Skripsi Analisis Roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Sebuah Kajian Religius

April 23, 2018 | Author: irvan_adilla | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Skripsi Analisis Roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Sebuah Kajian Religius...

Description

SKRIPSI ANALISIS ROMAN TENGGELAMNYA KAPAL VAN DER  WIJCK KARYA HAMKA SEBUAH KAJIAN RELIGIUS

OLEH

Nama : NURHAYATUN Nim : 10811 2343 Jurusan :Pendidikan Bahasa dan Seni Program studi :Pendidikan :Pendidikan Bahasa Sastra Sastra Indonesia dan Daerah

UNIVERSITAS MUHAMADIYAH MATARAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

2009

2

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi atas nama NURHAYATUN telah disetujui oleh:

Mataram,……………………2009

Pembimbing I

Pembimbing II

Drs. MADE SUYASA,M.Hum. NIP.131582873

A. SAHRUL ASRI,S.Pd. NIP.198405262009011002

Mengetahui Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhamadiyah Mataram Dekan,

H. SUWARDIE AH, S.H., MPA. NIDN.0815054401

ii

MOTTO

Percaya Kepada Kemampuan Diri Sendiri Adalah Rahasia Kesuksesan dan Sendi Kebahagiaan, Juga Pintu Kemajuan dan Keluhuran

iii

iv

PERSEMBAHAN

Skripsi ini ku persembahkan persembahkan untuk  Suamiku tercinta dan kedua anakku  Yang telah memberikan dukungan dan menjadi inspirasi terbesar bagi saya. Dan semua keluarga yang tak henti berdo’a untuk  kelancaran skripsi ini.

v

vi

KATA PENGANTAR 

Segala puji dan syukur hanya bagi Allah SWT, karena dengan rahmat Nya dan hidayah Nya, sehingga skripsi yang berjudul “Analisis Roman Tenggelamnya Kapal van Der Wijck karya Hamka Sebuah Kajian Religius” dapat diselesaikan  pada waktunya. Peny Penyel eles esai aian an skrip skripsi si ini ini dila dilaku kuka kan n seba sebaga gaii sala salah h satu satu syar syarat at untu untuk  k  meny menyel eles esai aika kan n

pend pendid idik ikan an

Sarj Sarjan anaa

Stra Strata ta

Satu Satu

(S-1 (S-1))

pada pada

Univ Univer ersi sita tass

Muhamm Muhammadi adiyah yah Mataram Mataram Jurus Jurusan an Pendid Pendidika ikan n Bahasa Bahasa,, Sastra Sastra Indone Indonesia sia dan Daerah. Dalam penyelesaian penyelesaian Skripsi Skripsi ini tentu tidak terlepas terlepas dari bantuan berbagai  pihak oleh karena itu, dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada : 1. Bapak Bapak Drs. Made Made Suyasa, Suyasa, M.Hum. M.Hum. selak selaku u pembimb pembimbing ing satu satu yang telah telah meluangkan waktunya untuk membimbing penulis dalam penyelesaian tugas akhir kami. 2. Bapak A. Sahrul Sahrul Asri, Asri, S.Pd. S.Pd. sebagai sebagai pembimbi pembimbing ng dua yang yang telah telah bersedia bersedia membimbing dan mengarahkan penulis menuju arah yang lebih baik. 3. Bapak apak Ketu Ketuaa Progr rogram am Stu Studi Bahas ahasa, a, Satr Satraa Indo Indone nessia dan Daer Daerah ah Universitas Muhammadiyah Mataram. Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih terdapat banyak  kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karana itu, kritik dan saran yang  bersifat membangun serta membantu dari pembaca sangat diharapkan.

vii

Akhirnya, Akhirnya, penulis sangat berharap berharap semoga semoga skripsi skripsi ini bermanfaat bermanfaat bagi   perke perkemba mbanga ngan n ilmu ilmu penget pengetahu ahuan, an, khusus khususnya nya pada pada ilmu ilmu pendid pendidika ikan n Bahasa Bahasa Indonesia.

Selong, Desember 2009

viii

DAFTAR ISI

Halaman Judul …………………………………………………………………….i Persetujuan Pembimbing………………………………………………………….ii Pengesahan Penguji………………………................ Penguji………………………....................................... ............................................iii .....................iii Motto……………………………………………………………………………...iv Persembahan …………………………………………………………………….. v Kata Pengantar ………………………………………………………………….. vi Daftar Isi …...……… …………………………………………………………viii Abstrak………. …………………………………………………………………. ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Belakang Masalah Masalah …………………………… …………………………………………… ……………………….. ………..1 1 1.2 Rumusan Rumusan Masalah Masalah ……………………………… …………………………………………… …………………………. ……………...4 ..4 1.3 Tujuan Tujuan Penelitian Penelitian ……………………………… ……………………………………………… ……………………………4 ……………4 1.4 Manfaat Penelitian Penelitian ……………………………… ……………………………………………… …………………………. …………..4 .4

BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Konsep Konsep Dasar ……………………………… ……………………………………………… ……………………………… ………………..6 ..6 2.2 Pengertian Pengertian Roman Roman ………………… ………………………………… ……………………………… …………………………7 …………7 2.3 Jenis Roman ………………………………………… ……………………………………………………… ………………………7 …………7 2.4 Teori Struktural Struktural …………………………… …………………………………………… ……………………………… ……………….10 .10 2.5 Religiusita Religiusitass dalam dalam Karya Sastra …………………………… …………………………………………… ………………21 21 2.6 Biografi Biografi Pengarang Pengarang …………………………… …………………………………………… ……………………………2 ……………22 2

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Data dan Sumber Sumber Data ……………………………… ……………………………………………… ……………………..2 ……..24 4 3.2 Metode Metode Pengu Pengumpula mpulan n Data …………………………… …………………………………………… …………………...2 …...24 4 3.3 Metode Metode Analisis Analisis Data ……………………………… ……………………………………………… ………………………26 ………26

ix

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1 Penyajian Penyajian Data …………………………… …………………………………………… ……………………………… ………………..29 ..29 4.2 Analisis Analisis struktural struktural Roman Roman Tenggelamn Tenggelamnya ya Kapal Van Der  Der  Wijck Karya Hamka ………………………………………………………..33 4.3 Aspek Religiu Religiusitas sitas Roman Roman Tenggelamn Tenggelamnya ya Kapal Van Der  Der  Wijck karya Hamka ………………………………………………………...44 BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Simpulan …………………… ………………………………… …………………………… ……………………………… ………………..48 ..48 5.2 Saran …………………………… …………………………………………… ……………………………… …………………………. ………….48 48

DAFTAR PUSTAKA………………………

x

ABSTRAK 

Analisis Roman Roman Tenggelamn Tenggelamnya ya Kapal Van Der Der wijck  NURHAYATUN 2010. Analisis Kary Karyaa Hamk Hamkaa Sebu ebuah Kaji Kajian an Reli Religi giu us. Skip Skipsi si.. Univ Univer ersi sita tass Muha Muhamm mmad adiy iyah ah Mata Matara ram m Mata Matara ram m Faku Fakult ltas as Kegu Keguru ruan an dan dan Ilmu Ilmu Pend Pendid idik ikan an.. Juru Jurusa san n Pend Pendid idik ikan an Baha Bahasa sa , Sast Sastra ra Indo Indone nesi siaa dan dan Daera Daerah. h. Pembimbing : (1) Drs. Made Suyasa, M.Hum. (2) A. Sahrul ASri, S. Pd. Kata Kunci : Analisis Roman, Kajian Religius Anal Analis isis is adal adalah ah peny penyel elid idik ikan an terha terhada dap p   perbuatan perbuatan dsb) dsb) untuk mengetahui mengetahui

suat suatu u

peri perist stiw iwaa

(kar (karan anga gan, n,

keadaan keadaan yang sebenarnya sebenarnya (seban (seban musabab musabab

duduk perkara dsb ) dengan mudah mengetahui tujuan dari sebuah penelitian Roma Roman n meru merupa paka kan n keran keranga gan n pros prosaa yang yang melu meluki kisk skan an perb perbua uata tan n pela pelaku kuny ny amenurut watak dan isi jiwa masing-masing. Berd Berdas asark arkan an pema pemapa paran ran diat diatas as penu penuli liss dapa dapatt meny menyim impu pulk lkan an bahw bahwaa menganalisi menganalisiss roman adalah suatau kegiatan menerangkan menerangkan bagaimana peranan masing-masing unsur serta kaitannya antara satu unsur dengan unsur yang lain agar karya sastra dapat dipahami lebih baik oleh pembacanya. Kajian adalah hasil mengkaji. Dari proses analisis akan timbul atau lahir   berbagai macam kajian yang harus dianalisis oleh penulis dengan proses analisis data yang telah disiapkan. Religius adalah bersifat religi, bersifat keagamaan yang terkait dengan religi. Metode Metode analisis analisis data pada penelitian penelitian ini adalah metode analisis deskriptif  deskriptif  karena menggunakan data kualitatif. Sedangkan data yang disimpulkan adalah

xi

struktur dan nilai religius dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck  Karya Hamka”. Secara struktural roman terdiri dari tema, alur/plot, setting/latar, sudut pandang, dan karakter, gaya bahasa, dan amanat. Sedangkan unsur religiusitas dan keagamaan dalam sastra terdiri dari aqidah, akhlak, syriah, dan mu’amalah

xii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 1.1 Lata Latarr Belak Belakan ang g

Menggunakan kata analisis sering ditafsirkan agak negatif. Kesan yang tidak jarang timbul dari kata tersebut adalah kegiatan mengklasifikasikan karya sastra sastra,, memisa memisahka hkan n bagian bagian-bag -bagian ian dari dari keselu keseluruh ruhann annya. ya. Dalam Dalam pandan pandangan gan kelompok tertentu, kerja analisis kesastraan dianggap sebagai tidak ubahnya kegi kegiat atan an beda bedah h maya mayatt sepe sepert rtii dila dilaku kuka kan n maha mahasi sisw swaa kedo kedokt ktera eran. n. Hal itu itu menyebabkan karya yang bersangkutan menjadi tidak bermakna. Sebuah roman yang hadir ke hadapan pembaca, seperti telah kita ketahui, adalah sebuah totalitas. Roman dibangun dari sejumlah unsur, dan setiap unsur  akan saling berhubungan secara saling menentukan, yang kesemuanya itu akan menyebabkan novel tersebut menjadi sebuah karya yang bermakna. Tiap-tiap unsur pembangun roman jika ada kaitanya dengan keseluruhannya. Kegiatan analisis kesastraan yang coba memisahkan bagian-bagian dari kese keselu luru ruha han n ters terseb ebut ut,, tak tak jara jarang ng dian diangg ggap ap seba sebaga gaii kerj kerjaa yang yang sissis-si sia. a. Penganalisi Penganalisiss hanya sibuk dengan masing-masi masing-masing ng unsur unsur yang telah dilepas dilepas dari totalitasny totalitasnya. a. Apalagi Apalagi jika hal tersebut tersebut dipakai dipakai sebagai sebagai dasar analisis yang lebih lanjut. lanjut. Usaha pemahaman pemahaman terhadap terhadap karya sastra roman, roman, menurut menurut pandangan pandangan kelomp kelompok ok yang yang yang yang tidak tidak setuju setuju dengan dengan kerja kerja analis analisis, is, harusl haruslah ah dilaku dilakukan kan langsung dalam keadaan totalitas secara apa adanya. Anggap Anggapan an di atas atas tidak tidak semuan semuanya ya dapat dapat dibena dibenarka rkan, n, walau walau juga juga tidak  tidak  semuanya semuanya dapat disalahkan disalahkan.. Kesemuanya Kesemuanya itu masih memerlukan penjelasan

13

lebih lanjut. Kelompok akademikus yang sering dituduh sebagai tukang analisis, tukang tukang bedah bedah karya karya sastra, sastra, tentu tentu saja saja tampil tampil dengan dengan pembel pembelaan aannya nya.. Untuk  Untuk  memahami sebuah roman sering tidak semudah seperti yang diduga orang. Jika  pembaca tidak mampu memahami dengan baik karya sastra tersebut, bukankah hal itu berarti berarti apa yang disamp disampaik aikan an pengar pengarang ang tidak sampai sampai ke alamat alamat ? Kegiatan analisis karya fiksi dalam hal ini tampil dengan mencoba menerangkan apa peranan masing-masing unsur, bagaimana kaitan unsur yang satu dengan yang lainnya. Roma Roman n meru merupa paka kan n sala salah h satu satu stru strukt ktur ur yang yang komp komple leks ks,, unik unik,, dan dan meng mengun ungk gkap apka kan n sesu sesuat atu u seca secara ra tida tidak k langs langsun ung. g. Inil Inilah ah salah salah satu satu yang yang menyebabka menyebabkan n sulitnya sulitnya pembaca pembaca untuk untuk menafsirkann menafsirkannya. ya. Untuk Untuk itu diperlukan diperlukan suatu upaya untuk dapat menjelaskannya, dan biasanya hal itu disertai bukti  bukti hasil kerja analisis. Dengan demikian tujuan utama analisis kesastraan adalah untuk dapat memahami secara lebih baik karya sastra yang bersangkutan, disa disamp mpin ing g untu untuk k memb memban antu tu menj menjel elas aska kan n pemb pembac acaa yang yang kuran kurang g mamp mampu u memahami karya sastra. Manfaat yang terasa dari kerja analisis itu adalah jika membaca ulang karya-karya kesastraan yang dianalisis itu, baik karya-karya itu dianalisis sendiri maupun oleh orang lain. Kita akan dapat lebih menikmati dan memahami cerita, tema, pesan-pesan, penokohan, dan lain-lain yang diungkap dalam karya itu. Jika kerja analisis kesastraan dimaksudkan untuk memahami secara lebih   baik baik sebuah sebuah karya, karya, menafs menafsirk irkan an makna makna berdas berdasark arkan an berbag berbagai ai kemung kemungkin kinan an analisis analisis tersebut tersebut telah melibatkan melibatkan kerja hermeneutic. hermeneutic. Hermeneutic, Hermeneutic, menurut menurut

14

Teeu Teeuw w (198 (1984: 4:12 123) 3) adal adalah ah ilmu ilmu atau atau tekn teknik ik mema memaha hami mi kary karyaa sast sastra ra dan dan ungkapan bahasa dalam arti yang lebih luas menurut maksudnya. Ketertarikan seseorang pada roman khususnya pada masyarakat luas lebih   besar besar jika jika diband dibanding ingkan kan dengan dengan pantun pantun atau atau drama. drama. Roman Roman lebih lebih banyak  banyak  mendapat perhatian dari banyak orang yang membaca karya sastra.Salah satu roman roman yang yang terken terkenal al adalah adalah “Tenggel “Tenggelamny amnya a Kapal Kapal Van Der Wijck” Wijck” karya Hamka Hamka (Haji (Haji Abdull Abdullah ah Malik Malik Karim Karim Amrull Amrullah) ah).. Roman Roman ini dipubl dipublika ikasik sikan an   perta pertama ma kali kali pada pada tahun tahun 1938 1938 dan sangat sangat terken terkenal al dikala dikalanga ngan n masyar masyaraka akatt Indonesia. Cerita ini sebenarnya diilhami peristiwa nyata kapal Van Der Wijck. Kapal yang berlayar dari pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, menuju Tanjung Priok, Priok, Jakarta, Jakarta, itu tengge tenggelam lam di Laut Laut Jawa, Jawa, timur timur laut laut Semaran Semarang, g, pada pada 21 Oktober 1936. Novel itu berkisah tentang Zainuddin, yang gagal mempersunting Hayati Hayati karena karena perbed perbedaaa aaan n suku suku dan strata strata sosia sosial. l. Zainud Zainuddin din,, yang yang berdar berdarah ah campuran Minang-Bugis, dianggap tak pantas mengawini Hayati, orang Minang tule tulen n

ketu keturu runa nan n

pemu pemuka ka suku suku di Bati Batipu puh, h, Pada Padang ngpa panj njan ang, g, di nege negeri ri

Minangkabau. Zainuddin berusaha mendobrak adat feudal saaat itu. Hamka juga melukiskan denyut perubahan di perkotaan Minangkabau. Perempuan tak lagi mengenakan baju adat yang tertutup rapat melainkan berpakaian modern ala gadis gadis Eropa. Eropa. Kaum Kaum lelaki lelaki mulai mulai gemar gemar mengha menghambu mburka rkan n uang uang di meja meja judi, judi, seperti tokoh Aziz dalam buku itu. Sang penulis begitu fasih dengan kultur  masyarakat Minang dan perubahannya pada zaman itu, karena dia sendiri hidup dalam kumparan masa tersebut.

15

Dari penomena tersebut penulis tertarik untuk menganalisa nilai religius roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka, karena penulis memiliki pandangan bahwa dalam roman ini sangat sarat dengan nilai religius walaupun tidak terlalu difokuskan pada jalan ceritanya.

1.2 Rumusa Rumusan n Masal Masalah ah

Berdasarkan Berdasarkan latar belakang belakang di atas, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: “Bagaimanakah struktur dan nilai religius roman “Tenggelamnya “Tenggelamnya Kapal 

Van Der Wijck” karya Hamka.

1.3 Tuj Tujuan uan Peneli Penelitia tian n

Berdas Berdasark arkan an rumusa rumusan n masalah masalah,, tujuan tujuan umum umum dari dari peneli penelitian tian ini yakni yakni untuk mendeskripsikan struktur dan nilai religius pada roman “Tenggelamnya

 Kapal Van Der Wijck” karya Hamka.

1.4 Manfa Manfaat at Pene Penelit litian ian

Adapun manfaat dari penelitian ini dibagi menjadi 2 yaitu manfaat teoritis dan praktis. 1. Secara Teoritis a.

Dih Diharap arapka kan n hasil asil penel enelit itia ian n ini ini bis bisa mem memberi beri kontr ontrib ibus usii pada ada

 perkembangan karya sastra, khususnya pengetahuan menganalisa roman.  b.  b.

Diha Dihara rapk pkan an hasil hasil pene peneli liti tian an ini bisa bisa menj menjad adii acua acuan n bagi bagi penel penelit itii

 berikutnya yang tertarik dengan masalah ini.

16

2. Secar ecaraa Pra Prakt ktis is a.

Hasi Hasill Pene Peneli liti tian an ini bisa bisa digu diguna naka kan n oleh oleh pemba pembaca ca sebag sebagai ai saran saranaa

 pendidikan dan menjadi sebuah model untuk belajar menganalisa karya sastra. b.

Hasil penelitian ian ini bisa menu enumbuhkan krit ritik moral ral antara

 pembaca dalam pengamatan dan mengerti budaya dan nilai kehidupan manusia dalam karya sastra, khususnya roman.

17

BAB II LANDASAN TEORI

Dalam bagian ini penulis akan menguraikan tentang konsep dasar, roman, teori struktural, religiusitas dalam karya sastra dan biografi pengarang.

2.1 2.1 Kons Konsep ep Dasa Dasarr

Berdas Berdasark arkan an penger pengertia tian n dari dari kamus kamus Besar Besar Bahasa Bahasa Indone Indonesia sia beberap beberapaa konsep dari penelitian ini sebagai berikut: Analisis Analisis adalah penyelidikan penyelidikan terhadap terhadap suatu peristiwa (karangan, (karangan,   per perbu buata atan, n, dsb) dsb) untu untuk k meng mengeta etahu huii kead keadaa aan n yang yang sebe sebena narn rnya ya (seb (sebab ab-musabab, duduk perkaranya, dsb). Melalui proses analisis seorang penulis akan bisa dengan mudah mengetahui tujuan dari sebuah penelitian. Dengan demikian proses analisis merupakan kegiatan nyata yang akan dilakukan oleh peneliti untuk memperoleh data dari lapangan. Roma Roman n meru merupa paka kan n kara karang ngan an pros prosaa yang yang melu meluki kisk skan an perb perbua uata tan n  pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Sebuah roman lebih menfokuskan ceritanya pada karakter tokoh. Kajian adalah hasil mengkaji. Dari proses analisis akan timbul atau lahir berbagai macam kajian yang harus dianalisis oleh penulis dengan  proses analisa data yang telah di siapkan. Religius adalah bersifat religi; bersifat keagamaan; yang bersangkut  paut dengan religi.

18

Berdasarkan pemaparan di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa mengan menganalis alisis is roman roman adalah adalah suatu suatu kegiat kegiatan an meneran menerangka gkan n bagaim bagaimana ana   peranan masing-masing unsur serta kaitannya antara satu unsur dengan unsur unsur yang yang lainnya lainnya agar agar karya karya sastra sastra dapat dapat dipaha dipahami mi lebih lebih baik baik oleh oleh  pembacanya.

2.2 Penge Pengert rtian ian Roman Roman

Roman Roman adalah adalah contoh contoh imajin imajinasi asi atau atau sastra sastra yang yang berup berupaa fiksi, fiksi, ini diguna digunakan kan untuk untuk mengun mengungka gkapka pkan n pikira pikiran n terhad terhadap ap beberap beberapaa ketepa ketepatan tan fiksional prosa naratif meskipun sebagai sebuah prosa fiksi naratif. Roma Roman n meru merupa paka kan n karan karanga gan n pros prosaa yang yang melu meluki kisk skan an perb perbua uata tan n  pelakunya menurut watak dan isi jiwa masing-masing. Roman lebih banyak  membawa sifat-sifat zamannya daripada drama atau puisi. Roman menceritakan kehidupan manusia. Dalam cerita ini pengarang turut memasukkan perasaan atau pertimbangan hatinya. Pada kesusastraan kuno cerita roman diubah dalam bentuk bentuk syair, syair, baru kira-kira abad 20 orang suka mengarang cerita roman dalam bentuk prosa.

2.3 2.3 Jeni Jeniss Roma Roman n

Roman di dibeda edakan dal dalaam be beberapa apa be bentuk an antara la lain 1.

:

Roman oman perc percin inta taan an iala ialah h rom roman yang yang menc mencer erit itak akan an perci ercin ntaan taan

seorang wanita dengan pria. Biasanya diceritakan sejak mereka saling  berkenalan sampai akhir pertemuan atau perpisahan.

19

Contoh : Percobaan Setia oleh Sunan Hs Dian yang tak Kunjung padam oleh Sutan. Takdir Alisahbana 2.

Roma Roman n bert berten ende dens ns ialah ialah roman roman yang yang beris berisii tuju tujuan an atau atau cita cita-c -cit itaa

  pengarang pengarangnya. nya. Tujuan Tujuan cita-cita cita-cita pengarang pengarang diucapkan diucapkan melalui melalui pelakupelaku pelaku utamanya. Contoh : Darah Muda oleh Adi Negoro Layar Terkembang oleh Sutan. Takdir Alisahbana Pertemuan jodoh oleh Abdul Muis Siti Nurbaya oleh Marah Rusli 3.

Roma Roman n detek detekti tiff adalah adalah roman roman yang yang meng mengur urai aika kan n perso persoal alan an raha rahasi siaa

 polisi. Bahan ceritanya diambil dari soal kejahatan yang menjadi urusan  polisi. Contoh : Cincin Setempel oleh Ardi Soma Mencari Pencuri anak Perawan oleh Suman Hasibuan 4.

Roma Roman n simb simbol olik ik ialah ialah roman roman yang yang beri berisi si kias kiasan an bagi bagi kehi kehidu dupa pan n

manusia. Umpama tentang kehidupan hewan tetapi berisi kiasan bagi kehidu kehidupan pan manusi manusia, a, mungki mungkin n kehidu kehidupan pan manusi manusiaa itu dilamb dilambang angkan kan dengan hal atau barang lain. Contoh : Tinjaulah Dunia oleh Maria Amin

20

Keluhan pohon Mangga oleh Maria Amin 5.

Roma Roman n Psych Psychol olog ogy y (keji (kejiwa waan an)) ialah: ialah: roma roman n yang yang bahan bahan cerit ceritan anya ya

menga engam mbil bil

dasar asar

keh kehidu idupan pan

jiwa jiwa

manu manusi siaa

atau atau

hal-h al-hal al

yang ang

 berhubun  berhubungan gan dengan dengan jiwa. Kebanyakan Kebanyakan berkisar berkisar pada tabiat pelaku dan  budi pekertinya. Kemudian bagaimana akibat karena tabeatnya, Contoh : Katak hendak jadi lembu oleh Nur Sutan Iskandar  Belenggu oleh Amijn Pane Andang Teruna oleh Suomo Djohor Arifin Kehilangan Mestika oleh Hamidah Kalau tak untung oleh Selasih Si cebol rindukan bulan oleh Aman Datuk Madjoindo. 6.

Roma Roman n Adat Adat ialah ialah : roma roman n yang yang baha bahan n cerit ceritan anya ya berk berkis isar ar pada pada soa soall

adat. Kebanyakan buku-buku roman mengambil bahan pertentangan adat lama dengan adat baru. Contoh : Karena mertua oleh Nur Sutan Iskandar  Salah Asuhan oleh Abdul Muis Siti Nurbaya oleh Marah Rusli Asmarajaya oleh Adinegoro 7.

Roma Roman n sejara sejarah h adala adalah h roman roman yang yang berp berpan angk gkal al ceri cerita ta pada pada keja kejadi dian an

sejarah. Orang yang menceritakan pernah hidup dan bersejarah.

21

Contoh : Gajah Mada oleh Mr. Muhammad Yamin Hulubalang oleh Nur Sutan Iskandar  Pahlawan Minahasa oleh M.R. Dajoh Surapati oleh Abdul Muis Mutiara oleh Nur Sutan Iskandar 

2.4 Teori Teori Str Strukt uktura urall

Teori Teori strukt struktura urall merupa merupakan kan teori teori yang yang secara secara teoriti teoritiss menduk mendukun ung g sebuah penelitian. Dengan adanya teori struktural maka penulis akan dengan mudah melakukan proses identifikasi dan mengkaji teori yang diangkat oleh  penulis. Anal Analis isis is stru strukt ktur ural al kary karyaa sast sastra, ra, yang yang dala dalam m hal hal ini ini fiksi fiksi,, dapa dapatt dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji dan mendeskripsikan fungsi dan hubung hubungan an antar antar unsur unsur intrin intrinsik sik fiksi fiksi yang yang bersan bersangku gkutan tan.. Mula-mu Mula-mula la diidentifikas diidentifikasii dan dideskrips dideskripsikan, ikan, minsalnya minsalnya bagaimana bagaimana keadaan keadaan peristiwaperistiwa  per peris isti tiwa wa,, plot plot,, toko tokoh, h, lata latar, r, sudu sudutt pand pandan ang, g, dan dan lain lain-l -lai ain. n. Sete Setela lah h dicobajelaskan bagaimana fungsi masing-masing unsur itu dalam menunjang makna keseluruhannya, dan bagaimana hubungan antar unsure itu sehingga secara bersamaan bersamaan membentuk membentuk totalitas kemaknaan kemaknaan yang padu. Misalnya Misalnya  bagaimana hubungan antara peristiwa yang satu dengan yang lain, kaitannya dengan dengan pembelotan pembelotan yang tak selalu kronologis, kronologis, kaitanya dengan tokoh tokoh dan  penokohan, dengan latar dan sebagainya.

22

Deng Dengan an demi demiki kian an,, pada pada dasa dasarn rnya ya anal analis isis is stru strukt ktur ural al bertu bertuju juan an memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsur  karya sastra yang secara bersamaan menghasilakan sebuah kemenyeluruhan. Ada beberapa langkah yang harus ditempuh oleh penulis dalam bagian ini yakni mengkaji teori yang akan diangkat dalam hal ini unsur religius yang terkandung dalam roman tenggelamnya kapal van der wijck. Secara struktural susunan dari sebuah roman akan berisikan tentang tema, alur, setting, karakter, sudut pandang. Dalam hal ini penulis akan memfokuskan pada nilai religius dari sebuah karya sastra. Unsur interinsik roman terdiri dari: tema. Plot/alur, setting, karakter  dan sudut pandang. 1. Tema Tema merupakan ide cerita, Kenney (1996:99) (1996:99) berpendapat berpendapat bahwa tema adalah perwujudan dari pikiran manusia, dan ini merupakan bagian  penting dalam dasar pembuatan fiksi. Dengan kata lain tema adalah inti cerita. cerita. Sumar Sumardjo djo dan Saini Saini (1986: (1986:20) 20) berpen berpendap dapat at bahwa bahwa tema tema adalah adalah   perubahan dasar dari karya sastra, melalui tema maksudnya penerapan cerita tidak bisa dipisahkan dari bagian cerita. Tema Tema menuru menurutt Scanton Scanton (1965: (1965:20) 20) dan Kenny Kenny (1966: (1966:88) 88),, adalah adalah makna yang dikandung oleh sebuah cerita, namun ada banyak makna yang dikandung oleh sebuah cerita (roman) itu, maka maslahnya adalah : makna khusus khusus yang mana mana yang yang dapat dapat dinyat dinyataka akan n sebaga sebagaii tema tema itu atau jika  berbagai makna itu dianggap sebagai bagian-bagian tema, sub-sub tema

23

atau atau tema-te tema-tema ma tambah tambahan, an, makna makna yang yang manaka manakah h yang yang dapat dapat diangg dianggap ap sebag ebagai ai mak makna poko pokok k seka sekali lig gus tem tema

tem tema

pokok okok roma roman n yang ang

 bersangkutan. Untuk memperjelas masalah itu, dalam roman, Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck karya Hamka, ada banyak makna yang dapat disarikan dari roman itu. Makna yang dimaksud antara lain : (1) maslah adat istiadat; (2) masalah kawin paksa; (3) masalah status sosial. Dari Dari keti ketiga ga makn maknaa ters terseb ebut ut dapa dapatt dipe dipert rtan anya yaka kan: n: makn maknaa yang yang manakah yang memiliki criteria tertentu sehingga dapat dianggap sebagai makna pokok, atau tema tema pokok, roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck itu. Untuk menentukan makna pokok sebuah roman, kita perlu memiliki kejelasan pengertian tentang makna pokok atau tema itu sendiri. Tema merupakan gagasan dasar umum yang menopang sebuah karya sastra dan yang terkandung didalam teks sebagai stuktur semantic dan menyangkut   per persa sama maan an-p -per ersa sama maan an

atau atau

perb perbed edaa aann-pe perb rbed edaa aan n

(Har (Harto toko ko

dan dan

Rahmanto,1986:142). Tema disaring dari motif-motif yang terdapat dalam karya yang bersangkutan yang menentukan hadirnya peristiwa konflik dan situasi. Tema dalam banyak hal bersifat “mengikat” kehadiran atau ketidak  hadira hadiran n perist peristiwa iwa konfli konflik-s k-situ ituasi asi tertent tertentu, u, termasu termasuk k berbag berbagai ai unsur unsuree intrinsic yang lain, karena hal-hal tersebut haruslah bersifat mendukung kejelasan yang ingin disampaikan. Tema menjadi dasar pengembangan seluruh cerita, maka ia pun menjadi dasar pengembangan seluruh cerita,

24

maka ia pun bersifat menjiwai seluruh bagian cerita itu. Tema mempunyai generalisasi yang umum, lebih luas, dan abstrak. Tema dapat digolongkan kedalam beberapa kategori yang berbeda tergantung dari segi mana penggolongan itu dilakukan . pengkategorian tema yang akan dikemukakan berikut dilakukan berdasarkan tiga sudut   pandang, pandang, yaitu penggolongan penggolongan dikhotomie dikhotomie yang bersifat tradisional tradisional atau nont nontrad radis isio iona nal. l. Peng Penggo golo long ngan an dili diliha hatt dari dari ting tingka katt peng pengal alam aman an jiwa jiwa menurut Shipley, dan penggolongan dari tingkat keutamaannya. a.

Tema Tradisional dan Nontradisional Tema tradisional dimaksudkan sebagai tema yang menunjuk pada

tema yang hanya “itu-itu “ saja, dalam arti ia telah lama dipergunakan dan dan dapa dapatt dite ditemu muka kan n dala dalam m berb berbag agai ai ceri cerita ta,, term termas asuk uk cerit ceritaa lama. lama. Pernya Pernyataan taan-per -pernya nyataan taan tema tema yang yang dapat dapat dipand dipandang ang sebaga sebagaii bersif bersifat at trad tradis isio iona nall itu itu mins minsal alny nya, a, berb berbun unyi yi:: (1) (1) kebe kebena nara ran n dan dan kead keadil ilan an mengalahkan kejahatan, (2) tindak kejahatan walau ditutup-tutupi akan terb terbon ongk gkar ar juga juga,, (3) (3) tind tindak ak keja kejaha hata tan n dan dan kebe kebena nara ran n masi masing ng akan akan memetik hasilnya, (4) cinta yang sejati menurut pengorbanan, (5) kawan sejati adalah kawan di masa duka, (6) setelah menderita, orang baru teringat Tuhan, (7) atau (seperti pepatah-pantun) berakit-rakit ke hulu,  berenang-renang ketepian, atau sebagainya. Tema-tema Tema-tema tradisional tradisional,, walau banyak banyak variasinya, variasinya, boleh dikatan dikatan selalu ada kaitanya dengan masalah kebenaran dan kejahatan (Meredith dan Fitzgerald, 1972:66)

25

b.

Tingkatan Tema menurut Shipley Ship Shiple ley y dala dalam m

Dict Dictio iona nary ry of worl world d Lite Litera ratu ture re (196 (1962: 2:41 417) 7),,

mengartikan tema sebagai subjek wacana, topik umum, atau masalah utama yang dituangkan ke dalam cerita. Shipley membedakan tema-tema kary karyaa sast sastra ra ke dala dalam m ting tingka kata tan-t n-tin ingk gkat atan an berd berdas asark arkan an ting tingka kata tan n   pengalaman jiwa, yang disusun dari tingkatan yang paling sederhana tingkat tumbuhan dan makhluk hidup ke tingkat yang paling tinggi yang hanya dapat dicapai oleh manusia. c.

Tema Utama dan Tema Tambahan Tema Tema,,

sepe sepert rtii

dike dikemu muka kaka kan n

sebe sebelu lumn mnya ya

pada pada

hake hakeka katn tnya ya

merupakan makna yang dikandung cerita, atau secara singkat makna cerita. Makna cerita dalam sebuah karya fiksi roman, mungkin saja lebih dari satu atau lebih tepatnya: lebih dari satu interpretasi. Hal inilah yang menyeb menyebabk abkan an tidak tidak mudahn mudahnya ya kita kita masuk masuk menent menentuka ukan n tema tema pokok  pokok  cerita, atau tema mayor (artinya : makna pokok cerita yang menjadi dasar gagasan dasar umum karya itu). Makna Makna pokok pokok cerita cerita tersirat tersirat dalam dalam sebagi sebagian an besar, besar, untuk untuk tidak  tidak  dikatakan dalam keseluruhan cerita, bukan makna yang hanya terdapat  pada bagian-bagian tertentu cerita saja. Makna yang hanya terdapat pada  bagian-bagian tertentu cerita dapat diidentifikasi sebagai makna bagian, makna tambahan. tambahan. Makna-makn Makna-maknaa tambahan tambahan inilah yang dapat disebut sebaga sebagaii tema-te tema-tema ma tambah tambahan, an, atau atau tema tema minor. minor. Dengan Dengan demiki demikian, an,

26

 banyak sedikitnya tema minor tergantung pada banyak sedikitnya makna tambahan yang dapat ditafsirkan dari sebuah cerita roman. 2. Alur/plot Plot/alur adalah bagian dari kejadian yang menjadi bagian hasil dari kejadi kejadian an yang yang berlan berlanjut jut.. Kednne Kednney y (1996: (1996:16) 16) menyat menyataka akan n bahwa bahwa plot plot membuat kita sadar dari kejadian sebagai unsur yang temporal tapi juga sebagai susunan kejadian sebab akibat. Sebuah Sebuah karya karya fiksi fiksi menuru menurutt Forste Forsterr (1970: (1970:9494-5), 5), memili memiliki ki sifat sifat mister misterius ius dan intele intelektu ktual. al. Plot Plot menamp menampilk ilkan an kejadi kejadian-k an-keja ejadia dian n yang yang meng mengan andu dung ng konf konfli lik k yang yang mamp mampu u mena menarik rik atau atau bahk bahkan an menc mencek ekam am   pem pemba baca ca.. Hal Hal itu itu mend mendor oron ong g pemb pembaca aca untu untuk k meng mengeta etahu huii kejad kejadia iannkejadi kejadian an beriku berikutny tnya. a. Namun, Namun, tentu tentu saja saja hal itu tak akan akan dikemu dikemukak kakan an   beg begit itu u saja saja seca secara ra seka sekali ligu guss dan dan cepa cepatt oleh oleh peng pengara arang ng,, mela melain inka kan, n, mungkin saja disiasati dengan adanya hanya dituturkan sedikit, sengaja “memisahk “memisahkan” an” peristiwa-pe peristiwa-peristiw ristiwaa yang sebenarnya sebenarnya berhubung berhubungan an logis langsu langsung, ng, atau menund menundaa (baca-b (baca-baca aca menyem menyembun bunyik yikan) an) pembeb pembeberan eran sesuatu yang menjadi kunci permasalahan. Dengan cara yang demikian  biasanya, hal itu justru akan lebih mendorong pembaca untuk mengetahui kelanjutan kejadian yang diharapkan. Keadaan yang demkian inilah yang oleh Forster disebut sebagai sifat misteriusnya plot.

27

3. Setting/Latar  Setting adalah tempat di mana cerita itu terjadi. Pengertian dasarnya adala alah

waktu

dan

temp empat

meskipun

memb embutuhkan

beberapa apa

 perkembangan. Tylor (1981: 69) berpendapat bahwa setting adalah sebuah susunan dasar dari masalah dan langsung berdampak pada penetapan ekspresi dan tema. Sumardjo dan Saini (1986: 75) berpendapat bahwa setting adalah tempat dan waktu cerita itu terjadi. Setting atau latar yang disebut juga sebagai landas tumpu, menyaran  pada pengertian tempat, hubungan waktu, dan lingkungan social tempat terjadinya peristiwa-peristiwa yang diceritakan (Abrams,198:75). Stanton (1965) mengelompokkan latar bersama dengan tokoh dan plot, ke dalam fakt faktaa (ceri (cerita ta)) seba sebab b keti ketiga ga hal hal inil inilah ah yang yang akan akan diha dihada dapi pi dan dan dapa dapatt diim diimaji ajina nasi si oleh oleh pemb pembac acaa secar secaraa fact factua uall jika jika memb membaca aca cerit ceritaa secar secaraa konkrit dan langsung membentuk cerita: tokoh cerita adalah pelaku dan  penderita kejadian-kejadian yang bersebab akibat, dan itu perlu pijakan, dimana dan kapan. Membaca sebuah roman kita akan bertemu dengan lokasi tertentu seperti nama kota, desa, jalan, hotel, penginapan, kamar, dan lain-lain tempat tempat terjad terjadiny inyaa perist peristiwa iwa.. Disamp Disamping ing itu, itu, kita kita juga juga akan akan beruru berurusan san dengan hubungan waktu seperti tahun, tanggal, pagi, siang, malam, saat hujan gerimis dan awal bulan, atau kejadian yang menyaran pada waktu tipika tipikall terten tertentu, tu, dan sebaga sebagainy inya. a. Latar Latar tempat tempat,, berhub berhubung ung secara secara jelas jelas

28

menyaran pada lokasi tertentu, dapat disebut sebagai latar fisik (physical setting). Latar Latar dalam dalam karya karya fiksi fiksi tidak tidak terbat terbatas as pada pada penemp penempatan atan lokasi lokasi –  lokasi lokasi tertentu, tertentu, atau sesuatu sesuatu yang bersifat bersifat fisik saja, melainkan melainkan juga yang  berwujud tata cara, adat istiadat, kepercayaan, dan nilai-nilai yang berlaku ditempat yang bersangkutan. Hal-hal yang disebut terakhir inilah yang disebut sebagai latar spiritual (spiritual setting). Jadi, latar spiritual adalah nilai yang melengkapi dan dimiliki oleh latar fisik (Kenny, 1996:39). Latar  spiritual dalam fiksi, khususnya karya-karya fiksi Indonesia yang ditulis  belakangan  belakangan,, pada umumnya umumnya hadir dan dihadirkan dihadirkan bersama latar fisik. Hal ini akan memperkuat kehadiran,kejelasan dan kekhususan latar fisik yang  bersangkutan. Unsu Unsurr lata latarr dapa dapatt dibe dibeda daka kan n ke dala dalam m tiga tiga unsu unsurr poko pokok, k, yait yaitu u temp tempat at,, wakt waktu u dan dan sosi sosial al.. Keti Ketiga ga unsu unsurr itu itu wala walau u masi masing ng-m -mas asin ing g menawarkan menawarkan permasalahan permasalahan yang berbeda dan dapat dibicarakan dibicarakan secara sendiri, pada kenyataanya saling berkaitan dan saling mempengaruhi satu dengan yang lainnya. a)

Latar Tempat Latar Latar tempat tempat menyar menyaran an pada pada lokasi lokasi terjadi terjadinya nya perist peristiwa iwa yang yang

diceritakan dalam sebuah karya fiksi. Unsur tempat yang dipergunakan mungkin berupa tempat-tempat dengan nama tertentu, inisial tertentu, mung mungki kin n loka lokasi si terte tertent ntu u tanpa tanpa nama nama jelas jelas.. Temp Tempat at-te -temp mpat at yang yang  bernama adalah tempat yang dijumpai dalam dunia nyata, misalnya,

29

Mengkasar, Mengkasar, Batipuh, Padang Panjang, Panjang, Surabaya Surabaya dan lain-lain lain-lain yang terdapat di dalam “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck”. Perlu Perlu dikemu dikemukak kakan an bahwa bahwa latar latar tempat tempat dalam dalam sebuah sebuah novel novel   biasanya meliputi berbagai lokasi, latar akan berpindah-pindah dari satu satu tempat tempat ke tempat tempat lain lain sejala sejalan n dengan dengan perkem perkemban bangan gan plot plot dan tokoh. b)

Latar Waktu Latar waktu berhubungan berhubungan dengan dengan masalah masalah “kapan” “kapan” terjadinya terjadinya

 peristiwa-peristiwa yang diceritakan dalam sebuah karya fiksi masalah “kapan” “kapan” tersebut tersebut biasanya biasanya dihubungk dihubungkan an dengan dengan waktu faktual, waktu yang ada kaitannya atau dapat dikaitkan dengan peristiwa sejarah. Latar waktu dalam fiksi dapat menjadi dominant dan fungsional  jika  jika digarap digarap secara secara teliti teliti,, terutam terutamaa jika jika dihubu dihubungk ngkan an dengan dengan waktu waktu sejarah. Namun hal itu membawa juga sebuah konsekuensi : sesuatu yang diceritakan harus sesuai dengan perkembangan sejarah. Segala sesu sesuat atu u yang yang meny menyan angk gkut ut hubu hubung ngan an wakt waktu u lang langsu sung ng atau atau tida tidak  k  langsung, harus berkesesuan dengan sejarah yang menjadi acuannya. Jika terjadi ketidaksesuaian waktu peristiwa antara yang terjadi didunia nyata dengan yang terjadi dalam karya fiksi, hal itu akan menyebabkan cerita tidak wajar, bahkan mungkin mungkin sekali sekali tidak masuk akal, pembaca pembaca merasa dibohongi. Hal inilah yang dalam dunia fiksi dikenal dengan sebutan anakronisme, tak cocok dengan urutan (perkembangan) waktu (sejarah).

30

c)

Latar Sosial Latar sosial menyaran pada hal-hal yang berhubungan dengan

 prilaku kehidupan sosial masyarakat di suatu tempat yang diceritakan dalam karya fiksi. Tata cara kehidupan sosial masyarakat mencakup   berbagai maslah dalam lingkup yang cukup kompleks. Latar sosial dapa dapatt beru berupa pa kebi kebias asaan aan hidu hidup, p, adat adat isti istiad adat at,, trad tradis isi, i, keya keyaki kina nan, n,  pandangan hidup, cara berpikir dan bersikap dan yang lain-lain yang tergolong latar spiritual seperti dikemukakan sebelumnya. Disamping itu, itu, latar latar sosia sosiall juga juga berhub berhubung ungan an dengan dengan status status sosial sosial tokoh tokoh yang yang  bersangkutan, minsalnya rendah, menengah atau atas. Latar Latar sosia sosiall merupa merupakan kan bagian bagian latar latar secara secara keselu keseluruh ruhan. an. Jadi, Jadi, latar sosial berada pada unsur kepadanannya dengan unsur yang lain, yait yaitu u unsu unsurr temp tempat at dan dan wakt waktu. u. Keti Ketiga ga unsu unsurr terse tersebu butt dala dalam m satu satu kepa kepadu duan an jela jelass akan akan meny menyara aran n pada pada makn maknaa yang yang lebi lebih h khas khas dan dan meyakinkan meyakinkan daripada sendiri-sen sendiri-sendiri. diri. Ketepatan latar sebagai sebagai salah satu satu unsur unsur fiksi fiksi pun tak diliha dilihatt secara secara terpisa terpisah h dan koheren koherensin sinya ya dengan keseluruhannya. 4. Sudut Pandang Menurut Tylor (1981: 72) sudut pandang adalah cara penulis memp memper erli liha hatk tkan an wakt waktu u ceri cerita tany nya. a. Suma Sumard rdjo jo dan dan Sain Sainii (986 (986::

83) 83)

  berpendap berpendapat at bahwa sudut pandang pandang merupakan merupakan pendapat pendapat penulis penulis untuk  memperlihatkan cerita atau jalan penulis mendeskripsikan ceritanya.

31

Sudut pandang mempunyai empat jenis (1) sudut pandang omnisien; (2) sudut pandang objektif; (3) sudut pandang orang pertama; (4) sudut  panda  pandang ng orang orang ketiga ketiga.Su .Sumar mardjo djo dan Saini Saini (1986 (1986 : 83) membag membagii sudut sudut   panda pandang ng menjad menjadii dua tingka tingkatan tan : (1) strukt struktur ur dampak dampak langsu langsung ng dari dari   peris peristiw tiwaa dan tingka tingkatan tan penget pengetahu ahuan an dari dari penger pengertia tian n yang yang diberi diberikan kan kepada pembaca dan (2) konsep dari teori tidak langsung . 5. Karakter  Dalam menganalisis unsur dari karakter pada cerita sangat penting untuk untuk menget mengetahu ahuii tokoh tokoh dari dari cerita, cerita, keberad keberadaan aan tokoh tokoh terkai terkaitt dengan dengan tingkah laku, pengalaman dan kesiapan dalam mempersiapkan masalah. Tylor (1981:62) mengatakan bahwa karakter bisa memberikan  pengaruh yang besar bagi sebuah ide atau pengalaman dan sangat erat hubu hubung ngan anny nyaa deng dengan an unsu unsur-u r-uns nsur ur yang yang lain lain.. Suma Sumard rdjo jo dan dan Sain Sainii (198 (1986: 6:96 96))

meny menyat atak akan an

bahw bahwaa

berd berdas asar arka kan n

atur aturan an

kara karakt kter er

bisa bisa

diklasifikasikan yaitu (1) karakter utama (mayor karakter, protagonis); (2) karakter pendukung (antagonis); (3) piguran (minor karakter); (4) karakter    pelen pelengka gkap. p. Tokoh Tokoh utama utama selalu selalu menjad menjadii yang yang nomor nomor satu satu dari dari sebuah sebuah cerita, karakter pendukung adalah tokoh yang mendampingi tokoh utama. Minor karakter adalah tokoh yang penting dalam sebuah cerita. Sedangkan karakter karakter pelengkap pelengkap adalah tokoh yang tidak terlalu penting dalam sebuah cerita.

32

2.5 Religiusit Religiusitas as dalam dalam Karya Karya Sastra Sastra

Kehadiran unsur religius dan keagamaan dalam sastra adalah setua kebera keberadaa daan n sastra sastra itu sendir sendiri. i. Bahkan Bahkan,, sastra sastra tumbuh tumbuh dari dari sesuat sesuatu u yang yang   bersi bersifat fat religiu religius. s. Pada Pada awal mula mula segala segala sastra sastra adalah adalah religiu religiuss (Mangun (Mangun Wijaya, 1982:11). Istilah “religius“membawa konotasi pada makna agama. Religius dan agama memang erat berkaitan, berdampingan, bahkan dapat melebur melebur dalam satu kesatuan, kesatuan, namun sebenarnya sebenarnya keduanya keduanya menyaran menyaran pada makna yang berbeda. Agama Agama lebih lebih menunj menunjukk ukkan an pada pada perkem perkemban bangan gan kebakt kebaktian ian kepada kepada Tuhan dengan hukum-hukum yang resmi. Religiusitas, di pihak lain melihat aspek aspek yang yang dilubu dilubuk k hati, hati, riak riak getara getaran n nurani nurani pribad pribadi, i, totalit totalitas as kedalam kedalam  pribadi manusia. Dengan demikian, religius bersifat mengatasi, lebih dalam dan lebih luas dari agama yang tampak, formal dan resmi (Mangun Wijaya, 1982 :11-12). Seorang religius adalah orang yang mencoba memahami dan menghayati hidup dan kehidupan ini lebih dari sekedar yang lahiriah saja. Dia Dia tida tidak k terik terikat at pada pada agam agamaa terte tertent ntu u yang yang ada ada di duni duniaa ini. ini. Seor Seoran ang g  penganut agama tertentu, Islam misalnya idealnya sekaligus religius, namun tidak demikian kenyataany kenyataanya. a. Banyak Banyak penganut penganut agama tertentu, misalnya misalnya seperti yang terlihat dalam KTP, namun sikap dan tingkah lakunya tidak  religius. Moral religius menjunjung tinggi sifat-sifat manusiawi, hati nurani yang dalam, harkat dan martabat serta kebebasan pribadi yang dimiliki oleh manusia.

33

Tindakan yang memaksakan kehendak apalagi dari pihak yang lebih   ber berku kuas asa, a, apap apapun un wuju wujud d kehe kehend ndak ak itu, itu, adal adalah ah perb perbua uata tan n yang yang tida tidak  k  manusiawi, tidak religius. Kehendak yang dipaksakan itu yang je las dipaksa, menghilang menghilangkan kan kebebasan kebebasan pribadi, pribadi, menurunkan menurunkan harkat kemanusiaa kemanusiaan. n. Hal sema semaca cam m itu itu suda sudah h tamp tampak ak dala dalam m roma romann-ro roma man n Indo Indone nesi siaa pada pada awal awal  pertumbuhannya dalam pemilihan judul. Gejala itu, walau oleh pengarang mungkin lebih ditekankan sebagai pesan kritik sosial terkadang perjuangan menegakkan kebebasan manusiawi, pesan moral religius. Roma Roman n Teng Tengge gelam lamny nyaa Kapa Kapall Van Van Der Der Wijc Wijck k kara karang ngan an Hamk Hamka, a, tampak tampaknya nya merup merupaka akan n karya karya fiksi fiksi Indone Indonesia sia modern modern mula mula yang yang mulai mulai memasukkan unsur keagamaan (Islam) dalam sastra. Namun, agama disana adalah agama sebagai keyakinan penuh para tokoh tokoh cerita, bukan keyakinan keyakinan (syariat) agama yang dipermasalahkan. Dengan kata lain, unsur agama itu sendir sendirii tidak tidak begitu begitu berpen berpengar garuh uh pada pada konfli konflik k cerita. cerita. Konflik Konflik cerita ceritanya nya sendiri masih berkisah pada adanya ketidak bebasan memilih jodoh, ada   pihak yang memaksakan kehendak kepada pihak lain yang menyebabkan   pih pihak ak itu itu mend mender erit ita. a. Para Para peng pengan anut ut agam agamaa Isla Islam m pun pun tern ternya yata ta masi masih h terkecoh atau lebih melihat sesuatu yang bersifat lahiriah.

2.6 Biogra Biografi fi Peng Pengara arang ng

HAMKA adalah singkatan dari Haji Abdul Malik Karim Amrullah. Beliau lahir lahir di Mole Molek, k, Meni Meninj njau au,, Suma Sumatr traa Bara Barat, t, Indo Indone nesi siaa pada pada tang tangga gall 17 Februari 1908. Ayah beliau bernama Syeh Abdul Karim bin Amrullah (Haji Rasul).

34

Ketika Ketika Hamka Hamka berumu berumurr 10 tahun tahun ayahny ayahnyaa memban membangun gun Thawal Thawalib ib Sumatra di Padang Panjang. Disana Hamka belajar tentang ilmu agama dan   bahasa Arab. Di samping belajar ilmu agama pada ayahnya, Hamka juga  belajar pada beberapa ahli Islam yang terkenal seperti; Syeh Ibrahim Musa, Syeh Ahmad Rasyid, Sutan Mansyur dan Ki Bagus Hadikusumo. Pada tahun 1927 Hamka menjadi guru agama di Perkebunan Tinggi Medan dan Padang Panjang tahun 1929. tahun 1957-1958 Hamka sebagai dosen di Universitas Islam Jakarta dan Universitas Muhamadiyah Padang Panjang. Hamk Hamkaa tert tertari arik k pada pada bebe bebera rapa pa ilmu ilmu peng penget etah ahua uan n sepe sepert rti: i: sast sastra, ra, sejarah sejarah,, sosio sosiolog logi, i, dan politi politik. k. Pada Pada tahun tahun 1928 1928 Hamka Hamka menjad menjadii ketua ketua Muhammadiyah di Padang Panjang. Tahun 1929 beliau membangun “Pusat Latihan Pendakwah Muhammadiyah” dua tahun kemudian menjadi ketua Muhammadiyah di Sumatra Barat dan Pada 26 juli 1957 beliau menjadi ketua Majelis Ulama Indonesia. Hamka sudah menulis beberapa buku seperti: Tafsir Al-Azhar (5 jilid) dan dan nove novell sepe sepert rti; i; Teng Tengge gela lamn mnya ya Kapa Kapall Van Van Der Der Wijc Wijck, k, Diba Dibawa wah h Lindungan Ka’bah, Merantau Ke Deli, Di dalam Lembah Kehidupan dan sebagainya. Hamka memperoleh Doctor Honoris Causa dari Universitas AlAzhar (1958), Doctor Causa dari Universitas Universitas Kebangsaan Kebangsaan Malaysia Malaysia (1974) (1974) dan pada 24 juli 1981 Hamka meninggal dunia.

35

BAB III METODE PENELITIAN

Pada Pada bagian bagian ini penuli penuliss mengur menguraik aikan an tentan tentang g data data dan sumber sumber data, data, metode pengumpulan data dan metode analisis data.

3.1 Data Data dan dan Sumbe Sumberr Data Data

Dalam penelitian penelitian ini data yang akan dikumpulkan dikumpulkan adalah struktur dan nilai religius dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka. Sumber Sumber data dalam dalam penelitia penelitian n ini adalah adalah : Judul

: Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck  

Penerbit

: PT Bulan Bintang

Tahun

: 1986

Pengarang

: Hamka

Jumlah halaman

: 224

Sampul

: be b erwarna bi biru, ta tanpa ga g ambar ya y ang be bertuliskan Hamka Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck.

3.2 Metode Metode Pengumpu Pengumpulan lan Data

Metod Metodee yang yang akan akan digu diguna naka kan n untu untuk k meng mengum umpu pulk lkan an data data dalam dalam  penelitian

ini ada 2 yaitu metode dokumentasi dan metode telaah isi.

36

1.

Metode Dokumentasi Metode dokumentasi dilakukan terkait dengan membaca kembali, identifikasi dan menemukan unsur-unsur roman secara rinci. Guba dan Lincoln pada Moleong (2000:161) berpendapat bahwa dokumen sudah lama digunakan dalam penelitian sebagai sumber data kare karena na dala dalam m bany banyak ak hal. hal. Doku Dokume men n seba sebaga gaii sumb sumber er data data dapa dapatt dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan, bahkan untuk meramalkan.

2.

Metode Telaah Isi Untuk memanfaatkan dokumen yang padat isi biasanya digunakan metode telaah isi. Beberapa definisi dikemukakan untuk memberikan gambaran tentang konse onsep p

tela telaah ah

isi isi

ters terseb ebu ut

Bere Berels lso on

pad pada

Moleo oleon ng

(200 (2000: 0:1 163) 63)

mendif mendifini inisik sikan an telaah telaah isi sebaga sebagaii teknik teknik peneli penelitian tian untuk untuk keperl keperluan uan mend mendis iskr krip ipsi sika kan n seca secara ra obje objekt ktif if,, sist sistem emat atis is,, dan dan kuan kuanti tita tati tiff tenta tentang ng mani manife fest stas asii

komu komuni nika kasi si..

Defi Defini nisi si

beri beriku kutn tnya ya

dike dikemu muka kaka kan n

oleh oleh

Krippe Krippendo ndorff rff pada pada Moleon Moleong g (200:1 (200:163 63), ), yaitu yaitu telaah telaah isi adalah adalah teknik  teknik   penelitian yang dimanfaatkan untuk menarik kesimpulan yang replikatif  dan sahih dari data atas dasar konteksnya. Terakhir, Holski pada Moleong (2000:163) memberikan definisi yang agak lain dan menyatakan bahwa telaah isi adalah teknik apapun yang digunakan untuk menarik kesimpulan melalui melalui usaha usaha menemu menemukan kan karakt karakteris eristik tik pesan, pesan, dan dilaku dilakukan kan secara secara objektif dan sistematis.

37

3.3 Metod Metodee Analis Analisis is Data Data

Analisis Analisis data, menurut Patton Moleong Moleong (2000:103) (2000:103) adalah proses proses mengatur urutan data, mengorganisasikannya ke dalam suatu pola, kategori, dan satuan satuan uraian uraian dasar. dasar. Ia membed membedaka akann nnya ya dengan dengan penafs penafsiran iran,, yaitu yaitu memberikan arti yang signifikan terhadap analisis, menjelaskan pola uraian dan mencari hubungan di antara dimensi-dimensi uraian. Bogdan dan Taylor   pada Moleong (2000:103) mendefinisikan analisis data sebagai proses yang merinc merincii usaha usaha secara secara formal formal untuk untuk menemu menemukan kan tema tema dan merumu merumuska skan n hipotesis (ide) seperti yang disarankan oleh data dan sebagai usaha untuk  memberikan bantuan pada tema dan hipotesis itu. Jika dikaji, pada dasarnya definisi definisi pertama pertama lebih menitikberat menitikberatkan kan pengorgan pengorganisasia isasian n data sedangkan sedangkan yang kedua lebih menekankan maksud dan tujuan analisis data. Dengan demikian definisi tersebut dapat disintesiskan menjadi: Analis Analisis is data data adalah adalah proses proses mengor mengorgan ganisa isasik sikan an dan mengu mengurut rutkan kan data data kedalam pola, kategori, dan satuan uraian dasar sehingga dapat ditemukan tema dan dapat dirumuskan hipotesis kerja seperti yang disarankan oleh data. Dari rumusan tersebut di atas dapatlah kita menarik garis bahwa analisis data data

berm bermak aksu sud d

pert pertam amaa-ta tama ma

meng mengor orga gani nisa sasi sika kan n

data data..

Data Data

yang yang

terkumpul terkumpul banyak sekali dan terdiri dari catatan lapangan, lapangan, biografi, biografi, artikel, dan sebaga sebagainy inya. a. Pekerja Pekerjaan an analis analisis is data data dalam dalam hal ini ialah ialah mengat mengatur, ur, mengurutkan,

mengelompokkan,

memberikan

kode,

mengat mengatego egorika rikanny nnya. a. Pengor Pengorgan ganisa isasia sian n dan pengel pengelola olaan an data data

38

dan terseb tersebut ut

  bertu bertujua juan n menemu menemukan kan tema tema dan hipote hipotesis sis kerja kerja yang yang akhirn akhirnya ya diangk diangkat at menjadi teori subtantif. Metode Metode analis analisis is data data pada pada penelit penelitian ian ini ada tiga tiga yaitu, yaitu, identi identifik fikasi asi,, klasifikasi dan interpretasi. 1.

Identifikasi Dalam kamus sastra yang dimaksud dengan identifikasi adalah proses   pen pengh ghay ayata atan n terh terhad adap ap diri diri toko tokoh h rekaan rekaan dala dalam m teks teks sast sastra ra deng dengan an  pemahaman dan pengenalan atas pikiran dan perasaan tokoh. Pros Proses es

iden identi tifi fika kasi si

dala dalam m

pene peneli liti tian an

ini ini

meru merupa paka kan n

pros proses es

member memberika ikan n tanda tanda pada pada data data yang yang telah telah dikump dikumpulk ulkan an sehing sehingga ga akan akan mempermudah penulis dalam memilah hasil penelitian. Data yang akan akan di identi identifik fikasi asi oleh oleh penuli penuliss dalam dalam peneli penelitian tian ini adalah nilai-nilai religius yang terkandung dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka. 2.

Klasifikasi Klasifikasi artinya mengelompokan sesuatu berdasarkan jenis, bentuk, dan sifat yang dimiliki oleh suatu benda. Tujuan klasifikasi adalah untuk  memudahkan penandaaan terhadap suatu benda. Proses klasifikasi dalam penelitian ini dimaksudkan untuk menyusun secara berkelompok sesuai jenis data itu sendiri dan sesuai dengan kaidah atau standar yang berlaku.

39

3.

Interpretasi Menuru Menurutt kamus kamus istilah istilah sastra sastra yang yang dimaks dimaksud ud dengan dengan interp interpret retasi asi adal adalah ah pema pemaha hama man n dan dan penj penjel elas asan an teks teks seca secara ra sist sistem emat atis is deng dengan an mengus mengusaha ahakan kan ketera keteranga ngan n lengka lengkap p dan memada memadaii tentan tentang g teks. teks. Hal ini  berarti menginterpretasi karya sastra harus bertolak dari rekonsruksi teks dan deskripsi pandangan kesusastraan pada zaman teks itu dibuat. Oleh karena itu setelah peneliti melakukan proses identifikasi dan klasifikasi klasifikasi maka proses terakhir yang akan dilakukan dilakukan oleh peneliti adalah   proses proses interpretasi. interpretasi. Yang dimaksud dimaksud dedngan dedngan proses proses interpretasi interpretasi adalah memberikan kesan atau pendapat akhir sang penulis terhadap apa hasil  penelitiannya atau dengan kata lain memberikan kesimpulan. Metode Metode analis analisis is data data pada pada peneli penelitian tian ini adalah adalah metode metode analis analisis is deskriptif deskriptif karena menggunaka menggunakan n data kualitatif. kualitatif. Sedangkan hal-hal yang dian dianal alis isis is dalam dalam pene peneli liti tian an ini ini adal adalah ah meng mengen enai ai alur alur ceri cerita ta,, tema, tema,   pen penok okoh ohan an,, dan dan sett settin ing g atau atau alur alur yang yang meru merupa paka kan n unsu unsurr intr intrin insi sik, k, kemudian menentukan nilai-nilai yang terkandung di dalamnya.

40

BAB IV PENYAJIAN DAN ANALISIS DATA

4.1 4.1 Peny Penyaj ajia ian n Data Data 4.1.1. 4.1.1. Sinopsis Sinopsis Novel Novel Tenggelam Tenggelamnya nya Kapal Kapal Van Der Der Wijck Wijck Karya Karya Hamka

 Hasrat Zainuddin untuk melihat kampung halamannya, desa Batipuh di Minang Minangka kabau bau,, akhir akhirnya nya sampa sampaii juga juga setel setelah ah Mak Base Base orang orang tua angkatnya di Makasar meluluskan permintaan pemuda yatim piatu itu.  Dahulu di Desa Batipuh, dekat Padang Panjang itulah ayah Zainuddin  Pendekar Sutan terpaksa membunuh datuk Mantari Labih. Datuk Mantari   Labih Labih adalah adalah mamaknya mamaknya yang berusaha berusaha mengangk mengangkangi angi harta harta warisan warisan   Pen Pende deka karr Suta Sutan. n. Akib Akibat atny nya, a, Pend Pendek ekar ar Suta Sutan n dibu dibuan ang g dari dari tana tanah h lelu leluhur hurnya nya hingga hingga terdam terdampar par di Makasa Makasarr dan kawin kawin dengan dengan Daeng  Daeng    Habibah, putri seorang penyebar agama islam keturunan Melayu. Dari  perkawinan itu lahirlah Zainuddin, setelah kedua orang tua Zainuddin meningga meninggal, l, Mak Base lah yang kemudian kemudian mengasuh mengasuh dan menjadi ibu angkatnya sampai ia beranjak dewasa. Sete Setela lah h me meng ngar arun ungi gi laut lautan an yang yang luas luas tiba tibala lah h Zain Zainud uddi din n di Minangkabau. Namun belum lama tinggal disana, Zainuddin merasakan betapa adat Minangkabau telah memponis tidak adil terhadap dirinya. Ia dianggap sebagai orang asing karena lahir dari seorang ibu yang bukan keturunan ninik mamaknya. Ketidak adilan itupun makin terasa sebagai hukuman ketika hubunganya dengan Hayati harus putus, dan seperti hal    yang yang diala dialami mi oleh oleh ayahny ayahnya a dahulu dahulu.. Ia diusir diusir dari dari tanah tanah lelu leluhur hurnya nya,,   pemuda itu terpaksa hijrah ke Padang Panjang. Ketika Zainuddin akan berangka berangkatt ke Padang Padang Panjang, Panjang, ditengah ditengah jalan, jalan, kira-ki kira-kira ra setenga setengah h jam meninggalkan Batipuh tiba-tiba dilihatnya Hayati berdiri menunggunya. Saat perpisahan itulah, Hayati mebuka semua perasaannya yang sebenarbenarn narnya ya,, bahk ahkan ia bers bersum ump pah “…ha “…harri ini saya saya terang rangkkan dihadapanmu, dihadapan cahaya matahari yang baru naik, dihadapan roh ibu bapak yang sudah sama-sama berklaang tanah saya katakana: bahwa bahwa jiwaku jiwaku telah telah diisi diisi sepenuhsepenuh-penu penuhnya hnya oleh oleh cinta cinta padamu. padamu. Cinta Cinta kepadamu telah memenuhi hatiku, telah terjadi sebagi nyawa dan badan adanya adanya.. Dan selal selalu u saya saya berkat berkata, a, biar biar Tuhan Tuhan menden mendengar garka kan, n, bahwa bahwa kaulah kaulah yang menjadi suamiku kelak, jika jika tidak tidak sampai sampai dunia, dunia, biarlah biarlah diakhirat. Dan saya tidak akan hianat pada janjiku, tidak akan berdusta dihadapan Tuhan dan hadapan arwah nenek moyangku”. Sesungguhnya dia telah diusir dari Batipuh, namun hubungannya dengan Hayati tetap berlanjut. Surat cinta Batipuh Padang Panjang. menjadi bukti kesetiaan cinta mereka.

41

Suatu saat, Hayati datang ke Padang Panjang bermaksud melihat   pasar malam dan pacuan kuda, karena pasar malam dan pacuan kuda adalah salah satu kebiasaan yang selalu dilaksanakan oleh masyarakat    Pad Padan ang g Panj Panjan ang g seti setiap ap tahu tahun. n. Ia me meng ngin inap ap diru diruma mah h saha sahaba batn tnya ya,,  Khadijah. Tentu saja diberi tahu perihal maksud Hayati itu. Satu peluang  untuk melepas rasa rindu terbayang pula diharapkan mereka. Namun,  semua itu tinggal harapan ada pihak ketiga yang membuat cerita menjadi lain lain.. Aziz Aziz kaka kakakk Khad Khadij ijah ah,, tern ternya yata ta tert tertar arik ik kepa kepada da Haya Hayati ti pada pada kecantikan gadis Batipuh itu. Terjadilah persaingan antara Zainuddin dan  Aziz dalam memperebutkan Hayati.  Zainuddin yang miskin, tentu saja tidak dapat menyaingi Aziz yang  kaya dan dianggap sebagai anak negeri. Namun, Ia tak putus harapan, apalagi setelah ada kabar bahwa Mak Base meninggal dunia bertambah   sedihlah anak muda itu. Mak Base meninggalkan harta warisan yang  cukup besar untuk Zainuddin. Maka segeralah pemuda yang pendiam itu menu me nulu lusk skan an sura suratt lama lamara ran n kepa kepada da kelu keluar arga ga Haya Hayati ti.. Saya Sayang ngny nya, a,  Zainuddin tidak menyebutkan bahwa kini ia kaya raya harta warisan yang  diterim diterima a lebih lebih dari cukup cukup untuk untuk menyele menyelengga nggaraka rakan n pesta pesta perkawin perkawinan an   yang mewah sekalipun. “tak mau juga Zainuddin menerangkan dalam   surat surat itu bahwa bahwa ia telah telah kaya, kaya, telah telah sanggup sanggup menghada menghadapi pi kehidupa kehidupan n denga dengan n uang uang petaru petaruh, h, karen karena a zaman zaman sekara sekarang ng uang uang adala adalah h sebaga sebagaii   garansi garansi.. Budi pekertin pekertinya ya yang tinggi tidak tidak hendak hendak mengusik mengusik kemulian kemulian  Hayati yang telah begitu lama beristana dalam jantung hatinya, dengan menyebut beberapa banyak uangnya “. “Saat Zainuddin diterima orang Batipuh adalah dua hari setelah utusan Aziz kembali ke Padang Panjang”. Jadi, sebelum Zainuddin Aziz  tela telah h me mela lama marr Haya Hayati ti.. Maka Maka,, dua dua lama lamara ran n itu itu me menj njad adii baha bahan n  permusy  permusyawar awarahan ahan ninik ninik -mamak -mamak Hayati. Hayati. Menginga Mengingatt keadaan keadaan keluarg keluarga a   Aziz Aziz dan asal asal usulny usulnya a jelas jelas diput diputusk uskan an lamar lamaran an Aziz Aziz yang yang diteri diterima. ma.   Dengan Dengan demikian demikian lamaran lamaran Zainuddi Zainuddin n ditolak ditolak,, karena karena dianggap dianggap orang  asing yang tak bersuku dan berhindu. Meski ayah Zainuddin adalah orang  Minangkabau, namun ibunya berasal dari Makasar jadi, menurut adat  Minangkabau garis keturunan diambil dari ibu.  Zainuddin, yang menerima surat penolakan dari keluarga Hayati di   Batipuh Batipuh,, tak mampu mampu berbuat berbuat apa-apa, apa-apa, kecuali kecuali meratapi meratapi nasibnya nasibnya.. Dia teringat dirinya yang tak bersuku, tak berhindu, anak yang terbuang, dan dipandang tidak sah dalam adat Mingkabau. Sedang Hayati anak orang  bangsawan keturunan penghulu-penghulu penghulu-penghulu pucuk bulat urat tunggang  terpendang pekuburan, besusup berjerami didalam negeri Batipuh itu.   KadangKadang-kada kadang ng disesali disesali perkawin perkawinan an ayahnya ayahnya dengan dengan ibunya, ibunya, kadangkadangkadang pula menyadari untung malangnya mengapa tak dilahirkan dalam kandungan orang Minagkabau. Tapi bukan itu agaknya yang menutup   pintu pintu baginya baginya untuk untuk bertemu bertemu dengan dengan Hayati, Hayati, agaknya agaknya lantaran lantaran ia tak  beruang. beruang. Terlebih Terlebih lagi menurut Muluk, sahabatn sahabatnya, ya, lelaki lelaki yang akan mengawini Hayati tak lebih dari seorang manusia yang bermoral bejat.

42

Yang suka berjudi, berjudi, main permpua permpuan, n, dan suka menggang mengganggu gu anak bini orang. Sesungguhnya Hayati pun merasakan getiran yang amat dalam. Ia harus menikah dengan lelaki yang tidak dicintainya namun, keputusan ninik-ma ninik-mamak mak ibarat ibarat tangan tangan besi yang berkuasa berkuasa menentuk menentukan an nasibnya nasibnya..  Pada akhirnya. Hayati hanya pasrah menerima derita yang menimpanya. Setelah Setelah Muluk Muluk mengabar mengabarkan kan perkawin perkawinan an antara antara Hayati Hayati dan Aziz   Zainuddin jatuh sakit. Makin lama makin parah bahkan pemuda itu sudah tak punya semangat untuk hidup lagi. Beruntung, ia masih mempunyai   seorang seorang sahabat sejati, yakni Muluk, Muluk, yang mau menerima menerima Zainuddin Zainuddin denga dengan n seti setia. a. Kemudi Kemudian, an, untuk untuk melupa melupaka kan n masa masa laluny lalunya a yang yang pahit pahit,,   Zai Zainu nudd ddin in bers bersam ama a Mulu Mulukk perg pergii ke Jaka Jakart rta. a. Diko Dikota ta inil inilah ah baka bakat  t  menulis menulisnya nya mulai mulai tersalau tersalaurkan rkan.. Lambat Lambat laun karyanya karyanya mulai mulai dikenal  dikenal  dikalangan masyarakat, karena bahasanya halus dan megandung kasih  sayang yang langsung dialaminya. Dengan bekal itu, Zainuddin dengfan ditemani Muluk, hijrah ke Surabaya, karena ia merasa Surabaya lebih besar besar peluan peluang g dan lebi lebih h dekat dekat dengan dengan Makasa Makasar. r. Dikot Dikota a Buaya Buaya itu, itu,   Zainudd Zainuddin in dikenal dikenal sebagai sebagai pengaran pengarang, g, dan namanya namanya diganti diganti menjadi menjadi Tuan Shabir, selain itu ia dikenal sebagai hartawan yang dermawan.  Perjalanan waktu telah membawa suami-istri Aziz dan Hayati ke Surabaya Surabaya,, suatu suatu hal yang kebetulan kebetulan karena karena pekerjaa pekerjaan n Aziz pindah ke Surabaya. Namun, hubungan suami isteri itu sangat memperihatinkan. “  sejak berapa lama, hubungan kedua suami isteri itu, hajya perhubungan akad nikah, bukan perhubungan akad hati lagi. Hati yang perempuan terbang membumbung kelangit hijau, mencari kepuasan didalam hayal, dan hati hati yang yang laki-l laki-laki aki hingga hinggap p diwaja diwajah h dan pangku pangkuan an perem perempua puann perempuan cantik, yang Surabaya memang pasarnya”.  Akibat kebiasaan buruk yang tak bisa ditinggalkan Aziz, ia dipecat  dari pekerjaannya, diburu karena hutang-hutangnya, dan kemudian dri rumah kontrakaknya. Mereka terpaksa menumpang dirumah Zainuddin  yang sebelumnya pernah dikunjungi suami istri itu. Aziz yang kini atas  segala kebaikan hati Zainuddin. Ia meninggalkan isterinya dan pergi ke  Banyuangi. Selang beberapa hari datang dua pucuk surat Hayati dari Aziz; yang   pertama surat cerai untuk Hayati, dan surat yang kedua ditujukan untuk   Zainiddin yang berisi permintaan maaf dan permintaan agar Zainuddin mau mener menerima ima Hayat Hayatii kembal kembali; i; “Saya “Saya kemba kembali likan kan Hayat Hayatii ketang ketangan an  saudara, karena memang saudaralah yang lebih berhak atas dirinya”.  Rupanya itu pesan Aziz yang terakhir, sebab kemudian Aziz memutuskan hidupnya dengan membunuh dirinya sendiri.  Bagi Zainuddin, surat Aziz dan berita kematian ibarat membawa   Hayat Hayatii kedal kedalam am gengg genggama amanny nnya. a. Lebih Lebih jelas jelas lagi lagi dengan dengan pernya pernyata taan an   Hayat Hayatii sendi sendiri ri yang yang me memin minta ta maaf maaf dan bersed bersedia ia mengab mengabdi di kepada kepada  Zainuddin.  Zainuddin. Namun lelaki yang sudah sekian sekian lama menanggung menanggung rindu dan derita cinta itu, justru menyuruh pujaan hatinya kembali ke kampong  halama halamany nya. a. Zainu Zainuddi ddin n menol menolak ak Hayat Hayatii ! suatu suatu keputu keputusan san yang yang lebih lebih

43

banyak banyak didor didorong ong oleh oleh dendam dendam kesuma kesumatt dan sebel sebelumn umnya ya justru justru tak  tak  terpikirkan terpikirkan olehnya. Esoknya Hayati berangkat dengan menumpang kapal  Van Der Wijck yang akan berlayar ke Semarang, Tanjung Periok dan terus ke Palembang.  Kesadaran Zainuddin justru timbul setelah Hayati pergi. Lelaki itu tak dapat dapat membohon membohongi gi dirinya dirinya sendiri sendiri bahwa sesunggu sesungguhnya hnya ia masih masih mencintai Hayati. Maka, segera Zainuddin bermaksud menyusul janda malang itu ke Jakarta. Sebelum itu Zainuddin menemukan surat Hayati  yang berbunyi “Aku cinta engkau, dan kalau aku mati, adalah kematianku didalam mengenang engkau”.   Pada saat saat Zainudd Zainuddin in mempersia mempersiapkan pkan segala segala sesuatun sesuatunya, ya, sebuah sebuah berita yang amat mengejutkan tersiar didalam sebuah surat kabar harian   yang terbit di Surabaya; “Kapal Van Der Wijck Tenggelam”. Setelah membaca lengkap beritanya, Zainuddin seketika itu berangkat ke Tuban bersama sahabatnya, Muluk. Sampai di Tuban, masih sempat Zainuddin bertemu dengan Hayati yang terbaring di rumah sakit Lamongan. Namun rupany rupanya a perte pertemua muan n itula itulah h perte pertemua muan n ,merek ,mereka a yang yang terakh terakhir, ir, sebab sebab  setelah berpesan, perempuan yang malang itu menghembuskan nafasnya   yang yang terakhir terakhir.. Hayati Hayati meningga meninggall dalam dalam dekapan dekapan Zainuddi Zainuddin. n. Namun, Namun,  sebelum hayati meninggal, ia sempat berpesan supaya nisannya dibuat  dari batu marmer dan ditulis:  HAYATI   Meninggal Lantaran Kecelakaan  Kapal Van De Wijck   Pada 20 Oktober 1936  Sejak itu kesehatan Zainuddin mulai menurun. Tak berapa lama kemud kemudia ian, n, tibatiba-ti tiba ba terse tersebar bar berit berita a pada pada suatu suatu surat surat kabar kabar harian harian Surabaya memberitakan: “ZAINUDDIN PENGARANG YANG TERKENAL WAFAT” “Pengarang muda yang terkenal itu, yang sekian lama kita tidak baca lagi karangan karangan-kar -karanga angannya nnya yang sangat sangat halus halus dan meresap, meresap, kemarin kemarin mala malan n tela telah h me meni ning ngga gall duni dunia a di ruma rumahn hnya ya di Kali Kalias asin in.. Dia Dia tela telah h dikuburkan dikuburkan didekat seorang familinya perempuan yang meninggal karena kecelakaan Kapal van Der Wijck tempo hari. Banyak sahabatnya yang  mengantar ke kuburan”.   Zainuddin menghembuskan nafas terakhirnya dalam akhir sebuah karangan. Diatas meja teletak tulisan yang penghabisan itu: “……dan akan tercapai jugakemuliaan bangsaku, persatuan tanah airku. Hilang perasaan perbedaan dan kebencian dan tercapai keadilan dan kebahagiaan”. Oleh Muluk kemudian Zainuddin dikuburkan kesebelahan dengan  pusara Hayati. Sebuah kisah cinta yang suci yang didasari oleh keiklasan namun berakhir dengan sangat tragis.

44

4.2 Analisis Struktur Roman Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Karya Hamka Analisis Analisis struktural karya sastra, yang dalam hal ini fiksi, dapat dilakukan dilakukan dengan mengidentifikasi, mengkaji, dan mendiskripsikan fungsi dan hubungan antar antar unsur unsur intrin intrinsik sik fiksi fiksi yang yang bersan bersangku gkutan tan.. Mula-m Mula-mula ula diiden diidentifi tifikas kasii deskripsikan, misalnya, bagaimana keadaan peristiwa-peristiwa, plot, tokoh dan penokohan, latar dan sudut pandang, dan lain-lain. Pada dasarnya analisis struktural bertujuan memaparkan secermat mungkin fungsi dan keterkaitan antar berbagai unsure karya sastra yang secara bersama menghasilkan sebuah kemenyeluruhan. Secara struktural data yang telah dikumpulkan oleh penulis adalah sebagai  berikut : 1. Tema Tema merupakan ide cerita dan perwujudan dari pikiran manusia, dan menjadi bagian penting dalam dasar pembuatan fiksi. Dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka ini tentang kasih tak sampai. Sangat kental dengan budaya Minang yang sangat patuh akan peraturan adat. Mengisahkan tentang sepasang pemuda yang bernama Zainuddin merupakan pemuda tampan yang dulu ayahnya seorang seorang bangsawan bangsawan tetapi telah dibuang oleh keluargany keluarganya. a. Hayati sendiri anak seorang bangsawan yang patuh akan aturan-aturan. Keduanya harus meng mengha hada dapi pi rint rintan anga gan n dan dan bata batass yang yang tak tak bisa bisa dilew dilewati ati,, yang yang pada pada akhirnya harus merasakan kekecewaan. Kisah cinta antara keduanya tidak   bisa bersatu karena perbedaan dari segi ekonomi dan latar belakang sosial,

45

karena karena Hayati terlahir dari keluarga yang berada dan memiliki kasta yang tinggi tinggi sedang sedangkan kan Zainud Zainuddin din walaup walaupun un ayahny ayahnyaa adalah adalah seoran seorang g yang yang terken terkenal al duluny dulunyaa tapi tapi sudah sudah tidak tidak bisa bisa dianda diandalka lkan n karna karna sudah sudah tiada, tiada, sehingga Zainuddin hidup hidup sebatang kara dan tidak dihargai oleh keluarga Hayati. Hal ini bisa terlihat dari penggalan cerita berikut ini:

“…….mengalir keringat dingin dikeningnya sehabis surat itu dibacanya. Menyes Menyesal al dia, dia, padaha padahall dari dari dahulu dahulu sudah sudah disan disangk gkany anya a juga juga bahwa bahwa  permintaannya tidak akan terkabul, sebab negeri Minangkabau beradat, (1986:117) Adapula penggalan cerita yang lain :

“…….apa yang dikerjakannya,padahal cinta adalah sebagai kemudi dari bahtera bahtera kehidupa kehidupan. n. Sekarang Sekarang kemudi kemudi itu dicabut, dicabut, kemana kemana dia hendak  hendak  berlabuh, teroleng terhempas kian kemari, daratan tak nampak, pulau kelihatan. Demikianlah nasib anak muda yang maksudnya tiada sampai. (1986:123)

2. Alur/plot Alur merupakan bagian dari kejadian yang berlanjut. Dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka menggunakan alur  maju mundur, karena menceritakan hal-hal yang sudah lampau atau masa lalu dan kembali lagi membahas hal yang nyata atau kembali kecerita baru dan berlanjut. Ata lima tingkatan alur yakni : 1. Penyi enyitu tuas asia ian n Tahap Tahap penyit penyituas uasian ian,, tahap tahap yang yang teruta terutama ma berisi berisi peluki pelukisan san dan   pengenalan situasi latar dan tokoh-tokoh cerita. Tahap ini merupakan tahap pembukaan cerita, memberikan informasi awal dan lain-lain yang

46

terutama berfungsi untuk melandastumpui cerita yang dikisahkan pada tahap berikutnya. Beriku Berikutt ini merupa merupakan kan tahap tahap awal dari dari roman roman “Tengg “Tenggelam elamnya nya Kapa Kapall Van Van Der Der Wijck Wijck”” kary karyaa Hamk Hamkaa yang yang berk berkai aita tan n deng dengan an taha tahap p  penyituasaian.

“Di tepi pantai, diantara kampong Bara dan kampung Mariso berdiri  sebuah rumah bentuk Makasar, yang salah satu jendelanya menghadap ke laut. Disanalah seorang anak muda yang berusia kira-kira 19 tahun duduk duduk terme termenun nung g seoran seorang g diri diri mengha menghadap dapkan kan mukany mukanya a ke laut. laut. Mesk Meskip ipun un mata matany nya a terp terpen enta tang ng leba lebar, r, me mesk skip ipun un begi begitu tu asyi asyikk dia dia memperhatikan keindahan alam di lautan Makasar, rupanya pikiranya telah telah melay melayang ang jauh jauh sekal sekali, i, ke balik balik yang yang tak tampa tampakk dimat dimata, a, dari dari lautan dunia pindah ke lautan khayal. (1986:10) Selain itu ada juga beberapa penggalan cerita sebagai berikut: “Siapakah gerangan anak muda itu?

 Dia dinamai ayahnya Zainiddin. Sejak kecilnya telah dirundung oleh kemalangan…..untuk mengetahui siapa dia, kita harus kembali kepada   suatu kejadian di suatu negeri kecil dalam wilayah Batipuh X Koto (Padang Panjang) kira-kira 30 tahun yang lalu. (1986 : 11). 2. Konflik  Taha Tahap p pemu pemunc ncul ulan an konf konfli lik, k, masa masala lah-m h-mas asala alah h dan dan peri perist stiw iwaa  peristiwa peristiwa yang menyulut terjadinya terjadinya konflik mulai dimunculkan. dimunculkan. Jadi tahap tahap ini merupa merupakan kan tahap tahap awal awal muncul munculnya nya konfli konflik, k, dan konfli konflik k itu sendiri akan berkembang dan atau dikembangkan menjadi konflik, dan konflik itu sendiri akan berkembang dan atau dikembangkan menjadi konflik-konflik pada tahap berikutnya. Kejadian dan konflik yang dialami tokoh Hayati dan Zainuddin dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka bisa dilihat dari penggalan cerita berikut ini:

47

“Sesungg “Sesungguhny uhnya a persahab persahabatan atan yang rapat rapat dan jujur jujur diantara diantara kedua kedua orang muda itu, kian lama kian tersiarkan dalam dudun kecil itu. Di duse dusen n belu beluml mlah ah orang rang dapa dapatt me meme mend ndan ang g keja kejadi dian an ini ini deng dengan an  penyelidikan yang seksama dan adil. Orang belum kenal percintaan suci  yang terdengar sekarang, yang pindah dari mulut ke mulut, ialah bahwa   Hay Hayat ati, i, keme kemena naka kan n Dt…… Dt…….. ..te tela lah h ber ber “int “intai aian an” ” berm bermai ain n mata mata,, berkirim-kirim surat dengan anak orang Makasar itu. Gunjing, bisik  dan desus desus perkat perkataan aan yang yang tak beruj berujung ung pangk pangkal, al, pun ratala ratalah h dan   pinda pindah h dari dari satu satu mulut mulut ke mulut mulut yang yang lain, lain, jadi jadi pembi pembicar caran an dalam dalam kalangan anak muda-muda yang duduk di pelatar lepau petang hari.  Hingga akhirnya telah menjadi rahasia umum. Orang-orang perempuan berbisik-bisik berbisik-bisik di pancuran tempat mandi, kelak bila kelihatan Hayati mandi di sana, mereka pun berbisik dan mendaham, sambil melihat kepadanya dengan sudut mata.Anak-anak  muda yang masih belum kawin dalam kampung sangat naik darah.Bagi merek mereka a adala adalah h perbu perbuat atan an demik demikia ian n me meren rendah dahkan kan deraj derajat at merek mereka a   seak seakan an -akan -akan kampun kampung g tak tak berpen berpenja jaga. ga.yan yang g terut terutama ama sekal sekalii yang  yang  dihinakan orang adalah persukuan Hayati, terutama mamaknya sendiri  Dt…yang dikatakan buta saja matanya melihat kemenakannya membuat  malu, melangkahi kepala ninik –mamak. (1986:57) 3. Taha Tahap p Penin Peningk gkat atan an Konf Konfli lik  k  Konflik yang telah dimunculkan pada tahap sebelumnya semakin  berkembang dan dikembangkan kadar intensitasnya. Peristiwa-peristiwa dramatik yang menjadi inti cerita semakin mencekam dan menegangkan. Konfli Konflik-k k-konf onflik lik yang yang terjad terjadi, i, intern internal, al, ektern ekternal, al, ataupu ataupun n keduan keduanya, ya,   perte pertenta ntanga ngan-pe n-perte rtenta ntanga ngan, n,

bentur benturan-b an-bent entura uran n

antar antar

kepent kepenting ingan, an,

masa masalah lah dan dan toko tokoh h yang yang meng mengar arah ah ke klim klimak akss sema semaki kin n tak tak dapa dapatt dihindari. Tahap peningkatan konflik dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka terjadi ketika Zainuddin Zainuddin dan Aziz sama-sama mengirimkan surat kepada orang tua Hayati, dari lamaran kedua pemuda itu, itu, tern ternya yata ta lama lamara ran n Aziz Aziz yang yang diter diterim imaa karen karenaa oran orang g tua tua Hayat Hayatii meng menget etah ahui ui latar latar bela belaka kang ng pemu pemuda da yang yang kaya kaya raya raya itu, itu, seda sedang ngka kan n

48

lamaran Zainudin ditolak karena orang tua Hayati tidak ingin anaknya   bersuamikan orang miskin. Hal ini bisa terlihat dari penggalan cerita  berikut ini :

”Kalam dia tertolak lantaran dia tidak ber uang maka ada tersedia uang    Rp.3000 Rp.3000,,- yang dapat dapat diperguna dipergunakan kan untuk untuk menghada menghadapi pi gelomban gelombang  g  kehidupan sebagai seorang mahluk yang tawakkal.” (1986:118) 4. Klimaks Konflik dan atau pertentangan-pertentangan yang terjadi, yang dilakukan dan atau ditimpakan kepada para tokoh cerita mencapai titik  intensitas puncak. Klimaks sebuah cerita akan dialami oleh tokoh (tokoh utama) yang berperan sebagai pelaku dan penderita terjadinya konflik  utama. Sebuah fiksi yang panjang mungkin saja memiliki lebih dari satu klimaks.Dalam Roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka, tahap klimaks terjadi ketika Aziz meminta supaya Zainuddin menika menikahi hi Hayati Hayati.. Sekali Sekalipun pun dalam dalam hati hati Zainud Zainuddin din masih masih mencin mencintai tai Haya Hayati ti,, Zain Zainud uddi din n meno menola lak k perm permin intaa taan n Aziz Aziz.. Bahk Bahkan an Zain Zainud uddi din n memulamgkan Hayati ke kampung halamannya dengan menggunakan Kapal Van Der Wijck. Hal ini bisa dilihat pada pernyataan berikut:

“Bila terjadi akan itu, terus dia berkata: “Tidak Hayati ! kau mesti   pula pulang ng kemba kembali li ke Padan Padang! g! Biark Biarkan an saya saya dalam dalam keadaa keadaan n begin begini. i.  Pulanglah ke Minangkabau! Janganlah hendak ditumpang hidup saya , orang tak tentu asal ….Negeri Minangkabau beradat !.....Besok hari   senin, senin, ada Kapal berangk berangkat at dari Surabaya Surabaya ke Tanjung Periuk, Periuk, akan teru teruss ke Pada Padang ng!! Kau Kau bole boleh h me menu nump mpan ang g deng dengan an kapa kapall itu, itu, ke kampungmu”. (1986:198)

49

5. Penye enyele lesa saia ian n Tahap penyelesian, konflik yang telah mencapai klimaks diberi  penyelasaian. Konflik-konflik yang lain, sub-sub konflik atau konflikkonflik tambahan jika ada, juga diberi jalan keluar, cerita diakhiri. Tahap penyelasaian dalam Roman “Tenggelamya Kapal Van Der  Wijck” karya Hamka ketika Zainuddin mendapat kabar bahwa Kapal yang ditumpangi Hayati tenggelam, sedangkan Hayati dirawat di Rumah Saki Sakitt Tuba Tuban. n. Deng Dengan an dite diterim riman anya ya Mulu Muluk k saha sahaba batn tnya ya Zain Zainud uddi din n meneng menengok ok wanita wanita yang yang sangat sangat dicint dicintain ainya ya itu. itu. Rupany Rupanyaa pertem pertemuan uan mere ereka

itu

ada adalah

pertemuan

yang ang

terakh akhir

kare arena

Hayati

menghe menghembu mbuska skan n nafasn nafasnya ya yang yang terakhi terakhirr dalam dalam peluka pelukan n Zainud Zainuddin din.. Kejadian itu membuat membuat Zainuddin merasakan penyesalan yang   berke berkepan panjan jangan gan hingga hingga Zainud Zainuddin din jatuh jatuh sakit sakit dan mening meninggal gal dunia. dunia. Zainuddin dimakamkan di sebelah makam Hayati. Hal ini dapat kita lihat pada pernyataan berikut ini:

“ Dia Dia tela telah h kubu kuburk rkan an di deka dekatt pusa pusara ra oran orang g yang yang me menj njad adii anga angannanga angann nnya ya sela selama ma hidu hidupn pnya ya,, kubu kuburr itu itu sena senant ntia iasa sa dibe dibela laii dan dan diper diperbai baiki kinya nya,, ke sana sana selal selalu u dia dia ziarah ziarah di waktu waktu hari hari baik baik bulan bulan  purnama, dan disana dia kerap kali bermenung. Di sana dia kuburkan, karena di sana baru hatiku puas. Supaya kuburan dua sesaing itu dapat  menjadi lukisan tamsil dan ibarat bagi orang yang datang kemudian”. (1986:222) 3. Setti ettin ng/la g/lata tar  r  Settin Setting g merupa merupakan kan tempat tempat dimana dimana cerita cerita itu terjad terjadi. i. Latar Latar dalam dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka tergolong kedala kedalam m latar latar tipika tipikall yang yang memili memiliki ki dan menonj menonjolk olkan an sifat sifat khas khas latar  latar 

50

tertentu, baik yang menyangkut unsur tempat, waktu maupun sosial. Unsur  latar yang ditekankan perannya dalam sebuah fiksi, langsung ataupun tak  langsung, akan berpengaruh terhadap elemen fiksi yang lain, khususnya alut dan tokoh. Jika elemen tempat mendapat penekanan dalam sebuah fiksi, ia akan dilengkapi dengan sifat khas keadaan geografis setempat yang mencirikannya, mencirikannya, yang sedikit banyak banyak berbeda berbeda dengan dengan tempat-tempa tempat-tempatt yang yang lain. lain. Peneka Penekanan nan latar latar tempat tempat banyak banyak dijump dijumpai ai pada pada karya karya yang yang   berlat berlatar ar daerah daerah.. Roman Roman “Tengg “Tenggelam elamnya nya Kapal Kapal Van Der Wijck” Wijck” karya karya Hamk Hamkaa adal adalah ah salah salah satu satu fiks fiksii yang yang berl berlat atar ar daera daerah h yakn yaknii di daer daerah ah Minangkaba Minangkabau u dan Makasar sangat sangat jelas penggambaran penggambaran keadaan keadaan daerah tersebut. Setting pada roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka terbagi dalam beberapa latar diantaranya: a) Lata Latarr temp tempat at meny menyar aran an pada pada loka lokasi si terj terjad adin inya ya peri perist stiw iwaa yang yang diceritakan diceritakan dalam sebuah sebuah fiksi. fiksi. Pada roman “Tenggela “Tenggelamnya mnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka menggunakan beberapa lokasi seperti daerah Padang Panjang, Makasar, dan Surabaya. Penggalan cerita yang menunjukkan latar tempat di Makasar adalah sebagai berikut :

“Sebelah timur adalah tanah Karibosi yang luas dan dipandang suci oleh penduduk Makasar. Menurut takhayul orang tua-tua, bilamana hari akan kiamat, Kara Eng Data akan pulang kembali ditanah lapang   Karibosi akan tumbuh 7 batang beringin……………..”(1986:9) “………….gadis-gadis seisi rumah itu, yang selama ini turun sekali   sejumat diiringkan dayang-dayang banyak, sekarang telah mengepit  kitab, melilitkan selendang pula, pergi menuntut ilmu. Ada yang ke

51

 Ladang Lawas, ada yang ke Gunung dan Padang Panjang” (1986 : 29) “Diberanda sebuah rumah makan yang ramai dalam kota Surabaya,   seh sehab abis is wakt waktu u magh maghri rib, b, dudu dudukl klah ah Zain Zainud uddi din n seor seoran ang g diri diriny nya, a, mengepul asap rokoknya ke udara”. (1986 :184)   b) b) Lata Latarr wakt waktu u berh berhub ubun unga gan n deng dengan an masa masala lah h kapa kapan n peris peristi tiwa wa itu itu terjadi pada siang hari, atau malam.

“Diwaktu senja demikian kota Makasar kelihatan hidup. Kepanasan dan dan kepayahan orang bekerja siang, apabila telah sore diobat  dengan menyaksikan matahari yang hendak terbenam”. (1986 :9) c) Latar Latar sosial sosial berkai berkaitan tan dengan dengan hal-hal hal-hal yang berhubu berhubung ngan an dengan dengan   peril perilaku aku sosial sosial masyar masyaraka akatt disuat disuatu u tempat tempat yang yang dicerit diceritaka akan n dalam dalam karya fiksi. Pada roman “Tenggelamnya “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka Hamka sangat sangat jelas jelas sekali sekali latar latar sosia sosialny lnyaa yakni yakni mengga menggamba mbarka rkan n tentang kehidupan sosial masyarakat Minang dan Makasar dari segi  budayanya. Bagaimana perbedaaan adat istiadat dan kehidupan sosial diantara keduanya. Berikut ini adalah penggalan cerita yang menggambarkan keadaan sosial masyar masyaraka akatt pada pada roman roman “Teng “Tenggel gelamn amnya ya Kapal Kapal van Der Wijck” Wijck” karya karya Hamka :

“ Seora Seorang ng anak anak muda muda berge bergela larr Pendek Pendekar ar Sutan, Sutan, kemen kemenaka akan n Datuk  Datuk  Mantari Labih, adalah Pendekar Sutan kepala waris yang tunggal dari harta harta penin peningga ggala lan n ibunya ibunya,, karen karena a dia dia tidak tidak bersau bersauda dara ra peremp perempuan uan.. Menurut adat Minangkabau, amatlah malangnya seorang laki-laki jika tidak mempunyaisaudara perempuan, yang akan menjagai harta benda,   sawah sawah yang berjenja berjenjang, ng, Bandar Bandar buatan, buatan, lumbung lumbung berlempe berlempeng, ng, rumah, rumah, rumah nan gadang”. (1986 :11)

52

4. Sudut udut Panda andan ng Sud Sudut

pand andang ang

meru erupak pakan

gamb gambar aran an

bag bagaim aimana ana

penul enulis is

memperlihatkan waktu ceritanya. Pada roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” Wijck” karya karya Hamka Hamka menggu menggunak nakan an sudut sudut pandan pandang g orang orang ketiga ketiga tunggal karena menyebutkan dan menceritakan secara langsung karakter   pelakunya secara gamblang. Pengga Penggalan lan cerita cerita pada pada roman roman “Teng “Tenggel gelamn amnya ya Kapal Kapal Van Der  Wijck” karya Hamka sebagai berikut :

“Mula-mula datang, sangatlah gembira hati Zainuddin telah sampai ke negeri yang selama ini jadi kenang-kenagannya.”(1986 :26) 5. Karakter  Karakter merupakan hal yang penting dalam sebuah karya dan sangat erat hubungannya dengan unsur-unsur yang lain. Berdasarkan perbedaaan sudut pandang dan tujuan, seorang tokoh dapat saja dikategorikan kedalam dua dua tyok tyokoh oh yakn yaknii toko tokoh h utam utamaa dan dan toko tokoh h tamb tambah ahan an.. Pada Pada roma roman n “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka terdapat beberapa karakter diantaranya: •

Karakter utama (mayor karakter, protagonis), adalah tokoh

yang diutamakan penceritaannya dalam novel yang bersangkutan. Ia merupa merupakan kan tokoh tokoh yang yang palain palaing g banyak banyak dicerit diceritaka akan, n, baik baik sebaga sebagaii  pelaku kejadian maupun yang dikenai kejadian. Tokoh karakter utama yang ada dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka Hamka adalah adalah tokoh tokoh Zainud Zainuddin din,, yang yang memili memiliki ki sopan sopan santun santun dan

53

kebaikan pada semua orang. Sednagkan yang lainnya yang menjadi toko tokoh h prot protag agon onis isny nyaa adal adalah ah toko tokoh h Haya Hayati ti yang yang menj menjad adii keka kekasi sih h Zainuddin. Penggalan cerita yang menunjukkan Zainuddin adalah karakter yang  baik adalah :

“Zainuddin seorang yang terdidik lemah lembut, didikan ahli seni, ahli sya’ir, yang lebih suka mengalah untuk kepentingan orang lain”. (1986 : 27) “Hayati, “Hayati, gadis gadis remaja remaja puteri, puteri, ciptaan ciptaan keindaha keindahan n alam, alam, lambaian lambaian   gunung gunung Merapi, Merapi, yang terkump terkumpul ul padanya padanya keindah keindahan an adat istiadat  istiadat   yang kokoh dan keindahan model sekarang, itulah bunga di dalam rumah adat itu”. (1986 :29) •

Karakt Karakter er penduk pendukung ung (minor (minor karakt karakter, er, antago antagonis nis), ), sosok  sosok 

tokoh antagonis dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka adalah tokoh Aziz, karena tokoh Aziz disini mempunyai sikap yang kasar dan sering menyakiti istrinya, dan tidak mempunyai tanggung jawab dalam keluarga dan selalu berbuat kejahatan karena sering main judi dan main perempuan.

“…..ketika akan meninggalakan rumah itu masih sempat juga Aziz  menik menikamk amkan an katakata-kat kata a yang yang tajam tajam ke sudut sudut hati hati Hayat Hayati… i…..s ..sia ial”. l”. (181:1986) •

Sedangkan yang menjadi karakter pelengkap dalam roman

“Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka adalah Muluk  dan Mak Base karena keduanya adalah sosok yang bijak dan selalu  berada disamping tokoh utama untuk memberi nasehat dan sangat setia menemani tokoh utama sampai akhir cerita.

54

Penggalan Penggalan cerita yang menunjukkan menunjukkan keberadaan kedua karekter karekter itu adlah sebagai berikut :

“Mengapa jadi sebanyak ini, Mak Base? Mamak perniagakan, dan beruntug. Cuma dari keuntungan itulah pembayari wang sekolahmu.  Ah..dengan apakah jasa mamak ku balas ujar Zainuddin”. (21:1986) “Persahabatan manusia yang didapat sesudah menempuh sengsara adalah persahabatan yang lebih kekal dari pada yang dapat diwaktu  gembira. Demikianlah antaraa Zainuddin dengan Muluk. Sejak dia  sakit sampai sembuhnya, tidaklah pernah terpisah lagi diantara kedua orang itu”.(147:1986) 6. Gaya Bahasa Pada umumnya orang beranggapan bahwa bahsa sastra berbeda dengan bahasa nonsastra, bahasa yang digunakan bukan dalam (tujuan)   pen pengu guca capa pan n sast sastra ra.. Bebe Beberap rapaa ciri ciri baha bahasa sa sast sastra ra yang yang dike dikemu muka kaka kan n  beberapa orang berikut akan sedikit disinggung. Bahasa sastra mungkin dicirik dicirikan an sebaga sebagaii bahasa bahasa (yang (yang mengan mengandun dung g unsur unsur)) emotif emotif dn bersif bersifat at konotatif sebagai kebalikan bahasa nonsastra, khususnya bahasa ilmiah, yang rasional dan denotatif. Gaya Gaya bahasa bahasa adalah adalah cara penguc pengucapa apan n bahasa bahasa dalam dalam prosa, prosa, atau atau   bag bagai aima mana na

seor seoran ang g

peng pengar aran ang g

meng menguc ucap apka kan n

sesu sesuat atu u

yang yang

akan akan

dikemukakan (Abrams,1981:190-1). Gaya bahasa ditandai oleh cirri-ciri formal kebahasaan seperti pilihan kata, struktur kalimat, bentuk-bentuk   bahsa figuratif, penggunaan kohesi dan lain-lain. Dala Dalam m roma roman n “Ten “Tengg ggela elamn mnya ya Kapa Kapall Van Van Der Der Wijck Wijck”” kary karyaa Hamka menggunakan kalimat yang sangat kompleks karna menggunakan  bahasa melayu yang baku. Seperti dalam penggalan cerita berikut ini:

55

“Lepaska “Lepaskan n Mak, jangan jangan bermenun bermenung g juga,” juga,” bagaiman bagaimana a Mamak  Mamak  tidak akan bermenung, bagaimana hati mamak tidak akan berat………..” (1986 :22)

7. Amanat Secara Secara umum umum menyar menyaran an pada pada penger pengertia tian n (ajaran (ajaran tentan tentang) g) baik  baik    buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebainya ; akhlak, budi pekerti, susila. Istilah “bermoral”, misalnya: tokoh  bermoral tinggi, berarti mempunyai pertimbangan baik dan buruk. Namun, tidak tidak jarang jarang penger pengertia tian n baik baik buruk buruk itu dalam dalam hal-ha hal-hall terten tertentu tu bersif bersifat at relative. Dala Dalam m roma roman n “Ten “Tengg ggela elamn mnya ya Kapa Kapall Van Van Der Der Wijck Wijck”” kary karyaa Hamka mengandung nilai moral yang tinggi ini terlihat dari para tokoh yang ada seperti Zainuddin. Hal tersebut bisa kita lihat dari panggilan cerita berikut ini :

“Demikian penghabisan kehidupan orang besar itu. Seorang di anta antara ra Pemb Pembin ina a yang yang me mene nega gakk kkan an batu batu pert pertam ama a dari dari kemu kemuli liaa aan n bangsany bangsanya; a; yang hidup didesak didesak dan dilamun dilamun oleh cinta. cinta. Dan sampai sampai matipun matipun dalam dalam penuh penuh cinta. cinta. Tetapi Tetapi sugguhpu sugguhpun n dia meningga meninggall namun namun riwayat tanah air tidaklah akan dapat melupakan namanya dan tidaklah akan sanggup menghilangkan jasanya. Karena demikian nasib tiap-tiap orang orang yang bercita-ci bercita-cita ta tinggi tinggi kesenang kesenanganny annya a buat orang lain. lain. Buat  dirinya sendiri tidak”. (1986:223)

4.3 Aspek Religiusitas Roman Tenggelamnya Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck Wijck Karya Hamka

Unsur religiusitas dan keagamaan dalam sastra adalah suatu keberadaan sastra itu sendiri. Bahkan, sastra tumbuh dari sesuatu yang bersifat religius (mangu (mangunwi nwijay jaya,1 a,1982 982:11 :11)) istila istilah h religiu religiuss membaw membawaa konota konotasi si pada pada makna makna

56

agama. Religius dan agama memang erat berkaitan, berdampingan bahkan dapat melebur dalam satu kesatuan, namun sebenarnya keduanya menyaran   pada pada makna makna yang yang berbed berbeda. a. Agama Agama lebih lebih menunj menunjukk ukkaa pada pada kelemb kelembaga agaaan aan kebaktian kepada Tuhan dengan hukum-hukum yang resmi. Sedangkan moral religiu religiuss menunj menunjang ang tinggi tinggi sifat-s sifat-sifat ifat manusi manusiawi awi,, hati hati nurani nurani yang yang dalam dalam harkat harkat,, dan martab martabat at serta serta kebeba kebebasan san pribad pribadii yang yang dimilik dimilikii oleh oleh manusi manusia. a. Kehendak yang dipaksakan itu yang jelas tidak sejalan dengan kehendak pihak  yang yang dipa dipaks ksa, a, meng menghi hilan langk gkan an

kebe kebeba basa san n

prib pribad adii

menu menuru runk nkan an kark karkat at

kemanusiaan. Adapu Adapun n aspekaspek-asp aspek ek religi religius us itu ada empat empat yakni, yakni, Aqidah Aqidah,, Syriah Syriah,, Akhlak dan Muamalah. Adapun penjelasan mengenai aspek-aspek tersebut sebagai berikut : 1. Aqidah Dalam Dalam Islam, Islam, aqidah aqidah ialah ialah iman iman atau atau keperc kepercaya ayaan. an. Sumber Sumbernya nya yang asasi ialah Qur’an. Iman, ialah segi teoritis yang dituntut pertamatama tama dan terdahu terdahulu lu dari dari segala segala sesuat sesuatu u untuk untuk diperc dipercaya ayaii dengan dengan suatu suatu keimanan yang tidak boleh dicampuri oleh keragu-raguan dan dipengaruhi oleh oleh pers persan angk gkaan aan.. Ia dite ditetap tapkan kan deng dengan an posi positi tip p oleh oleh sali saling ng Bant Bantuumembantunya teks-teks dan ayat-ayat Qur’an kemudian adanya consensus kaum muslimin yang tak pernah berubah, bertolak sejak penyiaran islam dimasa rosulullah hingga kini. Ayat-ayat Qur’an tersebut menuntut kepada manusia untuk memiliki kepercayaan itu, yang pula merupakan seruan

57

utama setiap Rosul yang diutus Allah sebagai yang dinyatakan Qur’an dalam pembicaraanya mengenai para Nabi dan Rosul. Dala Dalam m roma roman n “Ten “Tengg ggela elamn mnya ya Kapa Kapall Van Van Der Der Wijck Wijck”” kary karyaa Hamka aqidah atau kepercayaanya sangat kental dengan budaya islami untuk untuk lebih jelasnya penulis penulis memaparkan memaparkan penggalan ceritanya sebagai sebagai  berikut :

“…………..Lepaskan “…………..Lepaskan saya berangkat ke Padang. Kabarnya konon, di sana hari ii telah ada sekolah agama. Pelajaran akhirat telah diatur  denga dengan n sebagu sebagus-b s-bagu agusny snya. a. Apalag Apalagi, i, punca puncakk Singg Singgala alang ng dan Merapi Merapi  sangat keras seruannya kepadaku rasanya. Saya hendak melihat tanah asalku, tanah tempat ayahku dilahirkan dahulunya. Mak Base banyak  orang memuji daerah Padang, banyak orang yang bilang agama islam masuk kemari pun dari sana. Lepaskan saya bernagkat kesana”. (1986 : 22) 2. Syari’ah Kata syri’ah adalah bahasa Arab yang diambil dari rumpun kata syri’ah. Dalam bahasa Indonesia artinya jalan-raya. Kemudian bermakna  jalannya hukum, dengan kata lain perundang-undangan. Karena itu pula dengan perkataan atau istilah “Syri’ah Islam” memberi arti hidup yang harus dilalui atau perundang-undangan yang harus dipatuhi oleh seorang Islam. Islam. Hukum Hukum Tuhan Tuhan itu adalah adalah Syari’a Syari’ah h itu mengan mengandun dung g kebena kebenaran ran mutlak mutlak,, artiny artinyaa tidak tidak ada kelema kelemahan han dan perten pertentan tangan gan dalam dalam diriny dirinyaa sendiri. 3. Akhlak   Kata akhlak berasal dari perbendaharaan istilah-istilah Islamologi. Istilah lain yang mirip dengan kata akhlak ialah moral. Hakekat pengertian antara keduanya sangat berbeda. Moral berasal dari bahasa latin, yang

58

mengandung arti laku-perbuatan lahiriah. Berbeda dengan akhlaj, ia adalah  perbuatan suci yang terbit dari lubuk jiwa yang paling dalam, karenanya mempub mempubnya nyaii kekuat kekuatan an yang yang hebat. hebat. Akhlak Akhlak Islam Islam adalah adalah suatu suatu sikap sikap mental dan laku perbuatan yang luhur. Mempunyai hubungan dengan Zat yang yang Maha Maha Kuas Kuasa, a, Alla Allah h s.w. s.w.t. t. Akhl Akhlak ak Isla Islam m adal adalah ah prod produk uk dari dari keyakinan atas kekuasaan dan keesaaan Tuhan, yaitu produk dari jiwa tauhid. Dala Dalam m roma roman n “Ten “Tengg ggela elamn mnya ya Kapa Kapall Van Van Der Der Wijck Wijck”” kary karyaa Hamka, penulis menemukan berbagai akhlak yang sangat mulia terutama dari dari sang sang peme pemera ran n utam utamaa yakn yaknii toko tokoh h Zain Zainud uddi din. n. Keba Kebaik ikan an mora morall Zainuddin bisa kita lihat pada penggalan cerita berikut ini :

“Zainuddin “Zainuddin seorang yang terdidik lemah lembut, didikan ahli seni, ahli syair, yang lebih lebih suka mengalah mengalah untuk untuk kepentin kepentingan gan orang orang lain”. lain”. (1986 :27) 4. Mu’amalah Mu’amalah merupakan ilmu jual beli atau transaksi yang biasanya terjadi dalam dunia bisnis dan perdagangan. Berdasarkan hasil analisis penulis tentang nilai religiusitas yang terdapat dalam roman “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka, penulis memperoleh data bahwa besarnya pengaruh religiusitas yang mempengaruhi rom roman tersebut

dan dapat

kita lihat

dari alu alur

cerit rita

yang sang angat

mengedepankan adat istiadat dan dari situlah situlah telihat dengan jelas bahwa nilai nilai keagamaan /religius juga punya peranan penting.

59

BAB V PENUTUP

5.1 Simpulan Berdasarkan Berdasarkan hasil analisis data tentang tentang roman “Tenggelamn “Tenggelamnya ya Kapal Van Der Wijck” karya Hamka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Struktur Struktur roman terdiri dari tema, alur/plot, alur/plot, setting/latar, setting/latar, sudut pandang, pandang, karakter, gaya bahasa, dan amanat, dimana hubungan antar unsur dalam roma roman n ini ini menu menunj njuk ukka kan n hubu hubung ngan an yang yang begi begitu tu padu padu sehi sehing nggg ggaa menghasilkan jalinan cerita yang sangat menarik. 2. Unsur Unsur religiusitas religiusitas roman “Tenggelamnya “Tenggelamnya Kapal Van Der Wijck” Wijck” karya Hamka mengandung aspek aqidah, syariah, akhlak, dan mu’amalah yang tergambar dalam setiap perilaku tokoh yang dimainkan, di samping itu   pen penga gara rang ng send sendiri iri seba sebaga gaii seor seoran ang g agam agamaw awan an yang yang begi begitu tu kent kental al memasukkan unsur – unsur agama ke dalam roman ini.

5.2 Saran

1. Penu Penuli liss berh berhar arap ap hasi hasill pene peneli liti tian an ini ini bisa bisa berm berman anfa faat at bagi bagi duni duniaa  pendidikan.

60

2. Dengan Dengan adanya hasil penelitian penelitian ini diharapkan diharapkan bisa menjadi penggugah penggugah minat pada para pembaca untuk lebih mencintai karya sastra khususnya roman.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi.1997. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktis , edisi Revisi IV. Penerbit PT. Rineka Cipta. Atar Atar,, Simi Simi.. 1993 1993.. Metod Jakart rta: a: Pusa Pusatt Metodee Peneli Penelitia tian n sebuah sebuah Penga Penganta ntarr . Jaka Pengembangan Bahasa Depdikbud. Drs.Nasruddin Razak. Dienul Islam. Hamka,1986. Tenggelamny Kapal Van Der Wijck . Jakarta: PT Bulan Bintang. Kam.

/Tim Penyu enyusu sun n Kamu Kamuss Be Besa sarr Baha Bahasa sa Indo Indone nesi sia a/Tim Bahasa,ed.3.-cet.2.- Jakarta: Balai Pustaka.2002.

Kam Kamus

Pusat usat

Muhammad AM. 2000. Jenis-Jenis Penelitian. Unpublished. Articele. Moleong, L,J. Metode Penelitian Kualitatif. PT Remaja Kosdakarya. Bandung.  Nurgiantoro, Burhan.2009. Teori Pengkajian Fiksi. Gadjah Mada Univrersity Press. Sumardjono Jakop & Saini, KM. 1986. Apresiasi Kesusastraan. Jakarta; PT. Grammedia. Tarigan,Hendri Guntur.1986. Prinsip Dasar-Dasr Sastra. Bandung; PT Angkasa.

61

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF