Sop Hipertensi Rawat Inap
July 26, 2019 | Author: ika | Category: N/A
Short Description
ht...
Description
HIPERTENSI RAWAT INAP
SOP
UPT PUSKESMAS BRAGOLAN 1. Pengertian
No. Dokument No. Revisi Tgl. Terbit Halaman
: : : : dr. Hanuke Ari RB,MM NIP. 19760526 200212 2 006
Hipertensi adalah kondisi terjadinya peningkatan peningkatan tekanan darah sistolik lebih dari dari ≥ 140 mmHg dan atau diastolik ≥ 90 mmHg.
2. Tujuan 2. Tujuan 3. Kebijakan
Ruang Pemeriksaan Umum Puskesmas Bragolan
4. Referensi
Peraturan Menteri Kesehatan republik Indonesia Nomor HK.02.02/Menkes/514/2015 Tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Di Fasilitas Pelayanan Primer.
5. Prosedur
a. Petugas memanggil pasien sesuai nomor urut. b. Petugas menulis identitas pasien di buku register c. Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (serng lapar) d. Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur, disfungsi ereksi pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh. e. Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah f. Petugas melakukan pemeriksaan nadi g. Petugas melakukan pemeriksaan suhu h. Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah termasuk jari. i. Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium. j. Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium k. Petugas menerima hasil laboratorium dari pasien l. Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu: Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler) Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler) Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)
m. Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi medis (TGM) dengan konsul ke petugas gizi puskesmas dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin.
Obat hipoglikemik oral (OHO) dimulai dengan dosis kecil dan ditingkatkan secara bertahap sesuai respons kadar glukosa darah, dapat diberikan sampai dosis hampir maksimal. Pemberian OHO bersamaan dengan pengaturan diit dan latihan jasmani, bila diperlukan dapat dilakukan pemberian OHO tunggal atau OHO kombinasi. Terapi OHO kombinasi harus dipilih dua macam obat dari kelompok yang mempunyai mekanisme kerja berbeda
Golongan Biguanid: Metformin, dosis awal 500 mg dosis maksimal 2500 mg diberikan 1-3 kali/hari
Golongan Sulfonilurea: Glibenklamid dosis awal 2.5 mg dosis maksimal 15 mg/hr diberikan 15 – 30 menit sebelum makan, 1-2 kali/hari.
n. Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia). o. Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan. p. Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit. q. Petugas menulis resep. r. Petugas menyerahkan resep kepada pasien s. Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien t. Petugas menandatangani rekam medic u. Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan. 6. Diagram Alir
memanggil pas ien sesu ai nomor urut
Menerima hasil laboratorium dari pasien
melakukan anamnesa pada pasien tentang trias klasik DM dan keluhan lain
melakukan pemeriksaan fisik meliput TD, nadi, ekstremitas atas dan bawah
Pasien ke laboratorium untuk pemeriksaan gula darah
membuat rujukan pasien untuk pemeriksaan gula darah
Petugas menegakkan diagnosa berdasarkan anamnesa dan hasil laboratorium
Petugas mengedukasi pasien dan menulis resep
menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan.
7. Referensi
8. Dokumen Terkait
9. Distribusi
10. No
menyerahkan resep kepada pasien
menulis hasil p emeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien
Pedomam Pengobatan Dasar di Puskesmas Tahun 2002 Hal 26-27, Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga Jilid 1, FKUI.
Pedoman pengobatan dasar di Puskesmas, Depkes RI ,dirjen pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan 2002
Catatan Medik,
Blanko Rujukan,
Buku Register,
Blanko Resep
Rawat Inap,
Laboratorium
Rekaman Historis Perubahan Yang dirubah
Isi Perubahan
Tgl.mulai diberlakukan
HIPERTENSI
DAFTA R TILIK UPT PUSKESMAS BRAG0LAN
No Dokume n No Revisi
:
Disahkan Oleh Kepala Puskesmas
:
dr. Hanuke ARB.,MM. NIP. 19760525 200212 2 006
Tgl Mulai Berlaku
:
Halama n
:
Unit
: ..................................................................................... ...
Nama Petugas
: ..................................................................................... ...
Tanggal Pelaksanaan
: ..................................................................................... ...
Langkah Kegiatan 1
Apaka h
Petugas memanggil pasies sesuai nomor urut?
2
Apaka h
Petugas menulis identitas pasien di buku register?
3
Apaka h
Petugas melakukan anamnesa pada pasien apakah pasien mengeluhkan gejala klasik DM yang berupa poliuria (sering kencing), polidipsi (sering haus) dan polifagi (sering lapar)?
5
Apaka h
Petugas menanyakan pada pasien apakah terdapat keluhan lain seperti berat badan turun tanpa penyebab yang jelas, kesemutan, gatal, mata kabur, impotensi pada pria, pruritus vulva pada wanita, serta adakah luka yang tidak kunjung sembuh?
6
Apaka h
Petugas melakukan pemeriksaan tekanan darah?
7
Apaka h
Petugas melakukan pemeriksaan nadi?
Tida Ya k
Tidak Berlak u
8
Apaka h Apaka h
Petugas melakukan pemeriksaan suhu?
10
Apaka h
Bila diperlukan petugas membuat permintaan pemeriksaan gula darah atau urin ke laboratorium?
11
Apaka h
Petugas menyerahkan surat permintaan kepada pasien untuk selanjutnya pasien ke laboratorium?
12
Apaka h
Petugas membaca hasil laboratorium dan menegakan diagnose berdasarkan hasil lab dan anamnesis, yaitu:
9
Petugas melakukan pemeriksaan fisik termasuk ekstremitas atas dan bawah termasuk jari?
Gejala klasik DM +Glukosa darah sewatu ≥ 200 mg/dl (darah kapiler) Gejala klasik DM +Glukosa darah puasa ≥ 100 mg/dl (darah kapiler) Tanpa gejala kasik DM + kadar GDS ≥ 200 mg/dl atau GDP ulang ≥ 100 mg/dl (darah kapiler)? Petugas memberikan penatalaksanaan awal DM berupa terapi gizi medis (TGM) dan latihan jasmani selama 2 – 4 minggu. Apabila kadar gula darah belum mencapai sasaran dilakukan intervensi farmakologi dengan obat hipoglikemik oral (OHO) dan atau suntikan insulin?
13
Apaka h
14
Apaka h
Petugas mengedukasi pasien tentang penyakit DM, perlunya pengendalian dan pemantauan gula darah, penyulit DM dan resikonya serta bagaimana mengatasi sementara keadaan gawat darurat akibat DM (rasa sakit dan hipoglikemia)?
15
Apaka h
Petugas mengedukasi pasien tentang terapi gizi medis (TGM) makanan yang seimbang sesuai dengan kebutuhan kalori dan zat gizi masing-masing individu. Pentingnya keteraturan makan dalam hal jadwal makan, jenis dan jumlah makanan?
16
Apaka h
Petugas mengedukasi pasien tentan latihan jasmani secara teratur 3 – 4 kali seminggu selama kurang lebih 30 menit?
17
Apaka h Apaka h
Petugas menulis resep ?
18
Petugas pasien?
menyerahkan
resep
kepada
19
Apaka h
Petugas menulis hasil pemeriksaan fisik, laboratorium,diagnose dan terapi kedalam rekam medic pasien?
20
Apaka h Apaka h
Petugas menandatangani rekam medic?
21
CR
Petugas menulis diagnose ke buku rgister rawat jalan?
:……………………… % Bragolan,……………………… Pelaksana/ Auditor
(………………………………)
View more...
Comments