Skripsi USU

October 28, 2017 | Author: Mochammad Andy Fuji Tristianto | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ini adalah skripsi tentan Sistem penggajian dan pengupahan...

Description

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM S-1 REGULER MEDAN

SKRIPSI

PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI PENGGAJIAN DAN PENGUPAHAN SEBAGAI ALAT PENDUKUNG PENGAMBILAN KEPUTUSAN PADA RUMAH SAKIT UMUM HAJI MEDAN

OLEH : NAMA : SUKRY GHOZALI POHAN NIM : 030503072 DEPARTEMEN : AKUNTANSI

Guna Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Medan 2009 Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul : “ Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan” Adalah benar hasil karya saya sendiri dan judul dimaksud belum pernah dimuat, dipublikasikan atau diteliti oleh mahasiswa lain dalam konteks penulisan skripsi level program S-1 departemen akuntansi fakultas ekonomi universitas sumatera utara. Semua sumber data dan informasi yang diperoleh telah dinyatakan dengan jelas benar apa adanya dan apabila dikemudian hari pernyataan ini tidak benar saya bersedia menerima sanksi yang ditetapkan oleh universitas.

Medan, 24 Februari 2009 Yang membuat pernyataan

SUKRY GHOZALI POHAN NIM: 030503072

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan dan sampaikan kepada kehadirat Allah SWT yang senantiasa memberikan kesehatan dan kemampuan kepada penulis untuk dapat menyelesaikan Skripsi ini. Shalawat beriring salam disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW sebagai Rasul terakhir yang sangat diharapkan Syafa’atnya di akhirat kelak. Selama proses penyelesaian Skripsi ini, penulis telah berusaha semaksimal mungkin dan tentu saja tidak terlepas dari kekurangan-kekurangan,sehingga terasa masih jauh dari sempurna baik dalam penggunaan bahasa,maupun penyajian data.oleh karena itu,penulis tidak menutup diri akan kritikan dan saran dari berbagai pihak demi kesempurnaan Skripsi ini. Atas petunjuk dan bimbingan serta nasehat yang telah di terima selama penulisan Skripsi ini dan juga selama mengikuti perkuliahan di Falkutas Ekonomi Universitas Sumatera Utara,maka pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Drs.Jhon Tafbu Ritonga,MEc.selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 2. Bapak Drs. Arifin Akhmad,MSi,Ak.selaku ketua Departemen Akutansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Bapak Fahmi Natigor Nasution,SE,M.Acc.Ak.selaku sekretaris Departemen Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 4. Bapak Drs.Syamsul Bahri TRB, MM, Ak. .Selaku Dosen pembimbing yang telah banyak memberikan bimbingan dan arahan sehingga Skripsi ini dapat diselesaikan. 5. Bapak Drs.Hotmal jafar,MM.Ak. Selaku Dosen penguji I. 6. Bapak Drs.Wahidin Yasin,MSi. Ak. selaku dosen penguji II. 7. Bapak Drs.Syamsul Bahri TRB,MM, Ak. Selaku Dosen Wali dan seluruh staff pengajar dan pengawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara. 8. Bapak Drs.Indra Sakit,selaku kepala Bagian Akuntansi serta seluruh pengawai Rumah Sakit Umum Haji Medan yang telah memberikan bantuan dalam rangka pengumpulan data yang di perlukan dalam penyelesaian penulisan skripsi ini 9. Ayahanda M.pohan dan ibunda Nursakdiyah siregar yang sangat penulis Cintai dan Sayangi, yang penuh rasa kasih sayang telah mengasuh dan membimbing tanpa kenal lelah, serta berkat doa’anya pula penulis dapat menyelesaikan penulisan Skripsi ini. 10. Kakanda Rahmat Fajar pohan,ST.Ainun Mardiyah pohan. Serta adinda-adinda Sahnan Fauzi pohan,Rudi Haryadi pohan,dan Salman Alfarizi pohan yang telah banyak mendukung dan memotivasi penulis dengan penuh kasih sayang. 11. Buat para sahabatku : Lelek’s,Iephen, Rahman, Mimi,Ajid, Intan,Lima, Vera, Rinnoice, Desi, Annur untuk kalian semua , Thank’s ya atas persahabatan yang tulus dan semua bantuan dan semangat yang kalian berikan. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

12. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam menyelesaikan Skripsi ini. Pihak-pihak yang penulis sebutkan di atas memiliki peran yang besar bagi penulis.jasa dan kebaikan serta kasih sayang mereka semua tidak mungkin dapat penulis balas, karenanya penulis serahkan kepada Allah SWT untuk membalasnya.Akhirnya penulis berharap agar ilmu yang penulis peroleh selama di bangku perkuliahan dapat diamalkan dan bermanfaat bagi masyarakat.

Medan, 23 Februari 2009 Penulis

(Sukry Ghozali Pohan) NIM : 030503072

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada RSU. Haji Medan dan untuk mengetahui apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh perusahaan dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Deskriptif yang menggunakan data primer seperti hasil wawancara dengan pihak perusahaan dan sekunder seperti struktur organisasi. Teknik pengumpulan data dilakukan menggunakan teknik observasi, wawancara, dan kepustakaan, metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Penelitian ini dilakukan pada RSU Haji Medan yang berlokasi di Jl. Rumah Sakit Haji – Medan estate dan waktu penelitian dimulai pada bulan Februari 2008 sampai dengan selesainya Skripsi ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa system akuntansi yang diterapkan RSU Haji Medan untuk menangani penggajian dan pengupahan telah cukup memadai dalam membantu manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah, hal ini baik karena perusahaan mempekerjakan karyawan dari berbagai tingkatan dan dalam jumlah yang sangat besar dan memberikan imbalan atas jasa mereka berupa gaji dan upah, sehingga perusahaan harus memiliki sistem akuntansi yang efektif. Kata Kunci :

Penggajian, Pengupahan, Pengambilan Keputusan, Sistem Akuntansi

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

ABSTRACT

The goal of this study is to know how to apply the accounting system of compersation (wage and salary) at RSU. Haji Medan and know whether the accounting system applied by the company can assist the management of decision making of wage and salary. The type of the study was a descriptive design using primary data resulting from the interview with the company and the secondary data involving organizational structure. The data was collected by using observation, interview and library approaches. The data analysis used a descriptive method. The present study was carried out at RSU. Haji Medan, located at Jl. Rumah Sakit Hai – Medan estate and the time of study stated at February of 2008 until completed this thesis. The result of the study showed that the accounting system applied by RSU. Haji Medan to deal with the wage and salary compensation has been adequate in assisting the management in decision making of wage and salary. It is reliable due to the company employed employes of various levels and numerous and provided them with feedback or compensation of their service in wage and salary that the company has to have an effective accounting system. Keywords : Wage, Salary, Decision Making, Accounting System.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR ISI

PERNYATAAN .................................................................................................

i

KATA PENGANTAR .........................................................................................

ii

ABSTRAK ..........................................................................................................

v

ABSTRACT ........................................................................................................ vi DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ..............................................................................................

x

DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... xi DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xii

BAB

BAB

I PENDAHULUAN ............................................................................

1

A. Latar Belakang Masalah ...............................................................

1

B. Perumusan Masalah ......................................................................

4

B. Tujuan dan Manfaat Penelitian .....................................................

4

C. Kerangka Konseptual ....................................................................

5

II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................... A. Pengertian dan Unsur-unsur Akuntansi ......................................... B. Proses Pengambilan Keputusan .................................................... 15 1. Pengertian keputusan dan Pengambilan dan Keputusan .... 15 2. Jenis-Jenis Keputusan ....................................................... 17 3. Pihak-pihak Pengambil keputusan .................................... 21

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

7 7

4. Langkah-langkah dalam Pengambilan Keputusan ............. 23 5. Sistem Informasi Akuntansi Dalam Pengambilan Keputus an ..................................................................................... 25 C. Gaji dan Upah .............................................................................. 27 1. Pengertian Gaji ................................................................. 27 2. Pengertian Upah ............................................................... 27 3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ................. 30 4. Prosedur Gaji dan Upah .................................................... 38 5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah ....................................... 41 BAB III METODE PENELITIAN ................................................................ 42 A. Desain Penelitian ......................................................................... 42 B. Jenis dan Sumber Data ................................................................. 42 B. Teknik Pengumpulan Data ........................................................... 42 C. Metode Analisa Data .................................................................... 43 D. Responden ................................................................................... 43 E. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 43 BAB IV HASIL PENELITIAN ..................................................................... 44 A. Data Penelitian ............................................................................. 44 1. Gambaran Umum RSU Haji Medan .................................. 45 a. Sejarah Singkat Perusahaan .......................................... 44 b. Struktur Organisasi ....................................................... 47 2. Kebijakan serta peraturan kepegawaian ............................ 57 3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ................. 63 Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

4. Prosedur Penggajian dan Pengupahan ............................... 65 5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah ....................................... 67 6. Proses Pengambilan Keputusan ........................................ 68 B. Analisa Hasil Penelitian ............................................................... 69 1. Struktur Organisasi Perusahaan ................................................ 69 2. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan ......................... 70 3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan Pengupahan ............................................................................... 72 4. Proses Pengambilan Keputusan ................................................. 75 BAB

V

KESIMPULAN DAN SARAN ................................................... 77 A. Kesimpulan ............................................................................ 77 B. Saran ...................................................................................... 78

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................... 80 LAMPIRAN

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Daftar Tipe-tipe Keputusan .................................................................... 18 Tabel 2. Dokumen Dalam Siklus Jasa Personel .................................................... 33

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Sistem Akuntansi ................................................................................ 13 Gambar 2. DFD Umum (Level-O) Untuk Pemrosesan Penggajian ....................... 40 Gambar 3. DFD Umum (Level-1) Untuk Pemrosesan Penggajian ........................ 40 Gambar 4. Sistem Pelaporan ................................................................................ 67

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Struktur Organisasi RSU. Haji Medan Lampiran 2. Bagan Alir Dokumen Sistem Penggajian Lampiran 3. Bagan Alir Dokumen Sistem Pengupahan Lampiran 4. Surat Pengangkatan Seorang Pegawai Lampiran 5. Daftar Gaji Lampiran 6. Slip Gaji Lampiran 7. Flowchart Sistem Penggajian RSU Haji Medan Lampiran 8. Flowchart Sistem Pengupahan RSU Haji Medan Lampiran 9. Surat Izin Riset

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah Perkembangan dunia perekonomian saat ini telah mendorong pertumbuhan perusahaan untuk memperbesar dan memperluas ruang lingkup usahanya. Perusahaan-perusahaan pada umumnya tanpa terkecuali jenis dan bidang usahanya saling berkompetensi untuk memperoleh pangsa pasar yang luas dan menuntut kualitas produk yang baik, tingkat reabilitas yang tinggi dan saluran distribusi yang cepat dan terjamin. Pada dasarnya setiap perusahaan dalam melaksanakan kegiatan usahanya sangat membutuhkan bantuan tenaga manusia atau yang lazim disebut dengan karyawan atau buruh. Manusia merupakan faktor produksi yang paling penting bagi setiap perusahaan untuk mencapai tujuan perusahaan. Keterlibatan karyawan atau buruh dalam perusahaan dimulai dari awal kegiatan perusahaan, yaitu menyusun dan merencanakan tujuan perusahaan yang akan dicapai baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang, melaksanakan kegiatan operasioanl perusahaan dan pengendaliannya sampai kepada tercapainya tujuan perusahaan tersebut. Keseluruhan kegiatan perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan hendaknya dilaksanakan seara efektif dan efisien tetapi tidak jarang terjadi penyelewenangan dan pemborosan yang mengakibatkan kerugian yang tidak Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

sedikit bagi perusahaan. Oleh karena itu dengan bertambah rumitnya suatu kegiatan perusahaan maka bertambah rumit pula pekerjaan yang harus dilakukan, maka pimpinan perusahaan harus menggunakan suatu alat pengendalian yang tangguh untuk mengendalikan semua kegiatan usaha secara efektif dan efisien, pimpinan perusahaan haruslah menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik sesuai dengan teknik dan prosedur serta metode yang telah ditetapkan oleh perusahaan dalam menjalankan fungsinya manajer banyak membuat keputusan, untuk itu manajer sangat membutuhkan data dan informasi sebagai dasar pengambilan keputusan dan tindakan yang tepat demi kelangsungan hidup serta kemajuan perusahaan tersebut. Data dan informasi yang dibutuhkan manajer dalam pengambilan keputusan dapat berupa data atau informasi yang bersifat financial dapat diperoleh melalui sistem akuntansi. Sistem akuntansi tersebut akan menentukan bagaimana cara mengumpulkan data, meringkas, mengklasifikasikan, menganalisis dan melaporkannya

kepada

manajemen

perusahaan

atau

pihak

lain

yang

membutuhkan informasi tersebut. Manajer yang memegang kendali suatu perusahaan modern harus dapat mengendalikan perusahaan dan dalam melaksanakan tugasnya pimpinan senantiasa di dihadapkan pada masalah-masalah perusahaan seperti masalah yang berhubungan dengan prosedur penentuan besarnya gaji dan upah serta pembayarannya. Secara teknis disinilah keahlian seorang

manajer diuji,

bagaimana pimpinan dapat memecahkan suatu masalah dalam perusahaannya.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Dalam mengorganisir, mengendalikan dan melakukan kegiatan sehari-hari, manajer banyak mengambil keputusan. Keputusan yang diambil manajer haruslah tepat dan baik karena ini penting untuk kemajuan suatu perusahaan. Dalam membuat keputusan manajer harus dapat membuat keputusan yang masuk akal, yang memerlukan informasi – informasi yang relevan bagi kepentingan manajemen dalam rangka pengambilan keputusan atas laporan intern perusahaan. Laporan intern yang memadai harus didukung oleh sistem akuntansinya yang diterapkan perusahaan, sistem akuntansi merupakan suatu rangkaian dari formulir-formulir, catatan-catatan, lapoan-laporan, serta alat-alat lainnya yang dikoordinasikan sehingga dapat memberikan informasi kepada pemimpin perusahaan dimana informasi tersebut sangat dibutuhkan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan. RSU Haji Medan merupakan perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat yang mana perusahaan ini banyak mempekerjakan tenaga kerja dengan berbagai tingkatan. Perusahaan ini memberikan imbalan atas jasa karyawannya berupa gaji dan upah dan telah menerapkan sistem akuntansi atas gaji dan upah sebagai alat pendukung pengambilan keputusan. Jumlah karyawannya yang relatif banyak dari berbagai tingkatan maka dalam perusahaan ini gaji dan upah merupakan pengeluaran yang sangat besar dan penting sehingga perlu mendapat perharian yang memadai dari pihak manajemen perusahaan. Data lain yang penulis temukan adalah bahwa daftar gaji dibuat oleh bagian akuntansi kemudian ditulis dalam Payroll check lalu dikirim ke bank untuk Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

pembayaran gaji dan dibayar tunai untuk upah, buktinya juga dicatat oleh bagian akuntansi. Kemudian bagian akuntansi membuat bukti kas keluar yang dipakai sebagai dasar pembayaran gaji dan upah kepada karyawan. Berdasarkan uraian diatas maka penulis ingin mengetahui lebih mendalam bagaimana penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan pada perusahaan ini, apakah telah berjalan dengan efektif guna dijadikan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan, maka penulis mengambil judul skripsi “Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada RSU Haji Medan”.

B. Perumusan Masalah Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: a. Apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh RSU Haji Medan sudah memadai? b. Apakah sistem akuntansi penggajian dan pengupahan tersebut dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian Adapun tujuan penelitian skripsi ini adalah: a. Untuk mengetahui apakah penerapan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan yang diterapkan oleh perusahaan sudah memadai ?

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

b. Untuk mengetahui apakah sistem penggajian dan pengupahan tersebut dapat membantu manajemen dalam pengambilan keputusan ? Sedangkan manfaat penelitian ini adalah: 1. Menambah wawasan penulis tentang sistem akuntansi penggajian dan pengupahan secara nyata dibandingkan dengan pengetahuan penulis yang didapatkan selama perkuliahan. 2. Sebagai bahan masukan maupun saran bagi pihak manajemen RSU Haji Medan dalam proses pengambilan keputusan 3. Sebagai bahan perbandingan bagi pihak lain yang mengadakan penelitian dalam bidang yang sama

D. Kerangka Konseptual

RSU Haji Medan Sistem Akuntansi Gaji dan Upah

Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan

Informasi

Pengambilan Keputusan

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

RSU Haji Medan adalah perusahaan yang kegiatan utamanya bergerak dibidang pelayanan kesehatan kepada masyarakat dimana dalam pelaksanaan kegiatan operasi perusahaan mempekerjakan karyawan dari berbagai tingkatan dan dalam jumlah yang sangat besar dan sebagai imbalan yang diberikan perusahaan atas jasa karyawannya adalah gaji dan upah. Proses pembayaran gaji dan upah tersebut membentuk suatu sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dan kemudian dihasilkan suatu informasi yang dapat dijadikan sebagai alat pengambilan keputusan

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian dan Unsur-Unsur Sistem Akuntansi Mulyadi (2001:2) mengemukakan bahwa : “suatu sistem pada dasarnya adalah sekelompok unsur yang erat berhubungan satu dengan lainnya, yang berfungsi bersama-sama untuk mencapai tujuan tertentu”. Dari defenisi ini dapat dirinci lebih lanjut pengertian umum mengenai sistem sebagai berikut : 1. Setiap sistem terdiri dari unsur-unsur 2. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian terpadu sistem yang bersangkutan 3. Unsur sistem tersebut bekerjasama untuk mencapai tujuan sistem 4. Suatu sistem merupakan bagian dari sistem lain yang lebih besar Dari defenisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem dan prosedur mempunyai hubungan, dimana sistem terdiri dari prosedur-prosedur yang saling bekerjasama untuk mencapai tujan yang sama dari perusahaan. Adapun prosedur adalah suatu urutan pekerjaan yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan seragam untuk transaksi perusahaan yang sering terjadi. Akuntansi merupakan sistem informasi yang memberikan laporan kepada pihak-pihak yang berkepentingan mengenai kegiatan ekonomi dan kondisi Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

perusahaan. Saat ini pengertian akuntansi sebagai sistem informasi lebih kita kenal sebagai sistem informasi akuntansi. Maksudnya data yang diolah oleh sistem informasi akuntansi hanya terbatas pada transaksi keuangan. Hasil olahan dan akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan. Mulyadi (2001:3) mendefenisikan bahwa : ”Sistem akuntansi adalah organisasi formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasi sedemikian rupa untuk menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna memudahkan pengelolaan perusahaan”.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa unsur-unsurdari suatu sistem akuntansi adalah: 1. Formulir/dokumen Formulir sering disebut dengan istilah dokumen dan media. Disebut dokumen karena dengan formulir peristiwa yang terjadi dalam organisasi direkam di atas secarik kertas. Disebut media karena formulir merupakan media untuk mencatat peristiwa yang terjadi dalam organisasi kedalam catatan. Dalam sistem akuntansi secara manual, media yang digunakan untuk merekam transaksi keuangan adalah formulir yang dibuat dari

kertas. Dalam sistem akuntansi

dengan komputer dipakai berbagai media untuk memasukkan data ke dalam sistem pengolahan data seperti papan ketik (keyboard), mice, voice, dan cats. Adapun peranan formulir dan dokumen dalam sistem akuntansi adalah sebagai berikut:

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Untuk menentukan hasil kegiatan perusahaan. Peranan ini dapat dilihat dari pekerjaan membuat distribusi dan pembuatan laporan-laporan untuk pimpinan. b. Untuk menjaga akitiva-aktiva dan utang-utang perusahaan. Peranan ini dapat dilihat dari penggunaan rekening-rekening sehingga dapat diketahui saldo masing-masing rekening. c. Untuk memerintahkan mengerjakan suatu pekerjaan. Peranan ini dapat dilihat antara lain dari penggunaan surat perintah pengiriman untuk mengirim barang-barang dan penggunaan surat perintah permintaan pembelian agar dibelikan barang-barang yang dibutuhkan. d. Untuk memudahkan penyusunan rencana-rencana kegiatan, penilaian hasil-hasilnya dan penyesuaian rencana – rencana. Formulir digolongkan menjadi dua macam jika ditinjau dari pengolahan data akuntansi, yaitu dokumen sumber (source document) dan dokumen pendukung (supporting document). Dokumen sumber adalah dokumen yang dipergunakan sebagai dasar pencatatan ke dalam jurnal atau buku pembantu, sedangkan dokumen pendukung adalah dokumen yang melampirkan dokumen sumber sebagai sahnya transaksi yang direkam dalam dokumen sumber. Beberapa keadaan yang mendasari perlunya penggunaan formulir, jika: a. Suatu kejadian atau transaksi harus dicatat b. Informasi tertentu harus dicatat berulang kali, maka dengan formulir akan mengurangi waktu penulisan informasi tersebut c. Dibutuhkan untuk menetapkan tanggungjawab terjadinya transaksi Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

d. Berbagai informasi yang saling berhubungan perlu disatukan dalam tempat yang sama, untuk memudahkan pengecekan yang cepat mengenai kelengkapan informasinya.

2. Catatan-catatan Ada tiga catatan yaitu jurnal, buku besar, dan buku pembantu 1. Jurnal Jurnal sering juga disebut sebagai buku harian. Jurnal merupakan catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat, mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Jurnal ada dua yaitu jurnal umum dan jurnal khusus. Salah satu cara untuk memproses data secara lebih efisien pada sistem akuntansi manual adalah memperluas jurnal umum dua kolom menjadi jurnal banyak kolom (jurnal multikolom). Setiap kolom pada jurnal multikolom digunakan hanya untuk menampung transaksi yang mempengaruhi akun tertentu. Jurnal multikolom hanya memadai pada perusahan kecil, sedangkan bagi perusahaan besar penggunaan jurnal ini tidak praktis. Oleh karena itu jurnal multikolom diganti denganbeberapa jurnal khusus (special journal). Setiap jurnal khusus

dirancang untuk mencatat satu jenis transaksi yang terjadi

berulang-ulang. Jurnal khusus adalah suatu metode untuk mengikhtisarkan transaksi, yang merupakan bagian mendasar dari setiap sistem akuntansi. Jurnal khusus yang paling lazim digunakan untuk mencatat transaksi pada perusahaan jasa berskala kecil dan menengah adalah: Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

a.

Jurnal pendapatan (revenue journal), digunakan hanya untuk mencatat pendapatan honor (jasa) secara kredit (fees earned on account) Penjualan produk dicatat pada jurnal penjualan (sales journal) yang mirip dengan jurnal pendapatan. Dalam perkiraan ini akan terlihat perkiraan piutang dan penjualan.

b. Jurnal penerimaan kas (cash receipts journal). Digunakan untuk mencatat semua transaksi yang melibatkan penerimaan kas, termasuk penjualan tunai dan penerimaan tagihan. c. Jurnal pembelian (purchases journal), dirancang untuk mencatat semua pembelian secara kredit (purchases on account). Dalam jurnal ini akan terlihat perkiraan pembelian dan hutang. d. Jurnal pembayaran kas (cash payments journal), digunakan untuk mencatat semua transaksi yang melibatkan pembayaran kas. Pada perusahaan besar jenis jurnal yang biasa digunakan adalah jurnal penjualan, jurnal pembelian, jurnal penerimaan kas, jurnal pengeluaran kas, dan jurnal umum. Dalam jurnal terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil peringkasannya berupa jumlah mata uang transaksi tertentu kemudian diposting ke rekening yang bersangkutan dalam buku besar. 2. Buku Besar Buku besar utama (primary ledger), yang menampung semua akun neraca dan laporan laba rugi disebut sebagai buku besar umum (general ledger). Adapun buku besar ini terdiri dari banyak rekening yang dipakai untuk Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal. Rekening buku besar ini dapat dianggap sebagai tempat untuk menggolongkan data keuangan dan dapat pula dianggap sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.

3. Buku Besar Pembantu Apabila terdapat jumlah akun yang sangat besar dengan karakteristik yang sama, akun-akun tersebut dapat dikelompokkan ke suatu buku besar terpisah yang disebut buku besar pembantu (subsidiary ledger). Setiap buku besar pembantu diwakili dalam buku besar umum oleh sebuah akun perangkum yang disebut akun pengendali (controlling account). Dalam hal ini penjumlahan atas saldo pada buku besar pembantu harus sama dengan saldo pada akun pengendali yang bersesuaian. Dari hal ini buku besar pembantu dapat dianggap sebagai buku besar kedua yang mendukung akun pengendali pada buku besar umum. Buku besar dan buku besar pembantu merupakan catatan akuntansi akhir (books of final entry) artinya tidak ada catatan akuntansi lain lagi sesudah data akuntansi diringkas dan digolongkan dalam rekening buku besar dan buku besar pembantu, karena proses selanjutnya adalah penyajian laporan keuangan.

3. Laporan

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Unsur sistem akuntansi yang terakhir adalah laporan. Setelah transaksi dicatat dan diikhtisarkan, maka disiapkan laporan bagi pemakai. Laporan yang menghasilkan informasi tersebut dikenal sebagai laporan keuangan. Seluruh laporan keuangan harus diidentifikasi dengan nama perusahaan, jenis laporan, dan tanggal atau periode waktu laporan tersebut. Adapun laporan keuangan dapat berupa neraca, laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan arus kas, laporan perubahan laba yang ditahan. Data yang terdapat dalam laporan laba rugi, laporan ekuitas pemilik, laporan perubahan laba yang ditahan, laporan arus kas digunakan untuk suatu periode waktu tertentu. Sementara data yang disajikan dalam neraca adalah untuk tanggal tertentu. Model sistem akuntansi dan sistem informasi akuntansi dengan komputer dalam pemrosesan data menurut Lewi Malison dapat dilihat pada Gambar 1 berikut: Sistem Penjualan Sistem Pembelian Sistem Penggajian

Formulir

Buku Besar

Jurnal

Sistem Pengawasan Produksi

Buku Pembantu

Sistem Kas

Gambar 1: Sistem Akuntansi Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Laporan Keuangan

Sumber : Abdul Halim, 1994. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta, hal. 86. Menurut Zaki Baridwan (1994:7) dalam menyusun sistem akuntansi untuk suatu perusahaan diperlukan pertimbangan terhadap beberapa faktor yang penting, yaitu: a. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip cepat yaitu bahwa sistem akuntansi harus mampu menyediakan informasi yang diperlukan tepat pada waktunya, dapat memenuhi kebutuhan, dan dengan kualitas yang sesuai. b. Sistem akuntansi yang disusun harus memenuhi prinsip aman yang berarti bahwa sistem akuntansi harus dapat membantu menjaga keamanan harta milik perusahaan. Untuk dapat menjaga harta milik perusahaan, maka sistem akuntansi harus disusun dengan mempertimbangkan prinsip-prinsip pengawasan intern. c. Sistem akuntansi yang disusun itu harus memenuhi prinsip murah yang berarti bahwa biaya untuk menyelenggarakan sistem akuntansi itu harus dapat ditekan sehingga

relatif tidak

mahal, dengan kata

lain,

dipertimbangkan cost dan benefit dalam menghasilkan suatu informasi. Ada empat tujuan umum pengembangan sistem akuntansi yaitu: 1. Untuk menyediakan informasi bagi pengelolaan kegiatan usaha baru 2. Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, ketepatan penyajian, maupun struktur informasinya.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi dan pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (reability) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggungjawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan. 4. Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyelenggaraan catatan akuntansi. Ciri-ciri sistem akuntansi yang baik harus memiliki bagan perkiraan, pedoman akuntansi, ada daftar tugas (job description), ada perkiraan pengawasan, dokumen-dokumen sudah dinomori sebelumnya, dan metode-metode lain yang bertujuan untuk mengawasi data yang masuk dan data yang diproses. Jika ciri-ciri ini sudah terpenuhi maka dapat diambil kesimpulan bahwa sistem akuntansi dapat meningkatkan mutu informasi, meningkatkan pengawasan internal check, melindungi harta benda perusahaan dan meningkatkan kepercayaan terhadap catatan akuntansi.

B. Proses Pengambilan Keputusan 1. Pengertian keputusan dan pengambilan keputusan Pada hakekatnya pengambilan keputusan merupakan suatu pendekatan sistematis terhadap hakekat

suatu masalah, pengumpulan fakta dan data

penentuan yang matang dari alternatif yang dihadapi dan mengambil tindakan menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat. Pengertian mengenai keputusan menurut Hasan (2002:9), Keputusan adalah pemilihan di antara alternatif-alternatif. Pengertian tersebut mengandung tiga pengertian, yaitu: Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Ada pilihan atas dasar logika atau pertimbangan b. Ada bebreapa alternatif yang harus dan dipilih salah satu yang terbaik c. Ada tujuan yang ingin dicapai, dan keputusan itu makin mendekatkan pada tujuan tersebut. Pengambilan keputusan menurut Hasan (2002:78), adalah suatu proses memilih suatu alternatif dari beberapa alternatif secara sistematis untuk ditindak lanjuti sebagai suatu cara pemecahan masalah yang ada. Sehubungan dengan banyaknya ragam keputusan yang perlu dibuat, manajemen perusahaan memerlukan berbagai informasi baik dari dalam maupun dari luar perusahaan. Jenis dan bentuk informasi yang diperlukan, tergantung kepada tingkat keputusan yang disusun. Menurut Mudrajad (2003:15), tingkat pengambilan keputusan dalam perusahaan dapat diklasifikasikan menjadi tiga bagian, yaitu: a. Keputusan strategis Keputusan strategis merupakan keputusan yang menentukan arah kegiatan perusahaan jangka panjang. Keputusan strategis pada umumnya bersifat umum dan berisi garis besar kebijakan bisnis. Sejalan dengan kegunaan dari keputusan strategis, yaitu untuk kehidupan jangka panjang perusahaan. Keputusan strategis lebih berorientasi kepada masa depan perusahaan daripada keadaan sekarang, seperti penentuan lokasi ataupun gedung perusahaan. b. Keputusan taktis Keputusan taktis merupakan implementasi dari keputusan strategis. Keputusan ini berorientasi kepada kegiatan operasional jangka pendek. Pada Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

tingkat ini, perencanaan dan pengembalian memegang peranan utama. Data historis dari perusahaan serta informasi internal yang bersifat desktiptif lebih banyak diperlukan untuk keputusan taktis. Contoh keputusan taktis antara lain, alokasi anggaran, dan pembelian obat-obatan. c. Keputusan Teknis Keputusan teknis merupakan keputusan untuk kegiatan tertentu. Informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan ini adalah data historis dan deskriptif dari kegiatan yang baru saja dilakukan perusahaan, seperti upaya dalam meningkatkan mutu pelayanan. Pengambilan keputusan sebagai suatu kelanjutan dari cara pemecahan masalah memiliki tujuan antara lain:

a. Tujuan yang bersifat tunggal Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah artinya bahwa sekali diputuskan, tidak ada kaitannya dengan masalah yang lain. b. Tujuan yang bersifat ganda Tujuan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa suatu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat kontradiktif maupun yang bersifat non kontradiktif.

2. Jenis-Jenis Keputusan Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Manajemen perusahaan harus mampu membuat keputusan yang tepat berdasarkan kriteria yang diinginkan. Berdasarkan kriteria yang menyertainya tersebut, pengambilan keputusan dapat diklasifikasikan atas beberapa jenis, yaitu: a. Berdasarkan program, pengambilan keputusan dapat dibedakan menjadi: a.1. Pengambilan keputusan terprogram Pengambilan keputusan terprogram adalah pengambilan keputusan yang bersifat rutin, berulang-ulang dan cara menanganinya telah ditentukan,

pengambilan

keputusan

terprogram

telah

ditentukan.

Pengambilan keputusan terprogram ini digunakan untuk menyelesaikan masalah yang terstruktur melalui hal-hal berikut: Prosedur, yaitu serangkaian langkah yang berhubungan dan berurutan yang harus diikuti oleh pengambilan keputusan Aturan, yaitu ketentuan yang mengatur apa yang harus dan apa yang tidak boleh untuk dilakukan oleh pengambil keputusan Kebijakan, yaitu pedoman yang menentukan parameter untuk membuat keputusan a.2. Pengambilan keputusan tidak terprogram Pengambilan keputusan tidak terprogram adalah pengambilan keputusan yang tidak rutin dan sifatnya unik sehingga memerlukan pemecahan yang khusus. Pengambilan keputusan tidak terprogram ini digunakan menyelesaikan masalah yang tidak terstruktur Lebih lanjut Hasan (2002:41), memberikan ciri-ciri yang berbeda atas kedua jenis keputusan tersebut sebagai berikut: Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Tabel 1: Daftar Tipe-tipe Keputusan TipeTipe Keputusan

Teknik-Teknik Pembuatan Keputusan

Diprogram: Keputusan a. Kebiasaan rutin dan berulangulang

Organisasi

mengembangkan proses-proses khusus bagi penanganannya.

a. Teknik-teknik riset

b. Kegiatan rutin Prosedur-

operasi : analisis

prosedur pengoperasian

matematik, model-

komputer

model

c. Struktur pengharapan

organisasi umum

sistem , sistem tujuan,

simulasi

komputer b. Pengolahan

data

elektronik

saluran-saluran informasi yang disusun dengan baik Tidak

diprogram

Keputusan-keputusan

a. Kebijakan intuisi dan kreatifitas

Teknik

pemecahan

masalah

yang

sekali pakai, disusun

b. Coba-coba

diterapkan pada:

secara tidak sehat,

c. Seleksi dan latihan para

a. Latihan

kebijaksanaan. Ditangani proses

pelaksana dengan

pemecahan

membuat

suatu keputusan. b.Penyusunan programprogram

komputer

heuristic”

masalah umum.

b. Berdasarkan lingkungannya, keputusan dapat dibedakan menjadi: b.1. Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti adalah pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal berikut: Alternatif yang harus dipilih hanya memiliki satu konsekuensi/ jawaban/hasil.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Keputusan yang akan diambil didukung oleh informasi/data yang lengkap Pengambilan keputusan dalam kondisi pasti, mengetahui apa yang akan terjadi di masa yang akan datang Biasanya selalu dihubungkan dengan kepuasan yang menyangkut masalah rutin, karena kejadian tertentu di masa yang akan datang dijamin akan terjadi Teknik pemecahannya biasanya menggunakan teknik program linier, model transformasi, model penugasan, model inventory, model antrian, dan model network b.2. Pengambilan keputusan dalam kondisi beresiko Pengambilan

keputusan

dalam

kondisi

beresiko

adalah

pengambilan keputusan dimana berlangsung hal-hal berikut: Alternatif yang dipilih mengandung lebih dari satu kemungkinan hasil Pengambilan keputusan memiliki lebih dari satu alternatif tindakan Diasumsikan bahwa pengambil keputusan mengetahui peluang yang akan terjadi terhadap berbagai tindakan dan hasil. Resiko terjadi karena hasil pengumpulan keputusan tidak dapat diketahui dengan pasti, walaupun diketahui nilai probabilitasnya Pada kondisi ini, keadaan alam sama dengan kondisi tidak pasti, bedanya dalam kondisi ini ada informasi atau data yang mendukung dalam membuat keputusan, berupa besar atau nilai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

b.3. Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti Pengambilan keputusan dalam kondisi tidak pasti adalah pengambilan keputusan di mana : Tidak diketahui sama sekali hal, jumlah, maupun kondisi yang mungkin timbul serta kemungkinan munculnya kondisi-kondisi tersebut. Pengambil keputusan ini tidak menentukan probabilitas terjadinya berbagai kondisi atau hasil yang keluar Hanya mengetahui kemungkinan hasil dari suatu tindakan Pengambil keputusan tidak mempunyai pengetahuan atau informasi lengkap mengenai peluang terjadinya bermacam-macam keadaan tersebut. Hal yang akan diputuskan biasanya relatif belum pernah terjadi Tingkat ketidakpastian keputusan semacam ini dapat dikurangi dengan beberapa

cara

yaitu

mencari

informasi

lebih

banyak,

melalui

riset/penelitian, dan penggunaan probabilitas subjektif b.4. Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik Pengambilan keputusan dalam kondisi konflik adalah pengambilan keputusan dalam hal : Kepentingan dua atau lebih pengambil keputusan saling bertentangan dalam situasi persaingan Pengambil keputusan saling bersaing dengan pengambil keputusan lainnya yang rasional Pengambil keputusan bertindak sebagai pemain dalam suatu permainan

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Pihak-pihak pengambil keputusan a. Manajer lini pertama Manajer lini pertama adalah manajer yang melatih dan mengawasi kinerja dari karyawan non manajerial serta yang bertanggungjawab langsung atas jasa perusahaan Manajer lini pertama memegang jabatan seperti manajer kantor, shift supervisor, atau manajer departemen. Tanggung jawab utamanya adalah mengelola kinerja dari karyawan tingkat dasar yang bertugas langsung untuk memproduksi barang atau jasa. Manajer lini pertama juga membuat jadwal rinci dan rencana operasional berdasarkan perencanaan jangka menengah dari manajemen tingkat menengah. Manajer ini pertama terlibat dalam rencana dan tindakan yang memberikan hasil ke depan. b. Manajer menengah Manajer menengah adalah manajer yang bertanggungjawab untuk menetapkan tujuan sejalan dengan sasaran dan rencana dari manajemen puncak, serta menerapkan strategi sub unit untuk mencapai sasaran tersebut Manajer menengah memegang jabatan seperti manajer pabrik, manajer wilayah, atau manajer divisi. Pada level ini informasi akuntansi manajemen juga dibutuhkan untuk membantu para manajer menyusun rencana dan mengambil keputusan secara lebih baik. c. Manajer puncak Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Manajer puncak adalah eksekutif yang bertanggung jawab terhadap segenap pengarahan organisasi. Untuk itu, manajer puncak memerlukan informasi yang mendukung keputusan-keputusan yang berdampak jangka panjang terhadap organisasi perusahaan. Manajer puncak bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi penting untuk perubahan, selanjutnya manajer puncak juga berkewajiban untuk membantu karyawan membangun rasa tanggung jawab kepada perusahaan dan menciptakan budaya positif organisasi melalui bahasa dan tindakan. Istilah yang sering digunakan untuk manajer puncak ini adalah direktur, kepala divisi, wakil presiden senior, dan sebagainya.

4. Langkah-langkah dalam pengambilan keputusan Menurut

Hasan

(2002:82),

langkah-langkah

dalam

pengambilan

keputusan yaitu: a. Mendefenisikan masalah b. Mengidentifikasi kriteria keputusan c. Menimbang kriteria d. Membuat alternatif pilihan tindakan e. Mengevaluasi setiap alternatif f. Memperkirakan keputusan yang paling optimal.

Berikut ini penjelasan dari langkah-langkah tersebut di atas : a. Mengidentifikasi masalah Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Langkah pertama dalam pengambilan keputusan adalah mengenali (mengidentifikasi) masalah. Masalah adalah terdapatnya perbedaan antara keinginan yang ditetapkan dan keadaan yang dihadapi. Adanya perbedaan antara keadaan yang sesungguhnya dan keinginan yang ditetapkan tidaklah menjamin bahwa manajer akan membuat keputusan untuk menyelesaikan masalah. Identifikasi dapat dipermudah dengan, pertama, manajer harus menyadari adanya perbedaan. Mereka harus mengetahui adanya masalah sebelum memulai mencari pemecahan masalah. Kedua, manajer menyadari adanya perbedaan antara keinginan yang ditetapkan dan kenyataan yang sesungguhnya tidaklah cukup untuk memulai proses pengambilan keputusan, untuk itu manajer harus termotivasi untuk mengurangi perbedaan tersebut. Pada akhirnya manajer juga harus memiliki pengetahuan, keterampilan, kemampuan dan sumber-sumber daya untuk menyelesaikan masalah tersebut. b. Mengidentifikasi kriteria keputusan Kriteria keputusan adalah ukuran dasar yang digunakan untuk menuntun pertimbangan dan keputusan. Biasanya, semakin banyak ditemukan kriteria yang memungkinkan untuk memecahkan masalahnya. c. Menimbang kriteria Setelah mengenali kriteria keputusan, langkah berikutnya adalah memutuskan kriteria mana yang lebih penting atau kurang penting. Banyak jumlah model matematika yang dapat dipakai untuk menimbang kriteria keputusan, semuanya memerlukan pengambil keputusan untuk mementukan Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

peringkat awal kriteria keputusan. Selain itu dapat menggunakan perbandingan mutlak (absolut comparisons), dimana setiap patokan dibandingkan dengan ukuran dasar (standar) atau tingkatan atas manfaatnya sendiri. Metode lain adalah perbandingan nisbi relative comparisons), dimana masing-maisng patokan dibandingkan secara langsung terhadap tiap-tiap patokan lain. d. Membuat alternatif pilihan tindakan Setelah mengenali dan menimbang kriteria keputusan yang akan menuntun proses pengambilan keputusan, langkah berikutnya adalah mengenali pilihan tindakan yang mungkin dapat memecahkan masalah secara umum, pada langkah ini, pemikirannya adalah untuk menyusun sebanyak mungkin alternatif. e. Mengevaluasi setiap alternatif Langkah berikutnya adalah secara sistematis mengevaluasi tiap-tiap alternatif terhadap masing-masing patokan. Karena sejumlah informasi harus dikumpulkan, langkah ini memakai waktu jauh lebih lama dan lebih mahal dari langkah-langkah lain dalam proses pengambilan keputusan. f. Memperkirakan keputusan yang paling optimal Langkah

terakhir

dalam

pengambilan

keputusan

adalah

memperkirakan keputusan yang paling optimal dengan menentukan nilai optimal setiap alternatif. Ini dilakukan dengan mengalikan penilaian setiap patokan (langkah e) dengan bobot patokan tersebut (langkah c), dan

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

kemudian menjumlahkan nilai-nilai tersebut untuk setiap alternatif rangkaian tindakan yang disusun. Kemudian hasil keputusan dievaluasi pengimplementasiannya dan harus dimonitor terus-menerus. Manajer harus mengevaluasi

apakah

implementasi dilakukan dengan lancar dan keputusan memberikan hasil yang diinginkan. Hal ini dilakukan karena pembuatan keputusan adalah suatu proses yang bersifat kontiniu bagi manajer dan merupakan tantangan yang harus selalu dihadapinya.

5. Sistem Informasi Akuntansi dalam pengambilan keputusan Nilai dari sebuah informasi bagi pengambilan keputusan (decision maker) adalah sangat berharga hanya dengan informasi yang sangat baik dan benarlah seorang manager dapat membuat keputusan yang dapat memberikan keuntungan yang maksimal bagi perusahaan pada masa yang akan datang, terutama dalam pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen, yang mana fungsi-fungsi tersebut diarahkan kedalam masalah investasi. Fungsi-fungsi yang terdapat pada informasi adalah pemahaman, peneguhan, diagnosis, dan peramalan. “Romney dan Steinbart (2004:2) menyatakan bahwa “sebuah sistem informasi akuntansi (SIA) yang dirancang dengan baik dapat menyelesaikan beberapa masalah. Lagipula, apabila dirancang dengan tepat sistem informasi akuntansi tersebut dapat menyediakan beberapa informasi yang diperlukan untuk membuat keputusan atas masalahmasalah yang lain”. Lebih lanjut Romney dan Steinbart menjelaskan bawa sistem informasi akuntansi dapat memberikan bantuan dalam semua fase pengambilan keputusan. Laporan yang dihasilkan oleh SIA dapat membantu untuk mengidentifikasi Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

masalah yang mungkin terjadi. Model-model keputusan dan alat analisis yang berbeda dapat diberikan kepada para pemakai. Bahasa pertanyaan (Query language) dapat memfasilitasi pengukuran data yang relevan, yang kemudian akan digunakan untuk mengambil keputusan. Berbagai peralatan dapat membantu pengambilan keputusan dan mengevaluasi serta memilih diantara berbagai alternatif arah tindakan. Ketersediaan informasi menjadi faktor yang sangat penting untuk menilai proses dan kualitas hasil keputusan yang diambil oleh manajemen. Dalam menciptakan suatu informasi akuntansi diperlukan sebuah sistem . Dengan demikian SIA yang baik menjadi salah satu faktor untuk mendukung pengambilan keputusan manajer.

C. Gaji dan Upah Dalam melaksanakan aktivitas normal suatu perusahaan tidak terlepas dari tenaga manusia (karyawan), dimana seluruh tenaga yang diberikan karyawan kepada perusahaan dibayar sesuai dengan kapasitas yang diberikan maupun yang disepakati. Seluruh kontribusi yang diberikan perusahaan kepada karyawan atas tenaga yang diberikan diberi istilah gaji maupun upah. Masalah gaji dan upah merupakan salah satu hal yang sangat mempengaruhi prestasi dan gairah kerja karyawan.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

1. Pengertian Gaji Mulyadi (2001 : 373) adalah gaji umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan yang mempunyai jenjang jabatan manajer, sedangkan upah umumnya merupakan pembayaran atas penyerahan jasa yang dilakukan oleh karyawan pelaksana (buruh) umumnya gaji dibayarkan secara tetap perbulan, sedangkan upah dibayarkan berdasarkan hari kerja, jam kerja, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan oleh karyawan.

2. Pengertian Upah Achmad S. Ruky (2002: 191) upah digunakan untuk menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu pendek, misalnya perhari ataupun perjam. Gaji menggambarkan pembayaran jasa kerja untuk satuan waktu lebih panjang, biasanya sebulan. Lebih lanjut dia memaparkan bahwa upah dibayarkan kepada pekerja yang terlibat langsung maupun tidak langsung dalam proses produksi. Berdasarkan definisi di atas dapat disimpulkan perbedaan gaji dan upah adalah dari segi satuan waktu., dimana satuan waktu untuk gaji lebih panjang daripada satuan waktu untuk upah. Menurut Achmad S. Ruky (2002: 191), faktor -faktor yang mempengaruhi tingkat “patokan gaji” (standar upah/gaji) perusahaan adalah sebagai berikut: 1. Ketetapan pemerintah 2. Tingkat upah/gaji 3. Kemampuan perusahaan Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

4. Kualifikasi sumber daya manusia yang digunakan 5. Tuntutan pekerja Salah satu faktor di atas yaitu ketetapan pemerintah mengeluarkan peraturan mengenai Ketentuan Pemerintah tentang Upah Minimum Regional (UMR) atau Upah Minimum Sektoral Regional (UMSR) sebagai pegangan untuk menetapkan tingkat upah patokan bagi perusahaannya. Tentunya ini hanya berlaku untuk jabatan pelaksana tingkat terendah. Menurut Achmad S. Ruky (2002:191): “UMR pada dasarnya adalah upah terendah (minimum) yang ditetapkan oleh pihak Pemerintah (Daerah) yang harus dibayarkan kepada pekerja yang menduduki jabatan terendah dalam Struktur Peringkat Jabatan yang berlaku pada sebuah organisasi (perusahaan)”. Tujuan utama penetapan upah minimum adalah sebagai jaring pengaman (safety net), yang berfungsi untuk mencegah agar upah tidak terus merosot di bawah daya beli pekerja. Tujuan penaikan upah minimum adalah untuk mengurangi kesenjangan upah tertinggi dan terendah yang dibayar perusahaan. Kenaikan ini diharapkan akan meningkatkan penghasilan pekerja pada jabatan yang terendah dalam organisasi, dari aspek makro diharapkan membantu mendorong peningkatan daya beli masyarakat dan ekonomi rakyat dan terakhir diharapkan memperbaiki rasio upah terhadap struktur biaya produksi. Selain gaji dan upah, karyawan juga menerima jenis kompensasi lainnya. Misalnya tunjangan-tunjangan. Beberapa jenis tunjangan yang penting adalah: 1. Libur. Setiap tahun, untuk hari-hari libur tertentu bagi kebanyakan upah sebagaimana pada hari kerja biasa. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

2. Cuti. Hampir semua perusahaan memberikan cuti kepada karyawan, dan selama cuti mereka tetap mendapat gaji. Lamanya cuti dikaitkan dengan masa dinas. Misalnya cuti dua minggu per tahun untuk karyawan yang masa dinasnya sampai lima tahun. Jika di atas lima tahun cuti yang diberikan selama tiga minggu. 3. Bonus. Biasanya bonus dihitung pada akhir tahun. Besarnya bonus tergantung kesepakatan antara majikan dan karyawan dan bisa didasarkan pada seberapa jauh laba perusahaan, divisi, melampaui target yang telah ditentukan. 4. Asuransi, banyak perusahaan membayar semua atau sebagian premi asuransi karyawan untuk kesehatan, perawatan gigi, atau asuransi jiwa. 5. Pensiun. Ini merupakan tunjangan yang disediakan hampir semua perusahaan, akan tetapi karyawan biasanya baru akan menikmatinya dalam waktu lama setelah hal itu dihasilkan. Program ini sangat berbeda-beda antar perusahaan. 6. Premi lembur (Overtime premium pay). Merupakan tambahan tarif perjam apabila karyawan bekerja melampaui jam kerja normal. 1. Selain membayar gaji dan upah dengan tepat waktu sesuai dengan ketentuan

pemerintah,

manajemen

juga

mempertimbangkan

cara

memaksimumkan produktivitas pekerja. Salah satu alat untuk mencapai hal ini adalah program kompensasi insentif, yang memberikan tambahan kompensasi kepada karyawan yang kinerjanya melampaui standar yang

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

ditentukan. Kompensasi ini besar pengaruhnya terhadap semangat dan kegairahan kerja para karyawan.

3. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Istilah penggajian (payroll) sering diartikan sebagai jumlah total yang dibayarkan kepada karyawan atas jasa-jasa yang mereka berikan selama suatu periode. Penggajian dan pengupahan itu penting karena alasan berikut: 1. Karyawan sangat sensitif terhadap kesalahan-kesalahan dalam penggajian dan pengupahan atau hal-hal yang tidak wajar. Untuk itu gaji dan upah harus dibayarkan secara akurat dan tepat waktu. 2. Penggajian dan pengupahan merupakan hal yang diatur oleh Peraturan Pemerintah 3. Penggajian dan pengupahan serta pajak dan upah yang berkaitan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap laba bersih sebagian besar perusahaan, dimana sepertiga dari pendapatan dikeluarkan untuk membayar gaji dan upah serta beban yang berkaitan dengan gaji dan upah. Mulyadi (2001: 12) mendefinisikan sistem akuntansi penggajian dan pengupahan sebagai berikut: “Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dirancang untuk menangani transaksi perhitungan gaji dan upah karyawan dan pembayarannya”. Mulyadi (2000:285) menyinggung tentang sistem informasi akuntansi penggajian dan sistem akuntansi pengupahan seperti di bawah ini: “Sistem informasi akuntansi penggajian digunakan untuk melaksanakan penghitungan, pembayaran, dan pencatatan gaji bagi karyawan yang Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

dibayar tetap bulanan, dan sistem informasi akuntansi pengupahan digunakan untuk melaksanakan penghitungan, pembayaran, dan pencatatan upah bagi karyawan yang dibayar berdasarkan hari, jam, atau jumlah satuan produk yang dihasilkan”. Data-data dari setiap karyawan harus disimpan secara akurat untuk merancang sistem penggajian dan pengupahan. Laporan periodik yang menggunakan data-data penggajian dan pengupahan harus disampaikan kepada badan-badan pemerintah. Data-data tersebut harus disimpan demi berjaga-jaga jika sewaktu-waktu badan-badan dimaksud

melakukan inspeksi. Sistem

penggajian dan pengupahan harus dirancang untuk membayar gaji dan upah karyawan secara tepat waktu. Sistem ini juga harus dirancang untuk menyediakan data-data yang berguna bagi kebutuhan pengambilan keputusan manajemen. Kebutuhan-kebutuhan tersebut meliputi penyelesaian setiap ketidakpuasan karyawan dan negosiasi menyangkut iuran dan tunjangan lainnya. Dalam kenyataannya sistem penggajian dan pengupahan berbeda di setiap perusahaan, namun unsur utama yang umum terdapat dalam sebagian besar sistem ini adalah:

1. Register gaji dan upah Suatu daftar multikolom yang digunakan untuk mengisi dan mengikhtisarkan data-data yang dibutuhkan dalam setiap periode penggajian. 2. Catatan pendapatan karyawan Jumlah pendapatan masing-masing karyawan hingga tanggal terakhir harus tersedia pada akhir setiap periode penggajian. Jumlah kumulatif ini diperlukan Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

dalam rangka menghitung pemotongan pajak kesejahteraan sosial dan pajak kesehatan setiap karyawan serta pajak penggajian majikan. 3.Cek gaji dan upah Pada akhir setiap periode penggajian, cek-cek gaji dan upah (payroll checks) disiapkan.setiap cek memiliki potongan yang dapat dipisahkan, yang memperlihatkan rincian tentang bagaimana pembayaran bersih dihitung. Tidak perlu mencatat setiap cek gaji dalam jurnal terpisah, karena semua rinciannya telah tersedia dalam register gaji.

1. Dokumen yang digunakan Seperti yang telah diuraikan sebelumnya bahwa dokumen/formulir jika ditinjau dari segi pengolahan data akuntansi dibagi menjadi dua macam yaitu dokumen sumber dan dokumen pendukung. Menurut Mulyadi kedua dokumen yang digunakan dalam siklus jasa personel terlihat seperti Tabel 2 berikut:

Tabel 2 : Dokumen dalam Siklus Jasa Pesonel Dokumen Transaksi Dokumen Sumber Pendukung 1. Pencatatan biaya gaji dan Bukti kas keluar Rekap daftar gaji dan upah Bukti kas keluar upah 2. Pencatatan pembayaran gaji Daftar gaji dan upah dan upah Sumber : Mulyadi, 1996. Auditing: Pendekatan Terpadu, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Edisi Indonesia, Salemba Empat, Jakarta, hal. 290.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Dokumen lengkap yang digunakan dalam siklus penggajian dan pengupahan adalah sebagai berikut : 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah 2. Kartu jam hadir 3. Kartu jam kerja 4. Daftar gaji dan daftar upah 5. Rekap daftar gaji dan rekap upah 6. Surat pernyataan gaji dan upah 7. Amplop gaji dan upah 8. Bukti kas keluar Dokumen – dokumen di atas dijelaskan sebagai berikut: 1. Dokumen pendukung perubahan gaji dan upah Dokumen ini umumnya dikeluarkan oleh fungsi kepegawaian berupa surat-surat keputusan yang bersangkutan dengan karyawan, misalnya perubahan tarif, kenaikan pangkat, dan lain sebagainya. Tembusan dokumen-dokumen ini dikirimkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah untuk kepentingan pembuatan daftar gaji dan upah.

2. Kartu jam hadir Dokumen ini yang digunakan oleh fungsi pencatat waktu untuk mencatat jam hadir setiap karyawan perusahaan. Ini bisa berupa daftar hadir biasa, dapat pula berbentuk kartu hadir yang dicap dengan mesin pencatat waktu. 3. Kartu jam kerja Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Dokumen yang digunakan untuk mencatat waktu yang dikonsumsi oleh tenaga kerja langsung guna mengerjakan pekerjaan. Dokumen diisi mandor dan diserahkan ke fungsi pembuat daftar gaji dan upah, lalu dibandingkan dengan kartu jam hadir, sebelum digunakan untuk distribusi upah langsung kepada setiap jenis produk atau pesanan 4. Daftar gaji dan upah Dokumen yang berisi jumlah gaji dan upah bruto setiap karyawan, dikurangi potongan-potongan berupa PPh Pasal 21, utang karyawan, iuran untuk organisasi karyawan, dan lain sebagainya. 5. Rekap daftar gaji dan rekap daftar upah Merupakan ringkasan gaji dan upah per departemen, dibuat berdasarkan daftar gaji dan upah. Distribusi biaya tenaga kerja ini dilakukan oleh fungsi akuntansi biaya dengan dasar rekap daftar gaji dan upah. 6. Surat pernyataan gaji dan upah Dokumen ini dibuat oleh fungsi pembuat daftar gaji dan upah bersamaan dengan pembuatan daftar gaji dan upah atau dalam kegiatan yang terpisah dari pembuatan daftar gaji dan upah. Ini dibuat sebagai catatan mengenai rincian gaji dan upah yang diterima setiap karyawan beserta berbagai potongan yang menjadi beban setiap karyawan. 7. Amplop gaji dan upah Uang gaji dan upah karyawan diserahkan kepada setiap karyawan dalam amplop gaji dan upah. Halaman muka amplop gaji dan upah setiap karyawan ini berisi informasi mengenai nama karyawan, nomor Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

identifikasi karyawan dan jumlah gaji bersih yang diterima karyawan dalam bulan tertentu. 8. Bukti kas keluar Merupakan perintah pengeluaran kas yang dibuat oleh fungsi pembuat bukti kas keluar kepada fungsi pengeluaran kas, berdasarkan informasi dalam daftar gaji dan upah yang diterima dari fungsi pembuat daftar gaji dan upah. Arens dan Loebbecke menjelaskan bahwa dokumen-dokumen dari setiap fungsi usaha pada siklus penggajian dan kepegawaian terlihat seperti dibawah ini: 1. Fungsi kepegawaian dan penempatan pegawai, dokumennya terdiri dari catatan kepegawaian (personnel record), formulir otoritasi pengurangan (deduction authorization form), formulir otorisasi tariff (rate authorization form). 2. Fungsi pengelolaan waktu dan penyiapan pembayaran gaji, dokumennya terdiri dari kartu absen (time card), tiket waktu kerja (job time ticket), laporamn ikhtisar penggajian (summary payroll report), jurnal penggajian (journal payroll), berkas induk penggajian (payroll master file) 3. Fungsi pembayaran gaji, dokumennya adalah cek gaji (payroll check) 4. Fungsi

penyiapan

surat

pemberitahuan

dan

pembayaran

dokumennya adalah surat pemberitahuan pajak.

2. Catatan Akuntansi yang Digunakan Catatan akuntansi yang digunakan dalam siklus jasa personel adalah: Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

pajak

1. Jurnal umum 2. Kartu kos produk 3. Buku pembantu biaya 4. Kartu penghasilan karyawan Catatan-catatan tersebut akan dijelaskan sebagai berikut: 1. Jurnal umum Jurnal ini digunakan untuk mencatat distribusi biaya tenaga kerja ke dalam setiap departemen dalam perusahaan yang memakai jasa tenaga kerja. Dokumen sumber untuk pencatatan ke dalam jurnal adalah bukti kas keluar. Jurnal untuk mencatat biaya gaji dibuat dalam empat tahap: Tahap pertama. Berdasarkan dokumen bukti kas keluar, dicatat oleh bagian utang kewajiban gaji ke dalam register bukti kas keluar: Gaji dan Upah Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar

Rp. 100.000,Rp. 100.000,-

Tahap kedua. Berdasar bukti memorial, bagian jurnal mencatat distribusi biaya gaji ke dalam jurnal: Biaya Administrasi dan Umum Biaya Pemasaran Gaji dan Upah

Rp. 25.000,Rp. 10.000,Rp. 15.000,-

Tahap ketiga, Berdasarkan dokumen bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran upah karyawan ke dalam register cek: Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Kas

Rp. 50.000,Rp. 50.000,-

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Tahap keempat. Berdasarkan bukti memorial yang dilampiri dengan rekap daftar gaji, bagian kartu biaya tenaga kerja kedalam buku pembantu Jumlah untuk mencatat biaya upah dibuat dalam empat tahap: Tahap Pertama, Berdasar dokumen bukti kas keluar, dicatat oleh bagian utang kewajiban upah ke dalam register bukti kas keluar Gaji dan Upah Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar

Rp. 50.000,Rp.50.000,-

Tahap Kedua. Berdasar bukti memorial, bagian jurnal mencatat distribusi biaya gaji ke dalam jurnal umum: Biaya Administrasi dan Umum Biaya Pemasaran Gaji dan Upah

Rp. 10.000,Rp. 40.000,Rp. 50.000,-

Tahap Ketiga. Berdasar dokumen bukti kas keluar yang telah dicap “lunas” fungsi keuangan, bagian jurnal mencatat pembayaran upah karyawan ke dalam register cek: Bukti Kas Keluar yang Akan Dibayar Kas

Rp. 50.000,Rp. 50.000,-

Tahap Keempat. Berdasar bukti memorial yang dilampiri rekap daftar upah, bagian kartu mencatat biaya tenaga kerja ke dalam dua buku pembantu: kartu harga pokok produk dan kartu biaya. 2. Kartu kos produk Catatan ini merupakan buku pembantu yang digunakan untuk mencatat upah tenaga kerja langsung yang dikeluarkan. Dokumen sumber untuk pencatatan ke dalam buku pembantu ini adalah rekap daftar upah Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

3. Buku pembantu biaya Ini merupakan buku pembantu yang dipakai untuk mencatat biaya tenaga kerja setiap departemen dalam perusahaan. Sumber informasi untuk pencatatan ini adalah jurnal umum atau rekap daftar gaji dan upah. 4. Kartu penghasilan karyawan Catatan mengenai penghasilan dan berbagai potongannya yang diterima oleh setiap karyawan. Ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.

4. Prosedur Gaji dan Upah Menurut Mulyadi (2001: 385), terdapat 4 prosedur gaji dan upah, yaitu: 1. Prosedur pencatatan waktu hadir dan kerja 2. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah 3. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah 4. Prosedur pembayaran gaji dan upah Uraian dari keempat prosedur diatas adalah sbb: Ad.1. Prosedur pencatatan waktu hadir dan kerja Prosedur pencatatan waktu biasanya diselenggarakan oleh fungsi pencatat waktu dengan tujuan untuk menentukan gaji dan upah karyawan, mengetahui catatan kehadiran karyawan, juga berguna untuk mengetahui apakah karyawan akan menerima gaji pokok saja atas di tambah dengan tunjangan lembur berdasarkan banyaknya jam kerja pencatatan waktu hadir dan jam kerja bertujuan untuk mengetahui data mengenai jumlah jam hadir Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

karyawan selama satu periode pembayaran dan juga tarif gaji dan upah pekerjaan yang dilakukan.

Ad.2. Prosedur pembuatan daftar gaji dan upah Dalam prosedur ini, fungsi pembuat daftar gaji dan upah membuat daftar gaji dan upah karyawan, data yang dipakai sebagai dasar pembuatan daftar gaji adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan yang baru, kenaikan pangkat, , pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji bulan sebelumnya dan daftar hadir Ad.3. Prosedur distribusi biaya gaji dan upah Dalam prosedur ini, distribusi biaya gaji dan upah, biaya tenaga kerja didistribusikan kepada departemen-departemen yang menikmati manfaat tenaga kerja. Distribusi biaya tenaga kerja ini dimaksudkan untuk pengendalian biaya dan perhitungan harga pokok produk.

Ad.4. Prosedur pembayaran gaji dan upah Prosedur ini melibatkan fungsi akuntansi dan fungsi keuangan. Fungsi akuntansi membuat perintah pengeluaran kas kepada fungs keuangan, dan menulis cek guna pembayaran gaji dan upah, kemudian fungsi keuangan menguangkan cek tersebut ke bank dan memasukkan uang ke amplop gaji dan upah. Bodnar dan Hopwood menggambarkan data flow diagram (DFD) untuk pemrosesan penggajian pada gambar 2 dan 3 sebagai berikut :

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Penentuan Waktu Data Penggajian

Data Penggajian

Memproses Data Penggajian

Data Penggajian

Pembayaran Gaji

Karyawan

Rincian Penggajian

Data Penggajian Gambar 2: DFD Umum (Level-O) untuk Pemrosesan Penggajian

Data Karyawan 5. Sistem Pelaporan Pembayaran Bersih dan Status Gaji dan Upah Saat ini Pengurangan Setelah semua transaksi dianalisis, dijurnal dan diposting maka semua Data Data Pembaakkun-akun jurnal penyesuaian dalam Penggajiandibuat danValidasi Kedapat diringkas dan disajikan yaran Data Proses Gaji laporan Pengaturan keuangan. Laporan keuangan dapat dibuat langsung dari data-data buku Verifikasi Karyawan Menghitung Waktu Data Gaji disesuaikan besar yang sudha Penggajian yang menghasilkan sistem pelaporan keuangan P2 P1 yang telah memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan dan disajikan dengant tpeat waktu sesuai yang diharapkan perusahaan.

Validasi Data Penggajian Gambar 3: DFD Secara Lebih Jelas (Level-1) untuk Pemrosesan penggajian. Sumber : George H. Bodnar, and William S Hopwood, 2003. Sistem Informasi akuntansi, Terjemahan 5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Buku Satu, Edisi Kedelapan, PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Jakarta, hal. 58.

5. Sistem Pelaporan Gaji dan Upah

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Setelah semua transaksi dianalisis, di jurnal dan diposting maka semua jurnal penyesuaian dibuat dan akun-akun dapat diringkas dan disajikan dalam laporan keuangan. laporan keuangan dapat dibuat langsung dari data-data buku besar yang sudah disesuaikan yang menghasilkan sistem pelaporan keuangan yang telah memenuhi kebutuhan manajemen perusahaan dan disajikan dengan tepat waktu sesuai yang diharapkan perusahaan

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB III METODE PENELITIAN

Metode penelitian yang digunakan dalam skripsi ini adalah sebagai berikut: A. Desain Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dengan metode deskriptif, dalam bentuk studi kasus, yaitu penelitian yang rinci tentang suatu objek tertentu untuk kurun waktu tertentu. Penelitian ini merupakan penelitian dengan pendekatan spesifik, dan bersifat eksploratif untuk menerangkan sebab terjadinya dan bagaimana memecahkannya.

B. Jenis Data 1. Data primer, yaitu segala data yang diperoleh melalui pengamatan pada perusahaan mengenai sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dan hubungannya dengan pengambilan keputusan. 2. Data sekunder, yaitu data yang diperoleh dari sumber yang sudah terdokumentasi diperusahaan antara lain sejarah perusahaan dan struktur organisasi.

C. Teknik Pengumpulan Data 1. Teknik Observasi, yaitu melakukan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti khususnya pada bagian kepegawaian. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

2. Teknik wawancara, yaitu dengan melakukan tanya jawab secara langsung dengan bagian akuntansi, kepegawaian, dan bagian yang terkait. 3. Teknik

Dokumentasi,

yaitu

meneliti

dokumen

organisasi

yang

berhubungan dengan penelitian ini guna mendapatkan data yang diperlukan

D. Metode Analisis Data Analisa data yang dilakukan adalah dengan menggunakan metode deskriptif,

metode

yang

mengumpulkan,

menyusun,

mengelompokkan,

menginterprestasikan, dan menganalisa data serta dibandingkan dengan teoriteori, kemudian diambil suatu kesimpulan dan selanjutnya memberikan saran.

E. Responden Adapun yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah kepala bagian Sumber Daya Manusia dan Akuntansi serta staff dan karyawan yang berkompeten terhadap objek penelitian

F. Tempat dan Jangka Waktu Penelitian Adapun tempat penelitian ini adalah bertempat di Jln. Rumah Sakit HajiMedan Estate. Sedangkan jadwal penelitian dimulai bulan Februari 2008 sampai dengan selesai.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

BAB IV HASIL PENELITIAN

A. Data Penelitian 1. Gambaran Umum Perusahaan a. Sejarah Singkat Perusahaan Awal tahun 1960 an sudah mulai terdengar suara dari kalangan umat Islam di Sumatera Utara khususnya di Kota Madya Medan yang mendambakan terwujudnya rumah sakit yag benar-benar bernafaskan Islam. Hal ini disebabkan rumah sakit yang ada dirasakan belum mampu membawakan dakwa atau misi Islam secara menyeluruh. Sementara itu, beberapa rumah sakit yang membawakan misi dari agama Islam sudah lebih dulu ada dikota Medan. Pada musim haji tahun 1990 terjadi musibah terowongan mina yang banyak menimbulkan korban jiwa pada jemaah haji dari Indonesia adalah kebetulan sekali gagasan dan pelaksanaan pembangunan rumah sakit sejalan pula dengan niat pemerintah untuk membangun rumah sakit haji di tempat Embarkasih calon jema’ah Haji Indonesia. Gagasan mendirikan sebuah rumah sakit yang bernafaskan Islam dicetuskan pula oleh Bapak Gubernur KDH Sumatera Utara (Raja Inal Siregar), pada kegiatan safari Ramadhan 1410 Hijriah yang lalu. Kemudian pada tanggal 28 Februari 1991 di Jakarta, Presiden Republik Indonesia (H.M. Soeharto) menandatangani prasasti untuk keempat rumah sakit Haji yakni di Jakarta, Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Surabaya, Ujung Pandang, dan Medan melalui surat Keputusan Gubernur KDH Tingakt I Propinsi Sumatera Utara No.445.05/712.K. Rencana pendirian rumah sakit yang masih dalam proses ini segera mendapat persetujuan dan dukungan dari pemerintah pusat yakni berupa pengukuran bantuan dari Garuda Indonesia, Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila bahkan bantuan-bantuan pemerintah Daerah Tingkat II se Sumatera Utara. Instansi-instansi pemerintah dan swasta juga memberikan dukungan melalui infaq para jemaah haji dan infag para pegawai negeri yang beragama Islam. Pada tanggal 7 Maret 1991 dibentuk panitia pembangunan Rumah Sakit Haji Medan dan sebagai peletak batu pertama oleh Bapak Menteri Agama Republik Indonesia (Bapak H. Munawir Sjadzali) dan Bapak Gubernur KDH Sumatera Utara (Bapak H.Raja Inal Siregar). Sementara itu pada tanggal 4 Juni 1992 Bapak Presiden Republik Indonesia (H.M. Soeharto) berkenan untuk meresmikan Rumah Sakit Haji Medan. Dan pada tanggal 3 Juni 1998 dibentuk Yayasan Rumah Sakit Haji Medan dengan ketua umum Kepala Daerah Tingkat I Sumatera Utara. Adapun sarana dan prasarana yang ada pada Rumah Sakit Haji Medan adalah sebagai berikut: 1. Luas tanah Rumah Sakit Haji Medan seluas 6 Ha 2. Luas bangunan Rumah Sakit Haji Medan seluas 12.000 M2 3. Jenis dan jumlah tempat tidur a. Kelas utama A (Super VIP) Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

b. Kelas utama B (VIP) c. Kelas I (Marwah, Shafa, Iklas, ICU) d. Kelas II (Fitrah, Ruang Anak, Hijir Dewasa) e. Kelas III (An-Nisa Baru, Al-Iksan, Arafah, Fitrah) f. Ranjang Baby g. Ruang ICU h. Ruang stroke care unit i. Jumlah Bed 250 tempat tidur Sarana penunjang lainnya yaitu: 1. Laboratorium 2. Radiologi 3. Farmasi 4. Rehabilitasi medis 5. Gizi 6. Binatu 7. Pemeliharaan sarana Rumahh Sakit Disamping itu Rumah Sakit Haji Medan juga mempunyai visi, misi, falsafah dan tujuan, yaitu sebagai berikut: Visi Mewujudkan Rumah Sakit Haji Medan

sebagai Rumah Sakit yang

bernafaskan Islam dalam semua kegiatannya di Sumatera Utara.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Misi Pelayanan kesehatan yang Islam, profesional dan bermutu dengan tetap peduli terhadap kaum du’afa. Melaksanakan dakwah Islamiah dalam setiap kegiatannya Sebagai sarana untuk menimba ilmu bagi calon cendikiawan muslim.

Falsafah Rumah Sakit Haji Medan merupakan perwujudan dari iman, amal shaleh, dan ibadah kepada Allah SWT. Tujuan Melaksanakan pengabdian masyarakat dalam rangka ibadah dan amal shaleh

dan

ikhlas,

mensukseskan sistem

sekaligus

sebagai

dukungan

konkrit

untuk

kesehatan nasional melalui penyediaan sarana

Rumah Sakit yang memenuhi syarat medis teknis, berkualitas dan mengikuti perkembangan IPTEK yang didasarkan pada iman akan kekuasaan Allah SWT pada proses dan penyembuhan Mendukung tugas pemerintah sebagai penyelenggara ibadah haji dibidang pelayanan kesehatan dalam arti seluas-luasnya Melaksanakan kaidah-kaidah kode etik professional, sumpah jabatan serta kedisipkinan tugas.

b. Struktur Organisasi Perusahaan Sebelum menjalankan aktifitas perusahaan sangatlah penting membuat tata hubungan dari pada wewenang dan tugas bagian masing-masing pada perusahaan. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Hal ini sangatlah berguna agar pembagian tugas dan tanggungjawab dapat diketahui dengan jelas oleh masing-masing individu didalam perusahaan tersebut, sehingga tugas dari setiap bagian dapat diarahkan dan dipertanggungjawabkan dengan sepenuhnya. Untuk dapat menciptakan suatu organisasi yang baik ada beberapa pedoman yang perlu diketahui oleh setiap pimpinan yaitu:  Penentuan tujuan yang jelas Dimana tujuan organisasi harus jelas dan dapat dipahami oleh setiap orang, baik dari tingkat yang paling tinggi, sampai tingkat yang paling rendah  Pembagian pekerjaan Pembagian pekerjaan yang cukup jelas sangat dibutuhkan dalam suatu organisasi, agar setiap orang dalam organisasi mengetahui apa yang terjadi tugas atau pekerjaannya, dan mengetahui apa yang menjadi tugas dan haknya  Pendelegasian Kekuasaan Pendelegasian kekuasaan merupakan pemberian kekuasaan kepada masing-masing orang. Dimana setiap pemberian tugas ini harus dibarengi dengan

pemberian

hak,

sehingga

masing-masing

orang

dapat

melaksanakan tugasnya dengan baik.  Rentang Kekuasaan Rentang kekuasaan disebut juga span of management. Rentang kekuasaan yaitu jumlah bawahan yang tepat diawasi oleh seseorang atasan yang baik. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

 Kesatuan Pemerintah Kesatuan pemerintah maksudnya setiap orang dalam organisasi dapat menerima perintah dari satu orang atasan kepada siapa bawahan mempertanggungjawabkan pelaksanaan tugas tersebut  Keseimbangan Wewenang Kepada setiap orang diberikan wewenang yang diperlukan untuk dapat melaksanakan tugasnya dengan baik, dan daripadanya dituntut pula pertanggungjawabkan sebesar wewenang yang diberikan atau diterimanya. Namun perlu diketahui, apabila tanggungjawab lebih besar dari wewenang maka tidak mungkin seseorang dapat melaksanakan tugasnya dengan baik. Sebaliknya apabila wewenang lebih besar dari tanggungjawab maka seseorang akan dapat bertindak sewenang-wenang sehingga dapat menimbulkan penyalahgunaan kekuasaan.  Organisasi harus fleksibel Fleksibel artinya luas, tidak kaku jadi suatu organisasi tidak boleh kaku, harus fleksibel dan dapat dirubah sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan kemajuan zaman Struktur organisasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah berbentuk garis dan staf, ini terbukti dengan adanya satu pimpinan. Organisasi adalah sekelompok orang yang bekerjasama dengan menggunakan alat-alat teknologi serta terikat dengan peraturan-peraturan dan lingkungan tertentu supaya dapat mengarahkan pada pencapaian tujuan yang diinginkan.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Untuk menggerakkan organisasi tersebut dibutuhkan personil yang memegang jabatan tertentu dalam organisasi, dimana masing-masing personil diberi tugas, wewenang dan tanggungjawab sesuai dengan jabatannya. Hubungan dan kerjasama dalam organisasi merupakan gambaran skematis tentang hubungan kerja sama dari orang-orang yang menggerakkan organisasi untuk mencapai tujuan. Struktur organisasi diharapkan dapat memberikan gambaran pembagian tugas, wewenang dan tanggungjawab serta hubungan pelaporan yang mencakup setiap tingkatan dalam organisasi tersebut. Struktur organisasi Rumah Sakit Umum Haji Medan menetapkan sistem hubungan dalam organisasi yang memungkinkan tercapainya koordinasi dan pengintegrasian segenap kegiatan organisasi baik kearah vertikal maupun ke arah horizontal. Adapun bagan struktur organisasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan dapat dilihat pada gambar dibawah ini. Adapun fungsi dan tanggungjawab struktur organsiasi pada Rumah Sakit Umum Haji Medan adalah sebagai berikut: 1. Direktur Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Menetapkan kebijaksanaan pokok pengalaman Rumah Sakit yang meliputi bidang-bidang.  Penyelenggaraan jasa pelayanan kesehatan kepada pasien  Pengelolaan keuangan dan administrasi  Penyelenggaraan pendidikan

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

b. Menetapkan program kerja dan sasaran usaha rumah sakit setiap tahun setelah mendapat persetujuan dari pengurus yayasan atau pemilik. c. Mengkoordinasi penyelenggaraan fungsi-fungsi pelayanan medis administrasi dan keuangan serta perawatan d. Menetapkan dan pengangkatan promosi-promosi dan pemberhentian kepala-kepala bagian dan seksi serta karyawan golongan tingkat tinggi rumah sakit. 2. Wakil Direktur Bidang Medis Tugas pokoknya adalah sebagai berikut : a. Memimpin, mengkoordinasikan dan mengendalikan penyelenggaraan kegiatan pelayanan medis dan perawatan kepada pasien b. Menetapkan

ketentuan-ketentuan

pelaksanaan

mengenai

penyelenggaraan kegiatan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan penunjang umum. c. Menetapkan tariff atau jasa pelayanan kepada pasien setelah berkonsultasi dengan wakil Direktur Administrasi dan keuangan dan mendapat persetujuan dari Direktur atau kepala Rumah Sakit Haji medan d. Mengambil keputusan mengenai masalah-masalah penting yang mengangkat kelangsungan penyelenggaraan pelayanan medis dan perawatan kepada pasien. 3. Kepala Bidang Pelayanan Medis Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Melaksanakan kegiatan diagnosa, pengobatan, pencegahan akibat penyakit,

peningkatan

dan

pemulihan

kesehatan,

penyuluhan

kesehatan, pendidikan dan latihan serta penelitian dan pengembangan b. Memberikan pelayanan medis secara terpadu kepada pasien diinstalasi sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. 4. Kepala Bidang Keperawatan Tugas pokoknya adalah sebagai berikut : a. Melakukan bimbingan pelaksanaan kegiatan perencanaan asuhan dan pelayanan

keperawatan,

peralatan

keperawatan,

peningkatan

pelaksanaan etika profesi keperawatan dan mutu keperawatan b. Melakukan penyusunan standar asuhan dan pelayanan keperawatan, peralatan keperawatan serta membina pelaksanaan etika profesi keperawatan dan peningkatan mutu keperawatan. c. Melakukan pengawasan, pengendalian dan penilaian pelaksanaan kegiatan asuhan dan pelayanan keperawatan d. Melakukan penempatan tenaga para medis, perawatan atas asuhan kepala bidang terkait e. Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan 5. Wakil Direktur Penunjang Medis dan Pendidikan Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Menetapkan, mengkoordinasikan dan mengendalikan kebutuhan penunjang medis

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

b. Menetapkan, menyelenggarakan dan menyediakan fasilitas pelayanan penunjang medis. c. Menetapkan dan menyelenggarakan pendidikan, latihan dan penelitian terhadap para tenaga medis 6. Kepala Penunjang Medis Tugas pokoknya adalah sebagai berikut “ a. Melakukan penyusunan kebutuhan tenaga para medis, non medis, obat-obatan dan bahan untuk kebutuhan fasilitas pelayanan penunjang medis. b. Melakukan penyediaan fasilitas pelayanan penunjang medis c. Melakukan pengawasan dan pengendalian pasien d. Melakukan pemantauan dan pengawasan penggunaan fasilitas serta kegiatan pelayanan penunjang medis e. Melakukan urusan ketatausahaan dan kerumahtanggaan 7. Kepala bidang pendidikan dan penelitian Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Melakukan penyelenggaraan program pendidikan dan pelatihan medis dan non medis b. Memberikan bimbingan, asuhan, informasi kepada para tenaga medis dan non medis c. Memberikan bimbingan sekaligus mendampingi serta membantu bagi siswa yang akan melakukan penelitian

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

8. Wakil Direktur Umum dan Keuangan (controller) Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Menggerakkan, mengkoordinasi, dan mengevaluasi proses pengolahan tugas

dari

bimbingan

umum,

penyusunan

anggaran

dan

perbendaharaan, akuntansi perencanaan dan rekaman medik dan kerohanian. b. Melaksanakan

fungsi

manajemen

yang meliputi perencanaan,

pengorganisasian dan penganggaran c. Mengusulkan pengangkatan promosi, dan pemberhentian karyawan lingkungan administrasi dan umum dan keuangan d. Menetapkan

ketentuan

ketentuan

pelaksanaan

mengenai

penyelenggaraan kegiatan penunjang medis, pelayanan rawat inap dan penunjang umum. 9. Kepala Bidang Umum Tugas pokoknya adalah sebagai berikut : a. Bertanggungjawab atas pelaksanaan kebijaksanaan yang telah dibuat oleh pimpinan yang berkaitan dengan ketatausahaan, kepegawaian serta hal umum lainnya. b. Melaksanakan kebijakan organisasi c. Melaksanakan kebijakan berbagai prosedur, metode dan sistem perkantoran serta melakukan standar pekerjaan kantor d. Menerima

laporan

pemasukan

dan

pendistribusian

perlengkapan medis setiap hari. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

alat-alat

e. Menerima laporan setiap akhir bulan dari sub bagian tatausaha yang berkaitan dengan persediaan f. Membut laporan perpindahan, pemberhentian, pengunduran diri dan penambahan pegawai atas persetujuan pimpinan. g. Mengkonsep surat keluar dan kedalam sesuai dengan petunjuk pimpinan 10. Kepala Bagian Penyusunan Anggaran dan Perbendaharaan Tugas pokoknya adalah sebaai berikut” a. Bertanggungjawab atas penyusunan rencana,

mobilisasi dana,

pemasaran dan pembelian dari rumah sakit. b. Mengkoordinasikan dan melakukan pengawasan terhadap setiap sub bagian dibagian anggaran dan perbendaharaan c. Mengembangkan metode-metode baru dalam melaksanakan pekerjaan untuk menciptakan suatu sistem kerja yang efisien dan efektif d. Menyeleksi setiap usulan-usulan pembelian yang datang dari unit-unit atau bagian yang ada dirumah sakit untuk selanjutnya diteruskan ke Direktur atau Wakil Direktur Administrasi Keuangan e. Membina hubungan baik dengan bagian dan unit-unit yang ada dirumah sakit f. Membina sub bagian di bagian perencanaan dan anggaran dalam pelaksanaan tugas sehingga tercipta suatu sistem kerja yang baik

11. Kepala Bagian Akuntansi Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Memimpin

pelaksanaan

kegiatan

akuntansi

yang

meliputi

pengumpulan dan pengolahan data-data penyusunan laporan akuntansi sesuai dengan sistem akuntansi yang ditetapkan. b. Memeriksa dan menyampaikan laporan-laporan akuntansi, yang akan disampaikan kepada pemimpin. c. Meneliti keabsahan setiap bukti pembukuan dan transaksi d. Membukukan setiap faktur masuk yang telah ditetapkan jatuh tempo ke buku besar pendapatan hutang e. Mendapat honor dokter ke buku besar honor dokter

12. Kepala Bagian Perencanaan dan Rekam Medik Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Melaksanakan pengawasan kerja terhadap setiap sub bagian rekaman medik dan perencanaan. b. Membina hubungan yang harmonis dengan sub-sub yang ada dalam rumah sakit haji, agar setiap data informasi yang bersumber dari sub bagian dapat disampaikan pada saat yang tepat dan lengkap c. Menciptakan dan mengkoordinasi sistem bekerja dari bagian medik dan laporan yang efektif dan efsien. d. Bertanggungjawab dalam penyampaian laporan hasil analisa yang ada dibagian rekaman medik dan pelaporan

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

e. Bertanggungjawab dalam penyampaian laporan hasil analisa mengenai kegiatan rumah sakit kepada pihak-pihak yang berkepentingan f. Menyusun anggaran bagian rekaman medik dan laporan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan anggaran. 13. Kepala Bagian Keuangan Tugas pokoknya adalah sebagai berikut: a. Bertanggungjawab terhadap kelancaran keuangan rumah sakit yang menyangkut kewajiban dan tagihan-tagihan. b. Menerima laporan posisi keuangan harian pertanggungjawaban saldo kas dan bank c. Membuat laporan posisi keuangan, tagihan-tagihan maupun hutanghutang yang jatuh tempo d. Memiliki kebenaran tentang daftar gaji, uang lembur, honor dokter dan lainnya yang akan dibayarkan oleh bagian keuangan e. Bertanggungjawab atas perhitungan dan pembayaran pajak rumah sakit, karyawan maupun dokter f. Menyusun anggaran bagian keuangan untuk disampaikan kepada pimpinan melalui bagian perencanaan dan anggaran.

2. Kebijakan dan Peraturan Karyawan Dalam menjalankan perusahaan

aktivitas

perusahaan

serta

mencapai

tujuan

serta mengkoordinasi tujuan perusahaan dengan tujuan setiap

individu dalam perusahaan diperlukan suatu kebijakan. Suatu kebijakan biasanya Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

dilatarbelakangi sejarah dan tujuan perusahaan. Oleh karena itu pimpinan RSU. Haji Medan telah menerapkan kebijakan dalam mengatur segala yang berhubungan dengan kepegawaiannya. Salah satu kebijakan yang paling penting adalah bahwa setiap pegawai diangkat dan diberhentikan melalui Surat Keputusan yang telah ditentukan oleh pihak RSU. Haji Medan. Pada perusahaan pegawai dibedakan atas berbagai peringkat. Dimana peringkat ini nantinya digunakan sebagai dasar pemberian gaji pokok serta tunjangan-tunjangan kepada pegawai. Peringkat ini nantinya dinilai sesuai dengan prestasi yang dicapai oleh setiap pegawai. Kebijakan

lain

yang

diterapkan

perusahaan

ini

dalam

rangka

mensejahterakan pegawainya, perusahaan memberikan tunjangan-tunjangan seperti: a. Tunjangan hari tua (pensiun) b. Tunjangan transprot, c. Tunjangan uang makan, d. Tunjangan kesehatan dan e. Tunjangan hari raya, Tunjangan tersebut diatas diberikan setiap bulan setelah dievaluasi kehadiran dan prestasi pegawai, sedangkan tunjangan hari raya diberikan sekali dalam setahun yaitu pada saat menjelang hari besar keagamaan. Selain itu pegawai juga menanggung pajak penghasilannya berapapun jumlah gaji yang diterimanya. Selain tunjangan yang diberikan, perusahaan juga mengenakan

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

potongan-potongan kepada pegawainya seperti PPh karyawan, iuran dana pensiun dan lain sebagainya. Sebagai contoh Darma Sembiring adalah staf teknik. Perhitungan gaji yang diterima adalah sebagai berikut: Gaji pokok

Rp. 900.000

Tunjangan yang diterima Insentif

Rp. 150.000

THT

Rp. 13.770

Tunjangan Makan

Rp. 24.975

Tunjangan Transport

Rp. 198.000

Gaji kotor

Rp. 1.486.745

Potongan-potongan: Pajak pendapatan

Rp.

Kecelakaan

Rp. 13.770

9.000

THT Rp. 38.475+ Rp. Jumlah Gaji Bersih

61.245

Rp. 1.425.500

Metode perhitungan untuk gaji dan upah pada RSU Haji Medan adalah didasarkan atas dua kelompok pekerja sebagai berikut: 1. Pegawai Staff

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Kelompok ini adalah pegawai yang mempunyai keahlian yang dinilai dari lamanya masa kerja, pendidikan serta pengalaman. Gaji yang dibayarkan secara bulanan dan jumlahnya tetap setiap bulannya. Besarnya jumlah gaji yang mereka terima adalah tidak sama untuk masing-masing pegawai, hal ini disebabkan oleh perbedaan tingkat golongan dan jabatan. Adapun pencatatan gaji pegawai dilakukan dalam tiga tahap. Tahap I: Urusan Cashier membuat bukti kas keluar untuk pengambilan uang dari bank. Atas dasar bukti kas keluar, maka bagian akuntansi membuat jurnal sebagai berikut: Biaya Gaji

Rp. 30.000.000,-

Utang Gaji

Rp. 27.000.000,-

Utang PPh

Rp. 3.000.000,-

Tahap II : Gaji dimasukkan kedalam amplop gaji dan tiap karyawan menandatangani daftar gaji sebagai bukti diterimanya gaji. Urusan bagian akuntansi adalah membuat jurnal sebagai berikut: Utang Gaji Kas

Rp. 27.000.000,Rp. 27.000.000,-

Tahap III: Pajak penghasilan setiap pegawai disetor ke kas negara, oleh bagian akuntansi dijurnal sebagai berikut : Utang PPh karyawan Kas

Rp. 3.000.000,Rp. 3.000.000,-

2. Buruh

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Perhitungan untuk buruh dalam hal ini dibagi dalam dua kelompok yaitu buruh tetap bulanan dan buruh harian lepas. Upah dibayarkan secara mingguan dan dua mingguan untuk buruh harian lepas dan bulanan untuk upah buruh tetap bulanan. Jumlah upah yang dierima oleh buruh adalah jumlah jam kerja dikalkulasikan dengan upah per hari ditambah dengan upah lembur apabila ada. Perhitungan upah dihitung dengan rumus sebagai berikut: Rumus: Upah = Upah/hari (Rp) x Jumlah Kehadiran (Hari Kerja) Contoh perhitungan upah adalah sebagai berikut: Anto adalah buruh harian lepas, mempunyai jam kerja 40 jam kerja seminggu atau 6 hari kerja dan over time 4 jam kerja (upah lembur per jam adalah 1,5 kali tarif upah). Dimana upah per hari adalah Rp.25.000, maka besarnya upah yang diterima Anto dalam seminggu adalah sebagai berikut: Upah Reguler = Rp. 25.000,= x 6 hari kerja = Rp. 150.000,Upah lembur = Rp. 150.000/40 jam x 1,5 = Rp.3.750,- x 1,5 x 4 jam = Rp. 22.500,- + Total Upah Per Minggu Rp. 172.500,Perusahaan menetapkan hari kerja untuk buruh adalah 6 (enam) hari kerja yaitu dari hari Senin sampai dengan Sabtu dengan jumlah jam kerja 7 (tujuh) jam sehari atau 40 jam seminggu atau sekurang-kurangnya 35,5 jam. Untuk buruh dilapangan diperlakukan dengan cara shif atau bergiliran. Sedangkan hari kerja

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

dikantor adalah sebesar 5 (lima) hari dalam seminggu, dengan jumlah jam kerja 8 (delapan) jam sehari atau 40 jam seminggu. RSU Haji Medan juga menawarkan jam kerja diluar jam kerja biasa atau lembur (over time) dengan mengajukan Surat Permohonan Kerja Lembur (SPKL) terlebih dahulu untuk menetapkan waktu dimulai dan berakhirnya lembur. Dimana upah lembur adalah 1,5 kali upah biasa. Dalam rangka tata tertib pegawai sehari-hari RSU Haji Medan maka pimpinan perusahaan menetapkan beberapa peraturan tentang: 1. Daftar hadir RSU Haji Medan dimana pegawai mengisi absen dengan cara meletakkan salah satu jari tangan pada absensi pada komputer sebagai bukti kehadiran masuk kerja baik pada waktu masuk kantor dan waktu meninggalkan kantor. Sedangkan untuk buruh dilapangan, mengisi absensi pada daftar hadir yang sudah ada pada mandor atau pimpinan lapangan. 2. Pakaian Dinas Setiap pegawai diwajibkan

memakai pakaian dinas

yang telah

diberitahukan dengan keputusan bahwa pada hari Senin sampai dengan Jumat memakai seragam baju putih dan celana atau rok warna biru tua dan dilengkapi dengan Kartu Identitas Pegawai 3. Peraturan Lainnya Adapun peraturan atau larangan bagi pegawai adalah sebagai berikut : a. Pegawai dilarang untuk melakukan penipuan, pencurian, penggelapan barang milik perusahaann Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

b. Memberi keterangan palsu yang mengakibatkan kerugian kepada perusahaan c. Mabuk, minum minuman keras, memakai dan mengedarkan narkoba dan sejenisnya d. menganiaya, mengancam dan mengintimidasi teman sekerja dan Direksi di lingkungan kerja e. Membujuk teman atau Direksi untuk melakukan perbuatan yang bertentangan dengan peaturan perundang-undangan. f. Dengan ceroboh, sengaja merusak dan membiarkan dalam bahaya barang milik perusahaan sehingga menimbulkan kerugian bagi perusahaan g. Membiarkan teman sekerja dalam bahaya h. Melakukan tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme i. membongkar atau membocorkan rahasia perusahaan kecuali untuk kepentingan negara.

3. Sistem Akuntansi Penggajian dan pengupahan a. Dokumen yang Digunakan Adapun yang digunakan RSU Haji Medan dalam sistem penggajian dan pengupahan sebagai berikut : 1. Dokumen pendukung perubahan gaji Dokumen ini dikeluarkan oleh pihak yang berwenang di RSU Haji medan. Dimana dokumen ini kemungkinan diperlukan bagian kepegawaian sebagai dasar dalam pembuatan daftar gaji. Dokumen – dokumen ini antara lain: Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. Surat Keputusan Pengangkatan Pegawai b. Surat Keputusan pemberhentian pegawai c. Surat Keputusan Kenaikan jabatan d. Surat Keputusan pemindahan pegawai 2. Daftar Hadir Daftar hadir diisi dengan sistem komputer untuk pegawai dan daftar hadir yang manual untuk buruh yang ada dilapangan. Daftar hadir tidak seberapa penting untuk pegawai karena hanya digunakan untuk penilaian prestasi, dan pada buruh dilapangan sangat perlu dan penting karena mempengaruhi secara langsung terhadap jumlah upah yang akan diterima oleh buruh tersebut. Dan juga daftar hadir ini sangat menentukan apakah seorang karyawan tersebut memperoleh tunjangan insentif atau tidak. Daftar hadir dibuat rangkap dua, dimana rangkap pertama akan diarsip oleh bagian kepegawaian dan rangkap kedua dikirim ke kasir untuk pembayaran gaji dan upah. 3. Daftar pembayaran gaji dan upah Dokumen ini dibuat oleh bagian sumber daya manusia, dimana dokumen ini berisi nama pegawai, nomor induk, nomor rekening pegawai (untuk pegawai), dan jumlah gaji yang dibayarkan kemasing-masing pegawai. Dokumen gaji dibuat rangkap empat dan untuk upah dibuat rangkap tiga, dan akan didistribusikan. Untuk rangkap pertama sebagai arsip dalam bagian SDM, rangkap dua dikirim ke bagian akuntansi dan rangkap ketiga dikirim ke kasir dan rangkap keempat dikirim ke bank.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

4. Rekapitulasi daftar gaji dan upah Dokumen ini dibuat oleh bagian SDM, dimana dokumen ini berisi total pembayaran gaji dan upah setiap bulannya dan atau setiap mingguan atau dua mingguan. Dokumen ini memuat gaji bruto, tunjangan- tunjangan dan potonganpotongan gaji dan upah. Dokumen ini dibuat rangkap tiga yaitu bagian akuntansi dan bagian keuangan. 5. Bukti kas keluar Dokumen ini dibuat oleh bagian keuangan. Dimana daftar yang diterima digunakan sebagai dasar untuk pembuatan bukti kas keluar. Dan untuk pembayaran gaji akan dituliskan dalam bentuk cek dan kemudian dikirim ke bank. b. Catatan Akuntansi yang Digunakan Adapun catatan akuntansi yang digunakan adalah: 1. Buku Jurnal 2. Buku Besar Kedua catatan ini berada di bagian akuntansi, dan proses pencatatannya sudah menggunakan program data base.

4. Prosedur Penggajian dan Pengupahan 1. Prosedur Personalia a. Prosedur Penerimaan Karyawan Dalam penerimaan karyawan atau pegawai yaitu melalui rekrutmen dengan pemberitahuan di mass media, kemudian diseleksi, ditreining dan apabila memenuhi kriteria perusahaan maka akan diangkat menjadi Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

karyawan baru. Dan semuanya ini dilakukan di RSU. Haji medan membuat surat persetujuan pengangkatan karyawan dan kemudian menandatangani perjanjian kerja. b. Prosedur Pemutusan Hubungan Kerja Pemutusan hubungan kerja dilakukan apabila pegawai yang bersangkutan melakukan tindakan yang merugikan bagi perusahaan. Dan sebelum pegawai tersebut dikenakan pemutusan hubungan kerja maka dia akan dikenakan Surat Peringatan sebanyak tiga (3) kali yaitu Surat Peringatan I, II, dan III dan apabila yang bersangkutan tidak merubah perlakuannya maka dia akan dikenakan pemutusan hubungan kerja secara tidak terhormat. Sebab lain adalah apabila seorang karyawan mangkir kerja secara berturutturut tanpa adanya pemberitahuan kepada pihak perusahaan maka yang bersangkutan akan dikenakan pemutusan hubungan kerja. Dan sebab lain adalah apabila karyawan tersebut sakit secara 4 bulan ketiga secara berturut-turut, meninggal dunia, dan pensiun. Setelah diputuskan pegawai tersebut untuk diberhentikan dari perusahaan, maka RSU Haji medan akan membuat surat pemutusan hubungan. Dan kemudian memberi uang pesangon sesuai dengan ketetapan dari pihak RSU. Haji Medan

2. Prosedur Pencatatan waktu hadir dan kerja

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Setiap hari kerja karyawan diwajibkan untuk mengisi daftar hadir. Dimana untuk pegawai di kantor daftar hadir diisi dengan menggunakan komputer, sedangkan untuk buruh yang ada dilapangan mengisi daftar hadir yang telah disediakan oleh mandor secara manual. 3. Prosedur Pembuatan daftar gaji dan upah Pembuatan daftar gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian sumber daya manusia. Daftar gaji dibuat rangkap empat yang didistribusikan ke bagian akuntansi, keuangan, dan bank dan kemudian diarsip di bagian kepegawaian. Pembuatan daftar gaji ini dengan menggunakan komputer dengan perangkat data base. Pembuatan daftar upah dibuat rangkap empat juga yang pertama dikirim ke bagian keuangan, akuntansi, kasir dan disimpan di bagian sumber daya manusia. 4. Prosedur pembayaran gaji dan upah Prosedur pembayaran gaji dan upah dilaksanakan oleh bagian keuangan. Bagian keuangan mengeluarkan bukti kas keluar berupa giro bayar setelah menerima daftar gaji dari bagian kepegawaian, selanjutnya dikirim ke bank dan kemudian pihak bank akan membayar gaji dengan mentrasnfer uang gaji tersebut ke rekning masing-masing pegawai yang tertera dalam dokumen daftar gaji. Sedangkan prosedur pembayaran upah dilakukan dengan memverifikasi terlebih dahulu dengan daftar upah buruh kemudian dikirim ke kasir untuk membayarkan upah sesuai dengan yang tertera dalam daftar upah. Dan untuk mengetahui apakah bank dan kasir telah membayar gaji dan upah secara benar dan Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

tepat kepada pihak yang berhak, maka bagian akuntansi melakukan verifikasi kembali dengan rekening koran bank dengan daftar gaji. 5. Prosedur pencatatan pembayaran gaji dan upah Pencatatan ini dilakukan oleh bagian akuntansi, ke dalam jurnal dan buku besar dengan menggunakan komputer melalui program data base, Pencatatan gaji dan upah dilakukan dengan terlebih dahulu memverifikasi rekening koran dengan daftar gaji yang diterima setiap bulannya. 5. Sistem Pelaporan gaji dan Upah Bukti Transaksi

Jurnal

Buku Besar

Laporan Keuangan

Internal Check

Buku Pembantu Gambar 4. Sistem Pelaporan Dari struktur diatas bahwa bukti transaksi yang diterima dibagian akuntansi dicatat dalam buku jurnal. Setiap akhir periode yaitu minggu/bulan, buku jurnal dijumlahkan dan diposting ke buku besar. Apabila suatu rekening dalam buku besar perlu dibuatkan perincian, maka perincian itu biasanya dilakukan dengan cara membuat buku pembantu, yaitu perincian dari rekening-rekening dalam buku besar. Perkiraan buku besar yang perinciannya dibuatkan dalam buku pembantu disebut perkiraan kontrol, yaitu perkiraan yang dapat digunakan untuk mengawasi saldo-saldo dalam buku pembantu dan membandingkannya dengan saldo dalam rekening kontrolnya,

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

pencatatan ke buku pembantu dalam hal ini tidak dari buku besar tetapi langsung dari bukti transaksi. Pada setiap akhir periode bulan, semua kartu perkiraan

harus

menunjukkan saldo – saldonya, hal ini untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan. Sebelum penyusunan laporan keuangan terlebih dahulu dibuat kertas kerja/neraca lajur, dan selanjutnya adalah menyusun laporan keuangan yaitu labarugi dan neraca yang merupakan laporan keuangan pokok dan kemudian laporanlaporan untuk tujuan bidang-bidang keuangan manajemen.

6. Proses Pengambilan Keputusan Setiap perusahaan mempunyai caranya sendiri untuk mengambil suatu keputusan, baik itu untuk keputusan jangka pendek maupun keputusan jangka panjang dalm hal ini pengambilan keputusan yang dimaksud adalah pengambilan keputusan yang berhubungan dengan kegiatan operasional Rumah Sakit seperti pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah. Dalam pengambilan keputusan, sering kali keputusan itu dibuat oleh individu ataupun kelompok secara tersendiri untuk situasi tertentu keputusan merupakan hasil usaha seseorang ataupun kelompok. Pendekatan individual biasanya digunakan apabila keputusan itu relatif mudah diambil. Pendekatan itu menyatakan bahwa keputusan pada hakekatnya merupakan tugas perorangan. Pihak Rumah Sakit Umum Haji Medan dalam hal pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah membentuk suatu tim dengan program untuk meningkatkan kinerja karyawan. Dalam hal ini penentuan besarnya tarif gaji dan Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

upah sangatlah penting, karena apabila pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah sudah tepat maka akan dapat meningkatkan kinerja karyawan, motivasi kerja. Dalam proses pengambilan keputusan dilakukan beberapa langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut berdasarkan kebijakan Rumah Sakit dan juga berdasarkan teori yag ada. Dalam hal ini pihak Rumah Sakit harus mendefenisikan masalah, menentukan alternatif untuk kemudian diambil suatu alternatif terbaik yang akan menjadi ketentuan rumah sakit.

B. Analisis Hasil penelitian 1. Struktur Organisasi Perusahaan Struktur organisasi yang baik jika dikaitkan dengan pengendalian adalah yang dapat menggambarkan secara tegas garis wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi. Dimana tanggung jawab fungsional dalam organisasi didasarkan pada prinsip-prinsip berikut yaitu harus dipisahkan fungsifungsi operasi dan penyimpanan dari fungsi akuntansi serta suatu fungsi tidak boleh diberi tanggungjawab penuh untuk melaksanakan semua tahap suatu transaksi. Struktur organsiasi RSU Haji Medan adalah berbentuk garis. Dari bentuk organsiasi seperti ini diperoleh berbagai keuntungan. Antara lain dengan adanya kesatuan perintah, bawahan hanya menerima perintah dari orang yang menjadi atasannya secara langsung berarti dia mempertanggungjawabkan tugas-tugasnya kepada atasannya tersebut. Hubungan antara atasan dan bawahan dalam struktur garis ini akan menyebabkan disiplin yang tinggi dan pengendalian terhadap Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

karyawan mudah dilakukan. Garis wewenang terhadap kecurangan yang terjadi dan dapat ditelusuri unit mana yang bertanggungjawab terhadap kecurangankecurangan tersebut.

2. Sistem Akuntansi Penggajian dan Pengupahan Unsur-unsur sistem akuntansi terdiri dari dokumen-dokumen, catatancatatan dan

prosedur-prosedur

yang digunakan

mengolah data

untuk

menghasilkan laporan-laporan yang dibutuhkan pihak-pihak yang berkepentingan. Sistem akuntansi penggajian dan pengupahan juga memiliki unsur-unsur tersebut. Dimana sistem penggajian dan pengupahan tersebut adalah koordinasi dari dokumen-dokumen, catatan-catatan, serta prosedur-prosedur yang menghasilkan informasi yang dapat menentukan secara cepat dan tepat tentang gaji dan upah setiap karyawan, yaitu berapa potongan yang dikenakan dan berapa pendapatan besih yang akan diterima karyawan. RSU Haji medan juga memiliki unsur-unsur sistem akuntansi penggajian dan pengupahan seperti tersebut di atas. Dari hasil penelitian yang penulis lakukan di lapangan serta setelah dibandingkan dengan teori yang dipelajari maka penulis membuat beberapa evaluasi sebagai berikut: 1. Dokumen yang digunakan Dokumen yang digunakan oleh RSU Haji Medan cukup efektif dalam mendukung pengambilan keputusan gaji dan upah. Ini dapat terlihat dengan adanya tanda tangan pada dokumen oleh pejabat yang mempunyai wewenang dibagiannya. Misalnya di dalam daftar gaji yang diotorisasi dari bagian Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

sumber daya manusia mengenai kebenaran daftar gaji tersebut. Adapun dokumen yang digunakan antara lain surat pengangkatan karyawan, daftar gaji dan daftar upah karyawan, kartu jam kerja, rekap daftar gaji dan upah, daftar absensi atau daftar hadir. 2. Catatan Akuntansi yang digunakan Catatan akuntansi yang dipergunakan oleh perusahaan ini cukup efetkif untuk mendukung pengambilan keputusan gaji dan upah. Adapun catatan akuntansi yang digunakan oleh perusahaan ini adalah jurnal, buku besar, dan kartu penghasilan karyawan. Pencatatan di dalam jurnal biasanya lebih lengkap dan lebih terinci, serta menurut urutan tanggal kejadian transaksi. Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening yang digunakan untuk menyoritas dan meringkas informasi yang telah dicatat dalam jurnal. Kartu penghasilan karyawan merupakan catatan mengenai penghasilan karyawan dan berbagai potongan yang diterima setiap karyawan. Dimana kartu ini dipakai sebagai dasar perhitungan PPh pasal 21 yang menjadi beban setiap karyawan.

3. Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem Penggajian dan Pengupahan Jaringan prosedur yang membentuk sistem penggajian dan pengupahan pada RSU Haji Medan juga cukup efektif dalam mendukung pengambilan keputusan gaji dan upah. Hal ini dapat terlihat sebagai berikut: a. Prosedur Personalia Prosedur personalia terdiri dari prosedur penerimaan karyawan dan prosedur pemutusan hubungan kerja. Dalam prosedur penerimaan Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

karyawan, perusahaan telah mengadakan seleksi terhadap surat lamaran yang masuk. Setelah surat lamaran diseleksi maka mengadakan tes penerimaan karyawan. Tes ini berfungsi untuk mencari karyawan yang benar-benar cakap di bidangnya dan memiliki sikap yang jujur. Dengan memiliki karyawan yang bersikap jujur dan kompeten, maka pengendalian terhadap karyawan akan lebih mudah. Direksi perusahaan mengeluarkan surat pengangkatan karyawan bagi pelamar yang diterima bekerja serta membuat surat perjanjian kerja yang dibuat rangkap dua, yaitu untuk karyawan itu sendiri dan untuk perusahaan. Dalam prosedur pemutusan hubungan kerja, ada beberapa tahap yang perlu dilalui, yaitu karyawan diberikan peringatan secara tertulis sebanyak tiga kali, lalu peringatan secara lisan sebanyak tiga kali. Jika tidak tampak perubahan sikap maka perusahaan mengajukan permohonan penetapan pemutusan hubungan kerja. Penulis melalui wawancara dengan bagian sumber daya manusia menyimpulkan bahwa pemutusan hubungan kerja ini jarang terjadi, karena sejak

awal penerimaan

karyawan,

perusahaan

telah benar-benar

menyeleksi secara ketat setiap pelamar yang menghasilkan karyawan yang bertanggung jawab terhadap tugasnya masing-masing. b. Prosedur Pencatatan Waktu Setiap hari karyawan mengisi dan menandatangani daftar absensi yang telah disediakan dengan sistem komputer dan daftar hadir yang telah disediakan mandor di lapangan. Penandatanganan dilakukan oleh karyawan itu sendiri dan diawasi langsung. Prosedur seperti ini sangat Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

baik apabila pengawas adalah orang yang bertanggungjawab dan jujur. Sebaliknya pengawas yang tidak jujur bisa saja bekerjasama dengan karyawan melakukan penitipan absen. Di lapangan absensi dijalankan oleh mandor dan disetujui oleh asisten lapangan. Selain itu ada pula kartu jam kerja yang juga diawasi oleh mandor. c. Prosedur Penggajian dan Pengupahan a). Prosedur Pembuatan Daftar Gaji dan Upah Dafar gaji dan upah pada perusahaan dibuat oleh Bagian sumber daya manusia. Data yang dipakai Bagian sumber daya manusia adalah surat-surat keputusan mengenai pengangkatan karyawan baru, kenaikan pangkat, pemberhentian karyawan, penurunan pangkat, daftar gaji dan upah bulan sebelumnya, daftar absensi serta kartu jam kerja. Apabila gaji karyawan melebihi penghasilan tidak kena pajak, maka informasi mengenai potongan PPH Pasal 21 dihitung oleh Bagian kepegawaian ini, atas dasar data yang tercantum dalam kartu penghasilan karyawan. Semua data dimasukkan ke dalam komputer yang mempunyai database setiap karyawan. Lalu akan diproses dan menghasilkan daftar gaji dan upah. Dari keterangan tersebut dapat diketahui bahwa prosedur pembuatan daftar gaji dan upah telah dilaksanakan dengan baik b). Prosedur distribusi biaya gaji dan upah

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Pendistribusian gaji dan upah diberikan kepada tiap-tiap bagian yang menikmati manfaat tenaga keja. Hal ini sangat baik untuk tetap dilaksanakan dalam rangka pengendalian yang lebih baik c). Prosedur pembayaran gaji dan upah Pembayaran gaji dan upah oleh perusahaan dilakukan dengan dua cara. Bagi pegawai staf pembayaran gaji melalui bank dengan mentransfer ke rekening masing-masing. Dengan cara pembayaran seperti ini maka perusahaan perlu menyiapkan rekonsiliasi bank sebagai pengendalian yang efektif untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya perbedaan di antara saldo kas menurut laporan bank dan saldo kas menurut pembukuan perusahaan. Dari hasil penelitian penulis, perusahaan telah melakukan rekonsiliasi bank setiap bulannya. Bagi karyawan harian tetap dan karyawan bulanan pembayaran gaji dan upah dimasukkan ke dalam amplop gaji dan amplop upah. Laporan slip gaji dan upah yang diberikan kepada karyawan harus disetujui oleh bagian keuangan, lalu diberikan kepada pihak yang berwenang pada masing-masing bagian. Kemudian pihak yang berwenang tersebut akan membagikan laporan slip gaji dan upah kepada setiap karyawan. Setiap karyawan harus menandatangani daftar gaji dan upah setelah menerima amplop gaji dan upah dari Urusan Cashier. Pencatatan setiap transaksi dibuat kedalam buku jurnal lalu kemudian di posting

ke buku besar yang mana dasar

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

pencatatannya adalah daftar gaji dan upah yang telah ditandantangani karyawan. Dari keterangan diatas penulis mengambil kesimpulan bahwa secara umum perusahaan telah melakukan setiap prosedur dengan baik. Untuk itu perusahaan perlu mempertahankan hal ini.

4. Proses Pengambilan Keputusan Berdasarkan Tinjauan pustaka yang telah dikemukakan pada Bab II, dan hasil penelitian pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, maka penulis akan menganalisis sistem akuntansi penggajian dan pengupahan dalam proses pengambilan keputusan. Menurut teori, ada beberapa langkah dalam proses pengambilan keputusan, RSU Haji Medan telah memiliki langkah-langkah pengambilan keputusan sendiri, dan langkah-langkah pengambilan keputusan yang diambil pihak rumah Sakit sudah sesuai, karena langkah-langkah pengambilan keputusan tersebut berdasarkan kebijakan rumah sakit dan juga berdasarkan teori yang ada. Dalam hal ini pihak rumah sakit telah mendefenisikan masalah, menentukan alternatif untuk kemudian diambil suatu alternatif terbaik yang akan menjadi ketentuan rumah sakit. Dan pengambilan keputusan khususnya dalam hal menentukan besarnya tarif gaji dan upah karyawan, dalam hal ini pihak rumah sakit menggunakan informasi akuntansi, karena dengan adanya informasi yang relevan akan dapat

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

membantu manajemen dalam proses pengambilan keputusan, khususnya pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

A. Kesimpulan Secara keseluruhan dari hasil penelitian terhadap sistem penggajian dan pengupahan pada RSU Haji Medan adalah sudah cukup memadai guna dijadikan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan terhadap gaji dan upah. Hal-hal yang dapat mendukung penulis dalam membuat kesimpulan tersebut adalah: 1. Struktur organsiasi yang digunakan oleh RSU Haji Medan adalah berbentuk garis, yang menggambarkan secara tegas garis wewenang dan tanggung jawab setiap bagian dalam organisasi. Hal ini dapat dilihat dari bagian yang membuat daftar gaji dan upah yang dilakukan oleh fungsi kepegawaian, pembayarannya dilakukan oleh bagian keuangan dan pencatatannya dilakukan oleh bagian akuntansi. Sehingga pengendalian intern terhadap gaji dan upah dapat dilaksanakan. 2. Adanya dokumen –dokumen serta catatan-catatan akuntansi yang memadai seperti daftar gaji, daftar hadir, rekening koran bank, jurnal dan dan buku besar. Keseluruhan dokumen tersebut sudah terprogram dalam komputer, sehingga dapat meminimalkan kesalahan dalam pembayaran gaji dan upah. 3. Sistem wewenang dan prosedur penggajian pada perusahaan ini sudah baik. Dapat dilihat dari setiap transaksi yang berhubungan dengan gaji dan upah mendapat otoritas dari bagian yang berwenang. Contoh: daftar gaji dan upah harus diotorisasi oleh bagian pegawai dan pembayaran gaji harus diotorisasi oleh bagian keuangan

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

4. Pembayaran gaji dilakukan dalam dua bentuk yaitu dengan cara membayar tunai dan mentransfer ke rekening masing-masing karyawan. Hal ini pembayaran gaji dan upah lebih efektif dan efisien. 5. Pengawasan terhadap kehadiran karyawan langsung oleh komputer dan langsung diawasi oleh mandor sehingga dapat menghindari penipuan yang dilakukan 6. Kebijakan-kebijakan dan prosedur-prosedur kepegawaian yang diterapkan oleh perusahaan sangat mendukung terhadap pengambilan keputusan gaji dan upah. Salah satunya adalah bahwa setiap karyawan diangkat dan diberhentikan dan dipindah tugaskan melalui surat keputusan. Prosedur yang ada dalam perusahaan prosedur pemutusan hubungan kerja dan lain sebagainya. Dan setiap prosedur tersebut dilaksanakan oleh pihak yang berwenang.

B. Saran Dari hasil penelitian yang dilakukan maka penulis mencoba memberikan saran guna meningkatkan sistem penggajian dan pengupahan sebagai alat pendukung pengambilan keputusan

terhadap gaji dan upah adalah sebagai

berikut: 1. Kehadiran karyawan harus berpengaruh pada jumlah gaji dan upah yang diterimanya setiap periode penggajian atau setiap minggu maupun setiap bulan. Hal ini supaya pegawai lebih serius lagi menanggapi masalah kehadiran. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

2. Jam kerja sangat berpengaruh terhadap besarnya gaji dan upah yang diterima pegawai atau karyawan, agar jam kerja masuk maupun pulang lebih diawasi lagi. 3. Pihak rumah sakit perlu mempertahankan sistem yang ada dan bila perlu lebih meningkatkan lagi pengendalian terhadap gaji dan upah.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

DAFTAR PUSTAKA

Arens, Alvin A., James K. Loebecke, 1996. Auditing: Pendekatan Terpadu, Terjemahan Amir Abadi Jusuf, Edisi Indoensia, Salemba Empat, Jakarta. Baridwan, Zaki, 1994. Sistem Akuntansi penyusunan Prosedur dan Metode, Edisi Kelima, BPFE-YOGYAKARTA, Yogyakarta. Bodnar, George H. William S. Hopwood, 2003. Sisetm Informasi Akuntansi, Terjemahan PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Buku Satu, Edisi Kedelapan, PT. INDEKS Kelompok Gramedia, Jakarta. Halim,

Abdul, 1994. Sistem Informasi Akuntansi, Edisi Pertama, Cetakan Pertama, BPFE – YOGYAKARTA, Yogyakarta.

Hall, James, 2001. Sistem Informasi Akuntansi, Terjemahan Salemba Empat, Edisi Pertama, Salemba Empat, Jakarta. Hasan, M. Iqbal, 2002. Pokok-Pokok Materi Teori Pengambilan Keputusan, Ghalia Indonesia, Jakarta. Hartono, Jogiyanto, 2001. Analisis dan Desain Sistem Informasi : Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktek Aplikasi Bisnis, Edisi Kedua, Cetakan Kedua, ANDI, Yogyakarta. Hongren, Charles T., Walter T. Harrisson, 1997. Akuntansi, Terjemahan Anggoro Dewo, Buku Satu, Edisi Indoensia, Salemba Empat, Jakarta Mulyadi, 2002. Auditing, Buku Dua, Edisi Keenam, Cetakan Pertama, Salemba Empat Jakarta. ___________ 2001. Sistem Akuntansi, Edisi Ketiga, Cetakan Ketiga, Salemba Empat Jakarta. Mudrajad, Kuncoro, 2003. Metode Riset Untuk Bisnis dan Ekonomi, Erlangga, Jakarta. Niswonger, C. Rollin, 2005. Prinsip-Prinsip Akuntansi: Terjemahan Alfonsus Sirait, Jilid Satu, Edisi Kedua Puluh, Cetakan Kedua, Erlangga, Jakarta. Rayburn, Lectricia Gayle, 1999. Akuntansi Biaya : Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Terjemahan Alfonsus Sirait, Edisi keenam, Cetakan Pertama, Erlangga, Jakarta. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Romney, Marshal B. dan Paul John Steinbart, 2004. Sistem Informasi Akuntansi, Buku 1, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta. Romney, Marshal B. dan Paul John Steinbart, 2004. Sistem Informasi Akuntansi, Buku 2, Edisi 9, Salemba Empat, Jakarta. Ruky, Achmad S, 2002. Manajemen Penggajian dan pengupahan Untuk Karyawan Perusahaan, Cetakan Kedua, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Umar, Husein. 1997, Riset Akuntansi, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta. Ikatan Akuntan Indonesia, 2007. Standar Akuntansi Keuangan, Salemba Empat, Jakarta.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Lampiran 1 STRUKTUR ORGANISASI RUMAH SAKIT HAJI MEDAN YAYASAN RUMAH SAKIT HAJI ME

SATUAN PENGAWASAN INTERN

Wadir .Pelayanan Medis & Perawatan

Ka.Bid.

Ka.Bid.

DIREKTUR

Wadir Penunjang Medis & Pendidikan

Ka.Bid.Penunjang Medis

Ka. Bid. Diklit

Ka.Bag, Umum

Ka. Inst.Rawat Jalan Ka. Inst. Rawat Inap Ka.Inst.Radiologi

Ka.Sub.Bag. Tata Usaha

Ka. Inst. Gawat Darurat Ka.Inst.Patologi Klinik Ka. Inst. Perawatan Intensif

Ka.Sub.Bag. Kepegawaian

Ka. Inst.Patologi anatomi Ka. Bedah Sentral Ka. Inst. Farmasi

Ka.Sub.Bag. Rumah Tangg &Perlengkapa

Ka. Bedah Gizi Ka. Inst. Pemulaslaan Jenazah

KOMITE MEDIK

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

STAF ME FUNGSION

Bagian Akuntasi Umum

Bagian Akuntansi Biaya

9 10 4 BKK RDG BKK

RDG

2

2 1

2

RDG

DG

1

BKK

Bukti memorial

1 2

Memb

N Cek

uat

registrasi

BKK RDG

N

2 1

Bukti memorial

Buku pembantu biaya

Jurnal umum

Selesai Kartu produk

9

Gambara Sistem Informasi Akuntansi Penggajian (Lanjutan) Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Bagian Kassa

6 KPK SPU RDU

KPK

2 2

SPU Daftar Upah 1

RDU

2 3

2 Daftar Upah 1

3

Bukti Kas Kelua

1

Bukti Kas Kelua

1

Mengisi cek

&

Menguangk an cek ke

Membayar kan k dk

upah &

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Membutuh

A

Dimasukan

T

kedalam

Gambar Sistem6 Informasi Akuntansi Pengupahan (Lanjutan).

Flowchart Sistem Akuntansi Penggajian RSU Haji Medan

Bagian Kepegawaian

Bagian Keuangan

Bagian Akuntansi

1 Mulai 2 Daftar gaji 2

Rekening

Daftar gaji

Print out daftar hadir

koran

Memeriksa ulang daftar hadir Membuat daftar gaji

Verifika si

Menyiapkan bukti kas keluar

4 3 2

Daftar 1 Gaji

1 BKK

Jurnal

Daftar gaji

T

Buku besar

1 bank

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Sumber : RSU Haji Medan

Flowchart Sistem Akuntansi Pengupahan RSU Haji Medan Bagian Kepegawaian

Bagian Keuangan

Bagian Akuntansi

1

Mulai

2 Daftar upah 3

BKK

Daftar upah

Print out daftar hadir

Memeriksa ulang daftar hadir Menghitung jlh. Upah dan upah lembur

Verifika si

Menyiapkan bukti kas keluar

Membuat daftar upah BKK

Jurnal

Daftar upah 3 2 Daftar Upah 1

Buku besar kasir

T

1

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Sumber : RSU Haji Medan

BAGIAN PENCATAT WAKTU

BAGIAN GAJI DAN UPAH 1

Mulai

8 KPK

Mencatat jam hadir

KJH

karyawan

Daftar Hadir

Kartu jam hadir

KJH

2

DG

2

Bukti kas 3

1

Membuat dafatr gaji

T

2

Daftar hadir 1 Karyawan

SPG 2 RDG 2

1

T

Daftar gaji 1

Kartu penghasilan Sistemkaryawan Akuntansi

2 Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung

Penggajian Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

A

SPG = Surat pernyataan Gaji RDG = Rekap Daftar gaji KPK = Kartu Penghasilan Karyawan Gambar Sistem Akuntansi Penggajian BAGIAN UTANG 2

3

KPK RDG

2

SPG DG

2 RDG

Bukti Kas

1 1

2 Daftar gaji 1

10

Membu KPK SPG 2 RDG

1 2

DG

1 3 2

Bukti kas keluar 1

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Register

4 3

Gambar Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan)

BAGIAN KASSA 6 KPK KPK SPG

3

RDG

SPG

2

RDG

2

2 DG

1

2 DG

1

3 BKK

1

3 BKK

1

Mengisi cek

&

Menguran gkan cek

Membayar

gaji

Sukry Ghozali kepada Pohankaryawan Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung : Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository & meminta © 2009tanda tangan atas kartu

T

A

Dimasukkan kedalam amplop gaji bersama dengan pemasukan uang gaji

Membutuh Gambar Sistem Akuntansi Penggajian (Lanjutan) BAGIAN PENCATAT 6 GAJI DAN UPAH WAKTU Mulai

BAGIAN AKUNTANSI

BAGIAN

1

2

8

Masuk

KPK Daftar Gaji 2 KJH Mencatat Jam hadir

Mencatat Jam kerja

KJH

KJK

Membuat daftar hadir

KJK

Daftar hadir karyawan

BKK

3

Daftar jam kerja karyawan

Membandingkan daftar hadir dan daftar jam kerja karyawan

Membuat daftar jam kerja

T Membuat daftar upahr

Daftar hadir KJK

karyawan

KJH Daftar jam kerja karyawan

1

Membuat rekap daftar upah dan surat pernyataan Gaji

2

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung SPG Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009 2 RDG

1 2

Daftar Gaji 1

A

Gambar Sistem Akuntansi Penggajian Sumber : RSU. Haji Medan

Pencatat Waktu

Bagian Akutansi

Bagian gaji dan upah 9

1

Mulai

Menca

Kartu jam

2

Mulai KJH Daftar

KPK

KJK Daftar

Daftar BKK 3

Menca

Kartu jam

Membandi Memb

Memb Memb T

KJH

Daftar

KJK Daftar

Membuat rekap

A Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

SPU 2

RDU 2 Daftar

1

2

Bagian Utang 3

2

4

KPK

RDU DU

SPU

Buktii Kas Keluar

2 RDU

1

2

1

2 Daftar 10

pada

Mencatat Nomor cek

Memb

Register pada bukti kas keluar

KPK SPU 2 RDU 2 DU 2

3

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Bukti Kas

5

4

Gambar Sistem Informasi AkuntansiRegister Pengupahan (Lanjutan) Bagian Akuntasi Umum

Bagian Akuntansi Biaya

9 10 5 BKK RDU BKK

RDU

2

2 1

2

RDU

DG

1

BKK

Bukti memorial

1 2

Memb

N Cek

uat

registrasi

BKK RDU

N

2 1

Bukti memorial

Buku Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan SebagaiPendukung Sukry Ghozali Jurnal Alatpembantu Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. biaya USU Repository umum © 2009

Kartu produk

9

Selesai

Gambara Sistem Informasi Akuntansi Pengupahan (Lanjutan)

Lampiran 6

RUMAH SAKIT HAJI MEDAN Nama Nama

:

Bagian

:

Bulan

:

Cicilan Rumah ke : Gaji Bruto : Rp. Potongan Astek (2%) : Rp. Silahturahmi (0,5% : Rp. PPh Psl 21 : Rp. Simpanan Koperasi : Rp. Pinjaman Koperasi : Rp. STM : Rp. BRI/BNIS/BMI/BSU : Rp. Angs.Perumahan : Rp. Angs.Kelebihan Trh. : Rp. Askes Suka Rela : Rp. Pinjaman Pegawai : Rp. Rekening & Obat : Rp. Telepon : Rp. Keehatan : Rp. DPLK : Rp. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

Jumlah Potongan Gaji Bersih Fonds Total Bersih Fonds

:Rp. : Rp. :Rp. :Rp.

RUMAH SAKIT HAJI MEDAN DAFTAR GAJI PEGAWAI HONOR UNTUK BULAN : No

Nama

Honor Bruto

Potongan Silahturahmi 0,5%

STM

Potongan Koperasi

Potongan lain-lain

1

Jumlah Diterima

Tana tangan

1.

2

2.

3

3.

4

4

5

5

6

6

7

7

8

8

9

9

10

10. Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

JUMLAH

RUMAH SAKIT HAJI MEDAN DAFTAR GAJI PEGAWAI TETAP BAGIAN: UNTUK BULAN : …………………… Halaman : 01

No Urut

1 2

NAMA

Status Perkawinan a. Gaji Tunj. Keluarga a. TK KJD b. Istri/suami (10%xG.P) b. Jlh. Anak c. Anak (5%xG.P)

2

3

4

a. b.

a. b.

2

a. b.

a. b.

3

a. b.

4

a. b.

5

a. b.

a. b. c. a. b. c. a. b. c.

JUMLAH ;PENGHASILAN Tunjangan Tunjangan jabatan a.Pendidikan a. Struktur b.Lama Kerja (5%xG.P) b. Fungsional c.T.bulanan Insentif

Jumlah penghasilan diluar tunjangan jabatan 5

6 -

a. b. c.

a. b. c.

7 -

a. b. c a. b. c a. b. c

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

T Kh a

a. b. c. a. b. c. a. b. c. a. b. c. a. b. c.

a. b. c. a. b. c. a. b. c. a. b. c. a. b. c.

6

a. b.

7

a. b.

a. b. c. a. b. c. a. b. c

JUMLAH

a. b. c a. b. c

a. b. c. a. b. c.

a. b. c. a. b. c.

RUMAH SAKIT HAJI MEDAN

DAFTAR GAJI PEGAWAI TETAP BAGIAN: UNTUK BULAN : ……………………

No Urut 1

Status Perkawinan a. TK KJD

NAMA

b. Jlh. Anak 3

2

Wajib a. Infark 2,5% b.Iur Astek 2% c.Silahturahmi 0,5% 10

a. b.

a. b.

a. b.

a. b.

a. b.

a. b. c. a. b. c. a. b.

a. b. a. b.

PPh Pasal 21 11

-

POTONGAN a.Angsuran perumahan ke BRI/BMI BPS b.Kelebihan Tanah c.Asrel 13 14

a. Koperasi b. Pinjaman koperasi c. STM 12

a. b. c.

a. b. c.

a. b. c a. b. c a. b.

Lain-la a.Pinjama b.Rekening c.Telep 15

a. b. c.

a. b. c.

a. b. c.

a. b. c. a. b. c. a. b. c. a. b.

a. b. c. a. b. c. a. b. c. a. b.

a. b. c. a. b. c. a. b. c. a. b.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

a. b. a. b.

JUMLAH

c. a. b. c. a. b. c. a. b. c.

c a. b. c a. b. c a. b. c.

c. a. b. c. a. b. c.

Sukry Ghozali Pohan : Penerapan Sistem Akuntansi Penggajian Dan Pengupahan Sebagai Alat Pendukung Pengambilan Keputusan Pada Rumah Sakit Umum Haji Medan, 2009. USU Repository © 2009

c. a. b. c. a. b. c. a. b.

c. a. b. c. a. b. c. a. b. c.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF