Sop Tuberculosis

June 20, 2018 | Author: Fitriya Syaifuddin | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

sop...

Description

PROSEDUR PENANGANAN TUBERCULOSIS  No. Kode

Ditetapkan Oleh Kepala Puskesmas Rangas

Terbitan : SOP PEMERINTAH KABUPATEN MAMUJU

 No. Revisi : Tanggal Berlaku : Halaman :

Muchlis, S.Kep, NS

PUSKESMAS RANGAS

NIP : 197011141994031007

1. Pengertian

Tuberkulosis (TB) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh kuman TB yaitu Mycobacterium yaitu Mycobacterium tuberculosis. tuberculosis. Sebagian besar kuman TB menyerang paru, namun dapat juga mengenai organ tubuh lainnya

2. Tujuan

Sebagai acuan dalam penatalaksanaan tuberculosis di puskesnas rangas

3. Kebijakan

4. Referensi 5. Sarana dan Prasarana

1. Undang-undang nomor 36 tahun 2009 tentang kesehatan. 2. Undang-undang nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran 3. Keputusan mentri kesehatan no. 128 tahun 2004 tentang kebijakan dasar  pusat kesehatan puskesmas Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No 5 Tahun 2014 tentang panduan praktik klinis bagi dokter di fasilitas pelayanan kesehatan  primer 1. Laboratorium untuk pemeriksaan sputum, darah rutin. 2.  Mantoux test. 3. Obat-obat anti tuberculosis.  Anamnesis  batuk berdahak ≥ 2 minggu. Batuk disertai dahak, dapat bercampur darah atau  batuk darah. Keluhan dapat disertai sesak napas, nyeri dada atau pleuritic atau pleuritic chest  pain   pain  (bila disertai peradangan pleura), badan lemah, nafsu makan menurun,  berat badan menurun, malaise, berkeringat malam tanpa kegiatan fisik, dan demam meriang lebih dari 1 bulan.  Pemeriksaan Fisik

6. Prosedur / langkah langkah

Demam (pada umumnya subfebris, walaupun bisa juga tinggi sekali), respirasi meningkat, berat badan menurun (BMI pada umumnya 10 mm setelah 4872 jam).

Diagnosis TB pada anak: Gejala klinis TB pada anak tidak khas, karena gejala serupa juga dapat disebabkan oleh berbagai penyakit selain TB.

 Komplikasi a. Komplikasi paru: atelektasis, hemoptisis, fibrosis, bronkiektasis,  pneumotoraks, gagal napas.  b. TB ekstraparu: pleuritis, efusi pleura, perikarditis, peritonitis, TB kelenjar limfe. c. Kor Pulmonal  Penatalaksanaan Tujuan pengobatan 1. Menyembuhkan, mempertahankan kualitas hidup dan produktifitas  pasien. 2. Mencegah kematian akibat TB aktif atau efek lanjutan. 3. Mencegah kekambuhan TB. 4. Mengurangi penularan TB kepada orang lain. 5. Mencegah kejadian dan penularan TB resisten obat. Prinsip-prinsip terapi 1. Praktisi harus memastikan bahwa obat-obatan tersebut digunakan sampai terapi selesai. 2. Semua pasien (termasuk pasien dengan infeksi HIV) yang tidak pernah diterapi sebelumnya harus mendapat terapi Obat Anti TB (OAT) lini  pertama sesuai ISTC Fase Awal selama 2 bulan, terdiri dari: Isoniazid, Rifampisin, o Pirazinamid, dan Etambutol. o Fase lanjutan selama 4 bulan, terdiri dari: Isoniazid dan Rifampisin Dosis OAT yang digunakan harus sesuai dengan Terapi o rekomendasi internasional, sangat dianjurkan untuk penggunaan Kombinasi Dosis Tetap (KDT/ fixed-dose combination/ FDC) yang terdiri dari 2 tablet (INH dan RIF), 3 tablet (INH, RIF dan PZA) dan 4 tablet (INH, RIF, PZA, EMB). 3. Untuk membantu dan mengevaluasi kepatuhan, harus dilakukan prinsip  pengobatan dengan: a. Sistem  Patient-centred strategy,  yaitu memilih bentuk obat, cara pemberian cara mendapatkan obat serta kontrol pasien sesuai dengan cara yang paling mampu laksana bagi pasien.  b. Pengawasan Langsung menelan obat (DOT/direct observed therapy) 4. Semua pasien dimonitor respon terapi, penilaian terbaik adalah followup mikroskopis dahak (2 spesimen) pada saat: a. Akhir fase awal (setelah 2 bulan terapi),  b. 1 bulan sebelum akhir terapi, dan pada akhir terapi. 5. Pasien dengan hasil pemeriksaan dahak positif pada 1 bulan sebelum akhir terapi dianggap gagal (failure) dan harus meneruskan terapi modifikasi yang sesuai. 6. Semua pasien dengan infeksi Tuberkulosis-HIV harus dievaluasi untuk: a. Menentukan indikasi ARV pada tuberkulosis.  b. Inisasi terapi tuberkulosis tidak boleh ditunda. c. Pasien infeksi tuberkulosis-HIV harus diterapi Kotrimoksazol

apabila CD 4 < 200. Selama terapi : evaluasi foto setelah pengobatan 2 bulan dan 6 bulan. Pengobatan TB Anak

Gambar Alur tatalaksana pasien TB Anak pada sarana pelayanan kesehatan dasar

Berat badan

2 bulan tiap hari 3KDT

4 bulan tiap hari 2KDT

(kg)

Anak

Anak

RHZ (75/50/150)

RH (75/50)

5-9

1 tablet

1 tablet

10-14

2 tablet

2 tablet

15-19

3 tablet

3 tablet

20-32

4 tablet

4 tablet

 Konseling dan Edukasi 1

Memberikan informasi kepada pasien dan keluarga mengenai seluk  beluk penyakit dan pentingnya pengawasan dari salah seorang keluarga untuk ketaatan konsumsi obat pasien.

2

Kontrol secara teratur 

3

Pola hidup sehat.

Kriteria Rujukan 1 TB dengan komplikasi/keadaan khusus (TB dengan komorbid) seperti TB pada orang dengan HIV, TB dengan penyakit metabolik, TB anak,  perlu dirujuk ke layanan sekunder.Pasien 2 TB yang telah mendapat advis dari layanan spesialistik dapat melanjutkan pengobatan di fasilitas pelayanan primer. 3 Suspek TB –  MDR harus dirujuk ke layanan sekunder.

anamnesis

pemeriksaan fisik

 

pemeriksaan penunjang

7. Diagram Alur penatalaksanaan

8. Unit terkait

1. Poli Umum 2. Pustu/Poskesdes.

penegakan diagnosis

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF