Sop Okupasi Terapi Pada Asd-3

 

STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) OKUPASI TERAPI PADA ASD

SPO OKUPASI TERAPI PADA ASD

NAMA RS DAN LOGO

No. Dokumen

SPO

Tanggal Terbit

PENGERTIAN

No. Revisi

Halaman

Ditetapkan : Direktur RS

DEFINING AUTISM SPECTRUM DISORDERS

Gangguan Spektrum Autisme (autism (autism spectrum disorder , ASD) adalah kumpulan kondisi yang diklasifikasikan sebagai gangguan neurodevelopmental pada neurodevelopmental  pada DSM-5 (APA, 2013). 2013). Untuk memenuhi diagnosis gangguan spektrum autisme, individu harus menunjukkan dua tipe gejala, yaitu:  

TUJUAN

KEBIJAKAN

PROSEDUR

   

Defisit pada ranah komunikasi dan interaksi sosial Perilaku, minat, atau aktivitas yang terbatas dan repetitiF

1.  Meningkatkan tingkat kemandirian (level of independene) 2.  Health and wellbeing 3.  Kualitas hidup Undang-undang terkait pelayanan OT, yaitu : 1.  UU no 25 tahun 2009 tentang pelayanan publik 2.  UU no 36 tahun 2009 tentang kesehatan 3.  Uu no 44 tahun 2009 tentang RS 4.  UU no 36 TAHUN 2014 Tentang tenaga kesehatan 5.  Permenkes no 548 / menkes/ per/V/2007 tentang registrasi dan ijin praktik OT 6.  Permenkes no 76 TAHUN 2014 Tentang standar pelayanan RS

1.  Assessment and Diagnosis Untuk anak ASD yang berada pada setting pelayanan primer, atau resiko tinggi, yang perlu dilakukan praktisi OT: -  Segera merujuk kepada assessment diagnostic leih lanjut oleh pediatrician, psikolog, atau psikiatri -  Evaluasi pelayanan primer -  Merujuk kepada intervensi dini pelayanan yang  berbasi komunitas (IDP, preschool, CDC) -  Wawancara orangtua mengenai milestone  perkembangan Assessment yang dapat digunakan: -  CHAT /M-CHAT

- 

The screening Test for Autism in Two Year Olds (STAT)

 

-  The Autism Screening Questionnaire (ASQ) -  Lainnya seperti; social abilities, joint attention,  pretend play. 2.  Strategi Intervensi Beberapa intervensi yang dapat digunakann pada ASD mengacu  pada topic tersebut (Case-Sm Case-Smith, ith, J., Arbesman, Arbesman, M, 2008) sbb :   1.  Sensory integration and sensory  –  based  based intervention Intervensi Sensori Integrasi dapat meningkatkan kemampuan 2.   Relationship-based, interactive intervention 3.   Developmental skill  –  based  based programs 4.  Social  –  cognitive  cognitive skill training 5.   Parent directed / parent mediated approach approach 6.   Intensive behavioural intervention. UNIT TERKAIT

a.   b.  c.  d.  e.  f. 

Paediatrician Psychiatrist Family Medicine Specialist Clinical Psychologist Occupational Therapist Speech-LanguageTherapist

g.  Audiologist