Screen Time
July 31, 2022 | Author: Anonymous | Category: N/A
Short Description
Download Screen Time...
Description
HUBUNGAN SCREEN TIME DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH SERTA KENAIKAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
Disusun sebagai salah satu syarat menyelesaikan Program Studi Strata I pada Jurusan Ilmu Gizi Fakultas Ilmu Kesehatan
Oleh : ROSSY PRATIWI J 310 161 032
PROGRAM STUDI ILMU GIZI FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2018
i
ii
iii
HUBUNGAN SC R E E N TI ME DENGAN KONSUMSI SAYUR DAN BUAH SERTA KENAIKAN BERAT BADAN PADA MAHASISWA FAKULTAS ILMU KESEHAT KE SEHATAN AN UNIVERSITAS UN IVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKART SURAK ARTA A ABSTRAK
Konsumsi sayur dan buah yang kurang pada seseorang berisiko menjadi kelebihan berat badan dan obesitas. Salah satu penyebab timbulnya masalah gizi dan perubahan kebiasaan konsumsi sayur dan buah pada mahasiswa adalah screen adalah screen time yang tinggi. Screen time adalah durasi yang dihabiskan untuk kegiatan didepan layar, screen layar, screen time dapat meningkatkan resiko kenaikkan berat badan dan mempengaruhi status gizi kearah obesitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan screen time time dengan konsumsi sayur dan buah serta kenaikan berat badan. Penelitian ini menggunakan desain cross sectional. Jumlah subjek penelitian sebanyak 62 dipilih dengan metode proportional random sampling screen kuesioner yang diisidibantu responden, data konsumsi. Data sayur dan time buah diperoleh diperolehdaridengan wawancara dengan menggunakan kuesioner semi quantitative food frequency (SQ-FFQ), data kenaikan berat badan diperoleh dari penimbangan secara langsung. Analisis data dengan uji Pearson uji Pearson Product Moment. Hasil penelitian menunjukkan screen time time 35 responden (56,5%) termasuk dalam kategori rendah, konsumsi sayur dan buah 46 responden (74,2%) termasuk dalam kategori kurang, kenaikan berat badan 32 responden (51,6%) termasuk kategori berat badan naik. Ada hubungan screen time dengan konsumsi sayur dan buah serta konsumsi sayur dan buah dengan kenaikan berat badan nilai p=0,025 dan p=0,037. Tidak ada hubungan screen hubungan screen time dengan kenaikan berat badan nilai p=0,06. Kata Kunci: Screen time, konsumsi sayur dan buah, kenaikan berat badan ABSTRACT
Consumption of less vegetables and fruits in a person risks becoming overweight and obese. One of the causes of nutritional problems and changes in consumption habits of vegetables and fruits in students is a high screen time. Screen time is the duration spent on activities in front of the screen, screen time can increase the risk of weight gain and affect nutritional status towards obesity.To determine the association of screen time with consumption of vegetables and fruits and weight gain on students of Faculty of Health Sciences Muhammadiyah University of Surakarta. This r.esearch is an observational research with cross sectional approach. The number of research subjects as many as 62 selected by the method proportional random sampling. Screen time data obtained from questionnaires filled with respondents, vegetables and fruit consumption data obtained by interviews assisted by using semi-quantitative food frequency questionnaire, weight gain data obtained from weighing directly. Data analysis with Pearson Product Moment test. Screen time mostly included in low category (56,5%). Consumption of vegetables and fruits mostly included in the
1
category of less (74.2%). Mostly gained weight (51.6%). Result of Pearson Product Moment test for screen time with vegetable and fruit consumption p value = 0,025, screen time with weight = 0,06, vegetables and fruit with weight gaingain valuep pvalue = 0,037. Thereand wasconsumption a association of of screen time with consumption of vegetables and fruits, vegetable and fruit consumption with weight gain, but there was no association of screen time with weight gain in FIK UMS students. Suggestions for respondents to reduce screen time duration and increase consumption of vegetables and fruit in order to avoid excessive weight gain resulting in more nutritional status. Keywords: Screen time, consumption of vegetables and fruit, weight gain 1. PENDAHULUAN
Mahasiswa remaja akhir adalah seseorang yang berusia 19 sampai 28 tahun, dimana pada usia ini menjadi dasar masa perpindahan dari masa remaja ke masa dewasa (Siswoyo, 2007). Pada masa usia ini faktor gizi memiliki peran untuk meningkatkan ketahanan fisik dan produktivitas kerja, dimana gizi bukan hanya berpengaruh pada derajat kesehatan tetapi juga dapat mendukung kualitas kecerdasan intelektual pada manusia (Hidayat, 1997). Kehidupan mahasiswa usia 19-28 tahun menyebabkan terjadinya perubahan pola makan. Pada usia dewasa pola makan biasanya akan menjadi pedoman kebiasaan perilaku makan yang menetap dan sulit untuk diubah untuk usia selanjutnya (Brown, 2005). Hal inilah yang menyebabkan mahasiswa termasuk golongan yang rentan terhadap status gizi (Thamrin, dkk., 2008). Data Riskesdas 2013 di Jawa Tengah menunjukkan menunjukkan bahwa prevalensi obesitas pada kelompok 15 tahun keatas mencapai 28,97%, sedangkan kejadian obesitas di Kota Surakarta sebanyak 32,5 %. Hal tersebut menunjukkan bahwa prevalensi di kota Surakarta lebih tinggi dibandingkan prevalensi Jawa Tengah. Salah satu faktor penyebab obesitas adalah gaya hidup pada mahasiswa yang lebih banyak menghabiskan waktu dengan gadget , laptop dan televisi. Durasi yang dihabiskan untuk kegiatan di depan layar seperti menonton televisi, menggunakan komputer, laptop, handphone dan bermain video game disebut
dengan screen time time (Houghton, dkk., 2015). Penelitian Pramadhan (2016) menyebutkan bahwa 87,50 persen siswa sekolah temasuk dalam kategori high screen time. time. Durasi screen Durasi screen time yang time yang tidak sesuai dengan rekomendasi kurang dari
2
2 jam/hari akan menyebabkan perubahan pola makan. Screen time yang tinggi dapat meningkatkan asupan energi akibat dari kebiasaan mengkonsumsi makanan ringan dan cemilan pada saat melakukan kegiatan di depan layar, sehingga mengakibatkan ketidak seimbangan energi dan berpotensi meningkatkan berat badan, hal ini disebabkan oleh kegagalan individu mengenali atau mencatat sinyal rasa kenyang saat di depan layar sehingga menyebabkan asupan energi menjadi tinggi dan terjadi penurunan konsumsi sayur dan buah (Lipsky dan Lannoti, 2012). Sayur dan buah merupakan sumber zat gizi mikro yang diperlukan untuk proses metabolisme tubuh (Kemenkes, 2014). Masyarakat Indonesia dianjurkan untuk mengonsumsi sayur dan buah 250 gram per hari dan 150 gram per hari sesuai dengan rekomendasi Pedoman Gizi Seimbang (Kemenkes, 2014). Berdasarkan Survey Konsumsi Makan Individu Provinsi Jawa Tengah (2014), diketahui rata-rata konsumsi sayur dan buah penduduk usia 19-55 tahun 42,6 gram per orang per hari. Hasil ini dapat membuktikan bahwa rata-rata konsumsi sayur dan buah penduduk di Provinsi Jawa Tengah masih tergolong rendah jika dibandingkan dengan rekomendasi Pedoman Gizi. Selain mempengaruhi konsumsi sayur dan buah, screen s creen time time juga dapat mempengaruhi aktivitas fisik. Penelitian Peneliti an Kenny, dkk., (2016) menyebutkan bahwa screen time yang tinggi dapat menyebabkan remaja beresiko dua kali lipat lebih mungkin untuk menjadi gemuk, karena saat remaja menggunakan smartphone, tablet, komputer, dan bermain video game game membuat aktivitas fisik remaja diluar rumah menjadi berkurang. Aktivitas fisik yang rendah akan menyebabkan peningkatan berat badan diluar batas normal, karena tubuh menjadi jarang
bergerak sehingga kalori yang masuk lebih besar dari pada yang digunakan. Kelebihan kalori didalam tubuh akan disimpan dalam bentuk lemak, jika hal ini terus menerus terjadi maka status gizi individu akan rentan mengalami obesitas (Freitag, 2010). Hasil survey pendahuluan yang telah dilakukan pada 20 mahasiswa di Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta didapatkan bahwa mahasiswa dengan durasi screen time diatas rata-rata sebesar 80% dan
3
mahasiswa dengan durasi dibawah rata-rata sebesar 20%. Selain itu didapatkan bahwa mahasiswa dengan konsumsi sayur dan buah kurang sebesar 85% dan mahasiswa dengan konsumsi sayur dan buah baik sebesar 15%. Berdasarkan uraian tersebut maka peneliti tertarik meneliti tentang hubungan sreen time dengan konsumsi sayur dan buah serta kenaikan berat badan pada mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta. 2. METODE
Jenis penelitian ini bersifat observasional. dengan pendekatan cross sectional . Waktu penelitian ini dilaksanakan pada bulan September 2017. Lokasi penelitian dilakukan di FIK Universitas Universit as Muhammadiyah Surakarta. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh Mahasiswa FIK yang berjumlah 631 orang. Besar sampel yang dibutuhkan dalam penelitian ini berdasarkan perhitungan adalah 62 orang. Pengambilan sampel dilakukan secara Propotionate Stratified Random Sampling , yaitu mengambil sampel dari tiap kelas jurusan secara seimbang sesuai dengan banyaknya subjek dalam masing-masing kelas. Jika jumlah sampel pada masing-masing kelas telah diketahui maka pengambilan sampel diambil dengan cara mengundi nomor urut sesuai dengan kerangka absen. Nomor yang terpilih akan menjadi sampel penelitian. Pemilihan sampel memperhatikan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu tidak sedang menjalani diet penurunan berat badan atau mengkonsumsi obat penurunan berat badan.
Kriteria eksklusi dalam penelitian ini, yaitu mahasiswa yang sedang mengalami sakit kronis. Data penelitian ini terdiri dari data primer dan data sekunder. Data primer meliputi data identitas, konsumsi sayur dan buah, data screen time, data antropometri berat badan. Data identitas diri menggunakan kuesioner pernyataan kesediaan sebagai responden sedangkan data konsumsi sayur dan buah menggunakan formulir Semi Quantitative Food Frequency Frequency
selama 1 bulan
terakhir dan alat bantu food picture. Kategori picture. Kategori konsumsi sayur dan buah dikatakan kurang jika
View more...
Comments