STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PETUNJUK TEKNIS SISTEM INDONESIAN CASE BASE GROUPS (INA-CBGs) No. Dokumen No. Revisi Halaman SOP/RM/01
00
Page 1 Ditetapkan
Tanggal Terbit STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR Pengertian
Direktur RSUK Taman Sari
15 November 2016 Sistem
dr. BUDI PRAYUDI
INA-CBGs
merupakan
sistem
kodifikasi
dari
diagnosis akhir dan tindakan/prosedur yang menjadi output pelayanan, berbasis pada data costing dan coding penyakit mengacu International Classification of Diseases (ICD) yang disusun WHO dengan acuan ICD-10 untuk diagnosis dan ICD-9-Clinical Modifications untuk tindakan/prosedur. Tarif INA-CBGs mempunyai 1.077 kelompok tarif terdiri dari 789 kode group/kelompok rawat inap dan 288 kode kelompok rawat jalan. Pengelompokan kode diagnosis dan prosedur dilakukan dengan menggunakan grouper United Nations University (UNU Grouper). UNU Grouper adalah grouper case-mix
yang
dikembangkan
oleh
UNU
Malaysia
(Kemenkes, 2014). Untuk tarif INA-CBG’s dikelompokan dalam 4 jenis RS, yaitu RS kelas D, C, B, dan A yang ditentukan berdasarkan akreditasi rumah sakit (BPJS Kesehatan, 2014).Sistem INA-CBGs merupakan sistem pembiayaan prospektif dan tujuan yang ingin dicapai dari penerapan sistem ini yaitu pelayanan kesehatan yang berkualitas dan cost effective. (Kemenkes, 2014).
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PETUNJUK TEKNIS SISTEM INDONESIAN CASE BASE GROUPS (INA-CBGs) No. Dokumen No. Revisi Halaman SOP/RM/01 Tujuan
00
Page 2
lain: 40 Tahun Sistem 2004 Jaminan Nasional Sosial (SJSN) 2004 Praktik Kedokteran Kesehatan Tahun Tentang 2009 Rumah Sakit Jenderal Upaya Kesehatan Bina HK.03.05/I/589/2 Nomor 011 Kelompok Centre for Kerja Casemix 2011 tahun penerapan sistem mempunyai INA CBGs antara dasar hukum,
Tujuannya agar terwujud kendali mutu dan biaya dalam pelayanan kesehatan 1. UU Nomor 40 Tahun 2004 Tentang Sistem Jaminan
Kebijakan
Sosial Nasional (SJSN) 2. UU Nomor 29 Tahun 2004 Tentang Praktik Kedokteran 3. UU Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan Prosedur
1.
4. UU Nomor 44 Tahun 2009 Tentang Rumah Sakit Menyiapkan surat atau berkas berkas persyaratan peserta.
2.
Membuka software INA CBGs.
3.
Pencarian pasien didasarkan pada NO. RM pada SEP apabila pasien sudah pernah diinput kedalam sitem,
4.
Blangko data base diisikan secara rinci seperti No. Rekam Medis dengan melihat Resume Medis rajal dan ranap. Kemudiaan
untuk
pengisian
Nama
Lengkap,
Jenis
Kelamin, dan Tanggal Lahir dengan melihat dari SEP pasien yang sudah dicetak kemudian disimpan. 5.
Setelah itu klik Klaim Grouping baru.
6.
Setelah entry data sduah diisikan dengan lengkap kemudian klik simpan.
7.
Setelah disimpan dilanjutkan pengisian jenis diagnosa dengan melihat Resume Medis rawat jalan dan rawat inap.
8.
Kolom ICD-10 ditulis code diagnosis dengan melihat Resume Medis rawat jalan dan rawat inap, kemudian simpan atau jika ada diagnosa tambahan maka klik tambah dengan cara yang sama.
9.
Kolom Tindakan diisikan dengan ICD-9CM dengan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PETUNJUK TEKNIS SISTEM INDONESIAN CASE BASE GROUPS (INA-CBGs) No. Dokumen No. Revisi Halaman SOP/RM/01
00
Page 3
melihat Resume Medis rawat jalan dan rawat inap, kemudian klik simpan atau jika ada tindakan tambahan maka klik tambah dengan cara yang sama. 10. Setelah semua data dan diagnosa diisikan dengan lengkap klik proses. 11. Setelah muncul hasil Grouping INACBGs dan muncul tarif klaim INACBGs, Klik Final. 12. Untuk mencetak hasil Grouping INACBGs, Klik print maka akan muncul lembaran hasil Gruoping INACBGs. Kemudian print untuk disatukan dengan berkas Klaim Unit terkait
rawat jalan atau rawat inap. 1. Dokter 2. Casemix 3. Unit Rekam Medis 4. Unit BPJS 5. Bagian Keuangan
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR PETUNJUK TEKNIS SISTEM INDONESIAN CASE BASE GROUPS (INA-CBGs) No. Dokumen No. Revisi Halaman SOP/RM/01
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.