Skenario 3 - mencret semester 2

December 9, 2018 | Author: Trias Putra Pamungkas | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Seorang laki-laki, 35 tahun, dibawa ke Puskesmas karena mengalami mencret lebih dari 12 kali dalam sehari sejak 2 hari y...

Description

WRAP UP SKENARIO 3 MENCRET

KELOMPOK B  –  2

Ketua

: Trias Putra Pamungkas

1102011286

Sekertaris

: Tenni Widya Sari

1102011277

Anggota

: Mazaya Ekawati

1102011158

Muthiara Surya

1102011183

Rosi Nadilah

1102011245

Vicianty Meista Sari

1102011288

Widya Paramita

1102010287

Yuris Adi Prakoso

1102010304

Zahra Puspita

1102011301

Zulfikar

1102011303

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS YARSI JAKARTA 2011

SASARAN BELAJAR  LO 1. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANALISA GAS DARAH LI 1.1 Definisi Analisa Gas Darah LI 1.2 Langkah-langkah Analisa Gas Darah LI 1.3 Tujuan Analisa Gas Darah LI 1.4 Parameter Analisa Gas Darah LO 2. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN KESEIMBANGAN KESEIMBANGAN ASAM BASA LI 2.1 Definisi Asam Basa LI 2.2 Klasifikasi Asam Basa LI 2.3 Sumber Sumber Asam Basa LI 2.4 Fisiologi Keseimbangan Asam Basa LO 3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN UKURAN KEASAMAN PH LI 3.1 Definisi pH LI 3.2 Cara Menentukan pH Larutan Asam dan Basa LI 3.3 Rumus mencari pH LI 3.4 Manfaat Pengukuran pH LI 3.5 Penyebab perubahan pH LO 4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ASIDOSIS METABOLIK  LI. 4.1 Definisi Asidosis Metabolik  LI 4.2 Etiologi Asidosis Metabolik  LI 4.3 Manifestasi klinis Asidosis Metabolik  LI 4.4 Diagnosis Asidosis Metabolik  LI 4.5 Penanganan Asidosis Metabolik  LI 4.6 Kompensasi Asidosis Metabolik 

SKENARIO MENCRET

Seorang laki-laki, 35 tahun, dibawa ke Puskesmas karena mengalami mencret lebih dari 12 kali dalam sehari sejak seja k 2 hari yang lalu. Keluhan ini timbul setelah makan malam di warung nasi dekat rumahnya. Pemeriksaan fisik : kesadaran komposmentis lemah, TD: 85/60 mmHg, nadi:120x/menit, pernapasan 34x/menit, cepat dalam. Jumlah urine sedikit. Di Puskesmas penderita dipasang infus dan diberikan pertolongan pertama lalu dirujuk ke RS terdekat. Dokter meminta untuk diperiksa Analisa Gas Darah Kesannya : terdapat gangguan keseimbangan asam basa berupa asidosis metabolik, dengan anion gap yang normal.

LO 1 MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ANALISA GAS DARAH LI 1.1 Definisi Analisa Gas Darah Analisa gas darah adalah pengukuran pH dan juga keseimbangan asam basa, oksigenasi (PaO2), kadar karbondioksida (PaCO 2) , kadar bikarbonat (HCO3), saturasi oksigen, dan kelebihan atau kekurangan basa (Base Excess). Analisa gas darah biasanya didasarkan pada pengambilan sampel arte ri. Nilai vena diberikan sebagai referensi. (Horne, Swearingen.2001) Analisa gas darah berguna untuk menginterprestasi: 



Apakah pasien menderita asidemia / alkalemia? - pH < 7,35 disebut asidemia - pH > 7,45 disebut alkalemia Apakah masalah primer gangguan asam basa - Asidosis Metabolik : HCO3 menurun PaCO 2 menurun - Akalosis Metabolik : HCO3 meningkat PaCO2 meningkat - Asidosis Respitoris : PaCO2 meningkat HCO 3 meningkat - Alkalosis Respitoris : PaCO2 menurun HCO 3 menurun

Kadar Normal Gas Darah  pH PaCO2 PaO2 HCO3 Saturasi Oksigen Base Excess

7,35 - 7,45 35 –  35 – 45 45 mmHG 80 –  80 – 100 100 mmHG 22 –  22 – 26 26 mEq/L 95 –  95 – 100% 100% -2,4 s.d +2,3

LI.1.2 Langkah-langkah Analisa Gas Darah 1. Langkah satu, tentukan apakah pH normal. Bila pH menyimpang dari 7,40 perhatikan seberapa besar pH menyimpang dan kemana arahnya. Jika pH >7,45 adalah Alkalosis ,dan jika pH 7,55 atau HPO42-(aq)) + H2O (aq) Penyangga fosfat dapat mempertahankan pH darah 7,4. Penyangga di luar sel hanya sedikit jumlahnya, tetapi sangat penting untuk larutan penyangga urin.

Sistem pernapasan tubuh (respirasi)

Dengan cara hiperventilasi ataupun hipoventilasi,sistem ini mengatur komponen asam  bikarbonat.sehingga rasio Garam bikarbonat dan asam karbonat karbonat dipertahankan normal. Dalam Hal ini melibatkan   

1.Pemasukan O2 dan pelepasan CO2 di alveoli paru-paru 2.Transportasi O2 dari alveoli paru-paru ke jaringan-jaringan 3.Trasnportasi CO2 dari jaringan ke alveoli paru-paru.

Transportasi O2 dalam darah berbentuk    

1.Gas terlarut di dalam plasma darah 2.O2 terikat hemoglobin dalam sel darah merah membentuk senyawa Hb-oksi (HbO2) HbO2 mempunyai keasamaan tinggi,lebih tinggi dari Hb te reduksi

Transportasi CO2 dalam darah berbentuk    



1.Gas larut dalam plasma darah (jumlahnya sedikit) 2.Asam karbonat,larut dalam plasma darah (jumlahnya sedikit) 3.Berbentuk ikatan karbamino dengan protein darah,termasuk Hb (kira -kira 20% CO2 yang di transport). 4.garam bikarbonat (kira-kira 70% CO2 yang di transpor)

Kejenuhan Hb-oksi terutama dipengaruhi oleh pO2 dan pCO2 stempat. LO 3. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN UKURAN KEASAMAN PH LO 3.1 Definisi pH PH adalah suatu cara untuk menyatakan konsentrasi ion H+ yang sangat kecil dan untuk menyatakan tingkat keasaman larutan. L.I. 3.2 Cara menentukan PH larutan asam-basa 



Secara kualitatif PH di perkirakan dengan menggunakan kertas lakmus (litmus) atau suatu indicator (kertas indikator PH) . Jika menunjukkan warna merah berarti keasaman larutan naik (asam) Jika menunjukkan warna biru berarti keasaman larutan turun (basa) Lalu menggunakan indicator universal , alat PH meter. Secara kuantitatif pengukuran PH menggunakan elektroda potensiometrik . elektroda ini memutar perubahan voltase yang di sebabkan oleh perubahan aktivitas ion hydrogen (H+) dalam larutan .

L.I. 3.3 Rumus mencari PH 







Asam kuat PH = -log [H+] Asam lemah PH = Pka + log garam/asam Basa lemah PH = Pka + log garam / basa Basa kuat PoH = - log [OH-]

L.I. 3.4 Manfaat pengukuran PH 

 



Dapat mengetahun PH berbagai substansi dalam tubuh Cairan getah lambung PH 1,0 –  1,0 – 2,0 2,0 Urine PH 4,8 –  4,8 – 7,5 7,5 Saliva (air liur) PH 1,5 –  1,5 – 1,9 1,9 Darah PH 7,25 –  7,25 – 7,75 7,75 Dapat lebih mudah untuk menunjang teori terapi Dapat dengan mudah menentukan kadar enzim untuk menentukan penyakit s uatu organ tertentu Dapat mengetahui segala kemungkinan dari gangguan keseimbangan asam basa jika memakan makanan yang asam seperti jeruk , limao , etc.



Menentukan derajat keasaman dari suatu larutan



Menyatakan konsentrasi ion hydrogen



Menyatakan suatu kondisi yang asidosis atau alkalosis



Mengatur mekanisme ion-ion di cairan ekstraseluler 

L.I. 3.5 Penyebab perubahan PH 





Beban makanan dan beban metabolic Ion hydrogen di tambahkan atau di kurangi sebagai s ebagai akibat makan-makanan tertentu atau akibat perubahan metabolic Beban respirasi Peningkatan laju pernafasan yang tidak di sertai peningkatan aliran CO2 ke paru paru akan mengurangi tekanan Co2 dalam alveoli . begitu juga pada darah yang yang kembali menuju ke jaringan perifer sehingga terjadi akibat respiratorik   H+ menurun PH meningkat

ALKALINTIDE adalah pembentukan asam lambung yang di pengaruhi makanan - Protein sekresi HCL meningkat  alkalintide meningkat - Karbohidrat dan lipid  sekresi HCL menurun  alkalintide menurun - Alkalintide meningkat  H+ darah menurun  PH meningkat





Peran ginjal dalam menentukan PH : - Ginjal mengatur PH , konsentrasi ion mineral dan komposisi air dalam darah . ginjal mempertahankan PH plasma darah pada kisaran 7,4 melalui  pertukaran ion hydronium dan hydroksil . akibatnya akibatnya urine yang di hasilkan bersifat asam pada PH 5 atau alkalosis pada PH 8. Larutan buffer adalah adalah campuran asam/basa lemah dan basa/asam konjugasinya konjugasinya yang dapat mempertahankan PH di sekitar daerah kapasitas buffer. Ada 4 sistem buffer utama dalam cairan : 1. System asam karbonat –  karbonat – natrium natrium bikarbonat Merupakan buffer utama dalam cairan ekstraseluler  a. Dalam kondisi normal , rasio molekul asam karbonat (H2CO3) terhadap molekul basa bikarbonat (NaHCO3) dalam plasma adalah 1:20  b. Setiap perubahan dalam konsentrasi ion hydrogen akan mengubah rasio tersebut dan mengakibatkan alkalosis dan asidosis. c. System buffer berfungsi untuk mencegah perubahan rasio sehingga terjadi  pengubahan asam kuat menjadi asam lemah dan basa kuat kuat menjadi asam lemah. 2. Sistem buffer fosfat Merupakan buffer utama cairan intraseluler  a. Berfungsi sama dengan system asam karbonta-natrium . karbonat berfungsi untuk mengubah asam kuat menjadi asam lemah dan basa kuat menjadi basa lemah  b. Sistemnya : ketika PH menurun,ion monohidrogen fosfat berperan sebagai akseptor H+ Ketika PH meningkat , ion dihidrogen berperan sebagai donor H+ c.  Natrium hydrogen fosfat (Na2HPO4) (Na2HPO4) adalah basa lemah dan natrium dihidrogen fosfat (NaH2PO4) adalah asam lemah. Komponen ini bekerja secara intraseluler, terutama dalam sel darah merah dan dalam epitelium tubulus ginjal. d. Ada 2 macam fosfat : organic  berperan dalam dapar ion H+ intrasel Anorganic  berperan dalam dapar urine 3. Sistem buffer protein Merupakan buffer terkuat dalam tubuh a. Meliputi protein intraseluluer dan protein plasma ekstraseluler yang menjadi  buffer asam karbonat dan asam organic  b. Protein adalah buffer yang sangat baik karena mengandung gugus karboksil yang berfungsi sebagai asam dan gugus amino yang berfungsi sebagai basa ,  bergantung pada media yang mengelilingi protein. c. Sebagian besar protein dalam tubuh termasuk media dasar . protein bertindak  sebagai asam dan sebagai anion yang besar  d. Sistemnya : ketika PH meningkat , kelompok karboksil memberikan H+ Ketika PH menurun , kelompok amino sebagai akseptor H+

4. Sistem buffer hemoglobin a. Terdapat dalam sel darah merah  b. Berfungsi sebagai pembentukan H+ saat terjadinya transport CO2 di antara  jaringan dan paru-paru c. Sebagai asam lemah , hemoglobin mampu mendapar CO2 dengan pengeluaran HCO3 ke dalam plasma yang akan di tikarkan dengan ion klorida untuk  mempertahankan netralitas elektrisnya 5. Buffer karbonat pada tulang Pada asidosis yang berkepanjangan , tulang turut berperan dalam system dapar  yaitu melalui dapar karbonat karena dalam tulang juga di endapkan sejumlah garam bikarbonat. LO 4. MEMAHAMI DAN MENJELASKAN ASIDOSIS METABOLIK  LI 4.1 Definisi Asidosis Metabolik  Asidosis Metabolik adalah suatu keadaan turunnya kadar ion HCO3 diikuti dengan  penurunan tekanan parsial CO2 di dalam arteri. Penurunan HCO3 1 mEq/L diikuti penurunan penurunan PaCO2 sebesar 1,2 mmHg, yang menyebabkan penurunan pH dan peningkatan H. (Madjid.2008 Gangguan keseimbangan keseimbangan cairan elektrolit asam a sam basa FKUI) Gangguan sistemik yang ditandai dengan penurunan primer kadar bikarbonat plasma sehingga menyebabkan terjadinya penurunan pH (peningkatan H). (Price. Wilson.2006.Patofisiologi) LI 4.2 Etiologi Asidosis Metabolik  1. Penambahan asam terfiksasi (nonkarbonat) 2. Kegagalan ginjal dalam mengekskresi beban asam harian 3. Kehilangan bikarbonat basa Penyebab Asidosis Metabolik : A. Selisih Anion Normal (Hiperkloremik) 1. Kehilangan bikarbonat a. Kehilangan melalui saluran cerna : - Diare - Ileostomy - Kolestiramin - Drainase cairan empedu dan pankreatik  - Ureterosigmoidostomi

 b. Kehilangan melalui ginjal : - Asidosis tubulus proksimal ginjal - Inhibitor karbonik anhydrase (asetazolamid) - Hipoaldosteronisme c. Peningkatan beban asam : - Ammonium klorida (NH4Cl - Cairan-cairan hiperalimentasi

NH3 + HCl )

B. Selisih Anion Meningkat a. Peningkatan produksi asam : - Ketoasidosis diabetic - Asidosis laktat - Kelaparan - Intoksikasi alcohol  b. Menelan substansi toksik : - Overdosis salisilat - Methanol atau formaldehid - Etilen glikol (antibeku) c. Kegagalan eksresi asam : - Retensi asam sulfat dan asam fosfat - Gagal jantung akut atau kronis (Price. Wilson.2006.Patofisiolog Wils on.2006.Patofisiologi) i)

LI 4.3 Manifestasi Klinis Asidosis Metabolik  Gejala : a.  b. c. d. e. f. g.

Mual Muntah Kelelahan Pernapasan menjadi lebih dalam atau sedikit lebih cepat Rasa mengantuk  Mengalami kebingungan Tekanan darah menurun, menyebabkan syok, koma dan kematian (Price. Wilson.2006.Patofisiolog Wils on.2006.Patofisiologi) i)

LI 4.4 Diagnosis Asidosis Metabolik  Asidosis metabolic akut dapat menyababkan : 1. 2. 3. 4.

depresi miokardial disertai reduksi cardiac output (curah jantung)  penurunan tekanan darah,  penurunan aliran ke sirkulasi hepatic dan renal menyebabkan aritmia dan fibrillasi ventricular 

5. metabolism otak menurun secara progresif  6.  pada pH yang lebih dari 7,1 akan menyebabkan fatigue (rasa lelah), sesak napas, nyeri perut, nyeri tulang, dan mual/muntah 7.  pada pH kurang atau sama dengan 7,1 akan menyebabkan inotropic inotropic negative, aritmia, konstriksi vena perifer, dilatasi arteri perifer, penurunan tekanan darah,  penurunan aliran darah ke hati, kontriksi pembuluh pembuluh darah paru (pertukaran oksigen terganggu) (Madjid.2008 Gangguan keseimbangan cairan elektrolit asam basa FKUI)

Diagnosis asidosis metabolic ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dan dipastikan oleh hasil pemeriksaan laboratorium l aboratorium yaitu pH, PaCO2, dan HCO3 dengan menggunakan pendekatan sistematik. Hasil pemeriksaan menunjukkan : -  pH :
View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF