Sistem Terdistribusi - Name Service

March 23, 2019 | Author: Dina Amriyani Hasibuan | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Sistem Terdistribusi - Name Service...

Description

SISTEM TERDISTRIBUSI

NAME SERVICE

RAHMAT SALEH HSB RAISSA ADITYA RAHAYU RIBKA BR. GINTING DINA AMRIYANI HSB ERJAN FIKRY ANTARI EMIR SATRIA HASIBUAN ADYA ZIZWAN PUTRA SITA SARTIKA

(111421046) (111421072) (121421006) (121421017) (121421025) (121421034) (121421029) (121421013)

PROGRAM STUDI S1 EKSTENSI ILMU KOMPUTER FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS SUMATERA UTARA MEDAN 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini yang alhamdulillah tepat pada waktunya yang berjudul “NAME SERVICE” Makalah ini berisikan tentang informasi Pengertian NAME Pengertian  NAME SERVICE atau yang lebih khususnya membahas penerapan Name Service dalam Sistem Terdistribusi. Diharapkan Makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang  Name Service. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT senantiasa meridhai segala usaha kita. Amin.

Medan, 14 November 2012

Penyusun

NAME SERVICE

Pendahuluan

 Nama = string digunakan untuk mengidentifikasi objek ( file, komputer, orang,  proses, objek).  Name Service dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan  penamaan yang berfungsi untuk menyimpan naming context , yaitu sehimpunan keterkaitan antara nama dan atribut objek ( binding), seperti user , komputer, services, dan remote object, t ugasnya untuk me-resolve nama.

Pengaksesan resource pada sistem terdistribusi terdistr ibusi yang memerlukan: i. ii. iii.

 Nama resource (untuk pemanggilan), Alamat (lokasi resource tersebut), Rute (bagaimana mencapai lokasi tersebut).

 Name Service memiliki konsentrasi pada aspek penamaan, dan pemetaan

antara nama & alamat, bukan pada masalah rute, yang dibahas di Jaringan Komputer.  Resource  Resource yang dipakai dalam  Name Service Service adalah: komputer, layanan, remote object , berkas, pemakai.

Konsep Penamaan

1. Tekstual nama (dibaca manusia) -Digunakan untuk mengidentifikasi layanan individu, orang • alamat email: handrizal@ usu.ac.id  • URL: www.google.com - Atau kelompok orang atau benda • mailing list: [email protected] • email domain (jika ada beberapa mail exchanger )

2.  Numeric alamat (mengidentifikasi lokasi obyek) - Mencari sumber daya individu, misalnya 193.206.186.100 193.206.186.100 (alamat IP I P host) - Kasus khusus: alamat a lamat kelompok, misalnya multicast  dan broadcast alamat: Multicast IP, Ethernet

3. Obyek pengidentifikasi - "Murni" nama (pola bit), biasanya numerik dan besar  • tidak pernah digunakan kembali (termasuk  (t ermasuk timestamp) • digunakan untuk keperluan identifikasi

Tidak ada perbedaan nyata antara nama dan alamat. Keduanya harus mendongak  untuk memperoleh tingkat rendah data atau resolusi nama.

Contoh naming pada aplikasi sistem terdistribusi: a.  file system system - Nama file peta ke file  b. RMI registri - Mengikat objek remote ke nama simbolik  c. DNS ( Domain Name Service Service) - Nama domain peta ke alamat IP -. URL untuk mengakses suatu halaman web. - Terukur, dapat menangani perubahan d. X.500/LDAP X.500/LDAP layanan direktori direkto ri - Nama memetakan seseorang untuk alamat email, nomor telepon e. Alamat e-mail utk komunikasi antar pemakai pe makai..

Tujuan dari Penamaan

1. Identifikasi 2. Seorang pemakai menginginkan obyek/layanan A, bukan obyek/layanan B. 3. Memungkinkan terjadinya sharing 4. Lebih dari satu pemakai dapat mengindentifikasikan resource dengan nama yang sesuai (tidak harus nama yang yang sama). 5. Memungkinkan location independence ( File dapat dipindahkan tanpa  penggantian nama) 6. Perubahan lokasi tidak menuntut perubahan nama, asalkan lokasi tidak  menjadi bagian dari nama resource tsb. 7. Memberikan kemampuan keamanan (security) 8. Jika sebuah nama dipilih secara acak dari himpunan besar  interger , maka nama tsb hanya bisa diketahui dari legitimate source , bukan dari menebak. Jadi jika seseorang mengetahui nama obyek tersebut, maka dia memang diberi tahu, karena sulit sekali menebak nama t ersebut.

Dalam rangka memenuhi kebutuhan tersebut, sebuah name server  setidaknya dapat menerapkan mekanisme berikut:

Partitioning



Tidak ada satu name server  yang dapat menyimpan seluruh nama dan atribut untuk seluruh jaringan.



Data nama dipartisi berdasarkan domain .

Replication



Sebuah domain biasanya memiliki lebih dari satu name server 



Untuk meningkatkan availability dan performance  performance

Caching



Sebuah name server  dapat melakukan mekanisme caching terhadap data nama dari name server  lain.



Hal ini dilakukan untuk mencegah operasi permintaan sama berulangulang.

Contoh Penamaan yang memberikan kemampuan keamanan

 Nama dipilih secara acak dari 128 bit integer, maka ada sekitar 3 x 1038 nama yang berbeda. Jika sekumpulan obyek membutuhkan nama yang unik, dan digenerate 1 juta dalam 1 detik selama 100 tahun, maka pada akhirnya akan ada

sekitar 3 x 1015 obyek (nama). Proporsi nama yang dipakai, jauh lebih kecil dari keseluruhan nama yang tersedia. Probabilitas benar dalam menebak nama obyek  tersebut adalah 1:1023. Jika dalam dalam 1 detik dilakukan 1 juta tebakan, maka diperlukan sekitar 1010 tahun untuk menebak nama yang benar.

• Pure name : nama yang tidak perlu di terjemahkan, karena pada nama tersebut sudah menunjuk alamat objek langsung. Contoh : IP • non-pure name : dalam nama mengandung suatu informasi (misalnya atribut) tentang suatu objek. Contoh : URL, alamat email, X.500 Directory Service, IOR  ( Interoperability  Interoperability Object Object Reference Reference ).

Name Resolution, Binding, Attributes



 Name resolution resolution:

 –   Nama ditranslasikan ke data tentang resource/object  tersebut. 

 Binding:

 –  Asosiasi atau gabungan antara nama & obyek.  –  Biasanya nama diikat (bound ) ke attributes dari suatu obyek o byek..



 Address:  Address: atribut kunci dari sebuah entitas dalam sistem terdistribusi



 Attribute:

 –   Nilai suatu object property . Contoh: • DNS : memetakan dari nama ke atribut atr ibut alamat IP host

• X.500 : memetakan suatu nama seseorang ke beberapa atribut, seperti email, telepon, dan sebagainya.

• CORBA  Naming Service yang memetakan nama remote objek ke remote object  reference

Composed Naming Domains to access a resource from a URL

UR http://www.cdk3.net:8888/WebExamples/earth.ht DNS

R esolution esolution via DNS DNS

R esource esource ID (IP number, number, port number, number, 55.55.55.5 888

WebExamples/earth.ht

R esolution esolution via ARP

Web Web

Network 2:60:8c:2:b0:5 Socke URL (Uniform Resource Locator ) merupakan suatu tipe khusus URI ( Uniform ). Tipe lainnya adalah URN ( Uniform Resource Name). Ide  Resource  Resource Identifier ). dengan adanya URN adalah user  dapat melakukan query berdasar URN untuk 

mendapatkan URL objek. URC ( Uniform Resource Characteristics ) merupakan subset dari URN untuk mendeskripsikan suatu sesumber Web dengan suatu atribut, contoh 'author=budsus', 'keywords=sister,...'

Contoh bentuk URL • Pada RFC 1738, penamaan dengan URL dapat mendukung beberapa protokol  berikut :

"http://" host [ ":" port] ["/" [ "/" path] [ "?" search] "ftp://" [user ":" password "@" host] [":" port] *[ "/" directoryname] [ "/" filename]

Contoh Bentuk URN • urn:nameSpace:nameSpace-specificName.

• Contoh : urn:ISBN:0-201-62433 urn:ISBN:0-201-62433-8 -8 • Contoh : urn:dcs:gormenghast.ac.uk:TR2000-56 urn:dcs:gormenghast.ac.uk:TR2000-56

Jenis Nama



User names:

 –  Dibuat oleh pemakai (user).  –  Merujuk pada suatu obyek o byek atau layanan.  –  Terdiri dari strings of characters.  –  Contoh: hp201 untuk pencetak, ~bettyp/tmp/test.c untuk berkas.



System names:  –  Terdiri dari bit string.  –   Internal untuk sistem, tidak ditujukan untuk manusia.  –  Lebih compact  dari user names, sehingga dapat dibandingkan dan lebih efisien.

Struktur Nama



Primitive/flat names (Unique Identifiers = UIDs)

 –  Tanpa struktur internal , hanya string of bits.  –  Digunakan utk perbandingan dengan UID lain.  –  Tidak membawa informasi lain: pure names names.  –  Sangat berguna dan banyak digunakan karena: •  Location & application application independent  independent , sehingga tidak  menjadi masalah bagi mobilitas o byek. •

Seragam, fixed size.



Compact : mudah disimpan, di- pass, & jika cukup besar 

menjadi sulit ditebak . 

Partitioned Names (PN)

 –  Komposisi dari beberapa nama primitif, biasanya disusun secara hirarkis.  –  Contoh: telaga.cs.ui.ac.id, /cs/docs/akademik/SisDis/naming.ppt.  –  Membawa informasi: impure names.  –  Biasanya tidak secara unik mengidentifikasikan obyek, beberapa nama bisa dipetakan ke satu obyek (misalnya UNIX file links). 

 Descriptive  Descriptive names (DN)

 –  Daftar atribut yang secara bersama-sama mengidentifikasikan obyek secara unik.  –  Membawa informasi: impure names.  –  DN adalah superset dari PN.

 –  OSI X.500 directory service. •  Directory  Directory Information Information Tree (DIT) X.500 name tree •  Directory  Directory Information Information Base (DIB) (DIB) : 

The entire directory structure, including the data associated with the nodes.

Name Contexts



 Nama selalu diasosiasikan dengan konteks, yang mendefinisikan di mana nama tersebut valid .



Ada 2 macam konteks:  –  Universal context : •

Di manapun nama digunakan, nama di- resolved  dengan cara yang sama.



Dapat disalin dari mesin ke mesin dengan de ngan bebas.



Contoh: http://www.cs.ui.ac.id/index.html htt p://www.cs.ui.ac.id/index.html..

 –   Relative context  context : •

Context dependent .



Contoh: ‘a/b/c’, ‘b/c’

resolvable  pada

konteks

‘a’.

Sedangkan pada node yang berbeda, ‘a/b/c’ dapat merujuk   pada hal yang berbeda pula.

Apakah yang Diharapkan dari Fasilitas Penamaan



Efisien, karena fasilitas penamaan merupakan dasar pada sistem terdistribusi dan digunakan secara terus ter us menerus.



Terdistribusi. Jika UIDs dibangkitkan oleh centralized generator , maka akan terjadi:  –   Bottleneck .  –   Node tempat generator  tersebut mengalami kegagalan.



Tampak seperti global space, tidak tergantung konektifitas, topologi, dan lokasi obyek.



Mendukung

pemetaan

1:many

antara

nama

&

obyek,

untuk 

memungkinkan multicast. 

Mendukung dynamic relocation of  objects, jika obyek/proses potensial untuk  mobile (berpindah-pindah). Jadi diperlukan dynamic binding antara nama & alamat, juga antara alamat & rute.



Memungkinkan local aliases , sehingga pemakai dapat mengekspresikan interpretasi semantik mereka terhadap suatu obyek. Tentu saja diperlukan  pemetaan antara aliases dan full names.

Lokasi Resource

 Lokasi Resource harus memiliki Broadcast  ke semua name servers, yang berarti

 berfungsi melaporkan seluruh response (positif & negatif) yang kemudian lalu lintas menjadi sibuk. Lokasi resource hanya melaporkan positive  positive response response. •  Nama unik merupakan keharusan. keharusan. • Tidak scalable : Masih bisa ditolerir untuk LAN

Name lists

Client

Client

Name Agent

Name Agent

Network

Name Server 

Client

Name Server 

 Name Lists terdiri dari 2 komponen yaitu yaitu 

 Name agents:

 per  client  atau 1 name agent   Name agents berada di client , bisa 1 name agent  per  digunakan oleh beberapa clients.  Name agents menjadi perantara antara client  dan name server . Contoh: resolver pada Domain Name Service (DNS). 

 Name servers servers.  Name agents menggunakan basis data terdistribusi yang terdiri dari tuples

. Contoh atribut: jika resource adalah  printer , maka atribut dapat menyatakan apakah obyek dapat melakukan pencetakan  postcripts  postcripts atau tidak.

Fungsi Name Agents

Fungsi Name Agents memastikan bahwa lokasi name servers terlihat transparan  bagi client programs (menyembunyikan lokasi name server ). ). Fungsi Name Agents ‘Berbicara’ dalam protokol komunikasi yang dimengerti name server .  Name  Agents mengetahui bagaimana name space diatur, sehingga tahu ke mana suatu request  harus dikirim untuk memperoleh informasi lokasi, juga untuk melakukan

negosiasi kompabilitias atau availability sumber daya ( resource), berdasarkan atribut.

Name Servers

 Name Servers menyimpan pemetaan nama ke alamat untuk setiap obyek dalam

sistem, contohnya melalui tuples . Hal penting yang harus dimiliki:  Availability  Availability ,  Resilience  Resilience to failure, Konsistensi, Kecepatan menerima pengaruh perubahan name lists, Kemudahan mengkompilasi list of  objects (resources).

Beberapa bentuk  Name  Name List : 

Tersentralisasi.



Tereplikasi penuh.



Tereplikasi sebagian (menggunakan cache).

 Name List

- Tersentralisasi

Adalah Name list yang berada pada satu mesin. 

Kelebihan:  – 

Layanan cukup dilakukan dengan melihat name lists.

 – 

Waktu yang dibutuhkan antara registrasi obyek & saat obyek tsb dapat diakses, sangat singkat.

 –  

Mudah untuk memperoleh daftar obyek aktif.

Kekurangan:

 –  Poor resilience : jika node crash, terjadilah malapetaka.  –  Kemacetan (congestion ) membatasi availability .

Name List - Tereplikasi Penuh

Digunakan untuk mengatasi kekurangan name list tersentralisasi.



Masalah:

 –  WRITE: • Untuk menjaga konsistensi, jika name list  direplikasi, maka setiap

 perubahan harus terefleksi di semua copy. • Bagaimana jika saat perubahan dicatat, ada sebagian replika yang tidak 

dapat dihubungi ( link or node failures )?  –  READ: • Bagaimana jika informasi yang diperoleh ternyata sudah usang, atau ada

 beberapa replika yang tidak dapat diakses?



Solusi:

 –  Sebuah name server  dipilih sebagai master , dan selalu merefleksikan secara akurat state of the world .  –   Name servers lainnya bertindak sbg pemberi petunjuk ( hint ), ), yang belum tentu benar.  –  Propagasi informasi antara master dan replika dilakukan saat ‘sepi’.



Diperlukan beberapa asumsi, yaitu:

 –  Data penamaan tidak sering berubah, sehingga ketidakkonsistenan relatif   jarang terjadi. Tergantung dari aplikasi, cukup akurat untuk  mail system tapi tidak untuk sistem s istem berbasis obyek yang sangat dinamis.  –  Jika dipakai data yang usang, maka akan terjadi error  yang dapat diatasi. Contoh: Buku telepon yang memuat no telp yang tidak terpakai lagi. Error & penanganannya?

 –  Tidak ada masalah jika dipakai data usang. Contoh: forward pada alamat e-mail yang lama.



Kelebihan:

 –  Tidak perlu suatu central name server, di mana seluruh station tergantung  pada name server tsb.  –  Masih relatif mudah memperoleh daftar obyek dalam suatu jaringan, di mana suatu name list  berisi informasi yang dibutuhkan d ibutuhkan..  –   Availability  Availability meningkat, shg lokasi obyek dapat ditemukan lebih cepat dari name list tersentralisasi. 

Kekurangan:

 –  Menggunakan lebih banyak memori.  –  Potensial timbul masalah ket idakkonsistenan. idakkonsistenan.  –  Pada beberapa jaringan, broadcast packet ke replika sangat meningkatkan overhead  jaringan.

Name Server - Tereplikasi Sebagian

 Name Server  Server  yang tereplikasi sebagian adalah sebagian name lists disimpan dalam

), yang cache setiap mesin. Hal ini memerlukan mekanisme petunjuk ( hint ),  biasanya benar. Tidak ada master copy, sehingga dapat timbul masalah yaitu seberapa besar cache atau menekah nama yang harus dihapus dari cache untuk  menjaga konsistensi.

 Name Server  - Tereplikasi Sebagian biasanya umum digunakan pada

sistem berbasis obyek. UID juga merupakan nama obyek. Petunjuk lokasi disimpan dalam nama tersebut, untuk menghindari seringnya berkonsultasi dengan name server . Petunjuk dari  Name Server  - Tereplikasi Sebagian harus dapat diandalkan. Jika sebuah obyek berpindah, maka setiap reference harus diubah satu persatu.

Name Resolution

Yaitu diberikan nama obyek, lalu temukan te mukan obyek tersebut. Simpan semua nama di setiap name server . Partisi basis data penamaan (naming database) dapat dilakukan berdasarkan: 

Algoritma:

 –  Tergantung dari nilai sebuah fungsi hash.  –  Tidak tergantung pada struktur dan lokasi obyek. 

Sintaks:

 –  Contoh: telaga.cs.ui.ac.id. 

Atribut.

 –  Proxy dapat menyimpan pointer migrasi suatu obyek.

Non-recursive and Recursive

Server-controlled Navigation

NS2

NS2 2

2 1

1

NS1

clien 4

clien 3

4

3

NS1

5 NS3

NS3

Non-recursive server-controlled

Recursive server-controlled

A name server NS1 communicates with other name servers on behalf of a client

Rekursif 

Agen

N.S.

N.S.

N.S.

Adalah aktifitas berpindah dari server  ke server , shg nama selalu di- resolve dalam konteks yang baru.  Multiple servers transparan bagi name agent .  Agent  tidak  sibuk. Servers harus menyimpan return address untuk setiap outgoing lookup, dan secara keseluruhan bekerja keras.

Iterative Navigation

NS2 2 Clien

1

NS1

Name servers

3 NS3

A client iterativ iteratively ely contacts contacts name name servers servers NS1– NS 1–NS NS3 3 in order to resolve a name

 Agent  tetap

memegang

kendali

proses

resolusi

sebuah

nama.

Server 

mengembalikan status resolusi dan alamat server  yang harus dihubungi selanjutnya. Agent bekerja lebih keras dari cara pert ama, dan perlu sedikit pintar.

Transitive Navigation

N.S. Agen

N.S. N.S.

Transitive Navigation hampir sama dengan resolusi rekursif.  Return address dari agent  diteruskan oleh server, sehingga jika informasi lokasi obyek ditemukan,

informasi tersebut langsung diteruskan ke agent . Kelebihannya berkurangnya  pengiriman pesan, server  tidak perlu menyimpan status on going Kekurangannya adalah pengirim tidak menerima ACK.

resolution .

KESIMPULAN

Dalam sistem terdistribusi, nama digunakan untuk menunjuk ke suatu sesumber  yang beragam dan tersebar seperti komputer, layanan (services ),  file, remote object, use.

 Nama memfasilitasi • komunikasi : nama domain sebagai bagian dari email • resource sharing : nama domain internet.

Proses tidak dapat mengakses suatu sesumber, jika sesumber  tersebut tidak diberi nama. Kebutuhan akan penamaan tersebut memicu munculnya layanan penamaan ( Naming Services Services ) yang menyediakan mekanisme dan struktur penamaan objek itu sendiri. Contoh : DNS (Domain Name Service), dan juga kebutuhan untuk pencarian objek berdasar nama dan juga atribut objek  itu sendiri ( Directory Service Service).

Suatu nama akan diterjemahkan ke dalam suatu data tentang sesumber atau objek yang dimaksudkan. Gabungan antara objek dan nama disebut binding.  Name Service dalam Sistem Terdistribusi merupakan layanan penamaan

yang berfungsi untuk menyimpan naming context , yaitu sehimpunan keterkaitan antara nama dan atribut objek (binding), seperti user , komputer, services dan remote object , tugasnya untuk me- resolve nama.  Name Service Service memiliki

konsentrasi pada aspek penamaan, dan pemetaan antara nama & alamat, bukan  pada masalah rute, yg dibahas di Jaringan Komputer. Komputer.

 Resource  Resource yang dipakai dalam  Name Service adalah: komputer,

layanan, remote object , berkas, pemakai. Contoh naming pada aplikasi sistem terdistribusi: URL untuk mengakses suatu halaman web dan Alamat e-mail utk  komunikasi antar pemakai.

DAFTAR PUSTAKA

http://iwan.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/22157/6_Name+Service.pdf  Diakses 13 November 2012

http://blogerahman.staff.unisbank.ac.id/files/2011/07/Sist-Terdistribusi-AntonPres10.pdf  Diakses 13 November 2012

http://sitialiyah.staff.gunadarma.ac.id/Downloads/files/11437/week8+NameServic e.pdf  Diakses 13 November 2012

http://wiwied.staff.gunadarma.ac.id  Diakses 13 November 2012

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF