Soal Dan Pembahasan UKMPPD
December 7, 2017 | Author: Astri Kartika Sari | Category: N/A
Short Description
Download Soal Dan Pembahasan UKMPPD...
Description
Iamadoctortobe Lindasunda91@gmail. com 1141. Jawaban B. Destruksi alveolus Pembahasan : Pada PPOK terdapat salaih satu tanda yaitu emfisema paru. Pada emfisema paru terjadi pengembangan pau yang tidak maksimal dan terjadi destruksi alveolus sehingga banyak udara tepeangkap di dalamnya dan menimbulkan perkusi hipersonor. Sumber : Perhimpunan Dokter Paru Indonesia-PPOK 1142. Jawaban. Pembahasan : Wanita tersebut mengalami filariasis. Orang yang terinfeksi microfilaria akibat adanya larva cacing dalam tubuhnya, tidak selalu menimbulkan gejala. Gejala yang timbul biasanya diakibatkan oleh larva cacing yang merusak kelenjar getah bening sehingga mengakibatkan tersumbatnya aliran pembuluh limfa. Gejala yang timbul biasanya berupa pembengkakan (edema) di daerah tertentu (pada aliran pembuluh limfa di tubuh manusia). Gejala ini dapat berupa perbesaran tungkai/ kaki (kaki gajah) atau lengan dan perbesaran skrotum/ vagina yang edemanya bersifat permanen. Obat yang saat ini digunakan untuk pengobatan massal berdasarkan kesepakatan global di bawah arahan WHO adalah Dietilkarbamazin (DEC) ditambah Albendazol, diberikan dalam dosis tunggal sekali setahun dan diulang sekali setiap tahun selama lima tahun di daerah endemis filariasis. Dalam riwayat Pemberian Obat Massal Pencegahan (POMP) Filariasis di Indonesia DEC selalu digunakan karena DEC adalah obat pilihan untuk filariasis. Obat ini membunuh mikrofilaria, akan tetapi efeknya pada filaria dewasa masih dipertanyakan. Albendazol dipakai untuk membunuh filarial dewasa. Albendazol selama ini merupakan obat bebas yang dipakai untuk mengobati investasi cacing dalam usus. Secara farmakologis, dosis yang dianjurkan untuk DEC adalah 3-6 mg/ kg berat badan/hari (orang Barat 70 kg, Indonesia 50 kg) dapat diberikan tiap hari 150300 mg selama 21 hari dan diberikan sesudah makan. Obat menyerap dengan cepat dan tidak mempengaruhi kandungan ASI. Kadar maksimal dalam darah dicapai dalam kisaran waktu 1-2 jam, tetapi ada juga yang mengatakan2-4 jam (T max). Obat dibuang oleh tubuh dan kadar dalam tubuh tinggal setengah kadar asal (T1/2): bila urin asam dalam 2-3 jam, bila urin basa dalam10- 12 jam (bila lama bertahan dalam badan maka dosis diturunkan, juga kepada seseorang
dengan gangguan ginjal). Setelah itu, dosis tunggal obat diekskresi habis dalam 48 jam. Albendazol pada dosis tunggal 400 mg membunuh filarial dan juga cacing usus lainnya termasuk cacing tambang. Ini merupakan keuntungan tambahan memberikan albendazol mengingat angka kecacingan di Indonesia masih tinggi. Dari dulu albendazol sudah digunakan sebagai obat bebas untuk obat cacing, dapat diberikan 3 hari dengan dosis 2 x sehari @200 mg. Ada laporan efek samping alopecia pada dosis 800 mg/hari. Albendazol bersifat teratogenik dan embriotoksik pada hewan, oleh karena itu tidak boleh digunakan pada wanita hamil. Juga tidak boleh pada cirrhosis hepatis dan anak berusia di bawah 2 tahun karena belum diketahui keamanannya pada anak. Sumber: Buletin filariasis Indonesia, Depkes RI 2010
1143. Jawaban : A Pembahasan: Taenia saginata adalah salah satu cacing pita yang berukuran besar dan panjang terdiri atas kepala yang disebut skoleks, leher dan strobila yang merupakan rangkaian ruas-ruas proglotid, sebanyak 1000 – 2000 buah. Panjang cacing 4 – 12 meter atau lebih. Skoleks hanya berukuran 1 – 2 milimeter, mempunyai empat batil isap dengan otot-otot yang kuat tanpa kait – kait. Bentuk leher sempit, ruas-ruas tidak jelas dan didalamnya tidak terlihat struktur tertentu. Strobila terdiri atas rangkaian proglotid yang belum dewasa(imatur), proglotid yang dewasa (matur) dan proglotid yang mengandung telur atau disebut gravid(Sutanto,2008) Ovarium terdiri atas dua lobus, berbentuk kipas, besarnya hampir sama. Letak ovarium di sepertiga bagian posterior proglotid. Vitelaria letaknya dibelakang ovarium dan merupakan kumpulan folikel yang eliptik (Sutanto, 2008). Taenia saginata memiliki Proglotid dengan Jumlah segmen mencapai 2000. Dan Segmen matur panjangnya 3-4 kali lebarnya. Segmen gravida paling ujung panjangnya 2 cm dan lebarnya 0,5cm. cacing ini juga mempunyai Lubang genital berada didekat ujung posterior. Uterus pada segmen gravida berupa batang memanjang ditengah segmen, bercabang lateral 15-30 di setiap sisi yang memenuhi ruang segmen. Segmen gravida dilepaskan satu persatu dan dengan kekuatan sendiri mampu bergerak keluar anus (Heru, 2002). Morfologi dari telur cacing Taenia saginata yaitu berbentuk bulat, memiliki ukuran 30-40 µm. kulit sangat tebal, halus, dengan garis-garis silang. warna kulit kuning gelap-coklat. isi terang abu-abu. Berisi masa bulat bergranula yang diliputi dengan membran yang halus, dengan tiga pasang kait berbentuk lanset yang membias, kadang-kadang telur berada mengambang didalam kantung yang transparan (Heru, 2002). Sumber : http://dwirusmita.blogspot.com/2012/10/parasitologi-taenia-sp.html
1144. Jawaban: B Pembahasan :
Sumber: Sudoyo, Aru W., dkk. Buku ajar ilmu penyakit dalam jil:I ed:V. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: 2009.HAL: 1597 1145. Jawaban : C Pembahasan : demam setiap 2 hari sekali khas untuk parasit tertiana ( P. falciparum, P. vivax, P. ovale) pilihan B dapat disigkirkan. Pada plasmodium falciparum gejala yang timbul berupa demam yang lebih tidak teratur, keringat banyak, gelisah, mual, denyut nadi tidak teratur, limpa dan hati membesar, anemia, gagal ginjal serta koma.
Gejala klinis yang ditimbulkan oleh P. vivax adalah demam, suhu badan mencapai 40,6 oC, menggigil, anemia, splenomegali(perbesaran limpa). Gejala demam timbul setiap 48 jam atau 72 jam.Gejala dapat timbul secara mendadak.
Gambar pada soal eritrosit tampak membesar dibandingkan eritrosit di sekitar nya. Kemungkinan pasien tersebut terserang plasmodium vivax. Sumber: http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/20157/4/Chapter%20II.pdf
1146. Jawaban : A Pembahasan: Anak tersebut sebelumnya mengalami pilek dan batuk, kemungkinan disebabkan oleh H.influenzae lalu penyebaran penyakit menyebar hingga ke tulang
Umur
Organisme S. aureus , Enterobacter species, and group Neonatus (lebih kecil dari 4 bulan) A and B Streptococcus species S. aureus , group A Streptococcus Anak-anak (4 bulan – 4 tahun) species,Haemophilus influenzae , and Enterobacter species Anak-anak, remaja ( 4 tahun- S. aureus (80%), group A Streptococcus species, H. influenzae , dewasa) and Enterobacter species S. aureus and Orang dewasa occasionally Enterobacter orStreptococc us species
Kelainan tulang yang terjadi pada foto roentgen biasanya baru dapat dilihat kira-kira 10-14 hari setelah infeksi. Sebelumnya mungkin hanya dapat dilihat pembengkakan jaringan lunak saja. Perubahan-perubahan pada tulang lebih cepat terlihat pada anak-anak. Bila pada foto pertama belum terlihat kelainan tulang sedangkan klinis dicurigai osteomielitis, sebaiknya foto diulang kira-kira 1 minggu kemudian. Sering kali reaksi periosteum yang terlihat lebih dahulu, baru kemudian terlihat daerah-daerah berdensitas lebih rendah pada tulang yang menunjukkan adanya destruksi tulang, dan disebut rarefaksi. Gambaran tulang selanjutnya bergantung pada terapi yang diberikan. Bila terapi adekuat, proses akan menyembuh dan yang terlihat pada foto mungkin hanya berupa reaksi periostel dan skelerosis. Bila terapi terlambat atau tidak adekuat, maka gambaran radiologik akan memperlihatkan proses patologik.
Gambaran radiologi osteomielitis sangat bervariasi. Radiografi yang dilakukan pada awal perjalanan penyakit akan memperlihatkan pembengakakan jaringan lunak atau edem jaringan lunak subkutan, akan tetapi radiografi akan terlihat normal pada 7-10 hari pertama infeksi. Pada hari ke 10-14, suatu area fokal yang opak akan terlihat di metafisis. Hal ini diakibatkan oleh proses perusakan litik yang berhubungan dengan reaksi fokal periosteal. Gambaran radiologi yang tipikal akan menunjukkan suatu
gambaran lusen berbentuk oval dan terletak longitudinal dengan dikelilingi oleh batas-batas sklerotik dengan sedikit atau tidak ada pembentukan tulang baru periosteal. Gambaran radiologi dapat terlihat normal, terutama diawal perjalanan penyakit. Pada beberapa keadaan, gambaran akan menunjukkan pembengakakan jaringan lunak, reaksi periosteal, resorpsi tulang subperiosteal, erosi dan skwestrum. Perluasan infeksi melalui korteks metafisis akan menyebabkan pembentukan tulang baru periosteal. Bila terjadi pembentukan tulang baru, baik di trabekula maupun korteks, maka tulang akan terlihat lebih opak yang dikenal dengan sklerosis. Tulang baru periosteal ini jika membungkus tulang lama akan menjadi involukrum. Bila terjadi perluasan infeksi ke tulang lain yang menyebabkan nekrosis maka disebut dengan skwestrum. Sumber : https://somelus.wordpress.com/2009/03/13/osteomyelitis/ 1147. Jawaban: E Pembahasan : Malaria cerebral merupakan suatu penyakit yang melibatkan manifestasi klinis dari Plasmodium falciparum yang mempengaruhi status mental dan dapat menyebabkan koma. Bentuk cincin pada eritrosit biasanya disebabkan P.falciparum Sumber : https://dokmud.wordpress.com/2009/10/23/malaria-serebral/ 1148.Jawaban : A Pembahasan : DKA timbul bila kadar gula darah >300 gr/dl, ketonemia, dan asidosis (pH < 7,32 dan kadar bikarbonat < 15 mEq/L). Gejala yang timbul berupa mual, muntah, nafas cepat dan dalam, nyeri perut, malaise, dapat disertai dengan atau tanpa koma. SSumber : Sudoyo, Aru W., dkk. Buku ajar ilmu penyakit dalam jil:I ed:V. Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI. Jakarta: 2009
1149. Jawaban : E Pembahasan: Unstable angina nyeri dada yang tidak dipengaruhi oleh aktivitas dan tidak pula membaik dengan istirahat Sumber : http://www.amazine.co/17932/ketahui-3-jenis-angina-stable-unstablevariant-angina/ 1150. Jawaban : 1151. Jawaban : A Pembahasan :
Amiodarone merupakan obat anti arrhythmic yang mempengaruhi irama detak jantung. Digunakan untuk pengobatan ventricular tachycardia atau ventricular fibrillation. Sumber http://health.detik.com/read/2010/07/15/152853/1399967/769/amiodarone
1152. Jawaban : A Pembahasan :
Sumber : http://image.slidesharecdn.com/rematoidarthritisshb150130151049-conversion-gate01/95/rematoid-arthritis-shb-9-638.jpg? cb=1422652306 1153. Jawaban : A Pembahasan : Ionotropik adalah zat yang dapat mempengaruhi daya kontraksi otot. Faktor yang meningkatkan kontraktilitas disebut sebagai aksi ionotropik positif, dan yang menurunkan sebagai ionotropik negative. Agen ionotropik positif, biasanya menstimulasi masuknya ion kalsium kedalam sel otot jantung kemudian akan meningkatkan tekanan dan durasi dari kontraksi ventricular. Yang termasuk agen ionotropik positif salah satunya adalah digoxin. Sumber: http://pharmacist-bobone.blogspot.com/2012/07/obat-initropik-dankronotropik.html
1154. Jawaban : C Pembahasan:
:
Amoebiasis paling sering disebabkan oleh E.hystolitica dengan klinis diare lebih dari 8-9 kali dalam sehari, sering disertai darah pada feses, diikuti ketidaknyamanan pada perut. Sumber : WHO 1155. Jawaban: 1156. Jawaban: 1157. Jawaban : C
Sumber : WHO 2011 1158. Jawaban : C Pembahasan : Klorokuin merupakan obat pilihan untuk parasit malaria yang masih sensitif, digunakan untuk P. vivax, P. malariae, dan P. ovale.Dosis oral untuk pencegahan malaria adalah 300 mg/minggu, dimulai 2 minggu sebelum ke daerah yang diduga ada malaria dan dilanjutkan 8 minggu setelah meninggalkan daerah tersebut. Sumber: http://www.kalbemed.com/Portals/6/09_188Profilaksis%20Malaria%20di %20Perbatasan%20Indonesia-Timor%20Leste.pdf
1159. Jawaban : E
Sumber: http://www.itd.unair.ac.id/files/pdf/protocol1/MALARIA.pdf
1160. Jawaban : A Cotrimoxazole adalah antibiotik yang merupakan kombinasi Sulfamethoxazole dan Trimethoprim dengan perbandingan 5 : 1. Kombinasi tersebut mempunyai aktivitas bakterisid yang besar karena menghambat pada dua tahap sintesis asam nukleat dan protein yang sangat esensial untuk mikroorganisme. Cotrimoxazole mempunyai spektrum aktivitas luas dan efektif terhadap bakteri gram-positif dan gram-negatif, misalnya Streptococci, Staphylococci, Pneumococci, Neisseria, Bordetella. Klebsiella, Shigella dan Vibrio cholerae. Cotrimoxazole juga efektif terhadap bakteri yang resisten terhadap antibakteri lain seperti H. influenzae, E. coli. P. mirabilis, P. vulgaris dan berbagai strain Staphylococcus. Dosis dewasa 960 mg, 2 x sehari Sumber: http://bukusakudokter.org/2012/12/08/cotrimoxazole
View more...
Comments