SURVEILANS EPIDEMIOLOGI PENYAKIT DIARE No. Dokumen :
Tanggal
Tanggal Revisi :
Pembuatan :
PUSKESMAS DOMPU KOTA
Kepala UPTD Puskesmas Dompu Kota
STANDAR OPERASIONAL
Tanggal Berlaku : 1 Mei 2015
=Nasrullah, SKM=
PROSEDUR Pengertian
NIP. 197910202005011009 Surveilans epidemiologi penyakit diare adalah kegiatan analisis secara sistematis dan terus menerus terhadap penyakit diare dan kondisi yang mempengaruhi terjadinya peningkatan
dan
penularan
penyakit
diare
agar
melakukan tindakan penanggulangan secara efektif dan Tujuan
efisien Sebagai
acuan
penerapan
langkah-langkah
untuk
melaksanakan surveilans epidemiologi penyakit diare . Kebijakan Referensi
1. Permenkes Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas. 2. Buku
Prosedur Kegiatan
Pedoman
Pengendalian
Penyakit
Diare,
Kemenkes RI, 2011. A. Pengumpulan Data Diare :
Laporan
rutin
:
laporan
bulanan
dan
laporan
mingguan (W2), yang diambil dari register harian penderita diare.
Laporan kejadian luar biasa (KLB) / Wabah, yang dilaporkan
dalam
periode
24
jam
(W1)
yang
dilanjutkan dengan laporann khusus yang meliputi : 1. Kronologis terjadinya KLB 2. Cara
penyebaran
serta
faktor-faktor
yang
mempengaruhinya 3. Keadaan epidemiologis penderita 4. Hasil penyelidikan yang telah dilakukan 5. Hasil penanggulangan KLB dan RTL Kriteria
KLB
Diare
(Permenkes
RI
No.
1501/Menkes/Per/X/2010) : 1. Timbulnya suatu penyakit menular tertentu sebagaimana
dimaksud
Permenkes Nomor
dalam
pasal
4
1501/Meneks/Per/X/2010
(konfirmasi kolera) yang sebelumnya tidak ada atau tidak dkenal pada suatu daerah. 2. Peningkatan kejadian kesakitan terus menerus selama 3 (tiga) kurun waktu dalam jam, hari atau minggu berturut-turut. 3. Peningkatan kejadian kesakitan dua kali lipat atau
lebih
dibandingkan
dengan
periode
sebelumnya dalam kurun waktu jam, hari atau minggu. 4. Jumlah penderita baru dalam periode waktu 1 (satu) bulan menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan angka ratarata per bulan dalam tahun sebelumnya. 5. Rata-rata jumlah kejadian kesakitan per bulan selama 1 (satu) tahun menunjjukkan kenaikan dua kali atau lebih dibandingkan dengan ratarata jumlah kejadian kesakitan per bulan pada tahun sebelumnya. 6. Angka kematian kasus (Case Fatality Rate) dalam
1
(satu)
menunjjukkan
kurun
kenaikan
waktu 50%
tertentu
atau
lebih
dibandingkan dengan angka kematian kasus suatu
penykit
periode
sebelumnya
dalam
kurun waktu yang sama. B. Pengolahan, Analisis dan Interpretasi : Data-data
yang
telah
dikumpulkan
diolah
dan
ditampilkan dalam bentuk table-tabel atau grafik, kemudian dianalisis dan diinterpretasi. C. Penyebarluasan Hasil Interpretasi : Hasil
analisis
dan
interpretasi
data
yang
telah
dikumpulkan, diumpanbalikkan kepada pihak-pihak yang berkepentingan yaitu : kepada pihak kecamatan dan desa. Unit Terkait
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.