soal uji kompetensi ners 2014
July 24, 2018 | Author: galapuang | Category: N/A
Short Description
soal dan pembahasan...
Description
1. Fokus pada pertanyaan. Misalnya, contoh indikator, jika disajikan data, peserta dapat menentukan masalah atau diagnosis keperawatan. 2. Menganalisa argumentasi. Contoh indikator, misalnya: Jika diberikan sebuah situasi, peserta dapat memberikan alasan yang mendukung argumentasi yang disajikan. 3. Menentukan kesimpulan. Jika diberikaan sebuah pernyataan, peserta dapat menyimpulkan yang benar tentang pernyataan. 4. Menilai. Jika diberikan pernyataan masalah, peserta dapat memecahkan masalah yang disajikan dengan alasan yang benar. 5. Mendefinisikan konsep atau asumsi. Jika diberikan sebuah argumentasi, peserta dapat menentukan pilihan teori atau asumsi yang tepat. 6. Mendeskripsikan situasi klinis. Jika disajikan sebuah situasi, peserta dapat mendeskripsikan pernyataan atau data klinis yang dihilangkan dengan tepat. 7. Menyelesaikan masalah secara terencana. Jika disajikan pernyataan, peserta dapat merencakan pemecahan masalah secara sistematis. Soal Uji Tulis berbentuk Multiple Choice Questions (MCQ) berdasarkan Blue Print masing masing profesi. Blue print perawat terdiri dari 9 bidang keilmuan seperti gambar (1) yaitu KMB (25-37%) asumsi soal (as) 56 soal, Maternitas (8-14%) as 19 soal, Anak (8-14%) as 19 soal, Jiwa (8-14%) as 19 soal, Keluarga (8-14%) as 19 soal, Gerontik (3 – 9 %) as 12 soal, Manajemen (3 – 9 %) as 12 soal, Gadar (3 – 9 %) as 12 soal, dan Komunitas (3 – 9 %) as 12 soal. (Ini adalah asumsi / perkiraan) Secara umum soal ujian memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1. Tidak ada soal ingatan murni (recall). Semua soal adalah soal terapan dari kejadian atau kasus kasus dalam pekerjaan. 2. Setiap soal diawali dengan kasus. Kasus bisa merupakan setting rumah sakit, puskesmas, komunitas atau keluarga. 3. Setelah kasus, terdapat pertanyaan. Kalimat pertanyaan diawali kata tanya dan diakhiri tanda tanya (?). 4. Pilihan ganda, satu pilihan benar (one best answer) dengan opsi 4 atau (A, B, C, D, E). Pilihan jawaban terkesan benar semua, namun hanya satu jawaban yang tepat untuk pertanyaan dimaksud. Dalam buku ini tersedia 4 pilihan jawaban tiap soal. Namun, prinsip menjawab model soal one best answer walau dengan opsi pilihan jawaban lebih dari 4 adalah sama. Pada uji STR kemari sebanyak 4 opsi.
Lalu, apa saja yang perlu dipersiapkan bagi alumni lembaga pendidikan keperawatan di Indonesia agar lulus ujian kompetensi tersebut? Berikut ini ada 13 Strategi Lulus Uji Kompetensi yang dapat Anda aplikasikan. Selamat membaca! Strategi Pertama: Persiapkan Diri Anda Kandidat yang berhak untuk mengikuti ujian kompetensi adalah mereka yang telah lulus pendidikan keperawatan, baik pendidikan diploma keperawatan maupun sarjana keperawatan (plus ners). Tujuan utama dari ujian kompetensi adalah untuk menguji pengetahuan dan tingkah laku kandidat dan menetapkan bahwa kandidat tersebut memiliki kompetensi yang diperlukan. Pastikan bahwa Anda telah melakukan persiapan yang diperlukan untuk
mengikuti ujian kompetensi ini. Setidaknya Anda harus sudah familiar dengan format dan tipe soal yang akan diujikan nanti. Oleh karena itu berlatih secara rutin akan membuat kemungkinan Anda lulus lebih tinggi. Berdasarkan informasi yang berkembang bahwa ujian kompetensi ini terdiri dari 120 soal pilihan ganda dan wajib diselesaikan selama 2 jam. Berarti setiap soal hanya diberikan waktu 1 menit untuk memilih satu jawaban yang paling tepat. Di awal ujian kompetensi, Anda akan diberikan satu set soal ujian kompetensi bersama dengan lembar jawaban. Anda wajib mengisi semua informasi yang diperlukan dalam lembar jawaban secara akurat. Setelah itu, Anda baru diperbolehkan untuk membulatkan jawaban yang paling tepat dalam lembar jawaban yang telah diberikan dengan menggunakan pensil 2B. Pastikan bahwa jawaban yang Anda berikan cukup tebal dan bulatan telah terisi dengan sempurna. Lembar jawaban ini akan dikoreksi oleh alat yang sesuai, oleh karenanya Anda perlu untuk memperhatikan hal-hal berikut ini:
Apabila Anda ingin merubah jawaban yang diberikan, pastikan bahwa jawaban yang telah diberikan sebelumnya telah Anda hapus dengan bersih,
Jangan berikan tanda apapun di lembar jawaban menggunakan pulpen atau pensil, kecuali pada tempat yang diperbolehkan,
Anda tidak perlu merubah apapun bagian sebelah kiri dari lembar jawapan yang tampak berbayang, biarkan saja apa adanya,
Jangan melipat lembar jawaban Anda agar alat korektor lembar jawaban dapat membaca lembar jawapan Anda dengan sempurna.
Akhirnya, jangan lupa selama ujian kompetensi, perhatikan jumlah halaman dari set soal yang diberikan, pastikan bahwa Anda tidak tertinggal satu halamanpun untuk menjawab soal tersebut.
Strategi 2: Fahami Soal Ujian Pembuat soal pada umumnya akan secara general mengambil bahan untuk diujikan yang biasanya akan tampak asing bagi peserta ujian kompetensi. Anda tidak mungkin berharap bahwa semua topik Keperawatan Medikal Bedah yang Anda kuasai yang akan dikeluarkan. Namun, apabila ternyata soal ujian kompetensi yang keluar sesuai dengan prediksi Anda, berarti Anda sedang beruntung. Tapi jangan harap keberuntungan Anda tersebut akan 100% terjadi. Setiap studi kasus dan skenario biasanya berbeda. Coba dan fahami semua bahan yang diujikan, sambil Anda memilah jawaban-jawaban yang mengelirukan. Studi kasus juga biasanya akan diambil dari pengalaman nyata yang terjadi di rumah sakit atau layanan kesehatan lain. Oleh karena itu, pasangan jawaban yang akan Anda temui dalam soal ujian kadang terlihat diluar konteks dan kerapkali dimulai dari pertengahan proses pengobatan. Selama ujian, Anda tidak akan mendapati soal yang menjelaskan topik secara umum (berbeda dengan yang Anda biasa jumpai di buku), melainkan Anda akan langsung dibawa ketengah-tengah jenis soal ujian yang baru dan tidak Anda kuasai.
Strategi 3: Belajarlah mengikuti Irama Anda Tidak perlu ngoyo semasa anda mempersiapkan diri untuk menghadapi uji kompetensi. Tiap orang mempunyailearning style yang beragam. Jika anda senang belajar bersendirian, lakukanlah. Namun jika anda lebih menyukai belajar dalam diskusi berkelompok carilah rekan yang mempunyai learning style yang sama. Strategi 4: Jangan Ingin Terlalu Sempurna Pepatah mengatakan no body is perfect. Setiap orang pasti memiliki kelemahan. Namun, kelemahan yang kita miliki bisa kita tutupi dengan giat belajar dan berlatih. Orang barat sering mengatakan – practice makes perfect – semakin sering belajar atau berlatih maka kepandaian atau kemampuan kita kian sempurna. Strategi 5: Kesalahan yang Biasa Terjadi Seorang mahasiswa ataupun calon peserta uji kompetensi biasanya malas dan sering menunda-nunda aktivitas untuk belajar. Sebagaimana saat kuliah dahulu, masih sering menganggap sistem kebut semalam masih ampuh untuk dijalankan dalam menghadapi uji kompetensi, ini adalah kesalahan yang fatal. Perlu difahami bahwa kejayaan seseorang adalah berkat usaha gigih yang dilakukannya secara sedikit demi sedikit namun berkesinambungan. Bukan hasil keberuntungan karena soal uji kompetensi yang keluar hasil belajar dengan sistem kebut semalam. Strategi 6: Perbanyak Informasi Tambahan Banyaklah bergaul dengan kawan-kawan anda yang sedang menghadapi problem yang sama. Saling berkomunikasi untuk bertukar fikiran dan sharing resource yang dimiliki. Yakin anda akan banyak mendapatkan pencerahan jika dibandingkan dengan duduk melamun sendirian di kamar karena berfikir masalah anda tidak ada yang membantu. Anda juga bisa mengunjungi berbagai laman web yang menyediakan berbagai soal untuk uji kompetensi secara gratis, baca dan pelajari dengan baik, insha Allah anda akan banyak mendapatkan informasi tambahan yang tidak sedikit disana. Strategi 7: Jawaban yang Mencolok biasanya Salah Setiap uji apapun, biasanya kita temukan jawaban-jawaban yang lain dari pilihan yang ada, misalnya jawaban yang karakternya paling panjang sendiri, jawapan yang sangat bertolak belakang maupun jawapan yang tidak rasional. Biasanya jawaban yang mencolok seperti itu salah. Pilihlah alternatif jawaban lain yang berbeda dan yang menurut anda paling benar. Strategi 8: Trik Jawaban Ketika menjawab soal uji kompetensi, pandai-pandailah anda memilah dan memilih. Gunakan analisa anda dari hasil-hasil pembelajaran yang telah anda lalui. Setiap
pilihan jawaban kaitkan dengan memori anda, kemudian pilihlah satu jawaban yang paling tepat. Selain itu berbeda dengan penerimaan mahasiswa di perguruan tinggi negeri dimana jawaban salah akan dikurangi beberapa point, pada uji kompetensi jawaban salah tidak akan dikurangi point. Jadi jawablah semua soal dengan yakin. Jangan biarkan ada soal yang dibiarkan kosong dan tidak terisi karena hal tersebut berarti mengurangi kesempatan anda untuk lulus ujian. Strategi 9: Idea yang Pertama Muncul Biasanya Betul Saat membaca soal uji kompetensi biasanya akan muncul ide-ide secara sekelebat tentang jawaban dari soal yang sedang kita hadapi. Perhatikan baik-baik dan koneksikan dengan memori anda, karena biasanya ide yang pertama muncul adalah jawaban yang betul. Strategi 10: Rileks Soal uji kompetensi tidak akan menelan anda. Oleh karenanya berusahalah untuk rileks. Anda yang harus bisa menaklukkan serangkaian soal-soal tersebut, bukan sebaliknya. Jika stress sudah anda rasakan, istirahat sejenak, tarik nafas dalam dan hembuskan perlahan sehingga perasaan anda lega. Ulang berkali-kali selama anda mengikuti uji kompetensi agar tetap rileks. Strategi 11: Dapatkan Gambaran dari yang Tidak Anda Ketahui Anda mendapati soal uji kompetensi yang benar-benar baru dan belum pernah membaca atau mempelajarinya, tenang. Jangan stress. Gunakan fikiran anda untuk membayangkan soalan tersebut dan dapatkan gambaran yang rasional darinya, setelah itu carilah jawaban yang menurut anda sesuai dengan gambaran yang telah anda dapatkan tersebut. Strategi 12: Optimalkan Ilmu yang telah Dipelajari Disaat Anda menemukan soal ujian yang memiliki jawaban yang berlawanan, jawaban yang tepat biasanya ada di salah satu pilihan jawaban tersebut. Contoh: A. Calcium is the primary mineral linked to osteoporosis treatment. B. Potassium is the primary mineral linked to osteoporosis treatment. Kedua pilihan jawaban diatas saling berlawanan, ini mengindikasikan bahwa salah satu pilihan jawaban adalah benar. Strategi 13: Tidak perlu jadi Genius untuk Lulus Ujian Kompetensi Anda tidak harus menjadi Einstein atau mengetahui semua topik yang dipelajari selama di bangku kuliah untuk lulus ujian kompetensi. Bahkan, kerapkali soal yang dikeluarkan tidak pernah Anda dengar dan mengaburkan. Jika Anda harus mengetahui semua topik
secara detail, malah Anda akan pusing sendiri. Jadi, kuasailah topik-topik penting yang Anda anggap perlu Anda fahami.
atihan Soal 1. Klien yang mempunyai laserasi multipel dan fraktur kaki kanan yang telah di tangani dengan pemasangan gips, maka untuk mengoptimalkan sirkulasi ke kaki maka tindakan keperawatan yang dilakukan adalah? a. meninggikan kaki yang dipasang gips diatas bantal secara berkelanjutan selama 24-48 jam b. meninggikan kaki yang dipasang gips selama 3 jam dan didatarkan selama 1 jam c. meletakkan kaki yang dipasang gips pada posisi datar d. meletakkan kaki yang dipasang gips selama 3 jam dan ditinggikan selama 1 jam 2. Klien berusia 55 tahun mengidap DM type 2, mengeluh sering kencing dan selalu haus. Hasil Pemeriksaan Gula darah 400 mg/dl, ketone dan gula darah urine positive. Manakah penyebab munculnya keluhan pasien? a. peningkatan tekanan hidrostatik b. dilatasi pembuluh darah c. gangguan ekskresi urin d. osmotic diuresis
3. Klien mengalami luka bakar jam 6 pagi saat masak, dan langsung dibawa ke rumah sakit terdekat. Derajat luka bakar grade II-III dengan luas 55% permukaan tubuh. Berat badan pasien adalah 75 Kg. Dengan menggunakan Parkland formula, berapakah jumlah cairan yang harus diberikan hingga jam 14.00? a. 8250 ml b. 16500 ml c. 4125 ml d. 12375 ml 4. Seorang klien berusia 66 tahun mengeluh tidak bisa kencing, dan sesak nafas. Terlihat edema dan ascites. Memiliki riwayat gagal jantung 6 bulan yang lalu. Saat anda menerima hasil laboratorium menunjukkan: serum kalium 6.1 mEq/L, analisa gas darah menunjukan pH 7,30, PO2 90, HCO3 20, PCO2 42. Apakah yang harus segera dilakukan oleh perawat? a. Mengganti oksigen dengan masker sederhana b. segera menghubungi/lapor dokter c. membatasi intake cairan sesuai dengan haluaran urine d. membatasi intake oral hanya 500 cc/24 jam 5. Bila anda telah menerangkan pentingnya tranfusi bagi pasien. Namun pasien dan keluarganya menolak tindakan tersebut sesuai degan keyakinan agama mereka. Apakah yang akan anda lakukan? a. menjelaskan kembali pentingnya transfusi untuk menyelamatkan hidup pasien. b. meminta pasien dan keluarga menandatangani pernyataan penolakan tindakan c. tetap mempersiapkan transfusi jika suatu ketika dibutuhkan untuk menyelamatkan jiwa d. melaporkan ke bank darah penolakan keluarga pasien 6. Selain pemberian cairan infus, perdarahan juga jika diperlukan harus diberikan tranfusi darah. Apakah tujuan utama pemberian transfusi darah pada kasus perdarahan? a. meningkatkan volume darah sistemik b. mengurangi beban kerja jantung c. meningkatkan jumlah pembawa oksigen d. memperbaiki status nutrisi 7. Pasien fraktur pelvis dengan perdarahan dan diindikasikan untuk dilakukan transfusi, maka ukuran kateter intravena dan cairan awalan yang tepat adalah? a. ukuran G 22 dengan cairan NaCl 0.9 % b. ukuran G 22 dengan cairan RL c. ukuran G 18 dengan cairan NaCl 0.9 % d. ukuran G 18 dengan cairan dextrose 5 % 8. Pada pasien dengan perdarahan akut akibat multiple fraktur, TD 80/50 mmHg, Nadi 120 x/menit, Hb 7,8 mg/dL. Komponen darah apakah yang sebaiknya diberikan ? a. packed red cell b. whole blood c. platelet d. fresh frozen plasma 9. Tn. A. (45 thn) datang ke Unit Gawat Darurat dengan diagnosis medis vulnus laseratum pada daerah femur. Kondisi luka tidak beraturan, maka perawatan luka yang harus dilakukan adalah….
a. irigasi dari dalam keluar dan eksisi jaringan non vital. b. irigasi dari luar kedalam dan eksisi jaringan non vital. c. eksisi jaringan dari dalam keluar. d. debridemant dan skin graft . 10. Tn. K 35 tahun datang ke Unit Gawat Darurat dengan diagnosa medis sementara nyeri ulu hati dan dispepsia. Mengeluh sesak nafas, respirasi 24 – 28x / mnt. Hasil pemeriksaan analisa gas darah: pH 7,40, pCO2 25 mmHg dan pO2 78 mmHg. Pemberian oksigen yang tepat adalah…. a. nasal canule. b. simple mask. c. rebreathing mask d. non rebreathing mask. 11. Tn B. menghirup gas kimia sehingga menderita gagal nafas akut/ Acute Respiratory Disstres Syndrome (ARDS ).Penyebab oedema paru pada Tn. B adalah …. a. tekanan hidrostatik yang meningkat. b. peningkatan cairan dan elektrolit. c. peningkatan permeabilitas kapiler. d. gagal Jantung. 12. Manakah tindakan keperawatan spesifik untuk meningkatkan perfusi otak dengan meningkatkan venus return (cairan balik vena) pada klien dengan cedera kepala? a. elevasi kepala tempat tidur 15-30o b. pertahankan tekanan darah stabil c. tempatkan klien pada tempat yang nyaman. d. jaga kepatenan oksigenisasi. 13. An. G (3 thn) di bawa oleh Ibunya ke Gawat Darurat, dengan riwayat kejang di rumah. Pada saat dilakukan pemeriksaan klien apnoe (henti nafas). Tindakan Keperawatan pada klien dengan henti nafas adalah …. a. resusitasi jantung dan paru (RJP) b. mempertahankan jalan nafas c. memberi nafas buatan d. memasang infus untuk akses ke system sirkulasi. 14. Pada saat anda memberikan suntikan pada pasien HIV-AIDS, tiba-tiba jarum bekas suntikan tersebut jatuh menusuk tangan anda, hal pertama apa yang seharusnya anda lakukan .… a. meminta resep obat ARV pada dokter b. melakukan pemeriksaan darah HIV-AIDS c. melakukan cross insisi pada bekas tusukan d. melaporkan kejadian ini pada Tim Keselamatan Kerja 15. Bantuan yang dapat anda lakukan saat melihat teman anda yang sedang sibuk dan lupa tidak memakai sarung tangan pada saat memasang infus ? a. memberikan alcohol semprot untuk cuci tangan b. memberikan sarung tangan c. menggantikan posisi teman anda
d. memberitahukan tentang universal precaution 16. Pada saat anda bertugas anda melihat dokter melakukan cuci tangan yang salah tindakan yang dapat anda lakukan adalah…. a. memberikan spray alcohol untuk cuci tangan b. mendiamkan saja c. mengajarkan cara cuci tangan yang baik d. menyarankan untuk mencuci tangan dengan benar 17. Beberapa cara dibawah ini seperti membuang jarum pada kontainer tahan tusuk dan tahan bocor, menggunakan system vacuntainer dan tidak meninggalkan jarum sembarangan merupakan : a. tatalaksana paparanterhadap kuman b. kepentingan standar operasional desinfeksi c. tindakan pasca tertusuk jarum bekas pakai d. strategi pencegahan infeksi/ kecelakaan kerja 18. Anda sedang bertugas di UGD mendapatkan pasien kejang-kejang. Tindakan utama yang dapat anda lakukan untuk melindungi pasien dari jatuh adalah …. a. memasang restrain b. memberikan oksigen c. memberikan injeksi sedatif. d. memasang pengaman tempat tidur 19. Manakah merupakan karakteristik terpenting sebagai pendengar yang aktif? a. Mengangguk angguk b. diam c. kontak mata d. menyimak 20.Tekhnik yang harus dilakukan dalam melakukan komunikasi telepon pada pasien dengan perilaku kekerasan adalah.... a. nada suara rendah tetapi tetap tegas b. volume suara keras dengan nada rendah c. nada suara rendah dan volume tetap tinggi d. cukup dengan gerakan tangan dan volume tinggi 21. Upaya yang harus dilakukan agar kita dapat bersikap empati? a. memandang pasien dari sisi internal pasien b. memenuhi segala permintaan pasien sesuai c. membangkitkan situasi tertentu untuk meningkatkan penghayatan pasien d. pasien didorong membicarakan hal-hal yang sangat mengganggu 22. Manakah hal pertama harus dilakukan dalam komunikasi melalui tulisan agar benar dan tepat sasaran? a. hal yang disampaikan hanya yang sesuai inti masalah b. semua data disampaikan jangan ada yang terlewat c. yakin hal yang akan disampaikan sudah sesuai dengan masalah d. semua hal yang akan disampaikan berdasarkan keinginan pasien
View more...
Comments