Soft Starter
July 22, 2018 | Author: Yoga Pratama | Category: N/A
Short Description
HAY MY NAME IS JAMALETAMPEN...
Description
SOFT STARTER PAPER Diajukan untuk memenuhi Tugas dalam Mata Kuliah Teknologi Pemeliharaan dan Perbaikan
Oleh: YOA PRATAMA
!"#"#$"%&"'
PROD( D# ) TEK*(K +(STR(K ,-R-SA* TEK*(K E+EKTRO PO+(TEK*(K *EER( .A*D-* $%"/ "0 Peng Pengert ertian ian dan dan Funs Funsii So1t So1t Starte Starterr
Soft starting merupakan metode pengasutan yang bekerja dengan cara mengurangi tegangan pengasutan motor induksi dan kemudian menaikkan tegangan secara bertahap sampai tegangan penuh. Metode soft starting ini menjadi solusi atas tingginya nilai arus saat pengasutan motor induksi dan merupakan metode yang nilai arus pengasutannya rendah. Bisa dilihat dalam grafik dibawah ini :
Gambar 1, perbandingan st metode !"#, wye delta dan soft starting !iambil dari : $iyadi, !wi %, Soft Starting Motor nduksi & ' asa, Semarang $0 Elemen Dasar So1t Starter $angkaian soft starting dipasang seri dengan suplai tegangan ke motor. Soft
starting terdiri dari komponen solid state yang berupa S($ ) thyristor yang dipasang anti paralel untuk mengatur tegangan yang masuk ke motor secara bertahap sampai tegangan penuh. !alam penelitian ini penggunaan thyristor anti parallel diganti dengan triac karena triac adalah komponen yang tersusun sedemikian rupa dari dua buah thyristor.
Gambar *, $angkaian !asar Soft Starter !iambil dari : $iyadi, !wi %, Soft Starting Motor nduksi & ' asa, Semarang !engan mengatur +ariasi sudut picu tegangan - , /0 dapat di+ariasikan dari 0 / sampai dengan /S. !engan rangkaian kendali yang tepat dapat dicapai pengendalian arus motor atau waktu waktu percepatan yaitu dengan mengenakan pulsa gerbang ke triac pada waktu yang berbeda dalam setiap setengah siklus tegangan sumber. ntuk mendapatkan nilai tegangan bertahap dari nol sampai tegangan penuh, maka pemicuan terhadap triac harus dimulai dari sudut 1200 sampai 00.
#0 Diagram dan Mekanisme O2erasi So1t Starter
Gambar &, !iagram motor starter !iambil dari : $iyadi, !wi %, Soft Starting Motor nduksi & 'asa, Semarang
!engan metode soft starting, diharapkan tegangan dan arus dari sumber tenaga dapat mengalir masuk kedalam motor secara bertahap, sehingga Motor tidak menarik arus starting yang terlalu besar. Sehingga diharapkan motor akan aman dan berumur lebih lama. 30 Pendekatan Pemeliharaan 4ang di2ilih untuk So1t Starter 3erawatan pencegahan (preventive maintenance) merupakan pencegahan
sistematis, penjadwalan berkala dengan inter+al tetap, dan melaksanakan pembersihan, pelumasan, serta perbaikan mesin atau system dengan baik dan tepat waktu. 4egiatan ini dilakukan untuk mencgah timbulnya kerusakan dan menemukan kondisi yang dapat menyebabkan system mengalami kerusakan pada saat dipergunakan dalam proses produksi. 5tau dapat diartikan 6indakan yang dilakukan sesuai jadwal yang dibuat berdasarkan
waktu
atau
operasi
mesin
yang
akti+itasnya
adalah
mendeteksi,
menghindari, atau mengurangi degradasi komponen atau sistem dengan tujuan memperpanjang umur manfaatnya melalui pengendalian degradasi sampai tingkat yang
dapat diterima atau mencegah kegagalan alat sebelum benar7benar terjadi. !alam pelaksanaanya, kegiatan perawatan pencegahan dapa t dibedakan atas dua macam, yaitu: a. 3erawatan rutin (Routine Maintenance), kegiatan perawatan yang dilakukan secara rutin, misalnya setiap hari. b. 3erawatan berkala (Periodic Maintenance), kegiatan perawatan yang dilakukan secara berkala dan dalam jagka waktu tertentu, misalnya setiap satu minggu sekali, hingga satu tahun sekali. 3erawatan ini dapat dilakukan berdasarkan lamanya jam kerja mesin. 1. 4elebihan Preventive maintenance: a. Biaya kapital efektif8 b. 3engaturan periode pemeliharaan fleksibel8 c. Life cycle komponen meningkat8 d. 9nergi hemat ;8 e. 4egagalan alat atau proses berkurang8 f. Biaya lebih rendah dibandingkan pemeliharaan breakdown 1*; hingga 12;. *. 4elemahan Preventive maintenance: a. 4egagalan akibat bencana alam masih mungkin terjadi8 b. Melibatkan banyak craftman8 c. Mencakup pelaksaan pemeliharaan yang tidak diperlukan8 d. Berpotensi terjadi kegagalan insidental pada komponen ketika melakukan pemeliharaan yang tidak diperlukan. &. 3ersyaratan Preventive maintenance: a. !okumentasi pemeliharaan yang baik8 b. Saling pengertian antara departmen operasi dan departmen pemeliharaan; c. Craftman yang berkualitas8 d. 3rogram inspeksi yang baik8 e. 3rogram pemeliharaan korektif yang baik8 f. 5dministrasi yang baik /0 Parameter Sisterm 4ang 2erlu ditangani dalam Pemeliharaan /0" Debu dan Kotoran !ebu dan kotor yang menumpuk !ust and !irt 5ccumulations 4ain tiras,
debu yang bercampur bahan7bahan kimia, kabut oli serta partikel7partikel yang mengumpul akan menjadi konduktif ketika terdapat pada insulator dengan
lingkungan yang lembab. !ebu dan kotoran7kotoran tersebut akan mempengaruhi berkurangnya kekuatan isolasi, tracking dan flasho+ers. 4otoran yang terkumpul pada kumparan, di dalam thyristor dan komponen soft starter akan menghalangi airan)sirkula si udaranya sehingga suhu kerja peralatan meningkat. %al ini akan berdampak
menurunya efisiensi serta gangguan pada peralatan. 4otoran,
kontaminasi atau pencemaran memang tidak dapat dihindarkan pada perkakas7 perkakas soft starter. 5kan tetapi kontaminasi, kotoran atau pencemaran pada lingkungan7lingkungan tersebut dapat diminimalkan dengan pembersihan rutin peralatan yang terjadwal serta penggunaan desain peralatan yang tepat. /0$ +embab atau Embun #embab atau 9mbun Moisture 4ondensasi lembab pada komponen soft starter dapat menyebabkan oksidasi, penurunan kekuatan isolasi dan kerusakan koneksi. 4elembaban yang tinggi menghasilkan kondensasi bebas pada peralatan Soft Starter yang mana dapat mengakibatkan bahaya hubung singkat dan gangguan tiba7tiba. dealnya, peralatan soft starter sebaiknya dioperasikan dalam kondisi ruangan)udara yang kering, akan tetapi kebanyakan bahwa kondisi ini tidak memungkinkan. Sehingga tindakan pencegahan seharusnya dilakukan untuk meminimalkan pintu masuk kelembaban dengan menggunakan penutup mesin yang tepat dan pemanas ruangan yang sesuai. /0# +oose 5onne6tions Sambungan7sambungan)koneksi listrik sebaiknya dijaga tetap kencang, kuat dan sesuai standar yang diijinkan. (reep or cold flow selama siklus beban adalah penyebab utama gangguan)kegagalan serentak. Semua 3erangkat Soft Starter sebaiknya diperiksa kekendorannya akibat getaran dan mesin beroperasi normal. Sambungan kabel dan dudukan sekering adalah area yang biasanya loose connections ditemukan. 4ontaktor7kontaktor dan circuit breakers juga sebaiknya diperiksa kekencangannya secara rutin. &0 Metode Monitoring Yang Di2erlukan Metode monitoring yang dilakukan pada parameter fisik dan kinerja soft starter yaitu : 1. ntuk parameter fisik soft starter seperti kotoran dan debu pada fisik komponen, korosi pada fisik thysistor dan genangan air pada lingkungan sekitar thysistor
dilakukan dengan cara monitoring +isual untuk memastikan apakah soft starter masih dalam keadaan yang baik atau tidak ditinjau dari parameter fisik. *. ntuk parameter kinerja dilakukan monitoring yaitu 1 3ada parameter temperature dilakukan monitoring dengan cara mengukur temperature pada soft starter. * 3ada parameter tegangan dan arus circuit dilakukan monitoring dengan cara mengukur tegangan dan arus circuit pada rangkaian soft starter. & 3ada parameter tahanan isolasi dilakukan monitoring dengan cara mengukur besar tahanan isolasi pada motor kapasitor 1 fasa kemudian membandingkan dengan standar yang berlaku. 70 Penjadualan Pemeliharaan
3enjadualan preventive manitenance ini terbagi menjadi * : 1. 3enjadualan rutin yaitu setiap hari , pemeliharaan yang dilakukan hanya monitoring +isual pada $angkain Soft Starter. *. 3enjadualan berkala terbagi menjadi * yaitu a. 1 minggu sekali, pemeliharaan yang dilakukan meliputicleaning ervice pembersihan kondisi fisik 4omponen < komponeen soft starter dan situasi lingkungannya. b. 1 bulan sekali, pemeliharaan yang dilakukan meliputi pengecekan dan penguku ran temperatur, tegangan, arus, kecepatan dan tahanan isolasi Suatu pemeliharaan pre+entif hanya dapat efektif apabila rencana yang sudah baik dilaksanakan secara teratur. 3erencanaan meliputi kefahaman terhadap sistem kelistrikannya, penentuan dan pemilihan skala prioritas keperluan pemeliharaan peralatan)mesin,
selanjutnya
dengan
penyusunan
suatu
jadwal
pemeliharaan.
3emeriksaan, pengujian, perawatan dan perbaikan peralatan umumnya dijadwalkan selama periode shutdown produksi normal. 4esimpulan dari sebuah studi gangguan yang dilakukan oleh 999 mengindikasikan bahwa suatu jadwal tahunan cukup untuk sebagian peralatan listrik. (atatan terkecuali circuit breakers dan soft starter yang lebih sering penggunaannya. !alam hal tersebut sebaiknya diperiksa setiap enam bulan. 6idak sedikait manufaktur yang terkadang sudah menentukan sebuah jadwal pemeliharaan dan mengusulkan untuk spare parts) suku cadang dalam list. 80 Alat .antu -kur Yang Di2erlukan
5lat bantu ukur yang diperlukan untuk preventive maintenance ini yaitu !" #$ermometer untuk mengukur suhu dan kelembaban. %" Multimeter untuk mengukur tegangan circuit dan arus circuit yang berguna untuk pengecekan dan membantu melacak trouble$ooting . 90 Teknik Penggunaan Alat -kur 2ada So1t Starter 5. Multimeter 1. 5tur 3osisi Saklar Selektor ke 5( /olt *. 3ilih skala sesuai dengan perkiraan tegangan yang akan diukur. =ika ingin mengukur **0 /olt, putar saklar selector ke &00 /olt khusus 5nalog Multimeter &. =ika tidak mengetahui tingginya tegangan yang diukur, maka disarankan untuk memilih skala tegangan yang tertinggi untuk menghindari terjadi kerusakan pada multimeter. >. %ubungkan probe ke terminal tegangan yang akan diukur. ntuk 6egangan 5(, tidak ada polaritas ?egatif 7 dan 3ositif @ . Baca hasil pengukuran di !isplay Multimeter. B. 6hermometer 6hermometer bekerja berdasarkan perubahan kuantitas fisik, ketika temperaturnya berubah. =adi bisa berdasarkan pemuaian thermometer air raksa, perubahan resisti+itas, perubahan kuantitas listriktermokopel, radiasi bahan thermometer temperature tinggi. "%0 Peren6anaan Kartu Pemeliharaan
""0 Diagram Alir Pemeliharaan So1t Starter Mulai
Langkah Persia an
Pemeliharaan Visual
Pengukuran Parameter kinerja
Hasil Pengukurann tidak
ya Uji fungsi tidak
ya
Laporan
"$0 asil Monitoring dan 5atatan Pemeliharaan Berhubung keterbatasan waktu dan tidak ada perangkat yang mampu mendukung
secara maksimal untuk prosen monitoring, maka dengan sangat terpaksa point 1* tidak dapat dikerjakan. "#0 Analisa Data
Berhubung keterbatasan waktu dan tidak ada perangkat yang mampu mendukung secara maksimal untuk prosen monitoring, maka dengan sangat terpaksa point 1* tidak dapat dikerjakan. "30 Manual Pemeliharaan 1>.1 3ersiapan pemeliharaan 1. Siapkan dokumentasi pemeriksaan yang mencakup form pemeliharaan dan data perangkat yang bertindak sebagai objek pemeliharaan *. Siapkan perlengkapan keselamatan kerja &. Siapkan peralatan bantu ukur dan periksa kondisi alat ukur serta fungsi alat ukur 1>.* 3elaksanaan 3emeliharaan 1. 3emeliharaan dilakukan sesuai dengan S"3 yang berlaku *. 3astikan bahwa koordinasi pekerjaan di lapangan telah berjalan sesuai yang diharapkan &. kur parameter yang akan dilakukan pemeliharaan mengunakan alat ukur bantu >. (atat hasil pemeliharaan pada form pemeliharaan 1>.& 3embuatan #aporan 3emeliharaan 1. 4umpulkan data hasil pemeliharaan yang telah dilakukan, lengkapi dengan tanggal pemeriksaan dan tandatangani hasil pemeriksaan. *. Buat hasil analisa hasil pemeliharaan dan berikan rekomendasi solusi yang diperlukan. Serahkan semua dokumentasi pemeliharaan kepada pihak yang bersangkutan.
Da1tar Pustaka
1. $iyadi, !wi %, So1t Starting Motor (nduksi # Fasa , Semarang. *. 3riahutama, 5B, *010, Peran6angan Modul So1t Starting Motor (nduksi # Fasa dengan Atmega 8/#/ , Semarang.
View more...
Comments