Silabus CG-gasal 2014-15 Ekstensi Salemba

December 10, 2017 | Author: TeraAzni | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Silabus CG-gasal 2014-15 Ekstensi Salemba...

Description

Program S1 Ekstensi FEUI

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

UNIVERSITAS INDONESIA FAKULTAS EKONOMI PROGRAM EKSTENSI SILABUS TATAKELOLA PERUSAHAAN ACCT 11306 SEMESTER GASAL TAHUN 2014/2015 1.

Tim Pengajar Depok

No 1. 2. 3.

NamaDosen Desi Adhariani Viska Anggraita Aria Farahmita

Alamat Email [email protected] [email protected] [email protected]

Tim Pengajar Salemba No 1. 2. 3.

NamaDosen Purwatiningsih Emil Bachtiar Siti Nurwahyuningsih H/ Viska Anggraita

2.

Deskripsi Mata Ajaran

Alamat Email [email protected] [email protected] [email protected]/ [email protected]

Mata ajaran ini memberikan pengertian corporate governance, alasan diperlukannya, prinsip-prinsip dan implementasinya, serta tinjauan terhadap praktek dan isu corporate governance di Indonesia. Pembahasan menekankan pada pentingnya peran profesi akuntan dan bagaimana profesi akuntan dalam mewujudkan corporate governance yang baik. Jenis : Wajib Jumlah SKS : 3

3.

Tujuan

3.1. Tujuan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kognitif Tujuan yang berkaitan dengan peningkatan kemampuan kognitif adalah agar mahasiswa dapat: 1. Memahami dan menganalisis konsep Corporate Governance (CG) serta alasan diperlukannya praktek CG yang baik (GCG). 2. Memahami dan menganalisis manfaat dari praktek GCG terhadap perusahaan dan perekonomian. 3. Memahami dan menganalisis prinsip-prinsip GCG. 4. Memahami dan menganalisis pentingnya perilaku bisnis yang beretika dalam mewujudkan praktek GCG. 5. Memahami dan menganalisis pentingnya peran akuntan dalam mewujudkan GCG. 6. Memahami dan menganalisis beberapa instrumen pengukuran praktek CG. 7. Memahami dan menganalisis praktek CG di Indonesia. 3.2. Tujuan yang berkaitan dengan pengembangan kepribadian (soft-skill) No. Ketrampilan yang Dikembangkan Keterangan 1. Ketrampilan teknis Ada 2. Ketrampilanan alitikal Ada

halaman1dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

No. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10.

4.

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

Ketrampilan yang Dikembangkan Ketrampilan penetapan tujuan (goal setting) Ketrampilan mengelola waktu Ketrampilan menulis Ketrampilan presentasi (public speaking) Ketrampilan kerjasama kelompok Kepercayaan diri Ketrampilan memecahkan masalah Ketrampilan bahasa Inggris

Keterangan Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada Ada

Bahan Bacaan

Bahan bacaan adalah berbagai buku dan artikel yang relevan dengan Corporate Governance. Umum (Menjadi acuan di semua pertemuan) 1. OECD, 2004, OECD Corporate Governance Principles. 2. KNKG, 2006, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. 3. Aturan-aturan yang terkait dengan corporate governance, seperti UU Perseroan Terbatas RI, UU Pasar Modal, aturan OJK/Bapepam-LK, BEI, serta BI yang relevan. Pertemuan 1 1. Claessens (2003), Corporate Governance and Development. Global Corporate Governance Forum 2. Masdoor (2011), Ethical Theories of Corporate Governance. International Journal of Governance, 1 (2): 484–492 Pertemuan 2 1. OECD, 2004, OECD Corporate Governance Principles. 2. KNKG, 2006, Pedoman Umum Good Corporate Governance Indonesia. 3. Brändle & Jürgen Noll(2004), The Power of Monitoring. German Law Journal, Vol. 5, No. 11, 1349-1371 (baca:hal. 1352-1360). Pertemuan 3 1. Claessens, S., Djankov, S., & Lang, L. H. . (2000). The separation of ownership and control in East Asian Corporations* 1. Journal of Financial Economics, 58(1-2), 81– 112. 2. Bapepam-LK IX.E.2, Transaksi Material 3. Bapepam-LK IX.1.1, RUPS 4. Contoh best practice panggilan RUPS: Notification of AGM, Bank Ayudhya, Company Website. Pertemuan 4 1. Claeseens et al.(1999), On expropriation of minority shareholders: evidence from East Asia, www.ssrn.com 2. Contoh best practice penyampaian risalah RUPS: Minutes of meeting AGM, Bank Ayudhya, Company Website.

Pertemuan 5 1. OECD (2009), Guide on fighting abusive related party transactions 2. Aturan Bapepam-LK IX.E.1 – Transaksi dengan pihak terafiliasi dan benturan kepentingan 3. Aturan Bapepam-LK VIII.G.7 dan X.K.6– Pengungkapan transaksi dengan pihak berelasi

halaman2dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

Pertemuan 6 1. Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.6 Tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik 2. Surat Keputusan Direksi PT BEI Nomor KEP-00001/BEI/01-2-14 Tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat 3. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang PelaksanaanGood Corporate Governance Bagi Bank Umum 4. Brändle & Jürgen Noll (2004), The Power of Monitoring. German Law Journal, Vol. 5, No. 11, 1349-1371 (baca:hal. 1360-1365). Pertemuan 7 1. Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit 2. Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang PelaksanaanGood Corporate Governance Bagi Bank Umum 3. PwC (2010), Audit Committee Effectiveness: What Works Best, 4th Edition Pertemuan 8 1. IIA (2009), The Role of Internal Auditing in Enterprise-Wide Risk Management 2. Crowe Horwarth (2011), Strenghtening Corporate Governance with Internal Audit 3. KEP-496/BL/2008 tentang Pembentukan dan Penyusunan Unit Audit Internal 4. KNKG (2011), Draft Pedoman Penerapan Manajemen Risiko berbasis Governance Pertemuan 9 1. Peraturan perundang-undangan di Indonesia yang terkait dengan perlindungan pemangku kepentingan 2. Peraturan perundang-undangan di Indonesia yang terkait dengan whistleblower 3. Kakabadse et.al. (2005), Corporate Social Responsibility and Stakeholder Approach: A Conceptual Review, Int. J. Business Governance and Ethics, Vol. 1, No. 4. Pertemuan 10 1. Utama, CG, Disclosure, and Its Evidence in Indonesia, Manajemen Usahawan, Maret & April 2003 2. EBAR Vol. 1, Transparansi dan Akuntabilitas, November 2005. 3. Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik 4. Contoh Laporan Tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia (2012) Pertemuan 11 1. Peraturan Nomor VIII.G.7 Lampiran Keputusan Bapepam dan LK Nomor: Kep347/BL/2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik 2. Rahman et.al. (2010), Financial Reporting Quality in International Settings: A Comparative Study of the USA, Japan, Thailand, France, and Germany, The International Journal of Accounting, Volume 45. 3. Lin dan Hwang (2010), Audit Quality, Corporate Governance, and Earnings Management: A Meta-Analysis, International Journal of Auditing, 14. Pertemuan 12 1. Kaufmann, Daniel (2005), Myths and Realities of Governance and Corruption, MPRA Paper No. 8089.

halaman3dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

2. Why Don’t We Try to Be India’s Most Respected Company. An Interview with NR Narayana Murthy, Harvard Business Review, November 2011. 3. UU No 31 tahun 1999 dan UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi. Pertemuan 13 1. Handy, Charles (2002), What’s a Business For? Harvard Business Review, December 2002 2. Integrity, Without It, Nothing Works. An Interview with Michael Jensen. Rotman Magazine, Fall 2009 3. Film: Inside Job (2010), sutradara Charles Ferguson. Pertemuan 14 1. ACMF-ADB, ASEAN Corporate Governance Scorecard: Country Report and Assessments 2012-2013, http://www.adb.org/publications/asean-corporategovernance-scorecard-country-reports-and-assessments-2012-2013 2. CLSA, 2012, CG Watch 2012: Corporate governance in Asia. 3. World Bank, 2010, Report on Observance Standards and Codes: Corporate Governance Country Assessment:Indonesia, http://www.worldbank.org/ifa/rosc_cg_idn_2010.pdf

5.

Metode Pengajaran

Agar peserta dapat mengikuti kuliah sesuai dengan jadual yang telah ditentukan melalui pembagian sesi perkuliahan mata pelajaran ini, maka peserta diwajibkan membaca bahan-bahan kuliah sebelum dimulai. Pengajaran diberikan dalam bentuk perkuliahan, presentasi kelompok, diskusi kelas, serta pembahasan kasus. Para mahasiswa diharapkan aktif bertanya dan menjawab pertanyaan yang diajukan oleh dosen. Perkuliahan diberikan pada pertemuan pertama, sedangkan pada pertemuan 2 hingga 14 formatnya adalah sebagai berikut: a. Mahasiswa diberikan daftar pertanyaan (terlampir di silabus) yang terkait dengan materi tiap pertemuan. b. Mahasiswa membaca bahan-bahan kuliah sebelum perkuliahan agar dapat menjawab daftar pertanyaan tersebut. c. Dosen memandu diskusi dalam kelas dengan mengajukan pertanyaan dari daftar pertanyaan kemahasiswa, selama kurang lebih 60 menit. d. Kelompok melakukan presentasi kasus selama kurang lebih 30 menit. e. Dipandu oleh dosen, diskusi kelas membahas topik kasus selama kurang lebih 45 menit. f. Dosen memberikan ikhtisar dan penutup selama kurang lebih 15 menit. Rincian metode pengajaran yang digunakan pada mata ajaran ini adalah:  Pengerjaan kasus  Kuliah  Diskusi kelas  Proyek kelompok  Proyek penelitian independen  Pembelajaran kerjasama (cooperative learning) Tugas Kelompok Tiap kelompok beranggotakan tidak lebih dari 5 orang. Tiap kelompok ditugaskan mengerjakan tugas presentasi dan makalah kasus. Mulai dari pertemuan 2 hingga 14,

halaman4dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

setiap kelompok secara bergiliran akan membahas kasus yang tercakup dalam pertemuan yang bersangkutan. Setiap kelompok (baik kelompok yang presentasi maupun yang tidak presentasi) harus menyiapkan makalah. Jumlah halaman antara 5 sampai maksimum 10 halaman (tidak termasuk lampiran dan abstrak). TugasIndividu Tiap mahasiswa ditugaskan mengerjakan tugas makalah yang membahas mengenai isu CG di Indonesia. Jumlah halaman antara 10 sampai maksimum 15 halaman (tidak termasuk lampiran dan abstrak). Tugas dikumpulkan pada saat UAS.Tugas individu tersebut adalah tugas yang dibuat khusus untuk matakuliah Tatakelola Perusahaan, bukan tugas yang sama yang dibuat di matakuliah lain (oto-plagiarisme). 6. Evaluasi Hasil Pembelajaran Nilai akhir mahasiswa direncanakan diberikan dengan bobot sebagai berikut:  Partisipasi/Diskusi 15%  Makalah individu: analisis praktek GCG 15%  Makalah kasus 20%  Presentasi 10%  Ujian tengah semester 20%  Ujian akhir semester 20%

7.

KebijakanUmum

Kode etik mahasiswa yang mencakup kejujuran akademik adalah hal yang sangat penting, tidak hanya bagi kredibilitas dan harga diri mahasiswa itu sendiri, namun juga mencerminkan nilai dan standar yang dianut oleh FEUI secara keseluruhan. Mahasiswa didorong untuk bekerja sama dalam proses pembelajaran, namun pengerjaan tugastugas tetap harus dilakukan secara jujur, mandiri, bukan menyalin pekerjaan orang lain dan kemudian diakui sebagai karyanya. 7.1. Kehadiran Sesuai dengan aturan Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, ketidakhadiran tanpa keterangan maksimum 20%. Bagi mereka yang tingkat ketidakhadiran lebih dari 20% tidak diperbolehkan mengikuti ujian akhir. 7.2. Persiapan Mahasiswa diasumsikan TELAH MEMBACA bahan ajar sebelum perkuliahan dimulai. Mahasiswa harus menunjukkan motivasi dan komitmen yang sungguh-sungguh untuk belajar secara mandiri. Pusat pembelajaran adalah diri mahasiswa sendiri, bukan dosen. Dosen berperan sebagai fasilitator dan nara sumber proses belajar. 7.3. Fotokopi Buku Sesuai dengan Kode Etik di lingkungan FEUI yang menghormati hak atas kekayaan intelektual (HAKI), mahasiswa diharuskan membawa buku teks asli ke kelas; bukan fotokopi. Buku teks tidak harus edisi terbaru sesuai silabus, selama bisa menunjang pembelajaran. Mahasiswa yang tidak memiliki buku asli, dapat meminjam dari mahasiswa senior atau Perpustakaan FEUI. 7.4. Pedoman Penulisan Makalah penulisan menggunakan standar huruf Times New Roman, font 12, spasi 1,5, kertas A4. 7.5. Plagiarisme Plagiarisme adalah mengutip hasil karya orang lain (meliputi namun tidak terbatas pada kata-kata/data/ide/tabel/diagram), baik sebagian atau seluruhnya, tanpa menyebutkan

halaman5dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

sumbernya, atau menyajikan ulang hasil karya orang lain seakan-akan karya si penyaji. Plagiarisme termasuk juga menyalin sebagian atau seluruh pekerjaan mahasiswa lain atau menyalin dari buku, jurnal, Web, majalah, koran, dan lain-lain. Plagiarisme juga mencakup oto-plagiarisme yaitu memasukkan kata-kata/kalimat/ ide sendiri yang berasal dari tugas/makalah yang telah dikumpulkan untuk penilaian lainnya tanpa menyebutkan sumbernya. Sanksi atas Plagiarisme  Satu kali, makalah diberi nilai nol atau maksimum E  Dua kali, mata ajaran terkait diberi nilai E  Tiga kali, dikeluarkan dari Departemen Akuntansi FEUI  Nama dan pas foto diumumkan di Papan Pengumuman setiap kali melakukan plagiarisme Panduan untuk Mencegah Plagiarisme Panduan untuk mencegah plagiarisme dapat diakses di situs FEUI. Bagi mahasiswa yang belum jelas, dapat menghubungi Departemen Akuntansi FEUI. Statement of Authorship Bagi mahasiswa yang mendapatkan tugas membuat makalah/paper, harus menyertakan Statament of Authorship (terlampir) di halaman depan makalah/ papernya.

8.

Jadwal Pengajaran

Pertemuan 1

Topik Bahasan Pengertian CG Alasan Diperlukannya GCG, Manfaat GCG Teori Keagenan

-

-

2

Tinjauan Prinsip-prinsip CG Struktur Governance

-

-

3

Struktur Kepemilikan dan Perlindungan terhadap Hak Pemegang Saham

-

Bahan Bacaan Wajib Claessens (2003), CorporateGovernance and Development. Global Corporate Governance Forum Masdoor (2011), Ethical Theories of Corporate Governance. International Journal of Governance, 1 (2): 484– 492 OECD CG Principles KNKG, Code for Good Corporate Governance Brändle & Jürgen Noll (2004), The Power of Monitoring. German Law Journal, Vol. 5, No. 11 (baca: hal. 1352-1360). Kasus 1: Hasil Kajian Bapepam-LK Tahun 2006 Tentang Penerapan Prinsip-Prinsip OECD 2004 dalam Peraturan Bapepam dan tahun 2010 tentang Pedoman Good Corporate Governance di Negara-Negara Anggota ACMF (Asean Capital Market Forum) OECD CG Principle 2 Claessens et al., 2000 Bapepam-LK IX.E.2 Bapepam-LK IX.1.1

halaman6dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Pertemuan

4

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

Topik Bahasan

Perlakuan yang Setara untuk Pemegang Saham

-

5

CG danTransaksi Pihak Berelasi

-

6

Tanggung Jawab Dewan Komisaris dan Direksi

-

-

-

-

7

Komite Audit dan Komite Lainnya: Peran, Tanggung Jawab, Komposisi, Keefektifan

-

-

-

Bahan Bacaan Wajib Best practice panggilan RUPS Kasus 2: PT Bumi Resources Tbk OECD CG Principle 3 Claeseens et al. 1999 Best practice pengumuman risalah RUPS Kasus 3: Kasus PT Matahari Putra Prima Tbk OECD CG Principle 3 OECD (2009), Guide on fighting abusive related party transactions Aturan Bapepam-LK IX.E.1 Aturan Bapepam-LK VIII.G.7 – Pengungkapan transaksi dengan pihak berelasi Kasus 4: Satyam OECD CG Principle 6 Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.6 Tentang Direksi dan Komisaris Emiten dan Perusahaan Publik Surat Keputusan Direksi PT BEI Nomor KEP-00001/BEI/01-214 Tahun 2014 tentang Perubahan Peraturan Nomor I-A tentang Pencatatan Saham dan Efek Bersifat Ekuitas selain Saham yang Diterbitkan oleh Perusahaan Tercatat Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum Brändle & Jürgen Noll (2004), The Power of Monitoring.German Law Journal, Vol. 5, No. 11 (baca: hal. 1360-1365). Kasus 5: PT Askrindo OECD CG Principle 6 Peraturan Bapepam-LK Nomor IX.I.5 Tentang Pembentukan dan Pedoman Pelaksanaan Kerja Komite Audit Peraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governance Bagi Bank Umum PwC (2010), Audit Committee Effectiveness: What Works Best, 4th Edition Kasus 6: PT Telkomsel

halaman7dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Pertemuan 8

9

10

11

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

Topik Bahasan Bahan Bacaan Wajib Ujian Tengah Semester Peran Audit Internal dan - IIA (2009), The Role of Internal Manajemen Risiko Auditing in Enterprise-Wide Risk Management - Crowe Horwarth (2011), Strenghtening Corporate Governance with Internal Audit - KEP-496/BL/2008 tentang Pembentukan dan Penyusunan Unit Audit Internal - KNKG (2011), Draft Pedoman Penerapan Manajemen Risiko berbasis Governance - Kasus 7: GlaxoSmithKline Plc Peran Pemangku - OECD CG Principle 4 Kepentingan - Peraturan perundang-undangan di Indonesia yang terkait dengan perlindungan pemangku kepentingan - Peraturan perundang-undangan di Indonesia yang terkait dengan whistleblower - Kakabadse et.al. (2005), Corporate Social Responsibility and Stakeholder Approach: A Conceptual Review, Int. J. Business Governance and Ethics, Vol. 1, No. 4. - Kasus 8: Susno Duadji sang Whistle Blower Pengungkapan dan - OECD CG Principle 5 Transparansi - Utama, CG, Disclosure, and Its Evidence in Indonesia, Manajemen Usahawan, Maret & April 2003 - EBAR Vol. 1, Transparansi dan Akuntabilitas, November 2005. - Keputusan Ketua Bapepam-LK Nomor: Kep-431/BL/2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik - Contoh Laporan Tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia (2012) - Kasus 9: PT. Perusahaan Gas Negara Tbk Kualitas Pelaporan Keuangan dan Peran Auditor Eksternal

-

OECD CG Principle 5 Peraturan Nomor VIII.G.7 Lampiran Keputusan Bapepam dan LK Nomor: Kep-347/BL/2012 tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau

halaman8dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Pertemuan

12

13

14

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

Topik Bahasan

Bahan Bacaan Wajib Perusahaan Publik - Rahman et.al. (2010), Financial Reporting Quality in International Settings: A Comparative Study of the USA, Japan, Thailand, France, and Germany, The International Journal of Accounting, Volume 45. - Lin dan Hwang (2010), Audit Quality, Corporate Governance, and Earnings Management: A MetaAnalysis, International Journal of Auditing, 14. - Kasus 10: Lehman Brothers Masalah Korupsi di - Kauffman (2005) Indonesia - Harvard Busive Review, Nov 2011. Good Public Governance - UU Tindak Pidana Korupsi - Kasus 11: PT Duta Graha Indah – Kasus Korupsi WismaAtlet Etika Bisnis dan CG - Handy, Charles (2002) - Rotman Magazine, Fall 2009 - Film: Inside Job (2010), sutradara Charles Ferguson. - Kasus 12: Parmalat Praktek CG dan Instrumen - World Bank: ROSC CG Indonesia, Pengukuran Praktek CG 2010 - ACGA – CLSA (2012) - ASEAN CG Scorecard - Kasus 13: Hasil penilaian Bank Dunia – ROSC terhadap corporate governance di negara-negara ASEAN Ujian Akhir Semester

9. Daftar Pertanyaan 1. Pertemuan 2 a. Jelaskan prinsip-prinsip CG menurut OECD. b. Jelaskan juga prinsip-prinsip CG yang dikeluarkan KNKG. c. Menurut Anda, apa saja isu-isu utama terkait penerapan prinsip-prinsip CG di Indonesia? d. Bagaimana peranan regulator terkait penerapan prinsip-prinsip CG tersebut? 2. Pertemuan 3 a. Jelaskan perbedaan antara cash-flow rights dan control-rights serta bagaimana menghitungnya. b. Berdasarkan Claessens et al. (2000), jelaskan bagaimana karakteristik struktur kepemilikan perusahaan terbuka di negara-negara Asia.

halaman9dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

c. Jelaskan relevansi butir-butir prinsip 2 CG OECD dengan mempertimbangkan karateristik struktur kepemilikan perusahaan terbuka di Asia. d. Analisis apakah butir-butir prinsip 2 CG OECD sudah tercermin di UU Perseroan Terbatas dan aturan Bapepam-LK IX.1.1? e. Bandingkan panggilan RUPS Bank Ayudhya dengan panggilan RUPS dari perusahaan Tbk di Indonesia serta usulkan perbaikan pengungkapan panggilan RUPS di Indonesia.

halaman10dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

3. Pertemuan 4 a. Mengapa untuk sebagian besar perusahaan terbuka di Asia konflik keagenan yang utama adalah antara pemegang saham pengendali dan pemegang saham non-pengendali? b. Bagaimana hasil penelitian Claessens et al. (1999) terhadap pengaruh insentif ekspropriasi pemegang saham pengendali terhadap kinerja perusahaan terbuka di Asia pada masa krisis ekonomi Asia tahun 19971998? c. Menurut prinsip 3 CG OECD, aturan/kebijakan apa yang diperlukan untuk memastikan terdapat perlakuan yang adil terhadap pemegang saham? d. Jelaskan pasal-pasal di UU Perseroan Terbatas yang memastikan perlakuan yang adil terhadap pemegang saham. e. Jelaskan pasal-pasal di UU Pasar Modal untuk mencegah terjadinya insider trading. f. Mengapa menurut anda risalah RUPS beserta butir-butirnya perlu diungkapkan ke publik? 4. Pertemuan 5 a. Jelaskan jenis transaksi yang termasuk dalam kelompok transaksi dengan pihak berelasi yang abusive. b. Jelaskan aturan/kebijakan untuk mencegah terjadinya transaksi dengan pihak berelasi yang abusif. c. Menurut anda apakah aturan Bapepam-LK sudah cukup memadai dalam mencegah terjadinya transaksi dengan pihak berelasi yang abusif? d. Menurut anda apakah aturan Bapepam-LK mengenai pengungkapan transaksi dengan pihak berelasi sudah cukup memadai? 5. Pertemuan 6 a. Jelaskan persamaan dan perbedaan peranan dewan komisaris dan direksi. b. Analisis kelebihan dan kelemahan dari struktur dewan one tier dan two tier. c. Jelaskan yang dimaksud dengan Komisaris Independen dan peranannya dalam tata kelola perusahaan. d. Menurut Anda apakah terdapat kelemahan terkait peraturan mengenai komisaris independen yang ada saatini? 6. Pertemuan 7 a. Analisis peranan komite audit dalam tata kelola perusahaan. b. Menurut Anda mengapa peraturan Bapepam-LK dan BI mengharuskan Komite Audit diketuai oleh Komisaris Independen? c. Analisis faktor-faktor apa yang berkontribusi dalam membentuk komite audit yang efektif. d. Jelaskan komite lain, selain komite audit, yang umumnya dapat dibentuk untuk membantu Dewan Komisaris, serta peranan dari komite-komite lain tersebut. 7. Pertemuan 8 a. Analisis bagaimana peran internal audit dalam manajemen risiko perusahaan b. Jelaskan peran internal audit dalam pelaksanaan CG yang efektif c. Bandingkan peraturan Bapepapm-LK terkait internal audit dengan peran internal audit menurut IIA (2009) dan Crowe Horwarth (2011) d. Jelaskan manajemen risiko menurut Draft Pedoman Penerapan Manajemen Risiko berbasis Governance (KNKG, 2011)

halaman11dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

8. Pertemuan 9 a. Berikan contoh penerapan prinsip 4 OECD dalam peraturan perundangundangan di Indonesia b. Jelaskan keterkaitan elemen-elemen utama CSR c. Jelaskan penerapan stakeholders theory dalam CSR d. Jelaskan hubungan CSR dan CG 9. Pertemuan 10 a. Jelaskan perkembangan tingkat pengungkapan dan transparansi di Indonesia b. Bandingkan peraturan Bapepam-LK tentang laporan tahunan dengan prinsip 5 OECD c. Bandingkan laporan tahunan PT. Telekomunikasi Indonesia (2012) dengan peraturan Bapepam-LK tentang laporan tahunan dan prinsip 5 OECD 10. Pertemuan 11 a. Bandingkan peraturan Bapepam-LK tentang Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan dengan prinsip 5 OECD b. Jelaskan kualitas pelaporan keuangan di berbagai negara menurut studi Rahman et. al. (2010) c. Jelaskan keterkaitan kualitas auditor eksternal, tata kelola, dan kualitas laporan keuangan 11. Pertemuan 12 a. Diskusikan tantangan Infosys dalam lingkungan bisnis yang korup b. Diskusikan kunci keberhasilan Infosys dalam mengatasi tekanan untuk terlibat korupsi dan membalikkan situasi yang dihadapi sehingga dapat menjadi perusahaan global c. Bandingkan tantangan yang dihadapi Infosys di India dengan tantangan yang dihadapi perusahaan yang beroperasi di Indonesia. d. Evaluasi apakah praktik CG yang baik dapat membantu perusahaan dalam mengatasi tekanan untuk terlibat korupsi e. Di beberapa Negara maju, seperti AmerikaSerikat, perusahaan dilarang untuk terlibat korupsi, tidak hanya di dalam negeri, tapi juga di luar negeri. Beberapa perusahaan yang menemukan praktik penyuapan yang dilakukan oleh perusahaan di luar negeri biasanya segera melaporkan ke SEC untuk menghindari hukuman yang lebih berat. Salah satu contohnya adalah Monsanto di Indonesia. Bandingkan dengan UU Pemberantasan Korupsi di Indonesia dan UU serta peraturan pasar modal Indonesia. 12. Pertemuan 13 a. Apa argumentasi Handy mengenai penyebab orientasi jangka pendek perusahaan yang pada akhirnya menyebabkan terjadinya skandal korporasi? b. Handy menyebutkan bahwa the contribution ethic has always been a strong motivating force. Diskusikan apa yang dimaksud dengan pernyataan tersebut. c. Diskusikan apa yang dimaksud dengan perusahaan yang berintegritas. Diskusikan apa faktor-faktor yang dapat membuat satu perusahaan berintegritas dan perusahaan lain tidak.

halaman12dari13

Program S1 Ekstensi FEUI

Silabus Tatakelola Perusahaan Gasal 2014/2015

d. Diskusikan apa yang dimaksud dengan pernyataan treating integrity as a matter of cost/benefit analysis virtually guarantees that you will not be a person of integrity. e. Di AmerikaSerikat, skandal korporasi semakin lama semakin dekat jarak terjadinya. Pada tahun 2001 terjadi skandal laporan keuangan yang mengakibatkan dibuatnya Sarbanes Oxley Act, sedangkan pada tahun 2008 terjadi skandal subprime mortgage. Diskusikan mengapa hal seperti ini terjadi. 13. Pertemuan 14 a. Jelaskan metode pengukuran praktek CG dari ASEAN CG Scorecard. b. Bandingkan metode pengukuran praktek CG dari ASEAN CG Scorecard, Bank Dunia – ROSC, dan CLSA. c. Berdasarkan ASEAN CG Scorecard dan penilaian ROSC Bank Dunia, jelaskan kekuatan dan kelemahan prakteknya di Indonesia untuk masingmasing prinsip CG OECD. d. Berdasarkan hasil penilaian CLSA-ACGA, jelaskan hal-hal apa yang harus dilaksanakan untuk meningkatkan praktek CG di Indonesia? ----- **** ----Lampiran Statement of Authorship “Saya/kami yang bertandatangan dibawah ini menyatakan bahwa makalah/tugas terlampir adalah murni hasil pekerjaan saya/kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang saya/kami gunakan tanpa menyebutkan sumbernya. Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah/tugas pada mata ajaran lain kecuali saya/kami menyatakan dengan jelas bahwa saya/kami menyatakan dengan jelas menggunakannya. Saya/kami memahami bahwa tugas yang saya/kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.” Mata Ajaran Judul Makalah/Tugas Tanggal Dosen Nama NPM Tandatangan

: : : : : : :

(Jika bentuknya tugas kelompok, tuliskan nama, NPM dan tanda tangan dari seluruh anggota kelompok)

halaman13dari13

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF