Skripsi Finish

September 15, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Skripsi Finish...

Description

 

SINERGI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT

BAB I

PENDAHULUAN

A.

Latar Belakang Masalah

Sampai saat ini, Pemerintah dan Pemerintah Daerah di Indonesia masih meng me ngha hadap dapii

pe perm rmas asal alah ahan an

ke kemi misk skin inan an

ya yang ng

bersi bersifa fatt

mult multid idim imens ensio iona nal. l.

Kemisk Kem iskina inan n menjad menjadii sebab sebab dan akibat akibat dari dari li lingka ngkaran ran setan setan (vicio (vicious us cyrcle cyrcle))rangkaian permasalahan pengangguran, rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia, Indone sia, dan rendahnya rendahnya tingkat tingkat kesejahtera kesejahteraan an masyarakat masyarakat.. Kondisi Kondisi tersebut tersebut digamb dig ambark arkan an dengan dengan masih masih tinggi tingginya nya jumlah jumlah penduduk penduduk miskin miskin dan jumlah jumlah   pengangguran pengangguran terbuka, serta masi masih h rendahnya rendahnya Indeks Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia (Indonesia) Indonesia dibanding mayoritas negara-negara lain. Kualitas sumber  daya manusia ditandai oleh indeks pembangunan manusia (IPM) atau human development index (HDI). Indeks pembangunan manusia merupakan indikator  komposit kompos it status kesehatan yang dilihat dari angka harapan hidup saat lahir, taraf   p pend endid idik ikan an ya yang ng diuku diukurr de denga ngan n angka angka mele melek k huruf huruf pe pend ndudu uduk k de dewa wasa sa dan gabungan angka partisipasi kasar jenjang pendidikan dasar, menengah, tinggi, serta taraf perekonomian penduduk yang diukur dengan pendapatan domestik    bruto

(PDB)

per

kapita

dengan

paritas

daya

beli.

Meru Me ruju juk k da data ta da dala lam m Renca Rencana na Pe Pemb mban angun gunan an Ja Jang ngka ka Mene Menenga ngah h Nasi Nasion onal al (RPJMN) (RPJ MN) Tahun 2010-2014, 2010-2014, perkembangan perkembangan jumlah penduduk miskin, jumlah  pengangguran, dan indeks pembangunan manusia (IPM) di Indonesia antara tahun 2004-2009 sebagai berikut:

 

Berd Be rdas asar arka kan n data data dalam dalam Sura Suratt Kepal Kepalaa Badan Badan Pe Pemb mber erday dayaa aan n Masy Masyar arak akat at,, Pemb Pember erda daya yaan an Pe Pere remp mpua uan, n, Pe Perl rlin indu dunga ngan n

Anak Anak da dan n

Kelua Keluarg rgaa

Bere Berenc ncana ana

(Bapermas, P3AKB) Kota X Nomor 511.1/662/VIII/2009 tentang Permohonan Alokasi Raskin Bulan Agustus 2009; dan data Bagian Administrasi Pemerintahan Sekret Sek retari ariat at Daerah Daerah Kota Kota X, diketa diketahui hui bahwa bahwa Rumah Rumah Tangga Tangga Sasara Sasaran n (RTS) (RTS)  penerima  pener ima raskin : tahun 2008 sebanyak 26.521 KK, tahun 2009 sebanyak 22.729 KK dan tahun 2010 sebanyak 21.954 KK yang terdiri dari 11.251 rumah tangga hampir ham pir miskin, miskin, 7.135 7.135 rumah rumah tangga tangga miskin miskin,, dan 3.568 3.568 rumah rumah tangga tangga sangat sangat miskin. Merujuk data dari Bappeda Kota X dan Bapermas, P3AKB Kota X,  bahwa jumlah penduduk miskin di Kota X pada tahun 2009 mencapai 104.988  jiwa, ditambah jumlah gakin di Panti Sosial, Diffabel, total penduduk miskin di Kota X sebanyak 106.389 jiwa. Untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia, Indonesia, berbagai berbagai program program penanggulanga penanggulangan n kemiskinan telah digulirkan oleh Pemerintah sejak era Orde Baru hingga saat ini. Bebe Be bera rapa pa

progr program am

penan penanggu ggula langa ngan n

kemis kemiski kina nan n

be berb rbas asis is

pe pemb mber erda daya yaan an

masyarakat masya rakat yang pernah dilaksanaka dilaksanakan n yaitu yaitu : Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Industri Kecil (KIK), Kredit Candak Kulak (KCK), Inpres Desa Tertinggal (IDT), Padat Karya, Jaring Pengaman Sosial- Program Daerah Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi (JPS-PDMDKE), Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah (P2MPD), P4K, TPSP-KUD, Unit Ekonomi Desa dan Simpan Pinjam (UEDSP), Pengembangan Kawasan Terpadu, Program Pengembangan Kecamatan (PPK), (PP K), Program Program Penanggulanga Penanggulangan n Kemiskinan Kemiskinan Perkotaan (P2KP). Dalam era   pemer pemerint intahan ahan Susilo Susilo Bambang Bambang Yudhoyo Yudhoyonono-Jus Jusuf uf Kalla Kalla (Kabin (Kabinet et Indone Indonesia sia Bersat Ber satu u I), Pemeri Pemerinta ntah h meneta menetapkan pkan salah salah satu satu priori prioritas tas dan arah arah kebija kebijakan kan  p pem emba bangu nguna nan n un untu tuk k me menan nangg ggul ulan angi gi ke kemi misk skin inan an.. Se Sesu suai ai de deng ngan an Renca Rencana na Pemb Pemban angu guna nan n

Ja Jang ngka ka

Mene Meneng ngah ah

Nasi Nasion onal al

(R (RPJ PJMN MN))

Ta Tahu hun n

20 2004 04-2 -200 009, 9,

khususnya berkaitan dengan agenda peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satu sasarannya yaitu : menurunkan jumlah penduduk miskin menjadi 8,2% dan  pengurangan pengangguran menjadi 5,1% dari total angkatan kerja pada tahun 2009.

 

Pemeri Pem erinta ntah h meluncu meluncurka rkan n tiga tiga kelomp kelompok ok (klust (kluster) er) progra program m penangg penanggula ulangan ngan.. Dalam materi presentasi Deputi Menkokesra Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemi Ke misk skiinan nan

(2008 2008))

yang ang

berj berjud udul ul

"Harm Harmon oniisa sassi

Progr ogramam-Pr Prog ogrram

Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat" dan Buletin Sambung Hati 9949 edisi bulan November 2009, terdapat tiga kluster program untuk penanggulangan kemiskinan yaitu : 1. Pr Progr ogramam-Pro Progra gram m dalam dalam kluste klusterr progra program m Bantua Bantuan n dan Perlindun Perlindungan gan Sosial. Sosial. Kelomp Kel ompok ok progra program m ini bertuj bertujuan uan untuk untuk melakuk melakukan an pemenu pemenuhan han hak dasar, dasar,  pengurangan beban hidup, serta perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin. Program ini dianalogikan dengan pemberian ikan kepada masyarakat miskin dan kelompok rentan lainnya seperti kaum miskin, lansia, korban bencana dan konflik, penyandang cacat, komunitas adat terkecil, yang jumlahnya 19,1 juta Rumah Rum ah Tangga Tangga Sasara Sasaran n (RTS) (RTS) secara secara nasion nasional. al. Progra Program-p m-prog rogram ram dalam dalam Kluster ini meliputi : Jaminan Kesehatan Masyarakat, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Beras untuk Rumah Tangga Miskin Misk in (Raskin), (Raskin), Bantuan Tunai Bersyarat Bersyarat (BTB) atau Program Program Keluarga Keluarga Harapan (PKH), Bantuan untuk Pengungsi/Korban Bencana, Bantuan untuk  Penyan Pen yandan dang g Cacat Cacat dan Bantua Bantuan n untuk untuk Kelomp Kelompok ok Lansia Lansia.. Bantua Bantuan n untuk  untuk  Penyandang Cacat diberikan kepada penyandang cacat permanen, dalam arti tidak dapat menghidupi diri sendiri dan sepenuhnya tergantung kepada orang lain lain dalam dalam melakuk melakukan an aktivi aktivitas tas.. Pemeri Pemerinta ntah h member memberika ikan n bantuan bantuan dana   jaminan sosial bagi penyandang cacat berat dengan indeks Rp 300.000 per  orang per bulan selama 12 bulan. Bantuan pelayanan dan jaminan sosial lansia terlan terlantar tar diberi diberikan kan kepada kepada masyar masyarakat akat yang yang ti tidak dak berday berdayaa secara secara fis fisik, ik, ekonomi, dan sosial. Bantuan Lansia dikirim lewat PT POS Indonesia dan  para pendamping bertugas mengantar dana bantuan tersebut kepada penerima yang yan g berhak. berhak. Pemeri Pemerinta ntah h member memberika ikan n bantua bantuan n dana jamina jaminan n sosial sosial bagi bagi Lansia Lan sia dengan dengan indeks indeks Rp 300.000 300.000 per orang orang per bulan selama selama 12 bulan. bulan. Anggaran dan Sasaran Program-Program Bantuan dan Perlindungan Sosial tercantum dalam tabel berikut :

 

2. Program-Pr Program-Program ogram Pemberd Pemberdayaan ayaan Masyara Masyarakat. kat. Kluster Kluster ini diibar diibaratkan atkan sebagai sebagai kail, kai l, dimana dimana pemeri pemerinta ntah h melaks melaksanak anakan an progra program-p m-prog rogram ram yang yang ter tergab gabung ung dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. PNPM Mandiri yang diluncurkan pemerintah pada 30 April 2007. Melalui Program ini dibangun infrastruktur seperti jalan kampung, jembatan, irigasi, air bersih, saranaa pendidikan, saran pendidikan, sarana kesehatan, kesehatan, bantuan dana bergulir untuk usaha, unit ekonomii produktif ekonom produktif (UEP), simpan simpan pinjam pinjam perempuan perempuan (SPP) (SPP) dan sebagainya sebagainya.. Anggaran PNPM Mandiri tahun 2007 sebesar Rp 2,794 triliun, tahun 2008 sebesar Rp 5,924 triliun, dan tahun 2009 sebesar Rp 7,647 triliun. Tahun 2008 untuk PNPM Penguatan mencakup 3,999 kecamatan dan 47.954 desa dan Sasaran 500.000 RTSM di Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur. 700.000 RTSM 13 provinsi. Enam provinsi tambahan adalah NAD, Sumatera Utara, DIY, Banten,

Nusa

3. Pr Prog ogra ram m

Tenggara

UMKM UMKM un untu tuk k

Barat

dan

Kema Kemand ndir iria ian n

Kalimantan Masy Masyar arak akat at..

Selatan. Dala Dalam m

up upay ayaa

mengur men gurangi angi kemisk kemiskina inan n dan pengang penganggur guran, an, serta serta member memberday dayaka akan n usaha usaha mikro, mikr o, kecil, kecil, dan menengah menengah (UMKM), (UMKM), pemerintah pemerintah melaksanakan melaksanakan program program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kluster ini diibaratkan sebagai perahu, di mana UMKM mendapat kredit usaha dari bank-bank milik negara yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, dan Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin dan Bank BTN. Hingga Oktober 2009 KUR yang telah disalurkan sebesar Rp 8.332.161.000.000 dengan jumlah nasabah 2.236.926 orang. Pada tahun 2008, KUR menciptakan lapangan kerja untuk 4,59 juta orang. Pada tahun 2009 di dipe perrkira kiraka kan n

akan akan

membu embuka ka

lap apan anga gan n

ker kerja

untu untuk k

6

jut juta

or oran ang. g.

Alokasii anggaran Alokas anggaran untuk penanggulangan penanggulangan kemiskinan kemiskinan yang bersumber bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yaitu : pada tahun 2004 mencapai mencap ai Rp 19 triliun, triliun, tahun 2005 meningkat meningkat 26.3 % menjadi Rp 24 triliun, triliun, tahun 2006 meningkat 70.8 % menjadi Rp 41 triliun, tahun 2007 meningkat 24.4% menjadi Rp 51 triliun dan tahun 2008 meningkat 13.7 % menjadi Rp 58 triliun dan tahun 2009 meningkat 12 % menjadi 66,2 triliun.

 

Berbagai program penanggulangan kemiskinan dengan dukungan peningkatan anggaran untuk pengentasan kemiskinan yang cukup signifikan sejak tahun 2004 hingga tahun 2009, mampu menurunkan jumlah penduduk miskin di Indonesia walaupun tidak secara drastis. Tingkat kemiskinan yang pada tahun 2007 sebesar 16,58 persen, pada tahun 2008 sudah menurun menjadi sebesar  15,42 15, 42 persen persen,, pada pada tahun tahun 2009 tingka tingkatt kemisk kemiskina inan n menuru menurun n lagi lagi menjad menjadii 14,15 persen. Tetapi, target yang ditetapkan dalam RPJMN Tahun 2004-2009 untuk menurunkan jumlah penduduk miskin menjadi 8,2% pada tahun 2009 tidak tercapai. Dalam era pemerintaha pemerintahan n Susilo Susilo Bambang Yudhoyono-Boedion Yudhoyono-Boediono o (Kabinet (Kabinet Indonesia Bersatu II), Pemerintah tetap menetapkan salah satu prioritas dan arah kebijakan pembangunan untuk menanggulangi kemiskinan. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014, sasaran   bidang bidang penanggulanga penanggulangan n kemiskinan kemiskinan dan pemerataan pemerataan pembangunan pembangunan adalah menuru men urunkan nkan tingka tingkatt kemisk kemiskina inan n menjad menjadii sebesa sebesarr 8-10% 8-10% pada akhir akhir 2014. 2014. Untuk Unt uk mencap mencapai ai sasara sasaran n terseb tersebut, ut, arah arah kebijak kebijakan an dan priori prioritas tas progra program m  penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan Pemerintah tahun 2010-2014 dalam tabel berikut yaitu : Pertama, meningkatkan pertumbuhan pada sektorsektor sek tor yang yang menyer menyerap ap tenaga tenaga kerja kerja dan efekti efektiff menuru menurunka nkan n kemisk kemiskina inan. n. Kedua, Ked ua, Mening Meningkat katkan kan kualita kualitass dan efekti efektivit vitas as kebijak kebijakan an dalam dalam rangka rangka memper mem percep cepat at penurun penurunan an kemisk kemiskina inan. n. Ket Ketiga iga,, mening meningkat katkan kan efekti efektivit vitas as  pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah khususnya daerah tertinggal dan korban bencana. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, kelompok program penanggulangan kemiskinan terdiri dari kelompok program : berbasis bantuan dan perlindungan sosial,  berbasis pemberdayaan masyarakat, dan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Untuk menanggulangi kemiskinan di Kota X, beberapa program Pemerintah Pusa Pusatt ya yang ng dila dilaks ksan anaka akan n an anta tara ra la lain in : Ja Jami mina nan n Ke Kese sehat hatan an Masy Masyar araka akatt (Jamkesmas), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Langsung Tunai

 

(B (BLT LT), ), Bera Berass untuk untuk Masy Masyar arak akat at Misk Miskin in (Ras (Raski kin) n),, Pr Progr ogram am Nasi Nasion onal al Pemberdaya Pembe rdayaan an Masyarakat Masyarakat Mandiri-Pe Mandiri-Perkota rkotaan an (PNPM (PNPM Mandiri Mandiri Perkotaan), Perkotaan), Progr ogram

Pembe emberd rday ayaa aan n

Fa Faki kirr

Misk Miskiin

Mel Melal alui ui

Bant Bantua uan n

Lan angs gsun ung g

Pemberdayaan Sosial (PPFM-BLPS) atau dikenal dengan Kelompok Usaha Bersama Ekonomi (KUBE), dan Padat Karya Produktif serta Kredit Usaha Rakyat (KUR). Meni Me ninda ndakl klanj anjut utii

pelak pelaksa sana naan an

kebij kebijaka akan n

dan pr prog ogra ram m

pe penan nangg ggul ulan angan gan

kemiskinan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, dan dalam rangka desentralisasi dan otonomi daerah saat ini, Pemerintah Daerah berperan besar  untuk unt uk menangg menanggula ulangi ngi kemisk kemiskina inan. n. Pemeri Pemerinta ntah h Daerah Daerah dengan dengan diduku didukung ng stak stakeh ehol olde ders rs da dan n meny me nyus usun un

masy masyar araka akat, t, dapat dapat meng mengem emba bangk ngkan an pr prak akar arsa sa un untu tuk  k 

be berb rbag agai ai

ke kebi bija jaka kan n

da dan n

mela melaks ksan anak akan an

pr prog ogra ramm-pr prog ogra ram m

  penan penanggul ggulanga angan n kemisk kemiskina inan n yang yang berbas berbasis is pember pemberday dayaan aan masyar masyaraka akat. t. Pemeri Pem erinta ntah h Daerah Daerah juga juga dapat dapat berper berperan an dengan dengan menyed menyediaka iakan n dana atau atau  program pendamping untuk pelaksanaan program-program dari Pemerintah Pusat. Beberapa program berbasis pemberdayaan masyarakat yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota X meliputi : Program bantuan perbaikan/rehap Rumah Tidak  Layak Huni (RTLH); (RTLH); Sanitasi Sanitasi Masyarakat Masyarakat (Sanimas); (Sanimas); Bantuan Bantuan operasional operasional Posyandu Balita dan Lansia; Kegiatan pendidikan ketrampilan, pembangunan tempat usaha, pinjaman modal bergulir untuk koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM); Solo Techno Park; Pengembangan Wisata KulinerGalabo, Galab o, alokasi alokasi Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) dan Program Program Terpadu Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Gender (P2MBG). Program-pr Progr am-program ogram pemberdayaan pemberdayaan dari Pemerintah Pemerintah dan Pemerintah Pemerintah Kota X yang dilaksanakan di tingkat kelurahan meliputi : PNPM Mandiri Perkotaan, BLPS BL PS-- P2FM P2FM (KUB (KUBE) E),, Bant Bantuan uan Rehap Rehap RTLH RTLH,, P2 P2MB MBG, G, Pa Padat dat Karya Karya Produktif dan DPK. Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kebijakan dalam rangka mempercepat mempercepat penurunan kemiskinan, kemiskinan, salah satunya melalui sinkro sin kronis nisasi asi kebijak kebijakan an dan progra program m penangg penanggula ulangan ngan kemisk kemiskina inan, n, ser serta ta harmonisasi antar pelaku. Berbagai program pemberdayaan masyarakat dari

 

Pemerintah dan Pemerintah Kota X memerlukan sinergi baik dalam tataran ke kebi bija jaka kan, n,

kelem kelemba bagaa gaan n

dan

im impl pleme ement ntas asii

pr prog ogra ram. m.

Pe Pena nangg nggul ulang angan an

kemiskinan kemis kinan memerlukan perubahan yang cukup sistemik dan menyel menyeluruh, uruh, namu namun n

pe pena nang ngan anan anny nyaa

se sela lama ma ini ini

ce cend nder erun ung g

pa pars rsia iall

se sekt ktor oral al,,

ti tida dak  k 

terintegrasi, dan belum sinergis. Dalam dokumen Strategi Penanggulangan Kemi Ke misk skin inan an Di Kota Kota X (200 (2008: 8:3) 3),, di dise sebu butk tkan an : ti tind ndak akan an pe pena nang ngan anan an kemiskinan menghadapi permasalahan dan tantangan, antara lain : 1) Indikator Indikator atau tolok tolok ukur kriteria kriteria penduduk miskin miskin masih banyak  banyak   perbedaan diantara beberapa SKPD, sehingga data yang dihasilkan juga  berbeda. 2) Belum sepenuhny sepenuhnyaa memberdayakan memberdayakan masyar masyarakat. akat. 3) Terjad Terjadii salah salah sasara sasaran. n. 4) Tidak optimalnya optimalnya pengelolaan pengelolaan dana. 5) Usaha yang yang dipilih dipilih tidak tidak beror berorienta ientasi si pasar. pasar. 6) Distribus Distribusii dana kurang mendasar mendasarkan kan pada kebutuhan kebutuhan nyata. nyata. 7) Belum terpadunya terpadunya pelaks pelaksanaan anaan kegiata kegiatan. n. 8) Mental dan dan perilaku, perilaku, pola ketergantun ketergantungan gan pada bantuan bantuan dan lemahnya lemahnya motivasi untuk melakukan usaha produktif. 9) Perilaku Perilaku budaya masyarak masyarakat at yang senang menerima menerima bantuan sehingga sehingga apabila ada pendataan untuk bantuan jumlah masyarakat miskin selalu  bertambah. 10)Program yang bergulir di masyarakat setelah selesai tidak ada mekanisme monitoring dan evaluasinya. 11)Lemahnya koordinasi masing-masing SKPD saat menyusun intervensi kemiskinan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penelitian tentang Sinergi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Di Kota Kota X re rele leva van n da dan n mena menari rik k un untu tuk k di dila laku kuka kan. n. Prog Progra ramm-pr prog ogra ram m  p pem ember berda daya yaan an masy masyar arak akat at ya yang ng di dite teli liti ti menc mencak akup up : PNPM PNPM Mandi Mandiri ri Perkotaan, KUBE, Bantuan Rehap RTLH, P2MBG, dan DPK.

 

B. Rumusa Rumusan n Masal Masalah ah 

Berd Be rdas asar arka kan n lata latarr be bela laka kang ng di at atas as,, pe pene neli liti tian an in inii di dila laku kuka kan n un untu tuk  k  mende me ndesk skri rips psik ikan an

da dan n

meng mengana anali lisa sa

si sine nerg rgii

ke kebi bija jaka kan n

pe penan nangg ggul ulan anga gan n

kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di Kota X. Secara terperinci,  permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana kebijakan dan kelembagaan yang mendukung sinergi dalam  penanggulangan kemiskinan di Kota X ? 2. Bagaimana bentuk-bentuk sinergi dalam implementasi program-program  penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di tingkat kelurahan di Kota X?

C.Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan : 1. Mend Mendes eskr krip ipsi sika kan n ke kebi bija jaka kan n dan dan ke kele lemb mbag agaa aan n yang yang mend menduk ukun ung g sinergi dalam penanggulangan kemiskinan di Kota X 2. Mend Mendes eskr krip ipsi sika kan n da dan n meng mengan anal alis is be bent ntuk uk-b -ben entu tuk k si sine nerg rgii da dala lam m implementasi program-program penanggulangan kemiskinan berbasis   pemberdayaan masyarakat yang yang dilaksanakan di tingkat kelurahan di Kota X.

D.Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Manf Manfaa aatt Pra Prakt ktis is.. Memberikan rekomendasi untuk sinergi dalam penanggulangan kemiskinan  berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di tingkat kelurahan di 2.

Manfaat

Kota

X.

Akademik.

Meng Me ngem emba bang ngkan kan pe peng nget etah ahua uan n te tent ntan ang g siner sinergi gi da dala lam m in inpl plem emen enta tasi si ke kebi bija jaka kan n   penanggulangan kemiskinan yang mendasarkan pada kajian teori governance dan teori teo ri kolabor kolaborasi asi collab collabora orati tion. on. Teori Teori govern governanc ancee merupa merupakan kan basis basis teori teori untuk  untuk 

 

menj me njel elas aska kan n da dan n menga mengana nali lisa sa sine sinerg rgii pe pera ran n an anta tarr pe pela laku ku (a (akt ktor or)) ke kebi bija jaka kan n  penanggulangan kemiskinan. Teori kolaborasi untuk menjelaskan dan menganalisa  bentuk-bentuk sinergi.

 

PERANAN

SUPERVISI

MENI ME NING NGKA KATK TKAN AN

PENGAWAS

TK/SD/SDLB

PR PROF OFES ESIO IONA NALI LISM SME E

GU GURU RU

DALAM SD

PA PADA DA

PEMBELAJARAN IPS SEJARAH

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Masalah

Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah dan peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang pembagian kewenangan antara pusat dan daerah telah membaw mem bawaa perubah perubahan an pada siste sistem m pengelo pengelolaa laan n pendidi pendidikan kan nasion nasional al dari dari sentra sentralis listik  tik  menjadi desentralistik. Menurut pasal 11 ayat 2 undang-undang nomor 22 tahun 1999,  pendidikan termasuk bidang yang wajib dilaksanakan oleh daerah kabupaten dan kota. Dengan demikian masa depan pendidikan nasional akan sangat bergantung pada daerah kabupaten atau kota terutama dalam mengelola pelaksanaan dan mengawasi pelaksanaan  pendidikan. Di dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Si Sist stem em Pendi Pendidi dika kan n Nasi Nasiona onall (S (Sis isdi dikna knas) s) dise disebut butka kan n ba bahw hwaa Pe Pend ndid idik ikan an Nasio Nasiona nall   bertu bertujua juan n untuk untuk mengem mengembang bangkan kan potens potensii pesert pesertaa didik didik agar agar menjad menjadii manusi manusiaa yang yang  bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mand ma ndir irii dan dan menj menjad adii

warg wargaa ne nega gara ra yang yang de demo mokr krat atis is se sert rtaa be bert rtan angg ggun ungj gjaw awab ab..

Kualitas mengajar guru secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas kuali tas pembelajaran pembelajaran.. Untuk itu diperlukan diperlukan pembinaan pembinaan terus-mener terus-menerus us dari Pengawas atau Kepala Sekolah yang antara lain melalui supervisi pengajaran. Konsep supervisi yang yan g diguna digunakan kan adalah adalah superv supervisi isi yang yang bersif bersifat at ilmiah ilmiah,, yai yaitu tu : 1) Sistem Sistemati atis, s, artiny artinyaa dilaksanakan secara teratur, terencana, dan terus menerus, 2) Objektif, artinya ada data yang yan g didapat didapat berdas berdasark arkan an observ observasi asi nyata, nyata, bukan bukan ber berdas dasark arkan an tafsir tafsiran an pri pribadi badi,, 3) Menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk  mengad men gadaka akan n penila penilaian ian terhad terhadap ap proses proses pembel pembelaja ajaran ran di kelas kelas (S (Sahe aherti rtian, an, 2000: 2000: 16)

 

Harris Har ris (dalam (dalam Sahert Sahertian ian 2000 : 20) menyat menyatakan akan,, bahwa bahwa superv supervisi isi pengaja pengajaran ran adalah adalah segala sesuatu yang dilakukan personalia sekolah untuk memelihara atau mengubah apa yang dilakukan dilakukan sekolah sekolah dengan cara yang langsung untuk mempengaruhi mempengaruhi proses belajar  mengajar

dalam

usaha

meningkatkan

proses

belajar

siswa.

Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi pengajaran adalah upaya memberi layanan kepada Kepala Sekolah dan para guru baik secara individual maupun kelompok  sebagai usaha memperbaiki proses pengajaran. Kata kunci dari pemberi supervisi pada akhirnya adalah memberikan layanan dan bantuan. Supervisi pengajaran perlu diarahkan  pada upaya-upaya yang sifatnya memberikan kesempatan kepada Kepala Sekolah dan  p par araa gu guru ru untuk untuk berke berkemb mban ang g se secar caraa prof profes esio iona nal, l, se sehi hing ngga ga mere mereka ka le lebi bih h mamp mampu u melaksanakan tugas pokoknya yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil  

pembelajaran

di

Sekolah

Dasar

(SD).

Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi, dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun kolektif, agar  lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Dengan demikian mereka dapat mensimulasi dan membimbing pertumbuhan siswa secara kontinu serta ser ta mampu mampu dan lebih lebih cak cakap ap berpar berpartis tisipa ipasi si dalam dalam masyar masyaraka akatt demokr demokrasi asi modern modern (Boardman

dalam

Sahertian

2000

:

16).

Supervisi yang baik sangat efektif dalam meningkatkan kualitas sekolah yang tercermin antara lain, melalui ; 1) kualitas manajemen sekolah, 2) kepemimpinan Kepala Sekolah, 3) pengelolaan pembelajaran, 4) ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan, dan 5) hasil belajar siswa. Supervisi oleh supervisor harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa melalui dua sasaran utama, yaitu Kepala Sekolah dan guru (Hartoyo

2006

:

72).

Supervisi pengajaran mempunyai peran penting dalam upaya peningkatan kemampuan  profesional Kepala Sekolah dan para guru, yang akan berdampak terhadap peningkatan mutu mu tu pros proses es da dan n hasil hasil pe pemb mbel elaj ajar aran an atau atau mutu mutu pe pendi ndidi dika kan. n. Bagi Bagi gu guru ru su super pervi visi si  pengajaran mempunyai nilai yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja guru, khususnya

dalam

mencapai

kualitas

profesional

dalam

pembelajaran

Pengertian di atas mengandung maksud bahwa guru diharapkan dapat berperan aktif  sebag sebagai ai orga organi nisa sato torr da dala lam m kegia kegiata tan n pe pemb mbel elaj ajar aran an,, da dan n ju juga ga henda hendakny knyaa mamp mampu u

 

memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, yang menunjang terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah. Pemahaman akan pengertian dan   pandan pandangan gan mengaj mengajar ar akan banyak banyak mempeng mempengaru aruhi hi perana peranan n dan aktivi aktivitas tas guru guru dalam dalam mengajar. Sebaliknya aktivitas guru dalam mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar  sangat bergantung pula pada pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar bukan hanya sekadar menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan mengandung pengertian yang lebih luas, lua s, yakni yakni terjad terjadiny inyaa intera interaksi ksi manusi manusiawi awi dengan dengan berbag berbagai ai aspekny aspeknyaa yang yang cukup cukup komple kom pleks. ks. Kompon Komponen en yang yang paling paling pokok pokok dari dari pekerja pekerjaan an guru guru adalah adalah mengaj mengajar ar dan   peker pekerjaa jaan n murid murid ialah ialah belaja belajar. r. Namun Namun demiki demikian an guru guru juga juga ikut ikut bertan bertanggun ggungja gjawab wab terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswanya dengan cara memberi petunjuk caracara

belajar

yang

efektif

dan

efisien.

Agar kegiatan supervisi dapat berjalan efektif dan optimal, diperlukan kiat-kiat tertentu, antara lain: 1) Supervisi pengajaran harus disosialisasikan kepada semua kepala sekolah dan guru, guru, 2) Superv Supervisi isi pengaj pengajara aran n dilaks dilaksana anakan kan dengan dengan efekti efektif, f, 3) Mengopt Mengoptima imalka lkan n supervisi pengajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan melaksanakan superv sup ervisi isi melalu melaluii tahapa tahapan n perenc perencanaa anaan, n, pelaks pelaksana anaan an dan tindak tindak lanjut lanjut.. Tahap Tahap ti tindak  ndak  lanjut sangat diperlukan karena hal ini merupakan salah satu bentuk pembinaan yang diberikan oleh Kepala Sekolah/Pengawas TK/SD/SDLB sebagai supervisor kepada para guru. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi pengajaran yang di dila laks ksan anak akan an oleh oleh Pe Peng ngaw awas as TK/S TK/SD/ D/SD SDLB LB se seca cara ra ef efek ekti tiff

da dan n

opti optima mall

da dapa patt

meningkatka menin gkatkan n profesional profesionalisme isme guru, yang akan berdampak berdampak kepada peningkatan peningkatan mutu   proses

dan

hasil

pembelajaran

(Depdiknas

2006

:

7

).

Pera Perana nan n gu guru ru ya yang ng be begi gitu tu be besa sarr da dala lam m pe pendi ndidi dika kan n menj menjad adii fa fakt ktor or pe pent ntin ing g da dala lam m menen me nentu tukan kan tingg tinggii re rend ndah ahny nyaa ku kual alit itas as ha hasi sill be bela laja jar. r. Posi Posisi si st stra rate tegi giss gu guru ru un untu tuk  k  meningkatka menin gkatkan n mutu pendidikan pendidikan sangat dipengaruhi dipengaruhi oleh kemampuan kemampuan profesiona profesionalnya, lnya, motivasi kerja, kompetensi paedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian serta kesejahteraannya. Kedudukan guru yang strategis sebagai agen transformasi dalam dunia  pendidikan harus mampu menjalankan tugas utamanya yakni mengajar dan mendidik. Realisasi dari tugas guru tersebut secara nyata akan tampak dari kinerjanya, sebagai bukti  profesionalismenya, karena dengan melihat sikap profesionalnya itu dapat dilihat kualitas dalam

pembelajarannya.

 

Sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Kurikulum 2006, bahwa usaha peningkatan   profe profesio sional nalism ismee guru guru merupak merupakan an tuntut tuntutan an kebutuh kebutuhan an di tin tingka gkatt satuan satuan pendid pendidika ikan, n, utamanya dalam pembelajaran IPS sejarah, guru dituntut untuk mampu mengelola proses   pembelajaran secara efektif, karena kurikulum ini tidak hanya menuntut kemampuan kognitif siswa saja, tetapi juga kemampuan psikomotorik dan afektif, sehingga sangat diperlukan seorang guru yang profesional. Sedangkan syarat guru yang profesional harus mengu me nguas asai ai empa empatt ko komp mpon onen en stan standar dar ko komp mpet eten ensi si ya yait itu u Komp Kompet eten ensi si Pa Paed edag agogi ogik  k  (pengua (pe nguasaa saan n akadem akademik ik dalam dalam pengelo pengelolaa laan n pembel pembelaja ajaran ran), ), Kompet Kompetens ensii Profes Profesion ional al (pengembangan profesional), Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Sosial (dalam  pergaulan  perga ulan dengan masyarakat masyarakat). ). Dengan berdasar pada uraia uraian n di atas maka penelitian penelitian ini akan aka n memfok memfokusk uskan an pada superv supervisi isi yang yang dilaks dilaksanak anakan an oleh oleh Pengaw Pengawas as TK/SD/ TK/SD/SD SDLB LB dalam dal am mening meningkat katkan kan profes profesion ionali alisme sme guru guru SD pada pada pembel pembelaja ajaran ran IPS Sejara Sejarah h di Kecamatan

X

Kabupaten

B.

X.

Rumusan

Masalah

Berdas Ber dasark arkan an latar latar belakan belakang g di atas, atas, maka maka yang yang menjad menjadii pokok pokok permas permasala alahan han dalam dalam  

penelitian

ini

adalah

sebagai

berikut:

1. Baga Bagaiimana mana kond kondis isii empi empiri rik k kegi kegiat atan an pem pembela belajjar aran an IPS Sej ejar arah ah di SD ? 2. Permasalahan apa saja yang muncul dalam pembelajaran IPS Sejarah di SD yang kemudian

dipecahkan

dengan

kegiatan

supervisi

?

3. Bagaimana intensitas kegiatan supervisi yang dilakukan oleh Pengawas TK/SD/SDLB  

pada

pembelajaran

IPS

Sejarah

?

4. Bagaimana tanggapan para Kepala Sekolah dan guru terhadap pelaksanaan supervisi yang yan g dilaks dilaksana anakan kan oleh oleh Pengaw Pengawas as TK/SD/ TK/SD/SD SDLB LB pada pada pembel pembelaja ajaran ran IPS Sejara Sejarah h ? 5.

Baga Bagaiimana mana

  profesionalisme

C.

pel pelaksa aksana naan an guru

kegi kegiat atan an SD

Super upervi vissi

dalam

Tujuan

Kl Kliini niss

unt untuk

pembelajaran

IPS

men eniingka ngkattkan kan Sejarah

Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami dan

?

 

mendeskripsikan 1.

Kondisi

secara empirik

rinci kegiatan

dan

mendalam

pembelajaran

IPS

mengenai Sejarah

di

: SD.

2. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPS Sejarah di SD yang kemudian dipecahkan

dengan

kegiatan

supervisi.

3. Intens Intensit itas as kegiat kegiatan an superv supervisi isi yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh Pengawa Pengawass TK/SD/ TK/SD/SDL SDLB B pada  

pembelajaran

IPS

Sejarah.

4. Tangga Tanggapan pan para para Kepala Kepala Sekola Sekolah h dan guru guru ter terhad hadap ap pelaks pelaksana anaan an superv supervisi isi yang yang di dila laks ksan anak akan an

oleh oleh

Peng Pe ngaw awas as

TK/S TK/SD/ D/SD SDLB LB

pa pada da

pe pemb mbel elaj ajar aran an

IPS IPS

Seja Sejara rah. h.

5. Kegiat Kegiatan an Superv Supervisi isi Klinis Klinis untuk untuk mening meningkat katkan kan profes profesion ionali alisme sme guru guru SD dalam dalam  

pembelajaran

D.

IPS

Sejarah.

Manfaat

Penelitian

Adap Ad apun un ha hasi sill pe pene neli liti tian an yang yang dila dilaku kuka kan n diha dihara rapk pkan an da dapa patt memi memili liki ki manf manfaa aatt : 1.

Manfaat

Teoretis

Hasil Has il penelit penelitian ian ini dihara diharapka pkan n dapat dapat member memberika ikan n sumban sumbangan gan pemiki pemikiran ran ter terhada hadap p   pengem pengembang bangan an pendidi pendidikan kan dasar dasar pada umumny umumnya, a, dan khusus khususnya nya dapat dapat member memberika ikan n masukan mas ukan tentan tentang g model model superv supervisi isi dan memecah memecahkan kan masala masalah h di dalam dalam peningka peningkatan tan  

profesionalisme

2.

guru

SD

Manfaat

. Praktis

a. Bagi Bagi Guru, Guru, dihara diharapka pkan n kegiat kegiatan an superv supervisi isi dapat dapat digunak digunakan an sebaga sebagaii acuan acuan untuk  untuk  memotivasi diri dalam meningkatkan profesionalisme pada pembelajaran IPS Sejarah.  b. Bagi Kepala Sekolah, diharapkan dengan kegiatan supervisi dapat digunakan untuk  memecahkan berbagai masalah yang dihadapi, terutama dalam mengembangkan program  

peningkatan

profesionalisme

guru

c. Bagi UPT Pendidikan, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi penyusunan str strate ategi gi dalam dalam progra program m peningk peningkata atan n profes profesion ionali alisme sme guru guru Sekola Sekolah h Dasar Dasar melalu melaluii supervisi oleh Pengawas TK/SD/SDLB.

SD.

 

KINE KI NERJ RJA A

GU GURU RU TER TERSER SERTI TIFI FIKAS KASII

DA DALA LAM M

ME MENI NINGK NGKATK ATKAN AN

PRESTASI SISWA DI MI X

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Penelitian

Abad 21 yang dikenal dengan abad pengetahuan, abad dimana pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan. Untuk meningkatkan pengetahuan tidak akan terlepas dari dunia pendidikan. Karena pendidikan adalah jalur utama menuju masyarakat yang

berpengatahuan.

Secara umum terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam sebuah  pendidikan yang bermutu untuk menuju masyarakat yang berpengetahuan. Faktor-faktor  terseb tersebut ut antara antara lain: lain: guru, guru, siswa, siswa, sarana sarana dan prasar prasarana ana,, li lingku ngkungan ngan pendid pendidika ikan n dan kurikulum. Kelima faktor tersebut memegang peranan dan wewenang masing-masing yang

saling

mendukung.

Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan karena guru yang bersingungga bersingunggan n langsung langsung dengan peserta didik. Sarana dan prasarana merupakan pendukung dalam tercapainya tujuan pendidikan, begitu juga dengan kurikulum yang berperan sebagai menu wajib bagi siswaa untuk dipelajari sisw dipelajari sesuai sesuai dengan tingkatan dan kompetensin kompetensinya. ya. Sehingga Sehingga faktorfaktorfaktor

tersebut

harus

berjalan

dengan

baik

dan

saling

menguatkan.

  Nam Namun, un, seri sering ng ka kali li pe pend ndid idik ikan an di Indon Indones esia ia me meng ngas asum umsi sika kan n bahwa bahwa apabi apabila la ad adaa kemerosotan dalam pendidikan, memposisisikan kurikulum, sarana dan prasarana sebagai   penyebab penyebab utama merosotnya merosotnya pendidikan pendidikan di Indonesia. Indonesia. Hal tersebut tersebut tercermin tercermin dengan adanya perubahan kurikulum mulai kurikulum 1975 sampai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi

(KBK).

Sebagaimana Nasanius menjelaskan bahwa pada realita yang ada ternyata kemerosotan   pen pendi didi dikan kan bukan bukan dikar dikaren enaka akan n oleh oleh le lema mahny hnyaa kurik kurikul ulum um dan sa sara rana na-p -pra rasa sara rana na,, mela me lain inka kan n ol oleh eh kura kurang ngny nyaa komp kompet eten ensi si guru guru.. Sehi Sehing ngga ga pe pend ndid idik ikan an ki kita ta be belu lum m

 

menemukan model pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi anak didik  kita. Faktor guru apabila kita cermati mempakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat digan diganti ti oleh oleh ap apap apun, un, ka kare rena na gu guru ru se seba bagai gai su suby byek ek pe pendi ndidi dik k da dan n se seba bagai gai pe pene nent ntu u keberhasilan dalam pendidikan itu sendiri. Nana Sudjana menyebutkan bahwa prestasi siswa sangat dipengamhi oleh guru dan guru mumpakan pelaku utama dalam peningkatan  

prestasi

belajar

siswa.

Peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa akan semakin kelihatan apabila berada  pada keterbatasan sarana dan prasarana. Sejalan dengan penelitian Nana di atas dari hasil study yang dilakukan oleh Heyneman dan Loxly dalam Dedi Supriyadi menjelaskan  bahwa dari 16 negara berkembang guru memberikan kontribusi besar terhadap prestasi siswa

sebesar

tiga

puluh

empat

prosen.

Berdasarkan hasil penelitian di atas, tergambar secara jelas bahwa peran guru sangat   penti penting ng dalam dalam pening peningkat katan an presta prestasi si siswa siswa dalam dalam pendidi pendidikan kan.. Mes Meskip kipun un sar sarana ana dan   pra prasa sara rana na su sudah dah be begi gitu tu le leng ngka kap p da dan n ca cangi ngih, h, na namu mun n ap apab abil ilaa ti tida dak k di tu tunj njan ang g ol oleh eh keberadaan guru yang kompeten dan profesional maka mustahil pendidikan bisa berjalan dengan maksimal. Guru adalah faktor kunci bagi terlaksanannya pendidikan nasional. Berdas Ber dasark arkan an UndangUndang-Unda Undang ng No. 14 Tahun Tahun 2005 tentang tentang Guru Guru dan Dosen Dosen sebagai sebagai landasan landas an yuridis yuridis untuk peningkatan peningkatan kualifikasi kualifikasi dan profesional profesional guru, dengan asumsi   bahwa bahwa guru guru sebagai sebagai profes profesii yang yang profes profesion ional al dengan dengan segala segala kompet kompetens ensii yang yang harus harus dimiliki dimi liki akan berdampak berdampak dapat meningkatkan meningkatkan kualitas kualitas pembelajaran pembelajaran,, output maupun outcom out come. e. Setiap Setiap pendid pendidik ik dan tenaga tenaga kependi kependidik dikan an layakny layaknyaa memili memiliki ki kualifi kualifikas kasii akad akadem emiik

dan dan

komp kompet eten ensi si

peda pedago gogi gik, k,

kepr kepriibadi badian an,,

pr prof ofes esiional onal

dan dan

so sosi sial al..

Kompetensi guru mempakan seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif Sedangkan guru yang  profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguma keg uman n sehing sehingga ga mampu mampu melaks melaksanak anakan an tugas tugas dan fungsi fungsinya nya seb sebagai agai guru guru dengan dengan kemampuan

maksimal.

Pendid Pen didik ik yang yang profes profesion ional al tidak tidak akan akan lepas lepas dari dari kemamp kemampuan uan pedagogi pedagogikny knya, a, kar karena ena  pedagogik mempakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu ilmu pendidikan anak. Jadi   pedago pedagogik gik mencob mencobaa menjel menjelask askan an tentan tentang g seluk seluk beluk beluk pendidi pendidikan kan anak. anak. Pedagog Pedagogik  ik 

 

sebagaii ilmu sangat dibutuhkan oleh guru, khususnya sebaga khususnya guru madrasah madrasah atau sekolah sekolah dasar  karena

mereka

akan

berhadapan

dengan

anak

yang

belum

dewasa.

Tugas Tug as guru guru bukan bukan hanya hanya mengaj mengajar ar untuk untuk menyam menyampai paikan, kan, atau atau mentr mentrans ansfor formas masika ikan n   penget pengetahu ahuan an kepada kepada para para anak anak di sekola sekolah, h, melain melainkan kan guru guru mengem mengemban ban tugas tugas unt untuk  uk  mengembangkan kepribadian anak didiknya secara terpadu. Guru mengembangkan sikap mental anak, mengembangkan hati nurani anak, sehingga anak akan sensitif terhadap masala mas alah-m h-masa asalah lah kemanu kemanusia siaan, an, harkat harkat,, deraja derajatt man manusi usia, a, dan menghar menghargai gai sesama sesama manusia. Begitu juga guru harus mengembangkan keterampilan anak, keterampilan hidup di masyar masyaraka akatt sehing sehingga ga mampu mampu untuk untuk menghad menghadapi api segala segala permas permasala alahan han hidupn hidupnya. ya. Kompetensi pedagogik tersebut didapat dari pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Namun untuk mencapai hal tersebut dan menjadi seorang guru yang profesional tidak semudah membalikkan telapak  tangan. Ada lima syarat yang harus dilewati untuk menjadi guru profesional, yaitu: 1) Seoran Seo rang g guru guru bisa bisa dikata dikatakan kan sebagai sebagai seoran seorang g profes profesion ional al apabil apabilaa dia memili memiliki ki latar  latar   belakang pendidikan sekurang-sekurangnya setingkat sarjana (S1/D4), 2) Guru adalah seorang

ahli.

Sebagai

seorang

ahli,

maka dalam diri guru harus tersedia pengetahuan yang luas dan mendalam (kemampuan kognis kog nisii atau atau akademi akademik) k) yang yang terkai terkaitt dengan dengan substa substansi nsi mata mata pelaja pelajaran ran yang yang menjad menjadii tanggung jawabnya, 3) Guru dituntut untuk menunjukkan keterampilannya secara unggul da dala lam m

bidan bidang g

pendi pendidi dika kan n

dan pembel pembelaj ajara aran n

(k (kem emam ampua puan n

pedag pedagogi ogik) k),,

se seper perti ti::

keterampilan menerapkan berbagai metode dan teknik pembelajaran, teknik pengelolaan kelas, keterampilan memanfaatkan media dan sumber belajar, dan sebagainya. Sehingga akan timbul motivasi dan gairah berprestasi pada diri siswa, 4) Guru bekerja dengan kualitas kuali tas tinggi. Pekerjaan Pekerjaan guru termasuk dalam bidang jasa atau pelayanan (service). (service). Pelayanan yang berkualitas dari seorang guru ditunjukkan melalui kepuasan dari para  pengguna  penggu na jasa guru yaitu siswa, dan 5) Guru dapat berperilaku berperilaku sejalan dengan kode etik    profesi

serta

dapat

bekerja

dengan

standar

yang

tinggi.

Berdasarkan uraian di atas, kita ketahui bahwa untuk menjadi guru dengan predikat sebagai profesional tampaknya tidaklah mudah, tidak cukup hanya dinyatakan melalui selembar kertas yang diperoleh melalui proses sertifikasi. Namun guru dituntut untuk  memili mem iliki ki kemamp kemampuan uan menyel menyelengg enggara arakan kan proses proses pembel pembelaja ajaran ran dan penilai penilaian an yang yang

 

menyen men yenangk angkan an dan sesuai sesuai dengan dengan kriter kriteria ia yan yang g berlak berlaku u dengan dengan tujuan tujuan agar agar dapat dapat mendor men dorong ong pening peningkat katan an dan tumbuhn tumbuhnya ya presta prestasi, si, motiva motivasi, si, dan kreati kreatifit fitas as pada pada diri diri siswa. Pening Pen ingkat katan an presta prestasi si pada pada siswa siswa dipenga dipengamhi mhi oleh oleh faktor faktor lingkun lingkungan, gan, intern internal al dan ek ekst ster erna nall sisw siswa, a, se sela lain in itu itu fa fakt ktor or utam utamaa pe peni ning ngkat katan an pr pres esta tasi si si sisw swaa te terl rlet etak ak pa pada da   bagai bagaiman manaa kualit kualitas as proses proses pembel pembelaja ajaran ran yang yang berlan berlangsu gsung. ng. Ole Oleh h karena karena itu untuk  untuk  meningkatka menin gkatkan n prestasi prestasi siswa, siswa, proses pembelajaran pembelajaran dikelas dikelas harus berlangsung dengan  baik, berdaya guna dan berhasil guna. Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik  apabilaa didukung apabil didukung oleh guru yang mempunyai mempunyai kemampuan kemampuan profesional profesional (tersertifik (tersertifikasi), asi), karena guru merupakan faktor utama dalam tercapainya pelaksasanaan pendidikan. Guru  profesional atau yang telah tersertifikasi tentu akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi

belajar

siswa

lebih

baik.

Untuk dapat menumbuhkan kualitas dan prestasi siswa, guru tersertifikasi akan bempaya untuk mempengamhi emosi dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa akan selalu termotivasi dan pada akhirnya akan tercipta pembelajaran yang berdaya guna. Apabila dalam sebuah pembelajaran sudah berdaya guna tentu akan mudah bagi guru tersertifikasi

untuk

dapat

meningkatkan

prestasi

siswa.

 Namun kurangnya tenaga pendidik yang profesional, menjadi penyebab permasalahan keilmuan keilm uan yang dihadapi lembaga lembaga pendidikan pendidikan saat ini, umumnya umumnya mengalami mengalami kekurangan kekurangan guru yang sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan subyek  atau guru bidang studi yang kompeten dan sesuai dengan latar belakang guru. Akhirnya sekolah terpaksa menempuh kebijakan yang tidak populis bagi anak, guru mengasuh  pelajaran yang tidak sesuai bidangnya. Misalnya guru Biologi dapat mengajar Kimia atau Fisika. Fisi ka. Ataupun guru IPS dapat mengajar Bahasa Indonesia. Indonesia. Memang jumlah tenaga   pendi pendidik dik secara secara kuanti kuantitat tatif if sud sudah ah cukup cukup banyak, banyak, tetapi tetapi mutu mutu dan profes profesion ional al yang yang ditunjang dengan sertifikasi belum sesuai dengan harapan. Banyak diantaranya yang tidak    berku berkuali alitas tas dan menyam menyampai paikan kan materi materi yang yang kelim kelim sehing sehingga ga mereka mereka tidak tidak mampu mampu menyaj men yajika ikan n dan menyel menyelengg enggara arakan kan pendid pendidika ikan n yang yang ben benarar-bena benarr berkua berkualit litas. as. Dan  p per erma masa sala lahan han inil inilah ah ya yang ng menj menjad adii fa fakt ktor or awal awal mero meroso sotn tnya ya pr pres esta tasi si da dala lam m dunia dunia  

pendidikan

di

Dengan adanya guru yang sudah tersertifikasi diharapkan dapat menjadikan guru sebagai

Indonesia.

 

guru yang profesional. Sehingga permasalahan kebijakan sekolah yang tidak populis dapat dicegah. Sertifikasi Sertifikasi guru mempakan mempakan sebuah terobosan terobosan dalam dunia pendidikan pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke depan semua guru harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Dengan demikian, upaya   pem pembe bent ntuka ukan n guru guru ya yang ng prof profes esio iona nall di Indon Indones esia ia se sege gera ra me menj njadi adi ke keny nyat ataa aan n da dan n diharapkan tidak semua orang dapat menjadi guru dan tidak semua orang menjadikan   profesi

guru

sebagai

batu

loncatan

untuk

memperoleh

pekerjaan.

Padaa kenyat Pad kenyataan aanya ya saat saat ini guru guru yang yang sudah sudah ter terser sertif tifika ikasi si belum belum dapat dapat menjal menjalank ankan an amanahnya dengan sebenar-benarnya sebagaimana kriteria yang telah ditetapkan. Ada indikasi bahwa guru yang telah tersertifikasi tidak lagi seproduktif ketika mereka belum mendapatkan

tunjangan

profesi.

Berdasarkan Berdas arkan hal tersebut tersebut Madrasah Madrasah Ibtida'iy Ibtida'iyah ah (MI) X memiliki memiliki beberapa beberapa kelebihan kelebihan terkait terka it dengan program sertifikasi sertifikasi yang telah dilakukan dan prestasi prestasi siswa baik prestasi akademik maupun non akademik. Dengan ditunjang sarana dan prasarana yang cukup memada mem adaii yaitu yaitu dengan dengan adanya adanya labora laboratur turium ium multi multimedi mediaa satu-s satu-satu atunya nya yang yang ada di kawawasan gugus enam (Candi Tlagawangi) dan perlengkapan komputer serta alat-alat kegiatan non akademik. Peningkatan prestasi siswa diharapkan dapat tercapai dengan  baik. Tercapai dan tidaknya peningktan prestasi siswa tentu tidak akan terlepas dari kinerja lembaga pendidikan dan khususnya para guru profesional (tersertifikasi). Sebagaimana uraian di atas yang secara teoritis menjelaskan bahwa mutu pendidikan akan berjalan dengan

baik

apabila

didukung

oleh

guru

yang

profesional.

 Namun apakah benar guru yang tersertifikasi mampu meningkatkan prestasi siswa di MI X. Kemudian upaya apa yang dilakukan guru tersertifikasi di MI X dalam meningkatkan  prestasi siswa. Pernyataan-pernyataan inilah yang membuat peneliti ingin mengetahui secaraa riil bagaimana kinerja dan upaya guru terserti secar tersertifikas fikasii dalam meningkatkan meningkatkan prestasi prestasi siswa

B.

di

MI

Rumusan

X.

Masalah

Secara umum dalam penelitian ini peneliti ingin mendeskripsikan kinerja yang dilakukan oleh oleh gu guru ru pra pra dan pa pasc scaa se sert rtif ifik ikas asii da dala lam m meni mening ngka katk tkan an pr pres esta tasi si si sisw swaa di MI X.

 

Secara

khusus

rumusan

masalah

yang

dapat

dikemukakan

adalah:

1 Kegiatan akademis apa saja yang diikuti oleh guru tersertifikasi di MI X pra dan pasca sertifikasi? 2 Upaya apa yang dilakukan guru tersertifikasi dalam meningkatkan prestasi siswa di MI X? 3 Faktor apa yang menghambat guru tersertifikasi dalam peningkatan prestasi siswa di MI

X?

C.

Tujuan

Tujuan

dari

Penelitian

penelitian

ini

untuk:

1. Untuk mendeskripsikan kegiatan yang dilakuakan guru tersertifikasi pra dan pasca sertifikasi

di

MI

X.

2. Untuk Untuk menget mengetahui ahui upaya upaya yang yang dilaku dilakukan kan guru guru ter terser serti tifik fikasi asi dalam dalam mening meningkat katkan kan  

prestasi

siswa

di

MI

X.

3. Untuk mengetahui faktor penghambat guru tersertifikasi dalam peningkatan prestasi siswa

D.

di

Manfaat

MI

dan

X

Pentingnya

Penelitian

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengungkapkan dan memaparkan bentuk  bentu bentuk k upaya upaya dan kinerj kinerjaa guru guru dalam dalam pengem pengembang bangan an guru guru ter terser sertif tifika ikasi si di MI X. Sedangk Sed angkan an secara secara prakti praktis, s, peneli penelitia tian n ini berman bermanfaa faatt sebaga sebagaii sumber sumber inform informasi asi atau atau masukan,

referensi,

dan

pertimbangan

dari

pihak

terkait.

Dengan adanya penelitian ini diharapkan timbul kesadaran bagi para kepala sekolah atau kepala madrasah tentang pentingnya usaha pembinaan pengelolaan dan pengembangan guru profesional profesional yang tidak hanya terbatas pada surat keterangan keterangan sertifikas sertifikasi. i. Juga dapat dijadikan perhatian bagi para guru untuk selalu mengembangkan dirinya agar menjadi guru gur u yang yang profes profesion ional, al, serta serta mempuny mempunyai ai etos etos kerja kerja yang yang tinggi tinggi sehing sehingga ga ter tercip cipta ta  pendidikan yang efektif dan bermutu. Dan pada akhirnya akan melahirkan siswa-siswi yang yan g berpre berpresta stasi, si, kreati kreatif, f, inovat inovatif if dan memili memiliki ki semang semangat at (motiv (motivasi asi)) tinggi tinggi dalam dalam  pendidikan.

 

E.

Ruang

Penelitian

ini

Lingkup

dibata atasi

pada

Penelitian

per erm masalah-per erm masalah

seba bag gai

be berrikut:

1. Penelitian ini ditujukan kepada guru yang sudah tersertifikasi dengan tujuan guru terseb tersebut ut mempak mempakan an guru guru yang yang sudah sudah profes profesion ional al dan mampu mampu mening meningkat katkan kan presta prestasi si siswa

di

MI

X.

2. Faktor yang diteliti yaitu: kegiatan akademis guru pra-sertifikasi dan pasca-sertifikasi, upaya yang dilakukan guru tersertifikasi dan faktor penghambat guru tersertifikasi dalam   3.

pelaksanaan Lokasi

F.

peningkatan penelitian

prestasi

dilakukan

di

siswa Madrasah

di Ibtida'iyah

Penegasan

MI

X.

(MI)

X.

Istilah

Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka perlu dikemukakan penegasan istilah dalam  

judul

tesis,

sebagai

berikut:

1. Guru Guru terser terserti tifik fikasi asi adalah adalah guru guru yang yang memili memiliki ki keahlia keahlian n dan ketram ketrampil pilan an karena karena  pendidikan dan latihan, dan memperoleh bayaran karena pekerjaan itu. Dalam penelitian ini ini guru guru yang yang ters terser erti tifi fika kasi si ad adal alah ah gu guru ru yang yang suda sudah h di dias asum umsi sika kan n pr prof ofes esio iona nal. l. 2. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan Prestasi adalah hasil belajar kognitif siswa yang ditunjukkan ditunjukkan dengan penilaian Raport, ulangan tengah semester semester (UTS), ulangan akhir akh ir semest semester er (UA (UAS), S), ulanga ulangan n harian harian (UH) (UH) dan dokumen dokumen perole perolehan han presta prestasi si non akademis

G.

siswa.

Penelitian

Terdahulu

Peneli Pen elitia tian n tentan tentang g Sertif Sertifika ikasi si dan Kompet Kompetens ensii Pr Profe ofesio sional nal guru guru dalam dalam pening peningkat katan an   prest prestasi asi dan motiva motivasi si siswa siswa telah telah dilaku dilakukan kan oleh oleh bebera beberapa pa peneli peneliti. ti. Sebaga Sebagaima imana na Sudar Sudarma man n menj menjel elas aska kan n bahwa bahwa da dala lam m pe penel nelit itia iany nyaa be bert rtuj ujuan uan untuk untuk me memb mber erik ikan an   penje penjelas lasan an tentan tentang g tangga tanggapan pan positi positiff dan tangga tanggapan pan negati negatiff guru guru Sekola Sekolah h Dasar Dasar di Kecamatan Kecama tan Jiwan terhadap program sert sertifika ifikasi si guru dan memperoleh memperoleh temuan-temu temuan-temuan an yang yan g dapat dapat menjel menjelask askan an persep persepsi si guru guru Sekola Sekolah h Dasar Dasar di Kecama Kecamatan tan Ji Jiwan wan ter terhad hadap ap sert sertif ifik ikas asii gu guru ru.. Pe Pene neli liti tian an ini ini dira diranca ncang ng da dan n di dian anal alis isis is se seca cara ra kuali kualita tati tiff at atau au   postp postposi ositi tivis vistik tik yang yang berlan berlandas daskan kan pada pada filsa filsafat fat postpo postposit sitivi ivisme sme.. Tangga Tanggapan pan positi positif  f  adalah (1) UU No. 14 Tahun 2005 merupakan landasan hukum dalam meningkatkan

 

kualitas guru, (2) kualifikasi akademik Sarjana/D IV bagi guru sudah sesuai dengan tuntut tun tutan an jaman jaman dan perkem perkembang bangan an ilmu ilmu pengeta pengetahua huan n dan teknol teknologi ogi,, (3) Guru Guru wajib wajib memiliki empat kompetensi dasar, (4) sertifikasi model portofolio sangat menguntungkan   bagi

guru uru,

(5)

tunja njangan

profesi

diyakini

gu gurru

akan

dap apaat

terealisasi.

Tanggapan negatif guru adalah (1) UU No. 14 Tahun 2005 hanya merupakan janji yang sulit untuk terealisasi, (2) guru tidak harus berkualifikasi Sarjana/D-IV, (3) sertifikasi model mo del po port rtof ofol olio io kurang kurang so sosi sial alis isas asi, i, (4) (4) tunj tunjang angan an pr prof ofes esii gu guru ru ti tidak dak ak akan an da dapat pat terealisa terea lisasi. si. Dalam penelitiann penelitiannya ya Sudarman Sudarman memperoleh memperoleh temuan-temua temuan-temuan n yang terkait terkait dengan sertifikasi guru antara lain: (1) Guru kurang yakin dapat mencapai skor minimal yang ditetapkan oleh pemerintah, (2) masih ada guru yang bermoral kurang baik dalam melengkapi dokumen, (3) penentuan peserta sertifikasi portofolio masih belum sesuai dengan

aturan

yang

berlaku.

Dian Maya Shofiana Shofiana menjelaskan menjelaskan dari hasil penelitianny penelitiannyaa bahwa terdapat pengaruh dan ka kait itan an yang yang sa sang ngat at er erat at antar antaraa prof profes esio iona nall guru guru da dala lam m bi bida dang ng st stud udii Fi Fiqi qih h de denga ngan n  peningkatan prestasi siswa di MTs Al-Jamii.ah Tegallega Cidolog Sukabumi. Lebih dari 50% prestasi siswa diindikasikan oleh kontribusi profesional guru. Dengan kata lain, dalam dal am peneli penelitia tian n terseb tersebut ut bahwa bahwa presta prestasi si siswa siswa di MTs Al-Jam Al-Jamii. ii.ah ah ditent ditentuka ukan n atau atau dipengaruhi oleh tingkat profesional guru sebanyak lima puluh persen (50%), dan faktor  yang lain seperti sarana, prasarana, dan pengembangan kurikulum berpengaruh terhadap  

prestasi

siswa

sebanyak

Posisi dari penelitian tersebut adalah menganalisa secara statistik pengaruh profesional guru dengan prestasi siswa. Dari hasil penelian di atas sangat terlihat bahwa faktor Guru sanga sangatt dipe diperl rluk ukan an da dan n menj menjadi adi ku kunci nci da dala lam m pe peni ning ngkat katan an pr pres esta tasi si si sisw swaa ap apab abil ilaa dibandingkan dengan kelengkapan dan fasilitas yang memadai, serta kurikulum yang selama ini sering menjadi kambing hitam gagalnya peningkatan prestasi pendidikan di Indonesia. Sebagaimana penelitian Sudarman dan Dian di atas, Arif Sulistiyo Hadi juga mengkaji tentang tenta ng Pengembangan Pengembangan Profesional Profesional guru dalam peningkatan peningkatan prestasi siswa agama Islam di mad madras rasah ah tsanawi tsanawiyah yah negeri negeri Ketangg Ketanggung ung kecamat kecamatan an Sine Sine kabupat kabupaten en Ngawi Ngawi dari dari  penelitian tersebut menunjukkan bahwa guru agama Islam sudah memenuhi persyaratan sebagai guru yang profesional karena rata-rata sudah Sarjana dan guru diberi kewenangan

50%.

 

yang besar dari madrasah untuk mengelola dan mengendalikan proses pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar, serta ikut aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler di madrasah, seperti:

BTQ,

Hadrah,

Muqadharoh,

dan

aktif

dalam

kegiatan

PHBI.

Upaya-upaya Upaya -upaya pengembangan pengembangan profesional profesional guru yang telah dilakukan dilakukan antara lain melalui: melalui:  pembinaan dan supervisi terhadap guru agama Islam, meningkatkan kesejahteraan guru, mengikutkan guru agama Islam pada kegiatan-kegiatan ilmiah, mengaktifkan guru agama Islam dalam MGMP, memotivasi guru agama Islam untuk sekolah (belajar). Ari juga menjelaska menje laskan n faktor-fakt faktor-faktor or yang menghambat menghambat proses proses pengembangan pengembangan profesional profesional guru ag agam amaa Isla Islam, m, ya yang ng dibag dibagii menj menjad adii du duaa ya yait itu u , perta pertama ma : fa fakt ktor or pengh pengham amba batt da dari ri madrasah, antara lain : faktor minimnya fasilitas, lemahnya finansial, Kedua : faktor    penghambat dari guru, antara lain : lemahnya kreatifitas guru, rendahnya moral kerja guru. Berdasarkan Berdas arkan uraian di atas menunjukkan menunjukkan bahwa pengembangan pengembangan profesional profesional guru adalah   jal jalan an ya yang ng tepat tepat un untu tuk k meni mening ngka katk tkan an pres presta tasi si si sisw swa. a. Kare Karena na de deng ngan an guru guru ya yang ng ters te rser erti tifi fika kasi si da dan n prof profes esio iona nall pros proses es pe pemb mbel elaja ajara ran n da dapa patt di ti tingk ngkat atkan kan mela melalu luii  

pendelegasian,

pengaktifan

guru

dan

pembinaan.

Sejalan dengan pengembangan kinerja profesional guru, Arif Firdausi A. dalam tesisnya menjelaska menje laskan n bahwa sebagian sebagian besar kinerja guru profesional profesional (ter-sertifika (ter-sertifikat) t) pendidik  pendidik  ditinjau dari standar kompetensi guru adalah dalam kategori baik, dalam artian guru yang  profesional telah menjalankan ke empat kompetensi tersebut sesuai dengan kemampuan dan standa standarr yang yang berlak berlaku. u. Namun Namun ada sebagi sebagian an kecil kecil guru guru profes profesion ional al (terse (terserti rtifik fikat at  pendidik) pada pelaksanaan pembelajaran kurang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai siswa. Permasalahan tersebut berkenaan dengan kompetensi guru itu sendiri yang memang masih rendah. Arif Firdaus menjelaskan masih ada guru yang masih kesulitan dalam memberikan penjelasan pada pelajaran tertentu sehingga tidak dapat mencapai target

hasil

pembelajaran.

Darii ketiga Dar ketiga peneli penelitia tian n di atas, atas, menunj menunjukka ukkan n bahwa bahwa kompet kompetens ensii profes profesion ional al sangat sangat  berpengaruh terhadap prestasi siswa. Antara penelitian yang satu dengan yang lain saling melengkapi dan saling menyempurnakan dalam mencapai suatu tujuan. Dian maya, Arif  sulistiyo dan Arif firdausi menjelaskan bahwa lebih dari 50% keberhasilan prestasi siswa dipenga dip engaruh ruhii oleh oleh profes profesion ional al gur guru u dan guru guru yang yang profes profesion ional al (terse (terserti rtifik fikasi asi)) dapat dapat

 

menj me njal alank ankan an ko komp mpet eten ensi siny nyaa se sesu suai ai de deng ngan an st stand andar ar ya yang ng te tela lah h di dite teta tapk pkan, an, baik  baik  kompetensi

profesional,

pedagogik,

personal,

dan

sosial.

Sebagai kesimpulan dari penelitian di atas, bahwa sudah banyak inovasi yang dilakukan oleh kalangan tenaga pendidik yang tersertifikasi dan profesional untuk meningkatkan   prest prestasi asi si siswa swa.. Namun Namun demiki demikian, an, keraga keragaman man materi materi,, perkem perkemban bangan gan presta prestasi si siswa, siswa, kemamp kem ampuan uan SDM guru, kultur kultur sekola sekolah h dan sebaga sebagainy inyaa dari dari hasil hasil peneli penelitia tian n di atas atas nampaknya masih membutuhkan penyempurnaan, karena belum ada kajian yang lebih spesif spe sifik ik yaitu yaitu Upaya Upaya guru guru terser tersertif tifika ikasi si dalam dalam mening meningkat katkan kan presta prestasi si siswa. siswa. Upaya Upaya tersebut ters ebut tidak hanya pada kemampuan kemampuan guru profesional profesional saja melainkan melainkan juga melibatkan melibatkan siswa

secara

aktif

dalam

proses

belajar

untuk

meraih

prestasinya.

Sela Selain in itu, itu, penel penelit itia ian n ya yang ng se seca cara ra sp spes esif ifik ik menga mengamb mbil il fo foku kuss mate materi ri up upay ayaa gu guru ru tersertifikasi dalam meningkatkan prestasi siswa, sampai saat ini belum dapat peneliti identifik ident ifikasi asi (temukan). (temukan). Berdasarkan Berdasarkan argumen argumen ini, maka penulis penulis merasa merasa tertarik tertarik untuk  mengkaji lebih jauh tentang upaya guru tersertifikasi dalam meningkatan prestasi siswa. Hal ini penting penting dilaku dilakukan kan mengin mengingat gat upaya upaya guru guru yang yang telah telah ter terser serti tifik fikasi asi memili memiliki ki karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dengan apa yang dikaji peneliti sebelumnya.

IMPL IM PLEM EMENT ENTASI ASI PR PROGR OGRAM AM RI RINT NTIS ISAN AN SEK SEKOLA OLAH H BE BERT RTAR ARAF AF INTERNASIONAL (SBI)

 

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Pemeri Pem erinta ntah h telah telah memper mempercepa cepatt pencana pencananga ngan n Mileni Milenium um Develop Developmen mentt Goals, Goals, yang yang dicanangkan pada tahun 2020 dipercepat menjadi tahun 2015. Millenium development goals goa ls adalah adalah era pasar pasar bebas bebas atau atau era global globalisa isasi si sebaga sebagaii era persai persainga ngan n mutu mutu atau atau kual kualit itas as,, si siap apaa yang yang be berm rmut utu u da dan n be berr kual kualit itas as di dial alah ah yang yang maju maju da dan n mamp mampu u mempertahankan eksistensinya. Oleh karena itu pembangunan SDM suatu keniscayaan yang

tidak

Indo Indone nesi siaa meru merupa paka kan n

dapat

ditawar-tawar

lagi.

ne nega gara ra yang yang memi memili liki ki sumb sumber er da daya ya al alam am yang yang sa sang ngat at

memb me mban angga ggaka kan n namun namun warga warganeg negar arany anyaa be belu lum m memp mempun unya yaii kemam kemampu puan an berfi berfiki kir  r  (thingking skill) yang memadai, sehingga tetap menjadi negara yang terperangkap dalam lingk li ngkar aran an ke kemi misk skin inan an,, keter keterbel belaka akanga ngan, n, ke keti tida dak k ad adil ilan an,, te terl rlebi ebih h dalam dalam kuali kualita tass   pen pendi didi dika kan n

yang ang

mas masih

jauh auh

diba dibawa wah h

Nega Negara ra

tet etan angg ggaa

se sepe pert rtii

Mal alay aysi sia. a.

Percepatan arus informasi dalam era globalisasi menuntut semua bidang kehidupan untuk  menyesuaikan visi, misi tujuan dan strategi agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak  keting ket inggal galan an zaman. zaman. Penyes Penyesuai uaian an terseb tersebut ut secara secara langsu langsung ng menguba mengubah h tatana tatanan n sistem sistem makro,, maupun mikro demikian makro demikian halnya halnya dalam sistem pendidikan. pendidikan. Sistem Sistem pendidikan pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang yang terj terjad adii baik baik di ting tingkat kat lokal lokal,, na nasi siona onall ma maupu upun n in inte tern rnas asio iona nall at atau au gl glob obal al.. Era globalisasi memaksa kita harus dengan cepat melakukan reevaluasi dan revolusi di   bidang pendidikan agar tidak terjadi ketinggalan pendidikan yang sangat jauh dengan negara-negara lain yang pada akhirnya akan berdampak pada lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan untuk mampu bersaing. Perkembangan untuk mampu  bersa  be rsaing ing dengan dengan negara negara-ne -negar garaa maju maju khusus khususnya nya dunia dunia pendidi pendidikan kan,, mak makaa pendid pendidika ikan n merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi tantangan globalisai. Penyelenggaraan  pendidikan yang sementara ini berorientasi nasional dituntut mengikuti perubahan zaman

 

dalam

dunia

pendidikan

global.

Sejalan dengan yang diamanatkan UUSPN nomor 20/2003 pasal 50 ayat 3, pemerintah da dan n

atau atau pe peme meri rint ntah ah da daer erah ah meny menyel elen engga ggara raka kan n

se seku kura rang ng-k -kur uran angn gnya ya sa satu tu-s -sat atua uan n

 p pen endi didi dikan kan da dan n se semu muaa je jenj njan ang g pendi pendidi dika kan n untuk untuk di dike kemb mban angka gkan n menj menjad adii sa satu tuan an   pendi pendidik dikan an bertar bertaraf af intern internasi asional onal.. Hal ini lebih lebih dijabar dijabarkan kan dalam dalam buku Pedoma Pedoman n Penjamin Mutu Sekolah Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan dasar  dan

menengah

(Mendiknas

27

Juni

2007).

Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh standar  nasional pendidikan serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) (OE CD) dan atau atau negara negara maju maju lainny lainnyaa yang yang mempuny mempunyai ai keunggu keunggulan lan ter terten tentu tu dalam dalam   bi bidang dang

pend pendiidika dikan n

seh ehin ingg ggaa

mem memili iliki

day daya

sa saiing

di

for orum um

int nter erna nasi sion onal al..

Indikator daya saing di forum internasional dalam bidang pendidikan khususnya yaitu kemamp kem ampuan uan dan daya daya saing saing lulusa lulusan n di forum forum intern internasi asional onal sebaga sebagaima imana na dijela dijelaska skan n UUSPN

pada

ayat

(1)

yaitu

ditunjukan

dengan:

1. diterima pada satuan pendidikan bertaraf internasional di dalam negeri atau satuan  p pen endi didi dikan kan di luar luar neger negerii ya yang ng te tera rakr kredi edita tasi si at atau au ya yang ng di diak akui ui ol oleh eh negar negaran anya ya.. 2. lulus lulus sertif sertifika ikasi si intern internasi asiona onall yang yang dikelu dikeluark arkan an oleh oleh negara negara lain lain yang yang memili memiliki ki keun keungg ggul ulan an

te terrtent tentu u

dala dalam m

3. di dite terrima beke bekerj rjaa

bida bidang ng

ilmu

peng penget etah ahua uan, n,

pada pada lem lembaga baga inter nterna nassio iona nall

te tekn knol olog ogii

at atau au nega negarra

dan dan

lai ain, n, dan dan

se seni ni.. at atau au

4. mamp mampu u be berp rper eran an ak akti tiff da dan n berkom berkomun unik ikas asii la langs ngsun ung g di fo foru rum m in inte tern rnas asio ional nal.. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA Negeri X yaitu Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI) pada awal tahun 2004-2005. Rintisan ini didasari oleh o leh surat Dirjen Dikdasmen Nomor 13 54/C4/LL/2004 tentang penyusunan School Development Inve vesstment

Plan

(SDIP)

yang

men eng gins nsttruksika kan n

unt ntu uk

membuka

SBI.

Pelaksanaan Program Sekolah Nasional Bertaraf Internasional di SMA Negeri X pada tahun 2004-2005 2004-2005 sebagai awal uji coba sehingga baru mener menerima ima dua rombongan rombongan belajar  dengan siswa setiap kelas hanya 28 siswa didik, kemudian pada tahun pelajaran 20082009 SMA Negeri X telah menerapkan untuk semua siswa didik baru kelas X adalah RSBI. Tahapan proses seleksi siswa didik baru yaitu pendaftaran, pelaksanaan tes tertulis,  

psikotes

dan

wawancara.

 

Menuru Men urutt Dirjen Dirjen Dikdas Dikdasmen men (2006: (2006:10) 10) penyele penyelengg nggaraa araan n Rinti Rintisan san Sekola Sekolah h Bertar Bertaraf  af  Internacional

(SBI)

dilatarbelakangi

oleh

:

1. Er Eraa glob global alis isas asii menu menunt ntut ut kemam kemampu puan an da daya ya sa sain ing g ya yang ng kuat kuat da dala lam m te tekno knolo logi gi,, manajemen dan sumber daya manusia. Keunggulan teknologi akan menurunkan beaya   produksi, meningkatkan kandungan nilai tambah, memperluas keragaman produk dan meningkatkan

mutu

produk.

Keunggulan manajemen akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi. SDM merupakan kunci daya saing karena SDM-lah yang akan menentukan siapa yang mampu menjaga kel kelangs angsun unga gan n

hidu hidup, p,

per perkemb kemban anga gan n

dan dan

keme kemena nang ngan an

dal dalam

per persa saiingan ngan..

2. Rintisan penyelenggaraan SBI memiliki dasar hukum yang kuat yaitu pasal 30 ayat 3 Undan Un dangg-Un Unda dang ng no nomo morr 20 ta tahun hun 2003 2003 te tent ntang ang Si Sist stem em Pe Pendi ndidi dika kan n Naso Nasoin inal al ya yang ng meny me nyeb ebut utka kan n ba bahwa hwa pemer pemerin inta tah h

da dan/ n/at atau au pemer pemerin inta tah h da daer erah ah meny menyel elen engg ggar araka akan n

sekura sek urangng-kur kurangn angnya ya satu satu satuan satuan pendidi pendidikan kan pada pada semua semua jenjan jenjang g pendid pendidika ikan n untuk  untuk  dikembangkan

menjadi

satuan

pendidikan

bertaraf

internasional.

Kemudian pada pasal 50 ayat 7 UUAPN 20/2003 manyatakan bahwa ketentuan tentang sekolah sekol ah bertaraf bertaraf internasio internasional nal diatur diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Pemerintah (PP). (PP). Mengin Men gingat gat sampai sampai saat saat ini PP yang yang dimaks dimaksud ud belum belum dibuat dibuat,, sem sement entara ara it itu u tuntut tuntutan an  penyelenggaraan SBI sudah merupakan keniscayaan, maka pemikiran-pemikiran tentang  perintisan penyelenggaraan SBI saat ini sangat terbuka masukan setelah PP SBI nanti dibua dibuat. t. Akan Akan te teta tapi pi jika jika SBI SBI denga dengan n stand standar ar se seme ment ntar araa di dibua buatt cu cukup kup ti ting nggi gi maka maka  perubahanny  perub ahannyaa diperkiraka diperkirakan n hanya sedikit setelah PP SBI dirumuskan dirumuskan dan diberlakukan. diberlakukan. Meskipun

secara

formal

  belum ada PP-nya, saat ini sejumlah sekolah telah melakukan rintisan ke arah SBI. Prakarsa ini perlu diarahkan, dibimbing, dan didorong agar berkembang menjadi sekolah yang yang benar benar-b -ben enar ar be bert rtar araf af inte intern rnas asio ional nal mesk meskip ipun un te teta tap p be berj rjat atii di diri ri In Indo dones nesia ia.. 3. Penyel Penyelengg enggara araan an SBI didasa didasari ri oleh oleh filoso filosofi fi eksist eksistens ensial ialism ismee dan esensi esensiali alisme sme (fungs (fu ngsion ionali alisme sme). ). Filoso Filosofi fi eksten ekstensia sialis lisme me berkey berkeyaki akinan nan bahwa bahwa pendidi pendidikan kan harus harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui fasilitas yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat, pro-perubahan (kreatif, minat, dan eksperimentif), menumbuhkan dan mengembangkan bakat, minat dan kema kemamp mpua uan n

pe pese sert rtaa

didi didik. k.

Peny Pe nyel elen engg ggar araa aan n

pe pend ndid idik ikan an

di

In Indo done nesi siaa

ha haru russ

 

memperhatikan perbedaan kecerdasan, kecakapan, bakat, dan minat peserta didik. Jadi,   peser peserta ta didik didik harus harus diberi diberi perlak perlakuan uan secara secara maksim maksimal al untuk untuk mengak mengaktua tualka lkan n potens potensii intelektual, emosional, dan spiritualnya. Para peserta didik merupakan aset bangsa yang sangat berharga dan merupakan salah satu faktor daya saing yang kuat, secara potensial mampu mam pu meresp merespon on tantan tantangan gan global globalisa isasi. si. Fi Filos losofi ofi esensi esensiali alisme sme meneka menekanka nkan n bahwa bahwa   pendidikan pendidikan harus berfungsi berfungsi dan relevan relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan kebutuhan individu, individu, keluarga, maupun kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun internasional. Terkait dengan tuntutan globalisasi, pendidikan harus menyiapkan sumb sumber er

da daya ya manu manusi siaa

Indo Indone nesi siaa

yang yang mamp mampu u

be bers rsai aing ng

se seca cara ra in inte tern rnas asio iona nal. l.

Dalam mengaktualisasikan kedua filosofi tersebut, empat pilar pendidikan yaitu learning to know, learning to do, learning learning to live together, together, and learning learning to be merupakan patokan  berharga bagi penyelarasan praktek-praktek penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, mulai dari kurikulum, guru, proses belajar mengajar, sarana dan prasarana, hingga sampai sistem penilaiannya. Pasalnya, pembelajaran tidaklah sekedar memperkenalkan nilai-nilai (Learning to know). Tetapi juga harus bisa membangkitkan penghayatan dan mendorong menerapkan mener apkan nilai-nila nilai-nilaii tersebut tersebut (Learning to do) yang diharapkan secara kolaborati kolaboratif  f  (Learning to live together) dan menjadikan peserta didik percaya diri dan menghargai dirinya

(Learning

to

be).

Undang Und ang-Un -Undan dang g Pendid Pendidika ikan n No. 20 Tahun Tahun 2003 telah telah mengga menggaris riskan kan secara secara tegas tegas memanfaatkan perkembangan globalisasi agar mampu membawa kemajuan di bidang  pendidikan yang berkualitas internasional. Dengan tingginya tingkat persaingan yang ada, maka sekarang ini tidak lagi hanya mengandalkan mengandalkan keunggulan keunggulan komparatif komparatif yang dimiliki dimiliki oleh suatu negara, tetapi juga harus meningkatkan keunggulan kompetitif yang tercipta dari keunggulan SDM untuk lebih mampu bersaing memperebutkan berbagai peluang dan kesemp kesempata atan. n. Pada Pada dasarn dasarnya ya peningk peningkata atan n kualita kualitass SDM SDM sangat sangat bergant bergantung ung pada kualitas pendidikan yang ada di suatu negara, karena antara kualitas SDM dan kualitas   pendidikan memiliki korelasi positif. Undang-Undang pendidikan juga mengamanatkan secara

langsung

tentang

keberadaan

sekolah-sekolah bertaraf internasional di setiap jenjang pendidikan dalam suatu daerah otonom, yang berarti setiap daerah otonom berkewajiban menyelenggarakan pendidikan  b ber erta tara raff

inte intern rnas asio iona nall

mini minima mall

sa satu tu di se seti tiap ap je jenj njan ang g

pe pend ndid idik ikan an ag agar ar da dapa patt

 

menyumbangkan

SDM

yang

berkualitas

internasional.

Pemerintah Indonesia sebagai bagian dari anggota organisasi perdagangan bebas dunia atau WTC (World Trade Organization) juga telah menandatangani kesepakatan tentang liberalisasi sektor jasa pendidikan, dimana setiap negara anggota WTO berkewajiban melakukan request maupun offer. Pengertian request adalah meminta negara anggota WTO membuka pasarnya di bidang jasa pendidikan agar dapat dimasuki oleh lembaga  pendidikan formal maupun non formal dari negara lain. Sedangkan offer adalah setiap negara anggota WTO dapat mengajukan penawaran untuk memasuki jasa perdagangan sektor pendidikan di negara lain. Kondisi ini akan menumbuhkan persaingan yang sangat ketat ket at dalam dalam dunia dunia pendid pendidika ikan, n, sehing sehingga ga hanya hanya lembaga lembaga pendidi pendidikan kan yang yang berkual berkualita itass sajalah

yang

aka kan n

mampu

be berrtah ahaan

dan

bersaing.

Oleh

karenanya

perlu

ditumbuhkemb ditum buhkembangkan angkan semangat semangat dan kesadaran kesadaran setiap setiap pengelola pengelola pendidikan pendidikan baik formal formal maupun non formal untuk meningkatkan dan mengembangkan dirinya agar dapat sejajar  dengan den gan lembaga lembaga pendid pendidika ikan n asing asing yang yang akan akan memasu memasuki ki seluru seluruh h wilaya wilayah h Indone Indonesia sia.. Mensikapi perkembangan dunia pendidikan yang sedemikian itulah maka Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah membuat suatu inovasi di bidang pendidikan untuk menjawab tantangan internasionalisasi pendidikan deng dengan an

meny menyel elen engg ggar arak akan an

prog progra ram m

Rint Rintis isan an

Seko Sekola lah h

Bert Bertar araf af

In Inte tern rnas asio iona nal. l.

Sekolah Sekol ah Bertaraf Bertaraf Internasional Internasional selain berbahasa berbahasa pengantar pengantar bahasa Inggris buku yang diperg dip ergunak unakan an selain selain mengac mengacu u pada kuriku kurikulum lum nasion nasional al juga juga dikemb dikembangk angkan an menuju menuju ku kuri riku kulu lum m in inte tern rnas asio ional nal ya yang ng dipa dipaka kaii di ba bany nyak ak ne nega gara ra ya yang ng te tela lah h te tera rakr kred edit itas asii intern internasi asional onal.. Kebera Keberadaan daan Sekola Sekolah h Bertar Bertaraf af Intern Internasi asiona onall dihara diharapka pkan n bisa bisa menjad menjadii   jawaba jawaban n bagi bagi permas permasala alahan han untuk untuk mening meningkat katkan kan daya daya saing saing di dunia dunia intern internasi asional onal,, karena selama ini kendala utama bagi SDM kita adalah lemahnya penguasaan bahasa Inggris. Sebagai Seb agai suatu suatu hal yang yang baru, baru, kebera keberadaa daan n Sekola Sekolah h Bertar Bertaraf af Intern Internasi asional onal tentun tentunya ya menghadapi banyak kendala, baik yang bersifat internal seperti kemampuan sekolah, gu guru ru,, sisw siswaa maupu maupun n ku kuri riku kulu lumn mnya ya ju juga ga masa masala lah h la lain in ya yang ng be berh rhub ubung ungan an de denga ngan n stakeholder. Berangkat dari pemikiran tersebut maka sangatlah menarik untuk diteliti dan dikaj dikajii le lebi bih h mend mendal alam am mula mulaii da dari ri ta tahap hap pe pers rsia iapa pan, n, pe peny nyia iapa pan n sa sara rana na pr pras asar aran ana, a, kurikulum, kurik ulum, SDM guru, staf administras administrasi, i, manajemen manajemen pengelolaan, pengelolaan, kerjasama dengan

 

komi komite te dan dan

oran orangt gtua ua sisw siswa, a, inpu inputt

  penyelenggaraan

program

B.

sisw siswa, a, sa samp mpai ai de deng ngan an impl implem emen enta tasi si at atau au

rintisan

SBI

di

SMA

Negeri

Rumusan

X.

Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka fokus permasalahan yang akan diteliti oleh

peneliti

dirumuskan

sebagai

berikut

:

1. Bagaimana Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA

Negeri

X?

2. Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Rintisan Sekolah Bertaraf

Internasional

(RSBI)

di

SMA

Negeri

X?

3. Bagaimana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan RSBI di SMA Negeri X, dalam hal kualitas

lulusan,

penerimaan

di

C.

PTN,

PTLN

dan

di

dunia

Tujuan

Penelitian

ini

dilakukan

kerja.

Penelitian

dengan

tujuan,

antara

lain:

1. Untuk mengetahui kesiapan dan upaya-upaya apakah yang dilakukan sekolah dalam mengimplementasikan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA   2.

Negeri Untuk

mengetahui

kendala-kendala

yang

di

hadapi

sekolah

dalam

mengimplementasikan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA  

Negeri

3. Mengetahui kualitas lulusan, penerimaan di Perguruan Tinggi Negeri, penerimaan Dunia Kerja melalui Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA  

Negeri

D.

Dari 1.

Manfaat

penelitian

ini

diharapkan Manfaat

Penelitian

diperoleh

manfaat

antara

lain: Teoritis

a. Hasi Hasill pe pene neli liti tian an ini ini diha dihara rapk pkan an dapat dapat memb member erik ikan an su sumb mbang angan an te terh rhad adap ap up upay ayaa memahami memah ami implementa implementasi si Program Program Rintisan Rintisan Sekolah Sekolah Bertaraf Bertaraf Internasio Internasional nal (RSBI) (RSBI) di

 

SMA

atau

jenjang

satuan

pendidikan

lainnya.

 b. Dapat dijadikan bahan penelitian dan kajian lebih lanjut tentang implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA atau jenjang pendidikan lainnya. 2.

Secara

Praktis

Hasil Has il peneli penelitia tian n ini dihara diharapkan pkan dapat dapat member memberika ikan n sumban sumbangan gan yang yang posit positif if yaitu yaitu : a. Bagi sekola sekolah h yang yang mulai mulai tahun tahun pelaja pelajaran ran 2007/20 2007/2008 08 melaks melaksanak anakan an Rintis Rintisan an SBI, SBI, sebagai bahan kajian untuk dapat melaksanakan RSBI tersebut secara lebih baik lagi.   b. Bagi Bagi Kepala Kepala Sekola Sekolah h sebagai sebagai bahan bahan masuka masukan n untuk untuk mening meningkat katkan kan kemamp kemampuan uan manaj ma najem emen en dan masu masuka kan n bagi bagi se seko kola lahh-se seko kola lah h un untu tuk k me meng ngam ambi bill la langk ngkah ah da dala lam m meningkatkan kualitas SDM guru dan staf, melalui berbagai kegiatan pelatihan-pelatihan dll. c. Bagi para guru, akan memberikan langkah awal dan arah yang jelas dalam kesiapannya menghadapi

pelaksanaan

Program

Rintisan

SBI

.

d. Bagi Bagi Depdik Depdiknas nas dan lembag lembaga-l a-lemb embaga aga terkai terkaitt lainny lainnya, a, sebaga sebagaii bahan bahan masukan masukan sehingga dalam mengambil kebijakan akan dapat mendukung dan memfasilitasi demi suks sukses esny nyaa

pe pela laks ksan anaa aan n

Progr rogram am

Rint Rintis isan an

SBI SBI

pa pada da

ta tahu hunn-ta tahu hun n

mend mendat atan ang. g.

e. Bagi para peneliti berikutnya, penelitian ini sebagai referensi untuk memahami SBI lebih mendalam lagi.

 

HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP SUPERVISI KLINIS DAN BANTUAN SUPERVISOR DENGAN KINERJA GURU SMAN X

 

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Masalah

Pembentukan kepribadian manusia Indonesia seutuhnya, diperlukan proses pendidikan yang yan g merupa merupakan kan proses proses untuk untuk mening meningkat katkan kan harkat harkat serta serta martab martabat at bangsa bangsa.. Karena Karena melalu mel aluii usaha usaha pendidi pendidikan kan ini dihara diharapkan pkan dapat dapat mengar mengarahka ahkan n perkem perkembang bangan an anak di dalam

pembentukan

suatu

pribadi

yang

mandiri.

Tujuan pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, Tujuan pendidikan ini bisa bisa menyan menyangku gkutt kepent kepenting ingan an pesert pesertaa didik didik sendir sendiri, i, kepent kepenting ingan an masyar masyaraka akatt dan tuntutan lapangan pekerjaan atau ketiga-tiganya peserta didik, masyarakat dan pekerjaan sekali sek aligus. gus. Proses Proses pendid pendidika ikan n terara terarah h pada peningka peningkatan tan penguas penguasaan aan penget pengetahu ahuan, an, ke kema mamp mpuan uan,,

keter keteram ampi pila lan, n,

penge pengemb mban anga gan n

sika sikap p

da dan n

ni nila laii-ni nila laii

da dala lam m

ra rang ngka ka

 pembentukan dan pengembangan diri peserta didik. Pengembangan diri ini dibutuhkan, untuk unt uk menghad menghadapi api tugastugas-tug tugas as dalam dalam kehidu kehidupann pannya ya sebagai sebagai pribadi pribadi,, sebagai sebagai siswa, siswa, karyaw kar yawan, an, profes profesion ional al maupun maupun sebagai sebagai warga warga masyar masyarakat akat (Sukma (Sukmadin dinata ata,, 2004: 2004: 4). Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyar mas yaraka akatt sekeli sekelilin lingny gnya. a. Masyar Masyaraka akatt teruta terutama ma akan akan meliha melihatt bagaima bagaimana na sikap sikap dan   perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana Bagai mana guru meningkatkan meningkatkan pelayananny pelayanannya, a, meningkatka meningkatkan n pengetahuanny pengetahuannya, a, memberi memberi arahan dan dorongan kepada anak didiknya dan bagaimana cara guru berpakaian dan  b ber erbi bica cara ra sert sertaa ca cara ra berga bergaul ul baik baik de denga ngan n si sisw swa, a, te tema man-t n-tem emann annya ya se sert rtaa an angg ggot otaa masyarakat,

sering

menjadi

perhatian

masyarakat

luas.

Dalam perilaku guru dituntut lebih profesional, sikap profesional guru dapat terlihat dari   bagaimana guru dapat memahami, menghayati, serta mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesinya. Guru yang profesional cenderung menghargai peraturan-peraturan yang ada, organisasi profesi, teman sejawat, anak didik, tempat kerja, pimpinan dan

 

  pek peker erja jaan anny nya. a.

Si Sikap kap prof profes esio iona nall

te ters rseb ebut ut

dapat dapat

te terb rben entu tuk k

me mela lalu luii

pe peni ning ngka kata tan n

ketram ket rampil pilan an dan sikap sikap inovat inovatif if gur guru u dalam dalam melaks melaksanak anakan an tugas tugas sehari sehari-ha -hari. ri. Dengan Dengan  peningkatan ketrampilan, seorang guru dapat melaksanakan tugas dengan baik dan lebih  profesional, demikian halnya dengan sikap inovatif guru dapat menyesuaikan diri dengan kondis kon disii dan sit situas uasii yang yang ada, ada, sehing sehingga ga guru guru lebih lebih dapat dapat diteri diterima ma di tengahtengah-ten tengah gah masyarakat

dan

peserta

didik.

Dalam mewujudkan tujuan pendidikan, SMA Negeri di Kabupaten X mencanangkan visi terw te rwuj ujudn udnya ya se seko kola lah h ya yang ng un ungg ggul ul dibi dibida dang ng IMTA IMTAQ Q dan IPTE IPTEK, K, da dan n mi misi si:: (a (a)) Melaksanakan Melak sanakan pembelajaran pembelajaran secara aktif dan koordinatif koordinatif sehingga setiap siswa dapat   ber berke kem mbang bang

se seca carra

opt optimal mal

se sesu suai ai

deng dengan an

pot potensi ensi

ya yang ng

di dim mili liki kiny nya, a,

(b)

Menumbuhkemb Menumb uhkembangkan angkan semangat semangat keunggulan keunggulan secara secara intensif intensif dan koordinatif koordinatif kepada seluru sel uruh h warga warga sekola sekolah, h, (c) Mendor Mendorong ong dan memban membantu tu setiap setiap siswa siswa untuk untuk mengena mengenall   potensi potensi dirinya, dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal, optimal, (d) Meningkatkan Meningkatkan mutu  p pen endi didi dikan kan se sesu suai ai de denga ngan n tutu tutunt ntan an masy masyar arak akat at da dan n perkem perkemba banga ngan n IP IPTE TEK, K, (e (e)) Meningkatkan prestasi dalam bidang ekstrakurikuler sesuai dengan potensi yang dimiliki, (f) Menyelenggarakan program pendidikan yang senantiasa berakar pada sistem nilai, adat istiadat, agama dan budaya masyarakat dengan tetap mengikuti perkembangan dunia luar, (g) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut sert erta

buda budaya ya

bang bangssa

se sehi hing ngga ga

menj menjad adii

su sumb mber er

kear keariifan

dal dalam

ber bertin inda dak. k.

Kepemimpina Kepemi mpinan n merupakan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam manajemen manajemen berbasis berbasis sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri Kabupaten X berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif. Tindakan kepala sekolah dilaku dilakukan kan dalam dalam rangka rangka untuk untuk mendor mendorong ong kinerj kinerjaa guru guru dengan dengan menunj menunjukk ukkan an rasa rasa   bersahabat, dekat, dan penuh pertimbangan terhadap para guru baik sebagai individu maupun

sebagai

kelompok.

Guru merupakan panutan bagi peserta didik, untuk itu disiplin kerja guru merupakan hal yang sangat ditekankan di SMA Negeri Kabupaten X Disiplin merupakan sikap perilaku guru yang menunjukkan ketaatan pada aturan yang berlaku baik waktu maupun peraturan sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi disiplin merupakan sikap seseorang dalam melaksanakan tugas yaitu mentaati semua yang harus

 

ditaati dan juga mentaati semua larangan yang tidak boleh dilanggar, hal ini sangat diperlukan

demi

tercapainya

tujuan

itu

sendiri.

Meskipun sulit dibuktikan kenyataan yang sering dijumpai masih ada guru yang dalam melaksanaka melak sanakan n tugasnya tugasnya kurang atau bahkan tidak memperliha memperlihatkan tkan kinerja kinerja yang baik, yaitu tidak membuat perencanaan pembelajaran, pelaksanaannya tidak mencapai target yang direncanakan bahkan masih ada guru yang kurang disiplin dalam kehadirannya dikelas. Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja  personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional fungs ional maupun struktural struktural,, tetapi tetapi juga kepada keseluruhan keseluruhan jajaran personel di dalam organisasi. organi sasi. Penilaian Penilaian kinerja kinerja secara secara reguler reguler yang dikaitkan dikaitkan dengan proses proses pencapaian pencapaian tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel untuk senantiasa   berorientasi

terhadap

tujuan

yang

hendak

dicapai

(Ilyas,

1999:

55).

Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak  usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam   pelaksanaan tugasnya guru dituntut untuk memiliki kinerja yang tinggi. Kinerja guru merupakan serangkaian hasil dari proses dalam melaksanakan pekerjaannya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hal tersebut sesuai dengan Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Guru   No. No. 14 Tahu Tahun n 20 2005 05 pa pasa sall 4 yang yang meny menyeb ebut utka kan n ba bahw hwaa "g "gur uru u be berf rfun ungs gsii un untu tuk  k  mening men ingkat katkan kan martab martabat at dan peran peran guru guru sebaga sebagaii agen agen pembel pembelaja ajaran ran berfun berfungsi gsi untuk  untuk  meningkatkan

mutu

pendidikan

nasional".

Terkait dengan otonomi pendidikan, dalam upaya peningkatan kinerja guru diperlukan adanya menajemen berbasis sekolah (MBS). MBS dipandang sebagai alternatif dari pola umum pengoperasian sekolah yang selama ini memusatkan wewenang di kantor pusat dan daerah. MBS adalah strategi untuk meningkatkan pendidikan dengan mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan penting dari pusat dan dearah ke tingkat sekolah. Dengan demikian, MBS pada dasarnya merupakan sistem manajemen di mana sekolah merupakan merup akan unit pengambilan pengambilan keputusan penting penting tentang tentang penyelenggar penyelenggaraan aan pendidikan pendidikan

 

secaraa mandiri. secar mandiri. MBS memberikan memberikan kesem kesempatan patan pengendalian pengendalian lebih besar bagi kepala sekol sekolah, ah, guru, guru, muri murid, d, dan oran orang g tua tua atas atas pros proses es pe pend ndid idik ikan an di se seko kola lah h me mere reka. ka. Dengan telah ditetapkannya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan SMA Negeri Kabupaten X tahun pelajaran XXXX/XXXX maka sekolah telah mengambil kebijakan untuk memprioritaskan peningkatan kinerja guru. Dalam upaya peningkatan kinerja guru SMA SM A Negeri Negeri Kabupat Kabupaten en X diperl diperluka ukan n adanya adanya kepemi kepemimpi mpinan nan kepala kepala sekola sekolah h yang yang  b bij ijak aksa sana na,, ya yang ng memi memili liki ki kemam kemampu puan an se seba bagai gai su sube berv rvis isor or,, memb member erika ikan n ba bant ntuan uan supervisor super visor,, dan memiliki memiliki kemampuan kemampuan melaksanakan melaksanakan supervisi supervisi dengan baik. Berbagai Berbagai upaya dalam meningkatkan kinerja guru telah dilakukan oleh kepala sekolah, namun masih terdapat berbagai kendala antara lain: (1) masih adanya guru yang kurang disiplin dalam dal am melaks melaksana anakan kan tugas; tugas; (2) kepemim kepemimpina pinan n kepala kepala sekola sekolah h masih masih dirasa dirasa kurang kurang komunikatif bagi sebagian guru; (3) masih adanya guru yang kurang bersemangat dalam melaksanakan

proses

pembelajaran.

Terkait dengan permasalahan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini akan dikaji hubungan persepsi guru terhadap supervisi klinis dan bantuan supervisor dengan kinerja guru

Sekolah

B.

Menengah

Atas

Negeri

di

Kabupaten

Identifikasi

X.

Masalah

Kinerja Kiner ja guru sangat dipengaruhi dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain profesion profesionalita alitass guru, kesejahtra kesej ahtraan an guru, kondisi lingkungan lingkungan kerja, pelaksanaan pelaksanaan supervisi supervisi,, dan sebagainya. sebagainya. Supervisi sebagai salah satu uppaya pengembangan kemampuan guru secara maksimal agar menjadi orang yang lebih profesional, Supervisi apabila dilaksanakan secara efektif  akan sangat mempengaruhi kinerjanya, yaitu peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. Agar sasaran ini dapat dicapai maka supervisi harus dilaksanakan secara efektif  oleh kepala sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut masalah-masalah yang berkaitan dengan den gan pelaks pelaksana anaan an superv supervisi isi di sekola sekolah h dapat dapat diident diidentif ifika ikasik sikan an seb sebaga agaii beriku berikutt : 1. Efektifitas pelaksanaan supervisi masih belum jelas, karena banya yang melakukan hanya sekedar memenuhi memenuhi syarat syarat administras administrasii atau sekedar sekedar melaksanakan melaksanakan tugas tidak  diprogramka dipro gramkan n secara secara sistemati sistematis, s, sehingga sehingga setelah setelah kegiatan kegiatan supervisi supervisi dilakukan dilakukan sering sering tidak

ada

implementasinya

atau

tidak

ada

tindak

lanjutnya.

2. Prof Profesion esionalita alitass supervisor supervisor (Kepala sekolah) sekolah) bervariasi bervariasi,, ada supervisor supervisor yang benar-

 

  benar benar profes profesion ional, al, tetapi tetapi tidak tidak se sedik dikit it superv superviso isorr (Kepal (Kepalaa sekola sekolah) h) yang yang sebenar sebenarnya nya kurang

profesional

terhadap

bidang

tugasnya.

3. Persepsi guru terhadap kegiatan supervisi kurang mendukung, masih banyak guru-guru yang yang acuh acuh ta tak k acuh acuh te terh rhad adap ap pe pela laks ksan anaan aan su super pervi visi si karena karena mera merasa sa su suda dah h ti tida dak  k  mempunyai kepentingan lagi dengan urusan kenaikan pangkat, maupun ketidak puasan terhadap

pelaksanaan

supervisi

yang

dilaksanakan

selama

ini.

4. Ti Tida dak k semu semuaa guru guru mend mendap apat atka kan n tunj tunjan anga gan n se sert rtif ifik ikas asii se sehi hing ngga ga da dala lam m ha hall in inii memunculkan sikap kecemburuan sosial yang berhubungan dengan finansial. Akibatnya   banya banyak k guru guru yang yang melaku melakukan kan kerja kerja sambil sambilan an diluar diluar bidang bidang pekerja pekerjaann annya ya seb sebaga agaii  

pendidik

karena

C.

tuntutan

kebutuhan

yang

tinggi.

Pembatasan

Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini terbatas pada permasalahan yang berkaitan dengan   persepsi persepsi guru terhadap terhadap supervisi supervisi klinis dan bantuan bantuan supervisor supervisor hubungannya hubungannya dengan kinerja guru dengan wilayah penelitian terbatas di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten

X.

D.

Perumusan

Masalah

1. Apakah terdapat hubungan persepsi guru terhadap supervisi klinis dengan kinerja guru  

pada

SMA

Negeri

di

Kabupaten

X?

2. Apakah terdapat terdapat hubungan hubungan persepsi persepsi guru terhadap terhadap bantuan bantuan supervisor supervisor dengan kinerja guru

pada

SMA

Negeri

di

Kabupaten

X?

3. Apakah terdapat hubungan antara persepsi guru terhadap supervisi klinis dan persepsi guru terhadap bantuan supervisor secara bersama-sama dengan kinerja guru pada SMA di Kabupaten

X?

E.

Tujuan

Penelitian

1. Untuk mengetahui hubungan persepsi guru terhadap supervisi klinis dengan kinerja guru

pada

SMA

Negeri

di

Kabupaten

X

2. Untuk mengetahui hubungan persepsi guru terhadap bantuan supervisor dengan kinerja guru

pada

SMA

Negeri

di

Kabupaten

X

 

3. Untuk mengetahui hubungan persepsi guru terhadap supervisi klinis dan persepsi guru terhadap bantuan supervisor secara bersama-sama dengan kinerja guru pada SMA Negeri di

Kabupaten

F.

Manfaat

1.

X.

Penelitian

Manfaat

teoritis

a. Member Memberika ikan n sumbang sumbangan an pemiki pemikiran ran berdas berdasark arkan an teoriteori-teo teori ri manaje manajemen men teknol teknologi ogi   pendi pendidik dikan an tentan tentang g persep persepsi si guru guru terhad terhadap ap superv supervisi isi klinis klinis,, dan bantuan bantuan superv superviso isor; r;   b. Memberi masukan yang penting dalam perkembangan dan peningkatan mutu ilmu  pendidikan, khususnya sebagai pertimbangan dalam pembagian tugas guru sesuai dengan keahlian 2.

atau

bidangnya.

Manfaat

Praktis

a. Sebagai bahan masukan bagi Departemen Pendidikan Kabupaten X dalam rangka meningkatkan

kinerja

guru.

  b. Sebagai Sebagai masukan masukan bagi sekola sekolah h dalam dalam upaya upaya mening meningkat katkan kan kualita kualitass kinerj kinerjaa guru guru melalui adanya supervisi

IMPLEM IMP LEMENTA ENTASI SI SIST SISTEM EM INF INFORM ORMASI ASI MAN MANAJEM AJEMEN EN BER BERBASI BASIS S WEB DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN

BAB I

 

PENDAHULUAN

1.1

Latar

Belakang

Penelitian

Era globalisasi yang ditandai dengan semakin cepatnya perkembangan ams informasi dan   per pertu tuka kara ran n info inform rmas asii te tela lah h mela melahi hirk rkan an fe feno nome mena na ba bam m pa pada da manaj manajem emen en di su suat atu u organisasi. Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Menurut Agus Mulyanto (2009:12) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan dataa merupa dat merupakan kan sumber sumber inform informasi asi yang yang menggam menggambar barkan kan suatu suatu kejadi kejadian an yang yang nyata. nyata. Untuk mendapatkan mendapatkan informasi informasi tersebut perlu adanya sebuah sis sistem tem yang mengolah mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga. Sistem itu disebut dengan sistem informasi manajemen

(management

information

sistem).

Sistem informasi manajemen merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem Informasi Berbasis Web adalah suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer dengan memanfaatkan

teknologi

web

(McLeod,

Jr.

2001).

Menuru Men urutt Agus Agus Mulyan Mulyanto to (2009: (2009:32) 32) Manusi Manusiaa mengam mengambil bil perana peranan n yang yang pen pentin ting g bagi si siste stem m inform informasi asi manaje manajemen men.. Manusi Manusiaa dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk mengope mengoperas rasika ikan n si siste stem m informasi manajemen. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok  yaitu

pengguna

akhir

dan

pakar

sistem

informasi

manajemen.

Oleh karena itu, sebagai peran yang penting, sumber daya manusia harus disiapkan sedemikian rupa agar siap menghadapi kemajuan teknologi informasi dan dapat menjadi sumber daya yang unggul dan bermutu sesuai perkembangan jaman. Bermutu bukan hanya berarti pandai saja tetapi memenuhi semua syarat kualitas yang dituntut pekerjaan itu sehingga pekerjaan itu benar-benar dapat diselesaikan sesuai rencana (Sedarmayanti, 2001

:

17).

Suatu organisasi yang tidak memiliki sumber daya manusia berkualitas akan menuai kegagal keg agalan an dalam dalam mencapa mencapaii visi visi dan misi misi yang yang telah telah diteta ditetapkan pkan organi organisas sasi. i. Menuru Menurutt Sudarmanto (2009:3) Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat

 

menentukan bagi keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan, baik itu organisasi

publik

atau

private.

Untuk dapat mengetahui sejauh mana keberadaan peran, dan kontribusi sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi, tentu diperlukan pengukuran kinerja. Tanpa adanya evaluasi atau pengukuran kinerja dalam mencapai tujuan organisasi maka tidak dapat diketahui diketahui penyebab penyebab ataupun ataupun kendala-kenda kendala-kendala la kegagalan kegagalan organisasi organisasi dalam mencapai tujuan. Akhir-akhir ini kinerja telah menjadi konsep yang sering dipakai orang dalam berbagai pembahasan dan pembicaraan, khususnya dalam kerangka mendorong ke kebe berh rhas asil ilan an orga organi nisa sasi si atau atau su sumb mber er da daya ya manu manusi sia. a. Te Terl rleb ebih ih,, sa saat at in inii or orga gani nisa sasi si dihadapkan pada tantangan kompetensi yang tinggi; era kompetisi pasar global, kemajuan teknol tek nologi ogi inform informasi asi,, maupun maupun tuntut tuntutan an pelangg pelanggan an atau atau penggun penggunaa jasa jasa layana layanan n yang yang semaki sem akin n kritis kritis.. Organi Organisas sasii yang yang berhas berhasil il dan efekti efektiff merupak merupakan an organi organisas sasii dengan dengan indi in divi vidu du yang yang dida didala lamn mnya ya memi memili liki ki kiner kinerja ja ya yang ng ba baik ik.. (S (Suda udarm rman anto to,, 20 2009: 09:6) 6).. Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) "Kinerja seseorang merupakan kombinasi da dari ri ke kema mamp mpuan uan,, us usah ahaa da dan n ke kese semp mpat atan an ya yang ng da dapa patt di dini nila laii da dari ri hasil hasil ke kerj rjan anya ya". ". Penggunaan teknologi informasi akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Saat ini tidak hanya pada pemsahaan swasta akan tetapi juga pada instansi pemerintah. Teknologi info in form rmas asii yang yang be berb rbas asis is komput komputer er ini ini ak akan an be berd rdam ampak pak pada pada ak akti tivi vita tass karya karyawan wan,, memuda mem udahkan hkan karyaw karyawan an untuk untuk tidak tidak lagi lagi melaku melakukan kan tugas tugas secara secara manual manual sehing sehingga ga  

pekerjaan

dapat

terselesaikan

secara

efektif

dan

efisen.

X adalah institusi pendidikan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dalam  pengelolaan dan pengembangannya, X menggunakan sistem informasi manajemen baik  itu untuk kegiatan akademik maupun kegiatan non-akademik sebagai bentuk support dengan tujuan agar mahasiswa dan karyawan dapat menyelesaikan aktivitasnya secara efektif

dan

efisien.

Berd Be rdas asar arka kan n da data ta da dari ri Un Unit it Si Sist stem em info inform rmas asii mana manaje jeme men n (S (SIS ISFO FO)) X, di dipe pero role leh h ketera ket eranga ngan n bahwa bahwa X sudah sudah menggun menggunakan akan sistem sistem inform informasi asi manaje manajemen men sejak sejak tahun tahun 1994/1995 yang kemudian disempurnakan menjadi sistem informasi berbasis web sejak  tahun 2002-saat ini . Saat ini pengelolaan dan pengembangan system informasi berada di un unit it SISF SISFO O X. Syst System em info inform rmas asii diban dibangu gun n be berd rdas asar arkan kan anali analisi siss ke kebu butu tuha han n us user er,, selanjutnya unit SISFO membuat dan melakukan konfirmasi serta testing kepada user 

 

yang bersangkutan. Proses sosialisasi biasanya dilakukan dengan mengadakan workshop langsung ke user hanya ruang lingkupnya terbatas, tidak langsung ke semua pegawai, misalnya

via

atasan

(bisa

kabag

atau

kaur).

Berdasarkan pengamatan penulis, wawancara dengan Kabag SISFO dan data dari unit SDM, dengan adanya dukungan berupa sistem informasi manajemen bagi suatu individu dalam menjalankan kegiatan operasionalnya di suatu organisasi/perusahaan tentu akan  berdampakjuga terhadap kinerja individu tersebut karena sistem informasi manajemen erat kaitannya dengan keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan sebagai salah satu faktor fak tor penunj penunjang ang kerja kerja seoran seorang g indivi individu. du. Jika Jika sistem sistem inform informasi asi manaje manajemen men ter terseb sebut ut mendukung keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan maka kinerja individu tersebut tentu akan bagus namun bila sistem informasi manajemen tersebut menjadi penghambat keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan maka kinerja individu tersebut tentu akan menjad men jadii buruk. buruk. Sering Sering terjad terjadiny inyaa error error pada sistem sistem apabil apabilaa server server penuh/s penuh/sibu ibuk k atau atau konfigurasi dengan komputer tidak tepat, sehingga pekerjaan yang menggunakan sistem informasi manajemen harus tertunda sampai error atau kesalahan tersebut diperbaiki dan terbat terbatasn asnya ya ruang ruang lingkup lingkup sosial sosialisa isasi si dan inform informasi asi mengen mengenai ai im imple plemen mentas tasii si siste stem m informasi infor masi manajemen perusahaan tentu akan membuat membuat penggunaan penggunaan sistem sistem informasi informasi manaj ma najem emen en oleh oleh karya karyawa wan n menj menjad adii tida tidak k optim optimal al ya yang ng ke kemu mudi dian an ak akan an menj menjadi adi   pen pengha ghamb mbat at ke kebe bera rada daan an peker pekerja jaan an,, se sepe pert rtii kita kita li liha hatt pa pada da gr graf afik ik bahwa bahwa ad adany anyaa kecenderungan penurunan drastis nilai kinerja pada level kinerja baik sekali (PI) dari tahun

2005-2008.

Menurutt Tb. Sjafri Menuru Sjafri Mangkuprawir Mangkuprawiraa (2009:159) (2009:159) ketertingg ketertinggalan alan terjadi terjadi ketika ketika seorang seorang karyaw kar yawan an ti tidak dak lagi lagi memil memiliki iki pengeta pengetahuan huan atau atau kemamp kemampuan uan yang yang dibutu dibutuhkan hkan untuk  untuk  melaksanakan pekerjaan yang penuh tantangan dengan sukses. Dalam perubahan yang cepat cep at di bidang bidang teknis teknis tinggi tinggi,, sepert sepertii ketekni keteknikan kan dan komput komputeri erisas sasii admini administr strasi asi,, ketertinggalan dapat terjadi dengan cepat. Ketertinggalan bisa jadi sebagai hasil dari kegagalan seseorang untuk mengadaptasikan dirinya pada teknologi baru, prosedur baru, dan perubah perubahanan-per peruba ubahan han lainny lainnya. a. Dengan Dengan dilakuk dilakukanny annyaa peneli penelitia tian n ter terhada hadap p sistem sistem inform inf ormasi asi manaje manajemen men berbas berbasis is web dan kinerj kinerjaa karyaw karyawan, an, mak makaa akan didapa didapatka tkan n informasi

mengen enaai

ked edu ua

var variab ablle

tersebut

terhadap

objek

pene nellitian.

Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

 

implementasi sistem informasi manajemen berbasis web dan kinerja karyawan dengan  judul : "Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya terhadap Kinerja

Karyawan

1.2

Identifikasi

pada

dan

1.2.1.

X"

Rumusan

Masalah

Identifikasi

Masalah

1. Tidak konsisten dan terbatasnya sosialisasi penggunaan sistem informasi manajemen   ber berba bassis

web, web,

so sosi sial aliisa sassi

hany hanyaa

dil dilakuk akukan an

kepa kepada da

Kaba Kabag g

at atau au

Kaur Kaur

sa sajja.

2. Sering terjadinya error pada sistem apabila server penuh/sibuk, konfigurasi dengan komputer tidak tepat yang menyebabkan pekerjaan yang menggunakan sistem informasi manajemen berbasis web harus tertunda sampai error atau kesalahan tersebut diperbaiki. 1.2.2.

Rumusan

Masalah

1. Bagaimana tanggapan karyawan mengenai implementasi sistem informasi manajemen  

berbasis

2.

web Bagaimana

yang kinerja

digunakan karyawan

di di

X. X.

3. Seberapa besar implementasi sistem informasi manajemen berbasis web berdampak  terhadap

kinerja

1.3

Maksud

dan

1.3.1.

karyawan.

Tujuan

Penelitian

Maksud

Penelitian

Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan, sehingga dapat memperoleh kesimpulan terhadap masalah yang diteliti dalam hal ini untuk mengetahui hasil implementasi sistem inform inf ormasi asi manaje manajemen men berbas berbasis is web dampakn dampaknya ya ter terhada hadap p kinerj kinerjaa karyaw karyawan an pada pada X 1.3.2.

Tujuan

Penelitian

1. Untuk Untuk menget mengetahui ahui tangga tanggapan pan karyaw karyawan an mengena mengenaii sistem sistem inform informasi asi manaje manajemen men   2.

berbasis Untuk

web

yang

mengetahui

kinerja

digunakan karyawan

di di

X. X.

3. Untu Untuk k meng menget etahu ahuii se seber berapa apa besar besar da damp mpak akny nyaa im impl plem emen enta tasi si si sist stem em in info form rmas asii manajemen

terhadap

kinerja

karyawan.

 

1.4

Kegunaan

1.4.1.

Penelitian

Kegunaan

Dalam

kegunaan

akademis

1.

ini

Akademis

diharapkan

Pengembangan

dapat

berguna

bagi

Ilmu

:

Manajemen

Di Diha hara rapk pkan an da dapat pat memb member erii pe penge ngeta tahua huan n te tent ntan ang g il ilmu mu pe penge ngeta tahua huan n manaj manajem emen en spesialisasi Manajemen Sumber Daya Manusia tentang keterkaitan antara implementasi Sistem

informasi

manajemen

dampaknya

terhadap

kinerja

karyawan.

2. -

Penulis Memb Member erii

pe peng nget etah ahua uan n

meng mengen enai ai im impl pleme ement ntas asii

Si Sist stem em in info form rmas asii

manaj manajem emen en

dampaknya terhadap kinerja karyawan, dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai

skripsi

program

studi

manajemen

sumber

daya

manusia.

- Membandingkan antara ilmu pengetahuan dan teori-teori mengenai sistem informasi manajemen dan manajemen sumber daya manusia yang telah dipelajari dengan yang terjadi

di

3.

dunia

nyata.

Penulis

lainnya

- Memberi informasi kepada peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama mengen men genai ai implem implement entasi asi Si Siste stem m inform informasi asi manaje manajemen men dampak dampaknya nya ter terhad hadap ap kinerj kinerjaa karyawan - Memberi informasi kepada peneliti lain yang ingin mengkaji atau membuat sistem informasi

manajemen

1.4.2. Penelitian

sesuai

kebutuhan

perusahaan.

Kegunaan ini

diharapkan

Praktis berguna

bagi

1.

:

Perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi kepada X dalam upaya   pen penge gem mbang bangan an 2.

kine kinerrja

kar karya yawa wan n

mel melal alui ui

Siste tem m

inf nfor orm mas asii

mana manaje jeme men. n. Karyawan

Hasi Ha sill pe pene neli liti tian an ini ini diha dihara rapk pkan an menj menjad adii sa sala lah h sa satu tu in info form rmas asii te tent ntan ang g pe pent ntin ingny gnyaa implementasi Sistem informasi manajemen dampaknya terhadap kinerja karyawan.

 

HUBU HU BUNG NGAN AN

TI TING NGKA KAT T

PEN ENGE GET TAH AHU UAN

TE TENT NTAN ANG G

AN ANEM EMIA IA

DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI BPS X

BAB I

 

PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Masalah

Kejadian anemi di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini terbukti menurut penelitian Chi, dkk menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia kare karena na de defi fisi sien ensi si za zatt be besi si meru merupa paka kan n pe peny nyeb ebab ab ut utam amaa anem anemia ia pa pada da ib ibu u ha hami mill di diba band ndiingka ngkan n

deng dengan an

def defisie isiens nsii

zat zat

gizi gizi

lai ain n

(R (Riidwan dwanam amir irud udin in,,

XXXX XXXX). ).

Badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75%, hal ini semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung   berla berlangs ngsung ung di negara negara yang yang sedang sedang berkem berkemban bang g daripa daripada da negara negara yang yang sudah sudah maju. maju. Menurut penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Udayana di Bali menunjukkan 63,5% ibu hamil di Indonesia terkena anemia (Depkes, XXXX). Sedangkan kejadian anem anemii pada pada ibu ibu hami hamill di Ja Jawa wa Teng Tengah ah seb ebes esar ar 58,1 58,1 gr % (Ami Amin, XXXX XXXX)). Upaya Upa ya penangg penanggula ulanga ngan n anemia anemia telah telah banyak banyak dilakuk dilakukan, an, tetapi tetapi belum belum menunj menunjukka ukkan n   pen penur urun unan an ya yang ng be bera rart rti. i. Hal Hal ini ini dimu dimung ngki kink nkan an karen karenaa se seba bagi gian an be besa sarr ib ibu u be belu lum m menyadari pentingnya pencegahan anemia serta bahaya yang akan ditimbulkan. Salah satu penanganannya adalah perlu melakukan analisis cermat perubahan perilaku pada sasa sasara ran n ya yang ng le lebi bih h dini dini,, ya yait itu u pe peni nila laia ian n tiga tiga be bent ntuk uk opera operasi siona onall peril perilak aku u berupa berupa   penget pengetahu ahuan, an, sikap sikap dan prakte praktek k (PSP) (PSP) yang yang ada di masyar masyaraka akatt (BKKBN (BKKBN,, XXXX). XXXX). Penelitian sejenis berjudul Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Pencegahan Anemia Selama Kehamilan dari Muzayyaroh, Penelitian ini menggunakan  jenis Cross Sectional dengan 30 sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubunga hub ungan n antara antara tingkat tingkat pengeta pengetahuan huan ibu hamil hamil dengan dengan pencega pencegahan han anemia anemia selama selama kehamilan. Pada 30 responden diperoleh pengetahuan baik sebesar 46,7%, cukup baik  sebesar 26,7 % dan kurang baik sebesar 30%. Sedangkan responden yang mempunyai  pencegahan anemia dalam katagori baik adalah 43,3%, cukup baik sebesar 26,7%, dan kurang baik sebesar 30%. Teknik pengambilan data menggunakan alat bantu berupa kuesio kue sioner ner.. Keadaa Keadaan n terseb tersebut ut memungk memungkink inkan an ibu hamil hamil mengal mengalami ami anemia anemia karena karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang anemia. Oleh karena itu, pencegahan terhadap

 

anemia

sangat

diperlukan

untuk

menekan

angka

kejadian

anemia.

Sumber data yang didapat dari BPS (Bidan Praktek Swasta) X menyebutkan prevalensi anemia ibu hamil pada tahun XXXX sebesar 60%. Anemia paling sering dijumpai pada ibu

hamil

disebabkan

karena

defisiensi

zat

besi

(Manuaba,

XXXX).

Berbagai alasan di atas menjadi suatu ketertarikan peneliti untuk melakukan penilitian tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil.

B.

Rumusan

Masalah

Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia  

pada

ibu

hamil

di

C.

BPS

X

tahun

Tujuan

1.

XXXX?

Penelitian

Tujuan

Umum

Menget Men getahu ahuii hubunga hubungan n antara antara tingkat tingkat pengeta pengetahuan huan tentan tentang g anemia anemia dengan dengan kejadi kejadian an anemia

pada

ibu

2.

hamil

di

BPS

Tujuan

X. Khusus

a. Mengid Mengident entifi ifikas kasii tingkat tingkat pengeta pengetahuan huan tentan tentang g anemia anemia pada ibu hamil hamil di BPS X   b.

Mengidentifikasi

kejadian

anemia

pada

ibu

hamil

di

BPS

X

c. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia denagan kejadian anemia

D.

pada

ibu

hamil

di

Manfaat

BPS

X

Penelitian

Upaya Upa ya menuru menurunka nkan n anemia anemia dengan dengan cara cara mening meningkat katkan kan pengeta pengetahuan huan bagi ibu hamil hamil sehingga ada sikap positif ibu hamil dalam upaya pencegahan anemia.

 

PEN ENG GAR ARUH UH

AN ANEM EMIA IA

TE TERH RHA ADA DAP P

MOT OTIIVA VAS SI

BE BELA LAJA JAR  R 

SISWA DI SMP X

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Pemban Pem banguna gunan n nasion nasional al merupak merupakan an suatu suatu kegiat kegiatan an yang yang dilaks dilaksana anakan kan secara secara ter terus us menerus untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Untuk mewujudkan cita-cita   pem pemba bang nguna unan n dipe diperl rluk ukan an su sumb mber er da daya ya manu manusi siaa ya yang ng be berk rkua uali lita tas. s. Pe Pemb mbang angun unan an kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap setiap orang terwujud derajat kesehatan masyarakat masyarakat yang optimal melalui  pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, dan dan pemu pemuli liha han n  

ke kese seha hata tan n

berkesinambungan

yang yang dila dilaks ksan anak akan an se seca cara ra meny menyel elur uruh uh,, (Depkes

RI,

te terp rpad adu u da dan n XXXX).

Akan tetapi masih banyak masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, salah satunya adalah anemia. Anemia adalah penyakit yang ditandai oleh rendahnya kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah sehingga mengakibatkan fungsi dari Hb untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh tidak berjalan dengan baik. Di Indonesia, kasus anemia umumnya terjadi karena kekurangan zat besi. Persoalan zat besi masih menjadi persoalan serius bagi

 

Indonesia karena kekurangan zat besi memainkan andil besar terhadap rendahnya kualitas sumber sum ber daya daya manusi manusiaa Indones Indonesia. ia. Diperk Diperkira irakan kan 20% sampai sampai 80% anak di Indones Indonesia ia menderita

anemia

gizi

besi.

Berdas Ber dasark arkan an survey survey keseha kesehatan tan rumah rumah tangga tangga di Indones Indonesia ia tahun tahun XXXX XXXX preval prevalens ensii anemia pada remaja sekitar 26,5%. Jenis dan besaran masalah gizi di Indonesia tahun XXXX-X XXX X-XXXX XXX menunj menunjukk ukkan an 3,5 juta juta remaja remaja dan WUS mender menderit itaa anemia anemia gizi gizi besi besi (Sutaryo

dalam

Republika,

XXXX).

Dampak yang ditimbulkan anemia gizi besi ini, terutama pada anak sekolah antara lain adalah ada lah kesaki kesakitan tan dan kemati kematian an mening meningkat kat,, pertum pertumbuha buhan n fis fisik, ik, perkem perkemban bangan gan otak, otak, motorik, mental dan kecerdasan terhambat, daya tangkap belajar menurun, pertumbuhan da dan n ke kese sega gara ran n fisi fisik k menur menurun un se sert rtaa inte intera raks ksii so sosi sial al kura kurang ng.. Bahk Bahkan an anemi anemiaa dapat dapat menurunkan menur unkan produktivitas produktivitas kerja hingga 20%. Keadaan ini tentu memprihatinkan memprihatinkan bila menimpa anak-anak Indonesia yang akan menjadi penerus pembangunan (Depkes RI, XXXX). Berd Be rdas asar arka kan n la lata tarr be bela lakan kang g diat diatas as,, pe pene neli liti ti te tert rtar arik ik un untu tuk k meng menget etah ahui ui le lebi bih h ja jauh uh   bag bagai aim mana ana

peng pengar aruh uh

an anem emiia

B.

ter erha hada dap p

mot otiivas vasi

bela belajjar

si sisswa

di

SMP

Rumusan

X.

Masalah

Sebe Sebera rapa pa besa besarr pe peng ngar aruh uh an anem emia ia terh terhad adap ap moti motiva vasi si be bela laja jarr si sisw swaa di SMP SMP X? X?..

C.

Tujuan

1. Untuk

Penelitian

Tujuan mengetah ahui ui

pengar aru uh

2.

ane nem mia

Umum terha had dap

motiva vassi

Tujuan

be bellajar

siswa. Khusus

Untuk Unt uk menget mengetahui ahui sebera seberapa pa besar besar prosen prosentas tasee motiva motivasi si belaja belajarr siswa siswa kelas kelas 1 yang yang mengalami

D.

1.

anemia

di

Manfaat

Manfaat

SMP

X.

Penelitian

Teoritis

Menamb Men ambah ah khasan khasanah ah ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an tentan tentang g pengaru pengaruh h anemia anemia ter terhada hadap p motiva motivasi si  

belajar

 

2.

Manfaat

Praktis

a. Sebagai masukan bagi institusi sekolah agar dapat lebih memperhatikan siswanya yang menderita

anemia.

 b. Sebagai masukan bagi orang tua agar dapat lebih memperhatikan kesehatan anaknya. 0Share

KARYA TULIS ILMIAH (KTI) D-IV PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK  PIJAT

BAYI

DI

POLINDES

X

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Masalah

Seorang anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat menjadi menja di sumber daya manusia manusia yang berkualitas berkualitas dan tangguh. tangguh. Tercapainya Tercapainya pertumbuhan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling  berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi yang  

berguna

(Dasuki,

XXXX).

Ikatan batin yang sehat sangat penting bagi anak terutama dalam usia 2 tahun pertama yang yan g akan menent menentukan ukan perkem perkembang bangan an keprib kepribadi adian an anak anak selanj selanjutn utnya. ya. Selain Selain faktor  faktor    bawaan yang dianugerahkan Tuhan sejak lahir, stimulus dari luar juga berperan bagi   per pertu tumb mbuh uhan an

fisik sik

dan dan

per perkemb kemban anga gan n

emos emosio iona nall

anak anak

(Wi (Wibowo bowo,,

XX XXXX XX). ).

Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/XXXX tentang Standar Profesi Bidan menyebutkan bahwa bidan mempunyai kewenangan untuk  melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. Salah satu   bentuk stimulasi tumbuh kembang yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan

melakukan

pijat

bayi.

Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada permukaan

 

kulit bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan yang bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan limpha (Subakti dan

Rizky,

XXXX).

Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak  tubuh berkelanjutan berkelanjutan yang dapat mempertahankan mempertahankan perasaan aman pada bayi. Laporan Laporan tertua tertua tentan tentang g seni seni pijat pijat untuk untuk pengoba pengobatan tan tercat tercatat at di Papyru Papyruss Ebers, Ebers, yaitu yaitu catata catatan n kedokteran zaman Mesir Kuno. Ayur-Veda buku kedokteran tertua di India (sekitar 1800 SM)) yang SM yang menuli menuliska skan n tentan tentang g pijat, pijat, diet, diet, dan olah olah raga raga sebaga sebagaii cara cara penyemb penyembuha uhan n utamamasa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di Cina dari Dinasti Tang juga meyaki mey akini ni bahwa bahwa pijat pijat adalah adalah salah salah satu satu dari dari 4 teknik teknik pengoba pengobatan tan pentin penting g (Roesl (Roesli, i, XXXX). Setelah melakukan studi pendahuluan pada 20 responden di Polindes Harapan Bunda, masih banyak orang tua bayi yang belum mengetahui manfaat lebih jauh dari pijat bayi da dan n be belu lum m mema memaha hami mi ba bagai gaima mana na memi memija jatt bayi bayi ya yang ng be bena narr se sehi hing ngga ga ti tidak dak bi bisa sa melakukan pemijatan secara mandiri. Alasan orang tua memijatkan bayinya karena bayi sedang sakit batuk, rewel dan terjatuh. Maka dari latar belakang tersebut penulis ingin meneliti tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat  

bayi

di

B.

Polindes

Perumusan

X.

Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Adakah pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat  

bayi

di

C.

polindes

Tujuan

1.

X?"

Penelitian

Tujuan

Umum

Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik   

pijat

bayi

2.

di

polindes

Tujuan

X. Khusus

a. Mengetahui karakteristik responden yang melakukan praktik pijat bayi baik sebelum dan

setelah

mendapatkan

pendidikan

kesehatan.

 

  b. b. c.

Meng Menget etah ahui ui Menge engettahui ahui

prak prakti tik k

pija pijatt

ba bayi yi

se sebe belu lum m

prak prakttik

pija pijatt

bay bayi

set etel elah ah

di dibe beri rika kan n di dibe beri rika kan n

pe pend ndid idik ikan an pend pendiidi dika kan n

ke kese seha hata tan. n. kese keseha hattan. an.

D.

Manfaat

1.

Teori

Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam ruang

lingkup

kesehatan

anak

tentang

pijat

2.

bayi. Aplikatif

a.

Bagi

 

Institusi

Penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana kepustakaan dan informasi ilmiah tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi.  

b.

Bagi

Masyarakat

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang manfaat dari pijat   bayi serta cara memijat bayi yang benar sehingga dapat memotivasi orang tua untuk  meningkatkan c.

kesehatan Bagi

bayinya.

Peneliti

Selanjutnya

Peneliti menjadikan penelitian ini sebagai acuan pembuatan karya tulis ilmiah yang lebih  

baik

di

masa

E.

yang

akan

Keaslian

datang.

Penelitian

Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Zulaika (XXXX) dengan judul "Pengaruh Pijat Bayi Ba yi Terh Terhad adap ap Bera Beratt Bada Badan n Neon Neonat atus us di RB Y". Y". Pene Peneli liti tian an Zula Zulaik ikaa (XXX (XXXX) X) menggu men ggunaka nakan n desain desain peneli penelitia tian n Quasi Quasi Eksper Eksperime iment nt dengan dengan ran rancan cangan gan Rendomi Rendomized zed Control

Group

Pretest

and

Postest,

Analisa

da datta

mengguna nak kan

t-test.

Perbedaan penelitian Zulaika (XXXX) dengan penelitian ini yaitu terletak pada variabel   bebas bebas dan variab variabel el terika terikat. t. Pada Pada peneli penelitia tian n ini menggun menggunakan akan rancang rancangan an One Group Group Pretest-Postest.

 

AKTIVITAS

PENGUKURAN

WAKTU

PASAR

DAN

PENY PE NYEL ELEKS EKSIA IAN N (M (MAR ARKET KET TIM TIMIN ING G AN AND D SE SELEC LECTI TIVI VITY TY)) PADA KINERJA REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA

BAB I PENDAHULUAN

I.1.

Latar

Belakang

Penelitian

Invest Inv estasi asi pada pada masa masa kini kini sudah sudah cukup cukup dikena dikenall masyar masyarakat akat menenga menengah h di Indone Indonesia sia.. Bahkan, Bah kan, pemeri pemerinta ntah h mendor mendorong ong upaya-up upaya-upaya aya agar agar masyar masyaraka akatt menjad menjadii lebih lebih 'melek  'melek  finansial'. Perkenalan pada dunia investasi dan finansial menjadi penting terutama ketika taraf hidup masyarakat naik, dan mereka mempunyai dana berlebih yang tidak digunakan. Dana berlebih itu diharapkan dapat disalurkan melalui investasi yang dapat meningkatkan keseja kes ejahte hteraa raan n masyar masyaraka akatt sebaga sebagaii invest investor, or, maupun maupun si pengguna pengguna invest investasi asi.. Apab Apabil ilaa masyarakat tidak kenal investasi, maka kesempatan peningkatan kesejahteraan tersebut akan hilang. Selain itu, masyarakat jadi mudah ditipu dengan janji-janji investasi palsu yang

malah

menghilangkan

uang

mereka.

Kendala yang dihadapi masyarakat biasanya terkait dengan pemahaman bahwa investasi itu butuh dana yang besar. Masyarakat segan mengeluarkan dana besar yang hasilnya  baru dapat dinikmati di masa depan. Untuk menghadapi kendala itu, dan tentunya meraih investor

yang

lebih

luas,

maka

investasi

reksa

dana

pun

dibentuk.

Investasi di reksa dana sangat menarik terutama karena tidak memerlukan dana awal

 

yang besar dan imbal hasilnya pun lumayan, paling tidak lebih tinggi dari tabungan yang mendominasi

penempatan

uang

masyarakat.

Reksa dana mulai diperkenalkan ke Indonesia ketika PT Danareksa didirikan tahun 1976. Kemudian pada tahun 1995 berdiri sebuah reksa dana tertutup yaitu PT BDNI Reksa Dana Da na.. Ta Tahu hun n XXXX XXXX,, se semp mpat at te terj rjadi adi pe penca ncair iran an be besa sarr-be besa sara ran n da dana na in inves vesto torr ya yang ng membuat pasar reksa dana terpuruk. Tapi, pada tahun XXXX dan XXXX, reksa dana kemb kembal alii

nai naik

dan dan

menj menjad adii

sa sallah

sa sattu

inst instrrumen umen

inves nvesttas asii

yang ang

di dige gema marri.

Reksa dana syariah merupakan produk yang muncul awal tahun 2000-an, dan merupakan   jawaba jawaban n bagi bagi invest investor or yang yang ingin ingin menana menanamka mkan n modaln modalnya ya pada usahausaha-usa usaha ha yang yang diang diangga gap p ha hala lal. l. Masy Masyar araka akatt pe pemo moda dall te ters rseb ebut ut ti tida dak k hanya hanya in ingi gin n mend mendap apat atka kan n  pertumbuhan dari investasinya, tapi juga mengharapkan dananya tidak ditanamkan pada usaha-usaha yang haram atau yang tidak mereka sukai. Maka, reksa dana syariah menjadi instrumen

investasi

I.

yang

menarik

2.

dan

semakin

Perumusan

Penelitian

ini

bertumbuh.

Masalah

ingin

mengetahui:

a. Apakah Apakah manaje manajerr invest investasi asi memili memiliki ki kemamp kemampuan uan penguku pengukuran ran waktu waktu pasar pasar (marke (markett timing)

!

  b. Apakah Apakah manaje manajerr invest investasi asi memili memiliki ki kemamp kemampuan uan penyele penyeleksi ksian an efek efek (selec (selectiv tivit ity) y) !

I.

3.

Ruang

Lingkup

Penelitian

Penelitia Penel itian n dilakukan dilakukan pada produk reksadana reksadana syariah yang beroperasi beroperasi pada jangka waktu Januari XXXX sampai Desember XXXX. Rentang waktu tersebut dipilih karena cukup mewakili pergerakan pasar reksa dana syariah di Indonesia. Dari batasan waktu tersebut,  penulis mendapatkan 8 produk reksa dana syariah yang berasal dari 5 manajer investasi. Penelitian dibatasi pada analisis bagian dari imbal hasil reksa dana syariah yang berkaitan de deng ngan an ke kema mamp mpuan uan pe peng nguku ukura ran n wakt waktu u pa pasa sarr (mar (marke kett ti timi ming ng)) dan ke kema mamp mpua uan n  

penyeleksian

I.

Tujuan

4.

dan

efek

(selectivity)

Tujuan

dan

manfaat

penelitian

dari

manajer

Manfaat

ini

investasi.

Penelitian

adalah

untuk:

 

a. mengetahui kemampuan manajer investasi dalam mengukur waktu pasar (timing) dan meny me nyel elek eksi si efek efek (sel (select ectiv ivit ity) y) pada pada masi masing ng-m -mas asin ing g sa samp mpel el re reks ksaa da dana na syar syaria iah. h.  b. mengetahui aktivitas pengukuran waktu pasar dan seleksi pada seluruh sampel reksa dana

syariah

secara

umum.

c. Memberi informasi tambahan yang berguna untuk menilai dan memilih investasi di reksa

dana

I.

5.

Metode

Pengumpulan

Data

Dataa yang Dat yang digunak digunakan an adalah adalah data data sekunde sekunder, r, yaitu yaitu data data yang yang did didapa apatka tkan n dari dari telaah telaah literatur baik berupa buku, jurnal, maupun internet. Data yang dibutuhkan adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB) harian dari kedelapan produk reksadana syariah yang didapat dari situs Bapepam LK (www.bapepam.go.id). Data Jakarta Islamic Index sebagai tolak ukur  indeks pasar didapat dari situs Bursa Efek Indonesia (www.bei.co.id). Data Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) sebagai acuan risk-free rate didapat dari situs Bank  Indonesia

(www.bi.go.id).

I.

Penelitian

6.

ini

Sistematika

terdiri

dari

BAB

lima

bab

yang

disusun

I

Penulisan

sebagai

berikut: Pendahuluan

Bab ini berisi gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan. Gambaran umum terseb tersebut ut mencak mencakup up latar latar belakan belakang g penelit penelitian ian,, perumu perumusan san masala masalah, h, rua ruang ng lingkup lingkup  penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data, serta sistematika  

penulisan

BAB

II

Landasan

Teori

Padaa bab ini penuli Pad penuliss akan akan mengur menguraik aikan an konsep konsep dasar dasar reksa reksa dana konvensio konvensional nal dan syariah, evaluasi kinerja portfolio, serta penjabaran teori pengukuran waktu pasar (market timing) dan penyeleksian efek (selectivity). Sumber penjabaran tersebut adalah buku serta   BAB

jurnal-jurnal III

Metodologi

Penelitian

Pada bab ini penulis akan menguraikan metode pengolahan data yang digunakan dalam mengukur kinerja reksadana serta melihat keberadaan kemampuan pengukuran waktu

 

  pasar pasar dan penyel penyeleks eksian ian efek efek dari dari manaje manajerr invest investasi asi.. Metode Metode pengola pengolahan han data data yang yang digunakan

adalah

BAB

Henriksson

IV

&

Analisis

Merton. Data

Pada bab ini penulis akan menuangkan data-data olahan dan menganalisisnya. Analisis akan aka n dilakuk dilakukan an berdas berdasark arkan an metode metode pengol pengolahan ahan data, data, ser serta ta dari dari berbag berbagai ai teori teori serta serta literatur. BAB

V

Kesimpulan

dan

Saran

Pada bab ini penulis akan menyimpulkan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan, serta saran-saran yang berguna untuk penelitian selanjutnya.

 

ANALIS ANA LISIS IS VOL VOLATIL ATILITA ITAS S NIL NILAI AI AKTI AKTIVA VA BER BERSIH SIH ANT ANTARA ARA REKS RE KSA A

DA DANA NA

CA CAM MPU PURA RAN N

KO KONV NVE ENS NSIO IONA NAL L

DE DENG NGAN AN

REKSA DANA CAMPURAN SYARIAH

BAB I PENDAHULUAN

I.1.

Latar

Belakang

Sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27, reksa dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat  pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi yang yan g telah telah mendap mendapat at izin izin dari dari Bapepam Bapepam (Badan (Badan Pengawa Pengawass Pasar Pasar Modal) Modal).. Portof Portofoli olio o investasi dari reksa dana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti seper ti saham, obligasi, obligasi, instrumen instrumen pasar uang, atau campuran campuran dari instrumen-inst instrumen-instrumen rumen diatas. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah investor dan dana yang diinvestasikan dalam reksadana meningkat dengan pesat. Nilai Aktiva Bersih mulai mengalami peningkatan di tahun tah un XXXX XXXX yang yang mencap mencapai ai Rp 110 triliu triliun, n, dan mencapa mencapaii puncakn puncaknya ya pada bulan Februari XXXX dengan total dana yang dikelola mencapai Rp 113 triliun. Namun pada triwul triwulan an akhir akhir XXXX XXXX sempat sempat mengal mengalami ami penurun penurunan, an, bai baik k dalam dalam hal NAB maupun maupun   jumlah investor. Peningkatan NAB dan investor ini disebabkan situasi ekonomi yang relatif stabil dan kondusif bagi perkembangan reksadana serta semakin banyaknya jumlah Wakil Wak il Agen Penjual Penjual Reksa Reksa Dana. Dana. Apalag Apalagii saat saat ini kita dapat dapat menggun menggunaka akan n media media Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendapatkan  

pelayanan

reksa

dana.

Berikut merupakan jenis-jenis reksa dana yang terdapat di Indonesia beserta efek, resiko, dan

*

tujuan

Tabel

sengaja

investasinya.

tidak

ditampilkan

*

 

Dalam penelitian yang penulis lakukan ini, penulis lebih memfokuskan diri pada reksa danaa campur dan campuran. an. Alasan Alasan pemil pemiliha ihan n reksa reksa dana dana jenis jenis ini adalah adalah untuk untuk mem memudah udahkan kan melakukan pembandingan karena pada reksa dana campuran terdapat jenis konvensional dan sy syari ariah. ah. Reksa Reksa dana dana campur campuran an adalah adalah jenis jenis reksa reksa dana dana yang yang men mengin ginves vestas tasika ikan n dananya pada berbagai instrumen keuangan seperti portofolio saham, obligasi, dan surat  berharga pasar uang dengan komposisi yang berbeda-beda. Reksa dana campuran di Indonesia terbagi menjadi 2 yaitu reksa dana campuran konvensional dan reksa dana campur cam puran an sy syari ariah. ah. Ada bebera beberapa pa hal yang yang membed membedakan akan kedua kedua reksa reksa dana ter terseb sebut. ut. Reksadana campuran syariah memiliki kebijakan investasi yang berbasis pada prinsip  prins prinsip ip Islam Islam.. Instru Instrumen men invest investasi asi yang yang dipil dipilih ih dal dalam am portof portofoli oliony onyaa harusl haruslah ah yang yang dikategorikan halal. Dikatakan halal, jika pihak yang menerbitkan instrumen investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, tidak  melakukan riba atau membungakan uang. Jadi, saham, obligasi dan sekuritas lainnya yang yang dike dikelu luar arka kan n pe peru rusa saha haan an ya yang ng us usaha ahany nyaa be berh rhub ubung ungan an de denga ngan n pr produ oduks ksii at atau au  penjualan minuman keras, rokok dan tembakau, produk mengandung babi, bisnis hiburan   berba berbau u masksi masksiat, at, bisnis bisnis senjat senjata, a, perjud perjudian ian,, pornog pornograf rafi, i, dan sebagai sebagainya nya tidak tidak akan akan dimasu dim asukka kkan n ke dalam dalam portof portofoli olio o rek reksad sadana ana.. Intisa Intisarin rinya, ya, hanyal hanyalah ah sekuri sekuritas tas yang yang dikategorikan halal yang bisa masuk dalam portofolio reksadana syariah ini. Di samping itu, segi pengelolaan dana reksadana ini juga berdasarkan Islam, yang tidak mengizinkan   penggunaan

strategi

investasi

yang

menjurus

ke

arah

spekulasi.

Acuan yang diperlukan diperlukan reksadana ini, sudah tentu haruslah haruslah juga berprinsip berprinsip Islam. Kirakira setahun yang lalu, di Bursa Efek Jakarta sudah diluncurkan indeks harga saham yang disebut indeks syariah atau sering disebut dengan Jakarta Islamic Index (JII). Sahamsaham yang masuk ke dalam JII adalah saham-saham yang dikategorikan halal. Salah satu sat u tujuan tujuan pelunc peluncura uran n indeks indeks syaria syariah h ini, ini, tak lain lain adalah adalah untuk untuk memudah memudahkan kan dan menarik minat investor muslim untuk berinvestasi pada saham-saham yang dikategorikan halal. Dari nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana per 31 Maret, total kapitalisasi reksa dana campuran di Indonesia sebesar Rp9,54 triliun dengan tingkat pertumbuhan sebesar  46,3 46, 3 %. Dengan Dengan tingka tingkatt pertum pertumbuha buhan n yang yang sebesa sebesarr ini maka reksa reksa dana dana campur campuran an semakin menarik untuk diteliti. Hal ini pula lah yang menjadi alasan pemilihan reksa dana

ini

sebagai

topik

penelitian

dalam

skripsi

ini.

 

 Namun saat ini masih banyak investor reksa dana yang hanya membandingkan return saja dan mengabaikan faktor risiko. Padahal reksa dana juga mempunyai resiko, termasuk   pada reksa dana campuran konvensional dan syariah. Ada beberapa hal yang mungkin menyebabkannya -

:

Volatilitas

dari

Nilai

Aktiva

Bersih

- Resiko redemption (rush) yaitu Fund manager mungkin terpaksa menjual efeknya di waktu

yang

tidak

tepat

karena

terjadi

redemption

Karena adanya perbedaan profil resiko pada reksa dana konvensional dan syariah maka  penulis ingin melakukan perbandingan antar kedua jenis reksa dana tersebut dengan melakukan perbandingan volatilitas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui reksadana mana yang lebih volatile antara kedua reksadana tersebut. Dalam melakukan analisis tersebut  p pen enul ulis is meng menggun gunak akan an je jeni niss re reks ksada adana na dari dari pe peru rusa saha haan an in inves vesta tasi si ya yang ng sa sama ma ag agar  ar    perbedaan

policy

antar

manajer

investasi

dapat

diminimalkan.

Salah satu cara untuk menganalisa risiko sebelum berinvestasi adalah dengan analisa volatilitas (analisa teknikal) NAB reksa dana di masa lampau. Sehingga dengan adanya analisa volatilitas dari satu atau beberapa aset maka diharapkan tingkat variabilitasnya akan terdeteksi. Jika suatu aset memiliki volatilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa harga aset tersebut sangat fluktuatif sehingga return yang dihasilkan juga berfluktuasi. Volati Vol atilit litas as merupa merupakan kan sebuah sebuah termi terminol nologi ogi kepekaa kepekaan n (sensi (sensitif tifita itas) s) atau atau ukuran ukuran dar darii ketida ket idakpa kpasti stian an sebuah sebuah data data deret deret waktu waktu keuanga keuangan n sehing sehingga ga merupa merupakan kan ris risiko iko yang yang mungkin dihadapi investor dalam perdagangan di bursa dimana besaran ini dinyatakan sebaga seb agaii standar standar deviasi deviasi dari dari laju laju peruba perubahan han penyus penyusun un dat dataa deret deret waktu waktu keuangan keuangan.. (Yoh Yohanes

Sury urya

da dan n

Hok okk ky

Situn ung gkir,

Sifat

Statistika

Data

Keu euaangan)

Analisis Anali sis volatilit volatilitas as ini akan dilakukan dilakukan dengan menggunakan model ARCH/GARCH. ARCH/GARCH. Meto Me tode de

ARCH ARCH/G /GAR ARCH CH

digu diguna naka kan n

ka kare rena na

meng mengan andu dung ng

ko kons nsep ep

Cond Condit itio iona nall

Heteroscedastic, yaitu sebuah konsep tentang ketidak-konstanan varians dari data acak  dimana

perub ubaahan

variansi

ini

dipeng ngaaruh uhii

oleh

data

aca cak k

sebe bellumnya.

Sampel Sam pel yang yang diguna digunakan kan penulis penulis dalam dalam melakuk melakukan an penelit penelitian ian ini harus harus memenuh memenuhii  

beberapa

kriteria,

antara

lain

:

a. Reksa dana campuran konvensional dan syariah yang dipilih berada di bawah Manajer  Investasi

yang

sama.

 

  b.

Data

NAB

yang

1.2.

diambil

memiliki

periode

Tujuan

yang

sama

Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan manakah jenis reksadana yang lebih volati vol atile le antara antara reksad reksadana ana campur campuran an konvens konvension ional al atau atau reksad reksadana ana campur campuran an syari' syari'ah ah dengan

menggunakan

1.3.

pemodelan

Ruang

ARCH

Lingkup

GARCH.

Penelitian

Peneli Pen elitia tian n ini bertuj bertujuan uan untuk untuk memban membandin dingka gkan n karakt karakteri eristi stik k volati volatilit litas as kondisi kondisional onal reks reksad adan anaa

ca camp mpur uran an

ko konv nven ensi sion onal al

menggunakan

da dan n

re reks ksad adan anaa

pemodelan

ca camp mpur uran an ARCH

syar syari' i'ah ah

de deng ngan an GARCH.

Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa pergerakan volatilitas kondisional antara reksa dana campuran konvensional dengan reksa dana campuran syariah pada periode 3 Januari

XXXX-28

1.4.

Desember

Metode

Pemilihan

XXXX.

Sampel

Pada penelitian ini peneliti menggunakan sample reksa dana campuran konvensional yang yan g diwaki diwakili li oleh oleh AAA Balanc Balanced ed Fund, Fund, BNI Dana Flexib Flexible, le, Danare Danareksa ksa Anggre Anggrek  k  dibandingkan dengan reksa dana campuran syariah AAA Syariah Fund, BNI Danaplus Syariah,

dan

Danareksa

Syariah

Berimbang.

Sampel yang diambil adalah data nilai aktiva bersih selama 2 (dua) tahun dari 3 Januari XXXX- 28 Desember XXXX. Alasan pemilihan penelitian pada periode tersebut adalah karena reksa dana campuran, khususnya syariah, baru mulai berkembang secara pesat  

1.5.

pada

awal

Metode

tahun

Pengolahan

XXXX.

Data

Penuli Pen uliss mengam mengambil bil data data Nilai Nilai Akt Aktiva iva Bersih Bersih selama selama period periodee 3 Januar Januarii XXXX-2 XXXX-28 8 Desember XXXX. Setelah itu dilakukan pemeriksaan apakah setiap harinya sudah terisi  Nilai Aktiva Bersih. Jika ada yang masih kosong (karena hari libur nasional atau sebab yang lain), maka akan diisi dengan Nilai Aktiva Bersih pada hari sebelumnya (asumsi efficient

market)

.

 

Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder  yang telah beredar di masyarakat dan secara mudah didapatkan melalui internet atau website

badan-badan

terkait.

Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pemodelan ARCH/GARCH ARCH/ GARCH.. Metode ARCH/GARCH ARCH/GARCH digunakan digunakan karena kebanyakan data keuanga keuangan n mengandung mengan dung konsep Conditional Conditional Heterosceda Heteroscedastic, stic, yaitu sebuah konsep tentang tentang ketid ketidakakkonstanan variansi dari data acak dimana perubahan variansi ini dipengaruhi oleh data acak sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah penelitian ini sebagai berikut : 1. Pengumpulan data-data yang akan digunakan dalam penelitian, dalam hal ini nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana campuran konvensional dan syariah, serta melakukan normalisasi 2. 3.

Cek Membersihkan

4.

data

day

of

the

week

effect

stationary

mean

Pengujian

6.

8.

dari

Estimasi

5.

7.

Stasioneritas

autocorrelation

Pengujian

ARCH

Estimasi

error  

conditional

Pembentukkan

volatility

GARCH

variance

series

Untuk pengolahan data digunakan alat bantu berupa software E-Views versi 4.1 dan Microsoft

Excel.

1.6.

Penul enuliisa san n

Sistematika

pene penelliti itian ini ini

Bab

Penulisan

ak akan an ter erdi diri ri dari dari li lima ma bab bab I

ut utam ama, a, di dian anta tarrany anya

:

:

Pendahuluan

Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingku ngkup p Bab

pene penellitia itian, n,

met etod odol olog ogii

pene penellitian tian,,

II

:

dan dan

si sist stem emat atiika

Landasan

penu penullis isan an.. Teori

Bab ini akan berisikan tinjauan literatur mengenai teori-teori dan konsep-konsep tentang investasi, reksa dana, konsep volatilitas, model optimal tingkat mean dan varians, dan GARCH Bab

variance III

:

series. Metodologi

Penelitian

 

Bab ini menjabarkan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini mulai dari cek  stasioneritas, penyusunan model optimal tingkat mean dan varians dengan menggunakan ARCH/GARCH, Bab

hingga

IV

pembentukan

:

Analisis

GARCH dan

variance

Pembahasan

series. Penelitian

Bab ini berisi berisikan kan analis analisis is dari dari penelit penelitian ian yang yang dilaku dilakukan kan dan juga juga akan dijela dijelaska skan n   bagaimana

temua uan n

Bab

yang V

didapa pattkan

dari

hasil :

pe pen nelitian

tersebut. Penutup

Bab ini berisikan kesimpulan atas hasil penelitian, keterbatasan penelitian serta saransara saran n ya yang ng te terk rkai aitt de denga ngan n pe pene neli liti tian an ini ini se sehi higga gga di diha hara rapk pkan an da dapat pat be berg rgun unaa un untu tuk  k   penelitian selanjutnya.

 

ANALISIS

KEBUTUHAN

PASIEN

TERHADAP

MUTU

PELAYANAN UNIT RAWAT JALAN DI PUSKESMAS X

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar

Belakang

Dalam rangka mewujudkan status kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya harus dilaksanakan, salah satu di antaranya ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat dasar di Indonesia adalah melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya dan diberi tanggung jawab sebagai pengelola kesehatan bagi masyarakat tiap wilayah Kecamatan dari Kabupaten/ Kotamadya

bersangkutan

(Depkes).

Seja Sejala lan n denga dengan n maki makin n ting tinggi giny nyaa ting tingka katt pe pendi ndidi dikan kan da dan n ke kead adaa aan n so sosi sial al ek ekono onomi mi masyarakat masy arakat,, maka kebutuhan dan tuntutan tuntutan masyarakat masyarakat akan kesehatan kesehatan tampak makin meningkat pula. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan tersebut, tidak ada upaya lain yang dapat dilakukan, kecuali menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik 

baiknya

(Azwar,

Untu Un tuk k meny menyel elen engg ggar arak akan an pelay pelayan anan an ke kese seha hata tan n ya yang ng se seba baik ik-ba -baik ikny nya, a, di dipe perl rluk ukan an  pelayanan yang berorientasi kepada pasien, artinya produk atau jasa yang didesain sesuai de deng ngan an kebut kebutuha uhan n dan ha hara rapan pan pasie pasien, n, denga dengan n de demi miki kian an mutu mutu pe pela laya yana nan n dapat dapat meningkat. menin gkat. Fokus kepada pasien merupakan merupakan tanda bahwa organisasi organisasi pelayanan telah menerapkan suatu sistem manajemen mutu. Adopsi ini hendaknya menjadi keputusan yang yan g str strate ategis gis bagi bagi organi organisas sasi. i. Dimana Dimana fokus fokus pasien pasien ini merupak merupakan an salah salah satu satu dari dari delapan del apan prinsi prinsip p manajm manajmen en mutu mutu versi versi Intern Internasi asiona onall Standa Standard rd Organi Organizat zation ion (ISO) (ISO) 9001:2000. Fokus pada kebutuhan dan harapan pasien diperkenalkan sebagai kunci peningkatan mutu oleh Deming, Juran, Crosby dan pencetus Total Quality Management (TQM). Pihak yang menentukan mutu pelayanan adalah pasien. Karena itu perusahaan perlu mengetahui sampai sejauh mana tingkat kepuasan pasien dan kebutuhan pasien yang perlu dipenuhi

1994).

 

oleh

perusahaan

(Kurniasari

dan

Kuntjoro,

XXXX).

Dalam menentukan kebutuhan pasien terhadap mutu pelayanan dapat digunakan dimensi mutu mut u berdas berdasark arkan an teori teori menuru menurutt Parasu Parasuram raman an et.all et.all (1991) (1991) yang yang menyat menyatakan akan bahwa bahwa dimensi mutu yang perlu diperhatikan adalah "responsiveness (ketanggapan), reliability (kehandalan), assurance (jaminan), emphaty (empati), tangibles (bukti langsung) yaitu sarana

dan

fasilitas

fisik".

Puskesmas Kecamatan X yang sejak tahun XXXX telah berkomitmen untuk menjalankan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan hingga saat ini, Puskesmas tersebut selalu melaku mel akukan kan perbai perbaikan kan berkes berkesina inambu mbunga ngan n dalam dalam pelaya pelayanan nan yang yang diberi diberikan kan kepada kepada masyarakat. Salah satu klausul dalam ISO 9000:2000 dinyatakan bahwa organisasi harus memenuhi

kebutuhan

pasien.

Hasil survei kepuasan pasien yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan X pada bulan Juli XXXX terhadap pasien rawat jalan, jalan, menunjukkan menunjukkan bahwa dari 75 orang, didapatkan didapatkan 48% menyatakan cukup puas terhadap kesesuaian diagnosa, 43% menyatakan cukup puas terhadap keramahan petugas, 50% menyatakan cukup puas terhadap kebersihan ruangan, 41% menyatakan puas terhadap perhatian petugas, 45% menyatakan cukup puas terhadap waktu pelayanan, 53% menyatakan cukup puas terhadap kemudahan komunikasi, dan 53%

menyatakan

cukup

puas

terhadap

penanganan

keluhan.

Pemenu Pem enuhan han kebutu kebutuhan han pasien pasien di Puskes Puskesmas mas Kecamat Kecamatan an X hanya hanya berdas berdasark arkan an aspek  aspek    penguk pengukura uran n kepuasa kepuasan n pasien pasien,, puas atau atau tidak tidak puas. puas. Dan itu belum belum mengga menggamba mbarka rkan n  

bahwa

sesungguhnya

apa

yang

menjadi

kebutuhan

pasien.

Untu Un tuk k meme memenu nuhi hi ke kebu butu tuha han n pa pasi sien enny nya, a, maka maka Puske uskesm smas as Keca Kecama mata tan n X pe perl rlu u mengidentifikasi kebutuhan pasien. Selama ini Puskesmas Kecamatan X telah melakukan   penang penangana anan n keluhan keluhan pasien pasien terhad terhadap ap mutu mutu pelaya pelayanan nan,, penguku pengukuran ran kepuas kepuasan an pasien pasien de deng ngan an mela melakuk kukan an su surv rvei ei ke kepua puasa san n pasie pasien, n, da dan n mela melaku kuka kan n ti tinda ndaka kan n ko kore reks ksii dan  pencegahan terhadap keluhan dan pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan pasien. Serta

adanya

kotak

saran

untuk

menampung

aspirasi

pasien.

Oleh Ole h karena karena itu, itu, peneli peneliti ti ingin ingin menget mengetahui ahui secara secara mendal mendalam am mengena mengenaii bagaima bagaimana na kebutuhan pasien terhadap mutu pelayanan berdasarkan dimensi-dimensi mutu. Dalam hal ini, peneliti lebih berfokus pada kebutuhan pasien unit rawat jalan, terdiri dari : loket, Bala Ba laii Peng Pengoba obata tan n Umum Umum (B (BPU PU), ), Apot Apotik ik,, Bala Balaii Pe Pengo ngoba bata tan n Gi Gigi gi (BPG (BPG), ), Bala Balaii

 

Pengobatan Mata (BPM), laboratorium, radiologi, klinik gizi, klinik Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Ruang Bersalin (RB), Pelayanan penanggulangan Tuberkulosis Paru (P2TB), mengingat unit tersebut merupakan pelayanan yang utama, ramai di kunjungi, dan telah tersertifikasi ISO 9001:2000. Dengan mengetahui kebutuhan pasien, maka organisasi yang berorientasi kepada

pasien

dapat

1.2

meningkatkan

mutu

Perumusan

pelayanan.

Masalah

Berd Be rdas asar arka kan n la lata tarr be bela laka kang ng yang yang tela telah h dike dikemu muka kaka kan, n, maka maka da dapa patt di diru rumu musk skan an  permasalahannya bahwa pada unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan X tahun XXXX   belum

diketahui

kebutuhan

1.3

pasien

terhadap

mutu

Pertanyaan

pelayanan.

Penelitian

Bagaim Bag aimana ana kebutu kebutuhan han pasien pasien terhad terhadap ap mutu mutu pelaya pelayanan nan unit unit rawat rawat jalan jalan Puskes Puskesmas mas Kecamatan

X

Tahun

1.4

Tujuan

1.4.1

XXXX

?

Peneliti

Tujuan

Umum

Mengidentifikasi kebutuhan pasien terhadap mutu pelayanan unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan

X

1.4.2

Tahun

XXXX.

Tujuan

Khusus

1. Diket Diketahuiny ahuinyaa kebutuhan kebutuhan pasien pasien terhadap terhadap dimensi dimensi responsive responsiveness ness unit rawat jalan Puskesmas

Kecamatan

X

Tahun

XXXX.

2. Diketahuinya kebutuhan pasien p asien terhadap dimensi reliability unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan

X

Tahun

XXXX.

3. Diketahuinya kebutuhan pasien terhadap dimensi assurance unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan

X

Tahun

XXXX.

4. Diketahuinya kebutuhan pasien terhadap dimensi emphaty unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan

X

Tahun

XXXX.

5. Diketahuinya kebutuhan pasien terhadap dimensi tangibles unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan

X

Tahun

XXXX.

 

1.5

Manfaat

1.5.1

Penelitian

Bagi

Puskesmas

Pene Peneli liti tian an in inii diha dihara rapka pkan n menj menjad adii da dasa sarr dan masu masuka kan n ba bagi gi Pu Pusk skes esma mass menge mengena naii kebutuhan pasien terhadap mutu pelayanan unit rawat jalan. Sebagai bentuk aplikasi terhadap ilmu yang didapat khususnya mengenai mutu pelayanan dan analisis kebutuhan. Selain itu juga sebagai pembelajaran, menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam

1.6

mengenai

kebutuhan

Ruang

Lingkup

pasien.

Peneliti

Peneli Pen elitia tian n yang yang dilaks dilaksana anakan kan adalah adalah mengena mengenaii kebutu kebutuhan han pasien pasien unit unit rawat rawat jalan jalan di Puskesmas Kecamatan X Kota Y Tahun XXXX. Alasan penelitian ini dilakukan karena   belum belum diketa diketahui huinya nya kebutuh kebutuhan an pasien pasien terhada terhadap p mutu mutu pelaya pelayanan nan unit unit rawat rawat jalan. jalan. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan terhitung tanggal 3 sampai 28 November  tahun XXXX. Identifikasi kebutuhan pasien dengan menggunakan data primer berupa wawancara mendalam dengan pasien unit rawat jalan dan menyebar kuesioner. Selain itu  juga dilakukan studi literatur terhadap data sekunder.

ANA NAL LIS ISIIS

KEJADIAN

KELURAHAN X

DIARE

PADA

ANAK

BALIT LITA

DI

 

BAB I PENDAHULUAN

1.

Latar

Belakang

Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia sehat XXXX adalah meningkatkan kesadaran, kemaua kem auan n dan kemamp kemampuan uan hidup hidup sehat sehat bagi setiap setiap orang orang agar ter terwuj wujudn udnya ya deraja derajatt kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan dan sehat, memiliki memi liki kemampuan untuk menjangkau menjangkau pelayanan kesehatan kesehatan yang bermutu bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik  Indonesia. Untu Un tuk k menc mencapa apaii tuju tujuan an pe pemb mban angun gunan an keseha kesehata tan n te ters rsebu ebutt di dila lakuk kukan an upaya upaya-up -upay ayaa kesehatan. keseha tan. Salah satu upaya kesehatan kesehatan yang dilakukan pemerintah pemerintah dalam meningkatkan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal adalah program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi program pemerintah di antaranya adalah program pemberantasan penyakit diare yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit diare, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit diare. Penyakit Penya kit diare masih masih merupakan merupakan masalah masalah kesehatan kesehatan bagi masyarakat masyarakat Indonesia. Indonesia. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan karena diare serta menimbulkan   banyak

kematian

terutama

pada

bayi

dan

anak

balita.

Menurut data WHO pada tahun XXXX-XXXX diare merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia pada anak di bawah umur lima tahun, dengan Proportional Mortality Rate (PMRJ 17% setelah kematian neonatal 37% dan pnemonia 19%. Pada tahun yang sama, diare di Asia Tenggara juga menempati urutan nomor tiga penyebab kematian pada anak di bawah umur lima tahun dengan Proportional Mortality Rate (PMR) sebesar 18%. Berdas Ber dasark arkan an Survei Survei Keseha Kesehatan tan Rumah Rumah Tangga Tangga (S (SKRT KRT)) tahun tahun XXXX XXXX menunj menunjukka ukkan n  bahwa di Indonesia penyakit diare merupakan penyebab kematian nomor tiga pada balita

 

dengan Proportional Proportional Mortality Mortality Rate (PMR) 10% setelah setelah penyak penyakit it sistem sistem pernafasan pernafasan (28%) dan gangguan perinatal (26%). Sedangkan dari hasil Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun XXXX diketahui bahwa penyakit diare penyebab kematian nomor dua  pada balita dengan Proportional Mortality Rate (PMR) 13,2% setelah penyakit sistem  pernafasan. Dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup anak, penanggulangan diare merupakan program prioritas yang diwujudkan melalui penurunan angka kesakitan dan

kematian

serta

penanggulangan

Kejadian

luar

Biasa

(KLB).

Menurut data di provinsi X tahun XXXX penyakit diare menyebabkan kematian pada saat terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di enam Kabupaten yaitu, kabupaten A dengan Attack Rate (AR) 0,82% dan Case Fatality Rate (CFR) 3,23%, Kabupaten B dengan AR  0,04% dan CFR 4%, Kabupaten C dengan AR 3,29% dan CFR 1,62%, Kabupaten D dengan AR 1,16% dan CFR 2,6%, Kabupaten E dengan AR 1,45% dan CFR 1,25% dan Kabupaten

F

dengan

AR

0,01%.

Menurut Profil Kesehatan Kota X tahun XXXX dilaporkan proporsi penderita rawat jalan di puskesmas untuk balita 2,68% yaitu 20.996 penderita dari 780.706 seluruh penderita  berbagai jenis penyakit dan Iain-lain. Penyakit diare menduduki urutan ke enam pada sepuluh

penyakit

terbesar

di

seluruh

puskesmas

kota

X.

Berdasarkan laporan SP2TP di puskesmas Z yang wilayah kerjanya adalah Kecamatan X, didap didapat atka kan n bahwa bahwa pe peny nyak akit it diar diaree masu masuk k da dala lam m se sepul puluh uh pe peny nyak akit it te terb rbes esar ar ya yang ng menduduki

peringkat

ke

sembilan

dengan

proporsi

sebesar

2,44%.

Hasil laporan dari Puskesmas Pembantu X Kecamatan X tahun XXXX bahwa penyakit diare menduduki urutan kelima dalam sepuluh penyakit terbesar dengan proporsi 1,97%. Berd Be rdas asar arka kan n la lata tarr be bela lakan kang g di atas atas,, maka maka pe perl rlu u di dila laku kukan kan su suat atu u pe pene neli liti tian an un untu tuk  k  menganalis mengan alisis is faktor-fak faktor-faktor tor yang berhubungan berhubungan dengan kejadian kejadian diare pada anak balita di Kelurahan

X

1.2.

Kecamatan

X.

Perumusan

Masalah

Belum diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di

Kelurahan

X

Kecamatan

X

tahun

XXXX.

 

1.3.

Tujuan

1.3.1.

Penelitian

Tujuan

Umum

Untuk mengenalisi mengenalisiss kejadian diare pada anak balita di Kelurahan X Kecama Kecamatan tan X tahun XXXX. 1.3.2.Tujuan

Khusus

a. Untuk mengetahui prevalens rate diare pada anak balita di Kelurahan X Kecamatan X tahun

XXXX.

  b. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii distr distribu ibusi si propor proporsi si karakt karakteri eristi stik k anak anak balita balita (umur (umur dan jenis jenis kelamin, status gizi, status imunisasi dan ASI eksklusif) di Kelurahan X Kecamatan X tahun

XXXX.

c. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii distri distribus busii propor proporsi si karakt karakteri eristi stik k ibu dari dari anak anak balit balitaa (umur, (umur,   pendidika kan n

dan

pek ekeerjaan)

di

Kelurahan

X

Kecamatan

X

tahu hun n

XXXX.

d. Untuk mengetahui mengetahui distribusi distribusi proporsi karakteris karakteristik tik lingkungan lingkungan (ketersedi (ketersediaan aan jamban, jamban, sanitasi lingkungan, penyediaan air bersih) anak balita di Kelurahan X Kecamatan X tahun

XXXX.

e. Untuk mengetahui hubungan faktor anak balita (umur, jenis kelamin, status gizi, status imunisasi, dan ASI eksklusif) dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan X Kecamatan

X

tahun

XXXX.

f. Untuk mengetahui hubungan faktor ibu (umur, pendidikan, dan pekerjaan) dengan keja kejadi dian an di diar aree pa pada da an anak ak ba bali lita ta di Kelu Kelura raha han n X Keca Kecama mata tan n X ta tahu hun n XXXX XXXX.. g. Untuk Untuk menget mengetahui ahui hubunga hubungan n faktor faktor lingkun lingkungan gan (keter (ketersed sediaa iaan n jamban, jamban, sanita sanitasi si lingkungan, lingk ungan, penyediaan penyediaan air bersih) dengan kejadian kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Kelurahan X

Kecamatan

X

tahun

XXXX.

h. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan terhadap kejadian diare pada anak   

balita

1.4.

di

Kelurahan

X

Kecamatan

Manfaat

X

tahun

XXXX.

Penelitian

1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Puskesmas Pembantu Pembantu X dalam program pencegahan pencegahan dan

pemberantasan

diare.

1.4.2. 1.4 .2. Sebaga Sebagaii bahan bahan refere referensi nsi bagi bagi perpus perpustak takaan aan FKM dan peneli penelitia tian n selanj selanjutn utnya. ya. 1.4.3. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh

 

selama perkuliahan dan juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).

FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KE JADIAN PENDERITA

PENYAKIT

KECAMATAN X

TB

PARU

BTA

POSITIF

DI

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar

Belakang

Penyakit Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh  bakteri Mycobacterium tuberculosis dan merupakan salah satu penyakit infeksi kronis menula men ularr yang yang menjad menjadii masala masalah h keseha kesehatan tan.. Penyak Penyakit it yang yang sudah sudah cukup cukup lama lama ada ini merupakan masalah global di dunia dan diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinf terinfeks eksii oleh oleh bakter bakterii ini. ini. Hal-ha Hal-hall yang yang menjad menjadii penyebab penyebab semaki semakin n mening meningkat katnya nya  penyakit TBC di dunia antara lain karena kemiskinan, meningkatnya penduduk dunia dan   per peruba ubaha han n stru strukt ktur ur us usia ia manus manusia ia ya yang ng hidu hidup, p, pe perl rlin indun dunga gan n ke kese seha hata tan n ya yang ng ti tida dak  k  mencukupi di negara-negara miskin, tidak memadainya pendidikan mengenai TBC di antara para dokter, kurangnya biaya untuk obat, sarana diagnostik dan pengawasan kasus TBC TB C sert sertaa ad adan anya ya ep epid idem emii HIV HIV teru teruta tama ma di Afri Afrika ka da dan n Asia Asia (Amin Amin,, XXXX XXXX). ). Di negara negara maju maju dapat dapat dikata dikatakan kan penyaki penyakitt TBC dapat dapat dikend dikendali alikan kan,, nam namun un ada adanya nya   penin peningka gkatan tan kasus kasus penyak penyakit it HIV merupa merupakan kan ancama ancaman n yang yang san sangat gat potens potensial ial dalam dalam  peningkatan kasus penyakit TBC baru. Pada tahun 1995 di seluruh dunia terdapat 17 juta kasus infeksi HIV dan kira - kira ada 6 juta kasus AIDS pada orang dewasa dan anak  sejak timbulnya pandemi HIV. Kira-kira sepertiga dari semua orang yang terinfeksi HIV  juga teinfeksi tuberkulosis, Dari jumlah ini 70% berada di Afrika, 20% di Asia dan 80% di

Amerika

latin

(Crofton,

XXXX).

WHO WH O mencan mencanangk angkan an kedarur kedarurata atan n global global penyak penyakit it TBC pada pada tahun tahun 1993, 1993, kar karena ena di sebagi seb agian an besar besar negara negara di dunia, dunia, penyaki penyakitt TBC tidak tidak ter terkend kendali ali.. Hal ini diseba disebabkan bkan  banyaknya penderita TBC yang tidak berhasil disembuhkan (Depkes, XXXX). Dinegaranegara miskin kematian TBC merupakan 25% dari seluruh kematian yang sebenarnya dapat dicegah. Daerah Asia Tenggara menanggung bagian yang terberat dari beban TBC global

yakni

sekitar

38%

dari

kasus

TBC

dunia

(Depkes,

XXXX).

Pada tahun 1995, ada sekitar 9 juta pasien TBC baru dan 3 juta kematian akibat TBC di dunia. Diperkirakan 7-8 juta yang terkena TBC di negara berkembang, ini terjadi karena

 

tidak ada peningkatan yang signifikan di dalam upaya pencegahannya dalam tahun 19992020. WHO memperkirakan dalam dua dekade pertama di abad 20, satu miliar orang akan terinfeksi per 200 orang berkembang menjadi TBC aktif dan 70 juta orang akan mati akibat penyakit ini (Nelson, (Nelson, XXXX). Penyebab Penyebab kematian wanita akibat TBC lebih  banyak daripada akibat kehamilan, persalinan dan nifas. Sekitar 75% pasien TBC adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun) (Depkes, XXXX). Diperkirakan seorang pasien TBC dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai sam pai 4 bulan. bulan. Hal terseb tersebut ut beraki berakibat bat pada kehila kehilangan ngan pendapat pendapatan an tahuna tahunan n rumah rumah tangg ta nggan anya ya seki sekita tarr 20 - 30 %. Jika Jika meni mening ngga gall ak akib ibat at TB TBC, C, ma maka ka ak akan an kehil kehilan anga gan n  p pen endap dapat atan anny nyaa se seki kita tarr 15 ta tahu hun. n. Se Sela lain in meru merugi gika kan n se seca cara ra ek ekon onom omis is,, TBC TBC ju juga ga member mem berika ikan n dampak dampak buruk buruk lainny lainnyaa secara secara sosial sosial - sti stigma gma bahkan bahkan dikuci dikucilka lkan n oleh oleh masyarakat

(Achmadi,

XXXX).

Di Indonesia, TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TBC di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah   pasie pasien n sekit sekitar ar 10% dari dari total total jumlah jumlah pasien pasien TBC diduni didunia. a. Diperk Diperkir irakan akan pada tahun tahun XXXX, setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang sedangkan angka kematian di Indonesia tahun XXXX sebesar 41/100.000 penduduk. Insidensi kasus TBC BTA positif sekitar 110 per 100.000 penduduk. Pada tahun 1995-1998, cakupan   penderita TBC dengan strategi DOTS baru mencapai 10% dan eror rate pemeriksaan  b bel elum um di dihi hittung ung deng dengan an bai baik mesk meskiipun pun cu curre ra ratte leb ebih ih besa besarr dar dari 85% 85% se serrta  penatalaksanaan penderita dan pencatatan pelaporan belum seragam (Depkes XXXX). Titik berat penanggulangan program TB saat ini di tekankan pada penemuan penderita  baru lebih dari atau sama dengan 70 %, angka konversi lebih dari atau satu dengan 80 %, angka kesembuhan lebih besar atau sama dengan 85 %, angka pemeriksaan laboratorium kecil dari atau sama dengan 5 %, di harapkan dapat segera tercapai. Namun sampai saat ini angka indikator tersebut masih belum tercapai, hal ini dapat dimaklumi mengingat terjadinya TB Paru adalah multicausal (disebabkan oleh banyak faktor) (Depkes, XXXX) Sumber Sum ber penular penularan an penyak penyakit it TBC adalah adalah penderi penderita ta TBC dengan dengan BTA (+). (+). Apabil Apabilaa  penderita TBC batuk, berbicara, atau bersin dapat menularkan kepada orang lain. Tetapi faktor risiko yang berperan penting dalam penularan penyakit TBC diantaranya faktor  kependudukan kependu dukan dan faktor faktor lingkungan. lingkungan. Faktor kependudukan kependudukan diantaranya diantaranya adalah jenis

 

kelamin, umur, status gizi, dan, kondisi sosial ekonomi. Sedangkan faktor lingkungan diantaranya lingkungan dan ketinggian wilayah, untuk lingkungan meliputi kepadatan   penghu penghuni, ni, lantai lantai rumah, rumah, ventila ventilasi, si, pencaha pencahayaa yaan, n, suh suhu, u, kel kelemb embaba aban, n, dan keting ketinggia gian n wi wila laya yah h (A (Ahm hmad adi, i, XXXX XXXX). ). Pe Pene neli liti tian an Chapm Chapman an et al meng mengat atak akan an bahwa bahwa fa fakt ktor  or  lingkungan dan sosial, kepadatan penghuni, serta kemiskinan berperan dalam timbulnya kejadian TBC. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya hubungan antara kejadian TBC  pada anak-anak yang tinggal dengan satu atau lebih orang dewasa yang menderita TBC (Nelson,

XXXX).

Penyakit TB Paru yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama lingkungan dalam dal am rumah rumah serta serta peril perilaku aku penghun penghunii dalam dalam rumah rumah karena karena dapat dapat memepe memepengar ngaruhi uhi kejadian kejadi an penyakit, penyakit, konstruksi konstruksi dan lingkungan lingkungan rumah yang tidak memenuhi memenuhi syarat syarat dapat menjadi faktor risiko sumber penularan berbagai penyakit infeksi terutama ISPA (Infeksi Salu Salura ran n Pern Pernaf afas asan an Akut Akut)) da dan n TB Pa Paru ru (D (Dep epke kes, s, XXXX) XXXX).. Bebe Bebera rapa pa penel penelit itia ian n menunjukkan bahwa rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat mempengaruhi ke keja jadi dian an pe peny nyak akit it TBC TBC se seper pertt ha hasi sill penel penelit itia ian n Dahl Dahlan an (2 (200 000) 0) meng mengat ataka akan n bahwa bahwa  pencahayaan, ventilasi yang buruk dan kepadatan penghuni yang tinggi merupakan faktor  yang dapat mempengaruhi kejadian penyakit TB Paru di Kota Jambi. Penelitan Edwan (X (XXX XXX) X) menu menunj njuk ukkan kan ba bahw hwaa ke kele lemb mbaba aban n ruma rumah h ya yang ng ti tida dak k meme memenu nuhi hi syar syarat at mempengaruhi dengan kejadian TB Paru di Kecamatan X. Sedangkan Penelitian Ayunah (XXXX) (XX XX) menunj menunjukka ukkan n hasil hasil bahwa bahwa ventil ventilasi asi dalam dalam rumah rumah yang yang kur kurang ang baik baik dapat dapat mempengaruhi

kejadian

TB

Paru

di

Kecamatan

Y.

Di Kota Z, TBC merupakan penyakit lama yang masih tetap ada, pada triwulan pertama tahun XXXX jumlah penderita baru 316 orang ditambah ditambah sembilan sembilan penderita kambuhan. Sela Selama ma ta tahun hun XXXX XXXX te terd rdapa apatt 1.75 1.759 9 pe pende nderi rita ta TBC TBC ba baru ru di dita tamb mbah ah 61 pe pende nderi rita ta kambuhan dengan Case Detection Rate (CDR) sebesar 82,1 %. Pada Tahun XXXX   jumlah penderita TB paru BTA (+) sebanyak 1153 kasus dengan CDR sebesar 80 %, tahun XXXX di temukan sebanyak 1092 kasus dengan CDR sebesar 70 %, dan pada tahun XXXX mengalami penurunan hanya terdapat 882 kasus dengan CDR sebesar 54,1 %. Hal ini disebabkan karena belum maksimalnya kerja PMO (pengawas minum obat) sertaa kepatuhan sert kepatuhan penderita penderita dalam menyelesaikan menyelesaikan pengobatan pengobatan yang relatif lama (Dinas (Dinas Kesehatan

Z).

 

Berdas Ber dasark arkan an hal-hal hal-hal terseb tersebut ut dia diatas tas,, maka maka di kota kota Z khususn khususnya ya Kecama Kecamatan tan X perlu perlu dilaku dilakukan kan peneli penelitia tian n untuk untuk menget mengetahui ahui faktor faktor ris risiko iko lingkun lingkungan gan yang yang berhubu berhubungan ngan dengan kejadian penderita TB Paru BTA positif sebagai salah satu faktor yang berperan dalam

kejadian

1.2.

penyakit

ini.

Perumusan

Masalah

Tuberkulosi Tuber kulosiss Paru adalah penyakit yang merupakan merupakan masalah masalah yang serius, banyak faktor  yang mempengaruhi kejadian penyakit ini. Angka kesakitan penyakit TB Paru dengan hasil BTA (+) di Kota Z khususnya Kecamatan X masih cukup tinggi. Adanya masalah  penyakit TB Paru di sebabkan oleh beberapa faktor risiko, salah satunya adalah faktor  lingkungan seperti kepadatan hunian,ventilasi pencahayaan, suhu, kelembaban dan jenis lantai. Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hu hubun bunga gan n an anta tara ra fa fakt ktor or risi risiko ko ling lingku kunga ngan n de deng ngan an ke keja jadi dian an TB Pa Paru ru BTA BTA (+ (+)) di Kecamatan

X

1.3.

Kota

Z.

Pertanyaan

Penelitian

Apakah faktor risiko lingkungan berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA (+) di Kecamatan

X

Kota

Z

?

1.4.

Tujuan

1.4.1.

Tujuan

Umum

Untuk mengetahui faktor risiko lingkungan yang berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA

(+)

di

Kecamatan

1.4.2. Tujuan

X

Kota

Z.

Tujuan khusus

1. Untu Untuk k

yang

meng menget etah ahui ui

ingin

di

capai

Khusus dalam

penelitian

ini

adalah

:

ga gamb mbar aran an fakt faktor or risi risiko ko li ling ngku kung ngan an meli melipu puti ti ke kepa pada data tan n

hunian hun ian,ve ,venti ntilas lasii pencaha pencahayaa yaan, n, suhu, suhu, kelemb kelembaban aban dan jenis jenis lantai lantai dengan dengan kejadi kejadian an   penderita

TB

Paru

BTA

(+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

2. Untuk Untuk menget mengetahui ahui gambar gambaran an karakt karaktris ristik tik indivi individu du melipu meliputi ti umur, umur, jenis jenis kelami kelamin, n,  pendidikan, pekerjaan, perilaku batuk dan kebiasaan merokok dengan kejadian penderita TB

Paru

(+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

 

3. Untuk mengetahui hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian penderita TB Paru

BTA

(+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

4. Untuk mengetahui hubungan antara ventilasi dengan kejadian penderita TB Paru BTA (+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

5. Untuk mengetahui hubungan antara pencahayaan dengan kejadian penderita TB Paru BTA

(+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

6. Untuk mengetahui hubungan antara kelembaban dengan kejadian penderita TB Paru BTA

(+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

7. Untuk mengetahui hubungan antara suhu dengan kejadian penderita TB Paru BTA (+) di

Kecamatan

X

Kota

Z.

8. Untuk mengetahui hubungan antara lantai rumah dengan kejadian penderita TB Paru BTA

(+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

9. Untuk mengetahui hubungan antara umur dengan kejadian penderita TB Paru BTA (+) di

Kecamatan

X

Kota

Z.

10. Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian penderita TB Paru BTA

(+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

11. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan kejadian penderita TB Paru BTA

(+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

12. Untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan dengan kejadian penderita TB Paru BTA

(+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

13. Untuk mengetahui hubungan antara prilaku batuk dengan kejadian penderita TB Paru BTA

(+)

di

Kecamatan

X

Kota

Z.

14. Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian penderita TB

Paru

BTA

(+)

di

1.5.

Kecamatan

X

Kota

Manfaat

Manfaat

yang

dapat

di

ambil

dari

Z.

Penelitian

penelitaian

ini

adalah

antara

lain

:

1. Mengetahui faktor risiko lingkungan yang berperan dalam timbulnya penyakit TB paru di

Kecamatan

X

Kota

Z.

2. Dapat memberikan masukan kepada pihak yang terkait dalam rangka penanggulangan dan

pencegahan

penyakit

TB

paru

di

Kecamatan

X

Kota

Z

 

1.6.

Ruang

Lingkup

Peneli Pen elitia tian n ini adalah adalah peneli penelitia tian n kuantit kuantitati atiff dengan dengan desain desain studi studi kasus kasus kontrol kontrol untuk  untuk  mengetahui adanya hubungan antara faktor risiko lingkungan dengan kejadian TB paru BTA (+) di Kecamatan X bulan Oktober tahun XXXX sampai April tahun XXXX. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni tahun XXXX di wilayah kerja empat  puskesmas yang ada di Kecamatan X yaitu Puskesmas A, Puskesmas B, Puskesmas C dan Puskesmas D. Sampel yang di ambil adalah semua tersangka TB Paru yang datang  berobat ke puskesmas yang berumur >15 tahun. Jumlah sampel yang diperlukan adalah 50 untuk kasus dengan hasil pemeriksaan BTA (+) dan 50 untuk kontrol dengan hasil  pemeriksaan BTA (-), di mana pengambilan sampel dilakukan dengan cara sistematik  random

sampling.

Faktor risiko yang diteliti adalah faktor risiko lingkungan meliputi kepadatan hunian, ventilasi venti lasi,, pencahayaan, pencahayaan, kelembaban, suhu, dan lantai lantai rumah, dengan memperhatik memperhatikan an faktor karakteristik individu sebagai faktor yang mempengaruhinya meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, perilaku batuk dan kebiasaan merokok. Karena semua variabel yang telah disebutkan diatas memegang peranan penting timbulnya kejadian  penyakit.

GAMBAR GAM BARAN AN PEM PEMANF ANFAAT AATAN AN PEL PELAYA AYANAN NAN KESE KESEHATA HATAN N OLEH PEMEGANG KARTU JPK GAKIN DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN X

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar

Belakang

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi dalam usaha mewujudkan suatu tingkat kehidupan masyarakat secara optimal. Setiap orang memp me mpuny unyai ai ha hak k ya yang ng sa sama ma da dala lam m memp memper erol oleh eh de dera raja jatt keseha kesehata tan n ya yang ng optim optimal al,, mendapatkan pelayanan yang baik dari instansi pelayanan kesehatan dan sebagainya. Untuk dapat melaksanakan hal tersebut maka diperlukan pembangunan kesehatan dan  penyelenggaraan upaya pemeliharaan kesehatan ke arah yang lebih baik. Berdasarkan Unda Un dang ng-U -Und ndan ang g tent tentan ang g Ke Kese seha hata tan n Nomo Nomorr 23 Ta Tahu hun n 19 1992 92,, sa sala lah h sat atu u bent bentuk  uk   penyelenggaraan upaya pemeliharaan kesehatan adalah Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Masy arakat (JPKM). Jaminan pemeliharaa pemeliharaan n kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat adalah suatu cara   pen penye yele leng nggar garaa aan n

pemel pemelih ihar araa aan n

ke kese seha hata tan n

ya yang ng

parip paripur urna na

(p (pre reve vent ntif if,,

pr prom omot otif if,,

rehabi reh abilit litati atif, f, dan kurati kuratif) f) berdas berdasark arkan an asas asas usaha usaha bersam bersamaa dan kekelua kekeluarga rgaan, an, yang yang  berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara

praupaya

(http://www.jpkm-online.net).

Selanjutnya dalam pasal 66 ayat (1) UU No. 23 tahun 1992 dinyatakan bahwa Pemerintah mengembangkan, membina dan mendorong jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat sebagai cara yang dijadikan landasan setiap penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan, yang yan g pembia pembiayaa yaanny nnyaa dilaks dilaksanak anakan an secara secara pra upaya, upaya, ber berasa asaska skan n usaha usaha bersam bersamaa dan kekeluargaan

(Depkes

RI,

1997).

Dampak Dam pak dari dari krisis krisis monete moneterr sejak sejak beberap beberapaa tahun tahun ter terakh akhir ir berlan berlanjut jut menjad menjadii krisis krisis ekonomi sehingga menimbulkan dampak negatif pada semua sektor usaha yang dirasakan semu semuaa ka kala lang ngan. an. Damp Dampak ak da dari ri kris krisis is ek ekono onomi mi berla berlanj njut ut pa pada da se sekt ktor or ke kese seha hata tan, n, masyarakat mengeluhkan tidak mampu membiayai pelayanan kesehatan terutama bagi  penduduk kurang mampu (miskin). Itu semua karena menurunnya tingkat pendapatan dan daya

beli

masyarakat,

serta

meningkatnya

biaya

kesehatan.

Kemiskinan dapat mengancam status kesehatan dengan meningkatnya angka kesakitan dari penduduk miskin yang disebabkan oleh menurunnya akses masyarakat terhadap   pengetahuan dan informasi serta rendahnya kemampuan untuk mengakses pelayanan.

 

Peru Peruba baha han n pola pola pe peny nyaki akitt ak akib ibat at pe perg rges eser eran an de demo mogr graf afi, i, ke kema maju juan an te tekno knolo logi gi dan   perub perubaha ahan n pola pola pelaya pelayanan nan kedokte kedokteran ran,, pening peningkat katan an pengangg penganggura uran n akan member memberii   pengar pengaruh uh terhada terhadap p sistem sistem pembia pembiayaa yaan n keseha kesehatan tan dalam dalam upaya upaya mewuju mewujudkan dkan deraja derajatt keseha kes ehatan tan yang yang optima optimal. l. Di sisi sisi lain lain bahwa bahwa siste sistem m pembay pembayara aran n tunai tunai langsu langsung ng dari dari kantong konsumen (out of pocket) dapat memberatkan masyarakat terutama mereka yang tergol tergolong ong kurang kurang mampu mampu dan pembay pembayara aran n melalu melaluii mekani mekanisme sme asuran asuransi si atas atas tagiha tagihan n   pem pembe berri

pela pelay yanan anan

kese keseha hata tan n

tel telah

mendo endoro rong ng

kena kenaik ikan an

bi biay ayaa

kese keseha hattan. an.

Salah satu arah kebijakan pembangunan kesehatan adalah pengembangan sistem jaminan ke kese seha hata tan n teru teruta tama ma ba bagi gi pe pend ndudu uduk k mi misk skin in.. Pr Prog ogra ram m in inii se seben benar arny nyaa meru merupa pakan kan kontinuitas pelayanan yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas  pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Peran Pemerintah sebagai safe guarding tersebut melahirkan kebijakan baru bagi jaminan kesehatan bagi rakyat miskin. Untuk  keluar dari permasalahan tersebut ditetapkan visi Indonesia Sehat XXXX dengan salah satu sat u misiny misinyaa yaitu yaitu mem memeli elihar hara, a, mening meningkat katkan kan pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan yang yang bermut bermutu, u, merata, dan terjangkau serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat termasuk lingkungannya. Untuk mencapai visi dan misi telah ditetapkan   beber beberapa apa indika indikator tor salah salah satuny satunyaa yaitu yaitu 100% 100% keluar keluarga ga miskin miskin mendapa mendapatt pelaya pelayanan nan kesehatan

(Depkes,

1999).

Dalam UUD 1945 pasal 34 mengamanatkan fakir miskin dan anak-anak terlantar menjadi tanggung jawab negara. Salah satu bentuk perwujudan amanat UUD 1945, yang harus dilaksanaka dilak sanakan n adalah kepedulian terhadap pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan pelayanan pelayanan kesehatan, kesehatan, utamanya pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Pemerintah menjamin pembiayaan  pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Tetapi, bila dilihat dari anggaran kesehatan yang dikeluarkan dikel uarkan pemerintah pemerintah termasuk termasuk paling rendah dibandingkan dibandingkan dengan sesama negara  berkembang lainnya. Pengeluaran untuk kesehatan di Indonesia berkisar 1,6% dari GDP, sement sem entara ara rata-r rata-rata ata di negara negara berkem berkemban bang g 4,5% 4,5% dar darii GDP (D (Depke epkess RI, XXXX). Di kawasan kawasa n Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara dengan pengeluaran pengeluaran kesehatan kesehatan terendah teren dah dibandingkan dibandingkan negara-negara negara-negara lainny lainnya, a, yaitu yaitu hanya seperempat dari pengeluaran pengeluaran kesehatan Thailand dan masih lebih rendah dari Myanmar. Rendahnya investasi di bidang ke kese seha hata tan n in inii meru merupa pakan kan sa sala lah h sa satu tu fa fakt ktor or ya yang ng meny menyeb ebabk abkan an ti tida dak k mema memadai dainy nyaa   pelayanan

kesehatan

dalam

menangani

masalah

kesehatan

utama.

 

Untuk Unt uk memeli memelihar haraa dan melind melindung ungii kesehat kesehatan an penduduk penduduk miskin miskin,, sej sejak ak tahun tahun 1998  pemerintah  pemer intah telah mengembangkan mengembangkan berbagai upaya antara antara lain penyelenggaraan penyelenggaraan Jaminan Jaminan Pemelihara Pemel iharaan an Kesehatan Kesehatan bagi Keluarga Keluarga Miskin Miskin atau yang sering disebut JPKM dan JPS BK (Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan). Program tersebut telah berkembang luas secara nasional sejak krisis moneter dengan pembiayaan pemerintah dalam mengatasi dampak krisis ekonomi terhadap kesehatan keluarga miskin. Kemudian melalui UU No. 40 tahun tahun XXXX XXXX tentan tentang g SJ SJSN SN yang yang bertuj bertujuan uan member memberika ikan n jamina jaminan n ter terpenu penuhin hinya ya ke kebu butu tuha han n da dasa sarr hidup hidup la laya yak k ba bagi gi se seti tiap ap pe pese sert rtaa da dan n at atau au anggo anggota ta kelua keluarg rgan anya ya.. Pada tahun XXXX diluncurkan Program Penanggulangan Dampak Pengurangan Subsidi Energi Bidang Kesehatan (PDPSE-BK) yang kemudian berubah nama menjadi Program Komp Ko mpen ensa sasi si Pe Pengu ngura ranga ngan n Su Subs bsid idii BBM BBM Bi Bida dang ng Kese Keseha hata tan n (P (PKP KPSS-BB BBM) M) ya yang ng  pengelolaannya diserahkan dan dipertanggung jawabkan oleh masing-masing rumah sakit dan

puskesmas.

Sebagai Seb agai wujud wujud kepedul kepedulian ian dan tanggun tanggung g jawab jawab serta serta komitm komitmen en Pemda Pemda Pr Provi ovinsi nsi X terhadap aksesibilitas masyarakat miskin pada pelayanan kesehatan, seperti diamanatkan dalam UUD 1945 hasil amandemen tahun XXXX pasal 33 dan 34 ayat 1, 2, dan 3, maka dilaksanakan uji coba Program JPK Gakin dimana dana untuk program tersebut berasal dari dana PKPS BBM bidang kesehatan dan anggaran Pemerintah Daerah Provinsi X. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin (JPK Gakin) diluncurkan oleh Dinas Kesehatan X sejak tahun XXXX. Program JPK Gakin dibuat oleh Dinas Kese Ke seha hata tan n

da dan n

uj ujii

co coba bany nyaa

berl berlan angs gsun ung g

se sela lama ma ti tiga ga ta tahu hun, n, se sert rtaa

si sist stem emny nyaa

disempurnakan terus menerus. Program JPK Gakin ini diarahkan pada sistem asuransi kesehatan

dan

preminya

(http://www.sinarharapan.co.id/berita/0310/3

ditanggung

oleh

pemerintah 1/nas09.html).

Jamina Jam inan n Pemeli Pemelihar haraan aan Kesehat Kesehatan an bagi Keluar Keluarga ga Miskin Miskin (JPK (JPK Gakin) Gakin) adalah adalah suatu suatu   jamin jaminan an pemeli pemelihar haraan aan keseha kesehatan tan yang yang diberi diberikan kan kepada kepada keluar keluarga ga miskin miskin melalu melaluii  pendekatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) atau Asuransi yang  p pre remi miny nyaa diba dibaya yarr oleh oleh Pe Peme meri rint ntah ah Prov Provin insi si X da dan n da dari ri an angga ggara ran n Komp Kompen ensa sasi si Pengurangan Subsidi BBM. Peserta JPK Gakin adalah semua keluarga miskin penduduk  X (KTP DKI) sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) X yang diteliti ulang oleh Tim Desa Desa (Lurah (Lurah,, Kepala Kepala Puskes Puskesmas mas Kelura Kelurahan han besert besertaa kader kader kesehat kesehatan) an),, ter termas masuk  uk 

 

 peserta uji coba pelayanan Gakin tahun XXXX di 5 Kecamatan se X. Serta Penghuni   panti panti sosial sosial yang yang direkom direkomenda endasik sikan an oleh oleh Kepala Kepala Dinas Dinas Bina Bina Mental Mental dan Spirit Spiritual ual Provinsi

X

(http://yankes-utara.X.go.

id/berita.php?bid=70).

Masyarakat miskin di X dibagi atas empat kategori. Kategori pertama adalah orang miskin yang memang harus dirawat gratis 100 persen. Kategori kedua, orang miskin dengan KTP X, tetapi tidak mendapatkan kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Keluar Kel uarga ga Miskin Miskin (JPK (JPK Gakin) Gakin) dan mengha menghadapi dapi masala masalah h biaya biaya pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan.. Mereka Mer eka diberi diberi surat surat ketera keteranga ngan n tidak tidak mampu mampu (SKTM (SKTM)) dari dari RT/RW. RT/RW. Kat Kategor egorii ketiga ketiga adalah orang miskin yang tidak mempunyai kartu JPK Gakin dan tidak bisa mendapatkan surat keterangan tidak mampu dari RT karena tidak mempunyai KTP X. Dan kategori keempa kee mpat, t, orang orang miskin miskin rujukan rujukan nasion nasional al dari dari seluru seluruh h Indone Indonesia sia yang yang ber berobat obat ke X (http://www.sarwono.net/berita.php?id=184). Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di X pada tahun XXXX bertambah sekitar 70.000 orang. Dari sekitar 560.000 orang pada tahun XXXX menjadi 630.000 orang. Pertambahan sekitar 15.000 kelurga miskin hanya diantisipasi dengan penambahan 6.00 6.000 0 ka kart rtu u ga gaki kin n ba baru ru ya yang ng dite diterb rbit itka kan n di ta tahun hun XXXX XXXX.. Di Dina nass Kese Kesehat hatan an te tela lah h menerbitkan 154.121 kartu gakin sejak tahun XXXX hingga XXXX. Ketidakseimbangan an anta tara ra juml jumlah ah ka kart rtu u gakin gakin dan warg wargaa mi misk skin in te terl rlih ihat at dari dari ju juml mlah ah pe peme mega gang ng su sura ratt keterangan

tidak

mampu

(SKTM)

yang

mencapai

47.000

keluarga

(http://kompas.com/kompas-cetak/0712/15/metro/4080512.htm). Kemampuan seseorang atau keluarga dalam mengakses/mencapai pelayanan kesehatan adalah berbeda-beda. Bagi orang kaya hal ini bukan merupakan masalah, mereka bisa memilih pelayanan kesehatan sesuai keinginan. Sedangkan bagi keluarga miskin akan menjadi masalah tersendiri. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pemberian pelayanan kesehatan antara lain masyarakat yang tidak mampu mengakses pelayanan kesehatan yang yang te ters rsedi ediaa karen karenaa ke kete terb rbat atas asan an sa sara rana na da dan n pr pras asar arana ana,, ni nila laii so sosi sial al dan buday budayaa masyarakat masy arakat,, pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan/harapan kebutuhan/harapan,, kualitas kualitas  penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang rendah, serta alokasi dan penggunaan sumber  da daya ya untuk untuk pe peny nyam ampai paian an pe pela laya yana nan n ya yang ng tida tidak k mema memadai dai (S (Suk ukoc oco o dkk, dkk, XXXX XXXX). ). Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah hasil dari proses pencarian pelayanan kesehatan oleh seseorang maupun kelompok, dalam hal ini adalah keluarga miskin yang memiliki

 

kartu kar tu JP JPK K Gakin. Gakin. Penget Pengetahua ahuan n tentan tentang g faktor faktor yang yang mendor mendorong ong indivi individu du membel membelii  pelayanan kesehatan merupakan informasi kunci untuk mempelajari utilisasi pelayanan kesehatan. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencarian pelayanan kesehatan   berar berarti ti juga juga menget mengetahu ahuii faktor faktor-fa -fakto ktorr yang yang mempen mempengar garuhi uhi pemanf pemanfaata aatan n (util (utilisa isasi) si)  

pelayanan

kesehatan

(Ilyas,

XXXX).

Wilayah X merupakan salah satu wilayah administrasi dari Provinsi X. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi X, sampai dengan tahun XXXX, jumlah kartu JPK Gakin yang telah didistribusikan kepada keluarga miskin di wilayah X adalah sebanyak 12.085 KK. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun XXXX sebanyak  1.284 KK dari 10.801 KK. Kelurahan X merupakan kelurahan dengan jumlah keluarga miskin paling banyak di kecamatan Jagakarsa yang terlihat dari jumlah keluarga miskin  penerima  pener ima dana BLT tahun XXXX, yaitu sebanyak 209 rumah tangga. Jumlah Jumlah pemega pemegang ng kartu JPK Gakin di Kelurahan X berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas adalah sebanyak 106 KK. Pada tahun XXXX total kunjungan pasien pemegang kartu JPK Gakin adal adalah ah

89

kunj kunjun unga gan, n,

deng dengan an

ra rattaa-rrat ataa

kunj kunjun unga gan n

6,99 6,99% %

tiap

bul bulan anny nya. a.

Hal ini menjad menjadii pertan pertanyaa yaan n pentin penting g karena karena pemeri pemerinta ntah h telah telah menyed menyediak iakan an sarana sarana  pengobatan gratis bagi keluarga miskin, namun sayang hal ini belum dimanfaatkan secara maksim mak simal al oleh oleh keluar keluarga ga miski miskin. n. Serta, Serta, masih masih banyak banyaknya nya warga warga miski miskin n yang yang mas masih ih kurang

memahami

dan

mengerti

betapa

pentingnya

JPK

Gakin.

Masih rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor  yang berkaitan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Green (1980) menggambarkan  bahwa ada tiga faktor yang mendorong dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan, yaitu faktor predisposing (meliputi pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan persepsi), faktor enabling (ketersediaan fasilitas kesehatan, keterjangkauan biaya, jarak dan fasilitas transp tra nsport ortasi asi), ), dan faktor faktor reinfo reinforci rcing ng (dukung (dukungan an dar darii pemimp pemimpin, in, tokoh tokoh masyar masyaraka akat, t, ke kelu luar arga ga,, dan oran orang g tua) tua).. Se Seda dangk ngkan an Ande Anders rsen en (1 (197 975) 5) meng mengel elom ompo pokk kkan an fa fakt ktor  or  de dete term rmin inan an da dala lam m pe pema manf nfaa aata tan n pe pela laya yana nan n keseha kesehata tan n menj menjad adii 3 kateg kategor ori, i, yiat yiatu u ka kara rakt kter eris iset etik ik pred predis ispo posi sisi si (j (jen enis is kelam kelamin in,, umur umur,, dan st stat atus us pe perk rkaw awin inan an,, ti tingk ngkat at  pendidikan, pekerjaan, kepercayaan kesehatan, dll), karakteristik kemampuan (terdiri dari sumber sum ber daya daya keluar keluarga ga dan sumber sumber daya daya masyar masyaraka akat), t), dan karakt karakteri eristi stik k kebutuh kebutuhan an (penilaian

individu

dan

penilaian

klinik

terhadap

suatu

penyakit)

 

Dengan mempelajari pemanfaatan pelayanan kesehatan banyak manfaat yang diperoleh yaitu: 1. Untu Untuk k meng mengga gamb mbar arka kan n hu hubun bunga gan n an anta tara ra be berb rbag agai ai fa fakt ktor or pe pene nent ntu u pe pema manf nfaa aatan tan  pelayanan 2.

Unt ntuk uk

3. Untu Untuk k

mempr empred ediiksi ksi

kebu kebuttuhan uhan

pel pelayan ayanan an

mene menent ntuk ukan an dist distri ribu busi si pe pela laya yana nan n

kes kesehat ehatan an

ke kese seha hata tan n

mas asaa

it itu u

menda endattang. ang.

mera merata ta at atau au ti tida dak. k.

4. Untuk memperkirakan bagaimana cara mengubah atau memanipulasi variabel yang dikehendaki

yang

terkait

dengan

kebijakan

tertentu.

5. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii dampakdampak-dam dampak pak progra program m kesehat kesehatan an yang yang baru. baru. (Az (Azwar war,, 1998) 1998)

1.2

Rumusan

Masalah

Jamina Jam inan n Pemeli Pemelihar haraan aan Kesehat Kesehatan an bagi Keluar Keluarga ga Miskin Miskin (JPK (JPK Gakin) Gakin) adalah adalah suatu suatu   jamin jaminan an pemeli pemelihar haraan aan keseha kesehatan tan yang yang diberi diberikan kan kepada kepada keluar keluarga ga miskin miskin melalu melaluii  pendekatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) atau Asuransi yang  p pre remi miny nyaa diba dibaya yarr oleh oleh Pe Peme meri rint ntah ah Prov Provin insi si X da dan n da dari ri an angga ggara ran n Komp Kompen ensa sasi si Pengurangan Subsidi BBM. Peserta JPK Gakin adalah semua keluarga miskin penduduk  X (KTP DKI) sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) X yang diteliti ulang oleh Tim Ti m

Desa Desa

(L (Lur urah ah,,

Kepa Kepala la

Puske uskesm smas as

Kel Kelur urah ahan an

bes beser ertta

kade kaderr

kes kesehat ehatan an..

Kemiskinan dapat mengancam status kesehatan dengan meningkatnya angka kesakitan dari penduduk miskin yang disebabkan oleh menurunnya akses masyarakat terhadap   pengetahuan pengetahuan dan informasi informasi serta rendahnya rendahnya kemampuan kemampuan untuk mengakses pelayanan keseha kes ehatan tan.. Pemanf Pemanfaat aatan an pelaya pelayanan nann n keseha kesehatan tan yang yang diliha dilihatt dari dari jumlah jumlah kunjunga kunjungan n  pemegang kartu JPK Gakin di Puskesmas relatif masih rendah, pada tahun XXXX ratarata

pemanfaatan

sebesar

6,99%

per

bulannya.

Berd Be rdas asar arka kan n la lata tarr be bela lakan kang g di atas atas,, rumu rumusa san n masa masala lah h dalam dalam pe penel nelit itia ian n in inii be belu lum m diketahuinya gambaran faktor penentu pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh keluarga mis iski kin n

peme pemega gang ng

1.3

kart kartu u

JP JPK K

Gaki Gakin n

di

wi willayah ayah

Puske uskesm smas as

Kel Kelur urah ahan an

Pertanyaan

X". X".

Penelitian

1. Bagaimana gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK  Gakin

di

wilayah

Puskesmas

kelurahan

X?

 

2. Bagaimana gambaran Karakteristik keluarga miskin (pendidikan KK, pekerjaan KK,  p pen engh ghas asil ilan an)) pe peme mega gang ng ka kart rtu u JPK JPK Gaki Gakin n di wila wilaya yah h Pusk Puskes esma mass ke kelu lura raha han n X? 3. Bagaimana gambaran Faktor Predisposing (pengetahuan tentang manfaat kartu JPK  Gakin, pengetahuan pengetahuan tentang tentang cara mengakses pelayanan, persepsi terhadap pelayanan) dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas

kelurahan

X?

4. Bagaim Bagaimana ana gambar gambaran an Faktor Faktor Enabli Enabling ng (keter (keterjan jangkau gkauan an jar jarak ak dan biaya) biaya) dalam dalam  pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas kelurahan

X?

5. Bagaimana gambaran Faktor Reinforcing (pengambilan keputusan) dalam pemanfaatan  pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas kelurahan X?

1.4

Tujuan

1.4.1

Penelitian

Tujuan

Umum

Menget Men getahu ahuii gambar gambaran an pemanf pemanfaat aatan an pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan oleh oleh pemega pemegang ng kartu kartu JPK  Gakin

di

wilayah

1.4.2

Puskesmas

kelurahan

Tujuan

X. Khusus

1. Meng Menget etah ahui ui ga gamb mbar aran an Kara Karakt kter eris isti tik k ke kelu luar arga ga mi misk skin in (p (pen endi didi dika kan, n, peker pekerja jaan an,,   pen pengh ghas asil ilan an)) pe peme mega gang ng ka kart rtu u JPK JPK Gaki Gakin n di wila wilaya yah h Puske uskesm smas as ke kelu lura raha han n X. 2. Mengetahui gambaran Faktor Predisposing (pengetahuan tentang manfaat kartu JPK  Gakin, pengetahuan pengetahuan tentang tentang cara mengakses pelayanan, persepsi terhadap pelayanan) dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas

kelurahan

X.

3 Menget Mengetahu ahuii gambar gambaran an Faktor Faktor Enabli Enabling ng (keter (keterjan jangkau gkauan an jar jarak ak dan biaya) biaya) dalam dalam  pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas kelurahan 4

Meng Menget etah ahui ui

X. ga gamb mbar aran an

Fakt Fa ktor or

Rein Reinfo forc rcin ing g

(p (pen enga gamb mbil ilan an

ke kepu putu tusa san) n)

da dala lam m

 pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas kelurahan

X.

 

1.5

1.5.1

Manfaat

Bagi

Penelitian

Dinas

Kesehatan

Provinsi

X

Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan sebagai penyelenggara Progra Pro gram m JP JPK K Gakin Gakin di Pr Provi ovinsi nsi X, untuk untuk selalu selalu melakuk melakukan an pemant pemantauan auan ter terhada hadap p  p pem eman anfa faat atan an pe pela laya yana nan n ke kese seha hata tan n oleh oleh kelua keluarg rgaa mi misk skin in,, se sehi hing ngga ga da dapa patt di disu susu sun n  perencanaan kesehatan yang lebih baik berkaitan dengan penyediaan pelayanan kesehatan yang

lebih

baik

1.5.2

bagi

keluarga

Bagi

miskin Puskesmas

Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sarana evaluasi bagi Puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin agar keluarga miskin dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada dengan menggunakan kartu JPK

Gakin

1.5.3

yang Bagi

dimiliki. Penulis

Pene Peneli liti tian an in inii diha dihara rapk pkan an da dapat pat mena menamb mbah ah penge pengeta tahua huan n da dan n wawa wawasa san n menge mengena naii  pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Kelurahan X.

1.6

Ruang

Lingkup

Penelitian

Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh   pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas kelurahan X. Penelitian dilakukan selama bulan Mei-Juni XXXX di RW 06 Kelurahan X. Informasi mengenai kareakteristik  ke kelu luar arga ga mi misk skin in,, fa fakt ktor or pred predis ispo posi sing, ng, fa fakt ktor or enabl enablin ing, g, fa fakt ktor or re rein info forc rcin ing g da dala lam m  pemanfaatan pelayanan kesehatan diperoleh dari keluarga miskin pemegang kartu JPK  Gakin, Kepala Puskesmas, Petugas Gakin Puskesmas dan Ketua RW 06. Rancangan  penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode FGD (Focus Group Discussion) dan wawancara mendalam (indepth interview).

 

PERANAN PERAN AN KELUAR KELUARGA GA TERHAD TERHADAP AP PERILA PERILAKU KU HIDUP SEHAT LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X

 

BAB I PENDAHULUAN

1.1

Latar

Belakang

Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas hidup manusia dan masyarakat termasuk usia lanjut. Berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 1988   pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan lanjut usia dinyatakan bahwa lanjut usia (lansia) adalah seseorang seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Keberhasilan Keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan mengakibatkan mengakibatkan meningkatny meningkatnyaa Usia Harapan Hidup (UHH) dari 66,7 tahun untuk perempuan dan 62,9 tahun untuk laki-laki pada tahun 1995 menjadi 71 tahun untuk perempuan dan 67 tahun untuk laki-laki di tahun XXXX. Tahun 2020 diproyeksikan jumlah penduduk yang berusia diatas 60 tahun akan berjumlah 28,8 juta   jjiiwa

at atau au

11,3 11,34% 4%

dar dari

se selluruh uruh

pend pendud uduk uk

Indon ndones esiia

(Depk Depkes es

RI, RI,

XXXX) XXX)..

Meningkatny Menin gkatnyaa jumlah jumlah penduduk penduduk lansia lansia akan menimbulkan menimbulkan permasalahan permasalahan di berbagai berbagai aspek kehidupan lansia, baik secara individu maupun dalam kaitannya dengan keluarga dan masyarakat. Permasalahan tersebut berupa aspek kesehatan fisik, psikologis, sosial da dan n ekono ekonomi mi.. Dari Dari se seki kian an ba bany nyak ak pe perm rmas asal alaha ahan n ya yang ng di diha hadap dapi, i, keseha kesehata tan n da dan n ke kese seja jaht hter eraa aan n meru merupa paka kan n masa masala lah h ya yang ng mend mendom omin inas asii dalam dalam kehid kehidup upan an mere mereka. ka. Polaa penyaki Pol penyakitt lansia lansia menemp menempuh uh siklus siklus hidup hidup yang yang panjan panjang g sebelu sebelum m menimb menimbulk ulkan an komplikasi dan manifestasi klinik. Awalnya seseorang sehat, dengan bertambahnya usia dan tergantung gaya hidup yang dijalaninya dari lingkungan serta pelayanan kesehatan yang yan g diteri diteriman manya, ya, orang orang terseb tersebut ut mender menderita ita penyaki penyakitt yang yang bia biasan sanya ya dis disebut ebut sebaga sebagaii faktorr resiko fakto resiko seperti seperti hipertensi, hipertensi, diabetes mellitus, mellitus, kolesterol meninggi dan Iain-lain. Iain-lain. Apabila penyakit tersebut tidak terdeteksi atau diobati secara dini maka akan terjadi komplikasi penyakit yang menetap dalam tubuh lansia (Hadisaputro dan Martono, 2000). Berdasarkan statistik rumah sakit pusat rujukan di X diperoleh gambaran bahwa pasien lansia pada umumnya menderita kompleksitas penyakit. Penyakit utama adalah penyakit kardio kar diovas vaskul kuler, er, penyaki penyakitt paru paru menahu menahun, n, tuberk tuberkulo ulosi sis, s, infeks infeksii salura saluran n pernaf pernafasa asan, n, gang ganggu guan an penc pencer erna naan an dan dan

peny penyak akiit

tulan ulang g

dan dan

se send ndii

(Dep (Depke kess

RI, RI,

XXX XXXX). X).

 

Marton Mar tono o (2000) (2000) mengut mengutip ip pene peneli litia tian n Sarjad Sarjadii tahun tahun 199 1992 2 yang yang menemu menemukan kan adanya adanya  perbedaan persentase tingkat keganasan penyakit lansia laki-laki dan perempuan. Pada lansia laki-laki berumur 65 tahun keatas tingkat keganansan penyakit berupa kanker kulit (11,21 (11 ,21%) %) sedang sedangkan kan lansia lansia peremp perempuan uan kanker kanker servik servikss uteri uteri (18,09 (18,09%). %). Kondis Kondisii ini tentun ten tunya ya menunt menuntut ut adanya adanya penanga penanganan nan secara secara medik medik melalu melaluii peningka peningkatan tan pelaya pelayanan nan kesehatan

reproduksi

khususnya.

Permasalahan penyakit yang dihadapi lansia tersebut karena adanya kemunduran sel-sel (prose (pr osess penuaan penuaan)) yang yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi fungsi fungsi dan kemamp kemampuan uan si siste stem m tubuh tubuh termasuk syaraf, jantung dan pembuluh darah akan berdampak pada masalah kesehatan keluarga baik secara langsung maupun tidak langsung. Terutama menyangkut masalah   psikis yang dirasakan lansia ketika berada di masa klimakterium yaitu dimana masa  peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif  yang dikenal dengan masa menopause atau andropause pada laki-laki. Oleh karena itu merupakan suatu tantangan bagi kita untuk mengupayakan lansia tetap memiliki kesiapan fisik dan mental serta adanya peningkatan perilaku hidup sehat sehingga menjadi sumber  daya

manusia

yang

optimal.

Mengin Men gingat gat berbag berbagai ai kekhusu kekhususan san perjal perjalana anan n dan penampi penampilan lan penyak penyakit it pada pada lansia lansia,,   pem pemer erin inta tah h mela melaks ksana anaka kan n pe pela laya yana nan n ke kese seha hata tan n la lans nsia ia se seca cara ra kompr kompreh ehen ensi siff ya yang ng   berkesinam berkesinambungan bungan dan tatalaksana tatalaksana secara tim syang mencakup mencakup pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan lansia di masyarakat, pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit dan   pel pelay ayan anan an kese keseha hata tan n

lans lansia ia be berb rbas asis is ruma rumah h

sa saki kit. t. Sehu Sehubu bung ngan an de deng ngan an upay upayaa

komprehensif ini diperlukan adanya kerjasama antara masyarakat, petugas kesehatan dan instan ins tansi si yang yang berkai berkaitan tan melalu melaluii pengada pengadaan an berbaga berbagaii kegiata kegiatan n cerama ceramah, h, sy sympo mposiu sium, m, lokakar lok akarya, ya, penyul penyuluha uhan n dan penyedi penyediaan aan fasili fasilitas tas keseha kesehatan tan bagi masyar masyaraka akatt lansia lansia.. (Martono,

2000).

Program Progr am Bina Keluarga Lansia (BKL) yang dilaksanakan dilaksanakan melalui kegiatan posyandu posyandu lansia merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit atas kerjasama antara petugas kesehatan dengan masyarakat. Program BKL merupa mer upakan kan suatu suatu wadah wadah yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh keluar keluarga ga yang yang mem memili iliki ki lansia lansia untuk  untuk  mengetahui, memahami, dan mampu membina kondisi dan masalah yang dihadapi lansia. Pada Pada progr program am BKL BKL ditu ditunt ntut ut peran peran ke kelu luar arga ga da dala lam m meme memenu nuhi hi ke kebu butu tuha han n la lans nsia ia

 

diantarany diant aranyaa berupa pemenuhan kebutuhan ekonomi, ekonomi, psikososial psikososial dan kesehatan kesehatan fisik, fisik, nutrisi makanan, serta berupaya mendorong lansia agar tetap menanamkan perilaku hidup sehat sehingga lansia tetap sehat bugar dan tidak menjadi beban (BKKBN, XXXX). Pembinaan kesehatan lansia melalui wadah BKL di posyandu lansia merupakan salah satu pendekatan dari program perawatan kesehatan masyarakat {Public Health Nursing) yang ditujukan untuk menin meningkatka gkatkan n jangkauan jangkauan dan pemerataan pemerataan pelayanan kesehatan kepada kep ada masyar masyaraka akat. t. Dengan Dengan adanya adanya pembin pembinaan aan melalu melaluii progra program m posyan posyandu du lansia lansia diharapkan terjadi peningkatan perilaku hidup sehat oleh lansia di kehidupan sehari-hari. Puskesmas X dijadikan salah satu puskesmas percontohan program posyandu lansia di Kota X. Kegiatan BKL merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan status ke kese seha hata tan n da dan n kesej kesejah ahte tera raan an la lans nsia ia.. Tuju Tujuan an kegia kegiata tan n BKL BKL di diada adaka kan n ag agar ar ad adan anya ya  peningkatan kepedulian keluarga lansia dalam mendukung kualitas hidup lansia melalui keaktifan mereka dalam kegiatan posyandu lansia. Namun berdasarkan cakupan program   posyandu lansia tahun XXXX diketahui dari 3547 lansia sebanyak 1189 lansia yang  berumur 60 tahun ke atas dan jumlah yang terbanyak di wilayah kerja Puskesmas X dibandi dib andingka ngkan n dengan dengan puskes puskesmas mas yang yang berada berada di Kota Kota X. Peneli Peneliti ti juga juga menemu menemukan kan informasi bahwa rata -rata kunjungan lansia berumur 60 tahun keatas ke posyandu lansia masih sangat sedikit yaitu sekitar 16 lansia di Kelurahan Sei Sekambing D dan 21 lansia di Kelurahan Sei Puti Putih h Barat. Barat. Sementara Sementara banyak banyak dari mereka yang berkeinginan berkeinginan terlibat terlibat dalam dal am kegiat kegiatan an posyan posyandu du lansia lansia,, namun namun dengan dengan adanya adanya ket keterb erbata atasan san fis fisik ik ditamb ditambah ah kurang dukungan dari keluarga untuk aktif di kegiatan tersebut. Lansia yang berkunjung ke posyandu mempunyai gangguan kesehatan berupa tidak normalnya tekanan darah (16%), Bronchitis (7,4%), Diabetes mellitus (4%), jantung (2%) dan Iain-lain (ginjal, IMT,

Osteoporosis)

sebesar

8%.

Peneli Pen eliti ti menghu menghubung bungkan kan kondis kondisii di lapanga lapangan n dengan dengan pendapa pendapatt Mangoen Mangoenpra prasod sodjo jo (XXXX) (XXX X) mengutip mengutip dari Wiliam bahwa keluarga keluarga adalah adalah jembatan jembatan yang menghubungkan menghubungkan seseor ses eorang ang dengan dengan kehidupa kehidupan n sosial sosial di lingku lingkungan ngan sekit sekitarn arnya ya dan berper berperan an dal dalam am membe embent ntuk uk

se sese seor oran ang g

unt untuk

mandi andirri

menga engam mbi bill

kepu keputtusan usan

dal dalam

upay upayaa

mempertahankan kualitas hidupnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan  penelitia  penel itian n mengenai mengenai gambaran gambaran peranan peranan keluarga keluarga terhadap terhadap perilaku perilaku hidup sehat lansia lansia di wilayah

kerja

Puskesmas

X

Kecamatan

X.

 

1.2

Permasalahan

Berdasarkan latar belakang maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambar gam baran an perana peranan n keluar keluarga ga terhad terhadap ap peril perilaku aku hidup hidup seh sehat at lansia lansia di wilaya wilayah h kerja kerja Puskesmas

X

Kecamatan

1.3

X

tahun

XXXX?

Tujuan

1.3.1

Penelitian

Tujuan

Umum

Untuk mengetahui gambaran peranan keluarga terhadap perilaku hidup sehat lansia di wilayah

kerja

Puskesmas

X

1.3.2

Kecamatan

X

tahun

XXXX.

Tujuan

Khusus

1. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii perana peranan n keluar keluarga ga dalam dalam pemenu pemenuhan han perawa perawatan tan diri diri lansia lansia di wilayah

kerja

Puskesmas

X

Kecamatan

X

tahun

XXXX.

2. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi lansia di wilayah

kerja

Puskesmas

X

Kecamatan

X

tahun

XXXX.

3. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pemenuhan pemeliharaan kesehatan lansia di

wilayah

kerja

Puskesmas

X

Kecamatan

X

tahun

XXXX. 4. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pencegahan potensi kecelakaan pada lansia di

wilayah

kerja

Puskesmas

X

Kecamatan

X

tahun

XXXX.

5. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pencegahan menarik diri dari lingkungan oleh

lans nsiia

di

wilayah

ke kerrja

Puskesmas

X

Kecama amatan

X

tahun

XXXX.

6. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui pe peri rila laku ku hidu hidup p se seha hatt la lans nsia ia di wi wila laya yah h kerja kerja Pu Pusk skes esma mass X Kecamatan

X

1.4

tahun

XXXX.

Manfaat

Penelitian

1. Sebagai masukan informasi bagi masyarakat khususnya keluarga lansia dalam rangka meningkatkan

kesadaran

lansia

untuk

berperilaku

hidup

sehat.

2. Sebagi informasi bagi lansia agar menyadari sekaligus menerapkan perilaku hidup sehat

di

kehidupan

sehari-hari.

 

3. Sebagai masukan bagi Puskesmas X dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan lansia melalui program posyandu lansia dan meningkatkan upaya promosi kesehatan bagi keluarga lansia.

 

PENG PE NGAR ARUH UH PE PERS RSEP EPSI SI IB IBU U BA BALI LITA TA TE TENTA NTANG NG PE PENY NYAK AKIT IT DIAR DI ARE E TE TERHA RHADAP DAP TI TIND NDAK AKAN AN PE PENC NCEG EGAHA AHAN N DI DIAR ARE E DI KELURAHAN X

BAB I PENDAHULUAN

 

1.1.

Latar

Belakang

Kesehatan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan untuk kemajuan suatu bangsa selain  pendidikan dan ekonomi. Derajat kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh berbagai faktor yang saling mendukung satu sama lain mulai dari lingkungan, perilaku masyarakat,   pelayanan

kesehatan

hingga

genetika

yang

ada

di

masyarakat.

Lingkun Lin gkungan gan adalah adalah salah salah satu satu faktor faktor yang yang memeng memengaru aruhi hi deraja derajatt kesehat kesehatan an ter terseb sebut. ut. Peranan lingkungan dalam menyebabkan timbulnya penyakit dapat bermacam-macam. Salah satunya adalah sebagai reservoir bibit penyakit. Reservoir adalah tempat hidup yang paling sesuai bagi bibit penyakit. Timbul atau tidaknya penyakit pada manusia tergantung terga ntung dari sifat-si sifat-sifat fat yang dimiliki dimiliki oleh bibit penyakit atau penjamu penjamu (Hiswani, (Hiswani, XXXX). Berkaitan Berkai tan dengan lingkungan, lingkungan, salah satu penyakit penyakit menular menular berbasis berbasis lingkungan yang masih mas ih menjad menjadii masala masalah h kesehat kesehatan an dan merupak merupakan an penyeba penyebab b kesaki kesakitan tan dan kemati kematian an anak-a ana k-anak nak di Indone Indonesia sia adalah adalah diare. diare. Diare Diare hingga hingga kini kini masih masih menjad menjadii salah salah satu satu  penyebab utama kesakitan dan kematian. Epidemiologi penyakit diare dapat ditemukan  pada seluruh daerah geografis dunia dan kasus diare dapat terjadi pada semua kelompok  umur, tetapi penyakit penyakit berat dengan kematian yang tinggi tinggi terutama terutama terjadi pada bayi dan anak balita. Di negara berkembang anak-anak menderita diare lebih dari 12 kali dalam setahun, dan menjadi penyebab kematian dengan Case Fatality Rate 15% sampai dengan 34 34% % da dari ri semu semuaa ke kema mati tian an,, ke keba bany nyak akan an te terj rjad adii pa pada da anakanak-an anak ak (A (Ama man, n, XXXX XXXX). ). Hasil Has il Survei Survei Keseha Kesehatan tan Rumah Rumah Tangga Tangga (SKRT (SKRT)) tahun tahun XXXX, XXXX, menunj menunjukk ukkan an angka angka kematian akibat diare adalah 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita adalah 75 per 100 ribu

balita

(Depkes

RI,

XXXX).

Menurut Depkes RI (XXXX), insiden diare berkisar antara 400 kasus per 100 penduduk, di mana 60-70% di antaranya anak-anak di bawah umur 5 tahun. Setiap anak mengalami diare rata-rata 1 sampai 2 kali setahun dan secara keseluruhan, rata-rata mengalami 3 kali episode

diare

per

tahun

(Bela

dkk,

XXXX).

Pada tahun XXXX, terjadi KLB di 16 provinsi dan 44 daerah tingkat dua di Indonesia, dan salah salah satuny satunyaa adalah adalah Provin Provinsi si X. Jumlah Jumlah penderi penderitan tanya ya sebesa sebesarr 10.980 10.980 dan 77

 

  pen pende derrita

meni mening ngga gall

duni duniaa

aki akibat bat

peny penyak akit it

ter erse sebu butt

(Depk Depkes es

RI, RI,

XXXX XXXX). ).

Berdasarkan survei yang dilakukan Bela dkk (XXXX), diare merupakan penyakit yang sering terjadi di wilayah Puskesmas X selama tahun XXXX dengan rincian sebagai  berikut

*

Tabel

sengaja

tidak

ditampilkan

*

Dari data di atas dapat dilihat bahwa kejadian angka insidens paling tinggi terjadi di Kelurahan X pada kelompok umur 0-5 tahun sebanyak 46,75 orang per 1000 penduduk . Tingginya kasus diare dapat disebabkan oleh faktor lingkungan dan perilaku masyarakat karena penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan (Depkes RI, 2000). 2000). Perila Perilaku ku masyar masyaraka akatt erat erat kaitan kaitannya nya dengan dengan tindaka tindakan n pencega pencegahan han yang yang dilakukan

oleh

masyarakat

dalam

meminimalisir

terjadinya

diare.

Bebera Beb erapa pa ahli ahli keseha kesehatan tan kemudi kemudian an menemu menemukan kan bahwa bahwa ada dua faktor faktor pentin penting g dari dari keadaan lingkungan lingkungan yang memengaruhi memengaruhi timb timbulnya ulnya diare, yaitu keadaan air untuk rumah tangga dan fasilitas jamban (Suharyono, 1980; WHO, 1985). Risiko kejadian diare dan diare dia re berula berulang ng lebih lebih besar besar pada pada keluar keluarga ga yang yang tidak tidak mempuny mempunyai ai jamban jamban keluar keluarga, ga, sedangkan sedang kan penyediaan penyediaan jamban umum dapat menurunkan menurunkan prevalensi prevalensi diare daripada daripada yang tidak mempunyai jamban, begitu juga dengan penyediaan fasilitas air bersih sedekat mungk ungkiin

deng dengan an

pema pemaka kaii

dapa dapatt

menu menuru runk nkan an

ris isik iko o

di diar aree

(Mun (Munir ir,,

1983 1983). ).

Dari Da ri prof profil il Keca Kecama mata tan n X dike diketa tahu huii ba bahw hwaa 88 88,1 ,14 4 % KK di Kelu Kelura raha han n X masi masih h menggunakan sumur sebagai sumber air bersihnya, dan 1,34 % masih menggunakan air  su sung ngai ai.. Adap Adapun un untuk untuk sa sara rana na ja jamb mban an ke kelu luar arga ga masi masih h ad adaa 3,73% 3,73% KK ya yang ng be belu lum m mempunyai

jamban

keluarga.

Selain lingkungan, tindakan pencegahan diare juga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu. Berdas Ber dasark arkan an hasil hasil peneli penelitia tian n Pratam Pratamaa (XXXX) (XXXX) di Bali, Bali, ibu balit balitaa yang yang mempuny mempunyai ai ting ngk kat

pengetahuan

yang

rendah

beresiko

men eng galami

kej ejaadian

diare.

Menuru Men urutt Handay Handayani ani (XXXX) (XXXX) penget pengetahu ahuan an ibu mem memeng engaru aruhi hi ti tindak ndakan an ibu ter terhad hadap ap   pencegahan penyakit diare. Pengetahuan responden yang berada dalam kategori baik   

berbanding

lurus

dengan

tindakan

terhadap

pencegahan.

Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat

 

 berperan dalam menginterpretasikan suatu rangsangan yang diperoleh. Pengalaman masa lalu akan menyebabkan menyebabkan terjadinya terjadinya perbedaan dalam interpretasi. interpretasi. Sebelum seseorang seseorang mengadopsi perilaku baru, harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut

bagi

dirinya

atau

keluarganya

(Notoatmodjo,

XXXX).

Menurut Wolinsky (1998) bahwa masyarakat mengembangkan pengertian sendiri tentang sehat dan sakit sesuai dengan pengalaman hidupnya atau nilai-nilai yang diturunkan oleh generasi sebelumnya, maka pencegahan penyakit diare yang sering dilaporkan terjadi akibat lingkungan yang buruk tergantung persepsi masyarakat tentang diare. Artinya, jika diar diaree diper diperse seps psik ikan an se sebag bagai ai su suat atu u pe peny nyak akit it ti tida dak k se seri rius us da dan n ti tidak dak menga menganc ncam am kehidupannya maka perilaku pencegahan akan penyakit diare pun tidak terlalu serius dilakukan. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa diare merupakan masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, otomatis mereka akan a kan bereaksi serius terhadap penyakit ini

dengan

mengembangkan

perilaku-perilaku

pencegahan.

Menurut Soemarno (1995), didapatkan persepsi ibu yang salah tentang diare di Boyolali. Menurut ibu penyebab diare ada yang langsung terhadap anak yaitu masuk angin, terlalu lama mandi, makan makanan rasa asam (kecut), dan tidak langsung bila ibu menyusui masuk angin atau makan makanan yang pedas-pedas, air susu menjadi jelek dan anak  mender men derita ita mencre mencret. t. Tidak Tidak ada keperca kepercayaa yaan n bahwa bahwa diare diare disebab disebabkan kan oleh oleh roh halus. halus. Sehingga persepsi ibu yang salah tentang diare dan penyebabnya menghasilkan perilaku  pengobatan diare pada anak sebagai berikut, mula-mula ditangani sendiri dengan ramuan tradisional, bila tidak sembuh diobati dengan pil Ciba yang dijual bebas di warungwaru wa rung ng ya yang ng te ters rseba ebarr di desa, desa, bila bila te teta tap p belum belum se semb mbuh uh bar baru u di dibaw bawaa ke pe petu tuga gass kesehatan. Menurut Luthans (XXXX), persepsi berperan penting dalam perilaku seseorang, persepsi  berhubungan dengan bagaimana individu menanggapi individu lain. Karakteristik penilai dan

orang

yang

dinilai

menunjukkan

kompleksitas

persepsi

sosial.

Menurut Rosenstock dalam Muzaham (1995), kesiapan seseorang untuk melakukan suatu tindakan ditentukan oleh pandangan orang itu terhadap bahaya penyakit tertentu dan  persepsi mereka terhadap kemungkinan akibat (fisik dan sosial) bila terserang penyakit tersebut. Berdasarkan data dan hasil penelitian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan

 

 penelitian dengan judul "Pengaruh persepsi ibu balita tentang penyakit diare terhadap tind ndaakan

penc nceegahan

diar aree

di

Kelura urahan

1.2.

X

Kecamatan

X

tahu hun n

XXXX". X".

Permasalahan

Dari latar belakang di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa penyakit diare khusus   pada pada anak anak balit balitaa merupa merupakan kan masala masalah h yang yang cukup cukup penting penting hari hari ini mengin mengingat gat angka angka kesakitannya yang tinggi, dan hal tersebut tidak terlepas dari peran ibu sebagai pengasuh terdekat dengan balita untuk melakukan melakukan pencegahan. Oleh karena itu dalam  penelitian ini dapat dirumuskan masalah apakah ada pengaruh persepsi ibu balita tentang  penyakit diare terhadap tindakan pencegahan diare di Kelurahan X Kecamatan X tahun XXXX.

1.3.

Tujuan

Penelitian

Tujuan Tuj uan peneli penelitia tian n ini untuk untuk menjel menjelask askan an persep persepsi si ibu balita balita tentan tentang g penyaki penyakitt diare diare terh te rhad adap ap tinda tindaka kan n pe penc ncega egaha han n diar diaree di Kelu Kelura raha han n X Kecam Kecamat atan an X ta tahun hun XXXX XXXX..

1.4.

Manfaat

Peneltian

1. Manfaat bagi tenaga kesehatan, pemerintah/pengambil keputusan dapat memberikan informasi tentang permasalahan terkait sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk  mengambil keputusan dalam menentukan kebijakan untuk pencegahan dan penanganan kejadian

diare.

2. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat memberikan informasi baru tentang penelitian terkai terkaitt sehing sehingga ga dapat dapat menjad menjadii refere referensi nsi untuk untuk peneli penelitia tian-pe n-penel neliti itian an pengem pengembang bangan an  berikutnya 3. Untuk pengembangan ilmu, penelitian ini dapat membuktikan teori yang berkaitan sekaligus dapat membuka wacana berpikir untuk pengembangan teori yang sudah ada.

 

PERANCANGAN

KENDALI

PI D

UNTUK

MOTOR

MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER H8/3052

BAB 1

DC

 

PENDAHULUAN

1.1

Latar

Belakang

Motor DC merupakan aktuator yang sangat lazim digunakan. Ada berbagai macam alasan mengapa motor DC sangat populer digunakan. Salahsatunya adalah sistem tenaga listrik  DC masih umum digunakan pada industri, automobil, dan robotika. Dan meskipun tidak  ada sumber tenaga listrik DC, rangkaian penyearah dan chopper dapat digunakan untuk  menghasilkan sumber listrik DC yang diinginkan. Motor DC juga digunakan karena kebutuhan

akan

variasi

kecepatan

motor

yang

lebar.

Dalam Dal am dunia dunia indust industri, ri, pengend pengendali alian an posisi posisi dan kecepa kecepatan tan motor motor DC sangat sangat penting penting.. Misa Mi saln lnya ya pa pada da indu indust stri ri plas plasti tik. k. Pa Pada da pros proses es pe peng nggu gulu lung ngan an pl plas asti tik, k, ke kece cepa pata tan n  penggulungan plastik harus disesuaikan dengan kecepatan mesin pengirim plastik dan  juga disesuaikan dengan jari-jari gulungan. Jika tidak maka hasil gulungan plastik tidak  rapi

atau

kusut.

Pada robotika pengendalian posisi dan kecepatan motor DC juga sangat penting misalnya dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI). Robot harus har us dapat dapat berger bergerak ak cepat cepat dan tepat, tepat, meskip meskipun un ter terdapa dapatt berbaga berbagaii halanga halangan n ataupun ataupun gangguan. Karena itu pergerakan robot memerlukan pengaturan posisi dan kecepatan motor

yang

baik

agar

tujuan

yang

diinginkan

dapat

tercapai.

Karena Kar ena it itula ulah h kendali kendali PI PID D diperl diperluka ukan n disini disini yaitu yaitu untuk untuk mengend mengendali alikan kan posisi posisi dan kecepatan motor DC. Pengendali PID merupakan pengendali yang umum digunakan da dala lam m berba berbagai gai maca macam m pros proses es indu indust stri ri.. Popu Popula lari rita tass penge pengenda ndali li PI PID D di dise seba babka bkan n khususnya karena performansinya yang baik dalam jangkauan yang lebar dari berbagai kondisi operasi dan khususnya dalam kesederhanaan fungsi PID, yang memungkinkan engineer

untu ntuk

mengop opeerasika kan nnya

seca carra

simpel

dan

lang ngssung.

Unt ntu uk 

mengimplementasikan pengendali PID, tiga parameter harus ditentukan pada proses yang dikenda dik endalik likan an yang yang melipu meliputi ti propor proportio tional nal gain, gain, integr integral al gain, gain, dan deriva derivati tive ve gain. gain.

1.2

Tujuan

Penulisan

Tujuan Tujua n penulisan penulisan skripsi skripsi ini yaitu yaitu untuk merancang merancang suatu pengendali pengendali motor DC dengan

 

kendali PID berbasis mikrokontroler H8/3052 dengan PC sebagai pemberi set point,  

pengukur

data,

1.3

dan

penyimpan

Pembatasan

data.

Masalah

Penul Penulis isan an sk skri rips psii ini ini diba dibata tasi si pad padaa penge pengenda ndali lian an po posi sisi si da dan n kecep kecepat atan an moto motorr DC menggunakan feedback encoder dengan hasil yang didapatkan memenuhi kriteria yang diinginkan. diing inkan. Pengendalian Pengendalian dilakukan dilakukan dengan sistem pengendali pengendali PID. Pengendali tersebut diharapkan dapat diaplikasikan untuk semua range posisi atau kecepatan. Pengendalian tersebut ters ebut diharapkan diharapkan menghasilka menghasilkan n sebuah sistem yang mempunyai mempunyai persen persen overshoot overshoot keci kecil, l, sett settli ling ng time time yang yang ce cepa pat, t, da dan n

1.4

nila nilaii

st stea eady dy-s -sta tate te er erro rorr

mend mendek ekat atii

Metode

Meto Me tode de

pene peneli liti tian an

yang yang

digu diguna naka kan n

nol. nol.

Penelitian

da dala lam m

pe peny nyus usun unan an

skri skrips psii

in inii

meli melipu puti ti::

1. Pendek Pendekata atan n studi studi pustak pustaka, a, yaitu yaitu deng dengan an melaku melakukan kan studi studi lit litera eratur tur dari dari buku-bu buku-buku ku  pustaka, referensi yang ada di internet, dan manual book atau datasheet dari suatu piranti. 2.

Pendekatan

diskusi

3.

Perancangan

perangkat

dengan keras

pembimbing dan

skripsi.

perangkat

4.

lunak.

Pengujicobaan.

1.5

Sistematika

Penulisan

Agar pembahasan masalah pada skripsi lebih sistematis, maka skripsi ini dibagi menjadi  

beberapa

Bab Pertam Pertama, a, Pendahu Pendahulua luan, n, melipu meliputi ti latar latar bel belaka akang, ng, tujuan tujuan penulis penulisan, an, pem pembat batasa asan n masalah,

metode

penelitian,

dan

sistematika

penulisan.

Bab Kedua, membahas mengenai mikrokontroler H8/3052, dan fitur-fitur pendukung mikr ikrokon okonttrol roler

mel meliput puti

ITU, TU,

por port

I/O, I/O,

SCI, CI,

dan dan

In Intter errrupt upt

Cont Contrrol olller er..

Bab Ketiga, menjelaskan tentang perancangan kendali PID motor DC yang terdiri atas   per peran anca cang ngan an moto motorr DC, DC, pe pera ranc ncan anga gan n blok blok ke kend ndal ali, i, pe pera ranc ncan anga gan n ke kend ndal alii PID, PID,   peran anccangan

pe perrangk gkaat

lun unaak,

serta

pe perrancan ang gan

perangka katt

ke kerras.

Bab Keempa Keempatt menuli menuliska skan n penguj pengujian ian dan analis analisaa dari dari percob percobaan aan yang yang dilaku dilakukan. kan. Bab Kelima adalah kesimpulan dari skripsi.

 

APLIKAS APL IKASII PER PERMAI MAINAN NAN VIR VIRTUA TUAL L ANI ANIMAL MAL PA PADA DA MOBI MOBILE LE DEVICE

BAB I PENDAHULUAN

Pada Bab Pendahuluan ini akan dijelaskan tentang latar belakang mengapa tugas akhir ini dibuat, perumusan masalah cara dan bagaimana tugas akhir ini dibuat, tujuan dari tugas ak akhi hirr in ini, i, ba bata tasa san n masa masala lah h ya yang ng memb membat atas asii tuga tugass ak akhi hirr in inii ag agar ar ti tida dak k mele meleba barr ke   perma permasal salahan ahan lain, lain, metoda metoda-me -metod todaa peneli penelitia tian n dari dari tugas tugas akhir akhir ini, ini, dan sistem sistemati atika ka  

1.1

penulisan

tugas

akhir

Latar

ini

bab

per

bab.

Belakang

Kegiatan memelihara binatang peliharaan masih digemari oleh banyak orang. Namun untuk memelihara binatang, pasti ada pengorbanan yang harus dilakukan. Pengorbanan yang pertama adalah masalah tempat, dimana tempat binatang peliharaan itu tinggal harus disediakan dan dirawat. Masalah yang kedua adalah adanya biaya tambahan untuk  membelikan pakan dan kebutuhan lain untuk perawatan binatang peliharaan tersebut. Masalah yang ketiga adalah di tempat-tempat tertentu, seperti apartemen, dilarang untuk  memelihara binatang peliharaan, karena kebijakan dari lingkungan setempat. Masalah yang keempat adalah resiko akan penyebaran ancaman penyakit yang disebarkan melalui

 

 binatang peliharaan tersebut, serta resiko akan ancaman serangan dari binatang peliharaan tersebut. Penanaman sifat kasih sayang dapat juga dilakukan dengan cara memelihara binatang. Dengan Den gan memeli memelihar haraa binata binatang, ng, maka maka sang sang pemeli pemelihar haraa akan mencur mencurahka ahkan n rasa rasa cinta cinta kasihnya kepada binatangnya tersebut, hal ini akan meningkatkan nilai moral bagi sang  pemelihara  pemel ihara.. Sifat Sifat kasih sayang yang biasa dicurahkan dicurahkan sang pemelihara kepada binatang binatang  peliharaannya, akan dapat diimplementasikan pada orang lain. Namun jika ada batasan dan perlunya beberapa pengorbanan untuk memelihara binatang, hal ini akan mengurangi minat orang-orang orang-orang yang ingin memelihara memelihara binatang. Penanaman sifat kasih sayang baik  ditanamkan ketika usia anak masih kecil, sekitar 8-15 tahun. Hal ini agar perkembangan   jiw jiwaa si anak anak dapat dapat berja berjala lan n denga dengan n ba baik ik.. Pe Penan nanam aman an si sifa fatt kasih kasih sa saya yang ng in inii dapat dapat menjadikan

anak

tersebut

menjadi

individu

yang

baik.

Oleh karena itu, dibuatlah aplikasi Virtual Animal ini. Agar anak-anak atau orang-orang yang yan g ingin ingin memeli memelihara hara binata binatang ng peliha peliharaa raan n dapat dapat memeli memelihara hara binata binatang ng tanpa tanpa perlu perlu   banya banyak k berkor berkorban ban sepert sepertii layakny layaknyaa memeli memelihar haraa binata binatang ng sebenar sebenarnya nya.. Pemain Pemain atau atau   pemel pemeliha ihara ra binata binatang ng virtua virtuall hanya hanya membut membutuhka uhkan n mobile mobile device device dan/at dan/atau au Persona Personall Computer

1.2

(PC)

yang

dapat

Perumusan

menjalankan

aplikasi

ini.

Masalah

Proses Pros es pemeliharaan pemeliharaan binatang binatang dalam dunia nyata nyata dapat dibuatkan aplikasi perangkat lunak, yang berprilaku seperti pemeliharaan binatang pada umumnya. Proses pemberian makan pada binatang binatang peliharaan, peliharaan, memerintahkan memerintahkan binatang binatang peliharaan peliharaan tersebut untuk    beristirahat atau tidur, dan melatih berbagai keterampilan kepada binatang peliharaan tersebut. Dengan kemajuan industri perangkat keras dan perangkat lunak pada dunia mobile device, sehingga pembuatan aplikasi Virtual Animal dapat dilakukan pada mobile device. Salah satu bahasa pemrograman yang sudah didukung pada mobile device secara umum adalah J2ME. Spesifikasi bahasa J2ME yang diperlukan dalam sisi perangkat lunak untuk pembuatan aplikasi Virtual Animal adalah MIDP 2.0 dan CLDC 1.1. Namun dengan segala keterbatasan dalam perangkat mobile device yang memiliki kemampuan komputasi yang relatif kecil dibandingkan dengan perangkat PC, sehingga diperlukan  pembuatan aplikasi yang efektif dan efisien agar tidak melampau resource atau sumber 

 

da daya ya ya yang ng te ters rsed edia ia da dala lam m mobi mobile le de devi vice ce.. Hal Hal in inii ak akan an meni menimb mbul ulka kan n perta pertany nyaa aan, n,   bagaimana cara membuat aplikasi Virtual Animal pada mobile device menggunakan  bahasa J2ME dengan spesifikasi MIDP 2.0 dan CLDC 1.1 dengan efektif serta efisien? Perkem Per kembang bangan an dunia dunia jaring jaringan an (netwo (network) rk) juga juga sudah sudah men mencap capai ai ti tingka ngkatt yang yang maju, maju, sehingga perkembangan jaringan dalam mobile device juga mengalami kemajuan. Salah satu sat u teknol teknologi ogi jaring jaringan an yang yang banyak banyak diguna digunakan kan dalam dalam dunia dunia mobile mobile device device adalah adalah teknol tek nologi ogi Blueto Bluetooth oth.. Komuni Komunikas kasii antara antara perangk perangkat at dapat dapat diduku didukung ng oleh oleh teknol teknologi ogi Bluetooth ini, salah satu contohnya adalah komunikasi antara mobile device dengan PC. Hal ini memungk memungkink inkan an untuk untuk dibuat dibuatnya nya komuni komunikas kasii aplika aplikasi si Virtua Virtuall Animal Animal,, yang yang dima dimain inkan kan da dala lam m mobi mobile le de devi vice, ce, de denga ngan n ap apli lika kasi si la lain inny nyaa ya yang ng be bera rada da da dala lam m PC. PC. Misal Mi salnya nya,, pembuat pembuatan an toko toko (item (item mall) mall) pada PC yang yang menyed menyediak iakan an barang barang-bar -barang ang kebutuhan untuk binatang peliharaan yang dimainkan dalam aplikasi Virtual Animal. Hal ini akan menimbulkan menimbulkan pertanyaan, pertanyaan, bagaimana bagaimana cara membuat membuat koneksi koneksi antara antara aplikasi aplikasi Virtua Vir tuall Animal Animal dalam dalam mobil mobilee device device dengan dengan aplika aplikasi si penduku pendukung ng dalam dalam PC deng dengan an menggunakan

teknologi

Bluetooth?

1.3

Tujuan

Tujuan

dari

tugas

akhir

ini

adalah

sebagai

berikut:

a) memb membuat uat aplik aplikas asii Vi Virt rtual ual Anim Animal al ya yang ng be beru rupa pa MIDl MIDlet et meng menggun gunak akan an ba bahas hasaa  pemrograma  pemr ograman n J2ME dengan spesifikasi spesifikasi MIDP 2.0 dan CLDC 1.1 yang dapat dijalankan dijalankan  

pada

mobile

device;

  b) memperhatikan memperhatikan efektifit efektifitas as dan efisiensi efisiensi penggunaan resource yang tersedia tersedia dalam mobi obile

devi device ce

ag agar ar

apl aplikas ikasii

Virt Virtua uall

Ani Animal mal

dapa dapatt

berj berjal alan an

deng dengan an

bai baik;

c) membua membuatt aplika aplikasi si penduku pendukung ng sepert sepertii item item mall mall pada perangk perangkat at PC yan yang g berlak berlaku u sebagai

toko

untuk

mendukung

aplikasi

Virtual

Animal;

d) membangun hubungan komunikasi jaringan antara mobile device dengan perangkat PC menggun menggunaka akan n teknol teknologi ogi Blueto Bluetooth oth sebagai sebagai penghub penghubung ung aplika aplikasi si Virtua Virtuall Animal Animal dengan

aplikasi

1.4

Batasan

pendukung

lainnya.

Batasan

masalah

dalam

tugas

akhir

Masalah

ini

adalah

sebagai

berikut:

 

- aplikasi Virtual Animal hanya memiliki satu tokoh binatang peliharan untuk mewakili varian

tokoh

binatang

yang

dapat

dibuat

dalam

aplikasi

tersebut;

- tokoh binatang binatang dalam aplikasi aplikasi Virtual Animal dapat melakukan aksi makan, tidur, dan  

berlatih

- tokoh binatang dalam aplikasi aplikasi Virtual Virtual Animal memiliki memiliki atribut power (kekuat (kekuataPi) aPi),, flexibility

(kelenturan),

dan

self-confidence

(percaya

diri);

- pemain dapat memiliki beberapa tokoh binatang dalam sebuah aplikasi yang dibedakan dengan

identitas

nama,

jenis

kelamin,

dan

umur;

- nilai atribut dari tokoh binatang dalam aplikasi Virtual Animal dapat diubah dengan melakukan

aksi

tertentu

serta

dipengaruhi

oleh

waktu;

- pembel pembelian ian barang barang kebutuh kebutuhan an dari dari binata binatang ng dalam dalam aplika aplikasi si Virtua Virtuall Animal Animal dapat dapat dilakukan pada item mall atau toko yang tersedia dalam perangkat PC menggunakan koneksi

Bluetooth;

- toko atau item mall yang merupakan aplikasi tambahan untuk mendukung aplikasi Virtual Animal menyediakan persediaan barang yang tak hingga, harga yang sudah diatur  sejak

awal,

dan

1.5

tidak

memiliki

Metoda

Taha Tahapa pann-ta taha hapa pan n a)

da dala lam m

pe pela laks ksan anaa aan n

studi

tuga tugass

GUI;

Penelitian

ak akhi hirr

in inii

pustaka

adal adalah ah

se seba baga gaii

dan

be beri riku kut: t: literatur;

  b) Perancangan aplikasi Virtual Animal pada perangkat mobile device serta aplikasi  

pendukungnya

berupa

item

mall;

c) Pemban Pembanguna gunan n aplika aplikasi si Virtua Virtuall Animal Animal menggun menggunaka akan n bahasa bahasa pemrog pemrogram raman an J2ME J2ME deng dengan an spes spesif ifik ikas asii MIDP MIDP 2. 2.0 0 CLDC CLDC 1. 1.1, 1, se sert rtaa ap apli lika kasi si pe pend nduk ukun ung g it item em mall mall menggunakan

bahasa

pemrograman

J2SE

1.6;

d) Pengujian aplikasi Virtual Animal pada perangkat mobile device dan pengaksesan item mall

1.6

menggunakan

Sistematika

koneksi

Bluetooth.

Penulisan

Penul Penulis isan an tuga tugass akhir akhir ini ini te terb rbag agii menj menjad adii lima lima ba bab. b. Keli Kelima ma ba bab b te ters rsebu ebutt ad adal alah ah sebagai

berikut.

 

BAB

I.

PENDAHULUAN

Bab I berisi berisi tentan tentang g latar latar belaka belakang, ng, perumu perumusan san masala masalah, h, tujuan tujuan peneli penelitia tian, n, batasa batasan n masalah,

metodologi

BAB

penulisan,

II.

serta

sistematika

TINJAUAN

penulisan. PUSTAKA

Bab II berisi berisi tentang tentang tinjau tinjauan an pustak pustakaa dari dari pemrog pemrogram raman an dengan dengan J2ME, J2ME, J2S J2SE, E, dan teknologi BAB

bluetooth. III.

PERANCANGAN

DAN

IMPLEMENTASI

SISTEM

Bab III berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi yang akan dibangun dalam  pelaksanaan tugas akhir ini, yaitu aplikasi permain Virtual Animal dan rancangan modul  

pendukung

BAB

IV.

aplikasi PENGUJIAN

DAN

tersebut.

ANALISIS

SISTEM

Bab IV berisi tentang pengujian dan analisis aplikasi permainan Virtual Animal dalam suatu sua tu skenar skenario io alur alur cerita cerita permai permainan nan,, dan mengam mengamati ati pengguna penggunaan an memori memori dengan dengan fasilitas BAB

memori V.

monitor

yang

diberikan

KESIMPULAN

oleh

emulator DAN

Bab V berisi kesimpulan akhir dan saran pengembangan selanjutnya.

WTK

2.5.1. SARAN

 

KORELAS KOR ELASII HIT HITUNG UNGAN AN IND INDEKS EKS PEM PEMBANG BANGUNA UNAN N MAN MANUSI USIA A DAN KONDISI KEMISKINAN

Bab I Pendahuluan

I.l

Latar

Belakang

Hakekat Hak ekat pemban pembanguna gunan n dalam dalam suatu suatu wilaya wilayah h adalah adalah proses proses multi multidim dimens ension ional al yang yang mencak men cakup up perubah perubahan an yang yang mendas mendasar ar melipu meliputi ti str strukt ukturur-str strukt uktur ur sosial sosial,, sikapsikap-sik sikap ap masyarakat dan institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ek ekon onom omi, i,

penan penanga ganan nan

ke keti timp mpang angan an

pe pend ndapa apata tan n

se sert rtaa

penge pengent ntas asan an

kemis kemiski kina nan. n.

Pembangunan juga merupakan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan mayoritas individu maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi

yang

lebih

baik

(SULASDI,

2006).

 

Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian proses sosial, ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas "kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak ti dak memi memili liki ki tiga tiga tuju tujuan an inti inti ya yait itu u penin peningka gkata tan n keter keterse sedi diaa aan n ke kebu butu tuha han n pokok pokok,,  peningkatan standar hidup, dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu. Seja Sejala lan n de deng ngan an hal te ters rseb ebut ut di atas atas da dan n denga dengan n se sema manga ngatt ot oton onom omii da daer erah ah ya yang ng dituangkan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah disempurnakan lagi oleh Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, sistem  pemerintahan di Indonesia berubah dari sistem sentralistis menjadi desentralistis sehingga untuk setiap daerah diberi kewenangan yang seluas-luasnya di dalam menyelenggarakan otonomii daerah dan mengurus otonom mengurus urusan pemerintahan pemerintahan dan kepentingan kepentingan masyarakatnya masyarakatnya sendir sen diri. i. Tetapi Tetapi sebena sebenarny rnyaa desent desentral ralisa isasi si mengand mengandung ung resiko resiko,, salah salah satuny satunyaa adalah adalah masalah pemerataan. Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang menjadi tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih

tinggi

dan

semakin

bertambahnya

penduduk

miskin.

Adanya kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret bahwa pembangunan itu secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan pembangunan suatu wi wila laya yah h te terg rgan antu tung ng pada pada ke kegi giat atan an pemba pembangu nguna nan n da dan n pemer pemerat ataa aan n ha hasi sill-ha hasi siln lnya ya.. Kunci Kun ci desent desentral ralisa isasi si yang yang sukses sukses adalah adalah sikap sikap dan perila perilaku ku pemeri pemerinta ntah h pusat pusat yang yang menjam men jamin in desent desentral ralisa isasi si berjal berjalan an sesuai sesuai dengan dengan kepent kepenting ingan an masyar masyaraka akatt sehing sehingga ga kesepakatan sosial harus dibuat. Kesepakatan itu adalah bahwa sebagai warga negara Indonesia berhak atas pembangunan baik pembangunan ekonomi maupun pembangunan manusia. Standar pembangunan manusia yang menjadi kesepakatan antara lain berhak  un untu tuk k bisa bisa memb membaca aca da dan n menu menuli lis, s, untuk untuk hidu hidup p se seha hat, t, un untu tuk k bi bisa sa menda mendapa patk tkan an  penghasilan yang layak, untuk mendapat rumah yang memadai, dan untuk hidup sebagai satu bangsa dengan damai dan aman. Diharapkan dengan desentralisasi atau yang lebih  populer disebut otonomi daerah dapat memotivasi daerah-daerah tingkat propinsi maupun kabu kabupa patten/k en/kot otaa

untu untuk k

mempersiapkan

diri

lebih ebih

me mem mpri priori oritask taskan an

dalam

sumberdaya

meng mengur uran angi gi manusia

kem kemis iski kina nan n yang

dan dan

handal.

Pada tahun 1996, untuk pertama kalinya Badan Pusat Statistik (BPS) dan United Nations

 

Development Develo pment Programme Programme (UNDP) (UNDP) Indonesia Indonesia mempublikas mempublikasikan ikan Indeks Pembangunan Pembangunan Manusia (IPM) sebagai alat tolok ukur pembangunan manusia. IPM mengukur aspekaspek yang relevan dengan pembangunan manusia melalui indeks komposit yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu kesehatan, pendidikan, dan pendapatan (daya beli). Pada saat ini IPM dianggap lebih mencerminkan hasil-hasil pembangunan yang berfokus pada  

pembangunan

Sejak Sej ak diterb diterbit itkan kan dan dipubl dipublika ikasik sikan an IPM IPM menjad menjadii suatu suatu perbin perbincang cangan an yang yang hang hangat at sebagai alat ukur tunggal dan sederhana. IPM sangat cocok sebagai alat ukur kinerja  pembangunan khususnya pembangunan manusia yang dilakukan di suatu wilayah pada waktu tertentu atau secara spesifik IPM merupakan alat ukur kinerja dari pemerintahan suatu

wilayah.

Publi Pub likas kasii tentan tentang g IPM IPM member memberika ikan n semanga semangatt ter terhad hadap ap propin propinsisi-pro propin pinsi si bahkan bahkan kabupaten/kota dengan melakukan hitungan IPM untuk kepentingan daerahnya. Upaya untuk menghitung IPM sampai ke tingkat kabupaten/kota sangat penting karena proses de dese sent ntra rali lisa sasi si ya yang ng be berj rjal alan an di Indon Indones esia ia memi memind ndah ahkan kan se seba bagi gian an be besa sarr pr pros oses es   pemba pembangun ngunan an ke tangan tangan pemeri pemerinta ntah h daerah daerah dan masyar masyarakat akat lokal. lokal. Untuk Untuk itu, itu, ten tentu tu dibutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi setempat dengan dukungan data yang

lebih

memadai

bagi

semua

kabupaten/kota

di

Indonesia.

Seperti daerah pada umumnya, dengan adanya desentralisasi pembangunan di Kota X tidak hanya tertuju pada pembangunan ekonomi saja tetapi pembangunan manusia juga merupakan prioritas utama, penduduk ditempatkan sebagai objek dan sekaligus subjek   pembangunan. Konsep ini menempatkan manusia sebagai titik pusat dan sekaligus modal da dasa sarr ke keku kuat atan an,, me menj njad adii fa fakt ktor or ya yang ng domin dominan an dan menj menjad adii sa sasa sara ran n ut utam amaa ba bagi gi  p pem emba bang nguna unan n itu itu se sendi ndiri ri.. Pe Peme meri rint ntah ah Kota Kota X mela melalu luii mi misi si dan agend agendaa-age agend ndaa   pembangunann pembangunannya ya secara secara eksplisit eksplisit telah telah melaksanakan melaksanakan pembangunan pembangunan manusia. manusia. Upayaupaya peningkatan kualitas penduduk sebagai sumberdaya dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan ekonomi maupun aspek non fisik dalam hal

ini

agama

dan

budaya.

IPM IPM yang yang merupa merupakan kan tolok tolok ukur ukur pembang pembangunan unan suatu suatu wilaya wilayah h sebaik sebaiknya nya berkor berkorela elasi si  positif  posi tif terhadap kondisi kondisi kemiskinan kemiskinan di wilayah wilayah tersebut tersebut karena diharapkan diharapkan suatu daerah yang memiliki nilai IPM tinggi, idealnya kualitas hidup masyarakat juga tinggi atau dapat

 

dikata dik atakan kan pula pula bahwa bahwa jika jika nilai nilai IPM IPM tinggi tinggi,, maka maka seharu seharusny snyaa ti tingka ngkatt kemisk kemiskina inan n masyarakat rendah. Kemiskinan dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang baik  da dari ri aspe aspek k ekono ekonomi mi maupu maupun n da dari ri as aspe pek k so sosi sial al.. Aspe Aspek k ek ekono onomi mi an anta tara ra la lain in adala adalah h ke kepe pemi mili lika kan n la laha han, n, kuali kualita tass ruma rumah, h, pe penda ndapa pata tan n ke kelu luar arga ga,, pe peng ngel elua uara ran n ke kese seha hata tan n sedangkan aspek sosial dapat dilihat dari hal-hal seperti fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan,

kesehatan

ibu

dan

balita

dan

lain-lain.

Pada kenyataannya, besaran nilai IPM tidak menjamin tingkat kesejahteraan masyarakat akan tinggi atau tidak menjamin tingkat kemiskinan masyarakat akan rendah, sebagai contoh

hal

*

tabel

ini

tercermin

dari

sengaja

tabel

tidak

sebagai

ditampilkan

berikut.

*

Tabel I.1 menunjukkan bahwa kenaikan nilai IPM yang merupakan hasil pengukuran keberhasilan pembangunan manusia tidak serta merta diikuti dengan pengurangan jumlah  penduduk  pendud uk miskin. miskin. Salah satu penyebabnya penyebabnya adalah hitungan nilai IPM didasari didasari oleh nilai agregat agr egat yang yang menggun menggunaka akan n prinsi prinsip p nilai nilai rata-r rata-rata ata sehing sehingga ga ter terjad jadii ketida ketidakaku kakurat ratan an hitungan

nilai

IPM

tersebut.

Hitungan dan publikasi IPM di X yang telah dilakukan sejak XXXX sampai dengan sekarang menunjukkan peningkatan. IPM tersebut di X digunakan sebagai patokan dasar  dalam perencanaan perencanaan pembangunan. pembangunan. Sedemikian Sedemikian penti penting ng IPM tersebut, sehingga sudah seharusnya hitungan IPM dilakukan dengan data yang selalu diperbaharui dan akurat. Peran IPM sebagai alat ukur pembangunan akan lebih terlihat bila dilengkapi dengan data  basis dan hitungan yang benar sampai ke wilayah terkecil dan tidak mengabaikan kondisi kemiskinan, sehingga diharapkan perencanaan pembangunan akan benar-benar memihak  masyarakat

I.2

tanpa

Rumusan

Permasalahan

terkecuali.

Penelitian

Pembangunan merupakan realisasi dan aspirasi suatu bangsa. Tujuan pembangunan yang dimaks dim aksudk udkan an adalah adalah untuk untuk melaku melakukan kan peruba perubahan han secara secara str strukt uktura urall melalu melaluii upaya upaya sistematis dan terencana. Proses perencanaan meliputi pemantauan dan evaluasi terhadap   berba berbagai gai progra program m yang yang telah telah diimpl diimpleme ementa ntasik sikan an pada period periodee sebelu sebelumny mnya. a. Dalam Dalam

 

konteks pembangunan daerah, IPM ditetapkan sebagai salah satu ukuran utama yang dicantumkan dalam Pola Dasar Pembangunan Daerah. Hal ini menandakan bahwa IPM menduduki satu posisi penting dalam manajemen pembangunan daerah. Fungsi IPM dan indi in dika kato torr pemba pembangu nguna nan n manus manusia ia la lain inny nyaa ak akan an menj menjad adii ku kunc ncii ba bagi gi te terl rlaks aksan anany anyaa  

perencanaan

dan

pembangunan

yang

terarah.

Kedudukan dan peran IPM dalam pembangunan akan lebih terlihat kalau dilengkapi dengan suatu data yang berisikan indikator yang relevan dengan IPM dan disusun sebagai suatu sistem data yang lengkap. Sistem data yang lengkap dan akurat akan lebih dapat mengka men gkaji ji berbaga berbagaii kendala kendala dan implem implement entasi asi progra program m pembang pembanguna unan n pada pada period periodee sebelumnya, dan potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah untuk dimasukkan sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan periode berikutnya, sehingga diharapkan nilai IP IPM M sebag sebagai ai tolo tolok k ukur ukur pemba pembangu nguna nan n dapat dapat menc mencer ermi minka nkan n ko kond ndis isii ke kemi misk skin inan an masyarakat

yang

sesungguhnya.

Berkaitan Berkai tan dengan hal tersebut tersebut diatas, diatas, dilakukan dilakukan penelitian penelitian untuk menjawab pertanyaanpertanyaan pertanyaan: (1)

Bagaimana

(2)

implementasi

Bagaimana

hitungan

kondisi

IPM

riil

IPM

di

Kota

riil

di

X? X?

(3) (3) Baga Bagaim iman anaa kore korela lasi si an anta tara ra hitu hitung ngan an IPM IPM da dan n ko kond ndis isii ke kemi misk skin inan an di X?

I.3

Tujuan,

Sasaran,

dan

Manfaat

Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji korelasi antara hitungan IPM dan kondisi kemiskinan Sasaran (1) (2)

di yang

dicapai

Mengkaji Mengkaji

Kota dari

hitungan

kondisi

ke kem miskin kinan

X.

penelitian IPM

di

X

ini

di berdasarkan

adalah:

Kota

X.

pen eniingk gkaatan

IPM.

Penelitian ini merupakan salah satu syarat kelulusan dari pendidikan program Magister  Studi Pembangunan Pembangunan dan diharapkan diharapkan penelitian penelitian ini memiliki memiliki manfaat sebagai sebagai berikut: berikut: (1) Sebagai bahan masukan bagi proses perencanaan pembangunan di Kota X. Bahan masu ma suka kan n yang yang tepa tepatt da dapa patt me memb mbaw awaa ke kear arah ah pe peru ruba baha han n yang yang di diin ingi gink nkan an yait yaitu u   pem pemba bang ngun unan an yang yang tepa tepatt  

berkelanjutan

adalah

sa sasa sara ran, n, mera merata ta,, yang

be berh rhas asil il di dini nikm kmat atii diharapkan

masy masyar arak akat at da dan n

oleh

masyarakat.

 

(2) Sebagai Sebagai bahan bahan masuka masukan n bagi Pemerint Pemerintah ah Kota Kota X untuk untuk menent menentuka ukan n kebijak kebijakan an   pembangunan

yang

1.4

berkaitan

kepada

Ruang

Ruang

penelitian

ini

Ruang

Wilayah

penelitian

(2)

IPM

yang

sebenarnya.

Lingkup

lingkup

(1)

capaian

sebagai

berikut:

Lingkup

meliputi

wilayah

Ruang

Materi

Penelitian

Wilayah

administrasi

Kota

Lingkup

X. Materi

penelitian

meliputi:

(i) Hitung Hitungan an IPM berdas berdasark arkan an indika indikator tor-in -indik dikato atorny rnyaa yaitu yaitu pendidi pendidikan kan,, kes keseha ehatan tan,,   pendapatan (daya beli). (ii) Pembangunan yang terkait dengan pencapaian IPM yaitu   pembangunan pembangunan pendidikan, pembangunan kesehatan, kesehatan, dan pembangunan pembangunan ekonomi. ekonomi. (iii) (iii) Ketterka Ke erkaiitan tan (3)

penc pencap apai aian an

Waktu

IP IPM M

Penelitian

ter erha hada dap p

kond kondiisi

dilaksanakan

1.5

kem kemisk skin inan an

pada

di

Bulan

wi wila lay yah

Mei

Metode

X.

XXXX

Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan kualit kua litati atif. f. Metode Metode kuanti kuantitat tatif if dig diguna unakan kan untuk untuk menghi menghitun tung g ulang ulang nilai nilai IP IPM M dengan dengan menggunakan menggu nakan metode hitungan IPM yang lazim digunakan oleh BPS. Metode kualitatif  kualitatif  digunakan

sebagai

penunjang

data

dari

metode

kuantitatif.

Metode kualitatif dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif. Pendekatan deskriptif eksploratif dilakukan dengan cara studi dokumen dan wawancara.

I.6

Sistematika

Penulisan

Penelitian

Untuk memperoleh memperoleh gambaran gambaran tentang tentang penulisan penulisan tesis tesis ini, sistematika sistematika penulisan penulisan tesis tesis dapat

diuraikan

sebagai

Bab

berikut:

I

Pendahuluan

Bab ini mengur menguraik aikan an tentan tentang g latar latar belaka belakang ng dilakuk dilakukann annya ya peneli penelitia tian n yang yang mel melipu iputi ti  p per erum umus usan an pe perm rmas asal alah ahan, an, tuju tujuan an,, sa sasa sara ran n da dan n manf manfaa aatt pe penel nelit itia ian, n, ru ruan ang g li lingk ngkup up  p pen enel elit itia ian, n,

meto metode de

pe pene neli liti tian an,,

da dan n

sist sistem emat atik ikaa

pe penu nuli lisa san n

te tesi siss

se seca cara ra

umum umum..

Bab Ba b II Kons Konsep ep Pe Pemb mban angu guna nan, n, Kons Konsep ep Tolo Tolok k Ukur Ukur Pemb Pemban angu guna nan, n, da dan n Kons Konsep ep

 

Kemiskinan Bab ini berisi uraian tentang alur pikir dan perkembangan keilmuan topik kajian, konsepkonsep dan definisi-definisi yang menunjang penelitian dan menjadi literatur dasar dalam melaks mel aksana anakan kan peneli penelitia tian, n, meliput meliputii konsep konsep pemban pembanguna gunan, n, kon konsep sep tentan tentang g IP IPM, M, dan konsep

kemiskinan.

Bab

III

Pelaksanaan

Penelitian

Bab ini menguraikan menguraikan secara rinci cara dan pelaksanaan penelitian penelitian dengan menggunakan menggunakan meto me tode de

yang yang

Bab

dian diangg ggap ap IV

mamp mampu u

memb memban antu tu

Gambaran

me menj njaw awab ab

pe pert rtan anya yaan an

pe pene neli liti tian an..

Kota

X

Umum

Bab ini mengur menguraik aikan an secara secara jelas jelas gambar gambaran an umum umum Kota Kota X secara secara admini administr strati atiff dan geografis, kondisi pemerintahan dan kinerja pemerintahan, kondisi sosial ekonomi serta kondisi Bab

kecamatan V

Pembangunan

Identifikasi Manusia

yang dan

ada Analisis

dan

Kondisi

di

wilayah

Korelasi

Hitungan

Kemiskinan

Kota

X. Indeks X

Bab ini mengur menguraik aikan an analis analisis is dan pembah pembahasa asan n tentan tentang g implem implement entasi asi hitunga hitungan n IPM sebenarnya di Kota X, keterkaitan pencapaian IPM terhadap kondisi kemiskinan di X dan  program-program pemerintah yang mendukung pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Bab

VI

Kesimpulan

dan

Saran

Bab ini menguraikan tentang ringkasan hasil analisis implementasi hitungan IPM di Kota X dan memberikan bahan masukan bagi perencanaan pembangunan di Kota X dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini.

 

PENG PE NGAR ARUH UH

PE PEND NDID IDIK IKAN AN

DA DAN N

PE PELA LATI TIHA HAN N

TE TERH RHAD ADAP AP

KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Adanya Ada nya perkem perkembang bangan an teknol teknologi ogi yang yang semaki semakin n maju maju dari dari masa masa ke masa, masa, membua membuatt  persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi dan modernisasi. Jika suatu organisasi atau instansi tidak bisa menyikapi hal tersebut, maka kelangsungan kegiatan atau pekerjaan di dalam organisasi atau instansi tersebut akan terhambat. Untuk itu, diperlukan adanya sistem yang baik yang harus dimiliki oleh setiap organisasi. Sebuah instansi harus didukung sumber daya manusia yang cakap karena sumberr daya manusia sangat berperan dalam menjalankan sumbe menjalankan usaha atau kegiatan kegiatan di dalam instansi

tersebut

(Soekidjo

Notoatmodjo,

2003

:

2).

 

Perlu disadari, bahwa untuk mengimbangi perubahan-perubahan dan kemajuan dalam  berbagai aspek yang mempengaruhi beban kerja pimpinan dituntut tersedianya tenaga kerja yang setiap saat dapat memenuhi kebutuhan. Untuk itu, seorang pimpinan harus dapat mengelola sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien terutama dalam  pengelolaan sumber daya manusia. Dalam kondisi seperti ini, bagian kepegawaian juga ditu ditunt ntut ut harus harus se sela lalu lu memp mempuny unyai ai stra strate tegi gi ba baru ru un untu tuk k da dapa patt menge mengemb mban angk gkan an dan memper mem pertah tahanka ankan n pegawa pegawaii yang yang cakap cakap yang yang diperl diperluka ukan n oleh oleh suatu suatu instan instansi. si. Untuk  Untuk  mendapatkan pegawai yang profesional dan berintegritas memang harus dimulai dari seleks sel eksii peneri penerimaa maan, n, penempa penempatan tan,, promos promosii sampai sampai dengan dengan pengemb pengembang angan an pegawai pegawai tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan dilakukan dalam upaya meningkatan meningkatan kinerja kinerja pegawai pegawai adalah de deng ngan an mela melalu luii pe penge ngemb mbang angan an pe pega gawai wai ya yait itu u denga dengan n mela melaku kukan kan pe pend ndid idik ikan an dan  pelatihan (Ambar T.S dan Rosidah, 2003: 175). Untuk mencapai kinerja yang diharapkan da dala lam m su suat atu u organ organis isas asii atau atau inst instan ansi si,, pa para ra pe pega gawa waii ha haru russ menda mendapa patk tkan an pr prog ogra ram m   pendidikan dan pelatihan yang memadai untuk jabatannya sehingga pegawai terampil dalam melaksanakan pekerjaannya (Anwar, 2005:67). Untuk meningkatkan mutu atau kinerja pegawai melalui pendidikan dan pelatihan harus dipersiapkan dengan baik untuk  mencapai mencap ai hasil yang memuaskan. memuaskan. Peningkatan Peningkatan mutu atau kinerja kinerja harus diarahkan diarahkan untuk  memper mem perti tinggi nggi ketera keterampi mpilan lan dan kecakap kecakapan an pegawai pegawai dalam dalam menjal menjalank ankan an tugasn tugasnya ya (Widjadja,

1995:73).

Untuk menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut diperl dip erlukan ukan peningka peningkatan tan mutu mutu profes profesion ionali alisme sme,, sikap sikap pengabd pengabdian ian dan keseti kesetiaan aan pada pada   perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan Pegawai Negeri Sipil. Oleh sebab itu, suatu instansi harus dapat meningkatkan kualit kua litas as sumber sumber daya daya manusi manusiany anya. a. Untuk Untuk mening meningkat katkan kan kualit kualitas as atau atau kemamp kemampuanuankemampuan kemam puan pegawainya pegawainya tersebut, dapat dilakukan dilakukan melalui melalui pendidikan pendidikan dan pelatihan. pelatihan. Kare Ka rena na pendi pendidi dika kan n dan pelat pelatih ihan an meru merupa pakan kan bagia bagian n ti tida dak k te terp rpis isah ahka kan n dari dari us usah ahaa  

pembinaan

Pegawai

Negeri

Sipil

secara

menyeluruh.

Pengembangan pegawai sangat diperlukan dalam sebuah instansi, karena dengan adanya  program tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai. Pengem Pen gembang bangan an pegawai pegawai juga juga diranc dirancang ang untuk untuk memper memperole oleh h pegawa pegawai-p i-pegaw egawai ai yang yang

 

mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam geraknya ke rnasa depan. Pent Pentin ingny gnyaa pendi pendidi dika kan n dan pelat pelatih ihan an bukan bukanla lah h se sema mata ta-m -mat ataa ba bagi gi pegaw pegawai ai ya yang ng   ber bersa sangk ngkut utan, an, te teta tapi pi ju juga ga ke keun untu tung ngan an orga organi nisa sasi si.. Kare Karena na de denga ngan n meni mening ngka katn tnya ya kemampuan kemam puan atau keterampil keterampilan an para pegawai, pegawai, dapat meningkatkan meningkatkan produktivit produktivitas as kerja  para pegawai. Produktivitas kerja meningkat berarti organisasi yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan (Soekidjo Notoadmodjo, 2003:31). Pendidikan dan pelatihan  juga merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian   pegaw pegawai. ai. Oleh Oleh karena karena itu setiap setiap organi organisas sasii atau atau instan instansi si yang yang ingin ingin berkem berkembang bang,,   pendi pendidik dikan an dan pelati pelatihan han pegawa pegawainy inyaa harus harus memper memperole oleh h perhat perhatian ian yang yang lebih lebih besar  besar  sehing seh ingga ga dapat dapat mening meningkat katkan kan kinerj kinerjaa pegawai pegawainya nya ter terseb sebut ut (Soeki (Soekidjo djo Notoat Notoatmod modjo, jo, 2003

:

30).

Dengan adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan, maka hendaknya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan secara kontinue atau ata u berkel berkelanj anjuta utan. n. Dan dengan dengan adanya adanya pember pemberian ian pendidi pendidikan kan dan pelati pelatihan han bagi   pegawai negeri sipil, maka diharapkan para birokrat dapat mempersembahkan kinerja yang maksimal bagi instansinya. Melihat pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau instansi, maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa manusia adalah aset yang yan g paling paling penting penting dan berdam berdampak pak langsu langsung ng pada organi organisas sasii atau atau instan instansi si ter terseb sebut ut dibandingkan dengan sumber daya-sumber daya lainnya. Karena manusia memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi atau instansi tersebut. Dinas Din as Sosial Sosial dan Tenaga Tenaga Kerja Kerja sebagai sebagai suatu suatu instan instansi si yang yang mem member berika ikan n pelaya pelayanan nan kepada masyarakat secara langsung dalam bidang ketenagakerjaan juga harusnya mampu mempersembahkan kinerja yang terbaik kepada masyarakat. Dalam hal ini, dinas tenaga kerja juga telah memberikan program diklat setiap tahunnya kepada pegawainya demi mening men ingkat katkan kan kinerj kinerjaa dan menunu menunujuk jukkan kan eksist eksistens ensiny inyaa kepada kepada masyar masyaraka akat. t. Hal ini terbukti dengan pemberian program diklat baik diklat prajabatan maupun diklat jabatan yang terdiri dari diklat fungsional, fungsional, dan diklat pimpinan yang diselenggara diselenggarakan kan tiap tahun  

bagi

para

pegawai

Dinas

Tenaga

Kerja

Kota

Pada tahun 2009 ada sekitar 8 orang pegawai negeri sipil Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota X yang mengikuti program diklat baik di tingkat diklat prajabatan, diklat fungsional

X.

 

maupun diklat struktural. Pengadaan Diklat ini ditujukan agar PNS memiliki kemampuan administrasi dasar terutama dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berkaitan dengan peranan Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota X dalam memberikan  pelayanan kepada masyarakat, Dinas Tenaga Kerja Kota X dipandang cukup responsive dan

memiliki

kinerja

yang

cukup

baik

kepada

masyarakat.

 Namun, sampai saat ini masih banyak kendala-kendala yang dihadapi Dinas tenaga Kerja Kota X dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tersebut. Adapun kendalakendala tersebut misalnya seperti belum adanya indikator pengukur kinerja para pegawai, sarana sar ana dan prasar prasarana ana serta serta fasil fasilita itass penunja penunjang ng yang yang masih masih kurang kurang,, si siste stem m aplika aplikasi si komputer yang belum stabil dan masih belum mencukupi, serta prosedur dan peraturan yang belum mapan yang disebabkan karena adanya penggabungan Kantor Sosial ke dalam dal am Dinas Dinas Tenaga Tenaga Kerja Kerja berdas berdasark arkan an Peratu Peraturan ran Waliko Walikota ta Nomor Nomor 3 tahun tahun 2010 2010.. Untu Un tuk k ta tahun hun 2010 2010 ini, ini, Di Dina nass Sosi Sosial al Dan Te Tenag nagaa Kerja Kerja te tela lah h mere merenc ncan anaka akan n untuk  untuk  mengir men girim im 24 orang orang pegawai pegawainya nya untuk untuk mengik mengikuti uti pendidi pendidikan kan dan pelati pelatihan. han. Deng Dengan an adanya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada para PNS Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota X diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai yang dilihat dari kuantitas kerj kerja, a,

kuan kuanti tita tass

ke kerj rjaa

da dan n

pres presta tasi si

ke kerj rjaa

da dala lam m

mela melaks ksan anak akan an

pe peke kerj rjaa aann nnya ya..

Berdasarkan Berdas arkan uraian diatas, diatas, maka penulis merasa merasa tertarik tertarik dalam melakukan melakukan penelitian penelitian mengenai "Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas

Tenaga

B.

Kerja

Kota

X"

Perumusan

Masalah

Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, maka penulis di dalam melakukan  

penelitian

ini

merumuskan

masalah

sebagai

berikut:

"Seberapa Besar Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil

C.

Dinas

Sosial

Dan

Tujuan

Tenaga

Kerja

Kota

X"

Penelitian

Suatu penelitian ilmiah dimaksudkan untuk mengembangkan hasil penelitian tersebut untuk unt uk kemaju kemajuan an ilmu ilmu penget pengetahu ahuan. an. Tujuan Tujuan peneli penelitia tian n harus harus sejala sejalan n atau atau konsis konsisten ten terhadap terha dap judul dan permasalaha permasalahan n penelitian. penelitian. Dalam rumusan rumusan penelitian penelitian harus tercantum tercantum

 

  jawaban

dan

permasalahan

penelitian

(Amirin,

1987

:

86).

Berdasarkan Berdas arkan uraian diatas, diatas, tujuan tujuan penelitian penelitian ini adalah: adalah: Untuk mengetahui mengetahui Pengaruh Pengaruh Pela Pelati tiha han n terh terhad adap ap Kine Kinerj rjaa Pe Pega gawa waii Dina Dinass Sosi Sosial al Dan Dan Te Tena naga ga Kerj Kerjaa Kota Kota X.

D.

Manfaat

Adapun

manfaat

Penelitian

penelitian

ini

adalah:

1. Bagi Bagi penuli penulis, s, penelit penelitian ian ini berman bermanfaa faatt melati melatih h dan mengem mengembang bangkan kan kemamp kemampuan uan   berfi berfikir kir il ilmia miah h dan kemamp kemampuan uan untuk untuk menuli menuliska skanny nnyaa dalam dalam bentuk bentuk karya karya ilmiah ilmiah,,   berdasarkan kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara. 2. Bagi Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik  Universitas X, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai referensi bagi mahasiswa yang

tertarik

dalam

bidang

ini

demi

terciptanya

suatu

karya

ilmiah.

3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan pemikiran dan masukan  bagi instansi terkait dalam meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Sosial dan tenaga

Kerja

Kota

X.

E.

Hipotesis

Hipote Hip otesis sis adalah adalah jawaban jawaban sement sementara ara terhad terhadap ap rumusa rumusan n masala masalah h peneli penelitia tian,di n,diman manaa rumu rumusa san n maal maalah ah pe pene neli liti tian an te tela lah h diru dirumu musk skan an da dala lam m bentu bentuk k ka kali lima matt pe pert rtany anyaa aan. n. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang elevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. (Sugiyono,

2005:70).

Berd Be rdas asar arka kan n urai uraian an pa pada da ke kera rang ngka ka te teor orii da dan n penge pengert rtia ian-p n-pen enger gerti tian an ya yang ng te tela lah h dikem dikemuka ukaka kan, n, maka maka hipot hipotes esis is ya yang ng diaj diajuk ukan an penul penulis is ad adal alah ah se seba baga gaii be beri riku kut: t: Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja PNS Dinas

Sosial

Dan

Tenaga

Kerja

Kota

X.

Hipotesis Kerja (Ha) : Ada pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja PNS Dinas

F.

Sosial

Dan

Tenaga

Definisi

Kerja

Kota

X.

Konsep

Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak 

 

mengenai kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial. Menurut Singarimbun (1995 : 33), konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang

dirumuskan

atas

dasar

generalisasi.

Untuk mendapatkan batasan-batasan yang lebih jelas mengenai variabel-variabel yang akan aka n diteli diteliti, ti, maka maka defeni defenisi si konsep konsep yang yang digunak digunakan an dalam dalam penger pengertia tian n ini adalah adalah : 1.

Pendidikan

dan

Pelatihan

Pendidikan dan Pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusi man usiaa teruta terutama ma untuk untuk mengem mengembang bangkan kan kemamp kemampuan uan intele intelektu ktual al dan kepriba kepribadia dian n manusia 2.

Kinerja

PNS

Kinerja PNS adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) yang dicapai oleh pegawai negeri neg eri sipil sipil dalam dalam melaks melaksana anakan kan tugas tugas kerjan kerjanya ya sesuai sesuai dengan dengan tanggu tanggung ng jawab jawab atau atau  

beban

kerja

yang

G.

diberikan

padanya.

Definisi

Operasional

Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara menyus men yusun un suatu suatu variab variabel el seh sehing ingga ga dalam dalam penguku pengukuran ran ini dapat dapat diketa diketahui hui indika indikator tor-indika ind ikator tor penduku pendukung ng apa saja saja yang yang dianal dianalisa isa dari dari variab variabel el ter terseb sebut. ut. Suatu Suatu defini definisi si operasional merupakan spesialisasi kegiatan penelitian dalam mengukur suatu variabel. Adapun Ada pun indika indikator tor-in -indik dikato atorr yang yang dapat dapat menguku mengukurr variab variabelel-var variab iabel el ter terseb sebut ut diatas diatas meliputi

:

1.

Pendidikan

1.1

Waktu

a.

Pelatihan

pelaksanaan

Frekuensi

  b.

Kesesuaian

1.2

(Variabel DIKLAT,

Pelaksanaan

Diklat

dengan

DIKLAT,

b.

1.3

Metode

a.

Mekanisme b.

waktu

yang

:

mencakup

: Diklat

yang

Penyampaian Penyampaian aktif

ditetapkan

mencakup

kehadiran

Latar

Peran/partisipasi

yang

indikatornya

Mengikuti

Intensitas

 

X),

Peserta

Peserta

a.

 

dan

: peserta

Belakang materi

DIKLAT,

Pendidikan

yang

mencakup

materi

DIKLAT

oleh

peserta

dalam

kegiatan

:

instruktur   DIKLAT

 

c.

Komunikasi

antara

1.4

dan

Instruktur,

a.

a.

Sarana

dan

Kes Keses esua uaia ian n

ant antar araa

  b.

Ketersediaan

1.6 a.

Kesesuaian

  b. 2.

tempa empatt

Y

2.1

DIKLAT

(Variabel

tingkat b.

terikat)

yaitu

dan

dalam Kinerja

kesalahan

tingkat

kecepatan

b.

:

pekerjaan

peserta.

pelaksanaan PNS,

dalam

meliputi:

pelaksanaan

penyelesaian

pegawai kerja

dalam

tingkat

bekerja

pencapaian

prestasi

Sistematika

BAB

tugas

produktivitas

keaktifan

H.

tugas

tugas

Prestasi

b.

:

Pekerjaan

tingkat

tingkat

tugas

indikatornya

pelaksanaan

dalam

2.3 a.

DIKLAT

mencakup

yang

terhadap

:

DIKL DIKLAT AT

kebutuhan

Kuantitas

a.

 

diklat

penyelesaian

tingkat

mencakup

yang tugas

DIKLAT

juml umlahpe ahpesser ertta

dan

Pelayanan

2.2

 

deng dengan an

dengan

materi

materi

yang

perlengkapan

Kualitas

a.

DIKLAT,

DIKLAT,

Penerapan/aplikasi

DIKLAT mencakup

terhadap

pel pelaks aksanaa anaan n

peralatan,

materi

Variabel

instruktur

Prasarana

Materi

peserta

yang

Kemampuan/penguasaan

1.5

 

instruktur

I

Penulisan

:

PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat   pen penel elit itia ian, n, ke kera rang ngka ka te teor ori, i, de defe feni nisi si ko kons nsep ep,, de defi fini nisi si opera operasi siona onall da dan n si sist stem emat atik ikaa  penulisan. BAB

II

:

METODE

PENELITIAN

Bab ini memuat memuat bentuk bentuk peneli penelitia tian, n, lokasi lokasi peneli penelitia tian, n, populas populasii dan sampel sampel,, teknik  teknik    BAB

pengumpulan III

data, :

DESKRIPSI

teknik

analisa LOKASI

PENELITIAN

Bab ini berisikan gambaran umum mengenai lokasi penelitian, berupa sejarah, visi dan misi.

data.

 

BAB

IV

:

PENYAJIAN

DATA

Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang dianalisis. BAB

V

:

ANALISA

DATA

Bab Ba b in inii memu memuat at ka kaji jian an da dan n an anal alis isaa da data ta ya yang ng di diper perol oleh eh da dari ri lo loka kasi si pe pene neli liti tian an BAB

VI

:

PENUTUP

Bab ini berisi berisikan kan kesimp kesimpula ulan n dan saran saran yang yang dipero diperoleh leh dari dari hasil hasil peneli penelitia tian n yang yang dilakukan.

 

PEN ENG GAR ARU UH

MUT UTA ASI

TERHADAP

SEM SEMANGAT

KER KERJA

PEGAWAI NEGERI SIPIL

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Masalah

Pemban Pem banguna gunan n pada pada hakekat hakekatnya nya adalah adalah kesada kesadaran ran atau atau keinsy keinsyafa afan n untuk untuk melakuk melakukan an kegiat keg iatan an memper memperbai baiki, ki, mendir mendirika ikan n bahkan bahkan menumb menumbuhka uhkan n serta serta mening meningkat katkan kan daya daya upaya yang mengarah kepada keadaan yang lebih baik dengan dilandasi dilandasi oleh semangat, semangat, kemauan dan tekad yang tinggi yang bertujuan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang  bersifat memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya. Tujuan tersebut baru dapat dicapai apabila pembangunan nasional dilaksanakan secara menyeluruh dengan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya bukan manusia, serta ser ta pelaks pelaksana anaan an pembang pembangunan unan disegal disegalaa bidang, bidang, ter terenc encana ana,, ter terara arah, h, ber bertah tahap ap dan  berkesinambungan. Salah satu bidang tersebut adalah pembangunan manusia seutuhnya. Dalam Dal am hal ini keberha keberhasil silan an pembang pembangunan unan tergan tergantun tung g pada pada aspek aspek manusi manusiany anyaa yakni yakni sebagai pemimpin, pelaksana dan pengelola sumber daya yang ada dalam nagara, yang dalam hal ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), terutama Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi

Dan

Sosial

Daerah

Kabupaten

X.

 

Pegawaii Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Tenaga Kerja Transmigr Pegawa Transmigrasi asi Dan Sosial Sosial Daerah Kabupaten X yang merupakan aparatur negara yang menyelenggarakan pemerintahan dalam melaksanakan pembangunan nasional merupakan tulang punggung pemerintah. Kelanca Kel ancaran ran penyele penyelengga nggaraa raan n pemeri pemerinta ntahan han dan pelaks pelaksanaa anaan n pembang pembangunan unan nasion nasional al terutama terut ama tergantung tergantung pada kesempurnaan kesempurnaan apratur negara baik ditingkat ditingkat pusat maupun ditingkat daerah. Dalam ragka mencapai tujuan nasional sebagaimana dikemukakan di atas, diperlukan diperlukan adanya pegawai pegawai negeri sipil yang penuh kesedi kesediaan aan dan ketaatan ketaatan kepada Pancas Pan casila ila,, UndangUndang-Und Undang ang Dasar Dasar 1945, 1945, negara negara dan pemeri pemerinta ntah h serta serta bersat bersatu u padu, padu,  bermental baik, berwibawa, kuat berdaya guna, bersih, berkualitas tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat. Dengan Den gan adanya adanya Peratu Peraturan ran Pemeri Pemerinta ntah h Nomor Nomor 43 Tahun Tahun 1999 tentan tentang g pokok-p pokok-poko okok  k  kepegawaian, kepegaw aian, dan tentang tentang wewenang wewenang pengangkatan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentia pemberhentian n  pegawai negeri sipil diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000. Kedua Peratu Per aturan ran perund perundangang-unda undanga ngan n terseb tersebut ut merupa merupakan kan pedoma pedoman n pelaks pelaksana anaan an mutasi mutasi kepegawaian di setiap instansi pemerintah umum dan daerah terutama pada Dinas Tenaga Kerja

Transmigrasi

Dan

Sosial

Daerah

Kabupaten

X.

Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1999, bahwa yang termasuk pegawai  pegawai negeri sipil adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan da dala lam m pe pera ratu tura ran n pe peru rund ndang ang-u -unda ndang ngan an ya yang ng be berl rlak aku, u, di dian angka gkatt ol oleh eh pe peja jaba batt ya yang ng  berwenang dan diserahi tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan satu peraturan  perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untu Un tuk k mewuj mewujud udkan kan Pe Pega gawa waii Nege Negeri ri Si Sipi pill (P (PNS NS)) ya yang ng se semp mpur urna na se seba bagai gaima mana na diamksudkan di atas, maka pegawai negeri sipil perlu dibina dengan sebaik-baiknya dan diadakan

pengembangan.

Tujuan Tujua n pembinaan pembinaan dan pengembangan pengembangan (Fathoni, (Fathoni, 2006:194) ters tersebut ebut diharapkan agar  setiap pegawai yang ada dalam organisasi yang bersangkutan dapat memberikan prestasi kerja yang sebaik-baiknya sehingga benar-benar dapat berfungsi sebagai penghasil kerja yang tepat guna sesuai dengan sasaran organisasi yang hendak dicapai, terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan dan terwujudnya pegawai-pegawai yang setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah, sehingga pegawai hanya mengabdi kepada kepentingan negara dan masyarakat, demi

 

terwujudnya

aparatur

yang

bersih

dan

berwibawa.

Salah Sal ah satu satu bentuk bentuk dari dari pengemb pengembang angan an terhad terhadap ap pegawa pegawaii negeri negeri sipil sipil adalah adalah mutasi mutasi sebagaii penjelmaan/ sebaga penjelmaan/perwuj perwujudan udan dari dianamika dianamika organisasi organisasi yang dijadikan dijadikan sebagai sebagai salah satu

cara

untuk

mencapai

tujuan

organisasi.

Mutasi tidak terlepas dari alasan untuk mengurangi rasa bosan pegawai kepada pekerjaan serta meningkatkan motivasi dan semangat kerja pegawai, selain itu untuk memenuhi keinginan pegawai sesuai dengan minat dan bidang tugasnya masing-masing dimana dalam kegiatan pelaksanaan mutasi kerja sering disalah tafsirkan orang yaitu sebagai hukuman jabatan atau didasarkan atas hubungan baik antara atasan dengan bawahan. Dalam pelaksanaan mutasi harus benar-benar berdasarkan penilaian yang objektif dan didasarkan atas indeks prestasi yang dicapai oleh karyawan mengingat sistem pemberian mutasi dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi para pegawai negeri sipil untuk  mengembangkan

potensi

yang

dimilikinya.

Semangat Seman gat kerja pegawai juga dapat menurun menurun apabila apabila pihak atasan tidak memperhatika memperhatikan n kepentingan para bawahan. Hal ini akan menurunkan semangat kerja para pegawai. Indika Ind ikator tor dari dari turunny turunnyaa semang semangat at kerja kerja antara antara lain lain rendahn rendahnya ya produkt produktivi ivitas tas,, tingkat tingkat absens abs ensii pegawai pegawai tinggi tinggi,, gaji gaji rendah rendah,, dan Iain-l Iain-lain ain.. Dengan Dengan demiki demikian an pastil pastilah ah akan akan mempengaruhi

semangat

kerja

pegawai

dalam

suatu

organisasi.

Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti masalah mutasi yang dikaitkan dengan semanga sem angatt kerja kerja pegawai pegawai dengan dengan pemiki pemikiran ran bagaima bagaimana na upaya upaya untuk untuk menumb menumbuhka uhkan n semangat seman gat kerja dikalangan pegawai sehingga sehingga semangat semangat kerja pegawai dapat meningkat, kh khus usus usny nyaa pe pega gawai wai pa pada da Di Dina nass Te Tena naga ga Kerja Kerja Tran Transm smig igra rasi si Dan Dan Sosi Sosial al Daer Daerah ah Kabupaten

X.

Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan membahas hal ini menj me njad adii sebu sebuah ah obje objek k pe pene neli liti tian an,, ad adap apun un ju judu dull yang yang pe penu nuli liss aj ajuk ukan an ad adal alah ah : "Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tenaga Kerja

B.

Transmigrasi

Dan

Sosial

Perumusan

Daerah

Kabupaten

X".

Masalah

Sebagaimana Sebaga imana lazimnya lazimnya suatu penelitian penelitian adalah suatu kegiatan kegiatan atau pemecahan masalah, sehingga dalam suatu penelitian untuk mendapatkan hasil yang baik harus dirumuskan

 

 

permasalahan

secara

baik

pula.

Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, yaitu adanya hubungan antara mutasi kerja ker ja dengan dengan semanga semangatt kerja, kerja, maka maka penulis penulis merumu merumuska skan n masala masalah h sebaga sebagaii beriku berikut: t: "Bagaimana pengaruh mutasi di dalam semangat kerja seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) (PNS) pada Dinas Dinas Tenaga Tenaga Kerja Kerja Transm Transmigr igrasi asi Dan Sosial Sosial Daerah Daerah Kabupat Kabupaten en X”.

C.

Tujuan

Tujuan

yang

diharapkan

da dap pat

dicap apaai

Penelitian

melalui

pene nellitian

ini

adalah:

1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mutasi di dalam peningkatan semangat kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten

X.

2. Untuk mengetahui semangat kerja para Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi

dan

Sosial

Daerah

Kabupaten

X.

3. Untuk mengetahui frekwensi mutasi pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah

Kabupaten

D.

X.

Manfaat

Penelitian

1. Bagi Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten X, sebagai bahan masukan

terhadap

pelaksanaan

mutasi

secara

dan

efektif   efisien.

2. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas X, sebagai pelengkap referensi  

penelitian

dalam

bidang

Ilmu

Administrasi

Negara.

3. Bagi penulis sendiri, untuk menambah ilmu pengetahuan di dalam pelaksanaan mutasi di

lapangan.

4. Bagi para pegawai, sebagai salah satu pengukur untuk mengatasi kejenuhan kerja.

E.

Hipotesis

Berdas Ber dasark arkan an permas permasala alahan han terseb tersebut, ut, penuli penuliss mengaj mengajukan ukan hipote hipotesis sis sebagai sebagai beriku berikut: t: "Pel "Pelak aksa sana naan an muta mutasi si pe pegaw gawai ai ne neger gerii sipi sipill dila dilaku kukan kan de deng ngan an baik baik dan be bena narr ak akan an   berpe berpenga ngamh mh terhad terhadap ap semanga semangatt kerja kerja pegawa pegawaii di li lingku ngkungan ngan Dinas Dinas Tenaga Tenaga Kerja Kerja Transmigrasi

dan

Sosial

Daerah

Kabupaten

X".

 

F.

Defenisi

Konsep

Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti, maka

perlu

ditetapkan

defenisi

konsep

yaitu

:

1. Mutasi adalah segala sesuatu perubahan mengenai seorang pegawai negeri sipil seperti  pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, pemensiunan, perubahan susunan keluarga dan Iain-lain. Namun mengingat banyaknya jenis mutasi pegawai, maka dalam hal ini di diba battas asii

hany hanyaa

meng mengen enai ai

mut mutas asii

dala dalam m

hal hal

peru peruba baha han n

jabat abatan an

ker kerja

saj aja. a.

2. Semangat kerja adala adalah h kesediaan kesediaan seorang pegawai atau kemauan aparatur pemerintah pemerintah untuk melaksanakan pekerjaan secara giat dan konsekwen sesuai dengan kedudukan dan fiingsinya di dalam organisasi demi mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. 3. Pengar Pengaruh uh Mutasi terhadap terhadap semangat semangat kerja pegawai yaitu yaitu dengan dilaksanakanny dilaksanakannyaa mutasi secara tepat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku maka mutasi tersebut akan   berda berdampa mpak k posit positif if terhad terhadap ap pegawai pegawai sepert sepertii mening meningkat katnya nya semang semangat at kerja kerja pegawai pegawai..

G.

Definisi

Operasional

Menurutt Singarimbu Menuru Singarimbun n (1999 : 46), defenisi operasional merupakan petunjuk bagaimana su suat atu u va vari riab abel el dapat dapat diuk diukur ur.. Defen Defenis isii op oper eras asio iona nall da dala lam m pe pene neli liti tian an in inii ad adal alah ah : 1.

Variabel

Bebas

(Mutasi),

a.

indikatornya

sebagai

Frekwensi

berikut: mutasi

Frekwensi mutasi adalah tingkat keseringan pelaksanaan mutasi atau pemindahan jabatan dalam

organisasi.

 

b.

Alasan

mutasi

Alasan Alasa n mutasi mutasi adalah adalah alasan-alas alasan-alasan an atau motivasi motivasi yang mendorong dilaksanaka dilaksanakannya nnya  perpindahan atau mutasi tersebut. c. -

Ketepatan

dalam

melaksanakan

Kemampuan

-

-

yang

disesuaikan

kerja

Lamanya Tanggung Kesenangan

atau atau

:

pendidikan masa

jawab

dengan

pegawai

Tingkat

-

mutasi

menjabat beban

keinginan

kerja pegawai

 

-

Kebijaksanaan

-

Kesesuaian

atau

antara

peraturan

yang

lama

yang

dan

berlaku

jabatan

yang

baru

2. Variab Variabel el Terika Terikatt (seman (semangat gat kerja) kerja),, dapat dapat diukur diukur melalu melaluii indika indikator tor-in -indik dikato atorny rnya: a: a.

Produktivitas

Kerja

Prod Produk ukti tivi vita tass kerja kerja ad adal alah ah ha hasi sill da dari ri su suat atu u pe peker kerja jaan an ya yang ng di dila laku kukan kan pegaw pegawai ai..  

b.

Kepuasan

terhadap

tugas

Kepuasan terhadap tugas adalah kepuasan para pegawai terhadap tugas dan pekerjaannya karena c.

memperoleh

Ting Tingka katt

keha kehadi dirran an,,

yakni akni

tugas pers persen enttas asee

d.

yang

keha kehadi dira ran n

dala dalam m

disukainya. tu tuga gass

se settia iap p

Rasa

hari hari..

keamanan

Rasa Ra sa ke keam aman anan an ad adal alah ah ad adany anyaa ra rasa sa ke keam aman anan an dan keten ketenang angan an ji jiwa wa,, at atas as ja jami mina nan n kepastian kepast ian serta perlindungan perlindungan terhadap terhadap segala segala sesuatu sesuatu yang dapat membahayaka membahayakan n diri  

pribadi

dan

karir

dalam

pekerjaan.

e. Gaji

Gaji adalah

hasil

yang

H.

diterima

pegawai

atas

hasil

Sistematika

BAB

kerjanya.

Penulisan

I

PENDAHULUAN

Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat  penelitian, kerangka teori, hipotesis, defenisi konsep, defenisi operasional dan sistematika  penulisan. BAB

II

METODE

PENELITIAN

Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor dan teknik analisa data yang digunakan dalam

penelitian.

BAB

III

DESKRIPSI

LOKASI

PENELITIAN

Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian berupa sejarah singk ingkat at BAB

dan dan

stru strukt ktur ur

orga organi nissas asii IV

Bada Badan n

Kepe Kepega gawa waiian PENYAJIAN

Daer Daerah ah

Kabu Kabupa patten

X.

DATA

Bab ini memuat penyajian data yang dilakukan dengan menguraikan hasil penelitian yang dipero dip eroleh leh dari dari lapanga lapangan n dan mengana menganali lisan sanya ya berdas berdasark arkan an metode metode yang yang digunak digunakan. an.

 

BAB

V

ANALISA

DATA

Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab-bab sebelumnya BAB

atau VI

bab

KESIMPULAN

DAN

IV. SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. X

BAB I PENDAHULUAN

1.1.

Latar

Belakang

Dalam era globalisasi, masalah sumber daya manusia menjadi sorotan maupun tumpuan  bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan. Sumber daya manusia mempakan peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun banyaknya sarana dan prasarana serta sumber daya, tanpa dukungan sumber daya manusia kegiatan perusahaan tidak akan  berjalan dengan baik. Dengan demikian sumber daya manusia mempakan kunci pokok  yang yan g harus harus diperh diperhati atikan kan dalam dalam segala segala kebutuh kebutuhann annya. ya. Su Sumbe mberr daya daya manusi manusiaa akan akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Untuk itu dalam mencapai tujuan organisasi dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia yang memadai dalam mendorong

kinerja

karyawan.

Setiap perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan apabila tercapai bamlah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat   bempa bempa kompet kompetens ensi. i. Dengan Dengan demiki demikian, an, kompet kompetens ensii menjad menjadii sangat sangat berguna berguna untuk  untuk  membantu memba ntu organisasi organisasi meningkatkan meningkatkan kinerjanya. kinerjanya. Kompetensi Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia. Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka

 

semakin

meningkat

pula

kinerjanya.

Perusahaan akan berkembang dan mampu bertahan dalam lingkungan persaingan yang kompetitif kompet itif apabila didukung didukung oleh pegawai-pegawa pegawai-pegawaii yang berkompeten di bidangn bidangnya. ya. Kompetensi

pegawai

yang

terdiri

dari

pengetahuan

{knowledge),

kemampuan/k kemam puan/keteram eterampilan pilan {skill), {skill), sikap {attitude) {attitude) disesuaikan disesuaikan dengan bidang pekerjaan pekerjaan yang dibutuhkan oleh organisasi, sehingga dapat menghasilkan kinerja pegawai yang  berprestasi. Kompetensi merupakan suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu  pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian, kompetensi menunjukkan menunj ukkan keterampil keterampilan an dan pengetahuan pengetahuan yang dicirikan dicirikan oleh profesional profesionalisme isme dalam suatu sua tu bid bidang ang terten tertentu tu seb sebaga agaii sesuat sesuatu u yang yang terpen terpentin ting g atau atau sebaga sebagaii unggul unggulan an bidang bidang tersebut. Sedangkan kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja juga dapat dipandang sebagai proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Namun, hasil pekerjaan itu sendiri menunjukkan kinerja. Kinerj Kin erjaa di dalam dalam organi organisas sasii dilakuk dilakukan an oleh oleh segena segenap p sumber sumber daya daya manusi manusiaa dalam dalam orga organi nisa sasi si,, baik baik un unsu surr pimp pimpin inan an maup maupun un pe peke kerj rja. a. Bany Banyak ak fa fakt ktor or yang yang da dapa patt mempengaruhi sumber daya manusia dalam menjalankankan kinerjanya. Terdapat faktor  yang

berasal

dari

luar

maupun

dari

dalam

dirinya.

Perusahaan membutuhkan tim solid untuk menjawab tantangan dunia. Namun sayangnya  banyak perusahaan tidak memiliki karyawan andal untuk berkompetisi. Ironisnya, mereka yang yan g telah telah bekerja bekerja dalam dalam waktu waktu lama lama bukanny bukannyaa semaki semakin n pintar pintar,, sebali sebalikny knyaa malah malah semakin tidak sanggup menerima tantangan baru. Selain itu masalah lain yang muncul yaitu banyak karyawan yang pintar tapi jika tidak menerjemahkan kepandaiannya ke da dala lam m peril perilak aku u di te temp mpat at ke kerj rjaa ya yang ng efek efekti tif, f, ke kepa panda ndaia ian n it itu u ti tida dak k be berg rgun una. a. Jadi Jadi,, komp kompet eten ensi si tida tidak k ha hany nyaa meng menget etah ahui ui ap apaa yang yang ha haru russ di dila laku kuka kan, n, na namu mun n da dapa patt mengerjakannya

secara

baik.

PT. X adalah salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki kegiatan pembudidayaan,  pengelolaan dan pemasaran terhadap komoditi utama karet dan kelapa sawit disamping komoditi perkebunan lain. Perusahaan ini dituntut untuk lebih profesional dan mampu

 

  bersaing bersaing secara global. Untuk itu, perusahaan ini membutuhkan SDM yang memiliki kompetensi yang memadai. Namun, yang menjadi permasalahan kompetensi di   perusahaan perusahaan ini yaitu yaitu karyawan karyawan kurang memiliki keterampilan keterampilan dalam mengoperasikan mengoperasikan   program-pr program-program ogram yang ada pada komputer. Beberapa karyawan karyawan sering sering melimpahkan melimpahkan wewenan wew enang g kepada kepada karyaw karyawan an lain lain yang yang lebih lebih memili memiliki ki ketera keterampi mpilan lan sehing sehingga ga butuh butuh waktu wak tu lama lama untuk untuk menyel menyelesa esaika ikan n sebuah sebuah pekerja pekerjaan. an. Kemudi Kemudian an inform informasi asi-in -infor formas masii  pekerjaan yang diterima lebih sering menggunakan bahasa Inggris sehingga sulit bagi karyaw kar yawan an untuk untuk menger mengerti ti maksud maksud dari dari pada tugastugas-tug tugas as yang yang diberi diberikan. kan. Keadaan Keadaan de demi miki kian an memb membuat uat ka kary ryaw awan an sa sala lah h mene meneri rima ma in info form rmas asii tu tuga gas. s. Hal Hal te ters rseb ebut ut ju juga ga membutuhkan waktu yang lama. Terakhir masalah kompetensi terletak pada kemampuan karyawan untuk mempertahankan budaya perusahaan. Karyawan sering tidak mematuhi   perat peratura uran-p n-pera eratur turan. an. Keterl Keterlamb ambata atan n sering sering kali kali menjad menjadii pemicu pemicu tidak tidak selesa selesainy inyaa  pekerjaan dengan tepat waktu sehingga karyawan tidak dapat pulang tepat waktu/lembur. Latar belakang PT. X menerapkan Model Kompetensi ini antara lain mengingat pola  pengembangan SDM yang belum terintegrasi, belum adanya persyaratan standar untuk  menempati menem pati suatu posisi, posisi, serta serta penentuan penentuan pelatihan pelatihan bagi pegawai belum sistematis. sistematis. Pada tahap awalnya, aplikasi kompetensi di PT. X terutama di prioritaskan untuk program  

pengembangan

Setiap perusahaan perlu mengembangkan apa yang dinamakan Model Kompetensi, yaitu refere ref erensi nsi yang yang disusu disusun n secara secara sistem sistemati atiss untuk untuk pedo pedoman man pengelo pengelolaa laan n sumber sumber daya daya manus ma nusia ia.. PT. PT. X mengk mengkla lasi sifi fika kasi sikan kan ko komp mpet etens ensii menj menjad adii empa empatt ke kelo lomp mpok ok ya yait itu u kompet kom petens ensii inti, inti, kompet kompetens ensii manaje manajeria rial, l, kompet kompetens ensii teknis teknis dan kompet kompetens ensii pribad pribadi. i. Kompetensi inti adalah pemahaman terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan seperti kerjasama, tim, orientasi kepuasan pelanggan. Kompetensi manajerial adalah kemampuan untuk unt uk mengel mengelola ola sumber sumber daya daya dan mengat mengatur ur pelaks pelaksanaa anaan n tugas, tugas, sepert sepertii pemecah pemecahan an masalah dan pengambilan keputusan, kepemimpinan, dan Iain-lain. Kompetensi teknis adalah pengetahuan dan keterampilan yang sangat spesifik dan berhubungan erat dengan  jenis pekerjaan seperti perencanaan tambang, analisis finansial, aplikasi komputer, dan Iain-lain. Teknis pelaksanaan model kompetensi ini dijabarkan dalam Katalog Kompetensi, Profil Jabatan, dan Profil Pegawai. Berdasarkan pengalaman PT. X, yang membutuhkan waktu

 

adalah ada lah penyus penyusunan unan Profil Profil Jabata Jabatan n dan Pr Profi ofill Pegawa Pegawai. i. Untuk Untuk menghas menghasil ilkan kan Pr Profi ofill Pegawai (Profil Individu) digunakan Metode Uji Kompetensi melalui assesmen 3600 (oleh (ol eh atasan atasan,, bawaha bawahan, n, rekan rekan seleve selevel, l, dan pelang pelanggan) gan).. Metode Metode ter terseb sebut ut umumny umumnyaa digunakan untuk level yang tinggi sedangkan level yang lebih rendah assesmen dilakukan oleh atasan saja. Dengan semakin banyaknya banyaknya jumlah karyawan karyawan maka untuk memelihara memelihara databas dat abasee kompet kompetens ensii harus harus ditunj ditunjang ang dengan dengan aplika aplikasi si si siste stem m inform informasi asi SDM yang yang teri te rint ntegr egras asii

(kom (komput puter eris isas asi) i)..

Bebe Bebera rapa pa

kenda kendala la

ya yang ng

pe perl rlu u

di dipe perh rhat atik ikan an

da dala lam m

implementasi model kompetensi ini antara lain dibutuhkannya waktu, resources, serta   perlu perlunya nya standa standaris risasi asi kompet kompetens ensii untuk untuk pekerj pekerjaan aan yang yang hampir hampir sama sama di bebera beberapa pa departemen. Penera Pen erapan pan model model kompet kompetens ensii didasa didasari ri pertim pertimbang bangan an diperl diperluka ukanny nnyaa alat alat ukur untuk  untuk  membedakan membe dakan kompetensi kompetensi serta serta karena kurang efektifny efektifnyaa training training dan pengembangan pengembangan karyaw kar yawan. an. Proses Proses imple implemen mentas tasii Model Model Kompet Kompetens ensii di PT. X diawal diawalii dengan dengan minta minta dukungan dari manajemen perusahaan, training kepada HC {human capital) dan para Manajer, penyusunan interfunctional competency, dan dilanjutkan dengan penyusunan functional competency oleh masing-masing departemen, serta penyusunan formulir untuk  teknis tek nis pelaks pelaksana anaanny annya. a. Model Model Kompet Kompetens ensii ini juga juga diinte diintegra grasik sikan an dengan dengan penila penilaian ian kinerja tahunan dan dijadikan dasar untuk menyusun program pengembangan. Mengingat  bahwa dalam penerapan model kompetensi ini perlu diantisipasi kemungkinan hambatan, dimana beberapa diantaranya adalah butuh waktu lama, butuh pemahaman oleh para Manajer, manajer enggan melaksanakan karena merasa tak butuh, terlalu rinci dan sulit untuk dilaksanakan, serta karyawan mengira ada kaitannya dengan penggajian dan hirarki kepangkatan. Darii penjela Dar penjelasan san di atas atas penuli penuliss tertar tertarik ik untuk untuk melakuk melakukan an peneli penelitia tian n yang yang berjud berjudul ul "Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Besar PT. X, Tbk)".

1.2.

Perumusan

Masalah

Untuk dapat mempermudah penelitian ini nantinya, dan agar penelitian ini memilki arah yang yan g yang yang jelas jelas maka maka terleb terlebih ih dahulu dahulu dirumu dirumuska skan n permas permasala alahan han yang yang aka akan n diteli diteliti. ti. Berdas Ber dasark arkan an uraian uraian latar latar belakan belakang g masala masalah h yang yang dijela dijelaska skan n di atas, atas, mak makaa rumusa rumusan n masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah Kompetensi SDM berpengaruh terhadap

 

Kinerja

Karyawan

di

1.3.

PT.

X"?

Tujuan

Adapun

tujuan

dari

Penelitian

penelitian

ini

adalah:

"Untuk "Un tuk menget mengetahui ahui apakah apakah kompet kompetens ensii sumber sumber daya daya manusi manusiaa berpen berpengar garuh uh ter terhad hadap ap kinerja

karyawan

di

1.4.

PT.

X".

Manfaat

Adapun

manfaat

dari

penelitian

Penelitian

ini

adalah

sebagai

berikut:

1. Bagi penulis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah dan menjadi masukan pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh kompetensi sumber  daya

manusia

terhadap

kinerja

karyawan.

2. Bagi instan instansi, si, penelit penelitian ian ini dihara diharapka pkan n mampu mampu menamb menambah ah pengeta pengetahuan huan ataupu ataupun n informasi tentang pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan khususnya di PT.

X,

Tbk.

3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu menyumbang khazanah ilmiah dan kepustakaan

baru

dalam

penelitian

sosial.

4. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, penelitian sebagai bahan masukan bagi fakultas dan menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa-mahasiswi di masa mendatang.

1.5

Hipotesis

Hi Hipot potes esis is meru merupa paka kan n ja jawa waban ban se seme ment ntar araa te terh rhad adap ap ru rumu musa san n masa masala lah h penel penelit itia ian. n. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang rele releva van, n, be belu lum m didas didasar arka kan n pada pada fa fakt ktaa-fa fakt ktaa empi empiri riss ya yang ng di dikum kumpul pulak akan an mela melalu luii  

pengumpulan

Adapun

hipotesis

data.

(Sugiyono,

penelitian

yang

2005:

dikemukakan

penulis

70) yaitu:

"Terdapat pengaruh yang positif antara Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja

1.6

Karyawan

Definisi

P.T

X".

Konsep

Berdasarkan pengertian di atas maka penulis mengemukakan beberapa konsep yaitu:

 

a. Kompetensi Sumber Daya Manusia adalah kemampuan karyawan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilanketram ket rampil pilan, an, sikapsikap-sik sikap ap dan nilainilai-nil nilai ai pri pribad badi, i, dan kemamp kemampuan uan untuk untuk membang membangun un  pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan.   b. Kinerj Kinerjaa Karyaw Karyawan an adalah adalah tingkat tingkat pencapa pencapaian ian hasil hasil oleh oleh karyaw karyawan an dalam dalam rangka rangka mewujudkan

tujuan

1.7

perusahaan.

Definisi

Operasional

Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain defenisi operasional adalah semacam petunjuk    pelak pelaksan sanaan aan bagaima bagaimana na carany caranyaa menguku mengukurr suatu suatu variab variabel. el. (Singa (Singarim rimbun bun,, 1995: 1995: 46) 1. Variabel bebas (X) Kompetensi Sumber Daya Manusia, dengan indikator (Hutapea danNurianna, a.

2008:

Pengetahuan

yang

berkaitan

28):

dengan

pekerjaan

yang

meliputi:

1. Menge Mengeta tahui hui da dan n mema memaham hamii pe penge ngeta tahua huan n di bi bida dangn ngnya ya masi masing ng-m -mas asin ing g ya yang ng menyangkut

tugas

dan

tanggung

jawabnyaaq

dalam

bekerja.

2. Menget Mengetahui ahui pengetahuan yang berhubungan berhubungan dengan peraturan, peraturan, prosedur, teknik yang  

baru

dalam

perusahaan.

 b. Mengetahui bagaimana bagaimana menggunakan menggunakan informasi, informasi, peralatan, dan taknik yang tepat dan  benar. c.

Keterampilan

1.

Kemampuan

dalam

2.

Kemampuan

dalam

berkomunikasi berkomunikasi

d. 1. 2. 3.

individu dengan

meliputi baik

dengan

secara

jelas

secara

Sikap Memiliki Adanya Memiliki

kemampuan

dalam

semangat kemampuan

lisan. kerja

berkreativitas kerja

dalam

tulisan.

perencanaan/

dalam yang

bekerja. tinggi.

pengorganisasian.

2. Vari Variabl ablee be beba bass (Y (Y)) Ki Kiner nerja ja,, de deng ngan an indi indika kato torn rnya ya ya yait itu u Hasi Hasibua buan n (2 (2002 002:: 56): 56): a.

Kesetiaan

Kinerj Kin erjaa dapat dapat diukur diukur dari dari keseti kesetiaan aan karyaw karyawan an ter terhada hadap p tugastugas-tug tugas as dan tanggun tanggung g

 

 

jawabnya

 

dalam

b.

organisasi.

Prestasi

Kerja

Hasill prestasi Hasi prestasi kerja karyawan, karyawan, baik kualitas kualitas maupun kuantitas kuantitas dapat menjadi menjadi tolak ukur  kinerja. c.

Kedisiplinan

Kedisipli Kedis iplinan nan pegawai dalam mematuhi mematuhi peraturan-pe peraturan-peratur raturan an yang ada dan melaksanakan melaksanakan instruksi

yang

dib diberikan

kepa pad danya

dapat

menja njadi

tola olak

uku kurr

d.

kinerja.

Kreativitas

Kemampuan Kemam puan karyawan karyawan dalam mengembangkan mengembangkan kreativita kreativitass dan mengeluarkan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga pekerjaan lebih berdaya guna dan

berhasil

guna.

e.

Kerjasama

Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain

sehingga

hasil

pekerjaannya

akan

semakin

f.

baik. Kecakapan

Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya  

juga

menjadi

tolak

g. Kinerja

ukur

dalam

meningkatkan

Tanggung pegawai

juga

dapat

diukur

kinerja. Jawab

dari

mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.

kesediaan

karyawan

dalam

 

PENGARUH SISTEM REKRUTMEN TERHADAP PENEMPATAN KERJA

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Masalah

Sumber Sum ber daya daya manusi manusiaa merupa merupakan kan hal yang yang sangat sangat pentin penting g dalam dalam pencapa pencapaian ian tujuan tujuan  perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh mana perusahaan mampu memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman dari lingkungan eksternal dengan segala potensi dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Sumber daya berkualitas yang yang te ters rsedi ediaa meru merupak pakan an ke kekay kayaa aan n {ass {asset et)) ya yang ng ti tidak dak te tern rnil ilai ai ba bagi gi pe peru rusa saha haan an.. Perusahaan berusaha memperoleh dan menempatkan karyawan yang tepat sesuai dengan   bidang bidang keahli keahlianny annyaa masing masing-ma -masin sing g agar tujuan tujuan perusa perusahaa haan n dapat dapat ter tercap capai. ai. Sistem Sistem rekrutmen dan penempatan kerja karyawan lakukan sesuai dengan potensi sumber daya manusia. Pelaksanaan rekrutmen terhadap calon karyawan dimaksudkan agar perusahaan dapat memperoleh karyawan yang berkualitas dan mampu merealisasikan tujuan perusahaan. Prinsi Pri nsip p the right man on the right right place place harus harus merupak merupakan an peganga pegangan n bagi manajer  manajer 

 

 

personalia

dalam

menempatkan

karyawan

dalam

perusahaan.

Kegagal Keg agalan an dalam dalam melakuk melakukan an rekrut rekrutmen men dan penempa penempatan tan kerja kerja akan akan mempeng mempengaru aruhi hi kinerja karyawan yang selanjutnya menjadi penghambat bagi proses pencapaian tujuan  perusahaan. Sistem rekrutmen dan penempatan kerja yang dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan bertujuan agar tercapainya tujuan perusahaan serta kesulitan dalam

mencari

dan

melatih

karyawan

dapat

dihindari.

Menurutt Sastrohadi Menuru Sastrohadiwiry wiryo o (2002:162), (2002:162), penempatan penempatan (placement (placement)) merupakan merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses perencanaan sumber daya manusia, karena mempunyai hubungan yang erat dengan efesiensi dan keadilan (setiap karyawan diberikan peluang yang

sama

untuk

berkembang).

Menurutt Sastrohadiw Menuru Sastrohadiwiryo iryo (2002:162), penempatan kerja adalah proses proses pemberian pemberian tugas dan pekerj pekerjaan aan kepada kepada karyaw karyawan an yang yang lulus lulus seleks seleksii untuk untuk dilaks dilaksanak anakan an sesuai sesuai ruang ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemung kem ungkin kinan-k an-kemu emungk ngkina inan n yang yang terjad terjadii atas atas tugas tugas dan pekerja pekerjaan, an, wewenan wewenang g serta serta tangg ta nggun ung g jawab jawab.. Pe Pene nemp mpat atan an ini ini ha haru russ dida didasa sark rkan an pa pada da deskr deskrip ipsi si pe peker kerja jaan an da dan n sfes sfesip ipik ikas asii pe peke kerj rjaa aan n ya yang ng te tela lah h dite ditent ntuk ukan, an, se sert rtaa be berp rped edom oman an ke kepa pada da pr prin insi sip p "Penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang yang tepat un untu tuk k jabat jabatan an ya yang ng te tepat pat". ". Pe Penem nempat patan an ya yang ng te tepa patt ya yang ng te terd rdir irii dari dari keses kesesua uaia ian n kemampuan akademis, kesesuaian pengalaman, kesesuaian kesehatan fisik dan mental, dan kesesuaian status perkawinan juga merupakan suatu cara untuk mendapatkan orangorang yang tepat, sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan akan berhasil. Dengan penempatan yang tepat, gairah kerja, mental kerja, dan kinerja karyawan akan menca me ncapa paii hasil hasil ya yang ng optim optimal al ba bahka hkan n krea kreati tivi vita tass kar karya yawan wan da dapat pat berke berkemb mban ang. g. Perusahaan akan mengalami kesulitan di masa yang akan datang apabila perusahaan tersebut tidak menempatkan karyawan sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Salah satu dari kesulitan itu dapat berupa turunnya semangat kerja karyawan serta tingginya labour turn over (tingkat keluar masuknya karyawan). Sistem rekrutmen yang efektif  mungkin agar memperoleh karyawan yang sesuai dengan potensi sumber daya manusia dan

sesuai

pada

tempatnya

(the

right

man

on

the

right

place).

Menurut Mathis (2006:227), perekrutan adalah sebagai proses penarikan sejumlah calon yang berpotensi untuk diseleksi menjadi karyawan atau dapat juga diartikan, penarikan

 

{recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja. Penarikan berhasil   jika banyak pelamar yang memasukkan memasukkan lamarannya lamarannya ke perusahaan perusahaan sehingga peluang untuk mendapatkan karyawan yang baik terbuka lebar dan perusahaan dapat memilih terbaik

dari

yang

baik.

Pelaksanaan sistem rekrutmen yang efektif yang dilakukan sesuai dengan tujuan, sesuai dengan peraturan dan dengan cara yang benar terhadap calon karyawan dimaksudkan agar perusahaan memperoleh memperoleh karyawan yang berkualitas berkualitas dan mampu merealisasikan merealisasikan tujuan perusahaan sehingga diharapkan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kegagalan dalam melakukan sistem rekrutmen dapa dapatt

memp mempen enga garu ruhi hi

pene penemp mpat atan an

kerj kerjaa

kary karyaw awan an

pada pada

suatu uatu

per perusah usahaa aan. n.

PT. X merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang  p per erkeb kebun unan an da dan n memp mempuny unyai ai ko komi mitm tmen en untuk untuk meng mengem emba bang ngkan kan us usah ahan anya ya de denga ngan n maksimal maksi mal dan menciptakan menciptakan lingkungan yang mendorong mendorong karyawan karyawan mengembangkan mengembangkan  potensinya. Visi PT. X, yakni menjadikan perusahaan agro-industri berbasis perkebunan yang tangguh dan kompepetitif di pasar global dapat diwujudkan dengan dilakukannya sistem rekrutmen dan penempatan kerja karyawan yang sesuai dengan prinsip the right man on the right right place place dan ditemp ditempatk atkan an sesuai sesuai diskri diskripsi psi pekerja pekerjaan an dan sfesip sfesipika ikasi si  pekerjaan melalui program-program yang telah dirancang untuk mendapatkan karyawan yang

tepat

dan

berkualitas.

Sistem rekrutmen karyawan di PT. X dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sumber rekrutmen yang dilakukan pada PT. X berasal dari dalam dan luar perusahan yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Karyawan yang direkrut dari dalam dal am perusa perusahaa haan n merupak merupakan an karyaw karyawan an yang yang sedang sedang promos promosii jabata jabatan n dan transf transfer  er   jabatan sedangkan karyawan yang direkrut dari luar adalah karyawan yang direkrut dari luarr perusa lua perusahaa haan n karena karena alasan alasan terten tertentu tu sepert sepertii ada posisi posisi yang yang kos kosong ong dikare dikarenaka nakan n   pensiun dan dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pihak PT. X. Kary Ka ryaw awan an yang yang dire direkr krut ut dari dari luar luar pe peru rusa sahaa haan n meng mengik ikut utii on th thee jo job b tr trai aini ning ng ya yang ng tujuannya

untuk

menyesuaikan

diri

karyawan

dengan

pekerjaan.

Survey awal yang dilakukan oleh peneliti, metode rekrutmen yang dilakukan PT. X menggunakan metode terbuka dan tertutup. Metode rekrutmen terbuka dipublikasikan ke masyarakat umum melalui media cetak dan eletronik, diharapkan lamaran banyak masuk 

 

sehingga sehin gga kesempatan untuk mendapatkan mendapatkan karyawan yang berkualitas berkualitas lebih besar. PT. X   juga menggunakan sistem rekrutmen yang tertutup yang hanya diketahui oleh orangorang orang yang yang te tert rten entu tu sa saja ja.. Si Sist stem em re rekr krut utme men n te tert rtut utup up si sifa fatn tnya ya te terl rlal alu u pr prib ibad adii at atau au kekeluargaan kekelu argaan.. Metode Metode tertutup tertutup hanya diinformas diinformasikan ikan kepada para karyawan atau orangorang tertentu saja, akibatnya lamaran yang masuk relatif sedikit sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sulit dan proses  penempatan yang dilakukan tidak sesuai dengan spesifikasi keahlian dalam melakukan  

pekerjaan

*

tabel

pada

perusahaan

sengaja

tidak

tersebut.

ditampilkan

*

Tabel Tab el 1.1 memper memperli lihatk hatkan an bahwa bahwa banyak banyak pelama pelamarr yang yang memasu memasukkan kkan lamara lamaranny nnyaa sehingga peluang PT. X untuk mendapatkan karyawan yang baik terbuka lebar, karena   perusahaan dapat memilih terbaik dari yang baik, berkualitas, dan dapat ditempatkan  

pada

jabatan

yang

tepat.

Berdasarkan Berdas arkan latar belakang belakang tersebut, tersebut, maka peneliti peneliti merasa merasa tertarik tertarik untuk melakukan melakukan   penel penelit itian ian pada Kantor Kantor Direks Direksii PT. X dengan dengan judul judul "Penga "Pengaruh ruh Siste Sistem m Rekrut Rekrutmen men Terhadap

B.

Penempatan

Kerja

Pada

Perumusan

Kantor

Direksi

PT.

X".

Masalah

Setiap Set iap perusa perusahaan haan pada pada umumny umumnyaa tidak tidak terlep terlepas as dari dari masala masalah h dalam dalam upaya upaya untuk  untuk  merealisasikan tujuannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti peneliti merumuskan merumuskan permasalah permasalahan an sebagai sebagai berikut: berikut: "Apakah sistem rekrutmen rekrutmen  berpengaruh positif dan signifikan terhadap penempatan kerja pada Kantor Direksi PT. X

C.

?".

Kerangka

Konseptual

Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum menge nai objek    penelitian yang dilakukan dalam kerangka dari variabel yang akan diteliti. Kerangka dalam penelitian ini mengemukakan variabel yang akan diteliti yaitu sistem rekrutmen sebag sebagai ai va vari riab abel el be bebas bas (X) (X) be berp rpen enga garu ruh h se seca cara ra posi positi tiff da dan n si signi gnifi fika kan n te terh rhad adap ap

 

 penempatan kerja sebagai variabel terikat (Y) pada Kantor Direksi PT. X agar the right man

on

the

right

place

dapat

terpenuhi.

Menurut Mathis (2006 : 227), perekrutan adalah sebagai proses penarikan sejumlah calon yang yan g berpot berpotens ensii untuk untuk disele diseleksi ksi menjad menjadii pegawai pegawai atau atau dapat dapat juga juga diarti diartikan, kan, yaitu yaitu  penarikan (recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja. Setelah rekrutmen dilaksanakan maka proses selanjutnya adalah pelaksanaan seleksi. Seleksi ini didasa did asarka rkan n kepada kepada spesif spesifika ikasi si terten tertentu tu dari dari setiap setiap perusa perusahaa haan n yang yang bersan bersangkut gkutan. an. Menurutt Sastrohadiw Menuru Sastrohadiwiryo iryo (2002:162), penempatan kerja adalah proses proses pemberian pemberian tugas dan pekerj pekerjaan aan kepada kepada karyaw karyawan an yang yang lulus lulus seleks seleksii untuk untuk dilaks dilaksanak anakan an sesuai sesuai ruang ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemung kem ungkin kinan-k an-kemu emungk ngkina inan n yang yang terjad terjadii atas atas tugas tugas dan pekerj pekerjaan, aan, wewena wewenang, ng, serta serta tanggung

jawabnya.

Si Site tem m rekr rekrut utme men n ya yang ng te tepa patt akan akan menem menemuka ukan" n" th thee ri rigt gth h man man on th thee ri right ght pl place ace". ". Kega Ke gagal galan an da dala lam m mela melakuk kukan an pe penem nempat patan an da dapa patt menj menjad adii pengh pengham amba batt ba bagi gi pr pros oses es   pencapaian pencapaian tujuan tujuan perusahaan. perusahaan. Sistem rekrutmen rekrutmen harus benar-benar benar-benar dilakukan karena menyan men yangkut gkut proses proses jangka jangka panjan panjang g dari dari karyaw karyawan an sehing sehingga ga orang orang yang yang tep tepat at akan akan dipero dip eroleh leh.. progra program m rekrut rekrutmen men dan penempa penempatan tan kerja kerja yang yang tep tepat at dan sesuai sesuai dengan dengan kebutuhan

perusahaan

maka

tujuan

perusahaan

dapat

tercapai.

Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa sistem rekrutmen yang yang baik, maka akan mempengaruhi penempatan kerja dalam suatu perusahaan. Berdasarkan teori   penduk pendukung ung terseb tersebut, ut, kerang kerangka ka konsep konseptua tuall pada pada peneli penelitia tian n ini digamb digambark arkan an sebaga sebagaii  berikut:

*

D.

gambar

sengaja

tidak

ditampilkan

*

Hipotesis

Menuru Men urutt Sugiy Sugiyono ono (2006: (2006:168 168), ), hipote hipotesis sis adalah adalah suatu suatu perumu perumusan san atau atau kesimp kesimpula ulan n sement sem entara ara mengen mengenai ai suatu suatu penelit penelitian ian yang yang dibuat dibuat untuk untuk menjel menjelask askan an peneli penelitia tian n itu, itu, menuntun dan mengarahkan penelitian selanjutnya. Sesuai dengan permasalahan, maka dirumu dir umuska skan n hipote hipotesis sis peneli penelitia tian n sebagai sebagai beriku berikutt : "Siste "Sistem m rekrut rekrutmen men mempuny mempunyai ai  pengaruh positif dan signifikan terhadap penempatan kerja pada Kantor Direksi PT. X".

 

E.

Tujuan

dan

1.

Manfaat

Penelitian

Tujuan

Penelitian

Tuju Tu juan an pe penel nelit itia ian n ini ini ad adal alah ah un untu tuk k meng menget etahu ahuii pe peng ngar aruh uh si sist stem em re rekr krut utme men n ya yang ng dilakukan

terhadap

penempatan

2.

kerja

pada

Kantor

Direksi

Manfaat

a.

PT.

X.

Penelitian

Bagi

Perusahaan

Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan masukan pada Kantor Direksi PT. X unt untuk

meng menget etah ahui ui

 

peng pengar aruh uh

siste istem m

b.

re rekr krut utme men n

ter erha hada dap p

pene penem mpat patan

kerj kerja. a.

Bagi

Penulis

Menambah pengetahuan dan wawasan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam  perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam   c.

bidang

manajemen Bagi

sumber Peneliti

daya

manusia. Lanjutan

Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan informasi yang diperlukan dan perbandingan  bagi penelitian dimasa yang akan datang, yang berkaitan dengan masalah rekrutmen, dan  penempatan kerja karyawan.

 

ANALISIS SISTEM REKRUTMEN DAN IMBALAN TERHADAP KUALITAS KERJA KARYAWAN

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Masalah

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan tujuan perusa perusahaan haan.. Kelangs Kelangsunga ungan n hidup hidup perusa perusahaan haan ter tergant gantung ung pada sejauh sejauh mana mana   perus perusahaa ahaan n mampu mampu memanf memanfaat aatkan kan peluan peluang g dan mengat mengatasi asi ancama ancaman n dari dari lingkun lingkungan gan ekstern dengan segala potensi dari sumber daya yang dimiliki. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kekayaan (asset) yang tidak ternilai bagi  perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha memperoleh dan menempatkan tena te naga ga ke kerj rjaa ya yang ng se sesu suai ai denga dengan n bida bidang ng keahl keahlia iann nnya ya masi masing ng-m -mas asin ing g agar agar tu tuju juan an   perus perusahaa ahaan n bisa bisa diwuju diwujudkan dkan.. Untuk Untuk mewuju mewujudkan dkan kualit kualitas as kerja kerja perusa perusahaan haan perlu perlu dilaku dilakukan kan perekr perekruta utan n yang yang sesuai sesuai dengan dengan potens potensii Su Sumbe mberr Daya Daya Manusi Manusiaa (S (SDM) DM).. Kualitas kerja pegawai di dalam perusahaan banyak sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa diantaranya adalah sistem rekrutmen yang benar serta imbalan yang sesuai. Tujuan dari setiap pegawai dalam bekerja adalah untuk memperoleh penghasilan

 

atau ata u pendapa pendapatan tan yang yang diberi diberikan kan perusa perusahaa haan n dalam dalam bentuk bentuk im imbal balan. an. Men Menuru urutt Flippo Flippo (2001: 28), meskipun meskipun setiap setiap organisasi organisasi berbeda pandangan tentang tentang standar standar dari kualitas kerja karyawan, tetapi pada intinya efektivitas dan efisiensi menjadi ukuran yang umum. Kualitas kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektivitas dan efisiensi suatu  pekerjaan yang dilakukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mencapai tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan semaksimal mungkin. Kualitas Sumber Daya Manusi Man usiaa (SDM) (SDM) mengacu mengacu pada penget pengetahu ahuan an (knowl (knowledge edge), ), ketera keterampi mpilan lan (skil (skill) l) dan kemampuan (ability). Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Nilai penting dari penilaian kinerja adalah menyangkut kualitas kerja pegawai yang diekspresikan dalam penyelesaian tugastugas

yang

menjadi

tanggung-jawabnya

secara

efektif

dan

efisien.

Rekrutmen Rekrut men adalah proses mengumpulkan mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi, berkualifikasi, yang  bagus untuk pekerjaan di dalam suatu organisasi (Malthis, 2001: 26). Prinsip the right man on the right place harus merupakan suatu pegangan bagi manage managerr personalia dalam menempatkan tenaga kerja di dalam perusahaan. Kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup rekrutmen adalah keseluruhan kegiatan dari upaya penarikan pegawai, seleksi dan penempatan penempatan yang intinya memperoleh pegawai yang berkualitas. berkualitas. Fungs Fungsii rekrutmen rekrutmen dalam perusahaan adalah merekrut staff atau pegawai agar perusahaan dapat menjalankan usahany usa hanyaa secara secara berkes berkesina inambu mbungan ngan.. Kegaga Kegagalan lan dalam dalam melakuk melakukan an perekr perekruta utan n akan akan mempengaruhi kualitas kerja pegawai yang selanjutnya menjadi penghambat bagi proses   pencapaian tujuan perusahaan. Proses perekrutan harus benar-benar dilakukan karena meny me nyan angku gkutt pros proses es ja jangk ngkaa pa panj njan ang g da dari ri te tenag nagaa ke kerj rja. a. Ti Tidak dak ha hany nyaa da dala lam m si sist stem em rekrutmen rekru tmen pegawai, keberhasila keberhasilan n suatu perusahaan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan tujuan sangat ditentukan diten tukan oleh kemampuan kemampuan pimpinan pimpinan perusahaan perusahaan dalam merencanakan merencanakan tenaga kerja yang akan dipakai agar potensi pegawai dapat dimanfaatkan untuk memperoleh hasil yang

maksimal.

Imbala Imb alan n sangat sangat pentin penting g bagi organi organisas sasii atau atau pemsah pemsahaan aan yang yang mencer mencermin minkan kan upaya upaya organi org anisas sasii atau atau perusa perusahaa haan n untuk untuk memper mempertaha tahanka nkan n sumber sumber daya daya manusi manusiaa sebagai sebagai kompon kom ponen en utama utama dan merupa merupakan kan kompon komponen en biaya biaya yang yang pal paling ing pentin penting. g. Dis Disamp amping ing   perti pertimba mbanga ngan n terseb tersebut, ut, imbala imbalan n juga juga merupak merupakan an salah salah satu satu aspek aspek yang yang ber berart artii bagi bagi   peg pegaw awai ai,,

ka kare rena na

ba bagi gi

pe pega gawa waii

be besa sarn rnya ya

imba imbala lan n

da dala lam m

be bent ntuk uk

ko komp mpen ensa sasi si

 

mencer men cermin minkan kan ukuran ukuran nilai nilai karya karya dianta diantara ra para para karyaw karyawan an itu sendir sendiri, i, keluar keluarga ga dan masyarakat masy arakat.. Bila imbalan diberikan diberikan secara secara adil dan layak layak pegawai akan termotiva termotivasi si dan lebi lebih h

terp terpus usat at

un untu tuk k

menc mencap apai ai

sa sasa sara rann-sa sasa sara ran n

or orga gani nisa sasi si

at atau au

pe peru rusa saha haan an..

Menurut Sulistiani dan Rosidah (2003: 206) imbalan merupakan konteks yang lebih luas dari pemberian kompensasi. Imbalan meliputi seluruh paket keuntungan yang disediakan organisasi organi sasi kepada para anggotanya anggotanya dan mekanisme-me mekanisme-mekanis kanisme me serta prosedur-prosed prosedur-prosedur  ur  dimana keuntungan-keuntungan ini dapat didistribusikan. Upah, gaji, pensiunan, rekreasi (liburan) dan promosi jabatan yang lebih tinggi atau dengan gaji yang lebih tinggi, tetapi  juga  ju ga termas termasuk uk berbaga berbagaii pember pemberian ian imbal imbalan an lainny lainnyaa sepert sepertii jamina jaminan n keseha kesehatan tan kerja, kerja,  pemindahan kerja secara liberal pada posisi yang lebih menantang atau pada posisi yang lebih leb ih mengar mengarah ah pada pada pertum pertumbuh buhan an dan perkem perkemban bangan gan serta serta berbag berbagai ai macam macam bentuk  bentuk   

pengakuan

pelayanan

yang

diperlukan.

Imbala Imb alan n yang yang layak layak dan wajar wajar akan akan mendor mendorong ong peningka peningkatan tan kualit kualitas as kerja kerja dalam dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Adanya kualitas kerja pegawai yang tinggi secara otomatis mempengaruhi tingkat pencapaian tujuan perusahaan tersebut. Perusahaan yang mempunyai pegawai dengan kualitas kerja dan berdaya guna tinggi akan mendorong aktivitas operasional perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan

perusahaan.

X merupakan jawaban dari tuntutan terhadap permasalahan dan tanggung jawab public   pada pada keseha kesehatan tan mata mata yang yang dapat dapat mengak mengakomo omodir dir berbaga berbagaii permas permasala alahan han dibida dibidang ng kesehatan mata dan turut berperan aktif dalam pembangunan di Propinsi X, khususnya dikota Y. Dengan adanya klinik tersebut maka X dalam kegiatan usaha pengobatan membutuhkan

pegawai

yang

memiliki

kualitas

kerja

yang

baik.

X sejak mulai awal tahun 2007 merekrut pegawai tidak secara langsung. X menggunakan  jasa perusahaan outsoursching. Perusahaan outsoursching adalah perusahaan jasa yang  bergerak  berge rak dalam bidang penyedia penyedia dan penyalur tenaga kerja dengan ikatan ikatan kerja kontrak. kontrak. X melakukan kerja sama dengan perusahaan outsoursching untuk merekrut pegawainya. Perusahaan outsoursching melakukan seluruh tahap rekrutmen karyawan mulai dari tahap seleksi berkas wawancara awal dengan perusahaan outsoursching, tahap psikotes dan tahap tah ap tes keseha kesehatan tan.. Untuk Untuk tahap tahap wawanca wawancara ra akhir, akhir, X melakuk melakukan an secara secara langsu langsung. ng. Perusahaan

outsoursching

yang

bekerja

sama

dengan

X

adalah

Y.

 

Selain merekrut pegawai melalui perusahaan outsoursching, X juga memberikan imbalan kepada pegawai tersebut berupa gaji yang cukup besar. Selain kompensasi dalam bentuk  insentif, bonus dan upah lembur juga diberikan untuk meningkatkan motivasi dalam   bek beker erjja

ya yang ng

akan akan

ber berdamp dampak ak

pada pada

peni pening ngka kattan

kual kualit itas as

kerj kerjaa

kary karyaw awan an..

Berdas Ber dasark arkan an latar latar belakan belakang g masala masalah, h, maka maka penulis penulis ter tertar tarik ik untuk untuk mengam mengambil bil judul judul  penelitian "Analisis Sistem Rekrutmen Dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada

X".

B.

Perumusan

Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: "Apakah "Ap akah Siste Sistem m Rekrutm Rekrutmen en dan Imbala Imbalan n Mempuny Mempunyai ai Pengar Pengaruh uh Yang Positi Positiff dan Signifikan

terhadap

Kualitas

C.

Kerja

Pegawai

Pada

Kerangka

X"?

Konseptual

 Nawawi (2002: 167) menyatakan "Rekrutmen adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualified untuk menduduki suatu posisi jabatan tertentu di lingkungan suatu sua tu organi organisas sasi/p i/peru erusah sahaan aan". ". Berdas Berdasark arkan an penger pengertia tian n ter terseb sebut, ut, berart berartii rekrut rekrutmen men merupakan langkah pertama dalam menerima seseorang bekerja. Di dalamnya terdapat 3 (tiga)

kegiatan

pokok

yang

terdiri

dari:

1. Seleksi adalah proses menetapkan dan memutuskan karyawan diterima atau tidak  dala dalam m

suat suatu u

pe peru rusa saha haan an

un untu tuk k

meng mengis isii

po posi sisi si

ja jaba bata tan/ n/pe peke kerj rjaa aan n

te tert rten entu tu..

Prosesnya dilakukan dengan cara menyeleksi berkas calon karyawan, dan lulus dalam seti setiap ap te tess yang yang dila dilaku kukan kan oleh oleh pe peru rusa sahaa haan n mula mulaii da dari ri awal awal te tess hi hingg nggaa ak akhi hirr te tes. s. 2. Penempatan adalah penugasan seorang pekerja pada suatu jabatan atau unit kerja di lingk li ngkun ungan gan su suat atu u orga organi nisa sasi si/p /per erus usaha ahaan an.. Denga Dengan n ka kata ta la lain in ca calo lon n ka kary ryaw awan an ya yang ng ditempatkan ditem patkan harus memiliki memiliki kompetensi kompetensi yang diperlukan diperlukan untuk dapat melaksanaka melaksanakan n   pekerjaan

dalam

suatu

jabatan

secara

efektif

dan

efisien.

3. Sosialisasi atau orientasi adalah proses memperkenalkan seorang pekerja baru pada organisasi

atau

unit

tempatnya

bekerja/bertugas.

Rizky (2001: 9) menyatakan bahwa imbalan mempunyai cakupan yang lebih luas dari upah atau gaji. Imbalan mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan

 

untuk pekerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Matutina (2001: 205) jenis imbalan terbagi atas gaji pokok, bonus, insentif dan tunjangan. Imbalan yang laya layak k da dan n waja wajarr ak akan an mend mendor oron ong g pe peni ning ngka kata tan n kual kualit itas as ke kerj rjaa ka kary ryaw awan an da dala lam m melaksanaka melak sanakan n tugas dan kewajibanny kewajibannya. a. Adanya kualitas kualitas kerja karyawan yang tinggi tinggi secar secaraa otom otomat atis is memp mempen engar garuh uhii

tingk tingkat at pe penca ncapa paia ian n

tu tuju juan an pe peru rusa saha haan an te ters rseb ebut ut..

Kualit Kua litas as kerja kerja menuru menurutt Matuti Matutina na (2001: (2001: 210) 210) mengac mengacu u pada pada kualit kualitas as sumber sumber daya daya manusia

yang

terdiri

dari:

1. Penget Pengetahua ahuan n {knowl {knowledg edge) e) yaitu yaitu kemamp kemampuan uan yang yang dimili dimiliki ki karyaw karyawan an yang yang lebih lebih   beror berorien ientas tasii pada pada intele intelegens gensii dan daya daya pikir pikir serta serta penguas penguasaan aan il ilmu mu yang yang luas luas yang yang dimiliki

karyawan.

2. Keterampilan {skill) yaitu kemampuan dan penguasaan teknis operasional di bidang tertentu

yang

dimiliki

karyawan.

3. Abilities yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggungjawab. Berdasarkan ketiga demensi ini, dapat diketahui bahwa dengan sistem rekrutmen serta didukung oleh imbalan yang baik akan mempengaruhi kualitas kerja pegawai dalam suatu  perusahaan. Berdasarkan teori pendukung tersebut, kerangka konseptual pada penelitian ini

*

dapat

digambarkan

gambar

sengaja

sebagai

tidak

berikut:

ditampilkan

D.

*

Hipotesis

Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka dirumuskan hipotesis sebagai   ber berik ikut ut "Sis "Siste tem m Re Rekr krut utme men n da dan n Imba Imbala lan n Memp Mempuny unyai ai Pe Penga ngaru ruh h Yang Yang Posi Positi tiff dan Signifikan

Terhadap

E.

Tujuan

1.

Kualitas

Kerja

dan

Karyawan

Manfaat

Pada

X".

Penelitian

Tujuan

Penelitian

Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sistem rekrutmen dan imbalan terhadap kualitas 2

kerja

karyawan Manfaat

Pada

X. Penelitian

 

a.

Bagi

Perusahaan

Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai sistem rekrutmen yang   baik  

untuk

meningkatkan

b.

kualitas

kerja

pegawai

perusahaan.

Bagi

Penulis

Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai si stem rekrutmen dan imbalan serta ser ta pengaru pengaruhny hnyaa terhad terhadap ap kualita kualitass kerja kerja pada suatu suatu organi organisas sasii atau atau perusa perusahaan haan.. c.

Bagi

Pihak

lain

Refere Ref erensi nsi bagi bagi penelit penelitii selanj selanjutn utnya ya sehing sehingga ga dapat dapat dijadi dijadikan kan perban perbandin dingan gan dalam dalam melakukan pengembangan penelitian yang sama di masa yang akan datang.

 

PENGAR PEN GARUH UH SIS SISTEM TEM REK REKRUTM RUTMEN EN DAN PEN PENGEM GEMBAN BANGAN GAN TERHAD TER HADAP AP PRE PRESTAS STASII KERJ KERJA A PEG PEGAWA AWAII PAD PADA A PT. BAN BANK  K  NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk 

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Masalah

Sumberr daya manusia Sumbe manusia merupakan merupakan proses proses perencanaan, perencanaan, pengorganisa pengorganisasian, sian, pengarahan, pengarahan,   pengen pengendal dalian ian atas atas pengada pengadaan an tenaga tenaga kerja, kerja, pengem pengembang bangan, an, kompens kompensasi asi,, integr integrasi asi,,   pemel pemeliha iharaa raan, n, dan pemutu pemutusan san hubunga hubungan n kerja kerja dengan dengan sumber sumber daya daya manusi manusiaa untuk  untuk  mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat. Oleh karena itu manajer harus menjamin bahwa perusahaan atau suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat di temp te mpat at ya yang ng te tepat pat,, da dan n pa pada da sa saat at ya yang ng te tepat pat,, ya yang ng memi memili liki ki ke kema mamp mpuan uan untuk  untuk  menyelesai menye lesaikan kan tugas-tugas tugas-tugas yang akan menolong menolong perusahaan perusahaan untuk mencapai sasaran secara

keseluruhan

dengan

prestasi

yang

baik.

Keberhasilan suatu perusahaan juga dapat dilihat dari prestasi kerja pegawainya. Prestasi kerja yang baik dari para pegawai di anggap dapat membantu meningkatkan kualitas  perusahaan tersebut. Kualitas tersebut dapat dilihat dari tingginya rasa kepercayaan atau loyalitas masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Dalam perbankan kualitas dilihat dari

 

  pelayanan jasa yang dapat meningkatkan kepercayaan nasabah atau masyarakat yang menggu men ggunaka nakan n jasa jasa bank bank terseb tersebut. ut. Pr Prest estasi asi kerja kerja yang yang bai baik k dari dari para para pegawai pegawai dapat dapat mening men ingkat katkan kan keperc kepercaya ayaan an masyar masyaraka akatt terhad terhadap ap kinerj kinerjaa bank bank yang yang mer mereka eka percay percaya. a. Pengelolaan prestasi kerja yang dilakukan PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk.   bertujuan bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan ketrampilan ketrampilan pegawai dan memberikan memberikan penilaian penilaian hasil kerja secara lebih obyektif yang pada akhirnya akan meningkatkan laba usaha serta  jumlah nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. secara keseluruhan. Perekrutan pegawai secara langsung menunjang program perbaikan performance Bank. Proses Pro ses dan penata penatalak laksan sanaan aan perekr perekruta utan n dan pengem pengembang bangan an pegawai pegawai didoro didorong ng oleh oleh ke kebu butu tuha han n Bank Bank untuk untuk memp memper erba baik ikii mutu mutu pe pegaw gawai ainy nya. a. Ta Targ rget et ut utam aman anya ya adala adalah h memper mem perole oleh h tenaga tenaga profes profesion ional. al. Agar Agar dapat dapat memper memperole oleh h tenaga tenaga berkual berkualita itass baik, baik,   perekrutan dan pengembangan harus merupakan proses yang aktif yang menjangkau calon cal on potens potensial ial.. Persya Persyarat ratan an posisi posisi jab jabata atan n yang yang jelas jelas dan releva relevan n merupa merupakan kan dasar  dasar   penyelesaian tenaga yang bermutu tinggi untuk memperoleh pegawai yang berprestasi  baik. Pengembangan pegawai yang dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan pegawai yang memiliki kompetensi dan kualifikasi sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan  perusahaan, juga untuk menunjang building competency yang sesuai dan terfokus pada   jal jalur ur sp spes esia iali lisa sasi siny nyaa ba bagi gi pe pega gawa waii ya yang ng dite ditemp mpat atkan kan pada pada posis posisii-pos posis isii khusu khusus. s. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mendefinisikan perekrutan dan penempatan   pegaw pegawai ai adalah adalah suatu suatu proses proses kegiata kegiatan n yang yang dituju ditujukan kan untuk untuk memenuh memenuhii kebutuh kebutuhan an  pegawai (baru) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan {Annual Busine Bus iness ss Plan) Plan),, dengan dengan (calon (calon-ca -calon lon)) pegawai pegawai yang yang berkual berkualita itass baik baik sesuai sesuai dengan dengan kebutuhan. PT. Bank Negara Indonesia Indonesia (Pesero) (Pesero) Tbk. merupakan merupakan salah satu bank milik Pemerintah Pemerintah yang yan g melakuk melakukan an perekr perekruta utan n dan pengemb pengembang angan. an. Adap Adapun un perekr perekruta utan n yang yang dilaku dilakukan kan   perusahaan harus sesuai dengan spesifikasi jabatan, yaitu menyesuaikan syarat-syarat yang harus dimiliki pelamar seperti latar belakang pendidikan, skill atau kemampuankemampuan yang dimiliki serta pengalaman dengan jabatan yang tepat dengan kualifikasi tersebut. Pada Pada Ta Tabe bell 1.1 1.1 dapat dapat dili diliha hatt ju juml mlah ah pe pegaw gawai ai ya yang ng di dire rekr krut ut se sert rtaa mend mendap apat atka kan n

 

  pengem pengembang bangan an dari dari tahun tahun XXXX XXXX sampai sampai tahun tahun XXX XXXX X serta serta kontrib kontribusi usi karyaw karyawan an tersebut dalam meningkatkan jumlah nasabah dan jumlah pegawai yang pensiun dari tahun

XXXX

*

tabel

sampai

sengaja

tahun

tidak

ditampilkan

XXXX.

*

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pertambahan jumlah pegawai yg direkrut dan dikembangkan meningkat, tetapi bila kita lihat dalam persentase yaitu dari tahun XXXX ke tahun XXXX sebesar 18,40%, dan pada tahun XXXX ke tahun XXXX sebesar  18,24%, maka sebenarnya persentase pertambahan jumlah pegawai yang direkrut dan dikembangkan dikem bangkan turun sebesar 0.16% atau dengan kata lain tidak mengalami mengalami peningkatan peningkatan  

bila

dilihat

dalam

bentuk

persentase.

Pertambahan jumlah nasabah juga meningkat walau tidak signifikan. Dalam persentase dapat kita lihat pertambahan nasabah dari tahun XXXX ke tahun XXXX sebesar 7,39%, sedan sedangk gkan an dari dari ta tahun hun XXXX XXXX ke ta tahun hun XXXX XXXX se sebes besar ar 7,33% 7,33%,, maka maka da dapat pat di dili lihat hat   per perta tamb mbah ahan an ju juml mlah ah na nasa saba bah h da dala lam m pe pers rsen enta tase se ju juga ga menu menuru run n se sebe besa sarr 0,06 0,06%. %. Jumlah pegawai yang pensiun juga semakin meningkat hal ini didorong karena adanya suatu sua tu progra program m yaitu yaitu PP PPS S (Progr (Program am Pensiu Pensiun n Sukare Sukarela) la),, dimana dimana pegawai pegawai diberi diberikan kan kesemp kes empata atan n untuk untuk pensiun pensiun sebelu sebelum m masa masa kerjan kerjanya ya berakhi berakhir. r. Tetapi Tetapi bila bila kita kita lihat lihat  persentasenya pertambahan jumlah pegawai yang pensiun dari tahun XXXX ke tahun XXXX sebesar 40%, sedangkan pada tahun XXXX ke tahun XXXX sebesar 33,33%, makaa berdas mak berdasark arkan an persen persentas taseny enyaa pertam pertambah bahan an jumlah jumlah pegawa pegawaii yang yang pensiu pensiun n turun turun sebesar

6,67%.

Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui secara rinci mengenai sistem rekrutmen dan pengembangan terhadap prestasi kerja pegawai pada PT. Bank Ban k Negara Negara Indone Indonesia sia (Peser (Pesero) o) Tbk. Kantor Kantor Wilay Wilayah ah X. Oleh Oleh karena karena itu, itu, penu penuli liss mengambil judul : "Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Pengembangan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah X".

B.

Perumusan

Masalah

Berdasarkan Berdas arkan latar belakang belakang yang telah diuraikan diuraikan diatas, maka masalah masalah dalam penelitian penelitian

 

ini adalah "Apakah "Apakah sistem sistem rekrutmen rekrutmen dan pengembangan pengembangan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah X?".

C.

Kerangka

Konseptual

Sumber daya manusia yang berkualitas dan loyal sangat menentukan maju mundurnya suatu sua tu usaha. usaha. Untuk Untuk memper memperole oleh h sumber sumber daya daya manusi manusiaa yang yang berkual berkualita itass dan loyal loyal terhadap terha dap perusahaan, perusahaan, maka perlu dilakukan penarikan pegawai perusahaan perusahaan yang dikenal dikenal dengan istilah rekrutmen. Menurut Panggabean (2004:16) "Penarikan tenaga kerja atau rekrutmen merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk memperoleh sejumlah calon karyawan Peru Perusa saha haan an

yang yang yang

tela telah h

memenuhi mela melaku kuka kan n

persyaratan

re rekr krut utme men, n,

se sela lanj njut utny nyaa

(berkualitas)." da dapa patt

mela melaku kuka kan n

 pengembangan karyawan. Pengembangan karyawan dapat dilakukan melalui orientasi,   pelatihan, dan pendidikan. Pada hakikatnya pengembangan karyawan bertujuan untuk  menyes men yesuai uaikan kan persya persyarat ratan an atau atau kualifi kualifikas kasii yang yang dibutu dibutuhkan hkan untuk untuk melaks melaksana anakan kan   pekerjaannya (sekarang atau pada masa mendatang) dengan kualifikasi yang dimiliki karyawan.

(Panggabean,

2004:16)

Target atau hasil yang dituju dari kedua proses di atas adalah prestasi kerja karyawan. Pening Pen ingkat katan an presta prestasi si kerja kerja karyaw karyawan an tentu tentu aka akan n menduku mendukung ng peningka peningkatan tan karirn karirnya. ya. Disamping itu prestasi kerja akan pula memberikan keuntungan lainnya seperti dalam rangka ran gka untuk untuk penentu penentuan an kompens kompensasi asi atau atau perbai perbaikan kan kualita kualitass kerja. kerja. Presta Prestasi si kerja kerja merupakan prestasi seorang dalam melakukan pekerjaannya mulai dari disiplin waktu  

bekerja,

pencapaian

target

maupun

kualitas

pekerjaannya.

Berdasarkan teori pendukung diatas, maka penulis lebih menspesifikasikan pembahasan dalam penyusunan penyusunan skripsi ini pada masalah perekrutan perekrutan dan pengembangan. Oleh karena itu, maka kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:

*

D.

gambar

sengaja

tidak

ditampilkan

*

Hipotesis

Berdas Ber dasark arkan an latar latar belakan belakang, g, perumu perumusan san masala masalah, h, dan kerangk kerangkaa konsept konseptual ual,, maka maka hipote hip otesis sis peneli peneliti tian an ini ada adalah lah : "Siste "Sistem m rekrut rekrutmen men dan pengemb pengembang angan an berpeng berpengaru aruh h

 

  posit positif if dan signif signifika ikan n terhad terhadap ap presta prestasi si kerja kerja pegawai pegawai PT. Bank Negara Negara Indone Indonesia sia (Persero)

Tbk.

E.

Kantor

Tujuan

Wilayah

dan

1.

X".

Manfaat

Penelitian

Tujuan

Penelitian

Peneli Pen elitia tian n ini dilakuk dilakukan an untuk untuk menget mengetahui ahui dan mengan menganali alisis sis si siste stem m rekrut rekrutmen men dan  pengembangan pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah X. 2. a.

Manfaat Bagi

PT.

Bank

Negara

Penelitian Indonesia

(Persero)

Tbk.

Sebagai Seb agai sarana sarana inform informasi asi dan masuka masukan n bagi bagi perusa perusahaan haan dalam dalam menera menerapka pkan n sistem sistem rekrutmen  

dan

pengembangan

b.

pegawai

Bagi

di

perusahaan.

Pihak

lain

Referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam

melakukan

penelitian

c.

yang

sama

di

masa

yang

akan

Bagi

datang. Penulis

Memperluas wawasan peneliti tentang dunia perbankan, khususnya sistem rekrutmen dan  

pengembangan

F.

karyawan

Metode

1.

dalam

perbankan.

Penelitian

Batasan

Operasional

a. Penelitia Penelitian n ini hanya dibatasi dibatasi pada analisis analisis sistem rekrutmen rekrutmen dan pengembangan pengembangan serta  pengaruhnya  pengar uhnya pada prestasi prestasi kerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia Indonesia Tbk. Kantor  Wilayah   b.

Penelitian

X. ini

hanya

1)

melihat

faktor-faktor

berikut

Sistem

:

rekrutmen

2)

Pengembangan

2. Defmisi

sebagai

Definisi operasional

penelitian

Operasional ini

adalah

:

a. Variabel Bebas (X) adalah variabel variabel yang nilainya nilainya tidak tergantung tergantung pada variabel variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas atau independen variabel dari penelitian ini adalah :

 

1.

Sistem

Rekrutmen

(Xi)

Penarikan tenaga kerja atau rekrutmen merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk  memp me mper erol oleh eh se seju juml mlah ah calon calon pe pega gawai wai ya yang ng meme memenuh nuhii pe pers rsya yara rata tan n (b (ber erkua kuali lita tas) s).. 2.

Pengembangan

(X2)

Pengem Pen gembang bangan an pegawa pegawaii merupa merupakan kan suatu suatu kegiata kegiatan n yang yang diberi diberikan kan oleh oleh perusa perusahaan haan kepada pegawainya untuk menunjang kualitas dan kuantitasnya dalam bekerja yang dapat dilakukan dilak ukan melalui melalui orientasi orientasi,, pelatihan, pelatihan, dan pendidikan. pendidikan. Pada hakikatnya pengembangan   pegawai pegawai bertujuan bertujuan untuk menyesuaik menyesuaikan an persyarata persyaratan n atau kualifikasi kualifikasi yang dibutuhkan dibutuhkan untuk unt uk melaks melaksanak anakan an pekerj pekerjaan aannya nya (sekar (sekarang ang atau atau pada pada masa masa mendat mendatang) ang) dengan dengan kualifikasi

yang

dimiliki

pegawai.

 b. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi dan nilainya tergantung pada variabel varia bel lain. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah adalah prestasi prestasi kerja. Prestasi Prestasi kerja merupakan hasil kerja pegawai yang dapat membantu kinerja perusahaan. Menurut Rivai (2004 (2004:5 :563 63), ), pres presta tasi si ker kerja ja te terd rdir irii dari dari 3 (tig (tiga) a) as aspek pek ya yang ng da dapat pat di dini nilai lai,, ya yait itu u : 1. 2.

Kemampuan Kemampuan

3. Kemampuan hubungan interpersonal.

teknis. konseptual.

 

PENGARUH

KEPEMIMPINAN

TERHADAP

KINERJA

PEGAWAI DI KANTOR CAMAT X

BAB I PENDAHULUAN

A.

Latar

Belakang

Pada sebuah organisasi organisasi pemerintahan, pemerintahan, kesuksesan kesuksesan atau kegagalan kegagalan dalam pelaksanaan pelaksanaan tugas tug as dan penyel penyeleng enggar garaan aan pemeri pemerinta ntahan, han, dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh kepemim kepemimpin pinan, an, melalu melaluii kepemimpinan kepemi mpinan dan didukung didukung oleh kapasitas organisasi organisasi pemerintahan pemerintahan yang memadai, memadai, maka penyelenggaraan penyelenggaraan tata pemerintaha pemerintahan n yang baik (Good Governance) akan terwujud, terwujud, sebaliknya kelemahan kepemimpinan merupakan salah satu sebab keruntuhan kinerja  

birokrasi

di

Indonesia.

(Istianto,

2009:

Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam kelompok  atau organisasinya organisasinya untuk mencapai mencapai suatu tujuan organisasi organisasi yang diinginkan diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai   berar berarti ti tercap tercapain ainya ya hasil hasil kerja kerja seseor seseorang ang atau atau pegawai pegawai dalam dalam mewuju mewujudka dkan n tujuan tujuan organisasi. Kepemimpinan yang ada di Kantor Camat X Kabupaten X dipimpin oleh seorang Camat yang membawahi 30 orang pegawai membutuhkan kepemimpinan yang baik sehingga Kantor Camat X Kabupaten X dapat menciptakan pelayanan yang maksimal kepada

2)

 

masyarakat

yang

ada

di

wilayah

tersebut.

Salah Sal ah satu satu permas permasala alahan han yang yang terjad terjadii di Kantor Kantor Camat X Kabupat Kabupaten en X yang yang jug jugaa merupakan permasalahan hampir di semua lembaga atau instansi pemerintahan adalah muncu mu nculn lnya ya ke kelu luha han n dan ke keti tida dakpu kpuas asan an masy masyar arak akat at te terh rhad adap ap pelay pelayan anan an ke kepa pada da masyarakat yang tidak maksimal seperti yang dikemukakan oleh Menteri Perindustrian Fahmi

Idris Idris

(http://w (http://www.kom ww.kompas.com pas.com/read/ /read/xml/20 xml/2008/12/ 08/12/24/13465 24/1346573/ki 73/kinerja) nerja)

bahwa

"kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih memprihatinkan, masih buruknya kinerja PNS PN S diket diketah ahui ui dari dari masi masih h tingg tinggin inya ya perse persent ntas asee ke kete terl rlam amba bata tan n masu masuk k ke kerj rjaa dan  

pelaksanaan

tugas

yang

tidak

sesuai

standar".

Masih buruknya kinerja birokrasi ini juga tercermin dari ungkapan seorang pejabat di DPRD X yang mendesak Bupati mengganti Camat yang tidak berkompeten, Camat yang meru me rupa pakan kan pe perp rpan anja jang ngan an ta tanga ngan n da dari ri ke kebi bija jaka kan n da dan n pe pela laya yanan nan Bupa Bupati ti di ti tingk ngkat at Kecamatan harus siap melayani masyarakat serta memahami betul kondisi daerah yang dipimp dip impinn innya. ya. "Kalau "Kalau Camat Camat tidak tidak berhas berhasil il memimp memimpin in masyar masyaraka akatny tnya, a, ten tentu tu akan akan  berdampak  berda mpak kepada citra citra Bupati juga" tandasnya. Kalau masyarakat masyarakat resah dan terganggu terganggu untuk berurusan dengan pemerintah khususnya terkait administrasi, tentu pembangunan  juga akan terhambat bahkan bisa menggagagalkan program dan kebijakan pembangunan di

X.

(http://www.Analisadaily.com.option=article&id=43244).

Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Kepe Ke pemi mimp mpin inan an Te Terh rhad adap ap Ki Kiner nerja ja Pe Pega gawa waii Di Kant Kantor or Cama Camatt X Kabu Kabupa pate ten n X". X".

B.

Perumusan

Masalah

Untuk memudahkan peneliti nantinya, dan agar peneliti memiliki arah yang jelas maka terlebih Adapu pun n

dahulu yang

men enjjadi

dilakukan perumusa usan

masala alah

perumusan dalam

pe pen nelitian

masalah. ini

adalah:

1. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten

X?

2. Apaka Apakah h kine kinerj rjaa pe pega gawa waii di Kanto Kantorr Camat Camat X Kabu Kabupat paten en X su suda dah h maks maksim imal al?? 3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten

X?

 

C.

Tujuan

Adapun

yang

menjadi

Penelitian

tujuan

penelitian

ini

adalah

:

1. Ingi Ingin n menge mengeta tahui hui pe peng ngar aruh uh ke kepem pemim impi pinan nan di Kant Kantor or Cama Camatt X Kabu Kabupat paten en X. 2.

Ing ngiin

mengetahui

kine nerrja

pega gaw wai

di

Kant nto or

Camat

X

Kabu bup paten

X.

3. Ingin Ingin menget mengetahui ahui sebera seberapa pa besar besar pengaru pengaruh h kepemi kepemimpi mpinan nan camat camat ter terhada hadap p kinerj kinerjaa  

pegawai

di

Kantor

D.

Adapu dapun n

Camat

X

Kabupaten

Manfaat

manf manfaa aatt

pene penellitia itian n

yang ang

X.

Penelitian

dila dilaks ksan anak akan an

ini

ad adal alah ah

seb ebag agai ai

beri beriku kutt:

1. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam menganalisa suatu permasalahan serta

menerapkan

segala

ilmu

yang

telah

diperoleh.

2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi Kantor Camat X Kabupaten

X.

3. Hasi Hasill penel penelit itia ian n ini ini diha dihara rapk pkan an dapat dapat dija dijadi dikan kan ba baha han n masu masuka kan n ba bagi gi re refe fere rens nsii kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara dan bagi kalangan peneliti lainnya yang

tertarik

dalam

E.

bidang

yang

Sistematika

BAB

sama.

Penulisan

I

:PENDAHULUAN

Bab ini terdir terdirii dari dari latar latar belaka belakang ng masala masalah, h, perumu perumusan san masala masalah, h, tujuan tujuan peneli penelitia tian, n, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, defmisi konsep, definisi operasional, dan sistematika

penulisan.

BAB

II

:

METODOLOGI

PENELITIAN

Bab ini terdir terdirii dari dari bentuk bentuk peneli penelitia tian, n, lokasi lokasi penelit penelitian ian,, populas populasii dan sampel sampel,, teknik  teknik    pengumpulan BAB

data,

III

teknik :

penentuan DESKRIPSI

skor

dan

teknik

LOKASI

analisa

data.

PENELITIAN

Bab ini berisi berisi gambaran gambaran umum mengenai lokasi (objek) (objek) penelitian, penelitian, batas-batas batas-batas wilayah, wilayah,   BAB

penduduk IV

dan :

PENYAJIAN

sebagainya. DATA

Bab ini berisikan penyajian data-data dari lapangan atau berupa dokumen-dokumen yang akan

dianalisis.

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF