Soal Jawab Menghitung Kebutuhan Cairan Pada Anak - Dr. Hasri

September 19, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Soal Jawab Menghitung Kebutuhan Cairan Pada Anak - Dr. Hasri...

Description

 

Kepaniteraan Klinik Ilmu Kesehatan Anak  Periode 21 September-27 Oktober 2020

Menghitung Kebutuhan Cairan  pada Anak  Pembimbing: dr. Hasri Salwan, Sp.A (K)

 

SOAL NO. 1 Amir, laki-laki, umur 11 bulan, BB 10 kg, status gizi baik Keluhan Utama: BAB cair/sering Keluhan Tambahan: Muntah-muntah Riwayat Perjalanan Penyakit: Sejak 4 hari sebelumnya sering BAB. Sejak 4 hari yang lalu BAB sering dengan frekuensi 10 sampai 12 kali perhari, jumlah kira-kira ½ gelas seap BAB, konsistensi air lebih banyak dari ampas, dak ada darah dan lendir (pus). Panas badan dak terlalu nggi. Muntah-muntah 4 kali perhari, muntah dak menyemprot, isi apa yang dimakan, muntah kemudian berkurang. Anak awalnya minum lahap, tetapi hanya diberikan air puh. Sejak 1 hari sebelumnya anak terlihat lemah, diare dak berkurang, muntah dak ada lagi, BAK 8 jam sebelumnya dengan warna kekuningan dan jumlah sedikit dari biasanya

 

Pemeriksaan Fisik: Tampak sakit berat, kesadaran CM lemah, TD 70/50 mmHg, RR 44x/m, N 144 x/m teratur, isi kurang dan tegangan lemah, temperatur 38,7 oC, BB 8,5 kg, TB 75 cm. •



UUB cekung, kelopak mata cekung, air mata dak ada, mukosa mulut kering. - Thorax: simetris, retraksi (-/-), bising jantung dak ada - Abdomen: cembung, lemas, bising usus meningkat. Cubitan kulit -

perut kembali setelah 3 dek. Di sekitar anus, kulit kemerahan Ekstremitas: kedua ujung kaki dan tangan dingin

 

Laboratorium: Hb 12,8 gr/dl, jumlah WBC 9000/mm 3, dierenal count 0/1/2/63/30/4 Urin run: •



-



Makroskopis: kuning Mikroskopis: leukosit (-), RBC (-), protein (-). Feses run: makroskopis: cair lebih banyak dari ampas, darah (-), pus (-), leukosit feses 2-4/lpb, eritrosit (-), E. coli (+), lemak (+), sisa makanan (+)

 

Apa diagnosis pasien?

Diare akut dengan dehidrasi berat Bagimana Terapi?

Rencana Terapi C 1. Terapi Cairan -

IVFD RL   1 jam pertama: 30 ml/KgBB = 300 ml/60 menit (100 g/menit). Monitoring selama 30 menit, jika belum membaik  tetasan dipercepat 5 jam berikutnya: 70 ml/kgBB = 700 ml/5 jam (46-47 g/menit) Awasi dan monitoring tanda dehidrasi sedaknya seap jam Beri oralit 5 ml/kgBB/jam = 50 ml/jam segera setelah anak mau minum Periksa kembali bayi sesudah 6 jam, klasikasikan dehidrasi, kemudian pilih rencana terapi yang sesuai (A, B, atau C) untuk melanjutkan penanganan

 

2. Medikamentosa Beri tablet Zinc 1x20 mg/hari selama 10 hari 3. Diet Makanan diberikan setelah keadaan umum membaik,

ASI dan makanan keluarga diteruskan seper biasa

 

Interpretasi Laboratorium Hasil Laboratorium

Interprestasi

Hb 12,8 gr/dl

Normal

WBC 9000/mm3

Normal

Dierenal count 0/1/2/63/30/4

Normal

Urin run: Makroskopis: kuning Mikroskopis: leukosit (-), RBC (-), protein (-).

Normal

• •

Feses run: makroskopis: cair lebih banyak dari

Kemungkinan ada infeksi virus

ampas, leukosit feses 2-4/lpb, eritrositdarah (-), E. (-), colipus (+),(-), lemak (+), sisa makanan (+)

pada transit makanan me usus cepatusus,  absorbsi berkurang

 

Soal 2 Badu, laki-laki, umur 1 tahun 1 bulan, BB 10 kg, status gizi baik  Keluhan utama: BAB cair/sering Keluhan tambahan: muntah-muntah RPP: Sejak 4 hari sebelumnya penderita sering BAB. Sejak 4 hari yang lalu BAB sering dengan frekuensi 10 – 12 kali perhari, jumlah kira-kira ½ gelas setiap BAB, konsistensi air lebih banyak daripada ampas, tidak ada darah

dan lender (pus). Panas badan tidak terlalu tinggi. Muntah-muntah 4 kali perhari, muntah tidak menyemprot, isi apa yang dimakan, muntah kemudian berkurang. Anak awalnya minum lahap, tetapi hanya diberikan air putih. Sejak 1 hari sebelumnya anak terlihat lemah, diare tidak berkurang, muntah tidak ada lagi, BAK 8 jam sebelumnya dengan warna kekuningan dan jumlah sedikit dari biasanya. Pemeriksaan Fisik: Tampak sakit berat, kesadaran CM lemah, TD 70/50 mmHg, RR 44x/menit, nadi 144 x/menit teratur, isi kurang dan tegangan lemah, temp 38,7 C Keadaan Spesifik: UUB cekung, kelopak mata cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut kering. Toraks: simetris, retraksi (-/-), bising jantung tidak ada. Abdomen: cembung, lemas, bising usus meningkat. Cubitan kulit perut kembali setelah 3 detik. Di sekitar anus kulit kemerahan. Kedua ujung kaki dan tangan dingin.

 

Jawaban Soal 2 TATALAKSANA DIAGNOSIS Diare akut dengan dehidrasi berat •







1. Cairan : a) IVFD RL 30 menit I : 30ml/kgBB = 300cc/30 menit (200 gtt/menit) evaluasi 15-30 menit. Belum membaik ?   tetesan dipercepat

Letargis atau tidak sadar  Mata cekung

 b) 2,5 jam II : 70 ml/kgBB ml/k gBB = 700cc/2,5 jam = 280 cc/jam (93-94 gtt/menit) Cubitan kulit perut kembali sangat lambat Awasi dan monitoring tanda-tanda dehidrasi setidaknya tiap jam. (≥ 2 detik) = 3 detik  Tidak bisa minum atau malas minum. c) Beri oralit 5ml/kgBB/jam = 50ml/jam segera setelah anak mau minum,  biasanya sesudah 3-4 jam j am dan beri zinc.  periksa kembali setelah 6 jam. 2. Obat: -Zink 1x20mg perhari (selama 10-14 hari) yang dilarutkan dengan sedikit air atau ASI dalam sendok teh 3. Diet: Makanan diberikan setelah keadaan umum anak membaik, ASI dan makanan keluarga diteruskan seperti biasa. 4. Edukasi: kapan harus kembali, pemberian oralit bila anak diare lagi,

 

Soal 3 Dedi, laki-laki, umur 1 tahun 1 bulan, BB 6 kg, status gizi jelek - < 3 SD Keluhan utama: BAB cair/sering Keluhan tambahan: muntah-munta muntah-muntah h RPP: Sejak 4 hari sebelumnya penderita sering BAB. Sejak 4 hari yang lalu BAB sering dengan frekuensi 10 – 12 kali perhari, jumlah kira-kira ½ gelas setiap BAB, konsistensi air lebih banyak daripada ampas, tidak

ada darah dan lender (pus). Panas badan tidak terlalu tinggi. Muntah-muntah 4 kali perhari, muntah tidak menyemprot, isi apa yang dimakan, muntah kemudian berkurang. Anak awalnya minum lahap, tetapi hanya diberikan air putih. Sejak 1 hari sebelumnya anak terlihat lemah, diare tidak berkurang, muntah tidak ada lagi, BAK 8 jam sebelumnya dengan warna kekuningan dan jumlah sedikit dari biasanya. Pemeriksaan Fisik: Tampak sakit berat, kesadaran CM lemah, TD 70/50 mmHg, RR 44x/menit, nadi 144 x/menit teratur, teratur, isi kurang dan tegangan lemah, temp 38,7 C Keadaan Spesifik: UUB cekung, kelopak mata cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut kering.

Toraks: simetris, retraksi (-/-), bising jantung tidak ada. Abdomen: cembung, lemas, bising usus meningkat. Cubitan kulit perut kembali setelah 3 detik. Di sekitar anus kulit kemerahan. Kedua ujung

kaki dan tangan dingin.  

Jawaban soal 3  Apa diagnosisnya?   Diare akut dehidrasi berat dengan gizi buruk (marasmus

kondisi III)  Bagaimana tatalaksannya? •

Rehidrasi Diare akut dengan penyulit dehidrasi berat: o 4 jam I : 60 cc/kgBB  60 x 6 kg = 360 cc IVFD KAEN 3A (30

gtt/menit) pantau TTV per jam 20 jam II : 190 cc/kgBB  190 x 6 kg = 1140 cc IVFD KAEN 3A (19 gtt/menit) Stop bila ada status rehidrasi tercapai o



me dikamentosa Terapi suportif medikamentosa Preparat zink 1 x 20 mg / hari selama 10-14 hari

o

 

Diet o Fase stabilisasi : ― D10% 50 ml PO ― 2 jam pertama ReSoMal 5 ml/kgBB  5 x 6 kg = 30 cc selama 30 menit PO Pantau TTV setiap 30 menit •

Bila masih ASI : berikan ASI antara pemberian F75 o Stabilisasi lanjutan ― Bila diare berkurang: F75 100 cc / 3 jam ― Bila ada diare dan habis: F75 130 cc / 4

Perbaikan? ― 10 jam berikutnya berikan

o

ReSoMal 5-10 ml/ kgBB  5 x 6 kg = 30 cc dan F75 65cc serselang seling setiap 1 jam

o

Apa bila sudah rehidrasi stop resomal, lanjutkan F75 setiap 2 jam Bila sudah rehidrasi : Diare (-) : stop resomal, teruskan F75 tiap 2  jam Diare (+) : setiap diare, berikan resomal 50100 ml tiap diare.

 jam Fase transisi: F100/4 jam: 150ml/ pemberian selama 2 hari Fase rehabilitasi: F100 + makanan anak/ lumat (bubur nasi) serta sari buah Teruskan sampai BB/TB lebih dari -2SD

 

SOAL 4 Badi, laki-laki, umur 1 tahun 1 bulan, BB 10 kg, status gizi baik. Keluhan utama: BAB cair/sering Keluhan tambahan: muntah-muntah RPP: Sejak 4 hari sebelumnya penderita sering BAB. Sejak 4 hari yang lalu BAB sering dengan frekuensi 10 – 12 kali perhari, jumlah kira-kira ½ gelas setiap BAB, konsistensi air lebih  banyak daripada ampas, tidak ada darah dan lender (pus). Panas badan tidak terlalu tinggi.

Muntah-muntah 4 kali perhari, muntah tidak menyemprot, isi apa yang dimakan, muntah kemudian berkurang. Anak awalnya minum lahap, tetapi hanya diberikan air putih. Sejak 1 hari sebelumnya anak terlihat lemah, diare tidak berkurang, muntah tidak ada lagi, BAK 8 jam sebelumnya dengan warna kekuningan dan jumlah sedikit dari biasanya. Pemeriksaan Fisik: Tampak sakit berat, kesadaran CM lemah, TD tak teratur, RR 44x/menit, nadi filiformis Keadaan Spesifik: UUB cekung, kelopak mata cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut kering. Toraks: simetris, retraksi (-/-), bising jantung tidak ada. Abdomen: cembung, lemas,  bising usus meningkat. Cubitan kulit perut kembali setelah 3 detik. Di sekitar anus kulit

kemerahan. Kedua ujung kaki dan tangan dingin.

 

JAWABAN SOAL 4  Apa diagnosisnya? 

Jawab: Diare akut dehidrasi berat dan syok hipovolemik 

 Bagaimana tatalaksananya?  Jawab:

Pemberian cairan resusitasi = RL 20cc/kgBB dalam 10 menit (secepatnya)   = 20 cc x 10 kg= 200 cc dalam 10 menit Evaluasi syok Syok belum teratasi  kembali berikan cairan resusitasi Syok sudah teratasi  nilai derajat dehidrasi, tatalaksana rehidrasi sesuai derajat dehidrasi Rehidrasi  1. Dehidrasi berat: RL 30 cc/kgBB dalam 30 menit = 30x10 cc/30 menit = 300 cc dalam 30 menit (200 gtt/menit) evalusasi 15-30 menit, belum perbaikan  percepat tetesan

RL 70cc/kgBB dalam 2,5 monitoring jam berikutnya= 70x10dehidrasi cc/2,5jam = 700 cc dalam 2,5  jam (93-94 gtt/menit) gtt/me nit)  tanda-tanda

 

JAWABAN SOAL 4

Oralit 5ml/kgBB/jam = 50 ml/jam, segera setelah anak mau minum, biasanya sesudah 1-2 jam Obat-obatan : Zinc elemental : 1x20 mg selama 10 hari Diet : teruskan makanan higiene dan mencegah dehidrasi ketika diare dengan pemberian oralit. Edukasi : menjaga 3. Dehidrasi ringan-sedang : - Oralit : 75 ml/kgBb/3 jam = 750 ml/3 jam Apabila gagal rehidrasi oral, menggunakan IVFD dengan cairan RL dosis 75 ml/kgBB/4jam = 750 ml/4jam (62-63 gtt/menit)

 

Soal 5 Galih, laki-laki, umur 1 tahun 1 bulan, BB 10 kg, status gizi baik. Keluhan utama: BAB cair/sering Keluhan tambahan: muntah-muntah RPP: Sejak 4 hari sebelumnya penderita sering BAB. Sejak 4 hari yang lalu BAB sering dengan frekuensi 10 – 12 kali perhari, jumlah kira-kira ½ gelas setiap BAB, konsistensi air lebih  banyak daripada ampas, tidak ada darah dan lender (pus). Panas badan tidak terlalu tinggi. Muntah-muntah 4 kali perhari, muntah tidak menyemprot, isi apa yang dimakan, muntah kemudian berkurang. Anak awalnya minum lahap, tetapi hanya diberikan air putih. Sejak 1 hari sebelumnya anak terlihat lemah, diare tidak berkurang, muntah tidak ada lagi, BAK 8  jam sebelumnya dengan warna kekuningan kekuningan dan jumlah sedikit dari biasanya.

 

Pemeriksaan Fisik:  tampak sakit berat, kesadaran CM lemah, TD 70/50 mmHg, RR 64x/menit cepat dan dalam, nadi 144x/menit. Keadaan Spesifik: UUB cekung, kelopak mata cekung, air mata tidak ada, mukosa mulut kering. Toraks: simetris, retraksi (-/-), bising jantung tidak ada. Abdomen: cembung, lemas, bising usus meningkat. Cubitan kulit perut kembali setelah 3 detik. Di sekitar anus kulit kemerahan. Kedua ujung kaki dan tangan dingin.

 

JAWABAN SOAL 5  Apa diagnosisnya? 

Jawab: Diare akut dengan dehidrasi berat + Susp. asidosis metabolik 

 Bagaimana tatalaksananya?  Jawab:

Rencana Terapi C  Beri cairan RL 1000 ml (100 ml/kg x 10 kg) dibagi dalam

300 ml dalam 30 menit (200 gtt/menit) 700 ml dalam 2 ½ jam (93-94 gtt/menit)  Evaluasi setiap 15 menit Belum membaik  tetesan dipercepat  Segera setelah anak mau minum: Oralit 50 ml/jam (5ml/kg/jam x 10 kg) Tablet zinc (20 mg) 1 tab/hari dosis tunggal selama 10 hari  Evaluasi sesudah 3 jam Evaluasi tanda-tanda asidosis metabolik  (klinis/laboratoris)  (klinis/laboratoris) Tidak membaik  pemberian bikarbonat

 

Soal no 6 Gayus, laki-laki, umur 1 tahun 1 bulan, BB 10 kg, status gizi baik. ● Keluhan utama: BAB cair/sering ● Keluhan tambahan: muntah-muntah ● RPP: Sejak 4 hari sebelumnya penderita sering BAB. Sejak 4 hari yang lalu BAB sering dengan frekuensi 10 – 12 kali perhari, jumlah kira-kira ½ gelas setiap BAB, konsistensi air lebih banyak daripada ampas, tidak ada darah dan lender (pus). Panas badan tidak terlalu tinggi. Muntah-muntah 4 kali perhari, muntah tidak menyemprot, isi apa yang dimakan, muntah kemudian berkurang. Anak awalnya minum lahap, tetapi hanya diberikan air putih. Sejak 1 hari sebelumnya anak terlihat lemah, diare tidak berkurang, muntah tidak ada lagi, BAK 8 jam sebelumnya dengan warna kekuningan dan jumlah sedikit dari biasanya. ●

Pemeriksaan Fisik: tampak sakit berat, kesadaran CM lemah, TD 70/50 mmHg, RR 64x/menit cepat dan dangkal, nadi 144x/menit.



Keadaan Spesifik: paru-paru: RBHN (+/+)

 

● Apa diagnosisny diagnosisnya? a? Jawab: Diare akut dengan dehidrasi berat + bronkopneumonia. ● Bagaimana tatalaksananya? Dehidrasi berat harus dilakukan rehidrasi. Pada diare akut dengan penyulit (bronkopneumonia) diberikan:  4 Jam I: 60cc/KgBB, pada kasus BB anak 10 kg= 600cc/4jam (50 gtt/menit). Namun pada keadaan penyulit itu tidak boleh diberikan langsung 60 berikan ¾ dahulu karena ada penyulit.  20 jam II: 190 cc/KgBB  10kg x 190 cc  1900/20 jam (31-32 gtt/menit).  Harus dimonitoring, apakah dehidrasi sudah membaik, stop jika status rehidrasi tercapai. hentikan jika terdapat tanda-tanda  

overhidrasi. Pada pasien bronkopneumonia tidak boleh diberikan cairan terlalu banyak karena dapat menyebabkan decom cordis (pada diare dengan penyulit) Monitoring TTV perjam bila terjadi perburukan misalnya seperti syok  terapi syok



Untuk bronkopneumonia:

 

Injeksi ampicilin 100 mg/kgbb/hari= 1000 mg/hari (1 vial + Nacl 09% 4cc) dibagi menjadi 4 dosis Injeksi klorampenikol 50 mg/kgbb/hari = 500 mg/hari dibagi dalam 4 dosis

Jika anak sudah stabil, lihat derajat dehidrasinya danjika sudah dapat minum. Dapat diberikan oralit 10-20cc/KgBB atau 100-200 ml setiap anak buang air besar (jika ada sudah dapat minum)  Zinc: 1x20 mg selama 10 hari Diet: teruskan ASI dan makanan Edukasi; Jaga hygiene

 

Galih, laki-laki, umur 1 tahun 1 bulan, BB 10 kg, status gizi baik. Keluhan utama: BAB cair/sering Keluhan tambahan: muntah-muntah Riwayat Perjalanan Penyakit: Sejak 4 hari sebelumnya penderita sering BAB. Sejak 4 hari yang

 No. 07

lalu BAB sering dengan frekuensi 10 – 12 kali perhari, jumlah kira-kira ½ gelas setiap BAB, konsistensi air lebih banyak daripada ampas, tidak ada darah dan lendir (pus). Panas badan tidak terlalu tinggi. Muntah-muntah 4 kali perhari, muntah tidak menyemprot, isi apa yang dimakan, muntah kemudian berkurang. Anak awalnya minum lahap, tetapi hanya diberikan air putih. Sejak 1 hari sebelumnya anak terlihat lemah, diare tidak berkurang, muntah tidak ada lagi, BAK 8 jam sebelumnya dengan warna kekuningan dan jumlah sedikit dari biasanya.

 

Pemeriksaan Fisik : tampak sakit berat, kesadaran CM gelisah, TD 80/50 mmHg, RR 32x/menit, nadi 120x/menit. Keadaan Spesifik : Tanda-tanda dehidrasi ringan-sedang Hasil Lab : Na 170 mEq, K 2,4 mEq Pertanyaan : apa diagnosis dan bagaimana tatalaksananya?

 

JAWABAN

• •

Diagno Diag nosi siss : Diar Diaree Akut Akut den denga gan n de dehi hidr dras asii Ring Ringan an-S -Sed edan ang g Tatalak atalaksan sanaa : Renc Rencana ana Terapi erapi B  Observasi 3 jam  Oralit : 75ml x BB = 75 x 10 kg  750 ml (diberikan dalam 3 jam

 pertama)  Usia 13 bulan  tunda pemberian makan selama 3 jam (ASI dan oralit diteruskan)  Zink  20mg (1tablet)/ hari. Diberikan selama 10 hari berturut-turut

 

Hasil Lab :  Na 170 mEq  Hipernatremi (Rehidrasi tingkat intraselular)



Waktu (jam)

Target jumlah cairan

Kecepatan

Jenis cairan*

Ca glukonas

1 2

150 cc 150 cc

37 – 38 gtt/menit 37 – 38 gtt/menit

KAEN 3A KAEN 3A

5 – 10 cc -

3

150 cc

37 – 38 gtt/menit

KAEN 3A

-

4 5 – 24

150 cc 1900 cc

37 – 38 gtt/menit 23 – 24 gtt/menit

KAEN 3A -

Jam ke 9: 5 – 10 cc Jam ke 17: 5-10 cc

 

Soal No. 8 Sofyan, laki-laki, umur 1 tahun 1 bulan, BB 10 kg, status gizi baik. Keluhan utama: BAB cair/sering Keluhan tambahan: muntah-muntah Riwayat Perjalanan Penyakit: Sejak 4 hari sebelumnya penderita sering BAB. Sejak 4 hari yang lalu BAB sering dengan frekuensi 10-12 kali per hari, jumlah kira-kira ½ gelas setiap BAB, konsistensi air lebih banyak daripada ampas, tidak ada darah dan lender (pus). Panas badan tidak terlalu tinggi. Muntah-muntah 4 kali perhari, muntah tidak menyemprot, isi apa yang dimakan, muntah kemudian berkurang. Anak awalnya minum lahap, tetapi hanya diberikan air putih. Sejak 1 hari sebelumnya anak terlihat lemah, diare tidak berkurang, muntah tidak ada lagi, BAK 8 jam sebelumnya dengan warna kekuningan dan jumlah sedikit dari biasanya. 2 jam SMRS, timbul kejang-kejang, 2 kali, lama 5 menit dan 10 menit, interval 1 jam, inter dan post iktal sadar. Pemeriksaan Fisik:

Tampak sakit berat, kesadaran CM lemah, TD 70/50 mmHg, RR 44x/menit, nadi 144 x/menit teratur, isi kurang dan tegangan lemah, temp 38,7C. Status neurologis normal.

 

DIAGNOSIS Diare akut dengan dehidrasi berat + kejang demam kompleks

TATALAKSANA - Berikan RL 100ml/kgbb = 1000 ml - Diberikan pada 30 menit pertama : 30ml/kgbb = 300 ml = 200 tetes makro/menit - Diberikan pada 2,5 jam kemudian : 70 ml/kgbb = 700 ml = 93-94 tetes makro/menit (Periksa setiap 15-30 menit, jika belum membaik tetesan dipercepat serta lakukan monitoring tanda dehidrasi sedikitnya setiap jam) - Setelah 1-2 jam, bila anak mau minum, berikan oralit 5 ml/kgbb/jam = 50 ml/jam - Berikan zinc 20 mg selama 10-14 hari

 

ANTIKONVULSAN DAN ANTIPIRETIK  ANTIKONVULSAN Parasetamol 10-15mg/kgbb/kali bila suhu anak ≥ 38,5C  100 mg, diberikan setiap 4-6 jam

Diazepam intermiten bila suhu > 38,5C  5 mg = 1 tablet (tiap 8 jam)

DIET Makan minum diteruskan seperti biasa, bila ASI teruskan  pemberian ASI

EDUKASI Edukasi ibu cara penanganan kejang



Informasikan bahwa ada kemungkinan kejang kembali



Awasi pemberian dosis anti kejang



 

Soal No. 9 Deni, laki-laki, umur 11 bulan, BB 10 kg, status gizi baik. Keluhan utama: BAB cair/sering Keluhan tambahan: muntah-muntah Riwayat Perjalanan Penyakit: Sejak 3 hari sebelumnya penderita sering BAB. Sejak 3 hari yang lalu BAB sering dengan frekuensi 4 sampai 6 kali perhari,  jumlah kira-kira kira-ki ra ½ gelas setiap s etiap BAB, konsistensi konsist ensi air lebih leb ih banyak dari ampas, a mpas, tidak ada darah d arah dan lender (pus). (p us). Panas badan tidak terlalu tinggi, muntah-muntah 4 kali perhari, muntah tidak menyemprot, isi apa yang dimakan, muntah kemudian  berkurang. Anak minum lahap, tetapi tetap i hanya diberikan air ai r putih. Sejak 1 hari h ari muntah tidak ada lagi, BAK 3 jam sebelumnya dengan warna kekuningan. Pemeriksaan Fisik: Tampak sakit sedang, kesadaran CM gelisah, TD 80/50 mmHg, RR 24x/menit, nadi 114x/menit teratur, isi kurang dan tegangan cukup, temp 38,7C, BB 8,5 kg, TB 75 cm. Pemeriksaan Spesifik: UUB cekung, kelopak mata cekung, air mata ada, mukosa mulut kering. Toraks: simetris, retraksi (-/-), bising jantung tidak ada. Abdomen: cembung, lemas, bising usus meningkat. Cubitan kulit perut kembali setelah 1-2

detik. Disekitar anus kulit kemerahan. Kedua ujung kaki dan tangan dingin.  

DIAGNOSIS Diare akut dengan dehidrasi ringan/sedang (didapatkan mata cekung dan minum dengan lahap, cubitan perut kembali dalam 1-2 detik  lambat)

TATALAKSANA Rencana terapi B Rehidrasi oral dengan pemberian oralit 75ml/kgbb = 750 ml pada 3 jam pertama -Berikan sedikit-sedikit tetapi sering, satu sendok teh setiap 1-2 menit -Bila muntah, tunggu 10 menit lalu lanjutkan kembali pemberian oralit lebih lambat (1 sendok setiap 2-3 menit) -Lanjutkan ASI selama anak mau Setelah 3 jam  ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasi. Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatannya. Jika tidak terjadi dehidrasi, ajarkan ibu untuk memberikan terapi di rumah: -Berikan anak lebih banyak cairan dari pada biasanya untuk mencegah dehidrasi -Berikan tablet zinc 20mg/hari selama 10 hari

-Teruskan ASI dan beri makanan 6x/hari selama 2 minggu -Bawa ke petugas kesehatan bila anak tidak mau minum atau menyusu, kondisi anak

memburuk, anak demam atau terdapat darah dalam tinjanya.  

Soal No 10 Deni (soal nomor 9), setelah 1 hari BAB bercampur darah. Apakaha Diagnosis dan tatalaksananya? Jika setelah 2 hari gejala tidak membaik dan anda berada di daerah terpencil sebutkan tatalaksana selanjutnya ( pasien tidak dehidrasi lagi). 2 hari kemudian tetap tidak membaik sebutkan tatalaksana selanjutnya? .

 

DIAGNOSIS Disentri + Dehidrasi ringan sedang

TATALAKSANA “Rencana Terapi B” •









Oralit 75 ml / kgBB/ 3 jam, 75 x 10 kg = 750 cc / 3 jam Rencana pemberian antibiotik kotrimoksazol (trimetoprim 5 – 10 mg / kgBB / hari & sulfametoksazol 25 – 50 mg / kgBB / hari, 2 dose dalam 5 hari) Preparat Zinc 1 x 20 mg / hari dalam 10 hari ASI dan MP ASI diteruskan Evaluasi 3 – 4 jam

 

Setelah 2 hari gejala tidak membaik  Bawa kembali anak ke RS (Rencana terapi A) A) • •







Periksa rutin tinja  Mengetahui adanya amuba vegetatif  Ganti Antibiotik dengan metronidazole  metronidazole   apabila positif , dosis 50 mg / kgBB dalam 3 dosis selama sela ma 5 hari. Apabila bukan amuba   Pengobatan shigella (siprofloxasin 10 mg / kgBB, 2 kali perhari) Berikan oralit 50 – 100 ml setiap seti ap BAB Berikan preparat Zinc 1 x 10 mg / hari dalam 10 hari

2 hari kemudian gejala belum membaik  Periksa ulang tinja   kemungkinan amuba, giardia, atau  peningkatan leukosit per lapang pandang (penunjang diare bakteri invasif 

 

EDUKASI Bila kelopak anak bengkak, hentikan pemberian oralit dan berikan air masak atau ASI Bawa anak kembali jika: berak berdarah, tidak membaik selama 3 hari, timbul demam, makan minum sangat sedikit, sangat haus, muntah  berulang, berak cair lebih sering Penggunaan tidak membuang tinjasayur sembarangan, memasak air jamban sebelumkeluarga, diminum, mencuci buah dan sebelum dimakan

 

Soal No 11 Dendi, laki-laki, umur 1 tahun 1 bulan, BB 10 kg, dtatus gizi baik. Kasusnya sama dengan nomor 9. Saat minum oralit anak muntah-muntah. Apa diagnosis nya dan bagaimana terapinya. Apa yang anda monitor dan sampai kapan dan jika tetap oralit tidak bisa dikonsumsi apa rencana anda selanjutnya.

 

Diagnosa Diare akut + Dehidrasi ringan sedang

Tatalaksana Oralit 75 mL/kgBB/3 jam75x10=750 mL/3 jam Preparat zinc 1x20 mg/hari selama 10 hari

Monitoring Balance cairan input output Status hidrasi  NB: Bila muntah, tunggu 10 menit dan dilanjutkan sedikit demi sedikit. Bila gagal, IVFD

RL 75 mL/kgBB/4 jam= 750 cc/4jam (62-63 gtt/mnt).  

12. Sobri, laki-laki, umur 1 tahun 1 bulan, BB 10 kg, status gizi baik. (kasusnya sama dengan nomor 9) Keluhan utama: BAB cair/sering Keluhan tambahan: muntah-muntah RPP: Sejak 3 hari sebelumnya penderita sering BAB. Sejak 3 hari yang lalu BAB sering dengan frekuensi 4 sampai 6 kali perhari, jumlah kira-kira ½ gelas setiap BAB, konsistensi air lebih banyak dari ampas, tidak ada darah dan lender (pus). Panas badan tidak terlalu tinggi, muntah-muntah 4 kali perhari, muntah tidak menyemprot, isi apa yang dimakan, muntah kemudian berkurang. Anak minum lahap, tetapi hanya diberikan air putih. Sejak 1 hari muntah tidak ada lagi, BAK 3 jam sebelumnya dengan warna kekuningan. Pemeriksaan Fisik: Tampak sakit sedang, kesadaran CM gelisah, TD 80/50 mmHg, RR 24x/menit, nadi 114x/menit teratur, isi kurang dan tegangan cukup, temp 38,7 C  TB 75 cm. Pemeriksaan Spesifik: UUB cekung, kelopak mata cekung, air mata ada, mukosa mulut kering. Toraks: simetris, retraksi (-/-), bising jantung tidak ada. Abdomen: cembung, lemas, bising usus meningkat. Cubitan kulit perut kembali setelah 1-2 detik. Disekitar anus kulit kemerahan. Kedua ujung kaki dan tangan dingin.

 

Setelah dirawat 2 hari, muntah tidak ada tetapi mencret-mencret makin sering. Tindakan apa yang anda lakukan? (Bagaimana mengenai pemeriksaan laboratorium dan tambahan terapi?

Pemeriksaan laboratorium: Pemeriksaan Pemeriksa an darah lengkap Pemeriksaan Pemeriksa an serum elektrolit Pemeriksaan feses lengkap  mikroskopis tinja, kultur tinja dan uji resistensi untuk mendeteksi bakteri pathogen • • •

Terapi: •

• •

Berikan antibiotik sesuai hasil kultur dan uji resistensi. jika dicurigai anaerob: metronidazol. Pemberian Pemberia n makanan sedikit dengan frekuensi sering minimal 6x per hari Berikan tambahan vitamin folat 100 mikrogram, zinc 20 mg, vit A 800 mikrogram, mikrogram, besi 20 mg, tembaga 2 mg, dan magnesium 160 mg

 

13. Bayi perempuan, umur 2 bulan, BB 5,5 kg.

Mengalami masalah gumoh setelah menyusu. Keluahan utama: Gumoh  Sejak 2 minggu terakhir, bayi mengalami masalah gumoh setelah menyusu, frekuensi 3 – 5 x/hari,  banyaknya susu yang keluar setiap kali gumoh sekitar 1 sendok teh sampai 1 sendok makan, tidak ada muntah darah, bayi tidak sering rewel atau menangis berebihan, tidak ada keluhan batuk, tidak ada keluhan cegukan berlebihan, bayi tidak pernah berhenti napas saat terjaga dan tampak  berusaha keras untuk bernapas kembali atau atau terlihat membiru. Riwayat penyakit:keluarga tidak ada: Riwayat Riwayat penyakit tidak adaatopi Riwayat diet: bayi masih mendapat ASI eksklusif  Riwayat pertumbuhan dan perkembangan:  bayi sudah dapat menahan kepala tegak, sudah bisa merespon dengan tersenyum Riwayat imunisasi: Hepatitis B saat lahir, BCG dan polio 1 umur 1 bulan, pentabio 1 polio 2

umur 2 bulan Pemeriksaan fisik: Keadaan umum: tampak sakit ringan, sensorium compos mentis, tekanan darah 80/50 mmHg, nadi 120 x/menit, laju napas 40x/menit, temperature 36,7 derajat celcius Keadaan spesifik: - UUB datar, kelopak mata tidak cekung, napas cuping hidung tidak ti dak ada, mukosa mulut basah - Thorax: simetris, retraksi (-/-), bising jantung tidak ada. Abdomen: cembung, lemas, bising

usus normal  

• •

Apa diagnosis? Bagaimana terapi?

Diagnosis: Bayi perempuan umur 2 bulan dengan gumoh Tata laksana: Mengedukasi ibu cara menyusui yang benar  posisi kepala bayi sedikit lebih tinggi, beri ASI sedikit-sedikit tapi sering jangan langsung banyak, saat menyusu tidak hanya menghisap puting tetapi areola juga masuk. Memperbaiki posisi bayi setelah menyusu dengan upright position dengan sudut 45-60 derajat, jangan langsung la ngsung ditidurkan Menepuk-nepuk punggung punggung bayi agar bersendawa •





View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF