Spektek Pipa Suranadi.pdf

October 25, 2017 | Author: F. Wirawan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Spektek Pipa Suranadi.pdf...

Description

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada BAB I PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA 1.1.1.

Pengadaan Pipa

1.1.2.

Umum Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam gambar/drawing. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve, dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 320 C. Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji tekanan di lapangan tidak lebih dari 10 bar. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia Jasa Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan dipabrik dan berlaku untuk semua jenis barang.

1.1.3.

Referensi Standard Referensi

pada

standar

dalam

dokumen

pelelangan

dimaksudkan

untuk

memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta. Semua

material

yang

ditawarkan

harus

produksi

dalam

negeri

dengan

standard SNI/SII, apabila ternyata belum ada SNI/SII berkenaan dengan produk tertentu atau belum dibuat didalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standar lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen lelang ini. Ukuran diameter yang tercantum dalam Daftar kuantitas dan harga atau

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada RAB adalah ukuran diameter dalam pipa/Nominal Diameter (ND) bukan ukuran luar pipa (OD). Semua barang-barang yang dikirim harus seratus persen baru (bukan barang bekas)

dalam

keadaan

baik

memenuhi

syarat

spesifikasi

teknis

yang

ditentukan: Barang atau peralatan yang diproduksi didalam negeri atau berasal dari luar negeri dan sudah diatur dalam SNI maka/barang tersebut wajib memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI). Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar Nasional Indonesia (SNI), maka barang atau peralatan tersebut harus memiliki standar- standar sebagai berikut :

1.1.4.

ISO

Internasional Standard Organization;

JIS

Japanese Industri Standard:

BS

British Standard;

DIN

Deutsche Industrie Norm;

AWWA

American Water Work Association;

ASTM

American Society for Testing Materials;

ANSI

American National Standard Institute.

Bahan Pipa Dan Fitting Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat didalam negeri maka rekanan harus melampirkan surat dari pabrik untuk ijin penggunaan SNI/SII yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan dapat menunjukan pengalaman mimimal 3 (tiga) tahun; Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa yang tercantum dalam dokumen pelelangan ini, dengan syarat bahwa bahan pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini. Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus menyertakan gambargambar detail junction disertai dengan jumlah dan spesifikasi dari tiap

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada material yang ditawarkan. Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan didaerah tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 15 – 35 derajat celcius dan pH antara 6 sampai dengan 8.

1.1.5.

Tekanan Kerja/Working Pressure Tekanan kerja dari pipa minimal 100 meter kolom air atau 10 kg/cm2 (SNI 06-0084-1987 dan SNI 03-6419-2000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Penyedia barang/jasa harus menyertakan tanda bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting yang ditawarkan. Bila

dianggap

perlu

atas

permintaan

Direksi

Pengawas,

Penyedia

barang/jasa harus melakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting dilapangan atas biaya penyedia barang/jasa(rekanan). Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji dilapangan akan ditentukan kemudian oleh Direksi Pengawas.

Apabila

ternyata

hasil

pengujian

tidak

sesuai

dengan

sfesifikasi yang ditawarkan maka penyedia barang/jasa (rekanan) harus mengganti dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan sfesifikasi yang ditentukan.

1.2

Pipa dan Fitting

1.2.1

Standar Material yang digunakan adalah yang memenuhi standard dengan panjang efektif tidak lebih dari 6 meter. Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang sudah mendapat ijin untuk penggunaan SNI/SII yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap, pada bagian luar yang menunjukan nominal diameter (ND), kelas, nama, pabrik pembuat dan trade mark dan setiap pipa mempunyai ketebalan menurut kelasnya dan merata, baik pada ujung maupun bagian tengah pipa. Bila dilapangan terdapat barang/material yang tidak memenuhi standar dalam kelasnya maka rekanan dapat dikenakan sangsi untuk mengganti

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada sebagian ataupun seluruh barang yang telah dikirim dan segala biaya ditanggung oleh rekanan sendiri. Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah : 

SNI 06–2548-1991

Metode Pengujian Diameter Luar Pipa untuk Air Minum dengan Jangka Sorong



SNI 06–2549-1991

Metode Pengujian Kekuatan Pipa Luar Pipa untuk Air Minum terhadap Hidrostatik



SNI 06–2550-1991

Metode Pengujian Ketebalan Dinding Pipa untuk Air Minum



SNI 06–2551-1991

Metode Pengujian Bentuk dan Sifat Tampak Pipa untuk Air Minum



SNI 06–2552-1991

Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa untuk Air



SNI 06–2553-1991

Metode Pengujian Perubahan Panjang Pipa untuk Air Minum dengan Uji Tungku



SNI 06–2554-1991

Metode Pengujian Ketahanan Pipa untuk Air Minum terhadap Metilen khlorida



SNI 06–2555-1991

Metode Pengujian Kadar

PVC pada Pipa untuk Air

Minum dengan THF 

SNI 06–2556-1991

Metode Pengujian Diameter Luar Pipa untuk Air Minum dengan Pita Meter



SNI 06–2557-1991

Spesifikasi Pipa bertekanan berdiameter 110 – 315 mm untuk Air Bersih



SNI 06–2558-1991

Spesifikasi Simbol Gambar Sistem Penyediaan Air dan Sistem Drainase di dalam tanah



SNI 03-6419-2000

Spesifikasi Pipa bertekanan berdiameter 110-315 mm untuk Air Bersih



SK SNI S-20-1990-03

Tata Cara Pengadaan, Pemasangan dan Pengujian Pipa untuk Penyediaan Air Minum.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 1.2.2

Kelas Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill Of Quantity) yang digunakan adalah jenis pipa dengan kelas yang mampu menahan tekanan 10 2

kg/cm menurut standar SNI yang berlaku dan mempunyai panjang efektif 6 meter. Kelas yang telah ditentukan tidak dapat diganti dengan kelas yang lebih rendah mutunya, walaupun mendapat jaminan dari pabrik. Ketebalam minimum dinding pipa dan outside diameter mengikuti table berikut: DIAMETER LUAR PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC) Nominal Diameter ( mm )

Rata – rata diameter Luar ( mm)

50 65 80 100 125 150 200 250 300

63 75 90 110 140 160 200 250 315

DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA POLYVINYL CHLORIDE (PVC) Seri Pipa Nominal Diameter ( mm ) 50 75 90 110 125 160 200 250 315

Tebal Dinding Nominal (mm) S 10 2.4 3.6 4.3 5.3 6.0 7.7 9.6 11.9 15.0

S. 12,5 2.0 2.9 3.5 4.2 4.8 6.2 7.7 9.9 12.1

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 1.2.3

Sambungan a. Push On Rabber Ring Joint Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on rubber ring. Pipa tersebut harus mempunyai beil pada satu ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel dengan sudut kurang lebih 15º. Pipa harus diberi tanda garis petunjuk pemasangan pada permukaan luarnya. Fitting harus dari jenis yang dipersiapkan dan mempunyai ujung jenis beil. b. Sleeve Coupling Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk penyambungan pipa dan cocok dengan diameter luar pipa. c. Ring Karet dan Gasket Ring Karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan gasket untuk penyambungan mekanikal fitting dari ductile iron atau besi tuang dan untuk sambungan flange harus dari styrene butadiene rubber atau karet sintetis lain yang tepat untuk pipa air minum.

1.2.3.1 Sambungan Solvent Cement Kecuali ditentukan lain, pipa dengan diameter nominal 40 mm dan lebih kecil dapat disambung dengan menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai dengan standar pabrik. Bila digunakan sambungan solvent cement

ini,

rekanan harus menyediakan solvent cement sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah dengan imbuhan 10%. Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante pergerakan memanjang akibat dari perubahan suhu pipa sebesar 50º C tanpa mengganggu kekedapan terhadap air. a. Adaptor Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang dan terdiri atas flange pada satu ujungnya dan scket (atau beil) pada sambungan fleksibel baik dengan mekanikal maupun push-on.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada b. Fitting Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI -0084–1987 dan bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka sistem sambungan menggunakan system rubber ring joint. Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23 mpa (12.4 kg/cm2). Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis injection molded atau hjeat process (pencetakan atau proses panas) dan didesain dengan karateristik dan kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung. Bell and Flange yang dispesifikasikan harus mempunyai flange pada satu ujungnya dan push-on bell satu sambungan jenis mekanikal pada ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika dispesifikasikan harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan ujung pipa cabang dengan flange. Permukaan luar fitting tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen, yaitu coal tar aspheltic base, yang mempunyai ketebalan kering tidak kurang dari 0,3 mm. Permukaan dalam dari fitting tersebut harus dilapisi epoxy atau coal tar epoxy yang dipakai untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum dan dilengkapi sertifikat dari instansi yang berwenang (public health authorities). Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan mekanikal harus dari baja yang digalvanis.

1.2.3.2 Pengujian “Quality Assurance” (Jaminan Kualitas) Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup mewakili diijinkan

unit

yang

untuk

disuplay

mengunjungi

sesuai tempat

kontrak.

Engineer/Direksi

pembuatan

untuk

harus

menyaksikan

test/pengujian tersebut.

1.2.3.3 Pengujian Tekanan Hidrostatis Pengujian quality harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan memenuhi standar SNI 0084-187 dan SNI 06-2549-1991. Setiap pipa harus

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian hidrostatis pada tekanan paling sedikit 42 N/mm.

1.2.3.4 Pengujian Lain Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan terus menerusdan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

1.3

Valve

1.3.1

Umum 

Penyedia barang/jasa (Rekanan) harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh Valve sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.



Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang menunjukkan :



-

Nama atau Merk Dagang pembuatnya

-

Tahun Pembuatan

-

Tekanan Kerja

-

Diameter Nominal

-

Arah Panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran

Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari sambungan ulir.



Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 “Pipa threads where pressure tight joint are made in the thread”



Valve dengan diameter 50 mm ke atas menggunakan sambungan system dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.



Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasioanal yang diakui.

Kontraktor

permintaan engineer.

harus

menyerahkan

perhitungan

desain

atas

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada



Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjan (Bill of Quantity) maka seluruh Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan standard ISO 2531.



Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus tertera untuk menunjukkan

arah rotasi untuk membuka atau menutup

valve. 

Semua lubang / bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah masuknya benda-benda asing.



Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.



Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet sintetis.



Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada hardwheel, engkol ( crank ), T- bar dan perlengkapan lain sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Rekanan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.



Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh direksi (direktur pengawas)



Permukaan

harus

bersih,

kering

dan

bebas

dari

kotoran

sebelum

digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan dipabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering ± 400 microns (16 mils). Material yang berkontak

dengan

air harus

dari jenis non

sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh digunakan.

toxic

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada



Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam bahasa inggeris



Penyedia barang/jasa (Rekanan) harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan yang diminta dalam spesifikasi ini.

1.3.2

Gate Valve 

Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis “Non Rising Stem”.



Valve harus

memenuhi standar “Gate Valve for

Water and Other

Liguids” (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja 

Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20 buah yang seukuran



Tee Key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface boxlstreet caver dan terbuat dari baja ST 40 yang lelah digalvanis



Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis



Harga penawaran exlension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah



Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas lebih tinggi.



Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertical mounting). Valve harus dirancang untuk

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada saluran air yang bebas hambatan yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve apabila dalam posisi terbuka. 

Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperti telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve. Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau bahan lain yang sesuai dan disetujui engineer. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak

boleh

digunakan.

O-ring

stem

seal

dapat

digunakan

atas

persetujuan engineer dan seal ini ahrus terdiri dari 2 (dua) buah Oring seal dan paling sedikit 1 (satu) buah ditempatkan diatas stemcollar dan dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka penuh. 

Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel



Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu



Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut.



Joint

antara

tutup

dengan

badan

tidak

berupa

engsel

melainkan

dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan masingmasing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti karat. 

Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench nuts).

1.3.3

Katup Udara (Air Release Valve) Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut: a.

dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pompa

b. dapat memasukkan udara selama penggelonloran. c. Dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam pipa d. Dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan e. Aman terhadap vakum

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada



Seluruh air valve dengan standar flange JIS-B2213. setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.



Badan air valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.



Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.



Air valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.



Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum 0,1 bar.



Rekanan harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara terpisah

untuk

setiap

katup

udara

dengan

jenis

kupu-kupu

(butterfly valve) dengan spesifikasi sbb : a) Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme operasional

yang

mengikuti

‘Standards

for

Rubber

seated

Butterfly Valves’ (AWWA Designation C 504) atau standard Inlemasional lain yang disetujui yang sama atau lebih tinggi kualitasnya dari yang disebutkan. b) Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90°

dari

posisi

terbuka

penuh

sampai

tertutup.

Sumbu

perputaran valve harus horizontal. c) Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan standard AWWA C 504, d) Setiap

mekanisme

operasional

harus

dapat

dilepas

untuk

pengawasan dan perbaikan, e) Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari tempatnya semula.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada f) Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa. g) Seluruh valve harus mengikuti spesifikasi dan harus dapat membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode yang lama. h) Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti “Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and Pipe Fittings kelas B (ASTM Designation A 126) atau ductile iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213. i) Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang seharusnya. j) Type air valve harus sesuai dengan spesifikasi dibawah ini yang tergantung pada ukuran pipa yang dipasang.

Ukuran (mm)

Pipa

300 dan lebih kecil

Tipe Air Valve Tipe orifice tunggal

Diameter Minimal Air Valve (mm)

dengan 25 mm kecil / kecil

dan

lebih

Tipe dengan dua 75 mm orifice atau kecil kombinasi

dan

lebih

350 dan lebih kecil

1. Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian secara

otomatis

yang

akan

mengeluarkan

udara

yang

terakomulasi bertekanan pada saat aliran air dalam penuh. 2. Tipe

air valve dengan dua lubang atau kombinasi

Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk dioperasikan secara otomatis, sehingga akan : a) Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan menampung banyak udara selama operasi pengurasan saluran pipa.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada b) Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve selama operasi pengisian. c) Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi, dan d) Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air penuh dalam pipa.

1.3.4

Ball Valve Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil disebut ball valve. Ball Valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi. Valve ini dikondisikan untuk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) dan memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk badan valve dan bola, stainlees steel dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi penguat dari tangkai/stem harus dibuat dari stainlees steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile cast iron pada tiap operasi.

1.3.5

Plug Valve Plug

valve

harus

non-lubricated,

plug

dengan

tipe

resilient

faced

eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan chloprene (neoprene) agar dapat kedap dari gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty prelubricated bearing dari stainlees steel atau perunggu. Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin “ O ” atau multiple Buna – N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing gland harus dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 1.3.6

Check Valve 

Rekanan harus menyediakan Check valve jenis Swing Check Valve/Klep Tabok dengan sambungan flange.



Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan



Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat menunjukkan

merk, atau dari

pabrik

mana yang

membuatnya,

besarnya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air. 

Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang



Kedudukan dari cakram terbuat dari Neophrene Syntetic Rubber yang berkualitas baik



Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.



Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan cincin bagian-bagian dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau harus memindahkan valve dari jalurnya.



Valve harus cocok untuk pengoperasiandalam posisi horizontal atau vertical dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung flange.

1.3.7

Gate Valve Perunggu (Bronze) Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarnya 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung berulir (sekrup). 

Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat dari

perunggu,

sekrup bonnet (topi

sekrup),

gate valve

memiliki solid wedge (baji), sekrup dalam dan tangkai pengungkit.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada



Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196 N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu cetakan sesuai spesifikasi diatas atau dari kuningan yang mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi diatas.

1.4 1.4.1

PENGADAAN PIPA POLIETILENA (PE) DAN PERLENGKAPANNYA Umum Semua pipa dan alat penyambung harus didesain untuk menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain. Referensi Standar lain yang digunakan adalah :  SNI 06–4829-2005

Pipa polietilena untuk air minum.

 SNI 06–4821-1998

Metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum

 SNI 06–2552-1991

Metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum

 ISO 4427 : 1996

Polyethylene pipes for water supply spesifications

 ISO 6964 - 1986

Polyolefin pipes and fittings – Determination of carbon black content by calcinations pyrolysis – Test method and basic spesification

 ISO / TR 10837 - 1991 Determination

of

the

thermal

stability

of

polyetilene for us in gas pipes and fitting’s  ISO 11420 : 1996

Method for the assesment of the degree of carbon black dispersion in polyolefin pipes, fittings and compound’s

 ISO 6259 / 1985

Pipe for polyethylene – Part 1 : determination of tensile properties

 ISO 3126 : 1974

Plastic pipe – measurement of dimension

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada  ISO 1167 : 1996

thermoplastic pipes for the conveyance of fluids resistance to internal pressure – Test Method

 ISO 1133 : 1991

Plastic – Determination of the melt mass – flow rate (MFR) and melt volume flow rate (MFR) of thermoplastics

 ISO 2505-1-1994

Thermoplastics pipe – Longitudinal reversion – part 1 : determination methods

 ISO 3607 : 19977/E Tolerances

on

outside

diameters

and

wall

thickenesses  AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure aplication  ASTM D 3350 – 1999 Standard spesification polyethylene plastics pipe and fittings material  JIS 6762 - 1998

1.4.2

Double Wall polyethylene pipes for water supply

Spesifikasi Teknis 1. Ovalitas Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum digulung harus sesuai dengan kelas N. Kelas N : a. Untuk diameter luar nominal ≤ 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1) mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2 mm b. Untuk diameter luar nominal > 75, tetapi ≤ 250, toleransi sama dengan 0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm c. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm. Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18 dn dan pipa

jangan sampai menjadi

kaku. Bagi

pipa

yang

digulung,

diperlukan peralatan untuk penggulungan ulang. 2. Panjang Pipa Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang dari persetujuan antara pemasok dan pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m. diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 1.4.3

Sifat Mekanik 1. Ketahanan Hidrostatik Pipa

harus

memenuhi

persyaratan

uji

hidrostatik

yang

diberikan

sebagaimana tabel dibawah ini : KETAHANAN HIDROSTATIK PIPA TEGANGAN UJI (Mpa) JENIS BAHAN 100 jam pada 20ºC

165 jam¹) pada 80ºC

1000 jam pada 80ºC

PE 100

12.4

5.5

5.0

PE 80

9.0

4.6

4.0

Catatan : ¹)

Hanya kegagalan rpuh yang diperhitungkan Pecah karena rapuh (britle failure) pada kurang dari 165 jam adalah merupakan kegagalan. Jika pengujian dilaksanakan pada 165 jam ternyata gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji ulang supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebih rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana table dibawah.

KETAHANAN HIDROSTATIK PADA KEKUATAN SUHU 80ºC KEBUTUHAN UJI ULANG PE 80

PE 100

Tegangan

Waktu

Kegagalan Tegangan

Waktu

Kegagalan

Mpa

Minimum (jam)

Mpa

Minimum (jam)

4.6

165

5.5

165

4.5

219

5.4

233

4.4

283

5.3

332

4.3

394

5.2

476

4.2

533

5.1

688

4.1

727

5.0

1000

4.0

1000

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 2. Kuat Tarik Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan minimum harus 400%, bila diuji pada suhu 20ºC.

1.4.4

Sifat Fisik 1. Stabilitas Panas Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari pipa PE minimum harus 20 menit jika diuji pada suhu 200ºC. contoh yang diuji supaya diambil dari permukaan sebelah dalam pipa. 2. Nilai Perubahan Arah Panjang Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %

1.4.5 1.

Dimensi Pipa Ketebalan Pipa Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI 06-4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum.

2.

Bahan Baku Pipa Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa polietilena, harus merupakan bahan baku yang merupakan bahan baku yang menyatakan layak digunakan untuk air minum yang dikeluarkan oleh pemasok bahan baku, hal tersebut dibuktikan dengan Certificate Independen BODYCOTE.

1.4.6

Sambungan Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan yaitu dengan menggunakan

Butt

fusion

dan

sambungan

elektrofusion,

atau

dengan

Mechanical Joint. Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan untuk pipa dengan diameter mulai dari 63 mm dengan ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6. Penyambungan dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan diameter 20 – 110 mm. sedangkan dengan penyambungan dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua ukuran pipa.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 1.4.7

Pengujian Pipa Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-2552-1991 tentang metoda pengambilan contoh uji pipa PVC untuk air minum dan SNI 06-4821-1998 tentang metode pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.

1.4.8

Penandaan Pipa Penandaan pada batang pipa,sekurang-kurangnya mencantumkan :  Nama pabrik pembuat atau merek dagang  Dimensi luar pipa  Tekanan kerja nominal  Jenis material yang digunakan  Seri pipa  Tanggal produksi

1.5

PENGADAAN PIPA DUCTILE DAN PERLENGKAPANNYA

1.5.1 Umum Referensi Standar yang digunakan adalah : a. ISO 2531 b. BS 4772

1.5.2 Spesifikasi Teknis 1. Ketebalan Dinding Pipa NOMINAL DIAMETER

KETEBALAN DINDING PIPA (MM) K = 9

K = 12

K = 14

80

6.0

7.0

8.1

100

6.1

7.2

8.4

150

6.3

7.8

9.1

200

6.4

8.4

9.8

250

6.8

9.0

10.5

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 300

7.2

9.6

11.2

350

7.7

10.2

11.9

400

8.1

10.8

12.6

450

8.6

11.4

13.3

500

9.0

12.0

14.0

600

9.9

13.2

15.4

700

10.8

14.4

16.8

800

M,

15.6

18.2

900

12.6

16.8

19.6

1000

13.5

18.0

21.0

1200

15.3

20.4

23.8

1400

17.1

22.8

26.6

1600

18.9

25.2

29.4

1800

20.7

27.6

32.2

2000

22.5

30.0

35.0

Catatan : K = 9, untuk pipa K = 12, untuk elbows K = 14, untuk tees

2. Panjang Pipa NOMINAL DIAMETER

PANJANG PIPA (M)

80

4 – 6

100

4 – 6

150

4 – 6

200

4 – 6

250

4 – 6

300

4 – 6

350

4 – 6

400

4 – 6

450

4 – 6

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 500

4 – 6

600

4 – 6

700

4 – 6

800

4 – 6

900

4 – 6

1000

4 – 6

1200

4 – 6

1400

4 – 6

1600

4 – 6

1800

4 – 6

2000

1.5.3

4 – 6

Tekanan Hidrostatic DIAMETER DN 80

– DN 300

FITTING

50 bar

25 bar

DN 350

– DN 600

40 bar

16 bar

DN 700

– DN 1000

32 bar

10 bar

25 bar

10 bar

DN 1100 – DN 2000

1.5.4

PIPA

Sistem Penyambungan Sistem penyambungan pipa ductile, dapat dilakukan dengan cara – cara, sebagai berikut : a. Push on joint b. Mechanical joint c. Locking joint.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada B

A

B

II

PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

2.1

PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

2.1.1

Lingkup Pekerjaan Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja, dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis ini. Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan dilakukan sesuai

dengan

cara

yang

telah

digunakan

untuk

bidang

teknis

yang

bersangkutan di Indonesia dan menurut perintah direksi. Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan diijinkan dan menelitinya dikantor proyek. Semua penjelasan dalam persyaratan teknis ini khususnya yang bersifat teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di Indonesia. Semua standar yang digunakan, menggunakan Standar Nasional Indonesia (SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan menunjuk kepada : AISI

: American Iron and Steel Institute

ANSI

: American National Standards Institute

API

: American Petrolium Institute

ASTM

: American Society of Testing Material

AWWA

: American Water Works Association

DIN

: Deutsche Institut fur Norming

IEC

: International Electrotecnical Commision

ISO

: International for Standardization Organization

JIS

: Japanese Industrial Standard

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada

2.1.2

KIWA

: Dutch Institute for the testing of water supply Material

NEMA

: National Electrical Manufactures’s Assosiation

PBI 71

: Peraturan Beton Indonesia tahun 1971

SNI

: Standar Nasional Indonesia

Penyerahan Gambar Kerja Dan Gambar Pelaksanaan Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh direksi sebelum pekerjaan dimulai. Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar dengan

skala

yang

sama

dengan

skala

gambar

perencanaan.

Gambar

pelaksanaan tersebut harus diserahkan selama pekerjaan berlangsung maupun setelah selesai pekerjaan. Gambar

tersebut

harus

memperlihatkan

semua

perlengkapan

pipa

(fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang valve (katup), lubang kontrol (manholes) ukuran pipa atau sejenisnya. Kesemuanya harus diperlihatkan dengan adanya peningkatan terhadap muka tanah pada bangunan permanen.

2.1.3

Tanda Papan Nama Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara sejumlah tanda atau papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi. Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor, nama proyek, dan juga lokasi yang menunjukkan jalur pemasangan pipa dengan perkiraan lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya, semuanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat luas. Papan nama harus dipasang ditempat yang telah ditentukan oleh direksi. Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus disingkirkan.

2.1.4

Rambu-Rambu Lalu Lintas Ditempat-tempat yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan ramburambu (tanda-tanda) untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas padat, kontraktor harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk didalam penawaran kontraktor. 2.1.5

Sumber Tenaga Dan Penerangan Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan pengaturan untuk

pemakaian

tenaga

listrik

serta

penerangan

yang

perlu

bagi

pelaksanaan pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga semua pekerjaan dapat dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup sinar matahari atau/pada saat malam hari.

2.1.6 a.

Trase Dan Elevasi Pipa Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa Instalasi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan elevasi (ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stake out) trase tersebut di lapangan. Kontraktor harus membayar sejumlah biaya untuk pemeriksaan dan pematokan tersebut kepada instansi yang berwenang.

b.

Tanggung Jawab Kontraktor Kontraktor harus bertang jawab agar persyaratan dasar untuk pipa induk diletakkan dan dipasang pada jalur dan ketinggian yang ditetapkan dan dengan fitting, valve dan saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan. Untuk maksud ini, kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.

c.

Penyimpangan Akibat Bangunan Lain Apabila

ditemukan

hambatan

yang

tidak

terlihat

dalam

rencana

dan

mempengaruhi pekerjaan sedemikian rupa, sehingga diperlukan perubahan rencana, maka pemilik berhak untuk merubah rencana tersebut. Jika menurut direksi terjadi perubahan dalam rencana, yang menyebabkan perubahan

volume

pekerjaan

yang

dikerjakan

oleh

kontraktor,

maka

perubahan volume pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai dengan pasal yang berkaitan dengan hal tersebutdalam persyaratan umum.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada d. Kedalaman Pipa Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah ditentukan atau sebagaimana diminta direksi.

2.1.7 a.

Jalan Sementara Umum Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan kontrak,

kontraktor

harus

melakukan

tindakan

sebagaimana

penjelasan

dibawah ini. Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur, pekerasan, jalan sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang kondisi daerahtersebut pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan dasar

informasi

yang

diperoleh

tersebut,

kontraktor

harus

memulai

pengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan berada dibawah pengarahan direksi. Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai berikut : 1) Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur pipa.kontraktor harus memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah ditetapkan berdasarkan Rencana Tata Kota. 2) Pekerjaan

persiapan

seperti

pelebaran

jalan

lokal

yang

ada,

pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan pekerjaan lain yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan pemasangan pipa. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan.

b.

Pembuatan Jalan Sementara Pembuatan jalan sementara apabila menurut direksi diperlukan, harus dilakukan atau diatur dengan baik sebagai berikut :

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 1) Bila tidak ditetapkan lain oleh direksi, pengupasan muka tanah yang ada dengan kedalaman tidak kurang 0,3 m dan lebar disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai petunjuk direksi. 2) Tanah bawah jalan (sub grade) terdiri dari lapisan tanah “ tanah merah atau yang sejenis sesuai persetujuan direksi” yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,5 m. 3) Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan agregat yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga diisi dengan kerikil. 4) Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan dan dirawat dengan baik sampai selesainya pekerjaan. Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.

c.

Pekerjaan Perbaikan Kembali Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh direksi, jalan sementara tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan semula.

Bahan

yang

tersisa

harus

dibuang,

lapisan

tanah

harus

dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula. Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara memadai, sampai serupa keadaan semula.

2.1.8

Pembangunan Kantor Sementara Dan Gudang Milik Kontraktor Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan digunakan

sendiri

oleh

kontraktor

agar

diperoleh

kelancaran

dalam

pelaksanaan pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan yang baik, membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan gudang sementara kontraktor untuk penyimpanan alat, mesin dan bahan lainnya mencakup material penyambung (jointing material). Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor dan/atau gudang dan memberitahu pemilik untuk persetujuannya. Kecuali ditetapkan lain oleh direksi.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang tersebut, kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh persetujuan direksi. a.

Kantor Sementara Kontraktor Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan perabot kantor,

ruang

rapat

dan

ruangan

kerja

untuk

direksi

Kontraktor harus menyimpan paling sedikit satu set

dan

stafnya.

dokumen kontrak,

jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan kontrak dan gambar kerja dan/atau gambar pelaksanaan. Kantor harus dilengkapi dengan : 1)

Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai

2)

Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya.

Gudang Sementara Kontraktor Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang memadai untuk melindunginya dari hujan dan dengan peralatan pengatur sirkulasi udara. Lantai gudang harus bebas dari rembesan air tanah dan sekeliling gudang dijaga

dari

kemungkinan

pelaksanaan pembangunan.

pencurian

dan

kerusakan

selama

periode

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada B

A

B

III

PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN

3.1

Umum Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja, peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup kegiatan

atau

hal

seperti

pembongkaran;

penggalian;

penimbunan;

pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan untuk pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan; peralatan, pemindahan pagar

dan

permukaan;

perbaikan lubang

kembali;

pengujian

cara

(test

perlindungan

pit);

akomodasi

lokasi; lalu

perbaikan lintas

dan

pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan yang ada dan lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak dan memungkinkan diperintahkan oleh direksi.

3.2

Pembersihan dan Pengupasan Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian atau melakukan pengurugan. Pembersihan dan pengupasan berupa membersihkan akar-akar, tonggak, tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun dipermukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara waktu dan semua itu terdapat di area yang akan digali. Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh kontraktor tanpa persetujuan direksi. Semua kotoran, buangan, tumbuhan, dan bahan bongkaran seluruhnya harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor dengan cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali seperti semula. Bahan maupun bangunana yang disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali harus dijaga dan disimpan dengan baik.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 3.3

Pengeringan (dewatering) Kontraktor

harus

menyediakan

dan

memelihara

cara

dan

peralatan

pengeringan serta membuang air yang masuk ke lubang galian maupun pada bagian pekerjaan lainnya dengan cara yang baik. Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada bahan pondasi, pipa atau beton yang diletakkan dalam air kecuali dengan persetujuan direksi. Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan harta benda dan gangguan

terhadap

masyarakat

luas

dan

lingkungan

sekitarya.

Jika

kontraktor memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu. Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang membahayakan atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu-rambu pengaman yang mudah dilihat dan terbaca dengan jelas.

3.4

Penggalian Lapisan Bawah Permukaan (sub surface) dan Lubang Pengujian

(test pit) Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga lokasi tepat bangunan bawah tanah dapat ditentukan. Kontraktor harus bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan tersebut bila pecah atau rusak karena kelalaiannya.Apabila, menurut pemikiran direksi perlu mencari dan menggali

untuk

tujuan

penyelidikan

keadaan

tanah,

kontraktor

harus

menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur pipa, kecuali ditentukan lain oleh direksi. Disamping itu kontraktor harus menggali lubang pengujian yang cukup untuk menetapkan tempat utilitas bawah tanah bila hal itu memang diperlukan untuk membuat konstruksi khusus dalam melintasi utilitas tersebut. Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak yang cukup didepan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak terhambat.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 3.5

Penggalian Permukaan dan Perbaikan

3.5.1

Umum Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan, menyimpan, menjaga, mencadangkan bahan tersebut dengan baik yang nantinya mungkin diperlukan untuk perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan. Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah pengujian pipa sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi, semua permukaan yang terkena pekerjaan kontraktor pada alur penggalian dan pada daerah kerja lainnya harus diperbaiki kembali seperti keadaan semula, atau dalam keadaan yang lebih baik. Setelah perbaikan kembali, kontraktor harus memeriksa secara bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian akibat penurunan, dan hal ini harus diperbaiki sampai pada ketinggian semula.

3.5.2

Daerah Lansekap / Pertamanan Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan semua benda permukaan, menyimpan, menjaga dengan baik pohon kecil, pagar tanaman, semak belukar atau bagian lansekap yang mungkin dapat rusak selama pemasangan jalur pipa, untuk perbaikan kembali daerah tersebut nantinya. Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa. Bila keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan pipa, kontraktornya sebelumnya harus mendapatkan ijin pohon dari pemilik atau instansi terkait yang memeliharanya dan melaporkannya pada direksi. Semua biaya yang

diperlukan

untuk

penebangan

pohon

termasuk

biaya

kompensasi

ditanggung oleh kontraktor sendiri.

3.5.3

Daerah Berumput Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun secara terpisah dari bahan galiannya, dan nantinya dikembalikan ke tempat semula pada kedalaman terpadatkan yang sama dengan kondisi semula. Lempeng rumput didaerah berumput yang akan terkena galian, atau yang akan rusak

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada karena terkena peralatan, harus disingkirkan, dijaga/dipelihara selama berlangsungnya

pekerjaan

konstruksi

dan

diletakkan

kembali

setelah

penyelesaian urugan. Bilamana karena pekerjaan kontraktor, tanah berumput menjadi rusak untuk diletakkan kembali seperti semula, kontraktor harus menyediakan dan menempetkan tanah berumputbaru atau dengan cara lain, memupuk, menyiangi, dan memeliharaarea tersebut sampai didapatkan tunas baru.

3.5.4

Daerah Berbatu Pada daerah yang berbatu, kontraktor harus menyediakan peralatan yang sesuai

untuk

menggalinya.

Bila

tidak

mungkin

dilakukan

penggalian,sedangkan bila dalam gambar rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu, maka apabila direksi mengijinkan dapat dilakukan pemasangan pipa baja yang diletakan diatas tanah berbatu tersebut.

3.5.5

Daerah Persawahan/Perkebunan Untuk pemasangan di daerah persawahan/perkebunan, kontraktor sebelumnya mendapatkan

ijin

dari

pemilik.

Biaya

kompensasi

yang

diperlukan

ditanggung oleh kontraktor sendiri. Bila melewati saluran-saluran air (irigasi), harus diusahakan tidak mengganggu pengairan sawah dan tidak merusak saluran irigasi tersebut. 3.5.6

Jalan Batu dan Bahu Jalan Perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan yang diperkeras harus diganti dengan batu sebagaimana telah ditentukan.

3.5.7

Jalan yang Diperkeras Perbaikan

kembali

jalan

yang

diperkeras

harus

sebagaimana

yang

diperlihatkan dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas pekerjaan umum setempat.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 3.5.8

Jalur Pejalan Kaki Jalur pejalan kaki harus diganti sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar.

3.5.9

Bingkai Trotoar dan Saluran Tepi Jalan Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan yang sama sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti keadaan semula. Semua pemotongan beton harus pada garis potongan yang terdekat bila tidak maka perlu digunakan alat pemotong.

3.6

Penggalian Bagian berikut yaitu “ PENGGALIAN “ yang digunakan bagi pekerjaan semua pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa.

3.6.1

Umum Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang ditemui termasuk pula semua hambatan yang akan mempengaruhi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan. Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan yang

diperlihatkan

dalam

gambar

rencana

ataupun

yang

diminta

oleh

direksi. Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi sebagai yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan. Kontraktor harus menyediakan, memasang dan memelihara semua pendukung dan penopang yang mungkin diperlukan untuk dinding sisi galian dan semua pemompaan, pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk penyingkiran atau pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan dan air limbah yang berasal dari berbagai sumber yang mencapai lokasi guna mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan maupun kepemilikan yang berada didekatnya. Dinding dan permukaan seluruh galian dimana pekerja kemungkinan

mengalami

bahaya

dari

tanah

yang

tidak

stabil

harus

distabilkan terlebih dahulu dengan penurapan/penopangan, membuat sudut galian yang aman atau cara lainnya.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Kontraktor harus menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan lain-lain, yang perlu untuk melindungi pekerja, mencegah pergerakan tanah yang

dapat

menyebabkan

musibah,

tertundanya

pekerjaan

ataupun

membahayakan bangunan yang ada disekitarnya.

3.6.2

Perlindungan Terhadap Bangunan Yang Ada Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna melindungi bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan, perkerasan ataupun hambatan yang ada. Di daerah didekat fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar, kontraktor harus melakukan tindakan pencegahan guna menghindari kemungkinan pecah, gangguan, atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas dan

jalur

tersebut.

Lebih

lanjut

kontraktor

harus

menjaga

dan

memperhatikan pada kemungkinan adanya uap bahan bakar dan gas yang mungkin merembes ke tanah atau telah terganggu selama penggalian dan pemasangan jalur pipa.

3.6.3

Penggalian Tanpa Ijin Kontraktor tidak diperkenankan menggali diluar jalur dan ketinggian yang ditujukan dalam gambar, kecuali diperintahkan oleh direksi. Penggalian tanpa ijin harus diurug kembali dengan bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan

oleh

direksi.

Bilamana

menurut

keputusan

direksi,

penggalian yang tidak diijinkan tersebut memerlukan penggunaan beton tumbuk atau batu pecah, kontraktor harus menyediakan dan menempatkan bahan tersebut dengan baik.

3.6.4

Galian Terbuka a. Umum Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakkan pada trase dan kedalaman yang diminta, dan galian tersebut dilakukan sampai didepan perletakan

pipa

sebagaimana

yang

diijinkan

oleh

direksi

dan/atau

persyaratkan yang ditetapkan oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada terbuka tersebut harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar pekerjaan dapat bekerja secara aman dan efisien.

b. Lebar Galian Terbuka Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat diletakkan dan disambung dengan baik, dan pengurugan serta pemadatan dapat dilakukan sebagaimana yang telah ditentukan. Bilamana diperlukan, lebar galian harus

sedemikian

rupa

sehingga

dapat

memberikan

kemudahan

dalam

penempatan penopang kayu, turap dan penopang lainnya, maupun penanganan khusus lainnya.

c. Lubang Galian Untuk Penyambungan Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat disetiap lokasi sambungan agar penyambungan dapat dilakukan dengan baik.

d. Panjang Galian Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh melebihi panjang yang diijinkan direksi. Galian harus diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh) meter didepan perletakan pipa terakhir. Bilamana diperlukan oleh direksi, penggalian dan pengurugan harus dilakukan dalam 24 jam, atau galian harus diurug penuh di akhir hari kerja setiap hari atau ditutupi dengan pelat baja yang ditopang dengan cukup aman serta mampu menahan beban arus lalu lintas kendaraan.

e. Galian Terbuka dan Jarak Pipa Galian harus digali sampai kedalaman yang telah ditentukan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar standar agar memberikan dukungan yang menerus dan seragam dan penopang pipa pada tanah yang padat dan atk terganggu pada setiap titik diantara lubang galian sambungan. Bagian dasar tanah yang digali melampui kedalaman yang ditentukan harus diurug kembali secara merata sebagaimana diperintahkan oleh direksi sampai pada kedalaman yang ditetapkan dengan pasir atau bahan lain yang

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada telah disetujui atau dipadatkan. Muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan memakai peralatan tangan (manual). Bongkahan batu dan batu besar, bilamana ditemukan harus disingkirkan agar memberikan jarak bebas paling sedikit 15 cm dibawah dari setiap sisi pipa dan fitting untuk pipadengan diameter 600 mm atau lebih kecil dan 20 cm untuk pipa dan fitting dengan diameter lebih besar 600 mm.

f. Penggalian di Tanah yang Kondisinya Buruk Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri dari bahan yang kurang baik seperti abu, bahan sampah dan lain-lain, dan atas keputusan direksi bahan tersebut harus disingkirkan, kontraktor harus menggali dan menyingkirkan bahan tersebut.

g. Penopangan Dan Penurapan Galian tanah lebih dari 1 meter harus ditopang dan diturap sehingga galian tidak gugur/runtuh, agar pekerja dapat bekerja secara aman dan menjaga permukaan jalan dan bangunan lainnya sebagaimana ditujukan dalam gambar kondisi tanah, lalu lintas atau yang diperintahkan oleh direksi. Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya rongga diluar turap, tetapi jika terjadi rongga, rongga tersebut harus segera diisi dan dipadatkan.

Sebelum

memasang

penopang

dan

turap,

kontraktor

harus

memberitahu lokasi galian dengan turap dan penopang beserta dengan jadwal pelaksanaannya untuk mendapat persetujuan dari direksi. Kecuali

ditentukan

diperkerasan

lain

sepanjang

atau

jalan

diperintahkan utama

dan

atau

direksi,

galian

jalan

strategis

terbuka harus

dilakukan dengan penurapan dan penopangan. Semua penopang dan turap yang tidak digunakan harus dipindahkan dengan hati-hati tanpa membahayakan pemasangan yang baru dilakukan utilitas yang ada, atau kepemilikan yang berada didekatnya. Semua rongga yang timbul akibat dicabutnya turap harus segera diisi kembali dengan pasir dan dipadatkan dengan cara penumbukan menggunakan alat yang sesuai dengan membasahinya atau cara lain yang diperintahkan.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Direksi dapat memerintahkan kontraktor secara tertulis setiap saat selama pekerjaan berlangsung untuk tidak mencabut semua turap, penopang dan lain-lain, untuk ditimbun pada saat pengurugan dengan tujuan mencegah kerusakan bangunan, utilitas dan kepemilikan. Hak direksi memerintahkan semua

turap

dan

penopang

serta

bahan

lain

ditinggalkan/dibiarkan

ditempatnya tidak boleh ditafsirkan sebagai kewajiban di pihak direksi untuk mengeluarkan perintah seperti itu, dan kegagalan melaksanakan hak seperti itu tidak mengurangi tanggung jawab kontraktor terhadap kerusakan yang terjadi pada pihak ketiga yang diakibatkan oleh kepemilikan oleh kelalaian dalam pekerjaan sebagai akibat tidak ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah longsor atau bergeraknya tanah.

h. Penimbunan Bahan Galian Kontraktor harus menyusun jadwal penggalian dan pemasangan pipa sehingga tidak

terjadi

penimbunan

bahan

galian

dijalan

utama

maupun

jalan

nasional. Bahan hasil galian dapat ditimbun dibagian jalan lain dengan syarat menggunakan kotak penampung tanah galian agar tidak menghambat arus lalu lintas. Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan harus ditimbun atau dibuang dengan cara yang disetujui direksi yang jauh dari jalan. Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh direksi, kontraktor harus mengangkut bahan galian untuk dibuang atas beban biaya sendiri. 3.7

URUGAN Bagian berikut mengenai “URUGAN” harus diterapkan untuk semua jenis pekerjaan pemasangan dan penyambungan pipa.

3.7.1

Umum Urugan mencakup menyediakan, menetapkan dan memadatkan semua bahan untuk mengisi/mengurug

galian

pemasangan

pipa

dan

galian

untuk

bangunan

lainnya. Urugan tidak boleh dijatuhkan secara langsung pada pipa atau bangunan lainnya. Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan harus berupa bahan yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil tidak ditentukan dalam gambar, tetapi menurut pendapat direksi

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada harus digunakan dibeberapa bagian pekerjaan, kontraktor harus menyediakan dan

mengurug

dengan

pasir

atau

kerikil

sebagaimana

ditentukan

dan

diperintahkan oleh direksi. Urugan harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang, diperiksa dan disetujui direksi.

3.7.2

Bahan Urugan Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar rencana, bahan untuk urugan ditentukan sebagai berikut : 1. Bahan Terpilih Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan penggalian atau diangkat yang tidak mengandung batu atau benda padat yang ukurannya tidak lebih besar 5 cm dalam bentuk apapun dan juga tidak mengandung bahan organik seperti rumput, akar, semak atau tubuhan lainnya, dan tidak bersifat mengembang (non exresive nature).

2. Urugan Pasir Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam berbutir halus hingga sedang, tidak menggumpal, dan bebas dari kotoran, arang, abu, sampah atau benda lainnya yang merupakan pendapat direksi dapat ditolak. Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah liat lebih dari 10 berat bahan keseluruhan.

3. Urugan Kerikil Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil alam, memiliki partikel yang kuat berbutir halus sampai sedang dalam bentuk yang cukup seragam dan tidak mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih besar dari 5 cm. Bahan tersebut harus terbebas dari kotoran, arang, abu, bahan tak terpakai/ruangan atau bahan yang tidak boleh ada atau bahan buangan lainnya. Bahan tersebut tidak boleh mengandung tanah liat, lempung dan tidak boleh bergumpal.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 3.7.3

Urugan pada Galian 1. Lapisan Alas Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Bahan bagi lapisan alas ini harus berupa pasir, ditempatkan dalam bentuk lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain yang disetujui oleh direksi pada kepadatan kering maksimum 95%. Pemberian lapisan atas pipa dengan memakai kerikil diperlukan sebagai pengganti pasir pada tempat yang dianggap perlu dan yang diperintahkan untuk dilakukan oleh direksi.

2. Urugan di Bawah Pipa Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain yang disetujui dengan tenaga manusia mulai dengan lapisan pasir alas hingga garis tengah pipa, ditetapkan secara berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain yang disetujui oleh direksi pada kepadatan kering maksimum 95%. Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh selebar galian dimasing-masing sisi pipa, dan perlengkapan lainnya secara menerus. Dalam hal pipa Ductile Cast Iron, dari garis tengah pipa ke permukaan, dalam ”Urugan Sampai Permukaan” harus diterapkan bagi pengurugannya.

3. Urugan di Atas Pipa Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada kedalaman 10 cm diatas pipa baja (steel), galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual) atau cara mekanis lainnya yang telah disetujuinya. Bahan dan cara pengurugan harus sebagaimana yang ditunjukkan dalam gambar rencana, dan ditempatkan secara berlapis dengan ketebalan melebihi 20 cm dan dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan ketebalan kering maksimum 95%. Dalam

Pipa

Polyvinyl

Chloride,

galian

harus

diurug

dengan

cara

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada konvensional atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas puncak pipa PVC dan tidak merusak pipa.

4. Urugan Sampai Permukaan Dari kedalaman 10 cm diatas pipa baja sampai permukaan, galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual) atau yang disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm, dan ditempatkan dengan tongkat

pemadat

untuk

mencegah

amblasnya

permukaan

tanah

setelah

penyelesaian pekerjaan pengurugan. Dalam Pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan tangan (manual) atau cara mekanis yang telah disetujui, pada kedalaman 30 cm diatas pipa PVC dan tidak merusak pipa.

3.8

PENGUJIAN KEPADATAN DI LAPANGAN Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu, pengujian pemadatan dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan prosedur pengujian yang ditetapkan dalam ASTM D-1556. Referensi kepadatan tanah maksimum harus

ditentukan

menggunakan

standard

compaction

test.

ASTM

D-698.

Pengujian dapat dilakukan dalam zona pipa, dan diatas zona pipa.

3.9

PERLINDUNGAN TERHADAP LERENG SUNGAI, SALURAN DAN SELOKAN Dimana pipa menyeberang sungai atau selokan, dan juga pada titik buang katup

penguras

perlindungan

(blow

terhadap

offs), lereng

pada dengan

bangunan menggunakan

ini

harus

batu

lapis

diberikan lindung

(riprop) atau cara lain yang telah disetujui guna mencegah runtuhnya kemiringan tersebut. Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian “ GALIAN PERMUKAAN DAN PERBAIKAN “. Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga ke dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan bentuk topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi,

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada pemasangan lapis lindung dilakukan dari bahu hingga kedalaman untuk mencegah keruntuhan. Bahan yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras dan berbetuk bundar, batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh digunakan. Ketebalan pasangan batu harus sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan diperintahkan

lain

oleh

direksi.

Ketebalan

yang

disebutkan

diatas,

mungkin berbeda sesuai dengan lokasi pekerjaan, yaitu sudut kemiringan, kedalaman atau bentuk topografi sungai, saluran dan selokan. Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja sebelum memasang pasangan batu untuk persetujuan direksi. Rongga diantarabatu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan dengan baik atau dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan ketebalan 20 cm. Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan direksi memang diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm dipasang setiap (2 – 3) m2 pasangan batu. Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada B

A

B

IV

KONSTRUKSI BANGUNAN KHUSUS

4.1

KONSTRUKSI JEMBATAN PIPA

4.1.1

Umum Kontraktor harus menyediakan tenaga, bahan, perkakas, peralatan lainnya yang diperlukan, diluar yang disediakan atau dipinjamkan oleh pemilik untuk pekerjaan konstruksi jembatan pipa sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar dan/atau ditentukan disini. Batas konstruksi dan setiap jembatan pipa adalah pada kedua ujung sambungan “flexible” dan/atau “fitting” yang digunakan untuk hubungan flexible sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Dikarenakan perbedaan dan ketinggian alignment jembatan dan jalur pipa, diperlukan bentang transisi guna menghubungkannya sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan harus dilaksanakan sesuai dengan perintah direksi sesuai dengan kondisi lapangan. Penyambungan jalur pipa pada jembatan dengan jalur pipa biasa harus dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan pipa dan setelah persetujuan direksi. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan konstruksi jembatan pipa dengan benar sesuai dengan ketentuan butir-butir yang dapat diterapkan dalam spesifikasi teknik ini. Kontraktor atas biayanya sendiri memeriksa semua ukuran jembatan pipa pipa yang diperlihatkan dalam gambar dengan melakukan survey sendiri di lokasi pekerjaan. Kontraktor harus melakukan, mengkoordinasikan dengan instansi terkait, dan membantu pemilik mendapatkan ijin dari Instansi Pemerintah yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan perlintasan ini.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 4.1.2

Gambar Kerja dan Jadwal Pelaksanaan Kontraktor berdasarkan pemeriksaan lapangan dan peta geologi tersebut, harus menyusun jadwal pelaksanaan dan gambar kerja jembatan pipa yang memperlihatkan semua ukuran, rincian pipa, bangunan bawah (abutment), pilar, pancang, pekerjaan sementara termasuk penurapan, perancah dan lain-lain, perbaikan kembali atau, membuat lapisan lindung (revetment) pada sungai atau saluran dimana diperlukan, termasuk perhitungan yang diperlukan serta menyerahkannya kepada Direksi untuk persetujuannya, sebelum memulai pekerjaan pembangunannya. Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan tetapi pada kecepatan yang lebih rendah, air ditambah dengan cairan desinfektan yang sudah disediakan

oleh

Pemborong

dengan

cara

dipompakan

melalui

lubang

berdiameter kecil di ujung pipa di bor. Volume air dan jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam harus sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung sekurangnya 20 mg sisa Khlorin per liter. Jika air ini masih mengandung khlorin bebas setelah periode kontak selama 24 jam dalam pemberian desinfektan, maka proses harus diulangi. Sebelum pemberian desinfektan pada tiap bagian pipa dengan cairan yang mengandung khlorin

diatas,

Pemborong

harus

mendapat

persetujuan

tertulis

dari

Direksi Tenaga Ahli untuk menggunakannya.

4.1.3

Desinfeksi Pipa Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke pelanggan maka

terlebih

dahulu

harus

dilakukan

pembersihan

pipa

dari

kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan membersihkan pipa dari kumankuman penyakit dengan larutan desinfektan.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 4.1.4

Perancah Kontraktor harus menyediakan perancah yang memadai melintas sungai atau saluran dengan lebar yang cukup agar dapat meletakkan, menyambung, mengelas dan mengecat pipa dan membuat pipa dengan aman dan efisien Tindakan khusus harus dilakukan dalam melaksanakan dan membangun perancah di lokasi jembatan dimana pendirian pilar termasuk kedalam pekerjaan, sehingga dapat menopang dengan baik atau mendukung berat peralatan pancang dan tekanan atau kejutan dari pelaksanaan pancang.

4.1.5

Konstruksi Bangunan Bawah Kontraktor harus menyediakan turap/atau perlengkapan kedap air untuk pembuatan bangunan bawah, sehingga dapat dilaksanakan dalam kondisi kering dan aman. 1. Pondasi Kontraktor harus membuat pondasi sesuai dengan kebutuhan yang ditentukan atau yang diperlihatkan dalam gambar.

a) Pondasi Langsung Kontraktor harus melakukan pengujian kapasitas daya dukung tanah dilapangan sebagaimana diminta oleh Direksi, sesuai dengan standar yang disetujui, bilamana penggalian dilakukan hingga gradien yang direncanakan sebagaimana terlihat dalam gambar. Pembuatan lantai kerja dengan beton K 100 tidak boleh dilakukan sebelum diperoleh persetujuan dari direksi. Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus disingkirkan dan diganti dengan pasir atau batu pecah sampai kedalaman tertentu dan ditempatkan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau sebagaimana diperintahkan oleh Direksi. Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan ketebalan maksimum 15 cm dan dipadatkan dengan alat pemadat tangan, minimum empat kali sebagaimana disetujui oleh direksi.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Pengujian

lapangan

harus

dilakukan

setelah

pengisian

mencapai

ketinggian

yang direncanakan sebagaimana dijelaskan diatas untuk

memenuhi kapasitas daya dukung. Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan dengan tangan sehingga akan diperoleh tanah dasar rata tak terganggu. Jika

tanah

pada

gradien

galian

yang

direncanakan

dan

yang

diperintahkan Direksi tidak sesuai untuk pondasi, Kontraktor harus menggali lebih dalam lagi dibawah gradien tersebut sampai kedalaman tertentu sebagaimana diperintahkan direksi.

b) Pondasi Pancang Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada lokasi yang tepat yang diperlihatkan dalam gambar dan sebagaimana ditentukan dalam bab selanjutnya. Pancang tidak boleh dipasang sebelum diperiksa, dan disetujui oleh Direksi.

Kepala

pancang

direncanakan

sebagai

sendi

dan

harus

disisipkan kedalam bangunan bawah sedalam 10 cm.

2. Pekerjaan Beton Setelah mengecor lantai kerja, dan setelah diperiksa dan disetujui Direksi,

kontraktor

harus

menyelesaikan

pekerjaan

sebagaimana

diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam bagian selanjutnya, yaitu “Pekerjaan Beton”. Harus digunakan beton dengan kuat tekan karateristik minimum 175 kg/cm. Pipa yang ditanam dalam bangunan bawah harus dimantapkan ke besi tulangan dengan cara yang disetujui serta menghindari pergeseran dari lokasi semula selama pengecoran beton. 3. Konstruksi Pilar Pilar terdiri dari sepasang pancang dan dihubungkan dengan bantalan beton. Berkaitan dengan pancang yang dipancang disungai atau saluran, kontraktor harus memilih secara teliti cara dan peralatan yang sesuai

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada agar tetap pada jalur dan ketinggian yang benar sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Puncak pancang harus digabungkan kedalam bantalan beton dengan kedalaman yang cukup sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Setelah penyelesaian pekerjaan, semua bahan yang digunakan bagi pekerjaan konstruksi, seperti perancah, pelantar kerja sementara dan lain-lain, harus disingkirkan semuanya agar tidak mengganggu aliran sungai atau saluran. 4. Konstruksi Bangunan Atas Kontraktor harus menyediakan bekisting yang kualitasnya untuk beton expose dan peralatan water stop untuk penyambungan antar dinding. 5. Pemasangan Pipa Kontraktor harus memasang dan menyambung semua pipa “fitting” dan “coupling” sesuai dengan jalur dan ketinggian yang diperlihatkan dalam gambar. 6. Anti Lendutan (cambering) Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang dalam bentuk bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan ini harus 1/1250 persatuan pancang bentang di bagian garis tengah bentang sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja yang memperlihatkan susunan rinci

bahan pipa dan juga garis pemotongan dan sudut masing-masing pipa

untuk

anti

lendutan

dan

harus

menyerahkannya

ke

Direksi

untuk

persetujuannya setelah pekerjaan pemasangan pipa. 7. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support) “Fixed Type Ring Support” yang ditunjukkan dalam gambar harus dianggap pendukung berbentuk cincin yang dipasang dibantalan pilar. “Sliding Type Ring Support” harus dianggap pendukung berbentuk cincin yang dapat digeser secara horizontal dibantalan pilar ke sumbu dalam pipa. Pendukung harus terbuat dan baja yang memenuhi standar yang ditentukan Direksi atau yang dianggap setara, dan dibuat sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Demikian pula dengan baut, angker dan sekrup harus terbuat dari baja yang memenuhi

standard

yang

sesuai

seperti

tersebut

diatas.

Pendukung

berbentuk cincin harus dilas merata melingkari pipa baja.

8. Pengujian Pengecatan a) Umum Semua sambungan yang dilas pada jembatan pipa harus diuji sebagaimana dinyatakan dibawah ini. Setelah

disetujui

oleh

Direksi,

semua

permukaan

bagian

dalam

(interior), sambungan las, dan permukaan bagian luar (exterior) harus dicat.

b) Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Pelindung Dalam Semua pipa baja yang terekpos, “Fitting”, sambungan dan pipa yang akan

dipendam

dalam

tanah

harus

dilindungi

sesuai

dengan

yang

dicantumkan dalam bab III 8.4. LAPISAN PELINDUNG LUAR DAN LAPISAN PELINDUNG DALAM.

4.2

PEKERJAAN PENEMBUSAN PIPA (PIPE DRIVING WORK)

4.2.1

Umum Bahan pipa untuk pekerjaan penembus pipa disediakan oleh pemilik bila pipa induk berdiameter 700 mm atau lebih besar, tetapi bila diameter 600 mm atau lebih kecil, bahan pipa untuk penembus harus digunakan sebagai selubung (casing) dan harus disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perkakas dan peralatan, kecuali yang ditetapkan

dalam

BAGIAN

SYARAT

KHUSUS

dan

keperluan

lain

guna

melaksanakan pekerjaan penembusan pipa sebagaimana diperlihatkan dalam gambar

dan/atau

ditetapkan

di

sini.

Sebelum

pekerjaan

konstruksi,

Kontraktor harus menyelidiki struktur lapisan bawah yang ada, utilitas dan sumur yang berada disekitar lokasi pekerjaan supaya tidak merusak fasilitas tersebut selama tahap pembangunan. Sebelum, selama dan setelah berjalannya

penembusan,

kontraktor

harus

membuat

pengukuran

secara

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada mekanis dan mendata ketinggian tanah, permukaan jalan yang ada dan muka air sumur, jika ada, dan harus melakukan penanggulangan yang memadai terhadap

penurunan

ketinggian,

Kontraktor

harus

segera

menghentikan

pekerjaan penembusan dan hal tersebut segera pula dilaporkan ke Direksi. Kerusakan terhadap perkerasan permukaan jalan, struktur lapisan bawah, peralatan

dan

lainnya

yang

diakibatkan

pekerjaan

penembusan

harus

diperbaiki dan/atau diperbaharui oleh kontraktor atas beban biayanya sendiri serta memuaskan Direksi. Kontraktor harus melakukan pekerjaan penembusan

pipa

dengan

benar

sesuai

dengan

butir

penerapan

yang

dicantumkan dalam spesifikasi teknik. Kontraktor atas biayanya sendiri harus

mencek

semua

ukuran

yang

diperlihatkan

dalam

gambar

dengan

mensurvei sendiri lokasi pekerjaan.

4.2.2

Penyelidikan Tanah Dalam memeriksa sifat tanah lokasi pekerjaan, Kontraktor diijinkan untuk melihat dan memeriksa data penyelidikan tanah di Kantor Pemilik yang memperlihatkan keadaan tanah pada lokasi strategis sepanjang jalur pipa. Kontraktor harus, bila diminta oleh Direksi, melakukan pemboran mencakup pengujian penetrasi standar (standard – penetration test) di lubang bor. Konsolidasi dan pengujian lain yang diperlukan pada contoh tanah yang didapat dari pengeboran tersebut untuk mengetahui sifat tanah seperti daya dukung, kuat geser, permeabilitas, nilai banding rongga (void ratio) dan kandungan air. Tambahan penggantian dalam hal ini akan dilakukan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

4.2.3

Gambar Kerja, Perhitungan dan Data yang Berkaitan Lainnya. Kontraktor berdasarkan pemeriksaan dan pengujian tanah tersebut, harus menghitung tenaga penembus (driving power) yang diperlukan. Bila memang diperlukan sekali, untuk membelokkan pipa dengan sambungan ”solvent cement” agar membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang besarnya

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada belokan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

4.2.4

Tanah Penutup Kedalaman Pipa. Ketebalan tanah penutup kedalaman pipa yang ditembus harus mengikuti peraturan setempat.

4.2.5

Ruang Penembus (driving vit) Ruang penembus harus dibuat sedemikian guna memberikan ruang yang cukup bagi pekerja untuk menurunkan, menembuskan dan menyambung pipa secara aman dan efisien dalam ruang tersebut. Keperluan untuk keamanan dan pemeliharaan, terhadap umum dan lalu lintas harus benar-benar dipenuhi oleh Kontraktor. Didasari setiap ruang penembus harus dilengkapi dengan ruang pengering dan pompa yang menjaga agar ruang tetap kering sepanjang waktu pekerjaan penembusan. Setiap ruang penembusan juga harus memiliki alat yang memadai untuk menaruh pipa dan peralatan penembus dan untuk menyingkirkan tanah hasil galian:

1. Penurapan dan Penopangan Sebelum penggalian ruang penembus, turap tiang baja (steel seet pile) harus dipancangkan sepanjang dinding ruang sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan sebagaimana ditentukan di sini. Tiang turap harus dipancang

sepanjang

pemancangan

tiang

pemancangan

guna

permukaan turap,

dan

mencegah

luar

penopang.

memanfaatkan turap

melintir

Yang

dipasang

sebelum

penopang

sebagai

pedoman

atau

melentur

selama

pemancangan. Seluruh tiang turap harus dipancangkan ke tanah sampai kedalaman tidak kurang dari 8 (delapan) meter. Ukuran dan dimensi penopang baja harus direncanakan sedemikian agar mampu mendukung tiang turap yang dipancang disisi luarnya.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Penyusunan kerangka penopang baja harus dibuat sama dengan ukuran yang diperlihatkan dengan pengelasan atau pembautan, dan kerangka setelah tiang turap dipancang harus dikencangkan sesuai dengan perintah Direksi. Walau demikian kerangka tersebut tidak boleh dilaskan ke tiang turap.

2. Pondasi dan Beton Penahan Desakan Setelah dilakukan perataan dan pemasangan pondasi batuan pada permukaan dasar ruang penembus dengan ketebalan 15 cm pada seluruh permukaannya. Kemudian pada pondasi batuan terpasang diberi lantai kerja dengan mutu kelas E dengan ketebalan 15 cm dan disediakan pula tempat, pengeringan serta penyambungan pipa dengan ukuran sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dengan lebar 2 meter. Beton penahan desakan harus sanggup menahan desakan tenaga dorong tanpa mengalami pergeseran atau kerusakan, maka agar memungkinkan semua gaya dorong secara efisien bekerja pada pipa penembus, harus disusun seperti ditunjukkan pada gambar. Sebagai langkah utama pembuatan beton penahan desakan. Kontraktor harus, berdasarkan pada kebutuhan daya dorong, menghitung kekuatan tulangan beton yang diperlukan sehingga mampu mencegah kerusakan atau pecahnya beton dan harus menyerahkan kepada Direksi hasil perhitungan kekuatan dan tata letak tulangannya.

4.2.6

Ruang Penerima Tembusan (arriving pit) Ruang penerima tembusan dipasangi turap dan penopang oleh kontraktor sedemikian rupa sehingga dapat menerima pipa penembus pada posisi dan ketinggian/elevasi yang tepat serta dapat untuk menyambungkan dengan pipa biasa

seperti

ditunjukkan

pada

gambar

setelah

ujung

pipa

penembus

diangkat.

4.2.7

Penembusan Pipa – Pipa Kontraktor harus melakukan penembusan pipa sesuai dengan Instruksi Pabrik pembuatnya serta persyaratan berikut ini :

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 1. Persiapan Setelah

melakukan

penyetelan

ujung

pipa

penembus

pada

posisi

dan

ketinggian/elevasi yang benar, sebagian dari dinding turap di depan alat penembus tersebut dipotong dengan pengelasan atau cara lain sehingga memungkinkan pipa ditembuskan pada bukaan yang dibuat. Ukuran dari bukaan harus kira-kira 20 cm lebih besar daripada diameter pipa tembus yang akan didorong. Bentuk pemotongan bukaan harus dikerjakan sedemikian rupa rapinya

dan

menunjukkan

hasil

kerja

berketrampilan

tinggi.

Setelah

pendorongan pipa pertama. Ruangan antara pipa dan bukaan turap harus diisi dengan karung pasir atau material lainnya yang disetujui oleh Direksi untuk mencegah masuknya gumpalan tanah ke dalam ruangan penembus.

2. Pemasangan Ujung Pipa Penembus dan Bantalan Pendorong (leading pipe) Dalam usaha mengurangi hambatan geser tanah, ujung pipa penembus harus dipasangkan pada ujung spigot pipa tembus pertama sebagaimana ditunjukkan pada gambar. Bantalan pendorong harus dipasangkan pada pipa penembus sebagai usaha meneruskan gaya dorong secara tersebar dan merata pada seluruh permukaan dari ujung pipa tembus yang didorong.

3. Penembusan Kecuali diminta oleh Direksi, pelaksanaan penembusan pipa harus dilakukan semua terus menerus hingga selesai untuk menghindari peningkatan lekatan geser

antara

pipa

dengan

tanah.

Namun,

pada

keadaan

daya

dorong

penembusan melampui batas taksiran kekuatan untuk kondisi tertentu, Kontraktor harus dengan segera menghentikan pekerjaan penembusan pipa dan memberitahukan keadaan ini tanpa menunda, kepada Direksi yang akan memberikan petunjuk/pengarahan yang sesuai. Dalam hal lebih dari dua buah kaki pendorong digunakan untuk penembusan, perlu diperhatikan untuk mengupayakan semua kaki-kaki pendorong tersebut bekerja secara serempak.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 4. Penyambungan Pipa-Pipa Penembus Setelah

pipa

didorong

masuk

sampai

panjang

tertera

hingga

perlu

penyambungan, penyambungan dengan berikutnya dilakukan didalam ruang penembus. Penyambungan harus dilakukan sesuai denga persyaratan dari bab-bab yang telah

disebutkan

terlebih

dahulu

sesuai

dengan

instruksi

pabrik

pembuatnya dengan cara memuaskan Direksi.

5. Pembuangan Tanah dari Dalam Pipa Tanah yang berada didalam ujung kepala pipa penembus sepanjang kurang lebih satu meter diukur dari ujung terdepan tidak perlu dibuang. Selama pembuangan tanah, perlu diperhatikan jangan sampai menimbulkan kerusakan pada lapisan lindung dalam pipa.

6. Survey Sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor melakukan pengukuran datar, titik henti dan survey lainnya diperlukan untuk penembusan pipa sehingga berlangsung dengan tepat sesuai jalur dan ketinggian yang diminta

4.2.8

Pengujian Sambungan Segera dan sedapat mungkin setelah panjang jalur pipa diminta telah tembus tertanam sesuai dengan rencana, Kontraktor harus segera melakukan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta pada spesifikasi ini. Bila kebocoran terjadi atau terdapat cacat lain yang ditemukan pada pengujian,

Kontraktor

harus

memperbaharui

tanggungannya hingga memuaskan Direksi.

dengan

biaya

menjadi

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 4.2.9

Pemasangan Pipa-Pipa Setelah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan telah disetujui oleh Direksi.

Kontraktor

harus

melakukan

tahapan-tahapan

sebagai

berikut

sebagaimana pada gambar yang diserahkan Kontraktor : 

Dalam hal diameter pipa 700 mm atau lebih, pipa tembus dipergunakan langsung sebagai dari jalur pipa utama



Dalam hal pipa tembus berdiameter 800 mm dan dari pipa baja, pipa tembus dipergunakan sebagai selubung untuk jalur pipa utama, dan pipapipa lain seperti Ductile Cast Iron Pipe, pipa baja dan PVC yang lebih kecil dipasang kedalam selubung tersebut.

1. Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron Pipa harus disambungkan dengan penyambung ditunjukkan pada gambar. Semua bagian pipa yang menanjak termasuk “bend” atau “fitting” harus dilindungi dengan selimut beton bertulang dengan cara yang sama seperti blok-blok penahan tekanan untuk “blend” vertikal. Penyambungan dari pipa-pipa harus dilaksanakan sebagaimana diatur pada butir sebelumnya.

2. Pemasangan Pipa Baja atau PVC a) Penyambungan Pipa yang dimasukkan dalam selubung harus dikerjakan penyambungannya didalam ruang penembus seperti yang diatur pada bab sebelumnya dan di dorong masuk ke dalam selubung dengan peralatan dan cara yang memadai serta hati-hati.

b) Pengujian Sambungan Setelah

memasang

pipa

ke

dalam

selubung,

Kontraktor

harus

melaksanakan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan yang diminta pada spesifikasi.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Bilamana kebocoran terjadi atau cacat lain ditemukan pada waktu pengujian, Kontraktor harus memperbaiki dan mengganti atas tanggungan biaya sendiri hingga memenuhi syarat.

c) Perlindungan dengan Beton Setiap bagian yang menanjak dari pipa yang dipasang termasuk “bend” atau “fitting” harus dilindungi dengan selimut beton bertulang sebagaimana layaknya pembuatan blok beton penahan tekanan untuk “bend” vertikal. Sambungan pipa harus dipasang seperti yang dijelaskan pada bab sebelumnya.

d) Penyelubungan dengan Beton Rongga-rongga yang terbentuk antara pipa selubung dengan pipa-pipa yang dimasukkan ke dalamnya harus diisi dengan beton tumbuk (kelas E) memakai pompa beton. Ukuran maksimum batuan untuk beton kelas E sebesar 25 mm.

4.2.10

Pengurugan Ruang Penembus Sebelum memulai pengurugan ruang penembus dan ruang penerima, beton penahan desakan, bila diminta oleh Direksi, harus dibuang dari ruangruang tersebut. Setelah pekerjaan penembusdan penyambungan pipa sebagaimana dimaksudkan telah

selesai

dilapisi

dengan

lapisan

pelindung

luar

dan

lapisan

pelindung dalam pada setiap sambungan pipa baja seperti dijelaskan dimuka, serta Direksi menyetujui untuk keperluan tersebut, Kontraktor harus mengurug ruang-ruang yang dimaksud. Ruang-ruang tersebut harus ditimbun dengan pasir atau batu pecah dari dasar hingga ke dasar selubung beton. Material

timbunan

menggunakan

pemadat

harus

dipadatkan

tangan

atau

setiap

peralatan

ketebalan yang

15

cm

dengan

disetujui.

Bagian

selanjutnya, diatas timbunan pasir atau batu pecah hingga sampai pada

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada permukaan awal harus diurug dengan material terpilih sesuai dengan persyaratanpada butir yang sesuai dengan persyaratan pada butir yang sesuai dengan spesifikasi ini.

4.3

PERLETAKAN PIPA DIBAWAH AIR

4.3.1

Penyelam Setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan dalam air, Kontraktor harus menyediakan biaya bagi penyelam-penyelam bilamana diperlukan berdasarkan instruksi Kontraktor atau Direksi. Penyelam harus dilengkapi dengan peralatan kerja pada maksimum kedalam dan Kontraktor harus menyediakan peralatan keamanan, dam bila perlu termasuk “pipe locator” (magneto meter) yang sesuai untuk pekerjaan bawah air. Kontraktor harus mengikuti peraturan yang berlaku dalam mempekerjakan penyelam.

4.3.2

Survey dan Penyelidikan Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus melakukan survey antara lain : 1) Kedalaman sungai rata-rata 2) Perbedaan muka air pada saat pasang 3) Kecepatan arus sungai 4) Penyelidikan tanah di sungai

4.3.3

Persiapan Pekerjaan Bawah Air Sebelum

mulai

melaksanakan

pekerjaan

bawah

air,

Kontraktor

mempersiapkan antara lain : 1) Mengajukan usulan metode kerja 2) Mengatur dan merangkai perpipaan yang akan dipasang 3) Mengatur lalu lintas sungai bila ada 4) Mengurus perijinan untuk memulai kerja kepada Direksi

harus

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 4.3.4

Tegangan Tarik (Tensile Strees) Dalam mengajukan usulan metode kerja, Kontraktor harus memperhitungkan tegangan tarik maksimum yang diijinkan pada setiap saat selama pekerjaan penempatan pipa sehubungan dengan pembelokan, penarikan, beban tanah, beban luar (eksternal) lainnya, tekanan internal dan lain-lain tidak lebih dari 20 kg/mm2.

4.3.5

Penempatan Pipa Urutan pelaksanaan pekerjaan perpipaan bawah air yang harus dilakukan oleh Kontraktor, adalah sebagai berikut : 1) Melaksanakan survey pra pengerukan sebelum pelaksanaan pengerukan dimulai. 2) Memonitor progres, pekerjaan selama pengerukan. 3) Melaksanakan survey setelah pengerukan untuk memastikan bahwa profile parit, yang diinginkan telah dicapai. 4) Sebaiknya melaksanakan survey pra penempatan, sebelum penempatan pipa pada parit yang telah dibuat. Bila perpipaan langsung ditempatkan setelah

pengerukan

selesai,

survey

setelah

pengerukan

bersamaan

dengan survey pra penarikan pipa. 5) Memonitor pekerjaan penempatan pipa, untuk memastikan posisi perpipaan dan penempatan head. 6) Melaksanakan survey setelah penempatan (as built survey 1), untuk memastikan posisi perpipaan. 7) Bila

penimbunan

diperlukan,

memonitor,

penimbunan

parit

kembali

terutama bila terjadi sesuatu. 8) Melaksanakan survey setelah penimbunan (as built survey 2), untuk memastikan

penimbunan

parit

dengan

kerikil

dan

lempung

telah

dilaksanakan dengan baik. 9) Bila

perlu,

Engineer.

dapat

dilakukan

survey-survey

lain

atas

permintaan

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 4.3.6

Pengujian setelah Penempatan Pipa Setelah penempatan pipa, perlu dilakukan pengujian sebagai berikut : 1) Pengujian Tekanan Hidrolis, sesuai dengan pemasangan pipa biasa.Pengujian Kalibrasi, yaitu untuk memastikan internal diameter di sepanjang pipa, tidak lebih dari 5 persen kurang lebihnya daripada nominal internal diameter di setiap tempat.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada B

A

B

V

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

5.1

UMUM

5.1.1

Lingkup Pekerjaan

a. Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa berupa perletakan pipa

dan

penyambungan,

dengan

cara

yang

memuaskan

direksi

dengan

spesifikasi ini dan sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar kerja.

b. Kontraktor harus mempelajari brosur-brosur teknis atau pedoman teknis yang

dikeluarkan

digunakan

dalam

oleh

pabrik

pekerjaan

pipa,

ini,

fitting

tentang

dan

perlengkapan

spesifikasi

dan

yang

petunjuk

pemasangan produksi mereka. Penggunaan brosur dan pedoman teknis dari pabrik tersebut oleh Rekanan harus diketahui dan disetujui Direksi pengawas.

c. Pekerjaan-pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi ini dapat dilaksanakan berdasarkan ketentuan-ketentuan praktis yang berlaku di Indonesia dan harus disetujui oleh Direksi.

5.1.2

Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya Perhatian

perlu

diberikan

dalam

menangani

semua

bahan

pipa

yang

disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada bahan tersebut selama pengangkutan, penurunan, pemasangan dan penyambungan sampai pada penyelesaian pada pekerjaan. Kerusakan pada bahan pipa yang disebutkan tadi

harus

diperbaiki

hingga

memuaskan

direksi

atas

beban

biaya

kontraktor. Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang disediakan oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari kerusakan pada peralatan

tersebut.

Semua

perkakas

dan

peralatan

harus

dijaga

kebersihannya dan dipelihara dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam kondisi yang baik. Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada beban kontraktor. Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat diperbaiki atau hilang, kontraktor harus memberi konpensasi kepada pemilik.

5.2

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA BAJA (STEEL)

5.2.1

Umum Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi baik perkakas dan

peralatan

untuk

menangani

dan

memasang

pipa,

dan

valve,

cara

pemasangan pipa dan penggunaan perkakas dan peralatan juga harus sesuai dengan rekomendasi pabrik. Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan dalam gambar kerja. Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus dijaga tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran disepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan kain pembersih dan alat Bantu lain yang

memadai

menurut

petunjuk

direksi

selama

pemasangan

pipa,

dan

penyumbatan yang rapat semua lubang/celah yang ada pada setiap akhir hari kerja. Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian dan alinyemen akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan menggunakan peralatan survei. Pipa, Valve, dan fitting harus diperiksa secara teliti dari kerusakan pada saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak sebelum, selama, atau setelah dipasang harus diberi tanda secara permanen, disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti dengan yang baik. Secara

umum,

setiap

tiga

batang

pipa

disambung

diatas

tanah

agar

pelaksanaan penyambungan lebih mudah dan pada kondisi yang stabil. Pipapipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakkan kedalam galian dan didalam galian pipa tersebut disambung dengan pipa lainnya dengan menggunakan “coupling”. Jika kontraktor mengusulkan menggunakan “Heat – Shinkable Sleeves” untuk

lapisan

pelindung

sambungan

daripada

“Heat



Shinkable

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Sleeves”,”Sleeves”

tersebut

perlu

dipasang

pada

pipa

sebelum

diletakkan. Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan tempat untuk “Heat – Shinkable Sleeves” atau “Sleeves” harus diganti lebar untuk kemudahan pelaksanaan pekerjaan yang diperlukan.

5.2.2

Pemasangan Pipa 1. Penurunan Pipa kedalam Galian. Semua pipa “Fitting”, dan “Valve” harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian, satu persatu, dengan batasabn diameter pemakai “Crane”, Derek, tali, atau dengan mesin, perkakas, atau peralatan, lainnya yang sesuai, dengan cara sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan,

lapisan

pelindung

pelindung

(linning).bahan

luar

(Protective

tersebut

sama

Coating)

sekali

serta

tidak

lapisan

diperkenankan

dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian. Jika kerusakan terjadi pada pipa “Valve” atau perlengkapan dapat saat penanganannya, harus segera dilaporkan kepada direksi. Direksi akan menentukan perbaikan yang diperlukan atau menolak bahan yang rusak tersebut. 2. Pemeriksaan sebelum Pemasangan Semua pipa “Fitting” harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan, pada saat diatas galian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir. Setiap ujung pipa harus diperiksa secara khusus, karena daerah ini paling

mudah

mengalami

kerusakan

dalam

penanganannya.

Pipa

atau

“fitting” yang rusak/cacat harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang akan menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.

3. Pembersihan Pipa dan “Fitting” Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih,

dikeringkan

dan

bebas

dari

minyak

dan

lemak

sebelum

pipa

dipasang. Bila ada profil pengaku badan (Stiffeners) guna melindungi

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada ujung pipa, semua profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.

4. Perletakan Pipa Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakkan pada jalur. Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa. Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan didapatkan dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk kesambungan. Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.

5. Pemotongan Pipa Pemotongan pipa untuk menyiapkan “Tee”, “Bend” atau “Valve” atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapi dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa. Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa. Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung pemotongan pipa yang dipotong tersebut, sebagaimana

harus yang

dipotong

serong

ditentukan

“Fitting” seperti “Bend”,

(Beveled)

dalam

dengan

spesifikasi.

ukuran

yang

sama

Tidak

boleh

ada

“Tee” dan “Flange” dan “Spigot”

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor dan direksi.

5.2.3

Penyambungan dengan Pengelasan dilapangan 1. Umum Pengelasan pipa baja dilapangan harus disesuaikan dengan persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar ataupun pedoman (Code) berikut ini. (a). Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures’ Association (WSP) (b). Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan. Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan pngelasan sebagaimana diminta. Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara meletakkannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi. Pengelasan yang diminta oleh direksi harus diuji dengan cara pengujian yang dicantumkan dalam “ 4 PENGUJIAN TANPA MERUSAK PADA PENGELASAN DILAPANGAN” DALAM 3.3.4 atau cara yang diterima oleh direksi. Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain. Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (Singgle - Welded Butt Joint) atau las – tumpul ganda (Double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan.

2. Juru Las (Welder) Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk persetujuan direksi. Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh badan yang berwenang.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 3. Batang Las dan Mesin Las Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa. Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5% untuk batang yang diiluminasi (Illuminated rod) dan 0,5% untuk batang yang hidrogennya rendah (Low hydrogenous rod). Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine) dengan

arus

AC

atau

pengelasan

busur

nyala

DC,

sebagaimana

yang

ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar yang telah diterima oleh direksi.

4. Penyiapan Ujung Pipa Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai arus menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar (Exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan pada permukaan dalam (Interior) untuk pipa dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar. Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakukan sambungan las tumpul ganda (double-welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur

menyudut

tersebut,

harus

sesuai

dengan

JIS

G



3443

atau

sebagaimana yang disetujui oleh direksi.

5. Pengelasan Sebelum mengerjakan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding). Bila pipa akan dipotong dilapangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm,

kemudian

ujung

pipa

dibuat

alur

sebagaimana

“Fitting” tidak boleh dipotong dilapangan.

yang

ditentukan.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasan, harus

terus

menerus

(berlanjut)

dari

bagian

dasar

ke

bagian

atas

pinggiran pipa. Bila pengelasan dilakukan dilapangan, kontraktor harus memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari direksi. Permukaan

hasil

pengelasan

harus

seragam

tanpa

ada

sempalan

yang

berlebihan, tumpang tindih dan ketidakrataan.

5.2.4

Pengujian Tanpa Merusak pada Pengelasan di Lapangan 1. Umum Bagian

ini

dipakai

untuk

pengujian

tanpa

merusak

sambungan

dengan

pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan dilapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus dengan pewarna (dye penetrant test). Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang independent yang memiliki sertifikat dari badan yang berwenang. Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai perusahaan pemeriksa yang diusulkan

beserta

pengalamannya,

bersama

dengan

kualifikasi

Kepala

pengawas disebutkan untuk persetujuan Direksi. Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan dengan pengelasan. Kontraktor harus menyusun dan

menyerahkan

laporan

mengenai

hasil

pengujian

sambungan

dengan

pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotograpi dan sebagainya, yang ditanda tangani oleh pengawas dan diserahkan sebanyak 2 (dua) copy kepada direksi.

2. Pemeriksaan Secara Amatan (visual inspection) Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan kontraktor harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya sendiri.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada a. Adanya lubang (pit) dipermukaan b. Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau lebih. c. Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding. d. Adanya tumpang tindih (overlap) e. Adanya penguatan berlebihan

Butiran

yang

tidak

merata

(unven

beads), dan f.

adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

Ketebalan Dinding (mm)

Maximum Reinforcement (mm)

12,1 atau lebih kecil

3,2

Lebih besar dan 12,7

4,8

3. Uji Cairan Penembus dengan Warna Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik. Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya kontraktor sendiri. Direksi dapat meniadakan uji cairan menembus dengan warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen.

5.3

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA “POLY VINIL CLORIDE”(PVC)

5.3.1

Umum Singkatan PVC yang digunakan dalam spesifikasi dalam dokumen ataupun gambar berarti Poly Vinil Cloride. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa, “Valve dan Fitting”. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari direksi.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 5.3.2

Pemasangan Pipa 1. Penurunan Pipa kedalam Galian Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi syarat harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor bagi keamanan dan kelancaran pekerjaan.

Semua pipa, “Fitting, dan Valve” harus diturunkan kedalam

galian satu persatu dengan menggunakan Derek, tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai, sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan dalamnya. Bahan

tersebut

dengan

alas

an

apapun

tidak

boleh

dijatuhkan

atau

dilemparkan kedalam galian. Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau perlengkapan lain dalam penanganannya, kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan Pipa, valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama dari retakan dan kerusakan. Ujung “Spigot” harus diperiksa secara teliti karena bagian ini paling mudah rusak selama penanganannya. Pipa atau “Fitting” rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi.

3. Pembersihan Pipa dan “Fitting” Semua

lepuhan,

gumpalan

dan

bahan

lain

yang

tak

berguna

harus

disingkirkan dari “bell”, ujung spigot setiap pipa dan bagian luar ujung spigot, dan sebelum pipa dipasang bagian dalam “bell” harus diseka sampai bersih, kering dan bebas dari lemak. Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan fitting yang telah terpasang harus dijaga agr tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran. Tindakan pengaman harus berupa pengguna kain pembersih

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada selama pemasangan dan penyumbatan kedap air semua bukaan/celah disetiap akhir pekerjaan setiap hari.

4. Pemasangan Pipa Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan yang seragam dan menerus sesuai jalur gradien yang diperlihatkan dalam gambar yang sesuai dengan

jadual

peletakan

yang

ditentukan

bagi

pemasangan.

Sebelum

menempatkan pipa ke posisinya alinyemen dan gradient akhir harus dicek dengan peralatan survey. Setiap tintakan Pencegahan harus diambil untuk mencegah benda benda asing masuk

dalam

pipa

saat

ditempatkan

dalam

jalur

pemasangan.

Selama

pemasangan, tidak boleh ada sampah,perkakas,kain atau benda lainya yang diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa. Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung spigot harus diletakkan ditengah bell. Pipa didorong masuk dan ditempatkan pada jalur dan gradient yang benar. Pipa harus dimantapkan ditempatnya dengan bahan urugan yang dipadatkan merata, kecuali pada bagian bellnya. Tindakan pencegahan

harus diambil untuk mencegah tanah atau kotoran lainya masuk

kedalam sambungan. Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung terbuka pipa harus tertutup dengan cara memadai dan menyetujui oleh Direksi.

Khususnya pada

musim hujan, kontraktor harus melakukan tindakan untuk mencegah air hujan/atau sampah dan benda lainya yang tidak perlu masuk ke pipa yang telah dipasang,dan jangan sampai pipa tersebut terapung.

5. Pemotongan pipa Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila perlu pemotongan harus dilakukan tegak lurus perhadap sumbu pipa dan rata. Pemotongan harus dilakukan dengan peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik. Ujung pemotongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan dipotong serong (Beviled) dengan alat yang khusus dibiat untuk keperluan tersebut. Ujung pemotongan serong harus sama dengan yang dibuat dipabrik. Perkakas bagi

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada keperluan pemotongan pipa dan membuat ujung pemotongan serong harus sesusai dengan rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman ( garis melingkar yang jelas) harus dibuat ujung pipa spigot pipa yang dipotong dilapangan untuk menandakan kedalaman penetrasi spigot yang benar kedalam sambungan pipa.

5.3.3

Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil chloride Jenis sambungan yang dipakai dalam Proyek,sebagai berikut. a. “Push-On Rubbering” yang dipakai untuk pipa diameter 75 mm – 300 mm b. Sambungan “Solvencement”, yang dipakai untuk pipa diameter 13 mm 50 mm. Semua bahan pelican (Lubrican) untuk sambungan “Push-On Rubbering” dam “Solvencement” untuk

sambungan

“ Solvencement” untuk

PVC

harus

disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan untuk Direksi. 1. Penyambungan pipa dengan sambungan “Push-On Rubbering” “Socket” dan “Spigot” pipa harus dibersihkan dengan seksama sebelum cincing karet (Rubbering) dipasang ditempatnya. “Spigot” kemudian dilumuri secara merata dengan bahan pelican yang telah disetujui dan pipa ditekan

masuk

ke

”Socket”.

Penekanan

pipa

“Socket”

harus

dilakukan dengan menekan ujung lain pipa yang sedang dipasang. Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus digunakan untuk mencegah terjadinya kerusakan “socket” tersebut pada mana batang tersebut ditekan. Tidak boleh ada ganjal dibawah pipa dan pipa harus terletak merata diatas bahan alasnya. Bila

diperlukan

sekali

untuk

pembelokkan

pipa

dengan

sambungan

“Push-on” agar membentuk lengkungan dengan jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

2. Penyambungan pipa dengan sambungan “solvencement” “Socket” dan “Spigot” pipa, harus dibersihkan dengan seksama sebelum ujung spigot dilumuri “solvencement” yang telah disetujui

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada oleh Direksi. “Solvencement” dalam jumlah yang mencukupi dilumurkan secara merata diujung “Spigot”. Penekanan “Spigot” yang telah diberi “Solvencement” ke “Socket” tersebut harus dilakukan dengan hati-hati. Kontraktor agar melakukan dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kerusakan pada pipa yang baru dipasang. Pipa yang baru selesai

disambung

dengan

“solvencement”,

tidak

boleh

digeser/dipindahkan ataupun dibuat lengkung. Bila

memang

diperlukan

sekali,

untuk

membelokkan

pipa

dengan

sambungan “solvencement” agar membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang,besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan sebagainya yang diperintahkan oleh Direksi.

5.4

PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA “POLYETHYLINE”

5.4.1

Umum Dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar, pipa “POLYETHYLINE” disingkat dengan nama “PE” termasuk jenis thermoplastic. Untuk air minum spesifikasi pipanya adalah PE 100 yang diproduksi dari jenis HDPE atau MDPE. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan pemasangan pipa “Valve” dan “Fitting”. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan dari Direksi.

5.4.2

Pemasangan Pipa 1. Penurunan

pipa

kedalam

galian

Perkakas,

peralatan

yang

baik,

dan

fasilitas yang memuaskan Direksi harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor

bagi keamanan kelancaran pekerjaan.

Pipa PE diameter kecil diproduksi dalam bentuk roll. Penurunan kedalam galiannya dapat dengan 2 cara : baik dilepas dulu dari gulungannya baru diturunkan atau diturunkan dulu kedalam galian dalam bentuk rool baru dilepas. Pipa PE diameter besar diproduksi dalam bentuk batang. Semua

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada pipa, “Fitting” dan “Valve” harus diturunkan kedalam galian satu persatu, dengan menggunakan derek, tali/tambang, atau dengan perkakas atau

peralatan

lainnya

yang

sesuai

sedemikian

rupa

untuk

mencegah

kerusakan pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan dalamnya. Bahan

tersebut

dengan

alasan

apapun

tidak

boleh

dijatuhkan

atau

dilemparkan kedalam galian. Jika terjadi kerusakan pada pipa “Fitting”, “Valve” atau perlengkapan lain dalam penanganannya kerusakan tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang rusak tersebut.

2. Pemeriksaan sebelum Pemasangan. Pipa “Valve” dan “ Fitting” harus diperiksa dengan seksama dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa “Fitting”

secara yang

seksama rusak

dari

harus

retakan diletakkan

dan

kerusakan.

terpisah

untuk

Pipa

atau

pemeriksaan

Direksi.

5.4.3

Penyambungan Pipa Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sbb: a. Sambungan Mekanis -

Mechanical-joint : sambungan plastik, injection (20 mm-63 mm) imulded, tipe push-in dengan O-ring dan ulir

-

Sambungan dari metal

b. Welding (heat fusion) -

But welding ( 63 mm – 250 mm)

-

Socket welding (20 mm – 125 m)

-

Saddle welding

c. Electro welding (25 mm – 125 mm) -

Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan pemanas.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk persetujuan direksi. 1. Penyambungan dengan sambungan mekanis. Pipa dimasukkan kedalam sambungan lalu mur menekannya dikencangkan. Penyambungan

sistem

mekanik

lainnya

juga

sama

seperti

halnya

penyambungan-penyambungan yang biasa dilakukan.

2. Penyambungan pipa dengan welding (Heat fision) -

Butt Welding Pipa

diklem

pada

alat

penekan.

Kedua

permukaan

pipa

harus

dibersihkan dan diratakan dengan mengetap. Setelah alat pengetap dilepaskan, plat pemanas dijepit diantara kedua permukaan pipa dengan sedikit tekanan untuk beberapa detik. Kemudian plat pemanas dilepaskan.

Tekan

kedua

pipa

dengan

tekanan

tertentu

sampai

mendapatkan lebar yang dikehendaki dari bagian yang menyatu. Hilangkan tekanan untuk beberapa saat, setelah dingin klem dapat dibuka. - Socket Welding Pipa dipotong tegak lurus dengan sumbunya. Permukaan luar pipa dan bagian dalam socket harus dibersihkan dengan cairan pembersih khusus. Jepit bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan kedalam spigot pemanas untuk beberapa detik. Keluarkan alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat sampai dingin. -

Suddle Welding Mula-mula kedua permukaan yang akan dilas harus dibersihkan dengan cairan pembersih. Taruh piringan pemanas diantara pipa suddle dengan tekanan tertentu untuk beberapa saat. Lepaskan piringan pemanas dan sambung segera pipa dengan suddle tersebut dengan

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah sambungan dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang biasanya sudah ada pada sambungannya.

3. Penyambungan dengan Elektro Welding Kontraktor harus menyediakan KONTROL BOX khusus dengan tegangan yang harus sama dengan tegangan dari spesifikasi sambungan yang ditentukan oleh produsen sambungan tersebut. Mula-mula kedua permukaan yang akan disambung harus dibersihkan dengan cairan pembersih. Sambung pipa dengan sambungan yang akan dilas. Kemudian kabel dari control box disambung kedalam sambungan yang tersedia. Hidupkan control box dan secara otomatis akan berhenti sendiri bila proses bila penyambungan selesai. Sebagai kontrol, material dari dalam akan keluar dari lubang indicator pada sambungan.

5.5

PEMASANGAN GALVANIZED IRON PIPE

5.5.1

Umum Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar berarti galvanized iron pipe. Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan baik perkakas peralatan yang sesuai bagi pengamanan dan pemasangan pipa, valve dan fitting. Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau mengikuti pengarahan direksi.

5.5.2

Pemasangan Pipa 1. Penurunan Pipa Kedalam Galian Peralatan,

Perkakas,

dan

fasilitas

yang

memuaskan

direksi

harus

disediakan dan digunakan oleh kontraktor untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting dan valve harus diturunkan secara hatihati kedalam galian, satu persatu dengan batasan diameter memakai crane, derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada lapisan pelindung luar (protective coating) serta lapisan pelindung dalam (linning). Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari kemungkinan kerusakan pada saat berada diatas bagian sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir. Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus, karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan dalam penanganannya. Pipa atau fitting yang rusak/cacat harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang menetukan perbaikan yang diperlukan ataupun menolaknya.

3. Pembersihan Pipa dan Fitting Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak, lemak sebelum dipasang.

Bila

ada profil pengaku badan (Stiffeners) guna melindungi pipa, semua profil pengaku tersebut harus disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam pipa.

4. Perletakan Pipa Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakkan pada jalur. Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran, perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan dalam pipa. Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya, pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau kotoran lainnya masuk ke sambungan.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung, ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.

5. Pemotongan Pipa Pemotongan pipa untuk menyisipkan “Tee”, “Bend” atau “valve” atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa. Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap sumbu pipa. Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi. Tidak boleh ada “Fitting” seperti “Bend”, “Tee”, dan “Flange dan Spigot” dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada kontraktor kepada direksi.

5.5.3

Penyambungan Pipa Galvanized Penyambungan pipa galvanized dilakukan dengan memakai sok seperti yang ditentukan sebelum pipa disambung, maka bagian ulir dari sok atau ujungujung pipa harus dibersihkan dari kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat nanas dan baru dimasukkan secara hati-hati pada sok dan diputar sampai kencang betul.

5.5.4

Penyambungan Dengan Pengelasan 1. Umum Pengelasan

pipa

galvanized

di

lapangan

harus

disesuaikan

dengan

persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak dijelaskan

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada dalam spesifikasi ini, mangacu pada standar ataupun pedoman (Code) berikut ini. a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes Manufactures’ Association (WSP) b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan. Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan pengelasan sebagaimana diminta. Jumlah Pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh direksi. Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh pinggiran setiap sambungan, dengan cara pengujian radiografi kecuali ditentukan lain. Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-welded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded butt joint) sesuai yang ditentukan.

2. Juru Las (welder) Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi juru las yang diusulkan untuk persetujuan direksi. Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang

sertifikat

dan

ijazah

yang

dikeluarkan

oleh

badan

yang

berwenang.

3. Batang Las dan Mesin Las Batang las harus sesuai persyaratn yang ditentukan dalam JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa. Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2.5 % untuk batang yang

diiluminasi

(Illuminated

rod)

dan

0.5

%

untuk

batang

yang

hydrogennya rendah (Low Hydrogenous rod). Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding Machine) dengan arus AC besar atau pengelasan busur nyala DC, sebagaimana yang

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada standar yang telah diterima oleh direksi.

4. Penyiapan Ujung Pipa Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur menyudut/serong (Bewel) yang sesuai sebelum pengelasan. Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh direksi, alur tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar (Exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang lebih kecil dan pada permukaan dalam (Interior) untuk pipa dengan diamter 800 mm dan yang lebih besar. Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih, harus alur di kedua sisi pipa agar dapat dilakukan sambungan las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut, harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang disetujui oleh direksi. 5. Pengelasan Sebelum pekerjaan pengelasan, permukaan alur harus dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat dan mengasah (grinding). Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. “Fitting” tidak boleh dipotong di lapangan. Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama pekerjaan pengelasan, harus terus-menerus (berlanjut) dari bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa. Bila pengelasan dilakukan di lapangan, kontraktor harus memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur, kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa perlindungan atau persetujuan dari direksi. Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada sempalan yang berlebihan, tumpang tindih dan ketidakrataan.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 5.5.5

Pengujian

Tanpa

Merusak

Pada

Pipa

dengan

Sambungan

Pengelasan

di

Lapangan. 1. Umum Bagian

ini

dipakai

untuk

Pengujian

Tanpa

Merusak

Sambungan

dengan

pengelasan setelah pemasangan pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus dengan pewarna (dye penetrant test). Pengujian harus dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa yang independen yang memiliki sertifikat dari badan yang berwenang. Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai lembaga pemeriksa yang diusulkan

beserta

pengalamannya,

bersama

dengan

kualifikasi

kepala

pengawas yang disebutkan untuk persetujuan direksi. Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada sambungan dengan pengelasan di lapangan. Semua pengujian harus dilakukan dengan di hadiri Direksi atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi. Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu, yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur pengujian sambungan dengan pengelasan. Kontraktor

harus

menyusun

dan

menyerahkan

laporan

mengenai

hasil

pengujian sambungan dengan pengelasan yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi

dan

sebagainya,

yang

ditanda

tangani

oleh

pengawas

dan

diserahkan sebanyak 5 (lima) coly kepada Direksi. Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata (visual inspection) Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas dan menguji kembali atas biayanya sendiri. 

Adanya lubang (pit) di permukaan



Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman 1 mm atau lebih



Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari ketebalan dinding

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 

Adanya tumpang tindih (overlap)



Adanya penguatan berlebihan

Ketebalan

Dinding Maximum Reinforcement

(mm)

(mm)

12,1 atau lebih kecil

3,2

Lebih besar dari 12,7

4,8



Butiran yang tidak merata (unven beads), dan



Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

2. Uji Cairan Penembus dengan Warna Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi rekomendasi pabrik. Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji ulang atas biaya kontraktor sendiri. Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh perusahaan pemeriksa yang independen.

5.6

LAPISAN PELINDUNG LUAR (PROTECTIVE COATING) DAN LAPISAN PELINDUNG DALAM (LINNING)

5.6.1

Umum Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja dan “fitting” termasuk “coupling”, sambungan “flexible” harus dilindungi sesuai dengan

persyaratan

pelindung

yang

yang

dipakai

dicantumkan untuk

dalam

pekerjaan,

spesifikasi

harus

produk

ini.

Bahan

pabrik

yang

menghasilkan produksi bahan tersebut dalam jumlah besar. Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknik dari pabrik, yang diperlukan oleh pemilik, harus disediakan/diberikan terlebih dahulu. Warna dan lainnya, bila tidak ditentukan akan dipilih oleh Direksi.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 5.6.2

Pelapisan Pipa Baja dan “Fitting” 1. Pipa Baja yang Terekspos Seluruh permukaan pipa baja dan “fitting” yang terekspos udara, harus diberi tiga lapisan cair sebagai tambahan pada lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik, dan dilakukan setelah pembersihan dan pengeringan permukaan lapisan tersebut. Jika ditemui kerusakan sebelum pelapisan di lapangan,

kerusakan

tersebut

harus

diperbaiki

sebagaimana

yang

diperintahkan oleh Direksi. Pelapisan tersebut harus dilakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut : 

Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan lapisan kering, 35 microns.



Lapisan Kedua Cat dasar, total minimum ketebalan lapisan kering, 25 microns



Lapisan Ketiga dua lapis cat akhir, masing-masing 20 microns

Lapisan pertama harus memenuhi “JIS K5622, red-Lead Anticorrosive Paint. Class 2” atau “JIS K5523 Lead Suboxide Anticorrosive Paint. Class 2” atau yang setara. Lapisan pertama, kedua dan ketiga, jika dimungkinkan haruslah produk dari pabrik yang samasebagaimana pula lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik. Produk tersebut haruslah produk terdaftar. Semua penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus dicat sebagaimana ditentukan untuk pipa dan “fitting”.

2. Pipa Baja yang Terendam Lapisan pelindung digunakan pada pipa baja yang akan dipendam, dalam proyek terdiri dari : 1) “Head-Shrinkable Sleeve” atau ”Sheet System” (untuk sambungan dengan pengelasan) 2) “epoxy Lining” atau ”Coal Tar Epoxy Lining System” (untuk “Sleeve

Coupling), dan 3) “Petrolatum Corrosin Protective Tape S Nsteni” (untuk sambungan expansi) (expansion Joint).

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Spesifikasi ini hanya mencakup hal-hal yang bersifat dasar dan hal-hal yang tak dapat dihindarkan. Semua rincian cara pemasangan mengikuti sebagaimana yang ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.

(a) “Head-Shrinkable Sleeve” atau “Sheet” Semua

sambungan

dilindungi Kontraktor

yang

yang

dipendam

“Head-Shrinkable

dengan dalam

dilas

melakukan

dibawah

Sleeve”

pekerjaan

tanah

atau

pemasangan,

harus

“Sheet”.

harus

dibawah

petunjuk instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan tersebut. Nama pemasok bahan akan diberitahukan kepada Kontraktor oleh Pemilik, dan semua

biaya

bagi

penugasan

Instruktur

tersebut

menjadi

beban

Kontraktor.

1) “Head-Shrinkable Sleeve” : 

Pemasangan “Sleeve” Panjang

tumpang

tindih

(overlapping)

antara

lapisan

dari

pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih dari 50

mm

pada

kedua

sisinya.

Sebelum

pekerjaan

pengelasan

sambungan, sejumlah sleeve yang diperlukan harus dipotong dengan panjang yang sesuai, dan disisipkan ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian. “sleeve” tersebut harus berada ditempat yang tidak terpengaruh oleh panas pengelasan. 

Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa Semua percikan, butiran dan lain sebagainya yang timbul di daerah pengelasan harus disingkirkan dengan alat pembersih yang memadai, dan setiap permukaan pipa yang akan ditutup dengan “sleeve” harus dihaluskan terlebih dahulu.



Pemanasan Pendahuluan Pada Pipa Area yang akan ditutupi dengan “wrapping”, harus dipanasi dahulu

dengan

pembakar

(burner)

sampai

kurang

lebih

60

derajat, dan “wrapping” harus diletakkan ditempatnya untuk menutupi

daerah

sambungan,

pemisah dari ”wrapping”.

setelah

menyingkirkan

lapisan

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Panjang tumpang tindih antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih besar dari 50 mm. 

Pemanasan dan Pengerutan “Sleeve” Pemanasan “Sleeve” harus dilakukan dengan pembakar yang disetujui oleh Direksi dan dilakukan mulai dari bagian tengah

“Sleeve”. Udara yang berada diantara “Sleeve” dan pipa, harus

disingkirkan

seluruh

secara

perlahan

dan

pasti.

Pengerutan akan berlanjut secara merata, sampai sifat adhesive

“Sleeve” timbul.

2) “Head-Shrinkable Sheet” 

Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa

Penanganan komponen terdahulu (a) dan 1) “Head-Shrinkable Sleeve”.kata “Sleeve” harus dibaca “Sheet”, 

Pemanasan Pendahuluan Pipa Bagian yang akan ditutup dengan “sheet”, harus dipanskan dahulu dengan pembakar sampai kurang lebih 60 derajat. Panjang

tumpang

tindih

antara

pelapisan

dari

pabrik

dan

pelapisan di lapangan haurs lebih dari 50 mm, dan tumpang tindih untuk “sheet” itu sendiri harus lebih dari 100 mm. 

Pemanasan dan Pengerutan “Sheet”

Setelah melakukan “Sheet” pada pipa, “Sheet” tersebut harus dikerutkan dengan pembakar, secara merata, dan udara yang berada diantara “Sheet” dan pipa harus disingkirkan seluruhnya secara perlahan tapi pasti.

Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya timbul dari “Sheet”.

(b) Pelapisan “Epoxy” atau Pelapisan “Coat Tar Epoxy” “Sleeve Coupling” yang disediakan oleh Pemilik harus dilindungi dengan bahan khusus. Kontraktor harus menangani bahan tersebut dengan sangat hati-hati jangan sampai merusak ataupun menggores permukaan

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada bahan pelapis. Semua bagian yang rusak atau tergores dan bagian

sekitarnya pada permukaan lapisan pelindung “Sleeve Coupling” harus diberi lapisan kembali sebagaimana berikut ini. Semua biaya bagi bahan pelapisan “Epoxy” atau pelapisan “coal tar epoxy”, tenaga kerja, peralatan dan perkakas harus ditanggung oleh Kontraktor. Kontraktor harus memasukkan data teknis dan contoh (sample) bahan pelapisan tersebut untuk persetujuan Direksi.

1) Pelapisan ”Epoxy” -

Satu (1) lapisan “epoxy primer”

-

Satu (I) lapisan “epoxy finish coat”

2) Pelapisan “Coal Tar epoxy” -

Satu (1) lapisan “epoxy primer”

-

Dua (2) lapisan “epoxy finish coat”

(c) Pipa Pelindung Korosi “Petrolatum” Semua sambungan “expansion” harus dilindungi dengan pelindung korosi ”petrolatum” Bahan yang digunakan oleh Kontraktor. Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pemasangan di bawah pengawasan instruktur yang ditugaskan oleh pemasok bahan. Kontraktor harus memasukkan data teknis dan contoh (sample) bahan tersebut dengan data pengalaman instruktur yang akan ditugaskan oleh pabrik, untuk persetujuan Direksi. Pembungkusan pita pelindung oleh bahan tersebut, harus dilanjutkan ke bagian beton tidak kuran dari 15 cm sesuai dengan petunjuk dari pabrik.

Permukaan

yang

akan

dilapisi

dengan

pelindung

korosi

“petrolatum” harus dibersihkan. Karat, kotoran dan debu, air, minyak dan lemak harus disingkirkan seluruhnya dari permukaan yang akan dilapisi. Setelah membersihkan permukaan, permukaan tersebut harus ditutup dengan pasta. Cekungan harus diisi dengan bahan pengisi (filter) sampai permukaan rata dan halus. Pasta tersebut dan bahan pengisi harus produk yang disuplai oleh pabrik, pita pelindung korosi “petrolatum”.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Pita pelindung korosi “petrolatum” harus ditarik dengan tegangan yang cukup agar cukup merenggangkan pita tersebut. Paling sedikit 150 mm permukaan pita harus ditekan dengan tangan agar dapat mengikatnya dengan baik dan mantap. Dalam hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor harus menyediakan pita yang sama atau setara yang disetujui Direksi atas biaya Kontraktor sendiri.

5.7

PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI

5.7.1

Umum Setelah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, “valve”, bangunan khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa tersebut sesuai dengan spesifikasi ini. Pengujian

tekanan

air

(hydrostatic-pressure

test)

pada

jalur

pipa

dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan tidak bocor serta blokblok penahan (thrus block permanen) sanggup menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa. Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk pengulian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan oleh Kontraktor. Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan dengan pemompaan (electric piston type test pump) yang dilengkapi meteran air, harus dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan, semua udara di dalam pipa harus dilepas, dan sebuah manometer dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa yang diuji. Apabila bagian pipa yang di uji ini tidak terdapat katup udara maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 1) Air untuk pengujian akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor. 2) Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan oleh Direksi atau wakilnya.

5.7.2

Uji Tekan Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian pipa baru yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5 kali tekanan kerja pada saat pengujian.

5.7.2.1 Batasan Tekanan Pengujian tekanan harus sebagai berikut : 1.

Tidak boleh lebih kecil dari 1,25 kali tekanan kerja pada tekanan tertinggi selama pengujian.

2.

Tidak melebihi tekanan yang direncanakan

3.

Paling sedikit dilaksanakan 2 jam

4.

Tidak bervariasi

5.

Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan yang

> ± 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian

diijinkan untuk katup atau hidran bila batas tekanan pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.

Catatan : Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan menyebar ke semua arah melebihi tekanan yang diijinkan 6.

Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila batas tekanan bagian yang diuji dari bagian uji termasuk pada saat katup tertutup, baik untuk gate valves atau katup buterfly.

5.7.2.2 Tekanan Udara Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air perlahanlahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi dari titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan dengan cara menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada pada tekanan differensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.

5.7.2.3 Pelepasan Udara Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak dipasang pada semua titik tertinggi, kontraktor harus memasang katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara dapat dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan pemilik.

5.7.2.4 Pemeriksaan Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang terlihat harus diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik, dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik.

5.7.3

UJI KEBOCORAN Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan.

5.7.3.1 Definisi Kobocoran Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus disuplay kedalam pipa yang baru dipasang atau setiap bagian yang baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35 bar) sebagai tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air. Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada saat pengujian melebihi periode waktu pengujian yang ditentukan.

5.7.3.2 Kebocoran yang diijinkan Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran melebihi dari yang ditentukan dalam persamaan berikut :

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada L = SD√P 33200 Dimana : L

: Kebocoran yang diijinkan, dalam gallon/jam

S

: Panjang pipa uji, dalam feet

D

: Diameter pipa nominal, dalam inch

P

: Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam pound/inch atau gauge

Dalam satuan metrik :

Lm = SD√P 2816 Dimana : Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam S

: Panjang pipa uji, dalam meter

D

: Diameter pipa nominal, dalam inch

P

: Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam bar

Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd per mil, dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150 psi 1.

Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukkan pada tabel 11.

2.

Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup, penambahan kebocoran sebesar 0,0012 lt/jam dari ukuran

3.

katup nominal dapat diijinkan.

bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada hidran tertutup.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Tabel 11.1 Bocoran yang diijinkan untuk setiap 1000 ft (305 m) panjang pipa Tekanan

Uji Diameter Normal Pipa (inch)

rata-rata psi 3

(bar)

4

6

8

10

12

14

16

18

20

24

30

36

42

48

54

450 (31)

0.48 0.64 0.95 1.27 1.59 1.91 2.23 2.55 2.87 3.18 3.82 4.78 5.73 6.69 7.64 8.00

400 (28)

0.45 0.64 0.90 1.20 1.50 1.80 2.10 2.40 2.70 3.00 3.60 4.50 5.41 6.31 7.21 8.11

350 (24)

0.42 0.60 0.84 1.12 1.40 1.69 1.97 2.22 2.53 2.81 3.37 4.21 5.06 5.90 6.74 7.58

300 (21)

0.39 0.56 0.78 1.04 1.30 1.56 1.82 2.08 2.34 2.60 3.12 3.90 4.68 4.46 6.24 7.02

275 (19)

0.37 0.52 0.75 1.00 1.24 1.49 1.74 1.99 2.24 2.49 2.99 3.73 4.48 5.23 5.98 6.72

250 (17)

0.36 0.50 0.71 1.95 1.19 1.42 1.66 1.90 2.14 2.37 2.85 3.56 4.27 4.99 5.70 6.41

225 (16)

0.34 0.47 0.68 1.90 1.13 1.35 1.58 1.80 2.03 2.25 2.70 3.38 4.05 4.73 5.41 6.03

200 (14)

0.32 0.45 0.64 1.85 1.06 1.28 1.48 1.70 1.91 2.12 2.55 3.19 3.82 4.46 5.09 5.73

275

(12)

0.30 0.59 0.59 1.80 0.99 1.19 1.39 1.59 1.79 1.98 2.38 2.98 3.58 4.17 4.77 5.36

150

(10)

0.28 0.55 0.55 1.74 0.92 1.10 1.29 1.47 1.66 1.84 2.21 2.76 3.31 3.86 4.41 4.97

125

(9)

0.25 0.50 0.50 1.67 0.84 1.01 1.18 1.34 1.51 1.68 2.01 2.52 3.02 3.53 4.03 4.53

100

(7)

0.23 0.45 0.45 1.60 0.75 1.90 1.05 1.20 1.35 1.50 1.80 2.25 2.70 3.15 3.60 4.05

 Semua bagian jaringan yang di uji, dengan berbagai diameter, kebocoran yang diijinkan akan merupakan jumlah kebocoran dari setiap pipa  Untuk memperoleh kebocoran dalam liter / jam. Kalikan dengan 3,785

5.7.3.3 Penerimaan Hasil Pemasangan Penerimaan

harus

ditentukan

sesuai

dengan

tingkat

kebocoran

yang

diijinkan. Bila pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran yang lebih besar dari pada yang disyaratkan pada butir 10.3.3., kontraktor akan menentukan lokasi kebocoran dan melakukan perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang diijinkan, dan atas biaya sendiri. Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 5.7.4

Pengelontoran Pipa Air untuk pengelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor dan Kontraktor harus membersihkan semua pipa yang terpasang dengan pengelontoran memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Pengelontoran

dilakukan

dengan

membuka

/

menguras

cabang

pembuang

(drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap kearah hilir. Jangka waktu pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi. Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki apabila ditemukan

kebocoran

selama

pengelontoran,

sebagaimana

diperintahkan

Direksi, walaupun hasil pengujian yang disebutkan diatas disetujui oleh Direksi.

5.7.5

Desinfeksi Sebelum berfungsi dalam sistem layanan, dan sebelum dinyatakan selesai oleh Direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang

ada,

atau

“valve”

yang

ada

dalam

jaringan

perluasan

harus

didesinfeksi dengan Chlorine sesuai dengan prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi. Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih yang telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa Chlorine. 1) Setelah 24 jam, sisa Chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/lt hal tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan. 2) Walaupun demikian, jika sisa Chlorine memperlihatkan kurang dari 5 mg/liter, harus ditambah Chlorine, diikuti dengan tambahan periode kontrak selama 24 jam. Desinfeksi termasuk pengukuran sisa Chlorine merupakan tanggung jawab Kontraktor, tetapi air dan bahan kimia akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya Kontraktor.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Pekerjaan akan mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan sesuai kebutuhan bagi injeksi air Chlorine dan pengambilan contoh air untuk pengujian di bawah pengarahan Direksi. Pekerjaan yang dilakukan di atas harus dilakukan setelah penyelesaian dan diterimanya pengujian kebocoran dan tekanan yang disyaratkan.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada B

A

B

VI

PEKERJAAN SIPIL

6.1

Pendahuluan Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan gambar-gambar yang keduanya sama-sama menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksikonstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, dan semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus dipakai, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.

6.2

Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan akan ditunjukan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar-gambar rencana terlampir.

6.3

Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang tertera pada daftar kuantitas (form rencana anggaran biaya).

6.4

Perijinan Setelah kontraktor ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin dari instansi lain yang berwenang, maka kontraktor yang bersangkutan harus menyelesaikan kewenangannya,

perijinan akan

tersebut.

membantu

untuk

Direksi, menyiapkan

dalam surat-surat

batas-batas resminya,

tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut merupakan tanggung jawab kontraktor. Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang diperlukan belum diperoleh.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau material

yang

menghalangi

pekerjaan,

jika

harus

membongkar

bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan, maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikandengan direksi untuk mencari jalan keluarnya.

6.5

Pekerjaan Pekerjaan Sementara Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana pelengkap lain seperti jembatan darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan oleh

kontraktor.

Jika

diperlukan

jembatan-jembatan

darurat

maka

kontraktor harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50 meter dari kayu yang cukup kuat untuk menahan muatan gander 5 ton, ataupun dengan perencanaan

yang

disetujui

memelihara

sarana

tersebut

pemeliharaan

tersebut

oleh dan

menjadi

pihak

semua

direksi.

biaya

tanggungan

yang

Kontraktor

wajib

dikeluarkan

untuk

kontraktor.

Pada

kahir

pekerjaan,atas perintah direksi, segala sarana tersebut kalau tidak dipergunakan lagi harus dibongkar, dirapihkan kembali seperti keadaan semula atau seperti yang disyaratkan untuk direksi. Kontraktor harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan semua air bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk pekerjaan sementara, yang

ditimbulkan

dimana

saja.

Cara

pembuangan

harus

tidak

merusak

lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran / anak sungai dimana air bekas dan sisa buangan akan dibuang.

6.6

Penyediaan Air, Tenaga Listrik dan Lampu Penerangan Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh kontraktor, termasuk penyediaan peralatan dan perpipaan sementara untuk mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak mempengaruhi lancarnya pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut menjadi tanggungan kontraktor. Kualitas

air

yang

disyaratkan

spesifikasi teknis ini.

ditentukan

pada

bagian

lain

dari

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Tenaga

listrik

yang

diperlukan

bagi

pelaksanaan

pekerjaan

harus

disediakan sendiri oleh kontraktor dengan jenis dan kapasitas yang sesuai dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari direksi. Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-alat pengukur serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampulampu penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan. 6.7

Gambar Gambar Kerja Gambar-gambar kontraktor

rencana

dan

untuk

merupakan

pekerjaan

bagian

yang

ini tak

akan

diberikan

terpisahkan

dari

kepada dokumen

kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang paling akhir setelah

diadakan

perubahan-perubahan

dan

merupakan

patokan

bagi

pelaksanaan pekerjaan. Kontraktor wajib melaksanakan pekerjaan sesuai dengan

gambar

rencana

dan

spesifikasi

yang

berhubungan

dengan

hal

tersebut. Tidak dibenarkanya untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan, kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan, kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, kontraktor harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis, dan direksi akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat penyimpangan keadaan lapangan

terhadap

gambar

rencana

akan

ditentukan

oleh

direksi

dan

disampaikan secara tertulis kepada kontraktor. Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelumnya pelaksanaan pekerjaan, kontraktor harus menyerahkan gambar kerja ( shop drawing) kepada pihak direksi sebanyak

3

(tiga)

rangkap,

termasuk

perhitungan-perhitungan

yang

berhubungan dengan gambar tersebut. Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan dilapangan. Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan merupakan hasil revisi terakhir. Kontraktor juga harus menyiapkan gambargambar yang menunjukan perbedaan antara gambar rencana dan gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggungan kontraktor.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 6.8

Ukuran Ukuran Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan gambar tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaan antara ukuran dan gambarnya, maka kontraktor harus segera meminta pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang benar.

6.9

Peralatan Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus disediakan oleh kontraktor. Sebelum suatu tahapan pekerjaan dimulai, kontraktor harus mempersiapkan seluruh peralatan yang dibutuhkan untuk pelaksanaan pekerjaan,

tahap dan

pekerjaan

persiapan

tersebut.

peralatan

Penyediaan

pekerjaan

peralatan

harus

ditempat

terlebih

dahulu

mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi. Tanpa persetujuan direksi, kontraktor tidak diperbolehkan untuk memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan. Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.

6.10

Penyediaan Material Kontraktor

harus

menyediakan

sendiri

semua

material

seperti

yang

disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali ditentukan lain dalam dokumen kontrak. Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, kontraktor harus mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi pekerjaan. Kontraktor harus memeriksa dahulu

material-material

pengangkutan

sampai

tersebut

dilokasi

dan

harus

pekerjaan.

bertanggung

Kontraktor

harus

jawab

atas

mengganti

material yang rusak atau kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian kontraktor. Semua

peralatan

dan

material

yang

disediakan

dan

pekerjaan

yang

dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada dokumen kontrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan, termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting lainnya

mengenai

pertimbangkan

hal

oleh

ini

direksi.

harus Bila

disediakan

bila

diminta

menurut

pendapat

untuk

direksi

di

hal-hal

tersebut tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh kontraktor tanpa biaya tambahan. Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan dengan memperhitungkan jadwal waktu untuk pekerjaan lainnya.

6.11

Contoh Contoh Material Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara pengambilan contoh menurut standar yang disetujui direksi. Contoh-contoh tersebut harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan. Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut. Penawaran kontraktor harus sudah termasuk biaya yang diperlukan untuk pengujian material. Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan material-material dari jenis atau merk tertentu, maka kontraktor harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material yang baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan pekerjaan ini. Kontraktor dapat mengganti dengan produk atau merk lain yang sekurangkurangnya mempunyai kualitas yang sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.

6.12

Perlindungan Terhadap Cuaca Kontraktor,

atas

tanggungan

sendiri

dan

dengan

persetujuan

direksi

terlebih dahulu, harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta peralatan

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada yang digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena pengaruh cuaca.

6.13

Pematokan Kontraktor harus mengerjakan pematokan untuk menentukan kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini seluruhnya harus

mendapat

persetujuan

direksi

terlebih

dahulu

sebelum

memulai

pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan patok tersebut

bila

dipandang

perlu.

Kontraktor

harus

mengerjakan

revisi

patok,

kontraktor

harus

tersebut sesuai dengan petunjuk direksi. Sebelum

memulai

pekerjaan

pemasangan

memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari sebelumnya, sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan untuk melakukan pengawasan. Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh kontraktor untuk mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah disetujui direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran pekerjaan. Kontraktor wajib menyediakan alat-alat ukur dengan perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi untuk melakukan pemeriksaan/pengujian hasil pengukuran. Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang sendiri oleh kontraktor harus tetap dipelihara dan dijaga dengan baik oleh kontraktor. Apabila ada yang rusak harus segera diganti dengan yang baru

dan

meminta

kembali

persetujuan

dari

direksi.

Bila

terdapat

penyimpangan dari gambar rencana, kontraktor harus mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan dari pendapat/revisi pada satu copy gambar

tersebut

dan

mengembalikannya

kepada

kontraktor.

Setelah

diperbaiki, kontraktor harus mengajukan kembali gambar hasil memungkinkan untuk di reproduksi. Semua gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan

kepada

direksi

dalam

kalkir

asli

dan

2

copy

hasil

reproduksinya. Ukuran dan huruf yang digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 6.14

Rambu-rambu Ditempat-tempat yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan ramburambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-tanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas. Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas padat, kontraktor harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk didalam penawaran kontraktor.

6.15

Program Kerja Kontraktor

harus

diserahkan

kepada

menyiapkan direksi

rencana paling

kerja lambat

secara 7

detail

(tujuh)

dan

hari

harus sebelum

pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai. Rencana kerja tersebut harus mencakup : a. Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan. b. Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan. c. Usulan

waktu

pekerjaan

dimulainya

dan/atau

serta

pemasangan

rencana berbagai

selesainya

setiap

bagian

bagian pekerjaan termasuk

pengujiannya. d. Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh kontraktor. e. Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya. f. Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan. g. Cara pelaksanaan pekerjaan. Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk kurva-S beserta lampiran penjelasannya.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 6.16

Pemberitahuan Untuk Memulai Pekerjaan Kontraktor diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis selengkapnya apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, kontraktor tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi. Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya.

Pelaksanaan

pekerjaan-pekerjaan

yang

menurut

direksi

penting, harus dihadiri dan diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan tentang akan dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah diterima oleh direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan dilaksanakan.

6.17

Rapat Rapat Apabila dipandang perlu, direksi dan/ atau kontraktor dapat mengadakan rapat-rapat dengan mengundang kontraktor dan konsultan serta pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil / risalah rapat merupakan ketentuan yang bersifat mengikat bagi kontraktor.

6.18

Prestasi Kemajuan Pekerjaan Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan yang telah diselesaikan kontraktor dan disetujui oleh direksi. Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai volume pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan. Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 6.19

Penyelesaian Pekerjaan Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.Kontrak harus menguji hasil pekerjaansetiap

tahap

dan/

atau

secara

keseluruhan

sesuai

dengan

ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat, kontraktor dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh direksi.

6.20

Laporan Laporan Selama periode pekerjaan di lapangan, kontraktor harus membuat laporan harian

dan

laporan

mingguan

yang

menggambarkan

kemajuan

pekerjaan.

Laporan tersebut harus memuat sekurang-kurangnya informasi yang mencakup : a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu. b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut. c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan.

6.21

Acuan Semua pekerjaan sipil mengacu kepada acuan normative yang telah ada, antara lain: SNI 07-0076-4987

Tali kawat baja

SNI 03-0349-1989

Bata beton untuk pasangan dinding

SNI 03-1727-1989

Pedoman

perencanaan

pembebanan

untuk

rumah

gedung SNI 03-1738-1989

Panduan pengujian CBR lapangan

SNI 03-1742-1989

Metode pengujian kepadatana ringan untuk tanah

SNI 03-1743-1989

Metode pengujian kepadatana berat untuk tanah

dan

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada SNI 03-1744-1989

Metode pengujian CBR laboratorium

SNI 05-0820-1989

Baja profil I, C dan L

SNI 03-1749-1990

Cara penentuan butir agregat untuk adukan dan beton

SNI 03-1750-1990

Mutu dan cara uji agregat beton

SNI 03-1753-1990

Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 70 mikron agregat kasar untuk beton

SNI 03-1754-1990

Cara penentuan butir halus lebih kecil dari 50 mikron agregat kasar untuk beton

SNI 03-1756-1990

Cara penentuan kadar zat organik agregat halus untuk beton

SNI 03-1765-1990

Cara uji butiran pipih dan panjang agregat untuk beton

SNI 03-1964-1990

Metode pengujian berat jenis tanah

SNI 03-1965-1990

Metode pengujian kadar air tanah

SNI 03-1966-1990

Metode pengujian batas plastis

SNI 03-1967-1990

Metode pengujian batas cair dengan alat casagrande

SNI 03-1968-1990

Metode pengujian tentang analisis saringan agregat halus dan kasar

SNI 03-1969-1990

Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

SNI 03-1970-1990

Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat halus

SNI 03-1971-1990

Metode pengujian tentang kadar air agregat

SNI 03-1972-1990

Metode pengujian slump beton

SNI 03-1974-1990

Metode pengujian kuat tekan beton

SNI 03-2417-1991

Metode pengujian keausan agregat dengan mesin los angeles

SNI 03-2455-1991

Metode pengujian laboratorium traxial A

SNI 03-2458-1991

Metode pengambilan contoh untuk campuran beton segar

SNI 03-2493-1991

Pembuatan

dan

perawatan

benda

uji

laboratorium SNI 03-2495-1991

Spesifikasi bahan tambahan untuk beton

beton

di

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada SNI 15-2530-1991

Metode pengujian kehalusan Semen Portland

SNI 15-2531-1991

Metode pengujian berat jenis Semen Portland

SNI 03-2647-1992

Tata cara perhitungan struktur beton untuk bangunan gedung

SNI 03-2813-1992

Metode pengujian geser langsung tanah terkonsolidasi dengan drainase

SNI 03-2815-1992

Metode pengujian laboratorium traxial B (benda uji tanah)

SNI 03-2816-1992

Metode pengujian kotoran organic dalam pasir untuk campuran mortar dan beton

SNI 03-1969-1990

Metode pengujian berat jenis dan penyerapan air agregat kasar

SNI 03-2819-1992

Metode pengukuran debit sungai dan saluran terbuka dengan alat ukur tipe baling-baling

SNI 03-2828-1992

Metode pengujian

kepadatan

lapangan dengan alat

konus pasir SNI 03-2832-1992

Metode pengujian untuk mendapatkan kepadatan tanah maksimum dengan kadar air optimum

SNI 03-2914-1992

Spesifikasi beton bertulang kedap air

SNI 03-3402-1994

Metode pengujian berat isi beton ringan struktural

SNI 03-3407-1994

Sifat kekekalan bentuk agregat terhadap larutan sodium sulfat

SNI 03-3422-1994

Metode pengujian batas susut tanah

SNI 03-3423-1994

Metode pengujian analisis ukuran butir tanah dengan alat hydrometer

SNI 15-2049-1994

Semen Portland

SNI 03-3976-1995

Tata cara pengadukan dan pengecoran beton

SNI 15-3758-1995

Semen adukan pasangan

SNI 03-4142-1996

Metode pengujian jumlah bahan dalam agregat yang lolos saringan no. 200 (0,0075 mm)

SNI 03-4431-1997

Metode pengujian lentur beton normal dengan 2 titik pembebanan

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada SNI 03-4804-1998

Metode

pengujian

berat

isi

rongga

udara

dalam

agregat SNI 03-6154-1999

Kawat beronjong

SNI 03-2094-2000

Bata merah pejal untuk pasangan dinding

SNI 03-2834-2000

Tata cara pembuatan rencana campuran beton normal

SNI 03-6451-2000

Metode pengujian kuat lentur semen hidrolik

SNI 03-6477-2000

Metode penentuan nilai 10% kehalusan untuk agregat

SNI 07-6401-2000

Spesifikasi kawat baja dengan proses kanal dinding untuk tulangan beton

SNI 03-1729-2002

Tata cara perencanaan struktur baja untuk bangunan gedung

SNI 03-2491-2002

Metode pengujian kuat tarik belah beton

SNI 03-2835-2002

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan tanah

SNI 03-3449-2002

Tata cara perancangan campuran beton ringan dengan agregat ringan

SNI 03-6762-2002

Metode

pengujian

tiang

pancang

terhadap

bahan

lateral SNI 03-6796-2002

Metode pengujian untuk menentukan daya dukung tanah dengan beban statis pada pondasi dangkal

SNI 03-6806-2002

Tata

cara

perhitungan

beton

tidak

bertulang

structural SNI 03-6812-2002

Anyaman kawat baja polos yang dilas untuk tulangan beton

SNI 03-6814-2002

Tata

cara

pelaksanaan

sambungan

mekanis

untuk

tulangan beton SNI 03-6817-2002

Metode pengujian mutu air untuk digunakan dalam beton

SNI 03-6820-2002

Spesifikasi agregat halus untuk pekerjaan adukan dan plesteran dengan bahan dasar semen

SNI 03-6821-2002

Spesifikasi agregat ringan untuk batu cetak beton pasangan dinding

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada SNI 03-6825-2002

Metode

pengujian

kekuatan

tekan

mortar

semen

portland untuk pekerjaan sipil SNI 03-6861.2-2002 Spesifikasi bahan bangunan bagian B (bahan bangunan dari (besi/baja) SNI 03-6880-2002

Spesifikasi beton structural

SNI 03-6882-2002

Spesifikasi motar untuk pekerjaan pasangan

SNI 03-6889-2002

Tata cara pengambilan contoh agregat

SNI 03-6897-2002

Tata cara perhitungan harga satuan pekerjaan dinding

AASHTO M133-86

Pengawetan kayu untuk tiang pancang.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada B

A

B

VII

PEKERJAAN TANAH

7.1

Umum Sebelum pekerjaan lapangan dimulai, lokasi dari tempat pekerjaan harus ditinjau dahulu oleh tenaga ahli. Kalau sekiranya tidak ada kesamaan antara keadaan lapangan dan keadaan seperti yang ditunjukan dalam gambar, pemborong harus segera menyampaikan kepada Direksi secara tertulis untuk mendapatkan penyelesaian lebih lanjut, juga pemborong harus menentukan letak bangunan pelengkap seperti Direksi keet, gudang dan sebagainya.

7.2

Pembersihan Tempat Pekerjaan Seluruh pepohonan,

semak belukar dan akar-akar pohon didalam daerah

batas pekerjaan untuk seluruh panjang dari bangunan harus dibersihkan dan ditebang, termasuk setiap pohon diluar batas-batas ini yang diperkirakan dapat jatuh dan menghalangi bangunan, kecuali ada pernyataan lain yang tertuang didalam syarat-syarat khusus dan gambar rencana. Bagian atas tanah tanaman harus tersendiri digali sampai kira-kira kedalaman 20 cm dan ditimbun diatas tempat yang layak, agar dapat digunakan lagi. Pembersihan dan pengupasan diluar batas daerah pekerjaan tidak diberikan pembayaran kepada pemborong, kecuali pekerjaan tersebut atas permintaan dari Direksi dan persetujuan dari pemberi tugas. Bila dinyatakan syrat-syrat khusus atau diperintahkan oleh Direksi bahwa pepohonan rindang dan tanaman ornamen tertentu akan diperintahkan, maka pepohonan/tanaman tersebut harus dijaga betul dari kerusakan atas biaya pemborong. Pepohonan yang harus disingkirkan, harus ditebang sedemikian rupa dengan tidak merusak pepohonan/tanaman lain yang dipertahankan, semua pohon, batang pohon, akar dan sebagainya harus dibongkar dengan kedalaman minimal 0 cm dibawah permukaan tanah aslidari permukaan akhir (ditentukan oleh permukaan mana yang lebih rendah). Dan bersama-sama dengan seluruh tempat sampah dalam segala bentuknya pada tempat yang

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada tidak terlihat segala bentuknya harus dibuang pada tempat yang tidak terlihat dari tempat pekerjaan menurut cara yang praktis atau dibakar. Seluruh pekerjaan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki oleh pemborong atau tanggungannya sendiri. Bila akan diberitahukanpembakaran hasil penebangan, pemborong harus memberitahukan kepada

penghuni,

dari

milik-milik

yang

berbatasan

dengan

minimal 48 jam sebelumnya. Pemborong akan selalu bertindak

pekerjaan

sesuai dengan

peraturan pemerintah yang berlaku mengenai pembakaran ditempat terbuka. Pada pelaksanaan pembersihan, pemborong harus berhati-hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya. Perhitungan pembiayaan untuk pekerjaan ini mencakup penyediaan peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa dibebankan kepada pemborong dan dikerjakan sesuai dengan petunjuk Direksi.

7.3

Galian Tanah a. Umum Galian tanah dilaksanakan pada : 

Semua galian dari bangunan yang masuk dalam tanah



Semua bagian dari tanah yang harus dibuang



Semua bagian dari tanah yang harus dibuang

Galian tanah yang harus dilaksanakan seperti yang tertera dalam gambar, baik mengenai lebar, panjang, dalam, kemiringan, dan sebagainya, dan benar-benar

waterpass.

Kalau

ternyata

akan

menimbulkan

kesulitan-

kesulitan pelaksanaan kalau dilaksanakan menurut gambar, Pemborong boleh mengajukan usul kepada Direksi mengenai cara pelaksanaannya.

b. Klasifikasi Galian Galian akan diklasifikasikan dalam pengukuran dan pembiayaan sebagai berikut: 

Galian tanah biasa



Galian tanah sedang, misalnya : pasir, lempung, cadas muda, dan sebagainya.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 

Galian batu terdiri dari galian material yang umumnya menurut Direksi perlu menggunakan bor dan atau bahan peledak atau alat-alat khusus lainnya.



Galian dimana timbul persoalan air tanah pada kedalamanlebih dari 20 cm dari permukaan air konstan, dimana biasanya air tanah naik pada penggalian pondasi.

c. Cara Pelaksanaan Pekerjaan Pemborong harus memberitahukan kepada Direksi sebelum mulai mengerjakan pekerjaan galian, sehingga penampang, peil, dan pengukurannya dapat dilakukan pada keadaan tanah yang belum diganggu tanpa seijin dari Direksi. Galian dari pondasi pada batas-batas kemiringan dan peil yang dicantumkan pada gambar rencana atau atas petunjuk Direksi, galian tersebut

harus

mempunyai

ukuran

yang

cukup,

agar

penempatan

konstruksiatau lantai pondasi dengan dimensi yang sesuai dengan gambar rencana mudah dilaksanakan. Peil dasar lantai pondasi seperti yang tercantum pada gambar rencana, tidak boleh dianggap bersifat pasti. Direksi dapat menentukan perubahan dimensi peil dari lantai pondasi jika dipandang perlu, agar pondasi tersebut dapat berfungsi dengan sebaik-baiknya. Batu-batu besar, kayu, serta rintangan-rintangan lain yang mungkin ditemui dalam galian harus dibuang. Sesudah galian selesai, pemborong harus memberitahukan Direksi akan hal ini, dan tidak diperkenankan untuk melaksanakan penaikan tanah dasar pondasi dan melaksanakan lantai pondasi sebelum Direksi setuju dengan

ukuran

dan

kedalaman

ukuran

material-material

pondasi

serta

konstruksi-konstruksi yang akan dipasang pada lubang galian tersebut. Semua retakan atau celah-celah yang ada harus dibersihkan dan, diisi dengan spesi (injeksi),

serta semua material lepas, batu-batuan lapuk,

lapisan-lapisan yang tipis harus dibuang.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada d. Coffer Dam Untuk galian dibawah air atau di bawah permukaan air tanah, harus digunakan coffer dam. Sebelum dimulainya pekerjaan, Pemborong harus memberikan gambar rencana coffer dam yang akan dikerjakan kepada Direksi untuk disetujui.Coffer dam untuk galian pondasi harus dibuat cukup dalam dibawah permukaan dasar pondasi yang cukup kedap air, dan diperkuat dengan silang-silang penguat yang cukup kuat, agar keselamatan kerja terjamin.

Luas

Coffer

Dam

harusdirencanakan

cukup

untuk

penempatan

perancah atau acuan pondasi serta besiuntuk keperluan pemompaan air keluar acuan beton. Coffer Dam harus direncanakan sedemikian rupa agar cukup memenuhi syarat untuk melindungi beton muda dari arus air deras atau erosi, silang-silang penguat dan bagian-bagian lain dari Coffer Dam tidak diperbolehkan masuk ke dalam dan menjadi bagian permanen dari pondasi tanpa persetujuan Direksi,

jadi

harus

dibongkar

dengan

hati-hati

agar

tidak

merusak

konstruksi. Pohon-pohon

yang

ditebang,

tidak

diperkenankan

jatuh

pada

milik

perorangan, tanpa ijin khusus dari pemiliknya, dan kontraktor atas tanggungannya

menyingkirkan

pohon-pohon

tersebut

atau

membiarkan

di

tempat semula asal ada persetujuan tertulis dari pemiliknya. Seluruh kerusakan termasuk pagar, yang terjadi pada saat pembersihan, harus diperbaiki oleh Pemborong atas tanggungannya sendiri. Dalam hal akan dilakukan pembakaran, pemborong akan memberitahukan kepada penghuni dari milik-milik yang berbatasan dengan pekerjaan, pemborong akan selalu bertindak

sesuai

dengan

peraturan-peraturan

Pemerintah

yang

berlaku

mengenai pembakaran ditempat terbuka. Pada pelaksanaan pembersihan, pemborong harus berhati-hati untuk tidak mengganggu setiap patok-patok pengukuran, pipa-pipa atau tanda-tanda lainnya.

Perhitungan

biaya

untuk

pekerjaan

ini

mencakup

penyediaan

peralatan, tenaga dan pembuangan bahan-bahan sisa sedemikian, sehingga sesuai dengan petunjuk Direksi.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada e. Genangan Air di Dalam Galian Pemborong harus menjaga pada waktu pelaksanaan pekerjaan, agar lubang galian tidak digenangi air yang ditimbulkan oleh air hujan ataupun yang keluar dari mata air. Kalau lubang galian digenangi air, maka Pemborong harus mengeluarkan dengan jalan memompa, menimba, atau mengalirkan lewat parit-parit

pembuang.

Bila

terjadi

keadaan

dimanamenurut

pandangan

Direksi adalah tidak mungkin memompa air tanah yang cepat sekali naik atau karena sebab-sebab lain sehubungan dengan adanya daya angkat air, maka mungkin diperlukan suatu lantai beton sealdengan dimensi cukup.agar penempatan

besi/pengecoran

beton

untuk

pondasi

dapat

dikerjakan

sebagaimana layaknya. Usaha pemompaan air ini tidak dalam Coffer Dam hendaknya dilengkapi dan dikerjakan sedemikian agarbeton muda atau bagian-bagian dari padanya tidak ikut terbawa dalam proses pemompaan.Pemompaan tidak dibenarkan untuk dimulai sebelum lantai beton seal cukupmenjadi keras.

f. Pemeriksaan Penggalian dan Pengisian Penggalian dan pengisian harus diperiksa dan disetujui oleh Direksi dan kalau perlu oleh pengawas setempat sebelum dimulainyatahap konstruksi. Direksi akan segera memberitahukan kalau pengisian selesai sehingga ia dapat bersiap-siap untuk mengetes secara tepat kepadatannya. Setelah penggalian disetujui kontraktor harus segera mulai dengan tahap konstruksi

berikutnya

dan

tidak

boleh

membiarkan

parit

penggalian

ditinggal terbuka dalam jangka waktu lama untuk hal-hal yang tidak perlu.

7.4

Urugan Tanah a. Umum Urugan dilaksanakan pada : 

Semua bekas lubang pondasi



Semua bagian yang harus ditinggikan, dengan jalan menimbun, urugan tanah harus dilaksanakan menurut gambar serta peil-peil yang telah

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada ditetapkan, juga termasuk perataan dan penyelesaian tanah halaman sekitarnya. b. Penggunaan Material Bekas Galian Pemborong harus menjamin bahwa semua material bekas galian yang akan dipergunakan kembali ditempatkan secara terpisah dan dilindungi dari segala

pengotoran-pengotoran

seperti

bahan-bahan

yang

dapat

merusak

beton, akar dari pohon, kayu dan sebagainya. Berbagai jenis dan material sebaiknya diletakkan terpisah, misalnya material yang sifatnya keras dipisahkan dari yang sifatnya lembek, seperti lempung dan sebagainya. Penggunaan jenis-jenis material yang akan dipakai untuk keperluan penggunaan harus ada persetujuan dari Direksi. c. Urugan Tanah Semua pekerjaan pengurugan harus dilaksanakan lapis demi lapis horizontal dan dipadatkan. Tebal dari tiap lapis diambil 15 cm dan selama proses pemadatan, harus dibasahi dengan air untuk mendapatkan hasil pemadatan yang maksimum. Pemadatan harus dilakukan dengan alatpemadat mekanis (compactor) dan untuk pekerjaan yang besar sifatnya, dapat dipakai roller dan sebagainya, dengan kapasitas yang sesuai. Tanah harus dipisahkan terlebih dahulu dari bahan-bahan yang dapat membahayakan, misalnya dapat merusak permukaan beton ataupun lapisan finishing yang lain. Pengurugan dilaksanakan sampai mencapai peil yang ditetapkan dan diratakan sampai nantinya tidak akan timbul cacat-cacat seperti turunnya permukaan, bergelombang, dan sebagainya.

7.5

Urugan Pasir Pada prinsipnya, pekerjaan pengurugan dengan pasir dilaksanakan sama seperti pada pengurugan dengan tanah timbunan.

7.6

Lain-lain Pengurugan dengan bahan-bahan lain, misalnya dengan gravel, pecahan batu merah, dan sebagainya harus bersih, bebas dari kotoran-kotoran, serta mempunyai gradasi yang sesuai dengan yang diperuntukkan.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 7.7

Cara Pengukuran Hasil Kerja dan Dasar Pembiayaan Jumlah yang akan dibayar, adalah jumlah kubikasi dalam m³ dari tanah galian yang diukur dalam keadaan asli dengan cara luas ujung rata-rata atau kubikasi dalam m³ dari tanah yang dipadatkan dari tanah yang dipadatkan pada pekerjaan urugan. Volume tanah atau batu-batuan yang diukur adalah volume dari prisma yang dibatasi bidang-bidang, sebagai berikut : a. Bidang atas, adalah bidang horizontal seluas bidang pondasi yang melewati titik terendah dari pertokoan tanah asli. Di atas bidang horizontal ini galian tanah diperhitungkan sebagai galian tanah biasa yang sesuai dengan sifatnya.

b. Bidang bawah, adalah bidang dasar pondasi.

c. Bidang tegak, adalah bidang vertikal keliling. Pengukuran volume tidak diperhitungkan untuk galian yang dilakukan di bawah bidang dasar pondasi atau di bawah bidang batas bawah yang ditentukan oleh Direksi. Juga tidak diperhitungkan untuk galian yang diakibatkan oleh pengembangan tanah, pemancangan, longsor, bergeser, runtuh

atau

karena

sebab-sebab

lain.

Kedudukan

dasar

pondasi

yang

tercantum pada gambar rencana, hanya bersifat pendekatan dan perubahanperubahan sesuai dengan ketentuan Direksi dapat diadakan tanpa tambahan pembiayaan. Volume galian konstruksi untuk tanah-tanah dibawah muka air tanah, akan dibayar tersendiri, yaitu untuk volume tanah galian yang terletak minimum 20 cm dibawah muka air tanah konstan pada lubang galian. Jumlah yang diukur dengan cara seperti tersebut diatas tanpa mempertimbangkan cara dimana material tersebut akan dibuang, dibayar menurut harga satuan sesuai dengan mata pembiayaan yang akan disebut dibawah ini.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada Harga tersebut harus telah mencakup semua pekerjaan yang perlu dan halhal lain yang umum dikerjakan untuk menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada B

A

B

VIII

PEKERJAAN PASANGAN DAN PLESTERAN

8.1

U m u m Semua ukuran dari pekerjaan pasangan harus mengikuti gambar rencana. Apabila ternyata ada kekurangan-kekurangan dalam gambar tersebut maka pemborong harus meminta persetujuan Direksi untuk menetapkannya. Untuk dinding-dinding

penahan

tanah

atau

bangunan-bangunan

lain

seperti

pasangan batu dan lain sebagainya., harus diberi lubang drainase dengan diameter sekurang-kurangnya 5,0 cm kecuali dinyatakan lain dalam gambar rencana, maka lubang-lubang drainase tersebut

harus ditempatkan pada

jarak yang merata, yakni berselang 1,5 m dari diletakkan sedikit diatas peil pembuangan air. Pekerjaan ini tidak dibayarkan tersendiri tetapi merupakan bagian dari pekerjaan tembok atau beton atau pasangan lain yang digunakan

untuk

bagian

dari

konstruksi

tembok

penahan

tanah

atau

pelindung-pelindung erosi.

8.2

Bahan – bahan a. Sement Portland Semen yang dipakai disini adalah dari jenis kualitas seperti yang dipakai pada beton dan secara umum harus memenuhi syarat-syarat yang tertera pada Peraturan Semen Portland Indonesia NI – 8

b. Pasir Pasir untuk adukan pasangan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikut : 1.

Butir-butir pasir harus tajam dan keras dan tidak dapat dihancurkan dengan tangan.

2.

Kadar lumpur tidak boleh lebih dari 5%.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada 3.

Warna larutan pada pengujian dengan 3% natrium hidroksida, akibat adanya zat-zat organik tidak boleh lebih tua dari larutan normal atau larutan the yang sedang kepekatannya.

4.

Bagian yang hancur pada penggergajian dengan larutan jernih natrium sulfat tidak boleh lebih dari 10%.

5.

Jika dipergunakan untuk adukan dengan semen yang mengandung lebih dari 0,6% alkali, dihitung sebagai natrium oksida pada pengujian tidak boleh menunjukkan sifat reaktif terhadap alkali.

6.

Keteguhan adukan percobaan dibandingkan dengan adukan pembanding yaitu yang menggunakan semen sama dengan pasir normal tidak boleh . . . (65% pada pengujian 7 hari)

7.

Pasir laut untuk adukan tidak diperkenankan.

8.

Butir-butirnya harus dapat melalui ayakan berlubang 3 mm.

c. Batu Alam Pada umumnya untuk pasangan batu bisa dipakai batu bulat (dari gunung), batu belah atau batu karang asalkan harus memenuhi syarat-syarat sebagai berikit : 1. Harus cukup keras, bersih dan sesuai besarnya serta bentuknya. 2. Batu, bulat ataupun belah, tidak boleh memperlihatkan tanda-tanda lapuk. 3. Batu karang harus sebagian besar berwarna putih atau kuning muda dan tidak hitam, biru atau kecoklat-coklatan tanpa garis-garis kelapukan, mempunyai keteguhan yang tinggi serta bidang patahnya harus mempunyai kepadatan dan warna putih yang merata.

d. Air Untuk keperluan membuat adukan maka air yang disyaratkan dan boleh dipakai semua seperti yang dipakai untuk pekerjaan beton.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada e. Lain-lain Bahan-bahan lain yang dipakai untuk pelaksanaan seperti tegel-tegel teraso, keramik dan lain-lain harus sesuai dengan yang disyaratkan oleh Direksi atau seperti yang disyaratkan pada saat rapat penjelasan.

8.3

Adukan a. Mencampur Adukan dicampur ditempat tertentu yang bersih dari kotoran, mempunyai alas yang rata dan keras, tidak menyerap air yang sebelumnya harus ada persetujuan dari direksi. Kalau tidak ditentukan lain, mencampur dan mengaduk tidak boleh dilakukan dengan tangan (dengan memakai cangkul dan sebagainya) sampai diperlihatkan warna adukan yang merata.

b. Komposisi Jenis adukan berikut harus dipakai dengan yang disebutkan dalam gambar atau dalam uraian dan syarat-syarat ini.

Jenis

8.4

Spek

M1

1 pc : 6 psr atau 1 pc : 3 psr

M2

1 pc : 2 psr

M3

1 pc : 4 psr

Blok-blok Beton a. Type dari blok-blok Karena tidak adanya kesamarataan produksi daerah yang satu dengan daerah lainnya maka tidak diadakan penentuan mengenai ukuran asalkan tidak melampui batas dan disetujui oleh Direksi. Blok-blok beton tersebut harus bersih, tidak menunjukkan tanda-tanda retak ataupun cacat lain yang dapat mengurangi mutu dari blok-blok tersebut.

Perencanaan Pemasangan Instalasi Pipa Dan Banguan Pelengkap Desa Suranadi Kec. Narmada b. Campuran adukan Kalau blok-blok tersebut dibuat sendiri maka campurannya harus terdiri dari 1 bagian portland cement dan 5 bagian pasir dan batuan yang dihaluskan. Tegangan tekan minimum dari blok beton tidak boleh lebih kecil dari 30 kg/cm² pada umur 40 hari. c. Perawatan blok-blok beton Blok-blok beton yang baru saja dibuat harus dilindungi dari matahari dan dirawat untuk jangka waktu paling tidak 10 hari dengan jalan membasahi atau menutupi dengan memakai karung basah. d. Tembok-tembok Ventilasi Blok-blok yang khusus ventilasi dapat dibuat dari campuran M1. Pasangan ventilasi tersebut harus cukup baik dan antara yang satu dengan yang lain harus lurus, seragam dengan menarik garis lurus diantara dua ujungnya. Ventilasi tersebut nantinya harus dicat dengan cat tembok sesuai dengan yang ditetapkan oleh Direksi.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF