Sintesis Dan Karakterisasi Cis Dan Trans Kalium Dioksalatodiakuklorokromat Iii1
April 5, 2018 | Author: Rytíř | Category: N/A
Short Description
Download Sintesis Dan Karakterisasi Cis Dan Trans Kalium Dioksalatodiakuklorokromat Iii1...
Description
LAPORAN LENGKAP PRAKTIKUM KIMIA ANORGANIK
PERCOBAAN 2 SINTESIS DAN KARAKTERISASI CIS DAN TRANS – KALIUM DIOKSALATODIAKUOKROMAT ( III )
OLEH : NAMA : IMENG NIM: ACC 109 011 KELOMPOK : 2 ( DUA ) HARI , TANGGAL : SABTU, 4 JUNI 2011 ASISTEN : LOLA PASKARIANI
LABORATORIUM PENDIDIKAN KIMIA JURUSAN PENDIDIKAN MIPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PALANGKARAYA 2011
A. TUJUAN PERCOBAAN Tujuan percoban pada percobaan ini adalah mempelajari pembuatan dan sifat – sifat isomer cis dan trans - dioksalatodiakuokromat ( III ).
B. LANDASAN TEORI Dalam kimia, isomerisme cis-trans atau isomerisme geometrik atau isomerisme konfigurasi adalah sebuah bentuk stereoisomerisme yang menjelaskan orientasi gugus-gugus fungsi dalam sebuah molekul. Secara umum, isomer seperti ini mempunyai ikatan rangkap yang tidak dapat berputar. Selain itu, isomer ini juga muncul dikarenakan struktur cincin molekul yang menyebabkan perputaran ikatan sangat terbatas.
Istilah "isomerisme geometrik" adalah istilah lama yang sudah tidak digunakan lagi dan merupakan sinonim dari "isomerisme cis-trans". Ia kadang-kadang juga merupakan sinonim untuk stereoisomerisme umum (misalnya isomerisme optis); istilah yang tepat untuk stereoisomerisme non-optis adalah diastereomerisme.
Terdapat dua bentuk isomer cis-trans, yakni cis dan trans. Ketika gugus substituen berorientasi pada arah yang sama, diastereomer ini disebut sebagai cis, sedangkan ketika subtituen berorientasi pada arah yang berlawanan, diastereomer ini disebut sebagai trans.
Kromium adalah logam kristalin yang putih, tak begitu liat dan tak dapat ditempa dengan berat. Ia melebur pada 1765ºC. Logam ini larut dalam asam klorida encer atau pekat. Jika tak terkena udara, akan membentuk ion-ion kromium(II):
Cr + H+ → Cr2+ + H2 ↑ Cr + HCl → Cr2+ + 2Cl- + H2 ↑
Dengan adanya oksigen dari atmosfer, kromium sebagian atau seluruhnya menjadi teroksidasi ke keadaan tervalen: 4Cr2+ + O2 + 4H+ → 4Cr3+ + 2H2O
C. ALAT DAN BAHAN PRAKTIKUM A. ALAT Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah sebagai berikut : -
Gelas kimia 100 mL dan 200 mL
-
Gelas arloji dan petridish 2 bua
-
Pembakar spritus, kaki tiga dan kasa
-
Pompa vakum
-
Corong biasa dan batang pengaduk
-
Cawan penguapan
-
Gelas ukur 50 mL plastik
-
Labu erlenmeyer 250 mL
-
Botol semprot
B. BAHAN Bahan yang digunakan paa percobaan ini adalah sebagai berikut : -
Asam oksalat dihidrat
-
Kalium dikromat
-
Alkohol
D. PROSEDUR KERJA a. Pembuatan isomer trans – kalium dioksalatodiakuokromat ( III ) . 1. Melarutkan 12 gram asam oksalat dihidrat dengan sedikit mungkin aquades dalam gelas beker 200 mL . 2. Menambahkan sedikit demi sedikit larutan 4 gram larutan kalium dikromat yang dilarutkan dengan sedikit mungkin aquades panas. Menutup beker dengan gelas arloji ketika reaksi berlangsung. 3. Menguapkan larutan sehingga volumenya tinggal separuhnya, dan kemudian dibiarkan menguap dengan sendirinya pada temperatur kamar sampai tinggal sepertiganya 4. Menyaring kristal yang dihasilkan lalu di cuci dengan aquades dingin dan setelah itu didinginkan dengan alkohol. Mencatat
hasilnya dan dinyatakan dalam persen yang didasarkan pada jumlah mol krom. Hasil yang tinggi tidak dapat diharakan sebagai hasil saja yang dapat dipisahkan.
b. Pembuatan isomer cis – kalium dioksalatodiakuikromat ( III ) 1. Membuat campuran serbuk halus dari 4 gram kalium dikromat dan 12 gram asam oksalat dihidrat dalam gelas beker 200 mL . 2. Meneteskan setetes aquades dalam campuran dan menutup gelas dengan gelas arloji. Setelah terjadi kontak maka reaksi akan berlangsung dengan disertai pelepasan uap air dan CO2 . Harus dijaga agar campuran tidak ada kesetimbangan campuran antara isomer cis dan trans. 3. Kemudian menambahkan 10 mL alkohol dalam campuran dan diaduk sampai mengendap. 4. Lakukan dekantir dan kemudian menambahkan lagi alkohol yang baru sehingga diproleh kristal seluruhnya. 5. Menyaring dan mengeringkan dengan pompa vakum lalu mencatat hasilnya.
c. Uji Kemurnian Isomer Menempatkan sedikit kristal kompleks pada kertas saring dan menambahkan sedikit larutan amonia encer. Isomer cis akan membentuk larutam berwarna hijau tua yang dengan cepat akan
menyebar pada kertas saring. Isomer trans akan membentuk padatan berwarna coklat muda yang tetap tidak terlarut.
E. HASIL PENGAMATAN a. Pembuatan isomer trans – dioksaltodiakuokromat ( III ) Perlakuan
Hasil
12 g kristal asam oksalat dihidrat
-
( berwarna putih ) + sedikt aquades 4 g kalium dikromat ( berwarna
-
orange ) + sedikit aquades panas. Dicampurkan dengan asam oksalat dihirat + air tadi.
Setelah beberapa detik terjadi reaksi , campuran tadi sedikit demi sedikit saling melelehkan dan warnanya berubah menjadi ungu kehitaman yang mengental seperti jeli. Disamping terjadi perubahan warna ada uap air dan gas yang keluar.
Menguapkan larutan hingga tinggal separuhnya.
Menjadi mengental.
Menguapkan larutan dengan suhu
Lebih mengental lagi.
kamar hingga sepertiganya. Dtambahkan dengan alkohol.
Tambah mengental
b. Pembuatan isomer cis – dioksalatodiakuokromat ( III ) Perlakuan
Hasil
4 g kalium dikromat + 12 g asam
-
oksalat dihirat dalam gelas 200 mL. kemudian di tetes setetes akuades setelah beberapa detik, terjasi dan di tutup memakai kaca arloji.
reaksi. Ada mengeluarkan gas dan uap air.
Menambah etanol
Mengendap
Diambah etanol lagi
Membentuk kristal seluruhnya
Menyaring dan menimbang
Ada massa
c. Uji kemurnian somer Perlakuan
Hasil
Sedikit kristal trans di atas kertas Padatan berwarna coklat muda saring + larutan amoniak encer
yang tetap tidak terlarut.
Sedikit kristal cis diatas kertas Larutam berwarna hijau tua yang
saring + larutan amoniak encer
dengan cepat kertas saring.
F. ANALISIS DATA 1. Jumlah mol asam oksalat dihidrat Penyelesaian : Diketahui : m H2C2O4.2H2O =12 g Mr Ditanya
= 126 g/mol
: n = .....?
Jawab : n=
=
= 0,09
/
≈ 0,1 mol
2. Jumlah mol kalium dikromat Penyelesaian : Diketahui : m K2Cr2O7 = 4 g Mr
= 294 g / mol
Ditanya : n = ... ? Jawab : =
=
4 294
= 0,0136
menyebar pada
3. Julmah mol teoritis trans Penyelesaian : Diketahui : m trans = 8,484 g Mr trans = 303 g/mol Ditanya : n teoritis trans = .... ? Jawab : =
=
8,484 303
= 0,028
4. Jumlah mol teoritis cis Penyeleaian : Diketahui : m cis = 8 g Mr cis = 303 g/mol Ditanya : n teoritis cis = .... ? Jawab : =
=
8 303
= 0,026
5. Rendemen trans %
=
3 8,484
100% = 35,36%
6. Rendemen cis %
=
3 8
100% = 37,5%
G. PEMBAHASAN Isomer geometri mempunyai dua bentuk isomer yaitu isomer cisdan isomer trans-. Dimana isomer cis- dan trans mempunyai sifat dan kelarutan yang berbeda serta warna kristal yang berbeda. Hal ini disebabkan kedudukan molekul-molekul dalam struktur gemetrinya berbeda. Isomer cis terletak berdampingan dengan sedangkan isomer trans terletak berseberangan dengan molekul-molekulnya.
Isomer senyawa cis mempunyai warna yang berbeda dengan isomer pada senyawa trans, senyawa cis mempunyai kristal hijau tua sedangkan pada senyawa trans kristal yang terbentuk akan bewarna ungu kehitaman . Untuk memurnikannya kita menambahkan NH4OH.
H. KESIMPULAN DAN SARAN Adapun kesimpulan yang dapat diperoleh dari percobaan ini adalah: 1.
Senyawa koordinasi K[Cr(C2O4)2(H2¬O)].H2O mempunyai dua bentuk isomer geometri yaitu cis dan trans
2.
Isomer cis dan trans mempunyai sifat fisik, kelarutan dan warna yang berbeda.
3.
Isomer dari senyawa cis memiliki kristal yang bewarna hijau tua, sedangkan isomer trans memilki kristal yang bewarna ungu kehitaman.
I. DAFTAR PUSTAKA http://id.wikipedia.org/wiki/Isomerisme_cis-trans
View more...
Comments