Sap Osteoporosis
October 15, 2017 | Author: Intan Puspiita Dewii | Category: N/A
Short Description
SATUAN ACARA PENYULUHAN...
Description
SATUAN ACARA PENYULUHAN OSTEOPOROSIS
Topik
: Osteoporosis
Sub topik
: Cara Mencegah Osteoporosis
Sasaran
: Lansia
Tempat
: Posyandu Lansia Senja Bahagia Perumahan Jogonegoro, Koda Jaya
Hari/Tanggal : Selasa, 1 April 2014 Waktu
: 15 Menit
Penyuluh
: Intan Puspita Dhewi
1. TUJUAN A. Tujuan Instruksional Umum Setelah dilakukan penyuluhan selama 15 menit, para lansia dapat mengetahui mengenai Osteoporosis. B. Tujuan Instruksional Khusus -
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat menyebutkan kembali pengertian osteoporosis dengan benar.
-
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat menyebutkan kembali tanda dan gejala menopause dengan benar.
-
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, para lansia dapat menyebutkan kembali factor resiko penyebab osteoporosis dengan benar.
-
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat menyebutkan kembali bagaimana cara mencegah osteoporosis.
-
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat menyebutkan kembali kelaian tulang yang terjadi pada osteoporosis.
-
Setelah dilakukan penyuluhan kesehatan tentang osteoporosis, lansia dapat menyebutkan kembali makanan yang dianjurkan untuk mencegah osteoporosis.
2. SASARAN Lansia 3. MATERI Terlampir
4. KEGIATAN PENYULUHAN No.
1.
WAKTU
3 menit
KEGIATAN
KEGIATAN
PENYULUH
PESERTA
Pembukaan : ·
Membuka
·
Menjawab salam
mengucapkan salam.
·
Mendengarkan
·
Memperkenalkan
·
Memperhatikan
Menjelaskan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
·
Memperhatikan
·
Memperhtikan
·
Memperhatikan
yang ·
Memperhatikan
kegiatan
dengan
diri ·
tujuan dari penyuluhan ·
Menyebutkan
materi
yang
akan
diberikan 2.
10 menit
Pelaksanaan : ·
Menjelaskan
tentang
pengertian
osteoporosis ·
Menjelaskan
tentang tanda dan gejala osteoporosis. ·
Menjelaskan
tentang
factor
resiko
yang
mempengaruhi
osteoporosis. ·
Mencontohkan
bentuk kelainan tulang yang terjadi pada osteoporosis. ·
Menjelaskan
makanan dianjurkan
untuk
mencegah osteoporosis.
3.
2 menit
Penutup : ·
Mengucapkan
·
Membalas ucapan
terimakasih atas peran terimakasi. serta peserta. ·
Mengucapkan
salam penutup.
·
Menjawab salam
penutup.
5. METODE Ceramah dan Tanya Jawab 6. MEDIA Leaflet Model 7. EVALUASI a. Evaluasi Proses -
Diharapkan 90% lansia datang untuk mengikuti kegiatan penyuluhan.
-
Peserta antusias terhadap materi penyuluhan
-
Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat penyuluhan
b. Evaluasi Hasil -
Lansia mengetahui tentang Osteoporosis.
-
Diharapkan 70% lansia mengerti tentang penyakit osteoporosis.
DAFTAR PUSTAKA 1. Hidayat, A.Aziz Alimul,S.Kep. 2001. Pengantar Dokumentasi Proses Keperawatan. Jakarta: EGC. 2. Iyer, Patricia W,Camp H. Nancy.2004. Dokumentasi Keperawatan: suatu pendekatan proses keperawatan , Edisi 3. Jakarta: EGC. 3. http://id.wikipedia.org/wiki/Osteoporosis. Diakses pada tanggal 1 Mei 2014 pada pukul 15.00 WIB 4. http://httpyasirblogspotcom.blogspot.com/2009/04/faktor-faktor-yang-menyebabkanpenyakit.html. Diakses pada tanggal 1 Mei 2014 pada pukul 15.00 WIB
Materi Penyuluhan
OSTEOPOROSIS
A. PENGERTIAN OSTEOPOROSIS Osteoporosis adalah
penyakit
tulang
yang
mempunyai
sifat-sifat
khas
berupa
massa tulang yang rendah, disertai mikro arsitektur tulang dan penurunan kualitas jaringan tulang yang dapat akhirnya menimbulkan kerapuhan tulang. Osteoporosis postmenopausal terjadi karena kekurangan estrogen (hormon utama pada wanita), yang membantu mengatur pengangkutan kalsium ke dalam tulang pada wanita. Biasanya gejala timbul pada wanita yang berusia diantara 51-75 tahun, tetapi bisa mulai muncul lebih cepat ataupun lebih lambat. Tidak semua wanita memiliki risiko yang sama untuk menderita osteoporosis postmenopausal, wanita kulit putih dan daerah.
B. TANDA DAN GEJALA Tanda – tanda osteoporosis perubahan tinggi badan, terjadinya patah tulang di pergelangan tangan, tulang belakang atau panggul setelah terjatuh atau trauma yang ringan.
C. FAKTOR RESIKO yang mempengaruhi OSTEOPOROSIS Risiko osteoporosis lebih tinggi jika usia lanjut, menopause, keturunan, amenore, gaya hidup tidak aktif, diet rendah kalsium atau vitamin D, merokok, terlalu banyak minum alkohol, mengkonsumsi obat tertentu (termasuk beberapa obat anti-kejang,dan sebagainya. Kondisi hormonal tertentu juga dapat mempengaruhi penyakit osteoporosis. Wanita selain memiliki resiko terhadap osteoporosis pada usia tua, namun resiko ini menjadi meningkat dengan adanya faktor-faktor dibawah ini: 1. Merokok 2. Konsumsi alcohol 3. Diet rendah kalsium 4. Gangguan dalam hal diet: bulimia dan anoreksia 5. Menopause yang lebih awal Pada usia diatas 30 tahun, di dalam tubuh wanita sudah mulai mengambil cadangan kalsium yang ada di dalam tulang untuk keperluan metabolisme lainnya, sehingga pada
usia ini pula resiko akan osteoporosis sudah mulai terjadi. Untuk itu bagi wanita yang sudah berumur 30 tahun dianjurkan untuk mulai mengkonsumsi suplemen kalsium.
D. PENCEGAHAN Tindakan yang dilakukan untuk mencegah osteoporosis yaitu: 1. Asupan kalsium cukup Mempertahankan atau meningkatkan kepadatan tulang yang dapat dilakukan dengan mengkonsumsi kalsium yang cukup. 2. Paparan sinar UV B matahari (pagi dan sore) Sinar matahari UV B membantu tubuh menghasilkan vitamin D yang dibutuhkan tubuh dalam pembentukan massa tulang. Berjemur ± 15 menit di bawah sinar matahari pagi atau sore hari, membantu tubuh untuk mensintesa atau membuat vitamin D-nya sendiri 3. Melakukan olah raga dengan beban 4. Selain olah raga menggunakan alat beban, berat badan sendiri juga dapat berfungsi
sebagai beban yang dapat meningkatkan kepadatan tulang.
5. Gaya hidup sehat Menghindari rokok dan alkohol memberikan efek yang signifikan dalam menurunkan resiko asteoporosis. 6. Hindari obat-obatan golongan kortikostiroid Umumnya steroid ini diberikan untuk penyakit asma, lupus, keganasan. 7. Upayakan menghindari cedera (khususnya jatuh)
E. MAKANAN YANG DIANJURKAN
Susu:
Susu
merupakan
menjaga kesehatan
tubuh,
sumber minumlah
utama kalsium serta vitamin susu
yang
rendah
D. lemak
Untuk agar
kebutuhan kalsium terpenuhi tanpa perlu kawatir tubuh Anda akan menjadi gemuk. Anda pun bisa mendapatkan asupan kalsium dari produk-produk olahan susu seperti keju, es krim dan lain-lain.
Kacang-kacangan: Jenis kacang-kacangan seperti biji labu, almond dan kacang tanah kaya akan magnesium yang membantu pembentukan kalsium. Walnut, kaya akan asam lemak omega-3 dan alphalinoleic acid yang membantu menguatkan tulang.
Wortel: Wortel kaya akan alpha-carotene, beta carotene dan betacryptoxanthin yang baik untuk mempertahankan kekuatan tulang. Cuci bersih buah wortel dan makanlah dalam keadaan masih mentah. Wortel mentah punya manfaat lebih baik bila dibandingkan yang sudah dimasak matang. Anda juga dapat mengonsumsi wortel sebagai campuran salad.
Usahakan untuk mengonsumsi makanan diatas setiap hari agar Anda memiliki tulang yang kuat. Jadi, para wanita perlu lebih waspada akan ancaman penyakit osteoporosis dibandingkan pria.
F. PENGOBATAN Tujuan pengobatan adalah meningkatkan kepadatan tulang. Semua wanita, terutama yang menderita osteoporosis, harus mengonsumsi kalsium dan vitamin D dalam jumlah yang mencukupi. Wanita paska menopause yang menderita osteoporosis juga bisa mendapatkan estrogen
(biasanya
bersama
dengan progesteron)
atau alendronat,
yang
bisa
memperlambat atau menghentikan penyakitnya. Bifosfonat juga digunakan untuk mengobati osteoporosis. Alendronat berfungsi:
mengurangi kecepatan penyerapan tulang pada wanita pasca menopause
meningkatakan massa tulang di tulang belakang dan tulang panggul
mengurangi angka kejadian patah tulang.
Supaya diserap dengan baik, alendronat harus diminum dengan segelas penuh air pada pagi hari dan dalam waktu 30 menit sesudahnya tidak boleh makan atau minum yang lain. Alendronat bisa mengiritasi lapisan saluran pencernaan bagian atas, sehingga setelah meminumnya tidak boleh berbaring, minimal selama 30 menit sesudahnya. Obat ini tidak boleh
diberikan
kepada
orang
yang
memiliki
kesulitan
menelan
atau
penyakit kerongkongan dan lambung tertentu. Patah tulang karena osteoporosis harus diobati. Patah tulang panggul biasanya diatasi dengan tindakan pembedahan. Patah tulang pergelangan biasanya digips atau diperbaiki dengan pembedahan. Pada kolaps tulang belakang disertai nyeri punggung yang hebat, diberikan obat pereda nyeri, dipasangsupportive back brace dan dilakukan terapi fisik.
SATUAN ACARA PENYULUHAN OSTEOPOROSIS
Disusun oleh : Intan Puspita Dhewi 11.0601.0045
PROGRAM STUDI D3 - KEPERAWATAN FAKULTAS ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAGELANG 2014
View more...
Comments