Sindrom Cushing
November 20, 2017 | Author: Ri | Category: N/A
Short Description
It's my simple referat in internal medicine. Hope.... it can add your knowledge......
Description
Refrat
SINDROM CUSHING
Oleh: Khori Pretika, S. Ked 04061001111 Pembimbing: dr. Alwi Shahab, SpPD, KEMD
DEPARTEMEN PENYAKIT DALAM RUMAH SAKIT DR.MOHAMMAD HOESIN PALEMBANG FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SRIWIJAYA 2010
Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 1
BAB I PENDAHULUAN
Sindrom Cushing adalah plasma
berlebihan
glukokortikoid sekresi
dalam
jangka
kortisol
gangguan hormonal yang disebabkan kortisol
tubuh
(hiperkortisolisme),
baik
oleh
pemberian
panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen) atau oleh
yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis-
adrenal (spontan). 1
2
Nama sindrom Cushing diambil dari Harvey Cushing, seorang
ahli bedah yang pertama kali mengidentifikasikan penyakit ini pada tahun 1912. Penyakit ini ditandai dengan obesitas badan (truncal obesity), hipertensi, mudah lelah, amenorea, hirsutisme, striae abdomen berwarna ungu, edema, glukosuria, osteoporosis, dan tumor basofilik hipofisis. 1 Sindrom Cushing relatif langka dan paling sering terjadi pada usia 20 hingga 50 tahun. Orang yang menderita obesitas dan DM-tipe 2, disertai dengan hipertensi dan
gula darah yang tidak terkontrol,
akan
meningkatkan
risiko
terserang penyakit ini.3 Sebagian besar kasus sindrom Cushing
disebabkan iatrogenik pemberian
glukokortikoid eksogen, sedangkan kejadian tahunan sindrom Cushing endogen telah diperkirakan sebesar 13 kasus per juta individu. Dari kasus-kasus ini, sekitar 70% disebabkan hiperplasi adrenal bilateral oleh hipersekresi ACTH hipofisis atau produksi ACTH oleh tumor non endokrin (pituitary ACTH-producing tumor), 15% karena ACTH ektopik, dan 15% karena tumor adrenal primer.4 Insiden hiperplasi
Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 2
hipofisis adrenal tiga kali lebih besar pada wanita dari pada laki-laki, kebanyakan muncul pada usia dekade ketiga atau keempat.1 Insiden puncak
dari sindrom
Cushing, baik yang disebabkan oleh adenoma adrenal maupun hipofisis terjadi sekitar usia 25-40 tahun. Pada ACTH ektopik, insiden lebih sering pada laki-laki dibanding wanita. 4 Mengingat kejadiannya yang masih relatif langka dan namanya yang masih terdengar
asing di masyarakat luas,
diperbincangkan penatalaksanaan.
baik
dalam
tentunya penyakit ini masih jarang segi patofisiologi, diagnosis
Oleh karena itu,
maupun
diperlukan suatu bahan pembahasan yang
mungkin dapat menambah wawasan mengenai sindrom Cushing dan membantu para praktisi kesehatan dalam menatalaksana pasien-pasien tersebut.
BAB II Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 3
PEMBAHASAN
A. Definisi
Sindrom Cushing plasma
berlebihan
glukokortikoid sekresi
kortisol
adalah gangguan hormonal yang disebabkan kortisol
dalam
jangka
tubuh
(hiperkortisolisme),
baik
oleh
pemberian
panjang dalam dosis farmakologik (iatrogen) atau oleh
yang berlebihan akibat gangguan aksis hipotalamus-hipofisis-
adrenal (spontan). 1 2
B. Klasifikasi
Sindrom Cushing dapat dibagi menjadi dua jenis, yaitu : 2 a.
Dependen ACTH, yang terdiri atas : • Hiperfungsi korteks adrenal tumor. • Sindrom ACTH ektopik.
b. Independen ACTH, yang terdiri atas : • Hiperplasi korteks adrenal autonom • Hiperfungsi korteks adrenal tumor ( adenoma dan karsinoma).
C. Etiologi
Penyebab sindrom Cushing dapat berupa : 4 a. Pemberian steroid eksogen •
Pemberian
steroid eksogen dapat menyebabkan terjadinya sindrom
Cushing. 4
Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 4
•
Gejala kelebihan glukokortikoid umumnya terjadi dengan pemberian steroid oral, namun kadang-kadang suntikan steroid ke dalam sendi dan penggunaan inhaler steroid juga dapat menyebabkan sindrom Cushing.
•
Pasien yang sedang mendapat terapi steroid dapat mengalami sindrom Cushing dengan gangguan yang mencakup berbagai penyakit rematologi, paru, saraf, dan nefrologi. 4
•
Pasien yang telah mengalami transplantasi organ juga beresiko terkena sindrom Cushing karena steroid eksogen diperlukan sebagai bagian dari rejimen obat antipenolakan. 4 Overproduksi glukokortikoid endogen
b. •
Adenoma penghasil ACTH hipofisis Adenoma hipofisis yang mensekresi ACTH
berasal
dari
corticotrophs di hipofisis anterior. ACTH yang disekresi oleh corticotrophs dilepaskan ke dalam
sirkulasi dan bekerja pada korteks adrenal untuk menghasilkan hiperplasia dan merangsang sekresi steroid adrenal. Adenoma yang
besar dapat menyebabkan hilangnya produksi
hormon lainnya dari hipofisis anterior (TSH, FSH, LH, hormon pertumbuhan, dan prolaktin) dan hormon vasopresin di hipofisis posterior. • Adrenal lesi Primer
Overproduksi
glucocorticoids dapat disebabkan adanya
adenoma adrenal,
karsinoma adrenal,
macronodular atau
hiperplasia adrenal micronodular. Para zona fasciculata dan reticularis zona lapisan korteks adrenal biasanya menghasilkan glukokortikoid dan androgen.
Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 5
Kompleks Carney adalah bentuk familial micronodular
hiperplasia kelenjar adrenal. Ini merupakan gangguan dominan autosomal dan ACTH
yang
menyebabkan sindrom Cushing
independen. Hiperpigmentasi merupakan salah satu ciri gangguan tersebut. 4 c.
Ektopik ACTH kadang-kadang disekresi oleh sel oat atau small-cell
lung tumors atau oleh tumor karsinoid.
4
D. Manifestasi Klinis 4 • Pasien dengan sindrom Cushing dapat
mengeluhkan berat badannya
bertambah, terutama di wajah, daerah supraclavicula, punggung atas, dan dada. • Pasien sering melihat perubahan di kulit mereka, termasuk stretch mark ungu,
mudah memar, dan tanda-tanda lain dari kulit yang menipis. • Karena kelemahan otot proksimal yang progresif, pasien mungkin mengalami
kesulitan naik tangga, keluar dari kursi yang rendah, dan mengangkat tangan mereka. • Haid tidak teratur, amenore, infertilitas, dan penurunan libido dapat terjadi
pada wanita karena inhibisi sekresi berdenyut dari luteinizing hormon (LH) dan follicle-stimulating hormone (FSH), yang kemungkinan disebabkan gangguan luteinizing hormone-releasing hormone (LHRH). • Pada pria, penghambatan LHRH dan FSH / LH fungsi dapat menyebabkan
penurunan libido dan impotensi. • Masalah-masalah
psikologis
seperti
depresi,
disfungsi
kognitif,
dan
emosional.
Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 6
• Memburuknya
hipertensi
penyembuhan luka,
dan
diabetes
peningkatan infeksi,
mellitus,
kesulitan
osteopenia, dan
dengan
osteoporosis
sehingga dapat terjadi fraktur. • Pasien dengan tumor pituitari yang menghasilkan ACTH (penyakit Cushing)
dapat mengeluh sakit kepala, poliuria dan nokturia, masalah penglihatan, atau galaktorea. • Gejala kelebihan glukokortikoid dalam hubungannya dengan virilisasi pada
wanita atau feminisasi pada pria menunjukkan sebuah karsinoma adrenal sebagai penyebab dari sindrom Cushing.
Pada pemeriksaan fisik akan didapatkan : •
Obesitas Pasien mengalami peningkatan jaringan adiposa di wajah (moon face),
punggung atas di pangkal leher (buffalo hump), dan di atas klavikula (bantalan lemak supraklavikularis). obesitas sentral dengan jaringan adiposa meningkat di mediastinum dan
peritoneum; peningkatan ratio pinggang-pinggul yakni > 1 pada pria dan
>
0,8 pada wanita. Hasil CT scan abdomen, menunjukkan peningkatan lemak visceral yang jelas. 4 •
Kulit
Facial plethora terutama di pipi. Violaceous striae (striae ungu) > 0,5 cm, umumnya di abdomen, pantat,
punggung bawah, paha atas, lengan atas, dan payudara. Terdapat ekimosis. Pasien dapat mempunyai telangiectasias dan purpura.
Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 7
Atrofi cutaneous
dengan
eksposur jaringan vaskular subkutan dan kulit
tenting . Kelebihan glucocorticoid menyebabkan peningkatan lanugo facial hair. Acanthosis nigricans, yang berhubungan dengan resistensi
insulin dan
hiperinsulinisme . Umumnya ditemukan di axila, siku, leher, dan di bawah payudara. •
Jantung dan renal Hipertensi dan edema dapat terjadi karena aktivasi kortisol dari reseptor mineralokortikoid menuju natrium dan retensi air. 4
•
Gastroenterologi Ulkus peptikum dapat terjadi dengan atau tanpa gejala. Khususnya pada risiko pasien yang diberi dosis tinggi glukokortikoid.
•
4
Endokrin Galaktore dapat terjadi ketika tumor hipofisis anterior menghambat
tangkai hipofisis yang mengarah ke tingkat prolaktin tinggi. 4 Rendahnya
kadar testosteron pada pria dapat mengakibatkan
penurunan volume testis dari penghambatan LHRH dan LH / FSH fungsi. 4
•
Rangka / otot
Dapat terjadi kelemahan otot proksimal. Terjadinya
osteoporosis
dapat menyebabkan patah tulang, kyphosis,
kehilangan tinggi, dan nyeri tulang rangka aksial. 4 Tanda klinis pada sindrom cushing berdasarkan frekuensi penderitanya : 1 7
Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 8
Tanda Klinik Sindrom Cushing Tipikal habitus Berat badan bertambah Lemah dan lelah Hipertensi (TD> 150/90 mmHg) Hirsutisme Amenore Striae Kutan Perubahan personal Ekimosis Edema Poliura, polidipsi Hipertrofi klitoris
Frekuensi Penderita (%) 97 94 87 82 80 77 67 66 65 62 23 19
Physical findings in Cushing syndrome. 4
E. Patofisiologi Secara fisiologis hipotalamus berada di otak dan kelenjar hipofisis berada tepat di bawahny. Inti paraventrikular
(PVN)
dari hipotalamus melepaskan
Corticotrophin-releasing hormone (CRH), yang merangsang kelenjar hipofisis untuk melepaskan adrenocorticotropin (ACTH). ACTH bergerak melalui darah ke kelenjar Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 9
adrenal kemudian merangsang pelepasan kortisol. Kortisol disekresi oleh korteks kelenjar adrenal dari daerah yang
disebut
zona fasciculata
sebagai respons
terhadap ACTH. Peningkatan kadar kortisol menyebabkan umpan balik negatif (negative feedback)
pada hipofisis sehingga
menurunkan jumlah ACTH yang
dilepaskan dari kelenjar hipofisis. 5 Sindrom Cushing mengacu terhadap kelebihan kortisol berdasarkan etiologi apapun, baik kelebihan kadar
pemberian glukokortikoid eksogen ataupun
overproduksi
Overproduksi
kortisol endogen.
glukokortikoid
endogen
atau
hiperkortisolisme yang independen ACTH biasanya disebabkan oleh neoplasma yang mensekresi kortisol dalam korteks kelenjar adrenal (neoplasma adrenocortical primer).
4
5
Biasanya merupakan
sebuah
adenoma
dan
jarang karsinoma.5
Adenoma ini menyebabkan kadar kortisol dalam darah sangat tinggi, terjadinya umpan balik negatif terhadap hipofisis dari tingkat kortisol yang
tinggi akan
menyebabkan tingkat ACTH sangat rendah.5 Pada kasus lain dengan dependen ACTH, sindrom Cushing hanya merujuk kepada hiperkortisolisme
sekunder
akibat
produksi berlebihan ACTH dari
corticotrophic pituitary adenoma. Hal ini menyebabkan kadar
ACTH dalam
darah meningkat bersamaan dengan kortisol dari kelenjar adrenal. Kadar ACTH tetap tinggi karena tumor menyebabkan hipofisis menjadi tidak responsif terhadap umpan balik negatif dari kadar kortisol yang tinggi.5 ACTH juga dapat disekresi berlebihan pada pasien-pasien dengan neoplasma yang memiliki kapasitas untuk menyintesis dan melepaskan peptida mirip ACTH baik secara kimia maupun fisiologik. ACTH berlebihan yang dihasilkan dalam keadaan ini menyebabkan rangsangan yang berlebihan terhadap sekresi kortisol oleh korteks adrenal dan disebabkan oleh penekanan pelepasan ACTH hipofisis. Jadi, kadar ACTH yang tinggi pada penderita ini berasal dari neoplasma dan bukan dari kelenjar hipofisisnya. 2 Sejumlah besar neoplasma dapat menyebabkan sekresi ektopik ACTH. Neoplasma-neoplasma ini biasanya berkembang dari jaringan-jaringan yang berasal dari lapisan neuroektodermal selama perkembangan embrional. Karsinoma sel oat Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 10
paru, karsinoid bronkus, timoma, dan tumor sel-sel pulau di pankreas, merupakan contoh-contoh yang paling sering ditemukan. Beberapa tumor ini mampu menyekresi CRH ektopik. Pada keadaan ini, CRH ektopik merangsang sekresi ACTH hipofisis, yang menyebabkan terjadinya sekresi kortisol secara berlebihan oleh korteks adrenal. Jenis
sindrom Cushing yang disebabkan oleh sekresi ACTH yang berlebihan
-hipofisis atau ektopik- seringkali disertai hiperpigmentasi. Hiperpigmentasi ini disebabkan oleh sekresi peptida yang berhubungan dengan ACTH dan kerusakan bagian-bagian ACTH yang memiliki aktivitas melanotropik. Pigmentasi terdapat pada kulit dan selaput lendir.2 Hiperplasia merupakan
bilateral micronodular
dan
hiperplasia
penyebab Cushing sindrom yang langka.4
macronodular
Sindrom Cushing juga
merupakan penyakit autoimun pertama kali diidentifikasi pada manusia.
F. Pemeriksaan Penunjang Pemeriksaan kadar ACTH plasma dapat digunakan untuk membedakan berbagai penyebab Sindrom Cushing, terutama memisahkan penyebab dependen ACTH dan independen ACTH. Pada sindrom ACTH ektopik,kadar ACTH bisa jadi meningkat > 110 pmol/L (500pg/mL), dan pada kebanyakan pasien, kadar ACTH berada di atas 40 pmol/L (200pg/mL). Pada sindrom Cushing sebagai akibat mikroadenoma atau disfungsi hopotalamik pituitari, kadar ACTH berkisar 630pmol/L (30-150pg/mL) [normal : < 14 pmol/L (< 60pg/mL) ]. 1 Pada pemeriksaan laboratorium juga biasanya ditemukan leukositosis dengan granulositosis dan limpopenia relatif. Hipokalemia, hipokloremi, dan alkalosis metabolik biasanya ditemukan pada kasus ACTH ektopik. 1 6 Diagnosis adenoma adrenal yang menghasilkan kortisol disangkakan dengan peningkatan tidak proporsional kadar kortisol bebas basal urin dengan hanya perubahan sedang pada 17-ketosteroid urin atau DHEA sulfat plasma. Sekresi
Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 11
estrogen adrenal menurun pada pasien ini sehubungan dengan supresi ACTH yang diinduksi kortisol dan involusi zona retikularis yang menghasilkan androgen. 7 Pemeriksaan radiologik untuk memeriksa adrenal adalah pencitraan tomografi komputer (CT Scan) abdomen. CT Scan bernilai untuk menentukan lokalisasi tumor adrenal dan untuk mendiagnosis hiperplasia bilateral.
1
CT scan resolusi tinggi pada
kelenjar hipofisis dapat menunjukkan daerah-daerah dengan penurunan atau peningkatan densitas yang konsisten dengan mikroadenoma pada sekitar 30% dari Klinik penderita-penderita ini. CT scan Tanda kelenjar adrenal biasanya menunjukkan pembesaran Osteoporosis DM pada pasien dengan adenoma atau karsinoma adrenal. 2 7 Hipertensi diastolik Adipositas sentral Hirsutisme dan amenore
adrenal pada pasien dengan sindrom Cushing dependen ACTH dan massa adrenal
Tes Skrining Kortisol plasma pada jam 08.00 > 140nmol/L (5µg/dL) setelah 1 mg dexamethason pada tengah malam ; kortisol bebas urin > 275 nmol/L (100 µg/hari) Tes supresi dexamethason Respon kortisol pada hari ke-2 menjadi 0,5 mg /6jam
Respon normal
G. Diagnosis
Respon abnormal Sindrom Cushing
Supresi
Alur adrenal diagnosis untuk mengevaluasi pasien tersangka menderita Tidak ada respon sindrom Hiperplasi sekunder terhadap 1 7 ACTH hipofisis Cushing.sekresi
ACTH tinggi Hiperplasi adrenal sekunder terhadap tumor yang menghasilkan ACTH Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang Positif Adenoma hipofisis
Negatif Tumor ektopik
Hiperplasi adrenal sekunder terhadap tumor yang menghasilkan ACTH Neoplasia adrenal
ACTH rendah Neoplasia adrenal Page 12 Tinggi> 6cm Karsinoma adrenal
Normal-rendah ( 150/90), hirsutisme, amenore, striae kutan, ekimosis, edema, poliura, polidipsi, dan hipertrofi klitoris.
4
Secara patofisiologi,
sindrom Cushing mengacu terhadap kelebihan kortisol berdasarkan etiologi apapun, Peningkatan kadar kortisol menyebabkan umpan balik negatif (negative feedback) pada hipofisis sehingga menurunkan jumlah ACTH yang dilepaskan dari kelenjar hipofisis.
5
Namun pada kasus lain, kadar
ACTH dalam darah meningkat
bersamaan dengan kortisol dari kelenjar adrenal. Kadar ACTH tetap tinggi karena tumor menyebabkan hipofisis menjadi tidak responsif terhadap umpan balik negatif dari kadar kortisol
yang
tinggi. 5 Salah satu tumor yang berperan adalah
corticotrophic pituitary adenoma. Penegakkan diagnosis sindrom cushing didapat dari tanda-tanda klinis ditambah dengan pemeriksaan penunjang.
1
Pemeriksaan
kadar ACTH plasma dapat digunakan untuk membedakan berbagai penyebab Sindrom Cushing, terutama memisahkan penyebab dependen ACTH dan independen ACTH.1 Pencitraan yang biasanya dilakukan adalah CT scan kelenjar adrenal. CT scan kelenjar adrenal biasanya menunjukkan pembesaran adrenal pada pasien dengan sindrom Cushing dependen ACTH dan massa adrenal pada pasien dengan adenoma atau karsinoma adrenal. 2 7 Penatalaksanaan yang diberikan tergantung etiologinya, sebagai contoh bila diagnosis adenoma atau karsinoma ditegakkan, maka dapat dilakukan eksplorasi Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 16
adrenal dengan eksisi tumor. Sindrom Cushing, jika tidak diobati, menghasilkan morbiditas serius dan bahkan kematian. Pasien mungkin menderita dari salah satu komplikasi hipertensi atau diabetes. Kerentanan terhadap infeksi meningkat. Kompresi patah tulang belakang osteoporosis dan nekrosis aseptik kepala femoral dapat menyebabkan kecacatan. 8
DAFTAR PUSTAKA
Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 17
1. Piliang S, Bahri C. Hiperkortisolisme. In : Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam.
Jilid III. Jakarta: Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV FKUI. 2006.halm .1979-1983. 2. Schteingart D. Gangguan Hipersekresi Adrenal. In : Price SA, Wilson LM,
editors. Patofisiologi Konsep Klinis Proses Penyakit. Ed 6. Vol 2. Jakarta: EGC; 2003.hlm.1237-1244. 3. NIDDK. Cushing Syndrome. U.S Department of Health and Human Services.
2010 . http://endocrine.niddk.nih.gov/pubs/cushings/Cushings_Syndrome_FS. pdf 4. Adler GK. Cushing Syndrome. Harvard Medical School. USA 2009.
Available from http://emedicine.medscape.com/article/117365. 5. The History of Cushings Disease: a controversial tale, J R Soc Med. 1991 June; 84(6): 363–366 6. Stephen J, McPhess, Maxine A. Current Medical diagnosis and Treatment
2010. Chapter 26-Cushing Syndrome. McGraw-Hill : 2010 7. Gordon H, et al. Disorders of the Adrenal Cortex-Cushing syndrome. In:
Kasper D, et al, editors. Harrison Principle Of Internal Medicine Sixteenth Edition.Mc. Graw-Hill. New York. USA 2005.hlm.2134-2138
Khori Pretika_FK UNSRI, Palembang
Page 18
View more...
Comments