SKK Bidang Soft Skills
June 19, 2019 | Author: Adam Sumual | Category: N/A
Short Description
SKK bidang softskills...
Description
LAMPIRAN KEPUTUSAN DIREKTUR JENDERAL PEMBINAAN PELATIHAN DAN PRODUKTIVITAS KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN NOMOR 411/LATTAS/XII/2016 TENTANG PENETAPAN STANDAR KOMPETENSI KERJA BIDANG SOFT SKILLS
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam
menghadapi
era
pasar
bebas
terutama
dengan
mulai
diberlakukannya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA), artinya bagi Indonesia adalah akan terjadi arus tenaga kerja dari luar negeri yang akan masuk ke Indonesia. Oleh karena itu dibutuhkan sumber daya manusia
Indonesia yang berkualitas dan mampu bersaing dengan
tenaga kerja lain. Kemampuan seorang pekerja tidak hanya terletak pada kepandaian akademik/teknis saja, namun juga non akademik. Namun sayangnya saat ini, di institusi-institusi pendidikan termasuk Balai Latihan Kerja (BLK), para siswa/siswinya lebih banyak diajarkan mengenai kemampuan akademik/teknis saja, sedangkan kemampuan non akademik tidak begitu diperhatikan. Kemampuan akademik/teknis disebut juga hard skills , sedangkan kemampuan non akademik disebut soft skills . Hard skills merupakan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi, dan ketrampilan teknis yang berhubungan dengan bidang ilmunya. Sedangkan soft skills adalah ketrampilan seseorang dalam berhubungan dengan orang lain (interpersonal skills) dan keterampilan dalam mengatur dirinya sendiri (intrapersonal skills) yang mampu mengembangkan kinerja secara maksimal. Soft skills tidak terlihat kasat mata dibandingkan kemampuan teknis dan untuk memperolehnya anda tidak serta merta harus mengikuti sebuah kelas pelatihan. Anda juga dapat memperoleh soft skills dari pengalaman sekolah, pengalaman hidup, pengalaman dalam dunia
1
kerja. Pengalaman tersebut merupakan sebuah pembelajaran sangat berharga. Soft skills adalah sebuah ketrampilan yang luas berkaitan dengan kompetensi,
tingkah
laku,
sikap
dan
kualitas
individu
yang
memungkinkan orang untuk secara efektif mengarahkan (menavigasi) lingkungan kerja mereka dengan baik dan untuk mencapai tujuan mereka.
Keterampilan
keterampilan
lainnya
ini seperti
sifatnya
adalah
keterampilan
untuk
teknis,
melengkapi
kejuruan
dan
akademik. (Workforce connection. Key “Soft Skills” that Foster Youth Workforce Success : Toward Consensus Across Field, June, 2015). B. Pengertian 1. Mental block Ada suatu situasi dimana orang itu sulit melakukan perubahan pada dirinya, selain karena konsep diri yang negatif tetapi juga terdapat psikologis
yang
tidak
membebaskan
dirinya
untuk
melakukan
perubahan. Saat hendak memulai atau mau berubah ada hambatan mental yang menghalangi perubahan tersebut, itulah yang disebut mental block . 2. Etos Kerja Etos kerja menurut Sinamo adalah konsep tentang kerja atau paradigma kerja yang diyakini oleh seseorang atau sekelompok orang sebagai yang baik dan benar yang diwujudnyatakan ke dalam perilaku kerja mereka secara khas. Etos kerja berhubungan dengan :
Orientasi ke masa depan
Menghargai waktu
Tanggungjawab
Hemat dan sederhana
Persaingan sehat
3. Literatur Semua materi baik cetak maupun elektronik yang menjadi sumber bacaan. Literatur belum tentu akan menjadi sumber referensi.
2
4. Manajemen stress Kemampuan seseorang untuk mengenali dan mengelola stress yang terjadi pada dirinya baik secara fisik, emosi, pikiran, jiwa dan spiritual. 5. Gesture Sikap yang dimunculkan dari sesorang dan biasanya ini bersifat alamiah. 6. Gender Peran dan tanggung jawab laki-laki dan perempuan yang dibentuk oleh masyarakat, bersifat tidak tetap atau berubah-ubah. Bergantung pada nilai-nilai yang ada dalam masyarakat tersebut. 7. Refferal system Lebih dikenal dengan istilah system rujukan yang dilakukan antara pihak satu dan pihak kedua.
C. Penggunaan Standar Kompetensi Kerja Standar Kompetensi dibutuhkan oleh beberapa lembaga/institusi yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia, sesuai dengan kebutuhan masing- masing: 1. Untuk institusi pendidikan dan pelatihan a. Memberikan
informasi
untuk
pengembangan
program
dan
kurikulum. b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan, penilaian, dan sertifikasi. 2. Untuk dunia usaha/industri dan penggunaan tenaga kerja a. Membantu dalam rekruitmen. b. Membantu penilaian unjuk kerja. c. Membantu dalam menyusun uraian jabatan. d. Membantu dalam mengembangkan program pelatihan yang spesifik berdasar kebutuhan dunia usaha/industri. 3. Untuk institusi penyelenggara pengujian dan sertifikasi a. Sebagai
acuan
dalam
merumuskan
paket-paket
program
sertifikasi sesuai dengan kualifikasi dan levelnya.
3
b. Sebagai acuan dalam penyelenggaraan pelatihan penilaian dan sertifikasi.
D. Tim Perumus NO
NAMA
INSTANSI/LEMBAGA
1
2
3
JABATAN DALAM TIM 4
1.
Vicky Agung Wibisono
Plan Internasional
Ketua
2.
Listyowati
Kalya Namitra
3.
Lutri Uriyani
Plan Internasional
Anggota
4.
Darmawansyah
Dit. Bina Stankomlatker
Anggota
5.
M. Syikhab Adrie
Dit. Bina Stankomlatker
Anggota
6.
Raga Erian Citra
Dit. Bina Stankomlatker
Anggota
Sekretaris
4
BAB II STANDAR KOMPETENSI KERJA A. Daftar Unit Kompetensi NO
Kode Unit
Judul Unit Kompetensi
1.
SS.KD.01.01
Menerapkan Kesuksesan
Konsep
Diri
2.
SS.MD.01.02
Mengelola Diri Untuk Meningkatkan Etos Kerja
3.
SS.5R.01.03
Menerapkan Sisih, Susun, Sasap, Sosoh, dan Suluh (5S) di Tempat Kerja
4.
SS.KP.01.04
Meningkatkan Kualitas Penampilan dan Sikap Profesional
5.
SS.LP.01.05
Mempersiapkan Wawancara
6.
SS.GK.01.06
Menerapkan Kesetaraan Hak Pekerja Perempuan dan Hak Pekerja Laki-laki di Tempat Kerja
7.
SS.MK.01.07
Mengelola Keuangan Pribadi
8.
N.821100.028.02
Mengaplikasikan Komunikasi*
Lamaran
untuk
Kerja
Keterampilan
Meraih
dan
Tes
Dasar
* Unit kompetensi diadopsi dari SKKNI 183 Nomor 2016 Tahun tentang Penetapan Standar Kompetensi Nasional Indonesia Kategori Aktivitas Penyewaan dan Sewa Guna Usaha Tanpa Hak Opsi, Ketenagakerjaan, Agen Perjalanan dan Penunjang Usaha Lainnya Golongan Pokok Aktivitas Administrasi Kantor Aktivitas Penunjang Kantor dan Aktivitas Penunjang Usaha Lainnya Bidang Administrasi Profesional
5
KODE UNIT
: SS.KD.01.01
JUDUL UNIT
: Menerapkan
Konsep
Diri
untuk
Meraih
berhubungan
dengan
Kesuksesan DESKRIPSI UNIT
: Unit
kompetensi
ini
pengetahuan, keterampilan dan sikap
kerja untuk
calon pekerja agar dapat mengetahui konsep diri untuk meraih kesuksesan serta beradaptasi dan berkontribusi secara produktif di tempat kerja.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi sifat dan karakter diri sendiri
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Sifat positif dan sifat negatif pada karakter manusia diidentifikasi sesuai referensi. 1.2 Tipe-tipe kepribadian diidentifikasi sesuai referensi. 1.3 Penyebab mental sesuai referensi.
block
diidentifikasi
1.4 Langkah-langkah untuk menghilangkan mental block dipraktikkan secara efektif. 1.5 Bakat dan minat diri diidentifikasi dengan menggunakan test bakat sederhana sesuai referensi. 2. Membangun kesuksesan dalam diri
2.1 Makna sukses dijelaskan sesuai dengan referensi. 2.2 Jenis-jenis kesuksesan sesuai dengan referensi.
diidentifikasi
2.3 Langkah-langkah perubahan diri untuk mencapai sukses dijabarkan sesuai dengan capaian sebuah kesuksesan pada diri. 3. Mengelola permasalahan dan Kegagalan
3.1 Sebab-sebab kegagalan dan langkahlangkah penyelesaian permasalahan diidentifikasi sesuai referensi. 3.2 Kemampuan dipraktikkan permasalahan.
4. Memanfatkan waktu secara positif
mengendalikan emosi dalam menyelesaikan
4.1 Target-target yang akan dicapai dalam hidup diidentifikasi sesuai dengan tujuan hidup
6
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA 4.2 Kegiatan- kegiatan untuk memanfaatkan waktu secara positif diidentifikasi.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel Unit kompetensi ini digunakan di lembaga pelatihan kerja untuk membekali peserta pelatihan mengenal konsep diri agar lebih mudah beradaptasi dengan tempat kerja, mampu bekerja secara produktif, dan mampu merencanakan masa depannya.
2. Peralatan dan perlengkapan 2.1
Peralatan 2.1.1 Alat Tulis 2.1.2 Alat Pengolah data
2.2
Perlengkapan 2.2.1 Proyektor
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4. Norma dan standar 4.1 Norma (Tidak ada.) 4.2 Standar (Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks Penilaian 1.1
Penilaian
dilaksanakan
dengan
cara
tertulis,
interview ,
dan
pengamatan pada saat proses pelatihan.
7
2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan 3.1.1 Konsep tujuan hidup 3.2 Keterampilan 3.2.1 Merumuskan cita-cita dan tujuan hidup 4
Sikap kerja yang diperlukan 4.1
Disiplin
4.2 Tanggung jawab
5
Aspek kritis 5.1 Sifat positif dan sifat negatif pada karakter manusia 5.2 Langkah-langkah perubahan diri untuk mencapai sukses
8
KODE UNIT
: SS.MD.01.02
JUDUL UNIT
: Mengelola Diri untuk Meningkatkan Etos Kerja
DESKRIPSI UNIT
: Unit
kompetensi
ini
berhubungan
dengan
pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam mengelola diri untuk meningkatkan etos kerja bagi peserta pelatihan di tempat kerja.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengelola diri di tempat kerja
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Konsep mengelola diri diintepretasikan sesuai dengan konsep pada literatur. 1.2 Konsep manajemen stress dalam menghadapi pelanggan, target pekerjaan, dan lingkungan pada saat bekerja diinterpretasikan sesuai dengan konsep pada literatur. 1.3 Peran yang harus dilakukan dalam manajemen diri diidentifikasi sesuai dengan tanggung jawab pekerjaan. 1.4 Inisiatif dan kreativitas pada saat bekerja.
2. Menginteprestasikan konsep dan tujuan bekerja dan etos kerja
diterapkan
2.1 Konsep bekerja diintepretasikan sesuai dengan definisi. 2.2 Tujuan rinci.
bekerja
diidentifikasi
2.3 Konsep Etos kerja sesuai definisi.
secara
diintepretasikan
3. Memupuk tanggung jawab, disiplin, dan etos dalam bekerja
3.1 Tugas-tugas dikerjakan secara tuntas sesuai prosedur.
4. Membangun semangat kerjasama tim
4.1 Koordinasi dan kerjasama dalam tim kerja dilaksanakan sesuai dengan peran dan prosedur efektif.
3.2 Permasalahan dalam pekerjaan diselesaikan sesuai dengan wewenang dan tanggungjawab.
4.2 Permasalahan dalam pekerjaan dikomunikasikan sesuai prosedur.
9
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel Unit kompetensi ini digunakan di lembaga pelatihan kerja untuk membekali peserta pelatihan untuk meningkatkan etos kerja agar dapat beradaptasi dengan baik di tempat kerja yang sesungguhnya. Konsep managemen stress : Stress adalah suatu kondisi dimana terdapat ketidaksesuaian antara ekspektasi
dengan
kemampuan
individu
dan
lingkungan
untuk
memenuhinya. Tanda-tanda stress : a. Fisik : sakit perut, keluar keringat di tan gan, sakit kepala b. Psikis : jantung berdebar kencang (deg-degan), asam lambung meningkat c. Emosi : marah, sedih, gelisah d. Mental : histeria Penyebab stress di tempat kerja : a. Kondisi kerja yang selalu berada di bawah tekanan dari atasan b. Ketidakjelasan tugas yang diberikan oleh atasan c. Perencanaan kerja yang kurang baik d. Adanya ancaman di dalam kalangan karyawan e. Teriakan atau makian dari konsumen f. Teman kerja yang mengganggu dan tidak bisa kerjasama g. Ketidaknyamanan secara fisik, seperti suara mesin atau ventilasi kurang h. Tidak adanya sutau hal yang dapat membantu mengatasi stress 2. Peralatan dan perlengkapan 2.3
Peralatan 2.3.1 Alat tulis 2.3.2 Alat pengolah data
2.4
Perlengkapan (Tidak ada.)
10
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4. Norma dan standar 4.3 Norma (Tidak ada.) 4.4 Standar 4.4.1 SOP sesuai bidang pekerjaan
PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks Penilaian 1.1
Penilaian dilaksanakan dengan cara interview dan pengamatan praktik pada simulasi sesuai situasi pekerjaan yang sebenarnya.
2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.3 Pengetahuan 3.1.1 Komunikasi 3.2.1 Etika 3.3.1 Manajemen waktu 3.4 Keterampilan 3.1.1 Berkoordinasi
4. Sikap kerja yang diperlukan 4.3
Menghargai orang lain
4.4
Ulet
4.5
Proaktif
4.6
Team work
4.7 Tanggung jawab 4.8 Terus belajar
11
5. Aspek kritis 5.3 Melaksanakan pekerjaan sesuai prosedur dan tepat waktu 5.4 Semangat kerjasama tim pada saat bekerja
12
KODE UNIT
: SS.5S.01.03
JUDUL UNIT
: Menerapkan Sisih,
Susun,
Sasap,
Sosoh, dan
Suluh (5S) di Tempat Kerja DESKRIPSI UNIT
: Unit
kompetensi
ini
berhubungan
dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk menerapkan 5S di tempat kerja.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Mempersiapkan penerapan 5S
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Sikap positif yang diidentifikasi untuk pelaksanaan 5S
dibutuhkan menunjang
1.2 Peran dalam pelaksanaan 5S diidentifikasi sesuai dengan tugas pekerjaan ( job desk ). 1.3 Pembagian area tanggung jawab pelaksanaan 5S diidentifikasi sesuai dengan tugas pekerjaan (job desk ) 1.4 Pembagian kelompok kerja disesuaikan dengan tugas dan tanggungjawab yang ada pada organisasi. 1.5 Perlengkapan dan peralatan untuk pelaksanaan 5S diidentifikasi sesuai fungsinya. 1.6 Peralatan dan perlengkapan didistribusikan kepada masing-masing kelompok penanggung jawab area. 2. Melaksanakan 5S di tempat kerja
2.1 Dokumen komitmen pelaksanaan 5S dipastikan sudah ditandatangani oleh seluruh anggota kelompok 2.2 5S dilaksanakan sesuai dengan urutan “S” (Sisih, Susun, Sasap, Sosoh dan Suluh) 2.3 Pencapaian pelaksanaan didokumentasikan pada informasi (activity board) 5S
5S papan
13
ELEMEN KOMPETENSI 3. Membudayakan 5S di tempat kerja
KRITERIA UNJUK KERJA 3.1 Promosi budaya 5S dilaksanakan melalui sikap dan prilaku disiplin individu di tempat kerja. 3.2 Promosi budaya 5S secara visual dilakukan sesuai nilai-nilai estetika. 3.3 Evaluasi pelaksanaan 5S dalam kelompok kerja dievaluasi secara rutin (mingguan/bulanan)
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel Unit kompetensi ini digunakan di lembaga pelatihan kerja untuk membekali peserta pelatihan dalam menerapkan 5S sebagai bagian dari pembentukan sikap kerja.
2. Peralatan dan perlengkapan 2.1
2.2
Peralatan 2.1.1
Peralatan kebersihan
2.1.2
Papan informasi
2.1.3
Alat tulis
Perlengkapan 2.2.1
Buku pedoman 5S
2.2.2
Dokumen komitmen 5S
2.2.3
Stiker warna (hijau, kuning, dan merah)
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.) 4. Norma dan standar 4.1 Norma (Tidak ada.) 4.2 Standar 4.2.1 Standard Operational Procedure (SOP) pelaksanaan 5R di tempat kerja
14
PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks Penilaian 1.1 Penilaian dilaksanakan dengan cara interview dan pengamatan praktik pada simulasi sesuai dengan situasi dan kondisi area kerja.
2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan 3.1.1 Prinsip-prinsip 5S 3.1.2 Langkah penerapan 5S
3.2 Keterampilan 3.2.1 Bekerjasama dalam tim 3.2.2 Berkomunikasi secara efektif 3.2.3 Documents filling (Manajemen kearsipan) 3.2.4 Perencanaan kerja 4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Disiplin 4.2 Komitmen 4.3 Inovatif 5. Aspek kritis 5.1 Kedisiplinan melaksanakan 5S sesuai prosedur 5.2 Ketelitian melakukan evaluasi pelaksanaan 5S dalam kelompok kerja secara rutin
15
KODE UNIT
: SS.KP.01.04
JUDUL UNIT
: Meningkatkan Kualitas Penampilan dan Sikap Profesional
DESKRIPSI UNIT
: Unit
kompetensi
ini
berhubungan
dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk meningkatkan kualitas penampilan diri agar dapat tampil prima.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengidentifikasi standar kualitas penampilan prima
1.1 Standar-standar kualitas prima diidentifikasi sesuai referensi. 1.2 Standar kualitas prima yang akan diterapkan, ditetapkan sesuai hasil identifikasi
2. Menerapkan standar kualitas prima
2.1. Pakaian yang pantas untuk bekerja diidentifikasi sesuai dengan pekerjaan yang dilaksanakan. 2.2. Penataan rambut disesuaikan dengan bentuk wajah dan kondisi pekerjaan. 2.3. Wajah dirawat secara wajar sesuai kondisi pekerjaan. 2.4. Kebersihan, aroma badan dijaga.
3. Menampilkan Bahasa Tubuh (gesture) sesuai dengan lingkungan pekerjaan
dan
kesehatan
3.1. Jenis-jenis bahasa tubuh dijelaskan maknanya. 3.2.
Bahasa tubuh (gesture ) disesuaikan dengan etika diterapkan dalam lingkungan pekerjaan.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel Unit kompetensi ini digunakan di lembaga pelatihan kerja untuk membekali peserta pelatihan dalam meningkatkan kualitas penampilan diri agar dapat tampil prima pada saat melamar pekerjaan, wawancara, dan bekerja Jenis – jenis bahasa tubuh : 1.1
Ekspresi wajah
16
1.2
Kontak mata
1.3
Intonasi suara
1.4
Cara berjalan
1.5
Gerakan badan
1.6 Jabatan tangan
2. Peralatan dan perlengkapan 2.1 Peralatan 2.1.2 Peralatan perawatan wajah 2.2 Perlengkapan 2.2.1 Perlengkapan berpakaian disesuaikan dengan jenis pekerjaan 2.2.2 Perlengkapan perawatan wajah 2.2.3 Perlengkapan perawatan rambut, kuku, dan mulut
3 Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4 Norma dan standar 4.3 Norma 4.3.1
Etika/Tata krama
4.4 Standar (Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks Penilaian 1.1
Penilaian dilaksanakan dengan cara interview dan pengamatan praktik pada simulasi sesuai situasi pekerjaan yang sebenarnya.
2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan 3.1.1 Dasar-dasar kesehatan tubuh
17
3.2.1 Tata busana 3.3.1 Etika/tata karma 3.2 Keterampilan 3.1.1 Menggunakan perlengkapan untuk menjaga penampilan
4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Rapi 4.2 Rajin 4.3 Disiplin
5. Aspek kritis 5.1 Kedisiplinan menjaga kerapihan dan keserasian penampilan diri selama bekerja 5.2 Ketepatan menjaga bahasa tubuh (gesture )
18
KODE UNIT
: SS.LP.01.05
JUDUL UNIT
: Mempersiapkan
Lamaran
Kerja
dan
Tes
Wawancara DESKRIPSI UNIT
: Unit
kompetensi
ini
berhubungan
dengan
pengetahuan, keterampilan, dan sikap kerja untuk calon pekerja melamar pekerjaan dan siap mengikuti tes wawancara.
ELEMEN KOMPETENSI
KRITERIA UNJUK KERJA
1. Mengakses informasi lowongan kerja
1.1 Lowongan kerja diidentifikasi sesuai dengan kompetensi yang dimiliki. 1.2 Profil perusahaan penyedia lowongan pekerjaan diidentifikasi berdasarkan informasi dari media cetak dan media elektronik. 1.3 Cara mengakses informasi lowongan kerja dijelaskan sesuai dengan prosedur.
2. Menyiapkan lamaran pekerjaan
2.1 Hal-hal yang harus dicantumkan dalam surat lamaran diidentifikasi sesuai dengan tatacara penulisan surat lamaran. 2.2 Dokumen yang dbutuhkan sebagai lampiran surat lamaran pekerjaan disiapkan sesuai persyaratan. 2.3 Surat lamaran dibuat sesuai dengan tatacara yang berlaku. 2.4 Dokumen lamaran pekerjaan disampaikan kepada pihak perusahaan yang dituju.
3. Menyiapkan diri untuk mengikuti test dan wawancara
3.1 Waktu dan tempat dipastikan sesuai panggilan.
tes wawancara dengan surat
3.2 Etika ketika akan mulai wawancara dipraktikkan sesuai norma yang berlaku.
19
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel Unit kompetensi ini digunakan di lembaga pelatihan kerja untuk membekali peserta pelatihan agar dapat menyiapkan surat lamaran pekerjaan dan mengikuti tes wawancara dengan baik.
2. Peralatan dan perlengkapan 2.1
Peralatan 2.1.1 Alat Tulis 2.1.2 Alat Pengolah Data
2.2
Perlengkapan 2.2.1 Proyektor
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4. Norma dan standar 4.1 Norma (Tidak ada.) 4.2 Standar (Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks Penilaian 1.1
Penilaian dilaksanakan dengan cara praktik pada simulasi sesuai situasi yang sebenarnya.
2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan 3.1.1 Komunikasi 3.1.2 Etika
20
3.2 Keterampilan 3.2.1 Mengetik dengan komputer
4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Disiplin 4.2 Tanggung jawab 4.3 Kreatif
5. Aspek kritis 5.1
Ketelitian
dalam
menyiapkan
surat
lamaran
sesuai
dengan
tatacara yang berlaku 5.2
Ketepatan melakukan tahapan wawancara diikuti dengan tetap menjaga fokus dan etika
5.3
Kedisiplinan menjaga kerapihan dan keserasian penampilan diri selama proses wawancara kerja
21
KODE UNIT
: SS.KH.01.06
JUDUL UNIT
: Menerapkan Kesetaraan Hak Pekerja Perempuan dan Hak Pekerja Laki-laki di Tempat Kerja
DESKRIPSI UNIT
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam penerapan hak pekerja perempuan dan Hak pekerja laki-laki di tempat kerja.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Mengidentifikasi hakhak pekerja perempuan dan lakilaki di tempat kerja
2. Mengantisipasi terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1
Akses, kontrol, partisipasi dan manfaat bagi perempuan dan laki-laki diidentifikasi sesuai dengan lingkungan pekerjaan
1.2
Hak-hak pekerja perempuan dan lakilaki dijelaskan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku di Indonesia.
1.3
Bentuk-bentuk pelanggaran hak-hak pekerja diidentifikasi dan dijelaskan sesuai dengan referensi.
2.1
Bentuk-bentuk pelecehan seksual dijelaskan sesuai dengan referensi
2.2
Hal-hal yang menyebabkan terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja dicegah sesuai prosedur
2.3
Hambatan dan tantangan dalam penyelesaian kasus pelecehan seksual di tempat kerja dijelaskan sesuai referensi.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel Unit kompetensi ini digunakan di lembaga pelatihan kerja untuk membekali peserta
pelatihan
dalam
menerapkan
kesetaraan
hak
pekerja
dan
mengantisipasi terjadinya pelecehan seksual pada saat bekerja.
22
2. Peralatan dan perlengkapan 2.1
Peralatan 2.1.1 LCD Projector 2.1.2 Papan tulis 2.1.3 Materi Audio Visual terkait gender 2.1.4 Plip chart
2.2
Perlengkapan 2.2.1 Referensi tentang kesetaraan hak pekerja 2.2.2 Referensi tentang gender dan pelecehan seksual 2.2.3 Perlengkapan role play
3. Peraturan yang diperlukan 3.1 Undang-undanng nomor 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan 3.2 Keputusan Menteri Tenaga Kerja Nomor 224 Tahun 2003 tentang Kewajiban
Pengusaha
Yang
Mempekerjakan
Pekerja/buruh
Perempuan Antara Pukul 23.00 Sampai Dengan 07.00 3.3 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 67 Tahun 2011 tentang Pengarusutamaan Gender di Daerah
4. Norma dan standar 4.1 Norma 4.1.1 Etika dan tata karma 4.1.2 Norma Agama 4.2 Standar 4.2.1 SOP di tempat bekerja
PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks Penilaian 1.1
Penilaian
dilaksanakan
dengan
cara
tertulis,
interview
dan
pengamatan praktik pada simulasi sesuai situasi pekerjaan yang sebenarnya. 1.2
Penilaian dilakukan dengan penilaian diri menggunakan cheklist
23
2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1 Pengetahuan 3.1.1 Mengenali situasi dan kondisi rawan pelecehan seksual 3.1.2 Refferal system di perusahaan 3.2 Keterampilan 3.2.1 Menjaga sikap dan prilaku yang tidak memancing pelecehan seksual 3.2.2 Mengenal lingkungan kerja
4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Konsisten terhadap norma/etika/budaya
5. Aspek kritis 5.1 Mengidentifikasi Akses, kontrol, partisipasi dan manfaat bagi perempuan dan laki-laki sesuai dengan lingkungan pekerjaan. 5.2 Mencegah hal-hal yang menyebabkan terjadinya pelecehan seksual di tempat kerja sesuai prosedur
24
KODE UNIT
: SS.MK.01.07
JUDUL UNIT
: Mengelola Keuangan Pribadi
DESKRIPSI UNIT
: Unit kompetensi ini berkaitan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja dalam pengelolaan keuangan pribadi.
ELEMEN KOMPETENSI 1. Membuat perencanaan keuangan
KRITERIA UNJUK KERJA 1.1 Pengertian, sifat dan fungsi uang dijelaskan sesuai dengan definisi. 1.2 Pengelompokan kebutuhan dan keinginan diidentifikasi secara jelas. 1.3 Sumber-sumber penghasilan diidentifikasi sesuai referensi 1.4 Penyusunan perencanaan anggaran kebutuhan pribadi dilakukan.
2. Mengelola keuangan secara efisien
2.1 Dampak dan risiko pengelolaan keuangan diidentifikasi sesuai referensi. 2.2 Pengeloaan dipraktikkan kebutuhan.
3. Melakukan pengendalian keuangan
keuangan secara tepat
pribadi sesuai
3.1 Semua penggunaan keuangan dianalisis dan dievaluasi. 3.2 Pengelolaan keuangan diperbaiki.
BATASAN VARIABEL 1. Konteks variabel Unit kompetensi ini digunakan untuk membekali peserta pelatihan agar dapat mengelola keuangan pribadi secara efektif dan efisien. 2. Peralatan dan perlengkapan 2.1
Peralatan 2.1.1 Alat Tulis 2.1.2 Alat Pengolah Data
2.2
Perlengkapan 2.2.1 Proyektor 2.2.2 Koneksi internet
25
3. Peraturan yang diperlukan (Tidak ada.)
4. Norma dan standar 4.1 Norma (Tidak ada.) 4.2 Standar (Tidak ada.)
PANDUAN PENILAIAN 1. Konteks Penilaian 1.1
Penilaian dilaksanakan dengan cara tertulis, interview , dan praktik pada simulasi sesuai situasi yang sebenarnya.
1.2
Penilaian dilakukan dengan penilaian diri menggunakan cheklist
2. Persyaratan kompetensi (Tidak ada.)
3. Pengetahuan dan keterampilan yang diperlukan 3.1
Pengetahuan 3.1.1 Matematika dasar 3.2.1 Dasar-dasar perencanaan
3.2
Keterampilan 3.1.1 Mengetik dengan komputer
4. Sikap kerja yang diperlukan 4.1 Disiplin 4.2 Tanggung jawab
5. Aspek kritis 5.1 Kecermatan menyusun perencanaan anggaran kebutuhan pribadi
26
View more...
Comments