SOP Tumor
February 29, 2024 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download SOP Tumor...
Description
MELAKUKAN PROSEDUR HERTEL EXOPHTHALMOMETER
RSMH
Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Halaman
UK.01.09/II/8866/2016
1
1/1
Tanggal Terbit
Ditetapkan di Palembang Direktur Utama,
Standar Prosedur Operasional
PENGERTIAN TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT KERJA
dr. Mohammad Syahril, SpP, MPH NIP 196207231990011001 Salah satu instrumen pemeriksaan proptosis (penonjolan bola mata) Mengukur besarnya penonjolan bola mata (eksophthalmus/ Enophthalmus) 1. Keputusan Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang No. OT.01.01.063 tahun 2007 tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional. Persiapan Alat Hertel Exphthalmometer Persiapan Pasien 1. Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakkukan 2. Pasien dalam posisi duduk berhadapan dengan penderita Pelaksanaan 1. Posisi pemeriksa didepan pasien. Mata kanan pemeriksa menilai mata kiri pasien dan mata kiri pemeriksa menilai mata kanan pasien 2. Pegang alat Hertel sedemikian rupa sehingga sudut cermin terorientasi didepan, diatas lempengan Hertel. 3. Jika pemeriksaan intercanthal sudah diketahui, bandingkan dengan pemeriksaan sebelumnya. Dan lakukan pemeriksaan kantus lateral. 4. Jika kedatangan pasien untuk pemeriksaan pertama kalinya, maka lakukan pemeriksaan pada kantus bagian luar. 5. Mata kiri pemeriksa melihat mata kanan pasien, mata kanan pemeriksa mata kiri pasien 6. Saat melakukan pemeriksaan, pasien diminta menutup sisi mata yang tidak diperiksa agar mata yang diperiksa dalam satu garis dengan mata pemeriksa. 7. Dengan menggunakan mata pemeriksa yang terbuka, lihat garis vertikal pada skala proptosis pada alat. Baca jarak yang tertera dari rima orbita lateral ke apeks kornea dengan melihat bayangan pada permukaan kaca yang paling anterior. Catat data yang terlihat. DEPARTEMEN MATA
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN TUMOR JINAK MATA/ADNEKSA MATA Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Halaman
UK.01.09/II/8867/2016
1
1/1
RSMH Tanggal Terbit
Ditetapkan di Palembang Direktur Utama,
Standar Prosedur Operasional
PENGERTIAN TUJUAN KEBIJAKAN
PROSEDUR
UNIT KERJA
dr. Mohammad Syahril, SpP, MPH NIP 196207231990011001 Mengangkat sebagian atau seluruh tumor dengan meninggalkan jaringan yang sehat Memeriksa jenis jaringan tumor 1. Keputusan Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang No. OT.01.01.063 tahun 2007 tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional. Persiapan Operasi 1. Persiapan Alat 2. Persiapan Pasien - Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan - Dilakukan pemeriksaan darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, tekanan darah, waktu perdarahan, waktu pembekuan, gula darah dan kimia rutin. - Dilakukan pemeriksaan radiografi rontgen thorax - Konsultasi ke bagian penyakit dalam dan anestesi untuk tindakan operasi. 3. Pelaksanaan - Pasien dalam posisi telentang dan dalam anestesi umum - Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan povidon iodine pada daerah mata yang akan dioperasi - Dilakukan identifikasi terhadap tumor yang akan dieksisi - Dilakukan tindakan mengangkat seluruh tumor dengan meninggalkan jaringan yang sehat - Dilakukan pemeriksaan terhadap jaringan tumor kebagian Patologi Anatomi - Dilakukan perawatan terhadap perdarahan - Luka operasi ditutup lapis demi lapis - Luka operasi diberi salep kloramfenikol - Luka operasi ditutup dengan kasa steril - Operasi selesai, pasien dibawa ke ruang rawat inap/ICCU sesuai dengan indikasi 1. Departemen Mata 2. Instalasi Bedah sentral 3. Departemen Anaestesi 4. Instalasi Rawat Inap 5. Instalasi Patologi Anatomi 6. Subdivisi yang terkait
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN EKSENTERASI
RSMH
Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Halaman
UK.01.09/II/8868/2016
1
1/2
Tanggal Terbit
Ditetapkan di Palembang Direktur Utama,
Standar Prosedur Operasional
PENGERTIAN TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
dr. Mohammad Syahril, SpP, MPH NIP 196207231990011001 Pengangkatan bola mata beserta seluruh jaringan adneksa mata Mengangkat bola mata seta isi orbita adneksa mata pada penderita tumor ganas mata. 1. Keputusan Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang No. OT.01.01.063 tahun 2007 tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional. Persiapan Operasi 1. Persiapan Alat 2. Persiapan Pasien - Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan - Dilakukan pemeriksaan darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, tekanan darah, waktu perdarahan, waktu pembekuan, gula darah dan kimia rutin. - Dilakukan pemeriksaan radiografi rontgen thorax 3. Persiapan operasi - Penderita mulai berpuasa enam jam sebelum operasi (narkose umum) Pelaksanaan Operasi - Pasien dalam posisi telentang dan dalam anestesi umum - Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan povidon iodine pada daerah mata yang akan dioperasi - Dilakukan marker pada rima orbita, lalu dilakukan insisi pada rima orbita termasuk setum orbita dan seluruh rima orbita. - Periosteum dan periorbita sekitar dinding orbita dipotong - Gunakan klem untuk menjepit jaringan orbita - Jaringan orbita dipotong dengan menggunakan gunting lalu diangkat - Perdarahan dirawat dengan menggunakan kauterisasi - Dilakukan penjahitan di sekeliling rima orbita - Dilakukan pemasangan kassa gulung yang diberi vaselin pada rongga orbita - Luka operasi diberi salep kloramfenikol - Jarigan yang sudah diangkat dikirim ke Patologi Anatomi (sesuai indikasi)
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN EKSENTERASI
RSMH PROCEDURE
UNIT KERJA
Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Halaman
UK.01.09/II/8868/2016
1
2/2
-
Luka operasi ditutup dengan kasa steril Operasi selesai, pasien dibawa ke ruang rawat inap/ICCU sesuai dengan indikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Departemen Mata Instalasi Bedah sentral Departemen Anaestesi Instalasi Rawat Inap Instalasi Patologi Anatomi Subdivisi yang terkait
PROSEDUR TINDAKAN ENUKLEASI + DERMATOFAT GRAFT
RSMH
Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Halaman
UK.01.09/II/8869/2016
1
1/2
Tanggal Terbit
Ditetapkan di Palembang Direktur Utama,
Standar Prosedur Operasional
PENGERTIAN TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
dr. Mohammad Syahril, SpP, MPH NIP 196207231990011001 Pengangkatan tumor jinak pada mata dan adneksa Mengangkat tumor jinak pada mata dan adneksa mata untuk tujuan terapi diagnostik dan kosmetik 1.Keputusan Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang No. OT.01.01.063 tahun 2007 tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional. 1. Persiapan Alat 2. Persiapan Pasien - Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan - Dilakukan pemeriksaan darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, tekanan darah, waktu perdarahan, waktu pembekuan, gula darah dan kimia rutin. - Dilakukan pemeriksaan radiografi rontgen thorax 4. Persiapan Operasi - Penderita mulai berpuasa enam jam sebelum operasi (narkose umum) Pelaksanaan Operasi 1. Pasien dalam posisi telentang dan dalam anestesi umum 2. Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan povidon iodine pada daerah mata yang akan dioperasi 3. Dilakukan peritomi seluas 3600 - Pisahkan konjungtiva dari tenon, lalu pisahkan tenon dari episklera - Lakukan undermined konjungtiva kearah posterior - Lakukan identifikasi otot rektus inferior dan otot rektus lainnya - Lakukan penjahitan otot dengan cara “Joko Sarwono” lalu keempat otot rektus dipotong - Identifikasi otot oblikus superior dan inferior lalu dikait - Tarik bola mata keluar dengan menggunakan sendok enukleasi lalu potong nervus optikus - Jaringan bola mata diperiksakan ke bagian Patologi Anatomi - Letakkan tampon untuk menghentikan perdarahan - Masukkan dermatofat graft kedalam kantung tenon - Jahit keempat otot rektus
PROSEDUR TINDAKAN ENUKLEASI + DERMATOFAT GRAFT
RSMH PROCEDURE
Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Halaman
UK.01.09/II/8869/2016
1
2/2
-
UNIT KERJA
Lakukan pemasangan protesa Luka operasi diberi salep kloramfenikol Luka operasi ditutup dengan kasa steril Operasi selesai, pasien dibawa ke ruang rawat inap/ICCU sesuai dengan indikasi 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Departemen Mata Instalasi Bedah sentral Departemen Anaestesi Instalasi Rawat Inap Instalasi Patologi Anatomi Subdivisi yang terkait
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN TUMOR GANAS KELOPAK MATA/ADNEKSA MATA Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Halaman
UK.01.09/II/8870/2016
1
1/2
RSMH Tanggal Terbit
Ditetapkan di Palembang Direktur Utama,
Standar Prosedur Operasional
PENGERTIAN TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
dr. Mohammad Syahril, SpP, MPH NIP 196207231990011001 Pengangkatan tumor ganas pada jaringan mata atau jaringan sekitar bola mata. Mengangkat massa tumor untuk tujuan live saving dan kosmetik. Bila perlu dilakukan tindakan graft / tulang jaringan. 1. Keputusan Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang No. OT.01.01.063 tahun 2007 tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional. 1.Persiapan Operasi a.Persiapan Alat b.Persiapan Pasien - Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan - Dilakukan pemeriksaan darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, tekanan darah, waktu perdarahan, waktu pembekuan, gula darah dan kimia rutin. - Dilakukan pemeriksaan radiografi rontgen thorax, CT Scan, MRI, sesuai indikasi. - Konsultasi ke bagian penyakit dalam dan anestesi untuk tindakan operasi. 2.Pelaksanaan - Pasien dalam posisi telentang dan dalam anestesi umum - Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan povidon iodine pada daerah yang akan dioperasi - Dilakukan identifikasi terhadap massa tumor - Dilakukan tindakan mengangkat seluruh tumor dengan meninggalkan jaringan yang sehat (jika dilakukan wide eksisi,maka batas insisi adalah 4 mm dari tepi tumor) - Jika perlu, dilakukan tindakan frozen section untuk menentukan daerah bebas tumor, dengan bagian Patologi Anatomi. - Dilakukan pemeriksaan histopatologi terhadap massa tumor yang diangkat, ke bagian Patologi Anatomi. - Dilakukan perawatan terhadap perdarahan - Luka operasi ditutup lapis demi lapis - Luka operasi diberi salaf kloramfenikol - Luka operasi ditutup dengan kasa steril - Operasi selesai, pasien dibawa ke ruang rawat inap/ICCU sesuai dengan indikasi
PROSEDUR TINDAKAN PEMBEDAHAN TUMOR GANAS KELOPAK MATA/ADNEKSA MATA Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Halaman
UK.01.09/II/8870/2016
1
2/2
RSMH UNIT KERJA
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Departemen Mata Instalasi Bedah sentral Departemen Anestesi Instalasi Rawat Inap Instalasi Patologi Anatomi Subdivisi yang terkait
PROSEDUR ORBITOTOMI LATERAL
RSMH
Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Halaman
UK.01.09/II/8871/2016
1
1/2
Tanggal Terbit
Ditetapkan di Palembang Direktur Utama,
Standar Prosedur Operasional
PENGERTIAN TUJUAN
KEBIJAKAN
PROSEDUR
dr. Mohammad Syahril, SpP, MPH NIP 196207231990011001 Tindakan operasi yang dilakukan melalui lateral orbita dengan memotong tulang frontalis dan zigomatikus. Membuka rongga orbita melalui lateral untuk mengangkat tumor jinak retrobulbar. 1. Undang-Undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan 2. Undang-Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit 3. Undang-Undang Nomor 8 tahun 1999 tentang Perlindungan Kosumen 4. SK Menkes No. 436/Menkes/SK/VI/1993 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit 5. PERMENKES RI No. 1333/Menkes/SK/XII/1999 tentang Standar Pelayanan Rumah Sakit 6. PERMENKES RI No. 1691/Menkes/PER VIII/2011 tentang Keselamatan Pasien di Rumah Sakit 7. Keputusan Utama RSUP Dr. Mohammad Hoesin Palembang No. OT.01.01.063 tahun 2007 tentang Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional. 1.Persiapan Operasi a.Persiapan Alat b.Persiapan Pasien - Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang akan dilakukan - Dilakukan pemeriksaan darah rutin, fungsi hati, fungsi ginjal, tekanan darah, waktu perdarahan, waktu pembekuan, gula darah dan kimia rutin. - Dilakukan pemeriksaan radiografi rontgen thorax, CT Scan, MRI, sesuai indikasi. - Konsultasi ke bagian penyakit dalam dan anestesi untuk tindakan operasi. 4. Pelaksanaan - Pasien dalam posisi telentang dan dalam anestesi umum - Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik dengan povidon iodine pada daerah mata yang akan dioperasi - Daerah yang akan di insisi ditandai dengan marker. - Dilakukan injeksi Pehacain subkutan. - Dilakukan insisi kulit dengan blade no.15 - Dilakukan diseksi daerah subcutaneous ke arah bawah menuju periosteum.
PROSEDUR ORBITOTOMI LATERAL
RSMH PROCEDUR
Nomor Dokumen
Nomor Revisi
Halaman
UK.01.09/II/8871/2016
1
2/2
-
-
UNIT KERJA
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Dilakukan traksi dengan benang silk 4.0 Dilakukan insisi periosteum dengan blade no.15, 2mm di lateral ke arah orbital margin, diatas sutura zygomaticum frontalis, di bawah arcus zygomaticum. Dilakukan pemotongan tulang zygomaticum. Dilakukan isolasi Musculus Lateralis Dilakukan pemasangan drain dengan benang silk 4.0 Dilakukan perawatan terhadap perdarahan. Luka operasi ditutup lapis demi lapis Lapangan operasi dibersihkan Luka operasi diberi salaf kloramfenikol Luka operasi ditutup dengan kasa steril Operasi selesai, pasien dibawa ke ruang rawat inap/ICCU sesuai dengan indikasi Departemen Mata Instalasi Bedah sentral Departemen Anaestesi Instalasi Rawat Inap Instalasi Patologi Anatomi Subdivisi yang terkait
TUMOR
View more...
Comments