Sony Music Entertainment and the Evolution of the Music Industry
March 15, 2017 | Author: Dhayu Dwi Purnamasari | Category: N/A
Short Description
Download Sony Music Entertainment and the Evolution of the Music Industry...
Description
STRATEGIC MANAGEMENT Sony Music Entertainment and The Evolution of The Music Industry
Oleh: Bella Lukmanfiandy
402247
Dhayu Dwi Purnamasari
402257
Kurniadi Cahyo Putranto
402232
Nazarullah
402285
MAGISTER MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMIKA DAN BISNIS UNIVERSITAS GADJAH MADA 2017
SONY MUSIC ENTERTAINMENT AND THE EVOLUTION OF THE MUSIC INDUSTRY Permasalahan Sony Music Entertainment, Inc (SME) adalah sebuah anak perusahaan dari Sony Corporation. SME bergerak dalam industri hiburan dan rekaman musik serta melakukan penerbitan musik secara global. Perkembangan teknologi berperan dalam pergantian cara menikmati musik dari semula perlu membeli album fisik, namun sekarang hanya perlu dinikmati secara digital seperti streaming atau mengunduh lewat internet. Hal ini kemudian berdampak besar pada sustainabilitas perusahaan dan mereka harus mencari strategi untuk tetap bertahan di industri ini. Revenue perusahaan semakin menurun seiring terjadinya pergeseran ke era digital. SME perlu meninjau kembali strategi yang digunakan untuk menghadapi situasi tersebut. Apakah strategi yang sudah digunakan masih bisa untuk dipertahankan atau perlu melakukan perubahan strategi.
Analisis 1. SWOT Strength Berpengalaman di Industri musik selama 88 tahun, sejak masih bernama American Music Records di tahun 1929. Mempunyai jaringan musisi, penyanyi dan artis yang luas. Jaringan distribusi dan publishing luas Market share terbesar kedua setelah Universal Music Group, yakni sebesar 20%. Mempunyai kekuatan baru di dunia digital dengan produk VEVO, Music Unlimited Apps, serta integrasi dengan berbagai platform dan produk yang dihasilkan Sony Corporation lainnya, seperti Play Station, Smart TV, handphone, dan lainnya.
Weaknesses Demand produk utama yaitu Compact Disc semakin menurun, tergeser dengan era produk digital. Aplikasi untuk menikmati musik yaitu Music Unlimited tergolong mahal dan kurang menarik minat konsumen Kurang kreatif dalam mengatasi pembajakan musik Kontrak eksklusif dengan artis yang mereka miliki sering dikecam karena terlalu menekan mereka
Opportunities Musik adalah hiburan paling diminati di seluruh dunia dan akan terus ada. Brand Image kuat sebagai salah satu dari 3 besar record label yang menguasai industri musik dunia. Bakat-bakat baru akan terus bermunculan dan kesempatan SME untuk berkompetisi mendapatkan bakat baru yang akan menarik minat konsumen. SME mempunyai penyanyi-penyanyi ternama yang memiliki fans based luas, memunculkan peluang untuk memasarkan produknya lebih tinggi lagi. Threats Persaingan semakin ketat dengan adanya kemudahan dalam distribusi dan penerbitan musik Tingginya tingkat pembajakan karya musik.
2. Macro Environment - Political Factors Pada tahun 2014 Amerika Serikat sering terjadi unjuk rasa karena Amerika Serikat memutuskan untuk tidak memberikan bantuan lagi kepada pengangguran, hal ini menyebabkan keadaan politik di Amerika Serikat terguncang. -
Economical Factors Kompetisi harga yang semakin kompetitif dengan Digital Distribution Channel (ITunes, Amazon, Rhapsody, etc). Berinvestasi pada genre musik yang umumnya disukai karena cenderung memberikan investasi yang paling aman (Pop, RnB, Rock)
-
Sociocultural Forces Sebagian besar masyarakat Amerika Serikat setiap harinya menggunakan internet dan smartphone untuk berkomunikasi.
-
Technological Factors Adanya perubahaan teknologi yang begitu cepat, hal ini menyebabkan masyarakat dapat dengan mudah mendapatkan hasil karya seni dengan teknologi apapun seperti dengan menggunakan internet dan dengan mendownload. Tentu saja hal ini menyebabkan pembajakan dan duplikasi hasil karya seni meningkat cukup drastis.
-
Environmental Forces Sony Music memproduksi produknya dengan menggunakan bahan yang tidak ramah lingkungan. SME masih menggunakan CD, dimana bahan baku dari pembuatan CD ini adalah plastik, dimana kita tahu bahwa plastik sulit untuk didaur ulang, karena didalam bisnis perusahaan tidak hanya mempertimbangkan profit dan people saja tetapi juga planet.
-
Legal / Regulatory Factors
masalah legal yang terjadi adalah tidak ada hukum yang kuat untuk melindungi hasil karya cipta dari kejahatan pembajakan, maka pembajakan masih sering terjadi. 3. The Five Force Framework - Competitive from Rival Sellers Pesaing utama Sony Music Entertaiment adalah perusahaan yang bergerak dibidang yang sama seperti Universal Music Group, EMI Music, Warner Music Grup, iTunes, dll. -
Competitive from Potential New Entrants perusahaan kecil susah untuk masuk ke pasar karena untuk masuk didalam industri entertainment khususnya dibidang rekaman membutuhkan biaya yang cukup besar dan membutuhkan jaringan dan relasi yang kuat.
-
Competitive from producers of substitute products Produk subsitusi dari Sony Music adalah industri yang bergerak dibidang industri hiburan lainnya seperti jasa perfilman, jasa televisi atau jasa iklan.
-
Supplier Sony Music Entertaiment memiliki kekuatan supplier yang lemah karena banyak perusahaan sejenis yang dapat menggantikan posisi tersebut.
-
Customer Bargaining Power Sony Music Entertaiment bergerak dibidang jasa rekaman untuk para penyanyi dan pemusik, dengan begitu yang menjadi konsumen Sony Music Entertainment adalah penyanyi dan pemusik (band) yang memiliki karya sendiri.
4. Strategi Akuisisi, Aliansi, dan Partnership Sony Sony Music Entertainment dalam kasus ini banyak melakukan strategi attack, seperti melakukan kerjasama joint venture untuk menghambat pertumbuhan kompetitor memasuki pasar industri musik. Di era digital, kerjasama antara Sony dan BMG menghasilkan inovasi baru yaitu Myspace Music, sebuah interactive online platform yang memberikan layanan berlangganan dan iklan dalam kegiatan penjualan produk musik mereka. Selain itu dengan BMG, pada tahun 2010 Sony Music juga menggandeng Qriocity dan menciptakan Music Unlimited yang merupakan media untuk mendengarkan musik dengan cara streaming berbasis cloud-based. Kemudian pada tahun 2011 Sony Corp dan SME berkolaborasi menghasilkan Music Unlimited App untuk pengguna android serta ikut menggandeng juga Pandora dan Slacker Radio memperkuat bargaining position mereka di pasar. Untuk lebih menguatkan posisi mereka dengan konsumen. Pada tanggal 1 oktober 2009, Sony music yang tadinya melakukan joint venture dengan Bertelsmann AG kemudian melakukan akuisisi terhadap Bertelsmaan AG strategi ini berubah menjadi akuisisi terhadap Bertelsmann AG sehingga Sony Music Entertainment menjadi sepenuhnya anak perusahaan Sony Corporation. Akuisisi ini bertujuan untuk mendapatkan alih teknologi dan meningkatkan kemampuan Sony dalam menghadapi perubahan era dari kaset menjadi era digital.
5. Strategic Attack Sony harus siap dalam menghadapi perkembangan teknologi yang sangat pesat dengan menggunakan strategi differensiasi sehingga berbeda dengan kompetitor lainnya. Sony Music Entertainment adalah salah satu perusahaan musik yang memiliki potensi untuk melakukan pengembangan secara cepat, antara lain - Sony merupakan perusahaan musik yang menjual musik dalam bentuk CD dengan melakukan kerjasama joint venture dengan CBS salah satu perusahaan amerika. - Sony menciptakan inovasi dalam mendistribusi produk musiknya melalui VEVO yang merupakan situs untuk memberikan layanan pemutar video dengan lisensi resmi disaat pesaingnya belum mampu menciptakan hal tersebut. - Inovasi layanan pemutar video melalui TV dan seluler, selain itu juga sony melakukan kerjasama dengan Amazon agar dapat memutar musik melalui player MP3 dan iPods Rekomendasi 1. The Sony to defend the position Sony sudah memiliki label sendiri dalam bersaing dengan perusahaan lain, jika Sony ingin mempertahankan posisi dan memperkuat kompetitifnya, maka sony perlu berdiri sendiri dan melakukan kerjasama pada beberapa perusahaaan publikasi musik, hal tersebut dapat memperluas ruang lingkup operasional Sony Music Selanjutnya menurut kami Sony Music juga melakukan strategic alliance. Ada beberapa alasan dalam hal ini Sony melakukan strategic alliance dibandingkan dengan merger. - Sony Music dapat mencapai tujuan bisnis dengan low cost dan juga value-added bagi konsumen dengan akses yang cepat dan mudah. Hal ini dapat dilakukan jika Sony Music mengikuti perkembangan teknologi yang terkini dengan menggunakan platform online. - Sony Music tidak perlu menciptakan platform baru, Sony Music dapat mengembangkan sendiri Internet Radio, sebagai platform untuk mendistribusi produk mereka, karena internet radio memiliki prospek yang sangat bagus pada era digital saat ini. 2. Sony Music Strategy Dalam hal meningkatkan pangsa pasar pada Label Record Industry, Sony Music dapat menjalankan taktik penyerangan (Offensive Strategy) dengan menurunkan harga rekaman serta menyamakan kualitas rekaman competitor. Hal ini dapat menarik minat pada potential buyer bagi Sony Label seperti artis yang ingin melakukan rekaman. Dengan bekerja sama dengan artis melakukan rekaman otimatis rekaman akan meningkatkan pendapatan dan juga pangsa pasar Sony Label. Sony Music juga dapat meningkatkan revenue tambahan dengan melakukan strategi “Everywhere at Once” dimana membayar lebih kepada para penggemar dari penyanyipenyanyi yang bernaung dibawah label Sony Music dapat menonton idola mereka secara langsung. Hal ini menjadi lebih menarik bagi pecinta musik dengan artis.
View more...
Comments