Sistem Kontrol VVT (Materi New Step 1) PDF
August 24, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Sistem Kontrol VVT (Materi New Step 1) PDF...
Description
Deskripsi
Deskripsi
ETCS-i
Mayoritas sistem kontrol mesin dilengkapi dengan sistem berikut, walaupun ada perbedaan, selain sistem EFI, ESA dan ISC. Semua sistem ini dikontrol oleh ECU mesin. ETCS-i (Electronic Throttle Control System-intelligent) VVT-i (Variable Valve Timing-intelligent) VVTL-i (Variable Valve Timing and Lift-intelligent) Sistem kontrol sensor oksigen/pemanas sensor rasio udara-bahan bakar
Throttle body Throttle valve
Accelerator pedal pedal position sensor Engine ECU
•
Throttle control motor
• •
Lock pin
VVT-i
•
Sistem kontrol A/C Kontrol kipas pendingin ACIS (Acoustic Control Induction Induction System) Sistem kontrol AI (Air Injection)/sistem kontrol AS (Air Suction) Sistem kontrol emisi penguapan Sistem kontrol intake udara Penilaian oktan bahan bakar Sistem kontrol ECT OD cut-off Sistem kontrol EGR cut-off T-VIS (Toyota-Variable Induction System) Sistem SCV (Swirl Control Valve) Sistem kontrol tekanan turbocharger Sistem kontrol supercharger Sistem kontrol EHPS (Electro-Hydraulic Power
• •
Intake camshaft Housing
•
Vane (fixed on Intake camshaft)
•
ACIS
VVTL-i High-speed cam
•
Front
Intake air control valve
• • •
•
Low-and mediumspeed cam
• • • • •
Actuator
Steering)
ETCS-i (Electronic Throttle Control System-intelligent)
Deskripsi
Throttle body Throttle valve
(1/1)
Throttle position sensor
Accelerator pedal pedal position sensor Throttle control motor
ETCS-i (Electronic Throttle Control System-intelligent) adalah sistem yang menggunakan komputer untuk mengontrol bukaan throttle valve throttle valve secara secara elektronik. Bukaan throttle valve throttle valve konvensional konvensional dikontrol langsung dengan kabel dari pedal gas ke throttle valve throttle valve untuk untuk buka dan tutup. Pada sistem ini, kabel dihilangkan, dan ECU mesin menggunakan motor kontrol throttle untuk mengatur sudut bukaan ke jumlah optimal sebagai respon kepada tingkat diangkatnya pedal gas. Sebagai tambahan, sudut bukaan pedal gas dideteksi oleh accelerator pedal position sensor, dan sudut bukaan throttle valve dideteksi oleh throttle position throttle position sensor . Sistem ETCS-i terdiri dari accelerator pedal position sensor, ECU mesin dan throttle body throttle body.. Throttle hrottle body body memiliki throttle body throttle body,, motor kontrol throttle, kontrol throttle, throttle position throttle position sensor dan dan komponen lain. (1/1)
Engine ECU
Various signals
-1-
Konstruksi dan Cara Kerja
Throttle control motor
Throttle valve
Konstruksi throttle body throttle body dan dan cara kerja Pada gambar, throttle body throttle body terdiri dari throttle valve,, sensor posisi yang mendeteksi bukaan valve katup, motor kontrol yang membuka dan menutup katup, dan pegas pem pembalik balik yang mengembalikan katup ke posisi yang ditentukan. Motor throttle menggunakan motor DC yang memiliki respon bagus dan mengkonsumsi sedikit daya. ECU mesin mengontrol jumlah dan arah arus yang mengalir ke kontrol motor, memutar atau menahan motor, dan membuka atau menutup katup melalui pegas reduksi. Bu Bukaan katup aktual dideteksi oleh throttle position sensor, dan ini dikirim kembali ke ECU mesin. Saat arus tidak mengalir ke motor, pegas pem pembalik balik membuka katup ke posisi yan yang ditentukan (kira-kira 7°). Tetapi, selama idling idling,, katup lebih tertutup dibanding posisi yang ditentukan ini.
Reduction gears Throttle return spring
Throttle position sensor
PETUNJUK:: PETUNJUK •
•
-2-
Saat ECU mesin mendeteksi kerusakan, ia menyalakan lampu indikator kerusakan dalam meter kombinasi sementara memutus daya daya ke motor, tetapi karena throttle valve throttle valve dibuka dibuka ke kira-kira 7°, kendaraan masih bisa dikendarai ke lokasi yang aman. Model awal dengan ETCS-i menggunakan magnetic clutch antara clutch antara motor dan throttle valve throttle valve,, yang dapat digunakan untuk menghubungkan dan memutus hubungan dari motor. (1/1)
Kontrol ETCS-i mengontrol sudut bukaan throttle valve ke valve ke nilai optimal sesuai dengan tingkat diangkatnya pedal gas.
1. Normal-mode control, Power-mode control and Snow-mode control
1. Kontrol mode normal, kontrol mode power, kontrol mode bersalju. Pada dasarnya, mode normal digunakan, tapi switch kontrol dapat digunakan untuk berpindah ke mode lainnya. Kontrol mode normal
Power-mode e l e v g l a n v a
•
Normal-mode
l e g n t t i o n r e h p T o
•
Snow-mode
Accelerator pedal pedal depressed angle
•
Conceptual diagram
Ini adalah kontrol dasar yangdan menjaga keseimbangan antara pengoperasian yang mudah berkendara yang lancar. Kontrol mode bersalju Kontrol ini menjaga bukaan katup lebih kecil dari pada mode normal untuk mencegah slip saat berkendara di jalan licin, seperti jalan bersalju. Kontrol mode power Pada mode ini katup dibuka lebih lebar daripada mode normal. Karena itu, ini memungkinkan respon yang lebih langsung terhadap pengoperasian pedal gas dan kemampuan berkendara yang lebih baik dibanding pada mode normal. Mode ini hanya terdapat pada beberapa model. (1/4)
2. Torque activa activated ted po power wer tra train in control control Kontrol ini membuat bukaan throttle valve throttle valve lebih lebih kecil atau besar daripada sudut pengangkatan pedal gas untuk mendapatkan akselerasi yang mulus. Gambar menunjukkan saat pedal gas ditahan pada posisi pengangkatan tertentu. Untuk model tanpa kontrol ini, katup dibuka hampir seirama dengan gerakan pedal gas, yang untuk waktu yang singkat, menyebabkan longitudinal G kendaraan naik dengan cepat dan berangsur-angsur turun. Dibandingkan dengan ini, pada model dengan kontrol ini, throttle valve throttle valve dibuka dibuka berangsur agar longitudinal G kendaraan berlanjut untuk waktu yang lama untuk
2. Torque activated power train control
: with Control : without Control
Vehicle’s longitudinal G 0
Time
Throttle valve opening angle
mendapatkan akselerasi yang mulus.
0
Accelerator pedal depressed angle
Constant opening 0
-3-
(2/4)
3. Kontrol lain (1) Kontrol Idle speed Ini mengontrol throttle valve throttle valve pada pada sisi menutup untuk menjaga idle speed yang speed yang ideal. (2) Kontrol shift shock reduction Kontrol ini mengurangi sudut bukaan throttle valve throttle valve dan dan menurunkan torque mesin secara simultan dengan kontrol ECT(Electronically Controlled Transmission) saat transmisi otomatis berpindah untuk menghindari shift shock. (3) Kontrol TRAC TRAC (Traction Control) throttle Apabila Apabil a sl slip yang berlebihan dihasilkan oleh setir, sebagai bagian dari sistem TRAC, sinyal permintaan dari skid control ECU akan menutup throttle valve throttle valve untuk untuk mengurangi daya agar kendaraan tetap stabil dan menjaga daya dorong kendaraan. (4) Kontrol koordinasi VSC (Vehicle Skid Control) Ia mengontrol sudut bukaan throttle valve throttle valve menggunakan menggunakan kontrol yang tergabung dengan tergabung dengan skid control ECU untuk mendapatkan efek maksimum dari kontrol sistem VSC. (5) Cruise Cruise c control ontrol Pada cruise control konvensional, ECU cruise control membuka dan menutup throttle t hrottle valve valve melalui melalui aktuator dan kabel cruise control. Tetapi dengan ETCS-i, ECU mesin, yang memiliki ECU cruise control terintegrasi, langsung mengontrol sudut bukaan throttle valve melalui motor kontrol throttle untuk melakukan operasi cruise control. (3/4)
4. Fail-safe Apabila ECU mesin mendeteksi kerusakan dalam sist sistem ETCS-i, ia akan menyalakan lampu indikator kerusakan pada meter kombinasi untuk memberitahu pengemudi.
•
4. Fail-safe
Accelerator pedal position sensor memiliki memiliki rangkaian sensor untuk dua sistem, utama dan sub. Apabila ada kerusakan pada salah satunya, dan ECU mesin mendeteksi beda tegangan yang tidak normal pada sinyal di antara kedua rangkaian sensor, ECU mesin berpindah mode limp. Pada mode ini rangkaian yang tersisa digunakan untuk mengkalkulasi sudut bukaan pedal gas dan kendaraan melaju dengan bukaan throttle valve throttle valve dibatasi. dibatasi. Dan, apabila ada kerusakan pada kedua rangkaian, ECU mesin menempatkan throttle valve throttle valve pada pada kondisi idle idle. . Pada saat ini, kendaraan hanya dapat di jalankan didalam kisaran idling idling.. Throttle hrottle position position sensor juga juga memiliki rangkaian
•
Injectors
Engine ECU
Igniters
Return spring Open
M
Accelerator pedal pedal position sensor Accelerator pedal pedal
Close Throttle Throttle valve position sensor
Throttle control motor
•
Throttle body
•
-4-
sensor untuk dua sistem, main dan sub.dan Apabila ada kerusakan pada rangkaian sensor, ECU mesin mendeteksi tegangan tidak normal di antara dua rangkaian sensor, ECU mesin memutus arus ke motor kontrol throttle dan pindah ke mode limp. Pada saat ini, bukaan throttle valve throttle valve ditetapkan ditetapkan oleh pegas pem pembalik, balik, dan volume injeksi dan waktu pengapian dikontrol oleh sinyal pedal gas. Output mesin dibatasi, tetapi kendaraan tetap dapat dikendarai. Saat ECU mesin mendeteksi kerusakan sistem motor kontrol throttle, kontrol yang sama dengan kontrol untuk kerusakan throttle position throttle position sensor akan terjadi. (4/4)
Deskripsi
VVT-i (Variable Valve Timing-intelligent)
VVT-i controller
Throttle position sensor
Camshaft position sensor
Engine ECU
Air flow meter
Water temp. sensor
Valve timing dikontrol sebagaimana dijelaskan dibawah.
Camshaft timing oil control valve
Crankshaft position sensor
Crankshaft position sensor
Engine ECU Camshaft timing oil control valve
Target valve timing
Air flow meter
Umumnya, timing valve sudah tetap, tetapi sistem VVT-i menggunakan tekanan hidraulik untuk mengganti rotasi intake camshaft camshaft dan dan mengubah valve timing. Ini memungkinkan untuk meningkatkan output, meningkatkan efisiensi bahan bakar, dan menurunkan tingkat emisi. Sebagaimana tampak pada gambar, sistem ini dirancang dirancang untuk mengontrol valve timing dengan mengubah rotasi intake camshaft dalam kisaran 40° dari sudut crankshaft untuk mendapatkan valve timing yang optimal sesuai dengan kondisi mesin berdasarkan sinyal dari sensor.
Throttle position sensor
Feedback Duty control
Water temp. sensor Camshaft position sensor
Correction Actual valve timing
Vehicle speed signal
Selama suhu rendah, rendah, selama kecepatan rendah dengan beban ringan, ringan, atau selama beban ringan Intake valve timing dim dimundurkan dan overlap katup dikurangi untuk mengurangi blowback gas buangan ke sisi intake. Ini akan menstabilkan kondisi idling idling dan dan meningkatkan efisiensi bahan bakar dan kemampuan starter.
•
Full load performance During low and medium speed at high load
Selama beban medium atau selama kecepatan rendah dan medium pada beban berat berat Intake valve timing dimajukan dan overlap katup ditingkatkan untuk meningkatkan EGR internal dan mengurangi kehilangan pompa. Ini akan meningkatkan kontrol emisi dan efisiensi bahan bakar. Sebagai tambahan, pada saat yang sama waktu penutupan intake valve
•
Engine load
During high speed at high load During medium load
dimajukan untuk mengurangi intake blowback ke sisi intake dan meningkatkan efisiensi volumetrik. Selama kecepatan tinggi pada beban berat berat Intake valve timing dimajukan dan overlap katup ditingkatkan untuk meningkatkan EGR internal dan mengurangi pumping loss. loss. Ini akan meningkatkan kontrol emisi dan efisiensi bahan bakar. Sebagai tambahan, pada saat yang sama waktu penutupan intake valve dimajukan untuk mengurangi intake blowback ke sisi intake dan meningkatkan efisiensi volumetrik.
•
Engine speed
During low temperature, during low speed at light load, or during light load
: Valve timing is advanced. : Valve timing is retarded.
Sebagai tambahan, kontrol feedback digunakan untuk menjaga intake valve timing aktual pada waktu yang ditargetkan dengan menggunakan camshaft position camshaft position sensor . (1/1)
-5-
Konstruksi VTT-i controller
Vane (fixed on Intake camshaft)
Lock pin
Intake camshaft
Aktuator sistem VVT-i terdiri dari pengatur VVT-i yang mengubah intake camshaft, tekanan oli yang merupakan gaya gerak gerak pengatur pengatur VVT-i, dan camshfat timing oil control valve yang valve yang mengontrol jalur oli. 1. Pengatur VVT-i Pengatur terdiri dari housing housing yang yang diatur oleh timing chain dan kipas yang dipasangkan pada intake camshaft. Tekanan oli yang dikirim dari jalur sisi ke depan atau
Housing Oil pressure at a Stop
mundur anaksecara kipas VVT-i controllerintake padacamshaft arah areamerotasikan melingkar untuk untuk terus menerus mengubah intake valve timing. Saat mesin dimatikan dimatikan,, intake camshaft bergerak ke kondisi mundur maksimum untuk menjaga kemampuan starter. Ketika tekanan oli oli tidak mencapai VVT-i controller dengan segera setelah mesin starter, lock pin mengunci mekanisme kerja VVT-i controller untuk mencegah ketukan.
in O Op peration
Lock pin
Camshaft timing oil control valve Spool valve Spring
Oil pressure Drain
(Advance side)
Drain
Coil Plunger (Retard side)
REFERENSI:: REFERENSI Sebagai tambahan dari di atas, ada tipe dimana piston bergerak ke arah axis diantara garis spiral (helix) dari gigi luar (berkorespondensi ke housing housing)) dan gigi dalam (langsung menempel ke camshaft) untuk mengubah fase camshaft. 2. Camshaft timing oil control valve valve Katup ini mengikuti duty control control dari ECU mesin untuk mengontrol posisi spool valve dan mendistribusikan tekanan oli yang diberikan ke VVT-i controller ke sisi maju atau mundur. Saat mesin dimatikan di matikan,, intake valve timing berada pada sudut mundur maksimum. (1/1)
-6-
Cara Kerja
VVT-i controller 1. Adv Advanc ance e
Vane
Camshaft timing oil control valve Engine ECU
Rotating direction
Oil pressure
Camshaft timing oil control valve memilih jalur ke VVT-i controller sesuai dengan jumlah arus dari ECU mesin. VVT-i controller merotasikan intake camshaft sesuai dengan posisi dimana tekanan oli diberikan, untuk memajukan, memundurkan atau menahan valve timing. ECU mesin mengkalkulasi waktu katup optimal dibawah beragam kondisi pengoperasian sesuai dengan putaran mesin, putaran mesin, volume intake udara, posisi throttle, dan suhu pendingin untuk mengontrol camshaft timing oil control oil control valve. valve. Sebagai tambahan, ECU mesin menggunakan sinyal dari camshaft position sensor dan crankshaft position crankshaft position sensor untuk untuk mengkalkulasikan valve timing aktual, dan mengeksekusi kontrol feedback untuk mencapai valve timing sesuai target.
Drain
1. Maju (Advance (Advance)) Pada saat camshaft timing oil control valve ditempatkan pada keadaan sebagaimana tampak tampak pada gambar oleh ECU mesin, tekanan oli bertindak pada ruang kipas pada timing advance side untuk memutar intake chamshaft ke arah valve timing advance.
2. Mundur (Retard (Retard)) Saat camshaft timing oil control valve diletakkan pada kondisi sebagaimana tampak pada gambar oleh ECU mesin, tekanan oli bertindak atas ruang kipas dari timing retard side untuk memutar intake camshaft ke arah mundur valve timing.
2. Retar Retard d
Vane
Engine ECU
Rotating direction
Drain
Oil pressure
-7-
3. Tahan (Hold (Hold)) ECU mesin mengkalkulasikan sudut target valve timing sesuai dengan kondisi operasi. Setelah mengeset ke target valve timing, camshaft timing oil control valve menjaga jalur oli tertutup (lihat gambar), untuk menjaga arus valve timing.
3. Ho Hold ld
(1/1)
Engine ECU
Oil pressure
VVTL-i (Variable Valve Timing and Lift-intelligent)
Oil pressure switch
Oil control valve (for VVTL) Camshaft position sensor Throttle position sensor Water temp. sensor Engine ECU Oil control valve (for VVT)
Vehicle speed signal Air flow meter
Crankshaft position sensor
Low-and medium-speed cam High-speed cam
Deskripsi Sistem VVTL-i didasarkan kepada sistem VVT-i dan mengunakan mekanisme cam changeover untuk mengubah angkatan intake dan exhaust valve. valve. Ini memungkinkan didapatkannya daya yang besar tanpa mempengaruhi efisiensi bahan bakar atau performa emisi. Konstruksi dasar dan pengoperasian mekanisme VVTL-i sama dengan pada sistem VVT-i. VVT-i . Berpindah antara dua cam dua cam dengan dengan tingkat angkatan berbeda digunakan untuk mengubah nilai angkatan katup. Untuk mekanisme cam changeover, ECU mesin berpindah di antara dua cam menggunakan oil control valve untuk valve untuk VVTL berdasarkan sinyal dari water temperature sensor dan crankshaft rankshaft position position sensor .
Hydraulic circuit Oil control valve VVTL (for VVTL)
(1/1)
L H
VVT H L
Oil filter
from Oil main hole
-8-
Konstruksi Komponen konfigurasi sistem VVTS-i hampir sama dengan pada sistem VVT-i. Komponen khusus untuk sistem VVTL-i adalah oil control valve unt valve untu uk VVTL dan camshaft dan rocker arm. arm.
Camshaft position sensor Oil control valve (for VVTL) to Cam changeover mechanism
Oil pressure switch
1. Oil control valve untuk valve untuk VVTL Katup ini mengontrol tekanan oli yang diberikan ke sisi high-speed cam dari mekanisme cam menggunakan kontrol posisi spool valve spool valve,, yang dilakukan oleh ECU mesin.
Drain Oil pressure Spool valve Water temperature sensor Oil control valve (for VVT) Crankshaft position sensor
Low-and medium-speed cam High-speed cam
Oil hole
Roller Pad
Lock pin Rocker arm
2. Camshaft dan rocker arm Untuk mengubah nilai angkatan katup, camshaft memiliki dua tipe cam cam,, low-speed low-speed dan dan medium-speed cam medium-speed cam dan high-speed cam high-speed cam,, untuk tiap-tiap silinder. Mekanisme cam changeover dipasangkan ke rocker arm di arm di antara katup-katup dan cam cam.. Tekanan oli dari oil control valve untuk valve untuk VVTL mencapai lubang oli pada rocker arm, arm, dan tekanan oli ini mendorong lock pin dibawah pad. Ini akan mengeset pada dan mengaktifkan high-speed cam. cam. Saat tekanan oli tidak sedang diberikan, lock pin dikembalikan oleh gaya pegas dan pad dibebaskan. Ini memungkinkan pad bergerak bebas ke arah vertikal dan menonaktifkan menonaktifkan high-speed cam. cam. (1/1)
-9-
Cara Kerja Rocker arm
Oil pressure switch "OFF"
Rocker shaft LO H I
LO H I
LO HI
LO HI
Engine ECU
Cam changeover mechanism Oil control valve "OFF" HI LO
HI LO
HI LO
Camshaft masukan dan keluaran memiliki cam dengan dua nilai angkatan yang berbeda untuk tiap silinder, dan ECU mesin mengubah cam cam ini ini ke hubungan operasional dengan tekanan oli. 1. Kecepatan rendah dan sedang (putaran (putaran mesin: dibawah 6000 rpm) Pada gambar di atas, oil control valve membuka valve membuka sisi pembuangan. Karenanya, tekanan oli tidak bertindak sesuai mekanisme cam changeover.
HI LO
Oil pressure
Drain
Pada di Karenanya, bawah, tekanan oli tidak bertindak sesuaigambar lock pin. lock pin didorong oleh pegas ke arah lock release. Dengan cara ini, pad mengulangi gerakan resiprokal disabling. Karenanya, ini akan mengangkat katup oleh high-speed cam, low-speed cam dan medium-speed cam. cam . (1/2)
Low-and medium-speed cam High-speed cam
Roller Pad
Lock pin Moves freely
2. Kecepatan tinggi (putaran (putaran mesin: mesin: lebih dari 6,000 rpm/suhu pendingin: lebih dari 60 °C) Rocker arm
LO
HI HI
LO
HI HI
Pada gambar di atas, sisi pembuangan oil control valveditutup valve ditutup agar tekanan oli bertindak atas high-speed cam dari mekanisme cam changeover. Pada saat ini, sesuai dengan gambar di bawah, di dalam rocker arm, arm, tekanan oli mendorong lock pin di bawah pad untuk menjaga pada rocker arm. arm. Karenanya, high-speed cam mendorong cam mendorong ke ke bawah rocker arm sebelum arm sebelum low-speed cam dan cam dan medium-speed medium-speed cam cam mengalami meng alami kontak kontak dengan roller. Ini akan mengangkat katup pada high-speed cam. cam. Pada saat ini, ECU mesin secara simultan mendeteksi bahwa cam cam telah telah berubah menjadi high-speed cam berdasarkan sinyal dari oil pressure switch. (2/2)
Oil pressure switch "ON"
Rocker shaft LO
HI HI
LO
HI HI
Engine ECU
Cam changeover mechanism Oil control valve "ON" HI LO
HI LO
HI LO
HI LO
Oil pressure
Low-and medium-speed cam High-speed cam
Roller Pad
Lock state Oil pressure
- 10 -
Other Controls
+B
Oxygen Sensor/Sistem Sensor/Sistem Heater Control Sensor Control Sensor Rasio Udara-Bahan Bakar
Engine ECU
+B AF1+
A/F ratio sensor
Kemampuan deteksi oxygen sensor dan sensor rasio A/F A/F (udara-bahan bakar) menurun pada suuh rendah (dibawah 400°C). Karenanya, beberapa oxygen sensor atau sensor rasio A/F dilengkapi dengan heater untuk memanaskan elemennya. ECU mesin mengontrol jumlah arus pada heater sesuai dengan massa intake udara dan putaran mesin. Dengan kata lain, saat beban mesin kecil dan suhu gas buangan rendah, jumlah arus yang mengalir ke heater bertambah bertambah untuk menjaga efisiensi sensor. Tetapi, ketika beban mesin dan suhu gas buangan bertambah, heater berhenti berhenti bekerja atau jumlah arus yang mengalir ke pemanas berkurang. (1/1)
AF1— Heater HTAF1 OX
Oxygen sensor HT Heater
E01 and E02
Sistem Kontrol A/C +B Magnetic clutch relay
A/C SW
Various sensors
A/C amplifier ACT A/C
Various sensors
Engine ECU
Magnetic clutch +B Magnetic clutch relay ACMG Various sensors
Engine ECU A/C A/C control assembly Magnetic clutch
A/C SW
ECU mesin mematikan kompresor A/C sesuai dengan kondisi kendaraan untuk menjaga kondisi berkendara dan performa akselerasi. Sebagai contoh, saat akselerasi dengan cepat dari mesin putaran putaran rendah, rendah, ECU mesin mematikan kompresor A/C sesuai dengan putaran mesin, putaran mesin, posisi throtte valve, dan intake manifold pressure atau massa udara intake. Ada dua tipe sistem kontrol A/C. Tipe pertama secara tidak langsung mengontrol operasi A/C melalui amplifier A/C. ECU mesin mengirimkan sinyal ACT ke amplifier untuk memutus magnettic clutch dari magne clutch dari kompresor A/C. Pada tipe yang satunya, ECU mesin langsung mengontrol operasi A/C dengan mengoperasikan magnetic clutch relay. relay. Dengan beberapa model mesin, setelah switch A/C di set ke ON, operasi magnetic clutch dit clutch ditu unda sesaat. Pada saat ini, ECU mesin membuka katup ISC untuk meningkatkan putaran putaran mesin mesin untuk mencegah putaran mesin jatuh saat kompresor udara beroperasi. Fungsi kontrol tunda ini disebut kontrol tunda kompresor AC.. AC (1/1)
Various sensors
- 11 -
Kontrol Kipas Pendingin
Magnetic clutch relay
Ada beragam kontrol kipas pendingin pendingin selain yang tampak pada gambar. Sampai sekarang, kecepatan kipas dikontrol dengan water temperature switch control control yang mengatur relay kipas. Baru-baru ini, beberapa ECU mesin mengontrol relay kipas untuk mengontrol kecepatan kipas, atau ECU kipas pendingin untuk mengontrol kecepatan kipas.
Fan relay No.1
PETUNJUK: PETUNJUK: Sebagaimana tampak pada gambar, operasi kecepatan rendah menurunkan tegangan yang diberikan ke motor dengan menggunakan
Cooling fan motor
M
resistor yangkecepatan ditempatkan secara serial pada mengurangi kipas pendingin, atau rangkaian dua motor untuk dihubungkan secara serial untuk mengurangi kecepatan kipas. (1/1)
Water temp. sensor Lo
Fan relay No.2
Hi
THW Engine ECU
A/C amplifier
A/C pressure switch
Resistor
ACIS (Acoustic Control Induction System) Actuator VSV Throttle position sensor Intake air control valve
Vacuum tank
Engine ECU
ACIS (Acoustic Control Induction System) mengubah jarak efektif intake manifold untuk meningkatkan tenaga dalam kisaran yang besar dari kecepatan rendah ke kecepatan tinggi. Sistem ini menggunakan intake air control valve untuk valve untuk memisahkan intake manifold menjadi dua tingkatan. Hal ini memungkinkan untuk melakukan perubahan jarak efektif intake manifold untuk menyamakan antara putaran putaran mesin mesin dan bukaan throttle valve throttle valve.. Ada beberapa tipe ACIS. Contoh yang digunakan disini adalah untuk mesin 3UZ-FE. 1. Konstruksi Komponen-komponen utama sistem digambarkan dibawah.
Crankshaft position sensor
(1) Katup kontrol intake udara Katup kontrol intake udara terdapat pada ruang intake udara, dan dibuka dan ditutup untuk mengubah jarak efektif intake manifold dalam dua tingkatan.
Atmosphere Intake air control valve
Front
to Actuator Actuator
from Vacuum tank
(2) VSV (V (Vacuum acuum Switching Valve) Menurut sinyal ACIS dari ECU mesin, VSV mengontrol vakum, yang adalah sumber tenaga untuk mengoperasikan aktuator katup kontrol intake udara. (3) Vacuum tank Vacuum tank memiliki tank memiliki check valve terpadu. terpadu. Ia menyimpan vakum yang diberikan ke aktuator supaya air intake control valve dapat valve dapat ditutup rapat walaupun pada kondisi low-vacuum. (1/2)
- 12 -
2. Cara Kerja (1) When the air intake control valve closes (VSV ON) : Effective intake manifold length VSV ON
e l g n a g n i n e p o e v l a v e l t t o r h T
60
4700 4700 (rpm (rpm)) Engine speed
(2) When the air intake control valve open (VSV OFF) : Effective intake manifold length VSV OFF
e l g n a g n i n e p o e v l a v e l t t o r h T
(1) Saat air intake control valve menutup valve menutup (VSV ON) Saat ECU mesin menge mengeset set VSV ke posisi ON untuk menyamakan dengan siklus denyutan, vakum diberikan ke ruang diafragma aktuator. Ini akan menutup katup kontrol. Hal ini pada gilirannya, memperpanjang jarak efektif intake manifold, yang meningkatkan efek intake dan tenaga pada kisaran kecepatan rendah dan sedang akibat efek denyutan intake udara. (2) Saat air intake control valve membuka valve membuka (VSV OFF) Saat ECU mesin mematikan VSV untuk menyamakan siklus denyutan pendek, tekanan atmosferik diberikan ke ruang diafragma aktuator dan membuka katup kontrol. Saat katup kontrol terbuka, jarak efektif intake manifold diperpendek. Hal ini akan memberikan efektivitas intake udara maksimal untuk meningkatkan tenaga pada kecepatan tinggi. (2/2)
60
4700 4700 (rpm (rpm)) Engine speed
Sistem Kontrol AI (Air Injection)/Sistem Kontrol AS (Air Suction)
Air injection control system Engine ECU
Relay Air injection valve valve
Air filter
VSV
Electric air pump EX
IN
Air suction control system Engine ECU
From air cleaner VSV
AS Check valve
AS valve
Reed valve
Air Throttle valve flow meter
Sistem kontrol AI/sistem kontrol AS adalah sistem yang memasok udara ke dalam exhaust manifold untuk membakar ulang gas yang tidak terbakar pada buangan untuk merendahkan emisi DC dan CO. Perbedaan di antara kedua sistem ini adalah sistem kontrol AI menggunakan pompa untuk memasok paksa udara sementara sistem kontrol AS menggunakan vakum yang dihasilkan dalam exhaust manifold untuk menghisap udara. Sistem kontrol AI akan dijelaskan di sini. Sistem ini di operasikan oleh ECU mesin ketika emisi buangan HC dan CO meningkat saat mesin dingin dan kendaraan melambat. Sistem ini tidak digunakan dalam kondisi lain. Saat semua kondisi operasional terpenuhi, ECU mesin mengoperasikan pompa udara listrik ketika VSV beroperasi pada saat yang sama untuk memasok vakum intake manifold ke katup injeksi udara. Ini akan membuka saluran untuk memasok udara terkompresi ke exhaust manifold. ECU mesin memperkirakan volume total gas yang mengalir dalam TWC berdasarkan sinyal ke air flow meter . REFERENSI:: REFERENSI Sistem-sistem kontrol AI yang lalu menjaga pompa udara agar beroperasi terus. Karena itu, ASV (Air Switching Valve) digunakan, dan bukannya katup injeksi udara, untuk mendorong keluar udara terkompresi ketika sistem tidak beroperasi. (1/1)
- 13 -
Sistem Kontrol Emisi Penguapan Tank valve assembly ORVR (On-board refueling vapor recovery) valve (North America only) Charcoal canister
Tank pressure valve Vapor pressure sensor
Sistem Kontrol Emisi Penguapan mencegah bahan bakar yang menguap dari tangki bahan bakar untuk lepas ke atmosfer. Ini dilakukan dengan sebuah charcoal canister yang yang untuk sementara menyerap emisi penguapan. Emisi ini kemudian dibawa masuk dan dibakar setelah mesin selesai dipanaskan. Konstruksi Sistem kontrol emisi penguapan memiliki saluran dan katup di antara pembersih udara, intake manifold, charcoal canister , dan tangki bahan bakar sebagaimana ditunjukkan oleh gambar. Semua ini digunakan untuk membuka dan menutup VSV, dll., untuk membiarkan ECU mesin mengontrol gerakan bahan bakar yang menguap untuk seluruh sistem. (1/2)
Vacuum check valve
VSV (for EVAP) Air inlet valve VSV (for Canister closed valve)
to Engine
Air drain valve Air valve assembly assembly
VSV (for EVAP)
VSV (for Canister closed valve)
Canister closed valve Pressure switching valve Purge valve
Vapor pressure sensor
Purge valve
to Engine
Canister closed valve
VSV (for Pressure switching valve)
REFERENSI REFERENSI Monitor Charcoal canister
Pressure switching valve
Open Close Open Close Open Close Abnormal vapor pressure
Normal vapor pressure
Cold start Engine coolant/intake air near same temp.
Negative pressure occurs
Fuel tank & charcoal canister leak check
VSV (for Canister closed valve), VSV (for Pressure switching valve) testing
Urutan pengawasan dilakukan ketika air temperature sensor dan dan water temperature sensor menunjukkan nilai yang hampir sama, seperti selama starter saat mesin dingin. ECU mesin menggunakan vapor pressure sensor untuk secara kontinu memonitor tekanan tangki bahan bakar, dan ketika kerusakan terdeteksi pada tekanan, DTC (Diagnosis Trouble Code) disimpan di di dalam dan lampu indikator menyala untuk mengingatkan pengemudi. ECU mesin untuk canister closed valve tertutup dan membuka katup buang dan pressure switching valve untuk valve untuk memberikan vakum ke selu seluruh sistem. Ketika telah diberikan vakum yang cukup, ECU mesin menutup katup buang agar saluran pada seluruh sistem juga tertutup. Setelah ini, ECU mesin melakukan pengawasan untuk memeriksa kebocoran seiring dengan sistem tekanan secara berangsur ditingkatkan untuk mencapai vakum yang diinginkan. ECU mesin kemudian mengoperasikan katup sesuai urutan canister closed valve dan valve dan pressure switching valve, dan menentukan, seiring berubahnya tekanan, apakah VSV dalam kondisi bagus. (1/1)
- 14 -
Cara Kerja Aliran pembersihan Saat mesin mencapai kondisi tertentu, ECU mesin membuka VSV (untuk canister closed valve) valve) selagi mengontrol VSV (untuk EVAP) dengan menggunakan duty ratio control control Ini akan menyebabkan vakum intake manifold membuka air inlet valve dan valve dan membiarkan gas yang terserap canister untuk untuk dibawa bersama udara dari pembersih udara melalui VSV (untuk canister closed valve) valve) ke dalam intake manifold. ECU mesin menggunakan duty ratio control untuk
•
Charcoal canister
VSV (untuk EVAP) untuk mencegah aliran pembersihan berlebih selama idling idling dan dan kondisi lain, gagal mesin, dan emisi dari menjadi semakin parah. (2/2)
VSV (for EVAP) Air inlet valve VSV (for Canister closed valve)
to Engine
Air drain valve
Sistem Kontrol Intake Udara Check valve
VSV
Air intake control valve
Sistem ini dibagi menjadi dua masukan pembersih udara, dan salah satunya dilengkapi katup, yang terbuka dan tertutup untuk mencapai efisiensi intake intake udara udara y yang ang sesuai dengan putaran putaran mesin. mesin. Ini akan mengurangi noise intake udara pada kisaran kecepatan rendah. 1. Konstruksi Sistem ini terdiri dari unit katup kontrol kont rol intake udara pada inlet pembersih udara, VSV (Vacuum Switching Valve) untuk mengontrol vakum yang adalah sumber tenaga, dan check valve untuk valve untuk mencegah udara atmosferik mengalir ke dalam ruang intake udara.
Engine ECU
2. Cara kerja
Crankshaft position sensor
Air intake chamber
Saat mesin bekerja pada kisaran putaran putaran rendah rendah dan sedang, ECU mesin menutup katup kontrol intake udara. Ini akan menyebabkan intake udara hanya pada satu sisi, yang akan mengurangi noise intake udara. Saat mesin bekerja pada kisaran putaran putaran tinggi, tinggi, ECU mesin membuka katup kontrol intake udara untuk membiarkan udara masuk dari dua inlet untuk meningkatkan efisiensi intake udara. (1/1)
Open VSV
Check valve Air
Close Engine speed
Air intake control valve
High
Air intake control valve valve condition
Air
- 15 -
Lain-lain Sistem-sistem berikut juga dikontrol oleh ECU mesin. 1. Penilai oktan bahan bakar Tergantung dari modelnya, ECU mesin menentukan nilai oktan bensin oktan bensin yang digunakan dari sinyal knock sensor dan kemudian memindahkan peta pengapian internalnya ke "premium" atau "regular" untuk menyamakan dengan bahan bakar yang sedang digunakan. 2. Sistem kontrol ECT ECT OD cut-off Untuk menjaga kondisi berkendara yagn bagus dan performa akselerasi, ECU mesin mengirim sinyal sh s hut-off OD ke ECT ECU berdasarkan sinyal dari water temperature sensor dan speed sensor untuk mencegah transmisi otomatis berpindah ke overdrive. Sebagai tambahan, pada beberapa mesin, ECU mesin mengirimkan sinyal cut-off gigi ketiga ke ECT ECU. 3. Sistem kontrol EGR EGR cut-off Sistem ini menutup EGR (Exhaust Gas Recirculation) untuk menjaga kemampuan berkendara saat mesin dipanaskan, selama kecepatan tinggi, dll. 4. T-VIS T-VIS (T (Toyota oyota-V -Variab ariable le Inducti Induction on System) Sebuah katup disediakan pada satu dari dua intake manifold pada tiap silinder untuk menutup putaran mesin tinggi. Ini akan meningkatkan performa mesin pada kisaran putaran kisaran putaran putaran rendah rendah maupun tinggi. 5. Sistem SCV SCV (Swirl Control Valve) Sebuah katup disediakan pada satu dari dua port intake pada tiap silinder untuk menutup katup selama putaran mesin rendah dan membuka katup selama putaran putaran mesin mesin tinggi untuk meningkatkan performa mesin pada kisaran baik putaran putaran mesin mesin rendah maupun tinggi. Sebagai tambahan, port intake lainnya juga memiliki bentuk sedemikian sehingga area melintangnya secara berangsur dikurangi saat ia bergerak untuk meningkatkan keceptan mengalir intake udara yang melaluinya. Ini meyebabkan intake udara berputar dalam silinder, meningkatkan efisiensi pembakaran dan meningkatkan efisiensi bahan bakar pada kisaran putaran mesin rendah. 6. Sistem kontrol tekanan turbocharger Dengan mengontrol tekanan boost yan ya ng diberikan ke aktuator untuk waste gate valve, valve, sistem ini mengontrol tekanan turbocharger intake udara. Ini meningkatkan tenaga mesin sementara menjaga daya tahan mesin dan meningkatkan kemampuan berkendara. 7. Sistem kontrol supercharger Sistem ini mengontrol apa saja yagn berhubungan dengan supercharger, seperti memulai bypass udara ketika supercharger dihentikan dihentikan.. 8. Sistem kontrol EHPS (Electro-Hydraulic Power Steering) Kontrol ini hanya terdapat pada kendaraan dengan EHPS yang menggunakan motor elektrik untuk menggerakk menggerak kan vane pump vane pump.. Sistem ini mengontrol kecepatan motor vane pump. pump. Sebagai contoh, vane pump di pump dihentikan hentikan untuk untuk menjaga kemampuan starter atau mencegah mesin mogok saat mesin dingin atau putaran putaran mesin mesin sangat rendah. (1/1)
- 16 -
Latihan
Ini adalah materi pre-course study untuk Pelatihan Frequent Service Job. Tujuan pelatihan ini adalah untuk mempelajari prosedur kerja kerja dan poin-poin frequent service job. Dalam pre-course study, Anda akan mempelajari pengetahuan dasar yang diperlukan untuk pekerjaan perbaikan, dan mekanisme dasar dan pengoperasian kendaraan. Setelah Anda mempelajari semua bab, kerjakan Ujian.
Chapter Page with Related Text
Exercises
All Answers Correct
Next Chapter Page with Related Text
Incorrect Answer
Exercises
All Answers Correct
Incorrect Answer
Return to page of related text for review
Return to page of related text for review
- 17 -
Pertanyaan-- 1 Pertanyaan Pernyataan berikut berhubungan dengan sistem ETCS-i. Tandai tiap-tiap pernyataan dibawah ini Benar atau Salah No.
Pertanyaan
Benar atau Salah Jawaban Benar
1
ETCS-i adalah sistem untuk langsung membuka atau menutup throttle hrottle valve valve..
Benar
Salah
2
Untuk pedal gas ETCS-i terkini, accelerator pedal position sensor dipasang pada pedal.
Benar
Salah
3
Hanya throttle valve throttle valve dan dan motor kontrol throttle yang dipasang pada throttle body.
Benar
Salah
4
Saat arus tidak mengalir ke motor throttle, katup ditutup rapat.
Benar
Salah
Pertanyaan-- 2 Pertanyaan Pernyataan berikut berhubungan dengan sistem VVT-i. Tandai setiap pernyataan dibawah ini Benar atau Salah. No.
Pertanyaan
Benar atau Salah
1
Sistem VVT-i menggunakan tekanan oli untuk mem me mvariasikan timing valve dan valve dan meningkatkan output dan konsumsi bahan bakar, dll.
Benar
Salah
2
VVT-i controller memindahkan rotasi camshaft untuk melakukan tiga operasi: lanjut, mundur atau tahan.
Benar
Salah
3
VVT-i controller pada posisi paling mundur oleh return spring saat mesin dihentikan.
Benar
Salah
4
Saat mesin dingin, intake valve dilanjutkan untuk menstabilkan idling.
Benar
Salah
Jawaban Benar
Pertanyaan-- 3 Pertanyaan Pernyataan-pernyataan berikut berhubungan dengan sistem VVTL-i. Pilih pernyataan yang Benar.
1. Sistem ini meningkatkan jumlah valve lift dibawah beban berat untuk meningkatkan output mesin. 2. Sistem ini menggunakan tekanan tekanan oli oli untuk mengubah rotasi intake camshaft dan mengubah valve timing saja. 3. Sistem ini membuka dan menutup katup yang dipasang di pasang di di satu sisi intake manifold untuk meningkatkan performa mesin. 4. Sistem ini disatukan dengan mekanisme cam changeover untuk mengubah jumlah angkatan dan sistem VVT-i.
- 18 -
View more...
Comments