SOP Diare Non Spesifik

July 5, 2019 | Author: fitapramiastuti | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

12365223...

Description

DIARE NON SPESIFIK 

SOP PEMERINTAH KAB. BATANG

No.Dokumen

: SOP/002/AK/2016

No. Revisi

:

Tgl. Mulai Berlaku

: 1 April 2016

Halaman

: 1-2

UPTD PUSKESMAS GRINGSING II

Tanda Tangan : Ditetapkan Oleh : Kepala UPTD Puskesmas Gringsing II

dr. HM DIDY SUGIHARTO,M,Kes NIP.196007051989011003 ...................................

1. Pengertian

Diare non spesifik adalah buang adalah  buang air besar (BAB) ≥ 3 kali sehari yang bukan disebabkan oleh kuman khusus maupun parasit. Penyebabnya adalah virus, makanan yang merangsang atau tercemar toksin, gangguan pencernaan dan sebagainya.

2. Tujuan

Sebagai pedoman petugas untuk menegakkan diagnosis dan penatalaksanaan diare spesifik.

3. Kebijakan

Surat keputusan Kepala Puskesmas Gringsing II No 800/001/VII/SK/2016 tentang Pelayanan Klinis.

4. Referensi

Tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare Tahun 2008. 2008.

5. Prosedur

1. Petugas melakukan anamnesis (keluhan utama, riwayat sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat alergi, dan riwayat penyakit keluarga). 2. Petugas melakukan pemeriksaan vital sign yang diperlukan. 3. Petugas melakukan pemeriksaan fisik yang diperlukan / yang sesuai. 4. Jika ada indikasi petugas melakukan pemeriksaan penunjang 5. Petugas menegakkan diagnose dan atau differential diagnosis  berdasarkan hasil anamnesa, pemeriksaan vital sign, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang (jika diperlukan) 6. Petugas menentukan derajat dehidrasi : Tanpa dehidrasi   : jika keadaan umum baik dan sadar, mata normal, air mata ada, mulut dan lidah basah, tidak ada rasa haus, turgor kembali cepat. Dehidrasi ringan  –   sedang  : gelisah, mata cekung, air mata tidak ada, mulut dan lidah kering, kehausan, ingin minum  banyak, turgor kulit kembali lambat. Dehidrasi berat  : lesu, tidak sadar, mata sangat cekung, air mata tidak ada, mulut dan lidah sangat kering, malas minum, turgor kulit kembali sangat lambat. 7. Bila ada indikasi petugas memberikan rujukan ke pelayanan kesehatan yang lebih tinggi 8. Petugas memberikan terapi sesuai dengan diagnose yang ditegakkan 9. Petugas menentukan rehidrasi sesuai derajat dehidrasi : Tanpa dehidrasi : (Terapi A) Pemberian cairan (air tajin, larutan gula garam, oralit) sebanyak yang

diinginkan sampai diare berhenti. Setiap habis buang air besar / BAB : 

Anak ˂ 1 tahun : 50 –  100 ml



Anak 1 – 4 tahun : 100 - 200 ml



Anak ˃ 5 tahun : 200 –  300 ml

Dewasa : 300 –  400 ml. Meneruslkan pemberian ASI bagi bayi dan balita yang masih minum ASI. Derajat ringan  –  sedang : (Terapi B) Oralit diberikan 75 ml/kg BB dalam 3 jam, Jika anak muntah tunggu 5 –  10 menit lalu ulangi lagi, dengan pemberian lebih lambat (satu sendok setiap 2 –  3 menit). Dehidrasi berat : (Terapi C) Pasien dirijuk 10. Petugas memberikan terapi dengan zink 20 mg selama 10 hari untuk : 



Bayi ˂ 6 bulan : ½ tablet

Bayi 6 bulan –  5 tahun : 1 tablet 11. Petugas memberikan edukasi kepada pasien dan atau keluarganya tentang upaya rehidrasi oral rumah, tanda-tanda untuk merujuk dan cara mencegah diare. 12. Petugas memberikan resep kepada pasien untuk diserahkan ke sub unit farmasi. 13. Petugas mendokumentasikan semua hasil anamnesis, pemeriksaan, diagnose, terapi, rujukan yang telah dilakukan dalam rekam medis  pasien. 14. Petugas menyerahkan rekam medis ke petugas simpus untuk dientry. 15. Petugas mendokumentasikan hasil pemeriksaan, diagnose dan terapi yang sudah tercatat dalam rekam medis ke data simpus. 

6.Unit terkait.



Sub unit BP Umum



Sub unit Farmasi



Sub unit Laboratorium

Rekaman Histori Perubahan  No

Isi perubahan

Tgl. Mulai Diberlakukan

Rekap Pelaporan Bulanan penyakit Diare

KABUPATEN BATANG

 No. Dokumen  No.Revisi SPO Tanggal Terbit Halaman

Ditetapkan Oleh: Kepala UPTD Puskesmas Gringsing II

: SOP/014/AK/2016 : : 01 April 2016 : 1

UPTD PUSKESMAS GRINGSING II

Tanda Tangan

(…………………….)

dr.DidySugiharto,M.Kes  NIP.196007051989011001

Mengumpulkan data tentang jumlah kasus penyakit diare yang di layani di dalam gedung dan luar gedung Puskesmas. Sebagai pedoman dalam pelaporan dan pengumpulan data  penyakit diare di Puskesmas

1. Pengertian 2. Tujuan 3. Kebijakan

Surat keputusan Kepala Puskesmas Gringsing 800/001/VII/2016 tentang Pelayanan Klinis.

II

No

4. Referensi

Tentang Pedoman Pemberantasan Penyakit Diare Tahun 2008

5. Prosedur 

1. Petugas merekap yang ada di buku regester rawat jalan. 2. Petugas memilah yang penyakit diare berdasarkan alamat rumah, jenis kelamin dan umur. 3. Setelah itu di masukkan ke dalam buku rekap buku diare . 4. Begitu juga merekap yang ada di buku regester penyakit KIA 5. Serta merekap yang ada di W2 tiap Minggunya 6. Setelah data terekap semua maka di masukkan ke dalam buku laporan bulanan 7. Kemudian blangko laporan bulanan diisi berdasarkan laki laki  perempuan dan umur serta jumlah kasus. 8. Laporan bulanan Diare selanjutnya dilaporkan ke Ka,Puskesmas untuk di tanda tangani. 9. Setelah itu blangko laporan di stempel dan di foto copy untuk arsip. 10. Laporan dibawa ke Dinkes Batang di Ka.Sie P2 Diare

5. Unit terkait

. BP Umum KIA

6. Distribusi

BUKU CM . .

Buku Rekap P2 Diare

Rekaman Histori Perubahan  No

Isi perubahan

Tgl. Mulai Diberlakukan

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF