Bahan Berbahaya dan Beracun yang selanjutnya disingkat dengan B3 adalah bahan yang karena sifat dan/atau konsentrasinya dan/atau jumlahnya, baik secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan/atau merusak lingkungan hidup, dan/atau dapat membahayakan lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia serta makhluk hidup lainnya.
2.Tujuan
Sebagai pedoman yang dipergunakan dalam penanganan Bahan Berbahaya dan Beracun (B3) sehingga tidak membahayakan bagi siapa saja yang berhubungan dengan bahan tersebut.
3.Kebijakan
1. Setiap pelaporan insiden yang terjadi di Puskesmas dilakukan tindak lanjut. 2. SK Kepala Puskesmas Nomor : / PKM-SE2 / SK / VI / 2016
4.Referensi
PENANGANAN DAN PEMBUANGAN BAHAN BERBAHAYA 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Laboratorium Pusat
5.Prosedur
Kesehatan Masyarakat; PENANGANAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN, OBAT SITOSTATIKA DAN PEMBUANGAN LIMBAH 1. Obat-obat sitostatika yang sudah rusak dan atau kadaluarsa dikumpulkan di farmasi dan diserahkan ke Tim Pemusnahan untuk dimusnahkan di insinerator oleh pihak ketiga dengan saksi dari Balai POM dan Dinas Kesehatan Provinsi. 2. Limbah obat sitostatika dimasukkan dalam kantong plastik ungu diberi label “Obat Sitostatika” atau “Cytotoxic”. 3. Limbah
sementara di rumah sakit menggunakan troli khusus limbah infeksius untuk dimusnahkan di insinerator oleh pihak ketiga. 4. Limbah cair bahan kimia tidak boleh langsung dibuang ke saluran air tetapi harus ditampung dahulu, dikumpulkan baru dikirim ke penampungan sementara untuk dimusnahkan oleh pihak ketiga.
PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH INFEKSIUS/LIMBAH DI LABORATORIUM 1. Limbah infeksius masuk dalam kantong plastik kuning dan diberi label kuning bertuliskan “Biohazard” atau “Limbah Medis”. 2. Limbah diangkut menggunakan troli khusus limbah infeksius, dibawa ke tempat penampungan sementara di rumah sakit untuk dimusnahkan di insinerator oleh pihak ketiga. PROSEDUR PENANGANAN LIMBAH BENDA TAJAM 1. Limbah benda tajam dibuang kedalam wadah khusus untuk limbah benda tajam (container) bertuliskan “Biohazard” atau “Limbah Benda Tajam”. 2. Limbah diangkut menggunakan troli khusus limbah infeksius, dibawa ke tempat penampungan sementara di rumah sakit untuk 6.Unit Terkait
dimusnahkan di insinerator oleh pihak ketiga. 1. Instalasi Farmasi 2. Instalasi Pemeliharaan Sarana Puskesmas 3. Instalasi Pemeliharaan Sanitasi Lingkungan Puskesmas 4. UGD
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.