Sistem Kelistrikan Bodi Pada Mobil
May 15, 2019 | Author: Awal Saputra | Category: N/A
Short Description
Sistem Kelistrikan Bodi Pada Mobil...
Description
SISTEM KELISTRIKAN BODI PADA MOBIL Sistem kelistrikan bodi ini dibagi menjadi dua : A. SISTEM KELISTRIKAN BODI BAGIAN LUAR L UAR Sistem kelistrikan bodi yang terpasang pada bodi kendaraan untuk bagian luar ini terdapat beberapa sistem lampu dan tanda. Sistem-sistem tersebut yaitu : 1. Lampu besar/kepala 2. Lampu tail/belakang 3. Lampu rem 4. Lampu jarak/kota 5. Lampu tanda belok 6. Lampu hazard 7. Lampu plat nomor 8. Lampu mundur 9. Lampu kabut 10. Klakson B. SISTEM KELISTRIKAN BODI BAGIAN DALAM Sistem kelistrikan yang terpasang di bagian dalam ini meliputi : 1. Lampu indicator dan instrument lainya yang terpasang pada dashboard 2. Lampu ruangan/lampu kabin
Kelistrikan bodi bagian luar.
1. Lampu besar/kepala besar/kepala
Gambar : Rangkaian sistem lampu kepala
Sistem lampu besar/kepala merupakan lampu penerangan yang berfungsi untuk menerangi jalan dibagian depan kendaraan terutama pada malam hari. Pada umumnya lampu besar/kepala ini dilengkapi dengan lampu jarak jauh dan lampu dekat (high beam dan dan low beam) dan dan dapat dihidupkan dihidupkan dari salah satu switch switch oleh dimmer switch. Jarak jangkau sinar yang dipancarkan oleh lampu kepala jarak jauh harus dapat melebih 100 m. Ada kalanya lampu besar ini dimainkan (memberikan tanda) pada saat kendaraan kita mau mendahului kendaraan yang berada di depanya.
Ada dua tipe lampu yang digunakan pada lampu lampu besar/kepala yaitu yaitu :
a. Lampu besar tipe sealed beam. Lampu besar tipe sealed beam ini, dimana penggunaan bola lampunya tidak terpisah, melainkan keseluruhan terpasang menjadi satu unit seperti bola lampu dan filament terpasang di depan kaca pemantul untuk menerangi kaca lensa.
Gambar lampu kepala jenis sealdbeam
b. Lampu besar tipe semisealed beam. Lampu tipe ini konstruksinya, konstruksinya, berbeda dengan dengan lampu model seald seald beam, dimana bola lampunya terpisah dengan dudukanya, sehingga kalau suatu saat terjadi kerusakan pada salah satunya, dapat diganti dengan mudah cepat sehingga tidak diperlukan penggantian secara keseluruhan. Misal apabila bola lampunya putus at au terbakar, maka bola lampunya saja yang diganti. Tidak seperti halnya lampu tipe seald beam, kalau terjadi kerusakan maka harus diganti seacara keseluruhan.
Bola lampu besar semi sealed beam tersedia dalam tipe seperti berikut: - Bola lampu biasa - Bola lampu Quartz – Quartz – halogen halogen
Gambar bola lampu halogen
Cara
memasang
pada
seat
mengganti
bole
lampu
Quartz
Halogen
Bola lampu quartz halogen lebih panas dibandingkan dengan bola lampu biasa saat digunakan, umur lampu ini akan lebih pendek bila oli atau gemuk menempel pada permukaannnya. Lagi pula garam dalam keringat manusia dapat menodai kacanya (quartz). Untuk mencegah ini peganglah bagian flange bila mengganti bola lampu untuk mencegah jari-jari menyentuh quartz.
Gambar Cara memasang bola lampu halogen
2. Lampu jarak dan lampu belakang Lampu kecil untuk dalam kota ini berfungsi untuk memberi isyarat kepada pengendara yang ada ada dibelakang ada serta lebarnya dari sebuah kendaraan kendaraan pada malam hari bagi pengendara yang di beakangnya, baik yang ada di depan maupun di belakang. Lampu-lampu tersebut untuk yang bagian depan disebut dengan lampu jarak (clearence light) dan yang dibagian belakang disebut dengan lampu belakang (tail light).
Gambar Rangkaian, Letak lampu jarak dan lampu belakang beserta saklarnya
3. Lampu Rem (brake light) Lampu rem (brake light) berfungsi untuk memberi tanda kepada pengendara yang ada di belakng mau berhenti atau mempelambat laju kendaraan. Sehingga pengendara yang ada dibelakang tahu dan ini juga untuk menghindari terjadinya benturan pada saat melakukan pengereman. Lampu rem ini diberi warna merah dan bola lampunya mempunyai dua buah yang satu untuk lampu kota/belakang. Switch rem terpasang pada bagian pedal, sehingga pada saat melakukan pengereman secara otomatis lampu rem akan menyala.
Gambar Rangkaian lampu rem
4. Lampu tanda tanda belok (turn sighal light) Lampu tanda belok atau yang lebh dikenal dengan istilah lampu sein yang dipasang di bagian depan dan belakang ujung kendaraan yang berwarna kuning. Berfungsi untuk memberi isyarat pada kendaraan yang ada di depan, belakang dan sisi
kendaraan bahwa pengendara bermaksud untuk membelok atau pindah jalur. Lampu tanda belok mengedip secara tetap antara 60 sampai 120 kaii setiap menitnya. Lampu bisa berkedip karena dilengkapi dengan flasher, Flasher tanda belok adalah suatu alat yang menyebabkan lampu belok mengedip secara interval. Flasher pada umumnya menggunakan tipe semi - transistor yang kompak, ringan dan dapat diandalkan. Ada juga yang model tabung dan divariasikan dengan suara. Dalam flasher tanda belok tipe semi-transistor, bila bola lampunya putus, maka mengedipnya mulai cepat dari yang normal, dan ini merupakan tanda kepada pengemudi untuk menggantinya.
Gambar Rangkaian lampu tanda belok
5. Lampu hazard (hazard warning light) Lampu hazard digunakan pada saat keadaan darurat untuk memberi isyarat keberadaan kendaraan dari bagian depan, belakang dan kedua sisi selama berhenti atau parkir dalam keadaan darurat. Lampu yang digunakan menyatu dengan lampu tanda belok, tapi pada saat dinyalakan seluruh lampu mengedip serempak depan dan belakang kiri kanan..
Gambar Lampu Hazard
6. Lampu plat nomor Lampu plat nomor berfungsi untuk menerangi plat nomor bagian belakang. Lampu plat nomor menyala bila lampu belakang menyala.
Gambar Lampu Plat Nomor
7. Lampu mundur Lampu mundur (back up light) dipasang pada bagian belakang kendaraan dan berwarna putih berfungsi untuk member tanda kepada pengebdara lain atau orang yang berada dibelakang pada saat kendaraan mundur, Karena lampu mundur switch (saklar) nya dipasang pada transmisi, Lampu mundur akan menyala bila tuas transmisi diposisikan mundur dengan kunci kontak ON.
Gambar Lampu Mundur
8. Lampu kabut Lampu kabut digunakan pada saat cuaca berkabut, jalanan berdebu atau hujan lebat. Penggunaan
lampu
harus
mengikuti
aturan
yang
berlaku
yakni
:
Pemasangan kedua lampu harus berjarak sama baik yang kanan dari titik tengah kendaran. Lampu kabut dihubungkan bersama-sama lampu jarak dekat (pada saklar dim). Lampu kabut.tidak dihidupkan bersama-sama dengan lampu jarak dan hanya dihidupkan bersama lampu kota. Lampu kabut boleh menggunakan lensa wama putih atau warna kuning.
Gambar Rangkaian lampu kabut
Bila lampu kabut akan diaktifkan maka saklar larnpu kepala harus pada posisi lampu jarak dekat. Saat saklar lampu kabut diaktifkan, arus listrik dari saklar lampu kepala akan mengalir ke relay melalui saklar lampu kabut. Dengan aktifnya relay maka arus listrik dari baterai akan mengalir ke lampu kabut melalui sekering dan relay.
9. Klakson
Gambar rangkaian klakson
Klakson berfungsi untuk memberikan tanda dengan suara/bunyi kepada pengendara lain atau pejalan kaki yang berada di depan kendaraan.
Gambar tombol klakson pada steer
Klakson umumnya ada jenis, yaitu : a. Klakson elektrik
Gambar jenis klakson elektrik
b. Klakson angin atau udara
Gambar jenis Kelakson angin
Kelakson elektrik prinsip kerjanya merubah energy listrik menjadi energy bunyi, hampir setiap kendaraan menggunakan kelakson elektrik ini. Sedangkan kelakson angin menggunakan tekanan tiupan angina tau udara untuk menghasilkan bunyi.
Kelistrikan bodi bagian dalam
1. Lampu ruangan (dome light) Lampu ruangan atau lampu kabin berfungsi untuk menerangi interior ruangan penumpang yang dirancang agar tidak menyilaukan pengemudi pada malam hari. Umumnya lampu ruangan (interior) letaknya dibagian tengah ruang penumpang kendaraan untuk menerangi interior dengan merata. Lampu ini disatukan dengan switchnya yang mempunyai 3 (tiga) posisi yaitu : ON, DOOR dan OFF. (untuk memberi kemudahan keluar masuk pada malam hari, lampu ruangan dapat disetel hanya menyala bila salah satu pintunya dibuka. Ini dapat dilakukan dengan menyetel switch pada posisi DOOR.
Gambar Lampu ruangan 2. Lampu Instrumen Panel (lampu meter). Lampu instrumen panel terpasang pada bagian dashboard digunakan untuk menerangi meter-meter pada instrumen panel pada malam hari dan memungkinkan pengemudi membaca meter-meter dan gauge dengan mudah dan cepat pada saat mengemudi. Lampu instrumen panel akan menyala bila lampu belakang (tail light) menyala. Ada beberapa model yang dilengkapi dengan lampu pengontrol rheostat yang memungkinkan pengendara mengontrol terangnya lampu-lampu pada instrumen panel.
Macam-macam bola lampu dan titik pengunci dalam mengganti bola lampu. Tipe bola lampu bervariasi yang digunakan pada sebuah kendaraan, dapat dikiasifikasikan dalam beberapa cara.
1) Bola lampu model single - end Tipe bola lampu ini hanya mempunyai satu base cap yang juga sebagai penghubung ke massa.Bola lampu singie - end selanjutnya diklasifikasikan ke dalam dua jenis
sesuai dengan jumlah dari filament. Single filament pada bola lampu model single end dan double filament pada bola lampu single end.
Gambar Jenis bola lampu single - end Bola larnpu dipasang pada socket dengan menernpatkan pin pada base cap.
Mengganti bola lampu Tekan bola lampu kedepan socket untuk melepas pin base cap tidak mengunci pada tarikan socket, putar bola lampu tersebut dan tar ik keiuar untuk melepasnya. Memasang bola lampu Dalam rnemasang bola lampu yang baru urutannya adalah kebalikan dari cara melepasnya.
Gambar Mengganti dan Memasang bola lampu
Pin pada bola lampu double filament single - end letaknya tidak segaris (offset) dalam pengaturan tingginya. Hal ini Untuk mencegah kesalahan posisi pernasangan lampu.
2) Bola lampu widge - base (socket gepeng). Tipe bole lampu ini mempunyai satu filament dan filamennya berhubungan langsung dengan socket terminal.
Gambar Bola lampu wigde - base
Mengganti bola lampu Tarik bola lampu keluar dengan menggunakan jari tangan. Memasang bola lampu Dorong/tekan bola lampu pada lubang socket
Gambar Memasang dan melepas bola lampu
3) Bola lampu dengan ujung ganda Tipe bola lampu ini mempunyai satu filament dan dua base-cap. seperti pada gambar berikut: Memperbaiki / mengganti bola lampu Tekan salah satu den terminal socket dam untuk membuka tarik keluar bola lampu tersebut. Memasang bola lampu Tempatkan salah satu ujungnya ke dalarn lubang kemudian dorong / tekan yang lainnya sehingga kedua ujung masuk pada lubangnya masing-masing.
Gambar Bola lampu dengan ujung ganda
SISTEM AUDIO KENDARAAN Secara umum fungsi system audio kendaraan adalah untuk meningkatkan kenyamanan pengendara dan penumpangnya yang ada di dalam kendaraan. Pada prinsipnya, system audio kendaraan dibagi dalam dua bagian besar yaitu system radio dan system player (kaset, CD, MP3 dan USB).
A.
SISTEM RADIO
Perangkat dasar system radio terdiri dari antenna, penerima, penguat, pengeras suara dan rangkaian sumber daya.
Pada saat pemancar radio mengudara, sinyal elektromagnet dipancarkan melalui menara pemancar. Pada saat sinyal ini melewati antena radio kendaraan, fluktuasi listrik di induksikan ke antenna. Radio memperkuat fluktuasi listrik yang lemah ini menjadi pulsa arus listrik yang lebih kuat yang akan mengaktifkan pengeras suara.
Diafragma di dalam pengeras suara bergerak naik turun atau keluar masuk menimbulkan gelombang tekanan udara. Pendengar mendengar gelombang tekanan udara ini dalam bentuk suara (berbicara dan music).
1.
Sinyal Radio Ada dua jenis sinyal radio, yaitu AM dan FM. AM singkatan dari Amplitude Modulating (modulasi lebar gelombang) dan FM singkatan dari Frekuensi Modulating (modulasi jumlah gelombang).
Radio AM dirancang untuk menerima sinyal radio yang mempunyai lebar atau kuat gelombang yang bervariasi. Radio ini beroprasi pada freuensi 530 1.610 kilohertz (KHz). Radio AM mempunyai rentang jangkauan yang lebih jauh dibandingkan radio FM. Radio FM dirancang untuk menerima sinyak radio yang mempunyai frekuensi yang tinggi. Radio ini beroprasi pada rentang frekuensi 88 – 108 MegaHertz (MHz). Gelombang radio FM tidak dipantulkan ke lapisan atmosfier (seperti gelombang radio AM) , oleh sebab itu daya pancar pemancar radio FM sangat terbatas atau pendek yaitu berkisar radius 55 kilometer. Kedua jenis gelombang ini mempunyai keunggulan masing-masing. Gelomabang
radi
AM
mempunyai
daya
pancar
yang
lebih
luas,
karena
pemancaranya tidak langsung. Pemancar memancarkan gelombang ke lapisan atmosfier; lapisan atmosfier memantulakn gelombang ini kembali ke bumi yang diterima oleh radio penerima AM. Oleh sebab itu kualitas suara yang dihasilkan oleh radio AM sangat dipengaruhi oleh keadaan cuaca. Gelombang radio FM mempunyai daya pancar yang relative jauh lebih pendek. Karena gelombang ini dipancarkan secara langsung, kualitas penerimaan gelombangnya lebih baik (jernih) sehingga juga menghasilkan suara yang lebih jernih. Selain itu, radio FM dapat menghasilkan suara stereo (stereophonic ), yaitu suara yang keluar dari dua atau lebih pengeras suara berbeda satu sama lain.
2. Antena Antena berfungsi untuk menangkap sinyal yang dipancarkan oleh pemancar dan mengirimkanya ke unit penguat sinyal melalui sebuah kabel. Antena yang digunakan di kendaraan sangat beragam. Ada yang hanya berupa kawat halus yang ditempelkan pada kaca depan kendraan, ada yang menggunakan tiang antenna teleskopik dan antenna teleskopik otomatis ( power antenna). Antena teleskopik menggunakan motor listrik untuk memanjangkan dan memendekkan tiang antenna. Motor listrik berfungsi untuk memutar unit roda gigi, roda gigi ini mengoprasikan mekanisme peluncur atau kabel untuk mendorong atau menarik tiang antenna. Untuk mengaktifkan motor listrik digunakan saklar yang ditempatkan pada panel depan (dashboard ).
3. Radio Radio kendaraan (seperti juga radio-radio yang lain) terdiri dari rangkaian penerima dan rangkaian penguat sinyal gelombang yang diterima dari pemancar radio. Gelombang yang telah diperkuat ini dipergunakan sebagai sinyal pengaktif pengeras suara. Radio juga dilengkapi dengan unit penyetel yang memungkinkan kita menagatur dan mendapatkan frekuensi gelombang radio yang berbeda (penguat Hi Fi, daya dan impedansi). Untuk mendiagnosa gangguan yang terjadi pada radio, gunakan buku manual yang berisikan informasi lengkap dan khusus. Sering sekali permasalahan disebabkan oleh unsur-unsur luar (external factor ) seperti sekring putus, kabel antena rusak/putus atau terjadi gangguan pada pengeras suara. Jangan membongkar atau memperbaiki unit radio sebelum unsur luar diperiksa dan dinyatakan baik. Apabila radio telah dibongkar untuk diperbaiki, atau setelah pemasangan antena baru, sekrup penyesuai antena harus distel ulang. Untuk melakukanya atur penyetel ke stasiun pemancar yang lemah, kemudian putar sekrup penyesuai sampai diperoleh suara yang lebih keras dan lebih jernih. Untuk radio penerima gelombang FM biasanya tidak dilengkapi dengan sekrup penyesuai antena.
4. Pengeras Suara
Pengeras suara radio terbuat dari magnet tetap dan gulungan kawat yang ditempatkan pada diafragma lentur. Pengeras suara merubah tenaga (sinyal) listrik menjadi energi gelombang udara (suara). Pada saat arus listrik mengalir melalui gulungan kawat inti gulungan menjadi magnet, medan magnet yang dihasilkan berinteraksi dengan magnet dengan magnet permanen yang akan menarik dan mendorong gulungan kawat dan difragma menuju dan menjauhi magnet tetap. Gerakan ini sangat cepat sesuai dengan sinyal yang diberikan oleh penguat, dan ini menyebabkan gelombang tekanan di udara. Gelombang tekanan udara ini kita dengar sebagai suara. Pengeras suara yang rusak akan mengganggu suara radio. Bila terjadi kerusakan antara terminal dengan gulungan kawat atau kerusakan pada gulungan kawat dan meneyebabkann pengeras suara tidak berfungsi. Kebanyak pengeras suara radio tidak dapat diperbaiki sehingga bila terjadi kerusakan, pengeras suara yang rusak diganti dengan yang baru.
B. SISTEM AUDIO PLAYER
Player yang digunakan di kendaraan ada beberapa jenis, diantara lain ada cassette player , CD player. Sekarang bahkan telah dikembangkan teknologi head unit ditambahkan CD player dengan MP3, Ogg WMA, AAC dan dukungan USB, Bluetooth serta Wi-Fi. Mobil modern kebanyakan mempunyai CD player dan beberapa mempunyai pilihan untuk CD cahnger, yang dapat dipasang disc ganda juga dalam head unit itu sendiri atau terpisah ditempatkan dalam konsol. Contoh Head Unit Pada Sistem Audio Mobil Bahkan terakhir telah ditambahkan DVD player dan layar LCD. Layar LCD juga diintegrasikan ke dalam Instrumen consol . DVD head unit menggunakan video keluaran ke dalam peraga yang dipasang secara terpisah atau ditempatkan ke dalam sandaran untuk dilihat penumpang di belakang. Layar video dapat juga menunjukan keluaran video dari komponen lain seperti system navigasi, game konsol atau kamera parkir yang dapat secara otomatis diaktifkan bila mobil bergerak mundur. Head unit pada umumnya menawarkan beberapa cross over (audio cross over) dan equalization. Pada umumnya meliputi equalizer parametric dan atau grafis. Cross over biasanya menggunakan filter pelewat frekuensi tinggi dan frekuensi rendah hanya mengirimkan cakupan frekuensi tertentu ke komponen tertentu. Filter subsonic umumnya menangani penguat yang bukan head unit.
SISTEM STARTER (STARTING SYSTEM) Dengan menggunakan system starter elektrik maka akan lebih mudah dan efisien daripada menggunakan tenaga manual (tenaga manusia). Prinsip kerja system starter elektrik ini adalah merubah energy listrik menjadi energy gerak/putar.
Gambar rangkaian system starter.
Cara kerja system starter sebagai berikut :
Pada saat kunci kontak diputar ke posisi star “ST” arus lisrik akan mengalir dari terminal positif batre ke terminal B kunci kontak, lalu diteruskan ke terminal ST. selanjutnya listrik dari terminal ST tadi masuk ke terminal 50 yang terdapat pada switch magnet (solenoid) dan dilain pihak listrik dari terminal positif batere masuk ke terminal 30 switch magnet (solenoid) yang menyebabkan plunyer pada solenoid mendorong garfu pendorong sehingga pinion gear pada motor starter terdorong ke depan dan berkaitan dengan gigi fly wheel, maka hidup lah mesin.
KOMPONEN RANGKAIAN SISTEM STARTER
Bagian-bagian system starter terdiri dari : 1. Baterai 2. Sekring 3. Kunci kontak 4. Rellay jika digunakan 5. Motor starter
MOTOR STARTER Ada 3 jenis Motor starter, yaitu 1. Motor starter jenis Planetary
2. Motor starter jenis Reduksi
3. Motor starter jenis Konvensional
Motor Starter terdiri atas beberapa bagian yang memungkinkan bekerja untuk mengubah energi listrik DC dari baterai menjadi energi mekanik dalam bentuk gerak putar untuk memutarkan fly wheel, sehingga mesin hidup.
Bagian-bagian komponen motor starter adalah sebagai berikut :
1. Driving end frame 2. Pinion gear 3. Starter clutch 4. Shift lever 5. core 6. Switch magnet (selenoid) 7. Armature 8. Yoke nad field coil 9. Brush 10. Brush holder 11. End frame 12. Bolt Yoke dan Field coil
Yoke berfungsi sebagai penompang dari core berbentuk silinder yang terbuat dari logam. Field Coil adalah Kumparan medan atau field coil berfungsi untuk membangkitkan medan magnet.
Armature
Armature berfungsi untuk merubah energi listrik menjadi mekanik, dalam bentuk gerak putar.
Brush dan Brush holder
Brush (Sikat) berfungsi untuk meneruskan arus dari field coil ke armature coil dan langsung ke massa melalui komutator.
Shift Lever Atau tuas penggerak Shift leverberfungsi untuk mendorong pinion gear ke arah posisi berkaitan dengan roda penerus. Dan melepas perkaitan pinion gear dari perkaitan roda penerus.
Starter Clutch dan Pinion gear
Starter Cltuch berfungsi untuk memindahkan momen puntir dari armature saft kepada roda penerus, sehingga dapat berputar. Starter clutch juga berfungsi sebagai pengaman dari armature coil bilamana roda penerus cenderung memutarkan pinion gear. Pinion gear berfungsi untuk meneruskan momen puntir dari starter clutch ke roda penerus atau ring gear.
Magnetic Switch
Switch atau sakelar magnet digunakan untuk menghubungkan dan melepaskan pinion gear ke/dari roda penerus, sekaligus mengalirkan arus listrik yang besar pada sirkuit motor starter melalui terminal utama.
Terminal – terminal yang ada pada saklar starter :
Terminal B (30)
: Mendapatkan arus langsung dari positif baterai (30)
Terminal C
: Menghubungkan/mengalirkan arus dari terminal B ke
kumparan medan (field coil)
Terminal (50)
: Mendapatkan arus dari terminal ST kunci kontak dan
meneruskanya ke pull in coil (PIC) dan hold in coil (HIC) melalui plat kontak.
Pemeriksaan dan Pengukuran Komponen Motor Starter. 1. Kumparan Armature a.Pemeriksaan hubungan putus (terbuka)
Dengan menggunakan multitester(posisikan selector pada tanda Ohm). Hubungkan masing-masing
segmen
komutator.
> Jika jarum multi bergerak berarti kondisi kumparan dalam keadaan baik, tidak ada yang putus. > Jika diam berarti putus.
b. Pemeriksaan hubungan massa
Hubgkan masing-masing segmen komutator dengan bodi armature. > Jika Jarum multi diam berarti kawat kumparan baik, tidak ada yang korslet(tidak terkelupas). > Jika jarum multi bergerak baerati korslet (terjadi hubungan singkat).
2.
Kumparan Medan (Field coil)
a. Pemeriksaan hubungan putus (terbuka)
Hubungkan Ujung kawat field coil (ujung yang tersambung ke sikat) dengan ujung yang di ddisebrangnya. > Jika jarum multi bergerak berate baik (tidak putus). > Jika diam berarti putus.
b. Pemeriksaan hubungan massa
Hubungkan ujung kawat (sikat) positif dengan bodi > Jika jarum multi diam berarti baik (tidak yang korslet). > Jika bergerak berarti terjadi korslet (kawat menempel ke bodi) 2. Pengukuran Panjang Sikat (Brush)
Setiap Motor starter panjang sikatnya berbeda tergantung tipenye. Untuk lebih baiknya hasil pengukuran panjang sikat disesuaikan dengan standar masing-masing tipe motor starter. Pengukuran panjang sikat dapat digunakan jangka sorong (vernier caliper). Jika hasil pengukuran masih sesuai dengan limit standar dan masih kondisi baik , sikat tidak perlu diganti.
4. Pada pemeriksaan dudukan sikat (isolasi)
Dengan menggunakan multi tester, hubungkan dudukan sikat dengan plat besinya. Sebaiknya tidak ada hubungan, tapi jika ada hubungan maka dudukan sikat harus diganti.
4. Pemeriksaan Starter Clutch dan Pinion Gear
Lakukan pemeriksaan starter cluch dengan cara diputar. Jika starter clutch diputar ke kiri dan ke kanan, tidak berputar longgar/loncer, maka starter cutch dalam keadaan baik. Dan periksa juga kondisi gigi pinion gearnya.
Gejala kerusakan pada sistem starter
1. Pada saat kunci kontak di posisikan star, starter hanya timbul bunyi cklek atau putaran
motor
satrter
lambat.
Penyebab
kerusakan
yang
terjadi
:
a. Batere tekor/soak
b. Kotor pada sambungan terutama pada terminal batere baik positif maupun negatif c.Kunci kontak kotor d.Sikat sudah pendek/aus 2. Pada saat kunci kontak di posisikan star, motor starter sama sekali tidak hidup. Penyebab kerusakan yang terjadi : a. Batere Habis b. sekring putus c. Sambungan kabel ada yang lepas/kendor d. Armature terbakar e. Field coil putus/rusak f.
Sikat habis di bawah limit standar
PERAWATAN
DAN
PERBAIKAN
SISTEM AC PADA MOBIL Advertisement Melanjutkan postingan terdahulu tentang system AC, kali ini saya posting kembali yang berkaitan dengan system AC khusus tentang kerusakan yang sering terjadi pada system ac mobil.
Seperti kita ketahui bahwa Sistem AC mobil terdiri atas beberapa bagian dan komponen (parts) yang saling berhubungan antara satu dengan lainnya. Oleh sebab itu, jika salah satu bagian ada yang rusak, maka akan berpengaruh pada bagian yang lain. Misalnya, saat kita mengendarai mobil dan menyalakan AC, hembusan angin dari blower dirasakan cukup kencang dan settingan temperatur pada posisi paling dingin, tetapi masih terasa panas dan gerah atau terdengar suara berisik dari dalam mesin. Dari kasus tersebut, kemungkinan besar ada masalah pada sistem AC mobil. Nah, untuk itu perlu dilakukan pengecekan pada komponen dan bagianbagian sisem AC. Sebelum melakukan pengecekan pada sistem AC mobil, pastikan kondisi mesin mobil dalam keadaan prima atau normal. Sebab, bisa saja masalah yang terjadi bukan pada sistem AC, tetapi disebabkan kondisi mobil itu sendiri. Misalnya saat menyalakan AC, setelah beberapa lama mengendarainya tiba-tiba jarum indikator suhu mesin melonjak naik dan mesin menjadi sangat panas hingga terjadi overheating. Namun setelah AC dimatikan, suhu mesin kembali turun. Nah, dengan kasus tersebut, yang pertama perlu diperiksa adalah kondisi pendinginan mesin (radiator), apakah salurannya ada yang mampet atau air pendingin radiator berkurang karena ada kebocoran. A. Kerusakan Umum 1. Switch A/C ON, tetapi Blower Tidak Bekerja Jika anda menemukan kasus seperti ini, lakukan langkah-langkah berikut. a. Periksa komponen motor blower evaporator . Jika motor blower tidak bekerja, segera perbaiki atau ganti motor blower. b. Periksa aliran listrik yang menuju blower evaporator. Segera perbaiki jika terdapat kabel putus, switch blower yang rusak, socket kendor, atau relay rusak. c. Jika switch A/C ON dan switch blower diposisikan pada salah satu tingkat kecepatan (low,med, hi atau 1,2,3), dapat dipastikan kondisi switch blower rusak. d. Periksa sekering pada motor blower menggunakan multitester . Perbaiki bagian sekring yang putus atau ganti dengan yang baru. e. Periksa relay motor blower menggunakan multitester pada bagian terminalnya. Ganti relay jika rusak.
2. AC Bekerja, tetapi Tidak Dingin
Seringkali kita menemukan kasus AC mobil yang tidak dingin, padahal system AC bekerja. AC yang tidak dingin dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya kerusakan pada sekring, kompresor, evaporator, magnetic cluth, dan tersumbatnya filter dryer. Untuk mengatasinya, lakukan langkah-langkah berikut. a. Periksa sekring (fuse) b. Periksa tekanan refrigerant , apakah ada kebocoran refrigerant. Cari lokasi kebocoran dan perbaiki. Setelah itu, lakukan vacuum, tambah oli pelumas, dan isi kembali dengan refrigerant baru. c. Periksa kompresor. Perbaiki atau ganti kompresor jika rusak. d. Bersihkan evaporator dari kotoran, sebab dapat menyebabkan pembekuan pada evaporator. Setelah itu, periksa kondisi thermostat dan thermistor. Ganti thermostat dan thermistor jika rusak. e. Periksa kondisi magnetic cluth. Kerusakan magnetic cluth dapat menyebabkan AC tidak dingin. Perbaiki atau ganti jika rusak. f. Filter Dryer tersumbat. Caranya, bersihkan dengan cara meniupnya. Ganti filter dryer dengan yang baru. g. Pressure switch tidak normal. Periksa kondisi pressure switch apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Segera ganti jika rusak. h. Blower tidak berputar, sehingga sirkulasi udara kabin dari evaporator
tidak
sempurna. Periksa kondisi motor blower, apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Perbaiki jika rusak.
B. AC Mobil Kurang Dingin AC mobil yang kurang dingin disebabkan oleh beberapa hal, seperti masalah pada thermostat, evaporator, kondensor, dan adanya kebocoran. Berikut langkah-langkah pengecekan pada AC mobil yang kurang dingin. 1. Periksa stelan dan kondisi thermistor atau thermostat. Apakah masih bekerja dengan baik atau tidak. Jika tidak, lakukan penggantian. 2. Bersihkan evaporator dari kotoran yang menenmpel.
3. Kondensor tertutup benda lain, misalnya plastik yang menempel di permukaannya, sehingga kondensor tidak mampu melepaskan panas refrigerant dari kompresor. Bersihkan kotoran dan benda lain yang menempel. Jika diperlukan, beri kipas tambahan untuk proses pendinginan. 4. Terdapat celah dan kerusakan isolasi di sekitar kabin, sehingga udara dari luar ikut masuk dan bercampur dengan udara dingin dalam kabin.
1. Angin Tidak Berembus dari Grill Kabin Pada saat AC dinyalakan, AC mobil yang normal akan mengembuskan udara dingin dari grill kabin. Jika tidak, berarti terdapat masalah pada beberapa komponen, seperti blower, sistem kelistrikan, dan relay motor blower. Berikut langkah-langkah pengecekanya :. a. Saat mesin mati, periksa kelancaran putaran blower dengan menggunakan tangan. Jika putaran tidak lancar, segera periksa kondisi bearing motor blower dan ganti jika rusak. b. Periksa kabel-kabel, sekring, socket kabel, dan konektor kelistrikan blower. Perbaiki jika ada yang kendor, rusak, dan putus. c. Periksa switch blower. Ganti jika relay sudah rusak. d. Jika langkah diatas sudah dilakukan dan masih dalam kondisi baik, segera periksa kondisi motor blower. Perbaiki atau ganti jika perlu.
2. Kecepatan Putaran Blower Tidak dapat Diubah Untuk mendapatkan kenyamanan, terkadang kita perlu mengatur kecepatan putaran blower (Low, Medium, High). Namun, jika putaran blower tidak dapat di ubah, berarti terdapat masalah pada beberapa komponen, terutama pada switch blower dan sistem kelistrikan. Berikut langkah-langkah pemeriksaannya. a. Periksa switch blower satu per satu dengan cara memindahkan switch pada tingkatan yang berbeda(blower off) atau kecepatan embusan angin tidak berubah, segera ganti switch blower. b. Cek kabel-kabel, sekering, socket kabel , dan konektor kelistrikan blower . Perbaiki jika ada yang kendor, rusak, atau terputus.
3. Kipas Kondensor (Ekstra Fan) Tidak bekerja Jika kondensor yang tidak bekerja dapat mengakibatkan sistem AC tidak normal atau dingin. Sebab, panas yang dilepaskan kondensor dengan bantuan extra fan menjadi tidak maksimal. Terlebih jika kendaraan berhenti atau
saat terjebak
kemacetan, meskipun saat melaju, kondensor mendapatkan sirkulasi angin dari depan. Oleh sebab itu, agar sistem AC dapat bekerja maksimal perlu kipas kondensor yang baik. Berikut penanganan kipas kondensor yang tidak bekerja. a. Saat mesin mati, periksa kelancaran putaran kipas menggunakan tangan. Jika dirasakan tidak lancar atau seret, langkah selanjutnya adalah memeriksa kondisi bearing motor kipas. Ganti jika sudah rusak. b. Periksa kabel-kabel, sekring, socket kabel, dan konektor kelistrikan blower. Perbaiki jika ada yang kendor, rusak, atau putus. c. Periksa relay motor kipas, ganti jika relay sudah rusak. d. Jika semua pemeriksaan telah dilakukan, langkah terakhir adalah mengecek kondisi motor kipas.
4. Air Menetes dari Bagian Bawah Kendaraan Saat kita menemukan tetesan air pada lantai, ini merupakan hal yang normal dan tidak perlu dikhawatirkan. Air tetesan ini merupakan indikator bahwa AC mobil bekerja dengan baik. Air yang menetes terjadi dari pengembunan udara dalam kabin mobil saat melewati evaporator. Pada bagian evaporator inilah udara menjadi embun lama-kelamaan semakin banyak. Oleh sebab itu, dibagian bawah evaporator dibuat bak penampung air. Karena air makin lama makin banyak, dibutuhkan saluran pembuangan air, sehingga jangan heran jika ada air yang menetes dari bawah kendaraan saat AC mobil dihidupkan. 5. Air Menetes dari Bawah Dashboard Seperti telah disebutkan sebelumnya, air yang menetes dari bagian bawah kendaraan adalah hal yang normal akibat proses pengembunan. Namun, berbeda jika
air
yang
menetes
berasal
dari
bagian
bawah
dashboard.
merupakan masalah serius, sebab akan mengganggu kenyaman pengendara . Berikut langkah-langkah pemeriksaan dan cara perbaikannya.
Ini
a. Periksa saluran pembuangan air dari bak evaporator
(mungkin lepas, putus,
terimpit, atau melintir). Sebab, air hasil pengembunan evaporator tidak dapat dibuang keluar, sehingga akan meluber ke dalam kendaraan. b. Periksa dan bersihkan bagian bak penampung dan saluran pembuangan air. Debu dan kotoran yang berkumpul pada bagian evaporator dapat mengakibatkan penyumbatan. c. Periksa bagian keluarnya air. Ujung saluran air ini bisa tersumbat oleh lumpur, karena ujungnya berada di kolong mobil. Segera bersihkan jika ada kotoran yang menyumbat.
6. Bau Menyengat di Dalam Kabin Kenyaman pengendara pasti sangat terganggu jika mencium bau menyengat saat AC dinyalakan. Biasanya bau tersebut terjadi akibatnya adanya bakteri, microorganisme, dan jamur yang menumpuk di bagain evaporator atau filter AC. Selain itu, dapat juga terdapat pada grill di dashboard dan sekitar saluran masuk dan keluarnya udara. Untuk menghilangkan bau yang mengganggu ini, bersihkan bagian evaporator, filter, grill, blower, atau sepanjang saluran masuk dan keluarnya udara. Jika perlu, bersihkan dengan menggunakan anti bactercial treatments. C. Kerusakan pada Komponen 1. Kompresor
Seperti telah disebutkan sebelumnya, alat ini berfungsi menekan refrigerant ke kondensor,
layaknya
jantung
pada
manusia.
Refrigerant
yang
seharusnya
dipompakan ke semua komponen AC tiba-tiba bermasalah. Kerusakan pada kompresor ditandai dengan munculnya suara berisik saat AC dalam kondisi ON. Biasanya, kerusakan pada kompresor
akan menimbulkan beberapa masalah
sebagai berikut. a. Gangguan pada magnetic clutch. Saat Ac tidak bekerja, otomatis kompresor juga tidak dapat bekerja, sebab daya dari mesin yang melalui pulley dan belt tidak dapat diteruskan ke kompresor. Jika yang terjadi sebaliknya, perlu dilakukan pemeriksaan tegangan baterai (bisa tegangannya kurang), stelan amplifier kurang tepat, masa (ground) yang kurang baik. Jika semua gangguan tersebut tidak terjadi, dapat dipastikan magnetic clutch yang rusak. b. Suara dari sekitar kompresor tidak normal (timbul suara berisik). Periksa buat pengikat kompresor pada bracketnya atau baut pengikat bracket dengan mesin(bisa kendor), bearing idle pulley dn bearing idle pulley dan bearing magnetic clutch aus, dan baut-baut pengikat crank shaft puli kendor. c. Suara dari dalam kompresor tidak normal atau berisik. Ini dapat disebabkan bearingbearing dalam kompresor aus, minyak pelumas kurang, atau cleareance dari bagian yang bergerak melampaui batas standarnya. Perbaiki kompresor dan bagianbagiannya, jika perlu lakukan overhaul kompresor d. Gasket dan seal kompresor rusak, sehingga mengakibatkan kebocoran refrigerant dan minyak pelumas. Jika ini terjadi, akanmenyebabkan kompresor cepat panas dan menimbulkan kerusakan yang lebih parah.
2. Kondensor
Kondensor merupakan alat pelepas panas pada sistem AC mobil, jika kondensor bermasalah dapat dipastikan proses pelepasan panas refrigerant dari kompresor akan terhambat, sehingga kerja AC tidak maksimal. Adapun masalah yang umum terjadi pada bagian kondensor sebagai berikut. a. Permukaan kondensor tertutup debu, sehingga proses pendinginan refrigerant pada kondensor dengan air dan disikat dengan sikat halus, tetapi perlu hati-hati agar tidak merusak kondensor. b. Adanya kebocoran refrigerant pada bagian pipa sambungan diakibatkan oleh karat dan kotoran yang menempel. Bersihkan secara berkala dan perhatikan jika ada kebocoran pada sambungan pipa dan bagian lainnya. c. Motor kipas kondensor tidak berputar atau putarannya tidak normal. Lakukan perbaikan motor kipas hingga putarannya kembali normal.
3. Katup Ekspansi
Dilihat dari fungsinya, katup ekspansi merupakan alat pengkabut cairan refrigerant dari kondensor. Dengan tekanan yang sangat tinggi refrigerant disemprotkan oleh katup ekspansi sehingga menurunkan tekanan dan temperatur refrigerant pun menjadi dingin. Banyaknya cairan refrigerant yang dikabutkan oleh katup ekspansi tergantung dari sensor(bulb) yang berada di dalam evaporator, sehingga cairan yang dikabutkan selalu dalam kondisi standar sesuai kebutuhan pendinginan evaporator. Adapun masalah-masalah yang sering terjadi pada katup ekspansi sebagai berikut. a. Sensor(bulb) terlepas dari dudukannya, sehingga kerja katup ekspansi tidak normal. kemampuan pendinginan AC mobil. b. Lubang penyemprotan katup ekspansi terlalu renggang, sehingga cairan refrigerant yang dikabutkan terlalu banyak dan mengakibatkan tekanan refrigerant pada evaporator terlalu tinggi. Akibatnya kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Untuk mengatasinya, sebaiknya ganti katup ekspansi. c. Gas pada pipa sensor(capillary bulb) katup ekspansi bocor, sehingga sensor tidak dapat bekerja. Hal ini dapat mengakibatkan refrigerant yang dikabutkan ke evaporator menjadi berkurang, tekanan refrigerant di evaporator menjadi sangat rendah, dan menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil berkurang. Agar kembali normal, sebaiknya ganti katup ekspansi.
d. Lubang penyemprotan katup ekspansi yang berfungsi mengkabutkan refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant tersumbat, sehingga refrigerant yang berhasil di kabutkan hanya sedikit. Ini akan berpengaruh terhadap kemampuan pendinginan. Selain itu, dapat menimbulkan bunga es (frozen) pada pipa cairan refrigerant sebelum masuk ke evaporator. Untuk mengatasinya, bersihkan katup ekspansi.
4. Evaporator
Evaporator berfungsi menyerap panas dari ruang kabin mobil yang melewatinya, sehingga udara yang keluar dari evaporator
terasa dingin. Jika evaporator
bermasalah, kabin mobil tentu akan terasa panas atau tidak terasa sejuk. Berikut kerusakan yang sering terjadi pada bagian evaporator. a. Filter udara pada evaporator tersumbat oleh debu dan kotoran sehingga udara yang melewati evaporator tidak dapat bersikulasi dengan baik. Anda perlu membersihkan filter udara agar sirkulasi udara menjadi lancar. b. Sirip-sirip pipa evaporator terhalang oleh debu dan kotoran, sehingga proses penyerapan panas terganggu dan mengakibatkan udara panas yang melewatinya tidak dapat diserap dengan baik. Bersihkan sirip-sirip pipa evaporator menggunakan angin dari kompresor . c. Terjadinya kebocoran pada pipa evaporator . Hal ini disebabkan kotoran yang menumpuk pada permukaannya, sehingga menyebabkan karat dan menimbulkan
kebocoran. Untuk mengatasinya, lakukan penambalan pada bagian yang bocor. Jika kebocoran sudah terlalu besar sebaiknya evaporator diganti.
5. Receiver(Filter Dryer)
Receiver merupakan alat untuk memisahkan kadar air dan menyaring kotoran yang terbawa bersama refrigerant. Dapat dibayangkan jika receiver sudah terlampau kotor. Receiver akan tersumbat sehingga akan menghambat laju sirkulasi refrigerant. Ibarat darah yang tidak bersikulasi, akan sangat berbahaya bagi tubuh. Umumnya masalah yang terjadi pada receiver dalah sebagai berikut. a. Receiver tersumbat kotoran, indikasinya dapat diketahui dengan memegang pipa masuk dan keluar receiver. Rasakan suhu yang terdapat pada pipa masuk dan keluar receiver, apakah ada perbedaan suhu atau tidak. Jika ada perbedaan suhu, dapat dipastikan receiver sudah kotor, sehingga receiver(filter dryer) perlu diganti. b. Batu silica receiver terlepas dari tempatnya, sehingga menutup saluran refrigerant dan menghambat aliran refrigerant. Batu silika pada receiver terbungkus dan berfungsi menyaring kotoran. Jika bungkus batu silica tersebut mengalami kebocoran, maka batu silika akan masuk kekomponen-komponen AC lainnya.
6. Oli Kompresor Oli kompresor merupakan cairan pelumas yang berfungsi melindungi bagian-bagian dalam kompresor, sehingga tidak cepat aus akibat gesekan. Dalam waktu tertentu,
oli kompresor akan jenuh dan kehilangan sifat pelumasannya, sehingga perlu diganti dengan yang digunakan. Biasanya tiap-tiap kendaraan menggunakan jenis kompresor yang berbeda. Untuk mengetahuinya, dapat dilihat pada halaman lampiran. Namun,penggantian oli kompresor juga dapat disebabkan hal-hal berikut. a. Saat melakukan service besar(pemeliharaan rutin). b. Saat perbaikan salah satu komponen AC mobil, seperti kompresor, kondensor, dan evaporator.
7.
Magnetic Clutch
Magnetic clutch merupakan alat yang berfungsi meneruskan tenaga dari mesin. Tanpa adanya magnetic clutch atau kondisi magnetic clutch yang rusak, kompresor tidak dapat bekerja. Berikut beberapa masalah yang sering terjadi pada magnetic clutch dan cara mengatasinya. a. Saat AC dihidupkan, magnetic clutch terkadang slip, sehingga tidak mampu memutar kompresor. Periksa permukaan pressure plate-nya, apakah terdapat minyak atau benda lain yang menempel. Sebaiknya bersihkan permukaan pressure plate. Selain itu dapat juga disebabkan tegangan dari baterai ke magnetic clutch kurang. Periksa kabel-kabel dan saluran listrik dari baterai ke magnetic clutch. Charge baterai atau perbaiki sistem kelistrikannya.
b. Saat AC dihidupkan, pressure plate tidak mau menempel. Periksa kondisi stator coil, apakah putus atau terbakar. Perbaiki atau ganti stator coil jika rusak atau terbakar. Periksa juga saluran kabel dari batterai yang menuju ke magnetic clutch apakah terdapat gangguan atau tidak. Selain itu periksa juga bagian switch ON/OFF dan thermostat AC. Langkah terakhir, periksa jarak atau kerenggangan antara rotor dan pressure plate. Perbaiki jika jaraknya terlalu renggang.
8. Mengetahui Kerusakan Melalui Charging Manifold Ibarat dokter yang menggunakan stetoskop untuk mendeteksi detak jantung, begitupula dengan teknisi Ac yang menggunakan charging manifold untuk mendeteksi tekanan refrigerant,sehingga dapat diketahui kondisi yang terjadi dalam sistem AC mobil. Sebelum melakukan pengecekan dengan charging manifold, panaskan mesin mobil terlebih dahulu, kemudian kondisikan mesin dan Ac sebagai berikut. ·
Putaran Mesin
: 1.500-2.000 rpm
·
Suhu Masuk Bblower Evaporator
: 30OC-35OC
·
Kecepatan Blower Evaporator
: Maksimum (Hi)
·
Temperature Control
: Maximum Cool
a. Kondisi Normal AC mobil dapat dikatakan dalam kondisi
normal jika mampu menyejukkan
ruangan(kabin) dan semua fiturnya dapat bekerja dengan baik. Kondisi AC yang normal dapat diketahui dengan menggunakan charging manifold, baik saat AC dalam keadaan ON maupun OFF. 1. Tekanan charging manifold saat AC mobil ON, sebagai berikut. ·
Tekanan Rendah
: 21-35 Psi
·
Tekanan Tinggi
: 196-224 Psi
2. Tekanan charging manifold saat AC mobil OFF, sebagai berikut. ·
Tekanan Rendah
: 70-112 psi
·
Tekanan tinggi
: 70-112 Psi
b. Refrigerant Kurang Kurangnya refrigerant dapat disebabkan terjadinya kebocoran. Jika refrigerant kurang, kemampuan pendinginan AC pun menjadi berkurang. Berikut tekanan pada charging manifold saat AC mobil ON. ·
Tekanan Rendah
: 7-35 Psi atau mendekati 0 Psi.
·
Tekanan Tinggi
: 196-224 Psi
Setelah diketahui tekanannya melalui charging manifold, lakukan pemeriksaan pada sight glass receiver, apakah terlihat gelembung-gelembung. Jika tidak, cari lokasi kebocoran refrigerant,lalu tambah refrigerant hingga tekanannya kembali normal. c. Sirkulasi refrigerant Tersumbat Sirkulasi refrigerant yang tersumbat dapat menyebabkan sistem AC mobil menjadi tidak dingin sama sekali. Berikut tekanan pada charging manifold saat AC mobil ON ketika sirkulasi refrigerant tersumbat. · Tekanan Rendah
: Di bawah 0 Psi (vacuum)
· Tekanan Tinggi
: 70-84 Psi
Jika sirkulasi tersumbat sebagian, tekanan refrigerant pada tekanan rendah (low) akan sangat rendah. Jika sirkulasi refrigerant betul-betul tersumbat, tekanan refrigerant pada tekanan rendah akan di bawah 0 Psi atau vacuum. Tersumbatnya sirkulasi refrigerant disebabkan serbuk atau dessicant pada receiver dryer yang hancur karena jenuh. Agar sirkulasinya berjalan dengan normal kembali, lakukan juga pemeriksaan pada receiver dryer, expansion valve, dan evaporator Pressure Regulator(EPR). Untuk memastikan bagian yang tersumbat, lakukan pemeriksaan dengan tangan , sehingga akan terasa perbedaan suhu antara pipa yang masuk dan keluar pada bagian AC tersebut. Lakukan proses vacuum setelah mengganti atau memperbaiki bagian komponen AC yang bermasalah. d. Terdapat Uap Air Pada Sirkulasi Masalah uap air yang terdapat pada sirkulasi mengakibatkan kinerja AC mobil tidak stabil (kadang dingin dan kadang tidak). Penyebabnya adalah uap air yang berubah menjadi es hingga ke expansion valve. Cara mengatasinya, periksa expansion
valve, kemudian ganti receiver dryer. Langkah terakhir adalan lakukan proses vacuum agar tidak terdapat udara dalam sistem AC mobil. Berikut tekanan charging manifold saat AC mobil ON ketika terdapat uap air pada sirkulasi. ·
Tekanan Rendah
: tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)
·
Tekanan Tinggi
: tidak stabil (terkadang normal dan dibawah normal)
e.
Kompresi Kompresor Lemah Kemampuan kompresi kompresor yang lemah atau rusak dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC menjadi berkurang, bahkan tidak dingin sama sekali. Ini dapat dilihat setelah AC dimatikan, tekanan rendah dan tekanan tinggi menjadi balance. Untuk menyakinkan adanya kerusakan, sentuh kompresor setelah dinyalakan. Jika tidak terasa panas, lakukan pemeriksaan dan perbaiki kerusakan kompresor. Berikut tekanan charging manifold saat AC mobil ON ketika kompresi kompresor lemah.
·
Tekanan Rendah
: 56-84 Psi
·
Tekanan Tinggi
: 98-140 Psi
f. Refrigerant Terlalu Banyak atau Kondensor Kurang Pendinginan Pengisian refrigerant yang terlalu banyak dan kondensor kurang pendinginan dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Jumlah refrigerant yang berlebihan dapat mengakibatkan kompresor bersuara cukup keras. Jumlah refrigerant yang terlalu banyak atau kondensor kurang pendinginan, dapat diketahui dari tekanan charging manifold saat AC mobil ON sebagai berikut. ·
Tekanan Rendah
: 35-49 Psi
·
Tekanan Tinggi
: 280-350 Psi
Sebenarnya kondisi seperti ini dapat berlangsung dirasakan , yaitu kabin mobil saat AC dinyalakan terasa kurang dingin. Setelah memeriksa tekanan dengan charging manifold, lakukan juga pemeriksaan pada sight glass receiver (biasanya tidak t erlihat gelembung). Penyebabnya karena pengisian refrigerant terlalu banyak atau kondensor tidak dapat pendinginan yang cukup. Untuk mengatasinya, periksa dibersihkan sirip-sirip kondensor dari kotoran. Periksa juga sistem pendinginan
kondensor, seperti kipas dan motor kipas,lakukan perbaikan jika ada yang rusak. Langkah terakhir, periksa kembali jumlah refrigerant, buang refrigerant jika terlalu banyak hingga mencapai tekanan standar. g. Udara Masuk ke Bagian Sirkulasi Udara yang masuk ke bagian sirkulasi akan menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil menjadi berkurang. Tekanan charging manifold saat AC mobil ON terlalu tinggi, sebagai berikut. ·
Tekanan Rendah
: 35-49 Psi
·
Tekanan Tinggi
: 280-350 Psi
Setelah melakukan pemeriksaan tekanan, lakukan pemeriksaan visual pada sight glass receiver (biasanyaa terlihat gelembung). Setelah itu sentuh pipa tekanan rendah (pipa besar). Jika terasa panas, berarti ada udara yang masuk ke bagian sirkulasi. Penyebabnya adalah proses vacuum yang tidak sempurna. Untuk mengatasinya, keluarkan isi kembali refrigerant hingga tekanannya kembali normal. Untuk meyakinkan, lakukan pemeriksaan kebocoran pada seluruh sistem AC. h. Katup Ekspansi Bermasalah Katup ekspansi (ekspansion valve) yang bermasalah dapat menyebabkan kemampuan pendinginan AC mobil menjadi kurang. Tekanan charging manifold saat AC mobil ON terlau tinggi. ·
Tekanan Rendah
: 35-49 Psi
·
Tekanan Tinggi
: 280-350 Psi
Lakukan juga pemeriksaan pada pipa tekanan rendah, apakah terdapat air pada permukaannya(frost). Biasanya masalah seperti ini terjadi setelah penggantian katup ekspansi, seperti pemasangan yang salah atau terjadi kerusakan pada expansion valve. Untuk mengatasinya, lakukan pemeriksaan pada sensor panas expansion valve. Setelah itu periksa juga pemasangan expansion valve, apakah sudah benar atau tidak.
PANEL KONTROL (PANEL INSTRUMEN KENDARAAN) Advertisement Pada postingan kali ini saya akan membahas secara singkat tentang fungsi-fungsi Alat Instrument/Panel Control yang terdapat pada dashboard kendaraan.
Untuk memudahkan pengemudi melihat kondisi bahan bakar, tekanan oli, suhu pendingin, minyak rem, output system pengisian dan beberapa fungsi system kelistrikan lainya, maka kendaraan dilengkai dengan lampu indikator dan perlengkapan ukur yang dipasangkan pada dashboard . Kelengkapan kontrol ini setiap kendaraan tidak sama, namun perlengkapan yang paling umum pada setiap kendaraan antara lain :
1.
S peedometer :
Speedometer berfungsi untuk menampilkan laju kecepatan kendaraan
selama
kendaraan meluncur dan dilengkapi dengan odometer yang mencatat jarak yang ditempuh kendaraan dari awal diproduksi. Trip meter yang berfungsi untuk mencatat jarak tempuh sesuai dengan keinginan pengemudi . Trip meter dapat di diatur ulang dari nol kilometer.
2.
Fuel G aug e :
Fuel gauge berfungsi untuk menampilkan data jumlah bahan bakar yang ada dalam tangki bensin.
3.
E ng ine Coolant/Temperatur G aug e :
Temperatur gauge berfungsi untuk menampilkan suhu mesin pada saat kunci kontak dihubungkan. Sebagian kendaraan menggunakan lampu indkator sebagai acuan, lampu akan menyala bila mesin mengalami overhating.
4.
E ng ine Oil Pres s ure indicator :
Berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada pengemudi tentang kondisi tekanan oli. Sebagian kendaraan menggunakan gauge, sehingga pengemudi tahu persis berapa tekanan oli, sebagian kendaraan lain menampilkan dalam bentuk sinyal lampu.
5.
C harg ing Indicator :
Charging indicator berfungsi untuk menginformasikan kondisi pengisian, lampu akan menyala apabila pengisian tidak normal. Untuk sekarang ini penggunaan lampu indikator telah menggantikan amperemeter dan voltmeter.
6.
Turn S ig nal Indicator :
Berfungsi untuk memberikan petunjuk kepada sipengemudi arah belok yag akan ditentukan. Lampu tanda belok dirangkai secara parallel, lampu indikator juga akan menginformasikan apakah lampu tanda belok berfungsi atau tidak.
7.
Hig h B eam Warnin Li g ht :
Berfungsi untuk memperingatkan pengemudi kalau lampu jarak jauh dalam keadaan aktif.
8.
Park B rake Indicator :
Berfungsi untuk memberikan informasi kepada pengemudi bahwa rem parkir dalam keadaan aktif (mengerem).
9.
Tachometer :
View more...
Comments