Soal PLPG 2015
September 2, 2017 | Author: Mualim Wong Gendeng | Category: N/A
Short Description
soal plpg...
Description
BANK SOAL PLPG BANK SOAL PLPG 2 1. Bagaimana pandangan konstruktivisme tentang belajar dan apa implikasinya bagi pembelajaran di kelas ? JAWAB : Pada teori ini hubungan timbal balik antara belajar sebagai proses pembentukan pengalaman secara empiric dan proses pembentukan konsep secara rasional dalam menghasilkan pemahaman menjadi prinsip dasar. Berangkat dari prinsip dasar demikian, diyakini bahwa pemahaman yang terdapat pada siswa menjadi dasar dalam memahami kenyataan dan pemecahan masalah baru yang menghasilkan pengetahuan baru dalam proses yang aktif dan dinamis. Siswa merekontruksi pengetahuannta oleh diri sendiri. Implikasinya bagi pembelajaran di kelas menurut Mulyasa 2005:240 yaitu 1) siswa harus aktif dalam kegiatan belajar mengajar ; 2) proses aktif ini adalah proses membuat sesuatu masuk akal, pembelajaran tidak terjadi melalui transmisi tetapi melalui interprestasi ; 3) interprestasi selalu dipengaruhi oleh skemata ; 4) interprestasi juga dibantu oleh metode intruksi yang memungkinkan negosiasi pikiran melalui diskusi, tanya jawab, dll ; 5) tanya jawab didorong oleh kegiatan inkuiri para siswa. Jadi apabila siswa tidak aktif saat berdiskusi, berarti siswa tidak belajar secara optimal ; 6) proses KBM tidak sekedar pengalihan pengetahuan, tetapi jua pengalihan keterampilan dan pengetahuan.
2. Istilah strategi pembelajaran merupakan konsep yang multidimensi. Coba rumuskan pengertian strategi pembelajaran dengan kalimat anda sendiri ! JAWAB : Pada dimensi perancangan, strategi pembelajaran adalah pemikiran dan pengupayaan secara stretegis dalam memilih, menyusun, memobilisasi, dan mensinergikana segala cara,s sarana / prasarana, dan sumber daya untuk mencapai tujuan pembelajaran. Sedangkan pada dimensi pelaksanaan, strategi pembelajaran diartikan sebagai berikut : 1. Keputusan bertindak secara strategis dalam memodifikasi dan menyelaraskan komponenkomponen sistem intruksional (yang telah ditetapkan pada dimensi perencanaan) untuk mengefektifkan pencapaian tujuan pembelajaran. 2. Pola umum perbuatan guru murid dalam perwujudan KBM yang menunjuk pada karakteristik abstrak daripada rentetan perbuatan guru-murid dalam peristiwa KBM
3. Rumuskan lima istilah di bawah ini dengan kalimat anda sendiri : 1. 2. 3. 4. 5.
metode pembelajaran strategi pembelajaran model pembelajaran pendekatan pembelajaran teknik pembelajaran
JAWAB : 1. metode pembelajaran yaitu cara yang digunakan oleh guru / siswa dalam mengolah informasi yang berupa fakta., data dan konsep pada proses pembelajaran yang mungkin terjadi dalam suatu strategi. 2. Strategi pembelajaran adalah suatu prosedur yang digunakaan oleh guru dalam proses pembelajaran sebagai sarana untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan 3. Model pembelajaran adalah kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan tertentu yang berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang pembelajaran dan para pengajar dalam merencakan dan melaksanakan aktifitas pembelajaran. 4. Pendekatan pembelajarana adalah cara umum seorang guru untuk menyelesaikan suatu permasalahan di dalam suatu pembelajaran. 5. Teknik pembelajaran adalah suatu ragam khas penerapan suatu metode ke dalam suatu pembelajaran, seperti kemampuan dan kebiasaan guru, ketersediaan peralatan, kesiapan siswa, dsb. 4. Jelaskan dan beri contoh perbedaan antara strategi ekspositori dan strategi discovery ! JAWAB : Dalam strategi ekspositori, peran guru adalah menyusun RPP, pemberian informasi yang benar, penyedia fasilitas, pembimbing siswa dalaam memperoleh informasi / pesan, dan penilai pemerolehan informasi, sementara siswa lebih berperan sebagai pencari / penerima informasi / pesan belajar, pemakai sumber / media belajar, dan menyelesaikan tugas-tugas yang dihadapkan kepadanya. Sedangkan pada strategi heuristic peran guru adalah menciptakan suasana berpikir sehingga murid berani bereksplorasi dalam penemuan dan pemecahan masalah, sebagai fasilitator, sebagai rekan diskusi siswa, dan sebagai pendorong penelitian, sedangkan peran siswa adalah mengambil prakarsa dalam pencarian masalah dan pemecahan masalah, pelaku aktif dalam belajar melakukan penelitian, penjelajah tentang masalah dan metode pemecahan masalah sertaa penemu pemecahan masalah. 5. Merumuskan masalah merupakan langkah pelaksanaan pembelajaran pada Strategi Pembelajaran Inkuiri (SPI) dan strategi pembelajaran berbasis masalah (SPBM). Jelaskan hakikat masalah dalam SPI dan SPBM. JAWAB : Masalah dalam SPI adalah masalah yang bersifat tertutup, sedangkan masalah dalam SPBM lebih
bersifat terbuka. Tertutup artinya jawaban dari masalah tersebut sudah pasti. Masalah dalam SPI adalah suatu persoalan yang mengandung teka teki. Dikatakan teka-teki dalam rumusan masalah yang ingin dikaji disebabkan masalah itu tentu ada jawabannya dan siswa didorong untuk mencari jawaban yang tepat. Sedangkan tertutup artinya jawaban dari masalah tersebut belum pasti, Setiap siswa bahkan guru dapat mengembangkan kemungkinan jawaban. Dengan demikian, SPBM memberikan kesempatan pada siswa untuk bereksplorasi mengumpulkan dan menganalisis data secara lengkap untuk memecahkan masalah yang dihadapi. 6. Jelaskan konsep dasar pembelajaran kooperatif ! JAWAB : Pembelajaran kooperatif lebih menekankan pada proses kerja sama dalam kelompok. Tujuan yang ingin dicapai tidak hanya kemampuan akademik dalam pengertian penguasaan bahan pelajaran, tetapu juga adanya unsur kerja sama untuk penguasaan materi tersebut. Adanya kerja sama inilah yang menjadi ciri khas dari pembelajaram kooperatif. 7. Papa prinsipnya pembelajaran kooperatif terdiri dari 4 tahap. Jelaskan dan berikan contoh ! JAWAB : 1. Penjelasan materi yaitu penyampaian pokok-pokok materi pelajaran sebelum siswa belajar dalam kelompok. Tujuannya adalah pemahaman siswa terhadap pokok materi pelajaran. Ex. Guru memberikan murid map dan menjelaskan secara umum tentang mind map tersebut kemudian melakukan kegiatan curah pendapat dengan siswa. 2. Belajar dalam kelompok setelah memberikan gambaran umum tentang materi, siswa diminta belajar pada kelompoknya masing-masing yang telah dibentuk sebelumnya. Pengelompokannya bersifat heterogen. 3. Penilaian bisa dilakukan dengan tes atau kuis yang dapat dilakukan seacar individual atau kelompok. 4. Pengakuan tim adalah penerapan tim yang dianggap paling menonjol kemudian diberikan penghargaan yang diharapkan dapat memotivasi tim itu sendiri dan tim yang lain.
8. Terdapat lima karakteristik penting dalam pembelajaran CTL ; activating knowledge, acquiring knowledge, understandin, knowledge, applying knowledge, dan reflecting knowledge. Jelaskan dan berikaan contoh apa yang dimaksud dengan activating knowledge ! JAWAB : Activating knowledge artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. Ex. Sebelum memberikan materi perkalian, guru memberikan materi tentang penjumlahan terlebih dahulu karena penjumlahan terkait dengan perkalian.
9. Berikan argumentasi anda mengapa pembelajaran tematik cocok diterapkan untuk siswa sekolah dasar kelas rendah ! JAWAB : Pembelajaran tematik cocok dengan siswa kelas rendah keterkaitan konsep antar mata pelajaran yang dipelajari dana dibentuk skema akan membantu siswa memperoleh keutuhan dan kebulatan pengetahuan karena siswa kelas rendah masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan. Selain itu guru mengambil dari permasalahan yang sering ditemui dalam lingkungannnya sehingga kegiatan belajar lebih bermakna karena guru menyajikan konsep yang konkrit di mana siswa kelas rendah masih belum bisa berpikir secara abstrak. BANK SOAL PLPG 1 1. Apakah PTK ? JAWAB : Suatu penyelidikan atau kajian secara sistematis dan terencana yang dilakukan oleh peneliti atau praktisi (guru) untuk memperbaiki pembelajaran di kelasnya dengan jalan mengadakan perbaikan atau perubahan dan mempelajari akibat yang ditimbulkannya. 2. Bagaimana kedudukan PTK dan KTSP ? JAWAB : Sangat diperlukan, karena sitem Pembelajaraan KTSP ada Perencanaan, pelaksanaan, pengembangan. Kurikulum adalah panduan untuk rencana pembelajaran yang melibatkan guru, siswa dan sumber belajar serta proses dan hasil belajar untuk mencapai pengembangan belajar. 3. Apa beda PTK dengan Penelitian biasa ? JAWAB : - PTK mempunyai karakteristik lebih khusus - Penelitian biasa 4. Mengapa harus PTK ? JAWAB : 5. Bagaimana karakteristik PTK ? JAWAB : Menurut Oja dan Samuljan (dalam Rofi'udin 1994:8) mengatakan karakteristik pokok penelitian tindakan yaitu bersifat kolaboratif, terfokus pada problem praktis, penekanan pada pengembangan professional dan memerlukan adanya truktur proyek.
6. Apakah siklus dalam PTK ) JAWAB : Siklus PTK adalah Perencanaan tindakan, observasi dan refleksi rencana untuk mengadakan tindakan observasi untuk merefleksi dan mengadakan perencanaan ulang. 7. Kapan peneliti akan pindah dari satu siklus ke siklus yang lain ? JAWAB : Jika hasil analisis belum memuaskan atau masalahnya belum terselesaikan maka dilakukan tindakan perbaikan lanjutan dengan memperbaiki tindakan perbaikan sebelumnya atau menyusun tindakan baru untuk mengatasi masalah yang ada. Dengan demikian muncullah siklus kedua pada PTK yang dilasanakan pada siklus kedua, akan mengikuti langkah-langkah seperti pada siklus pertama, hanya mungkin tindakan berbeda.
1) Kompetensi Pedagogik Kompetensi pedagogik meliputi pemahaman guru terhadap peserta didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Secara rinci setiap subkompetensi dijabarkan menjadi indikator esensial sebagai berikut; • Memahami peserta didik secara mendalam memiliki indikator esensial: memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan kognitif; memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip kepribadian; dan mengidentifikasi bekal ajar awal peserta didik. • Merancang pembelajaran, termasuk memahami landasan pendidikan untuk kepentingan pembelajaran memiliki indikator esensial: memahami landasan kependidikan; menerapkan teori belajar dan pembelajaran; menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik peserta didik, kompetensi yang ingin dicapai, dan materi ajar; serta menyusun rancangan pembelajaran berdasarkan strategi yang dipilih. • Melaksanakan pembelajaran memiliki indikator esensial: menata latar (setting) pembelajaran; dan melaksanakan pembelajaran yang kondusif. • Merancang dan melaksanakan evaluasi pembelajaran memiliki indikator esensial: merancang dan melaksanakan evaluasi (assessment) proses dan hasil belajar secara berkesinambungan dengan berbagai metode; menganalisis hasil evaluasi proses dan hasil belajar untuk menentukan tingkat ketuntasan belajar (mastery learning); dan memanfaatkan hasil penilaian pembelajaran untuk perbaikan kualitas program pembelajaran secara umum. • Mengembangkan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensinya, memiliki indikator esensial: memfasilitasi peserta didik untuk pengembangan berbagai potensi akademik; dan memfasilitasi peserta didik untuk mengembangkan berbagai potensi nonakademik. 2) Kompetensi Kepribadian Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang mencerminkan kepribadian yang
mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi peserta didik, dan berakhlak mulia. Secara rinci subkompetensi tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: • Kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam bertindak sesuai dengan norma. • Kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial: menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru. • Kepribadian yang arif memiliki indikator esensial: menampilkan tindakan yang didasarkan pada kemanfaatan peserta didik, sekolah, dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak. • Kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial: memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan memiliki perilaku yang disegani. • Akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator esensial: bertindak sesuai dengan norma religius (iman dan taqwa, jujur, ikhlas, suka menolong), dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik. 3) Kompetensi Sosial Kompetensi sosial merupakan kemampuan guru untuk berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, orang tua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Kompetensi ini memiliki subkompetensi dengan indikator esensial sebagai berikut: • Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan peserta didik memiliki indikator esensial: berkomunikasi secara efektif dengan peserta didik. • Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan sesama pendidik dan tenaga kependidikan. • Mampu berkomunikasi dan bergaul secara efektif dengan orang tua/wali peserta didik dan masyarakat sekitar. 4) Kompetensi Profesional Kompetensi profesional merupakan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan mendalam, yang mencakup penguasaan materi kurikulum mata pelajaran di sekolah dan substansi keilmuan yang menaungi materinya, serta penguasaan terhadap stuktur dan metodologi keilmuannya. Setiap subkompetensi tersebut memiliki indikator esensial sebagai berikut: • Menguasai substansi keilmuan yang terkait dengan bidang studi memiliki indikator esensial: memahami materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah; memahami struktur, konsep dan metode keilmuan yang menaungi atau koheren dengan materi ajar; memahami hubungan konsep antar mata pelajaran terkait; dan menerapkan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan sehari-hari. • Menguasai struktur dan metode keilmuan memiliki indikator esensial menguasai langkahlangkah penelitian dan kajian kritis untuk memperdalam pengetahuan/materi bidang studi. Keempat kompetensi tersebut di atas bersifat holistik dan integratif dalam kinerja guru. Oleh karena itu, secara utuh sosok kompetensi guru meliputi (a) pengenalan peserta didik secara mendalam; (b)
penguasaan bidang studi baik disiplin ilmu (disciplinary content) maupun bahan ajar dalam kurikulum sekolah (c) penyelenggaraan pembelajaran yang mendidik yang meliputi perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi proses dan hasil belajar, serta tindak lanjut untuk perbaikan dan pengayaan; dan (d) pengembangan kepribadian dan profesionalitas secara berkelanjutan. Guru yang memiliki kompetensi akan dapat melaksanakan tugasnya secara profesional (Ngainun Naim, 2009:60).
View more...
Comments