SOP Kesling

September 16, 2017 | Author: Anne Triana | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

sop kesling...

Description

PENGAWASAN SARANA AIR BERSIH

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

1.Pengertian

Pengawasan sarana air bersih adalah suatu kegiatan pengawasan sarana air bersih untuk mendapatkan informasi mengenai kemungkinan adanya pencemaran sumber air oleh faktor pencemaran dan menetapkan resiko pencemaran dengan menggunakan format Inspeksi Sanitasi sesuai dengan jenis sarana air bersihnya. 2.Tujuan Untuk mengetahui peningkatan kwalitas sarana air bersih diwilayah kerja 3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas 4.Referensi PERMENKES RI No. 736/MENKES/PER/VI/2010 Tentang Tata Laksana Pengawasan Kualitas Air Minum 5.Prosedur

Alat & Bahan: 1. Formulir IS (Inspeksi Sanitasi) Sumber air bersih 6.Langkah-langkah

1. Petugas melakukan pendataan SAB diwilayah puskesmas Lubuk Sikaping 2. Petugas menentukan lokasi SAB yang akan dilakukan pengawasan 3. Petugas melakukan pengawasan dengan menggunakan checklist IS SAB. 4. Petugas mencatat dan menyimpulkan hasil pengawasan 5. Petugas melaporkan hasil pengawasan ke Dinkes Kab Pasaman 6. Petugas melakukan perbaikan kualitas air bersih yang tidak memenuhi syarat dengan chlorinasi menggunakan alat chlorin diffuser dan diusulkan perbaikan. 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait

9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

PENGAWASAN TPM

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

NIP. 197306261996032001 1.Pengertian Pengawasan TPM adalah suatu kegiatan pengawasan dan pembinaan pada tempat pengelolaan makanan untuk menerapkan higiene sanitasi makanan 2.Tujuan Untuk petugas Sanitasi dalam melaksanakan pengawasan dan pembinaan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan masyarakat dan perusahaan makanan dalam mengelola makanan secara aman dan sehat. 3.Kebijakan 4.Referensi 1. PERMENKES RI No.236/MENKES/PER/IV/1997 Tentang Persyaratan Kesehatan Makanan Jajanan 2. SK Dirjen PPM & PLP No. HK.00.06.6.812 Tentang Pembinaan dan Pengawasan Sanitasi Makanan Jajanan 5.Prosedur

6.Langkah-langkah

1. Petugas melakukan pendataan TPM di wilayah Puskesmas Lubuk Sikaping. 2. Petugas menentuan lokasi TPM yang akan dilakukan pengawasan dan pembinaan 3. Petugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan 4. Petugas mencatat hasil pengawasan dan pembinaan 5. Petugas merekap dan melaporkan ke Dinkes 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait

9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

PENGAWASAN TTU

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

1.Pengertian Pengawasan TTU/I adalah suatu kegiatan pengawasan untuk melakukan pembinaan terhadap pengelola dan lingkungan tempat-tempat umum dan institusi oleh petugas sanitasi Puskesmas 2.Tujuan Untuk melakukan pengawasan dan pembinaan sehingga dapat mewujudkan kondisi Tempat-Tempat Umum dan Institusi yang memenuhi syarat kesehatan, agar masyarakat pengunjung dan sekitarnya terhindar dari gangguan kesehatan 3.Kebijakan 4.Referensi Pedoman Pengawasan Sanitasi Tempat – Tempat Umum oleh Suparlan, M. Sc Palembang MERDEKA PRINT 1988 5.Prosedur

6.Langkah-langkah 1. Petugas melakukan pendataan TTU diwilayah Puskesmas Lubuk Sikaping. 2. Petugas menentukan lokasi TTU Yang akan dilakukan pengawasan dan pembinaan. 3. Petugas melaksanakan pengawasan dan pembinaan 4. Petugas mencatat hasil pengawasan dan pembinaan 5. Petugas merekap dan melaporkan ke Dinkes 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait

9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

PENGAWASAN PEMUKIMAN

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian Pengawasan Pemukiman adalah upaya untuk meningkatkan kesehatan lingkungan pemukiman melalui upaya sanitasi dasar, pengawasan mutu lingkungan dan tempat umum, termasuk pengendalian pencemaran lingkungan dengan meningkatkan peran serta masyarakat dengan menggunakan kartu rumah

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

2.Tujuan Untuk meningkatkan kesehatan lingkungan dan pemukiman bertujuan berubahnya, terkendalinya atau hilangnya semua unsur fisik dan lingkungan yang terdapat di masyarakat, yang dapat memberi pengaruh jelek terhadap kesehatan mereka 3.Kebijakan 4.Referensi KEPMENKES RI No 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan Perumahan 5.Prosedur 1. Petugas melakukan pendataan pemukiman di wilayah Puskesmas Lubuk Sikaping 2. Petugas menentukan lokasi pemukiman yang akan dilakukan pengawasan dan pembinaan 3. Petugas melaksanaan pengawasan dan pembinaan pemukiman 4. Petugas mencatat dan merekap hasil pengawasan dan pembinaan 5. Petugas melaporkan hasil pengawasan ke Dinas Kesehatan Kab.Pasaman 6.Langkah-langkah

7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait

9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

PENGAMBILAN SAMPEL MAKANAN MINUMAN

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian Pengambilan sampel makanan minuman merupakan upaya pengambilan contoh makanan minuman untuk pemeriksaan mikrobiologi dan kimia di laboratorium, terutama makanan minuman yang tidak di awasi oleh BPOM 2.Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas sanitasi untuk pengambilan contoh makanan dan minuman untuk pemeriksaan secara mikro biologi dan kimia di laboratorium 3.Kebijakan 4.Referensi

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

KEPMENKES RI No 829/MENKES/SK/VII/1999 tentang persyaratan Kesehatan Perumahan 5.Prosedur Alat dan bahan 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.

Plastik Steril. Pengikat. Kapas Alkohol. Etiket. Balpoint. Tas Sampel. Form berita acara pengiriman sample

6.Langkah-langkah 1. Menyiapkan alat dan bahan untuk pengambilan sampel mak-min 2. Memberi etiket pada plastik sampel 3. Mengambil sampel mak-min, mengikat plastik dan memasukkan dalam tas sampel 4. Mengirim sampel ke LAB yang ditunjuk untuk dilakukan pemeriksaan dengan membawa form berita acara pengiriman sampel 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait

9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

PENANGGULANGAN KASUS DBD

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian Pemberantasan nyamuk penular DBD dilaksanakan dengan melakukan pemberantasan sarang nyamuk DBD oleh masyarakat, Larvasidasi, penyemprotan insektisida ( fogging focus ) sesuai kriteria dengan didahului penyuluhan PSN DBD pada masyarakat sekitar lokasi kasus DBD 2.Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas sanitasi untuk membatasi penularan DBD dan mencegah terjadinya KLB dilokasi tempat tinggal penderita DBD sebagai sumber penular DBD lebih lanjut 3.Kebijakan 4.Referensi Petunjuk Depkes RI Th 2005.Tentang Pencegahan dan Pemberantasan Demam Berdarah Dengue di Indonesia 5.Prosedur

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

6.Langkah-langkah 1. Menerima laporan DBD dari masyarakat. 2. Melaksanakan penyelidikan epidemilogi ( mencari penderita / tersangka DBD lainnya & pemeriksaan jentik radius 100m dari rumah penderita ) 3. Menyimpulkan hasil PE : 4. Jika ditemukan satu atau lebih penderita/ tersangka DBD lainnya di temukan jentik ≥5% dilaksanakan PSN DBD, larvasidasi penyuluhan dan penyemprotan radius 100m. 5. Jika tidak ditemukan penderita/tersangka DBD lainnya dan jentik, hanya dilakukan PSN DBD, larvasidasi dan penyuluhan. 6. Melaksanakan kegiatan penanggulangan yang diperlukan ( PSN, Larvasidasi, penyuluhan atau pengasapan ) 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait

9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

PENYELIDIKAN EPIDEMOLOGI DBD

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian PE DBD adalah suatu kegiatan pencarian penderita DBD atau tersangka DBD lainya dan pemeriksaan jentik nyamuk penular DBD di tempat tinggal penderita dan sekitarnya, termasuk tempat-tempat umum dalam radius sekurang-kurangnya 100 meter. 2.Tujuan Pedoman bagi petugas unit sanitasi untuk mengetahui potensi penularan dan penyebaran DBD lebih lanjut serta tindakan penangulangan yang perlu dilakukan diwilayah sekitar tempat tinggal penderita 3.Kebijakan 4.Referensi Petunjuk Depkes RI Th 2005. Tentang Penyelidikan Epidemiologi penanggulangan Focus dan Penanggulangan Vektor pada KLB DBD 5.Prosedur Alat dan bahan: 1. Blanko Penyelidikan Epidemiologi. 2. Senter. 3. Ballpoint. 6.Langkah-langkah

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

1. Menerima laporan DBD dari masyarakat dengan membawa surat KDRS dari Rumah Sakit. 2. Menyiapkan peralatan survey ( Formulir PE DBD dan Senter ). 3. Menuju lokasi alamat penderita yang akan di PE. 4. Memberitahukan pada ketua RT atau kader setempat bahwa diwilayahnya ada penderita DBD dan akan dilaksanakan PE. 5. Melaksanakan PE. 6. Mencatat dan mengambil kesimpulan hasil PE dan minta tanda tangan RT setempat 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait

9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

PENYEHATAN SARANA DAN BANGUNAN PUSKESMAS

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian Adalah suatu proses penemuan masalah lingkungan kerja dan memperbaiki lingkungan kerja tersebut menjadi lingkungan yang bersih, rapi dan nyaman bagi penghuni, sehingga mendukung pelayanan dan kepuasan pelanggan dapat tercapai

2.Tujuan Untuk mendukung sasaran mutu pelayanan yang telah direncanakan agar dapat meningkatkan mutu pelayanan, sehingga kepuasan pelanggan dapat tercapai 3.Kebijakan 4.Referensi 5.Prosedur 6.Langkah-langkah 1. Setiap unit kerja mengidentifikasi masalah lingkungan kerja di ruangan masing-masing. 2. Petugas memusyawarahkan masalah lingkungan yang telah diidentifikasi dengan MR 3. Pembahasan dan pemecahan masalah mengikuti langkah-langkah yang telah ditetapkan sbb: Langkah 1 : Tentukan masalahnya Langkah 2 : Tentukan sebab-sebabnya Langkah 3 : Tentukan penyebab yang paling berpengaruh Langkah 4 : Tentukan sasaran dan susun rencana tindakan Langkah 5 : Laksanakan rencana tindakan Langkah 6 : Evaluasi hasil 4. Petugas melaporkan hasil pembenahan/perbaikan lingkungan kerja yang telah selesai kepada MR 5. MR melaporkan hasil tersebut kepada Top Manajer

7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

KEBERSIHAN LANTAI

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Tanggal mulai diberlakukan

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian 1. Menyapu lantai adalah proses membersihkan lantai dari debu dan kotoran yang ada dengan menggunakan sapu ijuk. 2. Mengepel lantai adalah proses membersihkan lantai dari debu dan kotoran yang melekat dengan menggunakan lap basah. 2.Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas dalam membersihkan dan mengepel lantai 3.Kebijakan 4.Referensi 5.Prosedur Alat dan Bahan 1. Sapu 2. Serok sampah 3. Ember air 4. Alat pel 5. Cairan pembersih lantai. 6.Langkah-langkah 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.

Cleaning Service menyapu semua lantai ruangan mengarah ke satu arah. Cleaning Service mengumpulkan sampah dengan serok sampah. Cleaning Service membuang sampah pada tempat sampah non medis Cleaning Service menyiapkan larutan pembersih lantai. Cleaning Service membasahi kain pel dengan larutan pembersih lantai. Cleaning Service memeras cairan yang melekat pada alat pel. Cleaning Service mengepel semua lantai ruangan. Cleaning Service menyapu dan mengepel rutin setiap hari selesai pelayanan dan sewaktu – waktu saat pelayanan bila diperlukan. 9. Cleaning Service merapikan dan meletakkan kembali peralatan ke tempatnya setelah selesai. 10. Petugas mencatat pada check list kegiatan kerja cleaning service. 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait Semua unit Puskesmas Lubuk Sikaping 9. Dokumen terkait Ceklist cleaning service 10. Rekaman historis perubahan

PEMELIHARAAN TANAMAN

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Pemeliharaan tanaman adalah suatu proses dalam merawat dan memelihara tanaman yang ada di dalam dan diluar gedung 2.Tujuan Sebagai pedoman dalam pemeliharaan tanaman hias agar terawat dengan baik 3.Kebijakan 4.Referensi 5.Prosedur Alat dan Bahan 1. Air bersih 2. Ember 3. Gayung 6.Langkah-langkah 1. Cleaning Service membawa pot tanaman keluar gedung puskesmas Sako tiap 3 hari sekali 2. Cleaning Service menyirami tanaman 3. Cleaning Service memotong / merapikan tanaman tiap 1 Bulan sekali 4. Cleaning Service mengembalikan pot tanaman ketempat asalnya setelah tidak mengeluarkan air 5. Cleaning Service mencatat kegiatan pada checklist cleaning servis. 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait Petugas Cleaning service 9. Dokumen terkait Ceklist cleaning service 10. Rekaman historis perubahan

PENGELOLAAN SAMPAH MEDIS

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian Penanganan sampah adalah suatu kegiatan pengumpulan / timbulan , pemisahan, penanganan, penampungan sementara dan pembuangan sampah baik sampah medis maupun non medis agar tidak membahayakan petugas, pasien, pengunjung dan masyarakat sekitar 2.Tujuan Untuk menciptakan ruangan yang bersih dan mengurangi dampak negatif yang ditimbulkan oleh sampah. 3.Kebijakan 4.Referensi

No

2.

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

1. UU Kesehatan 36 tahun 2009 Permenkes 74 Tahun 2014 5.Prosedur Alat dan Bahan 1. Wadah pengangkut 2. Kantong plastik 3. Buku pencatatan sampah medis 6.Langkah-langkah a. Petugas cleaning servis menyiapkan tempat sampah non medis disetiap unit, tempat sampah medis dan safety box di poli pelayanan umum, poli pelayanan gigi,poli pelayanan KIA, unit pelayanan KB dan unit Laboratorium. Khusus ruang tunggu disediakan tempat sampah basah dan kering. b. Petugas cleaning servis memberi alas tempat sampat non medis dengan plastik warna hitam dan memberi alas tempat sampah medis dengan plastik warna kuning. c. Petugas cleaning servis memisahkan sampah yang dihasilkan ( non medis dan medis ), untuk jarum, spuit dan ampul obat dimasukkan kedalam safety box. d. Petugas cleaning servis mengumpulkan sampah medis setiap hari dari poli pelayanan umum, poli pelayanan gigi, poli pelayanan KIA, poli pelayanan KB dan unit Laboratorium, serta safety box yang sudah penuh kedalam tong besar warna kuning. e. Petugas cleaning servis mengangkut tong sampah medis warna kuning yang sudah terisi untuk dibakar di incenerator RSUD Lb Sikaping f. Sampah medis diserahkan ke petugas RS untuk ditimbang g. Petugas Sanitasi Mengisi buku pencatatan sampah medis 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait Petugas sanitarian RSUD Lb sikaping 9. Dokumen terkait 1. Buku Pencatatan Sampah Medis 2. Kerja Sama Pengolahan Limbah Medis Padat Dengan RSUD Lb Sikaping 10. Rekaman historis perubahan

PENGAMBILAN SAMPEL BAKTERIOLOGIS AIR BERSIH DAN AIR MINUM

SOP

No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian Pengambilan sampel bakteriologis air bersih dan air minum merupakan upaya pengambilan contoh air bersih dan air minum untuk pemeriksaan kadar bakhteriologis yang terkandung dalam air tersebut 2.Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas sanitasi untuk pengambilan sampel bakhteriologis 3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lb Sikaping 4.Referensi 5.Prosedur Alat dan Bahan: 1. Botol steril 2. Korek api 3. Kertas label 4. Wadah penyimpanan botol

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

Label 6.Langkah-langkah

5.

1. Menyiapkan alat pengambilan sampel air. 2. Membuka tutup dan Memflambir mulut botol steril dan mulut kran air (bila ada kran) 3. Menampung air dari kran dengan botol sampai penuh. Jika sumber air sumur : botol dimasukkan kedalam sumur dengan menggunakan tali) 4. Setelah Botol terisi flambir mulut botol dan penutupnya. 5. Menutup botol steril kembali 6. Memberi label untuk menentukan kode dan data sampel 7. Mengantarkan sampel ke Laboratorium 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait Labkesda Kab Pasaman 9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

PENGAMBILAN SAMPEL KIMIA AIR BERSIH DAN AIR MINUM

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian Pengambilan sampel kimia air bersih dan air minum merupakan upaya pengambilan contoh air bersih dan air minum untuk pemeriksaan kadar kimia yang terkandung dalam air tersebut 2.Tujuan Sebagai pedoman bagi petugas sanitasi untuk pengambilan sampel kimia 3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lb Sikaping 4.Referensi 5.Prosedur Alat dan Bahan: 1. Derigen 2. Kertas Label 6.Langkah-langkah 1. Menyiapkan alat pengambilan sampel air. 2. Membuka tutup dirigen dan membilas dengan air sebanyak 3 kali 3. Mengisi dirigen dengan sampel 4. Menutup dirigen dan memberikan label untuk kode dan data sampel 5. Mengantarkan sampel ke Laboratorium 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait Labkesda Kab Pasaman

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

KLINIK SANITASI

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Tanggal mulai diberlakukan

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian Klinik sanitasi merupakan suatu wahana untuk mengatasi masalah kesehatan masyarakat melalui upaya integrasi antara kesehatan lingkungan pemberantasan penyakit dengan bimbingan,penyuluhan, bantuan teknis dari petugas puskesmas. Klinik sanitasi bukan sebagai unit pelayanan yang berdiri sendiri, tetapi sebagai bagian integral dari kegiatan puskesmas, bekerjasama dengan program lainnya dari sektor terkait di wilayah kerja puskesmas. 2.Tujuan Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui kegiatan preventif dan kuratif yang dilakukan secara terpadu, terarah dan tersusun secara terus menerus 3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lb Sikaping 4.Referensi Permenkes No 13 Tahun 2015 5.Prosedur Alat dan Bahan:  Alat tulis  Buku register klinik sanitasi  Media Penyuluhan 6.Langkah-langkah   

Petugas menerima rujukan dari BP, KIA yang memiliki masalah dengan sanitasi Petugas mempelajari kartu status tentang diagnosis oleh petugas poli klinik Petugas menyalin dan mencatat nama penderita atau keluarganya, karakteristik penderita yang meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, alamat serta diagnosis penyakit ke dalam buku register  Petugas melakukan konselinmg dengan penderita / keluarga tentang kejadian penyakit, keadaan lingkungan, dan perilaku yang diduga berkaitan denganm penyakit yang mengacu pada buku ‘Pedoman Teknis Klinik Sanitasi:” untuk puskesmas dan panduan Konseling bagi petugas klinik sanitasi di puskesmas  Petugas membantu menyimpulkan permasalahan lingkungan atau perilaku yang berkaitan dengan penyakit yang diderita  Petugas memberikan saran tindak lanjut sesuai permasalahan  Bila diperlukan membuat kesepakatan dengan penderita atau keluarganya tentang jadwal kunjungan lapangan 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait BP/KIA 9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

CARA PENGGUNAAN APAR (Alat Pemadam Api Ringan)

SOP No.Dokumen : ……

No.Revisi : …………

Tanggal Terbit: ………

Halaman : ……….. Puskesmas Lubuk Sikaping

Kepala Puskesmas Lubuk Sikaping

Hj. Ida Trisna, SKM NIP. 197306261996032001 1.Pengertian Apar adalah alat pemadam api portable yang mudah dibawa, cepat dan tepat di dalam penggunaan untuk awal kebakaran 2.Tujuan Dapat menggunakan APAR pada saat kebakaran terjadi untuk memadamkan api

No

Yang Diubah

Isi Perubahan

Tanggal mulai diberlakukan

3.Kebijakan SK Kepala Puskesmas Lb Sikaping 4.Referensi 5.Prosedur Persiapan a. Selalu lakukan pengecekan dan pastikan racun api dalam kondisi baik digunakan (pressure, hose, tabung, nozel,handle) b. Pastikan crew memakai PPE lengkap dan sehat c. Pastikan crew sudah mendapatkan training penggunaan racun api 6.Langkah-langkah a. b. c. d. e. f.

Ambil tabung racun api pada tempat yang ditentukan Posisikan tabung racun api dengan posisi tegak lurus Perhatikan arah angin (jangan berlawan arah angin) Lepaskan selang / pipa dari klip Cabut pin / pengaman racun api Tekan kuat/ pukul pedal racun api untuk mengetahui ada tidaknya tepung racun api g. Arahkan mulut selang ke arah dasar api dengan jarak minimal 6 feet gerakan menyapu ke arah api yang dipadamkan h. Setelah selesai digunakan, pasang kembali kunci pengaman P = Pull the Pin (tarik Pin) A = Aim low at the base of flames (arahkan pada dasar sumber api) S = Squeeze the handle (tekan tuas) S = Sweep side to side (semprotkan satu sisi ke sisi lainnya) 7. Hal-Hal yang perlu diperhatikan

8.Unit terkait Seluruh unit di Puskesmas 9. Dokumen terkait

10. Rekaman historis perubahan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF