Sitokin Dan Fungsinya
December 6, 2018 | Author: axlezation | Category: N/A
Short Description
Sitokin Dan Fungsinya...
Description
SITOKIN DAN FUNGSINYA Sitokin merupakan protein yang disekresi oleh sel dari imunitas innate dan innate dan adaptif yang menjadi perantara bagi berbagai fungsi dari sel ini. Sitokin yang diproduksi sebagai respon terhadap terhadap mikroba mikroba dan antigen lain, dan sitokin yang berbeda berbeda merangsang merangsang respon yang berbeda pada sel yang terlibat dalam imunitas dan inflamasi. Pada fase aktivasi dari respon imun adaptif, sitokin merangsang pertumbuhan dan diferensiasi dari limfosit, dan pada fase efektor dari imunitas innate dan innate dan adaptif, mereka mengaktivasi sel efektor yang berbeda untuk mengeliminasi mikroba dan antigen lain. Sitokin juga merangsang perkembangan dari sel hematopoetik. Pada pengobatan klinis, sitokin sangat penting sebagai agen terapi dan sebagai target bagi antagonis spesifik dalam berbagai penyakit imun dan inflamasi. Nomenklatur dari sitokin sering berdasarkan sumber selular mereka. Sitokin yang dihasilkan oleh fagosit mononuklear disebut monokin, dan yang dihasilkan oleh limfosit dise disebu butt limfokin . Dengan Dengan perkem perkembang bangan an dari dari antibo antibodi di antisi antisitok tokin in dan pemeri pemeriksa ksaan an molekular, jelaslah bahwa protein yang sama dapat disintesa dengan limfosit, monosit, dan berbagai sel jaringan, termasuk sel endotelial dan beberapa sel epitelial. Oleh karena itu, istilah generik sitokin merupakan nama yang dipilih untuk kelas mediator ini. Karena banyak sitokin yang dibuat oleh leukosit misalnya makrofag atau sel !" dan bekerja pada leukosit leukosit lain, mereka juga disebut disebut interleukin . #stilah ini tidak sempurna karena banyak sitokin yang dibentuk hanya oleh leukosit dan hanya bekerja pada leukosit tidak disebut interleukin, karena alasan historis, sedangkan banyak sitokin yang disebut interleukin dibuat atau bekerja pada sel selain leukosit. Namun demikian, istilah ini telah berguna sebab saat sitokin yang baru bersifat seara molekular, mereka diberi penomoran sebagai inte interl rleu eukin kin #$" #$" mis misal alny nyaa #$%& #$%&,, #$%' #$%',, dan sete seteru rusny snya" a" utnu utnuk k memp memper ertah tahan anka kan n nomenklatur standar. Sitokin juga semakin digunakan dalam keadaan klinis dan pada studi hewan untuk merangsang atau menghambat inflamasi, imunitas, dan hematopoesis. Pada keadaan ini, sitokin sering dianggap sebagai modifier respon respon biologis. (elalu buku ini, ini, kami kami menggun menggunaka akan n istila istilah h sitokin, sitokin, yang tidak se)ara penuh menghambat sumber selular atau aktivitas biologis.
Pada bab ini, kami membahas mengenai struktur, produksi, dan kerja biologis dari sitoki sitokin. n. Sebelum Sebelum menjel menjelask askan an molekul molekul indivi individual dual,, kami kami mulai mulai dengan dengan kesim kesimpula pulan n mengenai sifat umum dari sitokin.
Sifat umum dari Sitokin Sitokin merupakan me rupakan polipeptida yang dihasilkan sebagai s ebagai respon terhadap mikroba dan antig antigen en lain lain yang yang men menja jadi di peran peranta tara ra dan dan me meng ngat atur ur reaksi reaksi imun imun dan infl inflama amasi si
*ambar &&%&". (eskipun sitokin se)ara struktur berbeda, mereka memiliki beberapa kesamaan sifat. •
Sekres Sek resii sitokin sitokin merupa merupakan kan peristiw peristiwa a yang singkat singkat dan self-limited . Sitokin
biasanya tidak disimpan sebagai molekul yang belum terbentuk, dan sintesis mereka dimulai dengan transkripsi gen baru sebagai hasil dari aktivasi selular. +kti +ktiva vasi si trans transkr krip ipsi siona onall ini ini bersi bersifa fatt seme sement ntar ara, a, dan dan messen messenger ger RNA RNA yang mengkode sebagian besar sitokin bersifat tidak stabil, sehingga sintesis sitokin juga bersifat sementara. Produksi dari beberapa sitokin dapat se)ara tambahan diatur dengan proses N+ dan dengan mekanisme pas)a transkripsional, misalnya pelepasan proteolitik dari produk aktif dari prekursor inaktif. Setelah disintesis, sitokin dengan segera disekresi, menghasilkan ledakan pelepasan seperti yang dibutuhkan. •
Kera dari sitokin sering !ersifat !ersifat pleiotropik pleiotropik dan redundant *ambar &&%'".
Pleiotropisme merujuk pada kemampuan dari suatu sitokin untuk bekerja pada jenis sel yang berbeda. Sifat ini memampukan sitokin untuk u ntuk memediasi berbagai efek biologis, namun se)ara luas membatasi penggunaan terapeutik dari sitokin karena pemberian sitokin untuk efek klinis yang diinginkan dapat menghasikan erbaga erbagaii efek efek sampin samping g yang yang tidak tidak diingi diinginka nkan. n. -erleb -erlebiha ihan n redundant " merujuk pada sifat dari sitokin multipel yang memiliki efek fungsional yang sama. Karena reduda redudansi nsi ini, ini, antagon antagonis is terhada terhadap p sitoki sitokin n tunggal tunggal atau atau mutasi mutasi dari dari suatu suatu gen sitokin mungkin tidak memiliki akibat fungsional, seperti yang dapat dialami oleh sitokin yang lain. •
Sitokin Sitokin sering sering mempen mempengar garu"i u"i sintesis sintesis dan ker kera a dari dari sitokin sitokin yang yang lain .
Kemampuan dari satu sitokin untuk merangsang produksi dari yang lain yang
Pada bab ini, kami membahas mengenai struktur, produksi, dan kerja biologis dari sitoki sitokin. n. Sebelum Sebelum menjel menjelask askan an molekul molekul indivi individual dual,, kami kami mulai mulai dengan dengan kesim kesimpula pulan n mengenai sifat umum dari sitokin.
Sifat umum dari Sitokin Sitokin merupakan me rupakan polipeptida yang dihasilkan sebagai s ebagai respon terhadap mikroba dan antig antigen en lain lain yang yang men menja jadi di peran peranta tara ra dan dan me meng ngat atur ur reaksi reaksi imun imun dan infl inflama amasi si
*ambar &&%&". (eskipun sitokin se)ara struktur berbeda, mereka memiliki beberapa kesamaan sifat. •
Sekres Sek resii sitokin sitokin merupa merupakan kan peristiw peristiwa a yang singkat singkat dan self-limited . Sitokin
biasanya tidak disimpan sebagai molekul yang belum terbentuk, dan sintesis mereka dimulai dengan transkripsi gen baru sebagai hasil dari aktivasi selular. +kti +ktiva vasi si trans transkr krip ipsi siona onall ini ini bersi bersifa fatt seme sement ntar ara, a, dan dan messen messenger ger RNA RNA yang mengkode sebagian besar sitokin bersifat tidak stabil, sehingga sintesis sitokin juga bersifat sementara. Produksi dari beberapa sitokin dapat se)ara tambahan diatur dengan proses N+ dan dengan mekanisme pas)a transkripsional, misalnya pelepasan proteolitik dari produk aktif dari prekursor inaktif. Setelah disintesis, sitokin dengan segera disekresi, menghasilkan ledakan pelepasan seperti yang dibutuhkan. •
Kera dari sitokin sering !ersifat !ersifat pleiotropik pleiotropik dan redundant *ambar &&%'".
Pleiotropisme merujuk pada kemampuan dari suatu sitokin untuk bekerja pada jenis sel yang berbeda. Sifat ini memampukan sitokin untuk u ntuk memediasi berbagai efek biologis, namun se)ara luas membatasi penggunaan terapeutik dari sitokin karena pemberian sitokin untuk efek klinis yang diinginkan dapat menghasikan erbaga erbagaii efek efek sampin samping g yang yang tidak tidak diingi diinginka nkan. n. -erleb -erlebiha ihan n redundant " merujuk pada sifat dari sitokin multipel yang memiliki efek fungsional yang sama. Karena reduda redudansi nsi ini, ini, antagon antagonis is terhada terhadap p sitoki sitokin n tunggal tunggal atau atau mutasi mutasi dari dari suatu suatu gen sitokin mungkin tidak memiliki akibat fungsional, seperti yang dapat dialami oleh sitokin yang lain. •
Sitokin Sitokin sering sering mempen mempengar garu"i u"i sintesis sintesis dan ker kera a dari dari sitokin sitokin yang yang lain .
Kemampuan dari satu sitokin untuk merangsang produksi dari yang lain yang
menyebabkan jalur kaskade dimana sitokin kedua atau ketiga dapat memediasi efek biologis dari yang petama. Dua sitokin dapat saling bekerja se)ara antagonis, menghasikan efek tambahan, atau, pada beberapa kasus, menghasilkan lebih dari yang diharapkan, atau efek sinergistik. •
Kera sitokin dapat !ersifat lokal maupun sistemik . Sebagian besar sitokin
bekerja di dekat dimana mereka diproduksi, maupun pada sel yang sama yang mensek mensekres resii sitok sitokin in kera autokrin maupun n pada pada sel sel di seki sekita tarn rnya ya kera autokrin " maupu parakrin ". Sel ! sering mensekresi sitokin pada daerah pertemuan dengan sel
yang mempresentasikan antigen, yang disebut sinaps imun lihat -ab ". #ni dapat merupakan satu alasan bahwa sitokin sering bekerja pada sel dengan hubungan dengan dengan produs produser er sitoki sitokin. n. -ila -ila dihasi dihasilka lkan n dalam dalam jumlah jumlah besar besar,, sitoki sitokin n dapat dapat memasuki sirkulasi dan bekerja pada jarak yang jauh dari daerah produksi kera endokrin ". •
Sitok Sitokin in meng mengaw awali ali ker kera a mere mereka ka denga dengan n mengi mengikat kat rese resepto ptorr mem! mem!ra ran n spesifik pada sel target . eseptor untuk sitokin sering mengikat ligan mereka
dengan afinitas tinggi dengan konstanta disosiasi nilai K d" dengan rentang antara &/%&/ hingga &/%&' (. Sebagai pertimbangan, tinjauan ulang bahwa antibodi se)ara umum mengikat antigen dengan K d sebanyak &/%0 hingga &/%&& ( dan bahwa molekul kompleks histokompatibilitas mayor (12" mengikat peptida dengan K d hanya sekitar &/%3 (". Sebagai akibatnya, hanya sejumlah ke)il dari sitokin yang dibutuhkan untuk menempati reseptor dan meningkatkan efek biologis. Sebagian besar sel memiliki kadar yang rendah dari reseptor sitokin kurang lebih &// hingga &/// reseptor tiap sel", namun ini )ukup untuk menginduksi respon. •
Sinyal Sinyal eksterna eksternall mengatu mengaturr ekspre ekspresi si dari resepto reseptorr sitokin sitokin dan kemudia kemudian n responsi#itas dari sel ter"adap sitokin . (isalnya, rangsangan dari limfosit !
atau - oleh antigen menyebabkan ekspresi yang meningkat dari reseptor sitokin. 4ntuk 4ntuk alasan alasan ini, ini, selama selama respon respon imun, imun, limfos limfosit it spesif spesifik ik antige antigen n merupak merupakan an respond responder er yang yang istim istimewa ewa untuk untuk mensek mensekres resii sitoki sitokin. n. #ni merupak merupakan an salah salah satu satu mekanisme untuk mempertahankan spesifisitas dari respon imun, bahkan sitokin sendiri tidak spesifik antigen. 5kspresi reseptor juga diatur oleh sitokin itu sendiri,
termasuk sitokin yang sama yang mengikat reseptor, memampukan penguatan positif atau umpan balik negatif. •
$espon selular !agi se!agian !esar sitokin terdiri dari peru!a"an dalam ekspresi gen pada sel target% meng"asilkan ekspresi dari fungsi !aru dan kadang dalam proliferasi dari sel target . -anyak dari perubahan dalam ekspresi
gen yang diinduksi oleh sitokin menghasilkan diferensiasi dari limfosit ! dan dan aktivasi dari sel efektor seperti makrofag. (isalnya, sitokin merangsang perubahan dari isotipe antibodi pada sel -, diferensiasi dari sel ! helper menjadi subset !1& dan !1', dan aktivasi dari mekanisme mikrobisida pada fagosit. Perke)ualian untuk peraturan adalah sitokin yang bekerja melalui pola ekspresi gen yang berubah merupakan kemokin, yang meningkatkan migrasi sel )epat, dan sitokin yang disebut faktor nekrosis tumor !N6", yang menginduksi apoptosis dngan mengaktivasi en7im selular tanpa transkripsi gen baru atau sintesis protein.
Kelompok Fungsional dari Sitokin
4ntuk pembahasan kita, kami mengelompokkan sitokin menjadi tiga kelompok fungsional utama berdasarkan kerja biologis utama mereka8 &. &ediator dan regulator dari imunitas innate dihasilkan terutama oleh fagosit mononuklear sebagai respon untuk agen infeksius. Produk bakteri, misanya lipopolisakarida $PS", dan produk virus, misalnya N+ rantai ganda, se)ara langsung merangsang makrofag untukm ensekresi sitokin ini sebagai bagian dari imunitas innate. Sitokin yang sama dapat juga disekresi oleh makrofag yang diaktivasi oleh se ! yang dirangsang oleh antigen misalnya sebagai bagian dari imunitas adaptif yang diperantarai oleh sel". Sebagian besar anggota dari kelompok sitokin ini bekerja pada sel endotelial dan leukosit untuk merangsang reaksi inflamasi dini untuk mikroba, dan beberapa fungsi untuk mengatur respon ini. Sel NK juga memproduksi sitokin selama reaksi imun innate. '. &ediator dan regulator dari imunitas adaptif dihasilkan utamanya oleh limfosit ! sebagai respon untuk pengenalan spesifik dari antigen asing. -eberapa sitokin sel ! berfungsi se)ara primer untuk mengatur pertumbuhan dan diferensiasi dari berbagai populasi limfosit dan dengan demikian memiliki
peranan yang penting dalam fase aktivasi dari respon imun yang bergantung pada sel !. Sitokin lain yang diperoleh dari sel ! mengambil, mengaktivasi, dan mengatur sel efektor yang terspesialisasi, misalnya fagosit mononuklear, neutrofil, dan eosinofil, untuk mengeliminasi antigen pada fase efektor dari respon iimun adaptif. 9. Stimulator dari "ematopoesis dihasilkan oleh sel stromal sumsum tulang, leukosit, dan sel lain, dan merangsang pertumbuhan dan diferensiasi dari leukosit imatur. Pada umumnya, sitokin dari imunitas innate dan adaptif dihasilkan oleh populasi sel yang berbeda dan bekerja pada sel target yang berbeda !abel &&%&". Namun, perbedaan ini tidak absolut karena sitokin yang sama dapat dihasilkan selama reaksi imun innate dan adaptif, dan sitokin yang berbeda dihasilkan selama reaksi tersebut dapat memiliki kerja yang tumpang tindih.
$eseptor dan 'em!erian Sinyal Sitokin
Sebelum kami menjelaskan fungsi dari sitokin individual, berguna untuk menyimpulkan sifat dari reseptor sitokin dan bagaimana mereka mentransduksi sinyal sebagai akibat dari ikatan pada sitokin. Seluruh reseptor sitokin terdiri dari satu atau lebih protein transmembran yang bagian ekstraselularnya bertanggug jawab untuk ikatan sitokin dan bagian sitoplasmiknya bertanggung jawab untuk memulai jalur pemberian sinyal
intraselular.
:alur
pemberian
sinyal
ini
se)ara
umum
diaktivasi
oleh
pengelompokan reseptor yang diinduksi ligan, bersama%sama dengan bagian sitopasmik dari dua atau lebih molekul reseptor dalam proses yang serupa dengan pemberian sinyal oleh reseptor sel ! dan - untuk antigen lihat -ab dan ;". Pengelompokan yang paling luas digunakan untuk reseptor sitokin berdasarkan pada homologi struktural di antara domain ikatan sitokin ekstraselular. (enurut pengelompokan ini, reseptor sitokin dibagi menjadi < famili *ambar &&%9+". •
$eseptor sitokin tipe I , disebut juga reseptor hemopoietin, mengandung satu atau
lebih salinan dari domain dengan dua pasangan yang diawetkan dari residu sistein dan sebuah =S>=S, dimana > merupakan asam amino. eseptor ini umumnya berikatan dengan sitokin yang terlipat ke dalam empat rantai ? heliks. Sifat yang
diawetkan dari reseptor diduga membntuk struktur yang mengikat empat sitokin ? helikal, namun spesivisitas untuk sitokin individual ditentukan dengan residu asam amino yang bervariasi dari satu reseptor ke reseptor yang lain. eseptor ini terdiri dari rantai yag terikat ligan se)ara unik dan satu atau ebih rantai yang mentransduksi sinyal, yang sering digunakan se)ara bersama%sama dengan reseptor untuk sitokin yang berbeda *ambar &&%9-". •
$eseptor sitokin tipe II serupa dengan reseptor tipe # dengan sifat dari dua
domain ektraselular dengan sistein yang diawetkan, namun reseptor tipe ## tidak mengandung bentuk =S=S. eseptor ini mengandung satu rantai polipeptida yang mengikat ligan dan satu rantai yang mentransduksi sinyal. •
-eberapa reseptor sitokin mengandung domain imunoglobulin #g" ektraselular dan oleh karena itu dikelompokkan sebagai anggota dari superfamili Ig. Kelompok reseptor ini mengikat berbagai sitokin yang diberi sinyal oleh mekanisme yang berbeda.
•
$eseptor TNF menjadi bagian famili dari reseptor beberapa dari mereka bukan
reseptor sitokin" dengan domain ekstraselular yang kaya akan sistein yang telah diawetkan. Pada ikatan ligan, reseptor ini mengaktivasi protein intraselular yang berhubungan yang menginduksi apoptosis atau merangsang ekspresi gen, atau keduanya. •
Tuu" reseptor ()"elikal transmem!ran disebut juga reseptor serpentin, karena
domain transmembran mereka tampak seperti ular yang bergerak maju mundur sepanjang membran, dan reseptor yang berpasangan dengan protein, karena jalur sinyal mereka meliputi protein pengikat *!P *". *enom mamalia mengkode berbagi reseptor yang terlibat dalam merangsang lingkungan. Pada sistem imun, anggota dari kelas reseptor ini memediasi respon yang )epat dan smentara dari famili sitokin yang disebut dengan kemokin. eseptor sitokin juga dapat dikelompokkan berdasarkan jalur transduksi sinyal yang mereka aktivasi !abel &&%'". Pengelompokan tersebut akan berhubungan dengan homolog struktural dalam daerah sitoplasmik dari rantai sinya dari reseptor. Pada berbagai kasus, anggota dari famii yang ditentukan engan domain ekstraselular
mengikat jalur transduksi sinyal yang serupa. Kami menjelaskan sifat prinsip dari jalur sinyal yang berbeda saat kami mempertimbangkan sitokin individual. Dengan pendahuluan terhadap sifat yang sama dari sitokin, kami melangkah ke pembahasan mengenai sitokin individua. Kami menyimpulkan setiap bagian dengan sebuah ulasan mengenai peranan sitokin pada respon inang yang sesuai. Sitokin yang &emediasi dan &engatur Imunitas Innate
Komponen penting dari respon imun innate awal terhadap virus dan bakteri merupakan sekresi dari sitokin, yang memediasi berbagai fungsi efektor dari imunitas innate lihat -ab &'". Pada bagian ini, pertama%tama kami menjelaskan sitokin inividual dari imunitas innate
!abel &&%9", dan kemudian kami menyimpulkan bagaimana
fungsi sitokin dalam pertahanan inang dan inflamasi. Satu sitokin, #6N%@, memainkan peranan penting baik pada imunitas innate maupun adaptifA ini dibahas lebih lanjut pada bab ini.
Tumor Necrosis Factor (TNF)
TNF merupakan mediator utama dari respon inflamasi akut pada !akteri gram negatif dan mikro!a infeksius lain dan !ertanggung awa! untuk !er!agai komplikasi sistemik dari infeksi yang para" . !N6 disebut juga dengan !N6%? untuk
alasan historis dan untuk membedakan dengan !N6%B yang berhubungan erat, atau limfotoksin". !N6 pada mulanya diidentifikasi dan juga diberi nama" sebagai substansi yang berada dalam serum dari hewan yang diterapi dengan endotoksin bakterial lipopolisakarida, atau $PS" yang menyebabkan nekrosis dari tumor in vivo. Seperti yang akan kita bahas lebih lanjut, efek ini disebabkan oleh komplikasi patologis dari konsentrasi !N6 yang tinggi.
Produksi, Struktur, Reseptor Sum!er selular utama dari TNF adala" fagosit mononuklear yang diakti#asi ,
meskipun sel ! yang dirangsang oleh antigen, sel NK, dan sel mast dapat juga mensekresi protein ini. angsangan yang paling kuat untuk meningkatkan produksi !N6 oleh makrofag adalah $PS, dan sejumlah besar dari sitokin ini dapat dihasilkan pada infeksi
oleh bakteri gram negatif, yang melepaskan $PS. #6N%@, diproduksi oleh sel ! dan sel NK, menambah sintesis !N6 dengan makrofag yang dirangsang oleh $PS. Pada fagosit mononuklear, !N6 disintesis sebagai protein membran tipe ## nonglikosilasi, dengan terminus amino intraselular dan terminus karboksil ekstraselular besar. !N6 membran diekspresikan sebagai homotrimer dan dapat terikat dengan satu tipe dari reseptor !N6 !N6%##". -entuk membran dari !N6 dipe)ah oleh metaloproteinase yang berhubungan denngan membran, melepaskan sebuah polipeptida &0%kD. !iga dari rantai polipeptida ini berpolimerisasi untuk membentuk protein !N6 sirkulasi 2 disebut 2>2& hingga 2>23" telah diidentifikasi, dan daftar ini hampir pasti tidak lengkap *ambar &&%3". eseptor kemokin ditunjukkan pada leukosit, dengan jumah perbedaan terbesar reseptor kemokin tampak pada sel !. eseptor meningkatkan spesifisitas yang tumpang tindih untuk kemokin dalam masing%masing subfamili, dan pola dari ekspresi selular dari respstor menentukan sel tipe mana yang berespon terhadap kemokin yang mana. Seluruh reseptor kemokin memiliki struktur yang khas dengan tujuh domain ?%helikal transmembran. Sifat ini tampak pada reseptor lain yang berpasangan dengan protein pengikat trimetrik guanosin trifosfat *!P" Protein *", dan reseptor tersebut termasuk dalam famili dari reseptor yang berpasangan dengan protein * *P2". -ila diikat dengan ligan, reseptor ini berperan sebagai protein penukar *!P, mengkatalis penggantian dari guoanosin difosfat *DP" yang terikat oleh *!P. -entuk yang berhubungan dengan *!P dari protein * ini dapat mengaktivasi berbagai en7im selular, termasuk beberapa yang merangsang pergerakan selular. eseptor kemokin dapat dengan segera diturunkan dengan paparan pada kemokin, dan ini merupakan mekanisme untuk mengakhiri respon. -eberapa reseptor kemokin tertentu, misalnya 22< dan 2>2C, berperan sebagai koreseptor untuk virus imunodefisiensi manusia 1#" lihat -ab '/". -eberapa limfosit ! yang diaktivasi mensekresi kemokin yang terikat pada 22< dan menghambat infeksi dengan 1# melalui persaingan dengan virus.
Aksi Biologis
Kemokin ditemukan berdasarkan aktivitas mereka sebagai kemoatraktan leukosit, namun saat ini kita mengetahui bahwa merreka memerankan berbagai fungsi penting di dalam sistem imun dan sistem yang lain. •
Kemokin merekrut sel dari perta"anan inang menuu daera" infeksi .
ekrutmen leukosit merupakan hasil dari beberapa aksi berkelanjutan dari kemokin pada sel ini. Kemokin yang ditunjukkan pada sel endotelial yang terikat pada aktivitas heparan pada leukosit berperan pada endotelium dan meningkatkan afinitas dari integrin leukosit untuk ligan mereka lihat -ab 3, *ambar 3%&&". $angkah dari aktivasi integrin ini penting untuk perlekatan kuat dari leukosit pada endotelium, seperti pada permulaan dari migrasi berkelanjutan menuju jaringan ekstravaskular. Perlu diingat bahwa ekspresi rangsangan dari !N6 dan #$%& dari ligan integrin dari endotelium dan kemudian dua sitokin dan kemokin ini berperan se)ara bersamaan dalam proses dari migrasi leukosit. Kemokin menginduksi pergerakan dari leukosit dan migrasi mereka menuju gradien kimiawi dari sitokin dengan merangsang polimerisasi perubahan dan depolimerisasi dari filamen aktin. Kemokin yang berbeda berperan dalam sel yang berbeda dan kemudian mengatur sifat dari infiltrat inflamasi. (isalnya, kemokin 2>2 #$% lebih utama merekrut neutrofil, dan kemokin 22 eotaksin merekrut eosinofil. •
Kemokin mengatur lalu lintas dari limfosit dan leukosit lain melalui aringan limfoid perifer . -eberapa dari penemuan yang paling mengejutkan mengenai
kemokin adalah peranan mereka dalam migrasi normal dari sel imun ke dlam organ limfoid. Pada -ab ', kami menyebutkan peran dari kemokin yang berbeda dalam meningkatkan migrasi dari sel !, sel -, dan sel dendritik pada daerah yang berbeda dari organ limfoid perifer lihat *ambar '%&&, -ab '". -erbagai kemokin juga meningkatkan migrasi dari sel efektor dan sel ! memory yang telah diaktivasi sebelumnya pada jaringan non limfoid, termasuk organ mukosa dan kulit. Selektivitas dari tipe sel yang berbeda untuk jaringan yang berbeda bergantung pada perluasan yang luas dan reseptor kemokin yang mana yang ditunjukkan pada tipe sel. •
kemokin juga terlibat dalam perkembangan dari organ nonlimfoid yang berma)am%ma)am. !ikus yang kekurangan reseptor 2>2C memiliki defek fatal
dalam perkembangan dari jantung dan otak ke)il. Peran dari kemokin ini tidak diperkirakan dan meningkatkan kemungkinan dari yang lain seperti yang belum fungsi ditemukan dalam morfogenesis.
Interleukin */ +I,)*/Interleukin */ meupakan mediator utama untuk respon imun innate awal pada mikro!a intraselular dan ini merupakan induser kun.i dari imunitas yang dimediasi ole" sel% respon imun adaptif untuk mikro!a ini . #$%&' pada awalnya
diidentifikasi sebagai aktivator dari fungsi sel NK sitolitik, namun kerja yang paling penting adalah untuk merangsang produksi #6N%@ oleh sel ! sebagaimana oleh sel NK. #$%&' terdapat sbagai heterodimer yang berhubungan dengnan disulfida dari sub unit 9
View more...
Comments