur Instruktur LID adalah tim Instruktur yang ditetapkan oleh PC IMM dan terdiri dari sekurangkurangnya 1. 1 (satu) orang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 (lima) orang anggota instruktur. Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur LID adalah minimal telah lulus Latihan Instruktur Madya. g. Kurikulum

Kurikulum dan silabi ditentukan secara tersendiri. h. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Simulasi 4. Workshop 5. Penggasan 6. Observasi 7. Studi Kasus 8. Dinamika  kelompok 9. Roll playing 13

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

i.

Waktu Diselenggarakan dalam waktu 4 (empat) hari 4 (empat) malam atau 96 jam. Alokasi waktu 96 jam dibagi dalam : 1. Kegiatan belajar mengajar : 41 jam 2. Kegiatan terstruktur . 12 jam 3. Kegiatan tidak terstruktur : 26 jam

 j. Evaluasi 1. Evaluasi peserta a. Aspek yang dinilai meliputi aspek apektif, kognitif dan psikomotorik 1. Pre test dan post test. 2. Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan, Menyangkut : 2.1. Tertib Ibadah 2.2. Partisipasi kehadiran 2.3. Sikap (akhlaq al karimah) 3. Penilaian aktifitas menyangkut 3.1. Tingkat keseriusan. 3.2. Daya tangkap dan daya tanggap. 3.3. Ketrampilan 3.4. Kepemimpinan 3.5. Kemandirian. b. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim I nstruktur bersama PC IMM

sebagai penanggung jawab perkaderan. 2. Evaluasi Pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional. 2.2.2. Latihan Instruktur Madya (LIM)

a. Pengertian Latihan Instruktur Madya (LIM) adalah kegiatan perkaderan khusus yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga instruktur tingkat Daerah, yang memiliki kewenangan mengelola perkaderan utama dalam lingkup wilayah kepemimpinan Pimpinan Daerah IMM. b. Tujuan Terciptanya tenaga-tenaga instruktur yang mempunyai kompetensi menjadi instruktur perkaderan di tingkat Daerah. c. Peserta

kualifikasi

dan

Peserta adalah anggota dan pimpinan IMM yang telah memenuhi syarat. Syarat peserta LIM, yaitu : 1. Telah lulus Latihan Instruktur Dasar. 2. Mendapat mandat dari pimpinannya. d. Penangung jawab

Penganggung jawab program adalah Dewan Pimpinan Daerah IMM. e. Pelaksana Pelaksana program adalah panitia yang dibentuk oleh D PD IM M . f. Instruktur Instruktur LIM adalah tim Instruktur yang ditetapkan oleh DPD IMM dan terdiri dari sekurang - kurangny a : 1. 1 (satu) prang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 (lima) orang anggota instruktur. Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur LIM adalah minimal telah lulus Latihan Instruktur Paripurna. g. Kurikulum

Kurikulum dan silabi ditentukan secara tersendiri.

14

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

h. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Simulasi 4. Gladi 5. Penugasan 6. Observasi 7. Studi Kasus i. Waktu LIM Diselenggarakan dalam waktu 6 (enam) hari 6 (Enam) malam atau 144  jam. Alokasi waktu 144 jam dibagi dalam : a. K egiatan belajar mengajar : 51 jam b. Kegiatan terstr uktur : 56 jam c. Kegiatan tidak terstruktur : 37 jam  j. Evaluasi 1. Evaluasi peserta a. Aspek yang dinilai meliputi aspek apektif, kognitif dan psikomotorik : 1. Pre test dan post test. 2. P engamatan saat berlangsungnya kegiatan, menyangkut : 1. Tertib Ibadah 2. Partisipasi kehadiran 3. S ikap (akhlaq al karimah) 3. Penilaian aktifitas menyangkut : 1. Tingkat keseriusan 2. Daya tangkap dan daya tanggap 3. Ketrampilan 4. Kepemimpinan 5. Kemandirian. b. Penentuan kelulusan ditent ukan oleh Tim Instruktur bersama DPD

IM M sebagai penanggung jawab perkaderan. 2. Evaluasi Pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perk ad eran yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional. 3.2.3. Latihan Instruktur Paripurna (LIP)

a. Pengertian Latihan Instruktur Paripurna (LIP) adalah kegiatan perkaderan khusus yang dilaksanakan dalam rangka mempersiapkan tenaga-tenaga instruktur tingkat Pusat, yang memiliki kewenangan mengelola perkaderan utama dalam lingkup wilayah kepemimpinan Pimpinan Pusat IM M . b. Tujuan Terciptanya

c.

d.

e. f.

tenaga-tenaga instruktur yang mempunyai kualifikasi dan kompetensi menjadi instruktur perkaderan di tingkat Nasional dan R egional. Peserta Peserta adalah anggota dan pimpinan IMM yang telah memenuhi syarat. Syarat peserta  LIP, yaitu : 1. Telah lulus Latihan Instruktur Madya. 2. Mendapat mandat dari pimpinannya. Penangung jawab Penganggung jaw ab program adalah Dewan Pimpinan Pusat IMM atau dilimpahkan kepada DPD. Pelaksana Pelaksana program adalah panitia yang dibentuk oleh DPP  IMM. Instruktur Instruktur LIP adalah tim Instruktur yang ditetapkan oleh DPP IMM dan terdiri dari sekurang - kurangnya : 15

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

1. 1 (satu) orang Master Of Training 2. 1 (satu) orang Imam Training 3. 5 (lima) orang anggota instruktur. Persyaratan untuk dapat menjadi instruktur LIP adalah minimal telah lulus Latihan Instruktur Paripurna. g. Kurikulum

Kurikulum dan silabi ditentukan secara tersendiri. h. Metode 1. Ceramah 2. Diskusi 3. Simulasi 4. Gladi 5. Penugasan/Observasi 6. Studi Kasus 7. Waktu LIP diselenggarakan dalam waktu 6 (enam) hari 6 (Enam) malam atau 144  jam. Alokasi waktu 144 jam dibagi dalam :

i.

a.

K egiatan belajar mengajar

b.

Kegiatan terstruktur Kegiatan tidak terstruktur

: 51 jam : 56 jam : 37 jam

c. Evaluasi 1. Evaluasi peserta a. Aspek yang dinilai meliputi aspek apektif, kognitif dan psikomotorik : a. Pre test dan post test. b. Pengamatan saat berlangsungnya kegiatan, menyangkut : 1. Tertib lbadah 2. Partisipasi kehadiran 3. S ikap (akhlaq al karimah)

c. Penilaian aktifitas menyangkut 1. Tingkat keseriusan 2. D aya tangkap dan daya tanggap 3. Ketrampilan 4. Kepemimpinan 5. Kemandirian. b. Penentuan kelulusan ditentukan oleh Tim Instruktur bersama DPP IMM sebagai penanggung jawab perkaderan. 2. Evaluasi Pelaksanaan Yaitu evaluasi yang dilakukan oleh pimpinan penyelenggara yang menyangkut pelaksanaan keseluruhan kegiatan perkaderan yang dilakukan. Penilaian diarahkan pada aspek esensi dan teknis operasional.

16

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

BAB IV TINDAK LANJUT PERKADERAN IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYA H A. PENDAHULUAN

IMM menetapkan pola perkaderan sebagai upaya pokok aktivitas kelembagaan yang menjadi urat nadi kegiatan. Segala bentuk kegiatan IMM pada dasarnya direfleksikan dalam bentuk-bentuk konstruk perkaderan yang dititikberatkan pada peningkatan kualitas sumber daya manusia muda, khususnya mahasiswa. K egiatan resmi perkaderan dalam setiap komponen dan jenjan g tidak berakhir dalam satuan waktu tertentu yang terbatas dan insidental. Upaya itu mesti dilanjutkan dengan program pasca latihan sebagai upaya pembinaan dan pengembangan kualitas anggota secara kontinue dan terprogram. Hal m i merupakan konsekuensi logis  komitmen kekaderan IMM. Disadari bahwa mengandalkan pembinaan kualitas kader melalui perkaderan utama saja tidak cukup dan sangat terbatas. Dengan demikian setiap struktur kepemimpinan IMM bertanggung jawab untuk melaksanakan proses tindak lanjut perkaderan di lingkungannya. B.

PRINSIP FOLLOW UP

Proses tindak lanjut (follow up) perkaderan dilaksanakan dengan prinsip fleksibel dan dinamis. C. SIFAT DAN FUNGSI

Tindak lanjut perkaderan dilaksanakan dengan sifat 1. Silaturrahim, baik secara personal maupun kelompok. 2. Jaringan informal kualitatif, baik antara personal maupun profesional. 3. Promosi dan transformasi kader di kawasan persyarikatan, Um mat dan bangsa.

D. MATERI DAN BENTUK TINDAK LANJUT Materi tindak lanjut (follow up) perkaderan herupa 1. Pendalaman ke- Islaman, keMuhammadiyahan, keilmuan, kemanusiaan, dan kelndonesiaan. 2. Pengembangan materi khusus profesional. 3. Kajian masalah kontemporer

Bentuk pembinaan 1. Study W awasan 2. Penugasan 3. Kunjungan lapangan. 4. Pemagangan 5. 6. 7. E.

Monitoring

Silaturrahim Dll. PENANGGUNG JAWAB

1. Organisasi Tindak lanjut perkaderan secara organisasional berada dalam tanggung jawab Bidang Kader masing-masing level pimpinan. 2. Fungsional

S ecara fungsional tanggung jawab terletak pelatih di setiap level kepemimpinan. F. KOMPONEN DAN JENJANG PENGKADERAN PENDUKUNG

Komponen dan jenjang perkaderan pendukung terbagi menjadi : 1. Perkaderan pendukung pokok : Jenis- jenis perkaderan pendukung pokok :

a. Pelatihan Mubaligh. b. Pendidikan P olitik c. Pelatihan pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat. d. Pelatihan K ewirausahaan 17

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

e. Pelatihan Tarjih f. Pelatihan Ketrampilan g. Pelatihan Penelitian dan Penulisan Karya Ilmiah 2. Perkaderan Pendukung Tambahan

(Perincian, jenis dan teknisnya ditentukan secara bebas sesuai kebutuhan)

18

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Lampiran 1 MATERI PERKADERAN FORMAL IKATAN MAHASISWA MUHAMMADIYAH DARUL ARQAM

Alokasi Waktu Materi KBM KELOMPOK

IDEOLOGIS

JENIS MATERI

Risalah Islamiah KeMuhammadiyahan Ibadah

Dakwah KEORGANISASIAN KEPEMIMPINAN

Keilmuan Manajemen Sistem perkaderan Administrasi Permusyawaratan Kewirausahaan

WAWASAN

Sosiologi Antropologi Sejarah Perjuangan Umat Islam Filsafat Politik Pancasila

TERAPAN

Logika Komunikasi Teknik N egosiasi Retorika Metode Penelitian N etwork Planning

SUPLEMEN

Kapita Selekta Muatan Lokal

Jumlah

ALOKASI WAKTU/JAM DAD DAP DAM 9 6 6 4,5 3 3 3 3 3 1,5 4,5 3 1,5 1,5 -

4,5 4,5 3 3 1,5 3

4,5 3 3 1,5

3

2,5 2,5 1,5

1,5 1,5 -

1,5 -

3 1,5 1,5

3 3 -

1,5 -

3 1,5 1,5 -

3 1,5 1,5 1,5 1,5

*

1,5. *

1,5 *

34,5

52,5

39

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

19

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Lampiran 2 LATIHAN INSTRUKTUR

Alokasi Waktu Materi KBM KELOMPOK

IDEOLOGIS

KEORGANISASIAN – KEPEMIMPINAN

WAWASAN

TERAPAN

SUPLEMEN

JENIS MATERI

Risalah Islamiah Kemuhammadiyahan Keimanan Manajemen Umum Sistem P erkaderan Administrasi Manajemen Pelatihan Metodologi Perubahan Sosial Filsafat Manusia Filsafat A gama Filsafat Pendidikan Psikologi Analisa Pendekatan S istem Manajemen Kelas Dinamika K elompok Keinstrukturan Pola Belajar Orang Dewasa Monitoring dan Eva luasi Pengenalan Potensi Diri Kebijakan Pendidikan Nasional Rekayasa Sumberdaya Manusia Muatan Lokal

JUMLAH

ALOKASI WAKTU LIM LIP 5 5 5 4 3 3 2 2 1 1 3 3 1 1 2 2 1 2 1 2 1 2 2 3 1 2 2 2 2 2 3 3 2 1 2 2 2 2 2 2

*

-

96

51

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

20

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Lampiran 3 DARUL ARQAM

Alokasi Waktu Kegiatan Terstruktur ALOKASI WAKTU/JAM DAP DAD DAM

JENIS KEGIATAN

Shalat Berjamaah Kuliah Singkat Tadarus Olah Raga Refleksi Wawancara Test T ertulis Penulisan Makalah Seminar G ladi (Lagu- Lagu K epanitiaan, Dll) Survai Investigasi Resensi Buku

2,5 2 3 1,5 0,5 1 1 2 -

4,5 4 5 2,5 1 1 1 1 3 2 2 3

6 6 10,5 3,5 2 1 3 3 20 5 3 -

Jumlah

12,5

28

63

LATIHAN INSTRUKTUR

Alokasi Waktu Kegiatan Terstruktur Alokasi Waktu LIM LIP 6 3,5 6 3,5 4 6 2 3 1 2 1 1 1 3 3 7 12 4 3 4 3 1,5 1,5 3

JENIS MATERI

Shalat Berjamaah Kuliah Singkat Tadarus Olah Raga Refleksi Wawancara Test T ertulis Penulisan Makalah Seminar Gladi Keinstrukturan Survai/Observasi Apresiasi JUMLAH

29

21

56

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Lampiran 4 SILABI MATERI PERKADERAN PER JENJANG A.

JENIS MATERI Risalah Islamiah

Ibadah

DARUL ARQAM DASAR ASPEK BAHASAN

JAM 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5

Hakekat Islam Tauhid Al Qur’an Akhlak Islam Sirah Nabi Muhammad Islam D an P eradaban Filsafat Ibadah Islam

Ibadah Praktis Harian

1,5 1,5

Dakwah Kemuhammadiyahan

Metodologi Dakwah Islam Muhammadiyah Sebagai Gerakan Islam Gerakan Pembaharuan Di Indonesia Kepribadian Muhammadiyah

1,5 1,5 1,5 1,5

Ke - IM M -an

Sejarah Pendirian IMM Kepemimpinan IMM Khittah dan Identitas IMM

1,5 1,5 1,5

Manajemen

Sistem K epemimpinan Islam Teori Leadership

1,5 1,5

Administrasi Organisasi Administrasi M usyawarah D alam Islam Permusyawaratan Sejarah Perjuangan Umat Perjuangan Islam Di Indonesia

1,5 1,5

Islam di Indonesia

1,5

Filsafat Logika Muatan Lokal

Dakwah Islam Dalam Masyarakat– Indonesia Membangun Logika Ilmiah

1,5 1,5 *

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

22

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Lampiran 5 SILABI MATERI PERKADERAN PER JENJANG B.

JENIS MATERI Risalah Islamiah

DARUL ARQAM MADYA ASPEK BAHASAN

Faham Agama Dalam M uhammadiyah Ijtihad Dalam Islam Problema D unia Islam Jihad Dalam Islam Ibadah Perbandingan Madzhab Pola K ebijakan Tarjih Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah IMM Dakwah Dakwah dan Tantangan Global (Pemurtadan) Metode ijtihad tarjih Kemuhammadiyahan Matan Keyakinan dan Cita - cita Hidup Warga Muhamma-diyah Ke-IM M -an Khittah Perjuangan M uhammadiyah IMM dan Gerakan Mahasiswa Nasional IMM dan Transformasi Kader dalam Muhammadiyah IM M dan Transformasi Kader dalam Masyarakat Manajemen Pola Kepemimpinan M uhammadiyah Pola K epemimpinan Mahasiswa Manajemen Organisasi Muhammadiyah Sistem P erkaderan Sistem P erkaderan I MM Sistem Perkaderan Muhammadiyah Administrasi Administrasi D alam P andangan Islam Kewirausahaan Manajemen W iraswasta W irausaha dalam Islam Wirausaha Sukses (teori dan Pengalaman) Sosiologi Sosiologi Masyarakat Indonesia Antropologi Antropologi Budaya Sejarah Perjuangan Arah Perjuangan Muhammadiyah Kini dan Nanti Umat Epistimologi Islam Filsafat Aliran -aliran Filsafat Filsafat Pancasila Kebijakan P olitik Nasional Politik Dasar- dasar komunikasi Komunikasi Komunikasi Massa Retorika Retorika dakwah Metodologi penelitian ilmiah Metodologi * penelitian * Kapita selekta Muatan Lokal

JAM 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 * *

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

23

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Lampiran 6 SILABI MATERI PERKADERAN PER JENJANG C. DARUL ARQAM PARIPURNA

JENIS MATERI Risalah Islamiah

ASPEK BAHASAN

Perjuangan Politik Umat Islam Indonesia Islam dan Kecenderungan Masa Depan Konsep Masyarakat Islam G erakan Pemikiran Islam di Indonesia Kemuhammadiyahan Muhammadiyah dan Rekayasa Pemberdayaan Umat Ideologi Politik P erjuangan M uhammadiyah Ke - IM M -an Kebijakan Politik Kem ahasiswaan Metodologi Pemahaman IMM (Visi Intelektual, Manajemen Kultural dan M anajerial) Akhlaq Kepemimpinan Sistem P erkaderan Pengembangan Manajemen Persyarikatan Profil Kader IMM Pola dan Arah T ransformasi Kader IMM Kewirausahaan Sosiologi Kebijakan Ekonomi Nasional Antropologi Rekayasa Sosial Masyarakat Masa D epan Filsafat Religius K ebudayaan Filsafat Kekuasaan dalam Islam Komunikasi Filsafat G erakan (H arakah) Islamiah Politik Komunikasi dan Komunikasi Politik Retorika M oral Politik Metodologi Retorika Dakwah penelitian M etodologi Penelitian Sosial Network P lanning Teori dan P raktek Networking Planning * Kapita selekta

JAM 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 1,5 *

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

24

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Lampiran 7 SILABI MATERI PERKADERAN PER JENJANG A. LATIHAN INSTRUKTUR DAERAH

JENIS MATERI Risalah Islamiah

ASPEK BAHASAN

JAM

Pemahaman dan P endalaman M ateri Tentang Hakekat Islam dan P risip - Prinsip Dasar Al Islam Pemahaman dan Pendalaman Dan Penertiban Ibadah Praktek Ibadah Sehari- Hari Wawasan Tentang Praktek Ibadah Sehari -Hari Menurut Pendirian Berbagai Madzhab Kemuhammadiyahan Pemahaman dan P endalaman M ateri Tentang Keyakinan Hidup Islami Menurut Muhammadiyah Filosofi G erakan Muhammadiyah Reinterpretasi Pola dan Arah Gerakan IMM Tingkat Ke - IM M -an Komisariat-Cabang-DP D Manajemen Manajemen Umum Manajemen Pelatihan Manajemen Kelas Analisa Pendekatan S istem Kajian Materi Perkaderan DAD dan DAM Sistem P erkaderan Administrasi U mum Metodologi Perubahan Sosial Masyarakat Administrasi Berkembang Perubahan Sosial Filsafat Manusia Filsafat Filsafat A gama Filsafat Pendidikan Psikologi Psikologi Umum Psikologi P erkembangan Keinstrukturan Dinamika K elompok Teori dan P raktek Analisa Peran M onitoring dan E valuasi Sumber Daya Pengenalan Potensi Diri Muatan Lokal Rekayasa S umberdaya M anusia * Jumlah

5 2 3 2 2 1 2 2 1 3 1 1 1 1 1 1 1 1 2 2 1 1 2 2 *

43

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

25

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

Lampiran 8 SILABI MATERI PERKADERAN PER JENJAN G B.

JENIS MATERI Risalah Islamiah

Ibadah

LATIHAN INSTRUKTUR NASIONAL

ASPEK BAHASAN JAM Pemahaman dan Pendalaman Materi Tentang Hakekat Islam dan Prisip-Prinsip Pergerakan Al 2 Islam 3 Kajian Masalah- masalah K ontemporer Pemahaman dan Pendalaman Dan Penertiban 2 Praktek Ibadah Sehari- Hari Wawasan Tentang Praktek Ibadah Sehari-Hari 3

Kemuhammadiyahan Menurut Pendirian Berbagai Madzhab Pemahaman dan Pendalaman Materi Tentang Strategi Perjuangan Muhammadiyah Kontemporer Profil Pimpinan Muhammadiyah (Analisis Masa Ke - IM M -an Depan) Manajemen Reinterpretasi Pola dan Arah Gerakan IMM Tingkat DPD dan Skala Nasional Manajemen P ersonalia Manajemen Pelatihan Sistem P erkaderan Manajemen Kelas Analisa Pendekatan S istem Administrasi Kajian Materi Perkaderan IMM, D AM dan DAP Perubahan Sosial Administrasi P ersonalia Filsafat Metodologi Perubahan Sosial Masyarakat Maju Filsafat Islam tentang M anusia Filsafat Islam tentang K ehidupan Psikologi Filsafat Pendidikan Islam Psikologi Sosial Keinstrukturan Psikologi Orang Dewasa Psikologi Massa Dinamika K elompok Analisa Proses dan dinamika Keinstrukturan M onitoring dan E valuasi Pendidikan Sumber Daya Pengenalan Potensi Diri Kebijakan Pendidikan Nasional Muatan  Lokal Rekayasa S umberdaya M anusia *

2 1 2 2 2 2 3 1 2 2 2 2 1 1 1 2 3 2 2 2 2

Catatan *) Menurut Pertimbangan Penyelenggara

26

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

  u    t    k   a    W

   N    A    S    A    H    A    B    K    O    K    O    P  .    B    U    S

   0    5    1

   0    8    1

  n   a   r   a   e   r    d    I    t   a    k    t   e    k   r   n   n   s   e   e   a   a   p   p   r   r   n   e   e   a   n   g    d   n   d   a   a   a   g   r    j   a   k   n   e   n   r    k   a    d   e   e   r    b   a   j   p   e   p    k    k   k   m   g   &  o   o   e   n   n    k   g   n   e   n   k   a   o   o   e    i   p   e    t   n   p     p   p   r   n   o     e   a   p   k   k   k   g   u   o   o   e   n   j   m   k   k   p   e   u   o   o   o   s    P   T   K   P   P   A       -

      -

      -

      -

      -

      -

   0    2    1

  n   a   n   a   a   n   r   a   e   s    k    d   a   a    k    l   n   e   r   e   p   e   p   m  s   n   e   e    j   s   a   o   e   m   n   r   e   a   p    j   m  p   a   a   n   n   h   n   a   a   a   a    i   r   m    t    t   e   r   -    d   e   p   a   n   a   g   a   k   i   n   h   r   a   e   a   e   r    P   T   p   U       -

      -

      -

  n   a   a    d    d    t   o    i   g   e   o   m   g   s   i   a   r    i   n   g   o    d    j   g   n   e     a   a    i   s   d   n   n   e   a   e   a    t    j   p   a    k   g   n   e   n   a   a    d    t    d    i   n   i   n   n   e   a   g   e   g    i   p   o   t    t   r   n   g   n   o   e   a   a   a   g   g   i    d   i   a   r   n   a   r    d   e   r   e   a   n    P   U  a   p   U  a       -

      -

   I   n   a   r   e    d   a    k   r   e    P   m    t   s    i    S

  n   a    d   n   n   a   r   e   e    d   m   a   e   k    j   a   r   e   n   P   a    M

   G    N    A    J    N    U    N    E    P    I    R    E    T    A    M    N    A    U    J    U    T

  n   a   r   e   n   d   a     a   a   y    d   k   n   n   r   n   a   e   a   p   k   m   k   p   a   o   a    h   k   r   a   o   e   n   m  p   -   e   e   k   p   o   m    i    k   u    k    i    l    i   o   p   p   m  n   m   e   a   a   m   m  a   s   a   a   n    t   a   u   r   g   d   e   s   n   I   e   e    P  p   k    t

   I    k    t   e   n   n    d   a   o   a   r    t    d   n   e   e   e   d   n   m   m   a   a   j   e     u   e   k   r    h   a    d   e   n   a   o   p    t   a   u    t   e   m  p   e   m   g   m  a   n   g   m    i    l   e   n   a   a   a   d   p   t   a   m    i   n   a   s   a    k   n    i   u   n    l   e   a   y    i    t   n   g   a   m  n   d   n   n   k   a   e   a   n   a   e   n   a   k   m  u   m  a   r   s   e   p   g   a   a   a   d   a   i   r    t    t   r   u   r    d   a   e   g   g   e   s   n   k   r   n   e   s   e   e   e   e   e   n   a    P  p   p   m    P  y

   I    R    E    T    A    M    N    A    U    J    U    T

  u   p   -   m    k   a   o   m    k   n   o   a   p    i    d   a   s   M   a   M   u   I   g   n   n   a   e   r   m  e   a    t    d   a   y   n   a   k   p   g   n   a   a   n   k    d   e   p   p   a   a   r    t   r    k   o   e   e   s   k   n   e   o   e    P  p   m

   N    K   A    O   S    K   A    O   H    P   A    B

 ,   p   a   a    k    l   o    i    l   s   n   a   e   g   n   d   a   n   n   g   a   e   n   u   m   a   h    t   a   t   a   m   a   m  e   l   e   g   a    k   n   d    k   e   n   n   u   p   l   a   a    t    i   n   n   p   r   e   e   a    d    b   s   a   a   m   a    k   m   l   u   r   r   e   e   t   e   e    M   k   k   p

   0    2    1

      -

  n   a    d   n   a   r   r   a   a   j    j   a   a   l    l   e   e    b    B    i   r   m   e   o   P   e    T

 ,   p   n   a   a    k   a   n    i   s   n   a   u   g   n   d   a   n   g   g   a   n   n   u   e   a   h   p   n    t   a   a   t   a   m   a   r   e   m  e   l    d   e   a   a    k   g   n   d   k    k   e   n   r   u   p   l   a   e    t    i   p   n   n   p   e   e   a   m    d    b   s   a   a   o   m   l   u   r    t   e   e   t   e   e    M   k   k   m

   0    8    1

   I    k    t   n   a   r   e    d   a   m    k   u   r   m   l   u   u   e   p    l   u   k    i    k   r   m    i   u    l   r    k   u   u   m   u   u   k    k   r    l    i   u   u   r   n   s   i    k   u   a    i   n   r    k    t   u   r   u   -    k   n   e   r   a   g   u   s   i   n   s   a   r   e   n   s   a    P   U   A   U       -

      -

      -

   I   m    l   u    k    i   r   u    K    i   m   o    t   a   n    A    i   r    I   e   k    t   a   t   m  n   a   r   r   e   a   s   d   e   a    b   k   s   r   e    i   r   p   a   g   m    i    l   u   a   u   s   k   a   i   u   r   u   g   k   n   e   n   m  a   u   a   j    t   u   r    t   e   s   n   e   a    P   d

  n   a    d   m   n   l   a   u   u   m   i    k   a    h   r   u   a   k   m  g   e   n   p   a    i    t   n    k    i    l   e    i    t   m  n   e   a   n   a   m  a   s   r   e   a   a   d    t   r   u   a   g   k   e   s   n   r   e   e   e    P  p   p

      -

   0    2    1

   i    i   s   s   a   a   u   u   l    l   a   n   a   v   v   a    i   e   e    t   r   i    k    i   e   s   n   g   g   k   n   n   e   e   u    P   F   T       -

      -

   0    5    1

  a    k    i   m   a   n    i    D   n   a   a   n   a   s    k   a    i   s   l   g   e   n   p   p   u   i    f   s   n   i   n   r   a   r    k    d   a   p    t   -   o   p   n   n   i   a   a   p   s   m   g   j   u   o   n   n   u   i    l   r   e   e    P   T   P   K

      -

   i   s   a   u    l   a   v   e

      -

      -

      -

  a   k   o    k    i   p   m  m   a   o   n   l    i   e    D   K

  m   e    t   s    i    S

   i   s   a   u   u   l   p   a   m  v   a   e   m  m   e   n   t   a   s    d   i    i   s   n   a   s   a    k   a   i   u   s   g   a   n   k    i   n   e   f    i   a   m  s   a   r   e    l   a    k    t   r   g   d   a   e    k   s   n   r   e   e   e    P  m  p

  g   u   n   p   a   m    t   n   a   a   m    t   n   n   a   a   d   u    h   k   a   o    t   e   p   g   m   o   n   l   e   e   p   k    i   a   a    k    i    k   y    l    i    i   n   m  m  n   e   a   a   n   k   m   i   p   a   a   d    i   r    t   r   s   a   e   e    i   s   r   n   e   a   e    P  v   m

   i   a   s   a    &   u   n   g   a   u   m  n   n   e    h   e   a   m  n   a   t   a    t    t   s    k    i   a   e   s   k   n   a   p   g    I    d   a   n   g   r   e   n   m    i   e   p   t   a   l   n   m   a    i   n   a   a   e    k    h    i   e    l    t    d   a   m    i   u   m  n   n   a   m   e   a   r   e   p   e   m  m   d   m  m   a   a   a   a   a   h    t    t   m   r   a   k   a   g   r    t   e   s   m  n   e   s   e   e   e   e   r    P  p   p    P  e   s

   0    8    1

   I    I    k    t    t   n   s   p   a   r   n   e   a   n   d   a   a   g   r   e   k   n   a    d   r    b   a   e   p   m    k   k   g   o   e   n   g   n   n   e   k   e   a   p   o    i   p    t   -   p   r   n   k   e   a    k   o   e   g   j    k   p   n   u   e   u   o   s    P   T   P   A       -

      -

      -

      -

  n   a   r   e    d   a    k   r   I   e   I    P   m   e    t   s    i    S   m   e    t   s   n   i   a   s    d   n   a   n   k   a   p   m  a   a   r    h   e   a   n   m  e   e   m   p   a   I    I    i    t   r    k    k    i    l    i   e   s   t   m  n   n   e   a   a   r   e   m  a   s   d   a   a   a    t   u    k   r   g   g   e   s   n   n   e   e   e    P  p   p

  u   p      k   m   o   a    k   m   o   n   p   a    i    d   a   s   a   M   u   M   g   I   n   n   e   a   a   m  r   e   y    t    d   a   a   n   p   k   n   a   a    k    d   r   e   p   a   p   a   r    t   r    k   o   e   e   s   k   n   e   o   e    P  p   m

   I    I    k    t   n   a   r   e    d   a    k   r   e   p   m   u    l   u    k    i   r   p   u   o    k   h   s   n   k   a   r    i   a   r   o    U   W       -

      -

   I    I

   i   m  m   u   o   l    t   a   u    k   n   i    A  r

  u    K

  n   g   a   n    d   t   a   n   n   a   t   e   I   u    I    h   n   k   a   a   t    t    l   n   e   i   g   p   a   n   m  r   e   e   a   p   r    d   a    i    t    k   e    k    k   g    i    l    i   n   n   m  a   e   e   d   p   m  n   m   u   a   a   s   l    t   u   r   a   k   e    i   w   s   a   r   e   u    P  w   k

 .   p   a   a    l    k   o    i    l   s   n   a   e   n   d   g   a   n   n   g   a   e   n   u   m   a   h    t   a   t   a   m   a   m  e   l   e   g   a    k   n   d    k   e   n   n   u   p   i   a   a    l    t   n   n   p   r   e   e   a    d   s    b   a   m   a   a    k   r   u   m   l    t   r   e   e   e   e    M   K   k   p

   I    R    E    T    A    M    K    U    D    N    I    I    R    E    T    A    M    N    A    U    J    U    T    K    U    D    N    I    I    R    E    T    A    M    O    N

28

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

  u    t    k   a    W

   N    A    S    A    H    A    B    K    O    K    O    P  .    B    U    S

   0    5    1

  m   e   m    t   e   s   t    i   s   s   i   s   u   i    t   a   s   g   u   s   n   u   n   f    i   a    l   s    i   s   a   s   a   i    h   l   a    T   r   e   m    O   b   i    t   e   p   n   W    k    S   o   a    t    i    i    t   a   r    i   s   r   a   g   e   l   e    d   t   g   s   n   a   n   a   a   r   e   n   t    t    P   A   S   S       -

   N    K   A    O   S    K   A    O   H    P   A    B

   G    N    A    J    N    U    N    E    P    I    R    E    T    A    M    N    A    U    J    U    T

   I    R    E    T    A    M    N    A    U    J    U    T

   0    8    1

      -

      -

      -

   0    2    1

   t   s   e    t   n   a   n   u   s   u   t   y   s   e   n   t   e   n   p   k   l   a   u   i   n   t   s   a   n   a   s   e   h   a   b   r    d   n   e   t   n   a   b   s   a   d   e   e    l    k   t   n   n   s   r   a   i   s   e   i   a   d    i    i   n    t    t   e   e   i   r    i    j   a   e   s     r   s   m   g   g   i   e   a    t   n   n   n   r    i   e   u   e   a   r    P   F   J    P   K       -

      -

      -

  m   e    t   s    i    S   a   s    i    l   a   n    A

   t   s   e    T   n   a   n   u   s   u   y   n   e    P

  r   u   s   n   u    k   u    l   e    b    k   u    l   e   s    i   u    h   m   a   e    t   e   t   s   g   i   n   s   e   i   p   m  s    i   a   n    t   r   r   p   e   s   n   e   a    P   d

  a   y   n   n   a   a    d    k   p   a   n   r   a   m  e   u   a   n   p   l   e   a   m   m   d   a    t   p   m  n   a   d   e   l    k   i   p   n    i   a   a   m   d   y   a   r    t   n   t   u   e   s   e   p   k   t   m  n   n   e   a   a   m  a   s   n   a   a   u   s    t   u   r   u   g   y   e   s   n   n   e   e   e    P  p   p

      -

      -

   0    5    1

   k    i    l    f   n   o    K   n   e   m   e    j   a   n   a    M   n   a   a   n   a   s    k   a    i   s   l   g   e   n   p   p   u   i    f   s   n    i   r   a   n   r   a    d   p    t   n   n     p   a   a   i   g   u   s   n   n   j    i   e   u   r    P   T   P       -

      -

      -

   0    4    2

   M    M   M    M   A    A  n   n   a   r   a   r   e   e  .    d   d   a   h   a   k   r   u    k   r   e   M   e   p   p   r   g   a   D   m   t   n  .   a   c   a   b   a   n   u    h   m   -   a   g   &   m  n   n   u   a   c   b   a   a   u   r   e    M   H   P       -

      -

      -

   0    5    1

   l   u   g    d   i   o   n   n   m  r   a   n   e   a   L   n   y   u   r   s   t   u   e   y   n   n   s   a   a   e   M    i    t   r   p   n   e   k   a   g   i    i   n   n   a   e   k   r    P   T   U       -

      -

      -

  n   e    k    i   m    l   e    j    f   a   n   o   n   K   a    M

   M    M    A   m  n   e   a   r    t   s   e    i    S   d   a    k   r   e    P

 ,   g   l   n    i   u   n   r   d   a   o   e   M    L   r   a   y   r   j   a   e   l    t   e   s   B   a    M

  g   y   n   k    i   a   l    d   f   n   o   n   k   a   u   n    h   e   a   m    t   e   j   e   g   a   i   n   n   s   e   a   a   p   s    i   m   i   n    k    i    l    i    l   m  a   g   m   d   r   o   e   n   i   m  a   d   a   p   a   l    t   u   r    k   c   e   a   s   c   n   e   e   u    P   k   m

  n   a   M    d   M   n   A   a   i   u   d    h   n   a   a    t   e   r   e   g   d   n   a   e   k   p   r    i   e    k    i    l   p    i   m  m   e   e   t   s   m   i   r   s   u   n    t    k   a   s   u   r   a    t   s   w   n   a    I   w

  n   a   a    d   t    i   r   m  e   a   s    h   l   u   a   d   m  o   e   m   m  n  ,   s    i   u   u   a    h   s   a   u   y   y   n    t   e   n   n   a   g   e   k   n   m   l   e   a   m  n   m   l   o   a   d   i    t   r   p   s   a   e   a   r   e   s   k   e   p    P  a   c   o

  n  ,   a   n   r   e   a   d   u   a    h   k   a   r    t   e   e   g   p   n   g   e   n   p   a    i    t   n    k    i   e    l    t    i   m  n   e   a   M   m  m   M   a   A   a   h    t   r   a   m   e   a   s   m   l   e   e   a    P  p   d

   i   a   s   k   a   i   n   u   k   g   e   n   t   e   m  n   a   n   k   a   p    d   a    i   r   e   l   u   m  n   a   e   d    h   m  o   a    M   m  u   e   p   n   a   m  m   a   n   u   a   s    t   r   m   a   u   y   e    t   s   r   n   e   e   e    P  s   p

   i   a   s   k   a   i   n   u   k   g   e   n   t   e   m  n   a   n   k   a   p    d   a    i   r   e   k    i    l   m  n   a   e   f    h   m  n   o   a    K   m  u   e   p   n   e   m  m   a   m   a   e    t    j   r   m   a   a   e    t   s   r   n   e   a    P  e   s   M

   0    5    1

   0    8    1

 .    i   s   b   g   r   a   s   m    i   e   O   n   g  .   a   n   b   g   r   e   m   e    O  p   n   g    k   a    i   r   n    t   e    i   s   i   p    i   r    k    i   p   e   g    t    k   e    k   o   t   a   r    k   a   r   a   o   t    K   P   S

  n   a   g   n    i    d   n   a    b   n   r   e   a   r   p   e   m   n   d   a   l    d   a   r    k   r   e   e   M    d   p   M   a   i    I    k   s   r    i   e   m  n   r   p   a   e   n   d   a   a   s   a    i    d   k    l   a   i   s   r   n   i   e    A   V   P

 .    b   m   e   i   g   s   a   n   i   e   s    P  n    i   a   g   g   r   e   O    t   a   r    t    S

  m   a   n    l   a   a    d   g   n   n   i    d   a   r   n   e   a    d   b   a   r   e    k   r   P   e    P

      -

      -

      -

      -

      -

   0   0   0    8   5   2    1   1   1

  a   i    t   r   s   e   s   n   e   e   t   p   o    i   s   p   n   n   e   a    t   r   o   k   u   p   l    i    l   a   a   y   g   n   g   e   n   m   e   m  n   a   a    t    d   r   n   a   g   e   s   d   n    i    i   e   l   p   a   b    i   m    i   s   n   n   e   g   b   e   m    t   n   o   e   e   p   m  m   s   a   a    i   r   n   r   a   a   e   C    J    C

      -

      -

      -

      -

  n   n   a   a    d   g    i    l   n   a   s   a   b   n   n    t   e   e   m  o   g   e   P   n   g   e   n   e    M   P

  m  n   a   e   k   s    t   s   a    i   a   s   d    t    i   e   s   b    k    f    i    i    t    t   u   s   k   n   m   e   a   n   i   n   u   i    i    j   a   g   g   e   u   a   u   t    l    d   p   l   a   m   p   a   r    l   a   a   g   e    i   m   t   s   a   s   m    l   m  y   a   &  n  .   m   h   a   a   r   r   g   n   e   k   e    k   g   o   a   g   n   a    d    i   n   n   t   a    k   n    i   e   a    l   a    k    i    l   a   m   k   r    I   m  n   g    t   n   e   e   a   n   p   a   p   a   n    k   a   m  u   b   r    d   r   m   e   a   e   t   e   a   t   m   d    t   e   a   t   s   r   n   r    d   e   a    i   g   e   s   n   n   k   r   e   s   k   r   s   e   e   e   e   e   e   g    P  m  p   p   P  p   d

   l    l   a   a   n   i   o    k   i   o   s   s    L   a   k   e    t   n   l   e   t    f   e    k   e   R   a   k    P  a    P

  a    t   r   e   s   e   p    i   s   n   e    t   o   u   p   p   a    i   m  y   u   a   n    h   m  n   a   a    t   n   e   n   a   k   g   d   g   n   n   e   n   a   m  a   r    b   e   m   a   d    t   r   a   e   g   e   s   k   r   n   e   e   e    P  p   m

   I    R    E    T    A    M

   I    R    E    T    A   K    M   U    N   D    A   N    I    U    J    U    T

   K    U    D    N    I    I    R    E    T    A    M    O    N

29

pdf -ized by kaderjateng—singosari33smg

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF