Spektrometer Prisma
March 28, 2018 | Author: Pebrian Diki Prestya | Category: N/A
Short Description
Download Spektrometer Prisma...
Description
SPEKTROMETER ATOM A. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengkalibrasi Spektrometer Hilger dengan spectrum neon dan spectrum merkuri. 2. Menentukan panjang gelombang dari berbagai spectrum emisi dari berbagai atom yang dimiliki gas dalam tabung lampu
(Neon dan Merkuri)serta menentukan transisi
elektronya. B. ALAT DAN BAHAN 1. Spectrometer Hilger 2. Lampu tabung gas Neon dan Merkuri. 3. Clamp Holder 4. Kumparan Rumkorf 5. Power Suplay 6. Prisma 7. Senter C. DASAR TEORI Setiap atom mempunyai konfigurasi elektron tertentu. Sebagai contoh atom sodium mempunyai 11 elektron, hal itu berarti kulit pertamanya n = 1 dan kulit keduanya n = 2 terisi penuh oleh elektron sementara kulit ketiga n = 3 baru terisi 1 elektron. Elektron – elektron stasioner dalam atom mempunyai tenaga tertentu yang secara lengkap dinyatakan dengan bilangan – bilangan kuantum, yakni : n = 1,2,3,......... l
( disebut sebagai bilangan kuantum utama )
= 0,1,2,......(n-1) ( disebut sebagai bilangan kuantum orbital )
ml = - l,(-l + 1),..... l-1, l (disebut bilangan kuantum magnetik orbital) ms = ± s Tenaga elektron –elektron dalam atom membentuk semacam aras – aras tenaga, disebut sebagai aras tenaga atom, yang untuk atom – atom dengan elektron tunggal. Menurut teori kuantum Bohr dinyatakan sebagai : ( ) Dengan : R = 1, 097 x 107 m-1 disebut sebagai tetapan Rydberg Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
h = 6,625 x 10-34 J.s disebut sebagai tetapan Planck c = 3 x 108 m/s sebagai kecepatan cahaya. Z sebagai nomor atom Elektron –elektron dalam atom dapat berpindah dari aras tenaga (tingkatan energi) ke aras tenaga yang lain dengan mengikuti aturan seleksi yaitu : l =± 1
dan
= 0, ± 1 ...............................(2)
Perpindahan elektron didalam atom dari satu aras tenaga ke aras tenaga yang lebih tinggi dapat terjadi dengan menyerap energi dari luar ( dapat berupa panas, tenaga kinetik, tenaga radiasi dll ). Sedangkan perpindahan elektron ke aras yang lebih rendah pada umumnya disertai dengan pancaran tenaga radiasi. Radiasi gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh elektron yang berpindah dari aras tenaga ( yang memiliki bilangan kuantum utama n ) kearas tenaga dengan bilangan kuantum m < n mempunyai bilangan gelombang yang dapat dinyatakan dengan persamaan : (
)
Dimana : λ = panjang gelombang radiasi Dengan adanya gelombang elektromagnetik yang dipancarkan karena transisi elektron – elektron dalam atomm muncullah spektrum sebagai pancaran / emisi dalam atom, yang dapat member informasi mengenai adanya kuantitasi dan aras – aras tenaga elektron dalam atom. Dalam hal spektrum pancaran atom terletak pada daerah cahaya tampak memudahkan dilakukan pengamatan dan pengukuran – pengukuran panjang gelombangnya. Panjang gelombang spektrum sebagai panjang gelombang atom dapat diukur dengan menggunakan Spektrometer Higler, yang sudah dilengkapi dengan skala panjang gelombang. Atau dapat juga menggunakan spektrometer yang baru dilengkapi dengan skala sudut dalam orde menit. Dengan menggunakan spektrum Mercuri, yang panjang gelombangnya sudah diketahui dari pustaka : λ merah
= 6907 Å
λ hijau 1 = 5460,6 Å
λ kuning 1= 5789,7Å
λ hijau 2 = 4916 Å
λ kuning 2= 5769 Å
λ biru
λ ungu = 4046,6 Å
= 4358,4 Å
untuk atom – atom kompleks tetapan Rydberg telah memasukkan korelasi pada bilangan kuantum utama dalam rumus Bohr sehingga rumus (3) berubah menjadi :
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
(
)
Dimana a dan b adalah penyimpangan dari bilangan bulat n dan m, disebut cacat kuantum. D. JALANNYA PERCOBAAN 1. Spectrometer diatur agar pada lensa mata gari silang Nampak jelas dengan cara mengarahkan teropong pada kolimator juga kearag lampu Merkuri atau lampu Neon (dalam suatu posisi lurus)2 2. Atur juga lensa okulernya agar benda yang diamati jelas kelihatan . 3. Atur kolimator agar cahaya dari sumber tampak tajam dengan menyetel lebar celah pada kolimator setipis mungkin. 4. Letakan prisma dimeja Spektrometer dengan posisi samping prisma yang bening terarah ketengah-tengah lensa objektif pada kolimator. 5. Kemudian tarik kesamping teropong sambil diamati lensa terjadinya spectrum. 6. Sambil mengamati lewat lensa pada teropong sambil diamati lewat lensa matanya terjadinya Spektrum yang teramati bergerak searah putaran prisma dan putar lagi sampai
arah
putar
spectrum
membalik.carilah
posisi
titik
balik
putaran
spectrum.(sebagai sudut deviasi sudut minimum spectrum). 7. Dengan meletakan garis silang dalam lensa mata pada posisi tiap garis spectrum warna maka ukur berapa sudut yang dibentuk tiap garis warna spectrum tersebut. 8. Ganti lampu merkuri dengan lampu gas Neon kemudian lakukan langkah 4 – 7. 9. Setiap pengukuran sudut deviasi.
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
E. HASIL PENGAMATAN Untuk Gas Neon (He) Sudut Pelurus spectrometer Kanan
;
Kiri
:
Percobaan 1 SPEKTRUM GARIS
SUDUT KANAN
SUDUT KIRI
Merah
21808’
3805’
Jingga
218019’
38023’
Kuning
217024’
38020’
Hijau
21705’
38022’
Percobaan 2 SPEKTRUM GARIS
SUDUT KANAN
SUDUT KIRI
Merah
217014’
37013’
Jingga
217,5016’
37028’
Kuning
21703’
36,5015’
Hijau
21605’
36023’
Untuk gas Merkuri (Hg) Sudut pelurus spectrometer: Kanan
: 191o30’ =
Kiri
:
Percobaan 1 SPEKTRUM GARIS Jingga
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
SUDUT KANAN 13906’
SUDUT KIRI 319023’
Hijau
139,5022’
319013’
Biru
14108’
321026’
Ungu
14200’
322015’
Percobaan 2 SPEKTRUM GARIS
SUDUT KANAN
SUDUT KIRI
Jingga
139024’
319013’
Hijau
139017’
31907’
Biru
141011’
32101’
Ungu
14209’
32205’
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
F. PENGOLAHAN DATA Menentukan sudut deviasi minimum (δm) gas Neon (Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kiri) NIlai Kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spektrometer Percobaan 1(Sudut awal) Merah : 860 6’- 3805’ = 4801’ = 48,0170 Jingga
: 860 6’- 38023’
= 47,
Kuning
: 860 6’- 38020’
= 47,80
Hijau
: 860 6’- 38022’= 47,740
Percobaan2 (Sudut balikkan)
Merah
: 860 6’- 37013’
= 48,
Jingga
: 860 6’- 37028’
= 48,
Kuning
: 860 6’- 36,5015’= 49,350
Hijau
: 860 6’- 36023’
= 49,720
Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal Merah
: 48,
- 48,0170
= 0,8630
Jingga
: 48,
- 47,
= 0,920
Kuning : 49,350 - 47,80 = 1,550 Hijau
: 49,720 - 47,740 = 1,980
(Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kanan) NIlai Kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spektrometer Percobaan 1(Sudut awal) Merah : 2670 - 21808’ = 4908’ = 49,130 Jingga
: 2670 - 218019’
= 49019’=
Kuning
: 2670 - 217024’
= 50024’= 50,40
Hijau
: 2670 - 21705’
= 5005’ = 50,0830
Percobaan2 (Sudut balikkan) Merah
: 2670 - 217014’
= 50014’
= 50,230
Jingga
: 2670- 217,5016’
= 49,5016’
= 49,760
Kuning
: 2670- 21703’
= 5003’
= 50,050
Hijau
: 2670- 21605’
= 5105’
= 51,0830
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal Merah
: 50,230 - 49,130
= 1,10
Jingga
: 49,760-
= 0,440
Kuning
: 50,050- 50,40
= -0,350
Hijau
: 51,0830- 50,0830
= 10
Rata-rata sudut deviasi (δm) gas Neon Merah
:
Jingga
:
Kuning
:
Hijau
:
=
Menentukan sudut deviasi minimum (δm) gas merkuri (Hg) (Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kiri) Nilai kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spectrometer Percobaan 1 (sudut awal) Jingga
: 270022’ - 319023’
= -49,010
Hijau
: 270022’- 319013’
= -48,850
Biru
: 270022’- 321026’ = -51,070
Ungu
: 270022’- 322015’ = -51,890
Percobaan 2 (sudut balikkan)
Jingga
: 270022’- 319013’ = -48,8560
Hijau
: 270022’- 31907’ = -48,750
Biru
: 270022’- 32101’ = -50,650
Ungu
: 270022’- 32205’ = -51,7230
Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal Jingga
: -48,8560– (-49,010)
= 0,1540
Hijau
: -48,750 – (-48,850)
= 0,10
Biru
: -50,650 – (-51,070)
= 0,420
Ungu
: -51,7230 – (-51,890)= 0,1670
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
(Nonius yang digunakan dalam pengolahan data adalah nonius sebelah/posisi kanan) Nilai kalibrasi = Sudut pelurus – Sudut pada spectrometer Percobaan 1 (sudut awal) Jingga
: 191030’ - 13906’
= 52024’ =52,40
Hijau
: 191030’- 139,5022’
= 51,508’ =51,630
Biru
: 191030’- 14108’
= 50022’ =50,360
Ungu
: 191030’- 14200’
= 49030’ =49,50
Percobaan 2 (sudut balikkan)
Jingga
: 191030’- 139024’ = 5206’ =
52,10
Hijau
: 191030’- 139017’ = 52013’ = 52,210
Biru
: 191030’- 141011’ = 50019’ =50,310
Ungu
: 191030’- 14209’
= 49011’ = 49,180
Nilai deviasi minimum (δm)= Nilai sudut balikkan – Nilai sudut awal – 52,40 = -0,30
Jingga
: 52,
Hijau
: 52,
- 51,
= 0,580
Biru
: 50,
- 50,
= -0.050
Ungu
: 49,
- 49
= -0,320
Untuk
Rata-rata
δ
δ
(
Jingga
:
Kuning
:
Biru Ungu
: :
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
sudut
)
deviasi
(δm)
gas
Hg
(Merkuri)
Setelah diperoleh deviasi minimum dari tiap garis spektrum maka akan di peroleh tujuan percobaan yaitu untuk mengkalibrasi spektrometer hilger dengan spektrum atom, dilakukan dengan memasukkan data deviasi minimum dan panjang gelombang dengan menggunakan gas Mercuri (terdapat pada tabel) untuk menentukan panjang gelombang dari berbagai spektrum didalam tabung lampu Neon. Dengan menggunakan spektrum Mercuri, yang panjang gelombangnya sudah diketahui dari pustaka : λ jingga
= 578,7 Å
λ ungu = 4046,6 Å
λ hijau
= 5460,6Å
λ biru= 4358,4 Å
Dengan menggunakan kertas milimeter blok. Data deviasi minimum dan panjang gelombang spektrum mercuri dimasukkan ke koordinat Cartesian (ordinat dan absis). Pada sumbu x ( panjang gelombang ), sumbu y ( sudut deviasi minimum). Pada pengolahan data ini menggunakan data deviasi minimum yang dirata – ratakan dari hasil pengukuran deviasi pada nonius kiri dan kanan. Pada kertas millimeter blog menggunakan perbandingan skala 1:80.
Deviasi minimum dan panjang gelombang spektrum mercuri 0.4 0.35 0.3 0.25 0.2
X=panjang gelombang (Amstrong)
0.15 0.1 0.05 0 -0.05
5789.7
5460.6
4358.4
4046.6
-0.1
Setelah diperoleh grafik panjang gelombang spektrum Merkuri dam deviasi minimum, kemudian masukkan deviasi minimum masing – masing warna spektrum Neon pada bidang koordinat diatas, tarik garis dari titik tersebut sampai berpotongan dengan kurva panjang gelombang spektrum Mercuri, selanjutnya dari perpotongan tersebut tarik garis searah sumbu y, plotkan titik tersebut pada sumbu x. Itulah panjang gelombang spektrum Neon untuk masing – masing garis spektrum.
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
Deviasi minimum dan panjang gelombang spektrum Neon 0.4 0.35 0.3 X=panjang gelombang (Amstrong)
0.25 0.2 0.15
X=panjang gelombang (Amstrong)
0.1 0.05 0 -0.05
4600
4310
4140
4200
-0.1
Grafik Dari hasil hasil kalibrasi tersebut diperoleh Panjang Gelombang Spektrum Neon yaitu: λ Merah =
4600 Å
λ jingga =
4310
λ kuning =
4140
Å
λ hijau = 4200 Å
Å
G. Kesimpulan Dari pengamatan yang diperoleh dapat ditentukan panjang gelombang spektrum Merkuri dan Neon. Pengolahan data dilakukan dengan mengkalibrasi spektrometer atom yang digunakan dengan spektrum Mercuri seperti yang ada pada tabel. Dari pengamatan dengan menggunakan gas mercuri diperoleh 4 spektrum warna dengan panjang gelombang terbesar pada spectrum hijau dan panjang gelombang terkecilnya spectrum jingga. Sedangkan saat menggunakan gas neon, spectrum warna yang terbentuk ada sekitar 4 garis spectrum dengan beberapa garis spectrum warna berbeda dan dengan panjang gelombang terbesarnya pada spectrum garis warna merah dan panjang gelombang terkecil pada spectrum warna kuning.
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
LAPORAN PRAKTIKUM LABORATORIUM FISIKA 1
“SPEKTROMETER ATOM”
oleh KELOMPOK V KELAS B SEMESTER V
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
UNIVERSITAS NEGERI MANADO FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM JURUSAN FISIKA 2011
Rahmawati Theofani Diamanti PGSBI class, Fisika, UNIMA
View more...
Comments