sop bab 6
March 3, 2017 | Author: lili larantika | Category: N/A
Short Description
bab...
Description
Standar operasional prosedur (SOP) Pendokumentasian Perbaikan Kinerja No Dokumen
SPO Pendokumentasian
:
No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman
PUSKESMAS KUALA TUNGKAL II KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
dr.Hj.Putri Andayani syam Nip. 19780512 200604 2 004
1.
Dokumentasi adalah suatu pencatatan dan pelaporan informasi tentang kondisi dan perkembangan kesehatan pasien dan semua kegiatan yang dilakukan oleh petugas kesehatan (bidan, dokter / perawat dan petugas kesehatan lainnya).
2.
Yang dimaksud pendokumentasian pada poin pertama adalah sebagai berikut : a)
Tulisan
yang
berisi
komunikasi
tenta ng
ken yat aan
yang
esensi al
untuk menjaga kemungkinan - kemungkinan yang bisa terjadi untuk suatu periode tertentu. b) Menyi apkan dan memelihara kejadian - kejadi an yang diperhitungkan melalui lembaran catatan dokumen.
Pengertian
c)
Membuat catat an pasien y ang otentik tentang kebutuhan pela yanan, mengidentifikasi masalah pasien, merencanakan, menyelenggarakan, dan mengevaluasi.
d) Memantau catata n profesional dan data dari pasie n. Kegiat an pela yanan perkembangan pasien menjadi sehat atau sakit dan hasil kegiatan pasien. e)
Melaksanakan kegiatan keperawatan, misalnya : pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, perawatan penurunan penderitaan.
3. Seluruh rangkaian kegiatan perbaikan kinerja mulai dari monitoring dan penilaian kinerja, analisis kinerja, penyusunan rencana perbaikan, pelaksanaan perbaikan dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan kinerja yang perlu didokumentasikan Tujuan
Untuk menunjukkan kesinambungan proses perbaikan kinerja dan merupakan sarana pembelajaran bagi penanggungjawab upaya kesehatan masyarakat, pelaksana upaya, lintas upaya dan lintas sektor terkait
Kebijakan
Sk kepala puskesmas Kuala Tungkal II tentang Pendokumentasian perbaikkan kinerja
Referensi
Permenkes NO. 46 tentang akreditasi Puskesmas 1.
Menyiapkan Kerangka Acuan Kegiatan masing-masing program
2.
Menetapkan waktu dan tempat untuk melakukan kegiatan pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja
3.
Sasarannya adalah penanggungjawab masing-masing program.
4.
Melakukan pengecekan terhadap kelengkapan dokumen dan bukti-bukti dari monitoring dan
Prosedur / langkah langkah
penilaian kinerja, analisis kinerja, penyusunan rencana perbaikan, pelaksanaan perbaikan dan evaluasi terhadap kegiatan perbaikan 5.
Membuat laporan kegiatan pendokumentasian kegiatan perbaikan kinerja.
6.
Menyusun rencana kegiatan program dengan kegiatan
7.
Menyerahkan hasil RKP kepada Kepala Puskesmas sebagi bentuk pertanggungjawaban kegiatan
8.
Mengarsipkan laporan di masing-masing unit
Hal – hal yang perlu diperhatikan Unit Terkait
Semua unit / program UKM di puskesmas
Dokumen terkait
-
Standar operasional prosedur (SOP) Pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) No Dokumen SOP Pendokumentasian
:
No. Revisi : Tanggal Terbit : Halaman
PUSKESMAS KUALA TUNGKAL II KABUPATEN TANJUNG JABUNG BARAT
dr.Hj.Putri Andayani syam Nip. 19780512 200604 2 004
Pengertian
Standar Operasional Prosedur (SOP) adalah serangkaian instruksi tertulis yang dibakukan mengenai berbagai proses penyelenggaraan organisasi, bagaimana dan kapan harus dilakukan, dimana dan oleh siapa dilakukan (Permenpan No. 035 tahun 2012).
Tujuan
Agar berbagai proses kerja rutin terlaksana dengan efisien, efekif, konsisten / seragam dan aman, dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan melalui pemenuhan standar yang berlaku.
Kebijakan
Sk kepala puskesmas Kuala Tungkal II tentang Pembuatan SOP
Referensi
1. Menyiapkan Format SOP Jika belum terdapat Format Baku SOP berdasarkan Perda, maka SOP dapat dibuat mengacu Permenpan No. 35/2012 atau pada contoh format SOP yang ada dalam buku Pedoman Penyusunan Dokumen. Prinsipnya adalah Format SOP yang digunakan dalam satu insitusi harus seragam. 2. Mengisi Format SOP: 1. Kop/ Heading hanya dicetak halaman pertama. diberi Logo Pemerintah Kabupaten/Kota, dan namaPuskesmas atau logo . 2. Kotak Judul diberi Judul /nama SOP sesuai proses kerjanya. 3. Nomor Dokumen: diisi sesuai dengan ketentuan penomeran yang berlaku di Puskesmas, dibuat sistematis agar ada keseragaman. 4. Nomor Revisi: diisi dengan status revisi, dapat menggunakan huruf. Contoh: dokumen baru diberi huruf A, dokumen revisi pertama diberi huruf B dan seterusnya. Tetapi dapat juga dengan angka, misalnya untuk dokumen baru dapat diberi nomor 0, sedangkan dokumen revisi pertama diberi nomor 1, dan seterusnya. 5. Tanggal terbit: diberi tanggal sesuai tanggal terbitnya atau tanggal diberlakukannya SOP tersebut. 6. Halaman: diisi nomor halaman dengan mencantumkan juga total halaman untuk SOP tersebut (misal 1/5). Namun, di tiap halaman selanjutnya dibuat footer misalnya pada halaman kedua: 2/5, halaman terakhir: 5/5. 7. Ditetapkan Kepala Puskesmas: diberi tandatangan Kepala Puskesmas dan nama jelasnya.
Prosedur / langkah – langkah
Hal – hal yang perlu diperhatikan
3. Isi SOP Isi dari SOP adalah sebagai berikut: a) Pengertian: diisi definisi judul SOP, dan berisi penjelasan dan atau definisi tentang istilah yang mungkin sulit dipahami atau menyebabkan salah pengertian/menimbulkan multi persepsi. b) Tujuan: berisi tujuan pelaksanaan SOP secara spesifik. Kata kunci: “Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk …”. c) Kebijakan: berisi kebijakan Kepala Puskesmas yang menjadi dasar dibuatnya SOP tersebut, misalnya untuk SOP imunisasi pada bayi, pada kebijakan dituliskan: Keputusan Kepala Puskesmas No 005/2014 tentang Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak. d) Referensi: berisi dokumen eksternal sebagai acuan penyusunan SOP, bisa berbentuk buku, peraturan perundangundangan, ataupun bentuk lain sebagai bahan pustaka. e) Langkah-langkah prosedur: bagian ini merupakan bagian utama yang menguraikan langkah-langkah kegiatan untuk menyelesaikan proses kerja tertentu. f) Unit terkait: berisi unit-unit yang terkait dan atau prosedur terkait dalam proses kerja tersebut. Dari keenam isi SOP sebagaimana diuraikan di atas, dapat ditambahkan antala lain: bagan alir, dokumen terkait. g) Diagram Alir/ bagan alir (Flow Chart): Di dalam penyusunan prosedur maupun instruksi kerja sebaiknya dalam langkah-langkah kegiatan dilengkapi dengan diagram alir/ bagan alir untuk memudahkan dalam pemahaman langkah-langkahnya. Adapun bagan alir secara garis besar dibagi menjadi dua macam, yaitu diagram alir makro dan diagram alir mikro. (1) Diagram alir makro, menunjukkan kegiatan-kegiatan secara garis besar dari proses yang ingin kita � ngkatkan, hanya mengenal satu simbol, yaitu simbol balok: (2) Diagram alir mikro, menunjukkan rincian kegiatankegiatan dari � ap tahapan diagram makro, bentuk simbol sebagai berikut:
Unit Terkait Dokumen terkait
Semua unit / program UKM di puskesmas -
View more...
Comments