Seks Bebas Ditinjau Dari Aspek Kesehatan Dan Agama

December 4, 2018 | Author: setyoandrian | Category: N/A
Share Embed Donate


Short Description

Download Seks Bebas Ditinjau Dari Aspek Kesehatan Dan Agama...

Description

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Dewasa ini, pergaulan di kalangan remaja sudah diluar batas. Kita bahkan sering mendengar hamil diluar nikah ataupun nikah muda. Itu semua fenomena yang tidak asing lagi ditelinga kita. Hal ini sudah dianggap wajar oleh masyarakat karena pergaulan r emaja sudah melewati  batas. Salah satu dari contoh pergaulan bebas itu seks bebas. Oleh karena itu kami kami memilih  judul ini untuk menjelaskan bahaya bahaya dari seks bebas dan cara penanggulangannya.

1

Rumusan masalah 1. Apa itu seks bebas? 2. Bagaimana dampak seks bebas bagi kesehatan? 3. Bagaimaa pandangan agama (Islam) tentang seks bebas? 4. Bagaimana cara penanggulangan seks bebas?

Tujuan 1. Menjelaskan seks bebas. 2. Menjelaskan dampak seks bebas bagi kesehatan. 3. Menjelaskan pandangan agama (islam) tentang seks bebas. 4. Menjelaskan cara penaggulangan seks bebas.

2

BAB II PEMBAHASAN PENGERTIAN SEKS BEBAS

Pengertian seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sist em norma yang berlaku dalam masyarakat. Sedangkan menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai melakukan kontak seksual, tetapi  perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan norma karena remaja belum memiliki  pengalaman tentang seksual.  Nevid dkk (1995) mengungkapkan bahwa perilaku perilaku seks pranikah adalah hubungan seks antara pria dan wanita meskipun tanpa adanya ikatan selama ada ketertarikan secara fisik. Maslow (dalam Hall & Lindzey, 1993) bahwa terdapat kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi manusia, salah satunya adalah kebutuhan fisiologis mencakup kebutuhan dasar manusia dalam bertahan hidup, yaitu kebutuhan yang bersifat instinktif ini biasanya akan sukar untuk dikendalikan atau ditahan oleh individu, terutama dorongan seks. Lebih lanjut Cynthia (dalam Wicaksono, 2005) seks juga diartikan sebagai hubungan seksual tanpa ikatan pada yang menyebabkan berganti-ganti pasangan. Sedangkan menurut Sarwono (2003) menyatakan, bahwa seks bebas adala h segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking, dan bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama (petting, dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar hubungan pernikahan.

3

Berdasarkan penjabaran definisi di atas maka dapat dis impulkan pengertian seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama  jenis yang dilakukan di luar hubungan hubungan pernikahan mulai dari necking, necking, petting sampai intercourse dan bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum. PENYEBAB PERILAKU SEKS BEBAS Penyebab perilaku seks bebas sangat beragam. Pemicunya bisa karena pengaruh lingkungan, sosial budaya, penghayatan keagamaan, penerapan nilai-nilai, faktor psikologis hingga faktor ekonomi. Adapun beberapa penelitian mengungkapkan faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perilaku seks bebas menurut Hyde (1990) yaitu: Usia

Makin dewasa seseorang, makin besar kemungkinan remaja untuk melakukan hubungan seks bebas. Hal ini dikarenakan pada usia ini adalah potensial aktif bagi mereka untuk melakukan perilaku seks bebas. Usia saat menstruasi pertama

Makin muda saat usia menstruasi pertama, makin m ungkin terjadinya hubungan seks pada remaja. Perubahan pada hormon yang terjadi seiring dengan menstruasi berkontribusi pada meningkatkatnya keterlibatan seksual pada sikap dan hubungan dengan lawan jenis. Agama

Kereligiusan dan rendahnya sikap serba boleh dalam perilaku seks berjalan sejajar seiringan. Clayton & Bokemier meneliti bahwa sikap permisif terhadap hubungan seks bebas dapat dilihat dari aktivitas keagamaan dan religiusitas (Rice, 1990). Pacar

Remaja yang memiliki pacar lebih l ebih mungkin untuk melakukan seks bebas daripada remaja yang belum memiliki pacar (JOMBLO). Orang tua

Orang tua sendiri, baik karena ketidaktahuannya maupun karena sikapnya yang masih mentabukkan pembicaraan mengenai seks dengan anak tidak terbuka pada anak, malah cenderung membuat jarak pada anak mengenai masalah seks. Kebebasan

Kebebasan sosial dan seksual yang tinggi berkorelasi dengan sikap permisif dalam seks yang tinggi. Daya tarik seksual

4

Mereka yang merasa paling menarik secara seksual dan sosial ternyata memiliki tingkat yang paling tinggi dalam sikap permisif dalam melakukan seks bebas. Standar orang tua vs standar teman

Remaja yang orangtuanya konservatif dan menjadikan orangtua sebagai acuan yang utama lebih kurang kemungkinannya untuk melakukan seks bebas daripada mereka yang menjadikan teman sebaya sebagai acuan utama. Saudara kandung

Remaja, secara khusus remaja puteri dipengaruhi oleh sikap dan tingkah laku saudara kandung dengan jenis kelamin yang sama. Gender

Remaja puteri cenderung bersikap permisif dalam hal seksual daripada remaja pria. Remaja puteri lebih menekankan pada kualitas hubungan yang sedang dijalin sebelum terjadinya seks bebas. Ketidakhadiran ayah

Remaja secara khusus yang tumbuh dan berkembang dala m keluarga tanpa ayah lebih mungkin untuk mencari hubungan seks bebas sebagai alat untuk menemukan afeksi dan persetujuan sosial daripada remaja yang tumbuh dengan adanya ayah. Ketidakhadiran Ketidakhadiran orang tua

Jika ada remaja yang berperilaku seks bebas, itu hanya bebasnya pergaulan, dan mungkin penyebabnya dari faktor bimbingan dan pola asuh dari orangtua di rumah yang tidak peduli atau tidak terbuka untuk membicarakan masalah seks pada anaknya, padahal disaat ini dunia remaja semakin bebas. Pada keluarga yang berada di kota besar, sudah merupakan suatu pola kehidupan yang wajar di mana ayah dan ibu bekerja. Hal tersebut seringkali mengakibatkan kehidupan anakanak mereka kurang mendapatkan pengawasan orang tua dan memiliki kebebasan yang terlalu besar.

Dampak seks bebas pada kesehatan Adapun dampak dari free seks bagi kesehatan kita diantaranya adalah:

1. Dampak Fisik a. Untuk cewe dibawah usia 17 tahun yang pernah melakukan hubungan seks bebas akan beresiko tinggi terkena kanker serviks. b. Beresiko tertular penyakit kelamin dan HIV-AIDS yang bisa

5

menyebabkan kemandulan bahkan kematian. c. Terjadinya KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan) hingga tindakan aborsi yang dapat menyebabkan m enyebabkan gangguan kesuburan, kanker rahim, cacat permanen bahkan berujung pada k ematian. 2. Dampak Psikologis  yang seringkali terlupakan ketika melakukan free seks atau mengalami dampak fisik akibat free seks diatas adalah akan selalu muncul rasa bersalah, marah, m arah, sedih, menyesal, malu, kesepian, tidak punya bantuan, binggung, stress, benci pada diri sendiri, benci pada orang yang terlibat, takut tidak jelas, insomnia (sulit tidur), kehilangan percaya diri, gangguan makan, kehilangan konsentrasi, depresi, berduka, tidak bisa memaafkan diri sendiri, takut akan hukuman Tuhan, mimpi buruk, merasa hampa, halusinasi, sulit mempertahankan hubungan. B. Dampak Seks Bebas pada Remaja

1. Hamil diluar nikah “Dari segi fisik, remaja itu belum kuat, tulang panggulnya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses persalinan. Oleh karena itu pemerintah mendorong masa hamil sebaiknya dilakukan pada usia 20 – 20 – 30 tahun. Dari segi mental pun, emosi remaja belum stabil”. Kestabilan emosi umumnya terjadi pada usia 24 tahun, karena pada saat itulah orang mulai memasuki usia dewasa. Masa remaja, boleh di bilang baru berhenti pada usia 19 tahun. Dan pada usia 20  – 24  – 24 tahun dalam psikologi, dikatakan sebagai usia dewasa muda atau lead edolesen. Pada masa ini, biasanya mulai timbul transisi dari gejolak remaja ke masa dewasa yang lebih stabil. Maka, kalau pernikahan dilakukan di bawah 20 tahun secara emosi si remaja masih ingin bertualang menemukan  jati dirinya. 2. Aborsi Ada 2 macam resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi: 1. Resiko kesehatan dan keselamatan secara f isik Pada saat melakukan aborsi dan setelah melakukan aborsi ada beberapa resiko yang ak an dihadapi seorang wanita, seperti yang dijelaskan dalam buku “Facts of Life” yang ditulis oleh Brian Clowes, Phd yaitu: • Kematian mendadak karena pendarahan hebat • Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal • Kematian secara Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan • Rahim yang sobek (Uterine Perforation) • Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya • Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pa da wanita) • Kanker indung telur (Ovarian Cancer)

6

• Kanker leher rahim (Cervical Cancer) • Kanker hati (Liver Cancer) • Kelainan pada placenta/ari-ari placenta/ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak berikutnya dan pendarahan hebat pada saat kehamilan berikutnya • Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi (Ectopic Pregnancy) • Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease) • Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis) 2. Resiko gangguan psikologis Proses aborsi bukan saja suatu proses yang memiliki resiko tinggi dari segi kesehatan dan keselamatan seorang wanita secara fisik, tetapi juga memiliki dampak yang sangat hebat terhadap keadaan mental seorang wanita. Gejala ini dikenal dalam dunia psikologi sebagai “Post-Abortion “Post -Abortion Syndrome” (Sindrom (Sindrom Paska-Aborsi) atau PAS. Pada dasarnya seorang wanita yang melakukan aborsi akan mengalami hal-hal seperti berikut ini: 1. Kehilangan harga diri (82%) 2. Berteriak-teriak histeris (51%) 3. Mimpi buruk berkali-kali mengenai bayi (63%) 4. Ingin melakukan bunuh diri (28%) 5. Mulai mencoba menggunakan obat-obat terlarang (41%) 6. Tidak bisa menikmati lagi hubungan seksual (59%) 1. HIV/AIDS Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau: sindrom) yang timbul karena r usaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus HIV;[1] atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain). Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang yang terkena vir us ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-benar bisa disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya ditularkan melalui ko ntak langsung antara lapisan kulit dalam (membran mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral), transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut. 2. Virus Herpes Simpleks (HSV-2) Virus herpes simpleks 1 dan 2 (HSV-1 dan HSV-2) adalah dua virus dari famili herpesvirus, Herpesviridae, yang menyebabkan infeksi pada manusia. HSV-1 dan 2 juga merujuk pada virus herpes manusia 1 dan 2 (HHV-1 dan HHV-2). Setelah infeksi, HSV menjadi tersembunyi, selama virus ada pada sel tubuh saraf. Selama reaktivasi, virus diproduksi di sel dan dikirim melalui sel saraf akson menuju kulit. Kemampuan Kemam puan HSV untuk menjadi tersembunyi menyebabkan infeksi herpes kronik’ setelah beberapa infeksi terjadi, gejala herpes secara periodik muncul di dekat tempat infeksi awal.

7

HSV-2 diduga yang menyebabkan sakit herpes genital oleh virus herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi. Ada pria yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa menulari orang lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat yang diresepkan, dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan. Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular AIDS m elalui luka di darah. 3. Human Papillomavirus (HPV) Human Papillomavirus atau Virus papiloma manusia adalah virus yang menyerang kulit dan membran mukosa manusia dan hewan. Lebih dari 1 00 jenis virus papiloma manusia telah diidentifikasikan. Beberapa jenisa virus papiloma dapat menyebabkan kutil, sementara lainnya dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan munculnya lesi. Semua HPV ditransmisikan melalui hubungan kulit ke kulit. Hampir 95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma Virus (HPV), dan 33 persen wanita dilaporkan punya virus tersebut,yang menyebabkan adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh virus ini. Virus itu diketahui sebagai penyebab kanker leher rahim (serviks). HPV juga menyebabkan kutil genital dan meningkatkan risiko kanker pada penis dan anus pada pria. Jutaan pria membawa virus tersebut dan berisiko menularkan kepada pasangan seksualnya. 4. Sifilis (Penyakit Raja Singa) Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus). Gejala dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut “Peniru Besar” karena sering dikira penyakit lainnya. Penyakit Seksual Sifilis Raja Singa juga dikenal dengan nama Great Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala sejumlah penyakit lain.Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun. Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur sangat menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung, kerusakan otak, dan k ebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular sifilis tiap tahun. Untunglah, obat efektif untuk mengatasi sif ilis telah ditemukan. Pencegahan penyakit itu belum terbukti mudah. Sifilis yang tidak ditangani dengan baik bisa merusak otak, sistem kardiovaskular, dan organ dalam tubuh. Lebih dari itu, memiliki sifilis berarti meningkatkan bahaya terinfeksi HIV/AIDS setidaknya 2-5 kali lipat. 5. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart) Jengger ayam atau kutil di kelamin ini disebabkan oleh sejenis virus papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat datang kembali.

8

Pandangan islam terhadap seks bebas

Seks bebas adalah hubungan seksual yang dilakukan diluar ikatan pernikahan, baik suka sama suka atau dalam dunia prostitusi. Seks bebas sangat tidak layak dilakukan mengingat resiko yang sangat besar. Pada remaja biasanya akan mengalami kehamilan diluar nikah yang memicu terjadinya abor si. Aborsi itu sangatlah berbahaya dan beresiko kemandulan bahkan kematian. Selain itu tentu saja para pelaku seks bebas sangat beresiko terinfeksi virus HIV yang menyebabkan AIDS, ataupun penyakit menular seksual lainnya. Dalam agama, seks bebas sama sekali bukan merupakan tindakan terpuji, bahkan tindakan tersebut tergolong tindakan yang sangat tercela dan dosa besar jika manusia melakukan tindakan seks bebas. jelaslah bahwa tindakan tersebut tidak bisa dibenarkan. Agama sebagai pedoman hidup manusia sudah memberikan solusi berupa perkawinan sah yang melegalkan hubungan seks diantara manusia. QS. Al-Isra ayat 32 berbunyi 

artinya : Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk.

Pada ayat tersebut telah disebutkan bahwa seks bebas merupakan perbuatan yag sangat tidak terpuji. Untuk itu kita diwajibkan untuk menghindarinya. Jangan sampai generasi muda rusak karena seks bebas. Faktor – Faktor – faktor  faktor yang mempengaruhi seks bebas adalah sebagai berikut: 1.

Keluarga

Dalam hal ini, keluarga menjadi salah satu faktor penting mengapa seorang anak melakukan seks bebas. Orang tua yang tidak memberikan pendidikan agama, perhatian, kasih sayang, keteladanan dan lainnya kepada anak, maka anak akan mencari tempat pelarian di jalan-jalan serta di tempattempat yang tidak mendidik mereka sehingga dapat merusak ak hlaknya. Hal ini dapat membuat anak melakukan seks bebas karena terpengaruh lingkungannya. 2. Lemahnya Keimanan Pada pelaku seks bebas, bebas, mereka tahu akan beban dosa yang mereka terima. Tapi entah kenapa, bagi mereka hal itu 'dibelakangkan' dan menjadikan menjadikan nafsu sebagai pemimpin. Ini menunjukkan lemahnya lemahnya rasa keimanan keimanan mereka sehingga mereka mereka terjerumus dalam perbuatan tercela ini.

9

3. Salah dalam memilih teman Pergaulan merupakan salah satu faktor menurunnya akhlak seorang anak. Jika seorang anak berteman dengan orang yang melakukan seks bebas, anak tersebut akan terpengaruh sehingga akan mengikuti perilaku temannya. 4. Pengaruh Negatif Media Massa Media masssa seperti televisi, film, surat kabar, majalah dan sebagainya belakangan semakin banyak memasang dan mempertontonkan gambar-gambar seronok seronok dan adegen seks serta kehidupan yang glamour yang jauh dari nilai-nilai Islami. Hal ini diperparah lagi dengan berkembangnya tehnologi internet yang menembus batas-batas negara dan waktu yang memungkinkan kawula muda mengakses hal-hal yang bisa meningkatkan naf su seks. Informasi tentang seks yang salah turut memperkeruh suasana. Akibatnya remaja cenderung ingin mencoba dan akhirnya terjerumus kepada seks bebas. Seks adalah titik terlemah yang memungkinkan bagi syaithan untuk menyelinapkan bisikan-bisikan atau bujuk rayunya melalui celah-celah yang ada. Hal itu dilakukan guna menghancurkan alam dan membalikkan peraturan-peraturan kehidupan yang ada, sehingga menjadi kacau balau serta membatalkan atau memalingkan tujuan-tujuan pokok manusia di dalam kehidupan.

Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan Allah hendak menerima menerima taubatmu, sedang orang-orang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. "(Qs An-Nisaa'(4): 27-28) Seks adalah titik terlemah yang memungkinkan bagi syaithan untuk menyelinapkan bisikan-bisikan atau bujuk rayunya melalui celah-celah yang ada. Hal itu dilakukan guna menghancurkan alam dan membalikkan peraturan-peraturan kehidupan yang ada, sehingga menjadi kacau balau serta membatalkan atau memalingkan tujuan-tujuan pokok manusia di dalam kehidupan.

Allah Subhaanahu wa Ta'aala berfirman, “Dan Allah hendak menerima taubatmu, sedang orang-orang yang mengikuti hawa nafsunya bermaksud supaya kamu berpaling sejauh-jauhnya (dari kebenaran). Allah hendak memberikan keringanan kepadamu, dan manusia dijadikan bersifat lemah. "(Qs An-Nisaa'(4): 27-28)

10

Cara penanggulangan seks bebas Untuk menghindari sex bebas perlu dilakukan pengontrolan dan pengendalian nafsu syahwat. Beberapa upaya yang dapat dilakukan adalah Memperdalam keimanan Memperdalam keimanan adalah menyakini bahwa Allah senantiasa bersamanya, mendengar dan melihat, mengetahui apa yang tersembunyi dan yang tampak serta apa yang tersirat di dalam lubuk hati yang paling dalam. Allah SWT berfirman ” Tidakkah kamu perhatikan bahwa ba hwa sesungguhnya Allah memngetahui apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi, tiada pembicaraan yang rahasia antara tiga orang, melainkan Dia-lah yang keempatnya. Dan tiada (pembicaraan antara) lima orang, melainkan Dia-lah yang keenamnya. Dan tiadalah (pula) pembicaraan antara (jumlah) yang kiurang dari itu atau lebih banyak, melainkan Dia ada bersama mereka dimanapun mereka berada ….. ” (QS. Al-Mujaadilah (58): 7) Dengan itikad dan perasaan ini, seseorang mukmin akan terlepas dari jeratan hawa nafsu dan dorongan nafsu yang buruk, bisikan syetan serta fitnah harta dan wanita. Mengisi waktu luang dengan hal yang bermanfaat Rasulullah SAW bersabda ” Tekunilah yang bermanfaat untukmu dan mintalah pertolongan kepada Allah, jangan sampai kamu lemah’ (HR. (HR . Muslim). Seorang pemuda bila ia sendirian diwaktu-waktu kosong, akan datang kepadanya angan-angan, bisikan-bisikan dan hawa nafsu yang membawa kepada dosa juga khayalan-khayalan seksual. Seorang pemuda harus mentahui bagaimana ia menghabiskan waktunya dan mengisi waktu kosongnya. Banyak sekali hal-hal yang dapat dilakukan oleh seorang remaja untuk mengisi waktu kosongnya, bisa dengan olahraga, rekreasi, membaca buku yang berfaidah, membuat kerajinan tangan, menghadiri pengajian, mengiktui perlombaan dan lain-lain aktifitas yang bermanfaat. Teman yang shalih Suatu kenyataan dan pengalaman membuktikan bahwa ketika seorang remaja berteman dengan teman yang shaleh dan baik maka ia akan terpengaruh pada mereka untuk melakukan kebaikan, istiqomah dan keshalihan. keshaliha n. Rasulullah SAW bersabda ” Jangan kamu berteman kecuali dengan orang mukmin dan jangan memakan makananmu kecuali orang yang takwa (HR. At-Turmudzi). Sebaliknya  jika seorang pemuda berteman dengan dengan teman yang jahat dan selalu berbuat maksiat, maka ia akan terpengaruh untuk melakukan kejahatan, kemaksiatan dan kemerosotan moral juga. Inilah sebabnya Rasulullah SAW menasehati lewat sabdanya : ” seseorang itu menurut agama temannya, maka hendaklah dia memperhatikan siapa yang menjadi temannya (HR . At-Turmudzi). Menjauhi dan menghindari media massa yang buruk Media massa merupakan salah satu faktor yang ”ikut” bertanggung jawab terhadap menjamurnya seks bebas. Banyak acara-acara ditelevisi dan pemberitaan di koran dan majalah yang mengumbar 11

nafsu seks, gambar-gambar yang seronok, iklan- iklan yang berbau ”pornografi” yang turut memperburuk moral para remaja dan merangsang remaja untuk melakukan seks bebas. Untuk itu para remaja perlu memilah-milah berita yang akan dibaca dan acara televisi yang akan ditontonnya. Sekarang ini ada pepatah yang mengatakan ”tontonan telah menjadi tuntunan, sebaliknya banyak tuntunan hanya tinggal sebagai tontonan saja” Allah SWT berfirman: ”Dan janganlah kamu mendekati zina, sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji, dan suatu jalan yang buruk” (QS AlAl-Israa’: 32) Berpuasa Berpuasa sunnah dapat mengendalikan hawa nafsu seksual, disamping itu juga akan menghindari timbulnya pikiran-pikiran kotor, sehingga dapat melindungi seorang remaja dari melakukan seks bebas. Rasulullah Rasulullah SAW bersabda ” Wahai sekalian pemuda, siapa di antara kalian yang telah mempunyai kemampuan (untuk menikah) maka menikahlah. Sesungguhnya pernikahan itu lebih dapat menjaga pandangan mata dan mengekang hawa nafsu. Bagi siapa yang belum memiliki kemampuan, kemampuan, maka berpuasalah. Sesungguhnya puasa adalah penawar bagi nya” (HR Bukhari) Menggunakan cara-cara medis Nabi Muhammad SAW bersabda ” Hikmah itu adalah barang yang tercecer milik orang yang beriman, dimana saja ia mendapatkannya … ia yang lebih berhak untuk un tuk itu (HR. Turmudzi dan Al Askari). Untuk mengendalikan nafsu seksual dapat diupayakan cara-cara medis sebagai berikut: * Sering mandi air dingin di musim panas * memperbanyak olahraga dan latihan fisik * Menjauhi makanan yang mengandung merica dan rempah-rempah karena mempunyai sifat merangsang * Tidak terlalu banyak mengkonsumsi semampunya minuman perangsang saraf seperti kopi * Tidak terlalu banyak mengkonsumsi daging merah dan telur

12

BAB II PENUTUP

Kesimpulan

Pergaulan bebas yang semakin menjamur pada remaja yang tidak mengenal lagi batas-batas pergaulan pergaulan dan cenderung mengarah pada pada sex bebas banyak sekali memberikan dampak buruk, baik masalah kesehatan sampai masalah moralitas. Masalah kesehatan tidak lain yaitu meningkatnya meningkatnya penderita penyakit menular seksual dialin pihak prgaulan bebas ini brdampa pad krisis moral para penerus bangsa. Hobi berfoya foya dan maraknya kasus prostitusi inilah yang membuat masalah kesehatan itu terjadi

13

Saran Banyaknya dampak buruk yang disebabkan oleh pergaulan bebas yang menjurus pada sex bebas itu mengharuskan para generasi penerus bangsa harus berhati hati dalam memaknai arti pergaulan itu sendiri. Bukan generasi foya-foya tapi generasi yang banyak meakukan perubahan kerah yang lebih baik bukan malah menghancurkan masa depan bangsa

14

Daftar Pusaka

http://nopanova1.blogspot.com/p/pengertian-dan-penyebab-prilaku-seks_23.html http://himikaung.wordpress.com/2011/03/03/dampak-seks-bebas-bagi-kesehatan/ http://edogeka.blogspot.com/2011/04/pandangan-islam-terhadap-seks-bebas.html http://islamiwiki.blogspot.com/2013/09/seks-dalam-pandangan-islam.html#.UwxQv_RdWug http://hakikierawati.blogspot.com/2011/03/penanggulangan-masalah-sex-bebas-pada.html

15

View more...

Comments

Copyright ©2017 KUPDF Inc.
SUPPORT KUPDF