Tanggal Terbit Terbit Halaman UPT PUSKESMAS CARINGIN
1. Pengertian
2. Tujuan 2. Tujuan
3. Kebijakan 4. Referensi 5. Alat dan bahan
6. Langkahlangkah
dr. Dinyanti Putri P. NIP.197108212006042008
Suatu sistem penyimpanan vaksin dengan suhu antara 2-8 derajat Celcius, agar komponen dalam vaksing yang bersifat bioaktif tidak mengalami kerusakan karena suhu yang tinggi atau suhu yang terlalu rendah. Menjaga potensi proteksi vaksin dengan maksimal hingga waktu yang telah ditentukan oleh pabrik pembuat vaksin, yang disebut Expiration Date atau Waktu Kadaluarsa vaksin Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Caringin Nomor .... tentang .... 1. 1. Lemari es 2. Mini freezer 3. Vaccine carrier 4. Thermos 5. Cold box 6. Freeze tag / freeze watch 7. Kotak dingin cair (cool pack) 8. Kotak dingin beku (cold pack) 9. Vaksin a. Penerimaan /pengambilan vaksin (transportasi) 1) Pengambilan vaksin dari Puskesmas ke kabupaten/kota dengan menggunakan peralatan rantai dingin vaksin yang sudah ditentukan. Misalnya: cold box atau vaccine carrier. 2) Jenis peralatan pembawa vaksin disesuaikan dengan jumlah vaksin yang akan diambil. 3) Sebelum memasukkan vaksin ke dalam alat pembawa, periksa indikator vaksin (VVM). Vaksin yang boleh digunakan hanya bila indikator VVM tingkat A atau B. Sedangkan bila VVM pada tingkat C atau D tidak usah diterima karena tidak dapat digunakan lagi. 4) Masukkan kotak cair dingin (cool (cool pack ) ke dalam alat pembawa dan di bagian tengahdiletakkan thermometer Muller , untuk jarak jauh bila freeze tag/watch tersedia dapat dimasukkanke dalam alat pembawa. 5) Alat pembawa vaksin yang sudah berisi vaksin, selama perjalanan dari kabupaten/kota ke puskesmas tidak boleh kena sinar matahari langsung.6) Catat dalam buku stok vaksin : tanggal menerima vaksin, jumlah, nomor batch dan tanggal kadaluarsa. b. Penyimpanan Vaksin 1) Vaksin disimpan pada suhu +2ºC − +8ºC. 2) Bagian bawah lemari es diletakkan kotak dingin cair (cool (cool pack ) sebagai penahan dingindan kestabilan suhu 3) Vaksin TT diletakkan lebih jauh dari evaporator. 4) Beri jarak antara kotak vaksin minimal 1-2 cm atau satu jari tangan agar terjadi sirkulasiudara yang baik. 5) Letakkan 1 buah thermometer Muller di bagian tengah lemari es.
COLD CHAIN VACCINE
No. Dokumen No. Revisi SPO
Tanggal Terbit Halaman UPT PUSKESMAS CARINGIN
dr. Dinyanti Putri P. NIP.197108212006042008
Penyimpanan vaksin harus dicatat 2 kali sehari pada grafik suhu yaitu saat datang pagi hari dan menjelang pulang siang/sore hari.
c. Pemantauan Suhu Tujuan pemantauan adalah untuk mengetahui suhu vaksin selama pendistribusian dan penyimpanan, apakah vaksin pernah terpapar/terkena panas yang berlebih atau suhu yang terlaludingin (beku). Sehingga petugas mengetahui kondisi vaksin yang digunakan dalam keadaan baikatau tidak. Adapun alat pemantau suhu vaksin antara lain : 1) VVM (Vaccine Vial Monitor ) 2) Thermometer Dial/Muller 3) Freeze tag atau freeze watch 4) Buku grafik pencatatan suhu. d. Pemeriksaan Vaksin dengan Uji Kocok Bila vaksin tersangka beku maka untuk meyakinkan apakah vaksin masih layak atau tidak untukdigunakan maka dilakukan pemeriksaan dengan Uji Kocok (Shake Test). Langkah-langkah shake test sebagai berikut : 1) Periksa freeze watch, freeze tag , catatan/grafik suhu lemari es untuk melihat tanda-tanda bahwa suhu lemari es tersebut pernah turun di bawah titik beku - Freeze watch: Apakah kertas absorban berubah menjadi biru. - Freeze tag : Apakah tanda √ telah berubah jadi tanda X. - Termometer : Apakah suhu turun hingga di bawah titik beku 2) Bila salah satu atau ketiga jawaban YA, LAKUKAN UJI KOCOK (SHAKE TEST) a) Pilih satu contoh dari tiap tipe dan batch vaksin yang dicurigai pernah beku, utamakan yang dekat dengan evaporator dan bagian lemari es yang paling dingin. Beri label .Tersangka beku. .Bandingkan dengan vaksin dari tipe dan batch yang sama yang sengaja dibekukan hingga beku padat seluruhnya dan beri label .Dibekukan. . b) Biarkan contoh .Dibekukan. dan vaksin .Tersangka beku. sampai mencair seluruhnya. c) Kocok contoh .Dibekukan. dan vaksin .Tersangka beku. Secara bersamaan. d) Amati contoh .Dibekukan. dan vaksin .Tersangka beku. bersebel ahan untuk membandingkan waktu pengendapan. (Umumnya 530 menit). e) Bila terjadi : - Pengendapan vaksin .Tersangka beku. lebih lambat dari contoh .Dibekukan., vaksin dapat digunakan. - Pengendapan vaksin .Tersangka beku. sama atau lebih cepat daripada contoh .Dibekukan., jangan digunakan, vaksin sudah rusak.
COLD CHAIN VACCINE
No. Dokumen No. Revisi SPO
Tanggal Terbit Halaman dr. Dinyanti Putri P. NIP.197108212006042008
UPT PUSKESMAS CARINGIN
7. Bagan Alir Memanggil anak yang akan
Mempersiapkan alat dan bukti kegiatan (register)
Petugas melakukan penyuntikan vaksin
Melakukan pencatatan hasil tindakan
8. Hal-hal yang perlu diperhatikan 9. Unit Terkait 10. Dokumen Terkait 11. Rekaman Historis Perubahan
1. 2. 1. 2. No
Kepala Puskesmas Pemegang Program Imunisasi Buku grafik pencatatan suhu Laporan cold chain vaccine Yang dirubah
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.