Shalat, Rukun Dan Syarat
August 3, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Shalat, Rukun Dan Syarat...
Description
Sholat dan Rukunnya. Pengertian Sholat Shalat ialah berhadap hati kepada Allah SWT. sebagai ibadat, dalam bentuk beberapa perkataan dan perbuatan, yang dimulai dengan takbir dan diakhiri dengan salam.
PENGERTIAN SYARAT SHOLAT Yaitu syarat yang harus terpenuhi dalam sholat( terkecuai niat, yaitu syarat yang kedelapan maka yang lebih utama niat itu dilaksanakan bersamaan dengan takbir) dan wajib bagi orang yang sholat untuk memenuhi syarat syarat itu.
SYARAT-SYARA T SHALAT .
1 . Beragama Islam. Maka tak sah sholat seseorang yang merupakan orang KAFIR, Allah SWT. Berfirman pada (QR:At-Taubah : 17 ) 2. Sudah baiigh dan berakal. Maka sholat itu tidak wajib hukumnya bagi anak kecil sampai dia mengalami baligh, dan Sholat juga tidak wajib w ajib hukumnya bagi orang yang tidak mempunyai akal(gila) dan semacamnya. Yang sebagaimana disebutkan dalam hadits rasulullah SAW. “ Ada tiga golongan manusia yang telah diangkat diangkat pena darinya (tidak diberi beban syariat ) yaitu; orang yang tidur sampai dia terjaga, anak kecil sampa dia baliqh dan dan orang yang gila sampai dia sembuh.” sembuh.” (HR. Abu Gawud Gawud dan Lainnya, Hadis shahih). 3. Suci dari hadas. Hendaknya kita melakukan pembersihan dalam ingin in gin melakukan ibadah sholat, terutama dari hadits besar, maupun hadits kecil. Berikut adalah dalil dari Firman Allah SWT. , “Hai orang -orang -orang yang beriman, apabila kamu hendak mengerjakan sholat, maka basuhlah mukamu dan tanganmu tanganmu sampai siku, dan sapulah sapulah kepalamu dan (basuh) kakimu sampai kedua mata kaki, dan jika jik a kamu jenub maka mandilah.” (Qs : Al-Ma’idah Al-Ma’idah : 6). 6). Dan Rasulullah SAW bersabda, “Allah idak akan menerima sholat yang tanpa disertai diser tai besuci.” (HR. Muslim).
4. Suci seluruh anggota badan, pakaian dan tempat. Sebelum melakukaqn sholat biasakan untuk mensucikan badan,serta menggunakan pakaian yang yang bersih untuk sholat dan juga juga tempat di lakukannya sholat juga harus bersih dan di tempat tempat tertentu saja yang tidak terdapat najis dia tempat tersebu. Adapun dalil tentang kesucian badan merupakan sabda Rasulullah SAW terutama untuk perempuan yang keluar darah atau istilah biasa di sebut s ebut hadhah, “basuhlah darah yang ada di badanmu kemudian laksanakanlah sholat.” (HR. Al-Bakhari dan Muslim). Ada juga dalil tentang Harus suci dalam pakaian yaitu: “Dan pakaianu, hendaklah kamu sucikan.” (Al-Muddatstsir :4). Kemudian Dalil keharusan sucinya tempat Sholat yaitu Hadits Abu Hurairah. Dia berkata, “seorang Badui kencing di mesjid SAW ‘Biarkanlah maka orang -dia orang pun hendakArab memukulnya, lalu Rasulull ahRasulullah ah SAW bersabda, dan tuqangkanlah ditempat kencingnya itu satu timba air, sesungguhnya kalian di utus dengan membawa membawa kemudahan tidak diutus untuk membawa kesulitan’.” (HR. Al-Bukhari). 5. Menutup aurat, laki-laki auratnya antara pusat dan lutut, sedang wanita seluruh s eluruh anggota badannya kecuali muka dan kedua tangan. Menutup aurat adalah neruapakan sarat sahnya sholat, dan barang siapa sholat tanpa menutup auratn maka sholat yang dia lakukan tidak sah. Hal ini berdasarkan Firman Allaqh STW. , “Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah setiap (memasuki masjid.” (Al(Al-A’ A’araf araf : 31). 6. Masuk waktu yang telah ditentukan untuk masing-masing shalat.
7. Menghadap kiblat, Hal ini berdasarkan Firman Allah SWT., “sesungguhnya Kami (sering) melihat mukamu menengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkanmu ke kiblat yang kamu sukai. Palingkanlah mukamu mukamu ke arah Masjidil Haram. Dan dimana dimana saja kamu berada, maka palingkanlah mukamu kearahnya.” (Al-Baqarah : 144). 8 . Mengetahui mana yang rukun dan mana yang sunat.
PENGERTIAN RUKUN SHOLAT Rukun juga dapat dikatakan sebagai sesuatu yang harus dikerjakan dalam memulai suatu. Rukun juga Merupakan hal yang pokok yang tidak boleh ditinggalkan dan dipisahkan. Seperti pada rukun Sholat yang sama sekali tidak boleh di tinggalkan. Jika salah satu ditinggalkan , maka batallah sholat yang dlakukan Berikut Rukun rukun Sholat : 1. Berniat Niat adalah qasad dengan hati untuk mengerjakan shalat. Kewajiban niat dalam shalat berdasarkan hadits Rasulullah SAW: ”Sesungguhnya segala amal perbuatan itu tergantung niatnya.” (H.R. Imam Bukhari) Ada pun tujuan dari niat adalah untuk membedakan shalat dengan perbuatan lain yang bukan ibadah. Dan niat itu dilakukan bersamaam dengan melakukan takbiratul ihram dan mengangkat kedua tangan, dan tidak mengapa kalau niat itu sedikit lebih dahulu. Disunnahkan melafadzkan niat sebelum takbiratul ihram, tujuannya adalah agar hatinya lebih fokus. Imam Abu Yahya Zakaria al-Anshary dalam kitab beliau, tuhfah al-thullab bi syarhi al-tahriir menjelaskan bahwa salah satu kewajiban dalam shalat adalah menyertakan niat shalat ketika membaca takbiratul ihram, yang diistilahkan dengan muqaaranah. 2. Membaca Takbiratul Ihram Yaitu dengqan lafazh ucapan) : “ هر ك ( اALLAHU AKBAR) hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, ”
“kunci sholat itu adalah kesucian, pembatasan antaea perbuatan yang boleh dan tidaknya di lakukan waktu sholat adalah Takbir, dan pembebasan dari keterikatan sholat adalah salam.” (H.R Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Hadits shahih). 3. Berdiri (bagi yang sanggup ketika melakukan sholat) Hal ini berdasarkan Firman Allah SWWT. , “peliharalah segala sholat(mu) dan (peliharalah) sholat wustha (Ashar). Berdirilah karena Allah (dalam sholatmu) sholatmu) dengan khusyi’.” (Al-Baqarah : 238). Dan juga berdasarkan sabda Rasulullah SAW kepada Imran bin hushain “Sholatlah kamu dengan berdiri, apabila tidak mampu, maka dengan duduk, dan juka dan juka tidak mampu juga, maka sholatlah dengan berbaring kesamping.” (HR. Al-Bukhari).
4. Membaca Surah al-Fatihah pada tiap rakaat sholat fardu dan sunnah Membaca surah al-fatihah wajib dilakukan dalam shalat apa saja, baik shalat wajib, shalat sunat, shalat yang dilakukan secara jihar (mengeraskan suara), secara sir (mengecilkan suara), salat sambil berdiri atau sambil duduk. Baik dengan menghafalnya, mendengarnya dari orang lain, atau dengan cara melihat Al-Qur’an. AlQur’an. Berdasarkan hadits rasulullah dalam shahih bukhari, jld. III, hal. 204 (maktabah syamilah) : `”Tidak (sah) sholat seseoran yang tidak membaca Surah al al - Fatihah.” Fatihah.” (HR. Al-Bukhari). 5. Rukuk Berdasarakn Firman Allah SWT. , “Hai orang -orang -orang ang beriman, rukuklah kamu, sujudlah kamu, sembahlah Rabbmu, dan berbuatlah kebijakan supaya kamu mendapat kemenangan.” (Al-Hajj : 77). Juga berdasarkan sabda Rasulullah SAW kepada seseorang yang salah sholatnya, “...kemudian rukuk lah kamu sampai kamu thuma’ninah dalam keadaan rukuk.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). 6. Bangkit dari Rukuk (I’tidal) (I’tidal) Hal ini berdasarkan hadits yang berbunyi : “Allah tidak akan melihat kepada sholat seseorang yang tid a akk menegakkan tulang punggungnya di antara rukuk dan sujudny.” (HR. Ahmad, dengan isnad shahih). 7. Sujud Secara global, metode sujud yang benar adalah dengan cara bertumpu pada tujuh anggota badan yaitu: dahi, dua telapak tangan, dua lutut dan ujung-ujung dari dua kaki diatas benda suci. Sujud merupakan salah satu rukun shalat yang sangat menggambarkan sikap tawadhu’ seorang hamba terhadap Sang KhaliqHal ini menjadi salah satu hikmah kenapa sujud disyari’atkan dua dua kali dalam shalat. Disamping itu, hikmah dari diulang-ulangnya diulang-ulangnya sujud adalah dimana disaat Syara’ memerintahkan untuk berdo’a dalam sujud, dan do’a akan di-ijabah, di -ijabah, maka sujud yang kedua adalah sebagai tanda syukur terhadap diterimanya doa’ tersebut, bahkan ketika sujud merupakan waktu di mana hamba lebih dekat kepada Allah. Hal ini berdasarkan Firman Allah SWT. , “Kemudian bersujdlah kamu sampai kamu thuma’ninah dalam sujud.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim).
8 Bangkit dari sujud dan Duduk di antara dua sujud Untuk bangkit dari sujud, berdasarkah sabda Rasulullah SAW, “Kemudian bangkitlah sehigga lamu thuma’ninah dalam duduk.” duduk.” (HR. Al-Bukhari dan Muslim). Begitu juga dengan Duduk diantara dua sujud, hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Allah tidak tidak akan melihat kepada sholat seseorang yang tidak menegakkan tulang punggungnya di antara rukuk dan sujudnya.” sujudnya.” (HR. Ahmad, dengan isnad shahih). Duduk antara dua sujud mesti dilakukan dengan bangun dari sujudnya secara menyengaja, artinya bukan karena ada sebab yang lain seperti disengat oleh binatang, terkejut dan sebagainya. s ebagainya. Duduk antara dua sujud tidak boleh dilakukan terlalu cepat tanpa adanya thuma`ninah (berhenti sejenak) dan juga tidak boleh berlama-lama dengannya (menyamai ukuran bacaan tasyahud yang wajib), karena ia adalah termasuk rukun yang pendek (qashir). 9. Membaca Tasyahud Akhir Sera Duduk Dalam melakukan tasyahud akhir, kita meharuskan membaca
“Segala kehormatan, dan keberkahan, kebahagiaan dan kebaikan itu punya allah. keselamatan atas engkau wahai nabi muhammad, demikian pula rahmat engkau dan berkahnya. keselamatan dicurahkan pula untuk kami dan atas seluruh hamba allah yang sholeh-sholeh aku bersaksi bahwa tidak ada tuhan melainkan allah. dan aku bersaksi bahwa nabi muhammad adalah utusan allah. ya allah! limpahilah rahmatmu kepada nabi muhammad .” .” (HR. An- Nasa’i, Nasa’i, ad ad-Dara,, quthni dan al-Baihaqi dengan sanah shahih). Adapun duduk untuk tasyahud itu termasuk ruku juga karena tasyahud akhir itu termasuk Rukun.
10. Membaca Salam Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “Pembuka sholat itu adalah bersuci, pembatas antara perbuatan yang boleh tidaknya dilakuakn waktu sholat adalah takbir, dan pembebasan (dari keterikatan shalat) adalah salam.” (HR. Abu Dawud, at-Tirmidzi dan Hadits shahih). 11. Melakukan Rukun-Rukun Sholat secara berurutan atau tertib Rukun shalat yang terakhir adalah tertib, yaitu melakukan segala rukun shalat yang sudah disebutkan secara urutan yang telah ditetapkan. Sehingga jika ada rukun fi’ly yang didahulukan secara sengaja dari yang semestinya maka salatnya batal. Oleh karena itu, jangan lah seseorang membaca surah Al-Fatuhah sebelum takbiratul ihram dan janganlah dia sujud sebelum rukuk Hal ini berdasarkan sabda Rasulullah SAW, “ Sholatlah kalian sebagaimana kalian melihatku sholat.” (HR. AlBukhari). Maka apabila seseorang menyalahi urutan rukun sholat sebagaimana yang telah ditetapkan oleh Rasulullah SAW, seperti mendahulukan yanag semestinya diakhirikan atau sebaliknya, maka batallah sholatnya.
Daftar Pustaka
,Rukun Shalat dan Penjelasannya, SYINEN, (7:54 2015) ,Rukun https://azharnasri.blogspot.com/2015/05/rukun-shalat-dan-penjelasannya.html https://azharnasri.blogspot.com/2015/05/rukun-shalat-dan-penjelasannya.html
Diakses : 27 maret 2019
Syaikh Dr.ShalihPublising, bin Abdulpenyusun Aziz Aluseluruh asy-syaukh, (Oktober DakwahSunnah Ulama. Diakses2017 : 25 M), maret 2019
View more...
Comments