Sk Payung Bab Viii
April 21, 2018 | Author: Nila Wati | Category: N/A
Short Description
SK PAYUNG BAB 8...
Description
DINAS KESEHATAN KABUPATEN TULANG BAWANG BARAT PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA KECAMATAN LAMBU KIBANG Alamat Jln. II Tiyuh Kibang Budi Jaya RT 009 RK 003, Telp.082183913012 KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA NOMOR :
TENTANG MANAJEMEN PENUNJANG LAYANAN KLINIS DI PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
Menimbang
:
a.
bahwa demi terlaksananya kelancaran pelayanan klinis kesehatan maka diperlukan Manajemen Penunjang Layanan Klinis;
b.
bahwa pelayanan penunjang layanan klinis di Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya harus memperhatikan mutu dan keselamatan pasien;
c.
bahwa untuk keperluan tersebut pada butir a perlu ditetapkan dengan keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya;
Mengingat
:
1. Undang-undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan; 2. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 81 Tahun 2004 Tentang Sumber Daya Manusia; 3. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
269/MENKES/PER/III/2008 Tentang Rekam Medis; 4. Peraturan Pemerintah Nomor 51 Tahun 2009 Tentang Pekerjaan Kefarmasian; 5. Peraturan
Menteri
Kesehatan
Republik
Indonesia
Nomor
411/MENKES/PER/III/2010 Tentang Laboratorium Klinik; 6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun 2013 tentang cara penyelenggaraan laboratorium klinik yang baik; 7. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tahun 2014 Tentang Puskesmas; 8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 46 Tahun 2015 tentang Akreditasi Puskesmas;
9. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 80 tahun 2016 tentang Penyelenggaraan Pekerjaaan Asisten Tenaga Kesehatan
MEMUTUSKAN Menetapkan
:
KEPUTUSAN KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA TENTANG MANAJEMEN PUSKESMAS PENUNJANG LAYANAN KLINIS DI PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA.
Kesatu
:
Penyelenggaraan Manajemen Penunjang Layanan Klinis Puskesmas sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua
:
Pelayanan Laboratorium sebagaimana dicantumkan dalam lampiran 1.
Ketiga
:
Pelayanan obat sebagaimana dicantumkan dalam lampiran 2
Keempat
:
Manajemen informasi rekam medis sebagaimana dalam lampiran 3
Kelima
:
Manajemen keamanan lingkungan sebagaimana dalam lampiran 4
Keenam
:
Manajemen peralatan sebagaimana dalam lampiran 5
Ketujuh
:
Manajemen sumber daya manusia sebagaimana dalam lampiran 6
Kedelapan
:
Segala biaya yang timbul akibat pelaksanaan keputusan ini dibebankan pada anggaran yang tersedia.
Kesembilan
:
Keputusan ini berlaku pada tanggal ditetapkan, dengan ketentuan akan dilakukan koreksi apabila ternyata dikemudian hari terdapat perubahan atau kekeliruan.
Ditetapkan di Pada Tanggal
: Kibang Budi Jaya :
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
ERISMA TAUFIK
Lampiran I Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya Nomor : Tanggal :
PELAYANAN LABORATORIUM DI PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA 1.
Tersedianya jenis – jenis pemeriksaan laboratorium dan jumlah petugas kesehatan yang kompeten sesuai kebutuhan dan jam buka pelayanan.
2.
Jenis-jenis pelayanan Laboratorium yang tersedia di Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya sekarang adalah ; a. Pemeriksaan Hematologi : Haemoglobin dengan metode Sahli; b. Pemeriksaan Kimia Klinik : Asam Urat, Gula Darah, Kolesterol Total dengan metode stik. c. Pemeriksaan Serologi : Malaria RDT; Golongan Darah; HIV-AIDS RDT d. Pemeriksaan Bakteriologi BTA ( Bakteri Tahan Asam ) e. Pemeriksaan Urine Lengkap Warna, Reduksi, Protein, Sedimen dengan carik celup
3.
Petugas pelaksana laboratorium di Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya didelegasikan kepada perawat dikarenakan tidak tersedia tenaga analis.
4.
Penanggungjawab Laboratorium adalah dokter puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya untuk menentukan interpretasi hasil pemeriksaan laboratorium yang dilakukan.
5.
Permintaan pemeriksaan, penerimaan specimen, pengambilan dan pemeriksaan specimen dipandu dengan prosedur yang jelas.
6.
Kepala Puskesmas dan Penanggung jawab / coordinator layanan klinis harus melakukan pemantauan berkala pelaksanaan prosedur, Evaluasi dan tindak lanjut pemantauan ketepatan waktu penyerahan hasil laboratorium.
7.
Jika ada permintaan laboratorium di luar jam kerja maka pemeriksaan akan dilakukan pada jam kerja kecuali dalam keadaan gawat darurat.
8.
Petugas laboratorium wajib menggunakan alat pelindung diri terutama saat pemeriksaan spesimen yang beresiko tinggi. Petugas wajib memperhatikan juga lingkungan ruangan saat melakukan pemeriksaan specimen yang beresiko tinggi.
9.
Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun disimpan secara aman sesuai ketentuan bahan dan limbah dikelola sebagai limbah infeksius.
10. Reagen harus tersedia sesuai jenis pemeriksaan yang disediakan dan dilakukan pengelolaan sesuai standar. a. Hasil pemeriksaan laboratorium dilaporkan sesuai waktu yang telah ditentukan, sebagai berikut : Pemeriksaan Hematologi : 1.
Haemoglobin
: 20 menit
b. Pemeriksaan Serologi : 1.
Golongan Darah
: 10 menit
2.
RDT Malaria
: 15 menit
3.
RDT HIV-AIDS
: 15 menit
c. Pemeriksaan Kimia Klinik : Test strip : Asam Urat
: 5 menit
Gula Darah
: 5 menit
Cholesterol
: 10 menit
d. Pemeriksaan Bakteriologi BTA e. Pemeriksaan urine stik
: 1 hari : 5 Menit
11. Nilai normal, rentang nilai dan nilai ambang normal yang digunakan untuk interpretasi dan pelaporan hasil laboratorium sebagai berikut : a. Pemeriksaan Hematologi : 1. Darah lengkap
:HB 11,5-15 g/dl
b. Pemeriksaan Serologi/immunologi : 1. Golongan Darah
: Aglutinasi
2. Malaria
: Negatif
3. HIV-AIDS
: Non Reaktif
c. Pemeriksaan Kimia Klinik : Asam Urat
: 3.6-5,2 mg/dl
Gula Darah
: 99-135 mg/dl
Kolesterol
: 154-230 mg/dl
d. Pemeriksaan Bakteriologi
BTA
: Negatif
e. Pemeriksaan Urine Lengkap Warna, Reduksi, Protein, Sedimen ( Eritrosit, Leukosit, Silinder, Epitel, Kristal ) = Negatif Semua
12. Hasil Laboratorium kritis/cito harus disampaikan segera, paling lambat sebagai berikut : a. Pemeriksaan Hematologi : Haemoglobin
:< 10 menit
b. Pemeriksaan Kimia Klinik : Asam Urat
: < 5 menit
Gula Darah
: < 5 menit
Kolesterol
: < 10 menit
c. Pemeriksaan Serologi : 1. Golongan Darah
: < 5 menit
2.
RDT Malaria
: < 15 menit
3.
RDT HIV-AIDS
: < 15 menit
f. Pemeriksaan Kimia Klinik : Test strip : Asam Urat
: < 5 menit
Gula Darah
: < 5 menit
Cholesterol
: < 10 menit
g. Pemeriksaan Bakteriologi BTA h. Pemeriksaan Urine stik
:< 2 hari : < 5 Menit
Hasil laboratorium kritis/cito didahulukan terlebih dahulu dari pemeriksaan laboratorium lainnya. 13. Reagen essensial dan bahan lain yang tersedia di Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya adalah : a. Reagen Pemeriksaan Hematologi : 1. Haemoglobin
: HCL 0,1 N
2. HIV-AIDS
: RDT HIV-AIDS
3. Golongan Darah
: Reagen Anti A, Anti B, Anti A,B dan Anti D
4. Malaria
: RDT Malaria
b. Reagen Pemeriksaan Kimia Klinik : Test strip : Asam Urat Gula Darah, Gula Darah, Kolesterol c. Reagen Pemeriksaan Bakteriologi Reagen BTA ( Larutan Karbol Fushin 0,3 %, Larutan Asam Alkohol 3 %, Methylene Blue 0,3 %). d. Reagen Pemeriksaan Urine
Test strip 14. Dalam hal tidak tersedia jenis pemeriksaan yang diperlukan oleh pasien, maka petugas laboratorium wajib merujuk ke fasilitas kesehatan yang memiliki pemeriksaan yang sesuai dengan permintaan dokter/tenaga kesehatan dengan memperhatikan cara pengemasan dan pengiriman yang sesuai dengan prosedur.
15. Petugas melakukan permintaan reagen 3 bulan sebelum batas akhir reagen habis berdasarkan buffer stok. 16. Peralatan
yang
rusak
dilaporkan
oleh
penanggung
jawab
ruangan
kepada
penanggungjawab inventaris barang untuk dapat diintervensi setelah dikonsultasi kepada pimpinan puskemas 17. Petugas laboratorium membuat prosedur dan melakukan pengendalian mutu pelayanan laboratorium. Pengendalian mutu laboratorium sebagaimana dalam keputusan ini meliputi:
Kalibrasi alat laboratorium diadakan setahun sekali
Cross check pada pemeriksaan slide BTA
18. Pemantapan mutu eksternal dan internal laboratorium menjadi tanggung jawab Kepala Puskesmas, penanggung jawab laboratorium, penanggung jawab layanan klinik dan semua staf puskesmas; 19. Salah satu upaya untuk memcapai PME dan PMI laboratorium adalah dengan membuat alur pasien, prosedur pengambilan specimen serta mengirimkan petugas laboratorium untuk mengikuti pendidikan dan pelatihan laboratorium.
20. Penilaian ketepatan waktu penyerahan hasil dilakukan oleh tim UKP sebanyak dua kali dalam setahun guna untuk menilai dan memantapkan mutu internal laboratorium 21. Memberlakukan
SOP
penanganan
dan
pembuangan
bahan
berbahaya
dan
Memberlakukan SOP pengelolaan bahan berbahaya dan beracun serta memanfaatkan fasilitas IPAL Ditetapkan di
: Kibang Budi Jaya
Pada Tanggal
:
KEPALA PUSKESMAS PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
ERISMA TAUFIK
Lampiran II Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya Nomor : Tanggal : PELAYANAN OBAT DI PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
1.
Pelayanan obat menggunakan metode penilaian, pengendalian, penyediaan dan penggunaan obat dengan kejelasan prosedur penyediaan dan penggunaan obat.
2.
Obat-obat yang harus ada selama tujuh hari dalam seminggu dan 24 jam untuk pelayanan gawat darurat.
3.
Obat yang tersedia di Puskesmas harus sesuai dengan Formularium Puskesmas. Evaluasi obat paling lambat 1 bulan. Petugas farmasi dalam hal ini asisten farmasi membuat laporan pemakaian obat selama 1 bulan dan membuat usulan permintaan obat ke dinas kesehatan per 3 bulan guna menjamin ketersediaan obat di pelayanan puskesmas dan jaringan seperti puskesmas pembantu dan pos kesehatan desa.
4.
Petugas farmasi diwajibkan untuk membuat perencanaan dan mengelola obat dengan tertib administrasi sehingga dapat mencegah terjadi pemberian obat kadaluarsa dengan sistim FEFO (First Expired First Out) dan FIFO (First In First Out) serta mencegah terjadinya kehilangan obat.
5.
Dalam hal adanya obat yang sangat dibutuhkan oleh pasien dan tidak tersedia di formularium atau GFK maka petugas farmasi diharuskan untuk mendata obat-obat tersebut dan mengusulkan pengadaannya kepada kepala puskesmas.
6.
Petugas yang berhak memberi resep harus Dokter , Dokter Gigi atau petugas yang didelegasikan oleh dokter atau dokter gigi. Penanggung jawab pelayanan obat di Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya adalah Maratus Sholikah , Amd.F/assisten apoteker yang juga sekaligus menjadi penanggung jawab tindak lanjut laporan sementara petugas yang berhak menyediakan obat diatur dalam SK Kepala
Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya mengenai pemetaan tugas pegawai puskesmas. 7.
Ditetapkan prosedur dalam proses peresepan, pemesanan dan pengelolaan obat sesuai pedoman pelayanan kefarmasian serta dilakukan evaluasi berkala terhadap kesesuaian penyediaan obat dan resep dengan formularium.
8.
Jika ada obat yang dibawa sendiri oleh pasien/keluarga diidentifikasi dan ditindaklanjuti sesuai instruksi dokter/petugas medis
9.
Penggunaan psikotropika dan narkotika harus diawasi dan di kendalikan secara ketat. Antara lain dalam : a. Peresepan, diberikan oleh dokter atau petugas yang berwenang atas instruksi dokter b. Penyimpanan obat Psikotropika dan Narkotika, diletakkan pada lemari tersendiri dan dikunci. c. Pemusnahan obat Psikotropika dan Narkotika yang telah kadaluarsa d. Pelaporan obat Psikotropika dan Narkotika secara berkala setiap bulan
10. Petugas pemberi obat ke pasien harus memberikan informasi penggunaan dan efek samping obat dengan jelas, riwayat alergi, interaksi obat. Efek samping obat harus di laporkan dan ditindak lanjut. 11. Petugas pemberi obat juga menjelaskan bagaimana penyimpanan obat di rumah sehingga kualitas obat tersebut dapat dipertahankan 12. Penanganan obat kadaluarsa dan rusak dikelola sesuai prosedur pengelolaan obat kadaluarsa. 13. Petugas pemberi kefarmasian melaksanakan prosedur pencatatan, pemantauan, pelaporan dalam rekam medis bila terjadi efek samping penggunaan obat KTD, KNC, termasuk kesalahan pemberian obat, setelah itu harus ditindaklanjuti dan didokumentasikan. 14. Petugas obat diharuskan untuk memberikan bimbingan teknis kepada petugas layanan klinis baik rawat jalan maupun UGD dalam pengelolaan obat emergensi meliputi penataan obat sampai pengawasan obat-obat emergensi yang rusak/kadaluarsa. 15. Obat-obat emergensi harus tersedia di unit-unit pelayanan di Puskesmas untuk memenuhi kebutuhan yang bersifat emergensi sesuai dengan daftar obat emergensi di unit pelayanan yang tertuang dalam lampiran II.a 16. Obat-obat emergensi ada di UGD Umum, UGD Poned, rawat jalan harus disimpan, dijaga, dilindungi dari kehilangan atau pencurian dan dimonitoring serta hasilnya harus ditindak lanjuti.
Lampiran II.a Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya Nomor : Tanggal : DAFTAR OBAT EMERGENSI DI LAYANAN KLINIS PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA NO
RUANGAN
1
UGD
JENIS SEDIAAN Injeksi
Tablet
2
POLI UMUM
Injeksi
3
POLI KIA/KB
Injeksi
4
POLI GIGI
Injeksi
JENIS OBAT EMERGENSI YANG WAJIB TERSEDIA Sulfa Atropine Epinefrin Diazepam Diphenhydramine Dexametason Asam Tranexamat Furosemid Lidocain Aminophiline Oksitoksin Methyergometrine Maleat MgSO4 20% MgSO4 40% Ketoprofen /ketorolak Vitamin K (Neo K) Ranitidin Nifedipine 10 mg Captopril 25 mg Isosorbid dinitrate 5 mg Asam Asetylsalisilat Dexametason Epinefrin Difenhydramin Dexametason Epinefrin Difenhydramin Lidocain Dexametason Epinefrin Difenhydramin Lidocain
Ditetapkan di Pada Tanggal
: Kibang Budi Jaya :
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN
MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
ERISMA TAUFIK
Lampiran III Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya Nomor : Tanggal :
MANAJEMEN INFORMASI - REKAM MEDIS DI PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
1.
Puskesmas mempunyai standarisasi kode klasifikasi diagnosis dan terminologi yang konsisten dan sistematis. Standarisasi yang digunakan adalah ICD X.
2.
Puskesmas membuat pembakuan singkatan-singkatan yang digunakan dalam pelayanan seperti yang terlampir pada lampiran III.a
3.
Petugas Puskesmas yang boleh mengakses Rekam Medis adalah Kepala Puskesmas, Petugas Rekam Medis, petugas internal Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya. Bila terdapat pihak external yang mau mengakses rekam medis, maka ditanyakan keperluan dan kepentingan yang bersangkutan terhadap isi rekam medis serta meminta secara tertulis kepada kepala puskesmas. Setelah mendapat ijin kepala puskesmas, maka rekam medis tersebut dapat diakses.
4.
Petugas rekam medis mempunyai pelayanan rekam medis dan metode identifikasi serta sistem pengkodean, penyimpanan, dokumentasi rekam medis memudahkan petugas untuk menemukan rekam medis tepat waktu dan untuk memcatat pelayanan yang diberikan kepada pasien.
5.
Petugas rekam medis membuat prosedur penyimpanan berkas rekam medis dalam lemari/ruangan yang terkunci, dengan kejelasan masa retensi sesuai peraturan perundangan yang berlaku yakni selama 2 tahun
6.
Isi rekam medis mencakup tanggal, identitas pasien/keluarga, anamnesis, pemeriksaan fisik/diagnotik, diagnosis, pengobatan/tindakan, pelayanan lain yang telah diberikan pasien, untuk pasien rawat inap ditambah dengan kontinuitas asuhan yang diberikan, untuk kasus gigi dilengkapi odontogram klinik dan persetujuan tindakan bila diperlukan.
7.
Dilakukan penilaian kelengkapan dan ketepatan isi rekam medis kemudian hasilnya harus ditindak lanjuti dan dijaga kerahasiannya.
Lampiran III.a Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya Nomor : Tanggal :
NO 1
DAFTAR PEMBAKUAN SINGKATAN YANG DIGUNAKAN DALAM REKAM MEDIS KATEGORI SINGKATAN KETERANGAN Identitas Pasien
Tn.
Tuan
Ny.
Nyonya
KK
Kepala Keluarga
An.
Anak
2
Waktu Pemeriksaan
Tgl
Tanggal
3
Hasil Pemeriksaan
KU
Keadaan Umum
PF
Pemeriksaan Fisik
BB
Berat Badan
TB
Tinggi Badan
TD
Tekanan Darah
o
4
Diagnosis
TC
Temperatur (suhu)
N
Nadi
RR
Respirator Rate
dbn
Dalam batas normal
Presbo
Presentasi bokong
Preski
Presentasi kaki
Let Li
Letak Lintang
Preskep
Presentasi Kepala
DJJ
Denyut Jantung Janin
TBJ
Tafsiran Berat Janin
HR
Heart Rate
I, C, P, M
Incicivus, Caninus, Premolar, Molar
GPA
Gravid Partum Abortum
MCI
MyoCard Infark
HT
Hypertensi
CC
Common Cold
DKA
Dermatitis Kontak Alergi
DM
Diabetes Melitus
PER
Pre Eklampsia Ringan
PEB
Pre Eklampsia Berat
KPD
Ketuban Pecah Dini
KET
Kehamilan Ektopik Terganggu
HDK
Hipertensi Dalam Kehamilan
HAP
Perdarahan Ante Partum
Ditetapkan di Pada Tanggal
: :
Kibang Budi Jaya
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
ERISMA TAUFIK
Lampiran IV Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya Nomor : Tanggal :
MANAJEMEN KEAMANAN LINGKUNGAN DI PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
1.
Melakukan pemantauan fisik Puskesmas, instalasi listrik, air, ventilasi, gas yang dipersyaratkan diperiksa secara rutin , dipelihara dan diperbaiki secara periodik.
2.
Petugas pemelihara lingkungan menyediakan sarana untuk menangani masalah listrik/api apabila terjadi kebakaran dengan APAR (Alat Pemadam Api Ringan)
3.
Petugas pemeliharaan lingkungan membuat prosedur inspeksi, pemantauan, pemeliharaan dan perbaikan sarana dan peralatan kemudian melakukan dokumentasi pelaksanaan, hasil dan tindak lanjutnya.
4.
Petugas farmasi dan petugas pemeliharaan limbah membuat prosedur inventarisasi, pengelolaan, penyimpanan dan penggunaan bahan berbahaya serta pengendalian dan pembuangan limbah berbahaya dilakukan berdasarkan perencanaan yang memadai kemudian melakukan pemantauan, evaluasi, dan tindak lanjut terhadap pelaksanaan.
5.
Penanggung jawab program membuat perencanaan dan pelaksanaan program yang efektif untuk menjamin keamanan lingkungan fisik lingkungan
dimonitoring, evaluasi dan
tindak lanjut yang dikelola oleh petugas yang kompeten.
Ditetapkan di Pada Tanggal
: Kibang Budi Jaya :
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
ERISMA TAUFIK
Lampiran V Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya Nomor : Tanggal :
MANAJEMEN PERALATAN DI PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
1.
Kepala puskesmas menunjuk satu orang sebagai penanggungjawan pengelolaan peralatan dan kalibrasi di Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya yakni Yuliani, Amd.Keb
2.
Petugas pengelola instrumen membuat prosedur untuk memisahkan alat yang bersih dan alat yang kotor, alat yang memerlukan sterilisasi, alat yang membutuhkan perawatan lebih lanjut ( tidak siap pakai) serta alat-alat yang membutuhkan persyaratan khusus untuk peletakannya.
3.
Petugas pengelola instrumen harus mempunyai prosedur sterilisasi dan melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan prosedur secara berkala.
4.
Apabila memperoleh bantuan peralatan Kepala Puskesmas, bendahara barang, petugas pengelola instrumen harus mengetahui penanganan bantuan peralatan tersebut.
5.
Petugas penanggung jawab pengelolaan peralatan menetapkan alat ukur dan melakukan kalibrasi secara teratur dan ada buktinya.
6.
Petugas penanggungjawab pengelolaan peralatan mempunyai sistem kontrol peralatan, testing dan perawatan secara rutin untuk peralatan klinis yang digunakan serta mendokumentasikan hasil pemantauan.
7.
Petugas penanggung jawab pengelolaan peralatan membuat kebijakan dan prosedur penggantian dan perbaikan alat yang rusak agar tidak mengganggu pelayanan. Ditetapkan di Pada Tanggal
: Kibang Budi Jaya :
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
ERISMA TAUFIK
Lampiran VI Keputusan Kepala Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya Nomor : Tanggal :
MANAJEMEN SUMBER DAYA MANUSIA DI PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
1.
Kepala Puskesmas, Tata Usaha dan Penanggung Jawab Layanan Klinis membuat perhitungan membuat pola ketenagaan dan persyaratan kompetensi tenaga yang memberi layanan klinis.
2.
Kepala Puskesmas, Tata Usaha dan Penanggung Jawab Layanan Klinis membuat penilaian kualifikasi tenaga dan penetapan kewenangan dengan adanya proses rekrukmen, retensi, pengembangan dan pendidikan berkelanjutan tenaga klinis yang baku.
3.
Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Layanan Klinis membuat penilaian kinerja petugas pemberi pelayanan klinis proses evaluasi, hasil evaluasi dan tindak lanjut dengan adanya keterlibatan petugas pemberi pelayanan klinis dalam peningkatan mutu klinis dengan proses yang menjamin kesesuaian antara pengetahuan dan keterampilan tenaga dengan kebutuhan pasien.
4.
Kepala Puskesmas, Tata Usaha dan Penanggung Jawab Layanan Klinis menyediakan informasi peluang pendidikan dan pelatihan bagi tenaga kesehatan yang memberikan pelayanan klinis supaya setiap tenaga mendapat kesempatan mengembangkan ilmu dan keterampilan yang diperlukan untuk meningkatkan mutu pelayanan bagi pasien kemudian dilakukan pendokumentasian pelaksanaan pendidikan dan pelatihan.
5.
Kepala Puskesmas, Tata Usaha dan Penanggung Jawab Layanan Klinis membuat uraian tugas untuk petugas pemberi layanan klinis dan kewenangan klinis dengan jelas dan dilaksanakan secara profesional dan legal dalam pelaksanaan asuhan kemudian dievaluasi dan tindak lanjut
6.
Kepala Puskesmas dan Penanggung Jawab Layanan Klinis membuat pedelengasian terhadap pelayanan yang dilayani oleh tenaga kesehatan yang tidak memenuhi syarat dengan cara mengkoordinasikan permasalahan ini ke dinas kesehatan.
7.
Setiap tenaga klinis yang melakukan pelayanan di Puskesmas Perawatan Mampu Poned Kibang Budi Jaya berkewajiban ikut berperan serta dalam meningkatkan kinerja tenaga kesehatan dan mutu pelayanan klinis;
Ditetapkan di Pada Tanggal
: Kibang Budi Jaya :
KEPALA PUSKESMAS PERAWATAN MAMPU PONED KIBANG BUDI JAYA
ERISMA TAUFIK
View more...
Comments