Skripsi Finish
September 15, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Skripsi Finish...
Description
SINERGI KEBIJAKAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN BERBASIS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Sampai saat ini, Pemerintah dan Pemerintah Daerah di Indonesia masih meng me ngha hadap dapii
pe perm rmas asal alah ahan an
ke kemi misk skin inan an
ya yang ng
bersi bersifa fatt
mult multid idim imens ensio iona nal. l.
Kemisk Kem iskina inan n menjad menjadii sebab sebab dan akibat akibat dari dari li lingka ngkaran ran setan setan (vicio (vicious us cyrcle cyrcle))rangkaian permasalahan pengangguran, rendahnya kualitas sumber daya manusia Indonesia, Indone sia, dan rendahnya rendahnya tingkat tingkat kesejahtera kesejahteraan an masyarakat masyarakat.. Kondisi Kondisi tersebut tersebut digamb dig ambark arkan an dengan dengan masih masih tinggi tingginya nya jumlah jumlah penduduk penduduk miskin miskin dan jumlah jumlah pengangguran pengangguran terbuka, serta masi masih h rendahnya rendahnya Indeks Pembangunan Pembangunan Manusia Manusia (Indonesia) Indonesia dibanding mayoritas negara-negara lain. Kualitas sumber daya manusia ditandai oleh indeks pembangunan manusia (IPM) atau human development index (HDI). Indeks pembangunan manusia merupakan indikator komposit kompos it status kesehatan yang dilihat dari angka harapan hidup saat lahir, taraf p pend endid idik ikan an ya yang ng diuku diukurr de denga ngan n angka angka mele melek k huruf huruf pe pend ndudu uduk k de dewa wasa sa dan gabungan angka partisipasi kasar jenjang pendidikan dasar, menengah, tinggi, serta taraf perekonomian penduduk yang diukur dengan pendapatan domestik bruto
(PDB)
per
kapita
dengan
paritas
daya
beli.
Meru Me ruju juk k da data ta da dala lam m Renca Rencana na Pe Pemb mban angun gunan an Ja Jang ngka ka Mene Menenga ngah h Nasi Nasion onal al (RPJMN) (RPJ MN) Tahun 2010-2014, 2010-2014, perkembangan perkembangan jumlah penduduk miskin, jumlah pengangguran, dan indeks pembangunan manusia (IPM) di Indonesia antara tahun 2004-2009 sebagai berikut:
Berd Be rdas asar arka kan n data data dalam dalam Sura Suratt Kepal Kepalaa Badan Badan Pe Pemb mber erday dayaa aan n Masy Masyar arak akat at,, Pemb Pember erda daya yaan an Pe Pere remp mpua uan, n, Pe Perl rlin indu dunga ngan n
Anak Anak da dan n
Kelua Keluarg rgaa
Bere Berenc ncana ana
(Bapermas, P3AKB) Kota X Nomor 511.1/662/VIII/2009 tentang Permohonan Alokasi Raskin Bulan Agustus 2009; dan data Bagian Administrasi Pemerintahan Sekret Sek retari ariat at Daerah Daerah Kota Kota X, diketa diketahui hui bahwa bahwa Rumah Rumah Tangga Tangga Sasara Sasaran n (RTS) (RTS) penerima pener ima raskin : tahun 2008 sebanyak 26.521 KK, tahun 2009 sebanyak 22.729 KK dan tahun 2010 sebanyak 21.954 KK yang terdiri dari 11.251 rumah tangga hampir ham pir miskin, miskin, 7.135 7.135 rumah rumah tangga tangga miskin miskin,, dan 3.568 3.568 rumah rumah tangga tangga sangat sangat miskin. Merujuk data dari Bappeda Kota X dan Bapermas, P3AKB Kota X, bahwa jumlah penduduk miskin di Kota X pada tahun 2009 mencapai 104.988 jiwa, ditambah jumlah gakin di Panti Sosial, Diffabel, total penduduk miskin di Kota X sebanyak 106.389 jiwa. Untuk mengatasi kemiskinan di Indonesia, Indonesia, berbagai berbagai program program penanggulanga penanggulangan n kemiskinan telah digulirkan oleh Pemerintah sejak era Orde Baru hingga saat ini. Bebe Be bera rapa pa
progr program am
penan penanggu ggula langa ngan n
kemis kemiski kina nan n
be berb rbas asis is
pe pemb mber erda daya yaan an
masyarakat masya rakat yang pernah dilaksanaka dilaksanakan n yaitu yaitu : Kredit Usaha Kecil (KUK), Kredit Industri Kecil (KIK), Kredit Candak Kulak (KCK), Inpres Desa Tertinggal (IDT), Padat Karya, Jaring Pengaman Sosial- Program Daerah Mengatasi Dampak Krisis Ekonomi (JPS-PDMDKE), Program Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintah Daerah (P2MPD), P4K, TPSP-KUD, Unit Ekonomi Desa dan Simpan Pinjam (UEDSP), Pengembangan Kawasan Terpadu, Program Pengembangan Kecamatan (PPK), (PP K), Program Program Penanggulanga Penanggulangan n Kemiskinan Kemiskinan Perkotaan (P2KP). Dalam era pemer pemerint intahan ahan Susilo Susilo Bambang Bambang Yudhoyo Yudhoyonono-Jus Jusuf uf Kalla Kalla (Kabin (Kabinet et Indone Indonesia sia Bersat Ber satu u I), Pemeri Pemerinta ntah h meneta menetapkan pkan salah salah satu satu priori prioritas tas dan arah arah kebija kebijakan kan p pem emba bangu nguna nan n un untu tuk k me menan nangg ggul ulan angi gi ke kemi misk skin inan an.. Se Sesu suai ai de deng ngan an Renca Rencana na Pemb Pemban angu guna nan n
Ja Jang ngka ka
Mene Meneng ngah ah
Nasi Nasion onal al
(R (RPJ PJMN MN))
Ta Tahu hun n
20 2004 04-2 -200 009, 9,
khususnya berkaitan dengan agenda peningkatan kesejahteraan masyarakat, salah satu sasarannya yaitu : menurunkan jumlah penduduk miskin menjadi 8,2% dan pengurangan pengangguran menjadi 5,1% dari total angkatan kerja pada tahun 2009.
Pemeri Pem erinta ntah h meluncu meluncurka rkan n tiga tiga kelomp kelompok ok (klust (kluster) er) progra program m penangg penanggula ulangan ngan.. Dalam materi presentasi Deputi Menkokesra Bidang Koordinasi Penanggulangan Kemi Ke misk skiinan nan
(2008 2008))
yang ang
berj berjud udul ul
"Harm Harmon oniisa sassi
Progr ogramam-Pr Prog ogrram
Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat" dan Buletin Sambung Hati 9949 edisi bulan November 2009, terdapat tiga kluster program untuk penanggulangan kemiskinan yaitu : 1. Pr Progr ogramam-Pro Progra gram m dalam dalam kluste klusterr progra program m Bantua Bantuan n dan Perlindun Perlindungan gan Sosial. Sosial. Kelomp Kel ompok ok progra program m ini bertuj bertujuan uan untuk untuk melakuk melakukan an pemenu pemenuhan han hak dasar, dasar, pengurangan beban hidup, serta perbaikan kualitas hidup masyarakat miskin. Program ini dianalogikan dengan pemberian ikan kepada masyarakat miskin dan kelompok rentan lainnya seperti kaum miskin, lansia, korban bencana dan konflik, penyandang cacat, komunitas adat terkecil, yang jumlahnya 19,1 juta Rumah Rum ah Tangga Tangga Sasara Sasaran n (RTS) (RTS) secara secara nasion nasional. al. Progra Program-p m-prog rogram ram dalam dalam Kluster ini meliputi : Jaminan Kesehatan Masyarakat, Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Langsung Tunai (BLT), Beras untuk Rumah Tangga Miskin Misk in (Raskin), (Raskin), Bantuan Tunai Bersyarat Bersyarat (BTB) atau Program Program Keluarga Keluarga Harapan (PKH), Bantuan untuk Pengungsi/Korban Bencana, Bantuan untuk Penyan Pen yandan dang g Cacat Cacat dan Bantua Bantuan n untuk untuk Kelomp Kelompok ok Lansia Lansia.. Bantua Bantuan n untuk untuk Penyandang Cacat diberikan kepada penyandang cacat permanen, dalam arti tidak dapat menghidupi diri sendiri dan sepenuhnya tergantung kepada orang lain lain dalam dalam melakuk melakukan an aktivi aktivitas tas.. Pemeri Pemerinta ntah h member memberika ikan n bantuan bantuan dana jaminan sosial bagi penyandang cacat berat dengan indeks Rp 300.000 per orang per bulan selama 12 bulan. Bantuan pelayanan dan jaminan sosial lansia terlan terlantar tar diberi diberikan kan kepada kepada masyar masyarakat akat yang yang ti tidak dak berday berdayaa secara secara fis fisik, ik, ekonomi, dan sosial. Bantuan Lansia dikirim lewat PT POS Indonesia dan para pendamping bertugas mengantar dana bantuan tersebut kepada penerima yang yan g berhak. berhak. Pemeri Pemerinta ntah h member memberika ikan n bantua bantuan n dana jamina jaminan n sosial sosial bagi bagi Lansia Lan sia dengan dengan indeks indeks Rp 300.000 300.000 per orang orang per bulan selama selama 12 bulan. bulan. Anggaran dan Sasaran Program-Program Bantuan dan Perlindungan Sosial tercantum dalam tabel berikut :
2. Program-Pr Program-Program ogram Pemberd Pemberdayaan ayaan Masyara Masyarakat. kat. Kluster Kluster ini diibar diibaratkan atkan sebagai sebagai kail, kai l, dimana dimana pemeri pemerinta ntah h melaks melaksanak anakan an progra program-p m-prog rogram ram yang yang ter tergab gabung ung dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri. PNPM Mandiri yang diluncurkan pemerintah pada 30 April 2007. Melalui Program ini dibangun infrastruktur seperti jalan kampung, jembatan, irigasi, air bersih, saranaa pendidikan, saran pendidikan, sarana kesehatan, kesehatan, bantuan dana bergulir untuk usaha, unit ekonomii produktif ekonom produktif (UEP), simpan simpan pinjam pinjam perempuan perempuan (SPP) (SPP) dan sebagainya sebagainya.. Anggaran PNPM Mandiri tahun 2007 sebesar Rp 2,794 triliun, tahun 2008 sebesar Rp 5,924 triliun, dan tahun 2009 sebesar Rp 7,647 triliun. Tahun 2008 untuk PNPM Penguatan mencakup 3,999 kecamatan dan 47.954 desa dan Sasaran 500.000 RTSM di Sumatera Barat, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Sulawesi Utara, Gorontalo, dan Nusa Tenggara Timur. 700.000 RTSM 13 provinsi. Enam provinsi tambahan adalah NAD, Sumatera Utara, DIY, Banten,
Nusa
3. Pr Prog ogra ram m
Tenggara
UMKM UMKM un untu tuk k
Barat
dan
Kema Kemand ndir iria ian n
Kalimantan Masy Masyar arak akat at..
Selatan. Dala Dalam m
up upay ayaa
mengur men gurangi angi kemisk kemiskina inan n dan pengang penganggur guran, an, serta serta member memberday dayaka akan n usaha usaha mikro, mikr o, kecil, kecil, dan menengah menengah (UMKM), (UMKM), pemerintah pemerintah melaksanakan melaksanakan program program Kredit Usaha Rakyat (KUR). Kluster ini diibaratkan sebagai perahu, di mana UMKM mendapat kredit usaha dari bank-bank milik negara yaitu Bank BRI, Bank BNI, Bank Mandiri, dan Bank Syariah Mandiri, Bank Bukopin dan Bank BTN. Hingga Oktober 2009 KUR yang telah disalurkan sebesar Rp 8.332.161.000.000 dengan jumlah nasabah 2.236.926 orang. Pada tahun 2008, KUR menciptakan lapangan kerja untuk 4,59 juta orang. Pada tahun 2009 di dipe perrkira kiraka kan n
akan akan
membu embuka ka
lap apan anga gan n
ker kerja
untu untuk k
6
jut juta
or oran ang. g.
Alokasii anggaran Alokas anggaran untuk penanggulangan penanggulangan kemiskinan kemiskinan yang bersumber bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) yaitu : pada tahun 2004 mencapai mencap ai Rp 19 triliun, triliun, tahun 2005 meningkat meningkat 26.3 % menjadi Rp 24 triliun, triliun, tahun 2006 meningkat 70.8 % menjadi Rp 41 triliun, tahun 2007 meningkat 24.4% menjadi Rp 51 triliun dan tahun 2008 meningkat 13.7 % menjadi Rp 58 triliun dan tahun 2009 meningkat 12 % menjadi 66,2 triliun.
Berbagai program penanggulangan kemiskinan dengan dukungan peningkatan anggaran untuk pengentasan kemiskinan yang cukup signifikan sejak tahun 2004 hingga tahun 2009, mampu menurunkan jumlah penduduk miskin di Indonesia walaupun tidak secara drastis. Tingkat kemiskinan yang pada tahun 2007 sebesar 16,58 persen, pada tahun 2008 sudah menurun menjadi sebesar 15,42 15, 42 persen persen,, pada pada tahun tahun 2009 tingka tingkatt kemisk kemiskina inan n menuru menurun n lagi lagi menjad menjadii 14,15 persen. Tetapi, target yang ditetapkan dalam RPJMN Tahun 2004-2009 untuk menurunkan jumlah penduduk miskin menjadi 8,2% pada tahun 2009 tidak tercapai. Dalam era pemerintaha pemerintahan n Susilo Susilo Bambang Yudhoyono-Boedion Yudhoyono-Boediono o (Kabinet (Kabinet Indonesia Bersatu II), Pemerintah tetap menetapkan salah satu prioritas dan arah kebijakan pembangunan untuk menanggulangi kemiskinan. Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010-2014, sasaran bidang bidang penanggulanga penanggulangan n kemiskinan kemiskinan dan pemerataan pemerataan pembangunan pembangunan adalah menuru men urunkan nkan tingka tingkatt kemisk kemiskina inan n menjad menjadii sebesa sebesarr 8-10% 8-10% pada akhir akhir 2014. 2014. Untuk Unt uk mencap mencapai ai sasara sasaran n terseb tersebut, ut, arah arah kebijak kebijakan an dan priori prioritas tas progra program m penanggulangan kemiskinan yang diluncurkan Pemerintah tahun 2010-2014 dalam tabel berikut yaitu : Pertama, meningkatkan pertumbuhan pada sektorsektor sek tor yang yang menyer menyerap ap tenaga tenaga kerja kerja dan efekti efektiff menuru menurunka nkan n kemisk kemiskina inan. n. Kedua, Ked ua, Mening Meningkat katkan kan kualita kualitass dan efekti efektivit vitas as kebijak kebijakan an dalam dalam rangka rangka memper mem percep cepat at penurun penurunan an kemisk kemiskina inan. n. Ket Ketiga iga,, mening meningkat katkan kan efekti efektivit vitas as pelaksanaan penurunan kemiskinan di daerah khususnya daerah tertinggal dan korban bencana. Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 13 Tahun 2009 tentang Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan, kelompok program penanggulangan kemiskinan terdiri dari kelompok program : berbasis bantuan dan perlindungan sosial, berbasis pemberdayaan masyarakat, dan berbasis pemberdayaan usaha mikro dan kecil. Untuk menanggulangi kemiskinan di Kota X, beberapa program Pemerintah Pusa Pusatt ya yang ng dila dilaks ksan anaka akan n an anta tara ra la lain in : Ja Jami mina nan n Ke Kese sehat hatan an Masy Masyar araka akatt (Jamkesmas), Bantuan Operasional Sekolah (BOS), Bantuan Langsung Tunai
(B (BLT LT), ), Bera Berass untuk untuk Masy Masyar arak akat at Misk Miskin in (Ras (Raski kin) n),, Pr Progr ogram am Nasi Nasion onal al Pemberdaya Pembe rdayaan an Masyarakat Masyarakat Mandiri-Pe Mandiri-Perkota rkotaan an (PNPM (PNPM Mandiri Mandiri Perkotaan), Perkotaan), Progr ogram
Pembe emberd rday ayaa aan n
Fa Faki kirr
Misk Miskiin
Mel Melal alui ui
Bant Bantua uan n
Lan angs gsun ung g
Pemberdayaan Sosial (PPFM-BLPS) atau dikenal dengan Kelompok Usaha Bersama Ekonomi (KUBE), dan Padat Karya Produktif serta Kredit Usaha Rakyat (KUR). Meni Me ninda ndakl klanj anjut utii
pelak pelaksa sana naan an
kebij kebijaka akan n
dan pr prog ogra ram m
pe penan nangg ggul ulan angan gan
kemiskinan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Pusat, dan dalam rangka desentralisasi dan otonomi daerah saat ini, Pemerintah Daerah berperan besar untuk unt uk menangg menanggula ulangi ngi kemisk kemiskina inan. n. Pemeri Pemerinta ntah h Daerah Daerah dengan dengan diduku didukung ng stak stakeh ehol olde ders rs da dan n meny me nyus usun un
masy masyar araka akat, t, dapat dapat meng mengem emba bangk ngkan an pr prak akar arsa sa un untu tuk k
be berb rbag agai ai
ke kebi bija jaka kan n
da dan n
mela melaks ksan anak akan an
pr prog ogra ramm-pr prog ogra ram m
penan penanggul ggulanga angan n kemisk kemiskina inan n yang yang berbas berbasis is pember pemberday dayaan aan masyar masyaraka akat. t. Pemeri Pem erinta ntah h Daerah Daerah juga juga dapat dapat berper berperan an dengan dengan menyed menyediaka iakan n dana atau atau program pendamping untuk pelaksanaan program-program dari Pemerintah Pusat. Beberapa program berbasis pemberdayaan masyarakat yang diluncurkan oleh Pemerintah Kota X meliputi : Program bantuan perbaikan/rehap Rumah Tidak Layak Huni (RTLH); (RTLH); Sanitasi Sanitasi Masyarakat Masyarakat (Sanimas); (Sanimas); Bantuan Bantuan operasional operasional Posyandu Balita dan Lansia; Kegiatan pendidikan ketrampilan, pembangunan tempat usaha, pinjaman modal bergulir untuk koperasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM); Solo Techno Park; Pengembangan Wisata KulinerGalabo, Galab o, alokasi alokasi Dana Pembangunan Kelurahan (DPK) dan Program Program Terpadu Terpadu Pemberdayaan Masyarakat Berbasis Gender (P2MBG). Program-pr Progr am-program ogram pemberdayaan pemberdayaan dari Pemerintah Pemerintah dan Pemerintah Pemerintah Kota X yang dilaksanakan di tingkat kelurahan meliputi : PNPM Mandiri Perkotaan, BLPS BL PS-- P2FM P2FM (KUB (KUBE) E),, Bant Bantuan uan Rehap Rehap RTLH RTLH,, P2 P2MB MBG, G, Pa Padat dat Karya Karya Produktif dan DPK. Untuk meningkatkan kualitas dan efektivitas kebijakan dalam rangka mempercepat mempercepat penurunan kemiskinan, kemiskinan, salah satunya melalui sinkro sin kronis nisasi asi kebijak kebijakan an dan progra program m penangg penanggula ulangan ngan kemisk kemiskina inan, n, ser serta ta harmonisasi antar pelaku. Berbagai program pemberdayaan masyarakat dari
Pemerintah dan Pemerintah Kota X memerlukan sinergi baik dalam tataran ke kebi bija jaka kan, n,
kelem kelemba bagaa gaan n
dan
im impl pleme ement ntas asii
pr prog ogra ram. m.
Pe Pena nangg nggul ulang angan an
kemiskinan kemis kinan memerlukan perubahan yang cukup sistemik dan menyel menyeluruh, uruh, namu namun n
pe pena nang ngan anan anny nyaa
se sela lama ma ini ini
ce cend nder erun ung g
pa pars rsia iall
se sekt ktor oral al,,
ti tida dak k
terintegrasi, dan belum sinergis. Dalam dokumen Strategi Penanggulangan Kemi Ke misk skin inan an Di Kota Kota X (200 (2008: 8:3) 3),, di dise sebu butk tkan an : ti tind ndak akan an pe pena nang ngan anan an kemiskinan menghadapi permasalahan dan tantangan, antara lain : 1) Indikator Indikator atau tolok tolok ukur kriteria kriteria penduduk miskin miskin masih banyak banyak perbedaan diantara beberapa SKPD, sehingga data yang dihasilkan juga berbeda. 2) Belum sepenuhny sepenuhnyaa memberdayakan memberdayakan masyar masyarakat. akat. 3) Terjad Terjadii salah salah sasara sasaran. n. 4) Tidak optimalnya optimalnya pengelolaan pengelolaan dana. 5) Usaha yang yang dipilih dipilih tidak tidak beror berorienta ientasi si pasar. pasar. 6) Distribus Distribusii dana kurang mendasar mendasarkan kan pada kebutuhan kebutuhan nyata. nyata. 7) Belum terpadunya terpadunya pelaks pelaksanaan anaan kegiata kegiatan. n. 8) Mental dan dan perilaku, perilaku, pola ketergantun ketergantungan gan pada bantuan bantuan dan lemahnya lemahnya motivasi untuk melakukan usaha produktif. 9) Perilaku Perilaku budaya masyarak masyarakat at yang senang menerima menerima bantuan sehingga sehingga apabila ada pendataan untuk bantuan jumlah masyarakat miskin selalu bertambah. 10)Program yang bergulir di masyarakat setelah selesai tidak ada mekanisme monitoring dan evaluasinya. 11)Lemahnya koordinasi masing-masing SKPD saat menyusun intervensi kemiskinan. Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka penelitian tentang Sinergi Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Di Kota Kota X re rele leva van n da dan n mena menari rik k un untu tuk k di dila laku kuka kan. n. Prog Progra ramm-pr prog ogra ram m p pem ember berda daya yaan an masy masyar arak akat at ya yang ng di dite teli liti ti menc mencak akup up : PNPM PNPM Mandi Mandiri ri Perkotaan, KUBE, Bantuan Rehap RTLH, P2MBG, dan DPK.
B. Rumusa Rumusan n Masal Masalah ah
Berd Be rdas asar arka kan n lata latarr be bela laka kang ng di at atas as,, pe pene neli liti tian an in inii di dila laku kuka kan n un untu tuk k mende me ndesk skri rips psik ikan an
da dan n
meng mengana anali lisa sa
si sine nerg rgii
ke kebi bija jaka kan n
pe penan nangg ggul ulan anga gan n
kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat di Kota X. Secara terperinci, permasalahan yang ingin dijawab dalam penelitian ini yaitu : 1. Bagaimana kebijakan dan kelembagaan yang mendukung sinergi dalam penanggulangan kemiskinan di Kota X ? 2. Bagaimana bentuk-bentuk sinergi dalam implementasi program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di tingkat kelurahan di Kota X?
C.Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan : 1. Mend Mendes eskr krip ipsi sika kan n ke kebi bija jaka kan n dan dan ke kele lemb mbag agaa aan n yang yang mend menduk ukun ung g sinergi dalam penanggulangan kemiskinan di Kota X 2. Mend Mendes eskr krip ipsi sika kan n da dan n meng mengan anal alis is be bent ntuk uk-b -ben entu tuk k si sine nerg rgii da dala lam m implementasi program-program penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang yang dilaksanakan di tingkat kelurahan di Kota X.
D.Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu: 1. Manf Manfaa aatt Pra Prakt ktis is.. Memberikan rekomendasi untuk sinergi dalam penanggulangan kemiskinan berbasis pemberdayaan masyarakat yang dilaksanakan di tingkat kelurahan di 2.
Manfaat
Kota
X.
Akademik.
Meng Me ngem emba bang ngkan kan pe peng nget etah ahua uan n te tent ntan ang g siner sinergi gi da dala lam m in inpl plem emen enta tasi si ke kebi bija jaka kan n penanggulangan kemiskinan yang mendasarkan pada kajian teori governance dan teori teo ri kolabor kolaborasi asi collab collabora orati tion. on. Teori Teori govern governanc ancee merupa merupakan kan basis basis teori teori untuk untuk
menj me njel elas aska kan n da dan n menga mengana nali lisa sa sine sinerg rgii pe pera ran n an anta tarr pe pela laku ku (a (akt ktor or)) ke kebi bija jaka kan n penanggulangan kemiskinan. Teori kolaborasi untuk menjelaskan dan menganalisa bentuk-bentuk sinergi.
PERANAN
SUPERVISI
MENI ME NING NGKA KATK TKAN AN
PENGAWAS
TK/SD/SDLB
PR PROF OFES ESIO IONA NALI LISM SME E
GU GURU RU
DALAM SD
PA PADA DA
PEMBELAJARAN IPS SEJARAH
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
Undang-Undang nomor 22 tahun 1999 tentang otonomi daerah dan peraturan pemerintah nomor 25 tahun 2000 tentang pembagian kewenangan antara pusat dan daerah telah membaw mem bawaa perubah perubahan an pada siste sistem m pengelo pengelolaa laan n pendidi pendidikan kan nasion nasional al dari dari sentra sentralis listik tik menjadi desentralistik. Menurut pasal 11 ayat 2 undang-undang nomor 22 tahun 1999, pendidikan termasuk bidang yang wajib dilaksanakan oleh daerah kabupaten dan kota. Dengan demikian masa depan pendidikan nasional akan sangat bergantung pada daerah kabupaten atau kota terutama dalam mengelola pelaksanaan dan mengawasi pelaksanaan pendidikan. Di dalam Pasal 3 Undang-Undang Republik Indonesia nomor 20 tahun 2003 tentang Si Sist stem em Pendi Pendidi dika kan n Nasi Nasiona onall (S (Sis isdi dikna knas) s) dise disebut butka kan n ba bahw hwaa Pe Pend ndid idik ikan an Nasio Nasiona nall bertu bertujua juan n untuk untuk mengem mengembang bangkan kan potens potensii pesert pesertaa didik didik agar agar menjad menjadii manusi manusiaa yang yang bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mand ma ndir irii dan dan menj menjad adii
warg wargaa ne nega gara ra yang yang de demo mokr krat atis is se sert rtaa be bert rtan angg ggun ungj gjaw awab ab..
Kualitas mengajar guru secara langsung maupun tidak langsung dapat mempengaruhi kualitas kuali tas pembelajaran pembelajaran.. Untuk itu diperlukan diperlukan pembinaan pembinaan terus-mener terus-menerus us dari Pengawas atau Kepala Sekolah yang antara lain melalui supervisi pengajaran. Konsep supervisi yang yan g diguna digunakan kan adalah adalah superv supervisi isi yang yang bersif bersifat at ilmiah ilmiah,, yai yaitu tu : 1) Sistem Sistemati atis, s, artiny artinyaa dilaksanakan secara teratur, terencana, dan terus menerus, 2) Objektif, artinya ada data yang yan g didapat didapat berdas berdasark arkan an observ observasi asi nyata, nyata, bukan bukan ber berdas dasark arkan an tafsir tafsiran an pri pribadi badi,, 3) Menggunakan alat pencatat yang dapat memberikan informasi sebagai umpan balik untuk mengad men gadaka akan n penila penilaian ian terhad terhadap ap proses proses pembel pembelaja ajaran ran di kelas kelas (S (Sahe aherti rtian, an, 2000: 2000: 16)
Harris Har ris (dalam (dalam Sahert Sahertian ian 2000 : 20) menyat menyatakan akan,, bahwa bahwa superv supervisi isi pengaja pengajaran ran adalah adalah segala sesuatu yang dilakukan personalia sekolah untuk memelihara atau mengubah apa yang dilakukan dilakukan sekolah sekolah dengan cara yang langsung untuk mempengaruhi mempengaruhi proses belajar mengajar
dalam
usaha
meningkatkan
proses
belajar
siswa.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi pengajaran adalah upaya memberi layanan kepada Kepala Sekolah dan para guru baik secara individual maupun kelompok sebagai usaha memperbaiki proses pengajaran. Kata kunci dari pemberi supervisi pada akhirnya adalah memberikan layanan dan bantuan. Supervisi pengajaran perlu diarahkan pada upaya-upaya yang sifatnya memberikan kesempatan kepada Kepala Sekolah dan p par araa gu guru ru untuk untuk berke berkemb mban ang g se secar caraa prof profes esio iona nal, l, se sehi hing ngga ga mere mereka ka le lebi bih h mamp mampu u melaksanakan tugas pokoknya yaitu memperbaiki dan meningkatkan proses dan hasil
pembelajaran
di
Sekolah
Dasar
(SD).
Supervisi adalah suatu usaha menstimulasi, mengkoordinasi, dan membimbing secara kontinu pertumbuhan guru-guru di sekolah baik secara individual maupun kolektif, agar lebih mengerti dan lebih efektif dalam mewujudkan seluruh fungsi pengajaran. Dengan demikian mereka dapat mensimulasi dan membimbing pertumbuhan siswa secara kontinu serta ser ta mampu mampu dan lebih lebih cak cakap ap berpar berpartis tisipa ipasi si dalam dalam masyar masyaraka akatt demokr demokrasi asi modern modern (Boardman
dalam
Sahertian
2000
:
16).
Supervisi yang baik sangat efektif dalam meningkatkan kualitas sekolah yang tercermin antara lain, melalui ; 1) kualitas manajemen sekolah, 2) kepemimpinan Kepala Sekolah, 3) pengelolaan pembelajaran, 4) ketersediaan sarana dan prasarana yang diperlukan, dan 5) hasil belajar siswa. Supervisi oleh supervisor harus diarahkan untuk meningkatkan kualitas hasil belajar siswa melalui dua sasaran utama, yaitu Kepala Sekolah dan guru (Hartoyo
2006
:
72).
Supervisi pengajaran mempunyai peran penting dalam upaya peningkatan kemampuan profesional Kepala Sekolah dan para guru, yang akan berdampak terhadap peningkatan mutu mu tu pros proses es da dan n hasil hasil pe pemb mbel elaj ajar aran an atau atau mutu mutu pe pendi ndidi dika kan. n. Bagi Bagi gu guru ru su super pervi visi si pengajaran mempunyai nilai yang sangat dibutuhkan untuk meningkatkan kinerja guru, khususnya
dalam
mencapai
kualitas
profesional
dalam
pembelajaran
Pengertian di atas mengandung maksud bahwa guru diharapkan dapat berperan aktif sebag sebagai ai orga organi nisa sato torr da dala lam m kegia kegiata tan n pe pemb mbel elaj ajar aran an,, da dan n ju juga ga henda hendakny knyaa mamp mampu u
memanfaatkan lingkungan, baik yang ada di kelas maupun yang ada di luar kelas, yang menunjang terhadap kegiatan pembelajaran di sekolah. Pemahaman akan pengertian dan pandan pandangan gan mengaj mengajar ar akan banyak banyak mempeng mempengaru aruhi hi perana peranan n dan aktivi aktivitas tas guru guru dalam dalam mengajar. Sebaliknya aktivitas guru dalam mengajar serta aktivitas siswa dalam belajar sangat bergantung pula pada pemahaman guru terhadap mengajar. Mengajar bukan hanya sekadar menyampaikan ilmu pengetahuan, melainkan mengandung pengertian yang lebih luas, lua s, yakni yakni terjad terjadiny inyaa intera interaksi ksi manusi manusiawi awi dengan dengan berbag berbagai ai aspekny aspeknyaa yang yang cukup cukup komple kom pleks. ks. Kompon Komponen en yang yang paling paling pokok pokok dari dari pekerja pekerjaan an guru guru adalah adalah mengaj mengajar ar dan peker pekerjaa jaan n murid murid ialah ialah belaja belajar. r. Namun Namun demiki demikian an guru guru juga juga ikut ikut bertan bertanggun ggungja gjawab wab terhadap hasil belajar yang dicapai oleh siswanya dengan cara memberi petunjuk caracara
belajar
yang
efektif
dan
efisien.
Agar kegiatan supervisi dapat berjalan efektif dan optimal, diperlukan kiat-kiat tertentu, antara lain: 1) Supervisi pengajaran harus disosialisasikan kepada semua kepala sekolah dan guru, guru, 2) Superv Supervisi isi pengaj pengajara aran n dilaks dilaksana anakan kan dengan dengan efekti efektif, f, 3) Mengopt Mengoptima imalka lkan n supervisi pengajaran untuk meningkatkan mutu pendidikan, yaitu dengan melaksanakan superv sup ervisi isi melalu melaluii tahapa tahapan n perenc perencanaa anaan, n, pelaks pelaksana anaan an dan tindak tindak lanjut lanjut.. Tahap Tahap ti tindak ndak lanjut sangat diperlukan karena hal ini merupakan salah satu bentuk pembinaan yang diberikan oleh Kepala Sekolah/Pengawas TK/SD/SDLB sebagai supervisor kepada para guru. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa supervisi pengajaran yang di dila laks ksan anak akan an oleh oleh Pe Peng ngaw awas as TK/S TK/SD/ D/SD SDLB LB se seca cara ra ef efek ekti tiff
da dan n
opti optima mall
da dapa patt
meningkatka menin gkatkan n profesional profesionalisme isme guru, yang akan berdampak berdampak kepada peningkatan peningkatan mutu proses
dan
hasil
pembelajaran
(Depdiknas
2006
:
7
).
Pera Perana nan n gu guru ru ya yang ng be begi gitu tu be besa sarr da dala lam m pe pendi ndidi dika kan n menj menjad adii fa fakt ktor or pe pent ntin ing g da dala lam m menen me nentu tukan kan tingg tinggii re rend ndah ahny nyaa ku kual alit itas as ha hasi sill be bela laja jar. r. Posi Posisi si st stra rate tegi giss gu guru ru un untu tuk k meningkatka menin gkatkan n mutu pendidikan pendidikan sangat dipengaruhi dipengaruhi oleh kemampuan kemampuan profesiona profesionalnya, lnya, motivasi kerja, kompetensi paedagogik, kompetensi sosial, kompetensi kepribadian serta kesejahteraannya. Kedudukan guru yang strategis sebagai agen transformasi dalam dunia pendidikan harus mampu menjalankan tugas utamanya yakni mengajar dan mendidik. Realisasi dari tugas guru tersebut secara nyata akan tampak dari kinerjanya, sebagai bukti profesionalismenya, karena dengan melihat sikap profesionalnya itu dapat dilihat kualitas dalam
pembelajarannya.
Sesuai dengan amanat yang diberikan oleh Kurikulum 2006, bahwa usaha peningkatan profe profesio sional nalism ismee guru guru merupak merupakan an tuntut tuntutan an kebutuh kebutuhan an di tin tingka gkatt satuan satuan pendid pendidika ikan, n, utamanya dalam pembelajaran IPS sejarah, guru dituntut untuk mampu mengelola proses pembelajaran secara efektif, karena kurikulum ini tidak hanya menuntut kemampuan kognitif siswa saja, tetapi juga kemampuan psikomotorik dan afektif, sehingga sangat diperlukan seorang guru yang profesional. Sedangkan syarat guru yang profesional harus mengu me nguas asai ai empa empatt ko komp mpon onen en stan standar dar ko komp mpet eten ensi si ya yait itu u Komp Kompet eten ensi si Pa Paed edag agogi ogik k (pengua (pe nguasaa saan n akadem akademik ik dalam dalam pengelo pengelolaa laan n pembel pembelaja ajaran ran), ), Kompet Kompetens ensii Profes Profesion ional al (pengembangan profesional), Kompetensi Kepribadian, dan Kompetensi Sosial (dalam pergaulan perga ulan dengan masyarakat masyarakat). ). Dengan berdasar pada uraia uraian n di atas maka penelitian penelitian ini akan aka n memfok memfokusk uskan an pada superv supervisi isi yang yang dilaks dilaksanak anakan an oleh oleh Pengaw Pengawas as TK/SD/ TK/SD/SD SDLB LB dalam dal am mening meningkat katkan kan profes profesion ionali alisme sme guru guru SD pada pada pembel pembelaja ajaran ran IPS Sejara Sejarah h di Kecamatan
X
Kabupaten
B.
X.
Rumusan
Masalah
Berdas Ber dasark arkan an latar latar belakan belakang g di atas, atas, maka maka yang yang menjad menjadii pokok pokok permas permasala alahan han dalam dalam
penelitian
ini
adalah
sebagai
berikut:
1. Baga Bagaiimana mana kond kondis isii empi empiri rik k kegi kegiat atan an pem pembela belajjar aran an IPS Sej ejar arah ah di SD ? 2. Permasalahan apa saja yang muncul dalam pembelajaran IPS Sejarah di SD yang kemudian
dipecahkan
dengan
kegiatan
supervisi
?
3. Bagaimana intensitas kegiatan supervisi yang dilakukan oleh Pengawas TK/SD/SDLB
pada
pembelajaran
IPS
Sejarah
?
4. Bagaimana tanggapan para Kepala Sekolah dan guru terhadap pelaksanaan supervisi yang yan g dilaks dilaksana anakan kan oleh oleh Pengaw Pengawas as TK/SD/ TK/SD/SD SDLB LB pada pada pembel pembelaja ajaran ran IPS Sejara Sejarah h ? 5.
Baga Bagaiimana mana
profesionalisme
C.
pel pelaksa aksana naan an guru
kegi kegiat atan an SD
Super upervi vissi
dalam
Tujuan
Kl Kliini niss
unt untuk
pembelajaran
IPS
men eniingka ngkattkan kan Sejarah
Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui, memahami dan
?
mendeskripsikan 1.
Kondisi
secara empirik
rinci kegiatan
dan
mendalam
pembelajaran
IPS
mengenai Sejarah
di
: SD.
2. Permasalahan yang muncul dalam pembelajaran IPS Sejarah di SD yang kemudian dipecahkan
dengan
kegiatan
supervisi.
3. Intens Intensit itas as kegiat kegiatan an superv supervisi isi yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh Pengawa Pengawass TK/SD/ TK/SD/SDL SDLB B pada
pembelajaran
IPS
Sejarah.
4. Tangga Tanggapan pan para para Kepala Kepala Sekola Sekolah h dan guru guru ter terhad hadap ap pelaks pelaksana anaan an superv supervisi isi yang yang di dila laks ksan anak akan an
oleh oleh
Peng Pe ngaw awas as
TK/S TK/SD/ D/SD SDLB LB
pa pada da
pe pemb mbel elaj ajar aran an
IPS IPS
Seja Sejara rah. h.
5. Kegiat Kegiatan an Superv Supervisi isi Klinis Klinis untuk untuk mening meningkat katkan kan profes profesion ionali alisme sme guru guru SD dalam dalam
pembelajaran
D.
IPS
Sejarah.
Manfaat
Penelitian
Adap Ad apun un ha hasi sill pe pene neli liti tian an yang yang dila dilaku kuka kan n diha dihara rapk pkan an da dapa patt memi memili liki ki manf manfaa aatt : 1.
Manfaat
Teoretis
Hasil Has il penelit penelitian ian ini dihara diharapka pkan n dapat dapat member memberika ikan n sumban sumbangan gan pemiki pemikiran ran ter terhada hadap p pengem pengembang bangan an pendidi pendidikan kan dasar dasar pada umumny umumnya, a, dan khusus khususnya nya dapat dapat member memberika ikan n masukan mas ukan tentan tentang g model model superv supervisi isi dan memecah memecahkan kan masala masalah h di dalam dalam peningka peningkatan tan
profesionalisme
2.
guru
SD
Manfaat
. Praktis
a. Bagi Bagi Guru, Guru, dihara diharapka pkan n kegiat kegiatan an superv supervisi isi dapat dapat digunak digunakan an sebaga sebagaii acuan acuan untuk untuk memotivasi diri dalam meningkatkan profesionalisme pada pembelajaran IPS Sejarah. b. Bagi Kepala Sekolah, diharapkan dengan kegiatan supervisi dapat digunakan untuk memecahkan berbagai masalah yang dihadapi, terutama dalam mengembangkan program
peningkatan
profesionalisme
guru
c. Bagi UPT Pendidikan, diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi penyusunan str strate ategi gi dalam dalam progra program m peningk peningkata atan n profes profesion ionali alisme sme guru guru Sekola Sekolah h Dasar Dasar melalu melaluii supervisi oleh Pengawas TK/SD/SDLB.
SD.
KINE KI NERJ RJA A
GU GURU RU TER TERSER SERTI TIFI FIKAS KASII
DA DALA LAM M
ME MENI NINGK NGKATK ATKAN AN
PRESTASI SISWA DI MI X
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Penelitian
Abad 21 yang dikenal dengan abad pengetahuan, abad dimana pengetahuan akan menjadi landasan utama segala aspek kehidupan. Untuk meningkatkan pengetahuan tidak akan terlepas dari dunia pendidikan. Karena pendidikan adalah jalur utama menuju masyarakat yang
berpengatahuan.
Secara umum terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi keberhasilan dalam sebuah pendidikan yang bermutu untuk menuju masyarakat yang berpengetahuan. Faktor-faktor terseb tersebut ut antara antara lain: lain: guru, guru, siswa, siswa, sarana sarana dan prasar prasarana ana,, li lingku ngkungan ngan pendid pendidika ikan n dan kurikulum. Kelima faktor tersebut memegang peranan dan wewenang masing-masing yang
saling
mendukung.
Guru adalah pelaku utama dalam pendidikan karena guru yang bersingungga bersingunggan n langsung langsung dengan peserta didik. Sarana dan prasarana merupakan pendukung dalam tercapainya tujuan pendidikan, begitu juga dengan kurikulum yang berperan sebagai menu wajib bagi siswaa untuk dipelajari sisw dipelajari sesuai sesuai dengan tingkatan dan kompetensin kompetensinya. ya. Sehingga Sehingga faktorfaktorfaktor
tersebut
harus
berjalan
dengan
baik
dan
saling
menguatkan.
Nam Namun, un, seri sering ng ka kali li pe pend ndid idik ikan an di Indon Indones esia ia me meng ngas asum umsi sika kan n bahwa bahwa apabi apabila la ad adaa kemerosotan dalam pendidikan, memposisisikan kurikulum, sarana dan prasarana sebagai penyebab penyebab utama merosotnya merosotnya pendidikan pendidikan di Indonesia. Indonesia. Hal tersebut tersebut tercermin tercermin dengan adanya perubahan kurikulum mulai kurikulum 1975 sampai dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi
(KBK).
Sebagaimana Nasanius menjelaskan bahwa pada realita yang ada ternyata kemerosotan pen pendi didi dikan kan bukan bukan dikar dikaren enaka akan n oleh oleh le lema mahny hnyaa kurik kurikul ulum um dan sa sara rana na-p -pra rasa sara rana na,, mela me lain inka kan n ol oleh eh kura kurang ngny nyaa komp kompet eten ensi si guru guru.. Sehi Sehing ngga ga pe pend ndid idik ikan an ki kita ta be belu lum m
menemukan model pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan potensi anak didik kita. Faktor guru apabila kita cermati mempakan faktor yang sangat penting dan tidak dapat digan diganti ti oleh oleh ap apap apun, un, ka kare rena na gu guru ru se seba bagai gai su suby byek ek pe pendi ndidi dik k da dan n se seba bagai gai pe pene nent ntu u keberhasilan dalam pendidikan itu sendiri. Nana Sudjana menyebutkan bahwa prestasi siswa sangat dipengamhi oleh guru dan guru mumpakan pelaku utama dalam peningkatan
prestasi
belajar
siswa.
Peran guru dalam meningkatkan prestasi siswa akan semakin kelihatan apabila berada pada keterbatasan sarana dan prasarana. Sejalan dengan penelitian Nana di atas dari hasil study yang dilakukan oleh Heyneman dan Loxly dalam Dedi Supriyadi menjelaskan bahwa dari 16 negara berkembang guru memberikan kontribusi besar terhadap prestasi siswa
sebesar
tiga
puluh
empat
prosen.
Berdasarkan hasil penelitian di atas, tergambar secara jelas bahwa peran guru sangat penti penting ng dalam dalam pening peningkat katan an presta prestasi si siswa siswa dalam dalam pendidi pendidikan kan.. Mes Meskip kipun un sar sarana ana dan pra prasa sara rana na su sudah dah be begi gitu tu le leng ngka kap p da dan n ca cangi ngih, h, na namu mun n ap apab abil ilaa ti tida dak k di tu tunj njan ang g ol oleh eh keberadaan guru yang kompeten dan profesional maka mustahil pendidikan bisa berjalan dengan maksimal. Guru adalah faktor kunci bagi terlaksanannya pendidikan nasional. Berdas Ber dasark arkan an UndangUndang-Unda Undang ng No. 14 Tahun Tahun 2005 tentang tentang Guru Guru dan Dosen Dosen sebagai sebagai landasan landas an yuridis yuridis untuk peningkatan peningkatan kualifikasi kualifikasi dan profesional profesional guru, dengan asumsi bahwa bahwa guru guru sebagai sebagai profes profesii yang yang profes profesion ional al dengan dengan segala segala kompet kompetens ensii yang yang harus harus dimiliki dimi liki akan berdampak berdampak dapat meningkatkan meningkatkan kualitas kualitas pembelajaran pembelajaran,, output maupun outcom out come. e. Setiap Setiap pendid pendidik ik dan tenaga tenaga kependi kependidik dikan an layakny layaknyaa memili memiliki ki kualifi kualifikas kasii akad akadem emiik
dan dan
komp kompet eten ensi si
peda pedago gogi gik, k,
kepr kepriibadi badian an,,
pr prof ofes esiional onal
dan dan
so sosi sial al..
Kompetensi guru mempakan seperangkat penguasaan kemampuan yang harus ada dalam diri guru agar dapat mewujudkan kinerja secara tepat dan efektif Sedangkan guru yang profesional adalah guru yang memiliki kemampuan dan keahlian khusus dalam bidang keguma keg uman n sehing sehingga ga mampu mampu melaks melaksanak anakan an tugas tugas dan fungsi fungsinya nya seb sebagai agai guru guru dengan dengan kemampuan
maksimal.
Pendid Pen didik ik yang yang profes profesion ional al tidak tidak akan akan lepas lepas dari dari kemamp kemampuan uan pedagogi pedagogikny knya, a, kar karena ena pedagogik mempakan ilmu yang membahas pendidikan, yaitu ilmu pendidikan anak. Jadi pedago pedagogik gik mencob mencobaa menjel menjelask askan an tentan tentang g seluk seluk beluk beluk pendidi pendidikan kan anak. anak. Pedagog Pedagogik ik
sebagaii ilmu sangat dibutuhkan oleh guru, khususnya sebaga khususnya guru madrasah madrasah atau sekolah sekolah dasar karena
mereka
akan
berhadapan
dengan
anak
yang
belum
dewasa.
Tugas Tug as guru guru bukan bukan hanya hanya mengaj mengajar ar untuk untuk menyam menyampai paikan, kan, atau atau mentr mentrans ansfor formas masika ikan n penget pengetahu ahuan an kepada kepada para para anak anak di sekola sekolah, h, melain melainkan kan guru guru mengem mengemban ban tugas tugas unt untuk uk mengembangkan kepribadian anak didiknya secara terpadu. Guru mengembangkan sikap mental anak, mengembangkan hati nurani anak, sehingga anak akan sensitif terhadap masala mas alah-m h-masa asalah lah kemanu kemanusia siaan, an, harkat harkat,, deraja derajatt man manusi usia, a, dan menghar menghargai gai sesama sesama manusia. Begitu juga guru harus mengembangkan keterampilan anak, keterampilan hidup di masyar masyaraka akatt sehing sehingga ga mampu mampu untuk untuk menghad menghadapi api segala segala permas permasala alahan han hidupn hidupnya. ya. Kompetensi pedagogik tersebut didapat dari pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai yang direfleksikan dalam kebiasaan berfikir dan bertindak. Namun untuk mencapai hal tersebut dan menjadi seorang guru yang profesional tidak semudah membalikkan telapak tangan. Ada lima syarat yang harus dilewati untuk menjadi guru profesional, yaitu: 1) Seoran Seo rang g guru guru bisa bisa dikata dikatakan kan sebagai sebagai seoran seorang g profes profesion ional al apabil apabilaa dia memili memiliki ki latar latar belakang pendidikan sekurang-sekurangnya setingkat sarjana (S1/D4), 2) Guru adalah seorang
ahli.
Sebagai
seorang
ahli,
maka dalam diri guru harus tersedia pengetahuan yang luas dan mendalam (kemampuan kognis kog nisii atau atau akademi akademik) k) yang yang terkai terkaitt dengan dengan substa substansi nsi mata mata pelaja pelajaran ran yang yang menjad menjadii tanggung jawabnya, 3) Guru dituntut untuk menunjukkan keterampilannya secara unggul da dala lam m
bidan bidang g
pendi pendidi dika kan n
dan pembel pembelaj ajara aran n
(k (kem emam ampua puan n
pedag pedagogi ogik) k),,
se seper perti ti::
keterampilan menerapkan berbagai metode dan teknik pembelajaran, teknik pengelolaan kelas, keterampilan memanfaatkan media dan sumber belajar, dan sebagainya. Sehingga akan timbul motivasi dan gairah berprestasi pada diri siswa, 4) Guru bekerja dengan kualitas kuali tas tinggi. Pekerjaan Pekerjaan guru termasuk dalam bidang jasa atau pelayanan (service). (service). Pelayanan yang berkualitas dari seorang guru ditunjukkan melalui kepuasan dari para pengguna penggu na jasa guru yaitu siswa, dan 5) Guru dapat berperilaku berperilaku sejalan dengan kode etik profesi
serta
dapat
bekerja
dengan
standar
yang
tinggi.
Berdasarkan uraian di atas, kita ketahui bahwa untuk menjadi guru dengan predikat sebagai profesional tampaknya tidaklah mudah, tidak cukup hanya dinyatakan melalui selembar kertas yang diperoleh melalui proses sertifikasi. Namun guru dituntut untuk memili mem iliki ki kemamp kemampuan uan menyel menyelengg enggara arakan kan proses proses pembel pembelaja ajaran ran dan penilai penilaian an yang yang
menyen men yenangk angkan an dan sesuai sesuai dengan dengan kriter kriteria ia yan yang g berlak berlaku u dengan dengan tujuan tujuan agar agar dapat dapat mendor men dorong ong pening peningkat katan an dan tumbuhn tumbuhnya ya presta prestasi, si, motiva motivasi, si, dan kreati kreatifit fitas as pada pada diri diri siswa. Pening Pen ingkat katan an presta prestasi si pada pada siswa siswa dipenga dipengamhi mhi oleh oleh faktor faktor lingkun lingkungan, gan, intern internal al dan ek ekst ster erna nall sisw siswa, a, se sela lain in itu itu fa fakt ktor or utam utamaa pe peni ning ngkat katan an pr pres esta tasi si si sisw swaa te terl rlet etak ak pa pada da bagai bagaiman manaa kualit kualitas as proses proses pembel pembelaja ajaran ran yang yang berlan berlangsu gsung. ng. Ole Oleh h karena karena itu untuk untuk meningkatka menin gkatkan n prestasi prestasi siswa, siswa, proses pembelajaran pembelajaran dikelas dikelas harus berlangsung dengan baik, berdaya guna dan berhasil guna. Proses pembelajaran akan berjalan dengan baik apabilaa didukung apabil didukung oleh guru yang mempunyai mempunyai kemampuan kemampuan profesional profesional (tersertifik (tersertifikasi), asi), karena guru merupakan faktor utama dalam tercapainya pelaksasanaan pendidikan. Guru profesional atau yang telah tersertifikasi tentu akan mampu menumbuhkan semangat dan motivasi
belajar
siswa
lebih
baik.
Untuk dapat menumbuhkan kualitas dan prestasi siswa, guru tersertifikasi akan bempaya untuk mempengamhi emosi dan minat siswa dalam proses pembelajaran. Sehingga siswa akan selalu termotivasi dan pada akhirnya akan tercipta pembelajaran yang berdaya guna. Apabila dalam sebuah pembelajaran sudah berdaya guna tentu akan mudah bagi guru tersertifikasi
untuk
dapat
meningkatkan
prestasi
siswa.
Namun kurangnya tenaga pendidik yang profesional, menjadi penyebab permasalahan keilmuan keilm uan yang dihadapi lembaga lembaga pendidikan pendidikan saat ini, umumnya umumnya mengalami mengalami kekurangan kekurangan guru yang sesuai dengan kebutuhan. Kebutuhan yang dimaksud adalah kebutuhan subyek atau guru bidang studi yang kompeten dan sesuai dengan latar belakang guru. Akhirnya sekolah terpaksa menempuh kebijakan yang tidak populis bagi anak, guru mengasuh pelajaran yang tidak sesuai bidangnya. Misalnya guru Biologi dapat mengajar Kimia atau Fisika. Fisi ka. Ataupun guru IPS dapat mengajar Bahasa Indonesia. Indonesia. Memang jumlah tenaga pendi pendidik dik secara secara kuanti kuantitat tatif if sud sudah ah cukup cukup banyak, banyak, tetapi tetapi mutu mutu dan profes profesion ional al yang yang ditunjang dengan sertifikasi belum sesuai dengan harapan. Banyak diantaranya yang tidak berku berkuali alitas tas dan menyam menyampai paikan kan materi materi yang yang kelim kelim sehing sehingga ga mereka mereka tidak tidak mampu mampu menyaj men yajika ikan n dan menyel menyelengg enggara arakan kan pendid pendidika ikan n yang yang ben benarar-bena benarr berkua berkualit litas. as. Dan p per erma masa sala lahan han inil inilah ah ya yang ng menj menjad adii fa fakt ktor or awal awal mero meroso sotn tnya ya pr pres esta tasi si da dala lam m dunia dunia
pendidikan
di
Dengan adanya guru yang sudah tersertifikasi diharapkan dapat menjadikan guru sebagai
Indonesia.
guru yang profesional. Sehingga permasalahan kebijakan sekolah yang tidak populis dapat dicegah. Sertifikasi Sertifikasi guru mempakan mempakan sebuah terobosan terobosan dalam dunia pendidikan pendidikan untuk meningkatkan kualitas dan profesionalitas seorang guru, sehingga ke depan semua guru harus memiliki sertifikat sebagai lisensi atau ijin mengajar. Dengan demikian, upaya pem pembe bent ntuka ukan n guru guru ya yang ng prof profes esio iona nall di Indon Indones esia ia se sege gera ra me menj njadi adi ke keny nyat ataa aan n da dan n diharapkan tidak semua orang dapat menjadi guru dan tidak semua orang menjadikan profesi
guru
sebagai
batu
loncatan
untuk
memperoleh
pekerjaan.
Padaa kenyat Pad kenyataan aanya ya saat saat ini guru guru yang yang sudah sudah ter terser sertif tifika ikasi si belum belum dapat dapat menjal menjalank ankan an amanahnya dengan sebenar-benarnya sebagaimana kriteria yang telah ditetapkan. Ada indikasi bahwa guru yang telah tersertifikasi tidak lagi seproduktif ketika mereka belum mendapatkan
tunjangan
profesi.
Berdasarkan Berdas arkan hal tersebut tersebut Madrasah Madrasah Ibtida'iy Ibtida'iyah ah (MI) X memiliki memiliki beberapa beberapa kelebihan kelebihan terkait terka it dengan program sertifikasi sertifikasi yang telah dilakukan dan prestasi prestasi siswa baik prestasi akademik maupun non akademik. Dengan ditunjang sarana dan prasarana yang cukup memada mem adaii yaitu yaitu dengan dengan adanya adanya labora laboratur turium ium multi multimedi mediaa satu-s satu-satu atunya nya yang yang ada di kawawasan gugus enam (Candi Tlagawangi) dan perlengkapan komputer serta alat-alat kegiatan non akademik. Peningkatan prestasi siswa diharapkan dapat tercapai dengan baik. Tercapai dan tidaknya peningktan prestasi siswa tentu tidak akan terlepas dari kinerja lembaga pendidikan dan khususnya para guru profesional (tersertifikasi). Sebagaimana uraian di atas yang secara teoritis menjelaskan bahwa mutu pendidikan akan berjalan dengan
baik
apabila
didukung
oleh
guru
yang
profesional.
Namun apakah benar guru yang tersertifikasi mampu meningkatkan prestasi siswa di MI X. Kemudian upaya apa yang dilakukan guru tersertifikasi di MI X dalam meningkatkan prestasi siswa. Pernyataan-pernyataan inilah yang membuat peneliti ingin mengetahui secaraa riil bagaimana kinerja dan upaya guru terserti secar tersertifikas fikasii dalam meningkatkan meningkatkan prestasi prestasi siswa
B.
di
MI
Rumusan
X.
Masalah
Secara umum dalam penelitian ini peneliti ingin mendeskripsikan kinerja yang dilakukan oleh oleh gu guru ru pra pra dan pa pasc scaa se sert rtif ifik ikas asii da dala lam m meni mening ngka katk tkan an pr pres esta tasi si si sisw swaa di MI X.
Secara
khusus
rumusan
masalah
yang
dapat
dikemukakan
adalah:
1 Kegiatan akademis apa saja yang diikuti oleh guru tersertifikasi di MI X pra dan pasca sertifikasi? 2 Upaya apa yang dilakukan guru tersertifikasi dalam meningkatkan prestasi siswa di MI X? 3 Faktor apa yang menghambat guru tersertifikasi dalam peningkatan prestasi siswa di MI
X?
C.
Tujuan
Tujuan
dari
Penelitian
penelitian
ini
untuk:
1. Untuk mendeskripsikan kegiatan yang dilakuakan guru tersertifikasi pra dan pasca sertifikasi
di
MI
X.
2. Untuk Untuk menget mengetahui ahui upaya upaya yang yang dilaku dilakukan kan guru guru ter terser serti tifik fikasi asi dalam dalam mening meningkat katkan kan
prestasi
siswa
di
MI
X.
3. Untuk mengetahui faktor penghambat guru tersertifikasi dalam peningkatan prestasi siswa
D.
di
Manfaat
MI
dan
X
Pentingnya
Penelitian
Secara teoritis penelitian ini bermanfaat untuk mengungkapkan dan memaparkan bentuk bentu bentuk k upaya upaya dan kinerj kinerjaa guru guru dalam dalam pengem pengembang bangan an guru guru ter terser sertif tifika ikasi si di MI X. Sedangk Sed angkan an secara secara prakti praktis, s, peneli penelitia tian n ini berman bermanfaa faatt sebaga sebagaii sumber sumber inform informasi asi atau atau masukan,
referensi,
dan
pertimbangan
dari
pihak
terkait.
Dengan adanya penelitian ini diharapkan timbul kesadaran bagi para kepala sekolah atau kepala madrasah tentang pentingnya usaha pembinaan pengelolaan dan pengembangan guru profesional profesional yang tidak hanya terbatas pada surat keterangan keterangan sertifikas sertifikasi. i. Juga dapat dijadikan perhatian bagi para guru untuk selalu mengembangkan dirinya agar menjadi guru gur u yang yang profes profesion ional, al, serta serta mempuny mempunyai ai etos etos kerja kerja yang yang tinggi tinggi sehing sehingga ga ter tercip cipta ta pendidikan yang efektif dan bermutu. Dan pada akhirnya akan melahirkan siswa-siswi yang yan g berpre berpresta stasi, si, kreati kreatif, f, inovat inovatif if dan memili memiliki ki semang semangat at (motiv (motivasi asi)) tinggi tinggi dalam dalam pendidikan.
E.
Ruang
Penelitian
ini
Lingkup
dibata atasi
pada
Penelitian
per erm masalah-per erm masalah
seba bag gai
be berrikut:
1. Penelitian ini ditujukan kepada guru yang sudah tersertifikasi dengan tujuan guru terseb tersebut ut mempak mempakan an guru guru yang yang sudah sudah profes profesion ional al dan mampu mampu mening meningkat katkan kan presta prestasi si siswa
di
MI
X.
2. Faktor yang diteliti yaitu: kegiatan akademis guru pra-sertifikasi dan pasca-sertifikasi, upaya yang dilakukan guru tersertifikasi dan faktor penghambat guru tersertifikasi dalam 3.
pelaksanaan Lokasi
F.
peningkatan penelitian
prestasi
dilakukan
di
siswa Madrasah
di Ibtida'iyah
Penegasan
MI
X.
(MI)
X.
Istilah
Agar tidak terjadi salah penafsiran, maka perlu dikemukakan penegasan istilah dalam
judul
tesis,
sebagai
berikut:
1. Guru Guru terser terserti tifik fikasi asi adalah adalah guru guru yang yang memili memiliki ki keahlia keahlian n dan ketram ketrampil pilan an karena karena pendidikan dan latihan, dan memperoleh bayaran karena pekerjaan itu. Dalam penelitian ini ini guru guru yang yang ters terser erti tifi fika kasi si ad adal alah ah gu guru ru yang yang suda sudah h di dias asum umsi sika kan n pr prof ofes esio iona nal. l. 2. Pada penelitian ini yang dimaksud dengan Prestasi adalah hasil belajar kognitif siswa yang ditunjukkan ditunjukkan dengan penilaian Raport, ulangan tengah semester semester (UTS), ulangan akhir akh ir semest semester er (UA (UAS), S), ulanga ulangan n harian harian (UH) (UH) dan dokumen dokumen perole perolehan han presta prestasi si non akademis
G.
siswa.
Penelitian
Terdahulu
Peneli Pen elitia tian n tentan tentang g Sertif Sertifika ikasi si dan Kompet Kompetens ensii Pr Profe ofesio sional nal guru guru dalam dalam pening peningkat katan an prest prestasi asi dan motiva motivasi si siswa siswa telah telah dilaku dilakukan kan oleh oleh bebera beberapa pa peneli peneliti. ti. Sebaga Sebagaima imana na Sudar Sudarma man n menj menjel elas aska kan n bahwa bahwa da dala lam m pe penel nelit itia iany nyaa be bert rtuj ujuan uan untuk untuk me memb mber erik ikan an penje penjelas lasan an tentan tentang g tangga tanggapan pan positi positiff dan tangga tanggapan pan negati negatiff guru guru Sekola Sekolah h Dasar Dasar di Kecamatan Kecama tan Jiwan terhadap program sert sertifika ifikasi si guru dan memperoleh memperoleh temuan-temu temuan-temuan an yang yan g dapat dapat menjel menjelask askan an persep persepsi si guru guru Sekola Sekolah h Dasar Dasar di Kecama Kecamatan tan Ji Jiwan wan ter terhad hadap ap sert sertif ifik ikas asii gu guru ru.. Pe Pene neli liti tian an ini ini dira diranca ncang ng da dan n di dian anal alis isis is se seca cara ra kuali kualita tati tiff at atau au postp postposi ositi tivis vistik tik yang yang berlan berlandas daskan kan pada pada filsa filsafat fat postpo postposit sitivi ivisme sme.. Tangga Tanggapan pan positi positif f adalah (1) UU No. 14 Tahun 2005 merupakan landasan hukum dalam meningkatkan
kualitas guru, (2) kualifikasi akademik Sarjana/D IV bagi guru sudah sesuai dengan tuntut tun tutan an jaman jaman dan perkem perkembang bangan an ilmu ilmu pengeta pengetahua huan n dan teknol teknologi ogi,, (3) Guru Guru wajib wajib memiliki empat kompetensi dasar, (4) sertifikasi model portofolio sangat menguntungkan bagi
guru uru,
(5)
tunja njangan
profesi
diyakini
gu gurru
akan
dap apaat
terealisasi.
Tanggapan negatif guru adalah (1) UU No. 14 Tahun 2005 hanya merupakan janji yang sulit untuk terealisasi, (2) guru tidak harus berkualifikasi Sarjana/D-IV, (3) sertifikasi model mo del po port rtof ofol olio io kurang kurang so sosi sial alis isas asi, i, (4) (4) tunj tunjang angan an pr prof ofes esii gu guru ru ti tidak dak ak akan an da dapat pat terealisa terea lisasi. si. Dalam penelitiann penelitiannya ya Sudarman Sudarman memperoleh memperoleh temuan-temua temuan-temuan n yang terkait terkait dengan sertifikasi guru antara lain: (1) Guru kurang yakin dapat mencapai skor minimal yang ditetapkan oleh pemerintah, (2) masih ada guru yang bermoral kurang baik dalam melengkapi dokumen, (3) penentuan peserta sertifikasi portofolio masih belum sesuai dengan
aturan
yang
berlaku.
Dian Maya Shofiana Shofiana menjelaskan menjelaskan dari hasil penelitianny penelitiannyaa bahwa terdapat pengaruh dan ka kait itan an yang yang sa sang ngat at er erat at antar antaraa prof profes esio iona nall guru guru da dala lam m bi bida dang ng st stud udii Fi Fiqi qih h de denga ngan n peningkatan prestasi siswa di MTs Al-Jamii.ah Tegallega Cidolog Sukabumi. Lebih dari 50% prestasi siswa diindikasikan oleh kontribusi profesional guru. Dengan kata lain, dalam dal am peneli penelitia tian n terseb tersebut ut bahwa bahwa presta prestasi si siswa siswa di MTs Al-Jam Al-Jamii. ii.ah ah ditent ditentuka ukan n atau atau dipengaruhi oleh tingkat profesional guru sebanyak lima puluh persen (50%), dan faktor yang lain seperti sarana, prasarana, dan pengembangan kurikulum berpengaruh terhadap
prestasi
siswa
sebanyak
Posisi dari penelitian tersebut adalah menganalisa secara statistik pengaruh profesional guru dengan prestasi siswa. Dari hasil penelian di atas sangat terlihat bahwa faktor Guru sanga sangatt dipe diperl rluk ukan an da dan n menj menjadi adi ku kunci nci da dala lam m pe peni ning ngkat katan an pr pres esta tasi si si sisw swaa ap apab abil ilaa dibandingkan dengan kelengkapan dan fasilitas yang memadai, serta kurikulum yang selama ini sering menjadi kambing hitam gagalnya peningkatan prestasi pendidikan di Indonesia. Sebagaimana penelitian Sudarman dan Dian di atas, Arif Sulistiyo Hadi juga mengkaji tentang tenta ng Pengembangan Pengembangan Profesional Profesional guru dalam peningkatan peningkatan prestasi siswa agama Islam di mad madras rasah ah tsanawi tsanawiyah yah negeri negeri Ketangg Ketanggung ung kecamat kecamatan an Sine Sine kabupat kabupaten en Ngawi Ngawi dari dari penelitian tersebut menunjukkan bahwa guru agama Islam sudah memenuhi persyaratan sebagai guru yang profesional karena rata-rata sudah Sarjana dan guru diberi kewenangan
50%.
yang besar dari madrasah untuk mengelola dan mengendalikan proses pendidikan dalam kegiatan belajar mengajar, serta ikut aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler di madrasah, seperti:
BTQ,
Hadrah,
Muqadharoh,
dan
aktif
dalam
kegiatan
PHBI.
Upaya-upaya Upaya -upaya pengembangan pengembangan profesional profesional guru yang telah dilakukan dilakukan antara lain melalui: melalui: pembinaan dan supervisi terhadap guru agama Islam, meningkatkan kesejahteraan guru, mengikutkan guru agama Islam pada kegiatan-kegiatan ilmiah, mengaktifkan guru agama Islam dalam MGMP, memotivasi guru agama Islam untuk sekolah (belajar). Ari juga menjelaska menje laskan n faktor-fakt faktor-faktor or yang menghambat menghambat proses proses pengembangan pengembangan profesional profesional guru ag agam amaa Isla Islam, m, ya yang ng dibag dibagii menj menjad adii du duaa ya yait itu u , perta pertama ma : fa fakt ktor or pengh pengham amba batt da dari ri madrasah, antara lain : faktor minimnya fasilitas, lemahnya finansial, Kedua : faktor penghambat dari guru, antara lain : lemahnya kreatifitas guru, rendahnya moral kerja guru. Berdasarkan Berdas arkan uraian di atas menunjukkan menunjukkan bahwa pengembangan pengembangan profesional profesional guru adalah jal jalan an ya yang ng tepat tepat un untu tuk k meni mening ngka katk tkan an pres presta tasi si si sisw swa. a. Kare Karena na de deng ngan an guru guru ya yang ng ters te rser erti tifi fika kasi si da dan n prof profes esio iona nall pros proses es pe pemb mbel elaja ajara ran n da dapa patt di ti tingk ngkat atkan kan mela melalu luii
pendelegasian,
pengaktifan
guru
dan
pembinaan.
Sejalan dengan pengembangan kinerja profesional guru, Arif Firdausi A. dalam tesisnya menjelaska menje laskan n bahwa sebagian sebagian besar kinerja guru profesional profesional (ter-sertifika (ter-sertifikat) t) pendidik pendidik ditinjau dari standar kompetensi guru adalah dalam kategori baik, dalam artian guru yang profesional telah menjalankan ke empat kompetensi tersebut sesuai dengan kemampuan dan standa standarr yang yang berlak berlaku. u. Namun Namun ada sebagi sebagian an kecil kecil guru guru profes profesion ional al (terse (terserti rtifik fikat at pendidik) pada pelaksanaan pembelajaran kurang sesuai dengan kompetensi yang akan dicapai siswa. Permasalahan tersebut berkenaan dengan kompetensi guru itu sendiri yang memang masih rendah. Arif Firdaus menjelaskan masih ada guru yang masih kesulitan dalam memberikan penjelasan pada pelajaran tertentu sehingga tidak dapat mencapai target
hasil
pembelajaran.
Darii ketiga Dar ketiga peneli penelitia tian n di atas, atas, menunj menunjukka ukkan n bahwa bahwa kompet kompetens ensii profes profesion ional al sangat sangat berpengaruh terhadap prestasi siswa. Antara penelitian yang satu dengan yang lain saling melengkapi dan saling menyempurnakan dalam mencapai suatu tujuan. Dian maya, Arif sulistiyo dan Arif firdausi menjelaskan bahwa lebih dari 50% keberhasilan prestasi siswa dipenga dip engaruh ruhii oleh oleh profes profesion ional al gur guru u dan guru guru yang yang profes profesion ional al (terse (terserti rtifik fikasi asi)) dapat dapat
menj me njal alank ankan an ko komp mpet eten ensi siny nyaa se sesu suai ai de deng ngan an st stand andar ar ya yang ng te tela lah h di dite teta tapk pkan, an, baik baik kompetensi
profesional,
pedagogik,
personal,
dan
sosial.
Sebagai kesimpulan dari penelitian di atas, bahwa sudah banyak inovasi yang dilakukan oleh kalangan tenaga pendidik yang tersertifikasi dan profesional untuk meningkatkan prest prestasi asi si siswa swa.. Namun Namun demiki demikian, an, keraga keragaman man materi materi,, perkem perkemban bangan gan presta prestasi si siswa, siswa, kemamp kem ampuan uan SDM guru, kultur kultur sekola sekolah h dan sebaga sebagainy inyaa dari dari hasil hasil peneli penelitia tian n di atas atas nampaknya masih membutuhkan penyempurnaan, karena belum ada kajian yang lebih spesif spe sifik ik yaitu yaitu Upaya Upaya guru guru terser tersertif tifika ikasi si dalam dalam mening meningkat katkan kan presta prestasi si siswa. siswa. Upaya Upaya tersebut ters ebut tidak hanya pada kemampuan kemampuan guru profesional profesional saja melainkan melainkan juga melibatkan melibatkan siswa
secara
aktif
dalam
proses
belajar
untuk
meraih
prestasinya.
Sela Selain in itu, itu, penel penelit itia ian n ya yang ng se seca cara ra sp spes esif ifik ik menga mengamb mbil il fo foku kuss mate materi ri up upay ayaa gu guru ru tersertifikasi dalam meningkatkan prestasi siswa, sampai saat ini belum dapat peneliti identifik ident ifikasi asi (temukan). (temukan). Berdasarkan Berdasarkan argumen argumen ini, maka penulis penulis merasa merasa tertarik tertarik untuk mengkaji lebih jauh tentang upaya guru tersertifikasi dalam meningkatan prestasi siswa. Hal ini penting penting dilaku dilakukan kan mengin mengingat gat upaya upaya guru guru yang yang telah telah ter terser serti tifik fikasi asi memili memiliki ki karakteristik tersendiri yang jauh berbeda dengan apa yang dikaji peneliti sebelumnya.
IMPL IM PLEM EMENT ENTASI ASI PR PROGR OGRAM AM RI RINT NTIS ISAN AN SEK SEKOLA OLAH H BE BERT RTAR ARAF AF INTERNASIONAL (SBI)
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pemeri Pem erinta ntah h telah telah memper mempercepa cepatt pencana pencananga ngan n Mileni Milenium um Develop Developmen mentt Goals, Goals, yang yang dicanangkan pada tahun 2020 dipercepat menjadi tahun 2015. Millenium development goals goa ls adalah adalah era pasar pasar bebas bebas atau atau era global globalisa isasi si sebaga sebagaii era persai persainga ngan n mutu mutu atau atau kual kualit itas as,, si siap apaa yang yang be berm rmut utu u da dan n be berr kual kualit itas as di dial alah ah yang yang maju maju da dan n mamp mampu u mempertahankan eksistensinya. Oleh karena itu pembangunan SDM suatu keniscayaan yang
tidak
Indo Indone nesi siaa meru merupa paka kan n
dapat
ditawar-tawar
lagi.
ne nega gara ra yang yang memi memili liki ki sumb sumber er da daya ya al alam am yang yang sa sang ngat at
memb me mban angga ggaka kan n namun namun warga warganeg negar arany anyaa be belu lum m memp mempun unya yaii kemam kemampu puan an berfi berfiki kir r (thingking skill) yang memadai, sehingga tetap menjadi negara yang terperangkap dalam lingk li ngkar aran an ke kemi misk skin inan an,, keter keterbel belaka akanga ngan, n, ke keti tida dak k ad adil ilan an,, te terl rlebi ebih h dalam dalam kuali kualita tass pen pendi didi dika kan n
yang ang
mas masih
jauh auh
diba dibawa wah h
Nega Negara ra
tet etan angg ggaa
se sepe pert rtii
Mal alay aysi sia. a.
Percepatan arus informasi dalam era globalisasi menuntut semua bidang kehidupan untuk menyesuaikan visi, misi tujuan dan strategi agar sesuai dengan kebutuhan dan tidak keting ket inggal galan an zaman. zaman. Penyes Penyesuai uaian an terseb tersebut ut secara secara langsu langsung ng menguba mengubah h tatana tatanan n sistem sistem makro,, maupun mikro demikian makro demikian halnya halnya dalam sistem pendidikan. pendidikan. Sistem Sistem pendidikan pendidikan nasional senantiasa harus dikembangkan sesuai dengan kebutuhan dan perkembangan yang yang terj terjad adii baik baik di ting tingkat kat lokal lokal,, na nasi siona onall ma maupu upun n in inte tern rnas asio iona nall at atau au gl glob obal al.. Era globalisasi memaksa kita harus dengan cepat melakukan reevaluasi dan revolusi di bidang pendidikan agar tidak terjadi ketinggalan pendidikan yang sangat jauh dengan negara-negara lain yang pada akhirnya akan berdampak pada lemahnya Sumber Daya Manusia (SDM) yang dihasilkan untuk mampu bersaing. Perkembangan untuk mampu bersa be rsaing ing dengan dengan negara negara-ne -negar garaa maju maju khusus khususnya nya dunia dunia pendidi pendidikan kan,, mak makaa pendid pendidika ikan n merupakan salah satu alternatif untuk mengatasi tantangan globalisai. Penyelenggaraan pendidikan yang sementara ini berorientasi nasional dituntut mengikuti perubahan zaman
dalam
dunia
pendidikan
global.
Sejalan dengan yang diamanatkan UUSPN nomor 20/2003 pasal 50 ayat 3, pemerintah da dan n
atau atau pe peme meri rint ntah ah da daer erah ah meny menyel elen engga ggara raka kan n
se seku kura rang ng-k -kur uran angn gnya ya sa satu tu-s -sat atua uan n
p pen endi didi dikan kan da dan n se semu muaa je jenj njan ang g pendi pendidi dika kan n untuk untuk di dike kemb mban angka gkan n menj menjad adii sa satu tuan an pendi pendidik dikan an bertar bertaraf af intern internasi asional onal.. Hal ini lebih lebih dijabar dijabarkan kan dalam dalam buku Pedoma Pedoman n Penjamin Mutu Sekolah Madrasah Bertaraf Internasional pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah
(Mendiknas
27
Juni
2007).
Pengertian Sekolah Bertaraf Internasional adalah sekolah yang memenuhi seluruh standar nasional pendidikan serta mempunyai keunggulan yang merujuk pada standar pendidikan salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation and Development (OECD) (OE CD) dan atau atau negara negara maju maju lainny lainnyaa yang yang mempuny mempunyai ai keunggu keunggulan lan ter terten tentu tu dalam dalam bi bidang dang
pend pendiidika dikan n
seh ehin ingg ggaa
mem memili iliki
day daya
sa saiing
di
for orum um
int nter erna nasi sion onal al..
Indikator daya saing di forum internasional dalam bidang pendidikan khususnya yaitu kemamp kem ampuan uan dan daya daya saing saing lulusa lulusan n di forum forum intern internasi asional onal sebaga sebagaima imana na dijela dijelaska skan n UUSPN
pada
ayat
(1)
yaitu
ditunjukan
dengan:
1. diterima pada satuan pendidikan bertaraf internasional di dalam negeri atau satuan p pen endi didi dikan kan di luar luar neger negerii ya yang ng te tera rakr kredi edita tasi si at atau au ya yang ng di diak akui ui ol oleh eh negar negaran anya ya.. 2. lulus lulus sertif sertifika ikasi si intern internasi asiona onall yang yang dikelu dikeluark arkan an oleh oleh negara negara lain lain yang yang memili memiliki ki keun keungg ggul ulan an
te terrtent tentu u
dala dalam m
3. di dite terrima beke bekerj rjaa
bida bidang ng
ilmu
peng penget etah ahua uan, n,
pada pada lem lembaga baga inter nterna nassio iona nall
te tekn knol olog ogii
at atau au nega negarra
dan dan
lai ain, n, dan dan
se seni ni.. at atau au
4. mamp mampu u be berp rper eran an ak akti tiff da dan n berkom berkomun unik ikas asii la langs ngsun ung g di fo foru rum m in inte tern rnas asio ional nal.. Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA Negeri X yaitu Sekolah Nasional Bertaraf Internasional (SNBI) pada awal tahun 2004-2005. Rintisan ini didasari oleh o leh surat Dirjen Dikdasmen Nomor 13 54/C4/LL/2004 tentang penyusunan School Development Inve vesstment
Plan
(SDIP)
yang
men eng gins nsttruksika kan n
unt ntu uk
membuka
SBI.
Pelaksanaan Program Sekolah Nasional Bertaraf Internasional di SMA Negeri X pada tahun 2004-2005 2004-2005 sebagai awal uji coba sehingga baru mener menerima ima dua rombongan rombongan belajar dengan siswa setiap kelas hanya 28 siswa didik, kemudian pada tahun pelajaran 20082009 SMA Negeri X telah menerapkan untuk semua siswa didik baru kelas X adalah RSBI. Tahapan proses seleksi siswa didik baru yaitu pendaftaran, pelaksanaan tes tertulis,
psikotes
dan
wawancara.
Menuru Men urutt Dirjen Dirjen Dikdas Dikdasmen men (2006: (2006:10) 10) penyele penyelengg nggaraa araan n Rinti Rintisan san Sekola Sekolah h Bertar Bertaraf af Internacional
(SBI)
dilatarbelakangi
oleh
:
1. Er Eraa glob global alis isas asii menu menunt ntut ut kemam kemampu puan an da daya ya sa sain ing g ya yang ng kuat kuat da dala lam m te tekno knolo logi gi,, manajemen dan sumber daya manusia. Keunggulan teknologi akan menurunkan beaya produksi, meningkatkan kandungan nilai tambah, memperluas keragaman produk dan meningkatkan
mutu
produk.
Keunggulan manajemen akan meningkatkan efektivitas dan efisiensi. SDM merupakan kunci daya saing karena SDM-lah yang akan menentukan siapa yang mampu menjaga kel kelangs angsun unga gan n
hidu hidup, p,
per perkemb kemban anga gan n
dan dan
keme kemena nang ngan an
dal dalam
per persa saiingan ngan..
2. Rintisan penyelenggaraan SBI memiliki dasar hukum yang kuat yaitu pasal 30 ayat 3 Undan Un dangg-Un Unda dang ng no nomo morr 20 ta tahun hun 2003 2003 te tent ntang ang Si Sist stem em Pe Pendi ndidi dika kan n Naso Nasoin inal al ya yang ng meny me nyeb ebut utka kan n ba bahwa hwa pemer pemerin inta tah h
da dan/ n/at atau au pemer pemerin inta tah h da daer erah ah meny menyel elen engg ggar araka akan n
sekura sek urangng-kur kurangn angnya ya satu satu satuan satuan pendidi pendidikan kan pada pada semua semua jenjan jenjang g pendid pendidika ikan n untuk untuk dikembangkan
menjadi
satuan
pendidikan
bertaraf
internasional.
Kemudian pada pasal 50 ayat 7 UUAPN 20/2003 manyatakan bahwa ketentuan tentang sekolah sekol ah bertaraf bertaraf internasio internasional nal diatur diatur lebih lanjut dengan Peraturan Pemerintah Pemerintah (PP). (PP). Mengin Men gingat gat sampai sampai saat saat ini PP yang yang dimaks dimaksud ud belum belum dibuat dibuat,, sem sement entara ara it itu u tuntut tuntutan an penyelenggaraan SBI sudah merupakan keniscayaan, maka pemikiran-pemikiran tentang perintisan penyelenggaraan SBI saat ini sangat terbuka masukan setelah PP SBI nanti dibua dibuat. t. Akan Akan te teta tapi pi jika jika SBI SBI denga dengan n stand standar ar se seme ment ntar araa di dibua buatt cu cukup kup ti ting nggi gi maka maka perubahanny perub ahannyaa diperkiraka diperkirakan n hanya sedikit setelah PP SBI dirumuskan dirumuskan dan diberlakukan. diberlakukan. Meskipun
secara
formal
belum ada PP-nya, saat ini sejumlah sekolah telah melakukan rintisan ke arah SBI. Prakarsa ini perlu diarahkan, dibimbing, dan didorong agar berkembang menjadi sekolah yang yang benar benar-b -ben enar ar be bert rtar araf af inte intern rnas asio ional nal mesk meskip ipun un te teta tap p be berj rjat atii di diri ri In Indo dones nesia ia.. 3. Penyel Penyelengg enggara araan an SBI didasa didasari ri oleh oleh filoso filosofi fi eksist eksistens ensial ialism ismee dan esensi esensiali alisme sme (fungs (fu ngsion ionali alisme sme). ). Filoso Filosofi fi eksten ekstensia sialis lisme me berkey berkeyaki akinan nan bahwa bahwa pendidi pendidikan kan harus harus menyuburkan dan mengembangkan eksistensi peserta didik seoptimal mungkin melalui fasilitas yang dilaksanakan melalui proses pendidikan yang bermartabat, pro-perubahan (kreatif, minat, dan eksperimentif), menumbuhkan dan mengembangkan bakat, minat dan kema kemamp mpua uan n
pe pese sert rtaa
didi didik. k.
Peny Pe nyel elen engg ggar araa aan n
pe pend ndid idik ikan an
di
In Indo done nesi siaa
ha haru russ
memperhatikan perbedaan kecerdasan, kecakapan, bakat, dan minat peserta didik. Jadi, peser peserta ta didik didik harus harus diberi diberi perlak perlakuan uan secara secara maksim maksimal al untuk untuk mengak mengaktua tualka lkan n potens potensii intelektual, emosional, dan spiritualnya. Para peserta didik merupakan aset bangsa yang sangat berharga dan merupakan salah satu faktor daya saing yang kuat, secara potensial mampu mam pu meresp merespon on tantan tantangan gan global globalisa isasi. si. Fi Filos losofi ofi esensi esensiali alisme sme meneka menekanka nkan n bahwa bahwa pendidikan pendidikan harus berfungsi berfungsi dan relevan relevan dengan kebutuhan, baik kebutuhan kebutuhan individu, individu, keluarga, maupun kebutuhan berbagai sektor dan sub-sub sektornya, baik lokal, nasional, maupun internasional. Terkait dengan tuntutan globalisasi, pendidikan harus menyiapkan sumb sumber er
da daya ya manu manusi siaa
Indo Indone nesi siaa
yang yang mamp mampu u
be bers rsai aing ng
se seca cara ra in inte tern rnas asio iona nal. l.
Dalam mengaktualisasikan kedua filosofi tersebut, empat pilar pendidikan yaitu learning to know, learning to do, learning learning to live together, together, and learning learning to be merupakan patokan berharga bagi penyelarasan praktek-praktek penyelenggaraan pendidikan di Indonesia, mulai dari kurikulum, guru, proses belajar mengajar, sarana dan prasarana, hingga sampai sistem penilaiannya. Pasalnya, pembelajaran tidaklah sekedar memperkenalkan nilai-nilai (Learning to know). Tetapi juga harus bisa membangkitkan penghayatan dan mendorong menerapkan mener apkan nilai-nila nilai-nilaii tersebut tersebut (Learning to do) yang diharapkan secara kolaborati kolaboratif f (Learning to live together) dan menjadikan peserta didik percaya diri dan menghargai dirinya
(Learning
to
be).
Undang Und ang-Un -Undan dang g Pendid Pendidika ikan n No. 20 Tahun Tahun 2003 telah telah mengga menggaris riskan kan secara secara tegas tegas memanfaatkan perkembangan globalisasi agar mampu membawa kemajuan di bidang pendidikan yang berkualitas internasional. Dengan tingginya tingkat persaingan yang ada, maka sekarang ini tidak lagi hanya mengandalkan mengandalkan keunggulan keunggulan komparatif komparatif yang dimiliki dimiliki oleh suatu negara, tetapi juga harus meningkatkan keunggulan kompetitif yang tercipta dari keunggulan SDM untuk lebih mampu bersaing memperebutkan berbagai peluang dan kesemp kesempata atan. n. Pada Pada dasarn dasarnya ya peningk peningkata atan n kualita kualitass SDM SDM sangat sangat bergant bergantung ung pada kualitas pendidikan yang ada di suatu negara, karena antara kualitas SDM dan kualitas pendidikan memiliki korelasi positif. Undang-Undang pendidikan juga mengamanatkan secara
langsung
tentang
keberadaan
sekolah-sekolah bertaraf internasional di setiap jenjang pendidikan dalam suatu daerah otonom, yang berarti setiap daerah otonom berkewajiban menyelenggarakan pendidikan b ber erta tara raff
inte intern rnas asio iona nall
mini minima mall
sa satu tu di se seti tiap ap je jenj njan ang g
pe pend ndid idik ikan an ag agar ar da dapa patt
menyumbangkan
SDM
yang
berkualitas
internasional.
Pemerintah Indonesia sebagai bagian dari anggota organisasi perdagangan bebas dunia atau WTC (World Trade Organization) juga telah menandatangani kesepakatan tentang liberalisasi sektor jasa pendidikan, dimana setiap negara anggota WTO berkewajiban melakukan request maupun offer. Pengertian request adalah meminta negara anggota WTO membuka pasarnya di bidang jasa pendidikan agar dapat dimasuki oleh lembaga pendidikan formal maupun non formal dari negara lain. Sedangkan offer adalah setiap negara anggota WTO dapat mengajukan penawaran untuk memasuki jasa perdagangan sektor pendidikan di negara lain. Kondisi ini akan menumbuhkan persaingan yang sangat ketat ket at dalam dalam dunia dunia pendid pendidika ikan, n, sehing sehingga ga hanya hanya lembaga lembaga pendidi pendidikan kan yang yang berkual berkualita itass sajalah
yang
aka kan n
mampu
be berrtah ahaan
dan
bersaing.
Oleh
karenanya
perlu
ditumbuhkemb ditum buhkembangkan angkan semangat semangat dan kesadaran kesadaran setiap setiap pengelola pengelola pendidikan pendidikan baik formal formal maupun non formal untuk meningkatkan dan mengembangkan dirinya agar dapat sejajar dengan den gan lembaga lembaga pendid pendidika ikan n asing asing yang yang akan akan memasu memasuki ki seluru seluruh h wilaya wilayah h Indone Indonesia sia.. Mensikapi perkembangan dunia pendidikan yang sedemikian itulah maka Provinsi Jawa Tengah melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi Jawa Tengah membuat suatu inovasi di bidang pendidikan untuk menjawab tantangan internasionalisasi pendidikan deng dengan an
meny menyel elen engg ggar arak akan an
prog progra ram m
Rint Rintis isan an
Seko Sekola lah h
Bert Bertar araf af
In Inte tern rnas asio iona nal. l.
Sekolah Sekol ah Bertaraf Bertaraf Internasional Internasional selain berbahasa berbahasa pengantar pengantar bahasa Inggris buku yang diperg dip ergunak unakan an selain selain mengac mengacu u pada kuriku kurikulum lum nasion nasional al juga juga dikemb dikembangk angkan an menuju menuju ku kuri riku kulu lum m in inte tern rnas asio ional nal ya yang ng dipa dipaka kaii di ba bany nyak ak ne nega gara ra ya yang ng te tela lah h te tera rakr kred edit itas asii intern internasi asional onal.. Kebera Keberadaan daan Sekola Sekolah h Bertar Bertaraf af Intern Internasi asiona onall dihara diharapka pkan n bisa bisa menjad menjadii jawaba jawaban n bagi bagi permas permasala alahan han untuk untuk mening meningkat katkan kan daya daya saing saing di dunia dunia intern internasi asional onal,, karena selama ini kendala utama bagi SDM kita adalah lemahnya penguasaan bahasa Inggris. Sebagai Seb agai suatu suatu hal yang yang baru, baru, kebera keberadaa daan n Sekola Sekolah h Bertar Bertaraf af Intern Internasi asional onal tentun tentunya ya menghadapi banyak kendala, baik yang bersifat internal seperti kemampuan sekolah, gu guru ru,, sisw siswaa maupu maupun n ku kuri riku kulu lumn mnya ya ju juga ga masa masala lah h la lain in ya yang ng be berh rhub ubung ungan an de denga ngan n stakeholder. Berangkat dari pemikiran tersebut maka sangatlah menarik untuk diteliti dan dikaj dikajii le lebi bih h mend mendal alam am mula mulaii da dari ri ta tahap hap pe pers rsia iapa pan, n, pe peny nyia iapa pan n sa sara rana na pr pras asar aran ana, a, kurikulum, kurik ulum, SDM guru, staf administras administrasi, i, manajemen manajemen pengelolaan, pengelolaan, kerjasama dengan
komi komite te dan dan
oran orangt gtua ua sisw siswa, a, inpu inputt
penyelenggaraan
program
B.
sisw siswa, a, sa samp mpai ai de deng ngan an impl implem emen enta tasi si at atau au
rintisan
SBI
di
SMA
Negeri
Rumusan
X.
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, maka fokus permasalahan yang akan diteliti oleh
peneliti
dirumuskan
sebagai
berikut
:
1. Bagaimana Implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA
Negeri
X?
2. Kendala-kendala apa yang dihadapi dalam pelaksanaan Program Rintisan Sekolah Bertaraf
Internasional
(RSBI)
di
SMA
Negeri
X?
3. Bagaimana hasil yang dicapai dalam pelaksanaan RSBI di SMA Negeri X, dalam hal kualitas
lulusan,
penerimaan
di
C.
PTN,
PTLN
dan
di
dunia
Tujuan
Penelitian
ini
dilakukan
kerja.
Penelitian
dengan
tujuan,
antara
lain:
1. Untuk mengetahui kesiapan dan upaya-upaya apakah yang dilakukan sekolah dalam mengimplementasikan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA 2.
Negeri Untuk
mengetahui
kendala-kendala
yang
di
hadapi
sekolah
dalam
mengimplementasikan Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA
Negeri
3. Mengetahui kualitas lulusan, penerimaan di Perguruan Tinggi Negeri, penerimaan Dunia Kerja melalui Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA
Negeri
D.
Dari 1.
Manfaat
penelitian
ini
diharapkan Manfaat
Penelitian
diperoleh
manfaat
antara
lain: Teoritis
a. Hasi Hasill pe pene neli liti tian an ini ini diha dihara rapk pkan an dapat dapat memb member erik ikan an su sumb mbang angan an te terh rhad adap ap up upay ayaa memahami memah ami implementa implementasi si Program Program Rintisan Rintisan Sekolah Sekolah Bertaraf Bertaraf Internasio Internasional nal (RSBI) (RSBI) di
SMA
atau
jenjang
satuan
pendidikan
lainnya.
b. Dapat dijadikan bahan penelitian dan kajian lebih lanjut tentang implementasi Program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional (RSBI) di SMA atau jenjang pendidikan lainnya. 2.
Secara
Praktis
Hasil Has il peneli penelitia tian n ini dihara diharapkan pkan dapat dapat member memberika ikan n sumban sumbangan gan yang yang posit positif if yaitu yaitu : a. Bagi sekola sekolah h yang yang mulai mulai tahun tahun pelaja pelajaran ran 2007/20 2007/2008 08 melaks melaksanak anakan an Rintis Rintisan an SBI, SBI, sebagai bahan kajian untuk dapat melaksanakan RSBI tersebut secara lebih baik lagi. b. Bagi Bagi Kepala Kepala Sekola Sekolah h sebagai sebagai bahan bahan masuka masukan n untuk untuk mening meningkat katkan kan kemamp kemampuan uan manaj ma najem emen en dan masu masuka kan n bagi bagi se seko kola lahh-se seko kola lah h un untu tuk k me meng ngam ambi bill la langk ngkah ah da dala lam m meningkatkan kualitas SDM guru dan staf, melalui berbagai kegiatan pelatihan-pelatihan dll. c. Bagi para guru, akan memberikan langkah awal dan arah yang jelas dalam kesiapannya menghadapi
pelaksanaan
Program
Rintisan
SBI
.
d. Bagi Bagi Depdik Depdiknas nas dan lembag lembaga-l a-lemb embaga aga terkai terkaitt lainny lainnya, a, sebaga sebagaii bahan bahan masukan masukan sehingga dalam mengambil kebijakan akan dapat mendukung dan memfasilitasi demi suks sukses esny nyaa
pe pela laks ksan anaa aan n
Progr rogram am
Rint Rintis isan an
SBI SBI
pa pada da
ta tahu hunn-ta tahu hun n
mend mendat atan ang. g.
e. Bagi para peneliti berikutnya, penelitian ini sebagai referensi untuk memahami SBI lebih mendalam lagi.
HUBUNGAN PERSEPSI GURU TERHADAP SUPERVISI KLINIS DAN BANTUAN SUPERVISOR DENGAN KINERJA GURU SMAN X
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
Pembentukan kepribadian manusia Indonesia seutuhnya, diperlukan proses pendidikan yang yan g merupa merupakan kan proses proses untuk untuk mening meningkat katkan kan harkat harkat serta serta martab martabat at bangsa bangsa.. Karena Karena melalu mel aluii usaha usaha pendidi pendidikan kan ini dihara diharapkan pkan dapat dapat mengar mengarahka ahkan n perkem perkembang bangan an anak di dalam
pembentukan
suatu
pribadi
yang
mandiri.
Tujuan pendidikan diarahkan pada pencapaian tujuan-tujuan tertentu, Tujuan pendidikan ini bisa bisa menyan menyangku gkutt kepent kepenting ingan an pesert pesertaa didik didik sendir sendiri, i, kepent kepenting ingan an masyar masyaraka akatt dan tuntutan lapangan pekerjaan atau ketiga-tiganya peserta didik, masyarakat dan pekerjaan sekali sek aligus. gus. Proses Proses pendid pendidika ikan n terara terarah h pada peningka peningkatan tan penguas penguasaan aan penget pengetahu ahuan, an, ke kema mamp mpuan uan,,
keter keteram ampi pila lan, n,
penge pengemb mban anga gan n
sika sikap p
da dan n
ni nila laii-ni nila laii
da dala lam m
ra rang ngka ka
pembentukan dan pengembangan diri peserta didik. Pengembangan diri ini dibutuhkan, untuk unt uk menghad menghadapi api tugastugas-tug tugas as dalam dalam kehidu kehidupann pannya ya sebagai sebagai pribadi pribadi,, sebagai sebagai siswa, siswa, karyaw kar yawan, an, profes profesion ional al maupun maupun sebagai sebagai warga warga masyar masyarakat akat (Sukma (Sukmadin dinata ata,, 2004: 2004: 4). Guru sebagai pendidik profesional mempunyai citra yang baik di masyarakat apabila dapat menunjukkan kepada masyarakat bahwa ia layak menjadi panutan atau teladan masyar mas yaraka akatt sekeli sekelilin lingny gnya. a. Masyar Masyaraka akatt teruta terutama ma akan akan meliha melihatt bagaima bagaimana na sikap sikap dan perbuatan guru itu sehari-hari, apakah memang ada yang patut diteladani atau tidak. Bagaimana Bagai mana guru meningkatkan meningkatkan pelayananny pelayanannya, a, meningkatka meningkatkan n pengetahuanny pengetahuannya, a, memberi memberi arahan dan dorongan kepada anak didiknya dan bagaimana cara guru berpakaian dan b ber erbi bica cara ra sert sertaa ca cara ra berga bergaul ul baik baik de denga ngan n si sisw swa, a, te tema man-t n-tem emann annya ya se sert rtaa an angg ggot otaa masyarakat,
sering
menjadi
perhatian
masyarakat
luas.
Dalam perilaku guru dituntut lebih profesional, sikap profesional guru dapat terlihat dari bagaimana guru dapat memahami, menghayati, serta mengamalkan sikap kemampuan dan sikap profesinya. Guru yang profesional cenderung menghargai peraturan-peraturan yang ada, organisasi profesi, teman sejawat, anak didik, tempat kerja, pimpinan dan
pek peker erja jaan anny nya. a.
Si Sikap kap prof profes esio iona nall
te ters rseb ebut ut
dapat dapat
te terb rben entu tuk k
me mela lalu luii
pe peni ning ngka kata tan n
ketram ket rampil pilan an dan sikap sikap inovat inovatif if gur guru u dalam dalam melaks melaksanak anakan an tugas tugas sehari sehari-ha -hari. ri. Dengan Dengan peningkatan ketrampilan, seorang guru dapat melaksanakan tugas dengan baik dan lebih profesional, demikian halnya dengan sikap inovatif guru dapat menyesuaikan diri dengan kondis kon disii dan sit situas uasii yang yang ada, ada, sehing sehingga ga guru guru lebih lebih dapat dapat diteri diterima ma di tengahtengah-ten tengah gah masyarakat
dan
peserta
didik.
Dalam mewujudkan tujuan pendidikan, SMA Negeri di Kabupaten X mencanangkan visi terw te rwuj ujudn udnya ya se seko kola lah h ya yang ng un ungg ggul ul dibi dibida dang ng IMTA IMTAQ Q dan IPTE IPTEK, K, da dan n mi misi si:: (a (a)) Melaksanakan Melak sanakan pembelajaran pembelajaran secara aktif dan koordinatif koordinatif sehingga setiap siswa dapat ber berke kem mbang bang
se seca carra
opt optimal mal
se sesu suai ai
deng dengan an
pot potensi ensi
ya yang ng
di dim mili liki kiny nya, a,
(b)
Menumbuhkemb Menumb uhkembangkan angkan semangat semangat keunggulan keunggulan secara secara intensif intensif dan koordinatif koordinatif kepada seluru sel uruh h warga warga sekola sekolah, h, (c) Mendor Mendorong ong dan memban membantu tu setiap setiap siswa siswa untuk untuk mengena mengenall potensi potensi dirinya, dirinya, sehingga dapat berkembang secara optimal, optimal, (d) Meningkatkan Meningkatkan mutu p pen endi didi dikan kan se sesu suai ai de denga ngan n tutu tutunt ntan an masy masyar arak akat at da dan n perkem perkemba banga ngan n IP IPTE TEK, K, (e (e)) Meningkatkan prestasi dalam bidang ekstrakurikuler sesuai dengan potensi yang dimiliki, (f) Menyelenggarakan program pendidikan yang senantiasa berakar pada sistem nilai, adat istiadat, agama dan budaya masyarakat dengan tetap mengikuti perkembangan dunia luar, (g) Meningkatkan penghayatan dan pengamalan terhadap ajaran agama yang dianut sert erta
buda budaya ya
bang bangssa
se sehi hing ngga ga
menj menjad adii
su sumb mber er
kear keariifan
dal dalam
ber bertin inda dak. k.
Kepemimpina Kepemi mpinan n merupakan merupakan suatu hal yang sangat penting dalam manajemen manajemen berbasis berbasis sekolah. Kepemimpinan kepala sekolah SMA Negeri Kabupaten X berkaitan dengan masalah kepala sekolah dalam meningkatkan kesempatan untuk mengadakan pertemuan secara efektif dengan para guru dalam situasi yang kondusif. Tindakan kepala sekolah dilaku dilakukan kan dalam dalam rangka rangka untuk untuk mendor mendorong ong kinerj kinerjaa guru guru dengan dengan menunj menunjukk ukkan an rasa rasa bersahabat, dekat, dan penuh pertimbangan terhadap para guru baik sebagai individu maupun
sebagai
kelompok.
Guru merupakan panutan bagi peserta didik, untuk itu disiplin kerja guru merupakan hal yang sangat ditekankan di SMA Negeri Kabupaten X Disiplin merupakan sikap perilaku guru yang menunjukkan ketaatan pada aturan yang berlaku baik waktu maupun peraturan sehingga dalam pelaksanaan tugas dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Jadi disiplin merupakan sikap seseorang dalam melaksanakan tugas yaitu mentaati semua yang harus
ditaati dan juga mentaati semua larangan yang tidak boleh dilanggar, hal ini sangat diperlukan
demi
tercapainya
tujuan
itu
sendiri.
Meskipun sulit dibuktikan kenyataan yang sering dijumpai masih ada guru yang dalam melaksanaka melak sanakan n tugasnya tugasnya kurang atau bahkan tidak memperliha memperlihatkan tkan kinerja kinerja yang baik, yaitu tidak membuat perencanaan pembelajaran, pelaksanaannya tidak mencapai target yang direncanakan bahkan masih ada guru yang kurang disiplin dalam kehadirannya dikelas. Kinerja adalah penampilan hasil karya personel baik kuantitas maupun kualitas dalam suatu organisasi. Kinerja dapat merupakan penampilan individu maupun kelompok kerja personel. Penampilan hasil karya tidak terbatas kepada personel yang memangku jabatan fungsional fungs ional maupun struktural struktural,, tetapi tetapi juga kepada keseluruhan keseluruhan jajaran personel di dalam organisasi. organi sasi. Penilaian Penilaian kinerja kinerja secara secara reguler reguler yang dikaitkan dikaitkan dengan proses proses pencapaian pencapaian tujuan kinerja setiap personel. Tindakan ini akan membuat personel untuk senantiasa berorientasi
terhadap
tujuan
yang
hendak
dicapai
(Ilyas,
1999:
55).
Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pendidikan menengah. Dalam pelaksanaan tugasnya guru dituntut untuk memiliki kinerja yang tinggi. Kinerja guru merupakan serangkaian hasil dari proses dalam melaksanakan pekerjaannya yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsinya. Hal tersebut sesuai dengan Kedudukan guru sebagai tenaga profesional sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Guru No. No. 14 Tahu Tahun n 20 2005 05 pa pasa sall 4 yang yang meny menyeb ebut utka kan n ba bahw hwaa "g "gur uru u be berf rfun ungs gsii un untu tuk k mening men ingkat katkan kan martab martabat at dan peran peran guru guru sebaga sebagaii agen agen pembel pembelaja ajaran ran berfun berfungsi gsi untuk untuk meningkatkan
mutu
pendidikan
nasional".
Terkait dengan otonomi pendidikan, dalam upaya peningkatan kinerja guru diperlukan adanya menajemen berbasis sekolah (MBS). MBS dipandang sebagai alternatif dari pola umum pengoperasian sekolah yang selama ini memusatkan wewenang di kantor pusat dan daerah. MBS adalah strategi untuk meningkatkan pendidikan dengan mendelegasikan kewenangan pengambilan keputusan penting dari pusat dan dearah ke tingkat sekolah. Dengan demikian, MBS pada dasarnya merupakan sistem manajemen di mana sekolah merupakan merup akan unit pengambilan pengambilan keputusan penting penting tentang tentang penyelenggar penyelenggaraan aan pendidikan pendidikan
secaraa mandiri. secar mandiri. MBS memberikan memberikan kesem kesempatan patan pengendalian pengendalian lebih besar bagi kepala sekol sekolah, ah, guru, guru, muri murid, d, dan oran orang g tua tua atas atas pros proses es pe pend ndid idik ikan an di se seko kola lah h me mere reka. ka. Dengan telah ditetapkannya visi, misi, tujuan dan sasaran pembangunan SMA Negeri Kabupaten X tahun pelajaran XXXX/XXXX maka sekolah telah mengambil kebijakan untuk memprioritaskan peningkatan kinerja guru. Dalam upaya peningkatan kinerja guru SMA SM A Negeri Negeri Kabupat Kabupaten en X diperl diperluka ukan n adanya adanya kepemi kepemimpi mpinan nan kepala kepala sekola sekolah h yang yang b bij ijak aksa sana na,, ya yang ng memi memili liki ki kemam kemampu puan an se seba bagai gai su sube berv rvis isor or,, memb member erika ikan n ba bant ntuan uan supervisor super visor,, dan memiliki memiliki kemampuan kemampuan melaksanakan melaksanakan supervisi supervisi dengan baik. Berbagai Berbagai upaya dalam meningkatkan kinerja guru telah dilakukan oleh kepala sekolah, namun masih terdapat berbagai kendala antara lain: (1) masih adanya guru yang kurang disiplin dalam dal am melaks melaksana anakan kan tugas; tugas; (2) kepemim kepemimpina pinan n kepala kepala sekola sekolah h masih masih dirasa dirasa kurang kurang komunikatif bagi sebagian guru; (3) masih adanya guru yang kurang bersemangat dalam melaksanakan
proses
pembelajaran.
Terkait dengan permasalahan tersebut di atas, maka dalam penelitian ini akan dikaji hubungan persepsi guru terhadap supervisi klinis dan bantuan supervisor dengan kinerja guru
Sekolah
B.
Menengah
Atas
Negeri
di
Kabupaten
Identifikasi
X.
Masalah
Kinerja Kiner ja guru sangat dipengaruhi dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain profesion profesionalita alitass guru, kesejahtra kesej ahtraan an guru, kondisi lingkungan lingkungan kerja, pelaksanaan pelaksanaan supervisi supervisi,, dan sebagainya. sebagainya. Supervisi sebagai salah satu uppaya pengembangan kemampuan guru secara maksimal agar menjadi orang yang lebih profesional, Supervisi apabila dilaksanakan secara efektif akan sangat mempengaruhi kinerjanya, yaitu peningkatan kualitas proses pembelajaran di kelas. Agar sasaran ini dapat dicapai maka supervisi harus dilaksanakan secara efektif oleh kepala sekolah. Sehubungan dengan hal tersebut masalah-masalah yang berkaitan dengan den gan pelaks pelaksana anaan an superv supervisi isi di sekola sekolah h dapat dapat diident diidentif ifika ikasik sikan an seb sebaga agaii beriku berikutt : 1. Efektifitas pelaksanaan supervisi masih belum jelas, karena banya yang melakukan hanya sekedar memenuhi memenuhi syarat syarat administras administrasii atau sekedar sekedar melaksanakan melaksanakan tugas tidak diprogramka dipro gramkan n secara secara sistemati sistematis, s, sehingga sehingga setelah setelah kegiatan kegiatan supervisi supervisi dilakukan dilakukan sering sering tidak
ada
implementasinya
atau
tidak
ada
tindak
lanjutnya.
2. Prof Profesion esionalita alitass supervisor supervisor (Kepala sekolah) sekolah) bervariasi bervariasi,, ada supervisor supervisor yang benar-
benar benar profes profesion ional, al, tetapi tetapi tidak tidak se sedik dikit it superv superviso isorr (Kepal (Kepalaa sekola sekolah) h) yang yang sebenar sebenarnya nya kurang
profesional
terhadap
bidang
tugasnya.
3. Persepsi guru terhadap kegiatan supervisi kurang mendukung, masih banyak guru-guru yang yang acuh acuh ta tak k acuh acuh te terh rhad adap ap pe pela laks ksan anaan aan su super pervi visi si karena karena mera merasa sa su suda dah h ti tida dak k mempunyai kepentingan lagi dengan urusan kenaikan pangkat, maupun ketidak puasan terhadap
pelaksanaan
supervisi
yang
dilaksanakan
selama
ini.
4. Ti Tida dak k semu semuaa guru guru mend mendap apat atka kan n tunj tunjan anga gan n se sert rtif ifik ikas asii se sehi hing ngga ga da dala lam m ha hall in inii memunculkan sikap kecemburuan sosial yang berhubungan dengan finansial. Akibatnya banya banyak k guru guru yang yang melaku melakukan kan kerja kerja sambil sambilan an diluar diluar bidang bidang pekerja pekerjaann annya ya seb sebaga agaii
pendidik
karena
C.
tuntutan
kebutuhan
yang
tinggi.
Pembatasan
Masalah
Permasalahan dalam penelitian ini terbatas pada permasalahan yang berkaitan dengan persepsi persepsi guru terhadap terhadap supervisi supervisi klinis dan bantuan bantuan supervisor supervisor hubungannya hubungannya dengan kinerja guru dengan wilayah penelitian terbatas di Sekolah Menengah Atas Negeri di Kabupaten
X.
D.
Perumusan
Masalah
1. Apakah terdapat hubungan persepsi guru terhadap supervisi klinis dengan kinerja guru
pada
SMA
Negeri
di
Kabupaten
X?
2. Apakah terdapat terdapat hubungan hubungan persepsi persepsi guru terhadap terhadap bantuan bantuan supervisor supervisor dengan kinerja guru
pada
SMA
Negeri
di
Kabupaten
X?
3. Apakah terdapat hubungan antara persepsi guru terhadap supervisi klinis dan persepsi guru terhadap bantuan supervisor secara bersama-sama dengan kinerja guru pada SMA di Kabupaten
X?
E.
Tujuan
Penelitian
1. Untuk mengetahui hubungan persepsi guru terhadap supervisi klinis dengan kinerja guru
pada
SMA
Negeri
di
Kabupaten
X
2. Untuk mengetahui hubungan persepsi guru terhadap bantuan supervisor dengan kinerja guru
pada
SMA
Negeri
di
Kabupaten
X
3. Untuk mengetahui hubungan persepsi guru terhadap supervisi klinis dan persepsi guru terhadap bantuan supervisor secara bersama-sama dengan kinerja guru pada SMA Negeri di
Kabupaten
F.
Manfaat
1.
X.
Penelitian
Manfaat
teoritis
a. Member Memberika ikan n sumbang sumbangan an pemiki pemikiran ran berdas berdasark arkan an teoriteori-teo teori ri manaje manajemen men teknol teknologi ogi pendi pendidik dikan an tentan tentang g persep persepsi si guru guru terhad terhadap ap superv supervisi isi klinis klinis,, dan bantuan bantuan superv superviso isor; r; b. Memberi masukan yang penting dalam perkembangan dan peningkatan mutu ilmu pendidikan, khususnya sebagai pertimbangan dalam pembagian tugas guru sesuai dengan keahlian 2.
atau
bidangnya.
Manfaat
Praktis
a. Sebagai bahan masukan bagi Departemen Pendidikan Kabupaten X dalam rangka meningkatkan
kinerja
guru.
b. Sebagai Sebagai masukan masukan bagi sekola sekolah h dalam dalam upaya upaya mening meningkat katkan kan kualita kualitass kinerj kinerjaa guru guru melalui adanya supervisi
IMPLEM IMP LEMENTA ENTASI SI SIST SISTEM EM INF INFORM ORMASI ASI MAN MANAJEM AJEMEN EN BER BERBASI BASIS S WEB DAMPAKNYA TERHADAP KINERJA KARYAWAN
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Penelitian
Era globalisasi yang ditandai dengan semakin cepatnya perkembangan ams informasi dan per pertu tuka kara ran n info inform rmas asii te tela lah h mela melahi hirk rkan an fe feno nome mena na ba bam m pa pada da manaj manajem emen en di su suat atu u organisasi. Informasi merupakan salah satu sumber daya yang sangat diperlukan dalam suatu organisasi. Menurut Agus Mulyanto (2009:12) informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna dan lebih berarti bagi yang menerimanya, sedangkan dataa merupa dat merupakan kan sumber sumber inform informasi asi yang yang menggam menggambar barkan kan suatu suatu kejadi kejadian an yang yang nyata. nyata. Untuk mendapatkan mendapatkan informasi informasi tersebut perlu adanya sebuah sis sistem tem yang mengolah mengolah data menjadi sebuah informasi yang berharga. Sistem itu disebut dengan sistem informasi manajemen
(management
information
sistem).
Sistem informasi manajemen merupakan suatu komponen yang terdiri dari manusia, teknologi informasi dan prosedur kerja yang memproses, menyimpan, menganalisis dan menyebarkan informasi untuk mencapai suatu tujuan. Sistem Informasi Berbasis Web adalah suatu sistem penghasil informasi yang mendukung sekelompok manajer dengan memanfaatkan
teknologi
web
(McLeod,
Jr.
2001).
Menuru Men urutt Agus Agus Mulyan Mulyanto to (2009: (2009:32) 32) Manusi Manusiaa mengam mengambil bil perana peranan n yang yang pen pentin ting g bagi si siste stem m inform informasi asi manaje manajemen men.. Manusi Manusiaa dibutu dibutuhka hkan n untuk untuk mengope mengoperas rasika ikan n si siste stem m informasi manajemen. Sumber daya manusia dapat dibedakan menjadi dua kelompok yaitu
pengguna
akhir
dan
pakar
sistem
informasi
manajemen.
Oleh karena itu, sebagai peran yang penting, sumber daya manusia harus disiapkan sedemikian rupa agar siap menghadapi kemajuan teknologi informasi dan dapat menjadi sumber daya yang unggul dan bermutu sesuai perkembangan jaman. Bermutu bukan hanya berarti pandai saja tetapi memenuhi semua syarat kualitas yang dituntut pekerjaan itu sehingga pekerjaan itu benar-benar dapat diselesaikan sesuai rencana (Sedarmayanti, 2001
:
17).
Suatu organisasi yang tidak memiliki sumber daya manusia berkualitas akan menuai kegagal keg agalan an dalam dalam mencapa mencapaii visi visi dan misi misi yang yang telah telah diteta ditetapkan pkan organi organisas sasi. i. Menuru Menurutt Sudarmanto (2009:3) Sumber daya manusia merupakan salah satu faktor yang sangat
menentukan bagi keberhasilan atau kegagalan organisasi dalam mencapai tujuan, baik itu organisasi
publik
atau
private.
Untuk dapat mengetahui sejauh mana keberadaan peran, dan kontribusi sumber daya manusia dalam mencapai keberhasilan organisasi, tentu diperlukan pengukuran kinerja. Tanpa adanya evaluasi atau pengukuran kinerja dalam mencapai tujuan organisasi maka tidak dapat diketahui diketahui penyebab penyebab ataupun ataupun kendala-kenda kendala-kendala la kegagalan kegagalan organisasi organisasi dalam mencapai tujuan. Akhir-akhir ini kinerja telah menjadi konsep yang sering dipakai orang dalam berbagai pembahasan dan pembicaraan, khususnya dalam kerangka mendorong ke kebe berh rhas asil ilan an orga organi nisa sasi si atau atau su sumb mber er da daya ya manu manusi sia. a. Te Terl rleb ebih ih,, sa saat at in inii or orga gani nisa sasi si dihadapkan pada tantangan kompetensi yang tinggi; era kompetisi pasar global, kemajuan teknol tek nologi ogi inform informasi asi,, maupun maupun tuntut tuntutan an pelangg pelanggan an atau atau penggun penggunaa jasa jasa layana layanan n yang yang semaki sem akin n kritis kritis.. Organi Organisas sasii yang yang berhas berhasil il dan efekti efektiff merupak merupakan an organi organisas sasii dengan dengan indi in divi vidu du yang yang dida didala lamn mnya ya memi memili liki ki kiner kinerja ja ya yang ng ba baik ik.. (S (Suda udarm rman anto to,, 20 2009: 09:6) 6).. Menurut Ambar Teguh Sulistiyani (2003 : 223) "Kinerja seseorang merupakan kombinasi da dari ri ke kema mamp mpuan uan,, us usah ahaa da dan n ke kese semp mpat atan an ya yang ng da dapa patt di dini nila laii da dari ri hasil hasil ke kerj rjan anya ya". ". Penggunaan teknologi informasi akan berpengaruh terhadap kinerja perusahaan. Saat ini tidak hanya pada pemsahaan swasta akan tetapi juga pada instansi pemerintah. Teknologi info in form rmas asii yang yang be berb rbas asis is komput komputer er ini ini ak akan an be berd rdam ampak pak pada pada ak akti tivi vita tass karya karyawan wan,, memuda mem udahkan hkan karyaw karyawan an untuk untuk tidak tidak lagi lagi melaku melakukan kan tugas tugas secara secara manual manual sehing sehingga ga
pekerjaan
dapat
terselesaikan
secara
efektif
dan
efisen.
X adalah institusi pendidikan yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi. Dalam pengelolaan dan pengembangannya, X menggunakan sistem informasi manajemen baik itu untuk kegiatan akademik maupun kegiatan non-akademik sebagai bentuk support dengan tujuan agar mahasiswa dan karyawan dapat menyelesaikan aktivitasnya secara efektif
dan
efisien.
Berd Be rdas asar arka kan n da data ta da dari ri Un Unit it Si Sist stem em info inform rmas asii mana manaje jeme men n (S (SIS ISFO FO)) X, di dipe pero role leh h ketera ket eranga ngan n bahwa bahwa X sudah sudah menggun menggunakan akan sistem sistem inform informasi asi manaje manajemen men sejak sejak tahun tahun 1994/1995 yang kemudian disempurnakan menjadi sistem informasi berbasis web sejak tahun 2002-saat ini . Saat ini pengelolaan dan pengembangan system informasi berada di un unit it SISF SISFO O X. Syst System em info inform rmas asii diban dibangu gun n be berd rdas asar arkan kan anali analisi siss ke kebu butu tuha han n us user er,, selanjutnya unit SISFO membuat dan melakukan konfirmasi serta testing kepada user
yang bersangkutan. Proses sosialisasi biasanya dilakukan dengan mengadakan workshop langsung ke user hanya ruang lingkupnya terbatas, tidak langsung ke semua pegawai, misalnya
via
atasan
(bisa
kabag
atau
kaur).
Berdasarkan pengamatan penulis, wawancara dengan Kabag SISFO dan data dari unit SDM, dengan adanya dukungan berupa sistem informasi manajemen bagi suatu individu dalam menjalankan kegiatan operasionalnya di suatu organisasi/perusahaan tentu akan berdampakjuga terhadap kinerja individu tersebut karena sistem informasi manajemen erat kaitannya dengan keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan sebagai salah satu faktor fak tor penunj penunjang ang kerja kerja seoran seorang g indivi individu. du. Jika Jika sistem sistem inform informasi asi manaje manajemen men ter terseb sebut ut mendukung keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan maka kinerja individu tersebut tentu akan bagus namun bila sistem informasi manajemen tersebut menjadi penghambat keberadaan pekerjaan yang mereka lakukan maka kinerja individu tersebut tentu akan menjad men jadii buruk. buruk. Sering Sering terjad terjadiny inyaa error error pada sistem sistem apabil apabilaa server server penuh/s penuh/sibu ibuk k atau atau konfigurasi dengan komputer tidak tepat, sehingga pekerjaan yang menggunakan sistem informasi manajemen harus tertunda sampai error atau kesalahan tersebut diperbaiki dan terbat terbatasn asnya ya ruang ruang lingkup lingkup sosial sosialisa isasi si dan inform informasi asi mengen mengenai ai im imple plemen mentas tasii si siste stem m informasi infor masi manajemen perusahaan tentu akan membuat membuat penggunaan penggunaan sistem sistem informasi informasi manaj ma najem emen en oleh oleh karya karyawa wan n menj menjad adii tida tidak k optim optimal al ya yang ng ke kemu mudi dian an ak akan an menj menjadi adi pen pengha ghamb mbat at ke kebe bera rada daan an peker pekerja jaan an,, se sepe pert rtii kita kita li liha hatt pa pada da gr graf afik ik bahwa bahwa ad adany anyaa kecenderungan penurunan drastis nilai kinerja pada level kinerja baik sekali (PI) dari tahun
2005-2008.
Menurutt Tb. Sjafri Menuru Sjafri Mangkuprawir Mangkuprawiraa (2009:159) (2009:159) ketertingg ketertinggalan alan terjadi terjadi ketika ketika seorang seorang karyaw kar yawan an ti tidak dak lagi lagi memil memiliki iki pengeta pengetahuan huan atau atau kemamp kemampuan uan yang yang dibutu dibutuhkan hkan untuk untuk melaksanakan pekerjaan yang penuh tantangan dengan sukses. Dalam perubahan yang cepat cep at di bidang bidang teknis teknis tinggi tinggi,, sepert sepertii ketekni keteknikan kan dan komput komputeri erisas sasii admini administr strasi asi,, ketertinggalan dapat terjadi dengan cepat. Ketertinggalan bisa jadi sebagai hasil dari kegagalan seseorang untuk mengadaptasikan dirinya pada teknologi baru, prosedur baru, dan perubah perubahanan-per peruba ubahan han lainny lainnya. a. Dengan Dengan dilakuk dilakukanny annyaa peneli penelitia tian n ter terhada hadap p sistem sistem inform inf ormasi asi manaje manajemen men berbas berbasis is web dan kinerj kinerjaa karyaw karyawan, an, mak makaa akan didapa didapatka tkan n informasi
mengen enaai
ked edu ua
var variab ablle
tersebut
terhadap
objek
pene nellitian.
Berdasarkan uraian di atas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai
implementasi sistem informasi manajemen berbasis web dan kinerja karyawan dengan judul : "Implementasi Sistem Informasi Manajemen Berbasis Web Dampaknya terhadap Kinerja
Karyawan
1.2
Identifikasi
pada
dan
1.2.1.
X"
Rumusan
Masalah
Identifikasi
Masalah
1. Tidak konsisten dan terbatasnya sosialisasi penggunaan sistem informasi manajemen ber berba bassis
web, web,
so sosi sial aliisa sassi
hany hanyaa
dil dilakuk akukan an
kepa kepada da
Kaba Kabag g
at atau au
Kaur Kaur
sa sajja.
2. Sering terjadinya error pada sistem apabila server penuh/sibuk, konfigurasi dengan komputer tidak tepat yang menyebabkan pekerjaan yang menggunakan sistem informasi manajemen berbasis web harus tertunda sampai error atau kesalahan tersebut diperbaiki. 1.2.2.
Rumusan
Masalah
1. Bagaimana tanggapan karyawan mengenai implementasi sistem informasi manajemen
berbasis
2.
web Bagaimana
yang kinerja
digunakan karyawan
di di
X. X.
3. Seberapa besar implementasi sistem informasi manajemen berbasis web berdampak terhadap
kinerja
1.3
Maksud
dan
1.3.1.
karyawan.
Tujuan
Penelitian
Maksud
Penelitian
Maksud dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data dan informasi yang diperlukan untuk diolah, dianalisis, dan diinterpretasikan, sehingga dapat memperoleh kesimpulan terhadap masalah yang diteliti dalam hal ini untuk mengetahui hasil implementasi sistem inform inf ormasi asi manaje manajemen men berbas berbasis is web dampakn dampaknya ya ter terhada hadap p kinerj kinerjaa karyaw karyawan an pada pada X 1.3.2.
Tujuan
Penelitian
1. Untuk Untuk menget mengetahui ahui tangga tanggapan pan karyaw karyawan an mengena mengenaii sistem sistem inform informasi asi manaje manajemen men 2.
berbasis Untuk
web
yang
mengetahui
kinerja
digunakan karyawan
di di
X. X.
3. Untu Untuk k meng menget etahu ahuii se seber berapa apa besar besar da damp mpak akny nyaa im impl plem emen enta tasi si si sist stem em in info form rmas asii manajemen
terhadap
kinerja
karyawan.
1.4
Kegunaan
1.4.1.
Penelitian
Kegunaan
Dalam
kegunaan
akademis
1.
ini
Akademis
diharapkan
Pengembangan
dapat
berguna
bagi
Ilmu
:
Manajemen
Di Diha hara rapk pkan an da dapat pat memb member erii pe penge ngeta tahua huan n te tent ntan ang g il ilmu mu pe penge ngeta tahua huan n manaj manajem emen en spesialisasi Manajemen Sumber Daya Manusia tentang keterkaitan antara implementasi Sistem
informasi
manajemen
dampaknya
terhadap
kinerja
karyawan.
2. -
Penulis Memb Member erii
pe peng nget etah ahua uan n
meng mengen enai ai im impl pleme ement ntas asii
Si Sist stem em in info form rmas asii
manaj manajem emen en
dampaknya terhadap kinerja karyawan, dan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh nilai
skripsi
program
studi
manajemen
sumber
daya
manusia.
- Membandingkan antara ilmu pengetahuan dan teori-teori mengenai sistem informasi manajemen dan manajemen sumber daya manusia yang telah dipelajari dengan yang terjadi
di
3.
dunia
nyata.
Penulis
lainnya
- Memberi informasi kepada peneliti lain yang ingin mengkaji dalam bidang yang sama mengen men genai ai implem implement entasi asi Si Siste stem m inform informasi asi manaje manajemen men dampak dampaknya nya ter terhad hadap ap kinerj kinerjaa karyawan - Memberi informasi kepada peneliti lain yang ingin mengkaji atau membuat sistem informasi
manajemen
1.4.2. Penelitian
sesuai
kebutuhan
perusahaan.
Kegunaan ini
diharapkan
Praktis berguna
bagi
1.
:
Perusahaan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi salah satu informasi kepada X dalam upaya pen penge gem mbang bangan an 2.
kine kinerrja
kar karya yawa wan n
mel melal alui ui
Siste tem m
inf nfor orm mas asii
mana manaje jeme men. n. Karyawan
Hasi Ha sill pe pene neli liti tian an ini ini diha dihara rapk pkan an menj menjad adii sa sala lah h sa satu tu in info form rmas asii te tent ntan ang g pe pent ntin ingny gnyaa implementasi Sistem informasi manajemen dampaknya terhadap kinerja karyawan.
HUBU HU BUNG NGAN AN
TI TING NGKA KAT T
PEN ENGE GET TAH AHU UAN
TE TENT NTAN ANG G
AN ANEM EMIA IA
DENGAN KEJADIAN ANEMIA PADA IBU HAMIL DI BPS X
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
Kejadian anemi di Indonesia masih cukup tinggi. Hal ini terbukti menurut penelitian Chi, dkk menunjukkan bahwa angka kematian ibu adalah 70% untuk ibu-ibu yang anemia. Anemia pada kehamilan juga berhubungan dengan meningkatnya kesakitan ibu. Anemia kare karena na de defi fisi sien ensi si za zatt be besi si meru merupa paka kan n pe peny nyeb ebab ab ut utam amaa anem anemia ia pa pada da ib ibu u ha hami mill di diba band ndiingka ngkan n
deng dengan an
def defisie isiens nsii
zat zat
gizi gizi
lai ain n
(R (Riidwan dwanam amir irud udin in,,
XXXX XXXX). ).
Badan kesehatan dunia (World Health Organization/WHO) melaporkan bahwa prevalensi ibu hamil yang mengalami defisiensi besi sekitar 35-75%, hal ini semakin meningkat seiring dengan pertambahan usia kehamilan. Anemia defisiensi zat besi lebih cenderung berla berlangs ngsung ung di negara negara yang yang sedang sedang berkem berkemban bang g daripa daripada da negara negara yang yang sudah sudah maju. maju. Menurut penelitian yang dilakukan Fakultas Kedokteran Udayana di Bali menunjukkan 63,5% ibu hamil di Indonesia terkena anemia (Depkes, XXXX). Sedangkan kejadian anem anemii pada pada ibu ibu hami hamill di Ja Jawa wa Teng Tengah ah seb ebes esar ar 58,1 58,1 gr % (Ami Amin, XXXX XXXX)). Upaya Upa ya penangg penanggula ulanga ngan n anemia anemia telah telah banyak banyak dilakuk dilakukan, an, tetapi tetapi belum belum menunj menunjukka ukkan n pen penur urun unan an ya yang ng be bera rart rti. i. Hal Hal ini ini dimu dimung ngki kink nkan an karen karenaa se seba bagi gian an be besa sarr ib ibu u be belu lum m menyadari pentingnya pencegahan anemia serta bahaya yang akan ditimbulkan. Salah satu penanganannya adalah perlu melakukan analisis cermat perubahan perilaku pada sasa sasara ran n ya yang ng le lebi bih h dini dini,, ya yait itu u pe peni nila laia ian n tiga tiga be bent ntuk uk opera operasi siona onall peril perilak aku u berupa berupa penget pengetahu ahuan, an, sikap sikap dan prakte praktek k (PSP) (PSP) yang yang ada di masyar masyaraka akatt (BKKBN (BKKBN,, XXXX). XXXX). Penelitian sejenis berjudul Hubungan Antara Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil Dengan Pencegahan Anemia Selama Kehamilan dari Muzayyaroh, Penelitian ini menggunakan jenis Cross Sectional dengan 30 sampel penelitian. Hasil penelitian ini menunjukkan ada hubunga hub ungan n antara antara tingkat tingkat pengeta pengetahuan huan ibu hamil hamil dengan dengan pencega pencegahan han anemia anemia selama selama kehamilan. Pada 30 responden diperoleh pengetahuan baik sebesar 46,7%, cukup baik sebesar 26,7 % dan kurang baik sebesar 30%. Sedangkan responden yang mempunyai pencegahan anemia dalam katagori baik adalah 43,3%, cukup baik sebesar 26,7%, dan kurang baik sebesar 30%. Teknik pengambilan data menggunakan alat bantu berupa kuesio kue sioner ner.. Keadaa Keadaan n terseb tersebut ut memungk memungkink inkan an ibu hamil hamil mengal mengalami ami anemia anemia karena karena kurangnya pengetahuan ibu hamil tentang anemia. Oleh karena itu, pencegahan terhadap
anemia
sangat
diperlukan
untuk
menekan
angka
kejadian
anemia.
Sumber data yang didapat dari BPS (Bidan Praktek Swasta) X menyebutkan prevalensi anemia ibu hamil pada tahun XXXX sebesar 60%. Anemia paling sering dijumpai pada ibu
hamil
disebabkan
karena
defisiensi
zat
besi
(Manuaba,
XXXX).
Berbagai alasan di atas menjadi suatu ketertarikan peneliti untuk melakukan penilitian tentang hubungan tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia pada ibu hamil.
B.
Rumusan
Masalah
Adakah hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia dengan kejadian anemia
pada
ibu
hamil
di
C.
BPS
X
tahun
Tujuan
1.
XXXX?
Penelitian
Tujuan
Umum
Menget Men getahu ahuii hubunga hubungan n antara antara tingkat tingkat pengeta pengetahuan huan tentan tentang g anemia anemia dengan dengan kejadi kejadian an anemia
pada
ibu
2.
hamil
di
BPS
Tujuan
X. Khusus
a. Mengid Mengident entifi ifikas kasii tingkat tingkat pengeta pengetahuan huan tentan tentang g anemia anemia pada ibu hamil hamil di BPS X b.
Mengidentifikasi
kejadian
anemia
pada
ibu
hamil
di
BPS
X
c. Menganalisis hubungan antara tingkat pengetahuan tentang anemia denagan kejadian anemia
D.
pada
ibu
hamil
di
Manfaat
BPS
X
Penelitian
Upaya Upa ya menuru menurunka nkan n anemia anemia dengan dengan cara cara mening meningkat katkan kan pengeta pengetahuan huan bagi ibu hamil hamil sehingga ada sikap positif ibu hamil dalam upaya pencegahan anemia.
PEN ENG GAR ARUH UH
AN ANEM EMIA IA
TE TERH RHA ADA DAP P
MOT OTIIVA VAS SI
BE BELA LAJA JAR R
SISWA DI SMP X
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pemban Pem banguna gunan n nasion nasional al merupak merupakan an suatu suatu kegiat kegiatan an yang yang dilaks dilaksana anakan kan secara secara ter terus us menerus untuk meningkatkan taraf hidup yang lebih baik. Untuk mewujudkan cita-cita pem pemba bang nguna unan n dipe diperl rluk ukan an su sumb mber er da daya ya manu manusi siaa ya yang ng be berk rkua uali lita tas. s. Pe Pemb mbang angun unan an kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap setiap orang terwujud derajat kesehatan masyarakat masyarakat yang optimal melalui pendekatan pemeliharaan, peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit, penyembuhan, dan dan pemu pemuli liha han n
ke kese seha hata tan n
berkesinambungan
yang yang dila dilaks ksan anak akan an se seca cara ra meny menyel elur uruh uh,, (Depkes
RI,
te terp rpad adu u da dan n XXXX).
Akan tetapi masih banyak masalah kesehatan masyarakat di Indonesia, salah satunya adalah anemia. Anemia adalah penyakit yang ditandai oleh rendahnya kadar Hemoglobin (Hb) dalam darah sehingga mengakibatkan fungsi dari Hb untuk membawa oksigen ke seluruh tubuh tidak berjalan dengan baik. Di Indonesia, kasus anemia umumnya terjadi karena kekurangan zat besi. Persoalan zat besi masih menjadi persoalan serius bagi
Indonesia karena kekurangan zat besi memainkan andil besar terhadap rendahnya kualitas sumber sum ber daya daya manusi manusiaa Indones Indonesia. ia. Diperk Diperkira irakan kan 20% sampai sampai 80% anak di Indones Indonesia ia menderita
anemia
gizi
besi.
Berdas Ber dasark arkan an survey survey keseha kesehatan tan rumah rumah tangga tangga di Indones Indonesia ia tahun tahun XXXX XXXX preval prevalens ensii anemia pada remaja sekitar 26,5%. Jenis dan besaran masalah gizi di Indonesia tahun XXXX-X XXX X-XXXX XXX menunj menunjukk ukkan an 3,5 juta juta remaja remaja dan WUS mender menderit itaa anemia anemia gizi gizi besi besi (Sutaryo
dalam
Republika,
XXXX).
Dampak yang ditimbulkan anemia gizi besi ini, terutama pada anak sekolah antara lain adalah ada lah kesaki kesakitan tan dan kemati kematian an mening meningkat kat,, pertum pertumbuha buhan n fis fisik, ik, perkem perkemban bangan gan otak, otak, motorik, mental dan kecerdasan terhambat, daya tangkap belajar menurun, pertumbuhan da dan n ke kese sega gara ran n fisi fisik k menur menurun un se sert rtaa inte intera raks ksii so sosi sial al kura kurang ng.. Bahk Bahkan an anemi anemiaa dapat dapat menurunkan menur unkan produktivitas produktivitas kerja hingga 20%. Keadaan ini tentu memprihatinkan memprihatinkan bila menimpa anak-anak Indonesia yang akan menjadi penerus pembangunan (Depkes RI, XXXX). Berd Be rdas asar arka kan n la lata tarr be bela lakan kang g diat diatas as,, pe pene neli liti ti te tert rtar arik ik un untu tuk k meng menget etah ahui ui le lebi bih h ja jauh uh bag bagai aim mana ana
peng pengar aruh uh
an anem emiia
B.
ter erha hada dap p
mot otiivas vasi
bela belajjar
si sisswa
di
SMP
Rumusan
X.
Masalah
Sebe Sebera rapa pa besa besarr pe peng ngar aruh uh an anem emia ia terh terhad adap ap moti motiva vasi si be bela laja jarr si sisw swaa di SMP SMP X? X?..
C.
Tujuan
1. Untuk
Penelitian
Tujuan mengetah ahui ui
pengar aru uh
2.
ane nem mia
Umum terha had dap
motiva vassi
Tujuan
be bellajar
siswa. Khusus
Untuk Unt uk menget mengetahui ahui sebera seberapa pa besar besar prosen prosentas tasee motiva motivasi si belaja belajarr siswa siswa kelas kelas 1 yang yang mengalami
D.
1.
anemia
di
Manfaat
Manfaat
SMP
X.
Penelitian
Teoritis
Menamb Men ambah ah khasan khasanah ah ilmu ilmu penget pengetahu ahuan an tentan tentang g pengaru pengaruh h anemia anemia ter terhada hadap p motiva motivasi si
belajar
2.
Manfaat
Praktis
a. Sebagai masukan bagi institusi sekolah agar dapat lebih memperhatikan siswanya yang menderita
anemia.
b. Sebagai masukan bagi orang tua agar dapat lebih memperhatikan kesehatan anaknya. 0Share
KARYA TULIS ILMIAH (KTI) D-IV PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG PIJAT BAYI TERHADAP PRAKTIK PIJAT
BAYI
DI
POLINDES
X
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
Seorang anak memiliki nilai yang sangat tinggi untuk keluarga dan bangsa. Setiap orang tua mengharapkan anaknya dapat tumbuh dan berkembang secara optimal sehingga dapat menjadi menja di sumber daya manusia manusia yang berkualitas berkualitas dan tangguh. tangguh. Tercapainya Tercapainya pertumbuhan pertumbuhan dan perkembangan yang optimal merupakan hasil interaksi berbagai faktor yang saling berkaitan, yaitu faktor genetik, lingkungan, perilaku, dan rangsangan atau stimulasi yang
berguna
(Dasuki,
XXXX).
Ikatan batin yang sehat sangat penting bagi anak terutama dalam usia 2 tahun pertama yang yan g akan menent menentukan ukan perkem perkembang bangan an keprib kepribadi adian an anak anak selanj selanjutn utnya. ya. Selain Selain faktor faktor bawaan yang dianugerahkan Tuhan sejak lahir, stimulus dari luar juga berperan bagi per pertu tumb mbuh uhan an
fisik sik
dan dan
per perkemb kemban anga gan n
emos emosio iona nall
anak anak
(Wi (Wibowo bowo,,
XX XXXX XX). ).
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 369/MENKES/SK/III/XXXX tentang Standar Profesi Bidan menyebutkan bahwa bidan mempunyai kewenangan untuk melaksanakan pemantauan dan menstimulasi tumbuh kembang bayi dan anak. Salah satu bentuk stimulasi tumbuh kembang yang selama ini dilakukan oleh masyarakat adalah dengan
melakukan
pijat
bayi.
Pijat bayi adalah pemijatan yang dilakukan dengan usapan-usapan halus pada permukaan
kulit bayi, dilakukan dengan menggunakan tangan yang bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf, otot, sistem pernafasan serta sirkulasi darah dan limpha (Subakti dan
Rizky,
XXXX).
Sentuhan dan pijat pada bayi setelah kelahiran dapat memberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan berkelanjutan yang dapat mempertahankan mempertahankan perasaan aman pada bayi. Laporan Laporan tertua tertua tentan tentang g seni seni pijat pijat untuk untuk pengoba pengobatan tan tercat tercatat at di Papyru Papyruss Ebers, Ebers, yaitu yaitu catata catatan n kedokteran zaman Mesir Kuno. Ayur-Veda buku kedokteran tertua di India (sekitar 1800 SM)) yang SM yang menuli menuliska skan n tentan tentang g pijat, pijat, diet, diet, dan olah olah raga raga sebaga sebagaii cara cara penyemb penyembuha uhan n utamamasa itu. Sekitar 5000 tahun yang lalu para dokter di Cina dari Dinasti Tang juga meyaki mey akini ni bahwa bahwa pijat pijat adalah adalah salah salah satu satu dari dari 4 teknik teknik pengoba pengobatan tan pentin penting g (Roesl (Roesli, i, XXXX). Setelah melakukan studi pendahuluan pada 20 responden di Polindes Harapan Bunda, masih banyak orang tua bayi yang belum mengetahui manfaat lebih jauh dari pijat bayi da dan n be belu lum m mema memaha hami mi ba bagai gaima mana na memi memija jatt bayi bayi ya yang ng be bena narr se sehi hing ngga ga ti tidak dak bi bisa sa melakukan pemijatan secara mandiri. Alasan orang tua memijatkan bayinya karena bayi sedang sakit batuk, rewel dan terjatuh. Maka dari latar belakang tersebut penulis ingin meneliti tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat
bayi
di
B.
Polindes
Perumusan
X.
Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut diatas maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah "Adakah pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat
bayi
di
C.
polindes
Tujuan
1.
X?"
Penelitian
Tujuan
Umum
Untuk mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik
pijat
bayi
2.
di
polindes
Tujuan
X. Khusus
a. Mengetahui karakteristik responden yang melakukan praktik pijat bayi baik sebelum dan
setelah
mendapatkan
pendidikan
kesehatan.
b. b. c.
Meng Menget etah ahui ui Menge engettahui ahui
prak prakti tik k
pija pijatt
ba bayi yi
se sebe belu lum m
prak prakttik
pija pijatt
bay bayi
set etel elah ah
di dibe beri rika kan n di dibe beri rika kan n
pe pend ndid idik ikan an pend pendiidi dika kan n
ke kese seha hata tan. n. kese keseha hattan. an.
D.
Manfaat
1.
Teori
Penelitian ini diharapkan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan terutama dalam ruang
lingkup
kesehatan
anak
tentang
pijat
2.
bayi. Aplikatif
a.
Bagi
Institusi
Penelitian ini diharapkan dapat menambah wacana kepustakaan dan informasi ilmiah tentang pengaruh pendidikan kesehatan tentang pijat bayi terhadap praktik pijat bayi.
b.
Bagi
Masyarakat
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan gambaran tentang manfaat dari pijat bayi serta cara memijat bayi yang benar sehingga dapat memotivasi orang tua untuk meningkatkan c.
kesehatan Bagi
bayinya.
Peneliti
Selanjutnya
Peneliti menjadikan penelitian ini sebagai acuan pembuatan karya tulis ilmiah yang lebih
baik
di
masa
E.
yang
akan
Keaslian
datang.
Penelitian
Penelitian sejenis pernah dilakukan oleh Zulaika (XXXX) dengan judul "Pengaruh Pijat Bayi Ba yi Terh Terhad adap ap Bera Beratt Bada Badan n Neon Neonat atus us di RB Y". Y". Pene Peneli liti tian an Zula Zulaik ikaa (XXX (XXXX) X) menggu men ggunaka nakan n desain desain peneli penelitia tian n Quasi Quasi Eksper Eksperime iment nt dengan dengan ran rancan cangan gan Rendomi Rendomized zed Control
Group
Pretest
and
Postest,
Analisa
da datta
mengguna nak kan
t-test.
Perbedaan penelitian Zulaika (XXXX) dengan penelitian ini yaitu terletak pada variabel bebas bebas dan variab variabel el terika terikat. t. Pada Pada peneli penelitia tian n ini menggun menggunakan akan rancang rancangan an One Group Group Pretest-Postest.
AKTIVITAS
PENGUKURAN
WAKTU
PASAR
DAN
PENY PE NYEL ELEKS EKSIA IAN N (M (MAR ARKET KET TIM TIMIN ING G AN AND D SE SELEC LECTI TIVI VITY TY)) PADA KINERJA REKSA DANA SYARIAH DI INDONESIA
BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar
Belakang
Penelitian
Invest Inv estasi asi pada pada masa masa kini kini sudah sudah cukup cukup dikena dikenall masyar masyarakat akat menenga menengah h di Indone Indonesia sia.. Bahkan, Bah kan, pemeri pemerinta ntah h mendor mendorong ong upaya-up upaya-upaya aya agar agar masyar masyaraka akatt menjad menjadii lebih lebih 'melek 'melek finansial'. Perkenalan pada dunia investasi dan finansial menjadi penting terutama ketika taraf hidup masyarakat naik, dan mereka mempunyai dana berlebih yang tidak digunakan. Dana berlebih itu diharapkan dapat disalurkan melalui investasi yang dapat meningkatkan keseja kes ejahte hteraa raan n masyar masyaraka akatt sebaga sebagaii invest investor, or, maupun maupun si pengguna pengguna invest investasi asi.. Apab Apabil ilaa masyarakat tidak kenal investasi, maka kesempatan peningkatan kesejahteraan tersebut akan hilang. Selain itu, masyarakat jadi mudah ditipu dengan janji-janji investasi palsu yang
malah
menghilangkan
uang
mereka.
Kendala yang dihadapi masyarakat biasanya terkait dengan pemahaman bahwa investasi itu butuh dana yang besar. Masyarakat segan mengeluarkan dana besar yang hasilnya baru dapat dinikmati di masa depan. Untuk menghadapi kendala itu, dan tentunya meraih investor
yang
lebih
luas,
maka
investasi
reksa
dana
pun
dibentuk.
Investasi di reksa dana sangat menarik terutama karena tidak memerlukan dana awal
yang besar dan imbal hasilnya pun lumayan, paling tidak lebih tinggi dari tabungan yang mendominasi
penempatan
uang
masyarakat.
Reksa dana mulai diperkenalkan ke Indonesia ketika PT Danareksa didirikan tahun 1976. Kemudian pada tahun 1995 berdiri sebuah reksa dana tertutup yaitu PT BDNI Reksa Dana Da na.. Ta Tahu hun n XXXX XXXX,, se semp mpat at te terj rjadi adi pe penca ncair iran an be besa sarr-be besa sara ran n da dana na in inves vesto torr ya yang ng membuat pasar reksa dana terpuruk. Tapi, pada tahun XXXX dan XXXX, reksa dana kemb kembal alii
nai naik
dan dan
menj menjad adii
sa sallah
sa sattu
inst instrrumen umen
inves nvesttas asii
yang ang
di dige gema marri.
Reksa dana syariah merupakan produk yang muncul awal tahun 2000-an, dan merupakan jawaba jawaban n bagi bagi invest investor or yang yang ingin ingin menana menanamka mkan n modaln modalnya ya pada usahausaha-usa usaha ha yang yang diang diangga gap p ha hala lal. l. Masy Masyar araka akatt pe pemo moda dall te ters rseb ebut ut ti tida dak k hanya hanya in ingi gin n mend mendap apat atka kan n pertumbuhan dari investasinya, tapi juga mengharapkan dananya tidak ditanamkan pada usaha-usaha yang haram atau yang tidak mereka sukai. Maka, reksa dana syariah menjadi instrumen
investasi
I.
yang
menarik
2.
dan
semakin
Perumusan
Penelitian
ini
bertumbuh.
Masalah
ingin
mengetahui:
a. Apakah Apakah manaje manajerr invest investasi asi memili memiliki ki kemamp kemampuan uan penguku pengukuran ran waktu waktu pasar pasar (marke (markett timing)
!
b. Apakah Apakah manaje manajerr invest investasi asi memili memiliki ki kemamp kemampuan uan penyele penyeleksi ksian an efek efek (selec (selectiv tivit ity) y) !
I.
3.
Ruang
Lingkup
Penelitian
Penelitia Penel itian n dilakukan dilakukan pada produk reksadana reksadana syariah yang beroperasi beroperasi pada jangka waktu Januari XXXX sampai Desember XXXX. Rentang waktu tersebut dipilih karena cukup mewakili pergerakan pasar reksa dana syariah di Indonesia. Dari batasan waktu tersebut, penulis mendapatkan 8 produk reksa dana syariah yang berasal dari 5 manajer investasi. Penelitian dibatasi pada analisis bagian dari imbal hasil reksa dana syariah yang berkaitan de deng ngan an ke kema mamp mpuan uan pe peng nguku ukura ran n wakt waktu u pa pasa sarr (mar (marke kett ti timi ming ng)) dan ke kema mamp mpua uan n
penyeleksian
I.
Tujuan
4.
dan
efek
(selectivity)
Tujuan
dan
manfaat
penelitian
dari
manajer
Manfaat
ini
investasi.
Penelitian
adalah
untuk:
a. mengetahui kemampuan manajer investasi dalam mengukur waktu pasar (timing) dan meny me nyel elek eksi si efek efek (sel (select ectiv ivit ity) y) pada pada masi masing ng-m -mas asin ing g sa samp mpel el re reks ksaa da dana na syar syaria iah. h. b. mengetahui aktivitas pengukuran waktu pasar dan seleksi pada seluruh sampel reksa dana
syariah
secara
umum.
c. Memberi informasi tambahan yang berguna untuk menilai dan memilih investasi di reksa
dana
I.
5.
Metode
Pengumpulan
Data
Dataa yang Dat yang digunak digunakan an adalah adalah data data sekunde sekunder, r, yaitu yaitu data data yang yang did didapa apatka tkan n dari dari telaah telaah literatur baik berupa buku, jurnal, maupun internet. Data yang dibutuhkan adalah Nilai Aktiva Bersih (NAB) harian dari kedelapan produk reksadana syariah yang didapat dari situs Bapepam LK (www.bapepam.go.id). Data Jakarta Islamic Index sebagai tolak ukur indeks pasar didapat dari situs Bursa Efek Indonesia (www.bei.co.id). Data Sertifikat Wadiah Bank Indonesia (SWBI) sebagai acuan risk-free rate didapat dari situs Bank Indonesia
(www.bi.go.id).
I.
Penelitian
6.
ini
Sistematika
terdiri
dari
BAB
lima
bab
yang
disusun
I
Penulisan
sebagai
berikut: Pendahuluan
Bab ini berisi gambaran umum mengenai penelitian yang dilakukan. Gambaran umum terseb tersebut ut mencak mencakup up latar latar belakan belakang g penelit penelitian ian,, perumu perumusan san masala masalah, h, rua ruang ng lingkup lingkup penelitian, tujuan dan manfaat penelitian, metode pengumpulan data, serta sistematika
penulisan
BAB
II
Landasan
Teori
Padaa bab ini penuli Pad penuliss akan akan mengur menguraik aikan an konsep konsep dasar dasar reksa reksa dana konvensio konvensional nal dan syariah, evaluasi kinerja portfolio, serta penjabaran teori pengukuran waktu pasar (market timing) dan penyeleksian efek (selectivity). Sumber penjabaran tersebut adalah buku serta BAB
jurnal-jurnal III
Metodologi
Penelitian
Pada bab ini penulis akan menguraikan metode pengolahan data yang digunakan dalam mengukur kinerja reksadana serta melihat keberadaan kemampuan pengukuran waktu
pasar pasar dan penyel penyeleks eksian ian efek efek dari dari manaje manajerr invest investasi asi.. Metode Metode pengola pengolahan han data data yang yang digunakan
adalah
BAB
Henriksson
IV
&
Analisis
Merton. Data
Pada bab ini penulis akan menuangkan data-data olahan dan menganalisisnya. Analisis akan aka n dilakuk dilakukan an berdas berdasark arkan an metode metode pengol pengolahan ahan data, data, ser serta ta dari dari berbag berbagai ai teori teori serta serta literatur. BAB
V
Kesimpulan
dan
Saran
Pada bab ini penulis akan menyimpulkan hasil dari pengolahan data yang telah dilakukan, serta saran-saran yang berguna untuk penelitian selanjutnya.
ANALIS ANA LISIS IS VOL VOLATIL ATILITA ITAS S NIL NILAI AI AKTI AKTIVA VA BER BERSIH SIH ANT ANTARA ARA REKS RE KSA A
DA DANA NA
CA CAM MPU PURA RAN N
KO KONV NVE ENS NSIO IONA NAL L
DE DENG NGAN AN
REKSA DANA CAMPURAN SYARIAH
BAB I PENDAHULUAN
I.1.
Latar
Belakang
Sesuai dengan Undang-Undang Pasar Modal no. 8 tahun 1995, pasal 1 ayat 27, reksa dana adalah suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam portofolio efek oleh manager investasi yang yan g telah telah mendap mendapat at izin izin dari dari Bapepam Bapepam (Badan (Badan Pengawa Pengawass Pasar Pasar Modal) Modal).. Portof Portofoli olio o investasi dari reksa dana dapat terdiri dari berbagai macam instrumen surat berharga seperti seper ti saham, obligasi, obligasi, instrumen instrumen pasar uang, atau campuran campuran dari instrumen-inst instrumen-instrumen rumen diatas. Dalam beberapa tahun terakhir jumlah investor dan dana yang diinvestasikan dalam reksadana meningkat dengan pesat. Nilai Aktiva Bersih mulai mengalami peningkatan di tahun tah un XXXX XXXX yang yang mencap mencapai ai Rp 110 triliu triliun, n, dan mencapa mencapaii puncakn puncaknya ya pada bulan Februari XXXX dengan total dana yang dikelola mencapai Rp 113 triliun. Namun pada triwul triwulan an akhir akhir XXXX XXXX sempat sempat mengal mengalami ami penurun penurunan, an, bai baik k dalam dalam hal NAB maupun maupun jumlah investor. Peningkatan NAB dan investor ini disebabkan situasi ekonomi yang relatif stabil dan kondusif bagi perkembangan reksadana serta semakin banyaknya jumlah Wakil Wak il Agen Penjual Penjual Reksa Reksa Dana. Dana. Apalag Apalagii saat saat ini kita dapat dapat menggun menggunaka akan n media media Anjungan Tunai Mandiri (ATM) yang tersebar di seluruh Indonesia untuk mendapatkan
pelayanan
reksa
dana.
Berikut merupakan jenis-jenis reksa dana yang terdapat di Indonesia beserta efek, resiko, dan
*
tujuan
Tabel
sengaja
investasinya.
tidak
ditampilkan
*
Dalam penelitian yang penulis lakukan ini, penulis lebih memfokuskan diri pada reksa danaa campur dan campuran. an. Alasan Alasan pemil pemiliha ihan n reksa reksa dana dana jenis jenis ini adalah adalah untuk untuk mem memudah udahkan kan melakukan pembandingan karena pada reksa dana campuran terdapat jenis konvensional dan sy syari ariah. ah. Reksa Reksa dana dana campur campuran an adalah adalah jenis jenis reksa reksa dana dana yang yang men mengin ginves vestas tasika ikan n dananya pada berbagai instrumen keuangan seperti portofolio saham, obligasi, dan surat berharga pasar uang dengan komposisi yang berbeda-beda. Reksa dana campuran di Indonesia terbagi menjadi 2 yaitu reksa dana campuran konvensional dan reksa dana campur cam puran an sy syari ariah. ah. Ada bebera beberapa pa hal yang yang membed membedakan akan kedua kedua reksa reksa dana ter terseb sebut. ut. Reksadana campuran syariah memiliki kebijakan investasi yang berbasis pada prinsip prins prinsip ip Islam Islam.. Instru Instrumen men invest investasi asi yang yang dipil dipilih ih dal dalam am portof portofoli oliony onyaa harusl haruslah ah yang yang dikategorikan halal. Dikatakan halal, jika pihak yang menerbitkan instrumen investasi tersebut tidak melakukan usaha yang bertentangan dengan prinsip-prinsip Islam, tidak melakukan riba atau membungakan uang. Jadi, saham, obligasi dan sekuritas lainnya yang yang dike dikelu luar arka kan n pe peru rusa saha haan an ya yang ng us usaha ahany nyaa be berh rhub ubung ungan an de denga ngan n pr produ oduks ksii at atau au penjualan minuman keras, rokok dan tembakau, produk mengandung babi, bisnis hiburan berba berbau u masksi masksiat, at, bisnis bisnis senjat senjata, a, perjud perjudian ian,, pornog pornograf rafi, i, dan sebagai sebagainya nya tidak tidak akan akan dimasu dim asukka kkan n ke dalam dalam portof portofoli olio o rek reksad sadana ana.. Intisa Intisarin rinya, ya, hanyal hanyalah ah sekuri sekuritas tas yang yang dikategorikan halal yang bisa masuk dalam portofolio reksadana syariah ini. Di samping itu, segi pengelolaan dana reksadana ini juga berdasarkan Islam, yang tidak mengizinkan penggunaan
strategi
investasi
yang
menjurus
ke
arah
spekulasi.
Acuan yang diperlukan diperlukan reksadana ini, sudah tentu haruslah haruslah juga berprinsip berprinsip Islam. Kirakira setahun yang lalu, di Bursa Efek Jakarta sudah diluncurkan indeks harga saham yang disebut indeks syariah atau sering disebut dengan Jakarta Islamic Index (JII). Sahamsaham yang masuk ke dalam JII adalah saham-saham yang dikategorikan halal. Salah satu sat u tujuan tujuan pelunc peluncura uran n indeks indeks syaria syariah h ini, ini, tak lain lain adalah adalah untuk untuk memudah memudahkan kan dan menarik minat investor muslim untuk berinvestasi pada saham-saham yang dikategorikan halal. Dari nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana per 31 Maret, total kapitalisasi reksa dana campuran di Indonesia sebesar Rp9,54 triliun dengan tingkat pertumbuhan sebesar 46,3 46, 3 %. Dengan Dengan tingka tingkatt pertum pertumbuha buhan n yang yang sebesa sebesarr ini maka reksa reksa dana dana campur campuran an semakin menarik untuk diteliti. Hal ini pula lah yang menjadi alasan pemilihan reksa dana
ini
sebagai
topik
penelitian
dalam
skripsi
ini.
Namun saat ini masih banyak investor reksa dana yang hanya membandingkan return saja dan mengabaikan faktor risiko. Padahal reksa dana juga mempunyai resiko, termasuk pada reksa dana campuran konvensional dan syariah. Ada beberapa hal yang mungkin menyebabkannya -
:
Volatilitas
dari
Nilai
Aktiva
Bersih
- Resiko redemption (rush) yaitu Fund manager mungkin terpaksa menjual efeknya di waktu
yang
tidak
tepat
karena
terjadi
redemption
Karena adanya perbedaan profil resiko pada reksa dana konvensional dan syariah maka penulis ingin melakukan perbandingan antar kedua jenis reksa dana tersebut dengan melakukan perbandingan volatilitas. Hal ini dilakukan untuk mengetahui reksadana mana yang lebih volatile antara kedua reksadana tersebut. Dalam melakukan analisis tersebut p pen enul ulis is meng menggun gunak akan an je jeni niss re reks ksada adana na dari dari pe peru rusa saha haan an in inves vesta tasi si ya yang ng sa sama ma ag agar ar perbedaan
policy
antar
manajer
investasi
dapat
diminimalkan.
Salah satu cara untuk menganalisa risiko sebelum berinvestasi adalah dengan analisa volatilitas (analisa teknikal) NAB reksa dana di masa lampau. Sehingga dengan adanya analisa volatilitas dari satu atau beberapa aset maka diharapkan tingkat variabilitasnya akan terdeteksi. Jika suatu aset memiliki volatilitas yang tinggi mengindikasikan bahwa harga aset tersebut sangat fluktuatif sehingga return yang dihasilkan juga berfluktuasi. Volati Vol atilit litas as merupa merupakan kan sebuah sebuah termi terminol nologi ogi kepekaa kepekaan n (sensi (sensitif tifita itas) s) atau atau ukuran ukuran dar darii ketida ket idakpa kpasti stian an sebuah sebuah data data deret deret waktu waktu keuanga keuangan n sehing sehingga ga merupa merupakan kan ris risiko iko yang yang mungkin dihadapi investor dalam perdagangan di bursa dimana besaran ini dinyatakan sebaga seb agaii standar standar deviasi deviasi dari dari laju laju peruba perubahan han penyus penyusun un dat dataa deret deret waktu waktu keuangan keuangan.. (Yoh Yohanes
Sury urya
da dan n
Hok okk ky
Situn ung gkir,
Sifat
Statistika
Data
Keu euaangan)
Analisis Anali sis volatilit volatilitas as ini akan dilakukan dilakukan dengan menggunakan model ARCH/GARCH. ARCH/GARCH. Meto Me tode de
ARCH ARCH/G /GAR ARCH CH
digu diguna naka kan n
ka kare rena na
meng mengan andu dung ng
ko kons nsep ep
Cond Condit itio iona nall
Heteroscedastic, yaitu sebuah konsep tentang ketidak-konstanan varians dari data acak dimana
perub ubaahan
variansi
ini
dipeng ngaaruh uhii
oleh
data
aca cak k
sebe bellumnya.
Sampel Sam pel yang yang diguna digunakan kan penulis penulis dalam dalam melakuk melakukan an penelit penelitian ian ini harus harus memenuh memenuhii
beberapa
kriteria,
antara
lain
:
a. Reksa dana campuran konvensional dan syariah yang dipilih berada di bawah Manajer Investasi
yang
sama.
b.
Data
NAB
yang
1.2.
diambil
memiliki
periode
Tujuan
yang
sama
Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menjawab pertanyaan manakah jenis reksadana yang lebih volati vol atile le antara antara reksad reksadana ana campur campuran an konvens konvension ional al atau atau reksad reksadana ana campur campuran an syari' syari'ah ah dengan
menggunakan
1.3.
pemodelan
Ruang
ARCH
Lingkup
GARCH.
Penelitian
Peneli Pen elitia tian n ini bertuj bertujuan uan untuk untuk memban membandin dingka gkan n karakt karakteri eristi stik k volati volatilit litas as kondisi kondisional onal reks reksad adan anaa
ca camp mpur uran an
ko konv nven ensi sion onal al
menggunakan
da dan n
re reks ksad adan anaa
pemodelan
ca camp mpur uran an ARCH
syar syari' i'ah ah
de deng ngan an GARCH.
Penelitian ini dilakukan dengan menganalisa pergerakan volatilitas kondisional antara reksa dana campuran konvensional dengan reksa dana campuran syariah pada periode 3 Januari
XXXX-28
1.4.
Desember
Metode
Pemilihan
XXXX.
Sampel
Pada penelitian ini peneliti menggunakan sample reksa dana campuran konvensional yang yan g diwaki diwakili li oleh oleh AAA Balanc Balanced ed Fund, Fund, BNI Dana Flexib Flexible, le, Danare Danareksa ksa Anggre Anggrek k dibandingkan dengan reksa dana campuran syariah AAA Syariah Fund, BNI Danaplus Syariah,
dan
Danareksa
Syariah
Berimbang.
Sampel yang diambil adalah data nilai aktiva bersih selama 2 (dua) tahun dari 3 Januari XXXX- 28 Desember XXXX. Alasan pemilihan penelitian pada periode tersebut adalah karena reksa dana campuran, khususnya syariah, baru mulai berkembang secara pesat
1.5.
pada
awal
Metode
tahun
Pengolahan
XXXX.
Data
Penuli Pen uliss mengam mengambil bil data data Nilai Nilai Akt Aktiva iva Bersih Bersih selama selama period periodee 3 Januar Januarii XXXX-2 XXXX-28 8 Desember XXXX. Setelah itu dilakukan pemeriksaan apakah setiap harinya sudah terisi Nilai Aktiva Bersih. Jika ada yang masih kosong (karena hari libur nasional atau sebab yang lain), maka akan diisi dengan Nilai Aktiva Bersih pada hari sebelumnya (asumsi efficient
market)
.
Pengumpulan data untuk penelitian ini dilakukan dengan menggunakan data sekunder yang telah beredar di masyarakat dan secara mudah didapatkan melalui internet atau website
badan-badan
terkait.
Metodologi yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan pemodelan ARCH/GARCH ARCH/ GARCH.. Metode ARCH/GARCH ARCH/GARCH digunakan digunakan karena kebanyakan data keuanga keuangan n mengandung mengan dung konsep Conditional Conditional Heterosceda Heteroscedastic, stic, yaitu sebuah konsep tentang tentang ketid ketidakakkonstanan variansi dari data acak dimana perubahan variansi ini dipengaruhi oleh data acak sebelumnya. Secara garis besar langkah-langkah penelitian ini sebagai berikut : 1. Pengumpulan data-data yang akan digunakan dalam penelitian, dalam hal ini nilai aktiva bersih (NAB) reksa dana campuran konvensional dan syariah, serta melakukan normalisasi 2. 3.
Cek Membersihkan
4.
data
day
of
the
week
effect
stationary
mean
Pengujian
6.
8.
dari
Estimasi
5.
7.
Stasioneritas
autocorrelation
Pengujian
ARCH
Estimasi
error
conditional
Pembentukkan
volatility
GARCH
variance
series
Untuk pengolahan data digunakan alat bantu berupa software E-Views versi 4.1 dan Microsoft
Excel.
1.6.
Penul enuliisa san n
Sistematika
pene penelliti itian ini ini
Bab
Penulisan
ak akan an ter erdi diri ri dari dari li lima ma bab bab I
ut utam ama, a, di dian anta tarrany anya
:
:
Pendahuluan
Bab ini berisikan latar belakang penelitian, perumusan masalah, tujuan penelitian, ruang lingku ngkup p Bab
pene penellitia itian, n,
met etod odol olog ogii
pene penellitian tian,,
II
:
dan dan
si sist stem emat atiika
Landasan
penu penullis isan an.. Teori
Bab ini akan berisikan tinjauan literatur mengenai teori-teori dan konsep-konsep tentang investasi, reksa dana, konsep volatilitas, model optimal tingkat mean dan varians, dan GARCH Bab
variance III
:
series. Metodologi
Penelitian
Bab ini menjabarkan langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini mulai dari cek stasioneritas, penyusunan model optimal tingkat mean dan varians dengan menggunakan ARCH/GARCH, Bab
hingga
IV
pembentukan
:
Analisis
GARCH dan
variance
Pembahasan
series. Penelitian
Bab ini berisi berisikan kan analis analisis is dari dari penelit penelitian ian yang yang dilaku dilakukan kan dan juga juga akan dijela dijelaska skan n bagaimana
temua uan n
Bab
yang V
didapa pattkan
dari
hasil :
pe pen nelitian
tersebut. Penutup
Bab ini berisikan kesimpulan atas hasil penelitian, keterbatasan penelitian serta saransara saran n ya yang ng te terk rkai aitt de denga ngan n pe pene neli liti tian an ini ini se sehi higga gga di diha hara rapk pkan an da dapat pat be berg rgun unaa un untu tuk k penelitian selanjutnya.
ANALISIS
KEBUTUHAN
PASIEN
TERHADAP
MUTU
PELAYANAN UNIT RAWAT JALAN DI PUSKESMAS X
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Dalam rangka mewujudkan status kesehatan masyarakat yang optimal, maka berbagai upaya harus dilaksanakan, salah satu di antaranya ialah menyelenggarakan pelayanan kesehatan. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan untuk masyarakat di tingkat dasar di Indonesia adalah melalui Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) yang merupakan unit organisasi fungsional Dinas Kesehatan Kabupaten/Kotamadya dan diberi tanggung jawab sebagai pengelola kesehatan bagi masyarakat tiap wilayah Kecamatan dari Kabupaten/ Kotamadya
bersangkutan
(Depkes).
Seja Sejala lan n denga dengan n maki makin n ting tinggi giny nyaa ting tingka katt pe pendi ndidi dikan kan da dan n ke kead adaa aan n so sosi sial al ek ekono onomi mi masyarakat masy arakat,, maka kebutuhan dan tuntutan tuntutan masyarakat masyarakat akan kesehatan kesehatan tampak makin meningkat pula. Untuk dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan tersebut, tidak ada upaya lain yang dapat dilakukan, kecuali menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang sebaik
baiknya
(Azwar,
Untu Un tuk k meny menyel elen engg ggar arak akan an pelay pelayan anan an ke kese seha hata tan n ya yang ng se seba baik ik-ba -baik ikny nya, a, di dipe perl rluk ukan an pelayanan yang berorientasi kepada pasien, artinya produk atau jasa yang didesain sesuai de deng ngan an kebut kebutuha uhan n dan ha hara rapan pan pasie pasien, n, denga dengan n de demi miki kian an mutu mutu pe pela laya yana nan n dapat dapat meningkat. menin gkat. Fokus kepada pasien merupakan merupakan tanda bahwa organisasi organisasi pelayanan telah menerapkan suatu sistem manajemen mutu. Adopsi ini hendaknya menjadi keputusan yang yan g str strate ategis gis bagi bagi organi organisas sasi. i. Dimana Dimana fokus fokus pasien pasien ini merupak merupakan an salah salah satu satu dari dari delapan del apan prinsi prinsip p manajm manajmen en mutu mutu versi versi Intern Internasi asiona onall Standa Standard rd Organi Organizat zation ion (ISO) (ISO) 9001:2000. Fokus pada kebutuhan dan harapan pasien diperkenalkan sebagai kunci peningkatan mutu oleh Deming, Juran, Crosby dan pencetus Total Quality Management (TQM). Pihak yang menentukan mutu pelayanan adalah pasien. Karena itu perusahaan perlu mengetahui sampai sejauh mana tingkat kepuasan pasien dan kebutuhan pasien yang perlu dipenuhi
1994).
oleh
perusahaan
(Kurniasari
dan
Kuntjoro,
XXXX).
Dalam menentukan kebutuhan pasien terhadap mutu pelayanan dapat digunakan dimensi mutu mut u berdas berdasark arkan an teori teori menuru menurutt Parasu Parasuram raman an et.all et.all (1991) (1991) yang yang menyat menyatakan akan bahwa bahwa dimensi mutu yang perlu diperhatikan adalah "responsiveness (ketanggapan), reliability (kehandalan), assurance (jaminan), emphaty (empati), tangibles (bukti langsung) yaitu sarana
dan
fasilitas
fisik".
Puskesmas Kecamatan X yang sejak tahun XXXX telah berkomitmen untuk menjalankan sistem manajemen mutu ISO 9001:2000 dan hingga saat ini, Puskesmas tersebut selalu melaku mel akukan kan perbai perbaikan kan berkes berkesina inambu mbunga ngan n dalam dalam pelaya pelayanan nan yang yang diberi diberikan kan kepada kepada masyarakat. Salah satu klausul dalam ISO 9000:2000 dinyatakan bahwa organisasi harus memenuhi
kebutuhan
pasien.
Hasil survei kepuasan pasien yang dilakukan oleh Puskesmas Kecamatan X pada bulan Juli XXXX terhadap pasien rawat jalan, jalan, menunjukkan menunjukkan bahwa dari 75 orang, didapatkan didapatkan 48% menyatakan cukup puas terhadap kesesuaian diagnosa, 43% menyatakan cukup puas terhadap keramahan petugas, 50% menyatakan cukup puas terhadap kebersihan ruangan, 41% menyatakan puas terhadap perhatian petugas, 45% menyatakan cukup puas terhadap waktu pelayanan, 53% menyatakan cukup puas terhadap kemudahan komunikasi, dan 53%
menyatakan
cukup
puas
terhadap
penanganan
keluhan.
Pemenu Pem enuhan han kebutu kebutuhan han pasien pasien di Puskes Puskesmas mas Kecamat Kecamatan an X hanya hanya berdas berdasark arkan an aspek aspek penguk pengukura uran n kepuasa kepuasan n pasien pasien,, puas atau atau tidak tidak puas. puas. Dan itu belum belum mengga menggamba mbarka rkan n
bahwa
sesungguhnya
apa
yang
menjadi
kebutuhan
pasien.
Untu Un tuk k meme memenu nuhi hi ke kebu butu tuha han n pa pasi sien enny nya, a, maka maka Puske uskesm smas as Keca Kecama mata tan n X pe perl rlu u mengidentifikasi kebutuhan pasien. Selama ini Puskesmas Kecamatan X telah melakukan penang penangana anan n keluhan keluhan pasien pasien terhad terhadap ap mutu mutu pelaya pelayanan nan,, penguku pengukuran ran kepuas kepuasan an pasien pasien de deng ngan an mela melakuk kukan an su surv rvei ei ke kepua puasa san n pasie pasien, n, da dan n mela melaku kuka kan n ti tinda ndaka kan n ko kore reks ksii dan pencegahan terhadap keluhan dan pelayanan yang tidak sesuai dengan harapan pasien. Serta
adanya
kotak
saran
untuk
menampung
aspirasi
pasien.
Oleh Ole h karena karena itu, itu, peneli peneliti ti ingin ingin menget mengetahui ahui secara secara mendal mendalam am mengena mengenaii bagaima bagaimana na kebutuhan pasien terhadap mutu pelayanan berdasarkan dimensi-dimensi mutu. Dalam hal ini, peneliti lebih berfokus pada kebutuhan pasien unit rawat jalan, terdiri dari : loket, Bala Ba laii Peng Pengoba obata tan n Umum Umum (B (BPU PU), ), Apot Apotik ik,, Bala Balaii Pe Pengo ngoba bata tan n Gi Gigi gi (BPG (BPG), ), Bala Balaii
Pengobatan Mata (BPM), laboratorium, radiologi, klinik gizi, klinik Manajemen Terpadu Balita Sakit (MTBS), Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), Keluarga Berencana (KB), Ruang Bersalin (RB), Pelayanan penanggulangan Tuberkulosis Paru (P2TB), mengingat unit tersebut merupakan pelayanan yang utama, ramai di kunjungi, dan telah tersertifikasi ISO 9001:2000. Dengan mengetahui kebutuhan pasien, maka organisasi yang berorientasi kepada
pasien
dapat
1.2
meningkatkan
mutu
Perumusan
pelayanan.
Masalah
Berd Be rdas asar arka kan n la lata tarr be bela laka kang ng yang yang tela telah h dike dikemu muka kaka kan, n, maka maka da dapa patt di diru rumu musk skan an permasalahannya bahwa pada unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan X tahun XXXX belum
diketahui
kebutuhan
1.3
pasien
terhadap
mutu
Pertanyaan
pelayanan.
Penelitian
Bagaim Bag aimana ana kebutu kebutuhan han pasien pasien terhad terhadap ap mutu mutu pelaya pelayanan nan unit unit rawat rawat jalan jalan Puskes Puskesmas mas Kecamatan
X
Tahun
1.4
Tujuan
1.4.1
XXXX
?
Peneliti
Tujuan
Umum
Mengidentifikasi kebutuhan pasien terhadap mutu pelayanan unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan
X
1.4.2
Tahun
XXXX.
Tujuan
Khusus
1. Diket Diketahuiny ahuinyaa kebutuhan kebutuhan pasien pasien terhadap terhadap dimensi dimensi responsive responsiveness ness unit rawat jalan Puskesmas
Kecamatan
X
Tahun
XXXX.
2. Diketahuinya kebutuhan pasien p asien terhadap dimensi reliability unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan
X
Tahun
XXXX.
3. Diketahuinya kebutuhan pasien terhadap dimensi assurance unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan
X
Tahun
XXXX.
4. Diketahuinya kebutuhan pasien terhadap dimensi emphaty unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan
X
Tahun
XXXX.
5. Diketahuinya kebutuhan pasien terhadap dimensi tangibles unit rawat jalan Puskesmas Kecamatan
X
Tahun
XXXX.
1.5
Manfaat
1.5.1
Penelitian
Bagi
Puskesmas
Pene Peneli liti tian an in inii diha dihara rapka pkan n menj menjad adii da dasa sarr dan masu masuka kan n ba bagi gi Pu Pusk skes esma mass menge mengena naii kebutuhan pasien terhadap mutu pelayanan unit rawat jalan. Sebagai bentuk aplikasi terhadap ilmu yang didapat khususnya mengenai mutu pelayanan dan analisis kebutuhan. Selain itu juga sebagai pembelajaran, menambah wawasan dan pengetahuan yang lebih mendalam
1.6
mengenai
kebutuhan
Ruang
Lingkup
pasien.
Peneliti
Peneli Pen elitia tian n yang yang dilaks dilaksana anakan kan adalah adalah mengena mengenaii kebutu kebutuhan han pasien pasien unit unit rawat rawat jalan jalan di Puskesmas Kecamatan X Kota Y Tahun XXXX. Alasan penelitian ini dilakukan karena belum belum diketa diketahui huinya nya kebutuh kebutuhan an pasien pasien terhada terhadap p mutu mutu pelaya pelayanan nan unit unit rawat rawat jalan. jalan. Penelitian ini dilaksanakan selama satu bulan terhitung tanggal 3 sampai 28 November tahun XXXX. Identifikasi kebutuhan pasien dengan menggunakan data primer berupa wawancara mendalam dengan pasien unit rawat jalan dan menyebar kuesioner. Selain itu juga dilakukan studi literatur terhadap data sekunder.
ANA NAL LIS ISIIS
KEJADIAN
KELURAHAN X
DIARE
PADA
ANAK
BALIT LITA
DI
BAB I PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Tujuan pembangunan kesehatan Indonesia sehat XXXX adalah meningkatkan kesadaran, kemaua kem auan n dan kemamp kemampuan uan hidup hidup sehat sehat bagi setiap setiap orang orang agar ter terwuj wujudn udnya ya deraja derajatt kesehatan yang optimal melalui terciptanya masyarakat, bangsa dan negara Indonesia ditandai oleh penduduknya yang hidup dengan perilaku dan dalam lingkungan dan sehat, memiliki memi liki kemampuan untuk menjangkau menjangkau pelayanan kesehatan kesehatan yang bermutu bermutu secara adil dan merata serta memiliki derajat kesehatan yang optimal di seluruh wilayah Republik Indonesia. Untu Un tuk k menc mencapa apaii tuju tujuan an pe pemb mban angun gunan an keseha kesehata tan n te ters rsebu ebutt di dila lakuk kukan an upaya upaya-up -upay ayaa kesehatan. keseha tan. Salah satu upaya kesehatan kesehatan yang dilakukan pemerintah pemerintah dalam meningkatkan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal adalah program pencegahan dan pemberantasan penyakit menular. Penyakit menular yang sampai saat ini masih menjadi program pemerintah di antaranya adalah program pemberantasan penyakit diare yang bertujuan untuk mencegah terjadinya penyakit diare, menurunkan angka kesakitan dan kematian akibat penyakit diare. Penyakit Penya kit diare masih masih merupakan merupakan masalah masalah kesehatan kesehatan bagi masyarakat masyarakat Indonesia. Indonesia. Hal ini disebabkan karena masih tingginya angka kesakitan karena diare serta menimbulkan banyak
kematian
terutama
pada
bayi
dan
anak
balita.
Menurut data WHO pada tahun XXXX-XXXX diare merupakan penyebab kematian nomor tiga di dunia pada anak di bawah umur lima tahun, dengan Proportional Mortality Rate (PMRJ 17% setelah kematian neonatal 37% dan pnemonia 19%. Pada tahun yang sama, diare di Asia Tenggara juga menempati urutan nomor tiga penyebab kematian pada anak di bawah umur lima tahun dengan Proportional Mortality Rate (PMR) sebesar 18%. Berdas Ber dasark arkan an Survei Survei Keseha Kesehatan tan Rumah Rumah Tangga Tangga (S (SKRT KRT)) tahun tahun XXXX XXXX menunj menunjukka ukkan n bahwa di Indonesia penyakit diare merupakan penyebab kematian nomor tiga pada balita
dengan Proportional Proportional Mortality Mortality Rate (PMR) 10% setelah setelah penyak penyakit it sistem sistem pernafasan pernafasan (28%) dan gangguan perinatal (26%). Sedangkan dari hasil Survei Kesehatan Nasional (Surkesnas) tahun XXXX diketahui bahwa penyakit diare penyebab kematian nomor dua pada balita dengan Proportional Mortality Rate (PMR) 13,2% setelah penyakit sistem pernafasan. Dalam upaya mempertahankan kelangsungan hidup anak, penanggulangan diare merupakan program prioritas yang diwujudkan melalui penurunan angka kesakitan dan
kematian
serta
penanggulangan
Kejadian
luar
Biasa
(KLB).
Menurut data di provinsi X tahun XXXX penyakit diare menyebabkan kematian pada saat terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) di enam Kabupaten yaitu, kabupaten A dengan Attack Rate (AR) 0,82% dan Case Fatality Rate (CFR) 3,23%, Kabupaten B dengan AR 0,04% dan CFR 4%, Kabupaten C dengan AR 3,29% dan CFR 1,62%, Kabupaten D dengan AR 1,16% dan CFR 2,6%, Kabupaten E dengan AR 1,45% dan CFR 1,25% dan Kabupaten
F
dengan
AR
0,01%.
Menurut Profil Kesehatan Kota X tahun XXXX dilaporkan proporsi penderita rawat jalan di puskesmas untuk balita 2,68% yaitu 20.996 penderita dari 780.706 seluruh penderita berbagai jenis penyakit dan Iain-lain. Penyakit diare menduduki urutan ke enam pada sepuluh
penyakit
terbesar
di
seluruh
puskesmas
kota
X.
Berdasarkan laporan SP2TP di puskesmas Z yang wilayah kerjanya adalah Kecamatan X, didap didapat atka kan n bahwa bahwa pe peny nyak akit it diar diaree masu masuk k da dala lam m se sepul puluh uh pe peny nyak akit it te terb rbes esar ar ya yang ng menduduki
peringkat
ke
sembilan
dengan
proporsi
sebesar
2,44%.
Hasil laporan dari Puskesmas Pembantu X Kecamatan X tahun XXXX bahwa penyakit diare menduduki urutan kelima dalam sepuluh penyakit terbesar dengan proporsi 1,97%. Berd Be rdas asar arka kan n la lata tarr be bela lakan kang g di atas atas,, maka maka pe perl rlu u di dila laku kukan kan su suat atu u pe pene neli liti tian an un untu tuk k menganalis mengan alisis is faktor-fak faktor-faktor tor yang berhubungan berhubungan dengan kejadian kejadian diare pada anak balita di Kelurahan
X
1.2.
Kecamatan
X.
Perumusan
Masalah
Belum diketahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian diare pada anak balita di
Kelurahan
X
Kecamatan
X
tahun
XXXX.
1.3.
Tujuan
1.3.1.
Penelitian
Tujuan
Umum
Untuk mengenalisi mengenalisiss kejadian diare pada anak balita di Kelurahan X Kecama Kecamatan tan X tahun XXXX. 1.3.2.Tujuan
Khusus
a. Untuk mengetahui prevalens rate diare pada anak balita di Kelurahan X Kecamatan X tahun
XXXX.
b. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii distr distribu ibusi si propor proporsi si karakt karakteri eristi stik k anak anak balita balita (umur (umur dan jenis jenis kelamin, status gizi, status imunisasi dan ASI eksklusif) di Kelurahan X Kecamatan X tahun
XXXX.
c. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii distri distribus busii propor proporsi si karakt karakteri eristi stik k ibu dari dari anak anak balit balitaa (umur, (umur, pendidika kan n
dan
pek ekeerjaan)
di
Kelurahan
X
Kecamatan
X
tahu hun n
XXXX.
d. Untuk mengetahui mengetahui distribusi distribusi proporsi karakteris karakteristik tik lingkungan lingkungan (ketersedi (ketersediaan aan jamban, jamban, sanitasi lingkungan, penyediaan air bersih) anak balita di Kelurahan X Kecamatan X tahun
XXXX.
e. Untuk mengetahui hubungan faktor anak balita (umur, jenis kelamin, status gizi, status imunisasi, dan ASI eksklusif) dengan kejadian diare pada anak balita di Kelurahan X Kecamatan
X
tahun
XXXX.
f. Untuk mengetahui hubungan faktor ibu (umur, pendidikan, dan pekerjaan) dengan keja kejadi dian an di diar aree pa pada da an anak ak ba bali lita ta di Kelu Kelura raha han n X Keca Kecama mata tan n X ta tahu hun n XXXX XXXX.. g. Untuk Untuk menget mengetahui ahui hubunga hubungan n faktor faktor lingkun lingkungan gan (keter (ketersed sediaa iaan n jamban, jamban, sanita sanitasi si lingkungan, lingk ungan, penyediaan penyediaan air bersih) dengan kejadian kejadian diare pada anak balita di Kelurahan Kelurahan X
Kecamatan
X
tahun
XXXX.
h. Untuk mengetahui faktor yang paling dominan terhadap kejadian diare pada anak
balita
1.4.
di
Kelurahan
X
Kecamatan
Manfaat
X
tahun
XXXX.
Penelitian
1.4.1. Sebagai bahan masukan bagi Puskesmas Puskesmas Pembantu Pembantu X dalam program pencegahan pencegahan dan
pemberantasan
diare.
1.4.2. 1.4 .2. Sebaga Sebagaii bahan bahan refere referensi nsi bagi bagi perpus perpustak takaan aan FKM dan peneli penelitia tian n selanj selanjutn utnya. ya. 1.4.3. Dapat menambah wawasan dan kesempatan penerapan ilmu yang telah diperoleh
selama perkuliahan dan juga sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar Sarjana Kesehatan Masyarakat (SKM).
FAKTOR RISIKO YANG BERHUBUNGAN DENGAN KE JADIAN PENDERITA
PENYAKIT
KECAMATAN X
TB
PARU
BTA
POSITIF
DI
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Penyakit Tuberculosis (TBC) adalah penyakit menular langsung yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis dan merupakan salah satu penyakit infeksi kronis menula men ularr yang yang menjad menjadii masala masalah h keseha kesehatan tan.. Penyak Penyakit it yang yang sudah sudah cukup cukup lama lama ada ini merupakan masalah global di dunia dan diperkirakan sepertiga penduduk dunia telah terinf terinfeks eksii oleh oleh bakter bakterii ini. ini. Hal-ha Hal-hall yang yang menjad menjadii penyebab penyebab semaki semakin n mening meningkat katnya nya penyakit TBC di dunia antara lain karena kemiskinan, meningkatnya penduduk dunia dan per peruba ubaha han n stru strukt ktur ur us usia ia manus manusia ia ya yang ng hidu hidup, p, pe perl rlin indun dunga gan n ke kese seha hata tan n ya yang ng ti tida dak k mencukupi di negara-negara miskin, tidak memadainya pendidikan mengenai TBC di antara para dokter, kurangnya biaya untuk obat, sarana diagnostik dan pengawasan kasus TBC TB C sert sertaa ad adan anya ya ep epid idem emii HIV HIV teru teruta tama ma di Afri Afrika ka da dan n Asia Asia (Amin Amin,, XXXX XXXX). ). Di negara negara maju maju dapat dapat dikata dikatakan kan penyaki penyakitt TBC dapat dapat dikend dikendali alikan kan,, nam namun un ada adanya nya penin peningka gkatan tan kasus kasus penyak penyakit it HIV merupa merupakan kan ancama ancaman n yang yang san sangat gat potens potensial ial dalam dalam peningkatan kasus penyakit TBC baru. Pada tahun 1995 di seluruh dunia terdapat 17 juta kasus infeksi HIV dan kira - kira ada 6 juta kasus AIDS pada orang dewasa dan anak sejak timbulnya pandemi HIV. Kira-kira sepertiga dari semua orang yang terinfeksi HIV juga teinfeksi tuberkulosis, Dari jumlah ini 70% berada di Afrika, 20% di Asia dan 80% di
Amerika
latin
(Crofton,
XXXX).
WHO WH O mencan mencanangk angkan an kedarur kedarurata atan n global global penyak penyakit it TBC pada pada tahun tahun 1993, 1993, kar karena ena di sebagi seb agian an besar besar negara negara di dunia, dunia, penyaki penyakitt TBC tidak tidak ter terkend kendali ali.. Hal ini diseba disebabkan bkan banyaknya penderita TBC yang tidak berhasil disembuhkan (Depkes, XXXX). Dinegaranegara miskin kematian TBC merupakan 25% dari seluruh kematian yang sebenarnya dapat dicegah. Daerah Asia Tenggara menanggung bagian yang terberat dari beban TBC global
yakni
sekitar
38%
dari
kasus
TBC
dunia
(Depkes,
XXXX).
Pada tahun 1995, ada sekitar 9 juta pasien TBC baru dan 3 juta kematian akibat TBC di dunia. Diperkirakan 7-8 juta yang terkena TBC di negara berkembang, ini terjadi karena
tidak ada peningkatan yang signifikan di dalam upaya pencegahannya dalam tahun 19992020. WHO memperkirakan dalam dua dekade pertama di abad 20, satu miliar orang akan terinfeksi per 200 orang berkembang menjadi TBC aktif dan 70 juta orang akan mati akibat penyakit ini (Nelson, (Nelson, XXXX). Penyebab Penyebab kematian wanita akibat TBC lebih banyak daripada akibat kehamilan, persalinan dan nifas. Sekitar 75% pasien TBC adalah kelompok usia yang paling produktif secara ekonomis (15-50 tahun) (Depkes, XXXX). Diperkirakan seorang pasien TBC dewasa, akan kehilangan rata-rata waktu kerjanya 3 sampai sam pai 4 bulan. bulan. Hal terseb tersebut ut beraki berakibat bat pada kehila kehilangan ngan pendapat pendapatan an tahuna tahunan n rumah rumah tangg ta nggan anya ya seki sekita tarr 20 - 30 %. Jika Jika meni mening ngga gall ak akib ibat at TB TBC, C, ma maka ka ak akan an kehil kehilan anga gan n p pen endap dapat atan anny nyaa se seki kita tarr 15 ta tahu hun. n. Se Sela lain in meru merugi gika kan n se seca cara ra ek ekon onom omis is,, TBC TBC ju juga ga member mem berika ikan n dampak dampak buruk buruk lainny lainnyaa secara secara sosial sosial - sti stigma gma bahkan bahkan dikuci dikucilka lkan n oleh oleh masyarakat
(Achmadi,
XXXX).
Di Indonesia, TBC merupakan masalah utama kesehatan masyarakat. Jumlah pasien TBC di Indonesia merupakan ke-3 terbanyak di dunia setelah India dan Cina dengan jumlah pasie pasien n sekit sekitar ar 10% dari dari total total jumlah jumlah pasien pasien TBC diduni didunia. a. Diperk Diperkir irakan akan pada tahun tahun XXXX, setiap tahun ada 539.000 kasus baru dan kematian 101.000 orang sedangkan angka kematian di Indonesia tahun XXXX sebesar 41/100.000 penduduk. Insidensi kasus TBC BTA positif sekitar 110 per 100.000 penduduk. Pada tahun 1995-1998, cakupan penderita TBC dengan strategi DOTS baru mencapai 10% dan eror rate pemeriksaan b bel elum um di dihi hittung ung deng dengan an bai baik mesk meskiipun pun cu curre ra ratte leb ebih ih besa besarr dar dari 85% 85% se serrta penatalaksanaan penderita dan pencatatan pelaporan belum seragam (Depkes XXXX). Titik berat penanggulangan program TB saat ini di tekankan pada penemuan penderita baru lebih dari atau sama dengan 70 %, angka konversi lebih dari atau satu dengan 80 %, angka kesembuhan lebih besar atau sama dengan 85 %, angka pemeriksaan laboratorium kecil dari atau sama dengan 5 %, di harapkan dapat segera tercapai. Namun sampai saat ini angka indikator tersebut masih belum tercapai, hal ini dapat dimaklumi mengingat terjadinya TB Paru adalah multicausal (disebabkan oleh banyak faktor) (Depkes, XXXX) Sumber Sum ber penular penularan an penyak penyakit it TBC adalah adalah penderi penderita ta TBC dengan dengan BTA (+). (+). Apabil Apabilaa penderita TBC batuk, berbicara, atau bersin dapat menularkan kepada orang lain. Tetapi faktor risiko yang berperan penting dalam penularan penyakit TBC diantaranya faktor kependudukan kependu dukan dan faktor faktor lingkungan. lingkungan. Faktor kependudukan kependudukan diantaranya diantaranya adalah jenis
kelamin, umur, status gizi, dan, kondisi sosial ekonomi. Sedangkan faktor lingkungan diantaranya lingkungan dan ketinggian wilayah, untuk lingkungan meliputi kepadatan penghu penghuni, ni, lantai lantai rumah, rumah, ventila ventilasi, si, pencaha pencahayaa yaan, n, suh suhu, u, kel kelemb embaba aban, n, dan keting ketinggia gian n wi wila laya yah h (A (Ahm hmad adi, i, XXXX XXXX). ). Pe Pene neli liti tian an Chapm Chapman an et al meng mengat atak akan an bahwa bahwa fa fakt ktor or lingkungan dan sosial, kepadatan penghuni, serta kemiskinan berperan dalam timbulnya kejadian TBC. Hasil penelitiannya menunjukkan adanya hubungan antara kejadian TBC pada anak-anak yang tinggal dengan satu atau lebih orang dewasa yang menderita TBC (Nelson,
XXXX).
Penyakit TB Paru yang juga dipengaruhi oleh faktor lingkungan terutama lingkungan dalam dal am rumah rumah serta serta peril perilaku aku penghun penghunii dalam dalam rumah rumah karena karena dapat dapat memepe memepengar ngaruhi uhi kejadian kejadi an penyakit, penyakit, konstruksi konstruksi dan lingkungan lingkungan rumah yang tidak memenuhi memenuhi syarat syarat dapat menjadi faktor risiko sumber penularan berbagai penyakit infeksi terutama ISPA (Infeksi Salu Salura ran n Pern Pernaf afas asan an Akut Akut)) da dan n TB Pa Paru ru (D (Dep epke kes, s, XXXX) XXXX).. Bebe Bebera rapa pa penel penelit itia ian n menunjukkan bahwa rumah yang tidak memenuhi syarat kesehatan dapat mempengaruhi ke keja jadi dian an pe peny nyak akit it TBC TBC se seper pertt ha hasi sill penel penelit itia ian n Dahl Dahlan an (2 (200 000) 0) meng mengat ataka akan n bahwa bahwa pencahayaan, ventilasi yang buruk dan kepadatan penghuni yang tinggi merupakan faktor yang dapat mempengaruhi kejadian penyakit TB Paru di Kota Jambi. Penelitan Edwan (X (XXX XXX) X) menu menunj njuk ukkan kan ba bahw hwaa ke kele lemb mbaba aban n ruma rumah h ya yang ng ti tida dak k meme memenu nuhi hi syar syarat at mempengaruhi dengan kejadian TB Paru di Kecamatan X. Sedangkan Penelitian Ayunah (XXXX) (XX XX) menunj menunjukka ukkan n hasil hasil bahwa bahwa ventil ventilasi asi dalam dalam rumah rumah yang yang kur kurang ang baik baik dapat dapat mempengaruhi
kejadian
TB
Paru
di
Kecamatan
Y.
Di Kota Z, TBC merupakan penyakit lama yang masih tetap ada, pada triwulan pertama tahun XXXX jumlah penderita baru 316 orang ditambah ditambah sembilan sembilan penderita kambuhan. Sela Selama ma ta tahun hun XXXX XXXX te terd rdapa apatt 1.75 1.759 9 pe pende nderi rita ta TBC TBC ba baru ru di dita tamb mbah ah 61 pe pende nderi rita ta kambuhan dengan Case Detection Rate (CDR) sebesar 82,1 %. Pada Tahun XXXX jumlah penderita TB paru BTA (+) sebanyak 1153 kasus dengan CDR sebesar 80 %, tahun XXXX di temukan sebanyak 1092 kasus dengan CDR sebesar 70 %, dan pada tahun XXXX mengalami penurunan hanya terdapat 882 kasus dengan CDR sebesar 54,1 %. Hal ini disebabkan karena belum maksimalnya kerja PMO (pengawas minum obat) sertaa kepatuhan sert kepatuhan penderita penderita dalam menyelesaikan menyelesaikan pengobatan pengobatan yang relatif lama (Dinas (Dinas Kesehatan
Z).
Berdas Ber dasark arkan an hal-hal hal-hal terseb tersebut ut dia diatas tas,, maka maka di kota kota Z khususn khususnya ya Kecama Kecamatan tan X perlu perlu dilaku dilakukan kan peneli penelitia tian n untuk untuk menget mengetahui ahui faktor faktor ris risiko iko lingkun lingkungan gan yang yang berhubu berhubungan ngan dengan kejadian penderita TB Paru BTA positif sebagai salah satu faktor yang berperan dalam
kejadian
1.2.
penyakit
ini.
Perumusan
Masalah
Tuberkulosi Tuber kulosiss Paru adalah penyakit yang merupakan merupakan masalah masalah yang serius, banyak faktor yang mempengaruhi kejadian penyakit ini. Angka kesakitan penyakit TB Paru dengan hasil BTA (+) di Kota Z khususnya Kecamatan X masih cukup tinggi. Adanya masalah penyakit TB Paru di sebabkan oleh beberapa faktor risiko, salah satunya adalah faktor lingkungan seperti kepadatan hunian,ventilasi pencahayaan, suhu, kelembaban dan jenis lantai. Berdasarkan hal tersebut diatas maka perlu dilakukan penelitian untuk mengetahui hu hubun bunga gan n an anta tara ra fa fakt ktor or risi risiko ko ling lingku kunga ngan n de deng ngan an ke keja jadi dian an TB Pa Paru ru BTA BTA (+ (+)) di Kecamatan
X
1.3.
Kota
Z.
Pertanyaan
Penelitian
Apakah faktor risiko lingkungan berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA (+) di Kecamatan
X
Kota
Z
?
1.4.
Tujuan
1.4.1.
Tujuan
Umum
Untuk mengetahui faktor risiko lingkungan yang berhubungan dengan kejadian TB Paru BTA
(+)
di
Kecamatan
1.4.2. Tujuan
X
Kota
Z.
Tujuan khusus
1. Untu Untuk k
yang
meng menget etah ahui ui
ingin
di
capai
Khusus dalam
penelitian
ini
adalah
:
ga gamb mbar aran an fakt faktor or risi risiko ko li ling ngku kung ngan an meli melipu puti ti ke kepa pada data tan n
hunian hun ian,ve ,venti ntilas lasii pencaha pencahayaa yaan, n, suhu, suhu, kelemb kelembaban aban dan jenis jenis lantai lantai dengan dengan kejadi kejadian an penderita
TB
Paru
BTA
(+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
2. Untuk Untuk menget mengetahui ahui gambar gambaran an karakt karaktris ristik tik indivi individu du melipu meliputi ti umur, umur, jenis jenis kelami kelamin, n, pendidikan, pekerjaan, perilaku batuk dan kebiasaan merokok dengan kejadian penderita TB
Paru
(+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
3. Untuk mengetahui hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian penderita TB Paru
BTA
(+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
4. Untuk mengetahui hubungan antara ventilasi dengan kejadian penderita TB Paru BTA (+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
5. Untuk mengetahui hubungan antara pencahayaan dengan kejadian penderita TB Paru BTA
(+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
6. Untuk mengetahui hubungan antara kelembaban dengan kejadian penderita TB Paru BTA
(+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
7. Untuk mengetahui hubungan antara suhu dengan kejadian penderita TB Paru BTA (+) di
Kecamatan
X
Kota
Z.
8. Untuk mengetahui hubungan antara lantai rumah dengan kejadian penderita TB Paru BTA
(+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
9. Untuk mengetahui hubungan antara umur dengan kejadian penderita TB Paru BTA (+) di
Kecamatan
X
Kota
Z.
10. Untuk mengetahui hubungan antara jenis kelamin dengan kejadian penderita TB Paru BTA
(+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
11. Untuk mengetahui hubungan antara pendidikan dengan kejadian penderita TB Paru BTA
(+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
12. Untuk mengetahui hubungan antara pekerjaan dengan kejadian penderita TB Paru BTA
(+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
13. Untuk mengetahui hubungan antara prilaku batuk dengan kejadian penderita TB Paru BTA
(+)
di
Kecamatan
X
Kota
Z.
14. Untuk mengetahui hubungan antara kebiasaan merokok dengan kejadian penderita TB
Paru
BTA
(+)
di
1.5.
Kecamatan
X
Kota
Manfaat
Manfaat
yang
dapat
di
ambil
dari
Z.
Penelitian
penelitaian
ini
adalah
antara
lain
:
1. Mengetahui faktor risiko lingkungan yang berperan dalam timbulnya penyakit TB paru di
Kecamatan
X
Kota
Z.
2. Dapat memberikan masukan kepada pihak yang terkait dalam rangka penanggulangan dan
pencegahan
penyakit
TB
paru
di
Kecamatan
X
Kota
Z
1.6.
Ruang
Lingkup
Peneli Pen elitia tian n ini adalah adalah peneli penelitia tian n kuantit kuantitati atiff dengan dengan desain desain studi studi kasus kasus kontrol kontrol untuk untuk mengetahui adanya hubungan antara faktor risiko lingkungan dengan kejadian TB paru BTA (+) di Kecamatan X bulan Oktober tahun XXXX sampai April tahun XXXX. Penelitian dilaksanakan pada bulan Mei sampai Juni tahun XXXX di wilayah kerja empat puskesmas yang ada di Kecamatan X yaitu Puskesmas A, Puskesmas B, Puskesmas C dan Puskesmas D. Sampel yang di ambil adalah semua tersangka TB Paru yang datang berobat ke puskesmas yang berumur >15 tahun. Jumlah sampel yang diperlukan adalah 50 untuk kasus dengan hasil pemeriksaan BTA (+) dan 50 untuk kontrol dengan hasil pemeriksaan BTA (-), di mana pengambilan sampel dilakukan dengan cara sistematik random
sampling.
Faktor risiko yang diteliti adalah faktor risiko lingkungan meliputi kepadatan hunian, ventilasi venti lasi,, pencahayaan, pencahayaan, kelembaban, suhu, dan lantai lantai rumah, dengan memperhatik memperhatikan an faktor karakteristik individu sebagai faktor yang mempengaruhinya meliputi umur, jenis kelamin, pekerjaan, pendidikan, perilaku batuk dan kebiasaan merokok. Karena semua variabel yang telah disebutkan diatas memegang peranan penting timbulnya kejadian penyakit.
GAMBAR GAM BARAN AN PEM PEMANF ANFAAT AATAN AN PEL PELAYA AYANAN NAN KESE KESEHATA HATAN N OLEH PEMEGANG KARTU JPK GAKIN DI WILAYAH PUSKESMAS KELURAHAN X
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi dalam usaha mewujudkan suatu tingkat kehidupan masyarakat secara optimal. Setiap orang memp me mpuny unyai ai ha hak k ya yang ng sa sama ma da dala lam m memp memper erol oleh eh de dera raja jatt keseha kesehata tan n ya yang ng optim optimal al,, mendapatkan pelayanan yang baik dari instansi pelayanan kesehatan dan sebagainya. Untuk dapat melaksanakan hal tersebut maka diperlukan pembangunan kesehatan dan penyelenggaraan upaya pemeliharaan kesehatan ke arah yang lebih baik. Berdasarkan Unda Un dang ng-U -Und ndan ang g tent tentan ang g Ke Kese seha hata tan n Nomo Nomorr 23 Ta Tahu hun n 19 1992 92,, sa sala lah h sat atu u bent bentuk uk penyelenggaraan upaya pemeliharaan kesehatan adalah Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat Masy arakat (JPKM). Jaminan pemeliharaa pemeliharaan n kesehatan kesehatan masyarakat masyarakat adalah suatu cara pen penye yele leng nggar garaa aan n
pemel pemelih ihar araa aan n
ke kese seha hata tan n
ya yang ng
parip paripur urna na
(p (pre reve vent ntif if,,
pr prom omot otif if,,
rehabi reh abilit litati atif, f, dan kurati kuratif) f) berdas berdasark arkan an asas asas usaha usaha bersam bersamaa dan kekelua kekeluarga rgaan, an, yang yang berkesinambungan dan dengan mutu yang terjamin serta pembiayaan yang dilaksanakan secara
praupaya
(http://www.jpkm-online.net).
Selanjutnya dalam pasal 66 ayat (1) UU No. 23 tahun 1992 dinyatakan bahwa Pemerintah mengembangkan, membina dan mendorong jaminan pemeliharaan kesehatan masyarakat sebagai cara yang dijadikan landasan setiap penyelenggaraan pemeliharaan kesehatan, yang yan g pembia pembiayaa yaanny nnyaa dilaks dilaksanak anakan an secara secara pra upaya, upaya, ber berasa asaska skan n usaha usaha bersam bersamaa dan kekeluargaan
(Depkes
RI,
1997).
Dampak Dam pak dari dari krisis krisis monete moneterr sejak sejak beberap beberapaa tahun tahun ter terakh akhir ir berlan berlanjut jut menjad menjadii krisis krisis ekonomi sehingga menimbulkan dampak negatif pada semua sektor usaha yang dirasakan semu semuaa ka kala lang ngan. an. Damp Dampak ak da dari ri kris krisis is ek ekono onomi mi berla berlanj njut ut pa pada da se sekt ktor or ke kese seha hata tan, n, masyarakat mengeluhkan tidak mampu membiayai pelayanan kesehatan terutama bagi penduduk kurang mampu (miskin). Itu semua karena menurunnya tingkat pendapatan dan daya
beli
masyarakat,
serta
meningkatnya
biaya
kesehatan.
Kemiskinan dapat mengancam status kesehatan dengan meningkatnya angka kesakitan dari penduduk miskin yang disebabkan oleh menurunnya akses masyarakat terhadap pengetahuan dan informasi serta rendahnya kemampuan untuk mengakses pelayanan.
Peru Peruba baha han n pola pola pe peny nyaki akitt ak akib ibat at pe perg rges eser eran an de demo mogr graf afi, i, ke kema maju juan an te tekno knolo logi gi dan perub perubaha ahan n pola pola pelaya pelayanan nan kedokte kedokteran ran,, pening peningkat katan an pengangg penganggura uran n akan member memberii pengar pengaruh uh terhada terhadap p sistem sistem pembia pembiayaa yaan n keseha kesehatan tan dalam dalam upaya upaya mewuju mewujudkan dkan deraja derajatt keseha kes ehatan tan yang yang optima optimal. l. Di sisi sisi lain lain bahwa bahwa siste sistem m pembay pembayara aran n tunai tunai langsu langsung ng dari dari kantong konsumen (out of pocket) dapat memberatkan masyarakat terutama mereka yang tergol tergolong ong kurang kurang mampu mampu dan pembay pembayara aran n melalu melaluii mekani mekanisme sme asuran asuransi si atas atas tagiha tagihan n pem pembe berri
pela pelay yanan anan
kese keseha hata tan n
tel telah
mendo endoro rong ng
kena kenaik ikan an
bi biay ayaa
kese keseha hattan. an.
Salah satu arah kebijakan pembangunan kesehatan adalah pengembangan sistem jaminan ke kese seha hata tan n teru teruta tama ma ba bagi gi pe pend ndudu uduk k mi misk skin in.. Pr Prog ogra ram m in inii se seben benar arny nyaa meru merupa pakan kan kontinuitas pelayanan yang telah dilakukan pemerintah untuk meningkatkan aksesibilitas pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Peran Pemerintah sebagai safe guarding tersebut melahirkan kebijakan baru bagi jaminan kesehatan bagi rakyat miskin. Untuk keluar dari permasalahan tersebut ditetapkan visi Indonesia Sehat XXXX dengan salah satu sat u misiny misinyaa yaitu yaitu mem memeli elihar hara, a, mening meningkat katkan kan pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan yang yang bermut bermutu, u, merata, dan terjangkau serta memelihara dan meningkatkan kesehatan individu, keluarga dan masyarakat termasuk lingkungannya. Untuk mencapai visi dan misi telah ditetapkan beber beberapa apa indika indikator tor salah salah satuny satunyaa yaitu yaitu 100% 100% keluar keluarga ga miskin miskin mendapa mendapatt pelaya pelayanan nan kesehatan
(Depkes,
1999).
Dalam UUD 1945 pasal 34 mengamanatkan fakir miskin dan anak-anak terlantar menjadi tanggung jawab negara. Salah satu bentuk perwujudan amanat UUD 1945, yang harus dilaksanaka dilak sanakan n adalah kepedulian terhadap pemenuhan pemenuhan kebutuhan kebutuhan pelayanan pelayanan kesehatan, kesehatan, utamanya pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Pemerintah menjamin pembiayaan pelayanan kesehatan masyarakat miskin. Tetapi, bila dilihat dari anggaran kesehatan yang dikeluarkan dikel uarkan pemerintah pemerintah termasuk termasuk paling rendah dibandingkan dibandingkan dengan sesama negara berkembang lainnya. Pengeluaran untuk kesehatan di Indonesia berkisar 1,6% dari GDP, sement sem entara ara rata-r rata-rata ata di negara negara berkem berkemban bang g 4,5% 4,5% dar darii GDP (D (Depke epkess RI, XXXX). Di kawasan kawasa n Asia Tenggara, Indonesia merupakan negara dengan pengeluaran pengeluaran kesehatan kesehatan terendah teren dah dibandingkan dibandingkan negara-negara negara-negara lainny lainnya, a, yaitu yaitu hanya seperempat dari pengeluaran pengeluaran kesehatan Thailand dan masih lebih rendah dari Myanmar. Rendahnya investasi di bidang ke kese seha hata tan n in inii meru merupa pakan kan sa sala lah h sa satu tu fa fakt ktor or ya yang ng meny menyeb ebabk abkan an ti tida dak k mema memadai dainy nyaa pelayanan
kesehatan
dalam
menangani
masalah
kesehatan
utama.
Untuk Unt uk memeli memelihar haraa dan melind melindung ungii kesehat kesehatan an penduduk penduduk miskin miskin,, sej sejak ak tahun tahun 1998 pemerintah pemer intah telah mengembangkan mengembangkan berbagai upaya antara antara lain penyelenggaraan penyelenggaraan Jaminan Jaminan Pemelihara Pemel iharaan an Kesehatan Kesehatan bagi Keluarga Keluarga Miskin Miskin atau yang sering disebut JPKM dan JPS BK (Jaring Pengaman Sosial Bidang Kesehatan). Program tersebut telah berkembang luas secara nasional sejak krisis moneter dengan pembiayaan pemerintah dalam mengatasi dampak krisis ekonomi terhadap kesehatan keluarga miskin. Kemudian melalui UU No. 40 tahun tahun XXXX XXXX tentan tentang g SJ SJSN SN yang yang bertuj bertujuan uan member memberika ikan n jamina jaminan n ter terpenu penuhin hinya ya ke kebu butu tuha han n da dasa sarr hidup hidup la laya yak k ba bagi gi se seti tiap ap pe pese sert rtaa da dan n at atau au anggo anggota ta kelua keluarg rgan anya ya.. Pada tahun XXXX diluncurkan Program Penanggulangan Dampak Pengurangan Subsidi Energi Bidang Kesehatan (PDPSE-BK) yang kemudian berubah nama menjadi Program Komp Ko mpen ensa sasi si Pe Pengu ngura ranga ngan n Su Subs bsid idii BBM BBM Bi Bida dang ng Kese Keseha hata tan n (P (PKP KPSS-BB BBM) M) ya yang ng pengelolaannya diserahkan dan dipertanggung jawabkan oleh masing-masing rumah sakit dan
puskesmas.
Sebagai Seb agai wujud wujud kepedul kepedulian ian dan tanggun tanggung g jawab jawab serta serta komitm komitmen en Pemda Pemda Pr Provi ovinsi nsi X terhadap aksesibilitas masyarakat miskin pada pelayanan kesehatan, seperti diamanatkan dalam UUD 1945 hasil amandemen tahun XXXX pasal 33 dan 34 ayat 1, 2, dan 3, maka dilaksanakan uji coba Program JPK Gakin dimana dana untuk program tersebut berasal dari dana PKPS BBM bidang kesehatan dan anggaran Pemerintah Daerah Provinsi X. Program Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Keluarga Miskin (JPK Gakin) diluncurkan oleh Dinas Kesehatan X sejak tahun XXXX. Program JPK Gakin dibuat oleh Dinas Kese Ke seha hata tan n
da dan n
uj ujii
co coba bany nyaa
berl berlan angs gsun ung g
se sela lama ma ti tiga ga ta tahu hun, n, se sert rtaa
si sist stem emny nyaa
disempurnakan terus menerus. Program JPK Gakin ini diarahkan pada sistem asuransi kesehatan
dan
preminya
(http://www.sinarharapan.co.id/berita/0310/3
ditanggung
oleh
pemerintah 1/nas09.html).
Jamina Jam inan n Pemeli Pemelihar haraan aan Kesehat Kesehatan an bagi Keluar Keluarga ga Miskin Miskin (JPK (JPK Gakin) Gakin) adalah adalah suatu suatu jamin jaminan an pemeli pemelihar haraan aan keseha kesehatan tan yang yang diberi diberikan kan kepada kepada keluar keluarga ga miskin miskin melalu melaluii pendekatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) atau Asuransi yang p pre remi miny nyaa diba dibaya yarr oleh oleh Pe Peme meri rint ntah ah Prov Provin insi si X da dan n da dari ri an angga ggara ran n Komp Kompen ensa sasi si Pengurangan Subsidi BBM. Peserta JPK Gakin adalah semua keluarga miskin penduduk X (KTP DKI) sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) X yang diteliti ulang oleh Tim Desa Desa (Lurah (Lurah,, Kepala Kepala Puskes Puskesmas mas Kelura Kelurahan han besert besertaa kader kader kesehat kesehatan) an),, ter termas masuk uk
peserta uji coba pelayanan Gakin tahun XXXX di 5 Kecamatan se X. Serta Penghuni panti panti sosial sosial yang yang direkom direkomenda endasik sikan an oleh oleh Kepala Kepala Dinas Dinas Bina Bina Mental Mental dan Spirit Spiritual ual Provinsi
X
(http://yankes-utara.X.go.
id/berita.php?bid=70).
Masyarakat miskin di X dibagi atas empat kategori. Kategori pertama adalah orang miskin yang memang harus dirawat gratis 100 persen. Kategori kedua, orang miskin dengan KTP X, tetapi tidak mendapatkan kartu Jaminan Pemeliharaan Kesehatan bagi Keluar Kel uarga ga Miskin Miskin (JPK (JPK Gakin) Gakin) dan mengha menghadapi dapi masala masalah h biaya biaya pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan.. Mereka Mer eka diberi diberi surat surat ketera keteranga ngan n tidak tidak mampu mampu (SKTM (SKTM)) dari dari RT/RW. RT/RW. Kat Kategor egorii ketiga ketiga adalah orang miskin yang tidak mempunyai kartu JPK Gakin dan tidak bisa mendapatkan surat keterangan tidak mampu dari RT karena tidak mempunyai KTP X. Dan kategori keempa kee mpat, t, orang orang miskin miskin rujukan rujukan nasion nasional al dari dari seluru seluruh h Indone Indonesia sia yang yang ber berobat obat ke X (http://www.sarwono.net/berita.php?id=184). Berdasarkan data BPS, jumlah penduduk miskin di X pada tahun XXXX bertambah sekitar 70.000 orang. Dari sekitar 560.000 orang pada tahun XXXX menjadi 630.000 orang. Pertambahan sekitar 15.000 kelurga miskin hanya diantisipasi dengan penambahan 6.00 6.000 0 ka kart rtu u ga gaki kin n ba baru ru ya yang ng dite diterb rbit itka kan n di ta tahun hun XXXX XXXX.. Di Dina nass Kese Kesehat hatan an te tela lah h menerbitkan 154.121 kartu gakin sejak tahun XXXX hingga XXXX. Ketidakseimbangan an anta tara ra juml jumlah ah ka kart rtu u gakin gakin dan warg wargaa mi misk skin in te terl rlih ihat at dari dari ju juml mlah ah pe peme mega gang ng su sura ratt keterangan
tidak
mampu
(SKTM)
yang
mencapai
47.000
keluarga
(http://kompas.com/kompas-cetak/0712/15/metro/4080512.htm). Kemampuan seseorang atau keluarga dalam mengakses/mencapai pelayanan kesehatan adalah berbeda-beda. Bagi orang kaya hal ini bukan merupakan masalah, mereka bisa memilih pelayanan kesehatan sesuai keinginan. Sedangkan bagi keluarga miskin akan menjadi masalah tersendiri. Beberapa kendala yang dihadapi dalam pemberian pelayanan kesehatan antara lain masyarakat yang tidak mampu mengakses pelayanan kesehatan yang yang te ters rsedi ediaa karen karenaa ke kete terb rbat atas asan an sa sara rana na da dan n pr pras asar arana ana,, ni nila laii so sosi sial al dan buday budayaa masyarakat masy arakat,, pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan yang tidak sesuai dengan kebutuhan/harapan kebutuhan/harapan,, kualitas kualitas penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang rendah, serta alokasi dan penggunaan sumber da daya ya untuk untuk pe peny nyam ampai paian an pe pela laya yana nan n ya yang ng tida tidak k mema memadai dai (S (Suk ukoc oco o dkk, dkk, XXXX XXXX). ). Pemanfaatan pelayanan kesehatan adalah hasil dari proses pencarian pelayanan kesehatan oleh seseorang maupun kelompok, dalam hal ini adalah keluarga miskin yang memiliki
kartu kar tu JP JPK K Gakin. Gakin. Penget Pengetahua ahuan n tentan tentang g faktor faktor yang yang mendor mendorong ong indivi individu du membel membelii pelayanan kesehatan merupakan informasi kunci untuk mempelajari utilisasi pelayanan kesehatan. Mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi pencarian pelayanan kesehatan berar berarti ti juga juga menget mengetahu ahuii faktor faktor-fa -fakto ktorr yang yang mempen mempengar garuhi uhi pemanf pemanfaata aatan n (util (utilisa isasi) si)
pelayanan
kesehatan
(Ilyas,
XXXX).
Wilayah X merupakan salah satu wilayah administrasi dari Provinsi X. Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Provinsi X, sampai dengan tahun XXXX, jumlah kartu JPK Gakin yang telah didistribusikan kepada keluarga miskin di wilayah X adalah sebanyak 12.085 KK. Jumlah ini mengalami peningkatan dari tahun XXXX sebanyak 1.284 KK dari 10.801 KK. Kelurahan X merupakan kelurahan dengan jumlah keluarga miskin paling banyak di kecamatan Jagakarsa yang terlihat dari jumlah keluarga miskin penerima pener ima dana BLT tahun XXXX, yaitu sebanyak 209 rumah tangga. Jumlah Jumlah pemega pemegang ng kartu JPK Gakin di Kelurahan X berdasarkan data yang diperoleh dari Puskesmas adalah sebanyak 106 KK. Pada tahun XXXX total kunjungan pasien pemegang kartu JPK Gakin adal adalah ah
89
kunj kunjun unga gan, n,
deng dengan an
ra rattaa-rrat ataa
kunj kunjun unga gan n
6,99 6,99% %
tiap
bul bulan anny nya. a.
Hal ini menjad menjadii pertan pertanyaa yaan n pentin penting g karena karena pemeri pemerinta ntah h telah telah menyed menyediak iakan an sarana sarana pengobatan gratis bagi keluarga miskin, namun sayang hal ini belum dimanfaatkan secara maksim mak simal al oleh oleh keluar keluarga ga miski miskin. n. Serta, Serta, masih masih banyak banyaknya nya warga warga miski miskin n yang yang mas masih ih kurang
memahami
dan
mengerti
betapa
pentingnya
JPK
Gakin.
Masih rendahnya pemanfaatan pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh beberapa faktor yang berkaitan dengan pemanfaatan pelayanan kesehatan. Green (1980) menggambarkan bahwa ada tiga faktor yang mendorong dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan, yaitu faktor predisposing (meliputi pengetahuan, sikap, keyakinan, nilai-nilai, dan persepsi), faktor enabling (ketersediaan fasilitas kesehatan, keterjangkauan biaya, jarak dan fasilitas transp tra nsport ortasi asi), ), dan faktor faktor reinfo reinforci rcing ng (dukung (dukungan an dar darii pemimp pemimpin, in, tokoh tokoh masyar masyaraka akat, t, ke kelu luar arga ga,, dan oran orang g tua) tua).. Se Seda dangk ngkan an Ande Anders rsen en (1 (197 975) 5) meng mengel elom ompo pokk kkan an fa fakt ktor or de dete term rmin inan an da dala lam m pe pema manf nfaa aata tan n pe pela laya yana nan n keseha kesehata tan n menj menjad adii 3 kateg kategor ori, i, yiat yiatu u ka kara rakt kter eris iset etik ik pred predis ispo posi sisi si (j (jen enis is kelam kelamin in,, umur umur,, dan st stat atus us pe perk rkaw awin inan an,, ti tingk ngkat at pendidikan, pekerjaan, kepercayaan kesehatan, dll), karakteristik kemampuan (terdiri dari sumber sum ber daya daya keluar keluarga ga dan sumber sumber daya daya masyar masyaraka akat), t), dan karakt karakteri eristi stik k kebutuh kebutuhan an (penilaian
individu
dan
penilaian
klinik
terhadap
suatu
penyakit)
Dengan mempelajari pemanfaatan pelayanan kesehatan banyak manfaat yang diperoleh yaitu: 1. Untu Untuk k meng mengga gamb mbar arka kan n hu hubun bunga gan n an anta tara ra be berb rbag agai ai fa fakt ktor or pe pene nent ntu u pe pema manf nfaa aatan tan pelayanan 2.
Unt ntuk uk
3. Untu Untuk k
mempr empred ediiksi ksi
kebu kebuttuhan uhan
pel pelayan ayanan an
mene menent ntuk ukan an dist distri ribu busi si pe pela laya yana nan n
kes kesehat ehatan an
ke kese seha hata tan n
mas asaa
it itu u
menda endattang. ang.
mera merata ta at atau au ti tida dak. k.
4. Untuk memperkirakan bagaimana cara mengubah atau memanipulasi variabel yang dikehendaki
yang
terkait
dengan
kebijakan
tertentu.
5. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii dampakdampak-dam dampak pak progra program m kesehat kesehatan an yang yang baru. baru. (Az (Azwar war,, 1998) 1998)
1.2
Rumusan
Masalah
Jamina Jam inan n Pemeli Pemelihar haraan aan Kesehat Kesehatan an bagi Keluar Keluarga ga Miskin Miskin (JPK (JPK Gakin) Gakin) adalah adalah suatu suatu jamin jaminan an pemeli pemelihar haraan aan keseha kesehatan tan yang yang diberi diberikan kan kepada kepada keluar keluarga ga miskin miskin melalu melaluii pendekatan Jaminan Pemeliharaan Kesehatan Masyarakat (JPKM) atau Asuransi yang p pre remi miny nyaa diba dibaya yarr oleh oleh Pe Peme meri rint ntah ah Prov Provin insi si X da dan n da dari ri an angga ggara ran n Komp Kompen ensa sasi si Pengurangan Subsidi BBM. Peserta JPK Gakin adalah semua keluarga miskin penduduk X (KTP DKI) sesuai dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) X yang diteliti ulang oleh Tim Ti m
Desa Desa
(L (Lur urah ah,,
Kepa Kepala la
Puske uskesm smas as
Kel Kelur urah ahan an
bes beser ertta
kade kaderr
kes kesehat ehatan an..
Kemiskinan dapat mengancam status kesehatan dengan meningkatnya angka kesakitan dari penduduk miskin yang disebabkan oleh menurunnya akses masyarakat terhadap pengetahuan pengetahuan dan informasi informasi serta rendahnya rendahnya kemampuan kemampuan untuk mengakses pelayanan keseha kes ehatan tan.. Pemanf Pemanfaat aatan an pelaya pelayanan nann n keseha kesehatan tan yang yang diliha dilihatt dari dari jumlah jumlah kunjunga kunjungan n pemegang kartu JPK Gakin di Puskesmas relatif masih rendah, pada tahun XXXX ratarata
pemanfaatan
sebesar
6,99%
per
bulannya.
Berd Be rdas asar arka kan n la lata tarr be bela lakan kang g di atas atas,, rumu rumusa san n masa masala lah h dalam dalam pe penel nelit itia ian n in inii be belu lum m diketahuinya gambaran faktor penentu pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh keluarga mis iski kin n
peme pemega gang ng
1.3
kart kartu u
JP JPK K
Gaki Gakin n
di
wi willayah ayah
Puske uskesm smas as
Kel Kelur urah ahan an
Pertanyaan
X". X".
Penelitian
1. Bagaimana gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin
di
wilayah
Puskesmas
kelurahan
X?
2. Bagaimana gambaran Karakteristik keluarga miskin (pendidikan KK, pekerjaan KK, p pen engh ghas asil ilan an)) pe peme mega gang ng ka kart rtu u JPK JPK Gaki Gakin n di wila wilaya yah h Pusk Puskes esma mass ke kelu lura raha han n X? 3. Bagaimana gambaran Faktor Predisposing (pengetahuan tentang manfaat kartu JPK Gakin, pengetahuan pengetahuan tentang tentang cara mengakses pelayanan, persepsi terhadap pelayanan) dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas
kelurahan
X?
4. Bagaim Bagaimana ana gambar gambaran an Faktor Faktor Enabli Enabling ng (keter (keterjan jangkau gkauan an jar jarak ak dan biaya) biaya) dalam dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas kelurahan
X?
5. Bagaimana gambaran Faktor Reinforcing (pengambilan keputusan) dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas kelurahan X?
1.4
Tujuan
1.4.1
Penelitian
Tujuan
Umum
Menget Men getahu ahuii gambar gambaran an pemanf pemanfaat aatan an pelaya pelayanan nan keseha kesehatan tan oleh oleh pemega pemegang ng kartu kartu JPK Gakin
di
wilayah
1.4.2
Puskesmas
kelurahan
Tujuan
X. Khusus
1. Meng Menget etah ahui ui ga gamb mbar aran an Kara Karakt kter eris isti tik k ke kelu luar arga ga mi misk skin in (p (pen endi didi dika kan, n, peker pekerja jaan an,, pen pengh ghas asil ilan an)) pe peme mega gang ng ka kart rtu u JPK JPK Gaki Gakin n di wila wilaya yah h Puske uskesm smas as ke kelu lura raha han n X. 2. Mengetahui gambaran Faktor Predisposing (pengetahuan tentang manfaat kartu JPK Gakin, pengetahuan pengetahuan tentang tentang cara mengakses pelayanan, persepsi terhadap pelayanan) dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas
kelurahan
X.
3 Menget Mengetahu ahuii gambar gambaran an Faktor Faktor Enabli Enabling ng (keter (keterjan jangkau gkauan an jar jarak ak dan biaya) biaya) dalam dalam pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas kelurahan 4
Meng Menget etah ahui ui
X. ga gamb mbar aran an
Fakt Fa ktor or
Rein Reinfo forc rcin ing g
(p (pen enga gamb mbil ilan an
ke kepu putu tusa san) n)
da dala lam m
pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas kelurahan
X.
1.5
1.5.1
Manfaat
Bagi
Penelitian
Dinas
Kesehatan
Provinsi
X
Hasil penelitian ini dapat menjadi masukan bagi Dinas Kesehatan sebagai penyelenggara Progra Pro gram m JP JPK K Gakin Gakin di Pr Provi ovinsi nsi X, untuk untuk selalu selalu melakuk melakukan an pemant pemantauan auan ter terhada hadap p p pem eman anfa faat atan an pe pela laya yana nan n ke kese seha hata tan n oleh oleh kelua keluarg rgaa mi misk skin in,, se sehi hing ngga ga da dapa patt di disu susu sun n perencanaan kesehatan yang lebih baik berkaitan dengan penyediaan pelayanan kesehatan yang
lebih
baik
1.5.2
bagi
keluarga
Bagi
miskin Puskesmas
Hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan masukan dan sarana evaluasi bagi Puskesmas dalam meningkatkan pelayanan kesehatan bagi keluarga miskin agar keluarga miskin dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan yang ada dengan menggunakan kartu JPK
Gakin
1.5.3
yang Bagi
dimiliki. Penulis
Pene Peneli liti tian an in inii diha dihara rapk pkan an da dapat pat mena menamb mbah ah penge pengeta tahua huan n da dan n wawa wawasa san n menge mengena naii pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Kelurahan X.
1.6
Ruang
Lingkup
Penelitian
Penelitian dilakukan untuk mengetahui gambaran pemanfaatan pelayanan kesehatan oleh pemegang kartu JPK Gakin di wilayah Puskesmas kelurahan X. Penelitian dilakukan selama bulan Mei-Juni XXXX di RW 06 Kelurahan X. Informasi mengenai kareakteristik ke kelu luar arga ga mi misk skin in,, fa fakt ktor or pred predis ispo posi sing, ng, fa fakt ktor or enabl enablin ing, g, fa fakt ktor or re rein info forc rcin ing g da dala lam m pemanfaatan pelayanan kesehatan diperoleh dari keluarga miskin pemegang kartu JPK Gakin, Kepala Puskesmas, Petugas Gakin Puskesmas dan Ketua RW 06. Rancangan penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan metode FGD (Focus Group Discussion) dan wawancara mendalam (indepth interview).
PERANAN PERAN AN KELUAR KELUARGA GA TERHAD TERHADAP AP PERILA PERILAKU KU HIDUP SEHAT LANJUT USIA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS X
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Pembangunan kesehatan di Indonesia diarahkan pada peningkatan kualitas hidup manusia dan masyarakat termasuk usia lanjut. Berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 1988 pasal 1 ayat 2 tentang kesejahteraan lanjut usia dinyatakan bahwa lanjut usia (lansia) adalah seseorang seseorang yang telah mencapai usia 60 tahun keatas. Keberhasilan Keberhasilan pembangunan dalam bidang kesehatan mengakibatkan mengakibatkan meningkatny meningkatnyaa Usia Harapan Hidup (UHH) dari 66,7 tahun untuk perempuan dan 62,9 tahun untuk laki-laki pada tahun 1995 menjadi 71 tahun untuk perempuan dan 67 tahun untuk laki-laki di tahun XXXX. Tahun 2020 diproyeksikan jumlah penduduk yang berusia diatas 60 tahun akan berjumlah 28,8 juta jjiiwa
at atau au
11,3 11,34% 4%
dar dari
se selluruh uruh
pend pendud uduk uk
Indon ndones esiia
(Depk Depkes es
RI, RI,
XXXX) XXX)..
Meningkatny Menin gkatnyaa jumlah jumlah penduduk penduduk lansia lansia akan menimbulkan menimbulkan permasalahan permasalahan di berbagai berbagai aspek kehidupan lansia, baik secara individu maupun dalam kaitannya dengan keluarga dan masyarakat. Permasalahan tersebut berupa aspek kesehatan fisik, psikologis, sosial da dan n ekono ekonomi mi.. Dari Dari se seki kian an ba bany nyak ak pe perm rmas asal alaha ahan n ya yang ng di diha hadap dapi, i, keseha kesehata tan n da dan n ke kese seja jaht hter eraa aan n meru merupa paka kan n masa masala lah h ya yang ng mend mendom omin inas asii dalam dalam kehid kehidup upan an mere mereka. ka. Polaa penyaki Pol penyakitt lansia lansia menemp menempuh uh siklus siklus hidup hidup yang yang panjan panjang g sebelu sebelum m menimb menimbulk ulkan an komplikasi dan manifestasi klinik. Awalnya seseorang sehat, dengan bertambahnya usia dan tergantung gaya hidup yang dijalaninya dari lingkungan serta pelayanan kesehatan yang yan g diteri diteriman manya, ya, orang orang terseb tersebut ut mender menderita ita penyaki penyakitt yang yang bia biasan sanya ya dis disebut ebut sebaga sebagaii faktorr resiko fakto resiko seperti seperti hipertensi, hipertensi, diabetes mellitus, mellitus, kolesterol meninggi dan Iain-lain. Iain-lain. Apabila penyakit tersebut tidak terdeteksi atau diobati secara dini maka akan terjadi komplikasi penyakit yang menetap dalam tubuh lansia (Hadisaputro dan Martono, 2000). Berdasarkan statistik rumah sakit pusat rujukan di X diperoleh gambaran bahwa pasien lansia pada umumnya menderita kompleksitas penyakit. Penyakit utama adalah penyakit kardio kar diovas vaskul kuler, er, penyaki penyakitt paru paru menahu menahun, n, tuberk tuberkulo ulosi sis, s, infeks infeksii salura saluran n pernaf pernafasa asan, n, gang ganggu guan an penc pencer erna naan an dan dan
peny penyak akiit
tulan ulang g
dan dan
se send ndii
(Dep (Depke kess
RI, RI,
XXX XXXX). X).
Marton Mar tono o (2000) (2000) mengut mengutip ip pene peneli litia tian n Sarjad Sarjadii tahun tahun 199 1992 2 yang yang menemu menemukan kan adanya adanya perbedaan persentase tingkat keganasan penyakit lansia laki-laki dan perempuan. Pada lansia laki-laki berumur 65 tahun keatas tingkat keganansan penyakit berupa kanker kulit (11,21 (11 ,21%) %) sedang sedangkan kan lansia lansia peremp perempuan uan kanker kanker servik servikss uteri uteri (18,09 (18,09%). %). Kondis Kondisii ini tentun ten tunya ya menunt menuntut ut adanya adanya penanga penanganan nan secara secara medik medik melalu melaluii peningka peningkatan tan pelaya pelayanan nan kesehatan
reproduksi
khususnya.
Permasalahan penyakit yang dihadapi lansia tersebut karena adanya kemunduran sel-sel (prose (pr osess penuaan penuaan)) yang yang dapat dapat mempen mempengar garuhi uhi fungsi fungsi dan kemamp kemampuan uan si siste stem m tubuh tubuh termasuk syaraf, jantung dan pembuluh darah akan berdampak pada masalah kesehatan keluarga baik secara langsung maupun tidak langsung. Terutama menyangkut masalah psikis yang dirasakan lansia ketika berada di masa klimakterium yaitu dimana masa peralihan yang dilalui seorang wanita dari periode reproduktif ke periode non reproduktif yang dikenal dengan masa menopause atau andropause pada laki-laki. Oleh karena itu merupakan suatu tantangan bagi kita untuk mengupayakan lansia tetap memiliki kesiapan fisik dan mental serta adanya peningkatan perilaku hidup sehat sehingga menjadi sumber daya
manusia
yang
optimal.
Mengin Men gingat gat berbag berbagai ai kekhusu kekhususan san perjal perjalana anan n dan penampi penampilan lan penyak penyakit it pada pada lansia lansia,, pem pemer erin inta tah h mela melaks ksana anaka kan n pe pela laya yana nan n ke kese seha hata tan n la lans nsia ia se seca cara ra kompr kompreh ehen ensi siff ya yang ng berkesinam berkesinambungan bungan dan tatalaksana tatalaksana secara tim syang mencakup mencakup pelayanan pelayanan kesehatan kesehatan lansia di masyarakat, pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit dan pel pelay ayan anan an kese keseha hata tan n
lans lansia ia be berb rbas asis is ruma rumah h
sa saki kit. t. Sehu Sehubu bung ngan an de deng ngan an upay upayaa
komprehensif ini diperlukan adanya kerjasama antara masyarakat, petugas kesehatan dan instan ins tansi si yang yang berkai berkaitan tan melalu melaluii pengada pengadaan an berbaga berbagaii kegiata kegiatan n cerama ceramah, h, sy sympo mposiu sium, m, lokakar lok akarya, ya, penyul penyuluha uhan n dan penyedi penyediaan aan fasili fasilitas tas keseha kesehatan tan bagi masyar masyaraka akatt lansia lansia.. (Martono,
2000).
Program Progr am Bina Keluarga Lansia (BKL) yang dilaksanakan dilaksanakan melalui kegiatan posyandu posyandu lansia merupakan salah satu upaya pelayanan kesehatan lansia di masyarakat berbasis rumah sakit atas kerjasama antara petugas kesehatan dengan masyarakat. Program BKL merupa mer upakan kan suatu suatu wadah wadah yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh keluar keluarga ga yang yang mem memili iliki ki lansia lansia untuk untuk mengetahui, memahami, dan mampu membina kondisi dan masalah yang dihadapi lansia. Pada Pada progr program am BKL BKL ditu ditunt ntut ut peran peran ke kelu luar arga ga da dala lam m meme memenu nuhi hi ke kebu butu tuha han n la lans nsia ia
diantarany diant aranyaa berupa pemenuhan kebutuhan ekonomi, ekonomi, psikososial psikososial dan kesehatan kesehatan fisik, fisik, nutrisi makanan, serta berupaya mendorong lansia agar tetap menanamkan perilaku hidup sehat sehingga lansia tetap sehat bugar dan tidak menjadi beban (BKKBN, XXXX). Pembinaan kesehatan lansia melalui wadah BKL di posyandu lansia merupakan salah satu pendekatan dari program perawatan kesehatan masyarakat {Public Health Nursing) yang ditujukan untuk menin meningkatka gkatkan n jangkauan jangkauan dan pemerataan pemerataan pelayanan kesehatan kepada kep ada masyar masyaraka akat. t. Dengan Dengan adanya adanya pembin pembinaan aan melalu melaluii progra program m posyan posyandu du lansia lansia diharapkan terjadi peningkatan perilaku hidup sehat oleh lansia di kehidupan sehari-hari. Puskesmas X dijadikan salah satu puskesmas percontohan program posyandu lansia di Kota X. Kegiatan BKL merupakan salah satu upaya pemerintah meningkatkan status ke kese seha hata tan n da dan n kesej kesejah ahte tera raan an la lans nsia ia.. Tuju Tujuan an kegia kegiata tan n BKL BKL di diada adaka kan n ag agar ar ad adan anya ya peningkatan kepedulian keluarga lansia dalam mendukung kualitas hidup lansia melalui keaktifan mereka dalam kegiatan posyandu lansia. Namun berdasarkan cakupan program posyandu lansia tahun XXXX diketahui dari 3547 lansia sebanyak 1189 lansia yang berumur 60 tahun ke atas dan jumlah yang terbanyak di wilayah kerja Puskesmas X dibandi dib andingka ngkan n dengan dengan puskes puskesmas mas yang yang berada berada di Kota Kota X. Peneli Peneliti ti juga juga menemu menemukan kan informasi bahwa rata -rata kunjungan lansia berumur 60 tahun keatas ke posyandu lansia masih sangat sedikit yaitu sekitar 16 lansia di Kelurahan Sei Sekambing D dan 21 lansia di Kelurahan Sei Puti Putih h Barat. Barat. Sementara Sementara banyak banyak dari mereka yang berkeinginan berkeinginan terlibat terlibat dalam dal am kegiat kegiatan an posyan posyandu du lansia lansia,, namun namun dengan dengan adanya adanya ket keterb erbata atasan san fis fisik ik ditamb ditambah ah kurang dukungan dari keluarga untuk aktif di kegiatan tersebut. Lansia yang berkunjung ke posyandu mempunyai gangguan kesehatan berupa tidak normalnya tekanan darah (16%), Bronchitis (7,4%), Diabetes mellitus (4%), jantung (2%) dan Iain-lain (ginjal, IMT,
Osteoporosis)
sebesar
8%.
Peneli Pen eliti ti menghu menghubung bungkan kan kondis kondisii di lapanga lapangan n dengan dengan pendapa pendapatt Mangoen Mangoenpra prasod sodjo jo (XXXX) (XXX X) mengutip mengutip dari Wiliam bahwa keluarga keluarga adalah adalah jembatan jembatan yang menghubungkan menghubungkan seseor ses eorang ang dengan dengan kehidupa kehidupan n sosial sosial di lingku lingkungan ngan sekit sekitarn arnya ya dan berper berperan an dal dalam am membe embent ntuk uk
se sese seor oran ang g
unt untuk
mandi andirri
menga engam mbi bill
kepu keputtusan usan
dal dalam
upay upayaa
mempertahankan kualitas hidupnya. Oleh karena itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitia penel itian n mengenai mengenai gambaran gambaran peranan peranan keluarga keluarga terhadap terhadap perilaku perilaku hidup sehat lansia lansia di wilayah
kerja
Puskesmas
X
Kecamatan
X.
1.2
Permasalahan
Berdasarkan latar belakang maka permasalahan dalam penelitian ini adalah bagaimana gambar gam baran an perana peranan n keluar keluarga ga terhad terhadap ap peril perilaku aku hidup hidup seh sehat at lansia lansia di wilaya wilayah h kerja kerja Puskesmas
X
Kecamatan
1.3
X
tahun
XXXX?
Tujuan
1.3.1
Penelitian
Tujuan
Umum
Untuk mengetahui gambaran peranan keluarga terhadap perilaku hidup sehat lansia di wilayah
kerja
Puskesmas
X
1.3.2
Kecamatan
X
tahun
XXXX.
Tujuan
Khusus
1. Untuk Untuk menget mengetahu ahuii perana peranan n keluar keluarga ga dalam dalam pemenu pemenuhan han perawa perawatan tan diri diri lansia lansia di wilayah
kerja
Puskesmas
X
Kecamatan
X
tahun
XXXX.
2. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi lansia di wilayah
kerja
Puskesmas
X
Kecamatan
X
tahun
XXXX.
3. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pemenuhan pemeliharaan kesehatan lansia di
wilayah
kerja
Puskesmas
X
Kecamatan
X
tahun
XXXX. 4. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pencegahan potensi kecelakaan pada lansia di
wilayah
kerja
Puskesmas
X
Kecamatan
X
tahun
XXXX.
5. Untuk mengetahui peranan keluarga dalam pencegahan menarik diri dari lingkungan oleh
lans nsiia
di
wilayah
ke kerrja
Puskesmas
X
Kecama amatan
X
tahun
XXXX.
6. Untu Untuk k meng menget etah ahui ui pe peri rila laku ku hidu hidup p se seha hatt la lans nsia ia di wi wila laya yah h kerja kerja Pu Pusk skes esma mass X Kecamatan
X
1.4
tahun
XXXX.
Manfaat
Penelitian
1. Sebagai masukan informasi bagi masyarakat khususnya keluarga lansia dalam rangka meningkatkan
kesadaran
lansia
untuk
berperilaku
hidup
sehat.
2. Sebagi informasi bagi lansia agar menyadari sekaligus menerapkan perilaku hidup sehat
di
kehidupan
sehari-hari.
3. Sebagai masukan bagi Puskesmas X dalam meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan lansia melalui program posyandu lansia dan meningkatkan upaya promosi kesehatan bagi keluarga lansia.
PENG PE NGAR ARUH UH PE PERS RSEP EPSI SI IB IBU U BA BALI LITA TA TE TENTA NTANG NG PE PENY NYAK AKIT IT DIAR DI ARE E TE TERHA RHADAP DAP TI TIND NDAK AKAN AN PE PENC NCEG EGAHA AHAN N DI DIAR ARE E DI KELURAHAN X
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Kesehatan adalah hal mutlak yang harus diperhatikan untuk kemajuan suatu bangsa selain pendidikan dan ekonomi. Derajat kesehatan masyarakat sangat ditentukan oleh berbagai faktor yang saling mendukung satu sama lain mulai dari lingkungan, perilaku masyarakat, pelayanan
kesehatan
hingga
genetika
yang
ada
di
masyarakat.
Lingkun Lin gkungan gan adalah adalah salah salah satu satu faktor faktor yang yang memeng memengaru aruhi hi deraja derajatt kesehat kesehatan an ter terseb sebut. ut. Peranan lingkungan dalam menyebabkan timbulnya penyakit dapat bermacam-macam. Salah satunya adalah sebagai reservoir bibit penyakit. Reservoir adalah tempat hidup yang paling sesuai bagi bibit penyakit. Timbul atau tidaknya penyakit pada manusia tergantung terga ntung dari sifat-si sifat-sifat fat yang dimiliki dimiliki oleh bibit penyakit atau penjamu penjamu (Hiswani, (Hiswani, XXXX). Berkaitan Berkai tan dengan lingkungan, lingkungan, salah satu penyakit penyakit menular menular berbasis berbasis lingkungan yang masih mas ih menjad menjadii masala masalah h kesehat kesehatan an dan merupak merupakan an penyeba penyebab b kesaki kesakitan tan dan kemati kematian an anak-a ana k-anak nak di Indone Indonesia sia adalah adalah diare. diare. Diare Diare hingga hingga kini kini masih masih menjad menjadii salah salah satu satu penyebab utama kesakitan dan kematian. Epidemiologi penyakit diare dapat ditemukan pada seluruh daerah geografis dunia dan kasus diare dapat terjadi pada semua kelompok umur, tetapi penyakit penyakit berat dengan kematian yang tinggi tinggi terutama terutama terjadi pada bayi dan anak balita. Di negara berkembang anak-anak menderita diare lebih dari 12 kali dalam setahun, dan menjadi penyebab kematian dengan Case Fatality Rate 15% sampai dengan 34 34% % da dari ri semu semuaa ke kema mati tian an,, ke keba bany nyak akan an te terj rjad adii pa pada da anakanak-an anak ak (A (Ama man, n, XXXX XXXX). ). Hasil Has il Survei Survei Keseha Kesehatan tan Rumah Rumah Tangga Tangga (SKRT (SKRT)) tahun tahun XXXX, XXXX, menunj menunjukk ukkan an angka angka kematian akibat diare adalah 23 per 100 ribu penduduk dan pada balita adalah 75 per 100 ribu
balita
(Depkes
RI,
XXXX).
Menurut Depkes RI (XXXX), insiden diare berkisar antara 400 kasus per 100 penduduk, di mana 60-70% di antaranya anak-anak di bawah umur 5 tahun. Setiap anak mengalami diare rata-rata 1 sampai 2 kali setahun dan secara keseluruhan, rata-rata mengalami 3 kali episode
diare
per
tahun
(Bela
dkk,
XXXX).
Pada tahun XXXX, terjadi KLB di 16 provinsi dan 44 daerah tingkat dua di Indonesia, dan salah salah satuny satunyaa adalah adalah Provin Provinsi si X. Jumlah Jumlah penderi penderitan tanya ya sebesa sebesarr 10.980 10.980 dan 77
pen pende derrita
meni mening ngga gall
duni duniaa
aki akibat bat
peny penyak akit it
ter erse sebu butt
(Depk Depkes es
RI, RI,
XXXX XXXX). ).
Berdasarkan survei yang dilakukan Bela dkk (XXXX), diare merupakan penyakit yang sering terjadi di wilayah Puskesmas X selama tahun XXXX dengan rincian sebagai berikut
*
Tabel
sengaja
tidak
ditampilkan
*
Dari data di atas dapat dilihat bahwa kejadian angka insidens paling tinggi terjadi di Kelurahan X pada kelompok umur 0-5 tahun sebanyak 46,75 orang per 1000 penduduk . Tingginya kasus diare dapat disebabkan oleh faktor lingkungan dan perilaku masyarakat karena penyakit diare merupakan salah satu penyakit yang berbasis lingkungan (Depkes RI, 2000). 2000). Perila Perilaku ku masyar masyaraka akatt erat erat kaitan kaitannya nya dengan dengan tindaka tindakan n pencega pencegahan han yang yang dilakukan
oleh
masyarakat
dalam
meminimalisir
terjadinya
diare.
Bebera Beb erapa pa ahli ahli keseha kesehatan tan kemudi kemudian an menemu menemukan kan bahwa bahwa ada dua faktor faktor pentin penting g dari dari keadaan lingkungan lingkungan yang memengaruhi memengaruhi timb timbulnya ulnya diare, yaitu keadaan air untuk rumah tangga dan fasilitas jamban (Suharyono, 1980; WHO, 1985). Risiko kejadian diare dan diare dia re berula berulang ng lebih lebih besar besar pada pada keluar keluarga ga yang yang tidak tidak mempuny mempunyai ai jamban jamban keluar keluarga, ga, sedangkan sedang kan penyediaan penyediaan jamban umum dapat menurunkan menurunkan prevalensi prevalensi diare daripada daripada yang tidak mempunyai jamban, begitu juga dengan penyediaan fasilitas air bersih sedekat mungk ungkiin
deng dengan an
pema pemaka kaii
dapa dapatt
menu menuru runk nkan an
ris isik iko o
di diar aree
(Mun (Munir ir,,
1983 1983). ).
Dari Da ri prof profil il Keca Kecama mata tan n X dike diketa tahu huii ba bahw hwaa 88 88,1 ,14 4 % KK di Kelu Kelura raha han n X masi masih h menggunakan sumur sebagai sumber air bersihnya, dan 1,34 % masih menggunakan air su sung ngai ai.. Adap Adapun un untuk untuk sa sara rana na ja jamb mban an ke kelu luar arga ga masi masih h ad adaa 3,73% 3,73% KK ya yang ng be belu lum m mempunyai
jamban
keluarga.
Selain lingkungan, tindakan pencegahan diare juga dipengaruhi oleh pengetahuan ibu. Berdas Ber dasark arkan an hasil hasil peneli penelitia tian n Pratam Pratamaa (XXXX) (XXXX) di Bali, Bali, ibu balit balitaa yang yang mempuny mempunyai ai ting ngk kat
pengetahuan
yang
rendah
beresiko
men eng galami
kej ejaadian
diare.
Menuru Men urutt Handay Handayani ani (XXXX) (XXXX) penget pengetahu ahuan an ibu mem memeng engaru aruhi hi ti tindak ndakan an ibu ter terhad hadap ap pencegahan penyakit diare. Pengetahuan responden yang berada dalam kategori baik
berbanding
lurus
dengan
tindakan
terhadap
pencegahan.
Pengalaman atau pengetahuan yang dimiliki seseorang merupakan faktor yang sangat
berperan dalam menginterpretasikan suatu rangsangan yang diperoleh. Pengalaman masa lalu akan menyebabkan menyebabkan terjadinya terjadinya perbedaan dalam interpretasi. interpretasi. Sebelum seseorang seseorang mengadopsi perilaku baru, harus tahu terlebih dahulu apa arti atau manfaat perilaku tersebut
bagi
dirinya
atau
keluarganya
(Notoatmodjo,
XXXX).
Menurut Wolinsky (1998) bahwa masyarakat mengembangkan pengertian sendiri tentang sehat dan sakit sesuai dengan pengalaman hidupnya atau nilai-nilai yang diturunkan oleh generasi sebelumnya, maka pencegahan penyakit diare yang sering dilaporkan terjadi akibat lingkungan yang buruk tergantung persepsi masyarakat tentang diare. Artinya, jika diar diaree diper diperse seps psik ikan an se sebag bagai ai su suat atu u pe peny nyak akit it ti tida dak k se seri rius us da dan n ti tidak dak menga menganc ncam am kehidupannya maka perilaku pencegahan akan penyakit diare pun tidak terlalu serius dilakukan. Sebaliknya, jika mereka mempersepsikan bahwa diare merupakan masalah kesehatan yang perlu diwaspadai, otomatis mereka akan a kan bereaksi serius terhadap penyakit ini
dengan
mengembangkan
perilaku-perilaku
pencegahan.
Menurut Soemarno (1995), didapatkan persepsi ibu yang salah tentang diare di Boyolali. Menurut ibu penyebab diare ada yang langsung terhadap anak yaitu masuk angin, terlalu lama mandi, makan makanan rasa asam (kecut), dan tidak langsung bila ibu menyusui masuk angin atau makan makanan yang pedas-pedas, air susu menjadi jelek dan anak mender men derita ita mencre mencret. t. Tidak Tidak ada keperca kepercayaa yaan n bahwa bahwa diare diare disebab disebabkan kan oleh oleh roh halus. halus. Sehingga persepsi ibu yang salah tentang diare dan penyebabnya menghasilkan perilaku pengobatan diare pada anak sebagai berikut, mula-mula ditangani sendiri dengan ramuan tradisional, bila tidak sembuh diobati dengan pil Ciba yang dijual bebas di warungwaru wa rung ng ya yang ng te ters rseba ebarr di desa, desa, bila bila te teta tap p belum belum se semb mbuh uh bar baru u di dibaw bawaa ke pe petu tuga gass kesehatan. Menurut Luthans (XXXX), persepsi berperan penting dalam perilaku seseorang, persepsi berhubungan dengan bagaimana individu menanggapi individu lain. Karakteristik penilai dan
orang
yang
dinilai
menunjukkan
kompleksitas
persepsi
sosial.
Menurut Rosenstock dalam Muzaham (1995), kesiapan seseorang untuk melakukan suatu tindakan ditentukan oleh pandangan orang itu terhadap bahaya penyakit tertentu dan persepsi mereka terhadap kemungkinan akibat (fisik dan sosial) bila terserang penyakit tersebut. Berdasarkan data dan hasil penelitian di atas, maka penulis tertarik untuk melakukan
penelitian dengan judul "Pengaruh persepsi ibu balita tentang penyakit diare terhadap tind ndaakan
penc nceegahan
diar aree
di
Kelura urahan
1.2.
X
Kecamatan
X
tahu hun n
XXXX". X".
Permasalahan
Dari latar belakang di atas peneliti mengambil kesimpulan bahwa penyakit diare khusus pada pada anak anak balit balitaa merupa merupakan kan masala masalah h yang yang cukup cukup penting penting hari hari ini mengin mengingat gat angka angka kesakitannya yang tinggi, dan hal tersebut tidak terlepas dari peran ibu sebagai pengasuh terdekat dengan balita untuk melakukan melakukan pencegahan. Oleh karena itu dalam penelitian ini dapat dirumuskan masalah apakah ada pengaruh persepsi ibu balita tentang penyakit diare terhadap tindakan pencegahan diare di Kelurahan X Kecamatan X tahun XXXX.
1.3.
Tujuan
Penelitian
Tujuan Tuj uan peneli penelitia tian n ini untuk untuk menjel menjelask askan an persep persepsi si ibu balita balita tentan tentang g penyaki penyakitt diare diare terh te rhad adap ap tinda tindaka kan n pe penc ncega egaha han n diar diaree di Kelu Kelura raha han n X Kecam Kecamat atan an X ta tahun hun XXXX XXXX..
1.4.
Manfaat
Peneltian
1. Manfaat bagi tenaga kesehatan, pemerintah/pengambil keputusan dapat memberikan informasi tentang permasalahan terkait sehingga dapat digunakan sebagai dasar untuk mengambil keputusan dalam menentukan kebijakan untuk pencegahan dan penanganan kejadian
diare.
2. Bagi peneliti lain, penelitian ini dapat memberikan informasi baru tentang penelitian terkai terkaitt sehing sehingga ga dapat dapat menjad menjadii refere referensi nsi untuk untuk peneli penelitia tian-pe n-penel neliti itian an pengem pengembang bangan an berikutnya 3. Untuk pengembangan ilmu, penelitian ini dapat membuktikan teori yang berkaitan sekaligus dapat membuka wacana berpikir untuk pengembangan teori yang sudah ada.
PERANCANGAN
KENDALI
PI D
UNTUK
MOTOR
MENGGUNAKAN MIKROKONTROLER H8/3052
BAB 1
DC
PENDAHULUAN
1.1
Latar
Belakang
Motor DC merupakan aktuator yang sangat lazim digunakan. Ada berbagai macam alasan mengapa motor DC sangat populer digunakan. Salahsatunya adalah sistem tenaga listrik DC masih umum digunakan pada industri, automobil, dan robotika. Dan meskipun tidak ada sumber tenaga listrik DC, rangkaian penyearah dan chopper dapat digunakan untuk menghasilkan sumber listrik DC yang diinginkan. Motor DC juga digunakan karena kebutuhan
akan
variasi
kecepatan
motor
yang
lebar.
Dalam Dal am dunia dunia indust industri, ri, pengend pengendali alian an posisi posisi dan kecepa kecepatan tan motor motor DC sangat sangat penting penting.. Misa Mi saln lnya ya pa pada da indu indust stri ri plas plasti tik. k. Pa Pada da pros proses es pe peng nggu gulu lung ngan an pl plas asti tik, k, ke kece cepa pata tan n penggulungan plastik harus disesuaikan dengan kecepatan mesin pengirim plastik dan juga disesuaikan dengan jari-jari gulungan. Jika tidak maka hasil gulungan plastik tidak rapi
atau
kusut.
Pada robotika pengendalian posisi dan kecepatan motor DC juga sangat penting misalnya dalam Kontes Robot Indonesia (KRI) dan Kontes Robot Cerdas Indonesia (KRCI). Robot harus har us dapat dapat berger bergerak ak cepat cepat dan tepat, tepat, meskip meskipun un ter terdapa dapatt berbaga berbagaii halanga halangan n ataupun ataupun gangguan. Karena itu pergerakan robot memerlukan pengaturan posisi dan kecepatan motor
yang
baik
agar
tujuan
yang
diinginkan
dapat
tercapai.
Karena Kar ena it itula ulah h kendali kendali PI PID D diperl diperluka ukan n disini disini yaitu yaitu untuk untuk mengend mengendali alikan kan posisi posisi dan kecepatan motor DC. Pengendali PID merupakan pengendali yang umum digunakan da dala lam m berba berbagai gai maca macam m pros proses es indu indust stri ri.. Popu Popula lari rita tass penge pengenda ndali li PI PID D di dise seba babka bkan n khususnya karena performansinya yang baik dalam jangkauan yang lebar dari berbagai kondisi operasi dan khususnya dalam kesederhanaan fungsi PID, yang memungkinkan engineer
untu ntuk
mengop opeerasika kan nnya
seca carra
simpel
dan
lang ngssung.
Unt ntu uk
mengimplementasikan pengendali PID, tiga parameter harus ditentukan pada proses yang dikenda dik endalik likan an yang yang melipu meliputi ti propor proportio tional nal gain, gain, integr integral al gain, gain, dan deriva derivati tive ve gain. gain.
1.2
Tujuan
Penulisan
Tujuan Tujua n penulisan penulisan skripsi skripsi ini yaitu yaitu untuk merancang merancang suatu pengendali pengendali motor DC dengan
kendali PID berbasis mikrokontroler H8/3052 dengan PC sebagai pemberi set point,
pengukur
data,
1.3
dan
penyimpan
Pembatasan
data.
Masalah
Penul Penulis isan an sk skri rips psii ini ini diba dibata tasi si pad padaa penge pengenda ndali lian an po posi sisi si da dan n kecep kecepat atan an moto motorr DC menggunakan feedback encoder dengan hasil yang didapatkan memenuhi kriteria yang diinginkan. diing inkan. Pengendalian Pengendalian dilakukan dilakukan dengan sistem pengendali pengendali PID. Pengendali tersebut diharapkan dapat diaplikasikan untuk semua range posisi atau kecepatan. Pengendalian tersebut ters ebut diharapkan diharapkan menghasilka menghasilkan n sebuah sistem yang mempunyai mempunyai persen persen overshoot overshoot keci kecil, l, sett settli ling ng time time yang yang ce cepa pat, t, da dan n
1.4
nila nilaii
st stea eady dy-s -sta tate te er erro rorr
mend mendek ekat atii
Metode
Meto Me tode de
pene peneli liti tian an
yang yang
digu diguna naka kan n
nol. nol.
Penelitian
da dala lam m
pe peny nyus usun unan an
skri skrips psii
in inii
meli melipu puti ti::
1. Pendek Pendekata atan n studi studi pustak pustaka, a, yaitu yaitu deng dengan an melaku melakukan kan studi studi lit litera eratur tur dari dari buku-bu buku-buku ku pustaka, referensi yang ada di internet, dan manual book atau datasheet dari suatu piranti. 2.
Pendekatan
diskusi
3.
Perancangan
perangkat
dengan keras
pembimbing dan
skripsi.
perangkat
4.
lunak.
Pengujicobaan.
1.5
Sistematika
Penulisan
Agar pembahasan masalah pada skripsi lebih sistematis, maka skripsi ini dibagi menjadi
beberapa
Bab Pertam Pertama, a, Pendahu Pendahulua luan, n, melipu meliputi ti latar latar bel belaka akang, ng, tujuan tujuan penulis penulisan, an, pem pembat batasa asan n masalah,
metode
penelitian,
dan
sistematika
penulisan.
Bab Kedua, membahas mengenai mikrokontroler H8/3052, dan fitur-fitur pendukung mikr ikrokon okonttrol roler
mel meliput puti
ITU, TU,
por port
I/O, I/O,
SCI, CI,
dan dan
In Intter errrupt upt
Cont Contrrol olller er..
Bab Ketiga, menjelaskan tentang perancangan kendali PID motor DC yang terdiri atas per peran anca cang ngan an moto motorr DC, DC, pe pera ranc ncan anga gan n blok blok ke kend ndal ali, i, pe pera ranc ncan anga gan n ke kend ndal alii PID, PID, peran anccangan
pe perrangk gkaat
lun unaak,
serta
pe perrancan ang gan
perangka katt
ke kerras.
Bab Keempa Keempatt menuli menuliska skan n penguj pengujian ian dan analis analisaa dari dari percob percobaan aan yang yang dilaku dilakukan. kan. Bab Kelima adalah kesimpulan dari skripsi.
APLIKAS APL IKASII PER PERMAI MAINAN NAN VIR VIRTUA TUAL L ANI ANIMAL MAL PA PADA DA MOBI MOBILE LE DEVICE
BAB I PENDAHULUAN
Pada Bab Pendahuluan ini akan dijelaskan tentang latar belakang mengapa tugas akhir ini dibuat, perumusan masalah cara dan bagaimana tugas akhir ini dibuat, tujuan dari tugas ak akhi hirr in ini, i, ba bata tasa san n masa masala lah h ya yang ng memb membat atas asii tuga tugass ak akhi hirr in inii ag agar ar ti tida dak k mele meleba barr ke perma permasal salahan ahan lain, lain, metoda metoda-me -metod todaa peneli penelitia tian n dari dari tugas tugas akhir akhir ini, ini, dan sistem sistemati atika ka
1.1
penulisan
tugas
akhir
Latar
ini
bab
per
bab.
Belakang
Kegiatan memelihara binatang peliharaan masih digemari oleh banyak orang. Namun untuk memelihara binatang, pasti ada pengorbanan yang harus dilakukan. Pengorbanan yang pertama adalah masalah tempat, dimana tempat binatang peliharaan itu tinggal harus disediakan dan dirawat. Masalah yang kedua adalah adanya biaya tambahan untuk membelikan pakan dan kebutuhan lain untuk perawatan binatang peliharaan tersebut. Masalah yang ketiga adalah di tempat-tempat tertentu, seperti apartemen, dilarang untuk memelihara binatang peliharaan, karena kebijakan dari lingkungan setempat. Masalah yang keempat adalah resiko akan penyebaran ancaman penyakit yang disebarkan melalui
binatang peliharaan tersebut, serta resiko akan ancaman serangan dari binatang peliharaan tersebut. Penanaman sifat kasih sayang dapat juga dilakukan dengan cara memelihara binatang. Dengan Den gan memeli memelihar haraa binata binatang, ng, maka maka sang sang pemeli pemelihar haraa akan mencur mencurahka ahkan n rasa rasa cinta cinta kasihnya kepada binatangnya tersebut, hal ini akan meningkatkan nilai moral bagi sang pemelihara pemel ihara.. Sifat Sifat kasih sayang yang biasa dicurahkan dicurahkan sang pemelihara kepada binatang binatang peliharaannya, akan dapat diimplementasikan pada orang lain. Namun jika ada batasan dan perlunya beberapa pengorbanan untuk memelihara binatang, hal ini akan mengurangi minat orang-orang orang-orang yang ingin memelihara memelihara binatang. Penanaman sifat kasih sayang baik ditanamkan ketika usia anak masih kecil, sekitar 8-15 tahun. Hal ini agar perkembangan jiw jiwaa si anak anak dapat dapat berja berjala lan n denga dengan n ba baik ik.. Pe Penan nanam aman an si sifa fatt kasih kasih sa saya yang ng in inii dapat dapat menjadikan
anak
tersebut
menjadi
individu
yang
baik.
Oleh karena itu, dibuatlah aplikasi Virtual Animal ini. Agar anak-anak atau orang-orang yang yan g ingin ingin memeli memelihara hara binata binatang ng peliha peliharaa raan n dapat dapat memeli memelihara hara binata binatang ng tanpa tanpa perlu perlu banya banyak k berkor berkorban ban sepert sepertii layakny layaknyaa memeli memelihar haraa binata binatang ng sebenar sebenarnya nya.. Pemain Pemain atau atau pemel pemeliha ihara ra binata binatang ng virtua virtuall hanya hanya membut membutuhka uhkan n mobile mobile device device dan/at dan/atau au Persona Personall Computer
1.2
(PC)
yang
dapat
Perumusan
menjalankan
aplikasi
ini.
Masalah
Proses Pros es pemeliharaan pemeliharaan binatang binatang dalam dunia nyata nyata dapat dibuatkan aplikasi perangkat lunak, yang berprilaku seperti pemeliharaan binatang pada umumnya. Proses pemberian makan pada binatang binatang peliharaan, peliharaan, memerintahkan memerintahkan binatang binatang peliharaan peliharaan tersebut untuk beristirahat atau tidur, dan melatih berbagai keterampilan kepada binatang peliharaan tersebut. Dengan kemajuan industri perangkat keras dan perangkat lunak pada dunia mobile device, sehingga pembuatan aplikasi Virtual Animal dapat dilakukan pada mobile device. Salah satu bahasa pemrograman yang sudah didukung pada mobile device secara umum adalah J2ME. Spesifikasi bahasa J2ME yang diperlukan dalam sisi perangkat lunak untuk pembuatan aplikasi Virtual Animal adalah MIDP 2.0 dan CLDC 1.1. Namun dengan segala keterbatasan dalam perangkat mobile device yang memiliki kemampuan komputasi yang relatif kecil dibandingkan dengan perangkat PC, sehingga diperlukan pembuatan aplikasi yang efektif dan efisien agar tidak melampau resource atau sumber
da daya ya ya yang ng te ters rsed edia ia da dala lam m mobi mobile le de devi vice ce.. Hal Hal in inii ak akan an meni menimb mbul ulka kan n perta pertany nyaa aan, n, bagaimana cara membuat aplikasi Virtual Animal pada mobile device menggunakan bahasa J2ME dengan spesifikasi MIDP 2.0 dan CLDC 1.1 dengan efektif serta efisien? Perkem Per kembang bangan an dunia dunia jaring jaringan an (netwo (network) rk) juga juga sudah sudah men mencap capai ai ti tingka ngkatt yang yang maju, maju, sehingga perkembangan jaringan dalam mobile device juga mengalami kemajuan. Salah satu sat u teknol teknologi ogi jaring jaringan an yang yang banyak banyak diguna digunakan kan dalam dalam dunia dunia mobile mobile device device adalah adalah teknol tek nologi ogi Blueto Bluetooth oth.. Komuni Komunikas kasii antara antara perangk perangkat at dapat dapat diduku didukung ng oleh oleh teknol teknologi ogi Bluetooth ini, salah satu contohnya adalah komunikasi antara mobile device dengan PC. Hal ini memungk memungkink inkan an untuk untuk dibuat dibuatnya nya komuni komunikas kasii aplika aplikasi si Virtua Virtuall Animal Animal,, yang yang dima dimain inkan kan da dala lam m mobi mobile le de devi vice, ce, de denga ngan n ap apli lika kasi si la lain inny nyaa ya yang ng be bera rada da da dala lam m PC. PC. Misal Mi salnya nya,, pembuat pembuatan an toko toko (item (item mall) mall) pada PC yang yang menyed menyediak iakan an barang barang-bar -barang ang kebutuhan untuk binatang peliharaan yang dimainkan dalam aplikasi Virtual Animal. Hal ini akan menimbulkan menimbulkan pertanyaan, pertanyaan, bagaimana bagaimana cara membuat membuat koneksi koneksi antara antara aplikasi aplikasi Virtua Vir tuall Animal Animal dalam dalam mobil mobilee device device dengan dengan aplika aplikasi si penduku pendukung ng dalam dalam PC deng dengan an menggunakan
teknologi
Bluetooth?
1.3
Tujuan
Tujuan
dari
tugas
akhir
ini
adalah
sebagai
berikut:
a) memb membuat uat aplik aplikas asii Vi Virt rtual ual Anim Animal al ya yang ng be beru rupa pa MIDl MIDlet et meng menggun gunak akan an ba bahas hasaa pemrograma pemr ograman n J2ME dengan spesifikasi spesifikasi MIDP 2.0 dan CLDC 1.1 yang dapat dijalankan dijalankan
pada
mobile
device;
b) memperhatikan memperhatikan efektifit efektifitas as dan efisiensi efisiensi penggunaan resource yang tersedia tersedia dalam mobi obile
devi device ce
ag agar ar
apl aplikas ikasii
Virt Virtua uall
Ani Animal mal
dapa dapatt
berj berjal alan an
deng dengan an
bai baik;
c) membua membuatt aplika aplikasi si penduku pendukung ng sepert sepertii item item mall mall pada perangk perangkat at PC yan yang g berlak berlaku u sebagai
toko
untuk
mendukung
aplikasi
Virtual
Animal;
d) membangun hubungan komunikasi jaringan antara mobile device dengan perangkat PC menggun menggunaka akan n teknol teknologi ogi Blueto Bluetooth oth sebagai sebagai penghub penghubung ung aplika aplikasi si Virtua Virtuall Animal Animal dengan
aplikasi
1.4
Batasan
pendukung
lainnya.
Batasan
masalah
dalam
tugas
akhir
Masalah
ini
adalah
sebagai
berikut:
- aplikasi Virtual Animal hanya memiliki satu tokoh binatang peliharan untuk mewakili varian
tokoh
binatang
yang
dapat
dibuat
dalam
aplikasi
tersebut;
- tokoh binatang binatang dalam aplikasi aplikasi Virtual Animal dapat melakukan aksi makan, tidur, dan
berlatih
- tokoh binatang dalam aplikasi aplikasi Virtual Virtual Animal memiliki memiliki atribut power (kekuat (kekuataPi) aPi),, flexibility
(kelenturan),
dan
self-confidence
(percaya
diri);
- pemain dapat memiliki beberapa tokoh binatang dalam sebuah aplikasi yang dibedakan dengan
identitas
nama,
jenis
kelamin,
dan
umur;
- nilai atribut dari tokoh binatang dalam aplikasi Virtual Animal dapat diubah dengan melakukan
aksi
tertentu
serta
dipengaruhi
oleh
waktu;
- pembel pembelian ian barang barang kebutuh kebutuhan an dari dari binata binatang ng dalam dalam aplika aplikasi si Virtua Virtuall Animal Animal dapat dapat dilakukan pada item mall atau toko yang tersedia dalam perangkat PC menggunakan koneksi
Bluetooth;
- toko atau item mall yang merupakan aplikasi tambahan untuk mendukung aplikasi Virtual Animal menyediakan persediaan barang yang tak hingga, harga yang sudah diatur sejak
awal,
dan
1.5
tidak
memiliki
Metoda
Taha Tahapa pann-ta taha hapa pan n a)
da dala lam m
pe pela laks ksan anaa aan n
studi
tuga tugass
GUI;
Penelitian
ak akhi hirr
in inii
pustaka
adal adalah ah
se seba baga gaii
dan
be beri riku kut: t: literatur;
b) Perancangan aplikasi Virtual Animal pada perangkat mobile device serta aplikasi
pendukungnya
berupa
item
mall;
c) Pemban Pembanguna gunan n aplika aplikasi si Virtua Virtuall Animal Animal menggun menggunaka akan n bahasa bahasa pemrog pemrogram raman an J2ME J2ME deng dengan an spes spesif ifik ikas asii MIDP MIDP 2. 2.0 0 CLDC CLDC 1. 1.1, 1, se sert rtaa ap apli lika kasi si pe pend nduk ukun ung g it item em mall mall menggunakan
bahasa
pemrograman
J2SE
1.6;
d) Pengujian aplikasi Virtual Animal pada perangkat mobile device dan pengaksesan item mall
1.6
menggunakan
Sistematika
koneksi
Bluetooth.
Penulisan
Penul Penulis isan an tuga tugass akhir akhir ini ini te terb rbag agii menj menjad adii lima lima ba bab. b. Keli Kelima ma ba bab b te ters rsebu ebutt ad adal alah ah sebagai
berikut.
BAB
I.
PENDAHULUAN
Bab I berisi berisi tentan tentang g latar latar belaka belakang, ng, perumu perumusan san masala masalah, h, tujuan tujuan peneli penelitia tian, n, batasa batasan n masalah,
metodologi
BAB
penulisan,
II.
serta
sistematika
TINJAUAN
penulisan. PUSTAKA
Bab II berisi berisi tentang tentang tinjau tinjauan an pustak pustakaa dari dari pemrog pemrogram raman an dengan dengan J2ME, J2ME, J2S J2SE, E, dan teknologi BAB
bluetooth. III.
PERANCANGAN
DAN
IMPLEMENTASI
SISTEM
Bab III berisi tentang perancangan dan implementasi aplikasi yang akan dibangun dalam pelaksanaan tugas akhir ini, yaitu aplikasi permain Virtual Animal dan rancangan modul
pendukung
BAB
IV.
aplikasi PENGUJIAN
DAN
tersebut.
ANALISIS
SISTEM
Bab IV berisi tentang pengujian dan analisis aplikasi permainan Virtual Animal dalam suatu sua tu skenar skenario io alur alur cerita cerita permai permainan nan,, dan mengam mengamati ati pengguna penggunaan an memori memori dengan dengan fasilitas BAB
memori V.
monitor
yang
diberikan
KESIMPULAN
oleh
emulator DAN
Bab V berisi kesimpulan akhir dan saran pengembangan selanjutnya.
WTK
2.5.1. SARAN
KORELAS KOR ELASII HIT HITUNG UNGAN AN IND INDEKS EKS PEM PEMBANG BANGUNA UNAN N MAN MANUSI USIA A DAN KONDISI KEMISKINAN
Bab I Pendahuluan
I.l
Latar
Belakang
Hakekat Hak ekat pemban pembanguna gunan n dalam dalam suatu suatu wilaya wilayah h adalah adalah proses proses multi multidim dimens ension ional al yang yang mencak men cakup up perubah perubahan an yang yang mendas mendasar ar melipu meliputi ti str strukt ukturur-str strukt uktur ur sosial sosial,, sikapsikap-sik sikap ap masyarakat dan institusi-institusi nasional dengan tetap mengejar akselerasi pertumbuhan ek ekon onom omi, i,
penan penanga ganan nan
ke keti timp mpang angan an
pe pend ndapa apata tan n
se sert rtaa
penge pengent ntas asan an
kemis kemiski kina nan. n.
Pembangunan juga merupakan perubahan total suatu masyarakat atau penyesuaian sistem sosial secara keseluruhan tanpa mengabaikan kerjasama, kebutuhan dasar, dan keinginan mayoritas individu maupun kelompok sosial yang ada untuk bergerak maju menuju suatu kondisi
yang
lebih
baik
(SULASDI,
2006).
Dapat dikatakan bahwa pembangunan merupakan suatu kenyataan fisik sekaligus tekad suatu masyarakat untuk berupaya sekeras mungkin melalui serangkaian proses sosial, ekonomi dan institusional demi mencapai kehidupan yang lebih baik. Apapun komponen spesifik atas "kehidupan yang lebih baik" itu, pembangunan di semua masyarakat paling tidak ti dak memi memili liki ki tiga tiga tuju tujuan an inti inti ya yait itu u penin peningka gkata tan n keter keterse sedi diaa aan n ke kebu butu tuha han n pokok pokok,, peningkatan standar hidup, dan perluasan pilihan ekonomis dan sosial setiap individu. Seja Sejala lan n de deng ngan an hal te ters rseb ebut ut di atas atas da dan n denga dengan n se sema manga ngatt ot oton onom omii da daer erah ah ya yang ng dituangkan pada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah yang telah disempurnakan lagi oleh Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004, sistem pemerintahan di Indonesia berubah dari sistem sentralistis menjadi desentralistis sehingga untuk setiap daerah diberi kewenangan yang seluas-luasnya di dalam menyelenggarakan otonomii daerah dan mengurus otonom mengurus urusan pemerintahan pemerintahan dan kepentingan kepentingan masyarakatnya masyarakatnya sendir sen diri. i. Tetapi Tetapi sebena sebenarny rnyaa desent desentral ralisa isasi si mengand mengandung ung resiko resiko,, salah salah satuny satunyaa adalah adalah masalah pemerataan. Untuk melaksanakan pembangunan yang secara adil dan merata, isu strategis yang menjadi tantangan pembangunan nasional adalah tingkat kemiskinan yang masih
tinggi
dan
semakin
bertambahnya
penduduk
miskin.
Adanya kemiskinan di dalam suatu wilayah merupakan potret bahwa pembangunan itu secara umum kurang berhasil sehingga pada dasarnya keberhasilan pembangunan suatu wi wila laya yah h te terg rgan antu tung ng pada pada ke kegi giat atan an pemba pembangu nguna nan n da dan n pemer pemerat ataa aan n ha hasi sill-ha hasi siln lnya ya.. Kunci Kun ci desent desentral ralisa isasi si yang yang sukses sukses adalah adalah sikap sikap dan perila perilaku ku pemeri pemerinta ntah h pusat pusat yang yang menjam men jamin in desent desentral ralisa isasi si berjal berjalan an sesuai sesuai dengan dengan kepent kepenting ingan an masyar masyaraka akatt sehing sehingga ga kesepakatan sosial harus dibuat. Kesepakatan itu adalah bahwa sebagai warga negara Indonesia berhak atas pembangunan baik pembangunan ekonomi maupun pembangunan manusia. Standar pembangunan manusia yang menjadi kesepakatan antara lain berhak un untu tuk k bisa bisa memb membaca aca da dan n menu menuli lis, s, untuk untuk hidu hidup p se seha hat, t, un untu tuk k bi bisa sa menda mendapa patk tkan an penghasilan yang layak, untuk mendapat rumah yang memadai, dan untuk hidup sebagai satu bangsa dengan damai dan aman. Diharapkan dengan desentralisasi atau yang lebih populer disebut otonomi daerah dapat memotivasi daerah-daerah tingkat propinsi maupun kabu kabupa patten/k en/kot otaa
untu untuk k
mempersiapkan
diri
lebih ebih
me mem mpri priori oritask taskan an
dalam
sumberdaya
meng mengur uran angi gi manusia
kem kemis iski kina nan n yang
dan dan
handal.
Pada tahun 1996, untuk pertama kalinya Badan Pusat Statistik (BPS) dan United Nations
Development Develo pment Programme Programme (UNDP) (UNDP) Indonesia Indonesia mempublikas mempublikasikan ikan Indeks Pembangunan Pembangunan Manusia (IPM) sebagai alat tolok ukur pembangunan manusia. IPM mengukur aspekaspek yang relevan dengan pembangunan manusia melalui indeks komposit yang terdiri dari tiga komponen utama yaitu kesehatan, pendidikan, dan pendapatan (daya beli). Pada saat ini IPM dianggap lebih mencerminkan hasil-hasil pembangunan yang berfokus pada
pembangunan
Sejak Sej ak diterb diterbit itkan kan dan dipubl dipublika ikasik sikan an IPM IPM menjad menjadii suatu suatu perbin perbincang cangan an yang yang hang hangat at sebagai alat ukur tunggal dan sederhana. IPM sangat cocok sebagai alat ukur kinerja pembangunan khususnya pembangunan manusia yang dilakukan di suatu wilayah pada waktu tertentu atau secara spesifik IPM merupakan alat ukur kinerja dari pemerintahan suatu
wilayah.
Publi Pub likas kasii tentan tentang g IPM IPM member memberika ikan n semanga semangatt ter terhad hadap ap propin propinsisi-pro propin pinsi si bahkan bahkan kabupaten/kota dengan melakukan hitungan IPM untuk kepentingan daerahnya. Upaya untuk menghitung IPM sampai ke tingkat kabupaten/kota sangat penting karena proses de dese sent ntra rali lisa sasi si ya yang ng be berj rjal alan an di Indon Indones esia ia memi memind ndah ahkan kan se seba bagi gian an be besa sarr pr pros oses es pemba pembangun ngunan an ke tangan tangan pemeri pemerinta ntah h daerah daerah dan masyar masyarakat akat lokal. lokal. Untuk Untuk itu, itu, ten tentu tu dibutuhkan pemahaman yang lebih baik tentang kondisi setempat dengan dukungan data yang
lebih
memadai
bagi
semua
kabupaten/kota
di
Indonesia.
Seperti daerah pada umumnya, dengan adanya desentralisasi pembangunan di Kota X tidak hanya tertuju pada pembangunan ekonomi saja tetapi pembangunan manusia juga merupakan prioritas utama, penduduk ditempatkan sebagai objek dan sekaligus subjek pembangunan. Konsep ini menempatkan manusia sebagai titik pusat dan sekaligus modal da dasa sarr ke keku kuat atan an,, me menj njad adii fa fakt ktor or ya yang ng domin dominan an dan menj menjad adii sa sasa sara ran n ut utam amaa ba bagi gi p pem emba bang nguna unan n itu itu se sendi ndiri ri.. Pe Peme meri rint ntah ah Kota Kota X mela melalu luii mi misi si dan agend agendaa-age agend ndaa pembangunann pembangunannya ya secara secara eksplisit eksplisit telah telah melaksanakan melaksanakan pembangunan pembangunan manusia. manusia. Upayaupaya peningkatan kualitas penduduk sebagai sumberdaya dapat dilihat dari berbagai aspek yaitu pendidikan, kesehatan, kesejahteraan ekonomi maupun aspek non fisik dalam hal
ini
agama
dan
budaya.
IPM IPM yang yang merupa merupakan kan tolok tolok ukur ukur pembang pembangunan unan suatu suatu wilaya wilayah h sebaik sebaiknya nya berkor berkorela elasi si positif posi tif terhadap kondisi kondisi kemiskinan kemiskinan di wilayah wilayah tersebut tersebut karena diharapkan diharapkan suatu daerah yang memiliki nilai IPM tinggi, idealnya kualitas hidup masyarakat juga tinggi atau dapat
dikata dik atakan kan pula pula bahwa bahwa jika jika nilai nilai IPM IPM tinggi tinggi,, maka maka seharu seharusny snyaa ti tingka ngkatt kemisk kemiskina inan n masyarakat rendah. Kemiskinan dapat ditinjau dari berbagai macam sudut pandang baik da dari ri aspe aspek k ekono ekonomi mi maupu maupun n da dari ri as aspe pek k so sosi sial al.. Aspe Aspek k ek ekono onomi mi an anta tara ra la lain in adala adalah h ke kepe pemi mili lika kan n la laha han, n, kuali kualita tass ruma rumah, h, pe penda ndapa pata tan n ke kelu luar arga ga,, pe peng ngel elua uara ran n ke kese seha hata tan n sedangkan aspek sosial dapat dilihat dari hal-hal seperti fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan,
kesehatan
ibu
dan
balita
dan
lain-lain.
Pada kenyataannya, besaran nilai IPM tidak menjamin tingkat kesejahteraan masyarakat akan tinggi atau tidak menjamin tingkat kemiskinan masyarakat akan rendah, sebagai contoh
hal
*
tabel
ini
tercermin
dari
sengaja
tabel
tidak
sebagai
ditampilkan
berikut.
*
Tabel I.1 menunjukkan bahwa kenaikan nilai IPM yang merupakan hasil pengukuran keberhasilan pembangunan manusia tidak serta merta diikuti dengan pengurangan jumlah penduduk pendud uk miskin. miskin. Salah satu penyebabnya penyebabnya adalah hitungan nilai IPM didasari didasari oleh nilai agregat agr egat yang yang menggun menggunaka akan n prinsi prinsip p nilai nilai rata-r rata-rata ata sehing sehingga ga ter terjad jadii ketida ketidakaku kakurat ratan an hitungan
nilai
IPM
tersebut.
Hitungan dan publikasi IPM di X yang telah dilakukan sejak XXXX sampai dengan sekarang menunjukkan peningkatan. IPM tersebut di X digunakan sebagai patokan dasar dalam perencanaan perencanaan pembangunan. pembangunan. Sedemikian Sedemikian penti penting ng IPM tersebut, sehingga sudah seharusnya hitungan IPM dilakukan dengan data yang selalu diperbaharui dan akurat. Peran IPM sebagai alat ukur pembangunan akan lebih terlihat bila dilengkapi dengan data basis dan hitungan yang benar sampai ke wilayah terkecil dan tidak mengabaikan kondisi kemiskinan, sehingga diharapkan perencanaan pembangunan akan benar-benar memihak masyarakat
I.2
tanpa
Rumusan
Permasalahan
terkecuali.
Penelitian
Pembangunan merupakan realisasi dan aspirasi suatu bangsa. Tujuan pembangunan yang dimaks dim aksudk udkan an adalah adalah untuk untuk melaku melakukan kan peruba perubahan han secara secara str strukt uktura urall melalu melaluii upaya upaya sistematis dan terencana. Proses perencanaan meliputi pemantauan dan evaluasi terhadap berba berbagai gai progra program m yang yang telah telah diimpl diimpleme ementa ntasik sikan an pada period periodee sebelu sebelumny mnya. a. Dalam Dalam
konteks pembangunan daerah, IPM ditetapkan sebagai salah satu ukuran utama yang dicantumkan dalam Pola Dasar Pembangunan Daerah. Hal ini menandakan bahwa IPM menduduki satu posisi penting dalam manajemen pembangunan daerah. Fungsi IPM dan indi in dika kato torr pemba pembangu nguna nan n manus manusia ia la lain inny nyaa ak akan an menj menjad adii ku kunc ncii ba bagi gi te terl rlaks aksan anany anyaa
perencanaan
dan
pembangunan
yang
terarah.
Kedudukan dan peran IPM dalam pembangunan akan lebih terlihat kalau dilengkapi dengan suatu data yang berisikan indikator yang relevan dengan IPM dan disusun sebagai suatu sistem data yang lengkap. Sistem data yang lengkap dan akurat akan lebih dapat mengka men gkaji ji berbaga berbagaii kendala kendala dan implem implement entasi asi progra program m pembang pembanguna unan n pada pada period periodee sebelumnya, dan potensi yang dimiliki oleh suatu wilayah untuk dimasukkan sebagai masukan dalam perencanaan pembangunan periode berikutnya, sehingga diharapkan nilai IP IPM M sebag sebagai ai tolo tolok k ukur ukur pemba pembangu nguna nan n dapat dapat menc mencer ermi minka nkan n ko kond ndis isii ke kemi misk skin inan an masyarakat
yang
sesungguhnya.
Berkaitan Berkai tan dengan hal tersebut tersebut diatas, diatas, dilakukan dilakukan penelitian penelitian untuk menjawab pertanyaanpertanyaan pertanyaan: (1)
Bagaimana
(2)
implementasi
Bagaimana
hitungan
kondisi
IPM
riil
IPM
di
Kota
riil
di
X? X?
(3) (3) Baga Bagaim iman anaa kore korela lasi si an anta tara ra hitu hitung ngan an IPM IPM da dan n ko kond ndis isii ke kemi misk skin inan an di X?
I.3
Tujuan,
Sasaran,
dan
Manfaat
Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji korelasi antara hitungan IPM dan kondisi kemiskinan Sasaran (1) (2)
di yang
dicapai
Mengkaji Mengkaji
Kota dari
hitungan
kondisi
ke kem miskin kinan
X.
penelitian IPM
di
X
ini
di berdasarkan
adalah:
Kota
X.
pen eniingk gkaatan
IPM.
Penelitian ini merupakan salah satu syarat kelulusan dari pendidikan program Magister Studi Pembangunan Pembangunan dan diharapkan diharapkan penelitian penelitian ini memiliki memiliki manfaat sebagai sebagai berikut: berikut: (1) Sebagai bahan masukan bagi proses perencanaan pembangunan di Kota X. Bahan masu ma suka kan n yang yang tepa tepatt da dapa patt me memb mbaw awaa ke kear arah ah pe peru ruba baha han n yang yang di diin ingi gink nkan an yait yaitu u pem pemba bang ngun unan an yang yang tepa tepatt
berkelanjutan
adalah
sa sasa sara ran, n, mera merata ta,, yang
be berh rhas asil il di dini nikm kmat atii diharapkan
masy masyar arak akat at da dan n
oleh
masyarakat.
(2) Sebagai Sebagai bahan bahan masuka masukan n bagi Pemerint Pemerintah ah Kota Kota X untuk untuk menent menentuka ukan n kebijak kebijakan an pembangunan
yang
1.4
berkaitan
kepada
Ruang
Ruang
penelitian
ini
Ruang
Wilayah
penelitian
(2)
IPM
yang
sebenarnya.
Lingkup
lingkup
(1)
capaian
sebagai
berikut:
Lingkup
meliputi
wilayah
Ruang
Materi
Penelitian
Wilayah
administrasi
Kota
Lingkup
X. Materi
penelitian
meliputi:
(i) Hitung Hitungan an IPM berdas berdasark arkan an indika indikator tor-in -indik dikato atorny rnyaa yaitu yaitu pendidi pendidikan kan,, kes keseha ehatan tan,, pendapatan (daya beli). (ii) Pembangunan yang terkait dengan pencapaian IPM yaitu pembangunan pembangunan pendidikan, pembangunan kesehatan, kesehatan, dan pembangunan pembangunan ekonomi. ekonomi. (iii) (iii) Ketterka Ke erkaiitan tan (3)
penc pencap apai aian an
Waktu
IP IPM M
Penelitian
ter erha hada dap p
kond kondiisi
dilaksanakan
1.5
kem kemisk skin inan an
pada
di
Bulan
wi wila lay yah
Mei
Metode
X.
XXXX
Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kuantitatif dan kualit kua litati atif. f. Metode Metode kuanti kuantitat tatif if dig diguna unakan kan untuk untuk menghi menghitun tung g ulang ulang nilai nilai IP IPM M dengan dengan menggunakan menggu nakan metode hitungan IPM yang lazim digunakan oleh BPS. Metode kualitatif kualitatif digunakan
sebagai
penunjang
data
dari
metode
kuantitatif.
Metode kualitatif dalam penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif eksploratif. Pendekatan deskriptif eksploratif dilakukan dengan cara studi dokumen dan wawancara.
I.6
Sistematika
Penulisan
Penelitian
Untuk memperoleh memperoleh gambaran gambaran tentang tentang penulisan penulisan tesis tesis ini, sistematika sistematika penulisan penulisan tesis tesis dapat
diuraikan
sebagai
Bab
berikut:
I
Pendahuluan
Bab ini mengur menguraik aikan an tentan tentang g latar latar belaka belakang ng dilakuk dilakukann annya ya peneli penelitia tian n yang yang mel melipu iputi ti p per erum umus usan an pe perm rmas asal alah ahan, an, tuju tujuan an,, sa sasa sara ran n da dan n manf manfaa aatt pe penel nelit itia ian, n, ru ruan ang g li lingk ngkup up p pen enel elit itia ian, n,
meto metode de
pe pene neli liti tian an,,
da dan n
sist sistem emat atik ikaa
pe penu nuli lisa san n
te tesi siss
se seca cara ra
umum umum..
Bab Ba b II Kons Konsep ep Pe Pemb mban angu guna nan, n, Kons Konsep ep Tolo Tolok k Ukur Ukur Pemb Pemban angu guna nan, n, da dan n Kons Konsep ep
Kemiskinan Bab ini berisi uraian tentang alur pikir dan perkembangan keilmuan topik kajian, konsepkonsep dan definisi-definisi yang menunjang penelitian dan menjadi literatur dasar dalam melaks mel aksana anakan kan peneli penelitia tian, n, meliput meliputii konsep konsep pemban pembanguna gunan, n, kon konsep sep tentan tentang g IP IPM, M, dan konsep
kemiskinan.
Bab
III
Pelaksanaan
Penelitian
Bab ini menguraikan menguraikan secara rinci cara dan pelaksanaan penelitian penelitian dengan menggunakan menggunakan meto me tode de
yang yang
Bab
dian diangg ggap ap IV
mamp mampu u
memb memban antu tu
Gambaran
me menj njaw awab ab
pe pert rtan anya yaan an
pe pene neli liti tian an..
Kota
X
Umum
Bab ini mengur menguraik aikan an secara secara jelas jelas gambar gambaran an umum umum Kota Kota X secara secara admini administr strati atiff dan geografis, kondisi pemerintahan dan kinerja pemerintahan, kondisi sosial ekonomi serta kondisi Bab
kecamatan V
Pembangunan
Identifikasi Manusia
yang dan
ada Analisis
dan
Kondisi
di
wilayah
Korelasi
Hitungan
Kemiskinan
Kota
X. Indeks X
Bab ini mengur menguraik aikan an analis analisis is dan pembah pembahasa asan n tentan tentang g implem implement entasi asi hitunga hitungan n IPM sebenarnya di Kota X, keterkaitan pencapaian IPM terhadap kondisi kemiskinan di X dan program-program pemerintah yang mendukung pembangunan manusia dan pengentasan kemiskinan. Bab
VI
Kesimpulan
dan
Saran
Bab ini menguraikan tentang ringkasan hasil analisis implementasi hitungan IPM di Kota X dan memberikan bahan masukan bagi perencanaan pembangunan di Kota X dengan memperhatikan keterbatasan-keterbatasan yang dimiliki dalam penelitian ini.
PENG PE NGAR ARUH UH
PE PEND NDID IDIK IKAN AN
DA DAN N
PE PELA LATI TIHA HAN N
TE TERH RHAD ADAP AP
KINERJA PEGAWAI NEGERI SIPIL
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Adanya Ada nya perkem perkembang bangan an teknol teknologi ogi yang yang semaki semakin n maju maju dari dari masa masa ke masa, masa, membua membuatt persaingan dalam dunia pekerjaan meningkat. Hal ini dikarenakan adanya globalisasi dan modernisasi. Jika suatu organisasi atau instansi tidak bisa menyikapi hal tersebut, maka kelangsungan kegiatan atau pekerjaan di dalam organisasi atau instansi tersebut akan terhambat. Untuk itu, diperlukan adanya sistem yang baik yang harus dimiliki oleh setiap organisasi. Sebuah instansi harus didukung sumber daya manusia yang cakap karena sumberr daya manusia sangat berperan dalam menjalankan sumbe menjalankan usaha atau kegiatan kegiatan di dalam instansi
tersebut
(Soekidjo
Notoatmodjo,
2003
:
2).
Perlu disadari, bahwa untuk mengimbangi perubahan-perubahan dan kemajuan dalam berbagai aspek yang mempengaruhi beban kerja pimpinan dituntut tersedianya tenaga kerja yang setiap saat dapat memenuhi kebutuhan. Untuk itu, seorang pimpinan harus dapat mengelola sumber daya-sumber daya secara efektif dan efisien terutama dalam pengelolaan sumber daya manusia. Dalam kondisi seperti ini, bagian kepegawaian juga ditu ditunt ntut ut harus harus se sela lalu lu memp mempuny unyai ai stra strate tegi gi ba baru ru un untu tuk k da dapa patt menge mengemb mban angk gkan an dan memper mem pertah tahanka ankan n pegawa pegawaii yang yang cakap cakap yang yang diperl diperluka ukan n oleh oleh suatu suatu instan instansi. si. Untuk Untuk mendapatkan pegawai yang profesional dan berintegritas memang harus dimulai dari seleks sel eksii peneri penerimaa maan, n, penempa penempatan tan,, promos promosii sampai sampai dengan dengan pengemb pengembang angan an pegawai pegawai tersebut. Salah satu cara yang dapat dilakukan dilakukan dalam upaya meningkatan meningkatan kinerja kinerja pegawai pegawai adalah de deng ngan an mela melalu luii pe penge ngemb mbang angan an pe pega gawai wai ya yait itu u denga dengan n mela melaku kukan kan pe pend ndid idik ikan an dan pelatihan (Ambar T.S dan Rosidah, 2003: 175). Untuk mencapai kinerja yang diharapkan da dala lam m su suat atu u organ organis isas asii atau atau inst instan ansi si,, pa para ra pe pega gawa waii ha haru russ menda mendapa patk tkan an pr prog ogra ram m pendidikan dan pelatihan yang memadai untuk jabatannya sehingga pegawai terampil dalam melaksanakan pekerjaannya (Anwar, 2005:67). Untuk meningkatkan mutu atau kinerja pegawai melalui pendidikan dan pelatihan harus dipersiapkan dengan baik untuk mencapai mencap ai hasil yang memuaskan. memuaskan. Peningkatan Peningkatan mutu atau kinerja kinerja harus diarahkan diarahkan untuk memper mem perti tinggi nggi ketera keterampi mpilan lan dan kecakap kecakapan an pegawai pegawai dalam dalam menjal menjalank ankan an tugasn tugasnya ya (Widjadja,
1995:73).
Untuk menciptakan sumber daya manusia aparatur yang memiliki kompetensi tersebut diperl dip erlukan ukan peningka peningkatan tan mutu mutu profes profesion ionali alisme sme,, sikap sikap pengabd pengabdian ian dan keseti kesetiaan aan pada pada perjuangan bangsa dan negara, semangat kesatuan dan persatuan, dan pengembangan wawasan Pegawai Negeri Sipil. Oleh sebab itu, suatu instansi harus dapat meningkatkan kualit kua litas as sumber sumber daya daya manusi manusiany anya. a. Untuk Untuk mening meningkat katkan kan kualit kualitas as atau atau kemamp kemampuanuankemampuan kemam puan pegawainya pegawainya tersebut, dapat dilakukan dilakukan melalui melalui pendidikan pendidikan dan pelatihan. pelatihan. Kare Ka rena na pendi pendidi dika kan n dan pelat pelatih ihan an meru merupa pakan kan bagia bagian n ti tida dak k te terp rpis isah ahka kan n dari dari us usah ahaa
pembinaan
Pegawai
Negeri
Sipil
secara
menyeluruh.
Pengembangan pegawai sangat diperlukan dalam sebuah instansi, karena dengan adanya program tersebut dapat membantu meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai. Pengem Pen gembang bangan an pegawai pegawai juga juga diranc dirancang ang untuk untuk memper memperole oleh h pegawa pegawai-p i-pegaw egawai ai yang yang
mampu berprestasi dan fleksibel untuk suatu instansi dalam geraknya ke rnasa depan. Pent Pentin ingny gnyaa pendi pendidi dika kan n dan pelat pelatih ihan an bukan bukanla lah h se sema mata ta-m -mat ataa ba bagi gi pegaw pegawai ai ya yang ng ber bersa sangk ngkut utan, an, te teta tapi pi ju juga ga ke keun untu tung ngan an orga organi nisa sasi si.. Kare Karena na de denga ngan n meni mening ngka katn tnya ya kemampuan kemam puan atau keterampil keterampilan an para pegawai, pegawai, dapat meningkatkan meningkatkan produktivit produktivitas as kerja para pegawai. Produktivitas kerja meningkat berarti organisasi yang bersangkutan akan memperoleh keuntungan (Soekidjo Notoadmodjo, 2003:31). Pendidikan dan pelatihan juga merupakan upaya untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan kepribadian pegaw pegawai. ai. Oleh Oleh karena karena itu setiap setiap organi organisas sasii atau atau instan instansi si yang yang ingin ingin berkem berkembang bang,, pendi pendidik dikan an dan pelati pelatihan han pegawa pegawainy inyaa harus harus memper memperole oleh h perhat perhatian ian yang yang lebih lebih besar besar sehing seh ingga ga dapat dapat mening meningkat katkan kan kinerj kinerjaa pegawai pegawainya nya ter terseb sebut ut (Soeki (Soekidjo djo Notoat Notoatmod modjo, jo, 2003
:
30).
Dengan adanya kesadaran akan pentingnya pendidikan dan pelatihan bagi karyawan, maka hendaknya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan dapat dilakukan secara kontinue atau ata u berkel berkelanj anjuta utan. n. Dan dengan dengan adanya adanya pember pemberian ian pendidi pendidikan kan dan pelati pelatihan han bagi pegawai negeri sipil, maka diharapkan para birokrat dapat mempersembahkan kinerja yang maksimal bagi instansinya. Melihat pentingnya sumber daya manusia dalam suatu organisasi atau instansi, maka tidak berlebihan jika dikatakan bahwa manusia adalah aset yang yan g paling paling penting penting dan berdam berdampak pak langsu langsung ng pada organi organisas sasii atau atau instan instansi si ter terseb sebut ut dibandingkan dengan sumber daya-sumber daya lainnya. Karena manusia memberikan tenaga, bakat, kreativitas, dan usaha mereka kepada organisasi atau instansi tersebut. Dinas Din as Sosial Sosial dan Tenaga Tenaga Kerja Kerja sebagai sebagai suatu suatu instan instansi si yang yang mem member berika ikan n pelaya pelayanan nan kepada masyarakat secara langsung dalam bidang ketenagakerjaan juga harusnya mampu mempersembahkan kinerja yang terbaik kepada masyarakat. Dalam hal ini, dinas tenaga kerja juga telah memberikan program diklat setiap tahunnya kepada pegawainya demi mening men ingkat katkan kan kinerj kinerjaa dan menunu menunujuk jukkan kan eksist eksistens ensiny inyaa kepada kepada masyar masyaraka akat. t. Hal ini terbukti dengan pemberian program diklat baik diklat prajabatan maupun diklat jabatan yang terdiri dari diklat fungsional, fungsional, dan diklat pimpinan yang diselenggara diselenggarakan kan tiap tahun
bagi
para
pegawai
Dinas
Tenaga
Kerja
Kota
Pada tahun 2009 ada sekitar 8 orang pegawai negeri sipil Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota X yang mengikuti program diklat baik di tingkat diklat prajabatan, diklat fungsional
X.
maupun diklat struktural. Pengadaan Diklat ini ditujukan agar PNS memiliki kemampuan administrasi dasar terutama dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat. Berkaitan dengan peranan Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota X dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat, Dinas Tenaga Kerja Kota X dipandang cukup responsive dan
memiliki
kinerja
yang
cukup
baik
kepada
masyarakat.
Namun, sampai saat ini masih banyak kendala-kendala yang dihadapi Dinas tenaga Kerja Kota X dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat tersebut. Adapun kendalakendala tersebut misalnya seperti belum adanya indikator pengukur kinerja para pegawai, sarana sar ana dan prasar prasarana ana serta serta fasil fasilita itass penunja penunjang ng yang yang masih masih kurang kurang,, si siste stem m aplika aplikasi si komputer yang belum stabil dan masih belum mencukupi, serta prosedur dan peraturan yang belum mapan yang disebabkan karena adanya penggabungan Kantor Sosial ke dalam dal am Dinas Dinas Tenaga Tenaga Kerja Kerja berdas berdasark arkan an Peratu Peraturan ran Waliko Walikota ta Nomor Nomor 3 tahun tahun 2010 2010.. Untu Un tuk k ta tahun hun 2010 2010 ini, ini, Di Dina nass Sosi Sosial al Dan Te Tenag nagaa Kerja Kerja te tela lah h mere merenc ncan anaka akan n untuk untuk mengir men girim im 24 orang orang pegawai pegawainya nya untuk untuk mengik mengikuti uti pendidi pendidikan kan dan pelati pelatihan. han. Deng Dengan an adanya pelaksanaan pendidikan dan pelatihan kepada para PNS Dinas Sosial Dan Tenaga Kerja Kota X diharapkan dapat meningkatkan kinerja pegawai yang dilihat dari kuantitas kerj kerja, a,
kuan kuanti tita tass
ke kerj rjaa
da dan n
pres presta tasi si
ke kerj rjaa
da dala lam m
mela melaks ksan anak akan an
pe peke kerj rjaa aann nnya ya..
Berdasarkan Berdas arkan uraian diatas, diatas, maka penulis merasa merasa tertarik tertarik dalam melakukan melakukan penelitian penelitian mengenai "Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas
Tenaga
B.
Kerja
Kota
X"
Perumusan
Masalah
Berdasarkan penjelasan dari latar belakang di atas, maka penulis di dalam melakukan
penelitian
ini
merumuskan
masalah
sebagai
berikut:
"Seberapa Besar Pengaruh Pendidikan Dan Pelatihan Terhadap Kinerja Pegawai Negeri Sipil
C.
Dinas
Sosial
Dan
Tujuan
Tenaga
Kerja
Kota
X"
Penelitian
Suatu penelitian ilmiah dimaksudkan untuk mengembangkan hasil penelitian tersebut untuk unt uk kemaju kemajuan an ilmu ilmu penget pengetahu ahuan. an. Tujuan Tujuan peneli penelitia tian n harus harus sejala sejalan n atau atau konsis konsisten ten terhadap terha dap judul dan permasalaha permasalahan n penelitian. penelitian. Dalam rumusan rumusan penelitian penelitian harus tercantum tercantum
jawaban
dan
permasalahan
penelitian
(Amirin,
1987
:
86).
Berdasarkan Berdas arkan uraian diatas, diatas, tujuan tujuan penelitian penelitian ini adalah: adalah: Untuk mengetahui mengetahui Pengaruh Pengaruh Pela Pelati tiha han n terh terhad adap ap Kine Kinerj rjaa Pe Pega gawa waii Dina Dinass Sosi Sosial al Dan Dan Te Tena naga ga Kerj Kerjaa Kota Kota X.
D.
Manfaat
Adapun
manfaat
Penelitian
penelitian
ini
adalah:
1. Bagi Bagi penuli penulis, s, penelit penelitian ian ini berman bermanfaa faatt melati melatih h dan mengem mengembang bangkan kan kemamp kemampuan uan berfi berfikir kir il ilmia miah h dan kemamp kemampuan uan untuk untuk menuli menuliska skanny nnyaa dalam dalam bentuk bentuk karya karya ilmiah ilmiah,, berdasarkan kajian teori dan aplikasi yang diperoleh dari Ilmu Administrasi Negara. 2. Bagi Departemen Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu sosial dan Ilmu Politik Universitas X, penelitian ini diharapkan bermanfaat sebagai referensi bagi mahasiswa yang
tertarik
dalam
bidang
ini
demi
terciptanya
suatu
karya
ilmiah.
3. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu sumbangan pemikiran dan masukan bagi instansi terkait dalam meningkatkan kinerja Pegawai Negeri Sipil Dinas Sosial dan tenaga
Kerja
Kota
X.
E.
Hipotesis
Hipote Hip otesis sis adalah adalah jawaban jawaban sement sementara ara terhad terhadap ap rumusa rumusan n masala masalah h peneli penelitia tian,di n,diman manaa rumu rumusa san n maal maalah ah pe pene neli liti tian an te tela lah h diru dirumu musk skan an da dala lam m bentu bentuk k ka kali lima matt pe pert rtany anyaa aan. n. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang elevan, belum berdasarkan fakta-fakta empiris yang diperoleh melalui pengumpulan data. (Sugiyono,
2005:70).
Berd Be rdas asar arka kan n urai uraian an pa pada da ke kera rang ngka ka te teor orii da dan n penge pengert rtia ian-p n-pen enger gerti tian an ya yang ng te tela lah h dikem dikemuka ukaka kan, n, maka maka hipot hipotes esis is ya yang ng diaj diajuk ukan an penul penulis is ad adal alah ah se seba baga gaii be beri riku kut: t: Hipotesis nol (Ho) : Tidak ada pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja PNS Dinas
Sosial
Dan
Tenaga
Kerja
Kota
X.
Hipotesis Kerja (Ha) : Ada pengaruh pendidikan dan pelatihan terhadap kinerja PNS Dinas
F.
Sosial
Dan
Tenaga
Definisi
Kerja
Kota
X.
Konsep
Konsep adalah istilah dan defenisi yang digunakan untuk menggambarkan secara abstrak
mengenai kejadian, keadaan, kelompok atau individu yang menjadi perhatian ilmu sosial. Menurut Singarimbun (1995 : 33), konsep adalah abstraksi mengenai suatu fenomena yang
dirumuskan
atas
dasar
generalisasi.
Untuk mendapatkan batasan-batasan yang lebih jelas mengenai variabel-variabel yang akan aka n diteli diteliti, ti, maka maka defeni defenisi si konsep konsep yang yang digunak digunakan an dalam dalam penger pengertia tian n ini adalah adalah : 1.
Pendidikan
dan
Pelatihan
Pendidikan dan Pelatihan adalah merupakan upaya untuk mengembangkan sumber daya manusi man usiaa teruta terutama ma untuk untuk mengem mengembang bangkan kan kemamp kemampuan uan intele intelektu ktual al dan kepriba kepribadia dian n manusia 2.
Kinerja
PNS
Kinerja PNS adalah prestasi kerja atau hasil kerja (output) yang dicapai oleh pegawai negeri neg eri sipil sipil dalam dalam melaks melaksana anakan kan tugas tugas kerjan kerjanya ya sesuai sesuai dengan dengan tanggu tanggung ng jawab jawab atau atau
beban
kerja
yang
G.
diberikan
padanya.
Definisi
Operasional
Definisi operasional adalah unsur-unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana cara menyus men yusun un suatu suatu variab variabel el seh sehing ingga ga dalam dalam penguku pengukuran ran ini dapat dapat diketa diketahui hui indika indikator tor-indika ind ikator tor penduku pendukung ng apa saja saja yang yang dianal dianalisa isa dari dari variab variabel el ter terseb sebut. ut. Suatu Suatu defini definisi si operasional merupakan spesialisasi kegiatan penelitian dalam mengukur suatu variabel. Adapun Ada pun indika indikator tor-in -indik dikato atorr yang yang dapat dapat menguku mengukurr variab variabelel-var variab iabel el ter terseb sebut ut diatas diatas meliputi
:
1.
Pendidikan
1.1
Waktu
a.
Pelatihan
pelaksanaan
Frekuensi
b.
Kesesuaian
1.2
(Variabel DIKLAT,
Pelaksanaan
Diklat
dengan
DIKLAT,
b.
1.3
Metode
a.
Mekanisme b.
waktu
yang
:
mencakup
: Diklat
yang
Penyampaian Penyampaian aktif
ditetapkan
mencakup
kehadiran
Latar
Peran/partisipasi
yang
indikatornya
Mengikuti
Intensitas
X),
Peserta
Peserta
a.
dan
: peserta
Belakang materi
DIKLAT,
Pendidikan
yang
mencakup
materi
DIKLAT
oleh
peserta
dalam
kegiatan
:
instruktur DIKLAT
c.
Komunikasi
antara
1.4
dan
Instruktur,
a.
a.
Sarana
dan
Kes Keses esua uaia ian n
ant antar araa
b.
Ketersediaan
1.6 a.
Kesesuaian
b. 2.
tempa empatt
Y
2.1
DIKLAT
(Variabel
tingkat b.
terikat)
yaitu
dan
dalam Kinerja
kesalahan
tingkat
kecepatan
b.
:
pekerjaan
peserta.
pelaksanaan PNS,
dalam
meliputi:
pelaksanaan
penyelesaian
pegawai kerja
dalam
tingkat
bekerja
pencapaian
prestasi
Sistematika
BAB
tugas
produktivitas
keaktifan
H.
tugas
tugas
Prestasi
b.
:
Pekerjaan
tingkat
tingkat
tugas
indikatornya
pelaksanaan
dalam
2.3 a.
DIKLAT
mencakup
yang
terhadap
:
DIKL DIKLAT AT
kebutuhan
Kuantitas
a.
diklat
penyelesaian
tingkat
mencakup
yang tugas
DIKLAT
juml umlahpe ahpesser ertta
dan
Pelayanan
2.2
deng dengan an
dengan
materi
materi
yang
perlengkapan
Kualitas
a.
DIKLAT,
DIKLAT,
Penerapan/aplikasi
DIKLAT mencakup
terhadap
pel pelaks aksanaa anaan n
peralatan,
materi
Variabel
instruktur
Prasarana
Materi
peserta
yang
Kemampuan/penguasaan
1.5
instruktur
I
Penulisan
:
PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat pen penel elit itia ian, n, ke kera rang ngka ka te teor ori, i, de defe feni nisi si ko kons nsep ep,, de defi fini nisi si opera operasi siona onall da dan n si sist stem emat atik ikaa penulisan. BAB
II
:
METODE
PENELITIAN
Bab ini memuat memuat bentuk bentuk peneli penelitia tian, n, lokasi lokasi peneli penelitia tian, n, populas populasii dan sampel sampel,, teknik teknik BAB
pengumpulan III
data, :
DESKRIPSI
teknik
analisa LOKASI
PENELITIAN
Bab ini berisikan gambaran umum mengenai lokasi penelitian, berupa sejarah, visi dan misi.
data.
BAB
IV
:
PENYAJIAN
DATA
Bab ini memuat hasil penelitian yang diperoleh dari lapangan dan dokumentasi yang dianalisis. BAB
V
:
ANALISA
DATA
Bab Ba b in inii memu memuat at ka kaji jian an da dan n an anal alis isaa da data ta ya yang ng di diper perol oleh eh da dari ri lo loka kasi si pe pene neli liti tian an BAB
VI
:
PENUTUP
Bab ini berisi berisikan kan kesimp kesimpula ulan n dan saran saran yang yang dipero diperoleh leh dari dari hasil hasil peneli penelitia tian n yang yang dilakukan.
PEN ENG GAR ARU UH
MUT UTA ASI
TERHADAP
SEM SEMANGAT
KER KERJA
PEGAWAI NEGERI SIPIL
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
Pemban Pem banguna gunan n pada pada hakekat hakekatnya nya adalah adalah kesada kesadaran ran atau atau keinsy keinsyafa afan n untuk untuk melakuk melakukan an kegiat keg iatan an memper memperbai baiki, ki, mendir mendirika ikan n bahkan bahkan menumb menumbuhka uhkan n serta serta mening meningkat katkan kan daya daya upaya yang mengarah kepada keadaan yang lebih baik dengan dilandasi dilandasi oleh semangat, semangat, kemauan dan tekad yang tinggi yang bertujuan untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bersifat memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan rakyat Indonesia pada umumnya. Tujuan tersebut baru dapat dicapai apabila pembangunan nasional dilaksanakan secara menyeluruh dengan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya bukan manusia, serta ser ta pelaks pelaksana anaan an pembang pembangunan unan disegal disegalaa bidang, bidang, ter terenc encana ana,, ter terara arah, h, ber bertah tahap ap dan berkesinambungan. Salah satu bidang tersebut adalah pembangunan manusia seutuhnya. Dalam Dal am hal ini keberha keberhasil silan an pembang pembangunan unan tergan tergantun tung g pada pada aspek aspek manusi manusiany anyaa yakni yakni sebagai pemimpin, pelaksana dan pengelola sumber daya yang ada dalam nagara, yang dalam hal ini adalah Pegawai Negeri Sipil (PNS), terutama Pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi
Dan
Sosial
Daerah
Kabupaten
X.
Pegawaii Negeri Sipil (PNS) pada Dinas Tenaga Kerja Transmigr Pegawa Transmigrasi asi Dan Sosial Sosial Daerah Kabupaten X yang merupakan aparatur negara yang menyelenggarakan pemerintahan dalam melaksanakan pembangunan nasional merupakan tulang punggung pemerintah. Kelanca Kel ancaran ran penyele penyelengga nggaraa raan n pemeri pemerinta ntahan han dan pelaks pelaksanaa anaan n pembang pembangunan unan nasion nasional al terutama terut ama tergantung tergantung pada kesempurnaan kesempurnaan apratur negara baik ditingkat ditingkat pusat maupun ditingkat daerah. Dalam ragka mencapai tujuan nasional sebagaimana dikemukakan di atas, diperlukan diperlukan adanya pegawai pegawai negeri sipil yang penuh kesedi kesediaan aan dan ketaatan ketaatan kepada Pancas Pan casila ila,, UndangUndang-Und Undang ang Dasar Dasar 1945, 1945, negara negara dan pemeri pemerinta ntah h serta serta bersat bersatu u padu, padu, bermental baik, berwibawa, kuat berdaya guna, bersih, berkualitas tinggi dan sadar akan tanggung jawabnya sebagai unsur aparatur Negara, abdi Negara dan abdi masyarakat. Dengan Den gan adanya adanya Peratu Peraturan ran Pemeri Pemerinta ntah h Nomor Nomor 43 Tahun Tahun 1999 tentan tentang g pokok-p pokok-poko okok k kepegawaian, kepegaw aian, dan tentang tentang wewenang wewenang pengangkatan, pengangkatan, pemindahan dan pemberhentia pemberhentian n pegawai negeri sipil diatur di dalam Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2000. Kedua Peratu Per aturan ran perund perundangang-unda undanga ngan n terseb tersebut ut merupa merupakan kan pedoma pedoman n pelaks pelaksana anaan an mutasi mutasi kepegawaian di setiap instansi pemerintah umum dan daerah terutama pada Dinas Tenaga Kerja
Transmigrasi
Dan
Sosial
Daerah
Kabupaten
X.
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 1999, bahwa yang termasuk pegawai pegawai negeri sipil adalah mereka yang setelah memenuhi syarat-syarat yang ditentukan da dala lam m pe pera ratu tura ran n pe peru rund ndang ang-u -unda ndang ngan an ya yang ng be berl rlak aku, u, di dian angka gkatt ol oleh eh pe peja jaba batt ya yang ng berwenang dan diserahi tugas Negara lainnya yang ditetapkan berdasarkan satu peraturan perundang-undangan dan digaji menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku. Untu Un tuk k mewuj mewujud udkan kan Pe Pega gawa waii Nege Negeri ri Si Sipi pill (P (PNS NS)) ya yang ng se semp mpur urna na se seba bagai gaima mana na diamksudkan di atas, maka pegawai negeri sipil perlu dibina dengan sebaik-baiknya dan diadakan
pengembangan.
Tujuan Tujua n pembinaan pembinaan dan pengembangan pengembangan (Fathoni, (Fathoni, 2006:194) ters tersebut ebut diharapkan agar setiap pegawai yang ada dalam organisasi yang bersangkutan dapat memberikan prestasi kerja yang sebaik-baiknya sehingga benar-benar dapat berfungsi sebagai penghasil kerja yang tepat guna sesuai dengan sasaran organisasi yang hendak dicapai, terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan dan terwujudnya pegawai-pegawai yang setia dan taat kepada Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, Negara dan Pemerintah, sehingga pegawai hanya mengabdi kepada kepentingan negara dan masyarakat, demi
terwujudnya
aparatur
yang
bersih
dan
berwibawa.
Salah Sal ah satu satu bentuk bentuk dari dari pengemb pengembang angan an terhad terhadap ap pegawa pegawaii negeri negeri sipil sipil adalah adalah mutasi mutasi sebagaii penjelmaan/ sebaga penjelmaan/perwuj perwujudan udan dari dianamika dianamika organisasi organisasi yang dijadikan dijadikan sebagai sebagai salah satu
cara
untuk
mencapai
tujuan
organisasi.
Mutasi tidak terlepas dari alasan untuk mengurangi rasa bosan pegawai kepada pekerjaan serta meningkatkan motivasi dan semangat kerja pegawai, selain itu untuk memenuhi keinginan pegawai sesuai dengan minat dan bidang tugasnya masing-masing dimana dalam kegiatan pelaksanaan mutasi kerja sering disalah tafsirkan orang yaitu sebagai hukuman jabatan atau didasarkan atas hubungan baik antara atasan dengan bawahan. Dalam pelaksanaan mutasi harus benar-benar berdasarkan penilaian yang objektif dan didasarkan atas indeks prestasi yang dicapai oleh karyawan mengingat sistem pemberian mutasi dimaksudkan untuk memberikan peluang bagi para pegawai negeri sipil untuk mengembangkan
potensi
yang
dimilikinya.
Semangat Seman gat kerja pegawai juga dapat menurun menurun apabila apabila pihak atasan tidak memperhatika memperhatikan n kepentingan para bawahan. Hal ini akan menurunkan semangat kerja para pegawai. Indika Ind ikator tor dari dari turunny turunnyaa semang semangat at kerja kerja antara antara lain lain rendahn rendahnya ya produkt produktivi ivitas tas,, tingkat tingkat absens abs ensii pegawai pegawai tinggi tinggi,, gaji gaji rendah rendah,, dan Iain-l Iain-lain ain.. Dengan Dengan demiki demikian an pastil pastilah ah akan akan mempengaruhi
semangat
kerja
pegawai
dalam
suatu
organisasi.
Hal inilah yang mendorong penulis untuk meneliti masalah mutasi yang dikaitkan dengan semanga sem angatt kerja kerja pegawai pegawai dengan dengan pemiki pemikiran ran bagaima bagaimana na upaya upaya untuk untuk menumb menumbuhka uhkan n semangat seman gat kerja dikalangan pegawai sehingga sehingga semangat semangat kerja pegawai dapat meningkat, kh khus usus usny nyaa pe pega gawai wai pa pada da Di Dina nass Te Tena naga ga Kerja Kerja Tran Transm smig igra rasi si Dan Dan Sosi Sosial al Daer Daerah ah Kabupaten
X.
Berdasarkan uraian singkat di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan membahas hal ini menj me njad adii sebu sebuah ah obje objek k pe pene neli liti tian an,, ad adap apun un ju judu dull yang yang pe penu nuli liss aj ajuk ukan an ad adal alah ah : "Pengaruh Mutasi Terhadap Semangat Kerja Pegawai Negeri Sipil Pada Dinas Tenaga Kerja
B.
Transmigrasi
Dan
Sosial
Perumusan
Daerah
Kabupaten
X".
Masalah
Sebagaimana Sebaga imana lazimnya lazimnya suatu penelitian penelitian adalah suatu kegiatan kegiatan atau pemecahan masalah, sehingga dalam suatu penelitian untuk mendapatkan hasil yang baik harus dirumuskan
permasalahan
secara
baik
pula.
Berdasarkan uraian yang telah dikemukakan di atas, yaitu adanya hubungan antara mutasi kerja ker ja dengan dengan semanga semangatt kerja, kerja, maka maka penulis penulis merumu merumuska skan n masala masalah h sebaga sebagaii beriku berikut: t: "Bagaimana pengaruh mutasi di dalam semangat kerja seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) (PNS) pada Dinas Dinas Tenaga Tenaga Kerja Kerja Transm Transmigr igrasi asi Dan Sosial Sosial Daerah Daerah Kabupat Kabupaten en X”.
C.
Tujuan
Tujuan
yang
diharapkan
da dap pat
dicap apaai
Penelitian
melalui
pene nellitian
ini
adalah:
1. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh mutasi di dalam peningkatan semangat kerja Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten
X.
2. Untuk mengetahui semangat kerja para Pegawai Negeri Sipil pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi
dan
Sosial
Daerah
Kabupaten
X.
3. Untuk mengetahui frekwensi mutasi pada Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah
Kabupaten
D.
X.
Manfaat
Penelitian
1. Bagi Dinas Tenaga Kerja Transmigrasi dan Sosial Daerah Kabupaten X, sebagai bahan masukan
terhadap
pelaksanaan
mutasi
secara
dan
efektif efisien.
2. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas X, sebagai pelengkap referensi
penelitian
dalam
bidang
Ilmu
Administrasi
Negara.
3. Bagi penulis sendiri, untuk menambah ilmu pengetahuan di dalam pelaksanaan mutasi di
lapangan.
4. Bagi para pegawai, sebagai salah satu pengukur untuk mengatasi kejenuhan kerja.
E.
Hipotesis
Berdas Ber dasark arkan an permas permasala alahan han terseb tersebut, ut, penuli penuliss mengaj mengajukan ukan hipote hipotesis sis sebagai sebagai beriku berikut: t: "Pel "Pelak aksa sana naan an muta mutasi si pe pegaw gawai ai ne neger gerii sipi sipill dila dilaku kukan kan de deng ngan an baik baik dan be bena narr ak akan an berpe berpenga ngamh mh terhad terhadap ap semanga semangatt kerja kerja pegawa pegawaii di li lingku ngkungan ngan Dinas Dinas Tenaga Tenaga Kerja Kerja Transmigrasi
dan
Sosial
Daerah
Kabupaten
X".
F.
Defenisi
Konsep
Untuk mendapatkan batasan yang jelas dari masing-masing konsep yang akan diteliti, maka
perlu
ditetapkan
defenisi
konsep
yaitu
:
1. Mutasi adalah segala sesuatu perubahan mengenai seorang pegawai negeri sipil seperti pengangkatan, pemindahan, pemberhentian, pemensiunan, perubahan susunan keluarga dan Iain-lain. Namun mengingat banyaknya jenis mutasi pegawai, maka dalam hal ini di diba battas asii
hany hanyaa
meng mengen enai ai
mut mutas asii
dala dalam m
hal hal
peru peruba baha han n
jabat abatan an
ker kerja
saj aja. a.
2. Semangat kerja adala adalah h kesediaan kesediaan seorang pegawai atau kemauan aparatur pemerintah pemerintah untuk melaksanakan pekerjaan secara giat dan konsekwen sesuai dengan kedudukan dan fiingsinya di dalam organisasi demi mencapai tujuan bersama yang telah ditetapkan. 3. Pengar Pengaruh uh Mutasi terhadap terhadap semangat semangat kerja pegawai yaitu yaitu dengan dilaksanakanny dilaksanakannyaa mutasi secara tepat dan sesuai dengan peraturan yang berlaku maka mutasi tersebut akan berda berdampa mpak k posit positif if terhad terhadap ap pegawai pegawai sepert sepertii mening meningkat katnya nya semang semangat at kerja kerja pegawai pegawai..
G.
Definisi
Operasional
Menurutt Singarimbu Menuru Singarimbun n (1999 : 46), defenisi operasional merupakan petunjuk bagaimana su suat atu u va vari riab abel el dapat dapat diuk diukur ur.. Defen Defenis isii op oper eras asio iona nall da dala lam m pe pene neli liti tian an in inii ad adal alah ah : 1.
Variabel
Bebas
(Mutasi),
a.
indikatornya
sebagai
Frekwensi
berikut: mutasi
Frekwensi mutasi adalah tingkat keseringan pelaksanaan mutasi atau pemindahan jabatan dalam
organisasi.
b.
Alasan
mutasi
Alasan Alasa n mutasi mutasi adalah adalah alasan-alas alasan-alasan an atau motivasi motivasi yang mendorong dilaksanaka dilaksanakannya nnya perpindahan atau mutasi tersebut. c. -
Ketepatan
dalam
melaksanakan
Kemampuan
-
-
yang
disesuaikan
kerja
Lamanya Tanggung Kesenangan
atau atau
:
pendidikan masa
jawab
dengan
pegawai
Tingkat
-
mutasi
menjabat beban
keinginan
kerja pegawai
-
Kebijaksanaan
-
Kesesuaian
atau
antara
peraturan
yang
lama
yang
dan
berlaku
jabatan
yang
baru
2. Variab Variabel el Terika Terikatt (seman (semangat gat kerja) kerja),, dapat dapat diukur diukur melalu melaluii indika indikator tor-in -indik dikato atorny rnya: a: a.
Produktivitas
Kerja
Prod Produk ukti tivi vita tass kerja kerja ad adal alah ah ha hasi sill da dari ri su suat atu u pe peker kerja jaan an ya yang ng di dila laku kukan kan pegaw pegawai ai..
b.
Kepuasan
terhadap
tugas
Kepuasan terhadap tugas adalah kepuasan para pegawai terhadap tugas dan pekerjaannya karena c.
memperoleh
Ting Tingka katt
keha kehadi dirran an,,
yakni akni
tugas pers persen enttas asee
d.
yang
keha kehadi dira ran n
dala dalam m
disukainya. tu tuga gass
se settia iap p
Rasa
hari hari..
keamanan
Rasa Ra sa ke keam aman anan an ad adal alah ah ad adany anyaa ra rasa sa ke keam aman anan an dan keten ketenang angan an ji jiwa wa,, at atas as ja jami mina nan n kepastian kepast ian serta perlindungan perlindungan terhadap terhadap segala segala sesuatu sesuatu yang dapat membahayaka membahayakan n diri
pribadi
dan
karir
dalam
pekerjaan.
e. Gaji
Gaji adalah
hasil
yang
H.
diterima
pegawai
atas
hasil
Sistematika
BAB
kerjanya.
Penulisan
I
PENDAHULUAN
Bab ini memuat latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, defenisi konsep, defenisi operasional dan sistematika penulisan. BAB
II
METODE
PENELITIAN
Bab ini memuat bentuk penelitian, lokasi penelitian, populasi dan sampel penelitian, teknik pengumpulan data, teknik penentuan skor dan teknik analisa data yang digunakan dalam
penelitian.
BAB
III
DESKRIPSI
LOKASI
PENELITIAN
Bab ini menguraikan tentang gambaran atau karakteristik lokasi penelitian berupa sejarah singk ingkat at BAB
dan dan
stru strukt ktur ur
orga organi nissas asii IV
Bada Badan n
Kepe Kepega gawa waiian PENYAJIAN
Daer Daerah ah
Kabu Kabupa patten
X.
DATA
Bab ini memuat penyajian data yang dilakukan dengan menguraikan hasil penelitian yang dipero dip eroleh leh dari dari lapanga lapangan n dan mengana menganali lisan sanya ya berdas berdasark arkan an metode metode yang yang digunak digunakan. an.
BAB
V
ANALISA
DATA
Bab ini memuat pembahasan atau interpretasi dari data-data yang disajikan pada bab-bab sebelumnya BAB
atau VI
bab
KESIMPULAN
DAN
IV. SARAN
Bab ini memuat kesimpulan dan saran dari hasil-hasil penelitian yang telah dilakukan.
PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KINERJA KARYAWAN DI PT. X
BAB I PENDAHULUAN
1.1.
Latar
Belakang
Dalam era globalisasi, masalah sumber daya manusia menjadi sorotan maupun tumpuan bagi perusahaan untuk tetap dapat bertahan. Sumber daya manusia mempakan peran utama dalam setiap kegiatan perusahaan. Walaupun banyaknya sarana dan prasarana serta sumber daya, tanpa dukungan sumber daya manusia kegiatan perusahaan tidak akan berjalan dengan baik. Dengan demikian sumber daya manusia mempakan kunci pokok yang yan g harus harus diperh diperhati atikan kan dalam dalam segala segala kebutuh kebutuhann annya. ya. Su Sumbe mberr daya daya manusi manusiaa akan akan menentukan keberhasilan pelaksanaan kegiatan perusahaan. Untuk itu dalam mencapai tujuan organisasi dibutuhkan kompetensi sumber daya manusia yang memadai dalam mendorong
kinerja
karyawan.
Setiap perusahaan dibentuk untuk mencapai tujuan tertentu, dan apabila tercapai bamlah dapat dikatakan berhasil. Untuk mencapai keberhasilan, diperlukan landasan yang kuat bempa bempa kompet kompetens ensi. i. Dengan Dengan demiki demikian, an, kompet kompetens ensii menjad menjadii sangat sangat berguna berguna untuk untuk membantu memba ntu organisasi organisasi meningkatkan meningkatkan kinerjanya. kinerjanya. Kompetensi Kompetensi sangat diperlukan dalam setiap proses sumber daya manusia. Semakin banyak kompetensi dipertimbangkan, maka
semakin
meningkat
pula
kinerjanya.
Perusahaan akan berkembang dan mampu bertahan dalam lingkungan persaingan yang kompetitif kompet itif apabila didukung didukung oleh pegawai-pegawa pegawai-pegawaii yang berkompeten di bidangn bidangnya. ya. Kompetensi
pegawai
yang
terdiri
dari
pengetahuan
{knowledge),
kemampuan/k kemam puan/keteram eterampilan pilan {skill), {skill), sikap {attitude) {attitude) disesuaikan disesuaikan dengan bidang pekerjaan pekerjaan yang dibutuhkan oleh organisasi, sehingga dapat menghasilkan kinerja pegawai yang berprestasi. Kompetensi merupakan suatu kemampuan untuk melaksanakan atau melakukan suatu pekerjaan atau tugas yang dilandasi atas keterampilan dan pengetahuan serta didukung oleh sikap kerja yang dituntut oleh pekerjaan tersebut. Dengan demikian, kompetensi menunjukkan menunj ukkan keterampil keterampilan an dan pengetahuan pengetahuan yang dicirikan dicirikan oleh profesional profesionalisme isme dalam suatu sua tu bid bidang ang terten tertentu tu seb sebaga agaii sesuat sesuatu u yang yang terpen terpentin ting g atau atau sebaga sebagaii unggul unggulan an bidang bidang tersebut. Sedangkan kinerja merupakan tingkat pencapaian hasil atas pelaksanaan tugas tertentu. Kinerja juga dapat dipandang sebagai proses tentang bagaimana pekerjaan berlangsung untuk mencapai hasil kerja. Namun, hasil pekerjaan itu sendiri menunjukkan kinerja. Kinerj Kin erjaa di dalam dalam organi organisas sasii dilakuk dilakukan an oleh oleh segena segenap p sumber sumber daya daya manusi manusiaa dalam dalam orga organi nisa sasi si,, baik baik un unsu surr pimp pimpin inan an maup maupun un pe peke kerj rja. a. Bany Banyak ak fa fakt ktor or yang yang da dapa patt mempengaruhi sumber daya manusia dalam menjalankankan kinerjanya. Terdapat faktor yang
berasal
dari
luar
maupun
dari
dalam
dirinya.
Perusahaan membutuhkan tim solid untuk menjawab tantangan dunia. Namun sayangnya banyak perusahaan tidak memiliki karyawan andal untuk berkompetisi. Ironisnya, mereka yang yan g telah telah bekerja bekerja dalam dalam waktu waktu lama lama bukanny bukannyaa semaki semakin n pintar pintar,, sebali sebalikny knyaa malah malah semakin tidak sanggup menerima tantangan baru. Selain itu masalah lain yang muncul yaitu banyak karyawan yang pintar tapi jika tidak menerjemahkan kepandaiannya ke da dala lam m peril perilak aku u di te temp mpat at ke kerj rjaa ya yang ng efek efekti tif, f, ke kepa panda ndaia ian n it itu u ti tida dak k be berg rgun una. a. Jadi Jadi,, komp kompet eten ensi si tida tidak k ha hany nyaa meng menget etah ahui ui ap apaa yang yang ha haru russ di dila laku kuka kan, n, na namu mun n da dapa patt mengerjakannya
secara
baik.
PT. X adalah salah satu perusahaan perkebunan yang memiliki kegiatan pembudidayaan, pengelolaan dan pemasaran terhadap komoditi utama karet dan kelapa sawit disamping komoditi perkebunan lain. Perusahaan ini dituntut untuk lebih profesional dan mampu
bersaing bersaing secara global. Untuk itu, perusahaan ini membutuhkan SDM yang memiliki kompetensi yang memadai. Namun, yang menjadi permasalahan kompetensi di perusahaan perusahaan ini yaitu yaitu karyawan karyawan kurang memiliki keterampilan keterampilan dalam mengoperasikan mengoperasikan program-pr program-program ogram yang ada pada komputer. Beberapa karyawan karyawan sering sering melimpahkan melimpahkan wewenan wew enang g kepada kepada karyaw karyawan an lain lain yang yang lebih lebih memili memiliki ki ketera keterampi mpilan lan sehing sehingga ga butuh butuh waktu wak tu lama lama untuk untuk menyel menyelesa esaika ikan n sebuah sebuah pekerja pekerjaan. an. Kemudi Kemudian an inform informasi asi-in -infor formas masii pekerjaan yang diterima lebih sering menggunakan bahasa Inggris sehingga sulit bagi karyaw kar yawan an untuk untuk menger mengerti ti maksud maksud dari dari pada tugastugas-tug tugas as yang yang diberi diberikan. kan. Keadaan Keadaan de demi miki kian an memb membuat uat ka kary ryaw awan an sa sala lah h mene meneri rima ma in info form rmas asii tu tuga gas. s. Hal Hal te ters rseb ebut ut ju juga ga membutuhkan waktu yang lama. Terakhir masalah kompetensi terletak pada kemampuan karyawan untuk mempertahankan budaya perusahaan. Karyawan sering tidak mematuhi perat peratura uran-p n-pera eratur turan. an. Keterl Keterlamb ambata atan n sering sering kali kali menjad menjadii pemicu pemicu tidak tidak selesa selesainy inyaa pekerjaan dengan tepat waktu sehingga karyawan tidak dapat pulang tepat waktu/lembur. Latar belakang PT. X menerapkan Model Kompetensi ini antara lain mengingat pola pengembangan SDM yang belum terintegrasi, belum adanya persyaratan standar untuk menempati menem pati suatu posisi, posisi, serta serta penentuan penentuan pelatihan pelatihan bagi pegawai belum sistematis. sistematis. Pada tahap awalnya, aplikasi kompetensi di PT. X terutama di prioritaskan untuk program
pengembangan
Setiap perusahaan perlu mengembangkan apa yang dinamakan Model Kompetensi, yaitu refere ref erensi nsi yang yang disusu disusun n secara secara sistem sistemati atiss untuk untuk pedo pedoman man pengelo pengelolaa laan n sumber sumber daya daya manus ma nusia ia.. PT. PT. X mengk mengkla lasi sifi fika kasi sikan kan ko komp mpet etens ensii menj menjad adii empa empatt ke kelo lomp mpok ok ya yait itu u kompet kom petens ensii inti, inti, kompet kompetens ensii manaje manajeria rial, l, kompet kompetens ensii teknis teknis dan kompet kompetens ensii pribad pribadi. i. Kompetensi inti adalah pemahaman terhadap visi, misi, dan nilai-nilai perusahaan seperti kerjasama, tim, orientasi kepuasan pelanggan. Kompetensi manajerial adalah kemampuan untuk unt uk mengel mengelola ola sumber sumber daya daya dan mengat mengatur ur pelaks pelaksanaa anaan n tugas, tugas, sepert sepertii pemecah pemecahan an masalah dan pengambilan keputusan, kepemimpinan, dan Iain-lain. Kompetensi teknis adalah pengetahuan dan keterampilan yang sangat spesifik dan berhubungan erat dengan jenis pekerjaan seperti perencanaan tambang, analisis finansial, aplikasi komputer, dan Iain-lain. Teknis pelaksanaan model kompetensi ini dijabarkan dalam Katalog Kompetensi, Profil Jabatan, dan Profil Pegawai. Berdasarkan pengalaman PT. X, yang membutuhkan waktu
adalah ada lah penyus penyusunan unan Profil Profil Jabata Jabatan n dan Pr Profi ofill Pegawa Pegawai. i. Untuk Untuk menghas menghasil ilkan kan Pr Profi ofill Pegawai (Profil Individu) digunakan Metode Uji Kompetensi melalui assesmen 3600 (oleh (ol eh atasan atasan,, bawaha bawahan, n, rekan rekan seleve selevel, l, dan pelang pelanggan) gan).. Metode Metode ter terseb sebut ut umumny umumnyaa digunakan untuk level yang tinggi sedangkan level yang lebih rendah assesmen dilakukan oleh atasan saja. Dengan semakin banyaknya banyaknya jumlah karyawan karyawan maka untuk memelihara memelihara databas dat abasee kompet kompetens ensii harus harus ditunj ditunjang ang dengan dengan aplika aplikasi si si siste stem m inform informasi asi SDM yang yang teri te rint ntegr egras asii
(kom (komput puter eris isas asi) i)..
Bebe Bebera rapa pa
kenda kendala la
ya yang ng
pe perl rlu u
di dipe perh rhat atik ikan an
da dala lam m
implementasi model kompetensi ini antara lain dibutuhkannya waktu, resources, serta perlu perlunya nya standa standaris risasi asi kompet kompetens ensii untuk untuk pekerj pekerjaan aan yang yang hampir hampir sama sama di bebera beberapa pa departemen. Penera Pen erapan pan model model kompet kompetens ensii didasa didasari ri pertim pertimbang bangan an diperl diperluka ukanny nnyaa alat alat ukur untuk untuk membedakan membe dakan kompetensi kompetensi serta serta karena kurang efektifny efektifnyaa training training dan pengembangan pengembangan karyaw kar yawan. an. Proses Proses imple implemen mentas tasii Model Model Kompet Kompetens ensii di PT. X diawal diawalii dengan dengan minta minta dukungan dari manajemen perusahaan, training kepada HC {human capital) dan para Manajer, penyusunan interfunctional competency, dan dilanjutkan dengan penyusunan functional competency oleh masing-masing departemen, serta penyusunan formulir untuk teknis tek nis pelaks pelaksana anaanny annya. a. Model Model Kompet Kompetens ensii ini juga juga diinte diintegra grasik sikan an dengan dengan penila penilaian ian kinerja tahunan dan dijadikan dasar untuk menyusun program pengembangan. Mengingat bahwa dalam penerapan model kompetensi ini perlu diantisipasi kemungkinan hambatan, dimana beberapa diantaranya adalah butuh waktu lama, butuh pemahaman oleh para Manajer, manajer enggan melaksanakan karena merasa tak butuh, terlalu rinci dan sulit untuk dilaksanakan, serta karyawan mengira ada kaitannya dengan penggajian dan hirarki kepangkatan. Darii penjela Dar penjelasan san di atas atas penuli penuliss tertar tertarik ik untuk untuk melakuk melakukan an peneli penelitia tian n yang yang berjud berjudul ul "Pengaruh Kompetensi SDM terhadap Kinerja Karyawan di Kantor Besar PT. X, Tbk)".
1.2.
Perumusan
Masalah
Untuk dapat mempermudah penelitian ini nantinya, dan agar penelitian ini memilki arah yang yan g yang yang jelas jelas maka maka terleb terlebih ih dahulu dahulu dirumu dirumuska skan n permas permasala alahan han yang yang aka akan n diteli diteliti. ti. Berdas Ber dasark arkan an uraian uraian latar latar belakan belakang g masala masalah h yang yang dijela dijelaska skan n di atas, atas, mak makaa rumusa rumusan n masalah dalam penelitian ini adalah "Apakah Kompetensi SDM berpengaruh terhadap
Kinerja
Karyawan
di
1.3.
PT.
X"?
Tujuan
Adapun
tujuan
dari
Penelitian
penelitian
ini
adalah:
"Untuk "Un tuk menget mengetahui ahui apakah apakah kompet kompetens ensii sumber sumber daya daya manusi manusiaa berpen berpengar garuh uh ter terhad hadap ap kinerja
karyawan
di
1.4.
PT.
X".
Manfaat
Adapun
manfaat
dari
penelitian
Penelitian
ini
adalah
sebagai
berikut:
1. Bagi penulis, bermanfaat untuk mengembangkan kemampuan menulis karya ilmiah dan menjadi masukan pengetahuan bagi penulis tentang pengaruh kompetensi sumber daya
manusia
terhadap
kinerja
karyawan.
2. Bagi instan instansi, si, penelit penelitian ian ini dihara diharapka pkan n mampu mampu menamb menambah ah pengeta pengetahuan huan ataupu ataupun n informasi tentang pengaruh kompetensi SDM terhadap kinerja karyawan khususnya di PT.
X,
Tbk.
3. Secara akademis, penelitian ini diharapkan mampu menyumbang khazanah ilmiah dan kepustakaan
baru
dalam
penelitian
sosial.
4. Bagi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, penelitian sebagai bahan masukan bagi fakultas dan menjadi referensi tambahan bagi mahasiswa-mahasiswi di masa mendatang.
1.5
Hipotesis
Hi Hipot potes esis is meru merupa paka kan n ja jawa waban ban se seme ment ntar araa te terh rhad adap ap ru rumu musa san n masa masala lah h penel penelit itia ian. n. Dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan baru didasarkan pada teori yang rele releva van, n, be belu lum m didas didasar arka kan n pada pada fa fakt ktaa-fa fakt ktaa empi empiri riss ya yang ng di dikum kumpul pulak akan an mela melalu luii
pengumpulan
Adapun
hipotesis
data.
(Sugiyono,
penelitian
yang
2005:
dikemukakan
penulis
70) yaitu:
"Terdapat pengaruh yang positif antara Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja
1.6
Karyawan
Definisi
P.T
X".
Konsep
Berdasarkan pengertian di atas maka penulis mengemukakan beberapa konsep yaitu:
a. Kompetensi Sumber Daya Manusia adalah kemampuan karyawan untuk melaksanakan satu tugas, peran atau tugas, kemampuan mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilanketram ket rampil pilan, an, sikapsikap-sik sikap ap dan nilainilai-nil nilai ai pri pribad badi, i, dan kemamp kemampuan uan untuk untuk membang membangun un pengetahuan dan keterampilan yang didasarkan pada pengalaman dan pembelajaran yang dilakukan. b. Kinerj Kinerjaa Karyaw Karyawan an adalah adalah tingkat tingkat pencapa pencapaian ian hasil hasil oleh oleh karyaw karyawan an dalam dalam rangka rangka mewujudkan
tujuan
1.7
perusahaan.
Definisi
Operasional
Defenisi operasional adalah unsur penelitian yang memberitahukan bagaimana caranya mengukur suatu variabel. Dengan kata lain defenisi operasional adalah semacam petunjuk pelak pelaksan sanaan aan bagaima bagaimana na carany caranyaa menguku mengukurr suatu suatu variab variabel. el. (Singa (Singarim rimbun bun,, 1995: 1995: 46) 1. Variabel bebas (X) Kompetensi Sumber Daya Manusia, dengan indikator (Hutapea danNurianna, a.
2008:
Pengetahuan
yang
berkaitan
28):
dengan
pekerjaan
yang
meliputi:
1. Menge Mengeta tahui hui da dan n mema memaham hamii pe penge ngeta tahua huan n di bi bida dangn ngnya ya masi masing ng-m -mas asin ing g ya yang ng menyangkut
tugas
dan
tanggung
jawabnyaaq
dalam
bekerja.
2. Menget Mengetahui ahui pengetahuan yang berhubungan berhubungan dengan peraturan, peraturan, prosedur, teknik yang
baru
dalam
perusahaan.
b. Mengetahui bagaimana bagaimana menggunakan menggunakan informasi, informasi, peralatan, dan taknik yang tepat dan benar. c.
Keterampilan
1.
Kemampuan
dalam
2.
Kemampuan
dalam
berkomunikasi berkomunikasi
d. 1. 2. 3.
individu dengan
meliputi baik
dengan
secara
jelas
secara
Sikap Memiliki Adanya Memiliki
kemampuan
dalam
semangat kemampuan
lisan. kerja
berkreativitas kerja
dalam
tulisan.
perencanaan/
dalam yang
bekerja. tinggi.
pengorganisasian.
2. Vari Variabl ablee be beba bass (Y (Y)) Ki Kiner nerja ja,, de deng ngan an indi indika kato torn rnya ya ya yait itu u Hasi Hasibua buan n (2 (2002 002:: 56): 56): a.
Kesetiaan
Kinerj Kin erjaa dapat dapat diukur diukur dari dari keseti kesetiaan aan karyaw karyawan an ter terhada hadap p tugastugas-tug tugas as dan tanggun tanggung g
jawabnya
dalam
b.
organisasi.
Prestasi
Kerja
Hasill prestasi Hasi prestasi kerja karyawan, karyawan, baik kualitas kualitas maupun kuantitas kuantitas dapat menjadi menjadi tolak ukur kinerja. c.
Kedisiplinan
Kedisipli Kedis iplinan nan pegawai dalam mematuhi mematuhi peraturan-pe peraturan-peratur raturan an yang ada dan melaksanakan melaksanakan instruksi
yang
dib diberikan
kepa pad danya
dapat
menja njadi
tola olak
uku kurr
d.
kinerja.
Kreativitas
Kemampuan Kemam puan karyawan karyawan dalam mengembangkan mengembangkan kreativita kreativitass dan mengeluarkan mengeluarkan potensi yang dimiliki dalam menyelesaikan pekerjaannya sehingga pekerjaan lebih berdaya guna dan
berhasil
guna.
e.
Kerjasama
Diukur dari kesediaan karyawan dalam berpartisipasi dan bekerja sama dengan karyawan lain
sehingga
hasil
pekerjaannya
akan
semakin
f.
baik. Kecakapan
Kecakapan karyawan dalam menyelesaikan pekerjaan yang telah dibebankan kepadanya
juga
menjadi
tolak
g. Kinerja
ukur
dalam
meningkatkan
Tanggung pegawai
juga
dapat
diukur
kinerja. Jawab
dari
mempertanggungjawabkan pekerjaan dan hasil kerjanya.
kesediaan
karyawan
dalam
PENGARUH SISTEM REKRUTMEN TERHADAP PENEMPATAN KERJA
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
Sumber Sum ber daya daya manusi manusiaa merupa merupakan kan hal yang yang sangat sangat pentin penting g dalam dalam pencapa pencapaian ian tujuan tujuan perusahaan. Kelangsungan hidup perusahaan tergantung pada sejauh mana perusahaan mampu memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman dari lingkungan eksternal dengan segala potensi dari sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan. Sumber daya berkualitas yang yang te ters rsedi ediaa meru merupak pakan an ke kekay kayaa aan n {ass {asset et)) ya yang ng ti tidak dak te tern rnil ilai ai ba bagi gi pe peru rusa saha haan an.. Perusahaan berusaha memperoleh dan menempatkan karyawan yang tepat sesuai dengan bidang bidang keahli keahlianny annyaa masing masing-ma -masin sing g agar tujuan tujuan perusa perusahaa haan n dapat dapat ter tercap capai. ai. Sistem Sistem rekrutmen dan penempatan kerja karyawan lakukan sesuai dengan potensi sumber daya manusia. Pelaksanaan rekrutmen terhadap calon karyawan dimaksudkan agar perusahaan dapat memperoleh karyawan yang berkualitas dan mampu merealisasikan tujuan perusahaan. Prinsi Pri nsip p the right man on the right right place place harus harus merupak merupakan an peganga pegangan n bagi manajer manajer
personalia
dalam
menempatkan
karyawan
dalam
perusahaan.
Kegagal Keg agalan an dalam dalam melakuk melakukan an rekrut rekrutmen men dan penempa penempatan tan kerja kerja akan akan mempeng mempengaru aruhi hi kinerja karyawan yang selanjutnya menjadi penghambat bagi proses pencapaian tujuan perusahaan. Sistem rekrutmen dan penempatan kerja yang dilakukan dengan tepat dan sesuai dengan kebutuhan bertujuan agar tercapainya tujuan perusahaan serta kesulitan dalam
mencari
dan
melatih
karyawan
dapat
dihindari.
Menurutt Sastrohadi Menuru Sastrohadiwiry wiryo o (2002:162), (2002:162), penempatan penempatan (placement (placement)) merupakan merupakan salah satu aspek yang penting dalam proses perencanaan sumber daya manusia, karena mempunyai hubungan yang erat dengan efesiensi dan keadilan (setiap karyawan diberikan peluang yang
sama
untuk
berkembang).
Menurutt Sastrohadiw Menuru Sastrohadiwiryo iryo (2002:162), penempatan kerja adalah proses proses pemberian pemberian tugas dan pekerj pekerjaan aan kepada kepada karyaw karyawan an yang yang lulus lulus seleks seleksii untuk untuk dilaks dilaksanak anakan an sesuai sesuai ruang ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemung kem ungkin kinan-k an-kemu emungk ngkina inan n yang yang terjad terjadii atas atas tugas tugas dan pekerja pekerjaan, an, wewenan wewenang g serta serta tangg ta nggun ung g jawab jawab.. Pe Pene nemp mpat atan an ini ini ha haru russ dida didasa sark rkan an pa pada da deskr deskrip ipsi si pe peker kerja jaan an da dan n sfes sfesip ipik ikas asii pe peke kerj rjaa aan n ya yang ng te tela lah h dite ditent ntuk ukan, an, se sert rtaa be berp rped edom oman an ke kepa pada da pr prin insi sip p "Penempatan orang yang tepat pada tempat yang tepat dan penempatan orang yang tepat un untu tuk k jabat jabatan an ya yang ng te tepat pat". ". Pe Penem nempat patan an ya yang ng te tepa patt ya yang ng te terd rdir irii dari dari keses kesesua uaia ian n kemampuan akademis, kesesuaian pengalaman, kesesuaian kesehatan fisik dan mental, dan kesesuaian status perkawinan juga merupakan suatu cara untuk mendapatkan orangorang yang tepat, sehingga tujuan perusahaan yang telah direncanakan akan berhasil. Dengan penempatan yang tepat, gairah kerja, mental kerja, dan kinerja karyawan akan menca me ncapa paii hasil hasil ya yang ng optim optimal al ba bahka hkan n krea kreati tivi vita tass kar karya yawan wan da dapat pat berke berkemb mban ang. g. Perusahaan akan mengalami kesulitan di masa yang akan datang apabila perusahaan tersebut tidak menempatkan karyawan sesuai dengan bakat dan kemampuannya. Salah satu dari kesulitan itu dapat berupa turunnya semangat kerja karyawan serta tingginya labour turn over (tingkat keluar masuknya karyawan). Sistem rekrutmen yang efektif mungkin agar memperoleh karyawan yang sesuai dengan potensi sumber daya manusia dan
sesuai
pada
tempatnya
(the
right
man
on
the
right
place).
Menurut Mathis (2006:227), perekrutan adalah sebagai proses penarikan sejumlah calon yang berpotensi untuk diseleksi menjadi karyawan atau dapat juga diartikan, penarikan
{recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja. Penarikan berhasil jika banyak pelamar yang memasukkan memasukkan lamarannya lamarannya ke perusahaan perusahaan sehingga peluang untuk mendapatkan karyawan yang baik terbuka lebar dan perusahaan dapat memilih terbaik
dari
yang
baik.
Pelaksanaan sistem rekrutmen yang efektif yang dilakukan sesuai dengan tujuan, sesuai dengan peraturan dan dengan cara yang benar terhadap calon karyawan dimaksudkan agar perusahaan memperoleh memperoleh karyawan yang berkualitas berkualitas dan mampu merealisasikan merealisasikan tujuan perusahaan sehingga diharapkan dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan perusahaan. Kegagalan dalam melakukan sistem rekrutmen dapa dapatt
memp mempen enga garu ruhi hi
pene penemp mpat atan an
kerj kerjaa
kary karyaw awan an
pada pada
suatu uatu
per perusah usahaa aan. n.
PT. X merupakan salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak dibidang p per erkeb kebun unan an da dan n memp mempuny unyai ai ko komi mitm tmen en untuk untuk meng mengem emba bang ngkan kan us usah ahan anya ya de denga ngan n maksimal maksi mal dan menciptakan menciptakan lingkungan yang mendorong mendorong karyawan karyawan mengembangkan mengembangkan potensinya. Visi PT. X, yakni menjadikan perusahaan agro-industri berbasis perkebunan yang tangguh dan kompepetitif di pasar global dapat diwujudkan dengan dilakukannya sistem rekrutmen dan penempatan kerja karyawan yang sesuai dengan prinsip the right man on the right right place place dan ditemp ditempatk atkan an sesuai sesuai diskri diskripsi psi pekerja pekerjaan an dan sfesip sfesipika ikasi si pekerjaan melalui program-program yang telah dirancang untuk mendapatkan karyawan yang
tepat
dan
berkualitas.
Sistem rekrutmen karyawan di PT. X dilakukan sesuai dengan kebutuhan perusahaan. Sumber rekrutmen yang dilakukan pada PT. X berasal dari dalam dan luar perusahan yang masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangan. Karyawan yang direkrut dari dalam dal am perusa perusahaa haan n merupak merupakan an karyaw karyawan an yang yang sedang sedang promos promosii jabata jabatan n dan transf transfer er jabatan sedangkan karyawan yang direkrut dari luar adalah karyawan yang direkrut dari luarr perusa lua perusahaa haan n karena karena alasan alasan terten tertentu tu sepert sepertii ada posisi posisi yang yang kos kosong ong dikare dikarenaka nakan n pensiun dan dengan memenuhi syarat-syarat yang telah ditentukan oleh pihak PT. X. Kary Ka ryaw awan an yang yang dire direkr krut ut dari dari luar luar pe peru rusa sahaa haan n meng mengik ikut utii on th thee jo job b tr trai aini ning ng ya yang ng tujuannya
untuk
menyesuaikan
diri
karyawan
dengan
pekerjaan.
Survey awal yang dilakukan oleh peneliti, metode rekrutmen yang dilakukan PT. X menggunakan metode terbuka dan tertutup. Metode rekrutmen terbuka dipublikasikan ke masyarakat umum melalui media cetak dan eletronik, diharapkan lamaran banyak masuk
sehingga sehin gga kesempatan untuk mendapatkan mendapatkan karyawan yang berkualitas berkualitas lebih besar. PT. X juga menggunakan sistem rekrutmen yang tertutup yang hanya diketahui oleh orangorang orang yang yang te tert rten entu tu sa saja ja.. Si Sist stem em re rekr krut utme men n te tert rtut utup up si sifa fatn tnya ya te terl rlal alu u pr prib ibad adii at atau au kekeluargaan kekelu argaan.. Metode Metode tertutup tertutup hanya diinformas diinformasikan ikan kepada para karyawan atau orangorang tertentu saja, akibatnya lamaran yang masuk relatif sedikit sehingga kesempatan untuk mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan sulit dan proses penempatan yang dilakukan tidak sesuai dengan spesifikasi keahlian dalam melakukan
pekerjaan
*
tabel
pada
perusahaan
sengaja
tidak
tersebut.
ditampilkan
*
Tabel Tab el 1.1 memper memperli lihatk hatkan an bahwa bahwa banyak banyak pelama pelamarr yang yang memasu memasukkan kkan lamara lamaranny nnyaa sehingga peluang PT. X untuk mendapatkan karyawan yang baik terbuka lebar, karena perusahaan dapat memilih terbaik dari yang baik, berkualitas, dan dapat ditempatkan
pada
jabatan
yang
tepat.
Berdasarkan Berdas arkan latar belakang belakang tersebut, tersebut, maka peneliti peneliti merasa merasa tertarik tertarik untuk melakukan melakukan penel penelit itian ian pada Kantor Kantor Direks Direksii PT. X dengan dengan judul judul "Penga "Pengaruh ruh Siste Sistem m Rekrut Rekrutmen men Terhadap
B.
Penempatan
Kerja
Pada
Perumusan
Kantor
Direksi
PT.
X".
Masalah
Setiap Set iap perusa perusahaan haan pada pada umumny umumnyaa tidak tidak terlep terlepas as dari dari masala masalah h dalam dalam upaya upaya untuk untuk merealisasikan tujuannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan, maka peneliti peneliti merumuskan merumuskan permasalah permasalahan an sebagai sebagai berikut: berikut: "Apakah sistem rekrutmen rekrutmen berpengaruh positif dan signifikan terhadap penempatan kerja pada Kantor Direksi PT. X
C.
?".
Kerangka
Konseptual
Kerangka konseptual bertujuan untuk mengemukakan secara umum menge nai objek penelitian yang dilakukan dalam kerangka dari variabel yang akan diteliti. Kerangka dalam penelitian ini mengemukakan variabel yang akan diteliti yaitu sistem rekrutmen sebag sebagai ai va vari riab abel el be bebas bas (X) (X) be berp rpen enga garu ruh h se seca cara ra posi positi tiff da dan n si signi gnifi fika kan n te terh rhad adap ap
penempatan kerja sebagai variabel terikat (Y) pada Kantor Direksi PT. X agar the right man
on
the
right
place
dapat
terpenuhi.
Menurut Mathis (2006 : 227), perekrutan adalah sebagai proses penarikan sejumlah calon yang yan g berpot berpotens ensii untuk untuk disele diseleksi ksi menjad menjadii pegawai pegawai atau atau dapat dapat juga juga diarti diartikan, kan, yaitu yaitu penarikan (recruitment) adalah masalah penting dalam pengadaan tenaga kerja. Setelah rekrutmen dilaksanakan maka proses selanjutnya adalah pelaksanaan seleksi. Seleksi ini didasa did asarka rkan n kepada kepada spesif spesifika ikasi si terten tertentu tu dari dari setiap setiap perusa perusahaa haan n yang yang bersan bersangkut gkutan. an. Menurutt Sastrohadiw Menuru Sastrohadiwiryo iryo (2002:162), penempatan kerja adalah proses proses pemberian pemberian tugas dan pekerj pekerjaan aan kepada kepada karyaw karyawan an yang yang lulus lulus seleks seleksii untuk untuk dilaks dilaksanak anakan an sesuai sesuai ruang ruang lingkup yang telah ditetapkan, serta mampu mempertanggungjawabkan segala resiko dan kemung kem ungkin kinan-k an-kemu emungk ngkina inan n yang yang terjad terjadii atas atas tugas tugas dan pekerj pekerjaan, aan, wewena wewenang, ng, serta serta tanggung
jawabnya.
Si Site tem m rekr rekrut utme men n ya yang ng te tepa patt akan akan menem menemuka ukan" n" th thee ri rigt gth h man man on th thee ri right ght pl place ace". ". Kega Ke gagal galan an da dala lam m mela melakuk kukan an pe penem nempat patan an da dapa patt menj menjad adii pengh pengham amba batt ba bagi gi pr pros oses es pencapaian pencapaian tujuan tujuan perusahaan. perusahaan. Sistem rekrutmen rekrutmen harus benar-benar benar-benar dilakukan karena menyan men yangkut gkut proses proses jangka jangka panjan panjang g dari dari karyaw karyawan an sehing sehingga ga orang orang yang yang tep tepat at akan akan dipero dip eroleh leh.. progra program m rekrut rekrutmen men dan penempa penempatan tan kerja kerja yang yang tep tepat at dan sesuai sesuai dengan dengan kebutuhan
perusahaan
maka
tujuan
perusahaan
dapat
tercapai.
Berdasarkan definisi di atas dapat diketahui bahwa sistem rekrutmen yang yang baik, maka akan mempengaruhi penempatan kerja dalam suatu perusahaan. Berdasarkan teori penduk pendukung ung terseb tersebut, ut, kerang kerangka ka konsep konseptua tuall pada pada peneli penelitia tian n ini digamb digambark arkan an sebaga sebagaii berikut:
*
D.
gambar
sengaja
tidak
ditampilkan
*
Hipotesis
Menuru Men urutt Sugiy Sugiyono ono (2006: (2006:168 168), ), hipote hipotesis sis adalah adalah suatu suatu perumu perumusan san atau atau kesimp kesimpula ulan n sement sem entara ara mengen mengenai ai suatu suatu penelit penelitian ian yang yang dibuat dibuat untuk untuk menjel menjelask askan an peneli penelitia tian n itu, itu, menuntun dan mengarahkan penelitian selanjutnya. Sesuai dengan permasalahan, maka dirumu dir umuska skan n hipote hipotesis sis peneli penelitia tian n sebagai sebagai beriku berikutt : "Siste "Sistem m rekrut rekrutmen men mempuny mempunyai ai pengaruh positif dan signifikan terhadap penempatan kerja pada Kantor Direksi PT. X".
E.
Tujuan
dan
1.
Manfaat
Penelitian
Tujuan
Penelitian
Tuju Tu juan an pe penel nelit itia ian n ini ini ad adal alah ah un untu tuk k meng menget etahu ahuii pe peng ngar aruh uh si sist stem em re rekr krut utme men n ya yang ng dilakukan
terhadap
penempatan
2.
kerja
pada
Kantor
Direksi
Manfaat
a.
PT.
X.
Penelitian
Bagi
Perusahaan
Diharapkan dalam penelitian ini dapat memberikan masukan pada Kantor Direksi PT. X unt untuk
meng menget etah ahui ui
peng pengar aruh uh
siste istem m
b.
re rekr krut utme men n
ter erha hada dap p
pene penem mpat patan
kerj kerja. a.
Bagi
Penulis
Menambah pengetahuan dan wawasan dengan menghubungkan teori yang didapat dalam perkuliahan dengan kenyataannya serta dapat memperdalam pengetahuan penulis dalam c.
bidang
manajemen Bagi
sumber Peneliti
daya
manusia. Lanjutan
Penelitian ini bermanfaat sebagai bahan informasi yang diperlukan dan perbandingan bagi penelitian dimasa yang akan datang, yang berkaitan dengan masalah rekrutmen, dan penempatan kerja karyawan.
ANALISIS SISTEM REKRUTMEN DAN IMBALAN TERHADAP KUALITAS KERJA KARYAWAN
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan tujuan perusa perusahaan haan.. Kelangs Kelangsunga ungan n hidup hidup perusa perusahaan haan ter tergant gantung ung pada sejauh sejauh mana mana perus perusahaa ahaan n mampu mampu memanf memanfaat aatkan kan peluan peluang g dan mengat mengatasi asi ancama ancaman n dari dari lingkun lingkungan gan ekstern dengan segala potensi dari sumber daya yang dimiliki. Tersedianya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas merupakan kekayaan (asset) yang tidak ternilai bagi perusahaan. Oleh karena itu perusahaan harus berusaha memperoleh dan menempatkan tena te naga ga ke kerj rjaa ya yang ng se sesu suai ai denga dengan n bida bidang ng keahl keahlia iann nnya ya masi masing ng-m -mas asin ing g agar agar tu tuju juan an perus perusahaa ahaan n bisa bisa diwuju diwujudkan dkan.. Untuk Untuk mewuju mewujudkan dkan kualit kualitas as kerja kerja perusa perusahaan haan perlu perlu dilaku dilakukan kan perekr perekruta utan n yang yang sesuai sesuai dengan dengan potens potensii Su Sumbe mberr Daya Daya Manusi Manusiaa (S (SDM) DM).. Kualitas kerja pegawai di dalam perusahaan banyak sekali dipengaruhi oleh berbagai faktor, beberapa diantaranya adalah sistem rekrutmen yang benar serta imbalan yang sesuai. Tujuan dari setiap pegawai dalam bekerja adalah untuk memperoleh penghasilan
atau ata u pendapa pendapatan tan yang yang diberi diberikan kan perusa perusahaa haan n dalam dalam bentuk bentuk im imbal balan. an. Men Menuru urutt Flippo Flippo (2001: 28), meskipun meskipun setiap setiap organisasi organisasi berbeda pandangan tentang tentang standar standar dari kualitas kerja karyawan, tetapi pada intinya efektivitas dan efisiensi menjadi ukuran yang umum. Kualitas kerja adalah suatu hasil yang dapat diukur dengan efektivitas dan efisiensi suatu pekerjaan yang dilakukan oleh Sumber Daya Manusia (SDM) dalam mencapai tujuan atau sasaran perusahaan dengan baik dan semaksimal mungkin. Kualitas Sumber Daya Manusi Man usiaa (SDM) (SDM) mengacu mengacu pada penget pengetahu ahuan an (knowl (knowledge edge), ), ketera keterampi mpilan lan (skil (skill) l) dan kemampuan (ability). Kinerja seseorang merupakan kombinasi dari kemampuan usaha dan kesempatan yang dapat dinilai dari hasil kerjanya. Nilai penting dari penilaian kinerja adalah menyangkut kualitas kerja pegawai yang diekspresikan dalam penyelesaian tugastugas
yang
menjadi
tanggung-jawabnya
secara
efektif
dan
efisien.
Rekrutmen Rekrut men adalah proses mengumpulkan mengumpulkan sejumlah pelamar yang berkualifikasi, berkualifikasi, yang bagus untuk pekerjaan di dalam suatu organisasi (Malthis, 2001: 26). Prinsip the right man on the right place harus merupakan suatu pegangan bagi manage managerr personalia dalam menempatkan tenaga kerja di dalam perusahaan. Kegiatan yang termasuk dalam ruang lingkup rekrutmen adalah keseluruhan kegiatan dari upaya penarikan pegawai, seleksi dan penempatan penempatan yang intinya memperoleh pegawai yang berkualitas. berkualitas. Fungs Fungsii rekrutmen rekrutmen dalam perusahaan adalah merekrut staff atau pegawai agar perusahaan dapat menjalankan usahany usa hanyaa secara secara berkes berkesina inambu mbungan ngan.. Kegaga Kegagalan lan dalam dalam melakuk melakukan an perekr perekruta utan n akan akan mempengaruhi kualitas kerja pegawai yang selanjutnya menjadi penghambat bagi proses pencapaian tujuan perusahaan. Proses perekrutan harus benar-benar dilakukan karena meny me nyan angku gkutt pros proses es ja jangk ngkaa pa panj njan ang g da dari ri te tenag nagaa ke kerj rja. a. Ti Tidak dak ha hany nyaa da dala lam m si sist stem em rekrutmen rekru tmen pegawai, keberhasila keberhasilan n suatu perusahaan perusahaan dalam mencapai suatu tujuan tujuan sangat ditentukan diten tukan oleh kemampuan kemampuan pimpinan pimpinan perusahaan perusahaan dalam merencanakan merencanakan tenaga kerja yang akan dipakai agar potensi pegawai dapat dimanfaatkan untuk memperoleh hasil yang
maksimal.
Imbala Imb alan n sangat sangat pentin penting g bagi organi organisas sasii atau atau pemsah pemsahaan aan yang yang mencer mencermin minkan kan upaya upaya organi org anisas sasii atau atau perusa perusahaa haan n untuk untuk memper mempertaha tahanka nkan n sumber sumber daya daya manusi manusiaa sebagai sebagai kompon kom ponen en utama utama dan merupa merupakan kan kompon komponen en biaya biaya yang yang pal paling ing pentin penting. g. Dis Disamp amping ing perti pertimba mbanga ngan n terseb tersebut, ut, imbala imbalan n juga juga merupak merupakan an salah salah satu satu aspek aspek yang yang ber berart artii bagi bagi peg pegaw awai ai,,
ka kare rena na
ba bagi gi
pe pega gawa waii
be besa sarn rnya ya
imba imbala lan n
da dala lam m
be bent ntuk uk
ko komp mpen ensa sasi si
mencer men cermin minkan kan ukuran ukuran nilai nilai karya karya dianta diantara ra para para karyaw karyawan an itu sendir sendiri, i, keluar keluarga ga dan masyarakat masy arakat.. Bila imbalan diberikan diberikan secara secara adil dan layak layak pegawai akan termotiva termotivasi si dan lebi lebih h
terp terpus usat at
un untu tuk k
menc mencap apai ai
sa sasa sara rann-sa sasa sara ran n
or orga gani nisa sasi si
at atau au
pe peru rusa saha haan an..
Menurut Sulistiani dan Rosidah (2003: 206) imbalan merupakan konteks yang lebih luas dari pemberian kompensasi. Imbalan meliputi seluruh paket keuntungan yang disediakan organisasi organi sasi kepada para anggotanya anggotanya dan mekanisme-me mekanisme-mekanis kanisme me serta prosedur-prosed prosedur-prosedur ur dimana keuntungan-keuntungan ini dapat didistribusikan. Upah, gaji, pensiunan, rekreasi (liburan) dan promosi jabatan yang lebih tinggi atau dengan gaji yang lebih tinggi, tetapi juga ju ga termas termasuk uk berbaga berbagaii pember pemberian ian imbal imbalan an lainny lainnyaa sepert sepertii jamina jaminan n keseha kesehatan tan kerja, kerja, pemindahan kerja secara liberal pada posisi yang lebih menantang atau pada posisi yang lebih leb ih mengar mengarah ah pada pada pertum pertumbuh buhan an dan perkem perkemban bangan gan serta serta berbag berbagai ai macam macam bentuk bentuk
pengakuan
pelayanan
yang
diperlukan.
Imbala Imb alan n yang yang layak layak dan wajar wajar akan akan mendor mendorong ong peningka peningkatan tan kualit kualitas as kerja kerja dalam dalam melaksanakan tugas dan kewajiban. Adanya kualitas kerja pegawai yang tinggi secara otomatis mempengaruhi tingkat pencapaian tujuan perusahaan tersebut. Perusahaan yang mempunyai pegawai dengan kualitas kerja dan berdaya guna tinggi akan mendorong aktivitas operasional perusahaan sehingga dapat mencapai tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan
perusahaan.
X merupakan jawaban dari tuntutan terhadap permasalahan dan tanggung jawab public pada pada keseha kesehatan tan mata mata yang yang dapat dapat mengak mengakomo omodir dir berbaga berbagaii permas permasala alahan han dibida dibidang ng kesehatan mata dan turut berperan aktif dalam pembangunan di Propinsi X, khususnya dikota Y. Dengan adanya klinik tersebut maka X dalam kegiatan usaha pengobatan membutuhkan
pegawai
yang
memiliki
kualitas
kerja
yang
baik.
X sejak mulai awal tahun 2007 merekrut pegawai tidak secara langsung. X menggunakan jasa perusahaan outsoursching. Perusahaan outsoursching adalah perusahaan jasa yang bergerak berge rak dalam bidang penyedia penyedia dan penyalur tenaga kerja dengan ikatan ikatan kerja kontrak. kontrak. X melakukan kerja sama dengan perusahaan outsoursching untuk merekrut pegawainya. Perusahaan outsoursching melakukan seluruh tahap rekrutmen karyawan mulai dari tahap seleksi berkas wawancara awal dengan perusahaan outsoursching, tahap psikotes dan tahap tah ap tes keseha kesehatan tan.. Untuk Untuk tahap tahap wawanca wawancara ra akhir, akhir, X melakuk melakukan an secara secara langsu langsung. ng. Perusahaan
outsoursching
yang
bekerja
sama
dengan
X
adalah
Y.
Selain merekrut pegawai melalui perusahaan outsoursching, X juga memberikan imbalan kepada pegawai tersebut berupa gaji yang cukup besar. Selain kompensasi dalam bentuk insentif, bonus dan upah lembur juga diberikan untuk meningkatkan motivasi dalam bek beker erjja
ya yang ng
akan akan
ber berdamp dampak ak
pada pada
peni pening ngka kattan
kual kualit itas as
kerj kerjaa
kary karyaw awan an..
Berdas Ber dasark arkan an latar latar belakan belakang g masala masalah, h, maka maka penulis penulis ter tertar tarik ik untuk untuk mengam mengambil bil judul judul penelitian "Analisis Sistem Rekrutmen Dan Imbalan Terhadap Kualitas Kerja Karyawan Pada
X".
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, maka penulis merumuskan masalah sebagai berikut: "Apakah "Ap akah Siste Sistem m Rekrutm Rekrutmen en dan Imbala Imbalan n Mempuny Mempunyai ai Pengar Pengaruh uh Yang Positi Positiff dan Signifikan
terhadap
Kualitas
C.
Kerja
Pegawai
Pada
Kerangka
X"?
Konseptual
Nawawi (2002: 167) menyatakan "Rekrutmen adalah proses mendapatkan sejumlah calon tenaga kerja yang kualified untuk menduduki suatu posisi jabatan tertentu di lingkungan suatu sua tu organi organisas sasi/p i/peru erusah sahaan aan". ". Berdas Berdasark arkan an penger pengertia tian n ter terseb sebut, ut, berart berartii rekrut rekrutmen men merupakan langkah pertama dalam menerima seseorang bekerja. Di dalamnya terdapat 3 (tiga)
kegiatan
pokok
yang
terdiri
dari:
1. Seleksi adalah proses menetapkan dan memutuskan karyawan diterima atau tidak dala dalam m
suat suatu u
pe peru rusa saha haan an
un untu tuk k
meng mengis isii
po posi sisi si
ja jaba bata tan/ n/pe peke kerj rjaa aan n
te tert rten entu tu..
Prosesnya dilakukan dengan cara menyeleksi berkas calon karyawan, dan lulus dalam seti setiap ap te tess yang yang dila dilaku kukan kan oleh oleh pe peru rusa sahaa haan n mula mulaii da dari ri awal awal te tess hi hingg nggaa ak akhi hirr te tes. s. 2. Penempatan adalah penugasan seorang pekerja pada suatu jabatan atau unit kerja di lingk li ngkun ungan gan su suat atu u orga organi nisa sasi si/p /per erus usaha ahaan an.. Denga Dengan n ka kata ta la lain in ca calo lon n ka kary ryaw awan an ya yang ng ditempatkan ditem patkan harus memiliki memiliki kompetensi kompetensi yang diperlukan diperlukan untuk dapat melaksanaka melaksanakan n pekerjaan
dalam
suatu
jabatan
secara
efektif
dan
efisien.
3. Sosialisasi atau orientasi adalah proses memperkenalkan seorang pekerja baru pada organisasi
atau
unit
tempatnya
bekerja/bertugas.
Rizky (2001: 9) menyatakan bahwa imbalan mempunyai cakupan yang lebih luas dari upah atau gaji. Imbalan mencakup semua pengeluaran yang dikeluarkan oleh perusahaan
untuk pekerja, baik secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Matutina (2001: 205) jenis imbalan terbagi atas gaji pokok, bonus, insentif dan tunjangan. Imbalan yang laya layak k da dan n waja wajarr ak akan an mend mendor oron ong g pe peni ning ngka kata tan n kual kualit itas as ke kerj rjaa ka kary ryaw awan an da dala lam m melaksanaka melak sanakan n tugas dan kewajibanny kewajibannya. a. Adanya kualitas kualitas kerja karyawan yang tinggi tinggi secar secaraa otom otomat atis is memp mempen engar garuh uhii
tingk tingkat at pe penca ncapa paia ian n
tu tuju juan an pe peru rusa saha haan an te ters rseb ebut ut..
Kualit Kua litas as kerja kerja menuru menurutt Matuti Matutina na (2001: (2001: 210) 210) mengac mengacu u pada pada kualit kualitas as sumber sumber daya daya manusia
yang
terdiri
dari:
1. Penget Pengetahua ahuan n {knowl {knowledg edge) e) yaitu yaitu kemamp kemampuan uan yang yang dimili dimiliki ki karyaw karyawan an yang yang lebih lebih beror berorien ientas tasii pada pada intele intelegens gensii dan daya daya pikir pikir serta serta penguas penguasaan aan il ilmu mu yang yang luas luas yang yang dimiliki
karyawan.
2. Keterampilan {skill) yaitu kemampuan dan penguasaan teknis operasional di bidang tertentu
yang
dimiliki
karyawan.
3. Abilities yaitu kemampuan yang terbentuk dari sejumlah kompetensi yang dimiliki seorang karyawan yang mencakup loyalitas, kedisiplinan, kerjasama dan tanggungjawab. Berdasarkan ketiga demensi ini, dapat diketahui bahwa dengan sistem rekrutmen serta didukung oleh imbalan yang baik akan mempengaruhi kualitas kerja pegawai dalam suatu perusahaan. Berdasarkan teori pendukung tersebut, kerangka konseptual pada penelitian ini
*
dapat
digambarkan
gambar
sengaja
sebagai
tidak
berikut:
ditampilkan
D.
*
Hipotesis
Berdasarkan perumusan masalah yang ditetapkan maka dirumuskan hipotesis sebagai ber berik ikut ut "Sis "Siste tem m Re Rekr krut utme men n da dan n Imba Imbala lan n Memp Mempuny unyai ai Pe Penga ngaru ruh h Yang Yang Posi Positi tiff dan Signifikan
Terhadap
E.
Tujuan
1.
Kualitas
Kerja
dan
Karyawan
Manfaat
Pada
X".
Penelitian
Tujuan
Penelitian
Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh sistem rekrutmen dan imbalan terhadap kualitas 2
kerja
karyawan Manfaat
Pada
X. Penelitian
a.
Bagi
Perusahaan
Dapat memberikan saran dan masukan yang bermanfaat mengenai sistem rekrutmen yang baik
untuk
meningkatkan
b.
kualitas
kerja
pegawai
perusahaan.
Bagi
Penulis
Memperluas wawasan dan pengetahuan penulis mengenai si stem rekrutmen dan imbalan serta ser ta pengaru pengaruhny hnyaa terhad terhadap ap kualita kualitass kerja kerja pada suatu suatu organi organisas sasii atau atau perusa perusahaan haan.. c.
Bagi
Pihak
lain
Refere Ref erensi nsi bagi bagi penelit penelitii selanj selanjutn utnya ya sehing sehingga ga dapat dapat dijadi dijadikan kan perban perbandin dingan gan dalam dalam melakukan pengembangan penelitian yang sama di masa yang akan datang.
PENGAR PEN GARUH UH SIS SISTEM TEM REK REKRUTM RUTMEN EN DAN PEN PENGEM GEMBAN BANGAN GAN TERHAD TER HADAP AP PRE PRESTAS STASII KERJ KERJA A PEG PEGAWA AWAII PAD PADA A PT. BAN BANK K NEGARA INDONESIA (PERSERO) Tbk
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Masalah
Sumberr daya manusia Sumbe manusia merupakan merupakan proses proses perencanaan, perencanaan, pengorganisa pengorganisasian, sian, pengarahan, pengarahan, pengen pengendal dalian ian atas atas pengada pengadaan an tenaga tenaga kerja, kerja, pengem pengembang bangan, an, kompens kompensasi asi,, integr integrasi asi,, pemel pemeliha iharaa raan, n, dan pemutu pemutusan san hubunga hubungan n kerja kerja dengan dengan sumber sumber daya daya manusi manusiaa untuk untuk mencapai sasaran perorangan, organisasi, dan masyarakat. Oleh karena itu manajer harus menjamin bahwa perusahaan atau suatu organisasi memiliki tenaga kerja yang tepat di temp te mpat at ya yang ng te tepat pat,, da dan n pa pada da sa saat at ya yang ng te tepat pat,, ya yang ng memi memili liki ki ke kema mamp mpuan uan untuk untuk menyelesai menye lesaikan kan tugas-tugas tugas-tugas yang akan menolong menolong perusahaan perusahaan untuk mencapai sasaran secara
keseluruhan
dengan
prestasi
yang
baik.
Keberhasilan suatu perusahaan juga dapat dilihat dari prestasi kerja pegawainya. Prestasi kerja yang baik dari para pegawai di anggap dapat membantu meningkatkan kualitas perusahaan tersebut. Kualitas tersebut dapat dilihat dari tingginya rasa kepercayaan atau loyalitas masyarakat terhadap perusahaan tersebut. Dalam perbankan kualitas dilihat dari
pelayanan jasa yang dapat meningkatkan kepercayaan nasabah atau masyarakat yang menggu men ggunaka nakan n jasa jasa bank bank terseb tersebut. ut. Pr Prest estasi asi kerja kerja yang yang bai baik k dari dari para para pegawai pegawai dapat dapat mening men ingkat katkan kan keperc kepercaya ayaan an masyar masyaraka akatt terhad terhadap ap kinerj kinerjaa bank bank yang yang mer mereka eka percay percaya. a. Pengelolaan prestasi kerja yang dilakukan PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. bertujuan bertujuan untuk meningkatkan meningkatkan ketrampilan ketrampilan pegawai dan memberikan memberikan penilaian penilaian hasil kerja secara lebih obyektif yang pada akhirnya akan meningkatkan laba usaha serta jumlah nasabah pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. secara keseluruhan. Perekrutan pegawai secara langsung menunjang program perbaikan performance Bank. Proses Pro ses dan penata penatalak laksan sanaan aan perekr perekruta utan n dan pengem pengembang bangan an pegawai pegawai didoro didorong ng oleh oleh ke kebu butu tuha han n Bank Bank untuk untuk memp memper erba baik ikii mutu mutu pe pegaw gawai ainy nya. a. Ta Targ rget et ut utam aman anya ya adala adalah h memper mem perole oleh h tenaga tenaga profes profesion ional. al. Agar Agar dapat dapat memper memperole oleh h tenaga tenaga berkual berkualita itass baik, baik, perekrutan dan pengembangan harus merupakan proses yang aktif yang menjangkau calon cal on potens potensial ial.. Persya Persyarat ratan an posisi posisi jab jabata atan n yang yang jelas jelas dan releva relevan n merupa merupakan kan dasar dasar penyelesaian tenaga yang bermutu tinggi untuk memperoleh pegawai yang berprestasi baik. Pengembangan pegawai yang dilaksanakan bertujuan untuk menciptakan pegawai yang memiliki kompetensi dan kualifikasi sesuai standar kompetensi yang telah ditetapkan perusahaan, juga untuk menunjang building competency yang sesuai dan terfokus pada jal jalur ur sp spes esia iali lisa sasi siny nyaa ba bagi gi pe pega gawa waii ya yang ng dite ditemp mpat atkan kan pada pada posis posisii-pos posis isii khusu khusus. s. PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. mendefinisikan perekrutan dan penempatan pegaw pegawai ai adalah adalah suatu suatu proses proses kegiata kegiatan n yang yang dituju ditujukan kan untuk untuk memenuh memenuhii kebutuh kebutuhan an pegawai (baru) sebagaimana yang telah ditetapkan dalam rencana kerja tahunan {Annual Busine Bus iness ss Plan) Plan),, dengan dengan (calon (calon-ca -calon lon)) pegawai pegawai yang yang berkual berkualita itass baik baik sesuai sesuai dengan dengan kebutuhan. PT. Bank Negara Indonesia Indonesia (Pesero) (Pesero) Tbk. merupakan merupakan salah satu bank milik Pemerintah Pemerintah yang yan g melakuk melakukan an perekr perekruta utan n dan pengemb pengembang angan. an. Adap Adapun un perekr perekruta utan n yang yang dilaku dilakukan kan perusahaan harus sesuai dengan spesifikasi jabatan, yaitu menyesuaikan syarat-syarat yang harus dimiliki pelamar seperti latar belakang pendidikan, skill atau kemampuankemampuan yang dimiliki serta pengalaman dengan jabatan yang tepat dengan kualifikasi tersebut. Pada Pada Ta Tabe bell 1.1 1.1 dapat dapat dili diliha hatt ju juml mlah ah pe pegaw gawai ai ya yang ng di dire rekr krut ut se sert rtaa mend mendap apat atka kan n
pengem pengembang bangan an dari dari tahun tahun XXXX XXXX sampai sampai tahun tahun XXX XXXX X serta serta kontrib kontribusi usi karyaw karyawan an tersebut dalam meningkatkan jumlah nasabah dan jumlah pegawai yang pensiun dari tahun
XXXX
*
tabel
sampai
sengaja
tahun
tidak
ditampilkan
XXXX.
*
Berdasarkan Tabel 1.1 dapat dilihat bahwa pertambahan jumlah pegawai yg direkrut dan dikembangkan meningkat, tetapi bila kita lihat dalam persentase yaitu dari tahun XXXX ke tahun XXXX sebesar 18,40%, dan pada tahun XXXX ke tahun XXXX sebesar 18,24%, maka sebenarnya persentase pertambahan jumlah pegawai yang direkrut dan dikembangkan dikem bangkan turun sebesar 0.16% atau dengan kata lain tidak mengalami mengalami peningkatan peningkatan
bila
dilihat
dalam
bentuk
persentase.
Pertambahan jumlah nasabah juga meningkat walau tidak signifikan. Dalam persentase dapat kita lihat pertambahan nasabah dari tahun XXXX ke tahun XXXX sebesar 7,39%, sedan sedangk gkan an dari dari ta tahun hun XXXX XXXX ke ta tahun hun XXXX XXXX se sebes besar ar 7,33% 7,33%,, maka maka da dapat pat di dili lihat hat per perta tamb mbah ahan an ju juml mlah ah na nasa saba bah h da dala lam m pe pers rsen enta tase se ju juga ga menu menuru run n se sebe besa sarr 0,06 0,06%. %. Jumlah pegawai yang pensiun juga semakin meningkat hal ini didorong karena adanya suatu sua tu progra program m yaitu yaitu PP PPS S (Progr (Program am Pensiu Pensiun n Sukare Sukarela) la),, dimana dimana pegawai pegawai diberi diberikan kan kesemp kes empata atan n untuk untuk pensiun pensiun sebelu sebelum m masa masa kerjan kerjanya ya berakhi berakhir. r. Tetapi Tetapi bila bila kita kita lihat lihat persentasenya pertambahan jumlah pegawai yang pensiun dari tahun XXXX ke tahun XXXX sebesar 40%, sedangkan pada tahun XXXX ke tahun XXXX sebesar 33,33%, makaa berdas mak berdasark arkan an persen persentas taseny enyaa pertam pertambah bahan an jumlah jumlah pegawa pegawaii yang yang pensiu pensiun n turun turun sebesar
6,67%.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik untuk mengetahui secara rinci mengenai sistem rekrutmen dan pengembangan terhadap prestasi kerja pegawai pada PT. Bank Ban k Negara Negara Indone Indonesia sia (Peser (Pesero) o) Tbk. Kantor Kantor Wilay Wilayah ah X. Oleh Oleh karena karena itu, itu, penu penuli liss mengambil judul : "Pengaruh Sistem Rekrutmen dan Pengembangan Terhadap Prestasi Kerja Pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah X".
B.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan Berdas arkan latar belakang belakang yang telah diuraikan diuraikan diatas, maka masalah masalah dalam penelitian penelitian
ini adalah "Apakah "Apakah sistem sistem rekrutmen rekrutmen dan pengembangan pengembangan berpengaruh terhadap prestasi kerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Pesero) Tbk. Kantor Wilayah X?".
C.
Kerangka
Konseptual
Sumber daya manusia yang berkualitas dan loyal sangat menentukan maju mundurnya suatu sua tu usaha. usaha. Untuk Untuk memper memperole oleh h sumber sumber daya daya manusi manusiaa yang yang berkual berkualita itass dan loyal loyal terhadap terha dap perusahaan, perusahaan, maka perlu dilakukan penarikan pegawai perusahaan perusahaan yang dikenal dikenal dengan istilah rekrutmen. Menurut Panggabean (2004:16) "Penarikan tenaga kerja atau rekrutmen merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk memperoleh sejumlah calon karyawan Peru Perusa saha haan an
yang yang yang
tela telah h
memenuhi mela melaku kuka kan n
persyaratan
re rekr krut utme men, n,
se sela lanj njut utny nyaa
(berkualitas)." da dapa patt
mela melaku kuka kan n
pengembangan karyawan. Pengembangan karyawan dapat dilakukan melalui orientasi, pelatihan, dan pendidikan. Pada hakikatnya pengembangan karyawan bertujuan untuk menyes men yesuai uaikan kan persya persyarat ratan an atau atau kualifi kualifikas kasii yang yang dibutu dibutuhkan hkan untuk untuk melaks melaksana anakan kan pekerjaannya (sekarang atau pada masa mendatang) dengan kualifikasi yang dimiliki karyawan.
(Panggabean,
2004:16)
Target atau hasil yang dituju dari kedua proses di atas adalah prestasi kerja karyawan. Pening Pen ingkat katan an presta prestasi si kerja kerja karyaw karyawan an tentu tentu aka akan n menduku mendukung ng peningka peningkatan tan karirn karirnya. ya. Disamping itu prestasi kerja akan pula memberikan keuntungan lainnya seperti dalam rangka ran gka untuk untuk penentu penentuan an kompens kompensasi asi atau atau perbai perbaikan kan kualita kualitass kerja. kerja. Presta Prestasi si kerja kerja merupakan prestasi seorang dalam melakukan pekerjaannya mulai dari disiplin waktu
bekerja,
pencapaian
target
maupun
kualitas
pekerjaannya.
Berdasarkan teori pendukung diatas, maka penulis lebih menspesifikasikan pembahasan dalam penyusunan penyusunan skripsi ini pada masalah perekrutan perekrutan dan pengembangan. Oleh karena itu, maka kerangka konseptual pada penelitian ini dapat digambarkan sebagai berikut:
*
D.
gambar
sengaja
tidak
ditampilkan
*
Hipotesis
Berdas Ber dasark arkan an latar latar belakan belakang, g, perumu perumusan san masala masalah, h, dan kerangk kerangkaa konsept konseptual ual,, maka maka hipote hip otesis sis peneli peneliti tian an ini ada adalah lah : "Siste "Sistem m rekrut rekrutmen men dan pengemb pengembang angan an berpeng berpengaru aruh h
posit positif if dan signif signifika ikan n terhad terhadap ap presta prestasi si kerja kerja pegawai pegawai PT. Bank Negara Negara Indone Indonesia sia (Persero)
Tbk.
E.
Kantor
Tujuan
Wilayah
dan
1.
X".
Manfaat
Penelitian
Tujuan
Penelitian
Peneli Pen elitia tian n ini dilakuk dilakukan an untuk untuk menget mengetahui ahui dan mengan menganali alisis sis si siste stem m rekrut rekrutmen men dan pengembangan pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk. Kantor Wilayah X. 2. a.
Manfaat Bagi
PT.
Bank
Negara
Penelitian Indonesia
(Persero)
Tbk.
Sebagai Seb agai sarana sarana inform informasi asi dan masuka masukan n bagi bagi perusa perusahaan haan dalam dalam menera menerapka pkan n sistem sistem rekrutmen
dan
pengembangan
b.
pegawai
Bagi
di
perusahaan.
Pihak
lain
Referensi dalam penelitian-penelitian selanjutnya sehingga dapat dijadikan perbandingan dalam
melakukan
penelitian
c.
yang
sama
di
masa
yang
akan
Bagi
datang. Penulis
Memperluas wawasan peneliti tentang dunia perbankan, khususnya sistem rekrutmen dan
pengembangan
F.
karyawan
Metode
1.
dalam
perbankan.
Penelitian
Batasan
Operasional
a. Penelitia Penelitian n ini hanya dibatasi dibatasi pada analisis analisis sistem rekrutmen rekrutmen dan pengembangan pengembangan serta pengaruhnya pengar uhnya pada prestasi prestasi kerja pegawai pada PT. Bank Negara Indonesia Indonesia Tbk. Kantor Wilayah b.
Penelitian
X. ini
hanya
1)
melihat
faktor-faktor
berikut
Sistem
:
rekrutmen
2)
Pengembangan
2. Defmisi
sebagai
Definisi operasional
penelitian
Operasional ini
adalah
:
a. Variabel Bebas (X) adalah variabel variabel yang nilainya nilainya tidak tergantung tergantung pada variabel variabel lain. Adapun yang menjadi variabel bebas atau independen variabel dari penelitian ini adalah :
1.
Sistem
Rekrutmen
(Xi)
Penarikan tenaga kerja atau rekrutmen merupakan sebuah proses yang bertujuan untuk memp me mper erol oleh eh se seju juml mlah ah calon calon pe pega gawai wai ya yang ng meme memenuh nuhii pe pers rsya yara rata tan n (b (ber erkua kuali lita tas) s).. 2.
Pengembangan
(X2)
Pengem Pen gembang bangan an pegawa pegawaii merupa merupakan kan suatu suatu kegiata kegiatan n yang yang diberi diberikan kan oleh oleh perusa perusahaan haan kepada pegawainya untuk menunjang kualitas dan kuantitasnya dalam bekerja yang dapat dilakukan dilak ukan melalui melalui orientasi orientasi,, pelatihan, pelatihan, dan pendidikan. pendidikan. Pada hakikatnya pengembangan pegawai pegawai bertujuan bertujuan untuk menyesuaik menyesuaikan an persyarata persyaratan n atau kualifikasi kualifikasi yang dibutuhkan dibutuhkan untuk unt uk melaks melaksanak anakan an pekerj pekerjaan aannya nya (sekar (sekarang ang atau atau pada pada masa masa mendat mendatang) ang) dengan dengan kualifikasi
yang
dimiliki
pegawai.
b. Variabel terikat (Y) adalah variabel yang dipengaruhi dan nilainya tergantung pada variabel varia bel lain. Adapun yang menjadi variabel terikat adalah adalah prestasi prestasi kerja. Prestasi Prestasi kerja merupakan hasil kerja pegawai yang dapat membantu kinerja perusahaan. Menurut Rivai (2004 (2004:5 :563 63), ), pres presta tasi si ker kerja ja te terd rdir irii dari dari 3 (tig (tiga) a) as aspek pek ya yang ng da dapat pat di dini nilai lai,, ya yait itu u : 1. 2.
Kemampuan Kemampuan
3. Kemampuan hubungan interpersonal.
teknis. konseptual.
PENGARUH
KEPEMIMPINAN
TERHADAP
KINERJA
PEGAWAI DI KANTOR CAMAT X
BAB I PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Pada sebuah organisasi organisasi pemerintahan, pemerintahan, kesuksesan kesuksesan atau kegagalan kegagalan dalam pelaksanaan pelaksanaan tugas tug as dan penyel penyeleng enggar garaan aan pemeri pemerinta ntahan, han, dipenga dipengaruh ruhii oleh oleh kepemim kepemimpin pinan, an, melalu melaluii kepemimpinan kepemi mpinan dan didukung didukung oleh kapasitas organisasi organisasi pemerintahan pemerintahan yang memadai, memadai, maka penyelenggaraan penyelenggaraan tata pemerintaha pemerintahan n yang baik (Good Governance) akan terwujud, terwujud, sebaliknya kelemahan kepemimpinan merupakan salah satu sebab keruntuhan kinerja
birokrasi
di
Indonesia.
(Istianto,
2009:
Kepemimpinan (leadership) dapat dikatakan sebagai cara dari seorang pemimpin (leader) dalam mengarahkan, mendorong dan mengatur seluruh unsur-unsur di dalam kelompok atau organisasinya organisasinya untuk mencapai mencapai suatu tujuan organisasi organisasi yang diinginkan diinginkan sehingga menghasilkan kinerja pegawai yang maksimal. Dengan meningkatnya kinerja pegawai berar berarti ti tercap tercapain ainya ya hasil hasil kerja kerja seseor seseorang ang atau atau pegawai pegawai dalam dalam mewuju mewujudka dkan n tujuan tujuan organisasi. Kepemimpinan yang ada di Kantor Camat X Kabupaten X dipimpin oleh seorang Camat yang membawahi 30 orang pegawai membutuhkan kepemimpinan yang baik sehingga Kantor Camat X Kabupaten X dapat menciptakan pelayanan yang maksimal kepada
2)
masyarakat
yang
ada
di
wilayah
tersebut.
Salah Sal ah satu satu permas permasala alahan han yang yang terjad terjadii di Kantor Kantor Camat X Kabupat Kabupaten en X yang yang jug jugaa merupakan permasalahan hampir di semua lembaga atau instansi pemerintahan adalah muncu mu nculn lnya ya ke kelu luha han n dan ke keti tida dakpu kpuas asan an masy masyar arak akat at te terh rhad adap ap pelay pelayan anan an ke kepa pada da masyarakat yang tidak maksimal seperti yang dikemukakan oleh Menteri Perindustrian Fahmi
Idris Idris
(http://w (http://www.kom ww.kompas.com pas.com/read/ /read/xml/20 xml/2008/12/ 08/12/24/13465 24/1346573/ki 73/kinerja) nerja)
bahwa
"kinerja Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih memprihatinkan, masih buruknya kinerja PNS PN S diket diketah ahui ui dari dari masi masih h tingg tinggin inya ya perse persent ntas asee ke kete terl rlam amba bata tan n masu masuk k ke kerj rjaa dan
pelaksanaan
tugas
yang
tidak
sesuai
standar".
Masih buruknya kinerja birokrasi ini juga tercermin dari ungkapan seorang pejabat di DPRD X yang mendesak Bupati mengganti Camat yang tidak berkompeten, Camat yang meru me rupa pakan kan pe perp rpan anja jang ngan an ta tanga ngan n da dari ri ke kebi bija jaka kan n da dan n pe pela laya yanan nan Bupa Bupati ti di ti tingk ngkat at Kecamatan harus siap melayani masyarakat serta memahami betul kondisi daerah yang dipimp dip impinn innya. ya. "Kalau "Kalau Camat Camat tidak tidak berhas berhasil il memimp memimpin in masyar masyaraka akatny tnya, a, ten tentu tu akan akan berdampak berda mpak kepada citra citra Bupati juga" tandasnya. Kalau masyarakat masyarakat resah dan terganggu terganggu untuk berurusan dengan pemerintah khususnya terkait administrasi, tentu pembangunan juga akan terhambat bahkan bisa menggagagalkan program dan kebijakan pembangunan di
X.
(http://www.Analisadaily.com.option=article&id=43244).
Berdasarkan hal diatas, penulis tertarik melakukan penelitian dengan judul "Pengaruh Kepe Ke pemi mimp mpin inan an Te Terh rhad adap ap Ki Kiner nerja ja Pe Pega gawa waii Di Kant Kantor or Cama Camatt X Kabu Kabupa pate ten n X". X".
B.
Perumusan
Masalah
Untuk memudahkan peneliti nantinya, dan agar peneliti memiliki arah yang jelas maka terlebih Adapu pun n
dahulu yang
men enjjadi
dilakukan perumusa usan
masala alah
perumusan dalam
pe pen nelitian
masalah. ini
adalah:
1. Apakah ada pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten
X?
2. Apaka Apakah h kine kinerj rjaa pe pega gawa waii di Kanto Kantorr Camat Camat X Kabu Kabupat paten en X su suda dah h maks maksim imal al?? 3. Seberapa besar pengaruh kepemimpinan terhadap kinerja pegawai di Kantor Camat X Kabupaten
X?
C.
Tujuan
Adapun
yang
menjadi
Penelitian
tujuan
penelitian
ini
adalah
:
1. Ingi Ingin n menge mengeta tahui hui pe peng ngar aruh uh ke kepem pemim impi pinan nan di Kant Kantor or Cama Camatt X Kabu Kabupat paten en X. 2.
Ing ngiin
mengetahui
kine nerrja
pega gaw wai
di
Kant nto or
Camat
X
Kabu bup paten
X.
3. Ingin Ingin menget mengetahui ahui sebera seberapa pa besar besar pengaru pengaruh h kepemi kepemimpi mpinan nan camat camat ter terhada hadap p kinerj kinerjaa
pegawai
di
Kantor
D.
Adapu dapun n
Camat
X
Kabupaten
Manfaat
manf manfaa aatt
pene penellitia itian n
yang ang
X.
Penelitian
dila dilaks ksan anak akan an
ini
ad adal alah ah
seb ebag agai ai
beri beriku kutt:
1. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir dalam menganalisa suatu permasalahan serta
menerapkan
segala
ilmu
yang
telah
diperoleh.
2. Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan masukan bagi Kantor Camat X Kabupaten
X.
3. Hasi Hasill penel penelit itia ian n ini ini diha dihara rapk pkan an dapat dapat dija dijadi dikan kan ba baha han n masu masuka kan n ba bagi gi re refe fere rens nsii kepustakaan Departemen Ilmu Administrasi Negara dan bagi kalangan peneliti lainnya yang
tertarik
dalam
E.
bidang
yang
Sistematika
BAB
sama.
Penulisan
I
:PENDAHULUAN
Bab ini terdir terdirii dari dari latar latar belaka belakang ng masala masalah, h, perumu perumusan san masala masalah, h, tujuan tujuan peneli penelitia tian, n, manfaat penelitian, kerangka teori, hipotesis, defmisi konsep, definisi operasional, dan sistematika
penulisan.
BAB
II
:
METODOLOGI
PENELITIAN
Bab ini terdir terdirii dari dari bentuk bentuk peneli penelitia tian, n, lokasi lokasi penelit penelitian ian,, populas populasii dan sampel sampel,, teknik teknik pengumpulan BAB
data,
III
teknik :
penentuan DESKRIPSI
skor
dan
teknik
LOKASI
analisa
data.
PENELITIAN
Bab ini berisi berisi gambaran gambaran umum mengenai lokasi (objek) (objek) penelitian, penelitian, batas-batas batas-batas wilayah, wilayah, BAB
penduduk IV
dan :
PENYAJIAN
sebagainya. DATA
Bab ini berisikan penyajian data-data dari lapangan atau berupa dokumen-dokumen yang akan
dianalisis.
View more...
Comments