Dr. Elvira Yuni Refayanti Menginventarisir barang dan menggolongkan kondisi barang yg layak pakai, rusak ringan, sedang dan berat. Serta menindaklanjuti penghapusan barang yang rusak berat dan pengadaan barang baru Menjamin ketersediaan peralatan kesehatan yang layak pakai di unit pelayanan klinis. 1. Penaggung jawab ruangan melakukan pemantauan alat pada masing-masing ruangan untuk alat yang rusak. 2. Penanggung jawab ruangan berkoordinasi dengan bendahara barang untuk melaporkan barang yang rusak. 3. Bendahara barang menginvetarisir barang untuk menggolongkan kondisi barang rusak ringan, sedang, dan berat. 4. Bendahara barang melaporkan ke Direktur klinik ANS 5. Untuk barang yang rusak ringan dan sedang akan dilakukan perbaikan alat 6. Untuk alat yang rusak berat akan dilakukan penghapusan barang pada daftar inventaris 7. Direktur klinik ANS akan membuat pengadaan alat baru Penaggung jawab ruangan melakukan pemantauan alat pada masing-masing ruangan untuk alat yang rusak. Penanggung jawab ruangan berkoordinasi dengan bendahara barang untuk melaporkan barang yang rusak. Bendahara barang menginvetarisir barang untuk menggolongkan kondisi barang rusak ringan, sedang, dan berat. Bendahara barang melaporkan ke Direktur klinik ANS Rusak ringan/seda ng Perbaika
Direktur klinik ANS
Rusa k berat
Penggantia n alat baru
KLINIK ANS KALITIDU
PEMAKAIAN AMBULANCE SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit
Halaman
1.
Definisi
2.
Tujuan
3.
Kebijakan
4. 5.
Referensi Prosedur
6.
Unit Terkait
1.
Definisi
: : :
: :
Dr. Elvira Yuni Refayanti
:
Adalah prosedur operasional penggunaan dan pemeliharaan ambulans dalam rangka menunjang operasional pelayanan di IGD a. Tercapainya pelayanan penderita gawat darurat secara cepat, tepat ,cermat dan professional. b. Ambulans selalu ready to use. a. Pemeliharaan ambulans adalah tanggungjawab bagian Sekretariat. b. Peralatan penunjang medis dan obat-obatan emergency adalah tanggungjawab IGD. c. Dalam menuju TKP sopir harus disertai perawat, sedang perawat IGD tidak harus dengan sopir. d. Untuk kasus gawat darurat, jarak jangkau pelayanan ke TKP tidak boleh lebih dari 30 menit. a. Parkir ambulans tidak jauh dari IGD. b. Perawat IGD menerima panggilan darurat / kasus yang memerlukan pertolongan ambulans. c. Identitas pelapor dicatat (nama, alamat, nomer telfon), data tersebut diserahkan ke TPIP. d. Petugas TPIP memastikan laporan tersebut dengan menghubungi nomor telfon pelapor. e. Perawat IGD menghubungi sopir ambulans, apabila sopir tidak ada ditempat, perawat IGD yang mengemudikan ambulans. f. Kecepatan kendaraan maksimum 40 km/jam di jalan biasa dan 80 km/jam di jalan bebas hambatan/tol. g. Sewaktu menuju TKP boleh menggunakan lampu sirine dan rotator. h. Pada saat sudah mengangkut penderita hanya boleh menggunakan lampu rotator. i. Sebisa mungkin mentaati peraturan lalu lintas yang ada j. Petugas membuat/mengisi laporan keadaan penderita selama transportasi,yang disebut adalah lembar catatan penderita yang mencakup identitas,waktu dan keadaan penderita. k. Petugas memakai seragam dengan identitas yang jelas. SOPIR
Ambulans adalah kendaraan yang digunakan untuk mengantar, menjemput dan membantu keperluan orang sakit atau jenazah. Pasien Dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter /
KLINIK ANS KALITIDU
PEMAKAIAN AMBULANCE SOP
No. Dokumen No. Revisi Tanggal Terbit
Halaman
2.
Tujuan
3.
Kebijakan
4. 5.
Referensi Prosedur
6.
Unit Terkait
: : :
: :
Dr. Elvira Yuni Refayanti
:
perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk diagnostik penunjang atau terapi. Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah sakit tujuan dengan cepat dan aman 1. Sopir bertanggung jawab atas kesiapan mobil dan keselamatan dalam perjalanan. 2. Ambulan harus dikemudikan oleh sopir ambulan (jika berhalangan digantikan oleh sopir yang sudah ditunjuk ). 3. Ambulan Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan memberikan pelayanan 24 jam. 1. Petugas UGD / Rawat Inap menyatakan pasien perlu rujukan. 2. Petugas UGD / Rawat Inap menjelaskan dan meminta persetujuan kepada keluarga pasien untuk dirujuk. 3. Keluarga pasien setuju. 4. Petugas UGD / Rawat Inap membuat surat rujukan. 5. Petugas UGD / Rawat Inap membuat rincian biaya pasien pulang dan biaya penggunaan ambulan (untuk pasien rawat inap atau pasien UGD yang sudah diberikan terapi, bagi pasien UGD yang tidak mendapat terapi cukup membayar biaya ambulan saja). 6. Keluarga pasien membayar dan menerima kwitansi dan surat rujukan. 7. Petugas UGD / Rawat Inap menerima pembayaran. 8. Petugas UGD / Rawat Inap mempersiapkan kesiapan pasien dan Petugas UGD/rawat inap yang lain segera menghubungi sopir Ambulan. 9. Sopir menyiapkan ambulan (jika sudah siap sopir segera menghubungi petugas UGD bahwa ambulan sudah siap). 10.Petugas UGD / Rawat Inap mendampingi dan mengantarkan pasien ke tempat tujuan dengan ambulan.Setelah selasai mengantarakan dan kembali ke Rumah Sakit Petugas UGD / Rawat Inap menulis laporan kegiatan pada buku kegiatan UGD / Rawat Inap Rawat Inap, Petugas Ambulan/ Sopir Ambulan.
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.