Sop Klinik
August 12, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Sop Klinik...
Description
PENANGANAN KEGAWAT DARURATAN DI RUANG PERAWATAN No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
Ditetapkan oleh : SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Kegawatan atau keadaan gawat adalah suatu keadaan dimana Pengertian seorang pasien yang apabila tidak mendapatkan penanganan dengan cepat akan mengakibatkan kematian atau kecatatan Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur penanganan Tujuan
kegawatan di ruang perawatan, sehingga dapat memberikan pelayanan pada pasien secara tepat, cepat dan cermat Bila terjadi kegawatan pada pasien ruang perawatan dilakukan penanganan kegawatan oleh petugas ruang perawatan bersama
Kebijakan
dengan dokter jaga yang sedang bertugas dan dilakukan pencatatan tertulis kondisi serta Tindakan yang dilakukan, selanjutnya dilaporkan pada dokter yang merawat pasien tersebut Apabila ditemuka ditemukan n seorang seorang pasien di Ruang Ruang Perawatan Perawatan berada berada dalam keadaan gawat, maka : 1. Petuga Petugas s ruang ruang perawatan perawatan menghu menghubungi bungi dokter jaga yang yang sedang bertugas 2. Petuga Petugas s ruang ruang perawa perawatan tan berusa berusaha ha untuk memberika memberikan n pertolongan pertama sambal menunggu dokter jaga (dengan membebaskan jalan napas, memberikan oksigen) 3. Dokter jaga melakuka melakukan n penangan penanganan an kegawatd kegawatdaruratan aruratan bagi
Prosedur
pasien ruangan yang membutuhkan 4. Tim jaga jaga (dokter (dokter jaga beserta beserta petugas ruang perawat perawatan) an) melakukan observasi terhadap pasien dan mendokumentasikan Tindakan yang dilakukan serta perkembangan kondisi pasien selama observasi 5. Bila kondisi memungki memungkinkan nkan pasien dirujuk sesuai indikas indikasii 6. Untuk pasien yang dirawat dirawat oleh dokter dokter konsulen, konsulen, petugas jaga ruangan juga menghubungi dokter yang bersangkutan untuk memberitahukan keadaan pasien
PENYEDIAAN OBAT DARURAT No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Obat dan alat live saving adalah semua obat dan alat yang Pengertian
digunakan untuk menangani pasien emergency sehingga dapat terhindar dari kecacatan/ komplikasi atau kematian akibat keterlambatan penanganan
Tujuan Kebijakan
Agar ketersedi ketersediaan aan obat dan alat life saving saving dapat selalu terjaga terjaga kelancarannya Sesuai dengan fungsinya, Unit Gawat Darurat harus menyediakan obat dan alat life saving 1. Petuga Petugas s unit gawat darurat menyamp menyampaikan aikan pada unit farmasi farmasi 2. Perminta Permintaan an langsung langsung ke farmasi farmasi akan dilanjut dilanjutkan kan kepada direktur atau menghubungi bagian terkait, untuk mengatasi kebutuhan yang tiba-tiba sangat dibutuhkan 3. Bila obat yang yang dibutuhk dibutuhkantersed antersedia ia di farmasi bisa langsung merealisasi, bila tidak tersedia farmasi melakukan order cito
Prosedur
4. Dalam keadaa keadaan n darurat darurat tiba-tiba tiba-tiba atau bencana nmaka jalur permintaan langsung kepada direktur atau cq. Kabag pelayanan medik dapat dilakukan 5. Pengad Pengadaan aan dan dan penerimaan penerimaan obat dilakuka dilakukan n penanggun penanggungjawab gjawab obat dibawah pengawasan KUPP UGD 6. Setelah obat terpaka terpakai, i, pengeluaran pengeluarannya nya harus harus tercatat tercatat pada lembaran penggunaan obat
PENYEDIAAN ALAT LIFE SAVING No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Alat live live saving adalah semua alat alat yang digunaka digunakan n untuk menangan menanganii Pengertian pasien emergency sehingga dapat terhindar dari kecacatan/ komplikasi atau kematian akibat keterlambatan penanganan Tujua Tu juan n
Kete Ke ters rsedi ediaa aan n alat alat live live savin saving g dapa dapatt selal selalu u terja terjaga ga kela kelanc ncar arann annya ya Sesuai dengan fungsinya, Unit Gawat Darurat harus menyediakan
Kebijakan
alatn untuk life saving 1. Petuga Petugas s unit gawat darurat membuat dan mengisi mengisi usulan yang sudah tersedia dari logistik 2. Blangk Blangko o yang sudah diisi diisi dan ditanda tangani KUPP UGD dan dan diketahui oleh kepala unit, diserahkan ke logistik
Prosedur
3. Logistik meminta persetu persetujuan juan pengad pengadaan aan pada kabag umum 4. Unt Untuk uk pengada pengadaan an dan dan penerima penerimaan an dilakuk dilakukan an penanggungjawab alat UGD dibawah pengawasan Kepala UGD 5. Usulan pengada pengadaan an alat alat dilakukan dilakukan tiap tiap ada evaluas evaluasii kebutuhan kebutuhan alat baru
PENYEDIAAN OBAT LIFE SAVING No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Obat dan Alat live saving adalah semua obat dan alat yang Pengertian
digunakan untuk menangani pasien emergency sehingga dapat terhindar dari kecacatan/ komplikasi atau kematian akibat keterlambatan penanganan
Tujuan Kebijakan
Ketersediaan obat dan alat live saving dapat selalu terjaga kelancarannya Sesuai dengan fungsinya, Unit Gawat Darurat harus menyediakan obat dan alat untuk life saving 1. Petuga Petugas s unit gawat darurat membuat dan mengisi mengisi usulan yang sudah tersedia dari unit farmasi 2. Blangk Blangko o yang sudah diisi diisi dan ditanda tangani KUPP UGD dan dan
Prosedur
diketahui oleh kepala unit, diserahkan pada unit farmasi 3. Untuk pengada pengadaan an dan dan penerimaa penerimaan n dilakukan dilakukan penang penanggung gung jawab obat obat UGD UGD dibawah dibawah pengawasan pengawasan Kepala Kepala UGD UGD 4. Usu Usulan lan penga pengadaan daan obata obatatt dilakuka dilakukan n tiap bulan bulan
Unit Terkait
Unit Farmasi/ Logistik
PENGGUNAAN DAN PENYEDIAAN OBAT DAN ALAT LIFE SAVING No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Obat dan Alat live saving adalah semua obat dan alat yang Pengertian
digunakan untuk menangani pasien emergency sehingga dapat terhindar dari kecacatan/ komplikasi atau kematian akibat keterlambatan penanganan 1. Keters Ketersediaan ediaan obat dan dan alat live saving saving dapat dapat selalu selalu terjaga terjaga
Tujuan
kelancarannya 2. Agar penggu penggunaan naan obat dan alat alat untuk untuk live live saving saving sesuai sesuai dengan indikasi
Kebijakan
Sesuai dengan fungsinya, Unit Gawat Darurat harus menyediakan obat dan alat untuk life saving 1. Petuga Petugas s unit gawat darurat harus menyedia menyediakan kan /mengorde /mengorderr obat dan alat untuk life saving 2. Obat dan alat alat untuk untuk live live saving saving diletakkan diletakkan ditempat yang mudah dijangkau dan diketahui oleh semua petugas jaga UGD, dan selalu ditata rapi sesuai dengan golongan obat dan alat 3. Untuk menjaga kelancar kelancaran an tersediany tersedianya a obat obat dan alat live live
Prosedur
saving maka penggunaan obat dan alat harus benar-benar sesuai dengan indikasi penyakit 4. Setelah obat terpaka terpakai, i, pengeluaran pengeluarannya nya harus harus tercatat tercatat pada lembaran penggunaan obat 5. Petuga Petugas s unit gawat darurat mengisi Kembali obat dan alat alat saving yang telah dipergunakan 6. Dalam situasi situasi dan kondisi kondisi yang yang darurat, darurat, pengadaan pengadaan alat dan dan obat dapat menggunakan Prosedur darurat yang ada 7. Eva Evaluas luasii setiap pergan pergantian tian jaga jaga melalui melalui serah serah terima
Unit Terkait
Logistik
PROSEDUR PENGANGKUTAN PASIEN KE RUMAH SAKIT No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pengangkutan ke rumah sakit adalah upaya memindahkan penderita Pengertian dari tempat kejadian hingga ke rumah sakit tujuan dengan menggunakan ambulan Tujuan
Memindahkan penderita menuju rumah sakit tujuan denga naman dan menjamin stabilitas keadaan penderita Pengangkutan penderita ke rumah sakit harus dilakukan dengan
Kebijakan
tepat dan dengan pengawasan terus menerus serta Tindakan penyelamatan bila diperlukan 1. Lakukan observas observasii keadaan keadaan pasien selama dalam perjalan perjalanan an meliputi nkeadaan airway, nbreathing, circulation 2. Observ Observasi, asi, catat catat dan laporka laporkan n ke dokter dokter jaga jaga UGD UGD di RS RS tujuan
Prosedur
3. Lakukan Tindaka Tindakan n yang yang perlu perlu dilakukan dilakukan untuk menyelama menyelamatkan tkan nyawa penderita bila terjadi gangguan pada salah satu di atas dan laporkan kepada dokter jaga 4. Laporka Laporkan n ke dokter jaga UGD UGD berapa berapa lama lagi tiba tiba di RS RS (dalam menit)
Unit Terkait
Dokter jaga, perawat
PEMELIHARAAN DAN PERBAIKAN ALAT No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
Pengertian
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pemeriksaan dan pemeliharaan alat adalah system administrasi dan alur dari pemeriksaan dan pemeliharaan alat di UGD 1. Sebaga Sebagaii pedoman pedoman pemeriksaa pemeriksaan n dan dan pemeliharaan pemeliharaan alat di di UGD 2. Tertatan Tertatanya ya system system administrasi administrasi di UGD UGD tentang tentang pemeriksaan pemeriksaan dan
Tujuan
pemeliharaan alat 3. Terpelih Terpeliharanya aranya dan terkontrol terkontrolnya nya alat alat UGD sehingga layak di di siap pakai
Kebijakan Pros Pr osed edur ur
Pemeriksaan dan pemeliharaan alat harus dicatat dan dilaksanakan setiap habis pakai 1. Pe Petu tuga gas s UG UGD D ha haru rus s se sela lalu lu me mela laku kuka kan n pem emer erik iksa saan an al alat at se seti tiap ap habis pakai 2. Petuga Petugas s mengisi mengisi blangko pemeriks pemeriksaan aan dan pemeliha pemeliharaan raan yang ada pada setiap alat 3. Set Setiap iap pengis pengisian ian blang blangko ko harus harus di di paraf paraf 4. Pengon Pengontrolan trolan pencatat pencatatan an dan dan pemeliharaa pemeliharaan n alat alat dilakukan dilakukan oleh penanggungjawab pemeriksaan dan pemeliharaan di UGD dibawah pengawasann KUPP 5. Pet Petuga ugas s UGD harus harus melapor melapor pada penangg penanggung ungjawa jawab b pemeliharaan alat setiap ada kerusakan alat dan selanjutnya diteruskan ke bagian PMS 6. Penang Penanggung gung jawab mengisi blangko pemelihar pemeliharaan aan yang tersedia damn selanjutnya alat dibawa ke PMS 7. PMS memeriksa memeriksa dan memperbaik memperbaikii alat yang diserah diserahkan kan oleh oleh UGD, dan mengisi di dalam 8. Alat yang yang tidak dipakai dapat diperbai diperbaiki ki segera segera diinformasika diinformasikan n
ke UGD untuk selanjutnya membuat usulan penggantian baru Unit
UGD, PMS
Terkait
PEMBERIAN OBAT PERORAL No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
Ditetapkan oleh : SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
Pengertian Tuju Tu juan an Kebijaka Keb ijakan n
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Memberikan pengobatan melalui mulut, guna mendapatkan hasil yang optimal Seba Se baga gaii acua acuan n pem pembe beri rian an ob obat at se seca cara ra pe perr ora orall Tersed Ter sediany ianya a obatobat-oba obatan tan yan yang g diper diperluka lukan n pasi pasien en 1. Me Meny nyia iapk pkan an ob obat at 2. Pe Pera rawa watt cu cuci ci ta tang ngan an 3. Memeriksa kembali obat yang yang telah disiapka disiapkan n dan dicocok dicocokkan kan dengan nama pasien
Prosedur
4. Memberik Memberikan an langsung langsung obat kepada pasien dan ditunggu sampai obat tersebut betul-betul ditelan habis oleh pasien 5. Ob Obse serv rvasi asi re respo spon n pasie pasien n 6. Ala Alat-al t-alat at diber dibersihk sihkan an dan dan diberes dibereskan kan 7. Pe Pera rawa watt cu cuci ci ta tang ngan an
Pelaksana
Perawat
PEREKAMAN EKG No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/2
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
Pengertian
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Merekam perubahan potensial listrik jantung dengan menggunakan alat elektrokardiogram (EKG) Untuk mengetahui adanya kelainan irama jantung Mengetahui adanya kelainan miokardium
Tujuan
Mengetahui pengaruh/efek obat jantung terutama digitalis Mengetahui adanya gangguan elektrolit Mengetahui adanya perikarditis Set mesin EKG Kabel untuk sumber listrik Kabel elektrode ekstremitas dan dada Plat elektrode
Persiapan
Balon pengisal elektrode dada
alat Jelly bengkok Tissue Kertas EKG
Tahap pra interaksi a. Cek catatan keperawatan b. Siapkan alat-alat c. Cuci tangan Tahap kerja a. Dekatkan alat-alat dengan klien b. Pasang elektrode ekstremitas atas pada pergelangan tangan kanan (merah) dan kiri (kuning) searah dengan telapak tangan c. Pasang elektrode ekstrem ekstremitas itas bawah pada pergelangan pergelangan kaki
Prosedur
kanan (hitam) dan kiri (hijau) sebelah dalam d. Pasang elektrode pada daerah dada sebagai berikut : V1 : sela iga ke 4 pada garis sternal kanan V2 : sela iga ke 4 pada garis sternal kiri V3 : diantara V2 dan V4 V4 : sela iga ke 5 pada midclavicula kiri V5 : garis axila anterior (diantara V4 dan V6) V6 : mid axila sejajar dengan V4 Hidupkan mesin EKG Peri Pe riksa ksa kemba kembalili stand standar arisa isasi si dari dari EKG EKG melipu meliputi ti kalib kaliber eras asii dan dan kecepatan Lakukan pencatatan identitas klien melalui mesin EKG Lakukan perekaman sesuai dengan permintaan Matikan mesin EKG
Unit Terkait
Dokter jaga, perawat
NEBULIZER No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
Pengertian
Tujuan
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Nebulaizer adalah suatu tindakan yang bertujuan untuk mengencerkan dahak dan melonggarkan jalan nafas 1. Merelaksasi jalan nafas. 2.
Mengencerkan dan mempermudah mobilisasi sekret.
3.
Menurunkan edema mukosa.
Pemberian Pemberi an obat obat secara secara langsun langsung g pada pada saluran saluran pernafa pernafasan san untuk untuk pengobatan penyakit, seperti : bronkospasme akut, produksi sekret yang berlebihan, dan batuk yang disertai dengan sesak nafas. Kebijakan Prosedur
1. Dibawa Dibawah h tanggung tanggung jawab jawab dan dan pengawa pengawasan san dokter dokter 2. Pera Peralat latan an nebuli nebulize zerr standa standar r Pasien Pasi en/k /kel elua uarg rga a dilakukan
dibe diberi ri penj penjel elas asan an tent tentan ang g halhal-ha hall ya yang ng akan akan
Membawa alat-alat ke dekat pasien. Mengatur posisi pasien sesuai dengan keadaan pasien Memasukkan obat kewadahnya (bagian dari alat nebulizer). Menghubungkan nebulizer dengan listrik Menyalakan mesin nebulizer (tekan power on) dan mengecek out
flow apakah timbul uap atau embun. Menghu Meng hubun bungk gkan an alat alat ke mulut mulut atau atau menu menutup tupii hidun hidung g dan mulut mulut (posisi) yang tepat. Mengan Meng anjur jurka kan n agar agar klien klien untuk untuk melak melakuk ukan an nafas nafas dalam dalam,, tahan tahan sebentar, lalu ekspirasi. Setelah selesai, mengecek keadaan umum klien, tanda-tanda vital, dan melakukan auskultasi paru secara berkala selama prosedur. Menganjurkan klien untuk melakukan nafas dalam dan batuk efektif untuk mengeluarkan sekret
Pelak aks sana Per eraw awa at
PEMBERIAN OBAT PER INJEKSI No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
Pengertian Tuju Tu juan an
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Tatacara pemberian obat per injeksi Memasukkan obat injeksi secara IM, IV, SC den IC Seba Se baga gaii acua acuan n unt untuk uk pem pembe beri rian an oba obatt per per inje injeks ksi. i. Ada petugas petugas yang yang terampil terampil
Kebijakan
Tersedia alat injeksi yang cukup. Tersedia obat-obatan yang diperlukan
Prosedur
1. Perawat cu cuci ta tangan. 2. Me Meng ngam ambi bill spu spuit it.. 3. Mela Melarutk rutkan an lebih lebih dahulu dahulu obat yang yang perlu perlu dilarutk dilarutkan an (mempersiapkn obat ). 4. Memb Membaca aca kembal kembalii daftar daftar obat, kemudi kemudian an melakuk melakukan an desinfektan dengan kapas alkohol : 5. Leh Leher er boto botol/ l/ ampul ampul sebe sebelum lum diger digergaji gaji 6. Kar Karet et penut penutup up flako flakon n ( boto botoll obat obat ) 7. Spuit diisi obat sesuai sesuai dengan dosis yang telah ditentuk ditentukan an 8. Me Menga ngatu turr pos posisi isi kli klien en..
9. Permuka Permukaan an kulit kulit yang yang disuntik disuntik didesinfe didesinfektan ktan dengan alkohol. 10.Menenan 10. Menenangkan gkan kulit 11.Memasuka 11. Memasukan n jarum tegak lurus (25 -90 O) pada permukaan kulit. 12. Menarik menghisap spuit sedikit (IM, SC), bila tidak ada darah, obat dimasukkan perlahan-1ahan sedangkan IV kalau ada darah harus dimasukan secara perlahan. 13. Setelah obat masuk semua, jarum dicabut, bekas tusukan jarum ditekan ditekan dengan dengan kapas kapas alkohol alkohol 14. Cuci tangan kemudian catat pada buku injeksi dan mencatat di status Pela Pe laks ksan ana a
Dokt Do kter er dan dan Per Peraw awat at
MENJAHIT LUKA No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/3
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
Ditetapkan oleh :
SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
Pengertian Tujuan Kebijakan Prosedur
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Luka adalah terputusnya kontinuitas dari suatu jaringan yang disebabkan oleh karena trauma Meningkatkan kualitas pelayanan perawatan luka agar tidak terjadi infeksi lanjut Dilakukan oleh perawat yang terampil. 1. Menj Menjel elas aska kan n pada pada pas pasien ien tent tentan ang g tind tindak akan an yang yang akan akan dilakukan 2. Jika Jika luka berat berat yaitu yaitu luka luka yang yang tergolo tergolong ng bes besar ar dan dalam dalam dengan den gan perdara perdarahan han banyak banyak,, prinsip prinsip penang penangana ananya nya adalah adalah dengan :
Menceg Menc egah ah dan dan meng mengat atas asii shoc shock, k, meng menghe hent ntik ikan an perdarahan, mencegah infeksi , mengurangi rasa sakit.
Melakukan rujukan ke rumah sakit.
Konseling keluarga pasien dan pasien dengan kondisi yang yang dialam dialamii dan dan harus harus menda mendapat patka kan n pena penang ngan anan an lebih lanjut ke RS yang memadai
Persiapan Petugas untuk melakukan rujukan
Mencuci tangan sesuai SOP.
Memakai handschoen steril sesuai SOP
Rujuk
3. Jika Jika luka ringan ringan yaitu yaitu luka luka yang tergo tergolon long g ringa ringan n dan dan dapat dapat dilakukan penangan sesuai dengan kondisi pasien, maka :
Menjahit Menj ahit luka luka disesuik disesuikan an dengan dengan kondisi kondisinya, nya, waktu waktu selama sela ma cedera cedera berlang berlangsun sung, g, derajat derajat kontami kontaminas nasii dan vaskularisasi.: luka lebih dari 8 jam masuk kontaminasi maka jarak jahitan satu dan lainya 1 sampai 1,5 cm Bila kurang dari 8 jam jarak jahitan 0,5 cm.
Mema Me masu suka kan n bena benang ng cu cutg tgut ut ke dala dalam m jaru jarum m jahi jahit. t. Memoto Mem otong ng bena benang ng disesu disesuai aikan kan denga dengan n bany banyakn aknya ya jahitan yang akan dilakukan dilakukan (satu jahitan = 5 cm benang).
Lemak Lema k subkuta subkutan n disatuka disatukan n dengan dengan lemak lemak sub cutan cutan yang
terpisah
dengan
menggunakan
pinset
cirurgi .Sedikit jahitan untuk menutup ruang mati. Lihat SOP HECTING dilembar lampiran.
Lapis La pisan an subk subkuti utiku kula larr kemud kemudian ian ditut ditutup. up. Lihat Lihat SOP SOP HEACTING.
Epid Ep ider ermi mis s
ditu ditutu tup, p,
simp simpul ul
jahi jahita tan n
dite ditemp mpat atka kan n
di
samping tepi luka dan tepi kulit diratakan / dirapikan dengan den gan hati-ha hati-hati ti untuk untuk meningk meningkatka atkan n penyembu penyembuhan han optimal.
Luka diolesi betadin satu arah mengambil kasa dengan pinset lalu membasahinya membasahinya dengan betadin, betadin, kemudian kemudian dioleskan di atas luka.
Permukaan luka ditutup dengan kasa steril kemudian direkatkan dengan plester mengambil kasa steril yang terl terlip ipat at,, kemu kemudi dian an dile dileta taka kan n di atas atas luka luka samp sampai ai menutup jahitan dan sekitarnya. Kemudian diplester.
Meng Me ngan angk gkat at
duk, duk,
meng mengam ambi bill
beng bengko kok k
kemu kemudi dian an
membuang sampah medis ketempat sampah.
Setelah itu melepas handscoen (sesuai SOP Melepas Handscoen).
Mencatat hasil kegiatan pada status pasien.
4. Bila Bila dipe diperl rluk ukan an peme pemeri rian an prof profil ilak aksi sis s teta tetanu nus s berd berdas asar arka kan n kondisi luka dan status imunisasi pasien dengan cara :
Membe Mem berit ritah ahu u pasie pasien n bahw bahwa a pasie pasien n ak akan an mendap mendapat at terapi ATS.
Mencuci tangan sesuai SOP.
Memakai handscoen sesuai SOP.
Membebas Memb ebaskan kan daerah daerah yang akan akan dilakuka dilakukan n suntikan suntikan (sepertiga
lengan
atas
bagian
dalam) dala m) menying menyingsing singkan kan lengan baju baju ke atas sampai sampai sendi bahu.
Pasang perlak di bawah daerah yang akan dilakukan injeksi intra cutan.
Ambil obat ATS dan ambil 0,1 cc diencerkan diencerkan dengan aqua bidest menjadi 1cc lalu siapkan pada bak steril.
Desinfeksi
daerah
yang
sunti suntikan kan deng dengan an kapas kapas alcoho alcoholl
akan
dilakukan
meng mengamb ambilil kapas kapas
dibasah diba sahii alkohol alkohol dan diolesk dioleskan an memutar memutar dari dalam dalam keluar.
Menegangkan dengan tangan kiri menggunakan ibu jari dan da n jari jari telunj telunjuk uk untuk untuk mereg meregan angk gkan an kulit kulit seper sepertig tiga a lengan atas sebagai daerah tempat penyuntikan.
Lakukan penusukan dengan jarum menghadap ke atas dengan sudut 15 - 20 derajat terhadap permukaan kulit disuntikkan subcutan.
Semp Se mpro rotk tkan an obat obat se seba bany nyak ak 0,1 0,1 cc hing hingga ga terj terjad adii gelembung denganmenekan pangkal spuit pelan-pelan.
Tarik spuit dengan pelan-pelan.
Melingk Meli ngkari ari daerah daerah sekitar sekitar gelembu gelembung ng dengan dengan spidol spidol dengan diameter diameter 2,5 cm ambil spidol untuk menandai menandai daerah suntikan dengan diameter 2,5 cm.
Tunggu reaksi obat selama 10-15 menit. Amati daerah lingkaran lingkaran bila positif tandanya tandanya adanya kemeraha keme rahan n atau atau bengka bengkak. k. Observ Observasi asi adanya adanya reaksi reaksi alergi sistemik (misalnya : sulit bernafas, sulit bernafas, keringat dingin, pingsan, mual dan muntah).
Kembali Kem balikan kan posisi posisi klien klien mengatur mengatur lengan lengan baju baju pada pada posisi semula (diturunkan).
Buan Bu ang g
pera perala lata tan n
ya yang ng
tida tidak k
digu diguna naka kan n
dite ditemp mpat at
sampah samp ah medis medis dan mengambi mengambilili barang-b barang-baran arang g yang yang suda su dah h koto kotorr atau atau tida tidak k dipa dipaka kaii dan dan dima dimasu sukk kkan an
ketempat sampah medis.
Melepas handscoen (sesuai SOP).
Mencuci tangan (sesuai SOP).
5. Dokumentasikan Dokumentasikan tindakan yang telah telah dilakukan dilakukan (sesuai (sesuai SOP). SOP). Semua kegiatan yang telah dilakukan dicatat di rekam medis pasien.
Pe Pela laks ksan ana a
Dokt Do kter er dan dan Per Peraw awat at
RUJUKAN PASIEN No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pasien Dirujuk adalah pasien yang atas pertimbangan dokter / Pengertian perawat / bidan memerlukan pelayanan di RS baik untuk diagnostik
Tujuan
Kebijakan Prosedur
penunjang atau terapi. Sebagai acuan penatalaksanaan pengantaran rujukan sampai rumah sakit tujuan dengan cepat dan aman Pengangkut Pengan gkutan an pen penderi derita ta ke ruma rumah h sak sakit it har harus us dila dilakuka kukan n den dengan gan tepa te patt da dan n de deng ngan an pe peng ngaw awas asan an te terus rus me mener nerus us se serta rta Ti Tind ndak akan an penyelamatan bila diperlukan 1. Melihat kondisi pasien dan menyatakan menyatakan pasien perlu rujukan 2. Petu Petuga gas s menj menjel elas aska kan n dan dan memi memint nta a pers perset etuj ujua uan n kepa kepada da keluarga pasien untuk dirujuk 3. Kelua Keluarg rga a pasi pasien en setu setuju. ju. 4. Petuga Petugas s membu membuat at surat surat rujuk rujukan an 5. Memp empersi rsiapka pkan kesia esiapa pan n pasien ien
dan
Petu etugas
se seg gera
menghubungi sopir Ambulan. 6. Sopi Sopirr meny menyia iapk pkan an ambu ambula lan n (jik (jika a su suda dah h siap siap sopi sopirr se sege gera ra menghubungi petugas klinik bahwa ambulan sudah siap) 7. Petu Petuga gas s klin klinik ik mend mendam ampi ping ngii dan dan meng mengan anta tark rkan an pasi pasien en ke tempat tujuan dengan menggunakan ambulan 8. Sete Setela lah h sela selasa saii meng mengan anta tark rkan an dan dan ke kemb mbal alii Petu Petuga gas s klin klinik ik menulis laporan kegiatan pada buku kegiatan
Pelak aks sana Per eraw awa at
PENGAMBILAN SPESIMEN DARAH UNTUK PEMERIKSAAN LABORATORIUM
KLINIK
No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pengambilan dan pendistribusian Pengambilan pendistribusian spesimen darah dalam keadaan Pengertian fresh dan aman sebagai bahan pemeriksaan laboratorium Tujuan
Sebagai acuan dalam pengambilan dan penyediaan spesimen darah untuk dikirim ke laboratorium bagi pasien rawat inap Adanya analis yang diberi tanggung tanggung laboratorium pada jam kerja laboratorium
jawab
untuk kegiatan
Kebijakan Menyediakan spesimen (Urine dan sampel darah) Prosedur
1. Menc Mencat atat at nama nama pasi pasien en dan dan maca macam m peme pemeri riks ksaa aan n di buku buku pemeriksaan laboratorium 2. Mengisi Mengisi formulir formulir permintaan permintaan pemeriks pemeriksaan aan laborator laboratorium ium sesuai sesuai
dengan jenis pemeriksaan 3. Meny Menyed edia iaka kan n temp tempat at pena penamp mpun unga gan n (tab (tabun ung g edta edta)) sesu sesuai ai dengan kebutuhan pemeriksaan dan masing-masing tempat diberi etiket yang lengkap dan jenis meliputi :
Nama pasien
Umur
4. Menyiap Menyiapkan kan pasien pasien dan dan alat alat Tinda Tindakan kan 5. Mengamb Mengambilil sampel sampel dara darah h sesuai sesuai permi permintaan ntaan 6. Mengana Menganalisa lisa sampel sampel sesuai sesuai dengan dengan permin permintaa taan n 7. Menulis Menulis hasil hasil pemeriksa pemeriksaan an laborato laboratorium rium secara secara manual manual 8. Setelah Setelah pemeri pemeriksaa ksaan n selesai selesai hasil hasil yang sudah sudah selesai selesai dapat dapat diserahkan kepada petugas jaga
Pelaksana
Analis
PENERIMAAN PASIEN BARU No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
Pengertian Tujuan
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Menerima pasien Sebagai acuan dalam perawatan dasar langsung Ada Petugas. Petugas.
Kebijakan
Ruang Penerimaam Pasien
Prosedur
Ruang Tindakan. 1. Pasien dan keluarganya diterima dengan ramah 2.
Lihat kondisi pasien (bisa berdiri, duduk atau berbaring)
3.
Selanjutnya lakukan pengkajian data melalui anamnese dan
pemeriksaan fisik. 4.
Laporan pasien pada penanggung jawab ruangan.
5.
Mencatat data dari hasil pengkajian pada catatan medik dan catatan perawatan pasien.
6.
Memberitahukan prosedur perawatan/tindakan yang segera dilakukan
Pelak Pe laksa sana na
Petu Pe tuga gas s jaga jaga pener penerima imaan an pasie pasien n
PENCABUTAN IMPLAN No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/2
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pencabutan Implan adalah melakukan pencabutan alat kontrasepsi Pengertian
yang diletakkan dibawah kulit lengan atas untuk mengembalikan kesuburan atau mengkahiri pemakaian alat sesuai batas waktu yang ditetapkan.
Tujuan
Sebagai pedoman/acuan kerja bagi petugas dalam memberikan langkah-langkah pencabutan KB Implan
1. Buku Pandu Panduan an Praktis Praktis Pelayanan Pelayanan Kontras Kontrasepsi epsi tahun tahun 2014 2014 Referensi
2. Pe Pedom doman an men meneje ejemen men pe pelay layan anan an Ke Kelua luarga rga Be Beren renca cana na ol oleh eh Kemenkes tahun 2014
Prosedur
1.
Petugas Petu gas mela melakuka kukan n persia persiapan pan pra pen pencabu cabutan tan meli meliputi puti :
2.
Tanya Ta nyaka kan n alas alasan an klie klien n menca mencabu butt impla implan. n.
3.
Tanyaka Tany akan n apakah apakah klien klien sud sudah ah menge mengetahu tahuii prosed prosedur ur pencab pencabutan utan implan-2
4.
Tanyaka Tany akan n adany adanya a reaksi reaksi aler alergi gi terha terhadap dap oba obatt anest anestesi esi
5.
Yakinkan Yaki nkan klie klien n telah telah menc mencucil ucileng engann annya ya seber sebersih sih mung mungkin kin dengan sabun dan air serta membilasnya hingga tidak ada sisa sabun
6.
Bantu Bant u klien klien naik naik meja meja periks periksa, a, letak letakkan kan kain kain bersi bersih h dan dan kering kering di di bawah lengan klien dan atur lengan klien dengan benar
7.
Raba Rab a kapsu kapsull untuk untuk menent menentuka ukan n lokasi lokasi insi insisi si guna guna menc mencabu abutt kapsul untuk memperhitungkan jarak yang sama dari ujung akhir semua kapsul
8.
Pasti Pa stika kan n perala peralata tan n steril steril/D /DTT TT suda sudah h terse tersedia dia
9.
Buka Bu ka per perala alata tan n steri sterill dari dari kema kemasa sann nnya ya
10. Petugas melakuka melakukan n tindakan tindakan pra pencabu pencabutan tan a. Petuga Petugas s cuci tangan dengan sabun sabun dan air,keringkan air,keringkan dengankain bersih b. Memakai sarung sarung tangan steril/DTT, steril/DTT, bila sarung tangan tangan diberi bedak, hapus bedak dengan air DTT c. Siapka Siapkan n peralatan dan dan bahan yang diperlukan diperlukan d. Usap tempat pencabutan pencabutan dengan larutan larutan antiseptic dengan gerakan melingkar kearah luar dengan diameter 10-15 cm dan biarkan kering e. Pasang duk duk steril di sekeliling sekeliling lengan klien klien 11. Petugas melakuka melakukan n tindakan tindakan pasca pasca pencabutan pencabutan Implan-2 a. Setelah seluruh kapsul tercabut, hitung kembali jumlah kapsul
untuk memastikan kedua kapsul telah dikeluarkan b. Perlihatkan kedua kapsul tersebut pada klien c. Rapatkan kedua tepiluka insisi dan tutup dengan band-aid d. Beri pembalut tekan untuk nmencegah perdarahan dan
mengurangi memar e. Beri petunjuk pada klien cara merawat luka dan segera ke
petugas bila ada nanah atau darah yang keluar dari luka insisi f. Masukkan klorin 0,5% kedalam tabung suntik dan rendam alat
suntik tersebut dalam larutan klorin selama 10 menit g. Letakkan semua peralatan dalam larutan klorin selama 10
menit untuk dekontaminasi h. Buang peralatan dan bahan habis pakai pada wadah sampah
medis i. Celupkan tangan yang masih memakai sarung tangan
kedalam larutan klorin 10% buka dan rendam selama 10 menit j. Cuci tangan dengan sabun dan air, lalu keringkan denagn kain
bersih k. Lakukan observasi selama 5 menit sebelum memperbolehkan
klien pulang 12. Petugas memberika memberikan n pesan pesan untuk kontrol 3 hari lagi
Petugas
Bidan
PEMASANGAN IMPLAN No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/ 3
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pemasangan KB Implan adalah melakukan pemasangan alat Pengertian
Tujuan
kontrasepsi di bawah kulit lengan atas berupa kapsul yang bekerja untuk menekan ovulasi dan mengentalkan lendir serviks untuk mencegah terjadinya kehamilan. Sebagai pedoman/acuan kerja bagi petugas dalam memberikan
langkah-langkah pemasangan KB Implan 1. Buku Pandu Panduan an Praktis Praktis Pelayanan Pelayanan Kontras Kontrasepsi epsi tahun tahun 2014 2014 Referensi
2. Pe Pedom doman an men meneje ejemen men pe pelay layan anan an Ke Kelua luarga rga Be Beren renca cana na ol oleh eh Kemenkes tahun 2014
Prosedur
1. Petu Petugas gas mela melakuka kukan n peng pengkaji kajian an dat data a iden identita titas s 2. Memp Mempers ersilah ilahkan kan klien klien dan dan suamin suaminya ya dan dan untuk untuk membac membaca a lembar lembar Informed consent dan minta tanda tangan klien dan suaminya. 3. Petu Petugas gas mela melakuka kukan n persiap persiapan an pra pra pemasa pemasangan ngan Impl Implan-2 an-2 a. Pastika Pastikan n klien telah mendapatkan konseling konseling tentang prosedur prosedur pemasangan implant-2 b. Periksa kembali kembali rekam medis dan lakukan lakukan penilaian lanjutan lanjutan bila ada indikasi c. Tanyak Tanyakan an tentang adanya adanya reaksi alergi terhadap terhadap obat anestesi anestesi d. Pastika Pastikan n klien telah mencuci lengan lengan dengan sabun dan membilasnya hingga bersih sehingga tidak ada sisa sabun e. Persila Persilahkan hkan klien naik naik meja periksa periksa f. Letakka Letakkan n kain yang yang bersih bersih dan kering kering dibawah dibawah lengan lengan klien klien dan atur posisi dengan benar g. Tentuk Tentukan an tempat pemasangan pemasangan pada bagian dalam dalam lengan atas dengan mengukur 8 cm diatas lipatan siku h. Beri tanda pada tempat tempat pemasangandenga pemasangandengan n pola segitiga terbalik untuk memasang 2 kapsul implant (40mm) i. Pastika Pastikan n peralatan peralatan steril atau sudah sudah di desinfeksi desinfeksi tingkat tinggi (DTT) sudah tersedia j. Buka peralatan peralatan steril dari dari kemasannya kemasannya k. Buka kemasan kemasan implant-2 dan dan jatuhkan jatuhkan ke dalam mangkok mangkok kecil yang steril ( bila tidak ada mangkok kecil,biarkan implant dalam kemasannya) 4. Petu Petugas gas mela melakuka kukan n tindak tindakan an pra pra pemasa pemasangan ngan Impl Implan-2 an-2 Langkah langkah : a. Petuga Petugas s cuci tangan dengan sabun sabun dan air yang mengalir b. Pakai sarung sarung tangan steril atau DTT,bila DTT,bila sarung tangan tangan diberi bedak, hapus bedak menggunakan air DTT c. Siapka Siapkan n alat dan bahan bahan yang diperluka diperlukan n d. Hitung jumlah kapsul kapsul untuk memastikan memastikan jumlah kapsul lengkap lengkap 2 buah e. Usap tempat pemasangan pemasangan dengan larutan larutan antiseptic dengan gerakan melingkar dan memutar kearah luar dengan diameter 10-15 cm dan biarkan kering f. Pasang kain pentutup pentutup (duk) (duk) steri/DTT steri/DTT disekeliling disekeliling lengan klien klien 2. Melaku Melakukan kan tind tindaka akan n pemas pemasang angan an Impla Implann-2 2
Suntikkan an anestesi lokal lokal 0,3 cc secara intradermal intradermal pada a. Suntikk tempat insisi yang telah ditentukan sampai kulit sedikit menggelembung b. Terusk Teruskan an penusukan penusukan jarum secara subdermal subdermal sepanjang sepanjang 4 cm dan suntikkan masing masing 1 cc pada jalur pemasangan kapsul no 1 dan 2 c. Uji efek anestesinya anestesinya sebelum sebelum melakukan melakukan insisi pada kulit kulit d. Buat insisi dangkal dangkal selebar 2 mm dengan scapel scapel atau ujung bisturi hingga mencapai lapisan subdermal e. Masukka Masukkan n trokar dan pendorongnya pendorongnya melalui melalui tempat insisi dengan sudut 450 hingga mencapai lapisan subdermal kemudian luruskan trokar sejajar dengan permukaaan kulit f. Ungkit kulit dan dorong trokar trokar bersama bersama pendorong pendorongnya nya sampai sampai batas tanda 1 (pada pangkal trokar) tepat berada pada luka insisi g. Tahan pendorong pendorong ditempatnya ditempatnya dengan dengan satu tangan dan tarik trokar keluar sampai mencapai pangkal pendorong h. Sambil menahan menahan ujung kapsul dibawah dibawah kulit, tarik trokar trokar dan pendorongnya secara bersama sampai batas tanda 2 (pada ujung trokar) terlihat pada luka insisi i. Kemudia Kemudian n belokkan belokkan arah arah trokar trokar ke samping dan arahkan arahkan kesisi yang lain dari kaki segitiga terbalik. Dorong trokar dan pendorongnya hingga tanda 1 berada pada luka insisi j. Cabut pendoron pendorong g dan masukkan masukkan kapsul kapsul ke 2 dan dorong dorong kapsul hingga terasa ada tahan pada ujung trocar k. Tahan pendorong pendorong dan tarik trokar trokar kearah pangkal pangkal pendorong untuk menempatkan kapsul pada tempatnya l. Tahan ujung kapsul kapsul kedua kedua yang yang sudah sudah terpasang terpasang dibawah kulit, tarik trokar dan pendorong hingga keluar dari luka insisi m. Raba kapsul dibawah kulit untuk untuk memastika memastikan n kedua kedua kapsul kapsul terpasang baik pada posisinya n. Raba daerah daerah insisi untuk memastikan memastikan seluruh kapsul kapsul berada jauh dari dari luka insisi insisi 3. Mel Melaku akukan kan tind tindaka akan n pasca pasca pemas pemasan anga gan n a. Tekan pada tempat tempat insisi dengan kasa untuk untuk menghentikan menghentikan perdarahan b. Dekatk Dekatkan an ujung-ujung ujung-ujung insisi dan tutup dengan band-aid band-aid c. Beri pembalut pembalut tekan untuk mencegah mencegah perdarahan perdarahan bawah kulit atau memar pada kulit d. Beri petunjuk petunjuk pada klien cara merawat merawat luka dan jelaskan bila ada nanah atau perdarahan atau kapsul keluar dari luka
insisi maka ia harus segera kembali ke petugas e. Masukka Masukkan n klorin dalam tabung suntik suntik rendam alat suntik tersebut dalam klorin 0,5% selama 10 menit f. Letakka Letakkan n semua semua peralatan peralatan dalam dalam larutan larutan klorin klorin selama selama 10 menituntuk dekontaminasi, pisahkan trokar dari pendorongnya g. Buang peralatan peralatan yang sudah tidak tidak dipakai lagi ke tempatnya tempatnya (kasa,kapas,sarung tangan/alat suntik sekali pakai) h. Celupk Celupkan an tangan yang masih memakai memakai sarung tangan tangan ke dalam larutan klorin,kemudian buka dan rendam selama 10 menit i. Cuci tangan tangan dengan dengan sabun sabun dan air,lalu keringkan keringkan dengan kain bersih j. Gambar letakan letakan kapsul kapsul pada pada rekam rekam medis dan dan catat bila ada hal yang khusus 4. Laku Lakukan kan obser observas vasii selama selama 5 menit menit sebel sebelum um memperb memperbole olehkan hkan klien pulang
Petugas
Bidan
PELAYANAN KB SUNTIK
No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/2
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
KB suntik merupakan obat kontrasepsi yang berisi hormon yang Pengertian
bekerja menekan ovulasi dan mengentalkan lendir serviks sehingga dapat mencegah kehamilan dengan tehnik penyuntikan secara intra musculair yang memiliki daya kerja dalam batas waktu tertentu.
Tujuan Referensi Prosedur
Sebagai pedoman/acuan kerja bagi petugas dalam memberikan langkah-langkah pelayanan KB suntik Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi tahun 2014 1. Petugas melakuka melakukan n konseling konseling awal kepada akseptor tentang : a. KB secara umum, b. Efek samping, c. Tujuan KB dan d. Pelayanan yang bisa didapat dari kunjungannya.
2. Bila Klien Klien memilih memilih KB Suntik, berikan informasi khusus KB suntik suntik secara lebih lengkap. a. Te Temp mpat at peny penyun unti tika kan n b. Ca Cara ra ker kerja ja KB KB sunt suntik ik c.Efektifitas d. Ke Keun untu tung ngan an e. Kerugian 3. Lak Lakuk ukan an pen pengk gkaji ajian an dat data a 4. Mempersila Mempersilahkan hkan klien dan suaminya suaminya dan untuk untuk membaca membaca lembar Informed consent dan minta tanda tangan klien dan suaminya. 5. Periksa kembali rekam medis medis dan dan lakukan lakukan penilaian penilaian lanjutan lanjutan bila bila ada indikasi. 6. Petu Petugas gas melakuk melakukan an persiapa persiapan n alat dalam dalam baki beralas beralas a. Spuit disposable sesuai ukuran yang dibutuhkan b. Kapas alcohol c. Obat KB suntik yang diperlukan d. Bengkok e. Kartu KB
7. Mel Melaku akukan kan pers persiap iapan an klien klien a. Memb Memberit eritahu ahu tujuan tujuan dan tindaka tindakan n yang akan akan dilakukan dilakukan b. Meny Menyiapk iapkan an posisi posisi klien klien sesuai sesuai kebut kebutuha uhan n c.Menyiapkan lingkunan aman dan nyaman 8. Pe Pela laks ksan ana aan a. Ba Bawa wa alat alat-al -alat at kedek kedekat at klie klien n b. Pe Petu tuga gas s cuci cuci tang tangan an c.Membaca obat yang akan diberikan, dosis dan cara pemberian d. Mela Melarutk rutkan an oba obatt yang yang dip diperlu erlukan kan e. Mem Membac baca a ulan ulang g label label ob obat at f. Membebas Membebaskan kan daerah yang yang akan disuntik dari pakaian pakaian g. Memb Membuka uka daerah daerah suntik suntikan an dari pakaian pakaian (otot (otot pangkal pangkal lengan,1/3 tengah paha sebelah luar, 1/3 bagian SIAS) h. Mendesin Mendesinfeksi feksi kulit lalu lalu ditegangka ditegangkan n dengan dengan tangan tangan kiri kiri pad pada a
daerah bokong atau mengangkat otot pada Musculus Quadricus femorus/ Musculus Deltoideus, kemudian tusukkan jarum tegak lurus (90o) dengan permukaan kulit sedalam ¾ panjang jarum i. Tarik penghisap penghisap ada darah/tidak, darah/tidak, bila bila tidak ada darah darah obat dimasukkan perlahan-lahan j. Setelah obat masuk masuk semua, semua, jarum dicabut dicabut dengan dengan cepat. cepat. Bekas tusukan jarum ditekan dengan kapas alcohol k.Klien dirapikan l. Ala Alat-al t-alat at dibereska dibereskan n m. Men Mencu cuci ci tang tangan an 9. Evaluasi a. Tid Tidak ak te terja rjadi di he hema matom tom b. Ster Sterilis ilisasi asi ala alatt tetap tetap terj terjaga aga c. Amati reaksi klien setelah di injeksi
Petugas
Bidan
MENIMBANG BERAT BADAN BAYI DENGAN BABY SCALE/ TIMBANGAN BAYI No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
Pengertian
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Melakukan penimbangan berat badan dengan timbangan bayi (baby scale)
Sebagai acuan dalam langkah-langkah menimbang berat badan
Tujuan
dengan menggunakan timbangan bayi (baby scale) 1. Petugas meletakkan meletakkan timbangan timbangan di di tempat yang rata rata dan datar 2. Petugas memastikan memastikan jarum timbangan timbangan menunjukan menunjukan angka angka nol nol
Prosedur
3. Petugas menimbang menimbang bayi atau atau balita balita secara secara telanjang telanjang (pakaian (pakaian minimal)Petugas membaca berat badan anak sesuai angka yang ditunjuk oleh jarum timbangan. 4. Petugas Petugas mencatat mencatat hasil hasil penim penimban bangan gan
Petugas
Bidan , Perawat
DISTRIBUSI MAKANAN PASIEN No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1 /1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh :
Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Distribusi makanan pasien adalah suatu kegiatan pelayanan gizi Pengertian
untuk memberikan makanan kepada pasien rawat inap yang sesuai dengan dietnya Sebagai acuan penerapan dalam melaksanakan distribusi makanan
Tujuan
pasien 1. Pelajari masalah gizi pasien yang tertulis dalam rekam medik
atau formulir skrining gizi atau formulir konsul gizi sesuai permasalahan dan hasil wawancara dengan pasien 2. Tentukan diagnosa gizi pasien 3. Tentukan diet untuk pasien 4. Siapkan makanan sesuai dengan diet 5. Distribusi makanan ke masing masing pasien sesuai dengan
makanan yang telah dipesan dan tepat waktu Prosedur
Kegiatan distribusi makanan dilakukan 3 x sehari, yaitu :
Pagi
: pkl. 07.00 - 07.30 WIB
Siang : pkl. 11.00 - 12.00 WIB
Sore
: pkl. 16.30 - 17.30 WIB
6. Mengambil dan membersihkan kembali tempat makan yang
telah selesai digunakan pasien 7. Mengembalikan tempat makan pada tempatnya 8. Dokumentasikan pada buku distribusi makanan
Petugas
Bagian Gizi
PENOLAKAN PASIEN UNTUK MENOLAK ATAU TIDAK MELANJUTKAN PENGOBATAN No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1 /2 Ditetapkan oleh :
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
Hak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan adalah kegiatan menjelaskan kepada pasien mengenai haknya dalam Pengertian
memutuskan pengobatan yang akan dilakukan terhadap dirinya, pasien berhak memutuskan menerima atau menolak melakukan pengobatan serta berhak menghentikan pengobatan saat pengobatan berlangsung. Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penolakan
Tujuan
pasien untuk tidak melanjutkan pengobatan Petugas menjelaskan kepada pasien tentang kondisi pasien,
1.
rencana medis lanjut pasien dengan jelas dan bahasa yang mudah dipahami pasien 2.
Prosedur
Apabila pasien menolak, menolak, petugas petugas memberikan memberikan form informed informed consent untuk di lengkapi
3.
Petugas menjelaskan tentang konsekuensi penolakan, yang bertanggungjawab atas penolakan serta tersedianya alternatif pelayanan pengobatan
4.
Pasien atau keluarga pasien mengisi menandatangani form informed consent didampingi oleh petugas
Petugas
Petugas yang bertugas
TRIASE No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/2 Ditetapkan oleh :
KLINIK
ZAMZAM MEDIKA
SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Triase adalah pengelompokan atau proses memilih – milih keadaan Pengertian pasien berdasarkan derajat kegawat daruratannya dan berat – ringan trauma atau penyakit pasien. Setiap pasien yang datang dapat ditangani dengan cepat dan tepat Tujuan
sesuai dengan jenis kasus dan tingkat kegawatan. 1. Pend Pender erita ita data datang ng diter diterima ima pet petug ugas as UGD. UGD. 2. Diruang Diruang trias triase e dilak dilakukan ukan anam anamnese nese dan dan pemerik pemeriksaa saan n singkat singkat dan cepat (selintas) untuk menentukan derajat kegawatannya 3. Proses Proses triase triase,, dilakuk dilakukan an langsu langsung ng oleh oleh perawa perawatt / dokter dokter Unit Unit Gawat Darurat Puskesmas Gemarang. 4. Pertolo Pertolongan ngan pada pada pelaya pelayanan nan Gawa Gawatt Darurat Darurat sehar seharii – hari dahulukan korban yang kondisinya berat sekali.
Prosedur
5. Priorita Prioritas s pertolon pertolongan gan dengan dengan labelisa labelisasi si warna warna : Merah – untuk pasien gawat darurat
Kuning – untuk pasien gawat tidak darurat atau darurat tidak gawat
Hijau –untuk pasien tidak gawat dan tidak darurat.
Hitam –untuk pasien korban meninggal
6. Namun Namun bila bila jumlah jumlah pende penderita rita/kor /korban ban yang yang ada ada lebih lebih dari dari 50 orang, maka triase dapat dilakukan di luar ruang triase (di depan gedung UGD). 7. Pender Penderita/ ita/korb korban an mendapa mendapatkan tkan priori prioritas tas pelaya pelayanan nan denga dengan n urutan warna :Merah, Kuning, Hijau, Hitam.
Bagan Alir Pasien datang
Petugas melakukan triase
Merah
Kuning
Hijau
- Tanda-tanda vital
- Tanda-tanda vital
- Tanda-tanda vital
dak stabil
stabil
stabil
- Ada gangguan di
- Tidak ada
- Tidak ada
jalan nafas dan
gangguan di jalan
gangguan di jalan
sirkulasi
nafas dan sirkulasi
nafas dan sirkulasi
- Penurunan GCS
- Penurunan GCS
- GCS 4-5-6
Hitam - Pasien dinyatakan Meninggal
Gawat prioritaskan
Dokter Petugas
Perawat Bidan
PENYIAPAN PROSES MEMASAK
No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
Ditetapkan oleh : SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Penyiapan proses memasak adalah suatu kegiatan pelayanan gizi Pengertian untuk mempersiapkan petugas dalam melaksanakan pengolahan makanan dengan aman dan memenuhi standart Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penyiapan proses Tujuan
memasak Pastikan personal hygiene petugas ( kuku, tangan, rambut,
1.
pakaian dan lain) dalam keadaan rapi dan bersih Gunakan alat / kelengkapan masak
2.
Prosedur
Tutup kepala
Celemek
Sarung tangan
Alas kaki kaki
3. Siap bekerja 4.
Setelah selesai lepaskan semua atribut / kelengkapan memasak
5. Keringkan dan bersihkan
Petugas
Juru Masak
TATA LAKSANA BAYI BARU LAHIR DENGAN ASFIKSIA No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/2
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pedoman dalam melakukan tindakan perawatan kegagalan nafas Pengertian secara spontan dan teratur segera setelah lahir (asfiksia) Sebagai acuan dalam melakukan perawatan bayi asfiksia sehingga Tujuan
angka kesakitan dan kematian pada bayi dengan asfiksia dapat dikurangi.
Prosedur
1.
Jelaskan tindakan yang akan dilakukan
2.
Cuci tangan secara medis sebelum melakukan tindakan
3.
Segera setelah kepala lahir bersihkan muka, mulai bayi dengan kain bersih
4.
Setelah bayi lahir dalam beberapa detik lakukan pemulaian sambil memindahkan bayi ke perut ibu
5.
Bila bayi tidak bernafas atau megap-megap, anggota gerak lunglai, atau tidak bergerak aktif segera jepit dan potong tali pusar, beritahukan masalah bayi pada ibu dan keluarga
6.
Selimuti bayi dengan kain alas di atas perut ibu kemudian pingahkan bayi ke meja pesusitasi, pertahankan kehangatan bayi
7.
Letakkan bayi dengan posisi terlentang, kemudian ganjal bahu bayi dengan lipatan kain / handuk kecil yang telah disiapkan
8. Atur kepala kepala bayi bayi dengan posisi setengah setengah ekstensi ekstensi 9.
Lakukan penghisapan lendir, dari mulut < 5 cm dan dari hidung < 3 cm sambil menarik pipi penghisap
10. Keringkan bayi dengan memberikan sedikit tekanan mulai dari
muka, kepala ke seluruh tubuh 11. Ganti kain yang menyelimuti tubuh bayi dengan kain bersih dan
kering 12. Selimuti bayi dengan kain kering, biarkan muka + dada terbuka 13. Atur kembali kembali posisi bayi dg sedikit ekstensi ekstensi 14. Lakukan penilaian :
a. Bila bayi bayi bernapas bernapas normal, selimuti dan anjurkan anjurkan ibu untuk untuk segera menyusui b. Bila bayi bayi tidak bernap bernapas, as, megap-m megap-mega egap, p, atau menang menangis is lemah, segera lakukan ventilasi Langkah Ventilasi :
- Pasang sungkup, hingga melingkupi hidung, mulut, dan dagu - Lakukan ventilasi percobaan (2x)
Tiup pangkal tabung atau tekan balon untuk mengalirkan udara ( 30 cm air ) ke jalan nafas bayi
Lihat apakah dada bayi mengembang Bila dada bayi tidak mengembang, periksa posisi sungkup pastikan tidak ada udara yang bocor, periksa posisi kepala, ½ ekstensi atau mungkin ada cairan / lendir di mulut
Bila dada bayi mengembang, lanjutkan ventilasi 20x dalam 30 detik, bila bayi bernapas normal hentikan dan pantau kondisi bayi secara seksama
Bila bayi masih tidak bernapas atau megap-megap teruskan ventilasi 20x selama 30 detik, hentikan ventilasi dan lakukan penilaian ulang 30 detik
Bila bayi tidak bernapas spontan 2 – 3 menit pesusitasi teruskan ventilasi dengan internal 30 detik dan siapkan rujukan
Bila bayi tidak bernapas sesudah ventilasi 20 menit pertimbangkan untuk menghentikan ventilasi
- Lakukan pemantauan seksama bagi pasien pesusitasi selama 2 jam
Periksa adanya tarikan dinding dada Amati apakah apakah napas napas bayi bayi megap-megap megap-megap Hitung frekuensi napas bayi < 30 menit atau > 60 menit
- Jaga bayi tetap hangat dan kering
Tunda memandikan 6 – 24 jam
Bila napas bayi dan warna kulit bayi normal, berikan bayi pada ibunya untuk di dekap dan disusui
- Bila ada satu dari tanda bahaya bayi di bawah ini segera rujuk
Frekuensi napas < 30 atau > 60 per menit Adanya tarikan dinding dada
Bayi merintih atau megap-megap
Seluruh tubuh bayi pucat / sianosis
Bayi lemas
PENCATATAN a. Catatan pesusitasi selengkapnya b. Cantumkan tanggal dan waktu bayi lahir c. Kondisi saat bayi lahir d. Jam mulai pesusitasi e. Tindakan yang dilakukan selama pesusitasi f. Kapan bayi bernapas spontan atau pesusitasi dihentikan g. Hasil tindakan pesusitasi h. Ajukan pasca pesusitasi
Unit terkait Ruang Bersalin
TATA LAKSANA BAYI DENGAN GANGGUAN NAFAS No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/3
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pedoman untuk melakukan perawatan bayi dengan gangguan nafas Pengertian
pada bayi baru lahir, dimana keadaan bayi yang sebelumnya normal atau bayi dengan asfiksia yang sudah dilakukan resusitasi dan berhsil, tetapi beberapa saat kemudian mengalami gangguan nafas.
Tujuan
Sebagai acuan dalam melakukan perawatan bayi baru lahir dengan gangguan nafas.
Prosedur
1. Jelaska Jelaskan n tindaka tindakan n yang yang akan akan diakuka diakukan n 2. Cuci tangan secara medis sebelum melakukan melakukan tindakan tindakan 3. Lihat frekuensi frekuensi pernafasan pernafasan bayi bayi > 60kali/menit 60kali/menit atau frekuensi frekuensi < 40 kali/menit dan mungkin menunjukkan satu atau lebih tanda tambahan gangguan nafas sbb: -
Bayi dengan sianosis
-
Tarikan dinding dada
-
Merintih
-
Bayi apnu (nafas berhenti lebih 20 menit)
4. Pasang infuse intravena, intravena, sesuai sesuai dengan dengan kondisi bayi, yang paling sering dan bila bayi tidak dalam keadaan dehidrasi berikan infuse dekstrosa 10% 5. Pant Pantau au se sela lalu lu TTV TTV 6. Jaga Jaga pate patens nsii jalan jalan nafa nafas s 7. Berikan Berikan O2 O2 (2-3 liter/ liter/meni menitt dgn kateter kateter nasa nasal) l) 8. Jikan Jikan b bay ayii meng mengala alami mi apn apnu u 9. Lakukan tindakan resusitasi resusitasi sesuai sesuai tahap tahap yang yang diperlukan diperlukan 10.Lakukan 10. Lakukan penilaian penilaian lanjut 11.Bila 11. Bila terjadi kejang, hentikan kejang 12.Segera 12. Segera periksa kadar glukosa darah 13.Pemberia 13. Pemberian n nutrisi adekuat
14.Manajemen 14. Manajemen lanjutan lanjutan a. Gang Ganggu guan an Nafas Nafas Seda Sedang ng b. Lanjutk Lanjutkan an pemberi pemberian an O2 4-5 4-5 liter liter dengan dengan sungkup sungkup c. Bayi Bayi jjan anga gan n diber diberika ikan n minum minum d. Jika ada ada tanda tanda berikut, berikut, berikan antibiotika antibiotika (ampisilin (ampisilin dan gentamisin) untuk terapi kemungkinan besar sepsis: Suhu aksiler < 34°C atau >39°C
Air ketuban ketuban bercampur bercampur mekonium mekonium
Riwayat infeksi intrauterine, demam, curiga infeksi
berat atau ketuban pecah dini (> 18 jam) Bila suhu aksiler 34-36,5°C atau 37,5-39°C tangani
untuk masalah suhu abnormal dan nilai ulang setelah 2 jam: -
Bila suhu belum stabil atau gangguan nafas belum ada perbaikan berikan antibiotika untuk terapi kemungkinan besara sepsis
-
Jika suhu normal, teruskan amati bayi. Apabila suhu kembali abnormal, ulangi tahapan tersebut diatas.
15.Bila tidak ada tanda-tanda ke arah sepsis, nilai kembali bayi setelah 2jam 16.Apabila bayi mulai menunjukkan perbaikan atau tanda-tanda perburukan setelah 2jam, terapi untuk kemungkinan besar sepsis dan segera rujuk ke rumah sakit rujukan. 17.Bila bayi mulai menunjukkan tanda-tanda perbaikan (frekuensi nafas menurun tidak kurang dari 40 kali/menit, tarikan dinding dada berkurang atau suara merintih berkurang) disertai perbaikan tanda klinis : Kurangi terapi O2 secara bertahap 18.Pasang pipa orogastrik, berikan ASI perah setiap 2 jam. Jika tidak dapat menyusui, berikan ASI perah dengan menggunakan salah satu alternative pemperian minum. 19.Amati bayi 24 jam setelah pemberiaan antibiotic dihentikan. Bila bayi kembeli tampak kemerahan tanpa pemberian O2 selama 3 hari, minum baik dan tak ada alas an bayi tetap tinggal di rumah sakit, bayi dapat dipulangkan. 20.Ganggua 20. Gangguan n Nafas Ringan Beberapa bayi cukup bulan yang mengalami gangguan nafas ringan pada waktu lahir tanpa gejala-gejala lain disebut Transient Tachypnea of the Newborn (TTN), terutama terjadi
setelah bedah sesar. Biasanya kondisi tersebut akan membaik dan sembuh sendiri tanpa pengobatan. Meskipun demikian, pada beberapa kasus, gangguan nafas ringan
tanpa pengobatan. Meskipun demikian, pada beberapa kasus, gangguan nafas ringan tanda awal dari infeksi sistematik.
Amati pernafasa pernafasan n bayi setiap setiap 2 jam jam selama 6 jam berikutnya
Bila dalam pengamatan gangguan nafas memburuk atau timbul gejala sepsis lainnya, terapi untuk kemungkinan besar sepsis dan tangani gangguan nafas sedang dan segera dirujuk ke rumah sakit rujukan
Berikan ASI bila bayi mampu menghisap. Bila tidak, berikan ASI perah dengan menggunakan salah satu cara alternative pemberian minum.
Kurangi pemberian O2 secara bertahap bila ada perbaikan gangguan nafas. Hentikan pemberian O2 jika frekuensi frekuensi nafas nafas 40-60 40-60 kali/menit kali/menit
Amati bayi bayi selama 24 jam berikutnya berikutnya,, jika frekuensi frekuensi nafas menetap antara 40-60 kali/menit. Tidak ada tanda-tanda sepsis, dan tidak ada maslah lain yang memerlukan perawatan, bayi dapat dipulangkan.
Unit terkait Ruang Bersalin
HIPERTENSI DALAM KEHAMILAN, PRE EKLAMSI DAN EKLAMSI No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/2
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
Ditetapkan oleh :
SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Tindakan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya hipertensi Pengertian
dalam kehamilan. Hipertensi dalam kehamilan adalah komplikasi kehamilan setelah kehamilan 20 minggu yang ditandai dengan timbulnya salah satu dari: oedema, protein urine atau kedua duanya. Semua pasien hipertensi dalam kehamilan ditatalaksana untuk
Tujuan
mencegah komplikasi lebih lanjut sehingga tidak menimbulkan kematian ibu dan janin Deteksi dini pada pasien hamil trimester pertama dengan riwayat
Kebijakan
hipertensi atau trias hipertensi dalam kehamilan (oedema, protein urine, dan atau kejang)
Prosedur
A. Hipertensi Hipertensi dalam kehamilan 1. Diagnos Diagnostik tik hiperte hipertensi nsi dibuat dibuat jika jika tekanan tekanan darah darah diast diastolic olic lebih lebih dari da ri 90 atau atau kena kenaika ikan n 15mmhg 15mmhg pada pada 2 kali kali peng penguku ukura ran n berjarak 1 jam atau lebih tanpa disertai protein urine. 2. Pantau Pantau tekan tekanan an darah, darah, urine urine,, dan kond kondisi isi janin janin setiap setiap mingg minggu u 3. Jika Jika tekana tekanan n dara darah h mening meningkat kat tangan tanganii deng dengan an preekla preeklamsi msia a ringan 4. Jika Jika kond kondisi isi jan janin in membur memburuk uk atau terjad terjadii pertu pertumbu mbuhan han janin janin terhambat, rawat untuk penilaian kesehatan janin 5. Jika Jika teka tekana nan n dara darah h stab stabil il,, jani janin n dapa dapatt dila dilahi hirk rkan an se seca cara ra normal B. Preekl Preeklams amsii ring ringan an 1. Preekla Preeklamsi msi ringan ringan pada pada keham kehamilan ilan 35 minggu minggu a. Dipertim Dipertimbang bangkan kan termin terminasi asi kehamil kehamilan an (rujuk) (rujuk) C. Pre Preekla eklamsi msi Berat Berat / Eklamsi Eklamsi 1. Sege Segera ra dil dilak akuka ukan n raw rawat at ina inap. p. 2. Ti Tirah rah bari baring ng miring miring ke satu satu sisi. sisi. Tanda Tanda vital vital diperik diperiksa sa setiap setiap 30 menit, dan refleks patella setiap jam. 3.
beri berika kan n Infu Infus s dext dextro rose se 5% dima dimana na setia setiap p 1 lite literr dise diseli ling ngii dengan infus RL (60-125 cc/jam) 500 cc.
4. Diet Diet cukup cukup protei protein, n, renda rendah h karboh karbohidra idrat, t, lemak lemak dan dan garam garam.. 5. Pemberia Pemberian n obat obat anti anti kejan kejang g magnes magnesium ium sulfa sulfatt (MgSO4 (MgSO4). ). a) Dosi Dosis s awa awall sekit sekitar ar 4 gr MgSO MgSO4) 4) IV (20% (20% dala dalam m 20 cc) selama 1 gr/menit kemasan 20% dalam 25 cc larutan MgSO4 MgS O4 (dalam (dalam 3-5 3-5 menit) menit).. Di Diiku ikuti ti seger segera a 4 gram gram di pantat kiri dan 4 gr di pantat kanan (40% dalam 10 cc) dengan jarum no 21 panjang 3,7 cm. Untuk mengurangi nyeri
dapat
diberikan
xylocain
2%
yang
tidak
mengandung adrenalin pada suntikan IM. Dosis ulang : diberikan 4 gr IM 40% setelah 6 jam pemberian dosis awal lalu dosis ulang diberikan 4 gram IM setiap 6 jam dimana pemberian MgSO4 tidak melebihi 2-3 hari.
Unit terkait Ruang Bersalin
TATALAKSANAAN KETUBAN PECAH DINI No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pengertian
Keadaan pecahnya ketuban sebelum pesalinan (>24 jam).
Tujuan
Mencegah terjadinya resiko komplikasi pada ibu dan janin
Kebijakan
Ibu bersalin dengan Ketuban pecah dini dini ditangani di Puskesmas jika memungkinkan Dan dirujuk jika tidak berhasil 1. Jelaska Jelaskan n tindak tindakan an yang yang akan akan dilaku dilakukan kan 2. Cuci tangan secara medis sebelum sebelum melakukan melakukan tindakan 3. Pasien Pasien baringk baringkan an di tempat tempat tidur tidur dan tidur tidur miring kiri kiri 4. Lakukan Lakukan penila penilaian ian terhad terhadap ap tingkat tingkat kematan kematang g servik servik 5. Lakukan Lakukan pemeriks pemeriksaan aan TTV TTV dan dan his serta serta DJJ DJJ 6. Catat Catat semua semua hasil hasil penila penilaian ian pada pada parto partograf graf 7. Larutkan Larutkan 0,5 U oksitosin oksitosin dalam dalam 500ml 500ml Dekstrose Dekstrose 5% 5% (atau PZ)
Prosedur
dan diberikan dengan dosis awal 4 tetes per menit 8. Naikkan Naikkan jumlah jumlah tetesan tetesan sebesar sebesar 4 tetes tetes permenit permenit setiap setiap 30 menit sampai tercapai kontraksi yang adekuat (maksimal 2 flash) 9. Jika tidak tidak tercapai tercapai kontraksi kontraksi yang yang adekuat adekuat maka dilakukan dilakukan rujukan 10. Jangan berikan oksitosin 10 U dalam 500 ml Dextrose 5% pada pasien multigravida dan atau penderita bekas section caesars
Unit terkait Ruang Bersalin
PERSALINAN DENGAN DISTOSIA BAHU No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/3
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Suatu keadaan dari suatu persalinan yang mengalami kemacetan Pengertian
dan berlangsung lama sehingga mengganggu keadaan ibu dan janin Persalinan dengan tidak ada penurunan kepala lebih dari satu jam untuk nullipara dan multi para
Tujuan
Mengurangi resiko komplikasi ibu dan janin Ibu bersalin dengan hambatan kemajuan persalinan (persalinan
Kebijakan
macet) ditangani di Klinik jika memungkinkan. Dan dirujuk jika tidak berhasil.
Prosedur
a. Bidan 1. Memant Memantau au dan menc mencata atatt sacara sacara berka berkala la keadaa keadaan n ibu dan janin, his dan kemajuan persalinan persalinan pada partograf partograf dengan cermat pada saat pengamatan dilakukan 2. Jika terjadi terjadi peny penyimpa impanga ngan n dalam dalam kemaju kemajuan an persa persalina linan n maka palpasi uterus dengan teliti untuk mendeteksi gejala-gejala dab tanda lingkaran retraksi patologis/ lingkaran Bandl 3. Ja Jaga ga agar agar ibu ibu mend mendap apat at hidr hidras asii yang yang baik baik sela selama ma prose proses s persalinan, anjurkan ibu untuk sering minum. 4. Menganj Menganjurka urkan n ibu untuk untuk berja berjalanlan-jala jalan n dan mengu mengubah bah posis posisii selama proses persalinan dan kelahiran 5. Meminta
ibu
sering
buang
air
kecil
selama
proses
lama
dengan
persalinan. 6. Amati
tanda-tanda
partus
macet
dan
melakukan melakuka n palpasi abdomen, abdomen, menilai penurunan penurunan kepala dan peme pe meri rika kasa saan an
dala dalam, m,
meni menila laii
peny penyus usup upan an
jani janin n
dan dan
pembukaan serviks paling sedikit tiap 4 jam selam fase laten
dan aktif persalinan. Dan mencatatnya di partograf 7. Selalu amati ati tan tanda-tan tanda gawat jan janin dan gawat ibu ibu (pemerik (pem eriksaa saan n di partogra partograff melewat melewatii garis garis waspad waspada), a), rujuk rujuk dengan cepat dan tepat 8. Rujuk juk dengan tepat pat untuk fase laten per ers salin linan yang memanjang (0-4cm) berlangsung lebih dari 8-10 jam 9. Rujuk juk denga engan n tepat untuk fas fase aktif ktif pe perrsalin linan yan yang memanjang, kurang dari 1cm/jam dan garis waspada pada partograf yang telah dilewati. 10. Rujuk
dengan
tepat
untuk
kala
II
persalinan
yang
memanjang (2 jam meneran untuk primipara, 1 jam untuk multipara) b. Kelai Kelainan nan pada pada saat saat inpa inpartu rtu Jika ada tanda dan gejala persalinan macet, gawat janin, atau tanda bahaya pada ibu, maka ibu dibaringkan miring ke sisi kiri dan berikan cairan RL c. Kelainan Kelainan ketika ketika proses proses persa persalina linan n 1. Bila keterl keterlamba ambataan taan terjad terjadii sesudah sesudah kepala kepala lahir lahir :
Lakukan episiotomy
Dengan ibu posisi terlentang, minta ibu melipat kedua paha dan menekuk lutut kea rah dada sedekat mungkin ( minta dua orang untuk membantu (suami atau anggota kluarga yang lain) untuk menekan lutut ibu dengan mantap kea rah dada (Manuver Mc. Robect).
Gunakan sarung tangan DTT/steril
Lakukan tarikan kepala curam ke bawah untuk melahirkan bahu bah u depan. depan. Hindark Hindarkan an tarikan tarikan berlebi berlebihan han pada pada kepala kepala karena mungkin akan melukai bayi.
Pada
saat
mela melak kukan kan
penarika ikan
pa pad da
kepal, al,
mita ita
seseorang untuk melakukan tekanan suprapubis ke bawah untu un tuk k
mela melah hirka irkan n
bahu. ahu.
Jang Jangan an
pern pernah ah
mela melaku kuka kan n
dorongan doronga n pada fundus karena nantinya kan mempengaruhi mempengaruhi bahu lebih jauh dan menyebabkan rupture uteri.
Jika bahu tetap tidak lahir.
Dengan menggunakan sarung tangan DTT/steril, masukkan satu tangan ke dalam vagina
Berikan tekanan pada bahu anterior ke arah sternum bayi untuk mengirangi diameter bahu
Jika bahu masih tetap tidak lahir
Masukkan satu tangan ke dalam vagina
Pega Pe gang ng tula tulang ng leng lengan an atas atas ya yang ng bera berada da pada pada posi posisi si
posterio post erior, r, lengan lengan fleksi fleksi dibagian dibagian siku, siku, tempatka tempatkan n lengan lengan lelintang di dada. Cara ini akan memberikan ruang untuk bahu anterior bergerak di bawah simpisis pubis Isi partograf, kartu ibu, dan catatan kemajuan perslinan dengan lengkap dan menyeluruh. Jika ibu dirujuk ke rumah sakit kirimkan satu copy partograf dan dokumen lain bersama ibu.
Unit terkait Ruang Bersalin
No Dokumen
ATONIA UTERI No Revisi
Halaman
....
...
1/3
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Penatalaksanaan atonia uteri adalah panduan tindakan apabila Pengertian
miometrium tidak berkontraksi. Uterus menjadi lunak dan pembuluh darah pada daerah bekas perlengketan plasenta terbuka lebar.
Tujuan
Sebagai acuan dalam melakukan tindakan atonia uteri
Kebijakan
Semua ibu bersalin yang melahirkan Di Klinik Zamzam Medika
Prosedur
1. Jelaska Jelaskan n tindaka tindakan n yang yang akan akan dilakuk dilakukan an 2. Cuci tangan secara medis sebelum melakukan melakukan tindakan tindakan 3. Masase fundus uteri segera segera setelah setelah lahirnya plasenta plasenta ( max 15 detik) 4. Bersihkan Bersihkan bekuan bekuan darah dan selaput ketuban dari vcagina dan lubang serviks 5. Pastikan bahwa kandung kemih kosong. Jika penuh lakukan kateterisasi 6. Lakukan Lakukan kompres kompresii bimanual bimanual internal internal 7. Anjurkan Anjurkan keluarga keluarga untuk mulai membantu kompresi bimanual eksternal 8. Keluark Keluarkan an tang tangan an perlaha perlahan-la n-lahan han 9. Berikan Berikan ergom ergomitrin itrin 0,2 mg im im ( kontra kontra indika indikasi si hipertensi/misoprostol 600-1000 mg) 10.Pasang infus menggunakan jarum ukuran 16/18 dan berikan 500 cc ringer laktat + 20 UI oksitosin. Habiskan 500 cc pertama
secepat mungkin 11.Ulangi 11. Ulangi kompresi bimanual bimanual internal internal 12.Rujuk segera jika uterus tidak berkontraksi selama 2 menit 13.Dampingi ibu ketempat rujukan, teruskan melakukan KBI 14.Lanjutkan infus RL + 20 unit oksitosin dalam 500 cc dengan laju 500/jam hingga
ditempat rujukan Atau hingga
menghabiskan 1,5 liter infus, kemudian berikan 125 cc/jam jika tidak tersedia cairan Yang cukup berikan 500 cc ke dua dengan kecepatan sedang dan berikan minimum untuk rehidrasi KOMPRESI BIMANUAL UTERUS INTERNA
Penolong berdiri di depan vulva. Oleskan larutan antiseptic pada sarung tangan. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri , sisihkan kedua labium mayus ke lateral dan secara obstetrik, masukkan tangan kanan melalui introitus
Kepalkan tangan kanan dan letakkan dataran punggung jari telunjuk hingga kelingking pada forniks anterior, dorong uterus ke kranio anterior
Tapak tangan kiri menekan bagian belakang korpus uteri
Lakukan kompresi dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dengan kepalan tangan kanan pada forniks anterior
Perhatikan perdarahan yang terjadi. Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi demikian hingga kontraksi uterus membaik. Bila perdarahn belum berhenti,lanjutkan ke tindakan berikut
Keluarkan tangan kanan , bersihkan sarung tangan dan rendamdalam larutan klorin 0,5 %
Cuci tangan dan lengan ,keringkan dengan handuk Pakai sarung tangan steril
KOMPRESI BIMANUAL UTERUS EKSTERNA
Penolong berdiri menghadap pada sisi kanan ibu
Tekan dinding perut bawah untuk menaikkan fundus uteri agar telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus
Pindahkan posisi tangan kanan sehingga telapak tangan
kanan dapat menekan korpus uteri bagian depan
Tekan korpus uteri dengan jalan mendekatkan telapak tangan kiri dan kanan dan perhatikan perdarahan yang terjadi
Bila perdarahan berhenti, pertahankan posisi tersebut hingga uterus dapat berkontraksi dengan baik. Bila perdarahan belum berhenti, lanjutkan ke langkah berikut
KOMPRESI AORTA ABDOMINALIS
Penolong berada di sisi kanan pasien. Atur posisi penolong sehingga pasien setinggi pinggul penolong
Tungkai diletakkan pada dasar yang rata (tidak menggunakan penopang kaki) dengan sedikit fleksi pada artikulatio coxae
Raba pulsasi arteri fermoralis pada lipat paha
Kepalkan tangan kiri dan tekankan punggung jari telunjuk hingga kelingking pada umbilikus, tegak lurus searah ke arah kolumna vertebralis hingga terhenti pada bagian tulang yang keras
Perhatikan pulsasi arteri femoralis dan perdarahan yang terjadi
Bila perdarahan berkurang atau berhenti, pertahankan posisi tersebutdan lakukan pemijatan uterus (oleh asisten) hingga uterus berkontraksi dengan baik
Perhatikan :
Bila perdarahan berhenti sedangkan uterus tidak berkontraksi dengan baik
Bila kontraksi membaik tetapi perdarahan masih berlangsung
Kompresi baru dilepaskan bila perdarahan berhenti dan uterus berkontraksi dengan baik
Unit terkait Ruang Bersalin
PLASENTA MANUAL No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/2
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Penatalaksanaan plasenta manual adalah panduan tindakan Pengertian
melahirkan plasenta yang belum lahir dalam wkatu setengah jam setelah janin lahir (retensio plasenta).
Tujuan
Sebagai acuan dalam melakukan tindakan plasenta manual dalam kasus retensio plasenta.
Kebijakan
Semua ibu bersalin yang melahirkan di Klinik Zamzam Medika dengan tindakan plasenta manual.
Prosedur
1. Jelaska Jelaskan n tindaka tindakan n yang yang akan akan diakuka diakukan n 2. Cuci tangan secara medis sebelum melakukan melakukan tindakan tindakan 3. Beri Beri sedati sedative ve atau atau anal analget getik ik 4. Dengan Dengan ibu jari jari dan telunjuk telunjuk tangan tangan kiri, sisihka sisihkan n labium labium mayus kiri dan kanan ke lateral sehingga tampak muara uretha, dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, masukkan kateter ke uretha hingga 0,5 cm, lepaskan labium mayus, pindahkan telunjuk kiri ke dindin dinding g depa depan n vagin vagina a ( dasar dasar ureth uretha a ) kemud kemudian ian doron dorong g kateter
( dengan tuntunan tuntunan telunjuk kiri ) hingga memasuki
kandung kemih 5. Sete Setela lah h
kan kandung dung
kemi kemih h
diko dikoso song ngka kan, n,
lepa lepask skan an
kate katete ter, r,
masukkan kedalam wadah wadah yang tesedia, jepit tali pusat pusat dengan kocher koc her kemud kemudia ian n tegan tegangka gkan n tali tali pusat pusat denga dengan n tanga tangan n kiri kiri
(sejajar lantai ) 6. Secara Secara Obstet Obstetrik rik tangan tangan kanan kanan ( punggun punggung g tangan tangan ke bawah bawah ) dimas dim asukk ukkan an ke vagin vagina a deng dengan an menel menelus usuri uri tali tali pusa pusatt bagia bagian n bawah hingga serviks 7. Sete Setela lah h tang tangan an ka kana nan n menc mencap apai ai pemb pembuk ukaa aan n se serv rvik iks, s, mi mint nta a asisten untuk memegang kocher, kemudian tangan kiri penolong menahan fundus uteri 8. Sambil Sambil menahan menahan fundus fundus uteri uteri dengan dengan tangan tangan kiri, tangan tangan kanan kanan masu ma suk k ke keda dala lam m kavu kavum m uter uterii hing hingga ga mene menemu muka kan n temp tempat at implantasii plasenta di corpus uteri bagian belakang atau bagian implantas depan, temukan tepi plasenta yang paling bawah 9. Buka Buka tangan obstetr obstetrik ik menjadi menjadi seperti seperti memberi memberi salam, salam, dengan dengan ibu jari merapat ke pangkal jari telunjuk 10.Melepas 10. Melepas plasenta plasenta dari dinding uterus
Bila berada di belakang, tali pusat tetap disebelah atas. Bila di bagian depan, depan, pindahkan pindahkan tangan tangan ke bagian depan depan tali pusat pusat dengan punggung tangan menghadap ke atas
Bila plasen plasenta ta di bagian bagian belakang, belakang, lepaska lepaskan n plasenta plasenta tempat temp at implantas implantasinya inya dengan dengan diantara dian tara
dari dari
jalan jalan menyelipka menyelipkan n ujung jari
plasent plasenta a dan dinding dinding uterus, uterus, denga dengan n punggung punggung
tangan tang an menghad menghadap ap dinding dinding uterus. uterus. Bila plasenta plasenta di bagian bagian depa de pan, n, lak lakuk ukan an hal hal yan yang g sama sama
( pung punggu gung ng tan tanga gan n
menghadap dinding uterus ) tetapi tali pusat berada di bawah telapak tangan kanan
Kemudian gerakkan tangan kanan ke kiri dan kanan sambil bergeser berg eser ke kranial kranial sehingg sehingga a semua permukaa permukaan n
plasent plasenta a
dapat dilepaskan
Sambil melakukan tindakan, perhatikan keadaan ibu ( pasien ) lakukan penanganan yang sesuai bila terjadi penyulit
11.Mengelua 11. Mengeluarkan rkan Plasenta
Sementara tangan kanan masih di dalam kavum uteri, lakukan eksplo eks plora rasi si ulang ulangan an untuk untuk memas memastik tikan an
tidak tidak ada ada bagia bagian n
plasenta yang masih melekat pada dinding uterus
Pindahkan tangan kiri ke supra simfisis untuk menahan uterus bagian bawah
Kemudian instruksikan asisten yang memegang kocher untuk menarik mena rik tali pusat pusat sambil sambil tangan tangan keluar
kanan kanan menarik menarik plasent plasenta a
Setelah Sete lah plasent plasenta a lahir, lahir, letakka letakkan n plasenta plasenta kedalam kedalam tempat tempat yang telah disediakan
Tangan kiri sedikit mendorong uterus ke dorsokranial ( untuk mengembalikan posisi uterus )
12.Perhatikan kontraksi uterus dan jumlah perdarahan yang keluar
Unit terkait Ruang Bersalin
PENJAHITAN LUKA EPISIOTOMI DAN ROBEKAN PERINEUM No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/3
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Persalinan macet adalah gangguan kemajuan persalinan (kala I) Pengertian
yang diukur dalam batasan waktu 2 jam sejak pemeriksaan terakhir atau setelah dilakukan pimpinan persalinan (kala II).
Tujuan
Sebagai pedoman dalam melakunan penjahitan episiotomi dan robekan perineum
Kebijakan Semua pasien dengan pasca episiotomi dan robekan perineum Prosedur
1. Sapa Sapa pasi pasien en deng dengan an rama ramah h 2. Menjelas Menjelaskan kan semua semua tindaka tindakan n yang yang di;laku di;lakukan kan serta serta resikon resikonya. ya. 3. Pasien Pasien menanda menandatang tangani ani informen informen consent consent 4. Siapk Siapkan an perala peralatan tan untuk untuk penja penjahit hitan an : - Dalam hacting set berisi : 1 pasang sarung tangan, pemegang
jarum, jarum jahit, chromic, catgut no 2/0 atau catgut 3/0, pincet, gunting benang, kassa. - Buaka alat sun tuk 10 ml masukkan kedalam Hacting set - Patahkan ampul lidokain ( lidocain 1 % tanpa epineprin) bila
lidocain 2% di encerkan 1 : 1 dengan aquades steril.
5. Posisi Posisika kan n bokon bokong g ibu terle terlent ntang ang den dengan gan kak kakii ½ flexs flexsii ( posois posoisii dithotomi) 6. Pasang Pasang kain kain bersi bersih h dibaw dibawah ah bokon bokong g ibu ibu 7. Atur Atur lamp lampu u sorot sorot / sente senterr kear kearah ah vulv vulva a 8. Paka Pakaii sat satu u sar sarun ung g tan tanga gan n 9. Isi tabun tabung g sun suntik tik 10 ml deng dengan an lodok lodokai ain n1% 10. Lengkapi Lengkapi pemakaian pemakaian sarung tangan pada kerua tangan 11. Gunakan Gunakan kasa DTT untuk membersih membersihkan kan luka dari darah dan nilai luas / dalamnya robekan 12. Beritah Beritahu u ibu akan akan dijahit dijahit 13.. Tuju 13 Tujuka kan n
jar jarum sunt suntik ik pad pada
ujun ujung g
luka luka seca secara ra subk subkut utan an
sepanjang tepi luka 14.. Asp 14 Aspiras irasii bila bila ada ada dara darah, h, tari tarik k jaru jarum m sedi sediki kitt dan dan kemb kembal alii masukkan 15. Suntikkan Suntikkan cairan lidokain lidokain 1 % sambil menarik menarik jarum suntik suntik pada tepi luka daerah perineum 16.. Tanpa 16 Tanpa menar menarik ik jarum jarum suntik suntik
kelua keluarr dari luka luka arah arahka kan n jarum jarum
sunt suntik ik sepa sepanj njan ang g tepi tepi luka luka pada pada muko mukosa sa va vagi gina na,, laku lakuka kan n aspirasi aspi rasi,, suntikk suntikkan an cairan cairan lidokain lidokain 1 % sambil menarik menarik jarum jarum suntik ( lakukan untuk kedua tepi robekan) 17.. Tun 17 Tunggu ggu 1-2 1-2 meni menitt un tuk tuk mend mendap apat atka kan n hasil asil opti optima mall dari dari anastesi 18. Lakjukan Lakjukan inspeksi vagina vagina dan perineum perineum untuk melihat melihat robekan. 19. Jika ada ada perdara perdarahan han yang yang tgerliha tgerlihatt menutup menutupii luka episio episiotomi tomi,, pasang tampon atau kassa ke dalam vagina 20. Tempatka Tempatkan n jarum jahit pada pemegang pemegang jarum jarum kemudian kemudian kun ci pemegang jarum 21. Pasanbg benang jahit jahit chromic 2/0 2/0 atau 3/0 pada pada mata jarum jarum 22. Lihat dengan dengan jelas batas batas luka episotomi episotomi /robekan /robekan 23. Lakukan penjahitan penjahitan pertama pertama + 1 cm diatas puncak luka robekan robekan di dalam dalam vagin vagina, a, ikat ikat jahit jahitan an perta pertama ma denga dengan n simpu simpull mati mati . Potong ujung benang tanpa jarum hingga tersisa 24.. Jahit 24 Jahit mukos mukosa a vagina vagina
+ 1 cm.
deng dengan an menggu menggunak nakan an jahita jahitan n jelujur jelujur
hingga tepat di belakang lingkaran hymen. 25. Tusukka Tusukkan n jarum jarum pada pada mukosa mukosa vagina dari belakang belakang lin gkaran gkaran
hymen hingga menembus lika robekan perineum. 26. Teruskan Teruskan jahitan jahitan jelujur jelujur pada pada luka robekan perineum perineum sampai sampai ke bagian bawah luka robekan 27. Jahit jaringan jaringan subcutis subcutis kanan dan kiri kearah atas hingga tepat di muka lingkaran hymen 28. Tusukkan Tusukkan jarum jarum dari depan lingkaran lingkaran hymen hymen kemukosa kemukosa vagina di belak belakan ang g lingka lingkara ran n hymen hymen.. Buat Buat simpu simpull mati mati di bela belakan kang g lingkaran hymen dan potong benang hingga + 1 cm. 29. Bila mengg mengguna unakan kan tam,p tam,pon on / kassa kassa
keluarka keluarkan n tampon/ tampon/kass kassa a
dari vagina. Masukkan jari telunjuk kedalam rectum pada dinding atas atas rect rectum um.. (bil (bila a tera teraba ba jahi jahita tan, n, gant gantii sa saru rung ng tang tangan an dan dan lakukan penjahitan ulang. 30. Nasehat Nasehatii ibu agar agar : - Membasuh perineum dengan sabun dan air terutama setelah
buan bu ang g air air besa besarr ( arah arah basuh basuhya yan n dari dari bagia bagian n
muka muka ke
belakang) - Ke Kemb mbal alii untu untuk k kunj kunjun unga gan n tind tindak ak lanj lanjut ut 1 mi ming nggu gu untu untuk k
pemeriks peme riksaan aan jahitan jahitan dan rectu rectum m ( segera segera rujuk rujuk jika jika terjad terjadii fistula).
Unit terkait Ruang Bersalin
TINDAKAN PENGELUARAN SISA PLASENTA No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Penatalaksanaan sisa plasenta adalah pedoman dalam memberikan Pengertian
pelayanan akibat tertinggalnya plasenta dalam rongga rahim yang bisa mengakibatkan perdarahan.
Tujuan
Sebagai acuan dalam melakukan tindakan pengeluaran sisa plasenta di dalam rongga rahim.
Kebijakan Prosedur
Semua ibu bersalin dan di nifas di klinik Zamzam Medika 1. Jelaska Jelaskan n tindakan tindakan yang akan akan diakuka diakukan n 2. Cuci tangan tangan secara secara medis medis sebelum sebelum melakukan melakukan tindakan tindakan 3. Pada Pada umumny umumnya a peng pengelu eluar aran an sisa sisa plasen plasenta ta dilak dilakuk ukan an deng dengan an kuretase. Dalam kondisi tertentu memungkinkan, sisa plasenta dapat dikeluarkan secara manual. Kuretase harus dilakukan di rumah sakit dengan hati-hati karena dinding rahim relative tipis dibandingkan dengan kuretase pada abortus 4. Setelah Setelah selesai selesai tindakan tindakan pengeluar pengeluaran an sisa sisa plasent plasenta, a, dilanjut dilanjutkan kan dengan pemberian obat uterotonika melalui suntikan atau per
oral 5. Antibiotika Antibiotika dalam dosis dosis pencegahan pencegahan sebaiknya sebaiknya diberikan diberikan
Unit terkait Ruang Bersalin
PENANGANAN PERDARAHAN POSTPARTUM No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/5
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pengertian Perdarahan > 500 cc – 600 cc Selama 24 jam setelah anak lahir Menghentikan perdarahan Tujuan
Mencegah timbulnya shok Mengganti darah yang hilang
Kebijakan
Semua ibu bersalin yang mengalami perdarahan mendapatkan penanganan sehingga tidak menimbulkan shok
Prosedur
Penyebab perdarahan A.
Atonia uteri uteri
1. 2.
Jelas Jelaska kan n tind tindak akan an yan yang g akan akan diak diakuk ukan an Cuci Cuci tanga tangan n secar secara a medis medis sebelum sebelum melakuk melakukan an tindaka tindakan n
3.
Masas Masase e fundus fundus uteri uteri segera segera sete setelah lah lahi lahirny rnya a plasent plasenta a ( max 15
detik) 4.
Bersi Bersihka hkan n beku bekuan an dar darah ah dan dan selap selaput ut ketu ketuba ban n dari dari vag vagina ina dan dan
lubang serviks 5.
Past Pastik ikan an bahw bahwa a kand kandun ung g kemih kemih koso kosong ng.. Jika Jika penuh penuh
laku lakuka kan n
kateterisasi 6.
Lakuk Lakukan an kompr kompresi esi biman bimanua uall intern internal al
7.
Anjur Anjurka kan n kelua keluarg rga a untuk untuk mulai mulai memban membantu tu komp kompres resii biman bimanual ual
eksternal 8.
Kelua Keluark rkan an tang tangan an perla perlaha han-l n-lah ahan an
9.
Berikan
ergomitrin
0,2
mg
im
(
kontra
indikasi
hipertensi/misoprostol 600-1000 mg) 10. Pasang infus menggunak menggunakan an jarum ukuran ukuran 16/18 16/18 dan berikan 500 cc ringer laktat + 20 UI oksitosin. Habiskan 500 cc pertama secepat mungkin 11. Ulangi Ulangi kompres kompresii bimanua bimanuall interna internall 12. Rujuk segera segera jika jika uterus tidak berkontrak berkontraksi si selama 2 menit 13. Dampingi ibu ketempat ketempat rujukan, rujukan, teruskan teruskan melakukan melakukan KBI KBI 14. Lanjutka Lanjutkan n infus RL + 20 unit oksitosin oksitosin dalam dalam 500 cc dengan dengan laju laju 500/jam hingga ditempat rujukan Atau hingga menghabiskan 1,5 liter infus, kemudian berikan 125 cc/jam jika tidak tersedia cairan Yang cukup berikan 500 cc ke dua dengan kecepatan sedang dan berikan minum untuk rehidrasi 15. KOMPRES KOMPRESII BIMANUAL BIMANUAL UTERU UTERUS S INTERNA INTERNA •
Penol Penolon ong g berd berdiri iri di di depa depan n vulva vulva.. Oles Oleska kan n laruta larutan n antis antisept eptic ic pad pada a
sarung tangan. Dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri , sisihkan kedua kedua labiu labium m mayus mayus ke latera laterall dan dan seca secara ra obste obstetri trik, k, masuk masukkan kan tangan kanan melalui introitus •
Kepa Kepalk lkan an tanga tangan n kana kanan n dan dan leta letakk kkan an datar datara an pung unggung gung jari jari
telunjuk hingga kelingking pada forniks anterior, dorong uterus ke kranio anterior •
Tapak Tapak tan tanga gan n kiri kiri menek menekan an bagia bagian n bela belaka kang ng korp korpus us ute uteri ri
•
Lakuk Lakukan an kom kompr presi esi denga dengan n jalan jalan men mendek dekat atka kan n telap telapak ak tan tanga gan n kiri kiri
dengan kepalan tangan kanan pada forniks anterior • Perh Perhat atik ikan an perda perdara raha han n yang yang terja terjadi di.. Bila Bila perda perdara raha han n berh berhen enti ti,, pertahankan pertaha nkan posisi posisi demikian hingga hingga kontraks kontraksii uterus membaik. membaik. Bila
perdarahn belum berhenti,lanjutkan ke tindakan berikut •
Kelua Keluark rkan an tan tanga gan n kanan kanan , bers bersihk ihkan an sar sarung ung tanga tangan n dan dan rend rendam am
dalam larutan klorin 0,5 % •
Cuci Cuci tan tanga gan n dan dan leng lengan an ,ke ,keri ring ngka kan n deng dengan an han handu duk k
•
Paka akai sarung ung tanga ngan ster eriil
16. KOMPRES KOMPRESII BIMANUAL BIMANUAL UTERUS UTERUS EKSTERN EKSTERNA A •
Peno Penolo long ng ber berdi diri ri men mengh ghad adap ap pad pada a sisi sisi kan kanan an ibu ibu
•
Teka Tekan n dindi dinding ng peru perutt bawah bawah untu untuk k menai menaikk kkan an fund fundus us uter uterii agar agar
telapak tangan kiri dapat mencakup dinding belakang uterus •
Pind Pindah ahka kan n posi posisi si tang tangan an kana kanan n se sehi hing ngga ga tela telapa pak k tanga tangan n kana kanan n
dapat menekan korpus uteri bagian depan •
Teka Tekan n korpu korpus s uteri uteri deng dengan an jala jalan n mende mendeka katk tkan an tela telapa pak k tanga tangan n
kiri dan kanan dan perhatikan perdarahan yang terjadi •
Bila Bila perda perdara raha han n berh berhen enti ti,, pert pertah ahan anka kan n posi posisi si terse tersebu butt hing hingga ga
ut uter erus us dapa dapatt berko berkontr ntraks aksii dengan dengan baik. baik. Bila Bila perda perdara rahan han belum belum berhenti, lanjutkan ke langkah berikut 17. KOMPRES KOMPRESII AORTA AORTA ABDOM ABDOMINA INALIS LIS •
Peno Penolo long ng bera berada da di sis sisi kana kanan n pas pasien. ien. Atur Atur posi posisi si peno penolo long ng
sehingga pasien setinggi pinggul penolong •
Tung Tungka kaii dilet diletak akka kan n pada pada dasar dasar yang yang rata rata (tid (tidak ak meng menggu guna naka kan n
penopang kaki) dengan sedikit fleksi pada artikulatio coxae •
Raba Raba puls pulsas asii ar arte teri ri ferm fermor oral alis is pada pada lipa lipatt pah paha a
•
Kepal Kepalka kan n tang tangan an kiri kiri dan dan teka tekanka nkan n pung punggu gung ng jari jari tel telunj unjuk uk hin hingga gga
kelin kelingk gking ing pada pada umbili umbiliku kus, s, tegak tegak lurus lurus seara searah h ke arah arah kolum kolumna na vertebralis hingga terhenti pada bagian tulang yang keras •
Perhat Perhatika ikan n pulsa pulsasi si arter arterii femor femorali alis s dan dan perd perdara araha han n yang yang terj terjad adii
•
Bila Bila perd perdar arah ahan an berk berkur ura ang atau atau berh berhen enti ti,, pe pert rtah ahan anka kan n posi posisi si
tersebutt dan lakukan pemijatan tersebu pemijatan uterus (oleh asisten) asisten) hingga hingga uterus berkontraksi dengan baik •
Perhatikan :
Bila Bila perdar perdarah ahan an berhen berhenti ti sedang sedangka kan n uterus uterus tidak tidak berkon berkontra traksi ksi
dengan baik
Bila kontraks kontraksii membaik membaik tetapi tetapi perda perdaraha rahan n masih masih berlang berlangsun sung g
Kompr Kompresi esi baru baru dilep dilepask askan an bila bila perdara perdaraha han n berhen berhenti ti dan uteru uterus s berkontraksi dengan baik
B. Robekan jalan lahir 1.
Sapa Sapa pasi pasien en deng dengan an rama ramah h
2.
Menjelas Menjelaskan kan semua semua tindaka tindakan n yang yang di;laku di;lakukan kan serta serta resikon resikonya. ya.
3.
Pasien Pasien men menand andata atanga ngani ni info informe rmen n conse consent nt
4.
Siapk Siapkan an peralat peralatan an untuk untuk penjah penjahita itan n:
Dala Dalam m hact hactin ing g set set beri berisi si : 1 pasa pasang ng sar sarun ung g tanga tangan, n, pem pemeg egan ang g jarum, jarum jahit, chromic, catgut no 2/0 atau catgut 3/0, pincet, gunting benang, kassa. -
Buak Buaka a ala alatt sun sun tuk tuk 10 10 ml ml mas masuk ukka kan n keda kedala lam m Hac Hacti ting ng set set
-
Pata Patahk hkan an ampu ampull lido lidoka kain in ( lido lidoca cain in 1 % tanp tanpa a epin epinep epri rin) n) bila bila
lidocain 2% di encerkan 1 : 1 dengan aquades steril. 5.
Posisi Posisika kan n boko bokong ng ibu ibu terle terlent ntang ang deng dengan an kaki kaki ½ flexs flexsii ( poso posois isii
dithotomi) 6.
Pasang Pasang kain kain bersi bersih h dibaw dibawah ah bokon bokong g ibu
7.
Atur Atur lamp lampu u sor sorot ot / sente senterr kea keara rah h vulv vulva a
8.
Pak Pakai sat satu u sar sarun ung g tan tanga gan n
9.
Isi tabun tabung g sun suntik tik 10 ml deng dengan an lodok lodokai ain n 1%
10. Lengkapi Lengkapi pemakaian pemakaian sarung tangan pada kerua tangan 11.. Guna 11 Gunakan kan kasa DTT untuk untuk member membersih sihka kan n luka luka dari dari darah darah dan nilai luas / dalamnya robekan 12. Beritah Beritahu u ibu ibu akan akan dijah dijahit it 13. Tuju ujukan
jar jarum suntik pada ada
ujun jung
luka
secar ara a subkut kutan
sepanjang tepi luka 14. Asp Aspiras irasii bila bila ada ada dara darah, h, tari tarik k jaru jarum m sedi sediki kitt dan dan kemb kembal alii masukkan 15. Suntikk Suntikkan an cairan cairan lidokain lidokain 1 % sambil menarik menarik jarum jarum suntik pada tepi luka daerah perineum 16.. Tanpa 16 Tanpa menar menarik ik jarum jarum suntik suntik
kelua keluarr dari luka luka arah arahka kan n jarum jarum
suntik sepanjang tepi luka pada mukosa vagina, lakukan aspirasi, suntikkan suntikk an cairan lidokain lidokain 1 % sambil menarik jarum su suntik ntik ( lakukan untuk kedua tepi robekan) 17. Tun Tunggu ggu 1-2 1-2 meni menitt un tuk tuk mend mendap apat atka kan n hasil asil opti optima mall dari dari anastesi 18. Lakjukan Lakjukan inspeksi inspeksi vagina dan perineum perineum untuk untuk melihat robekan. robekan. 19. Jika ada ada perda perdaraha rahan n
yang yang tgerlih tgerlihat at menutu menutupi pi luka luka episio episiotomi tomi,,
pasang tampon atau kassa ke dalam vagina 20. Tempatka Tempatkan n jarum jahit pada pada pemegang pemegang jarum kemudian kemudian kun ci pemegang jarum 21. Pasanbg benang jahit jahit chromic chromic 2/0 atau atau 3/0 pada pada mata jarum 22. Lihat dengan jelas batas luka episotomi episotomi /robekan 23. Lakukan penjahitan penjahitan pertama pertama + 1 cm diatas puncak luka robekan di dalam vagina, ikat jahitan pertama dengan simpul mati . Potong ujung benang tanpa jarum hingga tersisa 24.. Jahi 24 Jahitt muko mukosa sa vagin vagina a
+ 1 cm.
deng dengan an meng menggu guna naka kan n jahi jahita tan n jelu jeluju jur r
hingga tepat di belakang lingkaran hymen. 25. Tusukka Tusukkan n jarum pada mukosa mukosa vagina vagina dari belakang belakang lin gkaran gkaran hymen hingga menembus lika robekan perineum. 26. Teruskan Teruskan jahitan jahitan jelujur pada luka robekan perineum perineum sampai sampai ke bagian bawah luka robekan 27. Jahit Jahit jaring jaringan an subcu subcutis tis kanan kanan dan dan kiri kiri keara kearah h atas atas hingga hingga tepat tepat di muka lingkaran hymen 28. Tusukka Tusukkan n jarum jarum dari depan depan lingkara lingkaran n hymen hymen kemukos kemukosa a vagina vagina di belakang lingkaran hymen. Buat simpul mati di belakang lingkaran hymen dan potong benang hingga + 1 cm. 29.. Bila 29 Bila menggu mengguna naka kan n tam,pon tam,pon / kass kassa a
keluar keluarkan kan tampo tampon/k n/kass assa a
darii vagina dar vagina.. Masukka Masukkan n jari telunju telunjuk k ked kedalam alam rectum rectum pada pada dinding dinding atas rectum. (bila teraba jahitan, ganti sarung tangan dan lakukan penjahitan ulang. 30.. Naseh 30 Nasehati ati ibu ibu aga agarr : -
Memb Membas asuh uh peri perine neum um deng dengan an sabu sabun n dan air air teru teruta tama ma sete setela lah h
buang air besar ( arah basuhyan dari bagian muka ke belakang) -
Kembali
untuk
kunjungan
tindak
lanjut
1
minggu
untuk
pemeriksaan jahitan dan rectum ( segera rujuk jika terjadi fistula). C. retensio plasenta 1.
Jelas Jelaska kan n tind tindak akan an yan yang g akan akan dila dilakuk kukan an
2.
Cuci Cuci tanga tangan n secara secara medis medis sebe sebelum lum melak melakuka ukan n tinda tindakan kan
3.
Pada Pada umum umumny nya a peng pengel elua uara ran n sisa sisa plas plasen enta ta dila dilaku kuka kan n deng dengan an
kuretase. Dalam kondisi tertentu memungkinkan, sisa plasenta dapat dikeluarkan secara manual. Kuretas Kur etase e harus harus dilakuk dilakukan an di ruma rumah h sakit sakit dengan dengan hati-ha hati-hati ti karena karena dind dinding ing rahim rahim relat relative ive tipis tipis diban dibandin dingk gkan an deng dengan an kure kuretas tase e pada pada
abortus Setelah Set elah selesa selesaii tindakan tindakan pengel pengeluara uaran n sisa plasent plasenta, a, dilanjut dilanjutkan kan dengan pemberian obat uterotonika melalui suntikan atau suntikan per oral. Antibiotika dalam dosis pencegahan sebaiknya diberikan
Unit terkait Ruang Bersalin
PEMASANGAN IUD No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/3
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pelayanan KB IUD adalah tindakan pelayanan yang diberikan kepada ibu/akseptor KB dengan cara meletakkan alat IUD ke dalam Pengertian rongga rahim yang bertujuan untuk mencegah kehamilan atau menjarangkan jarak kelahiran yang terbuat dari plastik melalui jalan lahir. Tujuan Prosedur
Sebagai pedoman/acuan kerja bagi petugas dalam memberikan pelayanan KB IUD 1. Pet Petuga ugas s melakuk melakukan an konsel konseling ing awal awal kepada kepada aksep akseptor tor tentan tentang g KB secara umum, efek samping, Tujuan KB, dan Pelayanan yang bisa didapat dari kunjungannya. 2. La Laku kuka kan n pe peng ngka kajia jian n id ident entita itas s 3. Me Memp mper ersi sila lahk hkan an Kl Klie ien n dan su suam amin inya ya da dan n unt ntuk uk me memb mbac aca a
le lemba mbarr Inf Inform ormed ed con conse sent nt da dan n min minta ta ta tand nda a ta tang ngan an kli klien en dan suaminya. 4. Mela Melakuk kukan an pena penapisa pisan n klien klien IUD,p IUD,petu etugas gas mena menanyak nyakan an a. HP HPHT HT,L ,Lama ama haid haid dan dan pola pola perda perdara rahan han hai haid d b. Juml Jumlah ah anak anak dan riwa riwayat yat pers persalin alinan an tera terakhir khir c.
Riwa Ri wayat yat keh keham amila ilan n di lua luarr kand kandung ungan an
d. Ny Nyer erii heb hebat at sa saat at hai haid d e. An Anem emia ia yan yang g heba hebat,H t,HB B kura kurang ng 9 gr % f.
Riwa Ri wayat yat infe infeksi ksi salur saluran an kemih kemih dan dan infek infeksi si menu menular lar seksu seksual al dan PRP
g. Be Berg rgan anti ti ga gant ntii pas pasan anga gan n h. Kanker servik iks s 5. Mela Melakuk kukan an tindak tindakan an pra pra pemas pemasanga angan n IUD IUD Cu T 380 380 – A Langkah langkah : a. Mema Memastik stikan an klien klien telah telah meng mengoson osongka gkan n kandun kandung g kencing kencing b. Pe Petug tugas as me melak lakuka ukan n peme pemerik riksa saan an c. Me Meng nguk ukur ur be bera ratt bad badan an d. Me Meng nguk ukur ur te teka kana nan n dar darah ah e. Mel Melak akuka ukan n pem pemeri eriks ksaa aan n khu khusus sus :
f.
-
Mata : warna Sklera,conjungtiva anemis
-
Payudara : ada benjolan?
-
Leher : kelainan tyroid ?
-
Perut : pembesaran uterus/benjolan ?
-
Ekstrimitas : Varises ?
Petug Pe tugas as melak melakuka ukan n pemeri pemeriks ksaan aan pal palpas pasii pada pada perut perut
g. Petug uga as
mela me lak kukan
pem emer erik iks saan
ins nsp peks ksii
geneta tali lia a
Eksterna h. Petugas
memakai
hands
scoen
dan
melaksanakan
pembersihan vulva i.
Petu Pe tuga gas s me mela laku kuka kan n pa palp lpas asii pa pada da ke kele lenj njar ar scene scene,, ke keln lnja jar r bartorini ( ada nyeri ? / Benjolan )
j.
Petugas melakuka melakukan n pemasan pemasangan gan speculum, speculum,memeriksis memeriksisa a keadaan portio,adanya lesi/erosi, melihat warna portio
k.
Petug Pe tugas as melaku melakuka kan n pe pemer meriks iksaan aan bimanu bimanual al (portio (portio,, ad adany anya a nyeri, adanya massa/tumor)
5. Mela Melakuk kukan an tind tindakan akan pem pemasa asangan ngan IUD Cu T 380380-A A a. Me Mema masu sukk kkan an leng lengan an IUD IUD Cu T 38 380 0 – A da dala lam m ke kema masa san n sterilnya b. Me Mema masu sukk kkan an sp spek ekul ulum um us usap ap va vagi gina na da dan n ce cerv rvik iks s de deng ngan an
c.
larutan anti septik Menjepit Men jepit cerv cervic ic denga dengan n tenacu tenaculum lum pada pada pos posisi isi jam jam 11 11
d. Me Mem mas asu ukkan so son nde uter erus usa a den eng gan teh ehn nik no touch technique e. Men Menen entuk tukan an posi posisi si dan dan kedala kedalama man n uterus uterus f.
Meny Me nyes esua uaik ikan an uk ukur uran an ta tabu bung ng in ince cert rter er se sesu suia ia ke keda dala lama man n rongga uterus
g. Men Menge gelu luark arkan an incerte incerterr da dari ri tempat tempat kemasan kemasannya nya denga dengan n no touch technique h. Mem Memasu asukk kkan an tabun tabung g se seca cara ra hati hati hati (no touch touch techniq technique ue)) kedalam uterus sampai leher biru menyentuh cerviks/sampai terasa ada tahanan i.
Pega Pe gang ng serta serta tah tahan an tena tenacul culum um dan dan pendor pendoron ong g denga dengan n satu satu tangan
j.
Melepas lengan IUD IUD dengna dengna menggunakan menggunakan tehnik withdrawl withdrawl
k. Me Meng ngel elua uark rkan an pe pend ndor oron ong g da dari ri ta tabu bung ng in inse sert rter er,, ke kemu mudi dian an insenter di dorong kembali sampai ada tahanan l.
Meng Me ngel elua uark rkan an se seba bagi gian an dari dari ta tabu bung ng in ince cent nter er da dan n gu gunt ntin ing g benang IUD +3-4 cm dari servik
m. Pet Petugas ugas melepa melepas s tenakulum tenakulum dan meneka menekan n bekas tenaku tenakulum lum deng de ngan an me memng mnggun gunaka akan n ka kasa sa be beta tadin dine e se selam lama a 2 men menit it sam[ai perdarahan berhenti n. Me Meng ngel elua uark rkan an sp spek ekul ulum um de deng ngan an ha hati ti ha hati ti da dan n me mera rapi pika kan n klien o. Pet Petugas ugas memb membersi ersihka hkan n alat alat alat alat yang yang tela telah h dipaka dipakaii 6. Me Melak lakuk ukan an tind tindaka akan n pasca pasca pema pemasan sanga gan n -
Meren Mer endam dam se selur luruh uh per perala alata tan n yan yang g su suda dah h dip dipak akai ai da dalam lam larutan klorin 0,5% selama 10 untuk dekontaminasi
-
Membuang bahan bahan yang sudah tidak dipakai lagi
-
Mencucui tangan dengan air dan sabun lalu mengeringkan
-
Membuat rekam medic
7. Mela Melakuk kukan an konse konseling ling pasca pasca pema pemasan sangan gan IUD IUD Cu Cu T 380 380 – A a. Memb Memberit eritahu ahu ibu wak waktu tu meme memeriks riksa a bena benang ng AKDR AKDR -
Sete Se tela lah h
Haid Ha id se sec car ara a
ruti ru tin n
(dal (d alam am bu bula lan n pe pert rtam ama a
pemasangna IUD) -
Sete Se tela lah h
bula bu lan n
pert pe rtam ama a
pema pe masa sang ngan an
hany ha nya a
perl pe rlu u
memeriksa keberadaan benang dan setelah haid apabila mengalami : -
Kram/kejang diperut bagian bawah
-
Perdarahan/spotting diantara haid/setelah senggama
-
Nyer Ny erii
sete se tela lah h
seng se ngga gama ma
atau at au
apa pabi bila la
pasa pa san nga gan n
mengalami tidak nyaman selama melakukan hubungna seksual
b. Mem Member berita itahu hu ibu ibu cara cara memeri memeriks ksa a benan benang g -
Berdiri dengan 1 kaki di atas kursi, 1 jari masuk ke dalam vagina.
-
Bisa Bis a de deng ngan an jo jongk ngkok ok/b /berb erbari aring ng de deng ngan an ked kedua ua kak kakii diangkat
c. IU IUD D Cu T 38 380 0 – A di dile lepa pas s se sete tela lah h 10 ta tahu hun, n,te teta tapi pi dapa dapatt dilakukan pelepasan IUD lebih awal jika diinginkan d. Meng Mengenj enjurka urkan n klien klien kemb kembali ali ke klini klinik k apabil apabila a:
Tidak dapat meraba benang AKDR
Merasakan bagian yang keras dari AKDR
AKDR terlepas terlepas
Siklus terganggu / meleset
Terjadi pengeluaran dari vagina yang mencurigakan
Adanya infeksi
e. Memp Mempers ersilah ilahkan kan klien klien unt untuk uk berta bertanya nya f. Meng Mengobs observa ervasi si klien klien 15 menit menit set setelah elah pema pemasan sangan gan g. Pet Petugas ugas menyer menyerahk ahkan an kartu KB yang yang telah diisi diisi kepada kepada calon akseptor 1. Petugas melakukan pencatatan hasil pelayanan di regerster KB
INFORMED CONSENT No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Informed Consent adalah persetujuan tindakan medis yang diberikan oleh pasien atau keluarga terdekatnya setelah mendapatkan Pengertian penjelasan secara lengkap mengenai pemeriksaan penunjang khusus, tindakan medis, dan atau pengobatan yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut Tujuan
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk melakukan kegiatan informed consent
PERMENKES Nomor 290 Tahun 2008 Tentang Persetujuan
Referensi
Tindakan Kedokteran 1. Petugas Petugas menjela menjelaskan skan kepada kepada pasien/ pasien/ keluarga keluarga pasien pasien tentang tentang penyak pen yakitny itnya, a, pemeriks pemeriksaan aan penunja penunjang ng khusus, khusus, tindaka tindakan n medik medik dan atau pengobatan yang akan dilakukan beserta resiko yang mungkin terjadi 2. Petugas Petugas menany menanyaka akan n kepada kepada pasien/ pasien/ keluarg keluarga a pasien apakah apakah sudah paham terhadap penjelasan yang diberikan 3. Pasi Pasien en / Kelu Keluarg arga a pasie pasien n membac membaca a formu formulir lir Inform Informed ed Cons Consent ent
Prosedur
dengan lengkap 4. Petugas Petugas meminta meminta pasien/ pasien/ keluarg keluarga a pasien untuk untuk mengisi mengisi formulir formulir Informed Consent dan menandatanganinya 5. Petugas dan saksi saksi menandata menandatangani ngani formulir Informed Consent 6. Petugas
mendokumentasikan
dalam
rekam
medis
dan
menyimpan formulir Informed Consent
PENOLAKAN PASIEN No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Hak menolak atau tidak melanjutkan pengobatan adalah kegiatan menjelaskan kepada pasien mengenai haknya dalam memutuskan Pengertian pengobatan yang akan dilakukan terhadap dirinya, pasien berhak memutuskan menerima atau menolak melakukan pengobatan serta berhak menghentikan pengobatan saat pengobatan berlangsung.
Sebagai acuan penerapan langkah-langkah dalam penolakan pasien
Tujuan
untuk tidak melanjutkan pengobatan
Referensi
UU No 29 tahun 2004 pasal 52 tentang Praktik Kedokteran 1. Petuga Petugas s menjelaska menjelaskan n kepada kepada pasien tentang tentang kondisi kondisi pasien, pasien, rencana medis lanjut pasien dengan jelas dan bahasa yang mudah dipahami pasien 2. Apabila Apabila pasien pasien menolak, menolak, petugas petugas memberi memberikan kan form informe informed d consent untuk di lengkapi
Prosedur
3. Petuga Petugas s menjelaskan menjelaskan tentang tentang konseku konsekuens ensii penolak penolakan, an, yang bertanggungjawab atas penolakan serta tersedianya alternatif pelayanan pengobatan 4. Pasi Pasien en atau atau kelua keluarg rga a pasie pasien n mengi mengisi si mena menand ndata atang ngan anii form form informed consent didampingi oleh petugas
TINDAKAN PEMBEDAHAN No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pengertian Tindakan pembedahan adalah tindakan pengobatan yang dilakukan dengan menyayat untuk membuka atau menampilkan bagian tubuh yang sakit
Tindakan pembedahan yang dilakukan di Klinik Zamzam Medika adalah pembedahan minor Sebagai penerapan langkah-langkah dalam melakukan tindakan
Tujuan
pembedahan PERMENKES Nomor 779 Tentang Standar Pelayanan Anestesiologi
Referensi
Dan Reanimasi 1. Petugas Petugas menjelaska menjelaskan n kepada kepada pasien pasien tentang prosedur prosedur yang yang akan dilakukan. 2. Petu Petuga gas s
Prosedur
mela melaku kuka kan n
info inform rmed ed cons consen entt
kepa kepada da pasi pasien en dan dan
keluarga pasien 3. Persiapkan perawat, perawat, alat dan obat obat yang dibutuhkan dibutuhkan serta pasien pasien 4. Lakukan tindakan pembedahan pembedahan yang sesuai sesuai dengan dengan standart standart 5. Jika Jika sudah sudah selesai selesai beresk bereskan an alat alat 6. Monitorin Monitoring g dan catat catat pada pada rekam rekam medis medis
Pelaksana
Dokter, perawat
STERILISASI ALAT No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pengertian Sterilisasi Alat adalah kegiatan yang bertujuan untuk membunuh
kuman pathogen dana potogen beserta sporanya pada peralatan perawatan dan peralatan kedokteran dengan cara oven ( panas Tinggi ) Untuk menjamin kualitas alat kesehatan dan peralatan kedokteran
Tujuan
dalam keadaan steril. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Standard Peralatan
Referensi
Puskesmas 1. Petu Petuga gas s meny menyus usun un alat alat yang yang akan akan di stre streri rila lasi si dala dalam m bak bak intrument tertutup dengan posisi yang sama 2. Petug Petugas as memas memasukk ukkan an bak bak instr instrume ument nt yan yang g telah telah disusun disusun ke dalam sterilisator. 3. Petu etugas
Prosedur
menu enutup
pint intu
ster eril ilis isa ator tor
denga ngan
rapat
dan
memastikan semua peralatan sudah masuk. 4. Petugas Petugas menyalak menyalakan an sterilis sterilisator ator 5. Petu Petuga gas s menu menung nggu gu pros proses es ster steril ilis isas asii sele selesa saii da dan n ditu ditung nggu gu sampai dingin 6. Membuka Membuka sterilis sterilisator ator dengan dengan perlahan perlahan dan mengeluar mengeluarkan kan alat alat yang telah di sterilisasi dengan menggunakan korentang
Pelaksana
Perawat, Bidan
PEMERIKSAAN WIDAL No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1 Ditetapkan oleh :
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
(Dr Rannie Kusuma Wardhani) SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
Pemeriksaan widal adalah pemeriksaan darah dengan menggunakan Pengertian reagen kit widal untuk mengetahui titer darah penyakit demam typhoid pada pasien Tujuan
Referensi
Sebagai acuan penerapan langkah – langkah untuk pemeriksaan widal Buku Petunjuk Pemeriksaan Laboratorium Puskesmas, Depkes RI, 1992 1. Petugas melakukan melakukan 4S (Senyum, (Senyum, Sikap, Sapa, Salam) 2. Petugas
menerima
blangko
permintaan
pemeriksaan
laboratorium dari pasien 3. Petugas memanggil memanggil pasien pasien sesuai urutannya urutannya 4. Petu etugas
men mencoc cocokka kkan
ide identit titas
pas pasien ien
dengan
lemba mbar
permintaan laboratorium. 5. Petu Petuga gas s memi memint nta a pasi pasien en atau atau piha pihak k kelu keluar arga ga pasi pasien en untu untuk k mengisi lembar persetujuan pemeriksaan laboratorium 6.Petugas menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan 7.Ambil darah vena pasien secukupnya secukupnya dengan menggunakan spuit yang sebelumnya didesinfektan dengan kapas alkohol 70% Prosedur
8.Taruh darah di tabung kemudian disentrifuge dengan kecepatan 2000 rpm selama ± 10 menit hingga serum keluar 9.Teteskan 1 tetes reagen Typhi O, Typhy H, Paratyphy A, Paratyphi B pada kaca dengan tempat yang berlainan kemudian bagian tadi ditetesi serum 10.. 10
Campu Campurr reag reagen en dan dan seru serum m kemud kemudian ian putar putar selam selama a 1 menit menit
11.
Liha ihat ada adanya aglut lutina inasi, si, bila ila tida idak ada ada mak maka dienc encer erk kan
deng de nga an ditet itetes esii seru serum, m, puta putarr lagi lagi sela selam ma 1 meni menit. t. Bac Baca aglutinasinya di bawah mikroskop dengan perbesaran 10 x 12. Catat
Pelapo Pelaporan ran hasil hasil : (-) negatif, negatif, (+) 1/80, 1/80, (+) (+) 1/160 1/160,, (+) (+) 1/32 1/320 0 hasil
pemer erik iks saan
pada ada
buku
regis egistter
dan
blan lanko
pemeriksaan laboratorium Pelaksana Analis
PENCABUTAN IUD No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/2 Ditetapkan oleh :
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pencabutan IUD Cu T 380-A adalah tindakan pencabutan alat IUD Pengertian yang ada dalam rongga rahim untuk mengembalikan kesuburan atau karena berakhirnya batas waktu pemakaian alat. Tujuan Referensi Prosedur
Sebagai pedoman/acuan untuk melakukan tindakan pencabutan IUD 1. Buku Pan Panduan duan Prak Praktis tis Pelaya Pelayanan nan Kontr Kontrasep asepsi si tahun tahun 2014 2014 2. Pe Pedo doma man n me mene neje jeme men n pel elay ayan anan an Kel elua uarg rga a Be Berren enca cana na ol oleh eh Kemenkes tahun 2014 1. Petu Petugas gas melaku melakukan kan konse konseling ling pra pra pencab pencabutan utan IUD IUD Cu T 380-A 380-A a. Men Menan anyak yakan an tuju tujuan an kun kunjun junga gan n klie klien n b. Mena Menanyak nyakan an alasa alasan n penca pencabut butan an IUD IUD Cu Cu T 380 380-A -A c. Menj Menjelas elaskan kan pros proses es penc pencabut abutan an IUD Cu T 380-A 380-A 2. Petu Petugas gas mela melakuka kukan n tindak tindakan an pra pra pen pencab cabutan utan IUD Cu T 380-A 380-A a. Past Pastikan ikan klien klien meng mengoson osongkan gkan kand kandung ung kencin kencing g dan mencu mencuci ci area genetalia menggunakan sabun. b. Mem Memba bant ntu u klien klien na naik ik meja meja pe pemer meriks iksaa aan n c. Pe Petu tuga gas s cu cuci ci tanga tangan n de deng ngan an sabun sabun dan air menga mengali lirr la lalu lu dikeringkan dengan kain bersih. d. Petu Petugas gas meng mengatur atur pene penempat mpatan an alat alat dan dan bahan bahan yang yang dipak dipakai ai dalam wadah steril. e. Petu Petugas gas mema memakai kai saru sarung ng tang tangan an DTT DTT yang yang bar baru. u. 3. Petugas Petugas mela melakuka kukan n prosed prosedur ur pencab pencabutan utan IUD Cu T380-A T380-A a. Pe Petug tugas as melak melakuk ukan an pemer pemeriks iksaa aan n bimanua bimanuall Pastikan gerakan servik bebas Tentukan besar dan posisi uterus Pastikan tidak ada tumor atau infeksi pada adneksa b. Petu Petugas gas mema memasang sang spec speculum ulum untu untuk k meliha melihatt servik serviks s c. Men Mengu gusap sap vag vagina ina dan dan servi servik k dengan dengan lar laruta utan n d. Jep Jepit it benan benang g deka dekatt servik serviks s deng dengan an klem klem e. Tari Tarik k benang benang secar secara a hati-ha hati-hati ti untuk untuk menge mengeluar luarkan kan IUD IUD Cu T 380-A f. Tu Tunj njuk ukk kan IU IUD D Cu T 38 3800-A A pa pada da kli lien en,k ,kem emud udia ian n re rend ndam am dalam cairan klorin 0,5% g. Ke Kelua luarka rkan n spec speculu ulum m denga dengan n hatihati-ha hati ti h. Re Rend ndam am peralat peralatan an yang yang su suda dah h dip dipak akai ai dalam dalam lar laruta utan n kl klori orin n 0,5% selama 10 menit untuk dekontaminasi i. j.
B uang bahanpakai yanke g tempat sudah yang tidaksudah dipadisediakan) kai (kasa,sarung tangan,sekali Celupkan Celupka n kedua tangan yang yang masih memakai sarung sarung tangan kedal ked alam am la larut rutan an klo klorin rin 0, 0,5%, 5%, ke kemud mudia ian n lep lepas askan kan se secar cara a terbalik dalam larutan klorin k. Cuc Cucii tan tangan gan de deng ngan an air da dan n sab sabun un l. Ama Amati ti klie klien n selama selama 5 men menit it sebe sebelum lum mem memper perbo boleh lehka kan n klien klien pulang 4. Mela Melakuk kukan an kons konselin eling g pasc pasca a penc pencabut abutan an IUD Cu T 380 380 – A a. Di Disk skus usik ikan an de deng nga an kli lien en ap apa a ya yang ng ha haru rus s di dila laku kuka kan n bi bila la mengalami masalah (perdarahan,nyeri perut/panggul) b. Mi Mint nta a kl klie ien n me meng ngul ulan angi gi ke kemb mbal alii pe penj nje ela lasa san n ya yang ng te tela lah h diberikan c. Ja Jawa wab b semu semua a pert pertan anya yaan an kli klien en d. Ulan Ulangi gi kembali kembali keter keterang angan an tentang tentang kontr kontrasep asepsi si yang yang tersedia tersedia dan da n re resi siko ko ma maup upun un ke keun untu tung ngan an ma masi sing ng-m -mas asin ing g al alat at kontrase kont rasepsi psi bila ing ingin in meng mengatur atur jar jarak ak kela kelahira hiran n ata atau u ingi ingin n membatasi jumlah anak e. Ba Bant ntu u kl klie ien n me mene nent ntuk ukan an ko kont ntra rase seps psii se seme ment ntar ara a se sebe belu lum m memutuskan kontrasepsi baru yang akan dipakai
5. Buat rekam medis tentang pencabutan IUD Cu T 380-A Pelaksana
Bidan
PELAYANAN IVA No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/2 Ditetapkan oleh :
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
IVA (Inspeksi Visual Asetat) merupakan metode sederhana untuk Pengertian
deteksi dini kanker leher rahim dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelas memulas leher rahim dengan asam asetat 3-5%
Tujuan Prosedur
Sebagai acuan petugas langkah pelayanan pemeriksaan IVA dalam rangka peningkatan derajat kesehatan PUS/WUS 1. Pe Petug tugas as memberi memberika kan n pe penje njelas lasan an pada pada ib ibu u at atas as tindaka tindakan n ya yang ng akan dilakukan dan memberikan informed consent 2. Me Menj njag aga a pr priv ivas asii kl klie ien n 3. Me Mela laku kuka kan n per persi siap apan an ala alatt a. Handscoen b. Sp Spec ecul ulum um coc cocor or be bebe bek k c.
Tampon tang
d. Kom ke kecil ste sterril e. Kapas lidi f. As Asam am as aset etat at 33-5% 5% da dala lam m bot botol ol g. Ai Airr DTT DTT da dala lam m kom kom st ster eril il h. Was Wasko kom m beris berisii larut larutan an klo klorin rin 00, 00,5% 5% i.
Selimut
j.
Lampu sorot sorot
k.
Tempat sampah
4. Me Meny nyia iapk pkan an kl klie ien n de deng ngan an po posi sisi si li lith thot otom omic ic pa pada da te temp mpat at ti tidu dur r ginekologi 5. Men Menga gatur tur lapm lapmu u soro sorott kear kearah ah vagi vagina na ibu ibu 6. Me Men ncu cuc ci tan ang gan dengan sab abu un dibaw awa ah ai airr me men ngali lirr dan mengeringkan dengan kain bersih 7. Men Mengg gguna unaka kan n han hands dscoe coen n ste steril ril 8. Mela Melakuk kukan an vulva vulva hyg hygiene iene den dengan gan kap kapas as DTT/ DTT/ster sterilil 9. Mem Memas asukk ukkan an spec speculu ulum m ke dal dalam am vagin vagina a 10.. Mas 10 Masukk ukkan an ka kapa pas s lid lidii yan yang g tel telah ah dib diberi eri asam ase asetat tat 3-5% ke dalam vagina sampai menyentuh portio 11. Oleskan kapas kapas lidi keseluruh keseluruh permukaan permukaan portio dan lihat lihat hasilnya 12. Memb Members ersihka ihkan n port portio io den dengan gan kas kasa a ster sterilil meng mengguna gunakan kan tampon tang 13. Mengelua Mengeluarkan rkan speculum speculum dari vagina vagina 14.. Mer 14 Merap apika ikan n ib ibu u da dan n mer meren enda dam m ala alatt ya yang ng te telah lah di dipak pakai ai da dalam lam larutan klorin 0,5% selama 10 menit 15. Petu Petugas gas cuci tangan tangan den dengan gan sabun sabun dib dibawa awah h air mengalir mengalir dan
dikeringkan dengan kain bersih 16. Beritahu hasilnya hasilnya dan beritahu beritahu rencana selanjutnya selanjutnya dengan dengan jelas dan lengkap 17. Bila hasil positif positif (+) dila dilakuk kukan an rujukan rujukan pe puskesmas puskesmas yang ada fasilitas cryo Pelaksana
Dokter, Bidan
IMUNISASI HBO
KLINIK
No Dokumen
No Revisi
....
...
Halaman
1/1 Ditetapkan oleh :
ZAMZAM MEDIKA
SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
Pengertian
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Vaksin Hepatitis B adalah vaksin virus rekombinan yang telah di inaktivasikan 1. Seba Sebaga gaii Pedo Pedoma man n dala dalam m mela melaks ksan anak akan an Kegi Kegiat atan an pemb pember eria ian n
Tujuan
imunisasi HB Uniject kepada bayi yang sehat umur 0-7 hari 2. Sebaga Sebaga iacuan iacuan dalam pember pemberian ian imunisas imunisasii Hepatitis Hepatitis B agar anak anak mempunyai daya tahan terhadap penyakit Hepatitis B.
Referensi
Permenkes No 12 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Imunisasi 1. Jelaskan Jelaskan bahwa bahwa bayi bayi akan akan diberikan diberikan imunisasi HB-Uniject HB-Uniject 2. Petu Petuga gas s menc mencuc ucii tang tangan an 3. Siapka Siapkan n vaksin vaksin Hepatiti Hepatitis s B yang akan akan diberikan diberikan.. 4. Past Pastika ikan n vaksi vaksin n yang yang ak akan an digun digunaka akan n dalam dalam kondisi kondisi baik (tida (tidak k melebihi expired date (tgl. kadaluarsa), VVM baik, warna kotak sama atau lebih terang dengan luar), jika expire datenya masih lama tetapi vvm (vaksin vial monitor) telah rusak, yakni berwarna hita hitam m maka maka vaks vaksin in tida tidak k dapa dapatt digu diguna naka kan, n, begi begitu tupu pun n juga juga sebaliknya. 5. Untu Untuk k vaks vaksin in Hepa Hepati titi tis s B berb berben entu tuk k unij unijec ectt (vak (vaksi sin n da dan n alat alat suntikannya sudah ada dalam satu kemasan)
Buka ke kema masa san n va vaks ksin in,, teka tekan n sehi sehing ngga ga bers bersam ambu bung ng deng dengan an Prosedur 6. Buka vaksin yang ada dalam kemasan tersebut 7. Bersihk Bersihkan an dulu paha paha atas bagian bagian luar luar yang akan disunt disuntik ik dengan dengan kapas yang sudah dibasahi dengan air DTT 8. Sunti Suntika kan n vaks vaksin in secar secara a intra intra musku muskuler ler (IM) pada pada paha paha sebel sebelah ah kanan bagian tengah luar. 9. Buang Buang alat alat sunti suntik k terse tersebut but ke dalam dalam safety safety box dalam dalam keada keadaan an tetap terbuka. 10.Rapika 10. Rapikan n alat-alat 11.Petuga 11. Petugas s mencuci tangan 12.Mencatat dalam buku Laporan Imunisasi/ buku KIA dan Kohort Bayi Pelaksana
Bidan, Perawat
PERSALINAN LAMA LAMA
No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/2
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
Ditetapkan oleh : SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
1. Persali Persalinan nan adalah adalah proses proses fisiolog fisiologii dimana uterus uterus mengeluarkan atau berupaya mengeluarkan janin dan placenta setelah masa kehamilan 20 minggu atau lebih dapat hidup diluar kandungan melalui jalan lahir atau jalan lain dengan bantuan atau tanpa bantuan 2. Persalinan Persalinan normal adalah proses kelahiran kelahiran janin janin pada pada kehamilan cukup bulan [aterm 37-42 minggu] pada janin letak Pengertian
memanjang presentasi belakang kepala yang disusul dengan pengeluaran plasenta dan seluruh proses kelahiran itu berakhir dalam waktu kurang dari 24 jam tanpa tindakan/pertolongan buatan dan tanpa komplikasi 3. Pertolongan Pertolongan persalinan persalinan adalah adalah upaya upaya yang yang dilakukan dilakukan petugas kesehatan untuk membantu ibu yang mengalami proses persalinan. 4. Persalinan Persalinan lama lama adalah adalah persalina persalinan n yang yang berlangsung berlangsung lebih dari 18-24 jam sejak dimulai dari tanda tanda persalinan. Agar pelayanan pelayanan persalinan persalinan lama, dapat dilaksanak dilaksanakan an dengan dengan
Tujuan
cepat, tepat dan sesuai prosedur. 1. Pelayanan Pelayanan hari jam buka : 24 jam sehari sehari tidak ada hari hari libur 2. Pasien Pasien datang datang dalam kondisi kondisi fase persalina persalinan n kala I atau kala 2 dengan status kelaian pembukaan servik atau partus macet 3. Diagn iagnos osa a
kebijakan
pers persal alin inan an
lama lama
dite ditega gakk kkan an
deng engan
obs observa ervasi si
menggunakan patrograp 4. Pelaya Pelayanan nan persalia persalianan nan lama dilakuk dilakukan an rujukan rujukan persalinan persalinan dan harus didampingi oleh bidan 5. Mobil Mobil ambulan yang dipakai dipakai untuk merujuk merujuk harus baik jalan dan dilengkapi dengan sarana rujukan yang memadai
Prosedur
1. Pasien Pasien yang yang diputusk diputuskan an oleh dokte dokterr untuk di rujuk rujuk 2. Bidan Bidan melakukan melakukan persiap persiapan an pasien,al pasien,alat at dan obat, dokument dokumentasi, asi,
ob servasi serta menghu bungi unit ambulan 3. Sete Setelah lah semu semua a siap siap Ibu Ibu yang yang akan akan bersa bersalin linll dibaw dibawa a masuk masuk ke mobil ambulan dengan didampingi bidan dan keluarga penderita 4. Melakuk Melakukan an pertolong pertolong an dan observas observasii selama diperjal diperjalana anan n dan mencatatnya ke formu lir lembar observasi. 5. Meng Mengan anta tark rkan an pend pender erii ta hing hingga ga ke ruang ruang yg
di tent tentuk ukan an di
tempat tujuan rujuk 6. Mela Melaku kuka kan n sera serah h teri terima ma pasi pasien en deng dengan an meny menyer erah ahka kan n su sura ratt rujukan, lembar observa si , meminta tanda tangan bukti penerima an pasie pasien n sert serta a member memberik ikan an keter keterang angan an tamba tambaha han n yang yang di perlukan kepada dokter/bidan di tempat tujuan rujukan. 7. Petugas Petugas perujuk perujuk boleh boleh meninggalka meninggalkan n tempat tujuan tujuan rujukan rujukan bila semua prosedur telah lengkap dan diijinkan pulang oleh petugas tujuan rujukan Pelaksana
Bidan, Perawat
PEMBERIAN RESEP No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
Ditetapkan oleh : SOP
Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Pemberian resep adalah penulisan obat atau alat medis yang Pengertian dibutuhkan pasien untuk tujuan diagnostic dan terapi setelah pasien menjalani pemeriksaan dan atau Tindakan Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur tata cara Tujuan
pemberian resep agar pasien dapat ditangani dengan baik, tepat, cepat dan cermat Pemberian resep yang dilakukan oleh dokjter pemeriksa harus
Kebijakan
rasional dengan menulis secara jelas dan lengkap identitas pasien 1. Sete Setelah lah pasie pasien n diperik diperiksa sa oleh oleh dokte dokter r 2. Dokter memberik memberikan an resep resep dengan dengan menulisk menuliskan an nama nama dokter dokter yang yang memberiksa, nama pasien, umur pasien (bila pasien anak-anak) dam tanggal penulisann resep dengan memberikan parap di resep tersebut
Prosedur
3. pen penulis ulisan an resep resep harus harus jela jelas s dan rasio rasional nal 4. resep diserahk diserahkan an kepada kepada pasien pasien dengan dengan menjelaska menjelaskan n obat yang diberikan 5. memberita memberitahukan hukan untuk mengamb mengambilnya ilnya di di Unit pelayana pelayanan n obat obat Klinik ZamZam Medika
Unit Terkait
Farmasi
PEMBERIAN RESEP NARKOTIKA No Dokumen
No Revisi
Halaman
....
...
1/1
KLINIK ZAMZAM MEDIKA
SOP
Ditetapkan oleh : Tanggal Terbit 01-04-2022
(Dr Rannie Kusuma Wardhani)
Psikotropika adalah zat atau obat baik alamiah maupun sintesis, bukan narkotika yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas mental dan perilaku Obat narkotika adalah semua zat yang menurut undang-undang Pengertian digolongkan sebagai obat narkotika Opioid merupakan kelompok obat analgesic yang digunakan dalam kondisi nyeri yang berat, dan merupakan obat yang efektif serta mudah diberikan dalam takaran dosis yang diperlukan. Opioid termasuk salah satu dari golongan obat narkotika Prosedur ini dibuat dimaksudkan untuk mengatur tata cara Tujuan
pemberian resep obat narkotika agar pasien dapat ditangani dengan baik, tepat, cepat dan dapat dipantau dengan baik
Kebijakan
Pemberian resep yang dilakukan oleh dokjter pemeriksa harus rasional dengan menulis secara jelas dan lengkap identitas pasien 1. Pen Penulis ulisan an resep resep berdasar berdasar atas atas indikasi indikasi yang yang jelas jelas 2. Penyaki Penyakitt dngan dngan indikasi indikasi diberikan diberikan obat obat narkotik, narkotik, missal missal : Ca Metastase, Fraktur, Infark Myocart Akut 3. Didalam resep harus harus dituliskan dituliskan nama, umur, umur, alamat alamat pasien pasien sesuai sesuai
Prosedur
dengan KTP 4. Jumlah obat yang yang ditulis ditulis terbatas, terbatas, juga juga harus ditulis dengan huruf 5. Penulis Penulisan an resep resep obat narkotik hanya berlaku dilingku dilingkungan ngan rumah rumah sakit (penting untuk pengawasan, pemberidan dan efek samping) 6. Dokter harus mencatat identitas pasien penggun pengguna a obat narkotik narkotika a
Unit Terkait
Farmasi
View more...
Comments