Seed Borne Disease
May 20, 2018 | Author: Halima Ima | Category: N/A
Short Description
oio...
Description
Penyakit Terbawa Penyakit Terbawa Benih Benih
Coba saudara Diskusikan?
Apa itu Patogen ? Apa itu Penyakit? Apa itu Benih ?
Coba saudara Diskusikan?
Apa itu Patogen ? Apa itu Penyakit? Apa itu Benih ?
Patogen : Organisme atau struktur penyebab penyakit Penyakit : Gangguan fisiologis yang berlangsung terus menerus dan menerus dan disebabkan faktor primer
Benih : Struktur perbanyakan perbanyakan tanaman tanaman yang berasal dari benih atau dari hasil perbanyakan vegetatif.
Istilah
Seed born pathogen: setiap penyebab infeksi yang berasosiasi dengan benih dan mempunyai potensi untuk menyebabkan penyakit (Cendawan, Bakteri, Virus, Nematoda)
Seed born disease: suatu penyakit dimana patogen penyebabnya terbawa di permukaan, di dalam atau bersama benih; sehingga akan terlihat gejala penyakitnya dan benih nyata terserang penyakit.
Istilah
Seed-borne (terbawa benih) : dipermukaan dan dalam jaringan benih atau terbawa bebas bersama benih
Seed transmission (tertular melalui benih) : dari benih ke tanaman berikut yang berasal dari benih tersebut
Penyakit benih ini dapat menyebabkan kerusakan dalam bentuk perubahan warna, bentuk, nekrose, penurunan daya kecambah, dan mengurangi nilai biji (benih).
Penyebab utama kerusakan pada benih adalah jamur, bakteri, dan virus (patogen).
Benih dapat diserang patogen sebelum biji (benih) berkecambah (pre emergence damping off ), sedang apabila menyerang setelah muncul kecambah disebut post emergence damping off .
PERLU DIPERHATIKAN ! 1. Patogen dapat menimbulkan penyakit pada benih itu sendiri, pada waktu berkecambah, tanaman masih muda atau pada waktu tanaman menjelang panen. 2. Patogen dapat menjadi sumber infeksi untuk tanaman lain 3. Patogen dapat merupakan sumber penyakit bagi pertanaman pada musim-musim selanjutnya. 4. Patogen dapat terbawa benih dalam jarak yang jauh. 5. Patogen yang terbawa benih kemungkinan besar lebih banyak menimbulkan kerugian di daerah baru daripada derah asal
Apa Saja Kerugian Akibat Penyakit Terbawa Benih ?
Kerugian akibat penyakit benih Berpotensi untuk menimbulkan kerusakan terhadap: 1. Benih sewaktu disimpan, terutama cendawan gudang. Contoh: Aspergillus, Penicillium 2. Kecambah sewaktu benih ditanam; gagalnya perkecambahan Contoh:(Culvularia sp.,Fusarium sp.)atau busuk kecambah/bercakbercak (Alternaria sp.) 3. Tanaman yang tumbuh dari benih terinfeksi
Aspergillus
Kerusakan dan kerugian akibat patogen terbawa benih
Penurunan vigor bibit, Pertumbuhan bibit abnormal,
Kerusakan dan gangguan fisiologis pada berbagai tahap pertumbuhan tanaman, masa panen dan gangguan di tempat penyimpanan
Menurunkan daya kecambah, Meningkatkan kematian bibit / tanaman muda
Meningkatkan perkembangan penyakit di lapangan
Benih sebagai pembawa suatu patogen baru atau strain patogen baru ke suatu tempat sehingga akan menimbulkan ledakan suatu penyakit (outbreak) di tempat tersebut
Benih yang terinfeksi atau membawa patogen sering terkontaminasi oleh toksin (seperti mikotoksin) yang dihasilkan patogen tersebut. Toksin tersebut akan merubah nilai nutrisi benih tersebut
Kerugian akibat penyakit benih
Penyakit terbawa benih berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap kualitas benih komersial.
Patogen terbawa benih tanaman menyebabkan kehilangan hasil dan menurunkan kualitas produksi.
Penyakit terbawa benih juga berdampak pada pengujian mutu benih dilaboratorium seperti rendahnya daya berkecambah benih akibat infeksi benih maupun kecambah selama masa pengujian.
Patogen terbawa benih juga dapat menurunkan kualitas benih selama masa penyimpanan.
Contoh ledakan OPT terkait benih tanaman
Bakteri kanker pada tomat (Corynebacterium michiganense) dari USA masuk ke Inggris via benih yang diimpor 1942 dan menyebar ke Irlandia 1947 Akar gada (Plasmodiophora brassicae) pada kubis-kubisan di Indonesia sejak pertengahan abad 20 tersebar dari Sumatera bagian utara ke Jawa (Cipanas, Lembang)
C.michiganense
P. brassicae
Cacar daun teh (Exobasidium vexans) diduga dari Srilangka menyebar ke Indonesia dan menghancurkan tanaman the sejak pertengahan abad 20 E. vexans
Kasus Patogen dan Penyakit Terbawa Benih di Indonesia
Cacar daun teh (Exobasidium vexans)
Akar gada (Plasmodiophora brassicae)
Bunchy Top pada pisang
Antraknosa cabai (Colletotrichum capsici)
Antraknosa kedelai (C. truncatum)
Hawar daun (Helminthosporium spp) pada jagung
Nematoda sista kuning (Globodera sp) pada kentang
Phoma lingam pada kubis di Tawangmangu
Nekrosa (Phoma sp) pada tomat di Kuningan
Akar Gada
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Kasus Patogen dan Penyakit Terbawa Benih di Indonesia
Antraknosa pada Cucurbitacea
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Black Rot of Crucifers (Xanthomonas campestris pv. campestris)
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Gejala pada benih kedelai yang berasosiasi dengan virus:
Soybean Mosaic virus (SMV)
Bean Pod Mottle virus (BPMV)
Tobacco Streak virus (TSV)
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Sumber : Bonny Poernomo Wahyu Soekarno
Lokasi Patogen pada Benih Kontaminasi
Di dalam Jaringan Benih Terbawa bebas bersama benih
•
•
•
•
•
Dipermukaan benih
Melalui proses infeksi Patogen mapan dan bertahan
Patogen pada sisa tanaman,butiran tanah Struktur khusus
Kontaminasi
Infestasi atau kontaminasi pada permukaan kulit biji Terbawa sebagai propagul (exp.sklerotium), melalui sisa tanaman yang terinfeksi atau butiran tanah yang terinfestasi Terjadi ketika panen, atau pasca panen
Infeksi Patogen pada Jarngan Benih
Langsung terjadi dari jaringan tanaman induk
Penularan dari luar (infeksi sistemik melalui stigma, infeksi melalui dinding ovari dan kulit biji, infeksi melalui tangkai bunga dan buah)
Mekanisme infeksi patogen pada benih
Hubungan antara patogen dan benih
INFECTED : Patogen terbawa secara internal dan berada di dalam jaringan benih INFESTED: Patogen terbawa sebagai kontaminan pada permukaan benih
Pemindahan Patogen Lewat Benih Patogen yang terbawa biji pada prinsipnya dapat dibedakan; Biji yang terinfeksi (infected ), patogen yg.menginfeksi biji mengadakan penetrasi pada jaringan atau biji atau dapat juga menetap dalam bentuk istirahat Biji yang mengalami kontaminasi (infested ), patogen biasanya terjadi di permukaan biji Biji tercampur dengan jaringan tanaman yang terinfeksi patogen
Pola hubungan patogen terbawa benih dan penyebaran di lapang
Patogen terbawa benih dan tertular melalui benih
Patogen terbawa benih bersifat tular benih dan tular tanah
Patogen terbawa benih bersifat tular benih dan tersebar melalui udara
Patogen bersifat tular benih dan tular serangga
Patogen bersifat tular benih dan tular nematoda
Kelompok Patogen Terbawa dan Tertular Benih
Cendawan Bakteri Virus Nematoda
Cendawan Patogen Terbawa Benih
Kelompok terbesar patogen terbawa dan tertular benih. Sebagian besar penyakit tanaman disebabkan oleh cendawan.
Sering menimbulkan gejala busuk benih, rebah kecambah, busuk akar dan batang, hangus, hawar daun
Sebagian menunjukan gejala khas dan sebagaian besar tidak menunjukan gejala pada benih
Terbawa benih dalam bentuk spora dorman seperti chlamidospore dan oospora, struktur sklerotia
Cendawan Patogen Terbawa Benih
Morfologi Multiselular (banyak sel), eukariotik (berinti sejati), berbentuk benang(filamen). Hifa membetuk miselium. Dibentuk struktur spora dan penyangga spora .
Cara infeksi Secara aktif menembus sel/jaringan tanaman, atau melalui luka, lubang alami tanaman, dan bantuan serangga
Cendawan Patogen Terbawa Benih
Struktur bertahan Spora bertahan (dorman) seperti klamidospora, oospora, sklerotia
Penyebaran Melalui angin, air, benih, bahan perbanyakan vegetatif, tanah dan lain lain
Gejala yang ditimbulkan Bercak daun, hawar, klorosis, layu pembuluh, busuk akar,
Tanda penyakit berupa struktur seperti spora, hifa, tubuh buah
Cendawan Patogen Terbawa Benih
Umumnya perkembangannya lambat Dapat terjadi pada suhu udara yang lebih luas batas batasnya. Beberapa Cendawan telah diketahui menyerang biji bijian seperti: Padi, Jagung, Sorghum, Kacang kacangan Genus yang penting: Fusarium, Helminthosporium, Alternaria, Cladosporium, Aspergillus, Phoma, Cephalothecum, Ophiobolus, Stenphyllium, Rhizopus dan Penicilium.
Cendawan Patogen Terbawa Benih Penicillium sp: Mematikan embrio Menimbulkan perubahan warna pada biji Perubahan biokimia Menghasilkan racun bagi manusia & hewan Aspergillus sp Dapat meluas di permukaan biji Dapat mematikan embrio Menghasilkan racun terhadap manusia dan hewan.
Cladosporium
Cendawan lapangan (field fungi ): sebelum panen & bersifat parasit (mis: Alternaria, Curvularia, Drechslera, Fusarium, Cercospora Cendawan simpanan: (storage fungi ): di penyimpanan bersifat saprofit/parasit fakultatif (mis: Penicillium, Aspergillus, Chaetomium).
Cendawan Lapangan: 1. Menyerang biji biji prapanen/pada waktu panen 2. Sebagian besar tidak memproduksi toksin, dan tidak begitu berperan terhadap kerusakan biji yang disimpan
Cendawan pasca panen: 1. Menyerang biji bijian terutama selama penyimpanan 2. Sebagian besar dapat tumbuh pada substrat dengan tekanan osmosis tinggi dan memproduksi toksin.
Terjadinya Infeksi Dan Kontaminasi Pada Biji-biji Yang Disimpan
Satu patogen dengan patogen lain berbeda, contoh: ada 3 patogen lewat biji yang menyebabkan menyebabkan infeksi sistemik pada Barley berbeda dalam perkembangannya & infeksinya. Ustilago nuda (loose smut) smut) infeksi pada bunga, menetap sebagai hifa dorman dlm embrio U.hordei (covered smut), smut), patogen kontaminan pada permukaan dari lapisan kulit bagian luar Drechslera graminae graminae (barly leaf stripe) str ipe) , , patogen menetap sebagai hifa dorman di dalam lapisan kulit bag luar.
Bakteri Patogen Terbawa Benih
Organisme prokariotik
Sering menimbulkan penyakit busuk benih, layu, busuk basah, busuk pada pangkal batang, hawar, pustule
Bakteri Patogen Terbawa Benih
Morfologi
Terdiri satu sel, prokariotik, Berbentuk batang, dinding sel terbungkus kapsul, mempunyai flagela (sejenis ekor untuk bergerak)
Gejala yang ditimbulkan
Busuk lunak berlendir, bercak daun, hawar daun, busuk batang, busuk buah, busuk biji dan umbi, kanker, kanker batang, bata ng, layu pembuluh
Bakteri Patogen Terbawa Benih
Tanda penyakit
Lendir (Bacterial ooze) pada bagian tanaman yang menunjukan gejala
Cara infeksi
Melalui luka, lubang alami tanaman (seperti stomata, sel lenti , hidatoda) dan serangga vektor
Kelompok bakteri tumbuhan
Genus Clavibacter, Erwinia, Pseudomonas, Xanthomonas dan Streptomyces
Bakteri Patogen Terbawa Benih Beberapa bakteri terbawa benih: Padi : ( Xanthomonas oryzae), gejala: mati kecambah, leaf blight dan bertahan dalam endosperm Jagung : (Erwinia carotovora), gejala: busuk batang & pembungaan Kedelai : (Pseudomonas glycine), gejala: Bacterial blight; P. solanacearum, gejala layu bakteri ; Xanthomonas phaseoli , gejala pustul bakteri X.campestris), gejala busuk hitam Kubis : ( Tomat : (Corynebacterium michiganense), gejala: kanker pada berbagai bagian tanaman (soil born); P.punctulans, gejala bercak daun bakteri; X.vesicatoria gejala bercak hitam.
Bacterial Canker Symptoms
Bacterial Spot Symptoms
Bacterial Speck Symptoms
Spots smaller, more shallow
Bacterial Blight symptoms
Cercospora Blight symptoms
Alternaria Blight symptoms
Secara umum Gejala penyakit yang disebabkan oleh bakteri:
1. Penyakit bercak: penyakit hawar daun disebabkan oleh P. syringae; 2. Penyakit Layu bakteri disebabkan Ralstonia solanacearum 3. Penyakit busuk pada sayuran: Erwinia carotovora
Virus Terbawa Benih
Sekitar 20 % virus tumbuhan yang diketahui terbawa dan tertular melalui benih
Virus terbawa benih terjadi terutama jika tanaman induk terinfeksi secara sistemik pada saat pembungaan dan proses pembuahan (bisa melalui serbuk sari terinfeksi)
Virus Terbawa Benih
Morfologi Virus bukan sebagai mahluk hidup karena tidak dapat melakukan metabolisme, tetapi virus mempunyai ciri mahluk hidup karena virus mampu melakukan perbanyakan (berkembang biak) dan mempunyai struktur asam nukleat.
Reproduksi Sebagai Parasit obligat, virus harus “memelihara” sel tanaman agar tetap hidup, dan “bereproduksi” secara replikasi.
Tempat bertahan Jaringan tanaman hidup, vektor dan benih
Virus Terbawa Benih
Gejala yang ditimbulkan Menguning, mosaik, bercak, kerdil, perubahan warna
Tanda penyakit Hanya bisa dilihat melalui mikroskop elektron.
Penyebaran dan Penularan Perbanyakan vegetatif, benih, serbuk sari, serangga, tungau, nematoda, cendawan, tali putri, secara mekanik dengan sap (cairan perasan tanaman sakit yang mengandung virus).
Tomato Mosaic Virus symptoms
Virus Terbawa Benih
Karena kontaminasi pada kulit biji; Ex: TMV pada biji tomat; awalnya melekat pd kulit biji, dan setelah berkecambah virus menyerang
Virus terdapat pada jaringan embrio melalui ovari/serbuk sari, mis.Virus kentang. Sehingga perlu dilakukan pengujian 2 generasi secara vegetatif karena virus terlihatnya lambat
Nematoda Parasit Terbawa Benih
Kelompok hewan yang mirip dengan cacing, membutuhkan lapisan film untuk aktivitas dan mobilitas
Nematoda pathogen dicirikan dengan stilet
Menyebabkan puru akar, bintil, gejala menguning pada daun,
Genus yang sering terbawa benih adalah Anguina, Aphelenchoides, Ditylenchus, Heterodera, Rhadinaphelenchus
Nematoda Parasit Terbawa Benih
Morfologi
Kelompok hewan yang berbentuk cacing ( mikroskopis),panjang 300-1000 μm dan diameter 15-35 μm, transparan dan tidak bersegmen. Pada bagian mulut terdapat stilet dan berfungsi sebagai alat untuk menusuk dan menghisap makanan dari sel- sel inang.
Reproduksi
secara kawin (amfimiktik) atau tanpa kawin (partenogenetik). Nematoda betina dewasa menghasilkan telur.
Nematoda Parasit Terbawa Benih
Tempat bertahan Telur dan larva dapat bertahan di tanah, tapi juga dalam jaringan tanaman dan benih. Hidup di dalam jaringan tanaman (endoparasit) atau dipermukaan jaringan tanaman (ektoparasit)
Gejala yang ditimbulkan
Kerdil, klorosa, lesio pada akar, membentuk puru akar
Penyebaran
Menyebar secara aktif atau secara pasif terbawa tanah, air, angin, benih, bahan perbanyakan vegetatif, alat-alat pertanian.
Nematoda Parasit Terbawa Benih
Seed gall nematodes ( Anguina tritici) pada gandum
Dapat bertahan hingga 38 tahun
Nematoda Sista Kentang (Globodera Spp.)
Nematoda Puru Akar (Meloidogyne spp.)
Nematoda Daun Dan Tunas (Aphelenchoides)
Ditylenchus spp
Cara Deteksi Patogen terbawa Benih
Deteksi cendawan terbawa benih
Metode Blotter (inkubasi)
Pertumbuhan rantai konidia Alternaria tenuis pada benih padi
Uji Kesehatan Benih
Untuk mengetahui adanya inokulum yang patogenik, sehingga dapat ditentukan kondisi kesehatan dari kelompok benih, karena faktor kesehatan merupakan faktor penentu nilai lapangan dari benih
Mempelajari penyebab dari abnormalitas dari kecambah dalam uji daya kecambah.
Kenapa pengujian benih penting?
Penyakit pada benih dapat mengganggu perkecambahan dan pertumbuhan benih dengan demikian dapat merugikan kualitas dan kuantitas hasil
Benih dapat menjadi pengantar baik hama dan penyakit ke daerah lain dimana hama dan penyakit itu tidak ada sebelumnya.
Tujuan Pengujian Kesehatan Benih
Karantina terutama dalam usaha mencegah masuknya penyakit baru dari negara lain, mencegah meluasnya penyakit di dalam negeri dan negara lain
Sertifikasi benih dalam usaha menghilangkan atau memgurangi patogen yang terbawa benih
Untuk memperoleh gambaran mengenai keadaan tanaman di pesemaian maupun di lapang
Tujuan Pengujian Kesehatan Benih
Mengevaluasi kualitas biji yang akan disimpan untuk keperluan kosumsi atau untuk penanaman
Untuk mengetahui perlu tidaknya dilakukan perawatan benih sebelum diadakan penanaman atau penyimpanan benih
Mengevaluasi efek fungisida untuk keperluan perwatan benih
Mengadakan survey patogen yang terbawa benih sehingga dapat diketahui penyebaran patogen terutama yg dapat menginfeksi & menginfestasi biji
View more...
Comments