Keputusan Kepala Puskesmas WONOSOBO I tentang SasaranSasaran Keselamatan Pasien.
Kedua
:
Ketiga
:
Menetapkan
sasaran-sasaran
keselamatan
pasien
sebagaimana tertera dalam lampiran surat keputusan ini. Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya, maka akan diadakan pembetulan sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di : WONOSOBO Pada tanggal
: 1 April 2013
KEPALA UPTD PUSKESMAS WONOSOBO I
dr. H.R.Danang Sananto S NIP. 196912062007011009
Lampiran surat keputusan Nomor
:
Tanggal
: 1 April 2013
Tentang
: Sasaran Keselamatan Pasien
SASARAN KESELAMATAN PASIEN Tujuan dari ditetapkannya sasaran keselamatan pasien adalah untuk mendorong perbaikan spesifik dalam keselamatan pasien. Sasaran menyoroti bagian-bagian yang bermasalah dalam pelayanan kesehatan dan menjelaskan bukti serta solusi dari konsensus berbasis bukti dan keahlian atas permasalahan ini. Untuk meningkatakan keselamatan pasien perlu dilakukan pengukuran terhadap sasaran – sasaran keselamatan pasien.
Indikator pengukuran sasaran keselamatan pasien NO
INDIKATOR SASARAN KESELAMATAN
TARGET
1. 2. 3.
PASIEN Ketepatan Identifikasi Pasien Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan
100% 100% ≥80%
4.
Keperawatan Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di
≥90%
5.
Puskesmas Tidak Terjadinya Pasien Jatuh
100%
Tabel 1. Indikator Sasaran Keselamatan Pasien
Ketepatan Identifikasi Pasien Identifikasi pasien yang tepat dan mendetail meliputi: nama, umur, alamat, nomor rekam medis pasien. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung jumlah pasien yang teridentifikasi tepat dibagi jumlah seluruh pasien yang dilayani. Jumlah pasien yang teridentifikasi tepat X Jumlah seluruh pasien yang dilayani
100%
1. Ketepatan Pemberian Obat Kepada Pasien Ketepatan pemberian obat kepada pasien dimaksudkan agar tidak terjadi kesalahan identifikasi pada saat memberikan obat kepada pasien.
Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung pemberian obat yang tepat sesuai identifikasi pasien dibagi jumlah seluruh pasien yang mendapat pelayanan obat.
Jumlah pasien yang tepat teridentifikasi dalam pemberian obat X 100% Jumlah pasien yang mendapat pelayanan obat 2. Ketepatan Prosedur Tindakan Medis dan Keperawatan Dalam melaksanakan tindakan medis dan keperawatan, petugas harus selalu melaksanakannya sesuai prosedur yang telah ditetapkan. Identifikasi pasien yang akan mendapatkan tindakan medis dan keperawatan perlu dilakukan sehingga tidak terjadi kesalahan dalam pemberian prosedur. Pengukuran indikator dilakukan dengan cara menghitung pelaksanaan tindakan medis dan keperawatan yang tepat sesuai prosedur dibagi dengan seluruh tindakan medis yang dilakukan. Jumlah tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan sesuai prosedur X 100% Jumlah seluruh tindakan medis dan keperawatan yang dilaksanakan
3. Pengurangan Terjadinya Risiko Infeksi di Puskesmas Agar tidak terjadi risiko infeksi, maka semua petugas Puskesmas Watumalang wajib menjaga kebersihan tangan dengan cara mencuci tangan 7 langkah dengan menggunakan sabun dan air mengalir. Tujuh langkah Cuci tangan pakai sabun (CTPS) harus dilaksanakan pada lima keadaan, yaitu: 1. Sebelum kontak dengan pasien 2. Setelah kontak dengan pasien 3. Sebelum tindakan aseptik 4. Setelah kontak dengan cairan tubuh pasien 5. Setelah kontak dengan lingkungan sekitar pasien. Pengukuran terjadinya risiko infeksi di Puskesmas dilakukan dengan cara menghitung jumlah petugas yang melakukan cuci tangan pakai sabun (CTPS) 7 langkah pada 5 keadaan tersebut di atas dibagi dengan jumlah semua petugas pelayanan klinis.
Jumlah petugas yang melakukan CTPS 7 langkah pada 5 keadaan
X 100% Jumlah semua petugas pelayanan klinis
4. Tidak Terjadinya Pasien Jatuh Setiap pasien yang dirawat di Puskesmas Watumalang dilakukan pengkajian terhadap kemungkinan risiko jatuh untuk meminimalkan risiko jatuh. Pencegahan terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara: a. Memberikan identifikasi jatuh pada setiap pasien dengan pada setiap pasien yang beresiko jatuh dengan memakaikan gelang berwarna kuning. b. Memberikan intervensi kepada pasien yang beresiko serta memberikan lingkungan yang aman. Pengukuran terhadap tidak terjadinya pasien jatuh dilakukan dengan cara menhitung jumlah pasien yang jatuh dibagi dengan jumlah semua pasien yang dirawat.
Jumlah pasien yang jatuh X 100% Jumlah semua pasien yang dirawat
Thank you for interesting in our services. We are a non-profit group that run this website to share documents. We need your help to maintenance this website.