SKB - Modul 4 - Peramalan Bisnis
October 13, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download SKB - Modul 4 - Peramalan Bisnis...
Description
STUDI KELAYAKAN BISNIS Peramalan Bisnis 3 SKS Dr. Sumiati, SE., MSi. Bayu Ilham Pradana, SE., MM. Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya Brawijaya
1. PENDAHULUAN
2.2.2. Peramalan Peramalan Obyektif
2.3. Mekanisme Peramalan 1.1. Pengantar 2.3.1. Mekanisme Mekanisme Peramalan 1.2. Tujuan dengan Metode Kualitatif 1.3. Definisi 2.3.2. Mekanisme Mekanisme Peramalan 1.3.1. Pengertian Pengertian Peramalan dengan Metode Kuantitatif 1.3.2. Data Data dan Variabel 3. REFERENSI 2. PERAMALAN BISNIS 2.1. Jenis dan Mekanisme Peramalan 4. PROPAGASI 4.1. Diskusi 2.2. Peramalan dengan Metode 4.2. Pertanyaan Kualitatif 4.3. Proyek 2.2.1. Peramalan Peramalan Subyektif
MODUL
4
1. PENDAHULUAN 1.1. Pengantar Pada umumnya antara harapan dengan kenyataan tidak bersamaan terjadinya. Terdapat selisih waktu (timelag) antara harapan dengan kenyataan. Untuk menjembatani kedua hal tersebut, maka dilakukanlah apa yang disebut dengan peramalan. Apabila waktunya relatif panjang dan hasilnya merupakan peristiwa bersyarat (conditional event ) terhadap faktor-faktor yang teridentifikasi, maka diperlukan peramalan. Oleh sebab itu peramalan diperlukan untuk menentukan kapan dan bagaimana peristiwa itu akan terjadi, sehingga dapat dibuat perencanaan, kebijaksanaan, dan keputusan yang tepat pada saat yang ditentukan. Peramalan (Bisnis) adalah suatu pengetahuan yang digunakan untuk memperkirakan atau memproyeksikan data untuk waktu yang akan datang. Dengan dibuat peramalan, maka atau peristiwa yang akan datang dapat diperkirakan mulai darikegiatan sekarang. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa peramalan bisnis mempunyai peranan penting dalam perusahaan atau organisasi karena dapat mengurangi risiko bisnis akibat dari kondisi ketidakpastian. 1.2. Tujuan Modul ini bertujuan agar mahasiswa dapat mengerti, dan memahami peramalan permintaan serta dapat meramalkan permintaan produk. Menjelaskan pendekatan yang digunakan, teknik-teknik yang dipilih dan kendala-kendala dalam pengukuran dan peramalan permintaan untuk melihat peluang pasar.
S T P U E D R I A K M E L A A L Y A A N K B A N I S N B S I S I N I S :
Studi Kelayakan Bisnis: Peramalan Bisnis
Universitas Brawijaya
2012 2012
1.3. Definisi 1.3.1. Pengertian Peramalan Peramalan adalah suatu pengetahuan yang digunakan untuk memperkirakan data untuk waktu yang akan datang (Djawahir, 2005:1). Peramalan merupakan pengetahuan dan seni untuk memperkirakan apa yang akan terjadi di masa yang akan datang (Kasmir dan Jakfar 2010:60). Peramalan diperlukan karena semua organisasi melakukan kegiatan dalam kondisi ketidakpastian di masa yang akan datang. Lebih jauh, Aritonang (2009:2) membedakan antara proyeksi dengan peramalan. Penerapan model yang telah dikembangkan pada waktu yang lalu disebut dengan proyeksi, sedangkan penerapan model yang telah dikembangkan untuk waktu yang akan datang dinamakan dengan peramalan. Peramalan dilakukan di setiap organisasi baik itu yang berukuran besar, menengah, dan kecil oleh karena semua organisasi harus membuat perencanaan untuk mempertemukan keadaan yang akan datang dengan kondisi nyata. Peramalan diperlukan dalam semua fungsi organisasi, atau semua jenis dan ukuran organisasi, sebagai dasar dalam perencanaan, kebijakan dan keputusan manajemen. Dalam studi kelayakan bisnis, perlu disadari bahwa peramalan memiliki kemungkinan tidak tercapai. Hal tersebut merupakan risiko dari kondisi ketidakpastian. Risiko dapat didefinisikan sebagai kondisi nyata yang lebih buruk jika dibandingkan dengan yang diramalkan (Jumingan, 2009:147). Peramalan diperlukan oleh karena beberapa hal, yaitu: a. Semakin kompleksnya organisasi dan lingkungannya; b. Semakin diperlukannya perencanaan, kebijakan dan keputusan; c. Terjadinya perubahan yang cepat organisasi dan lingkungannya; d. Meminimalkan risiko akibat kondisi ketidakpastian. 1.3.2. Data dan Variabel Unsur utama dalam peramalan adalah data. Data dapat diartikan sebagai fakta, yaitu keberadaannya benar-benar nyata. Bila data yang diperoleh diolah sehingga memiliki makna, maka data itu menjadi informasi. Berdasarkan wujudnya, data dapat dibedakan menjadi data bilangan (kuantitatif) dan data bukan bilangan (kualitatif). Berdasarkan sumbernya, data dapat dibedakan menjadi data primer dan data sekunder. Data primer merupakan data yang diperoleh peneliti langsung dari sumbernya sedangkan data sekunder merupakan data yang sebelumnya telah dikumpulkan terlebih dahulu, tidak langsung dari peneliti. Sedangkan berdasarkan dimensi waktunya, data dapat dibedakan menjadi data runtut waktu time series yang dikumpulkan dari waktu ke waktu dan data cross section yang dikumpulkan hanya pada satu waktu tertentu. Gejala-gejala yang ditunjukkan oleh data tidak selalu sama, melainkan bervariasi. Sekumpulan data yang memiliki variasi nilai inilah yang disebut dengan variabel. Dalam peramalan, variabel dapat dibedakan menjadi dua yaitu variabel dependen dan variabel independen. Variabel dependen disebut juga dengan kriterium yang keberadaannya akan diramalkan atau menjelaskan keberadaannya akan dijelaskan pada waktu yang akan datang. Variabel independen disebut juga sebagai predikator yang digunakan untuk menjelaskan keberadaan variabel dependen pada waktu yang akan datang.
2. PERAMALAN BISNIS 2.1. Jenis dan Mekanisme Peramalan Pendekatan dalam peramalan dibedakan menjadi pendekatan formal dan pendekatan informal. Pendekatan formal adalah peramalan yang dilakukan dengan cara tidak disengaja, tidak sistematis, tidak mempunyai tujuan secara jelas, tanpa teknik tertentu. Sedangkan 27
Studi Kelayakan Bisnis: Peramalan Bisnis
Universitas Brawijaya
pendekatan informal adalah peramalan yang dilakukan dengan mempunyai tujuan jelas, dengan menggunakan teknik tertentu.
sengaja,
2012 2012 sistematis,
2.2. Peramalan dengan Metode Kualitatif 2.2.1. Peramalan Subyektif Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan pada kemampuan individu peramal, meliputi: Pohon relevansi, Opini Eksekutif, Kekuatan penjualan, Antisipasi penelitian pasar, Delphy, Skenario, Brainstorming 1) Pohon Relevansi Pohon relevansi adalah suatu bentuk kemungkinan hubungan atau pengaruh yang berantai antara fenomena satu dengan fenomena lainnya dari satu fenomena tertentu dengan beberapa karakteristiknya dalam suatu periode. Peramalan pohon relevansi merupakan suatu analisis kemungkinan keterkaitan terhadap pengaruh beberapa fenomena yang dibentuk dari satu fenomena tertentu. Dengan melalui atau menggunakan analisis ini, akan dapat diketahui pola, bentuk, dan kemungkinan keterkaitan antara fenomena satu dengan lainnya yang dibentuk dari satu fenomena tertentu, sehingga dapat digunakan sebagai dasar di dalam perencanaan, kebijaksanaan, dan keputusan bagi pihak yang memerlukannya Beberapa faktor dasar yang digunakan dalam peramalan kualitatif pohon relevansi, yaitu: a. b. Fenomena Konsep c. Teori d. Kebiasaan/ kewajaran (Kaidah, Norma) e. Indikator (Jenis, Ukuran) Beberapa jenis karakteristik dalam pohon relevansi, yaitu: a. Menurut sifat bentuk (Berpengaruh, Tidak Berpengaruh) b. Menurut hubungan (Langsung, Tak Langsung) c. Menurut nilai (Positif, negatif) d. Menurut waktu (Panjang, Pendek) e. Menurut Jenis (Publik, Non Publik) 2) Opini Eksekutif Peramalan kualitatif dengan opini eksekutif adalah suatu peramalan yang dilakukan dengan menggunakan opini yang dibuat atau dinyatakan oleh pihak eksekutif atas sesuatu yang berkaitan dengan peramalan. Derajat kualitas opini, sangat dipengaruhi oleh: Posisi eksekutif dalam organisasi (Jabatan dalam Struktur Organisasi), kemampuan, pengalaman, senioritas, keahlian pengetahuan/ keilmuan. Beberapa faktor dasar yang digunakan dalam. peramalan kualitatif dengan opini eksekutif, adalah: a. Fenomena b. Konsep c. Teori d. Isi opini 3) Delphy Peramalan kualitatif dengan Delphy adalah peramalan yang dilakukan dengan menggunakan dasar pendapat seorang ahli atau pakar dalam bidangnya. Jadi peramalan ini dilakukan dengan dasar pendapat yang dinyatakan oleh seorang ahli tentang sesuatu yang berkaitan Beberapa faktor dasar yang digunakan dalam.hal peramalan kualitatifdengan delphy,peramalan. adalah: a. Fenomena
28
Studi Kelayakan Bisnis: Peramalan Bisnis
Universitas Brawijaya
2012 2012
b. Konsep c. Teori d. Pendapat ahli/ pakar Beberapa jenis karakteristik dalam delphy, yaitu: a. Berkaitan langsung b. Berkaitan tidak langsung 4) Skenario Peramalan skenario adalah suatu peramalan tentang sesuatu hal yang dilakukan dengan menggunakan pengandaian terhadap fenomena tertentu yang berkaitan dengan peramalan. Jadi peramalan ini dilakukan dengan membuat beberapa pengandaian suatu fenomena yang dikaitkan dengan fenomena yang diramal. Beberapa faktor dasar yang digunakan dalam peramalan kualitatif skenario, adalah: a. Fenomena b. Konsep c. Teori d. Pengandaian 5) Brainstorming Peramalan dengan Brainstorming adalah peramalan yang dilakukan dengan melalui rekayasa pemikiran terhadap obyek yang akan diramal. Faktor dasar yang digunakan dalam peramalan kualitatif Brainstorming, adalah: a. Fenomena b. Konsep c. Teori d. Olah Pikir dan rasa 6) Normatif Peramalan yang dilakukan dengan cara menghubungkan atau mengaitkan data atau informasi kualitatif yang ada atau diperoleh dikaitkan dengan atau secara normatif atau berdasarkan pada norma, tatanan, aturan dalam hubungannya dengan tujuan, keinginan, dan kebutuhan peramalan. Misalnya banyak mahasiswi di kampus yang berbusana dengan menggunakan rok (Informasi kualitatif). Hal ini secara normatif menunjukkan kebiasaan baru atau meninggalkan kebiasaan umumnya dalam berpakaian bagi mahasiswi yang seharusnya menggunakan celana panjang. 2.2.2. Peramalan Obyektif Peramalan obyektif merupakan peramalan yang didasarkan atas data dan informasi yang ada, kemudian dianalisis menggunakan teknik dan metode tertentu. Peramalan yang dilakukan secara kuantitatif dilakukan dengan: 1) Metode Statistik Peramalan kuantitatif dengan metode statistik dapat dilakukan dengan menggunakan data primer dan data sekunder. 2) Metode Non Statistik Peramalan kuantitatif dengan metode non statistik dapat dilakukan dengan melihat tingkat pertumbuhan pertumbuhan (tren) dari setiap jangka waktu tertentu 2.3. Mekanisme Peramalan 2.3.1.
Mekanisme Mekanism e Peramalan dengan Metode Kualitatif Peramalan kualitatif merupakan peramalan yang didasarkan pada data kualitatif. Pada umumnya sifat peramalan ini berdasar dari hasil penyidikan. Terdapat beberapa langkah
29
Studi Kelayakan Bisnis: Peramalan Bisnis
Universitas Brawijaya
2012 2012
yang harus dilalui untuk melakukan peramalan dengan menggunakan metode kualitatif, yaitu: 1. Menentukan jenis, maksud dan tujuan kegiatan (Ide). Hal ini dapat dilakukan dengan sengaja atau dengan tidak sengaja (Formal dan informal), untuk memperkirakan (Prospek dan Potensi) bisnis atau kegiatan utamanya. 2. Menyusun atau mempelajari konsep. Konsep dapat disusun atau dipelajari berdasarkan pada: a. Teori b. Kebiasaan c. Pengalaman 3. Menentukan jenis data/ informasi yang dibutuhkan. Hal ini dilakukan sesuai dengan jenis, maksud, maksud, dan dan tujuan peramalan. peramalan. 4. Menentukan atau memilih alat analisis yang digunakan, dipilih salah satu atau perpaduan alat analisis kualitatif 5. Mengumpulkan indikator-indikator yang berupa: a. Fenomena, gejala, peristiwa umum b. Fenomena, gejala, peristiwa khusus 6. Membandingkan atau memadukan indikator dengan konsep. Pembandingan atau pemaduan antara indikator dengan konsep, dilakukan untuk mengetahui atau melakukan sinkronisasi antara indikator dengan konsep. 7. Melakukan peramalan Berdasarkan pada poin 6 tersebut, maka disusun peramalan. 2.3.2.
Mekanisme Peramalan dengan Metode Kuantitatif Peramalan kuantitatif merupakan peramalan yang didasarkan atas data kuantitatif (bilangan). Terdapat beberapa langkah yang harus dilalui untuk melakukan peramalan dengan menggunakan metode kuantitatif, yaitu: 1. Menentukan jenis, maksud dan tujuan kegiatan (Ide): (I de): Hal ini dapat dilakukan dengan sengaja atau dengan tidak sengaja (Formal dan informal), untuk memperkirakan (Prospek dan Potensi) bisnis atau kegiatan utamanya. 2. Menyusun atau mempelajari konsep dan model Konsep dan model, dapat disusun atau dipelajari berdasarkan pada: a. Teori b. Kebiasaan c. Pengalaman 3. Menentukan jenis data/ informasi yang dibutuhkan Hal ini dilakukan sesuai dengan jenis. maksud, dan tujuan, serta konsep dalam peramalan, peramal an, terdiri dari: a. Data Primer. Sekunder b. Data Time Series, Cross Section. Jenis datanya, disesuaikan dengan ide peramalan. 4. Menentukan atau memilih alat analisis yang digunakan Dipilih satu atau perpaduan alat analisis kuantitatif. Alat analisis kuantitatif yang dipilih, adalah: a. Analisis kuantitatif Statistik b. Analisis kuantitatif Non Statistik 5. Mengumpulkan dan menganalisis data: Data yang dikumpulkan, disesuaikan dengan kebutuhan (seperti pada poin 3). 6. Melakukan peramalan Berdasarkan pada poin 5 tersebut, maka dibuat analisis peramalan.
30
Studi Kelayakan Bisnis: Peramalan Bisnis
Universitas Brawijaya
2012 2012
3. REFERENSI Djawahir, Achmad Helmy. 2005. Teknik Peramalan Bisnis Edisi Revisi 1 . Malang Aritonang. 2009. Peramalan Bisnis Edisi Kedua. Jakarta: Ghalia Indonesia Kasmir, Jakfar. 2010. Studi Kelayakan Bisnis Edisi Kedua . Jakarta: Kencana Jumingan. 2009. Studi Kelayakan Bisnis: Teori dan Pembuatan Proposal . Jakarta: Bumi Aksara
4. PROPAGASI 4.1. Diskusi Beberapa saat yang lalu tersebar isu bahwa pemerintah akan mencabut subsidi BBM. Pilihlah bisnis tertentu lalu buatlah ramalan bisnis dengan menggunakan metode subyektif dengan teknik pohon relevansi! 4.2. Pertanyaan 1) Bagaimanakah hubungan antara peramalan dengan perencanaan dan keputusan bisnis? 2) Bagaimanakah proses dalam menentukan teknik peramalan? 3) Jelaskan teknik peramalan kualitatif dengan metode Delphi! 4) Jelaskan mekanisme peramalan dengan metode kualitatif! 5) Jelaskan mekanisme peramalan dengan metode kuantitatif! 4.3. Proyek Pemakaian TV kabel adalah untuk keperluan rumah tangga, kantor atau perusahaan. Menurut data historis, dalam satu wilayah rata-rata rumah yang menggunakan TV kabel sebanyak 60% dari jumlah rumah yang ada di wilayah tersebut. Sedangkan untuk kantor semuanya menggunakan TV kabel. Komposisi pemakaian TV kabel di mana setiap rumah pemakai TV kabel menggunakan 1 unit TV kabel. Sedangkan untuk kantor rata-rata menggunakan 2 unit TV kabel. Jumlah rumah di wilayah X untuk tahun 2011 sebanyak 2.000.000 unit, sedangkan jumlah kantor sebanyak 120.000 unit. Tingkat pertumbuhan rumah per tahun di mendatang Kota X rata-rata sebesarkomposisi 6% dan pertumbuhan kantorbaik rata-rata 8%. Untuk 3 tahun diperkirakan pemakai TV kabel rumahsebesar tangga maupun kantor adalah masih tetap sama dengan tahun 2011. Demikian juga pertumbuhan rumah dan kantor 3 tahun ke depan juga sama dengan tahun 2011. Hitunglah ramalan permintaan TV kabel di wilayah X untuk 3 tahun yang akan datang (tahun 2012, 2013 dan 2014) dengan menggunakan dasar fenomena tersebut!
31
View more...
Comments