SENI RUPA MASA KEDUDUKAN JEPANG.docx

June 3, 2020 | Author: Anonymous | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download SENI RUPA MASA KEDUDUKAN JEPANG.docx...

Description

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………...……… BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………………………… 1.1 Latar Belakang……………………………………………………………………………… 1.2 Rumusan Masalah………………………………………………………………………….. 1.3 Tujuan…………………………………………………………………………………..…... BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………………….. 2.1 Seni Rupa Masa Kedudukan Jepang………………………………………………………… BAB III PENUTUP……………………………………………………………………………… 3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………….. 3.2 Saran…………………………………………………………………………………………. DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Kegiatan melukis pada masa ini dilakukan dalam kelompok Keimin Bunka Shidoso. Tujuannya adalah untuk propaganda pembentukan kekaisaran Asia Timur Raya. Kelompok ini didirikan oleh tentara Dai Nippon dan diawasi oleh seniman Indonesia, Agus Jayasuminta, Otto Jaya, Subanto, Trubus, Henk Ngantung, dll. Untuk kelompok asli Indonesia berdiri kelompok PUTRA (Pusat Tenaga Rakyat), tokoh-tokoh yang mendirikan kelompok ini adalah tokoh empat serangkai yaitu Ir. Sukarno, Moh. Hatta, KH. Dewantara dan KH. Mas Mansyur. Khusus yang menangani bidang seni lukis adalah S. Sudjojono dan Affandi. Pelukis yang ikut bergabung dalam Putra diantaranya Hendra Gunawan, Sudarso, Barli, Wahdi, dll. Pada masa ini para seniman memiliki kesempatan untuk berpameran, seperti pameran karya dari Basuki Abdullah, Affandi, Nyoman Ngedon, Hendra Gunawan, Henk Ngantung, Otto Jaya, dan lain-lain. Tokoh utama pada masa pendudukan Jepang di Indonesia : · S. Soedjojono · Basuki Abdullah · Emiria Sunassa · Agus Djaja Suminta · Barli S · Afandi · Hendra dll Selama pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945), Jepang berusaha untuk menyenangkan hati rakyat Indonesia dengan mengizinkan berdirinya POETRA dan Keimin Bunka Shidoso. 1.2 Rumusan Masalah 1. Apa tujuan dibangunnya kelompok Keimin Bunka Shidoso? 2. Siapa saja tokoh utama pada seni rupa masa kedudukan Jepang? 1.3 Tujuan Makalah ini bertujuan untuk: 1. Memahami tujuan dibangunnya kelompok Keimin Bunka Shidoso. 2. Mengetahui siapa saja tokoh utama pada seni rupa masa kedudukan Jepang.

BAB II PEMBAHASAN 2.1 Seni Rupa Masa Kedudukan Jepang Masa Pendudukan Jepang di Indonesia. Tokoh utama pada masa pendudukan Jepang di Indonesia : · S. Soedjojono · Basuki Abdullah · Emiria Sunassa · Agus Djaja Suminta · Barli S · Afandi · Hendra dll Selama pendudukan Jepang di Indonesia (1942-1945), Jepang berusaha untuk menyenangkan hati rakyat Indonesia dengan mengizinkan berdirinya POETRA dan Keimin Bunka Shidoso. POETRA POETRA atau pusat tenaga rakyat adalah sebuah organisasi politik yang berdiri pada tahun 1942 oleh sekelompok pejuang Indonesia pada masa penjajahan Jepang. Tujuan utamanya adalah membentuk suatu kekuatan hebat dari masyarakat dibawah kepemimpinan Soekarno, Moh.Hatta, Ki Hajar Dewantara dan K.H Mas Mansoer. Melalui lembaga ini pula kebudayaan mengambil peran dengan mendorong semangat para seniman muda yang berbakat. Poetra memiliki beberapa departemen kebudayaan dibawah kepemimpinan S. Sudjojono dan Affandi. Misi mereka adalah mempromosikan dan mempopulerkan seni murni kepada masyarakat luas. Organisasi ini berhasil memproteksi seni dari propaganda Jepang, khususnya untuk mensukseskan militer Jepang. Pada tahun 1942 Poetra berdiri dan mulai memamerkan hasil lukisan dari para seniman muda yang berdomisili di Jakarta. Pada tahun ini pula dipertunjukkan pameran solo dari pelukis Basuki Abdullah, Affandi, Kartono Yudokusumo dan Nyoman Ngendon. Setelah melihat hasil karya Affandi, para pengamat seni percaya bahwa seni Indonesia bergerak ke arah yang benar. Pada tahun 1943 beberapa pameran diselenggarakan dan masyarakat memiliki kesempatan untuk melihatnya. Sedangkan pada tahun 1944 pemerintah Jepang membubarkan poetra setelah mereka menyadari bahwa perkembangan poetra ternyata banyak menguntungkan bagi Indonesia. KEIMIN BUNKA SHIDOSO Keimin Bunka Shidoso merupakan pusat kebudayaan yang didirikan secara resmi oleh pemerintah Jepang pada tahun 1943. Keimin Bunka Shidoso terdiri dari berbagai aliran seni seperti sastra, musik, tari, drama, film, dan seni murni. Departemen seni murni dipimpin oleh Agus Djojo

yang dulu menjadi salah satu pendiri PERSAGI. Unttuk kegiatan lembaga ini pihak Jepang meminta Sudjojono, Basuki Abdullah, dan Subanto untuk mengajarkan seni murni kepada para seniman baru. Seniman baru ini banyak yang datang dari luar jakarta seperti Zaini, Nashar dan Moctar Apin dari Sumatera Barat ; Trubus dan Kusnadi dari Jawa Tengah ; Henk Ngantung, Hendra Gunawan, Otto Djaja dan Dullah merupakan seniman-seniman pemula yang karyanya dipamerkan pada pameran Keimin Bunka Shidoso. Pusat kebudayaan yang mendedikasikan untuk mempromosikan seni murni ini berhasil membentuk ikatan yang baik antara seniman dengan masyarakat. · Program Keimin Bunka Shidoso – Menyediakan studio gambar dan fasilitas model. – Menyediakan ruangan untuk pameran. – Menyediakan dana uuntuk melakukan perjalanan guna menambah wawasan pelukis. – Memberikan hadiah bagi para pelukis yang berbakat. – Memfasilitasi seniman jepang untuk memberikan workshop. Pada tahun 1945 Keimin Bunka Shidoso dibubarkan bersama dengan runtuhnya pendudukan Jepang di Indonesia. APRESIASI KARYA PELUKIS S.SUDJOJONO “PANTAI CARITA” Karya lukisan S.Sudjojono sebagai salah satu maestro lukis Indonesia memiliki karakter goeresan ekspresif dan sedikit bertekstur, goresan dan sapuan cat diatas kanvas bagai dituang begitu saja. Pada periode sebelum kemerdekaan karya lukisan S.Sudjojono banyak bertema tentang semangat perjuangan rakyat Indonesia dalam mengusir penjajahan Belanda, namun setelah jaman kemerdekaan karya lukisan S.Sudjojono banyak bertema tentang pemandangan alam, bunga, aktifitas kehidupan maysarakat dan cerita budaya. Salah satu karya S.Sudjojono yang terinspirasi dari keindahan alam berjudul “Pantai Carita”. Tampaknya S.Sudjojono terpesona akan keindahan Pantai Carita yang berpasir putih, keindahan dan pesona pantai carita telah menginspirasi beliau untuk menciptakan sebuah karya seni tinggi, sebuah lukisan yang menggambarkan tentang keindahan pantai carita. Nampak pada lukisan S.Sudjojono “Pantai Carita” objek-objek perahu layar, serta suasan keramaian dari para pengunjung atau wisatawan yang sedang bermain menikmati alam, hanyut dalam kegembiraan diantara riak ombak kecil yang berpadu dengan keindahaan pasir putih dan rindngnya pohonpohon kelapa yang ada dipinggiran pantai carita tersebut.

Gambar diatas merupakan contoh karya dari pelukis S.SUDJOJONO yang berjudul pantai carita.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Pada masa keudukan Jepang ini didirikan kelompok lukis oleh Jepang yang bernama Keimin Bunka Shidoso dengan sebagai propaganda pembentuk kekaisaran Asia Timur Raya. Pada masa ini juga berdiri sebuah organisasi yang dibentuk oleh 3 serangkai yaitu Ir. Soekarno, Moh.Hatta, Ki Hajar Dewantara, KH. Mas-Mansur. Perkumpulan ini bernama POETRA (Pusat Tenaga Rakyat) dan ditangani oleh S.Sudjojono dan Affandi tetapi organisasi ini dibubarkan oleh Jepang pada tahun 1944 dan S.Sudjojono mengajar di Keimin Bunka Shidodo. Tokoh utama pada masa pendudukan Jepang di Indonesia : • S. Soedjojono • Basuki Abdullah • Emiria Sunassa • Agus Djaja Suminta • Barli S • Afandi • Hendra dll. 3.2 Saran Dengan adanya makalah ini semoga dapat membantu pembaca dalam memahami tentang seni rupa masa kedudukan Jepang. Semoga makalah ini dapat berguna bagi para pembaca. Dan penulis mengharapkan kritik dan saran guna menyempurnakan makalah ini kedepannya.

DAFTAR PUSTAKA https://www.slideshare.net/septianbarakati/makalah-seni https://id.wikipedia.org/wiki/Periode_seni_rupa_modern_Indonesia https://senirupasmasa.wordpress.com/2013/09/18/seni-rupa-masa-pendudukan-jepang-diindonesia/

MAKALAH SENI RUPA MASA KEDUDUKAN JEPANG

OLEH: HALIMATUNSYA’DIAH (17020079)

PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS BAHASA DAN SENI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2017

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF