March 6, 2017 | Author: Wiwin Setyorini | Category: N/A
Download SK peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat...
PEMERINTAH KABUPATEN TEMANGGUNG DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS BEJEN Jln. Raya Sukorejo Bejen, Kecamatan Bejen Kode pos 56258 Telp. (0294) 3653020
Email :
[email protected]
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS BEJEN NOMOR : TENTANG PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT KEPALA PUSKESMAS BEJEN, Menimbang :
a.
Bahwa dalam rangka meningkatkan mutu pelayanan kesehatan
b.
di
Puskesmas
perlu
ditunjang
dengan
ketersediaan obat yang memadai; Bahwa berdasarkan pertimbangan dalam huruf a, maka
dibuatlah
standar
prosedur
operasional
penyediaan obat yang menjamin ketersediaan obat di puskesmas yang ditetapkan dengan Keputusan Kepala Puskesmas Bejen; Mengingat
:
1.
Undang-Undang
Nomor 36 Tahun 2009 tentang
2.
Kesehatan; Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas MEMUTUSKAN :
Menetapkan Kesatu
:
KEPUTUSAN
:
PERESEPAN, PEMESANAN, DAN PENGELOLAAN OBAT Mengatur peresepan, pemesanan, dan pengelolaan obat di
KEPALA PUSKESMAS BEJEN TENTANG
Puskesmas Bejen dilaksanakan sesuai dengan Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas Kedua
:
Peresepan,
pemesanan,
dan
pengelolaan
obat
di
Puskesmas Bejen seperti dimaksud dalam diktum Kesatu dilaksanakan oleh Apoteker penanggung jawab Puskesmas Ketiga
:
Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan, apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan dalam penetapannya akan diperbaiki sebagaimana mestinya.
Ditetapkan di Temanggung Pada tanggal KEPALA PUSKESMAS BEJEN
dr. SUPRIYANTO Penata NIP. 19680304 200801 1 008 SALINAN : 1. A r s i p
Lampiran
: Keputusan Kepala Puskesmas Bejen
Nomor
:
Tanggal
:
PERESEPAN, PEMESANAN DAN PENGELOLAAN OBAT
A. PERESEPAN a. Penulisan Resep Peresepan adalah proses pesanan atau permintaan obat tertulis dari dokter, dokter gigi, dan praktisi lainnya yang berijin kepada pengelola obat di Puskesmas Bejen untuk menyediakan obat dan menyerahkannya kepada pasien. Resep merupakan sarana komunikasi profesional antara dokter, penyedia obat dan pasien (pengguna obat). Isi resep merupakan refleksi dari proses pengobatan. Untuk itu, agar obat berhasil, resep harus rasional. Kriteria resep yang tepat, aman dan rasional yaitu: 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat Tepat
obat sesuai dengan diagnosis penyakitnya. indikasi penyakit. pemilihan obat. dosis. cara pemberian obat. pasien.
Bahasa dalam penulisan resep menggunakan bahasa latin yang sudah digunakan sebagai bahasa ilmu kesehatan karena bahasa latin tidak mengalami perubahan (statis), sehingga resep obat yang ditulis dalamb ahasa latin tidak akan terjadi salah tafsir. Penulisan resep yang baik harus lengkap dan jelas. Dalam resep untuk pasien rawat jalan dan rawat inap di Puskesmas Bejen harus tercantum: 1. Tanggal penulisan resep.
2. 3. 4. 5. 6. 7.
Nama pasien. Umur pasien. Alamat pasien. Diagnosis penyakit. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan per oral. Nama obat, jumlah dan dosis obat yang diberikan parenteral
pada kolom suntikan. 8. Tanda tangan dan nama terang petugas penulis resep. 9. Tanda seru dan paraf penulis resep untuk resep yang mengandung obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimum. 10. Kode pasien Umum dan BPJS b. Penyiapan Obat Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memahami isi resep dan memperhatikan: 1. Nama obat 2. Jenis dan bentuk sediaan obat 3. Nama dan umur pasien 4. Dosis 5. Cara pemakaian dan aturan pemberian 6. Menanyakan kepada penulis resep apabila tulisan tidak jelas 7. Konsultasi alternatif obat kepada penulis resep apabila obat yang dimaksud tidak tersedia 8. Penggunaan sendok atau spatula pada saat mengambil obat dari tempatnya 9. Pemasangan etiket / label obat pada kemasan obat c. Penyerahan Obat Petugas farmasi yang bertugas menyediakan obat yang diresepkan oleh dokter atau praktisi lain yang berizin harus memperhatikan: 1. Pengecekan akhir pada identitas pasien dan isi resep 2. Pemberian obat melalui loket 3. Penerima obat adalah pasien atau keluarga pasien 4. Pemberian informasi tentang cara pemakaian, aturan pakai dan efek samping obat kepada pasien atau keluarga pasien.
B. PEMESANAN OBAT Sumber penyediaan obat di Puskesmas Bejen berasal dari Dinas Kesehatan Kabupaten Temanggung. Obat yang diperkenankan untuk disediakan di Puskesmas Bejen adalah obat – obat yang tercantum dalam DOEN yang telah ditetapkan oleh Menteri Kesehatan. Permintaan obat untuk mendukung pelayanan obat di Puskesmas Bejen diajukan oleh Kepala Puskesmas Bejen kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten Temanggung dengan menggunakan format LPLPO, sedangkan permintaan dari sub unit ke Kepala Puskesmas dilakukan secara periodik menggunakan LPLPO sub unit. Tujuan dari permintaan obat adalah untuk memenuhi kebutuhan obat di Puskesmas Bejen sesuai dengan pola penyakit yang ada di wilayah Kecamatan Bejen. Kegiatan – kegiatan yang dilaksanakan dalam permintaan obat antara lain: 1. Menentukan jenis permintaan obat a. Permintaan Rutin Dilakukan sesuai dengan jadwal yang disusun oleh Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Temanggung
untuk
Puskesmas Bejen. b. Permintaan Khusus Dilakukan di luar jadwal distribusi rutin apabila: kebutuhan meningkat terjadi kekosongan ada KLB atau Bencana 2. Menentukan jumlah permintaan obat Data yang diperlukan antara lain: a. Data pemakaian obat periode sebelumnya. b. Jumlah kunjungan resep. c. Sisa Stok. 3. Menghitung kebutuhan obat dengan cara: Jumlah untuk periode yang akan datang diperkirakan sama dengan pemakaian pada periode sebelumnya. SO = SK + SWK + SWT + SP Sedangkan
untuk
menghitung
permintaan
obat
dapat
dilakukan dengan menggunakan rumus:
Permintaan = SO - SS
Keterangan: SO
= Stok Optimum
SK
= StokKerja (stokpadaperiodeberjalan)
SWK
= Jumlah yang dibutuhkanpadawaktukekosonganobat
SWT
= Jumlah yang dibutuhkanpadawaktutunggu (Lead
Time) SP
= StokPenyangga
SS
= SisaStok
Stok Kerja Waktu
Pemakaian rata – rata periode distribusi. Lamanya kekosonganobatdihitungdalamhari.
Kekosongan Waktu Tunggu
Dihitung mulai dari permintaan obat oleh Puskesmas Bejen sampai dengan penerimaan obat di Puskesmas
Stok
Bejen. Persediaan
Penyangga
peningkatan kunjungan, keterlambatan kedatangan obat.
obat
untuk
mengantisipasi
terjadinya
Besarnya ditentukan berdasarkan kesepakatan antara Puskesmas
dan
Gudang
Farmasi
Dinas
Kesehatan
Sisa Stok
Kabupate Temanggung Sisa obat yang masih tersedia di Puskesmas Bejen pada
Stok Optimum
akhir periode distribusi. Stok ideal yang harus tersedia dalam waktu periode tertentu agar tidak terjadi kekosongan.
C. PENGELOLAAN OBAT Obat dan perbekalan kesehatan hendaknya dikelola secara optimal untuk
menjamin
tercapainya
tepat
jumlah,
tepat
jenis,
tepat
penyimpanan, tepat waktu pendistribusian, tepat penggunaan dan tepat mutunya di tiap unit pelayanan kesehatan. Pengelolaan obat publik dan perbekalan kesehatan meliputi kegiatan: 1. perencanaan dan permintaan, 2. penerimaan, 3. penyimpanan dan distribusi, 4. pencatatan dan pelaporan serta 5. supervisi dan evaluasi pengelolaan obat.