Skenario Kasus BBDM 3

April 7, 2019 | Author: trifamonika23 | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

ffyuyuyfdtsfg...

Description

TUGAS BBDM MODUL 6.2 SKENARIO 3 Pertusis pada anak

KELOMPOK 3 1. Shaura Ladayna

22010114120022 22010114 120022

2. Irwandi Samosir

22010114120023

3. Ramadhania Ramadhania Diba

22010114120024

4. Theresia Monica

22010114120025

5. Clara Vica Tarigan

22010114120026

6. Riyan

22010114120027

7. Ulfa Trimonika

22010114120028

8.  Nina Kristiani

22010114120029

9. Yanuarius Alvin

22010114120030

10. Qashda Naila

22010114120031 22010114 120031

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER FAKULTAS KEDOTERAN UNIVERSITAS DIPONEGORO 2017

SKENARIO Seorang anak berusia 2 bulan BB 5 Kg datang ke p uskesmas dengan keluhan batuk dan sesak nafas. Batuk sejak 2 minggu yang lalu, mula-mula batuk biasa disertai dengan pilek, kemudian satu minggu terakhir batuk semakin bertambah berat, batuk disertai dengan tarikan nafas yang berbunyi , saat batuk anak terlihat biru dijari kaki dan tangan. Demam(+) naik turun sejak 2 minggu yang yang lalu. 3 hari terakhir demam tinggi terus menerus. Anak tidak mau makan dan minum. Riwayat tersendak di sangkal. Anak mendapatkan susu formula, karena ibu bekerja sehingga ASI tidak keluar lagi. Ayah pasien perokok. Ibu pasien mempunyai riwayat alergi debu. Riwayat imunisasi hepatitis B 2X , BCG satu kali. Pada PF didapatkan apatis, tampak sesak dan sianosis. Tanda vital laju jantung 130x/menit, isi tegangan tegangan cukup, frekuensi nafas 58x/menit, suhu 39c, SaO2 84% hidung nafas cuping (+), pemeriksaan thoraks terlihat inspiratory effort disertai dengan retraksi subcosta, auskultasi paru SD bronkial diseluruh lapangan paru, ST ST rhonki kasar (+), ekstermitas ekstermitas atas dan bawah sianosis (+). Pemeriksaa lab didapatkan Hb 9,6 gr%, Ht 32%, leukosit 24.000/mmk, trombosit 556.000/mmk. Diffcount 2/0/0/4/16/70/8. X foto thoraks didapatkan kesan bercak infiltrat dipara hiler.

KATA SULIT 1. Inspiratory effort Peningkatan usaha nafas karena ada gangguan dalam ventilasi oksigen. 2. Diffcount  Nama lainnya hitung jenis leukosit. Untuk mengatahui mengatahui jumlah leukosit. 2/0/0/4/16/70/8 : basofil, eosinofil, neutrofil batang, neutrofil segmen, limfosit dan monosit 3. Infiltrat dipara hiler Gambaran densitas paru yg abnormal yg berbentuk bercak atau titik kecil dengan batas tdk tegas. Parahiler berarti di parahilus paru

RUMUSAN MASALAH 1. Mengapa saat batuk kaki dan tangan biru? 2. Apa diagnosis? Dan apakah ada hubungan dengan tidak memberikan asi dan alergi? 3. Hasil PP? 4. Hubungan imunisasi lain yg belum diberikan dg kasus? 5. Apakah termasuk kegawat daruratan atau tidak? 6. Apakah kasus berhubungan dg bapak yang merokok? 7. Sianosis perifer dan sentral termasuk kegawatan atau tidak ? mana yang berat? Muncul disaturasi oksigen yg berapa?

PENYELESAIAN 1. Gejala : batuk khas pada pertusis. Yg disebabkan b.pertusis yg meninfeksi saluran nafas sehingga merusak silia saluran nafas sehigga terbentuk eksudat menyebabkan obstruksi saluran nafas jadi pernafarasan tidak lancar, sehingga menimbulkan gejala yg ada dikasus. 2. Ada stadium pertusis : kataralis, paroksisimal, konvalesen. 

Kataralis : 1-2 mingg



Paroksisimal : 2-6 mnggu



Konvalesen : 6-10 minggu Asi mengandung kekebalan untuk bayinya. Karena tidak diberi maka mudah terserang

 penyakit.di susu formula lebih besar molekul dari pada asi. Lebih baik diberi asi karena mudah diserap. Alergi tidak ada hub dengan pertusis. Untuk mengetahui alergi cek dengan IgE, eusinofil. Tidak bisa dilihat dari manifestasi klinis saja. Pada anak yg tidak diberi asi< 6  bulan maka bisa menimbulkan gangguan alergi dan asma pada umur 6 tahun. 3. Hasil Pemeriksaan penunjang Leukosit meningkat, limfosit meningkat ( khas pada DPT), belum mendapat vaksin DPT. Foto thoraks ada infiltrat, atelektesis, dan empiema. Leukosit meningkat 15.000  –  100.000 /mmk dg limfositosis absolut.

4. Imunisasi lengkap ada DPT yang diberi 2, 4, 6 bulan. Seharusnya anak dikasus diberi imunisasi DPT. Tujuan imunisasi untuk memberi level protektif yg maksimal untuk anak yg di hasilkan jika diberikan imunisasi 3x. 5. Ada keluhan batuk yg menyebabkan biru , pada bayi prognosisnya baik  Dapat timbul sekuele berupa wheezing pada saat dewasa

KIE ( Komunikasi Informasi Edukasi)

CDC merekomendasikan post exposure antibiotic pada orang  –   orang yang memiliki resiko tinggi untuk mengalami pertusis berat dan orang yang akan memiliki kontak dengan orang yang memiliki resiko tinggi mengalami pertusis berat. Pemberian post exposure profilaksis pada semua rumah tangga yang memiliki kontak dengan  pasien pertussis. Pemberian profilaksis dilakukan selama 21 hari onset batuk pasien pada anggota keluarga yang asimptomatik. Pemberian post exposure antibiotik selama 21 hari pada orang  –   orang yang memiliki resiko tinggi : a) Anak –  anak dan wanita hamil pada trimester 3. Pertusis pada golongan ini dapat bermanifestasi berat dan kadang  –   kadang fatal, terutama karena komplikasi pertusisnya ( pada anak usia
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF