Skripsi Widyaningsih E P
February 25, 2019 | Author: MPrasetyaFauzi | Category: N/A
Short Description
skripsi widya...
Description
GEOLOGI DAN STUDI FASIES GUNUNG API SATUAN NGLANGGRAN, DAERAH POHIJO, KECAMATAN SAMPUNG, KABUPATEN PONOROGO, PROPINSI JAWA TIMUR
SKRIPSI Oleh : Widyaningsih Endah Pratiwi
111.040.131
GEOLOGI DAN STUDI FASIES GUNUNG API SATUAN NGLANGGRAN, DAERAH POHIJO, KECAMATAN SAMPUNG, KABUPATEN PONOROGO, PROPINSI JAWA TIMUR SKRIPSI
Oleh : Widyaningsih Endah Pratiwi
111.040.131
Disusun sebagai salah satu syarat guna memperoleh gelar sarjana
strata-1 di Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta, tahun akademik 2010/2011
Yogyakarta, September 2011 Menyetujui, Dosen Pembimbing I
Dosen Pembimbing II
Sari GEOLOGI DAN STUDI FASIES GUNUNG API SATUAN NGLANGGRAN, DAERAH POHIJO, KECAMATAN SAMPUNG, KABUPATEN PONOROGO, PROPINSI JAWA TIMUR Widyaningsih Endah Pratiwi 111 040 131
Lokasi penelitian secara administratif terletak di desa Pohijo, Kecamatan Sampung Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis terletak pada 111°16’30” BT – 111°22’30” BT dan 7°47’30” LS dan 7°50’00” LS. yang terdapat dalam lembar Purwantoro propinsi Jawa tengah, Lembar Peta Nomor 1508 - 123 Edisi 1 - 2001 skala 1 : 25.000 dengan luas daerah telitian 8 x 5 Km². Berdasarkan klasifikasi Van Zuidam (1983), daerah telitian dibagi menjadi tiga satuan bentuk asal dan lima satuan satuan bentuk lahan, yaitu: Satuan Perbukitan Perbukitan Karst Karst (K1), (K1), Satuan Bukit Intrusi (V1), Satuan Dataran Jatuhan tuf (V2), Satuan Dataran Aliran Lahar (V3), Perbukitan breksi terkikis (D1). Jenis pola aliran yang berkembang pada daerah telitian, setelah disesuikan dengan klasifikasi pola sumgai yang ditulis oleh A.D. Howard, Howard, Subrectangular, Subdendritik dan Paralel . 1967, dapat di klasifikasikan kedalam pola sungai Subrectangular,
Stadia geomorfik pada daerah telitian adalah dewasa - tua (Lobeck,1939). Stratigrafi daerah penelitian dimulai dari tua ke muda: Satuan Breksi (Formasi
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala limpahan rahmat, hidayah, kesehatan dan karunia yang tidak pernah putus diberikan penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan skripsi yang berjudul ” Geologi Dan Studi Fasies Gunung Api Satuan Nglanggran, Daerah Pohijo, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Propinsi Jawa Timur. Dalam penyusunan laporan skripsi ini telah banyak pihak yang telah membantu, untuk itu penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Tuhan Yang Maha Esa, Ayahanda dan Ibu tercinta yang telah memberikan segalannya bagi penulis, yaitu untuk kesempatan hidup di dunia. 2. Dr.Ir.C. Prasetyadi,Msc dan Ir. Siti Umiyatun Choiriah,MT selaku Pembimbing I dan Pembimbing II, yang telah membimbing dan memberikan kritik saran sehingga laporan ini dapat terselesaikan dengan baik. 3. Ir. H. Sugeng Raharjo, M.T selaku Ketua Jurusan Teknik Geologi Universitas
DAFTAR ISI HALAMAN PERSETUJUAN................................................................... ........ i HALAMAN PERSEMBAHAN................................................................... ...... ii KATA PENGANTAR................................................................... ..................... iii SARI................................................................... ................................................ vi DAFTAR ISI................................................................... ................................... v DAFTAR GAMBAR.......................................................................................... vi DAFTAR TABEL.............................................................................................. vii BAB I
PENDAHULUAN
1.1. 1.2. 1.3. 1.4. 1.5. 1.6. 1.7. 1.8. BAB 2
Latar Belakang Penelitian.............................................................. Maksud dan Tujuan Penelitian....................................................... Lokasi dan Kesampaian Daerah Penelitian.................................... Waktu Penelitian............................................................................ Pokok Permasalahan...................................................................... Hasil Penelitian....................................................................... ....... Manfaat Penelitian......................................................................... Metodologi Penelitian....................................................................
1 2 2 3 3 5 6 7
GEOLOGI ZONA PEGUNUNGAN SELATAN
2.1. Fisiografi Pegunungan Selatan....................................................... 15 2.2. Stratigrafi Pegunungan Selatan....................................................... 16 2.3. Struktur Geologi Pegunugan Selatan.............................................. 21
DAFTAR GAMBAR Gambar 1.1
Lokasi daerah penelitian (Google Earth)………………………… 3
Gambar 1.2
Klasifikasi Penamaan Sesar (Richard, 1979)…………………….. 11
Gambar 1.3
Bagan Alir Tahapan Penelitian (Penulis, 2009).............................. 14
Gambar 2.1
Fisiografi Jawa Bagian Timur (Van Bemmelen, 1949)……….…. 16
Gambar 2.2
Stratigrafi Pegunungan Selatan dari peneliti terdahulu…………..
Gambar 2.3
Stratigrafi Regional menurut (Sampurno & H.Samudra,1997)…... 22
Gambar 2.4
Arah Pola struktur Jawa bagian Timur (modifikasi dari
21
Sribudiyani, 2003)………………………………………………… 24 Gambar 2.5
Pola Struktur Geologi Pulau Jawa (Martojoyo)………………….. 24
Gambar 2.6
Pola Struktur Geologi Regional daerah telitian (Sampurno & H.Samudra,1997)…........................................................................ 25
Gambar 2.7
Kerangka Tektonik Asia Tenggara dari sebelum 70MA hingga 5MA (Sribudiyani, 2003)………………………………………… 28
Gambar 2.8
Peta Geologi Indonesia menurut (Simanjuntak & Barber, 1996)… 29
Gambar 3.1
Foto bentang alam daerah telitian (penulis,2009)…………………. 32
Gambar 3.2
Foto perbukitan karts (penulis, 2009……………………………… 33
Gambar 3.3
Foto bukit intrusi (penulis, 2009)…………………………………. 33
Gambar 3.4
Foto perbukitan breksi terkikis (penulis, 2009)…………………… 33
DAFTAR TABEL Tabel 1.1.
Klasifikasi ralief dan kemiringan lereng menurut Van Zuidam, (1979)……… ……………………………………………………
Tabel 3.1.
Klasifikasi ralief dan kemiringan lereng menurut Van Zuidam, (1979)……… ……………………………………………………
Tabel 4.1
10
34
Klasifikasi Nama Endapan dan Batuan Piroklastik menurut Fisher & Schmincke (1984)……………………………………… 60
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Daerah telitian termasuk ke dalam fisiografi Zona Pegunungan Selatan dan Zona Gunung Api Tengah (Rujukan Gambar 1.1. Physiografy of East Java (Van Bemmelen, 1949) ). Zona Pegunungan Selatan terbentang di selatan Jawa Tengah selatan Yogyakarta. Di Yogyakarta, lebarnya ± 55 km hingga di Jawa Timur (selatan Blitar) lebarnya
±
25 km. Zona ini dibentuk oleh 2 satuan batuan yaitu; batuan
vulkanik dan batugamping. Dari kenampakan morfologinya zona Pegunungan Selatan ini dapat dipisahkan menjadi 3 subzona (Van Bemmelen, 1949) yakni 1. subzona Baturagung, 2. subzona Wonosari, dan 3.subzona Gunung Sewu. Adapun karakteristik subzona Pegunungan Selatan dapat dijelaskan secara terperinci seperti dibawah ini: 1. Subzona Baturagung, relief morfologinya perbukitan terjal, merupakan ekspresi dari batuan volkanik (intrusi & ekstrusi), sedimen volkanik klastik, & karbonat, dengan kemiringan batuan relatif ke s elatan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dari penelitian ini adalah sebagai tugas akhir dalam memenuhi persyaratan akademik guna memperoleh gelar Sarjana Teknik Geologi (S1) Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Yogyakarta. Tujuan dari penelitian adalah untuk mengetahui kondisi dan perkembangan geologi daerah telitian yang meliputi aspek geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi dan sejarah geologi dalam lingkup ruang dan waktu ( time & space) serta mempelajari secara khusus Fasies Gunung Api yang berkaitan erat dengan aktivitas dari Gunung Api Purba atau sering disebut juga Old Andesite Formation (Van Bemmelen, 1949).
1.3.
Lokasi Penelitian dan Kesampaian Daerah
Lokasi penelitian secara administratif terletak di desa Jenangan, Kecamatan Sampung, Kabupaten Ponorogo, Provinsi Jawa Timur. Secara geografis terletak pada 111°16’30” BT – 111°22’30” BT dan 7°47’30” LS dan 7°50’00” LS, yang tercangkup dalam lembar Purwantoro propinsi Jawa tengah, Lembar Peta Nomor 1508 - 123 Edisi 1 - 2001 Dengan sekala 1 : 25.000 dengan luas daerah telitian 8x5 Km². ( Gambar.1.1)
Gambar 1.1 Lokasi daerah penelitian (Google Earth)
1.4. Waktu Penelitian
Penelitian lapangan dilakukan selama 2 bulan, terhitung sejak 8 Desember 2008 hingga 8 Februari 2009 dan bersifat mandiri yang kemudian dilanjutkan dengan kegiatan pengolahan data serta analisis data dan pembuatan laporan penelitian sebagai sistematika selama kegiatan penelitian berlangsung.
a. Berapa macam satuan geomorfik pada daerah telitian? b. Faktor apa saja yang mengontrol bentuk dan penyebaran bentang alam daerah telitian? c. Jenis pola aliran yang terbentuk dan apa faktor pengontrolnya? d. Sejauh mana proses erosi yang telah berlangsung di daerah telitian? e. Bagaimana perkembangan tahapan geomorfologinya?
1.5.1.2 Stratigrafi
Perbedaan relief dan dimensi bentang alam akan memberikan pengaruh terhadap geometri suatu batuan sehingga akan menimbulkan permasalahan berupa : a. Apa saja jenis litologi yang ada pada daerah telitian? dan Bagaimana variasinya? b. Bagaimana penyebaran dan ketebalan batuan? c. Bagaimana kandungan fosil dan umurnya? d. Bagaimana urutan satuan batuan dari tua ke muda? e. Bagaimana hubungan antar satuan batuan? f.
Apa nama formasi batuannya?
1.5.1.3 Struktur Geologi
Deformasi pada batuan akibat proses tektonik yang bekerja akan menghasilkan
b. Bagaimana perkembangan tahapan tektonik yang terjadi di daerah telitian dalam ruang dan waktu geologi sehingga membentuk pola struktur seperti sekarang?
1.5.2. Permasalahan Studi
Permasalahan yang akan diuraikan penulis dalam studi khususnya, meliputi : 1.5.2.1 Permasalahan Fasies Gunung Api kaitannya dengan aktivitas Gunung Api Tersier.
Beberapa permasalahan yang terkait dengan studi Fasies Gunung Api yang akan diuraikan penulis dalam penelitian ini, meliputi : a. Termasuk ke dalam jenis Gunung Api apa di daerah telitian penulis? b. Termasuk ke dalam Fasies Gunung Api apa daerah telitian penulis? c. Bagaimana penyebaran Fasies Gunung Api? Apakah hadir setempat2 atau mempunyai cakupan yang merata pada daerah telitian. d. Kapan material Gunung Api itu terbentuk? e. Dimana material tersebut diendapkan? f. Apa saja jenis material Gunung Api yang diendapkan? g. Bagaimana mekanisme pengendapannya kaitannya dengan sifat letusan dari Gunung Api yang bersifat Ekplosif, Effusif atau campuran dari Ekplosif dan Effusif
Dari peta geologi diketahui penyebaran litologi penyusun daerah telitian yang merupakan bagian dari Zona Pegunungan Selatan dan Zona Pegunungan Tengah (Van Bemmelen, 1949).
Peta Geomorfologi
Penampang Stratigrafi Terukur . Dari Penampang Stratigrafi Terukur akan didapatkan urut-urutan batuan Gunung Api dari umur tua ke muda secara vertikal yang nantinya akan dapat menceritakan kejadian Geologi dan termasuk ke dalam Fasies Gunung Api apa di daerah telitian.
Penyusunan Laporan Tahap akhir dari seluruh kegiatan penelitian yang telah dilakukan disajikan dalam bentuk laporan dan peta yang merangkum semua permasalahan yang diangkat penulis beserta hasil analisis guna menjawab permasalahan diatas.
1.7.
Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dari beberapa sudut pandang berupa :
1.7.1.
Manfaat Keilmuan
b. Memberikan masukan mengenai Fasies Gunung Api yang berkembang di daerah penelitian penulis. c. Dengan penelitian ini diharapkan dapat memajukan dunia pendidikan yang terkait dengan ilmu kebumian, Jurusan Teknik Geologi, Fakultas Teknologi Mineral, Universitas Pembangunan Nasional ”Veteran” Yogyakarta umumnya dan bagi kemajuan bangsa dan negara pada khususnya.
1.8.
Metodologi Penelitian
Metodologi yang digunakan untuk mencapai tujuan dari skripsi ini dilakukan dengan studi pustaka yaitu yaitu mempelajari semua semua literatur baik yang berasal dari text book , jurnal, maupun laporan penelitian yang ada kaitanya dengan skripsi ini, serta mencari beberapa permasalahan yang akan mendasari dalam latar belakang dari kasus yang sedang diteliti, kemudian melakukan kegiatan survey lapangan dalam menentukan lokasi pengamatan berdasarkan pemetaan permukaan, pengambilan sample serta melakukan pendeskripsian secara megaskopis dan mikroskopis batuan, serta melakukan profil.
Secara umum metodologi yang digunakan adalah ;
Studi pustaka
1.8.1.1. Tahap Pra-Mapping
Tahap pra-mapping berupa kegiatan observasi dan
survey lapangan guna
menentukan lokasi dan luas daerah penelitian yang sesuai dengan topik judul yang akan diambil penulis, baik sebagai secara studi umum (geologi) maupun untuk studi khusus (fasies gunung api). Setelah lokasi penelitian didapatkan pada tahap ini juga dilakukan perijinan dan penyiapan peta dasar guna memperlancar proses pelaksanaan tahapan kerja berikutnya 1.8.1.2. Tahap Pemetaan ( Mapping)
Tahapan yang dilakukan selama pelaksanaan meliputi : Tahapan yang dilakukan selama pelaksanaan meliputi :
Membuat jalur lintasan untuk lokasi pengamatan dan pengambilan sample.
Pembuatan lintasan-lintasan yang telah dilalui untuk dilakukan plotting lokasi
Melakukan pengamatan litologi dan pengambilan sample pada jalur – jalur lintasan yang telah direncanakan. Adapun jalur lintasan dengan jarak yang memungkinkan dilakukan pengambilan jalur secara detail. Hasil pengamatan disajikan pada peta lintasan (Lampiran 1)
Pemetaan batuan yang meliputi pemerian batuan beserta pemerian mineral dan penamaan batuan yg berhubungan dengan lithofasies.
Melakukan preparasi semua sample yang akan dilakukan untuk analisa laboratorium sehingga sample benar – benar dalam kondisi siap.
Analisa data litologi yang diikuti analisis petrografi dengan tujuan untuk mengetahui jenis batuan, penyebaran batuan, pengambilan interpretasi dalam kaitannya sebagai penentu fasies gunung api. Hasil pengamatan disajikan pada Lembar pengamatan Petrografi (Lampiran 4)
Analisa paleontologi dengan tujuan untuk penunjang data profil sebagai penentuan umur relatif. Hasil pengamatan disajikan pada Lembar pengamatan Paleontolgi (Lampiran 5)
Struktur Geologi. o
-
Data yang diambil berupa : Kekar. Dilakukan dengan mengamati singkapan di lapangan dan pengukuran terhadap kedudukan bidangnya dengan menggunakan kompas geologi.
-
Sesar. Pengambilan data sesar dilakukan dengan cara pengamatan singkapan dilapangan. Setelah itu dilakukan pengukuran dari kedudukan bidang sesar (strike dan dip), dan gores-garis yang terdapat pada bidang sesar tersebut (plunge, bearing, dan rake) dengan menggunakan kompas geologi.
-
Data sekunder didapatkan dari hasil analisis laboratorium dari conto yang diambil dari stream sedimen yang diperoleh dari aliran aliran sungai pada
1.8.1.4. Analisis Data
a. Analisa morfologi Analisa morfologi yaitu dengan membagi daerah penelitian menjadi beberapa bentuk lahan dengan menggunakan klasifikasi Zuidam (1983). Pembagian bentuk lahan ini didasarkan atas proses geologi yang membentuknya. Selain itu juga dilakukan penghitungan persen kemiringan lereng menurut metode Wenworth kemudian hasilnya dikelompokkan menurut klasifikasi kemiringan lereng Zuidam (1983). Rumus metode wenworth adalah : B = (jumlah kontur – 1) x Interval Kontur X 100% Jarak horisontal x skala peta Tabel 1.1. Klasifikasi ralief dan kemiringan lereng menurut Van Zuidam, (1979)
No
1 2 3
Relief Unit
Topografi datar atau hampir datar Topografi bergelombang lemah (miring landai) Topografi bergelombang sedang (miring)
Kemiringan Lereng (%)
Beda Tinggi (meter)
0-2
View more...
Comments